MANAJEMEN RISIKO

23
MANAJEMEN R E S I K O INTRODUKSI Resiko = sesuatu yang kita hindari. Resiko adalah : 1. berbagai cara 2. kejadian yang merugikan 3. kemungkinan hasil. Alat ukur resiko : A. Deviasi standar B. Probabilitas Resiko muncul karena kondisi ketidakpastian. Tingkat ketidakpastian : o tidak ada (pasti) = hasilnya bisa diprediksi : hukum alam dll. o ketidakpastian objektif = hasil bisa diidentifikasi dan probabilita diketahui : dadu, kartu dll o ketidakpastian subjektif = hasil bisa diidentifikasi, tapi probabilita tidak diketahui : kebakaran, kecelakaan dll o sangat tidak pasti = hasil tidak bisa diidentifikasi, probabilita tidak diketahui : eksplorasi luar angkasa dll. Fluktuasi harga meningkatkan ketidakpastian, resiko cenderung meningkat. Faktor pendorong fluktuasi : Globalisasi dunia : kejadian di suatu negara mempengaruhi negara lain. Liberalisasi dunia : membuka pasar domestik terhadap asing efeknya sama dengan globalisasi Info makin cepat (teknologi) : reaksi pasar makin cepat. Tipe resiko : (1)resiko murni/spekulasi, (2)resiko dinamis/statis, (3)resiko subjektif/objektif.

Transcript of MANAJEMEN RISIKO

Page 1: MANAJEMEN RISIKO

MANAJEMEN  R E S I K O 

INTRODUKSI

Resiko = sesuatu yang kita hindari. Resiko adalah :

1. berbagai cara   

2. kejadian yang merugikan3. kemungkinan hasil.

Alat ukur resiko :

A. Deviasi standar

B. Probabilitas

Resiko muncul karena kondisi ketidakpastian. Tingkat ketidakpastian :

o tidak ada (pasti) = hasilnya bisa diprediksi : hukum alam dll.o ketidakpastian objektif = hasil bisa diidentifikasi dan probabilita

diketahui : dadu, kartu dll

o ketidakpastian subjektif = hasil bisa diidentifikasi, tapi probabilita tidak diketahui : kebakaran, kecelakaan dll

o sangat tidak pasti  =   hasil tidak bisa diidentifikasi, probabilita tidak diketahui : eksplorasi luar angkasa dll.

Fluktuasi harga meningkatkan ketidakpastian, resiko cenderung meningkat. Faktor pendorong fluktuasi :

      Globalisasi dunia : kejadian di suatu negara mempengaruhi negara lain.

      Liberalisasi dunia : membuka pasar domestik terhadap asing efeknya sama dengan globalisasi

      Info makin cepat (teknologi) : reaksi pasar makin cepat.

Tipe resiko : (1)resiko murni/spekulasi, (2)resiko dinamis/statis, (3)resiko subjektif/objektif.

1. Resiko murni : kemungkinan rugi ada, kemungkinan untung tidak ada = kecelakaan, kebakaran, banjir dll. 

Page 2: MANAJEMEN RISIKO

2. Resiko spekulatif : ada kemungkinan rugi/untung = usaha bisnis (resiko bisnis).

o Po  =  Di / (bm – g)

o Po : harga saham saat ini

o Di : deviden th depan

o bm : persen biaya modal sendiri

o g : persen pertumbuhan laba setelah deviden

2. Resiko statis : ada resiko padahal di posisi stabil/seimbang/tetap. Contoh = tersambar petir. Resiko dinamis : dari perubahan kondisi = teknologi berubah, dll

3. Resiko objektif : didasarkan observasi parameter = deviasi standar, IRR. Resiko subjektif : persepsi kondisi mental/gaya yang menimbulkan resiko = konservatif/radikal, agresif/pasif dll.

