MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PEDOMAN …

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PEDOMAN PENGUKURAN KINERJA

LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG

TAHUN 2020

i

Manual Indikator Kinerja Utama dan Pedoman Pengukuan Kinerja Tahun 2020 Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan adanya kerjasama dari semua pihak terkait, kami telah menyelesaikan Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang Tahun 2020.

Dalam rangka memberikan dukungan kepada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya, Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang perlu melakukan pengukuran data kinerja terhadap kegiatan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pedoman mengenai pengukuran indikator kinerja, sehingga data yang disampaikan Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang dapat memberikan informasi yang akuntabel, transparan, dan bermanfaat bagi stakeholder perikanan budidaya.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah memberikan saran dan masukan yang konstruktif untuk kesempurnaan Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang Tahun 2020. Harapan kami, semoga pedoman ini dapat memberikan arahan dan petunjuk dalam melakukan pengukuran kinerja, sehingga dapat diperoleh data capaian keberhasilan kinerja yang akurat dan memberikan kontribusi dalam pencapaian keberhasilan kinerja Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang pada khususnya dan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada umumnya.

Serang, Juni 2020 Kepala Loka Pemeriksaan Penyakit

Ikan dan Lingkungan Serang

Yayan Sofyan, A.Pi., MP.

ii


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ ii

GLOSARIUM ............................................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 5 1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................. 5 1.2. Tujuan ............................................................................................................................................. 5 1.3. Sasaran ............................................................................................................................................ 5 1.4. Ruang Lingkup .............................................................................................................................. 6

BAB II METODOLOGI PENGUKURAN DATA KINERJA ................................................................. 7 2.1. Standard Operational Procedure (SOP) Pengukuran Indikator Kinerja LP2IL

Serang .............................................................................................................................................. 7 2.2. Pengumpulan Data Indikator Kinerja ................................................................................. 9 2.3. Koreksi Data Indikator Kinerja .............................................................................................. 10 2.4. Organisasi Pengukuran Indikator Kinerja ......................................................................... 10 2.5. Pelaporan Data Kinerja ............................................................................................................. 10

BAB III PETA STRATEGIS LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG ....................................................................................................................................................... 11

BAB IV MATRIKSI INDIKATOR KINERJA LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN SERANG ........................................................................................................................... 12

BAB V INFORMASI MANUAL INDIKATOR KINERJA LOKA PEMERIKSAAN PENYAKIT IKAN DAN LINGKUNGAN ....................................................................................................................... 13 5.1. Nilai PNBP LP2IL Serang ........................................................................................................... 13 5.2. Jumlah Tenaga Teknis Binaan di LP2IL Serang ................................................................ 13 5.3. Jumlah Paket Teknologi Perekayasaan Bidang Kesehatan Ikan dan

Lingkungan yang Dihasilkan ................................................................................................... 14 5.4. Jumlah Layanan Sampel yang Diuji dalam rangka Pelayanan Laboratorium

Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Sesuai Standar .................................................. 14 5.5. Jumlah Kawasan Budidaya yang Penyakit Ikan Pentingnya Dilakukan

Surveillance dan/ atau Monitoring ....................................................................................... 15 5.6. Indeks Profesionalitas ASN Lingkup LP2IL Serang ........................................................ 16 5.7. Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang

Terstandar Lingkup LP2IL Serang ........................................................................................ 17 5.8. Terwujudnya Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

LP2IL Serang ................................................................................................................................. 18 5.9. Terselenggaranya Pengelolaan Kinerja Lingkup LP2IL Serang Sesuai dengan

Standar Akuntabilitas Kinerja ................................................................................................ 18 5.10. Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Lingkup LP2IL Serang yang

Dokumen Tindak Lanjutnya Telah Tuntas ........................................................................ 20 5.11. Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran LP2IL Serang ........................................................ 21

BAB VI MATRIKSI DAN INFORMASI MANUAL INDIKATOR KINERJA URUSAN TATA USAHA LP2IL SERANG ........................................................................................................................... 22 6.1. Matriksi Indikator Kinerja Urusan Tata Usaha LP2IL Serang .................................... 22 6.2. Informasi Manual Indikator Kinerja Urusan Tata Usaha LP2IL Serang .................. 23

BAB VII MATRIKSI DAN INFORMASI MANUAL INDIKATOR KINERJA SUBSEKSI PELAYANAN OPERASIONAL ................................................................................................................ 32 7.1. Matriksi Indikator Kinerja Subseksi Pelayanan Operasional LP2IL Serang ......... 32

iii


7.2. Informasi Manual Indikator Kinerja Subseksi Pelayanan Operasional LP2IL Serang .............................................................................................................................................. 32

BAB VIII MATRIKSI DAN INFORMASI MANUAL INDIKATOR KINERJA SUBSEKSI METODE PEMERIKSAAN ....................................................................................................................... 44 8.1. Matriksi Indikator Kinerja Subseksi Metode Pemeriksaan LP2IL Serang ............. 44 8.2. Informasi Manual Indikator Kinerja Subseksi Metode Pemeriksaan LP2IL

Serang .............................................................................................................................................. 44

iv


GLOSARIUM 1. Pemantauan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan apakah input atau sumber

daya yang tersedia telah optimal dimanfaatkan dan apakah kegiatan yang dilaksanakan telah menghasilkan output, outcome, benefit, dan impact yang diharapkan.

2. Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan dengan menggunakan indikator-indikator tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini dilakukan secara sistematik dan obyektif serta terdiri dari evaluasi sebelum kegiatan dimulai, saat kegiatan berlangsung, dan sesudah kegiatan selesai.

3. Indikator adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai.

4. Kinerja adalah suatu hasil pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode tertentu untuk mencapai tujuan organisasi

5. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang telah direncanakan atau sasaran yang akan dicapai.

6. Pengukuran kinerja adalah suatu metode untuk menilai dan mengukur tingkat kemajuan kinerja instansi/ unit kerja dengan membandingkan antara target yang telah ditetapkan dengan realisasi kinerja.

7. Pengukuran data kinerja adalah kegiatan pengukuran data dan capaian kinerja unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

8. Pelaporan data kinerja adalah salah satu bentuk media penyampaian informasi hasil capaian kinerja dari pelaksanaan program dan atau kegiatan dan tingkat keberhasilannya suatu pembangunan.

9. Perspektif stakeholder adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada bagaimana organisasi memehuni harapan stakeholder.

10. Perspektif customer adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada kepuasan customer (pengguna layanan).

11. Perspektif internal process adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada proses bisnis utama di dalam organisasi untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer.

12. Perspektif learn and growth adalah sudut pandang organisasi yang berfokus pada sumber daya internal organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan internal.

13. Sasaran strategis yang selanjutnya disingkat SS adalah sasaran jangka panjang yang langsung berasal dari pernyataan misi organisasi.

14. Peta strategi adalah suatu dashboard yang memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi.

15. Rencana aksi yang selanjutnya disingkat RA adalah satu atau beberapa langkah kegiatan yang digunakan sebagai cara untuk mencapai target indikator kinerja, sehingga berimplikasi pada pencapaian SS.

16. Cascading adalah proses penjabaran dan penyelarasan SS, indikator kinerja, dan target indikator kinerja ke level unit organisasi yang lebih rendah.

17. Kontrak kinerja adalah dokumen kesepakatan antara atasan langsung dengan bawahan tentang terget kinerja dalam periode 1 (satu) tahun.

18. Penghitungan maximize adalah indikator kinerja yang diukur dengan menggunakan polarisasi maximize yaitu indikator kinerja yang mempunyai kriteria pencapaian semakin tinggi (dari nilai 100%) semakin baik.

19. Penghitungan minimize adalah indikator kinerja yang diukur dengan menggunakan polarisasi minimize yaitu Indikator Kinerja yang mempunyai kriteria pencapaian semakin rendah (dari nilai 100%) semakin baik. Rumus capaian untuk indikator kinerja minimize adalah: (1+(1-realisasi/target)) x 100%

v


20. Penghitungan stabilize adalah indikator kinerja yang diukur dengan menggunakan polarisasi stabilize yaitu indikator kinerja yang semakin stabil (tidak naik dan tidak turun) pencapaian dari target maka kinerja semakin baik.

21. Lag outcome adalah pencapaian kinerja yang dipengaruhi pihak eksternal dan jenis IKU-nya bersifat outcome (hasil dari keluaran).

22. Lag output adalah pencapaian kinerja yang dipengaruhi pihak eksternal dan jenis IKU-nya bersifat output (keluaran).

23. Lead input adalah pencapaian kinerja yang sepenuhnya berada di bawah kendali unit kerjanya sendiri dan jenis IKU-nya bersifat input.

24. Lead process adalah pencapaian kinerja yang sepenuhnya berada di bawah kendali unit kerjanya sendiri dan jenis IKU-nya bersifat proses.

25. Adopsi langsung adalah langsung menurunkan SS, KPI, dan target dari atasan. 26. Lingkup dipersempit adalah mempersempit lingkup sesuai dengan bidang masing-masing. 27. Komponen pembentuk adalah memisahkan SS atau KPI berdasarkan komponen

pembentuk pada masing-masing bagian. 28. Buat baru adalah membuat SS, KPI, dan target yang baru. 29. Akumulasi adalah IKU lingkup dipersempit dan pencapaiannya dihitung dari capaian IKU

bawahannya. 30. Kontribusi adalah IKU lingkup dipersempit dan pencapaiannya dihitung berdasarkan

kontribusi pencapaian IKU dari bawahannya (biasanya untuk komponen pembentuk). 31. Rata-rata adalah IKU lingkup dipersempit dan pencapaiannya dihitung dari capaian rata-

rata pencapaian IKU bawahannya. 32. Sama persis adalah IKU yang mempunyai metode adopsi langsung. 33. Jenjang pengelola adalah merupakan penanggung jawab dalam melakukan pengelolaan

(pelaksanaan dan pengukuran) terhadap capaian IKU (pengelola adalah unit kerja setingkat eselon III).

5


BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan

(LP2IL) Serang untuk mendukung Program Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2020, terdapat 6 (enam) Sasaran Strategis (SS) dengan 10 (sepuluh) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan, guna mencapai visi dan misi LP2IL Serang sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis LP2IL Serang Tahun 2015-2019. Salah satu SS yang ingin dicapai adalah “Terwujudnya Birokrasi LP2IL Serang yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima” sebagai salah satu upaya memberikan dukungan terhadap prioritas pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Dalam rangka penerapan reformasi birokrasi, maka LP2IL Serang melakukan fokus pembenahan manajemen kinerja pada birokrasi pemerintah melalui penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas kinerja dan penerapan manajemen berbasis kinerja. Penerapan SAKIP meliputi: (a) Rencana Strategis; (b) Perjanjian Kinerja; (c) Pengukuran Kinerja; (d) Pengelolaan Data Kinerja; dan (e) Pelaporan Kinerja.

Selanjutnya, pengukuran kinerja menjadi hal yang penting sebagai upaya untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi. Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja LP2IL Serang Tahun 2020 diperlukan sebagai acuan dalam pengukuran dan pelaporan kinerja yang benar, tepat waktu, dan bertanggung jawab.

