Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

download Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

of 54

Transcript of Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    1/54

    MANAJEMEN TENAGA ALAT DAN MESIN PERTANIAN

    Oleh :

    Dr. Ir. Santosa, MP

    Lektor Kepala pada Program Studi Teknik Pertanian,

    Fakultas Teknologi Pertanian Universitas AndalasPadang, Oktober 2008

    1. Perhitungan Energi

    Energi = Gaya x Jarak .............................................(1)

    dengan energi (joule), gaya (newton), dan jarak (m).

    2. Perhitungan Daya pada Gerak LurusDaya = Gaya x Kecepatan ......................................(2)

    dengan daya (watt), gaya (newton), dan kecepatan (m/detik)

    3. Perhitungan Daya pada Gerak Melingkar

    Daya = x .(3)

    dengan Daya (watt), adalah torsi (N.m), dan adalah kecepatan sudut

    (rad/detik).

    4. Daya Putar Poros

    P = x 2 x x RPMporos / 60..................................... (4)

    dengan :

    P = Daya putar poros (watt)

    = Torsi (N.m)

    RPMporos = Banyaknya putaran poros tiap menit

    60 = Konversi satuan, 1 menit = 60 detik

    5. Daya Putar Poros

    Besarnya daya putar poros dirumuskan sebagai berikut :

    D = 2 x 3,141593 x RPS x T / 1000 ...(5)

    dengan D adalah daya yang ditransmisikan poros (kW), RPS adalah frekuensi putar

    poros tiap detik, dan T adalah torsi atau momen putar (N.m).

    1

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    2/54

    Dengan demikian, apabila frekuensi putar poros dan daya yang diteruskan oleh

    poros diketahui, maka dapat dihitung besarnya torsi yang bekerja, sebagai berikut :

    T = DAYA x 60 / (2 x 3,141593 x RPM) (6)

    dengan DAYA adalah daya yang ditransmisikan poros (watt), RPM adalah frekuensi

    putar poros tiap menit, dan T adalah torsi atau momen putar (N.m).

    6. Kecepatan Aktual Traktor

    Kecepatan aktual traktor dihitung dengan rumus :

    Vakt = S / T ............................................................................. (7)

    dengan :

    Vakt = Kecepatan aktual (m/detik)

    S = Jarak tempuh (m)

    T = waktu tempuh (detik)

    7. Kecepatan Teoritis Traktor

    Vteo = ( 2 RPMroda / 60 ) x R ..................................... (8)

    dengan :

    Vteo = Kecepatan teoritis traktor (m/detik)

    RPMroda = Banyaknya putaran roda traktor tiap menit

    R = Jari-jari roda traktor (m)

    60 = angka konversi, 1 menit = 60 detik.

    8. Hubungan antara Kecepatan Teoritis dan Kecepatan Aktual Traktor

    Vteo = Vakt / (1 s) ....................................................(9)

    dengan :

    Vteo = Kecepatan teoritis traktor (m/detik)

    Vakt = Kecepatan aktual traktor (m/detik)

    s = Slip roda traktor (desimal)

    9.Slip Roda Traktor

    Slip roda traktor ditentukan dengan menggunakan rumus :

    S = ( . D. N L ) / ( . D . N ) x 100 % ................................................. (10)

    dengan :

    S = Slip roda (%)

    D = Diameter roda (meter)

    2

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    3/54

    N = Banyaknya putaran roda, yaitu 10 kali

    L = Jarak yang ditempuh oleh traktor pada saat roda berputar N kali (meter).

    10. Kapasitas Kerja Teoritis Traktor untuk Pengolahan Tanah

    Besarnya kapasitas kerja teoritis traktor untuk pengolahan tanah diperoleh

    dengan menggunakan rumus :

    KKteo = 0,36 x Vteo x w ................................................ (11)

    dengan :

    KKteo = Kapasitas kerja teoritis (ha/jam)

    Vteo = Kecepatan kerja teoritis (m/detik)

    w = Lebar kerja pengolahan tanah (m)

    0,36 = Konversi satuan, 1 m2/detik = 0,36 ha/jam.

    11. Kapasitas Kerja Aktual Traktor untuk Pengolahan Tanah

    Besarnya kapasitas kerja aktual traktor atau kapasitas kerja efektif traktor

    untuk pengolahan tanah diperoleh dengan menggunakan rumus :

    KKe = A / T .................................................................. (12)

    dengan :

    KKe = Kapasitas kerja efektif (ha/jam)

    A = Total luas (ha)

    T = Total waktu (jam)

    12. Efisiensi Kerja Lapang Traktor untuk Pengolahan Tanah

    Besarnya efisiensi kerja lapang traktor untuk pengolahan tanah diperoleh

    dengan menggunakan rumus :

    E = KKe / KKteo x 100 % ............................................................. (13)

    dengan :

    E = Efisiensi kerja lapang (%)

    KKe = Kapasitas kerja efektif (ha/jam)

    KKteo = Kapasitas kerja teoritis (ha/jam)

    13. Perhitungan Efisiensi Lapang Pengoperasian Traktor

    KKE = 0,006 x A / T ... (14)

    KKT = 0,36 x L x V .... (15)

    3

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    4/54

    EL = ( KKE / KKT ) x 100 (16)

    dengan A = total luas (m2), T = total waktu ( menit), L = lebar kerja (m), V =

    kecepatan kerja (m/detik), KKE = kapasitas kerja efektif (ha/jam), KKT = kapasitas

    kerja teoritis (ha/jam), dan EL = efisiensi lapang (%).

    Catatan :

    a). Kapasitas kerja efektif = Total luas / Total waktu

    = A(m2) / T(menit) x (Ha/ 10.000 m2) x (60 menit / jam) = 0,006 x A / T

    (ha/jam)

    b). Kapasitas kerja teoritis = Lebar kerja x Kecepatan

    = L(m) x V(m/detik) x (ha/10000 m2) x (3600 detik/jam) = 0,36 x L x V

    (ha/jam)

    14. Daya Mekanis Motor (Engine) Berdasarkan Konsumsi Bahan Bakar

    Pk = Q x x NBB x 4,2 / (3600 x 735)............................ (17)

    Pm = m x Pk ................................................................ (18)

    dengan :

    Pk = Daya kimia bahan bakar (HP)

    Q = Debit bahan bakar minyak (liter/jam)

    = Densitas bahan bakar minyak (kg/liter)

    NBB = Nilai kalori bahan bakar minyak (kalori/kg)

    Pm = Daya mekanis motor (HP)

    m = Efisiensi termal motor bakar (tanpa dimensi satuan)

    4,2 = Konversi satuan, 1 kalori = 4,2 joule

    3600 = Konversi satuan, 1 jam = 3600 detik

    735 = Konversi satuan, 1 HP = 735 watt

    15. Daya di Dalam Silinder Motor Bakar (Indicative Power)

    Untuk motor 4 tak multi silinder :

    Pi = pi x ( / 4) x D2 x s x N x n x 9,8 / (2 x 100 x 60)..................... (19)

    dengan :

    Pi = Daya di dalam silinder (watt)

    pi = Tekanan di dalam silinder (indicative pressure) (kg/cm2)

    4

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    5/54

    D = Diameter piston (cm)

    s = Panjang selah piston (cm)

    N = Banyaknya putaran poros engkol tiap menit

    n = Banyaknya silinder

    9,8 = Konversi satuan, 1 kg = 9,8 N

    100 = Konversi satuan, 1 m = 100 cm

    60 = Konversi satuan, 1 menit = 60 detik

    Untuk motor 2 tak multi silinder :

    Pi = pi x ( / 4) x D2 x s x N x n x 9,8 / (100 x 60)..................... (20)

    16. Daya Hidraulik

    Phid = Q x P x 10000 / (1000 x 75)............................................... (21)

    dengan :

    Phid = Daya hidraulik (HP)

    Q = Debit fluida (liter/detik)

    P = Tekanan fluida (kg/cm2)

    10000 = Konversi satuan, 1 m2 = 10000 cm2

    1000 = Konversi satuan, 1 m3 = 1000 liter

    75 = Konversi satuan, 1 HP = 75 kg.m/detik

    17. Perhitungan Daya (Power) Pengolahan Tanah dengan Bajak Singkal

    (Moldboard Plow)

    P = Ds x d x L x V x 9,8 ....................................................................(22)

    dengan P adalah daya pengolahan tanah (watt), Ds adalah draft spesifik

    tanah (kg/cm2),

    d adalah kedalaman pengolahan tanah (cm), L adalah lebar kerja

    pengolahan tanah (cm), dan V adalah kecepatan pengolahan tanah

    (m/detik).