Manajemen resiko bertujuan mengelola resiko sehingga memperoleh hasil yang paling optimal. Proses manajemen resiko :

o Identifikasi : resiko apa saja yang dihadapio Evaluasi/pengukuran : guna memahami karakter resiko. Teknik mengukur

dengan : Probabilitas = membuat prioritasi. Matrik = sumbu datar (probabilitas), sumbu tegak (signifikan/severity).

o Perubahan/penyimpangan harga :

      a)Durasi = pengukuran waktu untuk resiko spekulasi

      b)VAR = value at risk untuk resiko pasar/saingan

      c)COSO = self assestment untuk resiko operasional

Pengelolaan resiko dengan cara :

         penghindaran = cara termudah/aman tetapi tidak optimal, bisa melenyapkan kemungkinan mendapat profit

         retensi/ditahan = memutuskan menanggung resiko sendiri

         diversifikasi = jika rugi di satu asset dikompensasi ke asset lain (don’t put eggs in one basket)

         transfer resiko = diasuransikan

Page 3: MANAJEMEN RISIKO

         pengendalian resiko = alarm tanda bahaya

         pendanaan resiko = membayar/ menanggung kerugian.

Pandangan lama mengganggap ada hubungan positif antara resiko dan tingkat laba. Makin tinggi resiko, laba makin besar. Pandangan baru : hubungan resiko & laba non-linear. Manajemen Resiko Perusahaan = pengelolaan resiko oleh organisasi secara komprehensif untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dua elemen dasar manajemen resiko :

a.       Infrastruktur (prasarana lunak = nonfisik & keras = fisik)

b.       Proses manajemen resiko.

Prasarana lunak : (1)budaya sadar resiko (2)dukungan manajer. Prasarana keras : ruangan kantor, komputer, mesin dll. Proses manajemen resiko :

1. Perencanaan = menetapkan visi misi dan tujuan resiko2. Pelaksanaan = manajer resiko cenderung bertentangan dengan manajer

lini. Lini ingin berjalan cepat tanpa memikirkan resiko

3. Pengendalian = evaluasi periodik pelaksanaan manajemen resiko, laporan sebagai output, dan ada umpan balik.

Manajemen resiko yang baik menjamin good corporate governance, disclosure, dan transparansi.

 

RESIKO MURNI

Resiko murni = sesuatu resiko yang kita tidak mengharapkan keuntungan dari hal tsb, contoh : resiko kematian, gugatan hukum, kerusakan aset, kecelakaan, kebakaran dll.

Analis sekuen resiko = sekuensi/tingkatan penanganan. Misalnya : api selalu ada, kita bisa kendalikan dengan menjauhkan minyak/gas dari api (seq.1)  menggunakan kompor listrik (seq.2)  membuat gedung tahan api (seq.3), dst.  Sumber resiko : a)lingkungan : susut, banjir, gempa, b)sosial : kerusuhan, demo, pencurian, pemogokan, c)politik : peraturan, boikot produk, konflik antar-negara, d)legal :  kasus hukum, e)operasional : kecelakaan, kerusakan mesin, virus komputer, f)ekonomi : resesi, inflasi g)usaha : vested interest, pesaing, konsumen. Di United Grain Grower Kanada : resiko-resiko paling penting : 1)resiko komoditi-harga  2)cuaca, hujan dsb, 3)counterparty : gagal memenuhi kontrak, 4)resiko lingkungan-polusi, 5)persediaan : busuk, susut, 6)resiko kredit : macet. Mengukur resiko kinerja perusahaan dengan kuantifikasi resiko. Resiko pasar dengan VAR. Resiko kredit dengan rating

Page 4: MANAJEMEN RISIKO

perusahaan. Resiko bunga dengan durasi waktu. Resiko operasi dengan matriks. Resiko teknologi dengan skenario masa depan. Tipe resiko berbeda membutuhkan teknik ukuran berbeda.

Teknik mengukur resiko :

o frekuensi = keseringan terjadi. Prosesnya : 1)menetapkan standar resiko 2)menerapkan standar hasil.

o severity/signifikan = tingkat besar kerugian (mutu resiko).

o gabungan = matriks frekuensi (X) dan signifikan (Y) digambar  sumbu x/y. Jika resiko ada di kolom frekuensi tinggi dan sig-nifikan tinggi = resiko serius = harus diatasi segera dst.

o eksposur kematian = yang ditanggung dari kematian :

1)tabel kematian = probabiliti kematian kelompok umur. Resiko kematian pria lebih tinggi daripada wanita dalam kelompok umur. PK = prob kematian. PH = prob hidup. Contoh : jumlah penduduk awal tahun = 100.000 Kematian usia 0 tahun = 418.  PK 0 tahun = 418 per 100.000.   Jika kematian  usia 1 th  = 106, PK 1 tahun = 106 per 99.582.  PH  = 1 – PK