1.2. Tujuan Tujuan penyusunan Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja LP2IL Serang Tahun 2020

ini antara lain sebagai berikut: 1. Penilaian (Evaluasi) Kinerja

Untuk menilai dan mengevaluasi keberhasilan terhadap kinerja yang telah dilakukan dalam upaya pencapaian sasaran outcome sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. 2. Pengendalian Kinerja

Untuk mengendalikan kinerja pada tahun berjalan dari hasil monitoring yang dilakukan dengan membandingkan antara target dan capaian kinerja sehingga dapat diantisipasi keburukan yang akan terjadi ataupun dicari solusi atas permasalahan yang ada, sehingga dapat diputuskan apakah kegiatan masih dapat dilanjutkan, atau pun dihentikan 3. Peningkatan Kinerja

Untuk meningkatkan kinerja pada tahun berikutnya dari hasil evaluasi yang diperoleh dengan melakukan perbaikan kinerja dengan cara yang berbeda berdasarkan kinerja yang telah ada dan umpan balik untuk menilai kesesuaian rencana/ target yang telah ditetapkan dengan hasil yang dicapai. Dengan demikian akan diketahui kegiatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut untuk diperbaiki dan dikembangkan.

1.3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dengan diterbitkannya Pedoman Pengukuran Indikator

Kinerja LP2IL Serang Tahun 2020, yaitu: 1. Tersedianya informasi cara pengukuran, pengolahan, dan penyajian data; 2. Meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran pembangunan

kelautan dan perikanan di semua jenjang pelaksanaan; 3. Terukurnya output dan outcome yang dihasilkan sesuai dengan sasaran pembangunan yang

telah ditetapkan; dan 4. Meningkatnya kooordinasi dan keterpaduan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran.

6


1.4. Ruang Lingkup Ruang Lingkup Pedoman Pengukuran Indikator Kinerja LP2IL Serang Tahun 2020

meliputi: (1) Pendahuluan; (2) Metodologi Pengukuran Data Kinerja; (3) Peta Strategis LP2IL Serang; (4) Matriks Indikator Kinerja LP2IL Serang; serta (5) Informasi Manual Indikator Kinerja LP2IL Serang.

7


BAB II METODOLOGI PENGUKURAN DATA KINERJA

5.1. Standard Operational Procedure (SOP) Pengukuran Indikator Kinerja LP2IL Serang

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

INDONESIA

No. SOP SOP/1.20/LP2IL-S Tanggal Pembuatan 12 April 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 12 April 2017

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

Disahkan oleh Kepala Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan

Serang

Yayan Sofyan, A.Pi., MP. NIP. 19651001 199103 1 003


Nama SOP Pengukuran Indikator Kinerja

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana 1. Undang-undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;

1. Memahami tugas dan fungsi Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang

2. Memahami kebijakan mengenai perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan instansi pemerintah.

3. Memahami pelaksanaan SAKIP

4. Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No. 91 Tahun 2011;

5. Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No. 92 Tahun 2011;

6. Keputusan Presiden No. 27/M Tahun 2012 dan No. 28/M Tahun 2012;

7. Peraturan Menteri PAN No. PER. 21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan SOP Administrasi Pemerintahan;

8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan; dan

9. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.47/MEN/2009 tentang Pedoman Penyusunan POS di Lingkungan KKP.

Keterkaitan Peralatan/ Perlengkapan SOP Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

1. ATK 2. Komputer 3. SK Tim Pengelola Kinerja

Peringatan Pencatatan dan Pendaftaran Identifikasi pengukuran indikator kinerja dilaksanakan setiap triwulanan dan tahunan

1. Data Kegiatan 1) Judul SOP Pengukuran Indikator Kinerja LP2IL Serang 2) Jenis Kegiatan Rutin 3) Penanggung Jawab

a) Produk Kepala Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang

b) Kegiatan Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) 4) Scope (Ruang Lingkup) Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang

8


2. Identifikasi Kegiatan

Judul Kegiatan Pengukuran Indikator Kinerja LP2IL Serang Langkah Awal Kaur TU melaporkan rencana kegiatan pengukuran indikator kinerja LP2IL

Serang Langkah Utama Tim Pengelola Kinerja LP2IL Serang melaksanakan pengukuran indikator

kinerja LP2IL Serang Langkah Akhir Pelaksana pada Urusan TU mendokumentasikan hasil pengukuran indikator

kinerja LP2IL Serang 3. Identifikasi Langkah

Langkah Awal 1. Kaur TU melaporkan rencana kegiatan pengukuran indikator kinerja LP2IL Serang

2. Kepala LP2IL Serang menelaah kegiatan pengukuran indikator kinerja LP2IL Serang dan memberi arahan serta memerintahkan Kaur TU membentuk Tim Pengelola Kinerja LP2IL Serang

3. Kaur TU membentuk Tim Pengelola Kinerja LP2IL Serang Langkah Utama 4. Tim Pengelola Kinerja LP2IL Serang melaksanakan pengukuran

indikator kinerja LP2IL Serang 5. Tim Pengelola Kinerja LP2IL Serang menyerahkan draft hasil

pengukuran indikator kinerja LP2IL Serang kepada Kaur TU 6. Kaur TU memeriksa kelengkapan dan substansi draft hasil pengukuran

indikator kinerja LP2IL Serang. Jika tidak menyetujui, Kaur TU mengembalikan ke Tim Pengelola Kinerja LP2IL Serang untuk diperbaiki. Jika menyetujui, Kaur TU memberikan paraf dan menyerahkan kepada Kepala LP2IL Serang

7. Kepala LP2IL Serang memeriksa draft hasil pengukuran indikator kinerja LP2IL Serang. Jika tidak menyetujui, Kepala LP2IL Serang mengembalikan ke Kaur TU untuk disempurnakan. Jika menyetujui, Kepala LP2IL Serang memberikan tanda tangan dan memerintahkan Kaur TU untuk didokumentasikan dan didistribusikan

8. Kaur TU memerintahkan pelaksana untuk mendokumentasikan dan mendistribusikan

Langkah Akhir 9. Pelaksana pada Urusan TU mendokumentasikan dan mendistribusikan laporan hasil pengukuran indikator kinerja LP2IL Serang

Alur mengenai SOP Pengukuran Indikator Kinerja LP2IL Serang seperti yang tercantum

pada Tabel 1 berikut.

9


Tabel 1 Alur SOP Pengukuran Indikator Kinerja LP2IL Serang

5.2. Pengumpulan Data Indikator Kinerja Selain mengukur indikator kinerja, Tim Pengelola Kinerja juga melakukan pengumpulan

data indikator kinerja, baik data primer, data sekunder maupun data yang bersifat pendukung indikator kinerja. Mekanisme pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data dilakukan oleh Tim Pengelola Kinerja, yang mana data tersebut berada

pada koordinator atau penanggung jawab kegiatan. 2. Tim Pengelola Kinerja melakukan rekapitulasi terhadap data yang telah dikumpulkan

untuk disampaikan kepada Ketua Tim untuk dilakukan pengolahan data. 3. Tim Pengelola Kinerja melakukan pengolahan data sesuai dengan yang kebutuhan

pelaporan kinerja. 4. Data yang telah diolah kemudian akan dilakukan validasi dan verifikasi oleh Tim Pengelola

Kinerja. 5. Apabila terdapat data yang perlu dikonfirmasi, Tim Pengelola Kinerja dapat meminta

keterangan dan penjelasan secara langsung ke koordinator atau penanggung jawab kegiatan.

10


6. Pengumpulan data kinerja Triwulan I sampai dengan Triwulan III paling lambat dilakukan pada 5 (lima) hari kalender setelah batas akhir pelaporan per periode triwulan.

7. Pengumpulan data kinerja Triwulan IV sebagai pengumpulan data kinerja terakhir, paling lambat dilakukan pada 14 (empat belas) hari kalender setelah akhir periode Triwulan IV.

5.3. Koreksi Data Indikator Kinerja Berdasarkan sifatnya, data-data capaian kinerja dapat dikategorikan ke dalam data

sangat sementara, data sementara, dan data final, yang disesuaikan dengan perkembangan capaian dan realisasi yang tidak statis. Kondisi ini memungkinkan untuk melakukan langkah koreksi untuk mengarah ke perbaikan data kinerja.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan perbaikan dan koreksi data kinerja adalah sebagai berikut: 1. Usulan dilakukan oleh Pejabat Eselon V selaku penanggung jawab data kinerja sesuai jenis

spesifik datanya, disertai dengan data dukung sebagai bukti. 2. Usulan tersebut diajukan kepada Kepala LP2IL Serang yang kemudian akan diteruskan

secara berjenjang kepada Tim Pengelola Kinerja LP2IL Serang untuk dipelajari serta dilakukan verifikasi dan validasi.

3. Apabila usulan koreksi disetujui, Tim Pengelola Kinerja LP2IL Serang akan menyampaikan kembali usulan koreksi kepada Kepala LP2IL Serang melalui Kepala Urusan Tata Usaha untuk dilakukan pengesahan.

4. Usulan koreksi yang telah mendapat pengesahan dari Kepala LP2IL Serang selanjutnya akan dilakukan publikasi ulang.

5. Untuk data capaian kinerja antara pada periode triwulanan (Triwulan I, Triwulan II dan Triwulan III), batas waktu usulan koreksi paling lambat 10 (sepuluh) hari kalender setelah batas akhir pelaporan per periode triwulan.

6. Untuk periode Triwulan IV sebagai pendataan data capaian terakhir, batas waktu usulan koreksi paling lambat 1 (satu) bulan setelah akhir periode Triwulan IV.

Tabel 2 Batas akhir pengumpulan dan koreksi data indikator kinerja Tahun 2020 No. Periode Batas Waktu Pengumpulan Data Batas Waktu Koreksi Data

1. Triwulan I Senin, 6 April 2020 Jumat, 10 April 2020

2. Triwulan II Senin, 6 Juli 2020 Jumat, 10 Juli 2020

3. Triwulan III Senin, 5 Oktober 2020 Jumat, 9 Oktober 2020

4. Triwulan IV Kamis, 14 Januari 2021 Jumat, 29 Januari 2021

5.4. Organisasi Pengukuran Indikator Kinerja Untuk dapat melakukan pendataan kinerja secara terorganisir dengan hasil yang dapat

dipertanggungjawabkan, maka pada setiap tingkatan pengukuran data kinerja perlu ditetapkan dalam suatu tim pengukuran data kinerja, yang pada LP2IL Serang disebut sebagai Tim Pengelola Kinerja.

5.5. Pelaporan Data Kinerja Dalam pelaksanaan pengukuran data kinerja, masing masing penanggung jawab kinerja

menyampaikan laporan melalui mekanisme pelaporan yang dilakukan secara berjenjang mulai dari unit kerja pelaksana kegiatan sampai ke tingkat Kepala LP2IL Serang. Pelaporan data kinerja harus selaras dengan tingkatan unit organisasi dan diatur dalam Pedoman Umum Pemantauan, Pengendalian, Evaluasi, dan Pelaporan Lingkup LP2IL Serang.

11


BAB III PETA STRATEGIS


Gambar 1 Peta strategis LP2IL Serang Tahun 2020.

