Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

download Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

of 21

Transcript of Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    1/59

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam dunia keperawatan, khususnya apabila kita telah terjun ke

    lapangan dan bekerja di rumah sakit umum/daerah dan berorganisasi

    nantinya. Maka dari itu penting bagi kita untuk mengetahui dan memahami

    manajemen perencanaan tenaga keperawatan yang dibutuhkan di tempat

    kerja, bagaimana manajemen fasilitas dan keselamatan pasien di rumah

    sakit, dan apa yang dimaksud dengan supervisi dalam dunia keperawatan.

    Perencanaan tenaga ( staffing  keperawatan merupakan salah satu fungsi

    utama pimpinan organisasi dalam keperawatan. !eberhasilan pimpinan

    organisasi dalam merencanakan perawat ditentukan oleh kualitas "DM.

    Perencanaan tenaga kesehatan adalah proses memperkirakan jumlah tenaga

    dan jenis pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk 

    mencapai target pelayanan kesehatan yang telah ditentukan dan mencapai

    tujuan kesehatan. Perencanaan tenaga rumah sakit adalah sebagai perencanaan tenaga kesehatan untuk mencapai target pelayanan rumah sakit

    yang dibutuhkan yang akan membantu pencapaian target kesehatan. Dalam

    menentukan kebutuhan "DM rumah sakit harus memperhatikan beberapa

    faktor seperti ukuran dan tipe rumah sakit, fasilitas dan tipe pelayanan yang

    ditawarkan, jenis dan jumlah peralatan dan frekuensi pemakaiannya,

    kompleksitas penyakit, usia pasien dan lamanya waktu tinggal di rumah

    sakit# pemberian cuti, seperti melahirkan, liburan, sakit, dan tugas belajar,

    keterbatasan anggaran, turn over (mengundurkan diri personel dan tingkat

    ketidak hadiran, pelayanan dan perawatan kesehatan $% jam dan lain&lain.

    Dalam perekrutan ketenagakerjaan di rumah sakitpun memerlukan

    ketentuan khusus dan ada perhitungannya. "elain pengaturan

    ketenagakerjaan dalam memajemen fasilitas dan kesehatan pasien juga

    sangat penting. 'umah sakit menjamin tersedianya fasilitas yang aman,

     berfungsi dan supportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. ntuk 

    mencapai tujuan ini, fasilitas fisik, medik dan peralatan lainnya dan orang&

    1

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    2/59

    orang harus dikelola secara efektif. Manajemen fasilitas digalakkan untuk 

    mengurangi dan mengendalikan bahaya serta resiko, mencegah kecelakaan

    dan cidera, serta untuk memelihara kondisi agar tetap aman. Peraturan

     perundangan dan pemeriksaan oleh yang berwenang di daerah menentukan

     bagaimana fasilitas dirancang, digunakan dan dipelihara. "eluruh rumah

    sakit, tanpa memperdulikan besar kecilnya dan sumber daya yang dimiliki,

    harus mematuhi ketentuan yang berlaku sebagai bagian dari tanggung jawab

    mereka terhadap pasien, keluarga, staf dan para pengunjung.

    Pertama&tama rumah sakit harus mematuhi peraturan perundangan.

    !emudian, rumah sakit harus lebih memamahami tentang detail fasilitas

    fisik yang mereka tempati. Mereka mulai secara proaktif mengumpulkan

    data dan menggunakannya dalam strategi mengurangi risiko dan

    meningkatkan keselamatan dan keamanan lingkungan asuhan pasien. "elain

    manajemen perencanaan tenaga dan manajemen perencanaan fasilitas, suatu

    rumah sakit juga tidak lepas dari keberadaan supervisi keperawatan. "ecara

    umum yang dimaksud dengan supervisi adalah melakukan pengamatan

    secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang

    dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ditemukan masalah,

    segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna

    mengatasinya. "upervisi dapat juga dikatakan sebagai suatu kegiatan&

    kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktifitas bimbingan,

     pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam

    melaksanakan kegiatan atau tugas sehari&hari. )pabila supervisi dapat

    dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat dan keuntungan

    diantaranya dapat meningkatkan efektifitas kerja dan efisiensi kerja. )pabilakedua peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya dengan telah

    tercapainya tujuan suatu organisasi. Maka dari itu agar tujuan organisasi

    tercapai dengan baik, dan pelayanan di suatu rumah sakit menjadi efektif 

    serta efisien, di dalam makalah ini akan dibahas lebih rinci tentang

    manajemen perencanaan tenaga, manajemen perencanaan fasilitas, dan

    supervisi dalam keperawatan.

    2

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    3/59

    1.2 Rumusan Masalah

    *. +agaimanakah Manajemen Perencanaan enaga -

    $. +agaimanakah Manajemen Perencanaan asilitas -

    . +agaimanakah "upervisi dalam !eperawatan -

    1.3 Tujuan Penulisan

    *. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui bagaimanakah

    manajemen perencanaan tenaga.

    $. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui bagaimanakah

    manajemen perencanaan fasilitas.

    . Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui bagaimanakah

    supervisi dalam keperawatan.

    1. Man!aat Penulisan

    Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang manajemen

     perencanaan tenaga dan manajemen perencanaan fasilitas serta supervisi

    dalam keperawatan, sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat

    dan bisa menjadi acuan serta pedoman dalam berorganisasi, dalam

    memberikan pelayanan kepada masyarakat serta dalam memberikan asuhan

    keperawatan kepada masyarakat nantinya.

    3

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    4/59

    BAB 2

    PEMBAHA"AN

    2.1 MANA#EMEN PEREN$ANAAN TENA%A &EPERA'ATAN

    2.1.1 De!inisi

    Perencanaan tenaga ( staffing  keperawatan merupakan salah satu fungsi

    utama pimpinan organisasi dalam keperawatan. !eberhasilan pimpinan

    organisasi dalam merencanakan perawat ditentukan oleh kualitas "DM

    ()rwani 0 "uprianto, $112.

    Perencanaan tenaga kesehatan adalah proses memperkirakan jumlah

    tenaga dan jenis pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan

    untuk mencapai target pelayanan kesehatan yang telah ditentukan dan

    mencapai tujuan kesehatan. Perencanaan ini mencakup persiapan3 siapa yang

     berbuat apa, kapan, dimana, bagaimana, dengan sumber daya apa dan untuk 

     populasi mana. Perencanaan tenaga rumah sakit adalah sebagai perencanaan

    tenaga kesehatan untuk mencapai target pelayanan rumah sakit yang

    dibutuhkan yang akan membantu pencapaian target kesehatan. 4angkah&

    langkah perencanaan tenaga rumah sakit secara garis besar sama dengan

    langkah&langkah perencanaan tenaga pada umumnya. Memang ada beberapa

    kekhususan&kekhususan sesuai dengan fungsi rumah sakit (5unaidi, *677

    dalam )nalisis !ebutuhan enaga Perawat Di 8nstalasi 'awat 8nap '"D

    !arimun oleh 4i9a "ri( $1**.

    Menurut 8lyas ($11% dalam menentukan kebutuhan "DM rumah sakit

    harus memperhatikan beberapa faktor seperti ukuran dan tipe rumah sakit#

    fasilitas dan tipe pelayanan yang ditawarkan# jenis dan jumlah peralatan dan

    frekuensi pemakaiannya# kompleksitas penyakit# usia pasien dan lamanya

    waktu tinggal di rumah sakit# pemberian cuti, seperti melahirkan, liburan,

    sakit, dan tugas belajar# keterbatasan anggaran# turn over (mengundurkan diri

     personel dan tingkat ketidak hadiran# pelayanan dan perawatan kesehatan $%

     jam dan lain&lain

    aktor&faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatan.

    a. aktor klien, meliputi 3 tingkat kompleksitas perawat, kondisi pasien

    sesuai dengan jenis penyakit dan usianya, jumlah pasien dan

    4

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    5/59

    fluktuasinya, keadaan sosial ekonomi dan harapan pasien dan

    keluarga.

     b. aktor tenaga, meliputi 3 jumlah dan komposisi tenaga keperawatan,

    kebijakan pengaturan dinas, uraian tugas perawat, kebijakan

     personalia, tingkat pendidikan dan pengalaman kerja, tenaga perawat

    spesialis dan sikap ethis professional.

    c. aktor lingkungan, meliputi 3 tipe dan lokasi rumah sakit, layout

    keperawatan, fasilitas dan jenis pelayanan yang diberikan,

    kelengkapan peralatan medik atau diagnostik, pelayanan penunjang

    dari instalasi lain dan macam kegiatan yang dilaksanakan.

    d. aktor organisasi, meliputi 3 mutu pelayanan yang ditetapkan dan

    kebijakan pembinaan dan pengembangan.

    Dalam menentukan kebutuhan tenaga keperawatan harus

    memperhatikan beberapa faktor yang terkait beban kerja perawat, diantaranya

    seperti berikut 3

    a. 5umlah klien yang dirawat/hari/bulan/tahun dalam suatu unit

     b. !ondisi atau tingkat ketergantungan klien

    c. 'ata&rata hari perawatan klien

    d. Pengukuran perawatan langsung dan tidak langsung

    e. rekuensi tindakan yang dibutuhkan

    f. 'ata&rata waktu keperawatan langsung dan tidak langsung

    g. Pemberian cuti

    2.1.2 Hakekat ketenagaan

    "eluruh proses mobilisasi potensi, proses motivasi dan pengembangan

    sumber daya manusia agar mampu memenuhi standar kepuasan sesui

    kebutuhna klien untuk tercapainya tujuan individu, organisasi maupun

    komuniti ( PP!:, $111. !omponen ketenagaan terdiri atas3

    2.1.2.1 Perekrutan )an seleksi tenaga kerja4angkah pertama dalam perekrutan adalah menstimulasi calon

    untuk mengisi posisi yang dibutuhkan. ;al ini tidak sederhana karena

    tidak hanya segi tehnis kualifikasi, melainkan juga kualitas individu

    harus sesuai dengan pekerjaan, susunan, dan tujuan organisasi. saha

     perekrutan tenaga kerja jangan tergesa&gesa karena dapat mengakibatkan

    hasil seleksi yang tidak memuaskan. "elain itu, penempatan tenaga kerja

    harus tepat agar tercipta kondisi kerja yang efisien.

    5

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    6/59

    Dalam perekrutan, ada lima kriteria yang perlu diperhatikan.

    !riteria perekrutan yang dimaksud yaitu3

    a. Profil keperawatan saat ini

     b. Program perekrutan

    c. Metode perekrutan

    d. Program pengembangan tenaga baru

    e. Prosedur penerimaan, yang melalui tahap seleksi, penentuan

    kualifikasi dasar seleksi, proses seleksi, dan prosedur lamaran.

    "elain kriteria perekrutan di atas, hal&hal lain yang harus diperhatikan

    adalah sebagai berikut.

    a. "yarat yang harus dipenuhi dalam perekrutan, yaitu3

    * Data biografi, berisikan riwayat personal calon, latar belakang

     pendidikan, riwayat dan pengalaman bekerja, serta data lain

    yang dapat menunjang.

    $ "urat rekomendasi/referensi dari perusahaan/instansi dimana

    calon bekerja sebelumnya.

