Manajemen Risiko -...

15
Manajemen Risiko

Transcript of Manajemen Risiko -...

Manajemen Risiko

Daftar Isi

• Latar Belakang Implementasi Manajemen Risiko

• Tujuan Manajemen Risiko

• Definisi

• Model Manajemen Risiko

• Control Self Assessment

Latar Belakang Manajemen Risiko

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

• Penerapan manajemen risiko adalah untuk mendukung penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perseroan dalam rangka menjaga kepentingan seluruh stakeholders & meningkatkan nilai pemegang saham.

Kelangsungan Usaha

• Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan dan Entitas Anak tidak terlepas dari berbagai risiko usaha yang dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha.

Kinerja Keuangan

• Ketidakpastian pasar keuangan dan perekonomian berpotensi negatif bagi kinerja keuangan Grup Perseroan dan Entitas Anak.

Tujuan Manajemen Risiko

Memaksimalkan nilai pemegang saham dan melindungi kepentingan stakeholdersmelalui manajemen risiko yang efektif

Nilai Pemegang Saham dan

Kepentingan Stakeholders

Memastikan kelangsungan usaha dengan melibatkan seluruh manajemen dan karyawan untuk menilai efektivitas sistem pengendalian internal dan mengelola risiko

Kelangsungan Usaha Mengelola risiko

keuangan, di antaranya tingkat bunga, kredit, likuiditas, dan nilai tukar melalui diversifikasi instrumen pendanaan dan portofolio aset

Risiko Keuangan yang

Terkelola

Definisi

Segala sesuatu yang dapat menghalangi organisasi dalam mencapai tujuannya.Dampak atas ketidakpastian mencapai tujuan (ISO 31000).Risiko

Risiko Negara: Risiko atas perusahaan yang beroperasi di suatu negara, yaitu IndonesiaRisiko Pasar/Industri: Risiko atas perusahaan yang beroperasi di suatu industri tertentu, yaitu otomotif & pembiayaanRisiko Sistem/Proses Bisnis: Risiko atas perusahaan terkait dengan strategi, aset, sistem, organisasi, dan proses bisnis

Tipe Risiko

Ancaman atau Bahaya: Risiko kehilangan atau sesuatu yang buruk terjadiHasil yang Tidak Pasti: Tidak sesuai harapanOpportunity Loss: Risiko opportunity loss atau sesuatu yang baik tidak terjadi

Bentuk Risiko

Dampak: Skenario yang buruk selama 12-18 bulan.Kemungkinan: Kemungkinan adalah penjelasan kualitatif atas peluang atau frekuensi.

Ukuran Tingkat Risiko

CONTROL SELF-ASSESSMENTMODEL

Model Manajemen Risiko

Tujuan / IKU

Proses / Prosedur

Bisnis

Aktivitas

Kejadian Rugi /Sebab

Dampak Risiko

Mitigasi /Pengendalian

Saat Ini

RisikoTersisa

Rencana Perlakuan

Risiko Diharapkan

Risiko Bawaan

MANAJEMEN

RISIKO

DAFTAR RISIKO

PENILAIAN RISIKO

MITIGASI RISIKO

EVALUASI

Pengukuran Risiko: Matriks RisikoMATRIKS RISIKO

Tindakan segera diperlukan

Perhatian manajemen senior diperlukan

Tanggung jawab manajemen perlu ditetapkan

Dikelola dengan prosedur rutinRendah

Medium

Ekstrem

Tinggi

Penjelasan

Tinggi Ekstrem Ekstrem Ekstrem

Medium Ekstrem Ekstrem

Rendah

TinggiTinggi

Tinggi

Tinggi Tinggi Tinggi

Tinggi

Medium Medium

Medium Medium

Medium Medium

Rendah

RendahRendahRendah

JarangKurang

MungkinMungkin

Sangat

MungkinHampir Pasti

KEMUNGKINAN

Bencana

Mayor

Moderat

Minor

Insignifikan

DAMPAK

UKURAN

DAMPAK• Bencana• Mayor• Moderat• Minor• Insignifikan

KEMUNGKINAN• Hampir Pasti : 99%• Sangat Mungkin : 75%• Mungkin : 50%• Kurang Mungkin: 25%• Jarang : 1%