12


BAB IV MATRIKSI INDIKATOR KINERJA


SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya ekonomi sektor perikanan budidaya melalui pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan

1. Nilai PNBP LP2IL Serang (Rp) 297.675.000

2. Terselenggaranya pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan yang berkelanjutan

2. Jumlah Tenaga Teknis Binaan di LP2IL Serang (Orang)

150

3. Jumlah Paket Teknologi Perekayasaan Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Dihasilkan (Paket)

2

3. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan kesehatan ikan dan lingkungan yang profesional dan partisipatif

4. Jumlah Layanan Sampel yang Diuji dalam rangka Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Sesuai Standar (Sampel)

5.850

5. Unit Kerja yang Menerapkan Standardisasi, Akreditasi, serta Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas Layanan Pengujian di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan LP2IL Serang (Unit)

1

6. Jumlah Kawasan Budidaya yang Penyakit Ikan Pentingnya Dilakukan Surveillance dan/ atau Monitoring (Kab/Kota)

10

4. Terwujudnya tata kelola pemerintahan lingkup LP2IL Serang yang efektif, efisien, dan berorientasi layanan prima

7. Indeks Profesionalitas ASN Lingkup LP2IL Serang (%)

72

8. Nilai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) LP2IL Serang (Nilai)

75

9. Persentase Penyelesaian LHP BPK LP2IL Serang (%)

100

10. Nilai Rekonsiliasi Kinerja LP2IL Serang (Nilai)

90

11. Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja Lingkup LP2IL Serang (%)

60

12. Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar Lingkup LP2IL Serang (%)

82

13. Unit UPT yang Menerapakan Inovasi Pelayanan Publik (Unit)

1

14. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran LP2IL Serang (%)

88

15. Nilai Kinerja Anggaran LP2IL Serang (Nilai)

85

13


BAB V INFORMASI MANUAL INDIKATOR KINERJA


5.1. NILAI PNBP LP2IL SERANG 1. Perspective : Customer Perspective 2. Sasaran Strategis : Meningkatnya Ekonomi Sektor Perikanan Budidaya Melalui Pengelolaan

Kesehatan Ikan dan Lingkungan 3. Nama IKU : Nilai PNBP LP2IL Serang 4. Definisi : Penerimaan Negara yang bersumber dari layanan jasa pengujian

laboratorium yang sesuai dengan tugas dan fungsi LP2IL Serang serta pemanfaatan fasilitas Negara dengan tarif yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

5. Satuan Pengukuran : Rupiah 6. Jenis Aspek Target : Akumulasi 7. Tingkat Validasi IKU : Lag output 8. Unit/ Pihak

Penanggung jawab IKU

: LP2IL Serang

9. Sumber Data : Bendahara Penerimaan 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan

Data : Nilai posisi akhir

12. Metode Cascading : Lingkup dipersempit 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Triwulan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

157.822.000 297.675.000 305.580.000 320.000.000 360.000.000

5.2. JUMLAH TENAGA TEKNIS BINAAN DI LP2IL SERANG 1. Perspective : Internal Process Perspective 2. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang

Berkelanjutan 3. Nama IKU : Jumlah Tenaga Teknis Binaan 4. Definisi : Jumlah personil yang telah mendapat pembinaan/ pelatihan/

pendampingan/ konsultasi teknis di bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan dan/ atau di bidang administrasi/ manajemen sebagai dukungan terhadap pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, yang dibuktikan dengan sertifikat, surat keterangan, pengisian kuesioner, bukti kehadiran, dan/ atau dokumen lain dari LP2IL Serang.

5. Satuan Pengukuran : Orang 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lag output 8. Unit/ Pihak


: LP2IL Serang

9. Sumber Data : Laporan rekapitulasi tenaga teknis binaan LP2IL Serang

14


5.2. JUMLAH TENAGA TEKNIS BINAAN DI LP2IL SERANG 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Buat baru 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Triwulan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

226 150 175 175 200

5.3. JUMLAH PAKET TEKNOLOGI PEREKAYASAAN BIDANG KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN YANG DIHASILKAN

1. Perspective : Internal Process Perspective 2. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang

Berkelanjutan 3. Nama IKU : Jumlah Paket Teknologi Perekayasaan Bidang Kesehatan Ikan dan

Lingkungan yang Dihasilkan 4. Definisi : Jumlah teknologi hasil perekayasaan bidang pengelolaan kesehatan ikan

dan lingkungan yang dihasilkan dalam upaya meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan pengendalian penyakit ikan dan lingkungan pada kegiatan budidaya.

5. Satuan Pengukuran : Paket 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak


: 1. LP2IL Serang 2. JF Perekayasa Madya

9. Jumlah Angka Kredit JF (Tahun)

: 119,853 (JF Perekayasa Madya)

10. Sumber Data : Laporan teknologi perekayasaan bidang kesehatan ikan dan lingkungan yang dihasilkan

11. Status Data : Hasil perhitungan raw data 12. Jenis Perhitungan


13. Metode Cascading : Buat baru 14. Polarisasi : Maximize 15. Periode Pelaporan : Triwulan

16. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

2 2 2 2 2

5.4. JUMLAH LAYANAN SAMPEL YANG DIUJI DALAM RANGKA PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN YANG SESUAI STANDAR

1. Perspective : Internal Process Perspective 2. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Kesehatan Ikan dan

Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Jumlah Layanan Sampel yang Diuji dalam rangka Pelayanan Laboratorium

Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Sesuai Standar 4. Definisi : Jumlah layanan pengujian berdasarkan sampel pengujian yang dilakukan

oleh Laboratorium Uji LP2IL Serang berdasarkan tujuan pemeriksaan.

15


5.4. JUMLAH LAYANAN SAMPEL YANG DIUJI DALAM RANGKA PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN YANG SESUAI STANDAR

5. Satuan Pengukuran : Sampel 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lag output 8. Unit/ Pihak


: 1. LP2IL Serang 2. JF PHPI Muda


: 189,483 (JF PHPI Muda)

10. Sumber Data : Laporan hasil pengujian Laboratorium Uji LP2IL Serang 11. Status Data : Hasil perhitungan raw data 12. Jenis Perhitungan



6.656 5.850 6.000 6.100 6.100

5.5. UNIT KERJA YANG MENERAPKAN STANDARDISASI, AKREDITASI, SERTA PENINGKATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS LAYANAN PENGUJIAN DI LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN LP2IL SERANG


Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Unit Kerja yang Menerapkan Standardisasi, Akreditasi, serta Peningkatan

Kapasitas dan Kapabilitas Layanan Pengujian di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan LP2IL Serang

4. Definisi : Unit laboratorium yang menerapkan metode uji terstandardisasi seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) dan terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017 oleh Komite Akreditasi Nasional. Kegiatan akreditasi yang diterapkan di laboratorium uji sesuai dengan dokumen yang telah dibuat oleh manajemen laboratorium, meliputi Panduan Mutu (PM), Prosedur Kerja (PK), Instruksi Kerja (IK) dan Dokumen Pendukung (DP). Dengan terakreditasinya laboratorium uji diharapkan mampu meningkatkan kompetensi laboratorium, meningkatkan kepercayaan pengguna jasa laboratorium serta hasil uji diakui secara internasional.

5. Satuan Pengukuran : Unit 6. Jenis Aspek Target : Kualitas/ outcome 7. Tingkat Validasi IKU : Lag outcome 8. Unit/ Pihak


: LP2IL Serang


:

10. Sumber Data : Laporan hasil assessment/ surveillance Laboratorium Uji LP2IL Serang yang dikeluarkan oleh KAN



16


5.5. UNIT KERJA YANG MENERAPKAN STANDARDISASI, AKREDITASI, SERTA PENINGKATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS LAYANAN PENGUJIAN DI LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN LP2IL SERANG

13. Metode Cascading : Tidak diturunkan 14. Polarisasi : Stabilize 15. Periode Pelaporan : Tahunan 16. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

1 1 1 1 1

5.6. JUMLAH KAWASAN BUDIDAYA YANG PENYAKIT IKAN PENTINGNYA DILAKUKAN SURVEILLANCE DAN/ ATAU MONITORING

1. Perspective : Internal Process Perspective 2. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan

dan Perikanan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Jumlah Kawasan Budidaya yang Penyakit Ikan Pentingnya Dilakukan

Surveillance dan/ atau Monitoring 4. Definisi : Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dilakukan

surveillance dan/ atau monitoring, sesuai dengan arah kebijakan dan program DJPB dalam upaya pengendalian penyakit ikan yang penting, dengan disertai tindakan pengendalian yang bertujuan untuk menekan prevalensi, serta data hasilnya dilaporkan melalui SSMPI online.

5. Satuan Pengukuran : Kabupaten/ kota 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lag output 8. Unit/ Pihak


: 1. LP2IL Serang 2. JF PHPI Muda


: 189,483 (JF PHPI Muda)

10. Sumber Data : Laporan hasil monitoring dan/ atau surveillanice penyakit ikan serta laporan SSMPI online




12 10 10 12 12

5.7. INDEKS PROFESIONALITAS ASN LINGKUP LP2IL SERANG 1. Perspective : Learning and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Indeks Profesionalitas ASN Lingkup LP2IL Serang 4. Definisi : Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, diperlukan upaya

peningkatan kelembagaan, ketatalaksanaan, profesionalitas ASN. Peningkatan profesionalitas ASN sebagai motor penyelenggara negara perlu didorong pada aspek kerja, integritas, dan kompetensi agar mampu memberikan pelayanan publik secara optimal. Pembinaan ASN diarahkan

17


5.7. INDEKS PROFESIONALITAS ASN LINGKUP LP2IL SERANG pada tujuan peningkatan kinerja individu dan kinerja organisasi agar tercapai tujuan pembangunan secara nasional. Dengan profesionalisme ASN diharapkan setiap organisasi pemerintahan dapat berjalan untuk mencapai tujuan sesuai dengan misi dan visinya. Optimalisasi standar kinerja sangat diharapkan oleh organisasi maupun para pihak yang berkepentingan termasuk masyarakat guna mendapatkan pelayanan yang baik sejalan dengan prinsip good governance. Pengukuran indeks profesionalitas diperlukan guna mengetahui tingkat kesesuaian antara kompetensi pegawai ASN dengan kualifikasi persyaratan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas jabatan. Indeks profesionalitas ASN adalah salah satu cara mendekati kualitas ASN dengan menggunakan indeks komposit dari beberapa indikator output yang bersifat independen. Pengukuran indikator outcome dengan menggunakan composite index sangat umum digunakan oleh para perencana dan evaluator. Kekuatan indikator ini adalah mampu memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai capaian suatu program. Penyusunan indikator indeks sangat bergantung pada kekuatan teori atas tujuan yang hendak dicapai. Pemilihan indikator berdasarkan teori yang dibangun akan menyempurnakan indeks, sehingga akan lebih mendekati kesesuaian. Semakin banyak komponen output yang tersedia, maka akan semakin mendekatkan penilaian pada kondisi yang sesungguhnya. Profesionalisme pegawai dalam sebuah organisasi sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan yang tercemin melalui perilaku sehari-hari. Kemampuan menunjukkan potensi dalam melaksanakan tugas yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan. Sedangkan profesional dalam pendekatan sistem merit mengandung persyaratan kompetensi (pengetahuan, keahlian, dan pengalaman), kualifikasi (pendidikan dab pelatihan), kinerja (target dan pencapaian), kompensasi (kebutuhan dan external equity), dan disiplin.