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    7/59

    e Melakukan orientasi tempat, fasilitas, dan

     perlengkapanyang ada.

    f Menjelaskan deskripsi pekerjaan, sesuai dengan tugas dan

     posisi yang diberikan. Pengembangan staf, yang berlaku sesudah orientasi. ;al ini

    dilakukan untuk melanjutkan edukasi secara bebas dan

    mengembangkan potensi secara penuh dari seseorang dengan

    estetika, teknis, dan pendidikan profesional.

    c. Penghargaan yang bisa diberikan pada pegawai/karyawan, berupa3

    * Promosi kenaikan pangkat

    a Merupakan reward untuk individu yang berprestasi atau

    kesempatan pengembangan.

     b Mempertimbangkan senioritas.c Manfaat dari promosi yaitu#

    d Mempertinggi semangat kerja bagi yang berprestasi.

    e Menciptakan keseimbangan, dan

    f Memotivasi.

    $ Mutasi, yaitu pemindahan dari suatu pekerjaan/jabatan ke

     pekerjaan/jabatan lain.

    ujuan dari mutasi, yaitu3

    a Pengembangan

     b Mengurangi kejenuhan

    c 'eorganisasid Memperbaiki penempatan tenaga kerja yang kurang cocok,

    memberi kepuasan kerja, dan

    e Memperbaiki kondisi kesehatan

    d. ;ambatan dalam ketenagaan yang biasanya muncul berupa3

    * )bsensi (karyawan tidak masuk kerja

    ;al ini kehilangan waktu yang mengakibatkan kerugian secara

    kualitas dan ekonomi bagi instansi.

    a Persentase absensi

     

     b 'ata&rata absensi pertahun

    c aktor absensi ( tidak masuk kerja , biasanya karena tempat

    tinggal jauh, kelompok karyawan yang banyak, dan sakit.

    7

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    8/59

    d Pola absensi 3

    (* "ering&pendek&pendek 

    ($ 5arang&panjang

    ( ;ari&hari tertentu

    e :ara mengurangi absensi 3(* Menerapkan sistem pencatatan

    ($ Melakukan kunjungan rumah

    ( Memperhatikan kesejahteraan karyawan

    (% Meningkatkan kondisi tempat kerja

    (> Memperbaiki suasana kerja

    (2 Penerapkan sistem penghargaan bagi karyawan yang tidak 

     pernah / sedikit absensinya.

    $ !eluar masuknya tenaga kerja (turn over

    Perhitungan dalam mengurangi turn&over dapat dilakukan pada

    waktu3a Proses penerimaan karyawan

     b Peningkatan penugasan

    c Perubahan job&description

    d Pengembangan

    !ejenuhan / burn&out.

    Merupakan keadaan dimana karyawan merasa kemampuan

    dirinya semakin kurang dan kerja keras menjadi kurang

     produktif. ;al itu biasanya disebabkan oleh 3

    a Peran dan fungsi yang kurang jelas

     b Perasaan terisolasi

    c +eban kerja berlebihan

    d erlalu lama di suatu bagian

    2.1.2.2 Pengem*angan sta! 

    ujuan pengembangan staf adalah membantu individu untuk 

    meningkatkan diri dalam pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman

    dibidangnya, melalui kegiatan pendidikan berkelanjutan, program

     pelatihan, dan lain sebagainya. )ktivitas pengembangan ini dibuat untuk 

    keuntungan individu perawat serta untuk meningkatkan

     produktifitas/pelayanan pada pasien.

    +erbagi macam pengembangan, penerapannya disesuaikan dengan

    kebutuhan, baik pelatihan maupun pendidikan, yang bermanfaat untuk 

     pekerjaan, pengetahuan, keterampilan serta sikap seorang perawat.

    !egiatan ini meliputi #

    a. Pelatiahn awal untuk karyawan baru.

     b. =rientasi pendidikan dalam pengerjaan.

    c. Pendidikan berkelanjutan baik formal maupun nonformal.

    8

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    9/59

    Pengaturannya 3

    a. Di '" yang besar terdapat bagian tersendri yang ada kaitannya pada

     bagian personalia,

     b. +agian keperawatan membuat komisis/diklat.

    2.1.3 Perhitungan Tenaga ke+era,atan

    *. aktor&faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga keperawatan

    a. aktor klien

    * ingkat kompleksitas perawatan seperti di 8:, ?D

    $ !ondisi pasien sesuai dengan jenis penyakit dan usianya.

    5umlah pasien dan fluktuasinya

    % !eadaan sosial ekonomi

    > ;arapan pasien dan keluarganya

     b. aktor tenaga* 5umlah dan komposisi tenaga keperawatan

    $ !ebijakan pengaturan dinas

    raian tugas perawat

    % !ebijakan personalia

    > ingkat pendidikan dan pengalaman kerja

    2 enaga perawat spesialis

    @ "ikap ethis para profesional.

    c. aktor lingkungan

    * ipe dan lokasi rumah sakit

    $ 4ay out ruang keperawatan

    asilitas dan jenis pelayanan yang diberikan

    % !elengkapan peralatan medik / diagnostik 

    > Pelayanan penunjang dari instansi lain, contoh PM8

    2 Macam kegiatan yang dilaksanakan 3 penyuluhan, kunjungan

    rumah.

    d. aktor organisasi

    * Mutu pelayanan yang ditetapkan

    $ !ebijakan pembinaan dan pengembangan

    $. 'umusan perhitungana. Peraturan Menkes. !es. '8. Ao.$2$/Men.!es./Per/B88/*6@6

    menetapkan bahwa perbandingan jumlah tempat tidur rumah

    sakit dibanding dengan jumlah perawat adalah sebagai berikut.

    'umah sakit tipe ) 0 + perbandingan minimal jumlah 3

     jumlah perawat C &% 3 $ perawat.

     b. ;asil work shop perawatan oleh Dep.!es '8 di :iloto tahun

    *6@* menyebutkan bahwa 3 jumlah tenaga keperawatan 3 pasien

    C > 3 6 tiap shift.

    9

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    10/59

    :atatan 3 dinas dalam $% jam dibagi shift ada * tim pengganti

    (aflos

    ;ari kerja efektif / tahun $$>&$21 hari.

    4ibur mingguan >$ hari

    :uti tahunan *$ hari

    ;ari besar *1 hari

    "akit / ijin *$ hari

    :uti hamil rata&rata $6 hari

    c. Menurut pemerintah ilipina tahun *67%.

    * 5am rata&rata kebutuhan perawatr setiap pasien dalam $%

     jam.a 8nterne , % jam

     b +edah ,> jam

    c :ampuran bedah dan interne ,% jam

    d Post partum jam

    e +ayi $, > jam

    f )nak&anak % jam

    $ Proporsi rata&rata kebutuhan perawatan yang diberikan 3

    a %1 keperawatan non&profesional

     b 21 keperawatan profesional

    !ebutuhan keperawatan setiap pasien dalam $% jam

    menurut )lthaus et al. ( *67$ dan !rik ( *67* 3

    a 4evel 8 ( kebutuhan keperawatan minimal yaitu ,$

     jam

     b 4evel 88 ( kebutuhan keperawtan intermediet yaitu %,%

     jam

    c 4evel 888 ( kebutuhan keperawatan maksimal yaitu >,

    2 jam

    d 4evel 8B ( kebutuhan keperawatan intensive care

    yaitu @, $ jam% !lasifikasi pasien3

    !lasifikasi pasien guna menghitung kebutuhan akan

     perawatan pasien selama $% jam sehingga dapat

    menentukan jumlah tenaga perawat yang bertugas. ;anson

    menyusun kategori pasien dan jam perawatan sebagai

     berikut 3

    (a !ategori 8 disebut juga kategori self care membutuhkan

    waktu perawatan setiap pasien dalam $% jam sebanyak 

    10

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    11/59

    *&$ jam dengan rata&rata waktu perawatan efektif *, >

     jam.

    (b !ategori 88 disebut juga kategori minimal care,

    membutuhkan waktu perawatan setiap pasien dalam $%

     jam sebanyak &% dengan rata&rata waktu perawatan

    efektif ,> jam

    (c !ategori 888 disebut juga kategori intermediate care,

    membutuhkan waktu perawatan setiap pasien dalam $%

     jam sebanyak >&2 jam dengan rata&rata waktu

     perawatan efektif @,> jam

    (d !ategori 8B disebut juga kategori modified intensive

    care, membutuhkan waktu perawatan setiap pasien

    dalam $% jam sebanyak @&7 jam dengan rata&rata waktu

     perawatan efektif @,> jam

    (e !ategori B disebut juga kategori intensive care,

    membutuhkan waktu perawatan setiap pasien dalam $%

     jam sebanyak *1&*% jam dengan rata&rata waktu

     perawatan efektif *$ jam.

    d. Menggunakan sistem klasifikasi pasien berdasarkan perhitungan

    kebutuhan tenaga ( ?illes, *676 . +erikut ini adalah beberapa

    tehnik menghitung jumlah perawat yang dibutuhkan.

    * Menghitung jumlah perawat pertahun

    5ika diasumsikan 3

    a 5umlah jam kerja perawat per hari C 7 jam ( shift

    dalam $% jam

     b 5umlah hari kerja dalam setahun 1* hari ( 2>& ( >$

    hari libur E *$ cuti tahunan .

    c 5umlah jam keperawatan setiap pasien dalam sehari C

    ,> jam (jam rata&rata kebutuhan perawatan setiap

     pasien dalam $% jam bagi pasien bedah menurut Dep.

    !es. hilipina *67%.

    d 'ata&rata pasien dalam * hari C +=' F C 7$ F 1

    C $> pasien.

    e :ara mencari +=' (+ed =ccupancy 'ate, cakupan

     pemanfaatan tempat tidur dengan menggunakan sebagi

     berikut 3

    11

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    12/59

    :ara menghitung jumlah hari perawatan

    5umlah hari perawatan adalah jumlah hari perawatan seluruh pasien yang pernah dirawat diruang perawatn tersebut selama *

    tahun.

    "ebagai contoh 3

    Pada tahun $11@ ruang perawatan bedah wanita yang

     berkapasitas 1 merawat *>11 pasien. Masing&masing pasien

    telah dijumlahkan hari perawatannya sebanyak 6111 hari. Maka

    +=' ruang bedah wanita adalah 3

     

    5umlah perawat yang dibutuhkan adalah

    "elanjutnya kita hitung jumlah riil perawat yang bertugas setiap hari dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut3

    5adi 3

    Dibulatkan menjadi ** perawat

    5uga dapat kita hitung jumlah perawat yang libur tidak bertugas setiap harinya

    dengan rumus sebagai berikut 3

    5umlah tenaga libur perhari C

    12

    5ml jam keperawatan

    yang dibutuhkan/hari 'ata&rata jml pasien/hari 5ml hari/tahun

    ( jml hari/tahun G hari libur masing tiap F jml jam kerja tiap perawat

    'ata&rata jumlah klien per

    hari (+='

    'ata&rata jumlah jam

    keperawatan / pasien/hari

    5umlah jam kerja perawat perhari

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    13/59

    5adi,

    !ita juga dapat menghitung jumlah perawat tambahan / cadangan yang diperlukan

    dengan memperhatikan jumlah perawat yang akan cuti melahirkan. +erdasarkan

    contoh diatas, bila *% orang perawat yang bertugas terdiri dari P" ( Pasangan

    sia "ubur / sedang hamil sebanyak @ perawat dan sisanya masih belum menikah

    maka jumlah perawat yang diperlukan sebagai tambahan atau cadangan dapat

    dihitung sebagai rumus berikut 3

    5ika diasumsikan tenaga yang ( akan cuti melahirkan ( :M adalah >1 , maka

    tambahan tenaga sbb3

     

    5adi 3

    Dengan demikian kita peroleh rencana jumlah tenaga perawat yang diperlukan

    dalam * tahun untuk ruang bedah wanita yang berkapasitas 1 tempat tidur 

    sebanyak 3

    otal perawat yang diperlukan 3 *% E $ C *2 perawat

    !emudian kita hitung jumlah perawat yang bertugas sehari&hari menurut shift

    tugas dengan rumus berikut 3

    "hift Prosentase shift F total perawat

    tugas setiap hari

    5umlah perawat

    setiap shift

    Pagi %@ F ** >, *@ ( >

    "ore 2 F ** ,62 ( %

    13

    5umlah hari kerja tidak

    efektif 

    5umlah tenaga yang bekerja

     per hari

    5umlah hari kerja efektif 

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    14/59

    Malam *@ F ** *,7@ ( $

    $ Menghitung jumlah perawat setiap hari

    "elain menghitung jumlah perawat yang dibutuhkan dalam* tahun kita juga dapat menghitung jumlah perawat yang

    dibutuhkan setiap hari. 5umlah perawat yang tugas sehari

     pada setiap shift dapat kita hitung dengan langkah&langkah

    sebagai berikut 3

    a etapkan klasifikasi pasien dengan melakukan sensus

    harian pasien menggunakan lembar klasifikasi pasien.