2)oleh keluarga, misalnya anak masih kecil, penghasilan keluarga hilang dll. NKH = Nilai Kebutuhan Hidup, misalnya : gaji 5 juta per bulan = 60 juta setahun. Mati usia 40 th. Usia harapan = 70 th. Tingkat bunga 15%. NKH = 60 jt / (1+0,15) pangkat 1 + ……. + 60 jt / (1+0,15) pangkat 30 = Rp393.958.778. Angka ini untuk : nilai kerugian kematian dan nilai membeli (harga) asuransi pada umumnya. Dihitung sampai pangkat 30 (70 – 40).

3)oleh kantor / perusahaan = risiko sama seperti terhadap keluarga.

o harga properti riil = tanah, gedung. Properti personal = mobil, baju, uang. Diukur dengan harga pasar.

Yang belum bisa diasuransikan : 1)kebakaran/ledakan yang timbul sendiri (self combustion), 2)hubungan arus pendek (short circuit), 3)akibat perang, 4)penyerbuan, 5)aksi musuh asing, 6)reaksi/radiasi nuklir/radio aktif, 7)perbuatan sengaja, 8)copy wright/nama baik/goodwil, 9)kejadian lain dari kontrak, (misalnya : asuransi kebakaran tapi roboh kena topan) dll.

Kerugian yang dialami Harta :

o kerugian langsung : kebakaran, banjiro kerugian tidak langsung : proses waktu, semakin lama waktu perbaikan

semakin besar biaya (waktu terbuang).

Page 5: MANAJEMEN RISIKO

Metode penilaian kerugian aset fisik :

Harga pasar ,  dengan harga pasar penilaian property riil lebih sulit dibanding personal sebab pasarannya jarang.

Replacement cost ,  teknik mengganti barang yang rusak dengan barang baru yang sama. Tentu barang baru lebih mahal, tetapi kerugian sesungguhnya lebih besar.

Replacement cost dikurangi susut, disebut Aktual Cash Value (ACV) : biasa dipakai sebagai patokan untuk nilai pertanggungan, dengan catatan depresiasinya subyektif.

Resiko Gugatan Hukum = tuntutan hukum kriminal/pidana dilakukan jaksa, atau hukum perdata. Bila bersalah, akan dipenjara atau didenda. Orang bisa dituntut kriminal atau perdata sekaligus, contoh : jika membunuh. Civil Law : didasarkan pada sistem hukum yang dikodefikasi, komprehensif, dipakai dan diinterpretasi hakim. Berasal dari hukum kekaisaran Roma. Dasar : perundangan sebagai sumber utama hukum. Fokus : stabilitas sosial. Civil Law Modern : dari kaisar Napoleon Perancis abad-19, seseorang melakukan kesalahan jika melanggar aturan yang ada. Common Law :  didasari kebiasaan/adat sebelum hukum dibuat, dipertahankan setelah ada hukum. Contoh : jurisprudensi (kumpulan putusan hakim), argumen dari yang menuduh (plaintiff) dan tertuduh (defendan). Dasar : kasus-kasus lebih utama daripada perundangan. Fokus : hak individu. Negara common law lebih baik/cocok bagi investor daripada civil law. Pelanggaran hukum = legal wrong (torts)  :

o pelanggaran yang disengajao timbul kewajiban absolute : ada potensi kerugian bagi individu atau

masyarakat, misalnya memelihara binatang buas, produksi radio-aktif, suara ledakan

o negligence/ceroboh, misalnya : perilaku lalai merawat kendaraan sehingga terjadi kecelakaan.

Jenis ganti rugi :

      ganti rugi khusus : bisa diukur misalnya : biaya pengobatan

      ganti rugi umum : tidak bisa diukur misalnya : rasa sakit

      ganti rugi hukuman/punitif : untuk menghukum orang sehingga jera.