Formula ( ) ( ) ( ( )) ( )

Keterangan: IdxPro = Indeks profesionalitas ASN gaps = Persentase ASN yang tidak kompeten (%) Kj = Angka SKP δS1 = Selisih rata-rata gaji dan tunjangan kinerja ASN untuk jabatan yang

sama (%) inDiscpl = Jumlah pelanggaran disiplin ASN

5. Satuan Pengukuran : Nilai 6. Jenis Aspek Target : Akumulasi 7. Tingkat Validasi IKU : Lag outcome 8. Unit/ Pihak


: LP2IL Serang

9. Sumber Data : Data profesionalitas ASN yang dirilis Bagian SDMAO DJPB 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Lingkup dipersempit 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

55,96 72,00 - - -

18


5.8. NILAI WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) LP2IL SERANG 1. Perspective : Learning and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Nilai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) LP2IL Serang 4. Definisi : Zona integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi

pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Terdapat instrumen Zona Integritas berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di lingkungan Instansi Pemerintah, yang meliputi 6 area perubahan, yaitu: 1. Manajemen Perubahan, 2. Penataan Tatalaksana, 3. Penataan Sistem Manajemen SDM, 4. Penguatan Pengawasan, 5. Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan 6. Penguatan Kualitas Pelayanan Publik.

5. Satuan Pengukuran : Nilai 6. Jenis Aspek Target : Kualitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lag outcome 8. Unit/ Pihak


: LP2IL Serang

9. Sumber Data : Hasil penilaian Inspektorat Jenderal KKP 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Buat baru 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

- 75,00 - - -

5.9. PERSENTASE PENYELESAIAN LHP BPK LP2IL SERANG 1. Perspective : Learning and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Penyelesaian LHP BPK LP2IL Serang 4. Definisi : Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan Republik

Indonesia (BPK RI) merupakan laporan audit BPK yang meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu yang hasil akhirnya menyatakan bahwa instansi pemerintah atau pejabat pemerintah tersebut telah melakukan penyelewengan dana dan/ atau pelanggaran administratif dalam pengelolaan anggaran negara, sehingga mengakibatkan kerugian keuangan negara. Dalam pelaksanaannya, LHP BPK harus segera ditindaklanjuti oleh instansi pemerintah, dengan melaksanakan rekomendasi yang

19


5.9. PERSENTASE PENYELESAIAN LHP BPK LP2IL SERANG disampaikan BPK pada LHP tersebut.

5. Satuan Pengukuran : Persen 6. Jenis Aspek Target : Kualitas/ outcome 7. Tingkat Validasi IKU : Lag outcome 8. Unit/ Pihak


: LP2IL Serang

9. Sumber Data : Laporan hasil pemeriksaan BPK RI 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Tidak diturunkan 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

- 100,00 - - -

5.10. NILAI REKONSILIASI KINERJA LP2IL SERANG 1. Perspective : Learning and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Nilai Rekonsiliasi Kinerja LP2IL Serang 4. Definisi : Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan

perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek: a. Kelembagaan atau organisasi; b. Ketatalaksanaan atau business process; dan c. Sumberdaya manusia aparatur. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Tujuan reformasi birokrasi adalah membangun atau membentuk profil dan perilaku aparatur negara yang memenuhi aspek-aspek berikut: a. Integritas tinggi; b. Produktivitas tinggi dan bertanggung jawab; dan c. Kemampuan memberikan pelayanan yang prima.

Pelayanan prima adalah kepuasan yang dirasakan oleh publik sebagai dampak dari hasil kerja birokrasi yang profesional.

Sasaran reformasi birokrasi adalah mengubah pola pikir (mindset) dan budaya kerja (cultural set), serta sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada beberapa hal, yaitu: a. Kelembagaan (organisasi); b. Budaya organisasi; c. Ketatalaksanaan (sistem, proses, serta prosedur kerja yang efisien dan

efektif); d. Deregulasi birokrasi (regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih,

dan kondusif); e. Sumberdaya manusia (SDM yang kompeten, berintegritas, profesional,

berkinerja tinggi, dan sejahtera);

20


5.10. NILAI REKONSILIASI KINERJA LP2IL SERANG f. Pengawasan internal (akuntabilitas kinerja); dan g. Peningkatan kualitas pelayanan publik. Akuntabilias kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/ target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

5. Satuan Pengukuran : Nilai 6. Jenis Aspek Target : Kualitas/ outcome 7. Tingkat Validasi IKU : Lag outcome 8. Unit/ Pihak


: LP2IL Serang

9. Sumber Data : Dokumen SAKIP LP2IL Serang 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



- 90,00 - - -

5.11. PERSENTASE JUMLAH REKOMENDASI HASIL PENGAWASAN YANG DIMANFAATKAN UNTUK PERBAIKAN KINERJA LINGKUP LP2IL SERANG

1. Perspective : Learning and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan

untuk Perbaikan Kinerja Lingkup LP2IL Serang 4. Definisi : Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah

unsur pengawas pada KKP yang mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan internal di lingkungan KKP. Inspektorat Jenderal KKP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kelautan dan Perikanan. Inspektorat Jenderal KKP menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan KKP; b. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan KKP terhadap kinerja

dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;

d. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan KKP; e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan, Inspektorat Jenderal KKP memberikan rekomendasi hasil pengawasan untuk perbaikan kinerja mitra kerjanya. Sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab mitra kerja

21


5.11. PERSENTASE JUMLAH REKOMENDASI HASIL PENGAWASAN YANG DIMANFAATKAN UNTUK PERBAIKAN KINERJA LINGKUP LP2IL SERANG

dalam menindaklanjuti hasil rekomendasi hasil pengawasan dari Inspektorat Jenderal KKP.

Formula : Capaian IKU Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Lingkup LP2IL Serang yang Dokumen Tindak Lanjutnya Telah Tuntas, sebagaimana rumus berikut:

Keterangan: %Tuntas = Persentase jumlah rekomendasi yang dokumen tindak lanjutnya

telah tuntas ∑TL = Jumlah dokumen tindak lanjut n = Jumlah rekomendasi hasil pengawasan



: LP2IL Serang

9. Sumber Data : Laporan hasil pengawasan Inspektorat Jenderal KKP 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



- 60,00 - - -

5.12. PERSENTASE UNIT KERJA YANG MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG TERSTANDAR LINGKUP LP2IL SERANG

1. Perspective : Learning and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Tersedianya Manajemen Pengetahuan LP2IL Serang yang Handal dan

Mudah Diakses 3. Nama IKU : Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan

yang Terstandar Lingkup LP2IL Serang 4. Definisi : • Sistem manajemen pengetahuan adalah suatu rangkaian yang

memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari.

• Perhitungan penerapan Manajemen Pengetahuan lingkup KKP dilakukan atas (i) tingkat sharing dokumen mandatory; (ii) tingkat keikutsertakan pejabat dan staf serta (iii) tingkat keaktifan unit kerja dalam SI-MP.

Fomula : Capaian IKU Manajemen Pengetahuan di Level 0 dihitung dari rata-rata nilai Manajemen Pengetahuan Unit Kerja Eselon I lingkup KKP, sebagaimana rumus berikut:

Keterangan:

22


5.12. PERSENTASE UNIT KERJA YANG MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG TERSTANDAR LINGKUP LP2IL SERANG

MP0 = persentase manajemen pengetahuan KKP MP1, MP2, ..., MPn = persentase manajemen pengetahuan Unit Kerja Eselon I n = Jumlah unit kerja eselon I

5. Satuan Pengukuran : Persen 6. Jenis Aspek Target : Akumulasi 7. Tingkat Validasi IKU : Lag outcome 8. Unit/ Pihak


: LP2IL Serang

9. Sumber Data : Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Lingkup dipersempit 13. Polarisasi : Minimize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

92,47 82,00 - - -

5.13. UNIT UPT YANG MENERAPAKAN INOVASI PELAYANAN PUBLIK 1. Perspective : Learning and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Unit UPT yang Menerapakan Inovasi Pelayanan Publik 4. Definisi : Menurut Peraturan Menteri PANRB No. 30/2014, inovasi pelayanan publik

adalah terobosan jenis pelayanan publik baik yang merupakan gagasan/ ide kreatif orisinal dan/ atau adaptasi/ modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Inovasi ini tidak harus berupa suatu penemuan baru, melainkan pula mencakup pendekatan baru, perluasan maupun peningkatan kualitas pada inovasi pelayanan publik yang ada.

5. Satuan Pengukuran : Unit 6. Jenis Aspek Target : Kualitas/ outcome 7. Tingkat Validasi IKU : Lag outcome 8. Unit/ Pihak


: LP2IL Serang

9. Sumber Data : Dokumen pemanfaatan inovasi pelayanan publik LP2IL Serang 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Tidak diturunkan 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

- 1 - - -

5.14. NILAI INDIKATOR KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN LINGKUP LP2IL SERANG

23


5.14. NILAI INDIKATOR KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN LINGKUP LP2IL SERANG 1. Perspective : Learning and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Terkelolanya Anggaran Pembangunan LP2IL Serang secara Efisien dan

Akuntabel 3. Nama IKU : Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Lingkup LP2IL Serang 4. Definisi : Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) merupakan indikator

untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja kementerian/ lembaga. Nilai IKPA menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan satuan kerja (satker) dalam pengelolaan anggaran.

5. Satuan Pengukuran : Nilai 6. Jenis Aspek Target : Akumulasi 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak


: LP2IL Serang

9. Sumber Data : Aplikasi OMSPAN Kementerian Keuangan 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Lingkup dipersempit 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Triwulan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

97,84 88,00 - - -

5.15. NILAI KINERJA ANGGARAN LP2IL SERANG 1. Perspective : Learning and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Nilai Kinerja Anggaran LP2IL Serang 4. Definisi : Nilai Kinerja anggaran adalah proses menghasilkan suatu nilai capaian

kinerja untuk setiap indikator yang dilakukan dengan membandingkan data realisasi dengan target yang telah direncanakan sebelumnya.

