manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

download manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

of 27

Transcript of manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    1/27

    1

    JAWABAN

    UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP

    PROGRAM PASCASARJANA UNY TA 2014/2015

    Mata Kuliah : Manajemen Laboratorium dan Bengkel

    Kode : PTK8218

    Program Studi : S2-PTK/Magister Vokasi E

    Dosen : Prof. Dr. Th. Sukardi, M.Pd

    Hari/Tanggal : Kamis/11 Juni 2015

    Waktu Ujian : 13.10-14.50Sifat Ujian : Take Home Nama : Marlina Lapalutu

    Nim : 14702259007

    1. Fasilitas praktik merupakan komponen utama dalam mendidikkan kompetensi, dengan

    demikian fasilitas harus selalu dalam kondisi laik dan layak untuk digunakan praktik.

    a. Model atau jenis perawatan yang harus dilakukan dalam menjaga kesiapan fasilitas

    praktik adalah : Pada perawatan ada dua pekerjaan di dalamnya yaitu perawatan dan

    perbaikan. Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas mencegah kerusakan sedangkan

    perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan memperbaiki kerusakan. Alasannya mengapa

    dilakukan perawatan adalah :

    1. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset/alat.

    2. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam

    keadaan darurat setiap waktu.

    3. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut.

    Secara umum ditinjau dari segi pelaksanaan pekerjaan perawatan dapat dibagi menjadi

    dua yakni perawatan yang direncanakan dan perawatan yang tidak direncanakan. Secara

    skematis dapat dilihat pada gambar berikut :

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    2/27

    2

    Gambar 1. Bentuk Perawatan

    Bentuk-bentuk Perawatan

    1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)

    Perawatan Preventive adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya

    kerusakan atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan. Ruang lingkup

    pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga

    peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan.

    2. Perawatan Korektif

    Perawatan Korektif adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan

    meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima.

    Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti

    melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.

    3. Perawatan Berjalan

    Perawatan berjalan adalah perawatan dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas

    atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-

    peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    3/27

    3

    4. Perawatan Prediktif

    Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan

    dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif

    dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.

    5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)

    Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk

    memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.

    6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)

    Perawatan darurat adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi

    kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

    Selain Model/jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis

    pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:

    1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)

    Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena

    harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau

    alasan lainnya adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak

    dirancang untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi

    diperbaiki.

    2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)

    Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti tidak

    memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan

    dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurunkondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai keuntungan

    antara lain, bengkel/lab selalu memiliki peralatan yang baru dan siap pakai.

    b. Secara operasional kegiatan perawatan dapat dilakukan dengan perencanaan yang sebaik

    mungkin. Strategi pelaksanaannya jika diintegrasikan dengan pembelajaran praktik adalah

    dengan melibatkan partisipasi peserta didik di dalam perawatan peralatan/asset. Peserta

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    4/27

    4

    didik diberikan sosialisasi dari sejak awal ttg pentingnya perawatan fasilitas/peralatan

    praktik sehingga dengan demikian peserta didik memiliki rasa tanggung jawab dan rasa

    saling memiliki terhadap fasilitas yang digunakannya. Adapun dasar-dasar pokok yang

    menunjang dalam kegiatan perawatan adalah :

    Jadwal kegiatan perawatan untuk semua fasilitas dalam lab/bengkel.

    Program yang menunjukkan kapan tiap perawatan harus dilakukan.

    Metode yang menjamin program perawatan dapat berhasil.

    Metode pencatatan hasil dan penilaian keberhasilan program perawatan

    Dalam hal perencanaan pekerjaan perawatan harus memperhatikan factor seperti :

    prioritas pekerjaan yakni pekerjaan harus dilakukan dengan urutan yang benar, jika suatumesin memiliki peran penting maka perlu memberi prioritas utama pada perawatan mesin tsb;

    metode yang digunakan yakni meskipun banyak pekerjaan perawatan bisa dilakukan dengan

    berbagai cara namun akan lebih baik jika penyelesaian pekerjaan tsb dilakukan dengan metode

    yang sesuai dengan keahlian yang dipunyai; kebutuhan material yakni material yang dibutuhkan

    harus selalu tersedia.

    Factor penunjang di dalam kegiatan perawatan antara lain :

    1. Perencanaan waktu perawatan.

    Pelayanan perawatan pada masing-masing peralatan perlu diseimbangkan, tidak terlalu

    kurang dan tidak terlalu lebih. Perawatan yang terlalu kurang dapat mengakibatkan

    timbulnya kerusakan yang lebih awal, sedangkan terlalu banyak perawatan dapat

    menimbulkan pekerjaan yang tidak diperlukan sehingga terjadi pemborosan. Frekuensi

    pekerjaan perawatan dapat ditentukan berdasarkan :

    a. Menurut skala waktu kalender misalnya : mingguan, bulanan, kwartalan, tahunan dsb.

    b. Menurut waktu operasi : jam operasi, jumlah putaran operasi, jarak tempuh.

    Keberhasilan suatu kegiatan perawatan hanya dapat dievaluasi dari hasil yang telah

    dicapai, fakta-fakta ini merupakan keputusan yang diambil untuk tindakan selanjutnya.

    Informasi mengenai data perawatan dimasukan dan disimpan pada kartu catatan historis.

    Pencatatan mengenai kejadian-kejadian dalam perawatan harus dibuat menurut kondisi atau

    bagian yang dirawat. Informasi yang dicatat pada kartu catatan historis adalah :

    a. Inspeksi, perbaikan, pelayanan dan penyetelan yang dilakukan.

    b. Kerusakan dan kegagalan, akibatnya, penyebabnya, tindakan perbaikan yang dilakukan.