Pengukuran Risiko: Ukuran DampakUkuran Kuantitatif

Laba

Sebelum

Pajak

PendapatanBiaya Pokok

Pendapatan

Beban

Operasional

Pendapatan

/ Beban

Non-

operasional

Bencana

100% 30% 78% 50% 372%

Mayor

10% 3% 8% 5% 38%

Moderat

5% 2% 4% 3% 19%

Minor

3% 1% 2% 1% 10%

Insignifikan (sesuai target)

Ukuran Kualitatif

Perusahaan Output SDM Legal Keuangan

Bencana Penutupan operasi bisnis atau bangkrut

Mayor

Kegagalanstrategis;

kehilangan pangsa pasar signifikan;

turunnya reputasi; kelangsungan

organisasiterancam

Kegagalan untuk mencapai target

kinerja

Turnoverkaryawan tinggi;Reputasi buruk

sebagai pemberikerja

Pelanggaran peraturan dengan

konsekuensi material namun

Tidak dapat seketika diperbaiki

Kerugian keuangan besar

berdampak pada kerugian modal

(sampai 50% dariEkuitas)

Moderat

Kerusakanreputasi

perusahaan namun dapat

dikelola

Turunnya kinerja(beberapa

masalah kualitas,biaya,

penyampaian, keselamatan,

moral)

Masalah yang luas terkait semangat

karyawan (mempengaruhikualitas, biaya, &

penyampaian)

Pelanggaran peraturan dengan

konsekuensimaterial

Kerugian keuangan pada suatu periode.

Tingkat pengembalian

investasi nol atau negatif

Minor

Tidak ada pengaruh

Pengurangan minor atas kinerjadan target divisi /

departemen

Penurunan kepuasankaryawan

(dampak minor atas produktivitas

& output)

Pelanggaran peraturan dengan

konsekuensi minimal

Biaya divisitertentu

melampauianggaran (dampak

minor atas IKU Keuangan)

Insignifikan Dampak yang dapat diabaikan bagi organisasi

Manajemen Risiko: Control Self-AssessmentUraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk

Mengelola Risiko

Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –Bawaan

Kontrol

1. Risiko Ekonomi:Adanya penurunan pertumbuhan ekonomi

Menurunnya daya beli masyarakat yang berdampak negatif pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja, dan prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak.

Mayor Mungkin Tinggi Penetapan kebijakan dan pengambilan tindakan untuk perkembangan usahanya & pengurangan dampak negatif.

2. Risiko Kebijakan Pemerintah• Kebijakan pemerintah terkait

industri otomotif, seperti kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar, peningkatan biaya registrasi kendaraan baru, serta pajak pemilikan kendaraan

• Kebijakan pemerintah terkait industri pembiayaan, seperti kewajiban perizinan pembukaan kantor cabang dari OJK & peningkatan uang muka pinjaman pembiayaan

• Turunnya penjualan kendaraan bermotor, permintaan suku cadang, & frekuensi perbaikan kendaraan sehingga pendapatan Perseroan berkurang.

• Panjangnya proses perizinan berdampak pada penundaan rencana perluasan jaringan grup pembiayaan Perseroan.

• Naiknya uang muka pinjaman mengurangi permintaan pembiayaan

Moderat Mungkin Tinggi • Peninjauan menyeluruh atas peraturan & ketentuan yang berlaku.

• Perseroan memiliki divisi legal yang kompeten yang selalu mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah khususnya di industri yang dijalani oleh Perseroan.

Manajemen Risiko: Control Self-AssessmentUraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk

Mengelola Risiko

Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –Bawaan

Kontrol

3. Risiko Konsentrasi Wilayah PenjualanPerubahan merugikan pada faktor ekonomi Yogyakarta dan demografi di Jawa Tengah & DI Yogyakarta

Dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, dan prospek grup otomotif Perseroan.

