MARKET REVIEW MARKET REVIEW - AIA Financial...BINDO Index (skala kiri) BEMSID Index (skala kanan) 4...

2
INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL MARCH 2020 MARKET REVIEW 1/2 MARKET REVIEW INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL MARCH 2020 Ulasan Makroekonomi Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25bps ke level 4,50%, sebagai langkah antisipasi menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah wabah Covid-19. BI juga mengeluarkan beberapa kebijakan terkait, seperti memperluas insentif pelonggaran GWM selain bank pembiayan ekspor-impor, dan memperkuat triple intervention dalam menjaga stabilitas rupiah. Pemerintah Indonesia kembali mengeluarkan kebijakan untuk menahan dampak Covid-19, dengan memberikan paket stimulus ketiga senilai Rp 405,1 triliun, mempercepat penurunan PPh dari 25% ke 22% di tahun ini, serta merevisi batas defisit fiskal menjadi di atas -3% dari PDB hingga 2022. Stimulus di fokuskan untuk penanganan wabah Covid-19, menjaga daya beli masyarakat terutama kelas bawah, serta membantu industri yang terdampak wabah Covid-19. BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia bulan Februari 2020 surplus sebesar USD2,34 miliar, lebih baik dari prediksi sebesar USD109 juta. Tercatat ekspor naik 21,5% YoY menjadi USD1,87 miliar, sedangkan impor turun -35,3% YoY menjadi USD1,98 miliar. Di bulan Maret 2020 terjadi inflasi sebesar 0,10% MoM, di bawah ekspektasi yang sebesar 0,12% YoY. Dibandingkan Februari, kenaikan ini terutama didorong kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, dan kelompok makanan, minuman dan tembakau. Komponen perawatan pribadi yang mengalami kenaikan tinggi adalah harga perhiasan emas akibat kenaikan harga emas ditengah ketidakpastian global. Indeks PMI Manufaktur Maret turun menjadi 45,3, dari bulan Februari yang sebesar 51,9. Hal ini akibat kondisi permintaan yang jatuh akibat wabah Covid-19 baik di tingkat global maupun domestik, terlihat dari total pesanan baru yang mencetak rekor penurunan dan rendahnya penjualan ekspor. Rupiah melemah -13,9% (1.992 poin) sepanjang Maret 2020 menjadi Rp 16.310 per US$. Sebaliknya, mata uang dolar AS (indeks DXY) menguat 0,9% sepanjang Maret.. Ulasan Pasar Saham Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Maret turun -913.8 poin (-16,8%) ke 4538.9. Semua sektor melemah dengan sektor otomotif (-25,9%), industri dasar (-23,5%), dan perbankan (-20,8%) turun terdalam. Jakarta Islamic Index (JAKISL) turun -88.62 poin (-15.7%) ke 476.388 namun tidak sedalam penurunan IHSG akibat penurunan sektor barang konsumen yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan sektor perbankan. Investor asing masih melakukan aksi jual di pasar saham selama bulan Maret 2020 senilai -5,59 triliun. Pergerakan IHSG & JAKISL dalam setahun terakhir Sumber: Bloomberg Kinerja sektoral IHSG pada bulan Maret 2020 Sumber: Bloomberg 350 400 450 500 550 600 650 700 750 3500 4000 4500 5000 5500 6000 6500 7000 IHSG (skala kiri) JAKISL (skala kanan) -25.9% -23.5% -20.8% -20.8% -19.7% -16.8% -15.8% -11.6% -10.3% -4.8% -30% -25% -20% -15% -10% -5% 0% 5% 10% OTOMOTIF INDUSTRI DASAR PERBANKAN KONSTRUKSI & PROPERTI PERTANIAN IHSG INFRASTRUKTUR & UTILITAS PERTAMBANGAN PERDAGANGAN & JASA BARANG KONSUMEN

Transcript of MARKET REVIEW MARKET REVIEW - AIA Financial...BINDO Index (skala kiri) BEMSID Index (skala kanan) 4...

  • INVESTMENT DIVISION PT AIA FINANCIAL JANUARI 2019

    MARKET REVIEW

    1/2

    Ulasan Makroekonomi

    • Inflasi bulan Januari sebesar 2,82% (yoy) atau +0,32% (mom) lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar. Penurunan inflasi tersebut didorong oleh rendahnya harga komponen barang yang diatur pemerintah, di mana mengalami deflasi sebesar -0.12% (mom), disebabkan salah satunya oleh penurunan tarif kereta api setelah libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu harga minyak yang relatif rendah juga mendorong penurunan harga BBM non-subsidi di bulan Januari 2019.

    • Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan di 6% di bulan Januari 2019, seiring dengan: 1) bertahannya suku bunga acuan fed rate AS, 2) masih terkendalinya inflasi di level yang rendah, dan 3) masih derasnya arus masuk modal asing yang mendorong penguatan nilai tukar Rupiah.