Argumen pertahanan legal terhadap tuntutan kelalaian (negligence) :

Page 6: MANAJEMEN RISIKO

1. contributory negligence, seorang yang berkontribusi atas kecelakaannya sendiri tidak dapat menuntut pihak lain. Contoh : pejalan kaki dilanggar pengendara mobil di lampu merah (saat hijau), tidak bisa menuntut supir

2. comparatif negligence, boleh menuntut meski contributori, misalnya : kecelakaan berakibat rugi Rp10jt. Si penggugat ikut kontribusi 10% maka dapat menggugat Rp9 jt saja

3. last clear change rule : ternyata si sopir sedang mabuk maka bisa digugat, dll

4. assumption of risk : jika orang sudah tahu bahaya/resiko tindakannya maka tidak bisa menuntut

5. imputed negligence : kelalaian bisa dialihkan ke pihak lain

6. res ipsa loquitur : thing speak for itself. Misalnya : supir biasa ugal-ugalan, dokter mengoperasi pasien yang salah, opini akuntan tidak benar membuat bisnis bangkrut, dll. Syaratnya : 1)kejadian lalai,  2)tergugat tahu betul penyebab kejadian, 3)tergugat punya kendali khusus terhadap instrument risiko, 4)pihak korban tidak berkontribusi.

RESIKO SPEKULASI

Resiko Spekulasi ada 2 :

1)Resiko pasar, dihadapi saat jual-beli aset likuid,

2)Resiko kredit, dihadapi saat member kredit, misalnya : Bank.

Mengukur distribusi normal (data harian sederhana) hanya perlu 2 parameter, yaitu : rata-rata dan deviasi standar. Deviasi standar dipakai untuk menghitung penyimpangan dari nilai rata-rata. Semakin besar nilai deviasi standar, semakin besar penyimpangan, semakin besar resiko.

Varian A = ∑ (A – Ā)² / (n – 1)

Deviasi Standar A =  √ (varian A)

n = jumlah distribusi

A = distribusi A

Ā = rata-rata A

Page 7: MANAJEMEN RISIKO

METODE VAR (Value At Risk).

Misalnya kita ingin melihat VAR95%  harian = kita akan melihat 5% return terendah. Caranya =  5% x n. Bila n = 20 distribusi, maka didapat 1 hari yang terendah dari distribusi itu (5%*20). Return terendah 1 hari adalah = -8,38% (tabel). Bila portofolio = Rp1 miliar, VAR 95% = 1 M dikali (8,38%) = rugi (Rp83,8 juta). Artinya : ada kemungkinan besok rugi maksimum Rp83,8 juta. Metode VAR historis kelebihannya : (1)tidak mengasumsikan data,  (2)sederhana, (3)objektif. Kelemahannya : (1)asumsi hanya untuk memprediksi masa datang bukan masa sekarang, (2)jumlah distribusi harus besar.

METODE VAR modeling analitik.

Untuk diversifikasi portofolio. 5% dibagi dua, kiri dan kanan. Sehingga 5% = (+/-) 1,65. Return Portofolio(RP) :

 RP = N/TN x E

N   = Nilai investasi

TN = total investasi

E    = return yang diharapkan (harian)

Contoh : 2 jenis investasi :

                                                  Investasi A         Investasi B

E                      12%              10,5%

Stan dev           15%               18%

N                     Rp20 m        Rp12 m

Korelasi A dengan B =  0,55

RP = (20/32.12%) + (12/32. 10,5%) =  11,44%

Deviasi portofolio = √((20/32. 15%)² + (12/32.18%)² + (2. 20/32. 12/32. 15%. 18%. 0,55) = 14,25%

VAR95% = 11,44% – (1,65. 14,25%) = -12,07%  

VAR95% = -12,07% * 32m = 3,86 m

METODE VAR Monte Carlo.

Page 8: MANAJEMEN RISIKO

Memerlukan komputer yang lebih besar. Var95% hariannya = 0,904 – 1,65 (0,927) = -0,627 %. VAR = 0,627 %x 1 M = Rp6,27 jt Bila n = 20 distribusi (1 hari). VAR untuk periode yang panjangnya 5 hari : VAR95% =  6,27 jt x √5 = Rp14,05 jt.

STRESS TESTING

Menghitung VAR untuk kemungkinan rugi, tapi tidak untuk peristiwa-peristiwa yang ekstrim. Contoh : tsunami dapat menggunakan stress tes, tetapi pertimbangannya subjektif. Tesnya tidak menggunakan probability.

BACKTESTING.

Pengecekan model yang digunakan apakah sudah sesuai dengan realitas. Misal VAR95% nya = 500 juta. Bila kurang dari 1% pernah terjadi di atas 500 juta. Maka model cukup realistis.

