mankep

17
BAB III KONSEP DAN PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN A. Pendahuluan Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan diorganisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan planning, organizing, actuating, controlling (POAC) terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey, 1999). Manajemen juga diartikan sebagai suatu organisasi bisnis yang difokuskan pada produksi dan banyak hal lain untuk menghasilkan keuntungan. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling mendukung. Manajemen keperawatan terdiri atas pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil. B. FilosofidanMisi 1.Filosofi Filosofi keperawatan adalah pernyatan keyakinan tentang keperawatan dan manifestasi dari nilai- nilai dalam keperawatan yang digunakan untuk berpikir dan bertindak (Chitty, 1997). Filosofi

description

doc

Transcript of mankep

BAB IIIKONSEP DAN PROSES MANAJEMEN KEPERAWATANA. PendahuluanManajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan diorganisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan planning, organizing, actuating, controlling (POAC) terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey, 1999). Manajemen juga diartikan sebagai suatu organisasi bisnis yang difokuskan pada produksi dan banyak hal lain untuk menghasilkan keuntungan.Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling mendukung. Manajemen keperawatan terdiri atas pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil.B. FilosofidanMisi1.FilosofiFilosofi keperawatan adalah pernyatan keyakinan tentang keperawatan dan manifestasi dari nilai-nilai dalam keperawatan yang digunakan untuk berpikir dan bertindak (Chitty, 1997). Filosofi keperawatan dibangun diatas kepercayaan tentang manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan sebagaimana terdapat dalam paradigma keperawatan. Manajemen keperawatan juga ditekankan pada unsur-unsur paradigma keperawatan dalam melakukan pengelolaan terhadap pasien, ketenagaan, peralatan, administrasi, dan lain-lain yang berhubungan dengan pengelolaan organisasi di pelayanan, pendidikan, dan atau institusi pemerintah.

2. Misi1. Menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien dalam membantu kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.2. Membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan staf keperawatan / non keperawatan.3. Mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam kegiatan professional keperawatan.Turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah sakit/tempat kerja.Inti konsep dasar manajemen saat ini dan yang akan datang adalah keseimbangan antara visi, misi, dan motivasi yang jelas dalam mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan. Misi diartikan sebagai suatu langkah nyata dari profesi keperawatan dalam melaksanakan visi yang telah ditetapkan, yaitu menjaga dan mengawasi suatu proses profesionalisme keperawatan Indonesia agar terus berjalan dan berkesinambungan dan tidak putus di tengah jalan.C. Proses Manajemen Keperawatan1. Pengkajian dan Pengumpulan DataSeorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan pasien pada tahap ini, melainkan juga mengenai institusi rumah sakit/puskesmas, tenaga keperawatan, administrasi, dan bagian keuangan yang mempengaruhi fungsi organisasi keperawatan secara keseluruhan.Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah ada suatu tujuan. Tujuan akhir proses keperawatan mungkin berupa sebuah pembebasan dari gejala, eliminasi resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan atau keterampilan kesehatan, dan kemudahan dari kebebasan maksimal. Sementara itu, tujuan akhir proses manajemen keperawatan adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok pasien.2. PerencanaanPerencanaan adalah menyusun langkah strategis dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.3. PelaksanaanTahap pelaksanaan terdiri dari bagaimana manajen memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan.4. EvaluasiTahap akhir proses manajerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.