    "ehingga akan kita peroleh klasifikasi setiap pasien

     pada hari itu, apakah minimal care, partial care/ total

    care.

     b ;itunglah jumlah perawat yang diperlukan dengan

    melihat tabel berikut ini.

    5umlah kebutuhan tenaga perawat berdasarkan klasifikasi

     pasien diruang rawat.

    5umlah

     pasien

    !lasifikasi pasien

    Minimal Partial otal

    Pagi "ore Mlm Pagi "ore Mlm Pagi "ore Mlm

    * 1, *@ 1, *% 1, *1 1, $@ 1, *> 1, 1@ 1, 2 1, 1 1, $1

    $ 1, % 1, $7 1, $1 1, >% 1, 1 1, *% 1, @$ 1, 21 1, %1

    1, >* 1, %$ 1, 1 1, 7* 1, %> 1, $* *, 17 1, 61 1, 21

    % 1, 27 1, >2 1, %1 *, 17 1, 21 1, $7 *, %% *, $1 1, 71

    > 1, 7> 1, @1 1, >1 *, > 1, @> 1, > *, 71 *, >1 *, 11

    2 *, 1$ 1, 7% 1, 21 *, 2$ 1, 61 1, %$ $, *2 *, 71 *, $1

    @ *, *6 1, 67 1, @1 *, 76 *, 1> 1, %6 $, >$ $, *1 *, %1

    7 *, 2 *, *$ 1, 71 $, *2 *, $1 1, >2 $, 77 $, %1 *, 21

    6 *, > *, $2 1, 61 $, % *, > 1, 2 , $% $, @1 *, 71

    *1 *, @1 *, %1 *, 11 $, @1 *, >1 1, @1 , 21 , 11 $, 11

    "ebagai contoh 3

    'uang penyakit dalam wanita saat ini merawat $1 orang pasien. "etelah dilakukan

    sensus harian klasifikasi klien diperoleh klasifikasi *1 orang minimal care, @

    14

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    15/59

    orang partial care, dan orang total care, maka jumlah perawat yang dibutuhkan

    setiap shift sebgai berikut 3

    5umlah kebutuhan perawat berdasarkan klasifikasi pasien setiap shift

    5umlah dan

    klasifikasi pasien

    "hift

    Pagi "ore Malam

    Minimal care C

    *1

    *1 F 1, *@ C *, @1*1 F 1, *% C *, %1*1 F *, *1 C *,11

    Partial care C @ @ F 1, $@ C *, 76 @ F 1, *> C *, 1> @ F 1, 1@ C 1, %6

    otal care C F 1, 2 C *, 17 F 1, 1 C 1, 61 F 1, $1 C 1, 21

    5umah perawat %, 2@ C > orang , > C % orang $, 16 C $ orang

    Dengan demikian maka ruang penyakit dalam wanita pada hari tersebut

    membutuhkan perawat sebanyak ** orang terdiri dari 3

    > orang bertugas pada shift pagi, % orang bertugas pada shift sore dan $ orang

     bertugas pada shift malam. otal perawat yang bertugas pada hari itu C *% orang

     perawat.

    Perlu diingat bahwa perhitungan diatas dilakukan setiap hari dengan melakukan

    sensus harian klasifikasi pasien setiap pagi terlebih dahulu.

    2.1. Met-)e Perhitungan Perenanaan Tenaga &e+era,atan

    2.1..1 Met-)e L-kakar/a PPN0

    Penentuan kebutuhan tenaga perawat menurut 4okakarya PPA8 dengan

    mengubah satuan hari dengan minggu. "elanjutnya jumlah hari kerja

    efektif dihitung dalam minggu sebanyak %* minggu dan jumlah kerja

     perhari selama %1 jam per minggu. PPA8 berusaha menyesuaikan lama

    kerja dan libur yang berlaku di 8ndonesia3

    Tenaga Pera,at   24

    !eterangan 3

    ) C jumlah jam perawatan yang dibutuhkan oleh pasien perhari

    >$ minggu C 2> hari dalam setahun 3 @

    C empat idur 

    15

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    16/59

    +=' ( Bed Occupancy Rate adalah presentase rata&rata jumlah tempat

    tidur yang digunakan selama periode tertentu (satu semester/tahun

    ;ari kerja efektif yang dihitung sebagai berikut 3

    C (2> G (>$ hari minggu E *$ hari libur nasional E *$ hari cuti

    tahunan

    C $76 hari 3 @ hari/minggu

    C %* minggu

    otal jam kerja perminggu C %1 jam

    !omponen $> yaitu tingkat penyesuaian terhadap produktivitas

    2.1..2 Met-)e 0l/as

    Metode ini dikembangkan oleh Haslis 8lyas sejak tahun *66>. Metodeini berkembang karena adanya keluhan dari rumah sakit di 8ndonesia

     bahwa metode ?illies menghasilkan jumlah perawat yang terlalu kecil,

    sehingga beban kerja perawat tinggi, sedangkan PPA8 menghasilkan

     jumlah perawat yang terlalu besar sehingga tidak efisien.

    'umus dasar dari formula ini adalah sebagai berikut 3

      Tenaga Pera,at

    !eterangan 3

    ) C 5am perawatan/$% jam (waktu perawatan yang

    dibutuhkan pasien

    + C sensus harian (+=' F jumlah tempat tidur

    2> C jumlah hari kerja selama setahun

    $>> C hari kerja efektif perawat/tahun

    C I2> & (*$ hari libur nasional E *$ hari libur cuti

    tahunan F J

    C $>> hari

    5am kerja/hari C 2 jam, didapat dari %1 jam (total jam

    kerja/minggu3 @ hari

    8ndeks K merupakan indeks yang berasal dari karakteristik jadwal

    kerja perawat dirumah sakit yang dihitung dari setiap empat hari

    16

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    17/59

    kerja efektif, dimana perawat mendapat libur satu hari setelah

     jadwal jaga malam. raiannya sebagai berikut hari pertama

     perawat masuk pagi, hari kedua siang, hari ketiga malam dan hari

    keempat perawat mendapat libur satu hari.

    2.1..3 Met-)e ",ans*urg

    ormula perhitungannya adalah sebagai berikut#

    a. otal jam perawat /hari 3

    C 5umlah !lien L 5umlah jam kontak perawat&klien

     b. 5umlah perawat yang dibutuhkan perhari 3

    "ehingga dari rumus dapat disimpulkan menjadi 3

     

    'umus selanjutnya adalah untuk menghitung jumlah shift dan

    kebutuhan perawat dalam satu minggu.

    a. 5umlah shift perminggu 3

    C 5umlah perawat yang dibutuhkan/hari L 5umlah shift dalam * minggu

     b. 5umlah perawat yang dibutuhkan perminggu

    Menurut

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    18/59

    2.2 MANA#AMEN 5A"0L0TA" 6 &E"ELAMATAN 7M5&8

    Manajemen fasilitas adalah proses menata fasilitas secara keseluruhan,

    sehingga dapat dihindari adanya pemborosan, ditingkatkannya efisien

     penggunaan barang dan pengawasan fasilitas. Manajemen fasilitas merupakan

    seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan

     bersungguh&sungguh sertapembinaan secara kontinu, terhadap benda&benda

     pendidikan agar senantiasa siap pakai (ready for use), efektif dan efisien guna

    membantu tercaoainya tujuan yang telah ditetapkan.

    Proses pengelolaan fasilitas secara kronologis terdiri dari kegiatan

     perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan, dan

     penghapusan.

    Pengelolaan fasilitas bertujan untuk (* mengupayakan pengadaan sarana

     prasarana melalui sistem perencanaan secara hati&hati dan seksama# ($

    mengupayakan pemakaian sarana pra sarana secara tepat dan efisien#

    mengupayakan pemeliharaab sarana agar siap pakai bila diperlukan. (

    mengupayakan pemeliharaan sarana prasarana,(% dapat meninggalkan

    *. Pengertian dan jenis&jenis fasilitas

    asilitas adalah sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan

     pelaksanaan, suatu yang dapat memudajkan dan melancarkan pelaksanaan

    suatu usaha. "esuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan suatu

    tersebut biasanya berupa benda&benda atau uang.

    asilitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu fasilitas fisik dan fasilitas

    uang.

    a. asilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa benda atau yang

    dapat dibedakan, yang mempunyai peranan dapat memudahkan dan

    melancarkan suatu usaha. asilitas fisik dapat disebut juga dengan

    fasilitas materil. !arena di fasilitas ini dapat memberi kemudahan dan

    kelancaran bagi usaha dan kelancaran. )pabila dikaitkanna dengan

     pendidikan maka fasilitas materil meliputi3 prabot ruang kelas, perabot

    kantor , prabot laboratorium, perpustakaan dan ruang praktek, alat

     pembelajaran, media dll.

     b. asilitas uang adalah segala sesuatu yang dapat memberi kemudahan

    suatu kegiatan sebagai akibat dari Nnilai uang. asilitas uang akan

    dibicarakan dalam bab tersendiri yaitu manajemen keuangan atau

    manajemen sumber dana.

    18

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    19/59

    c. "arana adalah segala fasilitas yang diperlukan dalam suatu kegiatan

    untuk mencapai suatu tujuan, yang dapat meliputi barang yang

     bergerak dan barang yang tidak bergerak. +arang bergerak adalah

     barng yang dapat dipindah tempatkan. +arang bergerak dibedakan

    menjadi barang pakai dan barang habis pakai, barang habis pakai

    adalah barang yang susut volumenya apabila digunakan, dan barang

    tidak habis pakai adalah barang yang tidak susut volumenya apabila

    dipergunakan, sedangkan barang tidak bergerak adalah barang yang

    tidak dapatkan dipindah tempatkan.

    $. Prinsip&Prinsip Manajemen asilitas3a. Prinsip Pencapaian ujuan3 berhasil bilamana fasilitas selalu siap pakai

    setiap saat bila akan digunakan

     b. Prinsip efisiensi3 kegiatan pengadaan fasilitas dengan perencanaan,

    disertai dengan juknis penggunaan dan pemeliharaan

    c. Prinsip administratif3 pengelolaan fasilitas memperhatikan ndang&

    undang (, peraturan, instruksi, dan pedoman yang berlaku

    d. Prinsip kejelasan tanggung jawab3 perlu kejelasan tugas dan

    tanggungjawab personil

    e. Prinsip kekohesifan3 Manajemen fasilitas hendaknya dapat

    terealisasikan dalam bentuk proses kerja yang kompak dan baik.