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    5/27

    5

    c. Pekerjaan yang dilakukan pada fasilitas, komponen-komponen yang diperbaiki atau

    diganti.

    d.

    Kondisi keausan, kebocoran, korosi dll

    e. Pengukuran-pengukuran yang dilakukan, clearance, hasil pengujian dan inspeksi

    f. Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk perawatan atau perbaikan yang dilakukan.

    2. Inventarisasi.

    Inventarisasi adalah suatu daftar semua fasilitas yang ada dalam lab/bengkel yang

    bertujuan untuk memberi tanda pengenal bagi semua fasilitas tsb. Inventarisasi yang dibuat

    harus mengandung informasi yang jelas dan mudah di pahami dengan cepat, sehingga dapat

    membantu kelancaran perawatan.3. Daftar Fasilitas.

    Daftar fasilitas adalah suatu catatan mengenai data-data teknik suatu peralatan/mesin.

    Daftar fasilitas ini bisa dipakai sebagai referensi untuk :

    a. Menetapkan spesifikasi yang asli, kinerja semula.

    b. Menetapkan batas yang direkomendasikan, pengepasan, toleransi.

    c. Membantu dalam pelayanan suku cadang dan cara pemasangannya yang benar.

    d. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk rencana pemindahan, relokasi dsb.

    4. Daftar Rencana Perawatan

    Daftar rencana perawatan adalah suatu rencana pekerjaan yang akan dilakukan

    berdasarkan luasnya kejadian. Untuk melakukan perawatan pada tiap peralatan, perlu adanya

    daftar rencana perawatan yang disusun menurut pekerjaan yang dibutuhkan seperti :

    inspeksi, pelumasan, penyetelan, penggantian komponen, overhaul dsb. Frekuensi perawatan

    ini perlu dipertimbangkan menurut efisiensi peralatan dalam fungsinya. Daftar rencana

    perawatan merupakan petunjuk pekerjaan meskipun tidak mutlak, tetapi setidaknya dapat

    membantu informasi awal untuk melakukan perawatan.

    5. Spesifikasi Pekerjaan.

    Spesifikasi pekerjaan adalah suatu keterangan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.

    Untuk melakukan perawatan secara efektif, perlu ditentukan adanya keterangan pekerjaan

    yang harus dilengkapi menurut kepentingannya. Pekerjaan-pekerjaan penting yang

    menunjang efektititas perawatan perlu ditentukan menurut spesifikasi pekerjaan yang jelas

    untuk petunjuk perawatan. Dengan adanya spesifikasi pekerjaan, maka penyelesaian tugas

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    6/27

    6

    perawatan akan lebih mudah, terarah dan sesuai yang ditentukan. Setiap tugas yang dicatat

    dalam daftar rencana perawatan dapat dikelompokan secara khusus menurut jenis

    pekerjaannya.

    c. Strategi menghemat biaya untuk kegiatan perawatan adalah dengan menerapkan Total

    Productive Maintenance (TPM) dan menerapkan 5 S /5 R. Total Productive Maintenance

    (TPM) merupakan sebuah system manajemen pemeliharaan yang dalam prosesnya

    melibatkan orang mulai dari atasan hingga ke operator dan teknisi, guru, peserta didik di

    level paling bawah. System ini bersifat menyeluruh (total) dan terintegrasi dengan baik.Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu filosofi yang bertujuan

    memaksimalkan efektifitas dari fasilitas yang digunakan dalam bengkel/lab, yang tidak

    hanya di alamatkan pada perawatan saja tapi pada semua aspek dari operasi dan instalasi

    dari fasilitas termasuk didalamnya peningkatan motivasi dari orang-orang yang bekerja di

    dalam lab/bengkel. Komponen dari TPM secara umum terdiri atas 3 bagian yaitu Total

    Approach: semua orang ikut terlibat, bertanggung jawab dan menjaga semua fasilitas yang

    ada dalam pelaksanaan TPM. Production action: sikap proaktif dari seluruh orang terhadap

    kondisi dan operasi dari fasilitas praktik. Maintenance : pelaksanaan perawatan dan

    peningkatan efektifitas dari fasilitas dan kesatuan operasi produksi. Penyebab kerugian

    sehingga harus dikeluarkannya biaya pemeliharaan adalah : kerusakan alat, pengoperasian

    mesin yang tidak standar, suku cadang tidak tersedia, tidak ada alat uji, tidak adanya data

    tercatat baik pembelian, penggunaan maupun data lainnya. Total Productive Maintenance

    (TPM) merupakan jawaban yang akan mampu mengatasi kontribusi biaya tinggi dengan

    program-program yang terdiri dari :

    1.

    Kegiatan kelompok kecil untuk menanggulangi 6 penyebab kerugian.

    2. Perbaikan mesin untuk mecapai kondisi operasi maksimal dan mengurangi laju keausan.

    3. Keterlibatan orang-orang (kepsek, ka.jur, ka. Lab, ka. Bengkel, laboran, teknisi, guru,

    peserta didik) untuk menjaga kondisi dasar alat/mesin.

    4. Meningkatkan sifat mampu pelihara (maintainability).

    5. Peningkatan efektifitas biaya dan efisien pekerjaan pemeliharaan.

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    7/27

    7

    Budaya 5 S / 5 R pertama kali dikembangkan di Negara Jepang dan merupakan kunci sukses

    untuk mentransformasikan industrinya menjadi industry kelas dunia. Prinsip 5 S merupakan

    sebuah proses perubahan tingkah laku dengan menerapkan penataan dan kebersihan tempat

    kerja. Dengan membudayakan 5S maka dapat dikatakan bahwa seseorang telah

    membiasakan diri bekerja dengan standar. Konsep 5S ini sederhana namun membutuhkan

    kesadaran dan komitmen untuk melaksanakannya. 5S merupakan huruf awal dari lima kata

    Jepang yaitu : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke yang dalam perkembangannya di

    Indonesia dikenal dengan 5R yaitu : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Kata-kata

    tersebut mencerminkan urutan penerapan dari proses transformasi 5S. Menurut Hiroyuki

    Hirano, penerapan 5S ditempat kerja meliputi :1. Proses 1 : Seiri atau Ringkas (membuang barang yg tidak diperlukan).