BAB IVTEORI MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINANA. Teori manajemen dan kepemimpinanKepemimpinan yaitu bagaimana melaksanakan tugas secara profesional, sebagai perawat profesional haruslah memberikan asuhan keperawatan yang baik demi kesembuhan pasienManajemen dipengaruhi oleh kepuasan dalam mencapai kerjasama peningkatan produksi sesuai dengan prinsip manajemen dan langka-langka dalam pengembangan kerja. Manajemen keperawatan memberikan kepuasan dalam melaksanakan asuhan keperawatan bagi pegawai dan pasienB. Pengembangan Teori Kepemimpinan.1. Teori Bakat (Trait Theory)Dalam teori ini menekankan bahwa setiap orang adalah pepimpin yang dibawa sejak lahir bukan didapatkan dan mereka juga mempunyai karakteristik tertentu dimana membuat mereka lebih baik dari orang lain. Teori bakat ini tidak ada dampak atau pengaruh dari siapa yang mengasuh, situasi, dan lingkukan lainnya. 2. Teori PerilakuTeori perilaku ini lebih menekankan pada apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin dan bagaimana seorang pemimpin atau manajer menjalankan fungsinya. Teori perilaku ini dinamakan sebagai gaya kepemimpinan suatu manajer dalam suatu organisasi. Gaya diartikan sebagai perilaku pemimpin itu sendiri dimana perilaku seseorang dipengaruhi oleh adanya penglaman bertahun tahun dalam kehidupannya...C. Teori Kontemporer ( keterampilan dan manajemen)Teori ini mengemukakan tentang 4 komponen penting dalam suatu pengelolahan yaitu pemimpin, staf dan atasan, pekerjaan serta lingkungan. Dalam melaksanakan tugas suatu manajemen seorang pemimpin harus memiliki keempat unsure tersebut dan perlu di dukung dengan motivasi, interaksi dan transformasi.D. Teori ZOuchi (1981) mengatakan teori ini merupakan pendukungan gaya kepemimpinan yang demokratis, yaitu berupa pengambilan keputusan dan kesepaakatan berdasarkan demokrasi serta menempatkan pegawai sesuai keahliannya, keamanan dalam pekerjaan, promosi yang lambatdanmelakukanpendekatanterhadapstaf.E. Teori interaktifSchein (1970) menegaskan bahwa staf atau pegawai harus saling terbuka yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitar secara dinamis. Sistem ini dapat berjalan jika ada perubahan informasi dan lingkungan sekitarnya. Asumsi tersebut didukung oleh:1. Setiap pegawai memiliki kepribadian yang berbeda dan mempunyai motivasi yang bervariasi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.2. Motivasi pegawai akan terus bertambah atau berkembang sesuai dengan berjalannya waktu.3. Setiap situasi yang dihadapi memiliki tujuan yang berbeda.4. Penampilan dan produktivitas pegawai dilihat dari tugas yang berhasil diselesaikan, keahlian dan pengalaman serta motivasi yang ada.5. Strategi yang direncanakan berbeda dalam setiap situasi.Holander (1978) mendukung teori tersebut menekankan peranan para staf dan pemimpin dipengaruhi oleh peranlainnya. Ia menekankan 3 dasar kemampuan yang terlihat yaitu :1. Pemimpin, termasuk kepribadian, gaya berpikir serta kemampuan pemimpin.2. Staf, termasuk kepribadian, persepsi, skill.3. Lingkungan dan situasi dimana pemimpin dan staf berfungsi. Kelompok baik formal dan informal, kekuatan kelompok dan lain-lain.Holander (1978) pemimpin yang baik memerlukan kemampuan dalam menyelesaikan suatu masalah, menjaga hubungan kelompok, berkomunikasi dengan baik, jujur dalam kepemimpinan, kompeten menciptakan ide-ide yang baru, serta mengembangkan kelompok.F. Kompetisi yang harus dimiliki oleh manajer keperawatan dalam meningkatkan efektivitas kepemimpinannya pada abad 21Kompetisi yang harus dimiliki manajer keperawatan sesuai dengan penelitian di Australia (Hariis dan Bolakley,1995) di kategorikan menjadi 7 yaitu:1. Kepemimpinan2. Pengambilan keputusan dan perencanaan3. Hubungan komunikasi dengan masyarakat4. Anggaran / rincian5. Mengembangkan6. Perilaku7. PenawaranG. Price systemDalam mengembangkan tugas perawat harus memutuskan langkah-langkah yang baik dan berguna oleh sebab itu perawat harus merespon segala masalah-masalah yang muncul dalam berorganisasi. Pendekatan yang digunakan dengan cara price system yaitu suatu harga dalam organisasi terjadi dengan setiap beriring perubahan yang ada.

