Mari belajar assembly

8
Mari belajar Assembly (Dasar-dasar Assembly) POSTED BY K.GUSTI RANGGA SEPTEMBER - 23 - UNDEFINED Dalam mempelajari berbagai teknik - teknik Kraking yang ada, seorang Kraker - baik newbie maupun master - tak akan terlepas dari Assembly. Bahasa permrograman ini merupakan dasar yang penting bagi seseorang untuk dapat mengKrak suatu program. Walaupun begitu, tidak semua hal yang ada di dalam bahasa Assembly ini yang harus diketahui, bagi seorang newbie cukup dengan dapat mengerti dasar - dasar Assembly serta logika yang baik sudah dapt mengKrak program - program dengan Sistem Proteksi yang sederhana. Di dalam tutorial ini, aku akan membahas beberapa perintah penting yang merupakan dasar - dasar Assembly, perintah - perintah ini akan sering ditemui ketika kamu mencoba mengKrak suatu program. Sebelum kita melangkah lebih jauh ke bahasa Assembly, mungkin ada baiknya kalo aku menjelaskan sedikit mengenai Register ( buat yang udah tau, bisa kamu lewati ). Apa itu Register ? Register adalah sebagian tempat di memory mikroprosesor yang dapat diakses dengan cepat. Di dalam register ini disimpan nilai - nilai yang bagi kita para Kraker sangat penting untuk diperhatikan. Bagaimana melihat isi Register ? Dengan memakai SoftICE, kamu dapat melihat berbagai perubahan yang terjadi dengan isi Register. Untuk itu kamu perlu meng-aktif-kan "Register Window" yang ada di SoftICE dengan mengetikkan perintah WR di dalam lingkungan SoftICE. Di "Register Window" akan terlihat berbagai register beserta isinya. Register yang penting untuk diperhatikan dalam Kraking adalah Register EAX, EBX, ECX, EDX, ESI, EDI, EBP, ESP dam EIP. EAX, EBX, ECX dan EDX disebut "General Purpose Register". Register ini merupakan Register 32-bit, jika kamu mengKrak program 16-bit maka Register yang terlibat adalah AX, BX, CX dan DX. Register ini dapat dipecah - pecah, seperti gambaran di bawah ini : misalnya isi EAX adalah 00001234, maka * EAX = 00 00 12 34 ==> 32 bit * AX = 12 34 ==> 16 bit * AH = 12 ==> 8 bit

Transcript of Mari belajar assembly

Page 1: Mari belajar assembly

Mari belajar Assembly (Dasar-dasar Assembly)POSTED BY K.GUSTI RANGGA SEPTEMBER - 23 - UNDEFINED

Dalam mempelajari berbagai teknik - teknik Kraking yang ada, seorang Kraker - baik newbie maupun master - tak akan terlepas dari Assembly. Bahasa permrograman ini merupakan dasar yang penting bagi seseorang untuk dapat mengKrak suatu program. Walaupun begitu, tidak semua hal yang ada di dalam bahasa Assembly ini yang harus diketahui, bagi seorang newbie cukup dengan dapat mengerti dasar - dasar Assembly serta logika yang baik sudah dapt mengKrak program - program dengan Sistem Proteksi yang sederhana.

Di dalam tutorial ini, aku akan membahas beberapa perintah penting yang merupakan dasar - dasar Assembly, perintah - perintah ini akan sering ditemui ketika kamu mencoba mengKrak suatu program. Sebelum kita melangkah lebih jauh ke bahasa Assembly, mungkin ada baiknya kalo aku menjelaskan sedikit mengenai Register ( buat yang udah tau, bisa kamu lewati ).

Apa itu Register ? Register adalah sebagian tempat di memory mikroprosesor yang dapat diakses dengan cepat. Di dalam register ini disimpan nilai - nilai yang bagi kita para Kraker sangat penting untuk diperhatikan.

Bagaimana melihat isi Register ? Dengan memakai SoftICE, kamu dapat melihat berbagai perubahan yang terjadi dengan isi Register. Untuk itu kamu perlu meng-aktif-kan "Register Window" yang ada di SoftICE dengan mengetikkan perintah WR di dalam lingkungan SoftICE. Di "Register Window" akan terlihat berbagai register beserta isinya. Register yang penting untuk diperhatikan dalam Kraking adalah Register EAX, EBX, ECX, EDX, ESI, EDI, EBP, ESP dam EIP.