    'umah sakit menjamin tersedianya fasilitas yang aman, berfungsi dan

    supportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. ntuk mencapai

    tujuan ini, fasilitas fisik, medik dan peralatan lainnya dan orang& orang

    harus dikelola secara efektif. "ecara khusus, manajemen harus berusaha

    keras untuk 3

    *. Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko$. Mencegah kecelakaan dan cidera dan

    . Memelihara kondisi aman

    Manajemen yang efektif tersebut termasuk perencanaan, pendidikan

    dan pemantauan

    *. Pimpinan merencanakan ruang, peralatan dan sumber daya yang

    dibutuhkan agar aman dan efektif untuk menunjang pelayanan klinik 

    19

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    20/59

    $. "eluruh staf dididik tentang fasilitas, cara mengurangi resiko dan

     bagaimana memonitor dan melaporkan situasi yang menimbulkan risiko

    . !riteria kinerja digunakan untuk memonitor sistem yang penting dan

    mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan.

    Perencanaan tertulis dibuat dan mencakup enam bidang berikut, sesuai

    dengan fasilitas dan kegiatan rumah sakit 3

    *. !eselamatan dan !eamanan 3 a. !eselamatan merupakan suatu

    keadaan tertentu dimana gedung, halaman/ground dan peralatan tidak 

    menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, staf dan pengunjung# b.

    !eamanan merupakan Proteksi dari kehilangan, pengerusakan dan

    kerusakan, atau akses atau penggunaan oleh mereka yang tidak 

     berwenang

    $. Peralatan berbahaya yang termasuk dalam penanganan, penyimpanan

    dan penggunaan peralatan radioaktif dan peralatan berbahaya lainnya

    harus terkendali dan limbah peralatan berbahaya dibuang secara aman.

    . Manajemen emergensi yang termasuk perencanaan yang efektif 

    terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi

    %. !ebakaran yang termasuk Properti dan seluruh penghuninya dilindungi

    dari kebakaran dan asap.

    >. Peralatan Medik yang termasuk peralatan dipilih, dipelihara dan

    digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi risiko.

    2. "istem utilitas yang termasuk listrik, air dan sistem pendukung lainnya

    dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian

    +ila rumah sakit memiliki unit nonhospital di dalam fasilitas

     pelayanan pasien yang disurvei (seperti sebuah warung kopi yang dimilikisecara independen atau toko suvenir, rumah sakit memiliki kewajiban

    untuk memastikan bahwa unit independen tersebut mematuhi rencana

    manajemen dan keselamatan fasilitas, sebagai berikut 3

    *. 'encana keselamatan dan keamanan

    $. 'encana penanganan bahan berbahaya

    . 'encana manajemen emergensi

    %. 'encana penanggulangan kebakaran

    20

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    21/59

    Peraturan perundangan dan pemeriksaan oleh yang berwenang di

    daerah menentukan bagaimana fasilitas dirancang, digunakan dan

    dipelihara. "eluruh rumah sakit, tanpa memperdulikan besar kecilnya dan

    sumber daya yang dimiliki, harus mematuhi ketentuan yang berlaku sebagai

     bagian dari tanggung jawab mereka terhadap pasien, keluarga, staf dan para

     pengunjung.

    Pertama&tama rumah sakit harus mematuhi peraturan perundangan.

    !emudian, rumah sakit harus lebih memamahami tentang detail fasilitas

    fisik yang mereka tempati. Mereka mulai secara proaktif mengumpulkan

    data dan menggunakannya dalam strategi mengurangi risiko dan

    meningkatkan keselamatan dan keamanan lingkungan asuhan pasien.

    2.2.1 &e+emim+inan )an Perenanaan

    2.2.1.1 "tan)ar M5& 1

    'umah sakit mematuhi peraturan perundang&undangan yang

     berlaku dan ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas

    2.2.1.2 Maksu) )an Tujuan M5& 1

    Pertimbangan utama untuk fasilitas fisik adalah mengikuti

     peraturan perundangan dan ketentuan lainnya yang terkait dengan

    fasilitas tersebut. +eberapa ketentuan mungkin berbeda tergantung

    dengan umur fasilitas dan lokasi dan faktor lainnya. Misalnya, banyak 

    ketentuan kontruksi bangunan dan keselamatan kebakaran, seperti sistem

    sprinkler, hanya berlaku pada konstruksi baru.

    Para pimpinan organisasi, termasuk pimpinan rumah sakit dan

    manajemen senior, bertanggung jawab untuk3

    *. Mengetahui peraturan nasional dan daerah, peraturan dan ketentuan

    lainnya yang berlaku terhadap fasilitas rumah sakit.

    $. Mengimplemantasikan ketentuan yang berlaku atau ketentuan

    alternatif lain yang disetujui.

    . Perencanaan dan penganggaran untuk pengembangan dan

     penggantian yang diperlukan sesuai hasil identifikasi data

    monitoring atau untuk memenuhi ketentuan yang berlaku dan

    21

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    22/59

    kemudian untuk menunjukkan kemajuan dalam upaya memenuhi

     perencanaan

    +ila rumah sakit tidak dapat memenuhi ketentuan yang berlaku,

     para pimpinan bertanggung jawab untuk membuat perencanaan agar 

    dapat memenuhi ketentuan perundangan dalam kurun waktu yang

    tertentu.

    2.2.1.3 Elemen +enilaian M5& 1

    *. Pimpinan rumah sakit mengetahui adanya peraturan perundang&

    undangan dan ketentuan lainnya yang berlaku terhadap fasilitas

    rumah sakit.

    $. Pimpinan menerapkan ketentuan yang berlaku atau ketentuan

    alternatif yang disetujui.

    . Pimpinan memastikan rumah sakit memenuhi hasil laporan atau

    catatan pemeriksaan terhadap kondisi fasilitas.

    2.2.2 Mengel-la Risik-

    2.2.2.1 "tan)ar M5& 2

    'umah sakit menyusun dan menjaga kelangsungan rencana tertulis

    yang menggambarkan proses untuk mengelola risiko terhadap pasien,

    keluarga, pengunjung dan staf

    2.2.2.2 Maksu) )an Tujuan M5& 2

    ntuk mengelola risiko di lingkungan dimana pasien dirawat dan

    staf bekerja memerlukan perencanaan.

    'umah sakit menyusun satu rencana induk atau rencana tahunan

    yang meliputi, sesuai dengan rumah sakitnya 3

    a !eselamatan 3 "uatu keadaan tertentu dimana gedung,

    halaman/ground dan peralatan tidak menimbulkan bahaya atau

    resiko bagi pasien, staf dan pengunjung

     b !eamanan 3 Proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan,

    atau akses atau penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang

    22

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    23/59

    c Peralatan berbahaya 3 penanganan, penyimpanan dan penggunaan

     peralatan radioaktif dan peralatan berbahaya lainnya harus terkendali

    dan limbah peralatan berbahaya dibuang secara aman.

    d Manajemen emergensi 3 perencanaan yang efektif terhadap wabah,

     bencana dan keadaan emergensi

    e !ebakaran 3 Properti dan seluruh penghuninya dilindungi dari

    kebakaran dan asap.

    f Peralatan Medik 3 peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan

    sedemikian rupa untuk mengurangi risiko

    g "istem utilitas 3 listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara

    untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian

    'encana tersebut ditulis dan up&to&date dimana merefleksikankeadaan sekarang atau keadaan yang baru&baru ini dalam lingkungan

    rumah sakit. )da proses untuk mereview dan memperbaiki.

    2.2.2.3 Elemen Penilaian M5& 2

    a )da rencana tertulis yang mencakup a sampai f di atas.

     b 'encana tersebut terkini atau telah di update.

    c 'encana tersebut telah dilaksanakan sepenuhnya.

    d 'umah sakit memiliki proses evaluasi dan tindak lanjut perbaikan

    secara berkala.

    2.2.3 Pr-gram M-nit-ring

    2.2.3.1 "tan)ar M5& 3

    "eorang atau lebih individu yang berkualifikasi mengawasi

     perencanaan dan pelaksanaan program untuk mengelola risiko di

    lingkungan pelayanan

    2.2.3.2 "tan)ar M5& 3.1

    Program monitoring yang menyediakan data insiden, cidera dan

    kejadian lainnya yang mendukung perencanaan pengurangan risiko lebih

    lanjut.

    2.2.3.3 Maksu) )an Tujuan M5& 3 sam+ai M5& 3.1

    Program manajemen risiko (fasilitas/lingkungan, baik dalam

    rumah sakit besar maupun rumah sakit kecil, perlu menugaskan seorang

    atau lebih untuk memimpin dan mengawasi. Di rumah sakit kecil yang

    23

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    24/59

    ditugaskan bisa paruh waktu. Di rumah sakit besar dapat menugaskan

     beberapa teknisi atau petugas terlatih. )papun penugasan dimaksud,

    semua aspek dari program harus dikelola dengan efektif dan konsisten

    secara terus&menerus.

    Program pengawasan meliputi 3

    a. Perencanaan semua aspek dari program

    *. Pelaksanaan program

    . Perlatihan staf 

     b Monitoring dan uji coba program

    c Ovaluasi dan revisi program secara berkala

    d 4aporan berkala ke badan pemerintah tentang pencapaian

     program

    e Pengorganisasian dan manajemen rumah sakit secara konsisten

    dan terus&menerus

    "esuai dengan besar kecilnya dan kompleksitas rumah sakit,

    komite risiko perlu dibentuk untuk bertanggung jawab mengawasi

     pelaksanaan program Monitoring seluruh aspek dari program dan

    melakukan evaluasi dan analisa untuk mengembangkan program dan

    tindak lanjut dalam mengurangi risiko

    2.2.3. Elemen Penilaian M5& 3

    a Menugaskan seseorang atau beberapa petugas untuk melaksanakan

    Program Pengawasan dan Pengarahan.

     b !ualifikasi petugas tersebut berdasarkan pengalaman atau pelatihan.

    c Petugas tersebut merencanakan dan melaksanakan program

     pengawasan meliputi elemen a sampai g di atas.

    2.2.3. Elemen Penilaian M5& 3.1.

    a )da program monitoring manajemen risiko fasilitas/lingkungan b Data monitoring digunakan untuk mengembangkan program

    2.2. &eselamatan Dan &eamanan

    2.2..1 "tan)ar M5&

    'umah sakit merencanakan dan melaksanakan program yang

    menjamin keselamatan dan keamanan lingkungan fisik 

    2.2..2 "tan)ar M5& .1.

    24

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    25/59

    'umah sakit melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan

     pasien dan mempunyai rencana untuk mengurangi risiko dan menjamin

    fasilitas fisik yang aman bagi pasien, keluarga, staf dan penunjung

    2.2..3 "tan)ar M5& .2.

    'umah sakit merencanakan dan menganggarkan untuk 

    meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan atau komponen lainnya

     berdasarkan hasil inspeksi dan tetap mematuhi peraturan perundangan

    yang berlaku

    2.2.. Maksu) )an Tujuan M5& sam+ai M5& .2.