Formula : Penghitungan nilai kinerja anggaran adalah dengan menggunakan formula (rumus penghitungan) yang terdapat di Peraturan Menteri Keuangan No.249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan RKA-K/L, yaitu:

( ) ( ) ( ) ( ) Di mana:

P : dilakukan dengan membandingkan antara akumulasi realisasi anggaran seluruh satker dengan akumulasi pagu anggaran seluruh satker (Bobot Penyerapan Anggaran (WP) =9,7%)

K : antara perencanaan dan implementasi, dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan waktu penyerapan anggaran setiap bulan yaitu dengan membandingkan antara akumulasi dan akumulasi realisasi anggaran bulanan seluruh satker rencana penarikan dana bulanan seluruh satker dengan jumlah bulan (Bobot Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi (WK)=18,2%)

PK : dilakukan dengan membandingkan antara rata-rata realisasi

24


5.15. NILAI KINERJA ANGGARAN LP2IL SERANG volume keluaran dengan target volume keluaran dan rata-rata realisasi Indikator kinerja keluaran dengan target indikator kinerja keluaran (Bobot Pencapaian Keluaran (WPK) =43,5%)

E dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang diperoleh dari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan pagu anggaran per volume keluaran (Bobot Efisiensi (WE) =28,6%)

5. Satuan Pengukuran : Persen (%) 6. Jenis Aspek Target : Rata-rata 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak


: LP2IL Serang

9. Sumber Data : Aplikasi SMART online Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan




- 85,00 - - -

25


BAB VI MATRIKSI DAN INFORMASI MANUAL INDIKATOR KINERJA

URUSAN TATA USAHA LP2IL SERANG

6.1. Matriksi Indikator Kinerja Urusan Tata Usaha LP2IL Serang


1. Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima

1. Indeks Profesionalitas ASN Lingkup LP2IL Serang (%)

72

2. Persentase Pemenuhan Dokumen Administrasi Kepegawaian Lingkup LP2IL Serang (%)

100

3. Jumlah Dokumen Perencanaan dan Penganggaran yang Dihasilkan (Dokumen)

1

4. Jumlah Dokumen Pelaporan Kinerja LP2IL Serang (Dokumen)

5

5. Jumlah Laporan Keuangan Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan yang Dihasilkan (Dokumen)

12

6. Persentase Jumlah Aset BMN yang Termanfaatkan Dibanding dengan Jumlah Aset BMN yang Ada (%)

100

7. Jumlah Dokumen Pelaporan PNBP Lingkup LP2IL Serang (Dokumen)

12

8. Jumlah Dokumen Penatausahaan Persuratan dan Kearsipan yang Diselesaikan (Dokumen)

12

9. Persentase Penilaian LKE Mandiri Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) LP2IL Serang (%)

76

10. Persentase Pemenuhan Dokumen AKIP Lingkup Urusan Tata Usaha (%)

100

11. Persentase Penyerapan Anggaran Lingkup Urusan Tata Usaha (%)

95

6.2. Informasi Manual Indikator Kinerja Urusan Tata Usaha LP2IL Serang 6.2.1. INDEKS PROFESIONALITAS ASN LINGKUP LP2IL SERANG 1. Perspective : Learn and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Indeks Profesionalitas ASN Lingkup LP2IL Serang 4. Definisi : Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, diperlukan upaya

peningkatan kelembagaan, ketatalaksanaan, profesionalitas ASN. Peningkatan profesionalitas ASN sebagai motor penyelenggara negara perlu didorong pada aspek kerja, integritas, dan kompetensi agar mampu memberikan pelayanan publik secara optimal. Pembinaan ASN diarahkan

26


6.2.1. INDEKS PROFESIONALITAS ASN LINGKUP LP2IL SERANG pada tujuan peningkatan kinerja individu dan kinerja organisasi agar tercapai tujuan pembangunan secara nasional. Dengan profesionalisme ASN diharapkan setiap organisasi pemerintahan dapat berjalan untuk mencapai tujuan sesuai dengan misi dan visinya. Optimalisasi standar kinerja sangat diharapkan oleh organisasi maupun para pihak yang berkepentingan termasuk masyarakat guna mendapatkan pelayanan yang baik sejalan dengan prinsip good governance. Pengukuran indeks profesionalitas diperlukan guna mengetahui tingkat kesesuaian antara kompetensi pegawai ASN dengan kualifikasi persyaratan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas jabatan. Indeks profesionalitas ASN adalah salah satu cara mendekati kualitas ASN dengan menggunakan indeks komposit dari beberapa indikator output yang bersifat independen. Pengukuran indikator outcome dengan menggunakan composite index sangat umum digunakan oleh para perencana dan evaluator. Kekuatan indikator ini adalah mampu memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai capaian suatu program. Penyusunan indikator indeks sangat bergantung pada kekuatan teori atas tujuan yang hendak dicapai. Pemilihan indikator berdasarkan teori yang dibangun akan menyempurnakan indeks, sehingga akan lebih mendekati kesesuaian. Semakin banyak komponen output yang tersedia, maka akan semakin mendekatkan penilaian pada kondisi yang sesungguhnya. Profesionalisme pegawai dalam sebuah organisasi sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan yang tercemin melalui perilaku sehari-hari. Kemampuan menunjukkan potensi dalam melaksanakan tugas yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan. Sedangkan profesional dalam pendekatan sistem merit mengandung persyaratan kompetensi (pengetahuan, keahlian, dan pengalaman), kualifikasi (pendidikan dab pelatihan), kinerja (target dan pencapaian), kompensasi (kebutuhan dan external equity), dan disiplin.

Formula ( ) ( ) ( ( )) ( )

Keterangan: IdxPro = Indeks profesionalitas ASN gaps = Persentase ASN yang tidak kompeten (%) Kj = Angka SKP δS1 = Selisih rata-rata gaji dan tunjangan kinerja ASN untuk jabatan yang

sama (%) inDiscpl = Jumlah pelanggaran disiplin ASN

5. Satuan Pengukuran : Nilai 6. Jenis Aspek Target : Akumulasi 7. Tingkat Validasi IKU : Lag outcome 8. Unit/ Pihak


: Urusan Tata Usaha LP2IL Serang

9. Sumber Data : Data indeks profesionalitas ASN yang dirilis Bagian SDMAO DJPB 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Lingkup dipersempit 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

55,96 72,00 - - -

27


6.2.2. PERSENTASE PEMENUHAN DOKUMEN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN LINGKUP LP2IL SERANG

1. Perspective : Internal Process Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Pemenuhan Dokumen Administrasi Kepegawaian Lingkup

LP2IL Serang 4. Definisi : Dokumen administrasi kepegawaian yang dimaksud dalam IKU ini adalah

seluruh dokumen yang dimiliki pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehari-hari, yang meliputi dokumen-dokumen berikut: 1. SK CPNS/ PNS 2. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) 3. SK Kenaikan Pangkat 4. SK Kenaikan Jabatan 5. SK Kenaikan Gaji Berkala 6. LHKPN/ LHKASN 7. Dokumen-dokumen lain yang diatur dalam peraturan perundang-

undangan yang berlaku 5. Satuan Pengukuran : Persen 6. Jenis Aspek Target : Kualitas/ outcome 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak


: Urusan Tata Usaha Lingkup LP2IL Serang

9. Sumber Data : Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Buat baru 13. Polarisasi : Stabilize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

6.2.3. JUMLAH DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG DIHASILKAN 1. Perspective : Internal Process Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Jumlah Dokumen Perencanaan dan Penganggaran yang Dihasilkan 4. Definisi : Definisi IKU Jumlah Dokumen Perencanaan dan Penganggaran yang

Dihasilkan merupakan jumlah dokumen perencanaan LP2IL Serang yang berupa dokumen pelaporan penyusunan anggaran, berupa finalisasi RKA-K/L tahun berikut dan/ atau sampai dengan terbitnya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun berikut.

5. Satuan Pengukuran : Dokumen 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak



9. Sumber Data : Laporan finalisasi RKA-K/L dan/ atau DIPA tahun berikut

28


6.2.3. JUMLAH DOKUMEN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG DIHASILKAN 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Buat baru 13. Polarisasi : Stabilize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

1 1 1 1 1

6.2.4. JUMLAH DOKUMEN PELAPORAN KINERJA LP2IL SERANG 1. Perspective : Internal Process Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Jumlah Dokumen Pelaporan Kinerja LP2IL Serang 4. Definisi : Definisi IKU ini adalah jumlah dokumen laporan capaian kinerja (LCK) dan

laporan kegiatan tahunan yang dihasilkan Urusan Tata Usaha pada setiap triwulan di tahun berjalan. Laporan capaian kinerja (LCK) merupakan bentuk kegiatan pemantauan perkembangan kinerja secara periodik yang bermanfaat dalam memberikan kepastian dan pengendalian keserasian pelaksanaan program dengan perencanaan tujuan dan sasaran yang telah disepakati antara Kepala Urusan Tata Usaha dengan Kepala LP2IL Serang di awal tahun.




9. Sumber Data : Laporan Capaian Kinerja (LCK) Triwulan I sampai dengan Triwulan IV serta laporan kegiatan tahunan Urusan Tata Usaha



12. Metode Cascading : Buat baru 13. Polarisasi : Stabilize 14. Periode Pelaporan : Triwulan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

5 5 5 5 5

6.2.5. JUMLAH LAPORAN KEUANGAN BULANAN, TRIWULANAN, SEMESTERAN, DAN TAHUNAN YANG DIHASILKAN


Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Jumlah Laporan Keuangan Bulanan, Triwulanan, Semesteran, dan Tahunan

yang Dihasilkan 4. Definisi : Definisi IKU ini adalah jumlah laporan keuangan bulanan, triwulanan,

semesteran, dan tahunan yang dihasilkan Urusan Tata Usaha pada setiap tahunnya. Laporan keuangan dimaksud meliputi laporan bulanan

29


6.2.5. JUMLAH LAPORAN KEUANGAN BULANAN, TRIWULANAN, SEMESTERAN, DAN TAHUNAN YANG DIHASILKAN

pertanggungjawaban bendahara pengeluaran/ penerimaan, laporan keuangan dan SIMAK-BMN semesteran, laporan realisasi RKA, dan/ atau laporan keuangan lainnya.




9. Sumber Data : Laporan keuangan bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan LP2IL Serang




12 12 12 12 12

6.2.6. PERSENTASE JUMLAH ASET BMN YANG TERMANFAATKAN DIBANDING DENGAN JUMLAH ASET BMN YANG ADA


Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Jumlah Aset BMN yang Termanfaatkan Dibanding dengan

Jumlah Aset BMN yang Ada 4. Definisi : Definisi IKU ini adalah jumlah aset BMN yang dimanfaatkan oleh LP2IL

Serang dalam rangka mendukung tugas dan fungsi serta visi dan misi LP2IL Serang, baik harta yang bergerak maupun yang tidak bergerak.

Formula :

Keterangan: BMN = Persentase aset BMN yang termanfaatkan BMNl = Jumlah aset BMN yang termanfaatkan BMNt = Jumlah aset BMN LP2IL Serang

5. Satuan Pengukuran : Persen 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak


: Kepala Urusan Tata Usaha

9. Sumber Data : Pengelola BMN 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Buat baru 13. Polarisasi : Stabilize 14. Periode Pelaporan : Tahunan

30


6.2.6. PERSENTASE JUMLAH ASET BMN YANG TERMANFAATKAN DIBANDING DENGAN JUMLAH ASET BMN YANG ADA


100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

6.2.7. JUMLAH DOKUMEN PELAPORAN PNBP LINGKUP LP2IL SERANG 1. Perspective : Internal Process Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Jumlah Dokumen Pelaporan PNBP Lingkup LP2IL Serang 4. Definisi : Definisi IKU ini adalah jumlah laporan PNBP bulanan sebagai

pertanggungjawaban atas bendahara penerimaan. Sumber PNBP LP2IL Serang di antaranya adalah pengujian sampel dan penginapan berupa asrama. Dasar penentuan penarikan tarif PNBP LP2IL Serang mengacu pada PP Nomor 75 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas PNBP yang Berlaku pada KKP.