    2. Proses 2 : Seiton atau Rapi (menyusun dengan rapi tempat penyimpanan).

    3. Proses 3 : Seiso atau Resik (mengatur prosedur kebersihan atau bersihkan dengan

    sistematik).

    4. Proses 4 : Seiketsu atau Rawat (mempertahankan tempat kerja sesuai standar).

    5. Proses 5 : Shitsuke atau Rajin (disiplin).

    Pengendalian visual setiap masalah harus langsung dikenali sehingga tindakan perbaikan

    dapat segera dilakukan. SMK sebagai institusi pendidikan yang mencetak siswanya menjadi

    tenaga kerja yang siap pakai atau siap kerja sebaiknya mulai menerapkan budaya 5S atau 5R

    sehingga kondisi yang ada di SMK mendekati dengan kondisi di industry. Disamping itu

    dengan adanya budaya 5S atau 5R maka proses belajar yang ada di SMK akan berjalan lebih

    efektif baik ditinjau dari sisi waktu maupun biaya.

    d. Yang bertanggung jawab pada kegiatan perawatan adalah semua warga sekolah yang

    terlibat dalam proses pembelajaran dan penggunaan fasilitas/peralatan dalam lab/bengkel.

    Meliputi Kepala Sekolah sebagai level paling atas, ka. Jurusan, ka. Lab/bengkel, laboran,

    teknisi, guru yang melakukan proses PBM dalam lab/bengkel, hingga peserta didik yang

    menggunakan fasilitas/peralatan. Hanya saja masing-masing elemen warga memiliki

    porsi dan tanggung jawab yang berbeda dalam hal kegiatan perawatan.

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    8/27

    8

    2. Mengelola lab/bengkel diperlukan pimpinan (kepala lab/bengkel) yang dapat mengelola

    fasilitas dan SDM yang ada, sehingga PBM praktik dapat berjalan dengan baik.

    a.

    Pimpinan (kepala lab/bengkel) yang cocok untuk mengelola lab/bengkel adalah orang

    yang memiliki kemampuan membangun kerja yang sinergis dalam hal ini adalah

    kerjasama yang harmoni dengan orang yang ada dibawahnya (teknisi, laboran, guru,

    dan siswa). Kerja sinergis merupakan penerapan konsep win win / menang menang

    yakni sama sama berjalan beriringan, saling perbaiki, kekal abadi. Selain itu sesuai

    Permendiknas No.26 Thn 2008 bahwa pimpinan (kepala lab/bengkel) harus :

    1. Memiliki pengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum atau

    memiliki pengalaman minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi.2. Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi

    atau lembaga lain yg ditetapkan oleh Pemerintah.

    3. Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 untuk jalur guru dan D3 untuk

    jalur laboran/teknisi.

    4. Memiliki 4 kompetensi yakni kompetensi kepribadian, kompetensi social,

    kompetensi manajerial dan kompetensi professional.

    Pimpinan (kepala lab/bengkel) untuk dapat mengelola fasilitas dan SDM harus benar-

    benar memiliki 4 kompetensi diatas. Adapun uraian dari masing-masing kompetensi

    tersebut sebagai berikut :

    1. Kompetensi kepribadian :

    a. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap dan berakhlak mulia,

    yg terdiri dari :

    Bertindak secara konsisten sesuai dengan norma agama, hukum, social.

    Berprilaku arif, jujur dan percaya diri, mandiri dan mau meningkatkan diri.

    b.

    Menunjukan komitmen terhadap tugas, yg terdiri dari :

    Berprilaku disiplin.

    Beretos kerja yang tinggi

    Bertanggung jawab terhadap tugas.

    Tekun, teliti, dan hati-hati dalam melaksanakan tugas.

    Kreatif dalam mengatasi masalah, yang berkaitan dengan tugas profesinya.

    Berorientasi pada kualitas.

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    9/27

    9

    2. Kompetensi social :

    a. Bekerja sama melaksanakan tugas, yg terdiri dari :

    Menyadari kekuatan dan kelemahan baik diri maupun stafnya.

    Bekerja sama dengan berbagai pihak dengan efektif.

    b. Berkomunikasi dengan lisan dan tulisan, yg terdiri dari :

    Berkomunikasi dengan berbagai pihak dengan santun, empatik dan efektif.

    Memanfaatkan berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi.

    3. Kompetensi Manajerial :

    a. Merencanakan kegiatan dan pengembangan laboratorium sekolah/madrasah yg

    terdiri dari : Menyusun rencana pengembangan laboratorium

    Merencanakan pengelolaan laboratorium

    Mengembangkan system administrasi laboratorium

    Menyusun prosedur operasi standar (POS) kerja lab

    b. Mengelola kegiatan laboratorium sekolah

    Mengkordinasikan kegiatan praktikum dengan guru

    Menyusun jadwal kegiatan laboratorium

    Memantau pelaksanaan kegiatan laboratorium

    c. Membagi tugas teknisi dan laboran

    Mensupervisi teknisi dan laboran

    Membuat laporan secara periodic

    Membagi tugas laboran dan teknisi

    d. Memantau sarana dan prasarana lab/bengkel

    Memantau kondisi dan keamanan bahan serta alat lab

    4.

