KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga...

20
Tenaga Kerja Sektor Pertanian: Hasil dari Transformasi Struktural Prof. Dr. Bustanul Arifin [email protected] Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILA Dewan Pendiri/Ekonom Senior INDEF, Jakarta Professorial Fellow di InterCAFE dan MB-IPB, Bogor Seminar Ekonomi Ketengakerjaan KADIN Indonsia, tanggal 14 Desember 2013 di Jakartaa

Transcript of KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga...

Page 1: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Tenaga Kerja Sektor Pertanian: Hasil dari Transformasi Struktural

Prof. Dr. Bustanul [email protected]

Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILADewan Pendiri/Ekonom Senior INDEF, Jakarta

Professorial Fellow di InterCAFE dan MB-IPB, Bogor

Seminar Ekonomi Ketengakerjaan KADIN Indonsia, tanggal 14 Desember 2013 di Jakartaa

Page 2: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Pembangunan: Transformasi Struktural• Pembangunan ekonomi ditandai dengan penurunan

pangsa sektor pertanian terhadap PDB dan penyerapantenaga kerja, dan peningkatan pangsa industri dan jasa.

• Penuruan pangsa sektor pertanian sering diartikan salaholeh para ekonom makro yang tidak paham transformasistruktural, sehingga menimbulkan anggapan bahwasektor pertanian tidak penting atau tidak perlu diproteksi.

• Secara teoritis, penurunan pangsa ini dapat dijelaskandengan teori konsumsi (Hukum Engle), pertambahanproduktivitas pertanian, dan keunggulan komparatif dankompetitif dalam perdagangan internasional.

Page 3: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Penurunan Serapan Tenaga Kerja: Lambat• Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu

lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industridan jasa, sehingga beban sektor pertanian amat berat.

• Penurunan pangsa dapat dilihat sebagai push factor & pull-factor. Push-factor berkonotasi negatif, menunjukkanadanya kemiskinan di sektor pertanian dan pedesaan. Pull-factor berkonotasi positif karena sektor non-pertanianlebih atraktif bagi tenaga kerja pedesaan (pertanian) yang memiliki keterampilan, sehingga meningkatkan nilaitambah dan menggerakan perekonomian negara.

Page 4: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Struktur Ekonomi 1965 1975 1985 1995 2000 2010

Pangsa PDBPertanian 57.1 30.2 22.9 17.1 17.0 14.2

Industri 12.5 33.5 35.3 41.8 47.0 12.5

Jasa 31.4 36.3 42.8 41.1 36.0 53.3Pangsa Tenaga kerjaPertanian na 62 56 48 46 43

Sektor lain na 38 44 52 54 57

Sumber: BPS, berbagai tahun

Ketidaklengkapan Transformasi Stuktural

Page 5: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

1900 1910 1920 1930 1940 1950 1960 1970 199019800

10

20

30

40

50

60

Agriculture Industry Services

Sumber: van der Eng (2001), at 1993 price

Pangsa Pertanian dan Industri dalam Ekonomi

Page 6: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Sectoral Share of Indonesia's GDP

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70Agricult

Industry

Manufact

Service

Page 7: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Penyerapan tenaga kerja pertanian masih besar (42,5%), perdagangan (20,4%), jasa sosial (14,5%),industri (12,5%).

Sumber: BPS, berbagai tahun

12.5

20.4

14.5

42.5

10

13

16

19

22

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

(persen)

40

42

44

46

48

Perindustrian Perdahangan, hotel, restoranJasa sosial lain Pertanian, perikanan, kehutanan (Sumbu Kanan)

(persen)

Soeharto SBYMegaGus DurHabibie

Page 8: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Pertumbuhan Penduduk dan Kebutuhan Pangan: Apakah Jebakan Malthus akan terjadi?

Jumlah Penduduk Dunia (miliar)World Population (B)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1981 1999 2015 2030

Negara Transisi

Negara Maju

Negara Berkembang

Penduduk 2030: Bertambah 3 miliar

500

1000

1500

2000

2500

3000

1981 1999 2015 2030

Negara Transisi

Negara Maju

Negara Berkembang

Pangan 2030: Kebutuhan bertambah 50%

Permintaan Biji-Bijian Dunia (ton)

Jebakan Thomas Malthus (berupa kondisi kekurangan pangan dan bahkankepunahan manusia) akan menjadi kenyataan jika manusia tidak mampumenggunakan mengembangkan tekonologi pangan dan pertanian ke depan

Page 9: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Pertumbuhan Penduduk Indonesia: Eksponensial

Sumber: BPS, Hasil Sensus Penduduk 2010

60.7 jt

97.1 jt119.2 jt

147.5 jt

179.4 jt

205.1 jt

237.6 jt

0 jt

50 jt

100 jt

150 jt

200 jt

250 jt

300 jt

1930 1940 1950 1961 1971 1980 1990 2000 2010

Sensus

Page 10: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Piramida Penduduk Indonesia 1961-20101971

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan

    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

1961

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan

    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

1980

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan

    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

1990

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

2000

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan

    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

2010

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan

    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

Sumber: BPS, Hasil Sensus Penduduk 2010

Page 11: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Angkatan Kerja Bertambah, Pengangguran Berkurang?