9. Sumber Data : Laporan PNBP bulanan LP2IL Serang 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



12 12 12 12 12

6.2.8. JUMLAH DOKUMEN PENATAUSAHAAN PERSURATAN DAN KEARSIPAN YANG DISELESAIKAN


Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Jumlah Dokumen Penatausahaan Persuratan dan Kearsipan yang

Diselesaikan 4. Definisi : Definisi IKU Jumlah Dokumen Penatausahaan Persuratan dan Kearsipan

yang Diselesaikan adalah jumlah surat masuk yang ditindaklanjuti dan jumlah surat keluar yang dihasilkan oleh LP2IL Serang, yang mana dokumen persuratan tersebut selanjutnya dilakukan pengarsipan secara periodik (bulanan) pada ruang arsip yang dibantu oleh JF Arsiparis dan Pelaksana pada Urusan Tata Usaha LP2IL Serang. Sebagai salah satu instansi pemerintah yang tidak terlepas dengan kegiatan surat menyurat sebagai sarana komunikasi dengan pihak internal dan eksternal organisasi, penatausahaan surat dan arsip sangat dibutuhkan sebagai kegiatan pendukung bagi pelaksanaan tugas pokok LP2IL Serang yang merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal

31


6.2.8. JUMLAH DOKUMEN PENATAUSAHAAN PERSURATAN DAN KEARSIPAN YANG DISELESAIKAN

Perikanan Budidaya di daerah yang berhubungan langsung dengan satuan kerja. Walaupun bukan merupakan pokok pelayanan organisasi, kegiatan ini menjadi sangat penting disebabkan dapat menjadi salah satu tolok ukur/ indikator kinerja LP2IL Serang terhadap pemangku kepentingan.



: 1. Urusan Tata Usaha LP2IL Serang 2. JF Arsiparis Pelaksana Lanjutan


: 15,00 (JF Arsiparis Pelaksana Lanjutan)

10. Sumber Data : JF Arsiparis Pelaksana Lanjutan 11. Status Data : Hasil perhitungan raw data 12. Jenis Perhitungan



12 12 12 12 12

6.2.9. PERSENTASE PENILAIAN LKE MANDIRI ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) LP2IL SERANG

1. Perspective : Learn and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Penilaian LKE Mandiri Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas

dari Korupsi (WBK) LP2IL Serang 4. Definisi : Zona integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi


5. Satuan Pengukuran : Persen 6. Jenis Aspek Target : Kontribusi 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak : Urusan Tata Usaha LP2IL Serang

32


6.2.9. PERSENTASE PENILAIAN LKE MANDIRI ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) LP2IL SERANG


9. Sumber Data : LKE Mandiri Zona Integritas Menuju WBK 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Komponen pembentuk 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

- 76,00 - - -

6.2.10. PERSENTASE PEMENUHAN DOKUMEN AKIP LINGKUP URUSAN TATA USAHA 1. Perspective : Learn and Growth Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Pemenuhan Dokumen AKIP Lingkup Urusan Tata Usaha 4. Definisi : Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan






berkinerja tinggi, dan sejahtera); f. Pengawasan internal (akuntabilitas kinerja); dan g. Peningkatan kualitas pelayanan publik. Penilaian Kementerian PAN dan RB atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilias kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

33


6.2.10. PERSENTASE PEMENUHAN DOKUMEN AKIP LINGKUP URUSAN TATA USAHA pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/ target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

5. Satuan Pengukuran : Persen 6. Jenis Aspek Target : Kontribusi 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak


: Kepala Urusan Tata Usaha

9. Sumber Data : Laporan capaian kinerja triwulanan 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Komponen pembentuk 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi 2017 Realisasi 2018 Target 2019

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

6.2.11. PERSENTASE PENYERAPAN ANGGARAN LINGKUP URUSAN TATA USAHA 1. Perspective : Internal Process Perspective 2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Penyerapan Anggaran Lingkup Urusan Tata Usaha 4. Definisi : Definisi IKU ini adalah jumlah anggaran negara yang telah dibelanjakan

sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dibandingkan dengan jumlah pagu anggaran LP2IL Serang pada tahun berjalan. Penyerapan anggaran berfungsi sebagai salah satu media untuk membuktikan dan mempertanggungjawabkan kepada masyarakat atas penggunaan anggaran yang dikelola kementerian/ lembaga bersangkutan. Selain itu, kinerja anggaran juga berfungsi untuk mempelajari faktor-faktor yang menjadi pendukung atau kendala atas pelaksanaan RKA-K/L sebelumnya sebagai upaya peningkaan kinerja di tahun-tahun berikutnya.

Formula :

Keterangan: PA = Persentase penyerapan anggaran ΣBN = Jumlah anggaran negara yang dibelanjakan ΣPG = Jumlah pagu anggaran tahun berjalan

5. Satuan Pengukuran : Persen 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak



9. Sumber Data : Pengelola Anggaran LP2IL Serang 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan : Nilai posisi akhir

34


6.2.11. PERSENTASE PENYERAPAN ANGGARAN LINGKUP URUSAN TATA USAHA Data


98,53 95,00 95,00 95,00 95,00

35


BAB VII MATRIKSI DAN INFORMASI MANUAL INDIKATOR KINERJA

SUBSEKSI PELAYANAN OPERASIONAL LP2IL SERANG

7.1. Matriksi Indikator Kinerja Subseksi Pelayanan Operasional


1. Terselenggaranya Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Berkelanjutan

1. Jumlah Tenaga Teknis Binaan Bidang Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Lingkup Subseksi Pelayanan Operasional (Orang)

30

2. Jumlah Laporan Dukungan Operasional Teknologi Perekayasaan Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Dihasilkan (Laporan)

2

2. Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif

3. Jumlah Kabupaten/ Kota yang Dilakukan Pelayanan Laboratorium Keliling (Kabupaten/ Kota)

2

4. Jumlah Laporan Pengelolaan Media Informasi dan Publikasi Bidang Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan (Laporan)

12

5. Jumlah Laporan Pemanfaatan Aplikasi Manajemen Laboratorium Uji LP2IL Serang (Laporan)

12

6. Jumlah Laporan Optimalisasi Sistem Informasi Manajemen Laboratorium Uji LP2IL Serang (Laporan)

4

7. Persentase Pemeliharaan Peralatan Laboratorium Uji LP2IL Serang yang Terselesaikan (%)

70

8. Persentase Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pendukung di Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan pada LP2IL Serang yang Terselesaikan (%)

80


9. Persentase Pemenuhan Dokumen Area 4-6 Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) LP2IL Serang (%)

80

10. Persentase Pemenuhan Dokumen AKIP Lingkup Subseksi Pelayanan Operasional (%)

100

11. Persentase Penyerapan Anggaran Lingkup Subseksi Pelayanan Operasional (%)

95

7.2. Informasi Manual Indikator Kinerja Subseksi Pelayanan Operasional 7.2.1. JUMLAH TENAGA TEKNIS BINAAN BIDANG PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN

DAN LINGKUNGAN LINGKUP SUBSEKSI PELAYANAN OPERASIONAL 1. Perspective : Customer Perspective 2. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang

Berkelanjutan 3. Nama IKU : Jumlah Tenaga Teknis Binaan Bidang Pengelolaan Kesehatan Ikan dan

Lingkungan Lingkup Subseksi Pelayanan Operasional 4. Definisi : Tolok ukur IKU ini adalah jumlah personil (tenaga teknis) yang telah

mendapatkan pembinaan, pelatihan, pendampingan, dan/ atau konsultasi teknis di bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan dan/ atau di bidang administrasi/ manajemen sebagai dukungan terhadap pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, yang dibuktikan dengan

36


7.2.1. JUMLAH TENAGA TEKNIS BINAAN BIDANG PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN LINGKUP SUBSEKSI PELAYANAN OPERASIONAL

sertifikat, surat keterangan, pengisian kuesionar, bukti kehadiran, dan/ atau dokumen lain dari LP2IL Serang. Pelaksanaan pencapaian IKU ini dilakukan dalam bentuk kegiatan pertemuan teknis/ workshop bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan serta obat ikan, kegiatan magang mandiri petugas laboratorium pemerintah daerah, magang/ PKL/ penelitian yang dilakukan oleh siswa/ mahasiswa, serta pendampingan dan konsultasi teknis melalui kegiatan monitoring/ surveillance kesehatan ikan dan lingkungan dan/ atau laboratorium keliling.

5. Satuan Pengukuran : Orang 6. Jenis Aspek Target : Kontribusi 7. Tingkat Validasi IKU : Lag output 8. Unit/ Pihak


: Subseksi Pelayanan Operasional LP2IL Serang

9. Sumber Data : Laporan rekapitulasi tenaga teknis binaan LP2IL Serang 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Komponen pembentuk 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Triwulan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

57 30 40 40 50

7.2.2. JUMLAH LAPORAN DUKUNGAN OPERASIONAL TEKNOLOGI PEREKAYASAAN BIDANG KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN YANG DIHASILKAN


Berkelanjutan 3. Nama IKU : Jumlah Laporan Dukungan Operasional Teknologi Perekayasaan Bidang

Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Dihasilkan 4. Definisi : Jumlah laporan dukungan operasional teknologi hasil perekayasaan bidang

pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan yang dihasilkan yang dapat berupa penyiapan prasarana dan sarana, pemeliharaan dan perawatan, serta dukungan operasional lainnya dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan.

5. Satuan Pengukuran : Laporan 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak



9. Sumber Data : Subseksi Pelayanan Operasional LP2IL Serang 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Buat baru

37


7.2.2. JUMLAH LAPORAN DUKUNGAN OPERASIONAL TEKNOLOGI PEREKAYASAAN BIDANG KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN YANG DIHASILKAN

13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Triwulan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

2 2 2 2 2

7.2.3. JUMLAH KABUPATEN/ KOTA YANG DILAKUKAN PELAYANAN LABORATORIUM KELILING


Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Jumlah Kabupaten/ Kota yang Dilakukan Pelayanan Laboratorium Keliling

(Kabupaten/ Kota) 4. Definisi : Jumlah kabupaten/ kota yang dilakukan pelayanan laboratorium keliling

merupakan kegiatan pelayanan LP2IL Serang di kabupaten atau kota yang terdapat sentra budidaya, sesuai dengan perencanaan kegiatan LP2IL Serang di tahun berjalan. Data hasil kegiatan ini dilaporkan melalui SSMPI online.