BAB VSTANDAR PRAKTIK KEPERAWATANA. Standar Praktik KeperawatanPeningkatan mutu pelayanan kesehatan khususnya dalam praktik keperawatan, ini yang harus di kembangakan dalam bidang keperawatan untuk mencapai tujuan.Kemudian untuk mencapai system pelayanan dalam praktik keperawatan yang profesional, Perawat haruslah mempunyai ketrampilan yang mantap baik dalam pengetahuan,ketrampilan,sikap professional,maupun ketrampilan teknikal dan interpersonal.Sehingga pelayanan keperawatan menjadi efisien,lebih efektif,dan bermutu.Meningkatnya pengetahuan individu dalam praktik keperawatan,dengan hal ini individu harus bekerja sama tim (kelompok), sehingga mampu mempertahankan dan mengembangkan Asuhan Keperawatan untuk mencapai kesehatan pasien yang optimal.Standar merupakan faktor yang penting yang dapat membentuk kepercayaan dalam pelayanan keperawatan.Seorang perawat yang di anggap baik,keika memenuhi standar praktik keperawatan dan mampu menerapkan Asuhan Keperawatan.B. Tujuan Standar KeperawatanTujuan standar keperawatan menyimpulkan bahwa tujuan tersebut untuk membuat asuhan keperawatan yang baik yang mampu membuat pasien merasa nyaman dan puas akan tindakan keperawatan yang dilakukan dan bisa dijangkau oleh masyarakat sehingga menciptakan keperawatan yang bermutu.C. Jenis - Jenis Standar Profesi Keperawatan.Jenis-jenis standar profesi keperawatan yang terbagi atas 7 standar yang menyimpulkan bahwa profesi keperawatan yang memberikan tindakan keperawatan yang bermutu tinggi yang dipimpin oleh seorang perawat eksekutif, standar profesi keperawatan juga dilakukan dengan menjamin pelayanan keperawatan kepada semua pasien tanpa membedakan antara individu satu dengan yang lainnya dengan menunjang asuhan keperawatan yang baik, bermutu dan memuaskan pasien.D. Standar Praktik Keperawatan1. Pengumpulan data tentang status kesehatan klien/pasien dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Data yang diperoleh dikomunikasikan dan dicatat.2. Diagnosis keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan.3. Rencana asuhan keperawatan meliputi tujuan yang dibuat berdasarkan diagnosis keperawatan. 4. Rencana asuhan keperawatan meliputi prioritas dan pendekatan tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yang disusun berdasarkan diagnosis keperawatan.5. Tindakan keperawatan memberi kesempatan klien/pasien untuk berpartisipasi dalam peningkatan, pemeliharaan, dan pemulihan kesehatan.6. Tindakan keperawatan membantu klien/pasien untuk mengoptimalkan kemampuan untuk hidup sehat.7. Ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan ditentukan oleh klien/pasien dan perawat.8. Ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan memberi arah untuk melakukan pengkajian ulang, pengaturan kembali urutan prioritas, penetapan tujuan baru, dan perbaikan secara asuhan keperawatan.E. Standar Pendidikan Keperawatan1. Lembaga pendidikan keperawatan berada dalam suatu institusi pendidikan tinggi.2. Lembaga pendidikan keperawatan mempunyai falsafah yang mencerminkan misi dari institusi induk dan dinyatakan dalam kurikulum.3. Lembaga pendidikan keperawatan konsisten dengan struktur administrative dari institusi induk dan secara jelas menggambarkan jalur-jalur hubungan keorganisasian, tanggung jawab, dan komunikasi.4. Sumber daya manusia, financial, dan material dari lembaga pendidikan keperawatan memenuhi persyaratan dalam kualitas maupun kuantitas untuk memperlancar proses pendidikan.5. Kebijaksanaan lembaga pendidikan keperawatan yang mengatur penerimaan, seleksi, dan kemajuan mahasiswa mencerminkan falsafah san standar institusi, dengan tetap berpedoman pada aturan yang beraku bagi suatu lembaga pendidikan tinggi.6. Lingkungan lembaga pendidikan keperawatan menjamin terselenggaranya Tri Dharma perguruan tinggi, keterlibatan keprofesian, dan perkembangan kepemimpinan dari tenaga pengajar dan mahasiswa, serta memberi kesempatan pengembangan