    18. Perhitungan Daya (Power) Bajak Piringan (Disk Plow)

    HP = G x L x V x 1000 / ( 3600 x 0,735 ) (23)

    dengan L = lebar kerja (m), V = kecepatan kerja (km/jam) , G = gaya tiap satuan

    lebar (kN.m), dan HP = daya pengolahan tanah (daya kuda).

    5

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    6/54

    19. Perhitungan Daya (Power) Bajak Tanah Bawah (Subsoiler Plow)

    HP = KEDAL x KEC x GPD x 1000 / ( 3600 x 735 ) .(24)

    dengan KEDAL = kedalaman pengolahan tanah (cm), KEC = kecepatan kerja

    (km/jam), GPD = gaya tiap satuan dalam (N/cm), dan HP = daya untuk pengolahan

    tanah (daya kuda).

    20. Perhitungan Daya (Power) Pengolahan Tanah dengan

    Bajak Putar (Rotavator)

    P = Ts x d x L x RPM x 2 / ( 75 x 60) ............................. (25)

    dengan P adalah daya (HP), Ts adalah torsi spesifik tanah (kg.m/cm2

    ), d adalah

    kedalaman pengolahan tanah, L adalah lebar kerja pengolahan tanah, dan RPM adalah

    frekuensi poros rotavator tiap menit.

    21. Perhitungan Daya (Power) untuk Menggerakkan Roda Traktor

    P = CRRx W x V x 9.8 ...............(26)

    dengan P adalah daya untuk mengatasi tahanan guling (watt), CRR adalah

    koefisien tahanan guling roda traktor (tanpa dimensi), W adalah berat

    total traktor (kg) , dan V adalah kecepatan traktor (m/detik).

    22. Perhitungan Daya (Power) untuk Menggerakkan Roda Traktor

    PEngine = (P1 + P2) x 100 / (100 - TOL) .................. (27)

    dengan PEngine = adalah daya engine traktor (HP), P1adalah daya untuk mengolah tanah

    (HP), P2 adalah daya untuk mengatasi tahanan guling roda traktor (HP) , dan TOL

    adalah toleransi pemakaian daya (%).

    P1 = DS x d x L x n x V / Ed / 75 x 100 .................. (28)

    dengan DS adalah draft spesifik tanah (kg/cm2), d adalah kedalaman pengolahan tanah

    (cm), L adalah lebar kerja pengolahan tanah (cm), n adalah banyaknya telapak

    (bottom) bajak singkal, V adalah kecepatan pengolahan tanah (m/detik), dan Ed

    adalah efisiensi penerusan daya dari engine ke batang penarik (drawbar) (%).

    P2 = CRR x W x V x 100 / ( Ew x 75 ) .......................... (29)

    dengan P2 adalah daya untuk mengatasi tahanan guling (HP), CRR adalah

    koefisien tahanan guling roda traktor (tanpa dimensi), W adalah berat

    6

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    7/54

    total traktor (kg) , V adalah kecepatan traktor (m/detik), dan Ew adalah

    efisiensi penerusan daya dari engine ke roda traktor (%).

    23. Perhitungan Berat Minimum Traktor

    BM = Ds x d x L / TR ................................... (30)

    dengan BM adalah berat minimum dinamis traktor, Ds adalah draft spesifik tanah, d

    adalah kedalaman pengolahan yanah, L adalah lebar kerja pengolahan tanah, dan TR

    adalah traction ratio.

    24. Perhitungan Berat Maksimum

    Berat maksimum traktor bergantung pada parameter jari-jari roda traktor,zinkage roda traktor, lebar tapak roda, dan daya sangga tanah, dengan rumus sebagai

    berikut :

    RZ = R Z .................................................................(31)

    RZSQR = (R ^ 2 - RZ ^ 2) ......................................(32)

    B = G x 0,78 x 2 x RZSQR x L x 2 .................... (33)

    dengan B adalah berat maksimum traktor, G adalah gaya tumpu tanah, R adalah jari-

    jari roda traktor, Z adalahzinkage roda traktor, dan L adalah lebar tapak roda traktor.

    25. Perhitungan Kaliberasi Alat Tanam Benih Jenis Graindrill

    X = 3,141593 x D x N x B x BENIH / 10000 .. (34)

    dengan D = diameter rodagraindrill (m), N = banyaknyafurrow opener, B = jarak

    antarfurrow opener (m), BENIH = kebutuhan benih rencana (kg/ha), X = benih yang

    harus keluar setiap satu kali putaran rodagraindrill(kg).

    26. Perhitungan Kerapatan Bibit, Luas Pengambilan, dan

    Jarak tanam pada Mesin Penanam Bibit Padi (Transplanter)

    D = 1000 x Q x I / ( W x P x L ) . .(35)

    S = BATANG / D .(36)

    JARAK = V x 60 / (RPM x 100) ... (37)

    dengan Q = berat benih padi tiap dapok (kg), I = daya perkecambahan beni (desimal),

    W = berat benih per 1000 butir gabah (kg), P = ukuran panjang kotak benih (cm), L =

    7

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    8/54

    ukuran lebar kotak benih (cm), V = kecepatan kerja transplanter (m/detik), RPM =

    frekuensi putaran planting finger(banyaknya putaran tiap menit), BATANG = target

    penanaman (banyaknya batang / lubang), D = kerapatan bibit padi pada kotak

    persemaian (bibit/cm2), S = luas pengambilanplanting finger(cm2) , dan JARAK =

    jarak antar lubang penanaman dalam baris (cm).

    27. Perhitungan Kaliberasi Alat Penyemprot Hama / Penyakit

    (Sprayer)

    Q = B x V x N / ( 60 x 10 ) ............................... (38)

    dengan B = lebar kerja efektif (m), V = kecepatan kerja (km/jam), N = dosis larutan

    (liter/hektar), dan Q = debit yang harus keluar dari nozzle sprayer(liter/menit).Catatan :

    Q (liter / menit) = B (m) x V (km / jam) x N (liter / ha) x (jam / 60 menit)

    x (ha / 10 m.km)

    28. Perhitungan Kapasitas Lapang dan Kebutuhan Alat Perontok Gabah

    (Thresher)

    Kapasitas lapang power thresherdapat dihitung berdasarkan berat (kg/jam),

    berdasarkan luas (ha/jam), dan berdasarkan produksi (kg/ha) dengan persamaan

    sebagai berikut :

    Kap = 60 x (C/T) kg/jam ........................................................................... (39)

    Kapluas = 0,006 x (A / T) ha/jam ............................................................. (40)

    Kapprod = 104 x (B/A) kg/ha ...................................................................... (41)

    = C/B x 100 % ....................................................................................... (42)

    dengan :

    Kap = Kapasitas kerja berdasarkan berat gabah hasil perontokan (kg/jam)

    Kapluas = Kapasitas kerja berdasarkan luas yang terolah (ha/jam)

    Kapprod = Kapasitas kerja berdasarkan produksi padi persatuan luas (kg/ha)

    = Rendemen (%)

    A = Luas panen (m2)

    B = Berat hasil panen (padi + jerami) (kg)

    C = Berat gabah hasil perontokan/output (kg)

    T = Total waktu (menit)

    60 = Konversi satuan, 1 kg/menit = 60 kg/jam

    8

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    9/54

    0,006 = Konversi satuan 1 m/menit = 0,006 ha/jam

    104 = Konversi satuan 1 kg/m2 = 104 kg/ha

    Kebutuhan Thresher :

    Ls - Lg

    UT = ------------------- x Cf ................................................................. (43)

    KAP

    dengan :

    UT = Jumlah unit thresheryang dibutuhkan di suatu wilayah/ daerah.

    Ls = Hasil produksi (luas panen) yang tersedia untuk digarap (ha/tahun)

    Lg = Hasil produksi (luas panen) yang dapat dikerjakan oleh sumber tenagayang ada (manual) (ha/tahun)

    Cf = Coefisien faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan sosial

    (nilai 0 sampai dengan 1)

    Y Z

    Cf = ................................................................................. (44)

    Y

    dengan :

    Y = Total luas Panen (ha)

    Z = Luas yang dikerjakan secara manual (ha)

    KAP = Kapasitas kerja mesin perontok (ha/tahun/unit).