Penilaian Kualitatif Resiko Kredit.

Analisa kredit  3R dan 5C :

      return, apa return kredit cukup untuk pembayaran utang dan bunga

      repayment, masa waktu

      risk bearing, bila gagal ada jaminan

      character, sifat dan watak kemauan peminjam

      capacity, masa lalu, prestasi, track rekod

      capital, analisa rasio modal, laporan keuangan dll

      collateral, aset jaminan yang bisa dijual/liquid

      conditions, kondisi ekonomi.

Penilaian kuantitatif   rating   usaha  : oleh badan perating, misalnya PT Pefindo, Moodys, Standard n' Poor. Rating biasa dilakukan untuk perusahaan yang akan menjual obligasi/surat utang. Untuk pe-rusahaan yang go-publik tidak dilaku-kan rating karena asumsinya pembeli saham akan melakukan analisa sendiri.

Tingkatan rating :

AAA = instrumen utang dengan resiko sangat  rendah,  tingkat pengembalian sangat baik, bisnis dan ekonomi tidak berpengaruh terhadap investasi. AA = di level kedua, resiko amat rendah. A = level tiga, resiko rendah. BBB = keempat,

Page 9: MANAJEMEN RISIKO

resiko lebih tinggi. BB = kelima, rawan kondisi ekonomi. B = keenam, resiko investasi tinggi. C = ketujuh terlalu spekulatif. D= defaul/gagal.

PROBABILITAS Model skoring.

Model diskriminan Altman 1968:

Z = 1,2 X1 + 1,4 X2 + 3,3 X3 + 0,6 X4  +  1,0 X5

X1 = rasio modal kerja/total aset

X2 = rasio laba ditahan/total aset

X3 = rasio laba sebelum bunga dan pajak/total aset

X4 = rasio nilai pasar saham/nilai buku saham

X5 = rasio penjualan/total asset.

Untuk perusahaan non-publik :

Z = 0,717 X1 + 0,847 X2 + 3,107 X3 + 0,42 X4 + 0,998 X5

X4 = rasio nilai buku saham/nilai buku total utang

Batas Nilai Z :                               Pasar     Buku

Batas tidak bangkrut      2,99   2,90

Batas Bangkrut                           1,81       1,20

Model linear = metode garis lurus. Kelemahannya : perhitungan probabiliti (0 s.d. 1) bangkrut bisa di atas 1 atau nilai negative sehingga meragukan.

Model logit = bukan garis lurus.

RAROC   (risk adjusmen return on capital)  : membandingkan tingkat keuntungan dengan modal yang beresiko debitur mengalami gagal bayar. Kerugian yang tidak diharapkan akan dibebankan pada modal, sehingga lembaga keuangan atau kreditur akan menghapus sebagian modalnya akibat kerugian. RAROC = pendapatan dari pinjaman per tahun dibagi modal beresiko (capital at risk) = P/C. Contoh : Kredit Rp1 M, bunga = 9%. Perolehan bunga = 1 M x 9%  = 90 juta. Misalkan dana Rp1 M tersebut diperoleh dari menerbitkan deposito dengan bunga 6% = 1 M x 6% = 60 juta. Modal ekonomi (CAR) = 7,5%  x 1 M = 75 juta. Investasi saham = 6,5% x 75 jt = 4,9 juta. Biaya operasional = 15 juta. Kerugian yang diharapkan = 1% x 1 M = 10 juta. Maka, RAROC = (90 + 4,9 -60 – 15 – 10) / 75 =  13,2%.

Page 10: MANAJEMEN RISIKO

Mortality : menghitung persentase kebangkrutan yang terjadi untuk kelas resiko tertentu. MMR = marginal mortality rate untuk tahun ke-1 dan ke-2 sbb : MMR1 = total nilai obligasi yang default pada tahun 1 dibagi total nilai obligasi yang beredar pada tahun pertama. MMR 2 = total nilai obligasi yang default pada tahun 2 dibagi total nilai obligasi yang beredar pada tahun ke-2 setelah penerbitan disesuaikan dengan default, pelunasan, jatuh tempo, dan pelunasan dari sinking fund tahun pertama.