EAX, EBX, ECX dan EDX disebut "General Purpose Register". Register ini merupakan Register 32-bit, jika kamu mengKrak program 16-bit maka Register yang terlibat adalah AX, BX, CX dan DX. Register ini dapat dipecah - pecah, seperti gambaran di bawah ini :

misalnya isi EAX adalah 00001234, maka

*

EAX = 00 00 12 34 ==> 32 bit

*

AX = 12 34 ==> 16 bit

*

AH = 12 ==> 8 bit

*

AL = 34 ==> 8 bit

Terlihat bahwa AX terdiri dari AH dan AL, H menunjukkan High ( di bagian Kiri ) dan L berarti Low ( di bagian Kanan ).

ESI dan EDI adalah "Index Register". Register ini digunakan sebagai penunjuk terhadap suatu lokasi di memory dan biasanya digunakan untuk operasi - operasi String.

EBP dan ESP adalah "Pointer Register". Kedua Register ini berpasangan dengan Register SS. Apabila ESP ( Stack Pointer ) berpasangan dengan Register SS ( ESP : SS ) maka digunakan untuk menunjuk alamat pada Stack sementara EBP ( Base Pointer ) akan berpasangan dengan Register

Page 2: Mari belajar assembly

SS ( EBP : SS ) untuk menunjuk pada alamat memory tempat data.

EIP adalah "Index Pointer Register" yang berpasangan dengan CS ( CS : EIP ) untuk menunjuk pada alamat memory tempat perintah selanjutnya yang akan di eksekusi.

Oke setelah penjelasan singkat mengenai Register di atas, kita lanjutkan dengan penjelasan mengenai perintah - perintah dasar Assembly. Perintah - perintah di bawah ini, disusun secara Alphabetical Order......

1. ADD ( ADD Binary Number )Format ADD Operand1, Operand2Fungsi Menambahkan Operand1 dengan Operand2, hasilnya akan disimpan di dalam Operand1Kalimat Matematika Operand1 = Operand1 + Operand2Contoh MOV EAX, 00000001h ; Lihat perintah MOV

ADD EAX, 00000002h ; EAX = 00000001h + 00000002h = 00000003h

2. AND ( Logical AND )Format AND Operand1, Operand2Fungsi Melakukan Operasi Logika AND pada Operand1 dan Operand2, hasilnya akan disimpan di Operand1Kalimat Matematika Operand1 = Operand1 AND Operand2Contoh MOV EAX, 00001111b ; Lihat perintah MOV

AND EAX, 11110000b ; EAX = 00001111b AND 11110000b = 00000000b

3. CALL ( CALL A Procedure )Format CALL LokasiProcedureFungsi Memanggil sebuah Procedure.Kalimat Matematika -Contoh CALL 12345678 ; Memanggil Procedure yang berada pada Offset 12345678

4. CDQ ( Convert Doubleword To Quadword )Format CDQFungsi Merubah nilai 32-bit dalam EAX menjadi 64-bit dalam EDX : EAX dengan cara mengosongkan isi EDXKalimat Matematika -Contoh MOV EAX, 12345678h ; EAX = 12345678h

CDQ ; EDX : EAX = 00000000 : 12345678h

5. CMP ( Compare )Format CMP Operand1, Operand2Fungsi Membandingkan Operand1 dengan Operand2, setelah perintah ini, biasanya akan diikuti dengan sebuah Condtional Jump yang akan menentukan jalur program berikutnya.Kalimat Matematika -Contoh MOV ECX, 0Ah ; EAX = 0Ah

MOV EAX, 0Bh ; EBX = 0Bh

CMP EAX, ECX ; Pembandingan EAX dengan ECX.

JE 12345678 ; Jika sama, lompat ke Offset 12345678. Jika tidak, lanjutkan ke bawah

6. DEC ( Decrement )Format DEC OperandFungsi Mengurangi nilai Operand dengan 1Kalimat Matematika Operand1 = Operand1 - 1Contoh MOV EAX, 0Ah ; EAX = 0000000Ah

Page 3: Mari belajar assembly

DEC EAX ; EAX = 0000000Ah - 00000001h = 00000009h

7. DIV ( Unsigned Division )Format DIV OperandFungsi Membagi nilai yang ada di Register EAX dengan Operand2Kalimat Matematika EAX = EAX DIV OperandContoh MOV EAX, 0Ah ; EAX = 0000000Ah

MOV EBX, 05h ; EBX = 00000005h

DIV EBX ; EAX = 0000000Ah DIV 00000005h = 00000002h

8. IDIV ( Signed - Integer - Division )Format IDIV OperandFungsi Membagi nilai yang ada di Register EDX : EAX dengan Operand2, hasilnya akan disimpan di EAX sedang sisanya disimpan di EDXKalimat Matematika EDX : EAX = EDX : EAX IDIV OperandContoh MOV EDX, 00h ; EDX = 00000000h

MOV EAX, 0Fh ; EAX = 0000000Fh

MOV EBX, 05h ; EBX = 00000005h

IDIV EBX ; EDX : EAX = 00000000 : 0000000Fh IDIV 00000005h

; EAX = 00000003h ( hasil ) EDX = 00000000h ( sisa )