    KAP = Kapluas x JPT ............................................................................... (45)

    dengan :

    Kapluas = Kapasitas kerja thresher(ha/jam/unit)

    JPT = Jumlah jam kerja thresher(jam/tahun)

    29.Debit Udara pada Alat / Mesin Pengering Produk Pertanian

    WM1 = KA1 / 100 x WTOT .............................................................(46)

    WD = WTOT - WM1 ..........................................................................(47)

    M = 100 x (KA1 - KA2) x WD / ((100 - KA1) x (100 - KA2)) .........(48)

    WDOT = M / T ................................................................................... (49)

    MDOT = WDOT / (H3 - H2) ...............................................................(50)

    Q = MDOT x SV ..................................................................................(51)

    9

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    10/54

    dengan :

    WTOT = berat bahan yang akan dikeringkan (kg)

    KA1 = kadar air (w.b.) awal bahan (dalam %)

    KA2 = kadar air (w.b.) akhir bahan yang dikehendaki (dalam %)

    T = lama proses pengeringan yang dikehendaki (jam)

    SV = volume spesifik udara pada ruang pengering (plenum) (m3/kg)

    H3 = kelembaban mutlak pada outlet(kg H2O/kg udara kering)

    H2 = kelembaban mutlak pada plenum (kg H2O/kg udara kering)

    WDOT = Rata-rata laju penguapan air (kg/jam)

    MDOT = Rata-rata laju aliran udara pengering (kg/jam)

    Q = debit aliran udara pengering (m3/jam).

    30.DayaBlowerpada Alat / Mesin Pengering Produk Pertanian

    Rumus perhitungan daya blowerpada alat / mesin pengering produk pertanian

    adalah sebagai berikut :

    DAYA = (P1 + P2 + P3 + P4PM x M) x Q / (E x 3600) ......................(52)

    dengan :

    P1 = besarnya tekanan untuk mengatasi gesekan pada saluran pipa lurus

    (Pa)

    P2 = besarnya tekanan untuk mengatasi gesekan pada belokan saluran

    (Pa)

    P3 = besarnya tekanan untuk mengatasi gesekan pada lantai (Pa)

    P4PM = besarnya hambatan produk yang dikeringkan, tiap satuan tinggi

    tumpukan (Pa/m)

    M = tinggi tumpukan produk yang dikeringkan (m)

    Q = debit udara yang dihasilkan blower(m3/jam)

    E = efisiensi daya penggerakblower, dalam desimal (0 1,0)

    DAYA = besarnya daya blower(watt).

    31.Debit Udara yang dihasilkan Blower, Daya Blower, dan Kebutuhan EnergiBahan Bakar

    Rumus perhitungan debit udara yang dihasilkan blower, daya blower, dan

    kebutuhan energi bahan bakar adalah :

    10

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    11/54

    P = Q x SUMP / (E x 3600) ..................................................................( 53)

    QB = Q x (HP - HL) / SV x 0,24 ..........................................................( 54)

    BB = QB x T / NKB .............................................................................( 55)

    dengan :

    HP = entalpiplenum (kJ/kg)

    HL = entalpi lingkungan (kJ/kg)

    SUMP = total hambatan tekanan yang harus diatasi (Pa)

    NKB = nilai kalor bahan bakar (kkal/kg)

    P = daya penggerakblower(watt)

    BB = kebutuhan bahan bakar (kg).

    32. Kelembaban Relatif, Kelembaban Mutlak, dan Entalpi pada ProsesPengeringan Produk Pertanian

    Model matematika yang menunjukkan hubungan antar variabel sehingga

    menyusun persamaan untuk menghitung besarnya kelembaban relatif, kelembaban

    mutlak, dan entalpi pada proses pengeringan adalah sebagai berikut :

    PV = PWB - ((PM - PWB) x (TDB - TWB) / (2800 - (1.3 x TWB))) ....(56)

    RH = PV / PG x 100 ................................................................................( 57)

    HBESAR = 0,622 x PV / (PM - PV) ......................................................( 58)

    H = (CP x TDB) + (HBESAR x HV) .....................................................( 59)

    HSI = H x 0,252 / (0,4536 x 0,24) ..........................................................( 60)

    dengan :

    TDB = suhu termometer bola kering (oF)

    TWB = suhu termometer bola basah (oF)

    PWB = tekanan uap air pada temperatur bola basah (psia)

    PG = tekanan uap jenuh (psia)

    HV = entalpi uap jenuh (Btu/lb)

    PM = tekanan udara (atau campuran uap air dan udara) = 14,7 psia

    CP = panas jenis tekanan tetap = 0,24 Btu / (lb.oF)

    PV = tekanan uap air (psia)

    RH = kelembaban relatif (%)

    HBESAR = kelembaban mutlak (kg uap air / kg udara kering)

    11

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    12/54

    H = entalpi (Btu/lb)

    HSI = entalpi (kJ/kg udara kering).

    33. Konversi Satuan Suhu dan Entalpi

    Berikut ini dibuat konversi satuan dari nilai suhu oC yang akan dirubah

    menjadi oF, nilai suhu oF yang akan dirubah menjadi oC, nilai entalpi (Btu/lb) yang

    akan dirubah menjadi kJ/kg, dan nilai entalpi (kJ/kg) yang akan dirubah menjadi

    Btu/lb.

    Rumus :

    A1 = 9 / 5 x Z1 + 32 ....................................................(61)

    A2 = (Z2 - 32) x 5 / 9 ..................................................( 62)

    A3 = Z3 x 0,252 / (0,4536 x 0,24) ...............................( 63)

    A4 = Z4 x 0,4536 x 0,24 / 0,252 .......................... .......( 64)

    dengan :

    Z1 = suhu oC yang akan dirubah menjadi oF

    Z2 = suhu oF yang akan dirubah menjadi oC

    Z3 = entalpi (Btu/lb) yang akan dirubah menjadi kJ/kg

    Z4 = entalpi (kJ/kg) yang akan dirubah menjadi Btu/lb

    A1 = hasil konversi suhu menjadi oF

    A2 = hasil konversi suhu menjadi oC

    A3 = hasil konversi entalpi menjadi kJ/kg

    A4 = hasil konversi entalpi menjadi Btu/lb.

    Konversi satuan :

    1 Btu = 0,252 kkal

    1 lb = 0,4536 kg

    1 joule = 0,24 kal

    34. Energi untuk Memanaskan Udara Pengering dan Menguapkan Air padaProses Pengeringan

    Rumus :

    Q1 = MDOT x (HKECIL2 - HKECIL1) ......................................( 65)

    Q2 = WDOT x HFG ....................................................................( 66)

    EG = Q2 / Q1 x 100 .....................................................................( 67)

    dengan :

    12

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    13/54

    HKECIL2 = entalpi pada plenum (kJ/kg)

    HKECIL1 = entalpi pada inlet (kJ/kg)

    HFG = panas laten penguapan air (kJ/kg)

    WDOT = laju penguapan air (kg/jam)

    MDOT = laju massa udara pengering (kJ/jam)

    Q1 = energi untuk memanaskan udara pengering (kJ/jam)

    Q2 = energi untuk menguapkan air (kJ/jam)

    EG = efisiensi penguapan air (%).

    35. Debit Udara Pengering (II)

    Rumus :

    Q = MDOT / ..........................................................(68)

    dengan :

    Q = debit udara pengering (m3/jam)

    MDOT = laju massa udara pengering (kg/jam)

    = densitas udara pengering (kg/m3).

    36. Konversi Berat Bahan Berdasarkan Kadar Air

    Rumus konversi berat bahan berdasarkan kadar air adalah :

    WXPRO = 100 x WD / (100 - XPRO) ............................................(69)

    dengan :

    WXPRO = berat bahan (gram)dalam kondisi k.a. x%w.b.

    WD = berat kering bahan (gram)

    XPRO = kadar air (w.b.) yang dikehendaki (%).

    37. Pindah Panas pada Proses Pengeringan

    Karena suhu bahan yang dikeringkan lebih rendah daripada suhu yang dialirkan

    ke ruang pengering, maka terjadilah proses perpindahan panas (Ramelan et al.,1996).

    Perpindahan panas pada proses pengeringan dapat terjadi secara radiasi, konduksi,

    dan konveksi.

    Perpindahan panas secara radiasi terjadi dari bahan ke sekeliling bahan melalui

    pemancaran gelombang elektromagnetik, dengan rumus :

    E = (T14 - T24) .....................................................................(70)

    13

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    14/54

    dengan :

    E = laju pindah panas radiasi per satuan luas (watt/m2)

    = emisivitas bahan,

    = konstanta Stefan Boltzman = 5,6699 x 10-8

    watt m-2

    K-4

    T1 = suhu mutlak bahan (dalam K)

    T2 = suhu sekeliling bahan (dalam K).