    • Rupiah menguat 2,9% selama bulan Januari 2019 menjadi IDR 13973/USD di akhir Januari 2019.

    • Defisit neraca perdagangan Indonesia di bulan Desember 2018 tercatat sebesar USD 1,10 miliar, di bawah perkiraan konsensus, sehingga defisit neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2018 mencapai USD 8,5 miliar. Nilai ekspor menurun sebesar -4,4% sedangkan nilai impor tetap tumbuh sebesar +1,16% di bulan Desember 2018.

    • Cadangan devisa di akhir bulan Desember 2018 kembali mengalami kenaikan, sebesar USD 3,44 miliar menjadi USD 120,65 miliar. Kenaikan bulanan ini merupakan yang ketiga kalinya berturut-turut sejak September 2018 dan juga dengan nilai terbesar selama tahun 2018.

    Ulasan Pasar Saham

    • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tajam, +5,46% per bulan ke level 6532,97 di bulan Januari 2019, dan merupakan persentase kenaikan bulanan terbesar sejak bulan Desember 2017.

    MARKET REVIEWINVESTMENT DIVISIONPT AIA FINANCIAL

    JANUARI 2019

    Sumber: Bloomberg, AIA Investment Research

    Sumber: Bloomberg, AIA Investment Research

    Pergerakan IHSG & JAKISL dalam setahun terakhir

    Kinerja IHSG per sektor pada bulan Januari 2019

    Kenaikan ini seiring dengan sentimen positif dan kuatnya arus masuk modal investor asing ke pasar saham negara berkembang. Semua sektor-sektor dalam IHSG mengalami kenaikan di bulan Januari 2019, dipimpin oleh sektor telekomunikasi & utilitas, sektor pertambangan dan industri dasar.

    • Jakarta Islamic Index (JAKISL) juga mengalami kenaikan tajam, sebesar +6,1% ke level 727,01, lebih tinggi dari IHSG berkat kepemilikan porsi sektor telekomunikasi dan industri dasar di JAKISL yang lebih besar dibanding IHSG.

    INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL MARCH 2020

    MARKET REVIEW

    1/2

    MARKET REVIEWINVESTMENT MARKETINGPT AIA FINANCIAL

    MARCH 2020

    Ulasan Makroekonomi

    • Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25bps ke level 4,50%, sebagai langkah antisipasi menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah wabah Covid-19. BI juga mengeluarkan beberapa kebijakan terkait, seperti memperluas insentif pelonggaran GWM selain bank pembiayan ekspor-impor, dan memperkuat triple intervention dalam menjaga stabilitas rupiah.

    • Pemerintah Indonesia kembali mengeluarkan kebijakan untuk menahan dampak Covid-19, dengan memberikan paket stimulus ketiga senilai Rp 405,1 triliun, mempercepat penurunan PPh dari 25% ke 22% di tahun ini, serta merevisi batas defisit fiskal menjadi di atas -3% dari PDB hingga 2022. Stimulus di fokuskan untuk penanganan wabah Covid-19, menjaga daya beli masyarakat terutama kelas bawah, serta membantu industri yang terdampak wabah Covid-19.

    • BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia bulan Februari 2020 surplus sebesar USD2,34 miliar, lebih baik dari prediksi sebesar USD109 juta. Tercatat ekspor naik 21,5% YoY menjadi USD1,87 miliar, sedangkan impor turun -35,3% YoY menjadi USD1,98 miliar.

    • Di bulan Maret 2020 terjadi inflasi sebesar 0,10% MoM, di bawah ekspektasi yang sebesar 0,12% YoY. Dibandingkan Februari, kenaikan ini terutama didorong kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, dan kelompok makanan, minuman dan tembakau. Komponen perawatan pribadi yang mengalami kenaikan tinggi adalah harga perhiasan emas akibat kenaikan harga emas ditengah ketidakpastian global.

    • Indeks PMI Manufaktur Maret turun menjadi 45,3, dari bulan Februari yang sebesar 51,9. Hal ini akibat kondisi permintaan yang jatuh akibat wabah Covid-19 baik di tingkat global maupun domestik, terlihat dari total pesanan baru yang mencetak rekor penurunan dan rendahnya penjualan ekspor.

    • Rupiah melemah -13,9% (1.992 poin) sepanjang Maret 2020 menjadi Rp 16.310 per US$. Sebaliknya, mata uang dolar AS (indeks DXY) menguat 0,9% sepanjang Maret..

    Ulasan Pasar Saham

    • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Maret turun -913.8 poin (-16,8%) ke 4538.9. Semua sektor melemah dengan sektor otomotif (-25,9%), industri dasar (-23,5%), dan perbankan (-20,8%) turun terdalam.