    Pimpinan menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk 

    menyediakan fasilitas yang aman, efektif dan efisien. Pencegahan dan

     perencanaan sangat penting untuk menciptakan fasilitas pelayanan pasien

    yang menjamin keselamatan pasien. )gar perencanaan efektif, rumah

    sakit harus memahami seluruh risiko yang mungkin terjadi dengan

    fasilitas yang ada saat ini. 8ni meliputi baik keselamatan dan maupun

    keamanan. ujuannya adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan

    cidera, menciptakan kondisi yang menjamin keselamatan dan kemanan

     pasien, keluarga, staf dan pengujung# dan mengurangi dan

    mengendalikan bahaya dan risiko. 8ni khususnya penting selama masa

     pembangunan atau renovasi.

    "ebagai tambahan, untuk menjamin keamanan, semua staf,

     pengunjung, vendor dan lainnya dalam rumah sakit harus menggunakan

    tanda pengenal (badges/name tag baik sementara atau tetap dan semua

    area dijamin keamanannya, seperti ruang perawatan bayi baru lahir, harusaman dan terpantau.

    8ni dapat terjadi melalui pemeriksaan fasilitas yang komprehensif,

    memperhatikan segala sesuatu seperti benda tajam atau furnitur rusak 

    yang dapat menyebabkan cidera, sampai lokasi dimana tidak ada jalan

    keluar bila terjadi kebakaran atau lokasi yang tidak termonitor.

    Pemeriksaan berkala didokumentasi dan

    25

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    26/59

     pemeriksaan berkala ini membantu rumah sakit merencanakan dan

    melaksanakan peningkatan dan menganggarkan rencana jangka panjang

     perbaikan dan penggantian fasilitas. Dengan memahami risiko yang

     potensial terjadi yang disebabkan fasilitas, rumah sakit dapat menyusun

    rencana proaktif untuk mengurangi risiko terhadap pasien, keluarga, staf 

    dan pengunjung. 'encana tersebut meliputi keselamatan dan keamanan.

    2.2.. Elemen Penilaian M5&

    *. 'umah sakit memiliki program yang menjamin keselamatan dan

    keamanan fasilitas fisik, termasuk monitoring dan pengamanan area

    yang diidentifikasikan sebagai area berisiko.

    $. Program yang memastikan bahwa semua staf, pengunjung dan

    vendor dapat diidentifikasi dan semua area berisiko termonitor dan

    terjaga.

    . Program, efektif untuk mencegah cidera dan mempertahankan

    kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung .

    %. Program meliputi keselamatan dan keamanan selama pembangunan

    dan renovasi.

    >. Pimpinanan memanfaatkan sumber daya yang ada sesuai rencana

    yang disetujui.

    2. +ila unit independen ada dalam lingkungan fasilitas pelayanan

     pasien yang disurvei, rumah sakit harus memastikan bahwa unit

    tersebut mematuhi program keselamatan.

    2.2..9 Elemen Penilaian M5& .1

    *. 'umah sakit memiliki dokumen terkini dan akurat tentang hasil

     pemeriksaan fasilitas fisik.$. 'umah sakit memiliki rencana mengurangi risiko berdasarkan hasil

     pemeriksaan.

    . 'umah sakit membuat kemajuan dalam melaksanakan rencana yang

    telah dibuat.

    2.2..: Elemen Penilaian M5& .2.

    *. 'umah sakit mempunyai rencana dan anggaran agar dapat

    memenuhi peraturan perundangan dan ketentuan lain yang berlaku.

    26

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    27/59

    $. 'umah sakit mempunyai rencana dan anggaran untuk memperbaiki

    atau mengganti sistem, bangunan, atau komponen yang diperlukan

    agar fasilitas tetap dapat beroperasi aman dan efektif.

    2.2. Bahan Ber*aha/a

    2.2..1 "tan)ar M5&

    'umah sakit memiliki rencana dan pengendalian tentang inventaris,

     penanganan, penyimpanan dan penggunaan peralatan berbahaya serta

    rencana dan pengendalian pembuangan limbah peralatan berbahaya

    2.2..2 Maksu) )an Tujuan M5&

    'umah sakit mengidentifikasi dan mengontrol bahan berbahayadan limbahnya sesuai rencana. +ahan berbahaya dan limbahnya meliputi

     bahan kimia, bahan khemoterapi, bahan radioaktif, gas berbahaya dan

    lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Perencanan berisikan proses 3

    *. 8nventarisasi bahan berbahaya dan limbahnya

    $. Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya

    . Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (eFposure dan

    insiden lainnya

    %. Pembuangan limbah bahan berbahaya yang sesuai ketentuan

    >. Peralatan dan prosedur perlindungan yang sesuai selama

    menggunakan, tumpahan (spill atau paparan (eFposure

    2. Dokumentasi , meliputi i9in dan peri9inan atau ketentuan lainnya

    @. Pemasangan label sesuai dengan bahan berbahaya dan limbahnya

    2.2..3 Elemen Penilaian M5&

    *. 'umah sakit mengidentifikasi bahan berbahaya dan limbahnya dan

    membuat daftar terbaru bahan berbahaya yang ada di rumah sakit.

    $. 'encana meliputi penanganan, penyimpanan dan penggunaan yang

    aman.

    . 'encana meliputi pelaporan dan investigasi dari tumpahan (spill,

     paparan (eFposure dan insiden lainnya.

    %. 'encana meliputi penanganan limbah yang sesuai di dalam rumah

    sakit dan pembuangan limbah bahan berbahaya yang aman dan

    sesuai ketentuan yang berlaku.

    27

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    28/59

    >. 'encana meliputi alat dan prosedur perlindungan yang sesuai selama

    menggunakan, tumpahan (spill dan paparan (eFposure.

    2. 'encana mengidentifikasi dokumen yang diperlukan, meliputi setiap

    i9in dan ketentuan lainnya berlaku.

    @. 'encana meliputi pemasangan label bahan berbahaya dan

    limbahnya.

    7. +ila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan pasien yang

    disurvei, rumah sakit memastikan bahwa unit tersebut mematuhi

    rencana penanganan bahan berbahaya.

    2.2.9 &esia+an Mengha)a+i Benana

    2.2.9.1 "tan)ar M5& 9

    'umah "akit membuat rencana manajemen kedaruratan dan

     program penanganan kedaruratan komunitas, wabah dan bencana baik 

     bencana alam atau bencana lainnya.

    2.2.9.2 "tan)ar M5& 9.1.

    'umah sakit melakukan uji coba (simulasi penanganan

    kedaruratan, wabah dan bencana.

    2.2.9.3 Maksu) )an Tujuan M5& 9 ; M5& 9.1

    !edaruratan komunitas, wabah dan bencana mungkin terjadi di

    rumah sakit, seperti kerusakan ruang rawat rumah sakit akibat gempa

    atau wabah flu yang menyebabkan staf tidak dapat bekerja. ntuk itu,

    rumah sakit harus membuat rencana dan program penanganan

    kedaruratan. 'encana berisikan proses untuk 3

    *. Menentukan jenis, kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya,

    ancaman dan kejadian lainnya.

    $. Menentukan aturan rumah sakit dalam setiap kejadian tersebut

    . "trategi komunikasi untuk setiap kejadian

    %. Pengelolaan sumber daya selama kejadian, termasuk sumber daya

    alternatif 

    >. Pengelolaan kegiatan klinik selama kejadian, termasuk alternatif 

    tempat

    28

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    29/59

    2. 8dentifikasi dan pengaturan penugasan dan tanggung jawab staf 

    selama kejadian

    @. )da proses mengelola keadaan darurat bila terjadi konflik antara

    tanggung jawab staf dengan tanggung jawab organisasi dalam hal

     penempatan staf untuk pelayanan pasien

    'encana kesiapan menghadapi bencana diujicoba melalui 3

    *. jicoba berkala seluruh rencana penanggulangan bencana baik 

     bencana yang terjadi dalam rumah sakit maupun bencana yang

    terjadi di luar rumah sakit dimana rumah sakit merupakan bagian

    dari ujicoba penanggulangan bencana di masyarakat.

    $. jicoba sepanjang tahun untuk elemen kritis dari c sampai dengang dari rencana tersebut di atas.

    +ila rumah sakit memiliki pengalaman pada kejadian bencana

    sebenarnya, aktifasi rencana tersebut dan dilakukan penilaian dengan

     benar setelah itu, situasi ini setara dengan uji coba (simulasi tahunan.

    2.2.9. Elemen Penilaian M5& 9

    *. 'umah sakit harus mengidenfikasi kemungkinan terjadinya bencana

    internal dan eksternal, seperti keadaan darurat dalam masyarakat,

    wabah dan bencana alam atau bencana lainnya, serta terjadinya

    kejadian wabah yang menimbulkan terjadinya risiko yang signifikan.

    $. 'umah sakit merencanakan untuk menangani kemungkinan bencana,

    meliputi item a sampai g di atas.

    2.2.9. Elemen Penilaian M5& 9.1.

    *. "eluruh rencana diujicoba (ditest secara berkala atau setidaknya

    meliputi elemen kritis dari c sampai g di atas

    $. Pada akhir setiap test atau uji coba, dilakukan penilaian (debriefing

    dari test atau ujicoba tersebut.

    . +ila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan pasien yang

    disurvei, rumah sakit harus memastikan bahwa unit tersebut

    mematuhi rencana kesiapan menghadapi bencana.

     

    2.2.: Pengamanan &e*akaran

    2.2.:.1 "tan)ar M5& :

    29

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    30/59

    'umah sakit merencanakan dan melaksanakan program untuk 

    memastikan bahwa seluruh penghuni rumah sakit aman dari kebakaran,

    asap atau kedaruratan lainnya dalam rumah sakit

    2.2.:.2 "tan)ar M5& :.1.

    Perencanaan meliputi pencegahan, deteksi dini, penekanan

    (suppression, pengurangan dan jalur evakuasi dalam merespon

    terjadinya kebakaran atau kedaruratan lain selain kebakaran

    2.2.:.3 "tan)ar M5& :.2.

    'umah sakit secara teratur melakukan uji coba rencana

     pengamanan kebakaran, meliputi setiap peralatan yang terkait untuk 

    deteksi dini dan penekanan (suppression dan didokumentasikan

    hasilnya.

    2.2.:. Maksu) )an Tujuan M5& : sam+ai M5& :.2

    !ebakaran adalah risiko yang sering terjadi di rumah sakit.

    !arenanya, setiap rumah sakit membutuhkan rencana bagaimana

    menjamin penghuni rumah sakit tetap aman sekalipun terjadi kebakaran

    atau adanya asap. 'encana rumah sakit dibuat secara khusus bertujuan

    untuk 3

    * Pencegahan kebakaran melalui pengurangan resiko kebakaran,

    seperti menyimpan dan menangani secara aman bahan mudah

    terbakar, termasuk gas medik, seperti oksigen#

    $ +ahaya yang terkait dengan setiap pembangunan di atau

     bersebelahan dengan bangunan yang dihuni pasien#

    Menjamin adanya jalan keluar yang aman dan tidak ada hambatan

     bila tejadi kebakaran#% "istem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti patroli kebakaran,

    deteksi asap atau alarm kebakaran# dan

    > Mekanisme supresi seperti selang air, supresan kimia (chemical

    suppressants atau sistem sprinkle.

    !egiatan ini, bila digabungkan akan memberi waktu yang cukup

     bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung untuk menyelamatkan diri

    dari kebakaran dan asap. !egiatan ini akan efektif tidak perduli umur,

    30

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    31/59

     besar atau kontruksi dari fasilitas. :ontohnya, fasilitas bata satu tingkat

    akan menggunakan metode yang berbeda dengan fasilitas kayu yang

     besar dan bertingkat.