    Konversi suhu dari derajat Celsius ke Kelvin adalah :

    K = C + 273,15 ........................................................................(71)

    Perpindahan panas secara konveksi pada proses pengeringan terjadi bersamaan

    dengan pergerakan molekul air yang keluar dari bahan yang dikeringkan karena suhuudara di sekeliling bahan lebih tinggi daripada suhu bahan yang dikeringkan, sesuai

    dengan rumus :

    EKONPERLU = h (T1-T2)...........................................................(72)

    dengan :

    EKONPERLU = laju energi untuk perpindahan panas konveksi per satuan luas

    (watt/m2)

    h = koefisien perpindahan panas konveksi bahan (watt/(m2.K)),

    sebagai

    contoh, nilai h pada kacang tanah adalah sekitar 7,3 watt/(m2.K)

    T1 = suhu udara pengering (dalam K)

    T2 = suhu permukaan bahan (dalam K).

    Pindah panas secara konduksi pada proses pengeringan dapat dijelaskan

    sebagai berikut : mula-mula suhu permukaan bahan yang dikeringkan meningkat,

    kemudian energi panas dipindahkan ke molekul berikutnya pada bahan tersebut. Jadi,

    perpindahan panas secara konduksi terjadi dari lapisan bahan yang bersuhu tinggi ke

    lapisan bahan yang bersuhu rendah, dengan rumus :

    Q = k . A . (T1 T2) / l ................................................................(73)

    Laju pindah panas konduksi tiap satuan luas :

    QPERA = k . (T1 T2) / l ...........................................................(74)

    dengan :

    QPERA = laju pindah panas konduksi tiap satuan luas penampang (watt/m2)

    14

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    15/54

    T1 = suhu lapisan bahan yang tinggi (dalam K)

    T2 = suhu lapisan bahan yang rendah (dalam K)

    l = tebal antara kedua lapisan (dalam meter)

    k = konduktivitas panas (watt/m.K).

    38. Hubungan antara Kadar Air Basis Basah dan Basis Kering

    M = m / ( 100 m ) x 100 % .............................. (75)

    dengan :

    M = Kadar Air Bahan Basis Kering ( % d.b. )

    m = Kadar Air Bahan Basis Basah ( % w.b. )

    39. Geometric Mean DiameterdanSphericity Produk Pertanian

    GMD = ( MID x MOD x MAD )1/3 ..................................... (76)

    Sph = GMD/MAD ................................................................ (77)

    dengan :

    GMD = Geometric Mean DiameterProduk Pertanian (mm)

    MID = Ukuran Sumbu Terpendek Produk Pertanian (mm)

    MOD = Ukuran Sumbu Medium Produk Pertanian (mm)

    MAD = Ukuran Sumbu Terpanjang Produk Pertanian (mm)

    Sph = Kebulatan (Sphericity) (tanpa dimensi satuan)

    40. Densitas Produk Pertanian

    pp = air x A / ( C - B ) ................................................ (78)

    dengan :

    pp = Densitas produk pertanian (kg/l)

    air = Densitas air ( = 1 kg/ l )

    A = Berat produk pertanian di udara (kg)

    B = Berat mangkuk + air (kg)

    C = Berat mangkuk + air + produk pertanian (kg)

    41. Hubungan antara Porositas,Bulk Density, dan Berat Jenis Produk Pertanian

    n = 1 - ( Bv / Bj ) ................................................................... (79)dengan :

    15

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    16/54

    n = porositas (tanpa satuan)

    Bv =Bulk density (kg/m3)

    Bj = Berat jenis (kg/m3)

    Tabel :

    1. Nilai Tekanan Uap Jenuh dan Tekanan Uap Air pada Temperatur Bola Basah

    Nilai tekanan uap jenuh (Pg) dan tekanan uap air pada temperatur bola basah

    dipengaruhi oleh suhu, yang disajikan pada Tabel 1 (Djojodihardjo, 1985).

    Tabel 1. Nilai Tekanan Uap Jenuh (Pg) dan Tekanan Uap Air pada Temperatur Bola

    Basah (Pw.b.)

    Temperatur, oF Tekanan absolut, psi

    32 0.08854

    35 0.099995

    40 0.12170

    45 0.1475250 0.17811

    60 0.2563

    70 0.3631

    80 0.5069

    90 0.6982

    100 0.9492

    110 1.2748

    120 1.6924

    130 2.2225

    140 2.8886

    150 3.718160 4.741

    Tabel 1. Lanjutan

    Temperatur, oF Tekanan absolut, psi

    170 5.992

    180 7.510190 9.339

    16

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    17/54

    200 11.526

    210 14.123

    212 14.696

    220 17.186

    230 20.780

    240 24.969250 29.825

    260 35.429

    270 41.858

    280 49.203

    290 57.556

    300 67.013

    310 77.68

    320 89.66

    330 103.06

    340 118.01350 134.63

    360 163.04

    370 173.37

    380 195.77

    390 220.37

    400 247.31

    410 276.75

    Tabel 1. Lanjutan

    Temperatur, oF Tekanan absolut, psi

    420 308.83

    430 343.72

    440 381.59450 422.6

    460 466.9

    470 514.7

    480 566.1

    490 621.4

    500 680.8

    520 812.4

    540 962.5

    560 1133.1

    580 1325.8600 1342.9

    17

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    18/54

    620 1786.6

    640 2059.7

    660 2365.4

    680 2708.1

    700 3093.7

    705.4 3206.2

    2. Nilai Entalpi Uap Jenuh

    Nilai entalpi uap jenuh (hv) dipengaruhi oleh suhu, yang disajikan pada Tabel

    2 (Djojodihardjo, 1985).

    Tabel 2. Nilai Entalpi Uap Jenuh (hv)

    Temperatur, oF Entalpi Uap Jenuh (Btu/lb)

    32 1075.8

    35 1077.140 1079.3

    45 1081.5

    50 1083.7

    60 1088.0

    70 1092.3

    80 1096.6

    90 1100.9

    100 1105.2

    110 1109.5

    120 1113.7

    130 1117.9

    140 1122.0

    150 1126.1

    160 1130.2

    170 1134.2

    180 1138.1

    190 1142.0

    200 1145.9

    210 1149.7

    212 1150.4

    220 1153.4

    18

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    19/54

    Tabel 2. Lanjutan

    Temperatur, oF Entalpi Uap Jenuh (Btu/lb)

    230 1157.0

    240 1160.5

    250 1164.0

    260 1167.3

    270 1170.6

    280 1173.8

    290 1176.8

    300 1179.7

    310 1182.5

    320 1185.2

    330 1187.7

    340 1190.1

    350 1192.3

    360 1194.4370 1196.3

    380 1198.1

    390 1199.6

    400 1201.0

    410 1202.1

    420 1203.1

    430 1203.8

    440 1204.3

    450 1204.6

    460 1204.6470 1204.3

    480 1203.7

    Tabel 2. Lanjutan

    Temperatur, oF Entalpi Uap Jenuh (Btu/lb)

    490 1202.8

    19

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    20/54

    500 1201.7

    520 1198.2

    540 1193.2

    560 1186.4

    580 1177.3

    600 1165.5620 1150.3

    640 1130.5

    660 1104.4

    680 1067.2

    700 995.4

    705.4 902.7

    3. Nilai Panas Laten Penguapan Air

    Nilai panas laten penguapan air (hfg) bergantung pada suhu, disajikan padaTabel 3 (Djojodihardjo, 1985).

    Tabel 3. Nilai Panas Laten Penguapan Air (kJ/kg)

    Temperatur, oC Panas Laten Penguapan Air

    (kJ/kg)

    0.010 2501.3

    2 2496.6

    5 2489.5

    10 2477.7

    15 2465.920 2454.2

    25 2442.3

    30 2430.4

    Tabel 3. Lanjutan

    Temperatur,

    o

    C Panas Laten Penguapan Air(kJ/kg)

    35 2418.6

    40 2406.8

    45 2394.8

    50 2382.8

    55 2370.7

    60 2358.5

    65 2346.2

    70 2333.8

    75 2321.480 2308.8

    20

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    21/54

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    22/54

    4,4 1,274

    15,6 1,222

    20,0 1,202

    26,7 1,176

    37,8 1,135

    48,9 1,109Sumber : Soemitro (1986)

    5. Nilai Emisivitas Bahan

    Nilai emisivitas bahan dapat dilihat pada Tabel 5.