    Kompetensi professional :

    a. Menerapkan gagasan, teori, dan prinsip kegiatan laboratorium sekolah.

    b. Memanfaatkan lab untuk pendidikan dan penelitian di sekolah

    c. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    10/27

    10

    b. Cara untuk mengelola teknisi dan tenaga bantu di lab/bengkel adalah

    1. Merumuskan rincian tugas teknisi dan tenaga bantu secara jelas.

    2.

    Menentukan jadwal kerja teknisi dan tenaga bantu dengan jelas.

    3. Melakukan supervisi secara intens pada teknisi dan tenaga bantu.

    4. Mengevaluasi kinerja teknisi dan tenaga bantu.

    Dengan 4 point di atas, jika dilaksanakan dengan baik dan jelas ditambah dengan

    menjaga komunikasi yang baik dalam team work (ka.lab, teknisi, laboran, tenaga

    bantu) maka setiap teknisi dan tenaga bantu di lab/bengkel akan bekerja dengan

    maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Karena

    pada dasarnya antara kepala lab/bengkel dengan teknisi, laboran dan tenaga bantumerupakan satu team work yang harus memiliki visi dan misi yang sama dalam

    mengelola lab/bengkel.

    c. Mengelola siswa selama mengikuti PBM adalah tidak mudah dilakukan karena

    begitu banyak siswa yang masuk dalam lab/bengkel yang harus di bimbing dan

    diawasi dalam proses PBM. Apalagi dengan karakter dan sikap siswa yang beraneka

    ragam satu sama lainnya. Oleh karena itu hal penting yang harus dilakukan dalam

    mengelola siswa mengikuti PBM adalah :

    1. Langkah paling awal adalah memberikan pengenalan lab/bengkel kepada siswa.

    Pengenalan ini meliputi pengenalan bentuk aktifitas dan penguasaan fasilitas

    belajar praktik, menanamkan sikap untuk rasa memiliki, menjaga dan merawat

    fasilitas lab/bengkel. Langkah awal ini harus dilakukan ketika siswa pertama kali

    masuk di sekolah sebagai siswa baru. Pengenalan ini bisa diberikan ketika masa

    orientasi siswa (MOS). Hal inilah yang dilakukan oleh SMK St. Mikael Surakarta

    dalam membentuk budaya kerja yang baik dan disiplin di bengkel. Jika langkah

    awal ini dilakukan dengan baik dan benar maka akan mudah didalam mengelola

    siswa selama mengikuti PBM di lab/bengkel.

    2. Melakukan sosialisasi kepada siswa tentang pentingnya kesehatan dan

    keselamatan kerja di lab/bengkel. Karena tidak sedikit siswa yang memiliki sifat

    dan karakter yang kurang baik (suka mengganggu teman ketika PBM di

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    11/27

    11

    lab/bengkel, sembrono dalam menggunakan fasilitas lab/bengkel, acuh terhadap

    fasilitas yang digunakan).

    3.

    Memberikan pengenalan tentang prosedur penggunaan lab/bengkel, prosedur

    penggunaan fasilitas, prosedur perawatan fasilitas.

    4. Memberikan sosialisasi tentang kedisiplinan dan tata tertib di dalam lab/bengkel.

    5. Memberikan sosialisasi tentang sanksi yang harus dijalani jika tidak disiplin dan

    tidak tertib dalam lab/bengkel. Seperti yang dilakukan di SMK St. Mikael

    Surakarta, sanksi yang diberikan bukan dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk

    minus kerja. Semakin banyak siswa melanggar maka akan semakin banyak pula

    minus kerja yang harus dia terima. Dan minus kerja ini harus dilunasi hinggaangka 0 sebelum siswa tersebut lulus dari SMK St. Mikael. Jika sampai siswa

    tersebut lulus dan minus kerjanya belum 0 maka tidak bisa diberikan ijazah dan

    sertifikat kompetensinya.

    6. Setelah sosialisasi dan pengenalan dilakukan terhadap siswa maka dalam proses

    PBM agar mudah di dalam melakukan pembimbingan dan monitoring, maka

    rombel siswa yang banyak harus di bagi menjadi dua kelompok shift. Idealnya

    dalam pembimbingan siswa dengan rasio 1 : 5 yakni 1 guru membimbing 5

    siswa. Peran team teaching harus betul-betul dimaksimalkan penerapannya dan

    ditambah dengan teknisi dan laboran serta tenaga bantu maka pembimbingan dan

    monitoring terhadap siswa selama PBM di lab/bengkel akan berhasil dengan

    baik.

    3. Merencanakan sebuah lab/bengkel TI khususnya untuk mata pelajaran Sistem Operasi

    Dasar kelas X Paket Keahlian TKJ dan RPL di SMK Negeri 3 Palu Sulawesi Tengah.

    Mata pelajaran ini di berikan selama 2 semester. Yang mana semester 1 dipelajari system

    operasi close source dan semester 2 dipelajari system operasi open source. Total Jumlah

    jam pelajaran untuk semester 1 sebanyak 60JP yang akan dibagi menjadi 12 X Tatap

    Muka. Masing-masing tatap muka sebanyak 5JP. Penerapan proses PBM dengan system

    blok. Sehingga peserta didik akan mengikuti proses PBM mata pelajaran ini setiap hari

    selama 12 X Tatap muka. Untuk secara teknisnya sebagai berikut :

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    12/27

    12

    a. Rombel 32.