    'encana pengamanan kebakaran rumah sakit mengidentifikasi 3

    *. rekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan sistem

     pengamanan dan pencegahan kebakaran, dilakukan secara konsisten

    sesuai ketentuan yang berlaku#

    $. )da rencana evakuasi bila terjadi kebakaran atau asap#

    . Proses uji coba (semua atau sebagian dari rencana, setidak&tidaknya

    dua kali setahun#

    %. Pendidikan dan pelatihan yang diperlukan bagi staf untuk dapat

    melindungi secara efektif dan mengevakuasi pasien bila terjadi

    kedaruratan, dan #

    >. "taf berpartisipasi setidak&tidaknya setahun sekali dalam uji coba

    (simulasi pengamanan kebakaran.

    "ebuah ujicoba rencana dapat dicapai dalam beberapa cara.

    "ebagai contoh, rumah sakit dapat menetapkan Nfire marshal untuk 

    setiap unit dan kepada mereka diberikan pertanyaan secara acak tentang

    apa yang akan mereka lakukan jika kebakaran terjadi pada unit mereka.

    "taf dapat ditanyakan pertanyaan spesifik, seperti NDimana katup

     penutup oksigen- 5ika anda harus mematikan katup oksigen, bagaimana

    )nda merawat pasien yang membutuhkan oksigen- Di mana letak alat

     pemadam api pada unit anda-

    +agaimana anda melaporkan kejadian kebakaran- +agaimana anda

    melindungi pasien selama terjadinya kebakaran- +ila anda harusmengevakuasi pasien, proses apa yang akan anda lakukan-. "taf 

    seharusnya dapat merespon dengan tepat pertanyan tersebut. +ila tidak,

    hal ini harus didokumentasikan dan dibuat serta dikembangkan rencana

    reedukasi. ire Marshal harus menjaga catatan tentang siapa saja yang

     berpartisipasi. 'umah sakit dapat juga mengembangkan test tertulis

    untuk staf yang terkait dengan pencegahan kebakaran sebagai bagian dari

    rencana uji coba.

    31

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    32/59

    "eluruh pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan didokumentasi

    dengan baik.

    2.2.:. Elemen Penilaian M5& :

    *. 'umah sakit memiliki rencana untuk memastikan seluruh penghuni

    rumah sakit aman dari kebakaran , asap atau kedaruratan lain.

    $. Program dilaksanakan secara terus&menerus dan komprehensif untuk 

    memastikan bahwa seluruh ruang rawat pasien dan tempat kerja staf 

    termasuk dalam program.

    . +ila terdapat unit independen dalam fasilitas pelayanan pasien yang

    akan disurvei, rumah sakit harus memastikan bahwa unit tersebut

    mematuhi rencana pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

    2.2.:.9 Elemen Penilaian M5& :.1.

    *. Program meliputi pengurangan risiko kebakaran

    $. Program meliputi penilaian risiko kebakaran saat proses

     pembangunan atau fasilitas lain yang berdekatan

    . Program meliputi deteksi dini kebakaran dan asap

    %. Program meliputi pemadaman kebakaran dan penahanan

    (containment asap.

    >. Program meliputi evakuasi yang aman bila terjadi kebakaran dan

    kedaruratan lainnya.

    2.2.:.: Elemen Penilaian M5& :.2.

    *. rekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeliharan ditetapkan oleh

    rumah sakit.

    $. ji coba rencana evakuasi kebakaran dilakukan setidak&tidaknya dua

    kali setahun.. Pendidikan dan pelatihan staf agar bisa berpartisipasi dalam rencana

     pengamanan kebakaran dan asap.

    %. "taf ikut serta dalam uji coba (simulasi kebakaran sekurang&

    kurangnya setahun sekali.

    >. Pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan dan sistem

    didokumentasi dengan baik.

    2.2.:.< "tan)ar M5& :.3.

    32

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    33/59

    'umah sakit menyusun dan mengimplementasikan rencana untuk 

    membatasi merokok bagi staf dan pasien dengan merancang fasilitas area

    merokok di luar area perawatan pasien.

    2.2.:.= Maksu) )an Tujuan M5& :.3.

    'umah "akit menyusun dan mengimplementasikan kebijakan dan

    rencana membatasi merokok, yang 3

    *. +erlaku bagi seluruh pasien, keluarga, staf dan pengunjung#

    $. Melarang merokok di lingkungan rumah sakit atau sekurang&

    kurangnya membatasi merokok hanya di ruang tertentu, terbuka dan

    di luar area perawatan pasien

    !ebijakan rumah sakit tentang merokok menetapkan pengecualian

     bagi pasien yang karena alasan medis atau psikiatri mengi9inkan pasien

    merokok. +ila pengecualian tersebut diberikan maka pasien tersebut

    hanya merokok di tempat yang ditentukan, jauh dari pasien lainnya.

    2.2.:.1> Elemen Penilaian M5& :.3.

    *. 'umah sakit membuat dan mengembangkan kebijakan dan atau

     prosedur untuk melarang atau membatasi merokok.

    $. !ebijakan dan atau prosedur tersebut berlaku bagi pasien, keluarga,

     pengunjung dan staf.

    . !ebijakan dan atau prosedur tersebut dimplementasikan.

    %. )da proses untuk memberikan pengecualian terhadap kebijakan dan

    atau prosedur tersebut bagi pasien yang membutuhkan.

    2.2.< Peralatan Me)is

    2.2.

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    34/59

    2.2.

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    35/59

    'umah sakit mempunyai proses identifikasi, penarikan dan

     pengembalian atau pemusnahan produk atau peralatan medis. )da

    kebijakan atau prosedur yang membahas penggunaan produk dan

     peralatan yang dalam proses penarikan (under recall.

    2.2.

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    36/59

    "etiap rumah sakit memiliki peralatan medik dan sistem pendukung

    yang berbeda tergantung misi rumah sakit, kebutuhan pasien dan sumber 

    daya yang ada. anpa memperhatikan sistem dan tingkat rumah sakit,

    rumah sakit wajib melindungi pasien dan staf dalam keadaan emergensi,

    seperti kegagalan sistem, gangguan atau kontaminasi.

    ntuk menghadapi keadaan emergensi tersebut, rumah sakit 3

    *. Mengidentifikasi peralatan, sistem dan tempat yang potensial

    menimbulkan risiko tinggi terhadappasien dan staf. "ebagai contoh,

    mengidentifikasi area yang memerlukan pencahayaan, pendinginan,

    alat pendukung hidup, air bersih untuk membersihkan dan

    mensterilkan peralatan/perbekalan#

    $. Menilai dan mengurangi resiko dari kegagalan sistem pendukung di

     berbagai tempat#

    . Merencanakan listrik dan sumber air dalam keadaan emergensi untuk 

     beberapa tempat dan kebutuhan#

    %. ji coba ketersediaan dan keandalan sumber listrik dan air minum

    dalam keadaan emergensi #

    >. Dokumentasikan hasil uji coba.

    2. Memastikan bahwa pengujian alternatif sumber air dan listrik 

    dilakukan minimal setiap tahun atau lebih sering jika diharuskan

    oleh peraturan perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber 

    listrik dan air.

    @. !ondisi sumber listrik dan air yang mengharuskan peningkatan

    frekuensi pengujian meliputi3

    a Perbaikan berkala dari sistem sumber air  b "eringnya kontaminasi terhadap sumber air 

    c 4istrik yang tak bisa diandalkan dan

    d Padamnya listrik yang tak terduga dan berulang

    2.2.=.: Elemen Penilaian M5& =.1.

    *. 'umah sakit mengidentifikasi area dan pelayanan yang berisiko

    tinggi bila terjadi kegagalan sistem listrik dan pengadaan air minum

    atau air minum terkontaminasi atau terputus.

    36

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    37/59

    $. 'umah sakit berusaha untuk mengurangi risiko bila hal itu terjadi.

    . 'umah sakit merencanakan alternatif sumber listrik dan air minum

    dalam keadaan emergensi.

    2.2.=.< Elemen Penilaian M5& =.2.

    *. 'umah sakit secara teratur melakukan uji coba sumber air minum

    alternative setidaknya setahun sekali atau lebih sering bila

    diharuskan oleh peraturan perundangan yang berlaku atau oleh

    kondisi sumber air.

    $. 'umah sakit mendokumentasi hasil uji coba tersebut.

    . 'umah sakit secara teratur melakukan uji coba sumber listrik 

    alternative setidaknya setahun sekali atau lebih sering bila

    diharuskan oleh peraturan perundangan yang berlaku atau oleh

    kondisi sumber listrik.

    %. 'umah sakit mendokumentasi hasil uji coba tersebut.

    2.2.1> Peng-+erasian "istem Pen)ukung )an "istem &uni Lainn/a

    2.2.1>.1 "tan)ar M5& 1>

    )danya pemeriksaan, pemeliharaan dan pengembangan sistem

    listrik, pengadaan air minum, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem

    kunci lainnya secara berkala.

    2.2.1>.2 "tan)ar M5& 1>.1.

    Monitoring kualitas air minum secara berkala oleh yang berwenang.

    2.2.1>.3 "tan)ar M5& 1>.2.

    'umah sakit mengumpulkan data hasil monitoring program

    manajemen sistem pendukung. Data tersebut digunakan untuk 

     perencanaan jangka panjang program peningkatan dan penggantian

    sistem pendukung.

    2.2.1>. Maksu) )an Tujuan M5& 1> sam+ai M5& 1>.2.

    Pengoperasian sistem pendukung dan sistem kunci lainnya secara

    efektif dan efisien sangat penting bagi keselamatan pasien, keluarga, staf 

    dan pengunjung dan untuk memenuhi kebutuhan asuhan pasien.

    "ebagai contoh, kontaminasi limbah di area persiapan makanan,

    ventilisasi yang tidak adekuat di laboratorium, penyimpanan tabung

    37

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    38/59

    oksigen yang tidak aman, bocornya pipa oksigen dan jalur listrik 

     bertegangan yang mungkin menimbulkan bahaya. ntuk menghindari ini

    dan bahaya lainnya, rumah sakit harus mempunyai proses sistem

     peemriksaan berkala dan melakukan pencegahan dan pemeliharaan

    lainnya. "elama uji coba, perhatikan komponen kritis (sebagai contoh,

    switches dan relays dalam sistem.

    ji coba sumber listrik emergensi dan cadangan dilakukan dengan

    simulasi sesuai kebutuhan yang telah direncanakan. Peningkatan

    dilakukan sesuai kebutuhan, misalnya penambahan pelayanan listrik 

    karena adanya peralatan baru.

    !ualitas air minum bisa berubah secara mendadak karena beberapa

    sebab, salah satunya mungkin disebabkan oleh sebab dari luar rumah

    sakit, seperti putusnya supply ke rumah sakit atau adanya kontaminasi

    dari sumber air minum kota. !ualitas air juga merupakan faktor kritis

    dalam proses asuhan klinik, seperti pada chronic renal dyalisis.

    !arenanya, rumah sakit wajib melaksanakan proses pemantauan kualitas

    air minum secara berkala, meliputi pemeriksaan biological untuk air yang

    digunakan untuk hemodyalisis. rekuensi pemantauan dilaksanakan

     berdasarkan pengalaman dengan masalah kualitas air minum.