    Tabel 5. Nilai Emisivitas Bahan pada Temperatur antara 20 0C-100 0C

    Bahan Emisivitas

    Karet 0,95

    Jelaga 0,95

    Air 0,95

    Daun-daunan 0,8 0,9

    Cat putih 0,95

    Cat hitam 0,95

    Batu Kapur 0,08 0,09

    Aluminium 0,05

    Tembaga 0,03

    Perak 0,02 0,03

    Baja berkarat 0,85

    Baja digosok 0,29

    Sumber : Ramelan (1996)

    6. Densitas Bahan Bakar

    Nilai densitas bahan bakar disajikan pada Tabel 6.

    Tabel 6. Densitas Bahan Bakar

    No. Bahan Bakar Densitas (kg/liter)

    1. Bensin 0,725

    2. Solar 0,800

    Sumber : Wanders dalam Strategi Mekanisasi Pertanian (1978)

    22

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    23/54

    7. Efisiensi Termal Motor Bakar

    Nilai efisiensi termal motor bakar disajikan pada Tabel 7.

    Tabel 7. Efisiensi Termal Motor Bakar

    No. Motor Bakar Efisiensi Termal Efisiensi Termal

    (Nilai Median)

    1. Motor Bensin 0,16 0,23 0,195

    2. Motor Diesel 0,31 0,35 0,330

    Sumber : Moens dalam Strategi Mekanisasi Pertanian (1978)

    8. Nilai Panas Bahan Bakar

    Nilai panas bahan bakar disajikan pada Tabel 8.

    Tabel 8. Nilai Panas Bahan Bakar

    No. Bahan Bakar Nilai Panas (kal/kg)

    1. Bensin 10.100.000

    2. Solar 10.000.000 atau 9.800.000

    Sumber : Wanders dalam Strategi Mekanisasi Pertanian (1978)

    9. Nilai Draft Spesifik Pembajakan

    Nilai draft spesifik pembajakan pada tanah di Sumatera Barat disajikan pada

    Tabel 9.

    23

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    24/54

    Tabel 9. Nilai Draft Spesifik Pembajakan pada Tanah di Sumatera Barat

    No.Jenis tanah, bahan induk, topografi /

    fisiografi

    Draft Spesifik Pembajakan (kg/cm2)

    Lembab Basah

    1. Alluvial (bahan aluvial, dataran) 0,342 0,467

    2. Andosol (batuan beku, dataran) 0,333 0,504

    3. Andosol (batuan beku, vulkan) 0,340 0,397

    4. Latosol (batuan beku, vulkan) 0,826 0,032

    5.Latosol dan Litosol (bahan beku

    endapan dan metamorf, pegunungan)0,826 1,090

    6.

    Podsolik Merah Kuning (bahan

    endapan dan beku, pegunungan

    lipatan)

    1,087 0,936

    7. Regosol (bahan aluvial, dataran) 0,263 0,3608.

    Regosol & Latosol (batuan beku,

    volkan)0,273 0,307

    Sumber : Suprodjo (1980)

    10. Nilai Torsi Spesifik Tanah

    Nilai torsi spesifik pada tanah di Sumatera Barat disajikan pada Tabel 10.

    24

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    25/54

    Tabel 10. Nilai Torsi Spesifik Tanah di Sumatera Barat

    No.Jenis tanah, bahan induk, topografi /

    fisiografi

    Torsi Spesifik (kg.m/cm2)

    Lembab Basah

    1. Alluvial (bahan aluvial, dataran) 0,0171 0,0152

    2. Andosol (batuan beku, dataran) 0,0180 0,0167

    3. Andosol (batuan beku, vulkan) 0,0216 0,0178

    4. Latosol (batuan beku, vulkan) 0,0189 0,0167

    5.Latosol dan Litosol (bahan beku

    endapan dan metamorf, pegunungan)0,0204 0,0165

    6.

    Podsolik Merah Kuning (bahan

    endapan dan beku, pegunungan

    lipatan)

    0,0165 0,0178

    7. Regosol (bahan aluvial, dataran) 0,0223 0,0164

    8.Regosol & Latosol (batuan beku,

    volkan)0,0196 0,0177

    Sumber : Suprodjo (1980)

    11. Nilai Tahanan Guling Roda Traktor

    Nilai tahanan guling roda traktor disajikan pada Tabel 11.

    Tabel 11. Nilai Koefisien Tahanan Guling Berbagai Kondisi Lahan

    No. Lahan Koefisien Tahanan Guling

    1. Wet and heavy clay soils (sinkage) 0,3 0,42. Plowed sandy loam field 0,2 0,3

    3. Loose sand 0,1 0,3

    4. Firm & dry stubble field 0,05 0,1

    5. Concrete 0,01 - 0,04

    Sumber : Fatemeta, IPB (1978)

    12. Nilai Traction Ratio Roda Traktor

    Nilai traction ratio (TR) disajikan pada Tabel 12.

    Tabel 12. Nilai Traction Ratio (TR) pada Berbagai Kondisi Lahan

    25

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    26/54

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    27/54

    Dim KA2 As Single

    Dim SV As Single

    Dim H3 As Single

    Dim H2 As Single

    Dim Q As Single

    Dim T As Single

    Dim WM1 As Single

    Dim WD As Single

    Dim M As Single

    Dim WDOT As Single

    Dim MDOT As Single

    WTOT = Val(Text1.Text)

    KA1 = Val(Text2.Text)

    KA2 = Val(Text3.Text)

    T = Val(Text4.Text)

    SV = Val(Text5.Text)

    H3 = Val(Text6.Text)

    H2 = Val(Text7.Text)

    WM1 = KA1 / 100 * WTOT

    WD = WTOT - WM1

    M = 100 * (KA1 - KA2) * WD / ((100 - KA1) * (100 - KA2))

    WDOT = M / T

    MDOT = WDOT / (H3 - H2)

    Q = MDOT * SV

    Text8.Text = Str(Q)

    End Sub------------------------------------

    Private Sub Command2_Click()Text1.Text = ""Text2.Text = ""Text3.Text = ""Text4.Text = ""Text5.Text = ""Text6.Text = ""

    Text7.Text = ""

    Text8.Text = ""End Sub

    27

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    28/54

    ----------------------------------------Private Sub Command3_Click()EndEnd Sub

    Program Komputer 2 (Daya Blower pada Alat / Mesin Pengering Produk

    Pertanian)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim P1 As Single

    Dim P2 As SingleDim P3 As Single

    Dim P4PM As Single

    Dim M As Single

    Dim Q As Single

    Dim E As Single

    Dim DAYA As Single

    P1 = Val(Text1.Text)

    P2 = Val(Text2.Text)

    P3 = Val(Text3.Text)

    P4PM = Val(Text4.Text)

    M = Val(Text5.Text)

    Q = Val(Text6.Text)

    E = Val(Text7.Text)

    DAYA = (P1 + P2 + P3 + P4PM * M) * Q / (E * 3600)

    Text8.Text = Str(DAYA)

    End Sub

    ---------------------------------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    Text1.Text = ""

    Text2.Text = ""

    Text3.Text = ""

    Text4.Text = ""Text5.Text = ""

    28

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    29/54

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    30/54

    KA2 = Val(Text3.Text)

    T = Val(Text4.Text)

    SV = Val(Text5.Text)

    H3 = Val(Text6.Text)

    H2 = Val(Text7.Text)

    HP = Val(Text8.Text)

    HL = Val(Text9.Text)

    SUMP = Val(Text10.Text)

    E = Val(Text11.Text)

    NKB = Val(Text12.Text)

    WM1 = KA1 / 100 * WTOT

    WD = WTOT - WM1

    M = 100 * (KA1 - KA2) * WD / ((100 - KA1) * (100 - KA2))

    WDOT = M / T

    MDOT = WDOT / (H3 - H2)

    Q = MDOT * SV

    P = Q * SUMP / (E * 3600)

    QB = Q * (HP - HL) / SV * 0.24

    BB = QB * T / NKB

    Text13.Text = Str(Q)

    Text14.Text = Str(P)

    Text15.Text = Str(BB)

    End Sub

    -------------------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    Text1.Text = ""Text2.Text = ""

    Text3.Text = ""

    Text4.Text = ""

    Text5.Text = ""

    Text6.Text = ""

    Text7.Text = ""

    Text8.Text = ""

    Text9.Text = ""

    30

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    31/54

    Text10.Text = ""

    Text11.Text = ""

    Text12.Text = ""

    Text13.Text = ""

    Text14.Text = ""

    Text15.Text = ""

    End Sub-------------------------------------

    Private Sub Command3_Click()