    Penggunaan lab computer software di SMK Negeri 3 Palu dilakukan sesuai jadwal

    pembagian tugas mengajar masing-masing guru yang telah dibuat oleh ketua jurusan

    dari awal sebelum pembelajaran dimulai. Untuk rombel 32 siswa tidak dibagi menjadi

    2 kelompok system shift. Hal ini dilakukan karena untuk mata pelajaran Sistem

    Operasi, setiap peserta didik telah memiliki laptop. Hal ini telah menjadi salah satu

    persyaratan pada waktu mendaftar masuk di SMKN 3 Palu untuk memiliki sebuah

    laptop sebagai fasilitas yang menunjang dalam proses praktikum. Lab computer

    software terdapat 25 unit computer PC. Proses PBM dilakukan langsung di lab

    computer software bersama team teaching. Selain team teaching, selama proses PBMdi lab, guru mata pelajaran dibantu oleh teknisi lab untuk membantu peserta didik

    dalam praktik.

    b. Penggunaan 8 Jobsheet di semester 1.

    Jobsheet merupakan lembar kerja peserta didik di dalam lab computer. Masing-

    masing peserta didik akan mendapatkan 1 jobsheet untuk tiap KD yang akan

    dipelajari. Jadi sebelum pembelajaran di mulai guru mata pelajaran telah menyiapkan

    jobsheet yang akan dikerjakan/diselesaikan peserta didik di dalam lab. Adapun

    jobsheet yang akan dikerjakan peserta didik dalam 1 semester sebagai berikut :

    1. Spesifikasi minimal untuk menginstal system operasi close source.

    2. Jenis BIOS dan cara setting BIOS.

    3. Tipe partisi hardisk dan cara melakukan partisi hardisk.

    4. Mengenal file system close cource beserta penggunaannya.

    5. Membuat installer system operasi di flashdisk.

    6. Instalasi system operasi virtualisasi.

    7.

    Instalasi system operasi clean.

    8. Instalasi system operasi multiboot.

    Bentuk dari jobsheet tersebut diatas seperti terlihat pada tabel berikut :

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    13/27

    13

    1. Jobsheet spesifikasi minimal untuk menginstal system operasi.

    INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET

    SMK NEGERI 3 PALU

    TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU

    195 MENIT

    Melakukan instalasi system operasi dasar

    4.1Menyajikan spesifikasi minimal untuk

    menginstal system operasi.

    Nama Siswa :

    Nomor Induk :

    Nilai :

    TUJUAN1. Siswa mampu menyajikan spesifikasi minimal untuk instalasi SO.

    ALAT DAN BAHAN

    Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi dan program aplikasi

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    1) Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar.

    2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat

    listrik)

    3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.

    4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.

    5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.

    6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer

    (magnet, handphone, dan sebagainya).

    7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.

    8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.

    9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.

    Langkah Kerja

    1) Siapkan semua alat dan bahan

    2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik.

    3) Hidupkan komputer dan masuk pada control panel untuk melihat system computer msg-masing4) Amati dan catatlah semua spesifikasi yang ada pada computer di lab computer dan laptop tmn.

    5) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur

    6) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula.

    7) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    14/27

    14

    2. Jobsheet jenis BIOS dan cara setting.

    INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET

    SMK NEGERI 3 PALU

    TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU

    195 MENIT

    Melakukan instalasi system operasi dasar

    4.2 Menyajikan jenis BIOS dan cara

    seting.

    Nama Siswa :

    Nomor Induk :

    Nilai :

    TUJUAN1. Siswa mampu menyajikan jenis BIOS dan cara seting.

    ALAT DAN BAHAN

    Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi dan program aplikasi

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    1) Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar.

    2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat

    listrik)

    3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.

    4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.

    5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.

    6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer

    (magnet, handphone, dan sebagainya).

    7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.

    8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.

    9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.

    Langkah Kerja

    1) Siapkan semua alat dan bahan

    2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik.

    3) Hidupkan komputer dan masuk pada BIOS dengan menekan tombol Del.4) Amati dan catatlah semua jenis BIOS yang ada pada computer di lab computer dan laptop tmn.

    5) Amati dan catatlah semua option menu Jenis BIOS yg berbeda tiap computer dan Laptop tmn.

    7) Lakukan seting bios untuk booting melalui CD dan Flashdisk.

    8) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur

    9) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula.

    10) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    15/27

    15

    3. Jobsheet tipe partisi hardisk dan cara melakukan partisi.

    INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET

    SMK NEGERI 3 PALU

    TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU

    225 MENIT

    Melakukan instalasi system operasi dasar

    4.3 Menyajikan tipe partisi hardisk dan

    cara melakukan partisi.

    Nama Siswa :

    Nomor Induk :

    Nilai :

    TUJUAN1.

    Siswa mampu menyajikan tipe partisi hardisk dan cara melakukan partisi hardisk.

    ALAT DAN BAHAN

    Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, software Easeus Partition, Hardisk

    External.

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    1) Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar.

    2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat

    listrik)

    3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.

    4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.

    5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.

    6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer

    (magnet, handphone, dan sebagainya).

    7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.

    8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.

    9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.

    Langkah Kerja

    1) Siapkan semua alat dan bahan

    2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik.3) Hidupkan komputer dan masuk pada Easeus Partition.

    4) Amati dan catatlah semua menu Easeus yang ada pada computer/laptop

    5) Amati dan catatlah kapasitas, used, unused, status, tipe dari tiap drive partisi.

    6) lakukan partisi hardisk dengan menggunakan hardisk external.

    7) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur

    8) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula.

    9) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    16/27

    16

    4. Jobsheet mengenal file system close source.

    INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET

    SMK NEGERI 3 PALU

    TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU

    195 MENIT

    Melakukan instalasi system operasi dasar

    4.4 Menyajikan file system close source

    dan penggunaannya.

    Nama Siswa :

    Nomor Induk :

    Nilai :

    TUJUAN

    1.

    Siswa mampu menyajikan file system close source dan penggunaannya.