    • Jakarta Islamic Index (JAKISL) turun -88.62 poin (-15.7%) ke 476.388 namun tidak sedalam penurunan IHSG akibat penurunan sektor barang konsumen yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan sektor perbankan.

    • Investor asing masih melakukan aksi jual di pasar saham selama bulan Maret 2020 senilai -5,59 triliun.

    Pergerakan IHSG & JAKISL dalam setahun terakhir

    Sumber: Bloomberg

    Kinerja sektoral IHSG pada bulan Maret 2020

    Sumber: Bloomberg

    350

    400

    450

    500

    550

    600

    650

    700

    750

    3500

    4000

    4500

    5000

    5500

    6000

    6500

    7000

    IHSG (skala kiri) JAKISL (skala kanan)

    -25.9%

    -23.5%

    -20.8%

    -20.8%

    -19.7%

    -16.8%

    -15.8%

    -11.6%

    -10.3%

    -4.8%

    -30% -25% -20% -15% -10% -5% 0% 5% 10%

    OTOMOTIF

    INDUSTRI DASAR

    PERBANKAN

    KONSTRUKSI & PROPERTI

    PERTANIAN

    IHSG

    INFRASTRUKTUR & UTILITAS

    PERTAMBANGAN

    PERDAGANGAN & JASA

    BARANG KONSUMEN

  • MARKET REVIEW

    2/2INVESTMENT MARKETING PT AIA FINANCIAL MARCH 2020

    Disclaimer:Dokumen ini hanya digunakan sebagai sumber informasi dan tidak diperbolehkan untuk diterbitkan, diedarkan, dicetak ulang, atau didistribusikan baik sebagian ataupun secara keseluruhan kepada pihak lain mana pun tanpa persetujuan tertulis dari PT AIA FINANCIAL (AIA). Isi dari dokumen ini tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu bentuk penawaran atau permintaan untuk pembayaran, pembelian, atau penjualan produk asuransi yang disebutkan di dalam dokumen ini. Meskipun kami telah melakukan segala tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa informasi yang ada dalam dokumen ini adalah tidak keliru ataupun tidak salah pada saat penerbitannya, kami tidak bisa menjamin keakuratan dan kelengkapan informasi dalam dokumen ini. Perubahan terhadap setiap pendapat dan perkiraan yang terdapat dalam dokumen ini dapat dilakukan kapan pun tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Para nasabah disarankan untuk meminta nasehat terlebih dahulu dari penasehat keuangannya sebelum berkomit-men melakukan investasi pada Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi kami. Dokumen ini disiapkan oleh PT AIA FINANCIAL dan hanya digunakan sebagai informa-si saja. Investasi pada Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi mengandung risiko, termasuk namun tidak terbatas pada risiko politik, risiko perubahan peraturan pemerintah atau perundang-undangan lainnya, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko perubahan nilai ekuitas dan risiko perubahan nilai tukar mata uang. Kinerja investasi tidak dijamin, nilai unit dan hasil investasi dapat bertambah atau berkurang. Kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan untuk kinerja masa depan.

    Pergerakan BINDO dan BEMSID setahun terakhir

    Ulasan Pasar Obligasi

    • Bloomberg Indonesia Local Sovereign Index (BINDO) turun -5,2% ke level 249.492, sementara Bloomberg USD Emerging Market Sovereign Bond Index (BEMSID) melemah sebesar -7.7% ke 187.043.

    • Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah berjangka 10-tahun dalam mata uang Rupiah naik 96,3 basis poin ke 7.91%. Obligasi berjangka 3 bulan turun hingga -24,8bps ke 5,3%, sedangkan obligasi bertenor 4 tahun naik tertinggi, sebesar 146,9 bps, ke 7,52%.

    • Sejalan dengan pasar saham, arus modal investor asing di pasar obligasi kembali mencatat net sell, senilai -121,26 triliun sepanjang Maret 2020.

    Sumber: Bloomberg

    Pergerakan tingkat imbal hasil Obligasi Pemerintahbulanan & sepanjang tahun berjalan 2020

    Sumber: Bloomberg

    170

    175

    180

    185

    190

    195

    200

    205

    210

    230

    235

    240

    245

    250

    255

    260

    265

    270

    BINDO Index (skala kiri) BEMSID Index (skala kanan)

    4

    4.5

    5

    5.5

    6

    6.5

    7

    7.5

    8

    8.5

    9

    1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y 12Y 13Y 15Y 16Y 18Y 20Y 30Y

    (%)

    Tenor

    IDR Indonesia Sovereign Yield Curve 2/28/2020IDR Indonesia Sovereign Yield Curve 12/31/2019IDR Indonesia Sovereign Yield Curve 3/31/2020

    -100

    -50

    0

    50

    100

    150

    200

    1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y 10Y 12Y 13Y 15Y 16Y 18Y 20Y 30Y

    Change in Indonesia Government Bond Yield

    (bps)

    TenorMoM YTD YoY