    End

    End Sub

    Program Komputer 4 (Kelembaban Relatif, Kelembaban Mutlak, dan Entalpi

    pada Proses Pengeringan Produk Pertanian)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim TDB As SingleDim TWB As Single

    Dim PWB As Single

    Dim PG As Single

    Dim HV As Single

    Dim PV As Single

    Dim RH As Single

    Dim HBESAR As Single

    Dim H As Single

    Dim HSI As Single

    TDB = Val(Text1.Text)

    TWB = Val(Text2.Text)

    PWB = Val(Text3.Text)

    PG = Val(Text4.Text)

    HV = Val(Text5.Text)

    PM = 14.7

    31

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    32/54

    CP = 0.24

    PV = PWB - ((PM - PWB) * (TDB - TWB) / (2800 - (1.3 *

    TWB)))

    RH = PV / PG * 100

    HBESAR = 0.622 * PV / (PM - PV)

    H = (CP * TDB) + (HBESAR * HV)

    HSI = H * 0.252 / (0.4536 * 0.24)

    Text6.Text = Str(PV)

    Text7.Text = Str(RH)

    Text8.Text = Str(HBESAR)

    Text9.Text = Str(H)

    Text10.Text = Str(HSI)

    End Sub

    ---------------------------------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    Text1.Text = ""

    Text2.Text = ""

    Text3.Text = ""

    Text4.Text = ""

    Text5.Text = ""

    Text6.Text = ""

    Text7.Text = ""

    Text8.Text = ""

    Text9.Text = ""

    Text10.Text = ""

    I. End Sub-----------------------------------------------

    Private Sub Command3_Click()

    End

    End Sub

    Program Komputer 5 (Energi untuk Memanaskan Udara Pengering dan

    Menguapkan Air pada Proses Pengeringan)

    32

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    33/54

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim WTOT As Single

    Dim KA1 As Single

    Dim KA2 As Single

    Dim T As Single

    Dim H3 As Single

    Dim H2 As Single

    Dim HKECIL2 As Single

    Dim HKECIL1 As Single

    Dim HFG As Single

    Dim Q1 As Single

    Dim Q2 As Single

    Dim EG As Single

    WTOT = Val(Text1.Text)

    KA1 = Val(Text2.Text)

    KA2 = Val(Text3.Text)

    T = Val(Text4.Text)

    H3 = Val(Text5.Text)

    H2 = Val(Text6.Text)

    HKECIL2 = Val(Text7.Text)

    HKECIL1 = Val(Text8.Text)

    HFG = Val(Text9.Text)

    WM1 = KA1 / 100 * WTOT

    WD = WTOT - WM1M = 100 * (KA1 - KA2) * WD / ((100 - KA1) * (100 - KA2))

    WDOT = M / T

    MDOT = WDOT / (H3 - H2)

    Q1 = MDOT * (HKECIL2 - HKECIL1)

    Q2 = WDOT * HFG

    EG = Q2 / Q1 * 100

    Text10.Text = Str(WDOT)

    Text11.Text = Str(MDOT)

    33

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    34/54

    Text12.Text = Str(Q1)

    Text13.Text = Str(Q2)

    Text14.Text = Str(EG)

    End Sub

    ----------------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    Text1.Text = ""

    Text2.Text = ""

    Text3.Text = ""

    Text4.Text = ""

    Text5.Text = ""

    Text6.Text = ""

    Text7.Text = ""

    Text8.Text = ""

    Text9.Text = ""

    Text10.Text = ""

    Text11.Text = ""Text12.Text = ""

    Text13.Text = ""Text14.Text = ""

    End Sub

    -----------------------------------

    Private Sub Command3_Click()

    End

    End Sub

    Program Komputer 6 (Efisiensi Lapang Pengoperasian Traktor)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim A, T, L, V, KKE, KKT, EL As Single

    A = Val(Text1.Text)

    T = Val(Text2.Text)

    L = Val(Text3.Text)

    34

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    35/54

    V = Val(Text4.Text)

    KKE = 0.006 * A / T

    KKT = 0.36 * L * V

    EL = KKE / KKT * 100

    Text5.Text = Str(KKE)

    Text6.Text = Str(KKT)

    Text7.Text = Str(EL)

    End Sub

    -------------------- ---------------------

    Private Sub Command2_Click()

    End

    End Sub

    Catatan :

    a). Kapasitas kerja efektif = Total luas / Total waktu

    = A(m2) / T(menit) x (Ha/ 10.000 m2) x (60 menit / jam) = 0,006 x A / T

    (ha/jam)

    b). Kapasitas kerja teoritis = Lebar kerja x Kecepatan

    = L(m) x V(m/detik) x (ha/10000 m2) x (3600 detik/jam) = 0,36 x L x V

    (ha/jam)

    Program Komputer 7 (Kecepatan Teoritis Roda Traktor)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim RPM, R, V As SingleRPM = Val(Text1.Text)

    R = Val(Text2.Text)

    V = Val(Text3.Text)

    V = 2 * 3.141593 * RPM / 60 * R

    Text3.Text = Str(V)

    End Sub

    -------- -------------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    35

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    36/54

    End

    End Sub

    Program Komputer 8 (Slip Roda Traktor)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim D, N, L, SLIP As Single

    D = Val(Text1.Text)

    N = Val(Text2.Text)

    L = Val(Text3.Text)

    SLIP = (3.141593 * D * N / 100 - L) / (3.141593 * D * N /

    100) * 100

    Text4.Text = Str(SLIP)

    End Sub

    ----- ----------------

    Private Sub Command2_Click()

    End

    End Sub

    Program Komputer 9 (Daya Bajak Piringan)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim L, V, G, HP As Single

    L = Val(Text1.Text)

    V = Val(Text2.Text)

    G = Val(Text3.Text)

    HP = G * L * V * 1000 / 3600 / 0.735

    Text4.Text = Str(HP)

    End Sub

    -------------- -----------------

    Private Sub Command2_Click()

    36

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    37/54

    End

    End Sub

    Program Komputer 10 (Daya Subsoiler)Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim KEDAL, KEC, GPD, HP As Single

    KEDAL = Val(Text1.Text)

    KEC = Val(Text2.Text)

    GPD = Val(Text3.Text)

    HP = KEDAL * KEC * GPD * 1000 / 3600 / 735

    Text4.Text = Str(HP)

    End Sub

    -------------------------- ---------------------

    Private Sub Command2_Click()

    End

    End Sub

    Program Komputer 11 (Kaliberasi Graindrill)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim D, N, B, BENIH, X As Single

    D = Val(Text1.Text)

    N = Val(Text2.Text)

    B = Val(Text3.Text)

    BENIH = Val(Text4.Text)

    X = 3.141593 * D * N * B * BENIH / 10000

    Text5.Text = Str(X)

    End Sub

    ------------------------------------ -------

    Private Sub Command2_Click()

    37

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    38/54

    Text1.Text = ""

    Text2.Text = ""

    Text3.Text = ""

    Text4.Text = ""

    Text5.Text = ""

    End Sub

    ----- -------------------------------------

    Private Sub Command3_Click()

    End

    End Sub

    Program Komputer 12 (Transplanter Bibit Padi)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim Q, I, W, P, L, V, RPM, BATANG, D, S, JARAK As

    Single

    Q = Val(Text1.Text)

    I = Val(Text2.Text)

    W = Val(Text3.Text)

    P = Val(Text4.Text)

    L = Val(Text5.Text)

    V = Val(Text6.Text)

    RPM = Val(Text7.Text)

    BATANG = Val(Text8.Text)

    D = 1000 * Q * I / W / P / LS = BATANG / D

    JARAK = V * 60 / RPM * 100

    Text9.Text = Str(D)

    Text10.Text = Str(S)

    Text11.Text = Str(JARAK)

    End Sub

    ---------- -----------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    38

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    39/54

    End

    End Sub

    Program Komputer 13 (Kaliberasi Sprayer)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim B, V, N, Q As Single

    B = Val(Text1.Text)

    V = Val(Text2.Text)

    N = Val(Text3.Text)

    Q = B * V * N / 60 / 10Text4.Text = Str(Q)

    End Sub

    ---------- ----------------------

    Private Sub Command2_Click()

    Text1.Text = ""

    Text2.Text = ""

    Text3.Text = ""

    Text4.Text = ""

    End Sub

    --------------- -----------------

    Private Sub Command3_Click()

    End

    End Sub

    Catatan :

    Q (liter / menit) = B (m) x V (km / jam) x N (liter / ha) x (jam / 60 menit) x (ha / 10

    m.km)