    ALAT DAN BAHAN

    Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, software Easeus Partition, Hardisk

    External.

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    1) Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar.

    2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat

    listrik)

    3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.

    4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.

    5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer

    (magnet, handphone, dan sebagainya).

    7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.

    8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.

    9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.

    Langkah Kerja

    1) Siapkan semua alat dan bahan

    2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik.

    3) Hidupkan komputer dan masuk pada Easeus Partition.

    4) Amati dan catatlah semua file system tiap drive partisi yg di computer lab dan laptop tmn.

    5) Amati dan catatlah kegunaan dari tiap file system close source.

    6) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur

    7) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula.

    8) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    17/27

    17

    5. Jobsheet membuat installer system operasi di flashdisk.

    INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET

    SMK NEGERI 3 PALU

    TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU

    225 MENIT

    Melakukan instalasi system operasi dasar

    4.5 Menyajikan installer system operasi di

    flash disk.

    Nama Siswa :

    Nomor Induk :

    Nilai :

    TUJUAN

    1.

    Siswa mampu menyajikan installer system operasi di flash disk.

    ALAT DAN BAHAN

    Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, file ISO Windows 7, software

    Universal USB Instaler, flash disk min 16Gb.

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    1) Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar.

    2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat

    listrik)

    3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.

    4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.

    5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer

    (magnet, handphone, dan sebagainya).

    7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.

    8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.

    9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.

    Langkah Kerja

    1) Siapkan semua alat dan bahan

    2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik.

    3) Hidupkan komputer dan masukan flash disk.

    4) Jalankan Software Universal USB Instaler dan pilih file ISO Win7 serta pilih Flash disk sbg media

    instalernya .

    5) Amati dan catatlah semua proses pembuatan installer hingga sukses.

    6) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur

    7) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula.

    8) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    18/27

    18

    6. Jobsheet instalasi system operasi virtualisasi.

    INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET

    SMK NEGERI 3 PALU

    TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU

    225 MENIT

    Melakukan instalasi system operasi dasar

    4.6 Melakukan instalasi system operasi

    virtualisasi.

    Nama Siswa :

    Nomor Induk :

    Nilai :

    TUJUAN

    1.

    Siswa mampu melakukan instalasi system operasi secara virtualisasi.

    ALAT DAN BAHAN

    Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, software Virtual Box.

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    1) Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar.

    2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat

    listrik)

    3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.

    4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.

    5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.

    6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer(magnet, handphone, dan sebagainya).

    7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.

    8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.

    9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.

    Langkah Kerja

    1) Siapkan semua alat dan bahan

    2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik.

    3) Hidupkan komputer dan jalankan Virtual Box.

    4) Lakukan pemilihan SO win7 yang akan di instal .

    5) Amati dan catatlah semua proses penginstalan SO Win7 di Virtual Box hingga sukses.

    6) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur

    7) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula.

    8) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    19/27

    19

    7. Jobsheet instalasi system operasi clean instal.

    INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET

    SMK NEGERI 3 PALU

    TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU

    225 MENIT

    Melakukan instalasi system operasi dasar

    4.7 Melakukan instalasi system operasi

    virtualisasi.

    Nama Siswa :

    Nomor Induk :

    Nilai :

    TUJUAN

    1.

    Siswa mampu melakukan instalasi system operasi secara clean instal.

    ALAT DAN BAHAN

    Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, master SO Win7 dlm media flash disk,

    driver SO Win7.

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    1) Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar.

    2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat

    listrik)

    3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.

    4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.

    5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer

    (magnet, handphone, dan sebagainya).

    7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.

    8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.

    9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.

    Langkah Kerja

    1) Siapkan semua alat dan bahan

    2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik.

    3) Hidupkan komputer dan ubah setingan BIOS untuk booting lewat Flash disk.

    4) Lakukan penginstalan SO Win7 dengan menggunakan Flash disk hingga sukses .

    5) Lakukan instalasi driver Win7.

    6) Amati dan catatlah semua proses penginstalan SO Win7 melalui flash disk hingga sukses dan

    proses instalasi drivernya.

    7) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur

    8) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula.

    9) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    20/27

    20

    8. Jobsheet instalasi system operasi multiboot.

    INSTRUMEN UNJUK KERJA/JOBSHEET

    SMK NEGERI 3 PALU

    TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN ALOKASI WAKTU

    225 MENIT

    Melakukan instalasi system operasi dasar

    4.8 Melakukan instalasi system operasi

    multiboot.

    Nama Siswa :

    Nomor Induk :

    Nilai :

    TUJUAN

    1.

    Siswa mampu melakukan instalasi system operasi secara multiboot.

    ALAT DAN BAHAN

    Seperangkat computer lengkap dan laptop dengan system operasi, master Ubuntu dlm media flash disk,

    driver Ubuntu.

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja

    1) Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar.

    2) Gunakan alas kaki yang terbuat dari karet untuk menghindari aliran listrik ketubuh (tersengat

    listrik)

    3) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.

    4) Letakkan komputer pada tempat yang aman.

    5) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terkoneksi dengan baik.6) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer

    (magnet, handphone, dan sebagainya).

    7) Jangan meletakkan makanan dan minuman diatas komputer.

    8) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati.

    9) Setelah selesai, matikan komputer dengan benar.

    Langkah Kerja

    1) Siapkan semua alat dan bahan

    2) Periksalah apakah telah tersedia aliran listrik dengan baik.

    3) Hidupkan komputer dan ubah setingan BIOS untuk booting lewat Flash disk.

    4) Lakukan penginstalan Ubuntu dengan menggunakan Flash disk hingga sukses .

    5) Lakukan instalasi driver Ubuntu.