9. IMUL ( Signed - Integer - Multiplication )Format IMUL OperandFungsi Pada program 32 bit, IMUL ini digunakan untuk mengalikan antara nilai yang tersimpan di dalam Register EDX : EAX dengan Operand. Hasilnya akan disimpan di dalam EAXKalimat Matematika EAX = EDX : EAX IMUL OperandContoh MOV EDX, 00h ; EDX = 00000000h

MOV EAX, 05h ; EAX = 00000005h

MOV EBX, 0Ah ; EBX = 0000000Ah

IMUL EBX ; EAX = 00000000 : 00000005 IMUL 0000000A = 00000032h

10. Conditional Jump

Conditional Jump adalah perintah dalam Assembler yang digunakan untuk menentukan alur program berikutnya. Conditional Jump ini sebelumnya didahului oleh perintah CMP ( perhatikan contoh di penjelasan no. 5).

Ada berbagai macam Conditional Jump, di sini aku hanya membahas beberapa Conditional Jump yang sering aku temui ketika mengKrak, untuk perintah - perintah Conditional Jump lainnya, bisa kamu perdalam lagi di buku - buku yang membahas Assembly. Untuk semua penjelasan Conditional Jump di bawah ini, aku akan pake beberapa perintah yang ada sebelum perintah Conditional Jump tersebut dieksekusi.

MOV EAX, 01h ; EAX = 00000001h

MOV EBX, 02h ; EBX = 00000002h

CMP EAX, EBX ; Membandingkan antara EAX dengan EBX

Format Conditional Jump

Page 4: Mari belajar assembly

FungsiJA LokasiTujuan ( Jump If Above ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX lebih besar dari EBXJAE LokasiTujuan ( Jump If Above or Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX lebih besar atau sama dengan EBXJNA LokasiTujuan ( Jump If Not Above ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX tidak lebih besar dari EBXJNAE LokasiTujuan ( Jump If Not Above or Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX tidak lebih besar atau sama dengan EBXJB LokasiTujuan ( Jump If Below ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX lebih kecil dari EBXJBE LokasiTujuan ( Jump If Below or Equal ) Fungsinya sama dengan perintah JNAJNB LokasiTujuan ( Jump If Not Below ) Fungsinya sama dengan perintah JAEJNBE LokasiTujuan ( Jump If Not Below or Equal ) Fungsinya sama dengan perintah JAJE LokasiTujuan ( Jump If Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX sama dengan EBXJNE LokasiTujuan ( Jump If Not Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX tidak sama dengan EBXJG LokasiTujuan ( Jump If Greater ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX lebih besar dari EBXJGE LokasiTujuan ( Jump If Greater or Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX lebih besar atau sama dengan EBXJNG LokasiTujuan ( Jump If Not Greater ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX tidak lebih besar dari EBXJNGE LokasiTujuan ( Jump If Not Greater or Equal ) Lompat ke LokasiTujuan jika EAX tidak lebih besar atau sama dengan EBXJL LokasiTujuan ( Jump If Less Than ) Fungsinya sama dengan perintah JNGEJLE LokasiTujuan ( Jump If Less or Equal ) Fungsinya sama dengan perintah JNGJNL LokasiTujuan ( Jump If Not Less Than ) Fungsinya sama dengan perintah JGEJNLE LokasiTujuan ( Jump If Not Less or Equal ) Fungsinya sama dengan perintah JGJZ LokasiTujuan ( Jump If Zero ) Fungsinya sama dengan JEJNZ LokasiTujuan ( Jump If Not Zero ) Fungsinya sama dengan JNE

11. JMP LokasiTujuan ( Unconditional Jump )Format JMP LokasiTujuanFungsi Perintah JMP ini berbeda dengan perintah - perintah Conditional Jump karena ia tidak memerlukan hasil perbandingan sebelum perintah ini dieksekusi.Kalimat Matematika -Contoh JMP 12345678 ; Lompat ke Offset 12345678

12. LEA ( Load Effective Address )Format LEA Operand1, LokasiMemoryFungsi Untuk mengambil Offset dari LokasiMemory dan menyimpannya di dalam Operand1Kalimat Matematika -Contoh LEA EAX,

13. MOV ( Move Data )Format MOV Operand1, Operand2Fungsi Menyalin isi dari Operand2 kedalam Operand1Kalimat Matematika Operand1 = Operand2Contoh MOV EAX, 0Ah ; EAX = 0000000Ah

14. MUL ( Multiplication )Format MUL OperandFungsi Mengalikan isi EAX dengan Operand, hasilnya akan disimapn di dalam EDX : EAXKalimat Matematika EDX : EAX = EAX * OperandContoh MOV EAX, 0Ah ; EAX = 0000000Ah

MUL EAX, 05h ; EDX : EAX = 0000000Ah * 00000005h = 00000000 : 00000032h

15. NOP ( No Operation )Format NOPFungsi Seperti namanya, NOP tidak melakukan Operasi apa - apa, walaupun begitu perintah ini memiliki peran yang cukup penting dalam Kraking. Seperti yang diketahui, salah satu teknik mengKrak sebuah Sistem Proteksi adalah Patching, dalam Patching ini, Kraker harus merubah

Page 5: Mari belajar assembly

perintah yang ada di dalam Sistem Proteksi tersebut agar dapat mengKraknya.