Mayor Mungkin Tinggi • Penerapan strategi perluasan jaringan distribusinya dengan peningkatan pembukaan jaringan diler di lokasi-lokasi strategis di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

• Identifikasi lahan baru yang berlokasi strategis untuk akuisisi lahan.

Manajemen Risiko: Control Self-AssessmentUraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk

Mengelola Risiko

Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –Bawaan

Kontrol

4. Risiko Persaingan Usaha• Pembelian Toyota dari kota

lainnya untuk digunakan di

Jawa Tengah atau DI Yogyakarta

• Persaingan dari kendaraan

merek lain terutama Honda

• Persaingan dari bengkel tidak

resmi yang melayani perbaikan

& pengecatan, serta penjualan

suku cadang asli maupun

imitasi dengan harga lebih

murah.

• Persaingan dari perusahaan

pembiayaan lain & bank yang

lebih murah harganya, lebih

cepat persetujuannya, sumber

finansial dan akses permodalan

yang lebih baik.

• Otomotif: Turunnya pangsa

pasar dan pendapatan akibat

persaingan dari merek, diler

atau bengkel tidak resmi.

• Pembiayaan: Persaingan usaha

yang dihadapi Perseroan dan

Entitas Anak memiliki dampak

negatif terhadap pendapatan,

kegiatan usaha, kondisi

keuangan, dan prospek.

Moderat Sangat Mungkin

Tinggi • Perseroan memberikan nilai lebih kepada konsumennya dengan menjamin kualitas layanan yang diberikan melalui sumber daya manusia andal dan terlatih.

• Perseroan memberi fasilitas untuk

meningkatkan kenyamanan

konsumen, seperti:

a. untuk otomotif, yaitu jaringan

diler yang luas & tersebar di

lokasi-lokasi strategis, fasilitas

bengkel berupa booking service,

express maintenance, Toyota

Home Service, bengkel keliling

Dyna, dan car transporter,

b. untuk pembiayaan, yaitu call

center yang tersentralisasi.

Manajemen Risiko: Control Self-AssessmentUraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk

Mengelola Risiko

Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –Bawaan

Kontrol

5. Risiko Kebijakan Agen Tunggal Pemegang Merek Pengaruh kebijakan dari ATPM

terkait penentuan harga,

pasokan, kebijakan distribusi,

perdagangan, pemasaran, dan

perpanjangan kontrak

kedilerannya

• Kenaikan harga jual oleh ATPM

atau perubahan kebijakan yang

merugikan pada harga

penjualan tersebut sehingga

volume penjualan turun

dan/atau harga pokok

penjualan meningkat yang

akhirnya menurunkan profit.

• Distribusi persediaan yang

diimpor tidak tepat waktu

berakibat pada turunnya

kepuasan pelanggan.

• Keputusan perubahan

kebijakan terkait jalur distribusi

menjadi langsung dan

pemutusan izin kedileran dapat

menurunkan pendapatan,

kegiatan usaha, kondisi

keuangan, dan prospek grup

otomotif.

Mayor Mungkin Tinggi • Penelaahan secara saksama dalam

proses perolehan perpanjangan

atas perjanjian kedileran dengan

ATPM

• Upaya menjaga komitmen yang

telah disepakati dengan

komunikasi yang baik dan aktif

dengan ATPM.

Uraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk Mengelola Risiko

Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –Bawaan

Kontrol

6. Risiko Ketergantungan terhadap Entitas AnakTurunnya distribusi laba, biaya

manajemen, dan pembayaran lain

dari Entitas Anak.

Ketidakmampuan Perseroan

untuk membayar kewajiban dan

dividen bagi pemegang saham.

Moderat Mungkin Tinggi • Pengawasan terhadap kinerja operasional & keuangan Entitas Anak, serta pengarahan & dukungan bagi Entitas Anak untuk berkembang.