    6) Amati dan catatlah semua proses penginstalan Ubuntu melalui flash disk hingga sukses dan

    proses instalasi drivernya.

    7) Mematikan komputer sesuai dengan prosedur

    8) Rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula.

    9) Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    21/27

    21

    c. Jumlah, Jenis dan Keragaman Alat (1:1).

    Pada mata pelajaran Sistem Operasi kelas X ini tidak menggunakan peralatan/fasilitas

    yang sangat banyak. Agar proses PBM di lab berjalan dengan lancar dan penguasaan

    KD lebih baik terhadap peserta didik, maka ketersediaan fasilitas/peralatan praktik

    yang lengkap sangat dibutuhkan. Selain itu juga rasio penggunaan fasilitas terhadap

    peserta didik akan sangat mempengaruhi penguasaan praktik. Idealnya rasio ini

    adalah 1 : 1 yang mana setiap peserta didik menggunakan/mendapatkan 1 alat praktik.

    Di SMKN 3 Palu Sulteng, jumlah computer di dalam lab software sudah memenuhi

    rasio 1 : 1 karena rata-rata peserta didik memiliki laptop sendiri. Adapun alat dan

    bahan yang digunakan untuk mata pelajaran Sistem Operasi kelas X adalah sebagaiberikut :

    1. Seperangkat PC dan Laptop.

    2. Flash disk minimal 16 Gb.

    3. Hardisk eksternal.

    4. File ISO Win 7 dan Ubuntu.

    5. Driver Win7.

    6. Driver Ubuntu.

    7. Software Easeus Partition.

    8. Software Universal USB Instaler.

    9. Software Virtual Box.

    Alat dan bahan yang diatas, umumnya telah di miliki oleh peserta didik. Sehingga

    untuk rasio 1:1 akan terpenuhi khusus di mata pelajaran Sistem Operasi ini.

    d. Kelengkapan lab memenuhi kebutuhan peserta didik dan guru.

    Khusus untuk mata pelajaran Sistem Operasi kelas X Paket Keahlian TKJ dan RPL,

    kelengkapan fasilitas dalam lab SMKN 3 Palu Sulteng sudah terpenuhi dengan baik

    diantaranya di lab computer software dilengkapi dengan pendingin udara/AC, adanya

    proyektor yang ready to use, white board dan alat tulis. Hanya saja penataan

    peralatan dan kerapian masih perlu di tingkatkan lagi.

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    22/27

    22

    e. Contoh pembagian kerja praktik dan tugas tambahan siswa untuk 1 kali

    pertemuan.

    1.

    Pembagian Kerja Praktik.

    Pembagian kerja praktik berhubungan dengan jenis keterampilan yang akan di

    pelajari untuk setiap jobsheet dalam 1 kali pertemuan. Hal ini dilakukan agar proses

    PBM di dalam lab dapat berjalan secara teratur, terstruktur dengan memaksimalkan

    waktu jam pelajaran yang telah di tentukan di jobsheet. Dengan demikian setiap guru

    yang mengajar dapat menggunakan waktunya dengan baik dan tidak mengambil jam

    pelajaran dari kelas lain dan guru lain. Pembagian kerja praktik yang di tampilkan di

    bawah ini merupakan kerja praktik pada Jobsheet ke-8 yakni melakukan instalasisystem operasi Multiboot. Instalasi multiboot merupakan instalasi yang di lakukan

    di sebuah PC/Laptop yang sebelumnya sudah memiliki system operasi missal

    Windows 7. Dan system operasi yang kedua yang akan di install adalah system

    operasi yg open source misal Ubuntu. Rasio penggunaan alat terhadap siswa adalah

    1:1 sehingga tidak ada dibagi kelompok dalam bekerja. Pembagian kerja praktik ini

    berdasarkan keterampilan yang akan dipelajari dalam 1 kali pertemuan dan setiap

    ketrampilan ada estimasi waktu yang harus dicapai oleh peserta didik. Hal ini

    bertujuan agar dalam pembelajaran di pendidikan vokasi/kejuruan harus

    memperhatikan efektif dan efisiensi waktu. Sehingga dengan demikian peserta didik

    akan terbiasa dan mampu untuk berlomba di uji kompetensi dan mampu untuk

    mengisi lowongan kerja di perusahan atau industry. Total jam pelajaran pada jobsheet

    ke -8 ini adalah 225 menit dengan estimasi 1 jam = 45 menit. Dari total jam pelajaran

    ini di distribusikan ke masing-masing kerja praktik (jenis keterampilan) seperti pada

    tabel dibawah ini, tugas tambahan peserta didik, alokasi waktu untuk guru

    memaparkan materi.

    Pembagian Kerja Praktik JobSheet ke-8

    Kelas X TKJ-A

    No Kerja Praktik Waktu (menit)

    1. Membuat installer Ubuntu di Flash disk 30

    2. Install Easeus Partition 15

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    23/27

    23

    3.Membuat 2 buah partisi untuk Ubuntu yakni partisi 1

    sebanyak 20 Gb dan partisi swap sebanyak 2 Gb.30

    4.Ubah Settingan BIOS untuk booting lewat Flash

    disk.10

    5. Instalasi Ubuntu dengan media Flash disk. 45

    Total 130

    2. Pembagian tugas tambahan peserta didik.

    Tugas tambahan siswa merupakan tugas yang harus dikerjakan peserta didik selama

    proses PBM di lab untuk 1 kali pertemuan. Tugas tambahan ini dapat berupa

    pembagian kelompok untuk piket kebersihan ruangan, kebersihan peralatan,

    kebersihan meja kerja, inventaris alat praktik, kebersihan lingkungan luar sekitar lab,

    dan memadamkan aliran listrik menuju peralatan praktik. Alokasi waktu untuk

    masing-masing tugas ini dengan mengambil sisa waktu dari alokasi waktu pembagian

    kerja praktik pada tabel di atas. Untuk pembagian kelompok tugas tambahan ini

    disesuaikan dengan rombel 32 dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 org.