8.090.898.8144.02001Tahun Penduduk 15+ Angkatan kerja Bekerja Menganggur

2002 148.7 100.8 91.6 9.12003 151.4 102.8 82.8 9.92004 153.9 104.0 93.7 10.32005 158.5 105.9 94.0 11.92006 160.8 106.4 95.5 10.92007 164.1 109.9 99.9 10.02008 166.6 111.9 102.6 9.42009 169.3 113.8 104.9 9.02010 172.1 116.5 108.2 8.32011 171.8 117.4 109.7 7.7

Sumber: BPS-Sakernas (Survai Tenaga Kerja Nasional), berbagai tahun

Page 12: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Pergeseran Tenaga Kerja Sektor: Tak Terpola?

1.701.611.501.40Lainnya: tambang,gas dll109.67111.28108.21107.41Total (juta orang)

16.6517.0215.9615.62Jasa kemasyarakatan2.632.061.741.64Keuangan, perbankan5.085.585.625.82Transportasi, komunikasi

23.4023.2422.4922.21Perdagangan, hotel6.345.595.594.84Konstruksi

14.5413.7013.8213.05Perindustrian39.3342.4841.4942.83Pertanian

AgustusFebruariAgustusFebruari20112010Lapangan Pekerjaan

Sumber: BPS, 2011

Page 13: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Status Pekerjaan: Rentan terhadap Kejutan

109.67111.28108.21107.41Total (juta orang)17.9919.9818.7719.687. Pekerja keluarga/tak dibayar5.645.165.135.286. Pekerja bebas non-pertanian5.485.585.826.325. Pekerja bebas pertanian

37.7734.5132.5230.724. Buruh/Karyawan3.723.593.263.023. Berusaha, buruh tetap

19.6621.3121.6821.922. Berusaha, buruh tidak tetap19.4121.1521.0320.461. Berusaha sendiri

AgustusFebruariAgustusFebruari20112010Status Pekerjaan Utama

Sumber: BPS, 2011

Page 14: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

“Sentra Produksi danPengolahan Hasil Bumidan Lumbung Energi

Nasional”"Pusat Produksi danPengolahan Hasil

Tambang & LumbungEnergi Nasional"

''Pusat Produksi danPengolahan Hasil

Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan, Migasdan Pertambangan

Nasional''

KoridorSumatera

Koridor Kalimantan

Koridor Sulawesi

''Pintu GerbangPariwisata dan

Pendukung PanganNasional''

"Pendorong Industri dan Jasa Nasional"

“Pusat PengembanganPangan, Perikanan, 

Energi danPertambangan

Nasional”

Koridor Jawa

Koridor Bali - NTT

Koridor Papua – Kep. Maluku

MP3EI: Pengembangan 6 Koridor Ekonomi

Sumber: Kantor Menko Perekonomian, 2011

Page 15: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Kinerja Perdagangan Pangan 1990-2010

0

5

10

15

20

25

30

35

1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

USD billion

Agro‐food exports  Agro‐food imports  Agro‐food balance 

Sumber: UN Comtrade, Database 2011

Page 16: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Pangsa Ekspor Indonesia di Dunia, 1990-2010

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Coconuts Palm oil Coffee Cocoa beans Rubber%

Sumber: UN Comtrade Database 2011 dan FAO STAT 2011

Page 17: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

0

20

40

60

80

100

1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Wheat Soybean Cotton lint Bovine meat Milk ‐ excluding butter%

Pangsa Impor Indonesia di Dunia, 1990-2010

Sumber: FAO FAO STAT 2011

Page 18: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Tujuan Ekspor Produk Pertanian (% total)

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Vietnam

Spain

Egypt

Brazil

Korea

Bangladesh

Italy

Germany

Singapore

Japan

Netherlands

Malaysia

United States

China

India

Sumber: UN Comtrade, Database 2011

Page 19: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Vietnam

Singapore

Malaysia

Canada

New Zealand

India

Brazil

Argentina

Thailand

China

Australia

United States

Asal Impor Produk Pertanian (% total)

Sumber: UN Comtrade, Database 2011

Page 20: KADIN-Arifin-Tenaga Kerja Sektor Pertanian Serapan Tenaga Kerja: Lambat • Penurunan pangsa tenaga kerja sektor pertanian terlalu lambat, menandakan tidak berkembangnya sektor industri

Penutup: Perubahan Kebijakan ke Depan• Benar, bahwa penyerapan angkatan kerja sektor pertanian masih

besar. Tapi sektor pertanian akan terlalu berat menanggungbeban berat, jika sektor perindustrian dan jasa tidak mampumenyerap tambahan tenaga kerja tersebut.

• Pembangunan ekonomi akan lebih beradab, jika insentif investasidi sektor industri manufaktur (dan jasa) juga terus dibangun dandigerakkan, sehingga terjadi multiplikasi serapan tenaga kerja.

• Sektor pertanian cenderung bergerak ke arah sistem inovasi danteknologi baru dengan tuntutan efisiensi dan produktivitas semakintinggi, sehingga mensyaratkan tenaga kerja terdidik dan terampil.

• Peningkatan kapasitas produksi sektor pertanian wajib dilakukan, melalui pendidikan formal dan non-formal, penyebaran informasi, pelatihan, pendampingan, dan pemberdayaan petani.

• KADIN Indonesia adalah ujung tombak transformasi struktural ini.