    Pemantauan dapat dilakukan oleh staf di rumah sakit, seperti staf dari

    laboratorium klinik atau oleh yang berwenang dan kompeten dari luar 

    rumah sakit. Menjadi tanggung jawab rumah sakit untuk memastikan

     bahwa pemeriksaan lengkap telah dilakukan sesuai ketentuan yang

     berlaku.

    "istem monitoring penting untuk membantu rumah sakit mencegahterjadinya masalah dan menyediakan data yang diperlukan untuk 

    membuat keputusan dalam perencanaan peningkatan dan penggantian

    sistem pendukung. Data hasil monitoring didokumentasikan dengan baik.

    2.2.1>. Elemen Penilaian M5& 1>

    *. 'umah sakit mengidentifikasi sistem pendukung, gas medis,

    ventilisasi dan sistem kunci lainnya.

    $. Pemeriksaan sistem kunci secara berkala.

    38

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    39/59

    . ji coba sistem kunci secara berkala.

    %. Pemeliharaan berkala sistem kunci.

    >. Peningkatan sistem kunci yang sesuai.

    2.2.1>.9 Elemen Penilaian M5& 1>.1

    *. Monitoring kualitas air minum secara berkala.

    $. ji coba (test secara berkala air yang digunakan untuk 

    hemodialisis .

    2.2.1>.: Elemen Penilaian M5& 1>.2.

    *. Data monitoring dikumpulkan dan didokumentasi untuk program

    manajemen pendukung medis.

    $. Data monitoring digunakan untuk tujuan perencanaan dan

     peningkatan.

    2.2.11 Pen)i)ikan "ta! 

    2.2.11.1 "tan)ar M5& 11

    'umah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi

    seluruh staf tentang peran mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan

     pasien yang aman dan efektif.

    2.2.11.2 "tan)ar M5& 11.1

    "taf rumah sakit terlatih dan memahami tentang peran mereka

    dalam rencana penanganan kebakaran, keamanan, peralatan berbahaya

    dan kedaruratan.

    2.2.11.3 "tan)ar M5& 11.2.

    "ecara berkala rumah sakit melakukan test pengetahuan staf 

    melalui peragaan, simulasi dan metode lainnya. esting ini

    didokumentasikan dengan baik.

    2.2.11. Maksu) )an Tujuan M5& 11 sam+ai M5& 11.3.

    "taf rumah sakit adalah sumber utama yang kontak dengan pasien,

    keluarga dan pengunjung. !arenanya, mereka butuh pendidikan dan

     pelatihan agar dapat melakukan identifikasi dan mengurangi resiko,

    melindungi orang lain dan dirinya sendiri dan menciptakan fasilitas yang

    aman .

    39

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    40/59

    "etiap rumah sakit harus menyusun program pendidikan dan

     pelatihan bagi stafnya berdasarkan jenis dan tingkat pelatihan yang telah

    ditetapkan. Program diklat dapat meliputi kelompok kerja, materi diklat,

    komponen bagi orientasi staf baru atau mekanisme lainnya yang cocok 

    dengan kebutuhan rumah sakit.

    Program diklat dimaksud meliputi arahan tentang proses pelaporan

    resiko potensial, pelaporan insiden dan cidera, dan penanganan bahan

     berbahaya dan bahan lainnya yang mungkin menimbulkan risiko bagi

    dirinya atau bagi orang lain.

    Dibutuhkan pelatihan khusus bagi staf yang mengoperasikan dan

    memlihara peralataan medis. Pelatihan dapat dilakukan oleh rumah sakit,

     pabrik peralatan medis tersebut atau sumber lainnya yang kompeten.

    'umah sakit membuat program yang dirancang untuk melakukan

    test pengetahuan tentang prosedur kedaruratan meliputi prosedur 

     pengamanan kebakaran, penanganan bahan berbahaya dan tumpahannya,

    dan penggunaan peralatan medis yang mungkin menimbulkan risiko pada

     pasien dan staf. Pengetahuan dapat ditest melalui berbagai cara seperti

     peragaan perorangan atau kelompok, simulasi bertahap penanganan

    kejadian wabah di masyarakat, menggunakan test tertulis atau komputer 

    atau lainnya yang cocok dengan test pengetahuan dimaksud. 'umah sakit

    harus mendokumentasikan pelaksanaan test dan hasilnya.

    2.2.11. Elemen Penilaian M5& 11

    *. )danya program pendidikan dan pelatihan yang memastikan bahwa

    staf dapat secara efektif melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

    untuk setiap komponen dari manajemen fasilitas rumah sakit dan program keselamatannya.

    $. Program Pendidikan meliputi pengunjung, vendor, pekerja kontrak 

    dan lainnya sesuai jenis rumah sakit dan keragaman stafnya.

    2.2.11.9 Elemen Penilaian M5& 11.1.

    *. "taf dapat menjelaskan dan atau memperagakan perannya dalam

     penanganan kebakaran.

    40

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    41/59

    $. "taf dapat menjelaskan dan atau memperagakan aksinya dalam

    menghilangkan, mengurangi atau melaporkan yang berkaitan dengan

    keselamatan dan keamanan dan risiko lainnya.

    . "taf dapat menjelaskan dan atau memperagakan tindakan

     pencegahan, prosedur dan berperan dalam penyimpanan,

     penanganan dan pembuangan limbah gas medis, bahan berbahaya

    dan limbahnya dan lainnya yang berkaitan dengan kedaruratan.

    %. "taf dapat menjelaskan dan atau memperagakan prosedur dan peran

    mereka dalam penanganan kedaruratan dan bencana internal atau

    ekternal (community.

    2.2.11.: Elemen Penilaian M5& 11.2.

    *. "taf dilatih untuk mengoperasikan peralatan medis sesuai ketentuan

     pekerjaannya.

    $. "taf dilatih untuk memilihara peralatan medis sesuai ketentuan

     pekerjaannya.

    2.2.11.< Elemen Penilaian M5& 11.3.

    *. Pengetahuan staf ditest berdasarkan perannya dalam

    mempertahankan fasilitas rumah sakit agar tetap efektif dan aman.

    $. Pelatihan dan esting staf didokumentasikan dengan baik, mencatat

    siapa yang dilatih dan ditest, serta hasilnya.

    2.3 "UPER?0"0 &EPERA'ATAN

    2.3.1 "[email protected] Pengertian "u+er@isi

    "ebagai salah satu dari fungsi manajemen, pengertian supervisi telah

     berkembang secara khusus. "ecara umum yang dimaksud dengan supervisi

    adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan

    terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian

    apabila ditemukan masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang

     bersifat langsung guna mengatasinya ()9war, *662.

    41

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    42/59

    Muninjaya (*666 menyatakan bahwa supervisi adalah salah satu

     bagian proses atau kegiatan dari fungsi pengawasan dan pengendalian

    (controlling . "wanburg (*661 melihat dimensi supervisi sebagai suatu

     proses kemudahan sumber&sumber yang diperlukan untuk penyelesaian

    suatu tugas ataupun sekumpulan kegiatan pengambilan keputusan yang

     berkaitan erat dengan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan dan

    informasi dari kepemimpinan dan pengevaluasian setiap kinerja karyawan.

    Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan

    supervisi adalah kegiatan&kegiatan yang terencana seorang manajer melalui

    aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada

    stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari&hari ()rwani, $112.

    42

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    43/59

    2.3.1.2 Man!aat )an Tujuan "u+er@isi

    )pabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak 

    manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut ("uarli 0

    +achtiar, $116 3

    *. "upervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan

    efektifitas kerja ini erat hubungannya dengan peningkatan

     pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin terbinanya

    hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara atasan dan

     bawahan.

    $. "upervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan

    efesiensi kerja ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya

    kesalahan yang dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber 

    daya (tenaga, harta dan sarana yang sia&sia akan dapat dicegah.

    )pabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya

    dengan telah tercapainya tujuan suatu organisasi. ujuan pokok dari

    supervisi ialah menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah

    direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien,

    sehingga tujuan yang telah ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan

    memuaskan ("uarli 0 +achtiar, $117.

    2.3.1.3 5rekuensi Pelaksanaan "u+er@isi

    "upervisi harus dilakukan dengan frekuensi yang berkala. "upervisi

    yang dilakukan hanya sekali bisa dikatakan bukan supervisi yang baik,

    karena organisasi/lingkungan selalu berkembang. =leh sebab itu agar 

    organisasi selalu dapat mengikuti berbagai perkembangan dan perubahan,

     perlu dilakukan berbagai penyesuaian. "upervisi dapat membantu

     penyesuaian tersebut yaitu melalui peningkatan pengetahuan dan

    keterampilan bawahan.

    idak ada pedoman yang pasti mengenai berapa kali supervisi harus

    dilakukan. Hang digunakan sebagai pegangan umum, supervisi biasanya

     bergantung dari derajat kesulitan pekerjaan yang dilakukan, serta sifat

    43

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    44/59

     penyesuaian yang akan dilakukan. 5ika derajat kesulitannya tinggi serta sifat

     penyesuaiannya mendasar, maka supervisi harus lebih sering dilakukan.

    2.3.1. Prinsi++rinsi+ P-k-k )alam "u+er@isi

    !egiatan supervisi mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja

    yang kondusif dan nyaman yang mencakup lingkungan fisik, atmosfer kerja,

    dan jumlah sumber sumber yang dibutuhkan untuk memudahkan

     pelaksanaan tugas. ntuk itu diperlukan beberapa prinsip pokok 

     pelaksanaan supervisi. Prinsip pokok supervisi secara sederhana dapat

    diuraikan sebagai berikut ("uarli dan +ahtiar, $1163

    *. ujuan utama supervisi ialah untuk lebih meningkatakan kinerja

     bawahan, bukan untuk mencari kesalahan. Peningkatan kinerja ini

    dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap pekerjaan

     bawahan, untuk kemudian apabila ditemukan masalah, segera diberikan

     petunjuk atau bantuan untuk mengatasinya.

    $. "ejalan dengan tujuan utama yang ingin dicapai, sifat supervisi harus

    edukatif dan suportif, bukan otoriter.

    . "upervisi harus dilakukan secara teratur atau berkala. "upervisi yang

    hanya dilakukan sekali bukan supervisi yang baik.

    %. "upervisi harus dapat dilaksanakan sedemikan rupa sehingga terjalin

    kerja sama yang baik antara atasan dan bawahan, terutama pada saat

     proses penyelesaian masalah, dan untuk lebih mengutamakan

    kepentingan bawahan.

    >. "trategi dan tata cara supervisi yang akan dilakukan harus sesuai

    dengan kebutuhan masing&masing bawahan secara individu. Penerapan

    strategi dan tata cara yang sama untuk semua kategori bawahan, bukanmerupakan supervisi yang baik.

    2. "upervisi harus dilaksanakan secara fleksibel dan selalu disesuaikan

    dengan perkembangan.

    2.3.1. Pelaksana "u+er@isi

    44

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    45/59

    Menurut +actiar dan "uarly, ($116 yang bertanggung jawab dalam

    melaksanakan supervisi adalah atasan yang memiliki kelebihan dalam

    organisasi. 8dealnya kelebihan tersebut tidak hanya aspek status dan

    kedudukan, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan. +erdasarkan hal

    tersebut serta prinsip&prinsip pokok supervisi maka untuk dapat

    melaksanakan supervisi dengan baik ada beberapa syarat atau karasteristik 

    yang harus dimilki oleh pelaksana supervisi (supervisor . !arasteristik yang

    dimaksud adalah3

    *. "ebaiknya pelaksana supervisi adalah atasan langsung dari yang

    disupervisi. )tau apabila hal ini tidak mungkin, dapat ditunjuk staf 

    khusus dengan batas&batas wewenang dan tanggung jawab yang jelas.