5. Satuan Pengukuran : Kabupaten/ kota 6. Jenis Aspek Target : Kontribusi 7. Tingkat Validasi IKU : Lag output 8. Unit/ Pihak



9. Sumber Data : Laporan hasil laboratorium keliling serta laporan SSMPI online 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan


12. Metode Cascading : Komponen pembentuk 13. Polarisasi : Maximize 14. Periode Pelaporan : Triwulan


3 2 2 3 3

7.2.4. JUMLAH LAPORAN PENGELOLAAN MEDIA INFORMASI DAN PUBLIKASI BIDANG PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN


Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Jumlah Laporan Pengelolaan Media Informasi dan Publikasi Bidang

Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan 4. Definisi : Penggunaan media Informasi telah membentuk dan mendukung cara baru

dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berkolaborasi kepada masyarakat serta pemangku kepentingan terhadap instansi tersebut. Media Sosial menawarkan cara yang lebih cepat dan tepat untuk berpartisipasi dalam pertukaran informasi melalui daring (dalam jaringan/online). Dengan melihat efektivitas media sosial dalam membangun komunikasi dan interaksi dengan masyarakat, hubungan masyarakat pemerintah harus

38


7.2.4. JUMLAH LAPORAN PENGELOLAAN MEDIA INFORMASI DAN PUBLIKASI BIDANG PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

mampu memanfaatkan media sosial untuk meraih perhatian dan dukungan khalayak luas serta tidak lagi semata-mata bertahan dengan cara-cara komunikasi yang konvensional. Tujuan dari IKU ini untuk menyajikan berita kepada masyarakat melalui media sosial LP2IL Serang seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, maupun di website dan pelaporan GIAT setiap harinya ke Humas DJPB tentang tugas dan fungsi LP2IL serang meliputi monitoring serta surveilan hama penyakit ikan, lingkungan, residu, serta monitoring obat ikan dalam rangka pengujian mutu obat ikan, layanan laboratorium keliling, emergency response, serta bimbingan teknis kepada stakeholder dalam hal ini pelajar, swasta, dan PNS dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan. Sehingga pentingnya media Informasi memegang peranan yang sangat penting, guna memberikan gambaran kegiatan yg dilakukan Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan Serang baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk keperluan pengiriman dan pencarian informasi serta mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, sehingga menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, sehingga memudahkan pegawai, stakeholder, maupun pengguna lain dalam mengakses informasi.



: 1. Subseksi Pelayanan Operasional LP2IL Serang 2. JF Pranata Komputer Pertama


: 23,536 (JF Pranata Komputer Pertama)

10. Sumber Data : JF Pranata Komputer Pertama dan Pengolah Data Subseksi Pelayanan Operasional




12 12 12 12 12

7.2.5. JUMLAH LAPORAN PEMANFAATAN APLIKASI PELAYANAN PUBLIK LP2IL SERANG


Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Jumlah Laporan Pemanfaatan Aplikasi Pelayanan Publik LP2IL Serang 4. Definisi : Sistem informasi manajemen berguna untuk mengorganisasi informasi,

mendukung fungsi operasional dan manajemen, serta pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Sistem informasi manajemen

39


7.2.5. JUMLAH LAPORAN PEMANFAATAN APLIKASI PELAYANAN PUBLIK LP2IL SERANG

merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud membarikan informasi (yang bersifat internal dan eksternal) kepada manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan dan/ atau kebijakan. Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu untuk keperluan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk mengambil suatu keputusan dan/ atau kebijakan. Teknologi informasi menggunakan seperangkat komputer untuk melakukan pengolahan data, system jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya sesuai kebutuhan, dan teknologi komunikasi untuk penyebaran dan akses informasi secara global. Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, saat ini LP2IL Serang telah menggunakan beberapa teknologi informasi, yaitu SIMLAB dan KULIT IKAN. Tujuan dari penggunaan aplikasi adalah untuk memberikan kemudahan bagi stakeholder dalam mengakses informasi bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan.



: 1. Subseksi Pelayanan Operasional LP2IL Serang 2. JF Pranata Komputer Pertama


: 23,536 (JF Pranata Komputer Pertama)

10. Sumber Data : JF Pranata Komputer Pertama dan Pengolah Data Subseksi Pelayanan Operasional




12 12 12 12 12

7.2.6. JUMLAH LAPORAN OPTIMALISASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM UJI LP2IL SERANG


Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Jumlah Laporan Optimalisasi Sistem Informasi Manajemen Laboratorium

Uji LP2IL Serang 4. Definisi : LP2IL Serang telah memiliki dan terus mengembangkan SIMLAB. Semula

aplikasi ini menggunakan modulasi berbasis standalone program, kemudian dikembangkan menjadi sistem website. Dengan adanya aplikasi

40


7.2.6. JUMLAH LAPORAN OPTIMALISASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM UJI LP2IL SERANG

ini, berbagai kemudahan dapat dinikmati oleh personil laboratorium uji serta yang paling utama adalah customer Laboratorium Uji LP2IL Serang, di mana database sampel dikendalikan lebih aman, bug lebih sedikit dibandingkan versi standalone, dapat dioperasikan pada perangkat mobile ataupun desktop di manapun dan kapanpun, serta bertambahnya ruang lingkup dalam pengolahan serta analisa sampel uji mutu obat ikan. Selain itu, customer tidak perlu repot-repot datang ke LP2IL Serang untuk mengetahui proses serta hasil uji sampelnya, yaitu dengan login ke layanan SIMLAB, sehingga semua hasil pengujian dapat dipantau dengan mudah secara realtime 24 jam oleh customer di smartphone. Demi menjamin kelancaran dalam pengoperasian aplikasi SIMLAB, diperlukan perawatan, pemeliharaan, dan optimalisasi secara berkala dan berkelanjutan.




9. Sumber Data : Pengolah Data Subseksi Pelayanan Operasional 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



4 4 4 4 4

7.2.7. PERSENTASE PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM UJI LP2IL SERANG YANG TERSELESAIKAN


Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Persentase Pemeliharaan Peralatan Laboratorium Uji LP2IL Serang yang

Terselesaikan 4. Definisi : Dalam rangka mendukung kelancaran proses pengujian dan menjamin

mutu hasil pengujian, maka perlu dilakukan pemeliharaan dan perawatan peralatan laboratorium yang baik dan benar sesuai SOP. Pemeliharaan peralatan secara rutin tidak hanya dapat mencegah terjadinya kerusakan, tetapi juga mengurangi risiko batas toleransi dalam penganalisaan hasil pengujian. Untuk itu, Subseksi Pelayanan Operasional yang didukung dengan SDM yang berkompeten akan melaksanakan pelayanan, perawatan, dan pemeliharaan peralatan laboratorium. Aspek penghitungan IKU ini adalah tercapainya kualitas hasil pemeliharaan peralatan laboratorium yang terselesaikan dibandingkan dengan kualitas target (100%).

Formula :

41


7.2.7. PERSENTASE PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM UJI LP2IL SERANG YANG TERSELESAIKAN

Keterangan: PelAL = Persentase pemeliharaan peralatan laboratorium yang

terselesaikan ∑PP = Jumlah pemeliharaan peralatan laboratorium yang terselesaikan ∑UPP = Jumlah usulan pemeliharaan peralatan laboratorium




9. Sumber Data : Laporan pemeliharaan peralatan Laboratorium Uji LP2IL Serang 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



91,25 70,00 70,00 70,00 70,00

7.2.8. PERSENTASE PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA PENDUKUNG DI BIDANG KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PADA LP2IL SERANG YANG TERSELESAIKAN


Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Persentase Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pendukung di Bidang

Kesehatan Ikan dan Lingkungan pada LP2IL Serang yang Terselesaikan 4. Definisi : Definisi IKU ini adalah persentase kualitas hasil pemeliharaan prasarana

dan sarana pendukung yang terselesaikan dibandingkan dengan target kualitas pemeliharaan prasarana dan sarana pendukung. Pemeliharaan prasarana dan sarana dimaksud dapat berupa instalasi air dan listrik, penyejuk ruangan, mesin potong rumput, generator set, pompa, jaringan internet, serta prasarana dan sarana lain yang menunjang tugas dan fungsi LP2IL Serang.

Formula :

Keterangan: PelPS = Persentase pemeliharaan prasarana dan sarana yang

terselesaikan ∑PP = Jumlah pemeliharaan prasarana dan sarana yang terselesaikan ∑PPS = Jumlah usulan pemeliharaan prasarana dan sarana




42


7.2.8. PERSENTASE PEMELIHARAAN PRASARANA DAN SARANA PENDUKUNG DI BIDANG KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN PADA LP2IL SERANG YANG TERSELESAIKAN

9. Sumber Data : Laporan pemeliharaan prasarana dan sarana pendukung LP2IL Serang 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



98,74 80,00 80,00 80,00 80,00

7.2.9. PERSENTASE PEMENUHAN DOKUMEN AREA 4-6 ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) LP2IL SERANG


Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Pemenuhan Dokumen Area 4-6 Zona Integritas Menuju

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) LP2IL Serang 4. Definisi : Zona integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi








- 80,00 - - -

43


7.2.10. PERSENTASE PEMENUHAN DOKUMEN AKIP LINGKUP SUBSEKSI PELAYANAN OPERASIONAL


Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Pemenuhan Dokumen AKIP Lingkup Subseksi Pelayanan

Operasional 4. Definisi : Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan






berkinerja tinggi, dan sejahtera); f. Pengawasan internal (akuntabilitas kinerja); dan g. Peningkatan kualitas pelayanan publik. Penilaian Kementerian PAN dan RB atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilias kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/ target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.




44


7.2.10. PERSENTASE PEMENUHAN DOKUMEN AKIP LINGKUP SUBSEKSI PELAYANAN OPERASIONAL



12. Metode Cascading : Komponen pembentuk 13. Polarisasi : Stabilize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi 2017 Realisasi 2018 Target 2019

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

7.2.11. PERSENTASE PENYERAPAN ANGGARAN LINGKUP SUBSEKSI PELAYANAN OPERASIONAL


Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Penyerapan Anggaran Lingkup Subseksi Pelayanan Operasional 4. Definisi : Definisi IKU ini adalah jumlah anggaran negara yang telah dibelanjakan


Formula :


5. Satuan Pengukuran : Persen 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lag output 8. Unit/ Pihak



9. Sumber Data : Pengelola Anggaran LP2IL Serang 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



90,94 95,00 95,00 95,00 95,00

45


BAB VIII MATRIKSI DAN INFORMASI MANUAL INDIKATOR KINERJA

SUBSEKSI METODE PEMERIKSAAN LP2IL SERANG

8.1. Matriksi Indikator Kinerja Subseksi Metode Pemeriksaan


1. Terselenggaranya Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Berkelanjutan

1. Jumlah Tenaga Teknis Binaan Bidang Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Lingkup Subseksi Metode Pemeriksaan (Orang)

120

2. Jumlah Laporan Teknologi Perekayasaan Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Dihasilkan (Laporan)

2

2. Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif

3. Jumlah Sampel HPI, Lingkungan, Residu dan Kontaminan, dan/ atau Obat Ikan yang Diuji dalam rangka Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (Sampel)

5.850

4. Jumlah Kabupaten/ Kota yang Dilakukan Surveillance dan/ atau Monitoring HPI, Obat Ikan, Residu dan Lingkungan (Kabupaten/ Kota)

8

5. Jumlah Laporan Pelaksanaan In House Training pada Laboratorium Uji LP2IL Serang (Laporan)

1

6. Jumlah Parameter yang Dilakukan Uji Banding dan/ atau Uji Profisiensi pada Laboratorium Uji LP2IL Serang (Parameter)

10

7. Jumlah Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium Uji LP2IL Serang (Parameter; Kumulatif)

26


8. Persentase Pemenuhan Dokumen Area 1-3 Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) LP2IL Serang (%)

80

9. Persentase Pemenuhan Dokumen AKIP Lingkup Subseksi Metode Pemeriksaan (%)

100

10. Persentase Penyerapan Anggaran Subseksi Metode Pemeriksaan (%)

95

8.2. Informasi Manual Indikator Kinerja Subseksi Metode Pemeriksaan 8.2.1. JUMLAH TENAGA TEKNIS BINAAN BIDANG PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN

DAN LINGKUNGAN 1. Perspective : Customer Perspective 2. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang

Berkelanjutan 3. Nama IKU : Jumlah Tenaga Teknis Binaan Bidang Pengelolaan Kesehatan Ikan dan

Lingkungan Lingkup Subseksi Metode Pemeriksaan 4. Definisi : Tolok ukur IKU ini adalah jumlah personil (tenaga teknis) yang telah

mendapatkan pembinaan, pelatihan, pendampingan, dan/ atau konsultasi teknis di bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan dan/ atau di bidang administrasi/ manajemen sebagai dukungan terhadap pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, yang dibuktikan dengan sertifikat, surat keteranga, dan/ atau bukti kehadiran dari LP2IL Serang. Pelaksanaan pencapaian IKU ini dilakukan dalam bentuk kegiatan pertemuan teknis/ workshop bidang pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan serta obat ikan, kegiatan magang mandiri petugas laboratorium pemerintah daerah, magang/ PKL/ penelitian yang dilakukan oleh siswa/ mahasiswa, serta pendampingan dan konsultasi teknis melalui

46


8.2.1. JUMLAH TENAGA TEKNIS BINAAN BIDANG PENGELOLAAN KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN

kegiatan monitoring/ surveillance kesehatan ikan dan lingkungan dan/ atau laboratorium keliling.