    Program Komputer 14 (Banyaknya Mesin Perontok (Thresher))

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    39

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    40/54

    Dim P, K, FC, BA As Single

    P = Val(Text1.Text)

    K = Val(Text2.Text)

    FC = Val(Text3.Text)

    BA = Int(FC * P / K)

    Text4.Text = Str(BA)

    End Sub

    ---------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    Text1.Text = ""

    Text2.Text = ""

    Text3.Text = ""Text4.Text = ""

    End Sub

    ---------------------------

    Private Sub Command3_Click()

    End

    End Sub

    Program Komputer 15 (Biaya Pokok Produksi)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim BT, N, BTT, KP, BP As Single

    BT = Val(Text1.Text)

    N = Val(Text2.Text)

    BTT = Val(Text3.Text)

    KP = Val(Text4.Text)

    BP = ((BT / N) + BTT) / KP

    Text5.Text = Str(BP)

    End Sub

    -----------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    End

    40

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    41/54

    End Sub

    -----------------------------

    Private Sub Command3_Click()

    Text1.Text = ""

    Text2.Text = ""

    Text3.Text = ""

    Text4.Text = ""

    Text5.Text = ""

    End Sub

    Program Komputer 16 (Kebutuhan DayaEngine Traktor)

    Rumus :

    P1 = DS x D x L x N x V / Ed / 75 x 100

    P2 = CRR x W x V / Ew / 75 x 100

    PEngine = (P1 + P2) x 100 / (100 - TOL)

    dengan : DS adalah draft spesifik tanah (kg/cm2), D adalah kedalaman pengolahan

    tanah (cm), L adalah lebar kerja bajak singkal (cm), N adalah banyaknya telapak

    bajak (bottom), V adalah kecepatan traktor (m/detik), Ed adalah efisiensi penerusan

    daya dari engine ke batang penarik (%), CRR adalah koefisien tahanan guling roda

    (tanpa dimensi satuan), W adalah berat taktor (kg), Ew adalah efisiensi penerusan

    daya dari engine ke roda (%), TOL adalah toreransi kebutuhan daya (0-30, dalam

    %),P1 adalah daya untuk mengolah tanah (HP), P2 adalah daya untuk menggerakkan

    roda traktor (HP), 75 adalah konversi satuan, yaitu 1 HP = 75 kg.m/detik, dan

    PEngine adalah perencanaan daya engine traktor (HP).

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim DS, D, L, N, V, Ed As Single

    Dim CRR, W, Ew, TOL, P1, P2 As Single

    Dim PEngine As Single

    DS = Val(Text1.Text)D = Val(Text2.Text)

    41

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    42/54

    L = Val(Text3.Text)

    N = Val(Text4.Text)

    V = Val(Text5.Text)

    Ed = Val(Text6.Text)

    CRR = Val(Text7.Text)

    W = Val(Text8.Text)

    Ew = Val(Text9.Text)

    TOL = Val(Text10.Text)

    P1 = DS * D * L * N * V / Ed / 75 * 100

    P2 = CRR * W * V / Ew / 75 * 100

    PEngine = (P1 + P2) * 100 / (100 - TOL)

    Text11.Text = Str(PEngine)

    End Sub

    ....................................

    Private Sub Command2_Click()

    End

    End Sub

    .....................................

    Private Sub Command3_Click()

    Text1.Text = ""

    Text2.Text = ""

    Text3.Text = ""

    Text4.Text = ""

    Text5.Text = ""

    Text6.Text = ""

    Text7.Text = ""

    Text8.Text = ""

    Text9.Text = ""

    Text10.Text = ""

    Text11.Text = ""

    End Sub

    42

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    43/54

    Program Komputer 17 ( DayaEngine Mesin Penyiang Putar )

    Rumus yang dipakai meliputi rumus perhitungan daya penyiangan, daya untuk

    mengatasi tahanan guling roda, dan daya engine, sebagai berikut :

    P1 = Ts x d x l x RPM x 2 / (60 x 75)

    dengan :

    P1 = Daya penyiangan (HP)

    Ts = Torsi spesifik pemotongan tanah (kg.m / cm2)

    D = Kedalaman penyiangan (cm)

    l = Lebar kerja penyiangan (cm).

    RPM = Frekuensi putaran pisau penyiang tiap menit

    60 = Konversi satuan, 1 menit = 60 detik.

    P2 = Crrx w x V / 75

    dengan :

    P2 = Daya untuk mengatasi tahanan guling roda (HP)

    Crr= Koefisien tahanan guling roda

    w = Berat total mesin (kg)

    V = Kecepatan maju mesin (m/detik).

    P3 = (P1 / Ep ) + (P2 / Ew )

    dengan :

    P3 = Daya engine (HP)

    Ep = Efisiensi penerusan daya dari engine ke pisau penyiang (desimal, 0 1)

    Ew = Efisiensi penerusan daya dari engine ke roda penggerak (desimal, 0 1).

    ListProgram

    Private Sub Command1_Click()

    Dim TS As Single

    Dim D As Single

    Dim L As Single

    II. Dim RPM As SingleDim CRR As Single

    Dim W As Single

    Dim V As Single

    43

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    44/54

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    45/54

    End

    End Sub

    Program Komputer 18 (Kebutuhan Banyaknya Mesin Penggiling Padi)

    Rumus :

    GKPPT = A x P x IP ..............................................................(1.18.1)

    GKGPT = EP x GKPPT ...........................................................(1.18.2)

    KRMUPT = KRMUPJ x JPT ..................................................(1.18.3)

    B = FC x GKGPT / KRMUPT ................................................(1.18.4)

    dengan : A = luas sawah (ha), P = produktivitas sawah (GKP/ha), IP = intensitas

    pertanaman (kali/tahun), EP = efisiensi penjemuran gabah (desimal, 0-1), GKGPT =

    banyaknya produksi gabah kering giling tiap tahun (kg/tahun), KRMUPJ = kapasitas

    kerja RMU tiap jam (kg GKG / jam), JPT = Jam kerja tiap RMU per tahun

    (jam/tahun), KRMUPT = kapasitas kerja tiap RMU tiap tahun (kg GKG / tahun), FC

    = faktor koreksi (desimal, 0-1), dan B = banyaknya mesin penggiling padi.

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim A As Single

    Dim P As Single

    Dim IP As Single

    Dim EP As Single

    Dim JPT As Single

    Dim FC As Single

    Dim KRMUPJ As Single

    Dim B As Single

    A = Val(Text1.Text)

    P = Val(Text2.Text)

    IP = Val(Text3.Text)

    EP = Val(Text4.Text)

    JPT = Val(Text5.Text)

    FC = Val(Text6.Text)

    KRMUPJ = Val(Text7.Text)

    45

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    46/54

    GKPPT = A * P * IP

    GKGPT = EP * GKPPT

    KRMUPT = KRMUPJ * JPT

    B = Int(FC * GKGPT / KRMUPT)

    Text8.Text = Str(B)

    End Sub

    -------------------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    Text1.Text = ""

    Text2.Text = ""

    Text3.Text = ""

    Text4.Text = ""

    Text5.Text = ""

    Text6.Text = ""

    Text7.Text = ""

    Text8.Text = ""

    End Sub

    -------------------------------------

    Private Sub Command3_Click()

    End

    End Sub

    Program Komputer 19 (Daya Mekanis Motor Berdasarkan Konsumsi Bahan

    Bakar)

    Listprogram :Private Sub Command1_Click()

    Dim Q, RHO, NBB, ET, PK, PM As Single

    Q = Val(Text1.Text)

    RHO = Val(Text2.Text)

    NBB = Val(Text3.Text)

    ET = Val(Text4.Text)

    C1 = 4.2

    C2 = 3600

    46

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    47/54

    C3 = 735

    PK = Q * RHO * NBB * C1 / (C2 * C3)

    PM = ET * PK

    Text5.Text = Str(PK)

    Text6.Text = Str(PM)

    End Sub

    -------------------------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    Text1.Text = ""

    Text2.Text = ""

    Text3.Text = ""

    Text4.Text = ""e. Text5.Text = ""

    Text6.Text = ""End Sub

    ----------------------------------------------

    Private Sub Command3_Click()

    End

    End Sub

    - - - - - - - - - - - - -

    Catatan :

    Motor Diesel : RHO = 0,8

    NBB = 9800000

    ET = 0,33

    Motor Bensin : RHO = 0,725

    NBB = 10100000

    ET = 0,195

    Program Komputer 20 (Daya di Dalam Silinder Motor Bakar Empat Tak)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    47