    Adapun rincian dari pembagian tugas tambahan peserta didik adalah sebagai berikut :

    Jadwal Pembagian Tugas Tambahan Peserta Didik

    No Tugas Kelompok Waktu (menit)

    1. Kebersihan ruangan 1 10

    1.1 Menyapu

    1.2 Mengepel

    2. Kebersihan peralatan 2 10

    2.1 Bersihkan debu PC

    2.2 Bersihkan debu CPU

    3. Kebersihan meja kerja 3 10

    3.1 Meja kerja siswa

    3.2 Meja kerja guru

    4. Inventaris alat praktik 4 10

    4.1 Kumpulkan alat yg dipinjam

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    24/27

    24

    4.2 Kembalikan alat ke laboran

    5. Kebersihan lingkungan luar 5 10

    5.1 Menyapu depan lab

    5.2 Membuang sampah

    6. Instalasi Listrik 6 10

    6.1 Padamkan aliran listrik menuju

    alat praktik siswa dan proyektor.

    6.2 Padamkan listrik dari pusat

    pembatas (turunkan sekring)

    Total 60

    Alokasi waktu dari tabel pembagian kerja praktik dan pembagian tugas tambahan

    adalah 130 menit dan 60 menit (@ 45 menit), waktu untuk pemaparan guru 35 menit

    sehingga jika ditotalkan menjadi 225 menit (sesuai dengan alokasi waktu di jobsheet

    ke-8). SMK Negeri 3 Palu merupakan Sekolah Percontohan penerapan Kurikulum

    2013. Sehingga pada proses pembelajaran tidak berpusat pada guru tetapi berpusat

    pada peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan potensi dirinya

    dan lebih kreatif dalam belajar.

    Dengan adanya pembagian tugas tambahan kepada peserta didik, maka kondisi

    lab akan kembali dalam keadaan bersih dan rapi, sehingga kelas berikutnya yang

    masuk akan mendapatkan kondisi lab yang ready to uselagi. Memaksimalkan alokasi

    waktu praktik untuk setiap kali pertemuan dengan disiplin maka tidak akan

    mengganggu penggunaan lab untuk mata pelajaran lain.

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    25/27

    25

    DAFTAR PUSTAKA

    Hirano, Hiroyuki. 1995. Penerapan 5S ditempat kerja (Paulus A. Setiawan. Terjemahan). Jakarta

    : PQM Consultans.

    Storm, George. (1995).Managing the occupational education laboratory. Michigan:

    Sukardi, Th. Soft copy Manajemen Lab dan Bengkel

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    26/27

    26

    SEKILAS PROFIL & UCAPAN TERIMA KASIH

    Saya merupakan guru kejuruan (produktif) di SMK Negeri 3 Palu Sulawesi Tengah. Lahir

    di Poso, 1 Maret 1984. Mengawali karir di dunia pendidikan sejak semester 3 di STMIK Adhi

    Guna Palu dengan menjadi asisten dosen mata kuliah computer. Setelah lulus kuliah tahun 2006,

    melanjutkan mengajar sebagai dosen di almamater. Selain sebagai dosen, di Tahun 2007 hingga

    2009 bekerja sebagai kepala bagian pendidikan di Widyaloka Cabang Palu. Berhenti bekerja dari

    Widyaloka karena di terima sebagai Pegawai Negeri Sipil ( Guru Kejuruan TI ) Desember tahun

    2009.

    Saya mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan Kuliah S2 di Pascasarjana UNY karenamendapatkan Beasiswa dari Dikjar Propinsi Sulawesi Tengah. Ini merupakan kali pertama

    Pemprof Sulteng bekerja sama dengan Pasca Sarjana UNY. Untuk mendapatkan beasiswa ini,

    saya mengikuti tahap demi tahap persyaratan kualifikasi S2 guru kejuruan dan guru IPS dan

    Sejarah. Proses penjaringan ini di ikuti oleh 45 guru dari kota dan seluruh kabupaten yang ada di

    Sulteng dan yang lulus dan berhak mendapatkan beasiswa ini sebanyak 12 guru yang terdiri dari

    2 guru dari Kota Palu dan 10 guru dari kabupaten (6 guru kejuruan, 6 guru IPS dan Sejarah).

    Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Prof. Dr. Th.

    Sukardi, M.Pd yang selama perkuliahan Mata Kuliah Manajemen Lab dan Bengkel telah

    membimbing dan memberikan begitu banyak pengetahuan dan pengalaman berkaitan dengan

    manajemen lab dan bengkel. Terlebih Pengetahuan dan pengalaman yang di dapatkan merupakan

    manajemen lab dan bengkel secara keseluruhan bukan hanya manajemen lab/bengkel di jurusan

    TI. Selain itu banyak pengetahuan dan pengalaman di dapatkan ketika melakukan observasi lab

    dan bengkel di SMK St. Mikael Surakarta Jurusan Teknik Mesin (Perkakas) dan SMK Negeri 6

    Yogyakarta Jurusan Jasa Boga. Semua ini sangat bermanfaat bagi saya khususnya dan teman-

    teman Vokasi E umumnya. Sekali lagi saya ucapkan Banyak Terima Kasih kepada Pak Prof. Dr.

    Th. Sukardi, M.Pd dan mohon maaf atas segala kehilafan saya selama perkuliahan.

    Selamat Pagi.

  • 7/26/2019 manajemenlabdanbengkel-150620003415-lva1-app6892.pdf

    27/27

    27