5. Satuan Pengukuran : Orang 6. Jenis Aspek Target : Kontribusi 7. Tingkat Validasi IKU : Lag output 8. Unit/ Pihak


: Subseksi Metode Pemeriksaan LP2IL Serang

9. Sumber Data : Laporan rekapitulasi tenaga teknis binaan LP2IL Serang 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



169 120 135 135 150

8.2.2. JUMLAH LAPORAN TEKNOLOGI PEREKAYASAAN BIDANG KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN YANG DIHASILKAN


Berkelanjutan 3. Nama IKU : Jumlah Laporan Teknologi Perekayasaan Bidang Kesehatan Ikan dan

Lingkungan yang Dihasilkan 4. Definisi : Definisi IKU Jumlah Laporan Teknologi Perekayasaan Bidang Kesehatan

Ikan dan Lingkungan yang Dihasilkan adalah jumlah laporan hasil perekayasaan teknologi terapan bidang kesehatan ikan dan lingkungan yang dihasilkan dan/ atau siap didiseminasikan.



: 1. Subseksi Metode Pemeriksaan LP2IL Serang 2. JF Perekayasa Pertama 3. JF Teknisi Litkayasa Pelaksana


: 19,440 (JF Teknisi Litkayasa Pelaksana)

10. Sumber Data : JF Perekayasa 11. Status Data : Hasil perhitungan raw data 12. Jenis Perhitungan



2 2 2 2 2

47


8.2.3. JUMLAH SAMPEL HPI, LINGKUNGAN, RESIDU DAN KONTAMINAN, DAN/ ATAU OBAT IKAN YANG DIUJI DALAM RANGKA PELAYANAN LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN LINGKUNGAN


Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Jumlah Sampel HPI, Lingkungan, Residu dan Kontaminan, dan/ atau Obat

Ikan yang Diuji dalam rangka Pelayanan Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan

4. Definisi : Definisi IKU ini adalah jumlah layanan pengujian berdasarkan sampel pengujian yang dilakukan oleh Laboratorium Uji LP2IL Serang berdasarkan tujuan pemeriksaan, dengan satuan pengukuran sampel.

5. Satuan Pengukuran : Sampel 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lag output 8. Unit/ Pihak


: 1. JF PHPI Pertama 2. Penata Usaha Laboratorium Subseksi Metode Pemeriksaan


: 47,271 (JF PHPI Pertama)

10. Sumber Data : Laporan hasil pengujian Laboratorium Uji LP2IL Serang 11. Status Data : Hasil perhitungan raw data 12. Jenis Perhitungan



6.656 5.850 6.000 6.100 6.100

8.2.4. JUMLAH KABUPATEN/ KOTA YANG DILAKUKAN SURVEILLANCE DAN/ ATAU MONITORING HPI, OBAT IKAN, RESIDU DAN LINGKUNGAN


Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Jumlah Kabupaten/ Kota yang Dilakukan Surveillance dan/ atau

Monitoring HPI, Obat Ikan, Residu dan Lingkungan 4. Definisi : Definisi IKU ini adalah jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan

pentingnya dilakukan surveillance dan/ atau monitoring, sesuai dengan arah kebijakan dan program DJPB dalam upaya pengendalian penyakit ikan yang penting, dengan disertai tindakan pengendalian yang bertujuan untuk menekan prevalensi, serta data hasilnya dilaporkan melalui SSMPI online.

5. Satuan Pengukuran : Kabupaten/ kota 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lag output 8. Unit/ Pihak



9. Sumber Data : Laporan hasil monitoring dan/ atau surveillanice penyakit ikan serta laporan SSMPI online

48


8.2.4. JUMLAH KABUPATEN/ KOTA YANG DILAKUKAN SURVEILLANCE DAN/ ATAU MONITORING HPI, OBAT IKAN, RESIDU DAN LINGKUNGAN




12 8 8 9 9

8.2.5. JUMLAH LAPORAN PELAKSANAAN IN HOUSE TRAINING PADA LABORATORIUM UJI LP2IL SERANG


Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Jumlah Laporan Pelaksanaan In House Training pada Laboratorium Uji

LP2IL Serang 4. Definisi : Definisi IKU Jumlah Laporan Pelaksanaan In House Training pada

Laboratorium Uji LP2IL Serang adalah jumlah laporan pelaksanaan peningkatan kompetensi, berupa in house training, dengan menghadirkan narasumber atau pakar di bidang pengelolaan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan, residu dan kontaminan, serta obat ikan.

5. Satuan Pengukuran : Laporan 6. Jenis Aspek Target : Kualitas/ outcome 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak


: Manajemen Laboratorium Uji Subseksi Metode Pemeriksaan

9. Sumber Data : Laporan hasil pelaksanaan in house training 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



3 1 1 2 2

8.2.6. JUMLAH PARAMETER YANG DILAKUKAN UJI BANDING DAN/ ATAU UJI PROFISIENSI PADA LABORATORIUM UJI LP2IL SERANG


Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Jumlah Parameter yang Dilakukan Uji Banding dan/ atau Uji Profisiensi

pada Laboratorium Uji LP2IL Serang 4. Definisi : Uji banding dan uji profisiensi merupakan suatu rangkaian proses

pengendalian mutu menggunakan suatu prosedur untuk mengevaluasi kinerja laboratorium. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka uji banding

49


8.2.6. JUMLAH PARAMETER YANG DILAKUKAN UJI BANDING DAN/ ATAU UJI PROFISIENSI PADA LABORATORIUM UJI LP2IL SERANG

dan/ atau profisiensi, yaitu preparasi sampel, uji homogenitas dan uji stabilitas, pendistribusian sample, pengujian sampel, penerimaan data hasil uji, evaluasi hasil uji, serta pelaporan.

5. Satuan Pengukuran : Parameter 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak



9. Sumber Data : Penyelia Laboratorium 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



20 10 10 12 12

8.2.7. JUMLAH RUANG LINGKUP AKREDITASI LABORATORIUM UJI LP2IL SERANG 1. Perspective : Internal Process Perspective 2. Sasaran Strategis : Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Kesehatan Ikan dan

Lingkungan yang Profesional dan Partisipatif 3. Nama IKU : Jumlah Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium Uji LP2IL Serang 4. Definisi : Definisi IKU ini adalah jumlah parameter ruang lingkup pengujian yang

telah diakreditasi KAN dan/ atau dalam proses pengusulan penambahan ruang lingkup oleh salah satu laboratorium kepada Manajemen Laboratorium Uji LP2IL Serang, yang sudah menyertakan dokumen level III (instruksi kerja).

5. Satuan Pengukuran : Ruang lingkup 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lead process 8. Unit/ Pihak



9. Sumber Data : Dokumen level III dari Penyelia Laboratorium 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



38 26 26 30 30


1. Perspective : Learn and Growth Perspective

50



2. Sasaran Strategis : Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Lingkup LP2IL Serang yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima

3. Nama IKU : Persentase Pemenuhan Dokumen Area 1-3 Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) LP2IL Serang

4. Definisi : Zona integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Terdapat instrumen Zona Integritas berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di lingkungan Instansi Pemerintah, yang meliputi 6 area perubahan, yaitu: 1. Manajemen Perubahan, 2. Penataan Tatalaksana, 3. Penataan Sistem Manajemen SDM, 4. Penguatan Pengawasan, 5. Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan 6. Penguatan Kualitas Pelayanan Publik.







- 80,00 - - -

8.2.9. PERSENTASE PEMENUHAN DOKUMEN AKIP LINGKUP SUBSEKSI METODE PEMERIKSAAN


Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Pemenuhan Dokumen AKIP Lingkup Subseksi Metode

Pemeriksaan 4. Definisi : Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan

perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek: a. Kelembagaan atau organisasi; b. Ketatalaksanaan atau business process; dan c. Sumberdaya manusia aparatur.

51


8.2.9. PERSENTASE PEMENUHAN DOKUMEN AKIP LINGKUP SUBSEKSI METODE PEMERIKSAAN

Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Tujuan reformasi birokrasi adalah membangun atau membentuk profil dan perilaku aparatur negara yang memenuhi aspek-aspek berikut: a. Integritas tinggi; b. Produktivitas tinggi dan bertanggung jawab; dan c. Kemampuan memberikan pelayanan yang prima.





berkinerja tinggi, dan sejahtera); f. Pengawasan internal (akuntabilitas kinerja); dan g. Peningkatan kualitas pelayanan publik. Penilaian Kementerian PAN dan RB atas akuntabilitas kinerja KKP. Akuntabilias kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/ target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.






12. Metode Cascading : Komponen pembentuk 13. Polarisasi : Stabilize 14. Periode Pelaporan : Tahunan 15. Tabel Data : Realisasi 2019 Target 2020 Target 2021 Target 2022 Target 2023

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

52


8.2.10. PERSENTASE PENYERAPAN ANGGARAN LINGKUP SUBSEKSI METODE PEMERIKSAAN


Efektif, Efisien, dan Berorientasi Layanan Prima 3. Nama IKU : Persentase Penyerapan Anggaran Lingkup Subseksi Metode Pemeriksaan 4. Definisi : Definisi IKU ini adalah jumlah anggaran negara yang telah dibelanjakan


Formula :


5. Satuan Pengukuran : Persen 6. Jenis Aspek Target : Kuantitas/ output 7. Tingkat Validasi IKU : Lag output 8. Unit/ Pihak



9. Sumber Data : Pengelola Anggaran LP2IL Serang 10. Status Data : Hasil perhitungan raw data 11. Jenis Perhitungan



84,62 95,00 95,00 95,00 95,00

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PEDOMAN …

Documents

Transcript of MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PEDOMAN …