    $. Pelaksana supervisi harus memilki pengetahuan dan keterampilan yang

    cukup untuk jenis pekerjaan yang akan disupervisi.

    . Pelaksana supervisi harus memiliki keterampilam melakukan supervisi

    artinya memahami prinsip&prinsip pokok serta tehnik supervisi.

    %. Pelaksana supervisi harus memilki sifat edukatif dan suportif, bukan

    otoriter.

    >. Pelaksana supervisi harus mempunyai waktu yang cukup, sabar dan

    selalu berupaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku

     bawahan yang disupervisi.

    2.3.1.9 Teknik "u+er@isi

    ehnik pokok supervisi pada dasarnya identik dengan tehnik 

     penyelesaian masalah. +edanya pada supervisi tehnik pengumpulan data

    untuk menyelesaikan masalah dan penyebab masalah menggunakan tehnik 

     pengamatan langsung oleh pelaksana supervisi terhadap sasaran supervisi,serta pelaksanaan jalan keluar. Dalam mengatasi masalah tindakan dapat

    dilakukan oleh pelaksana supervisi, bersama&sama dengan sasaran supervisi

    secara langsung di tempat . Dengan perbedaan seperti ini, jelaslah bahwa

    untuk dapat melaksanakan supervisi yang baik ada dua hal yang perlu

    diperhatikan (+achtiar dan "uarli, $1163

    *. Pengamatan langsung

    45

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    46/59

    Pengamatan langsung harus dilaksanakan dengan sebaik&baiknya.

    ntuk itu ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan.

    a. "asaran pengamatan. Pengamatan langsung yang tidak jelas

    sasarannya dapat menimbulkan kebingungan, karena pelaksana

    supervisi dapat terperangkap pada sesuatu yang bersifat detail.

    ntuk mencegah keadaan yang seperti ini, maka pada pengamatan

    langsung perlu ditetapkan sasaran pengamatan, yakni hanya

    ditujukan pada sesuatu yang bersifat pokok dan strategis saja

    ( selective supervision.

     b. =bjektivitas pengamatan. Pengamatan langsung yang tidak 

    terstandardisasi dapat menggangu objektivitas. ntuk mencegah

    keadaan yang seperti ini, maka pengamatan langsung perlu dibantu

    dengan dengan suatu daftar isi yang telah dipersiapkan. Daftar 

    tersebut dipersiapkan untuk setiap pengamatan secara lengkap dan

    apa adanya.

    c. Pendekatan pengamatan. Pengamatan langsung sering menimbulkan

     berbagai dampak dan kesan negatif, misalnya rasa takut dan tidak 

    senang, atau kesan menggangagu kelancaran pekerjaan. ntuk 

    mengecek keadaan ini pengamatan langsung harus dilakukan

    sedemikian rupa sehingga berbagai dampak atau kesan negatif 

    tersebut tidak sampai muncul. "angat dianjurkan pengamatan

    tersebut dapat dilakukan secara edukatif dan suportif, bukan

    menunjukkan kekuasaan atau otoritas.

    $. !erja sama

    )gar komunonikasi yang baik dan rasa memiliki ini dapat muncul, pelaksana supervisi dan yang disupervisi perlu bekerja sama dalam

     penyelesaian masalah, sehingga prinsip&prinsip kerja sama kelompok dapat

    diterapkan. Masalah, penyebab masalah serta upaya alternatif penyelesaian

    masalah harus dibahas secara bersama&sama. !emudian upaya penyelesaian

    masalah tersebut dilaksanakan secara bersama&sama pula.

    2.3.2 "u+er@isi &e+era,atan

    46

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    47/59

    Dalam bidang keperawatan supervisi mempunyai pengertian yang

    sangat luas, yaitu meliputi segala bantuan dari pemimpin/penanggung jawab

    kepada perawat yang ditujukan untuk perkembangan para perawat dan staf 

    lainnya dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan kegiatan supervisi

    semacam ini merupakan dorongan bimbingan dan kesempatan bagi

     pertumbuhan dan perkembangan keahlian dan kecakapan para perawat

    ("uyanto, $117. "upervisi terhadap kinerja perawat pelaksana dalam

     pendokumentasian asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan

    memberikan bimbingan, pengarahan, observasi dan pemberian motivasi

    serta evaluasi terhadap pendokumentasian tiap&tiap tahap proses

    keperawatan. !elengkapan dan kesesuaian dengan standar merupakan

    variabel yang harus disupervisi (

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    48/59

    'uang perawatan dan unit pelayanan yang berada di bawah unit

     pelaksana fungisional (P mempunyai pengawas yang bertanggung jawab

    mengawasi jalannya pelayanan keperawatan.

    . !epala bidang keperawatan

    "ebagai top manager dalam keperawatan, kepala bidang keperawatan,

    kepala bidang keperawatan bertanggung jawab melakukan supervisi baik 

    secara langsung atau tidak langsung melalui para pengawas keperawatan.

    Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang aman dan nyaman,

    efektif dan efesien. =leh karena itu tugas dari seorang supervisor adalah

    mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan terutama pegawai baru,

    melatih staf dan pelaksana staf keperawatan, memberikan pengarahan dalam

     pelaksanaan tugas agar menyadari, mengerti terhadap peran, fungsi sebagai

    staf dan pelaksana asuhan keperawatan, memberikan pelayanan bimbingan

     pada pelaksana keperawatan dalam memberikan asuahan keperawatan.

    2.3.2.2 "asaran "u+er@isi &e+era,atan

    "etiap sasaran dan target dilaksanakan sesuai dengan pola yang

    disepakati berdasarkan struktur dan hirearki tugas. "asaran atau objek 

    dari supervisi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan, serta

     bawahan yang melakukan pekerjaan. 5ika supervisi mempunyai sasaran

     berupa pekerjaan yang dilakukan, maka disebut supervisi langsung,

    sedangkan jika sasaran berupa bawahan yang melakukan pekerjaan

    disebut supervisi tidak langsung. ujuan utamanya adalah untuk 

    meningkatkan kinerja pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan ("uarli

    dan +achtiar, $116"asaran yang harus dicapai dalam pelaksanaan supervisi antara

    lain3 pelaksanaan tugas keperawatan, penggunaan alat yang efektif dan

    ekonomis, system dan prosedur yang tidak menyimpang, pembagian

    tugas dan wewenang, penyimpangan/penyeleengan kekuasaan,

    kedudukan dan keuangan ("uyanto, $117.

    2.3.2.3 &-m+etensi "u+er@is-r &e+era,atan

    48

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    49/59

    anggung jawab utama seorang supervisor adalah mencapai hasil

    sebaik mungkin dengan mengkoordinasikan system kerjanya. Para

    supervisor mengkoordinasikan pekerjaan karyawan dengan

    mengarahkan, melancarkan, membimbingan, memotivasi, dan

    mengendalikan (Dharma, $11. "eorang keperawatan dalam

    menjalankan tugasnya sehari&hari harus memiliki kemampuan dalam

    ("uyanto, $1173

    *. Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas, sehingga dapat

    dimengerti oleh staf dan pelaksana keperawatan.

    $. Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf dan pelaksanan

    keperawatan.

    . Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja kepada

    staf dan pelaksanan keperawatan.

    %. Mampu memahami proses kelompok (dinamika kelompok.

    >. Memberikan latihan dan bimbingan yang diperlukan oleh staf dan

     pelaksana keperawatan.

    2. Melakukan penilaian terhadap penampilan kinerja perawat.

    @. Mengadakan pengawasan agar asuhan keperawatan yang diberikan

    lebih baik.

    2.3.2. Pelaksanaan "u+er@isi &e+era,atan

    2.3.2..1 Tehnik "u+er@isi ke+era,atan

    "upervisi keperawatan merupakan suatu proses pemberian

    sumber&sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaiakan tugas

    dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan

    supervisi memungkinkan seorang manajer keperawatan dapatmenemukan berbagai kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

    asuahan keperawatan di ruang yang bersangkutan melalui analisis

    secara komprehensif bersama&sama dengan anggota perawat secara

    efektif dan efesien. Melalui kegiatan supervisi seharusnya kualitas dan

    mutu pelayanan keperawatan menjadi fokus dan menjadi tujuan

    utama, bukan malah menyibukkan diri mencari kesalahan atau

     penyimpangan ()rwani, $112.

    49

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    50/59

    eknik supervisi dibedakan menjadi dua, supervisi langsung dan

    tak langsung.

    a. Teknik "u+er@isi "eara Langsung.

    "upervisi yang dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang

    dilaksanakan. Pada waktu supervisi diharapkan supervisor terlibat

    dalam kegiatan agar pengarahan dan pemberian petunjuk tidak 

    dirasakan sebagai perintah +ittel, *67@ (dalam ;indari banyak memberikan arahan pada satu waktu#

    2 Pastikan arahan yang diberikan dapat dipahami#

    @ Pastikan bahwa arahan yang diberikan dilaksanakn atau perlu

    tindak lanjut

    "upervisi lansung dilakukan pada saat perawat sedang

    melaksanakan pengisian formulir dokumentasi asuhan keperawatan.

    "upervisi dilakukan pada kinerja pendokumentasian dengan

    mendampingi perawat dalam pengisian setiap komponen dalam proses

    keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.

    4angkah&langkah yang digunakan dalam supervisi langsung

    (.

    % "upervisor menjelaskan, mengarahkan dan membimbing perawat

    50

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    51/59

    yang disupervisi komponen pendokumentasian mulai dari

     pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan,

    evaluasi kepada perawat yang sedang menjalankan pencacatan

    dokumentasi asuhan keperawatan sesuai form ) dari Depkes.

    > Mencatat hasil supervisi dan menyimpan dalam dokumen supervisi.

    *. "eara Ti)ak Langsung.

    "upervisi tidak langsung adalah supervisi yang dilakukan

    melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Perawat supervisor tidak 

    melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga

    memungkinkan terjadinya kesenjangan fakta. mpan balik dapat

    diberikan secara tertulis (+ittel, *67@ dalam

  • 8/19/2019 Manajemen Tenaga, Fasilitas, Dan Supervisi

    52/59

    membentuk suasana kerja yang demokratis. Prinsip lain yang harus

    dipenuhi dalam kegiatan supervisi adalah harus dilakukan secara

    objektif dan mampu memacu terjadinya penilaian diri ( self 

    evaluation, bersifat progresif, inovatif, fleksibel, dapat

    mengembangkan potensi atau kelebihan masing&masing orang yang

    terlibat, bersifat kreatif dan konstruktif dalam mengembangkan diri

    disesuaikan dengan kebutuhan, dan supervisi harus dapat

    meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan kualitas

    asuhan keperawatan ( )rwani, $112.

    )da beberapa prinsip supervisi yang dilakukan di bidang

    keperawatan (Aursallam, $11@ antara lain3

    * "upervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi,

    $ "upervisi menggunakan pengetahuan dasar manajemen,

    keterampilan hubungan antar manusia dan kemempuan

    menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan,

    ungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisasi dan

    dinyatakan melalui petunjuk, peraturan urian tugas dan standard,

    % "upervisi merupakan proses kerja sama yang demokratis antara

    supervisor dan perawat pelaksana.

    > "upervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang

    spesifik,

    2 "upervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi

    efektif, kreatifitas dan motiv