Contoh sederhananya yaitu ketika ada sebuah Conditional Jump yang akan menentukan apakah S/N yang kita masukan valid atau tidak, salah satu cara yang mungkin untuk mengKraknya adalah dengan me-NOP-kan perintah Conditional Jump tersebut. Untuk lebih jealasnya, liat contoh di bawah.Kalimat Matematika -Contoh MOV EAX, 12345678 ; Offset 12345678 berisi S/N palsu

MOV EBX, 87654321 ; Offset 87654321 berisi S/N yang asli.

CMP EAX, EBX ; Bandingkan EAX dengan EBX

JNE 12344321 ; Jika tidak sama, lompat ke Offset 12344321

Offset berikutnya menyatakan bahwa S/N yang dimasukan adalah S/N yang valid.

Offset 12344321 menyatakan bahwa S/N yang kita masukan adalah S/N yang salah..

Listing di atas menunjukkan dengan jelas bagaimana S/N kita dibandingkan, jika kau ingin dengan sembarang S/N dapat dianggap sukses maka kita bisa me-NOP-kan Conditional Jump di atas sehingga listing perintah di atas menjadi :

MOV EAX, 12345678 ; Offset 12345678 berisi S/N palsu

MOV EBX, 87654321 ; Offset 87654321 berisi S/N yang asli.

CMP EAX, EBX ; Bandingkan EAX dengan EBX

NOP ; Tidak melakukan pencabangan sehingga S/N apa saja yang dimasukan akan dianggap valid.

16. OR ( Logical OR )Format OR Operand1, Operand2Fungsi Melakukan Operasi Logika OR terhadap Operand1 dan Operand2, hasilanya akan disimpan di dalam Operand1Kalimat Matematika Operand1 = Operand1 OR Operand2Contoh OR EAX, EBX

17. POP ( POP from Stack )Format POP OperandFungsi Mengambil isi dari Stack dan menyimpannya di dalam OperandKalimat Matematika -Contoh POP EAX

18. PUSH ( PUSH onto Stack )Format PUSH OperandFungsi Memasukan nilai dari Operand ke dalam StackKalimat Matematika -Contoh PUSH EAX

19. RET ( Return from Procedure )Format RETFungsi Kembali ke Rutin pemanggil Procedure yang sedang berlangsung.Kalimat Matematika -Contoh 1234 : 00000001 CALL 00001000 ;Memanggil Procedure yang ada di Offset 00001000

1234 : 00000002 ;Perintah Selanjutnya

1234 : 00001000 RET ;Alur program akan kembali ke Offset 00000002

20. SUB ( Subtract Binary Values )

Page 6: Mari belajar assembly

Format SUB Operand1, Operand2Fungsi Mengurangkan nilai dari Operand1 dengan Operand2. Hasilnya kemudian disimpan di dalam Operand1Kalimat Matematika Operand1 = Operand1 - Operand2Contoh MOV EAX, 0Ah ;EAX = 0Ah ( = 10 decimal )

MOV EBX, 01h ;EBX = 01h ( = 01 decimal )

SUB EAX, EBX ;EAX = EAX - EBX = 0Ah - 01h = 09h

21. TEST ( Test Bits )Format TEST Operand1, Operand2Fungsi Memeriksa apakah Operand1 sama dengan Operand2 ???Kalimat Matematika -Contoh MOV EAX, 0Ah ;EAX = 0Ah ( = 10 decimal )

MOV EBX, 01h ;EBX = 01h ( = 01 decimal )

TEST EAX, EBX ;Apakah EAX = EBX ???

JE 12344321 ;Jika sama, lompat.

22. XOR ( Exclusive OR )Format XOR Operand1, Operand2Fungsi Melakukan operasi logika Exlusive OR antara Operand1 dengan Operand2. Perintah XOR ini juga sering dipakai untuk me-nol-kan suatu register dengan cara XOR Operand1, Operand1Kalimat Matematika -Contoh XOR EAX, EAX ;Berfungsi untuk me-nol-kan nilai EAX ( EAX = 0 )