bakat dan minat mahasiswa.7. Penyelenggaraan pendidikan keperawatan menggunakan kurikulum nasional yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang dan dikembangkan sesuai dengan filsafah dan misi dari lembaga pendidikan yang bersangkutan.8. Tujuan dan desain kurikulum pendidikan keperawatan professional mencerminkan falsafah pendidikan keperawatan, mempersiapkan perkembangan sikap, dan kompetensi khusu bagi para lulusnya.9. Lembaga pendidikan keperawatan ikut serta dalam program evaluasi internal dan eksternal yang sistematis.10. Lulusan program pendidikan keperawatan professional mengemban tanggung jawab professional, sesuai dengan persiapan tingkat pendidikanStandar Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan1. Seluruh organisasi dan administrasi dari unit penyelenggara pendidikan berkelanjutan konsisten dan falsafah, maksud dan tujuan lembaga penyelenggara, dan sesuai dengan standar pendidikan keperawatan, praktik keperawatan, dan pendidikan berkelanjutan yang dikeluarkan oleh organisasi profesi keperawatan nasional.2. Pemimpin, tenaga pengajar, narasumber, dan staf penunjang yang berkualitas diikutsertakan dalam pencapaian tujuan unit penyelenggara pendidikan berkelanjut.3. Peserta didik berpartisipasi di dalam mengidentifikasikan kebutuhan belajar mereka dan dalam merencanakan kegiatan pendidikan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.4. Desain pendidikan berkelanjutan untuk setiap program terdiri atas pengalaman belajar yang terencan, terorganisasikan, dan evaluasi berdasarkan prinsip pendidikan orang dewasa.5. Sumber daya material dan fasilitas memadai untuk mencapai tujuan dan melaksanakan fungsi seluruh unit penyelenggara pendidikan berkelanjutan.6. Penyelenggara pendidikan berkelanjutan menetapkan dan memelihara system penyimpanan, pencatatan, dan pelaporan.7. Evaluasi merupakan proses kendali mutu yang integral, kontinu, sistematis pada unit penyelenggara pendidikan berkelanjutan dan setiap program. Evaluasi meliputi pengukuran dampak pada peserta didik dan bila mungkin pada organisasi pelayanan kesehatan.F. Standar Asuhan Keperawatan di Rumah SakitDari keempat standar yang dad, maka perawat di pelayanan (Rumah Sakit) baik pemerintah maupun swasta, harus melaksanakan standar asuhan keperawatan yang ada di rumah sakit. Hal ini disahkan berdasarkan SK Dirjen Yan Med No. YM.00.03.2.6.7637 yang disusun sebagai berikut:1. Falsafah Keperawatan.2. Tujuan asuhan keperawatan.3. Pengkajian keperawatan.4. Diagnosis keperawatan.5. Perencanaan keperawatan.6. Intervensi keperawatan7. Evaluasi keperawatan8. Catatan asuhan keperawatan.Standar Intervensi keperawatan di rumah sakit mengacu pada teori kebutuhan dasar manusia yang dikemukakan oleh Henderson, terdiri dari atas 14 kebutuhan dasar manusia.1. Memenuhi kebutuhan oksigen,2. Memenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan, dan elektrolit,3. Memenuhi kebutuhaneliminasi,4. Memenuhi kebutuhan keamanan.5. Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik,6. Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur,7. Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani,8. Memenuhi kebutuhan spiritual,9. Memenuhi kebutuhan emosional,10. Memenuhi kebutuhan komunikasi,11. Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologi,12. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membentuk proses penyembuhan,13. Memenuhi kebutuhan pendidikan kesehatan/penyuluhan,14. Memenuhi kebutuhan rehabilitas.

Kesimpulan :Untuk meingkatkan kualitas kinerja dalam bidang keperawatan dan mampu menerapkan asuhan keperawatan secara efektif dan efisien sehingga Asuhan keperawatan dapat diterapkan secara optimal bagi seluruh bidang kesehatan terutama Keperawatan di seluruh Indonesia. Dan untuk melaksanakan tugas asuhan keperawatan yang profesional dibutuhkan pemimpin yang mampu memberikan mutu pelayan kesehatan yang baik demi kesembuhan pasien.