• Bantuan untuk Entitas Anak berupa penyertaan modal, pemberian pinjaman & jasa manajemen (seperti penilaian kinerja, penelaahan pengembangan usaha & evaluasi rencana tahunan & lima tahunan).

7. Risiko Operasional

• Sistem operasional & prosedur

/ kontrol yang tidak menunjang

perkembangan kebutuhan

perusahaan pembiayaan.

• Sumber daya manusia untuk

analis kredit & penagih yang

tidak terkendali

• Terganggunya kelancaran

operasi dan kualitas pelayanan

kepada konsumen dan diler

kendaraan sehingga kinerja dan

daya saing Perseroan dan

Entitas Anak menurun.

• Turunnya pendapatan

Perseroan.

Moderat Mungkin Tinggi • Pengkajian dan implementasi kebijakan spesifik tentang manajemen risiko operasional yang secara mayoritas diimplementasikan ke dalam sistem informasi teknologi.

Manajemen Risiko: Control Self-Assessment

Manajemen Risiko: Control Self-AssessmentUraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk

Mengelola Risiko

Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –Bawaan

Kontrol

8. Risiko Pembiayaan

• Ketidakmampuan nasabah/debitur untuk membayar kembali fasilitas pembiayaan yang diberikan, baik pokok pinjaman maupun bunganya

• Turunnya nilai pasar atas jaminan yaitu kendaraan yang diambil alih

• Hilangnya unit kendaraan dan konsumen menunggak atau tidak membayar angsuran.

• Penurunan nilai jual atas jaminan yang jika tidak tertagih, piutang tersebut harus dibebankan pada laporan laba rugi sebagai kerugian penghapusan piutang sehingga menurunkan laba dan nilai aset.

Moderat Sangat Mungkin

Tinggi • Prinsip kehati-hatian dalampemberian persetujuan kredit.

• Analisis calon nasabahnya secara menyeluruh dan memadai dari berbagai kriteria melalui sistem scoring.

• Pemanfaatan berbagai metode mulai dari pesan singkat, telepon ataupun kunjungan langsung berdasarkan suatu sistematika yang akurat.

Manajemen Risiko: Control Self-AssessmentUraian Risiko Risiko Bawaan Tindakan Saat Ini/Kontrol untuk

Mengelola Risiko

Kejadian Kerugian Risiko/Dampak Dampak Kemungkinan Keseluruhan –Bawaan

Kontrol

9. Risiko Ketergantungan pada

Pinjaman Bank & Pembiayaan

Eksternal

• Otomotif: pembiayaan tidak diperoleh dengan syarat & ketentuan komersial yang wajar atau tepat pada waktunya, atau kenaikan biaya pendanaan.

• Pembiayaan: ketidakmampuan mendapatkan sumber pendanaan yang layak dan dengan jangka waktu yang sesuai dengan aktivitas pembiayaan yang diberikan.

• Ketidakmampuan mengembalikan pinjaman pokok berikut bunga yang telah ditetapkan pada saat jatuh tempo.

• Turunnya laba grup otomotif dan implementasi rencana ekspansi grup otomotif Perseroan mungkin tertunda.

• Turunnya pertumbuhan pendapatan grup pembiayaan dan ketidaksesuaian pendanaan selanjutnya berdampak negatif pada pendapatan, kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja, dan prospek usaha grup pembiayaan Perseroan.

• Turunnya kinerja keuangan dan reputasi Perseroan sehinggasumber pendanaan baru di masa depan menjadi terbatas.

Moderat Mungkin Tinggi • Diversifikasi pendanaan melalui sejumlah instrumen, seperti pinjaman term loan, jointfinancing, pinjaman sindikasi, pinjaman modal kerja, overdraft, dan fixed loan.

• Upaya menjalin hubungan yang erat dengan perbankan dan sumber pendanaan lainnya untuk mempertahankan sumber pendanaan yang sudah ada.