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    48/54

    Dim PKECIL, D, S, NBESAR, N, PBESAR, PI, C1, C2, C3, C4,

    C5 As Single

    PI = 3.141593

    C1 = 9.8

    C2 = 2

    C3 = 100

    C4 = 60

    C5 = 4

    PKECIL = Val(Text1.Text)D = Val(Text2.Text)S = Val(Text3.Text)

    NBESAR = Val(Text4.Text)

    N = Val(Text5.Text)PBESAR = PKECIL * PI * D ^ 2 * S * NBESAR * N * C1 / (C2* C3 * C4 * C5)Text6.Text = Str(PBESAR)End Sub-------------------------------------Private Sub Command2_Click()Text1.Text = " "Text2.Text = " "Text3.Text = " "Text4.Text = " "

    Text5.Text = " "

    Text6.Text = " "End Sub--------------------------------------Private Sub Command3_Click()EndEnd Sub

    Program Komputer 21 (Daya Hidraulik)Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim Q, P, PHID, C1, C2, C3 As Single

    C1 = 10000

    C2 = 1000

    C3 = 75

    Q = Val(Text1.Text)

    P = Val(Text2.Text)

    48

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    49/54

    PHID = Q * P * C1 / (C2 * C3)

    Text3.Text = Str(PHID)

    End Sub

    -------------------------------------

    Private Sub Command2_Click()Text1.Text = " "Text2.Text = " "

    Text3.Text = " "

    End Sub-------------------------------------

    Private Sub Command3_Click()

    End

    End Sub

    Program Komputer 22 (Daya pada PTO)

    Listprogram :

    Private Sub Command1_Click()

    Dim TORSI, RPM, DAYA, C1, C2, C3, C4 As Single

    TORSI = Val(Text1.Text)

    RPM = Val(Text2.Text)

    C1 = 2

    C2 = 3.141593

    C3 = 60

    C4 = 735

    DAYA = TORSI * RPM * C1 * C2 / (C3 * C4)Text3.Text = Str(DAYA)

    End Sub

    --------------------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    Text1.Text = " "

    Text2.Text = " "Text3.Text = " "

    End Sub

    49

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    50/54

    --------------------------------------Private Sub Command3_Click()EndEnd Sub

    Program Komputer 23 (Simulasi Pengeringan)

    Rumus :

    Hubungan antara debit udara pengering (Q, m3/jam) dan kehilangan tekanan

    (DELTAP, Pa) pada blower tipe D4D 250 B yaitu :

    DELTAP = C1 + C2 x Q - C3 x Q2 ..... ..... .......(1.23.1)

    dengan C1 = 292,05, C2 = 0,1516, dan C3 = 0,00006.

    P1 = Q x DELTAP / (C4 x C5) ..............................(1.23.2)P2 = P1 / EF ................................................. ...........(1.23.3)

    ENLI = P2 x T ............................................. ...........(1.23.4)

    BIAYA = ENLI x HL ....................................... ......(1.23.5)

    dengan P1 = daya untuk memutar blower (kW) , P2 = daya pada motor listrik (kW),

    EF = efisiensi mekanis motor listrik (desimal, 0 1), ENLI = energi listrik terpakai

    (kW.j), T = waktu harapan lama pengeringan (jam), HL = harga listrik (Rp / kWh),

    BIAYA= biaya listrik (Rp), C4 = 3600 (angka konversi, 1 jam = 3600 detik), dan C5 =

    1000 (konversi 1 k = 1000).

    Listprogram:

    Private Sub Command1_Click()

    Dim WTOT, KA1, KA2, T, TWB2, H2, H3, SV, EF, HL, WM1, WD,

    M, WDOT, MDOT, DELTAP, P1, P2, ENLI, BIAYA As Single

    C1 = 292.05

    C2 = 0.1516

    C3 = 0.00006

    C4 = 3600

    C5 = 1000

    WTOT = Val(Text1.Text)

    KA1 = Val(Text2.Text)

    KA2 = Val(Text3.Text)

    T = Val(Text4.Text)

    TWB2 = Val(Text5.Text)

    50

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    51/54

    H2 = Val(Text6.Text)

    H3 = Val(Text7.Text)

    SV = Val(Text8.Text)

    EF = Val(Text9.Text)

    HL = Val(Text10.Text)

    WM1 = KA1 / 100 * WTOT

    WD = WTOT - WM1

    M = 100 * (KA1 - KA2) * WD / ((100 - KA1) * (100 - KA2))

    WDOT = M / T

    MDOT = WDOT / (H3 - H2)

    Q = MDOT * SV

    DELTAP = C1 + C2 * Q - C3 * Q ^ 2

    P1 = Q * DELTAP / (C4 * C5)

    P2 = P1 / EF

    ENLI = P2 * T

    BIAYA = ENLI * HL

    Text11.Text = Str(WM1)

    Text12.Text = Str(WD)

    Text13.Text = Str(M)

    Text14.Text = Str(WDOT)

    Text15.Text = Str(MDOT)

    Text16.Text = Str(Q)

    Text17.Text = Str(DELTAP)

    Text18.Text = Str(P1)

    Text19.Text = Str(P2)

    Text20.Text = Str(ENLI)Text21.Text = Str(BIAYA)

    End Sub

    ---------------------------

    Private Sub Command2_Click()

    Text1.Text = " "

    Text2.Text = " "

    Text3.Text = " "

    Text4.Text = " "

    51

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    52/54

    Text5.Text = " "

    Text6.Text = " "

    Text7.Text = " "

    Text8.Text = " "

    Text9.Text = " "

    Text10.Text = " "

    Text11.Text = " "

    Text12.Text = " "

    Text13.Text = " "

    Text14.Text = " "

    Text15.Text = " "

    Text16.Text = " "

    Text17.Text = " "

    Text18.Text = " "

    Text19.Text = " "

    III. Text20.Text = " "Text21.Text = " "

    End Sub

    ----------------------------Private Sub Command3_Click()

    End

    End Sub

    Program Komputer 24 (Daya pada Batang Penarik)

    Listprogram :Dim F, V, P As SingleC1 = 1000C2 = 3600C3 = 75F = Val(Text1.Text)

    V = Val(Text2.Text)P = F * V * C1 / (C2 * C3)Text3.Text = Str(P)End Sub-------------------------------------

    Private Sub Command2_Click()Text1.Text = " "

    52

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    53/54

    Text2.Text = " "Text3.Text = " "End Sub-------------------------------------Private Sub Command3_Click()

    EndEnd Sub

    DAFTAR PUSTAKA

    Djojodihardjo, Harijono. 1985. Dasar-dasar Termodinamika Teknik. Cetakan

    Pertama, Penerbit PT Gramedia, Jakarta.

    Jasjfi, E. 1985. Metode Pengukuran Teknik(Terjemahan). Edisi Keempat. Penerbit

    Erlangga. Jakarta.

    Institut Pertanian Bogor. 1978. Strategi Mekanisasi Pertanian. Departemen

    Mekanisasi Pertanian FATEMETA, Bogor.

    Ramelan, A. H., N. H. R. Parnanto, dan Kawiji. 1996. Fisika Pertanian. Edisi

    Pertama. Cetakan Pertama. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

    Santosa. 1993. Aplikasi Program Basic untuk Analisis Data Penelitian dalamPenyajian Model Matematika. Cetakan Pertama. Andi Offset. Yogyakarta.

    133 hal.

    Santosa. 2003. Penerapan Komputer. Jilid I. Fakultas Pertanian Universitas

    Andalas. Padang.

    Santosa. 2003. Penerapan Komputer. Jilid II. Fakultas Pertanian Universitas

    Andalas. Padang.

    Santosa. 2004. Penerapan Komputer. Jilid III. Fakultas Pertanian Universitas

    Andalas. Padang.

    Santosa. 2004. Pengantar Teknik Pertanian. Jilid I. Fakultas Pertanian Universitas

    Andalas. Padang.

    Santosa. 2005. Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Studio.Net 2003 dalam

    Bidang Teknik dan Pertanian, ISBN : 979-731-755-2, Penerbit Andi, Edisi I

    Cetakan I, Yogyakarta.

    Soemitro, H. W., 1986. Teori dan Soal-soal Mekanika Fluida dan Hidraulika. Edisi

    Kedua. Erlangga. Jakarta.

    53

  • 8/14/2019 Manajemen Tenaga Alat dan Mesin Pertanian

    54/54

    Suprodjo. 1980. Cara-cara Menentukan Ukuran Utama dari Traktor untuk

    Pengolahan Tanah. Bagian Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi

    Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

    54