Manajemen.docx
Transcript of Manajemen.docx
-
5/26/2018 Manajemen.docx
1/8
Manajemen
A. Pengertian Manajemen (Definition of Management)Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen,
maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
1. Manajemen sebagai suatu proses.
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen.
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda
definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemenmenurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of the Social Siencedikatakan bahwa manajemen adalah suatu prosesdengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapaisesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuanyang sama.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yangmelakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukanaktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu
pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolonganmengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa
manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yangmelibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuanorganisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuanmaupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkanatau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan danpelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatupekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwapara manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untukmelaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakanpekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagisehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut JamesA.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, danpengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untukmencapai tujuan yang telah ditetapkan
B. Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun
di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, seringpula disebut unsur-unsur manajemen.
Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelasdengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut:
-
5/26/2018 Manajemen.docx
2/8
Louis A.Allen: Leading, Planning, Organizing, Controlling. Prajudi Atmosudirdjo: Planning, Organizing, Directing, atau Actuating
andControlling.
John Robert B., Ph.D: Planning, Organizing, Command -ing, andControlling.
Henry Fayol: Planning, Organizing, Commanding, Coordinating,Controlling.
Luther Gullich: Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,Repor-ting, Budgeting.
Koontz dan ODonnel: Organizing, Staffing, Directing, Planning,Controlling.
William H. Newman: Planning, Organizing, Assem-bling, Resources,Directing, Controlling.
Dr. S.P.Siagian., M.P: Planning, Organizing, motivating and Controlling. William Spriegel: Planning, organizing, Controlling Lyndak F. Urwick: Forecasting, Planning Orga-nizing, Commanding,
Coordina-ting, Controlling.
Dr. Winardi, S.E: Planning, Organizing, Coordi-nating, Actuating, Leading,Co-mmunication, Controlling
The Liang Gie: Planning, Decision making, Directing, Coordinating,Control-ling, Improving.
James A.F.Stoner: Planning, Organizing, Leading, and Controlling. George R. Terry: Planning, Organizing, Staffing, Motivating, and
Controlling.
Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsi-fungsimanajemenadalah sebagai berikut:
a) Planning (Perencanaan) Berbagai batasan tentang planningdari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang
sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaiantindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhirmerumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam
pertanyaan berikut :
1. Tindakan apa yang harus dikerjakan?
2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan?
3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan?
4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan?
5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?
6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?
b) Organizing (Pengelompokan)Organizing (organisasi) adalah dua orangatau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaranspesifik atau sejumlah sasaran.
c) Directing/Commanding (Komando/Bimbingan) Directing atauCommanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberibimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalammelaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik danbenar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
d) Motivating (Motivasi)Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan
salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan
-
5/26/2018 Manajemen.docx
3/8
kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yangdiinginkan oleh atasan.
e) Coordinating (Koordinasi)Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salahsatu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadikekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan,
menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja samayang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
f) Controlling (Pengawasan) Controlling atau pengawasan, sering juga disebutpengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakanpenilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapatdiarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskansemula.
g) Reporting (Laporan) Reporting adalah salah satu fungsi manajemenberupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan
mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabatyang lebih tinggi.
h) Staffing (Penyusunan)Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupapenyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya gunamaksimal kepada organisasi.
i) Forecasting (Prediksi) Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan, ataumengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelumsuatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.
j) Evaluating (Evaluasi) Evaluating adalah proses pengawasan dan pengendalianperforma perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalahyang ada dalam operasional perusahaan kemudian memecahkannya sebelum masalahitu menjadi semakin besar.
C. Tingkatan Manajemen (Manajemen Level)
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajerpuncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan denganbentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
1)Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilahmanajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugasmemimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka
sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajerdepartemen, atau mandor (foreman).
2) Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semuamanajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugassebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3) Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executiveofficer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkanjalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (ChiefInformation Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya denganmenggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dansederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah
-
5/26/2018 Manajemen.docx
4/8
dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
D. Keterampilan
Robert L.Katzpada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkanminimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill), manajer tingkat atas(top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasandemi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslahdijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnyaitu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebutsebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsionaljuga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill),selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilanberkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut jugaketerampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan olehmanajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudianmereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan,baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill), keterampilan ini pada umumnyamerupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis inimerupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnyamenggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi danlain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W.Griffinmenambahkan dua keterampilandasar yang perlu dimiliki manajer,yaitu:
1. Keterampilan Manajemen WaktuMerupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus LewFrankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun.
Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, makagaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jamsekitar $13 per menit. Dari sana dapat kitalihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakanmanajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktuyang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan Membuat KeputusanMerupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik
dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi
seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukantiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikanmasalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua,manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yangdianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telahia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
KESIMPULAN1. Istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
a) Manajemen sebagai suatu proses,b) Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen,
-
5/26/2018 Manajemen.docx
5/8
c) Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan(Science)
2. Fungsifungsi manajemen:a) Planning (Perencanaan)b) Organizing (Pengorganisasian)c)
Directing (Pengarahan)d) Evaluatin(Evaluasi)
e) Motivating (Motivasi)f) Coordinating (Koordinasi)g) Controlling (Pengawasan)h) Reporting (Laporan)i) Staffing (Penempatan/Penyusunan)j) Forecasting (Prediksi)
3. Tingkatan Manajemen:
Manajemen Lini Pertama (Firstline Management) Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management) Manajemen Puncak (Top Management)
3. KeterampilanMenurut Robert L.Katz:
Keterampilan Konseptual Keterampilan berhungan dengan orang lain Keterampilan TeknikMenurut Ricky W.Griffin:
Keterampilan Manajemen Waktu Keterampilan Membuat Keputusan
Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran
awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen.
Pemikiran awal manajemen
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.Peristiwa
pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi
klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis
yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian
pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri
pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orangmasing-
masing melakukan pekerjaan khususperusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih
48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-
tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti
sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas
dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat
waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain
yang dapat menghemat tenaga kerja
-
5/26/2018 Manajemen.docx
6/8
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah
Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin,
menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-
rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-
manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan
permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepadabawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai
dikembangkan oleh para ahli.
Era manajemen ilmiah
Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan
insinyursepert Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan
Herrington Emerson. Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific
management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul
Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor
mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan
cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen
Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen
modern.
Henry Gantt yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company
menggagas ide bahwa seharusnya seorang mampu mandor memberi pendidikan kepada
karyawannya untuk bersifat rajin (industrious ) dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah
grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chartt yang digunakan untuk
merancang dan mengontrol pekerjaan.
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri
Frank dan Lillian Gilbreth . Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotionyang dapat
mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan
untuk melakukan setiap gerakan tersebut.
Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri
Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat
mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan
untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan
mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga
Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangandasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs(dari nama
keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut
memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap
gerakan tangan pekerja.
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu
bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa
seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18
gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang
tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang
dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara
-
5/26/2018 Manajemen.docx
7/8
drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik
Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari
Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa
yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang
baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayolmengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi,
memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai
digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950,
dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip
manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah
manajemen.
Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber
menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasibentuk
organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas,
peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Webermenyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia
menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan
untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya
tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett
melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori
mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba
pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang
logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker sering disebut sebagai Bapak IlmuManajemenmenerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep
Korporasi" (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman
dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
Era manusia sosial
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school)
dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak
mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab
perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone.
Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik
Hawthrone milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois.Kajian ini awalnya
bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap
produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan,
lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output
pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman
yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar
kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.
Kontribusi lannya datang dari Mary Parker Follet. Follett (18681933) yang
mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelahmenerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924.Follet mengajukan suatu
-
5/26/2018 Manajemen.docx
8/8
filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa
kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk
menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan
kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika
kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya
memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.
Pada tahun 1938, Chester Barnard (18861961) menulis buku berjudul The Functions
of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk
merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat perbedaan antara motif
pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien".
Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah
sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal
sebagai sistem terpadu di mana kerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi merupakan
elemen universal, sementara pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan
pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori"penerimaan otoritas" didasarkan pada gagasan bahwa bos hanya memiliki kewenangan jika
bawahan menerima otoritas itu.
Era moderen
Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total(total quality
managementTQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen,
yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (19001993) and Joseph Juran (lahir
1904).
Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang.Deming
berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan
pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan
mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat
ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya
kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material;
(2) produktivitas meningkat; (3) market share meningkat karena peningkatan kualitas dan
harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5)
jumlah pekerjaan meningkat. Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas
pengajarannya tentang peningkatan kualitas.
Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran. Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat
disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Ia
merujuk pada "prinsip pareto." Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang
memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas. Juran mengusulkan manajemen
untuk memilih satu area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk. Area tersebut
kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi, dan diimplementasikan.