Term Struktur : kurva yang menunjukkan hubungan antara waktu (sb X) de-ngan jumlah surat berharga/obligasi (sb Y). Resiko default obligasi perusahaan lebih tinggi dibandingkan obligasi pemerintah.

(1 + Rf) = pi (1 + Ri)

Rf = resiko obligasi pemerintah

Ri = resiko obligasi perusahaan

pi = probabiliti defaul obligasi perusahaan ditahan

Probability default tahun 1 = 1 – pi

Probability defaul tahun 2 = th 2 + th 1

Teori opsi  : Opsi call adalah hak untuk membeli aset dengan harga tertentu pada periode tertentu. Opsi put adalah hak untuk menjual aset dengan harga tertentu pada periode tertentu. Penjual opsi menerima harga premium atau harga opsi. Pemberi utang (kreditor, pemegang saham dll) = pihak yang membeli/menjual opsi. Misalnya : kreditor memberi pinjaman kepada perusahaan A Rp100 juta. Jika nilai perusa-haan A di atas Rp100 juta (misal Rp250 juta), maka kreditor lain berhak atas nilai opsi call = 250 - 100 = Rp150 juta.

Resiko tingkat bunga. Reinvesmen risk = jika tingkat bunga turun, bisa terjadi rugi spread. Jika tingkat bunga naik, harga/nilai sekuritas turun. (Serba-Salah?).

Metode penilaian kembali  : ingin melihat pengaruh tingkat bunga terhadap pendapatan yang diperoleh. Langkah-langkahnya :

1. identifikasi/kelompokan aset & kewajiban yang sensitif terhadap tingkat bunga. Pendapatan bunga dinilai kembali jika bunga harian berkurang = biaya bunga

2. menghitung gap antara aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan tingkat bunga dan menghitung perubahan pendapatan.

GAP = pendapatan bunga dikurangi biaya bunga.

Page 11: MANAJEMEN RISIKO

Perubahan pendapatan = GAP dikali perubahan bunga.

GAP rasio = GAP dibagi total aset.

Metode jangka waktu  : metode penilaian kembali mempunyai kelemahan, tidak memperhatikan efek perubahan nilai pasar dari perubahan tingkat bunga. MA = maturity aset, jangka waktu aset. ML = maturity liability, jangka waktu utang.

GAP jangka waktu = MA – ML

Semakin besar gap jangka waktu, makin ringan resiko perubahan tingkat bunga.

Metode Durasi : memperhitungkan dampak perubahan tingkat bunga terhadap aliran kas, yaitu : naik/turun obligasi bisa berbeda bila tingkat bunga berubah, memperhitungkan timing aliran kas.

Jenis obligasi :

      obligasi zero dengan jangka waktu 2 tahun mempunyai durasi 2 tahun,

      obligasi consol, tidak ada jatuh tempo, durasinya = Dc = 1 + (1/R) ;     R = bunga obligasi.

Semakin besar durasi, makin besar resiko perubahan tingkat bunga.

Page 12: MANAJEMEN RISIKO

RESIKO OPERASIONAL

Resiko operasional = resiko yang paling tua, misalnya bahaya memasang alat, konflik, sistem gaji, mengawasi kerja karyawan. Sumber-sumber resiko  operasional :

      kegagalan proses internal, contoh : tragedi baring bank dll

      kegagalan manusia, contoh : kecelakaan kerja

      resiko sistem, con : kerusakan data

       resiko eksternal : di luar kendali organisasi.

Mengukur resiko operasional :

1.       dengan frekuensi dan probability

2.       signifikan/severity

Empat kuadran resiko :

      frekuensi dan signifikan rendah : perlu low control

      frekuensi tingsi signifikan rendah : perlu monitor

      frekuensi  rendah signifikan tinggi : harus detect n' monitor, paling sulit dipahami dan dideteksi

      frekuensi dan signifikan tinggi : prevent at source / mencegah.

Memilih kuadran resiko :

Frekuensi          Signifikan   teknis      .

1.rendah            rendah          low

2.tinggi              rendah       monitor

3.rendah            tinggi         detect

4.tinggi                             tinggi                 prevent           .

Globalisasi semakin meningkatkan resiko sebab kejadian suatu negara cepat merembet. Otomatisasi memunculkan resiko baru, yaitu resiko gagal

Page 13: MANAJEMEN RISIKO

sistem. Out-sourcing (menggunakan jasa pihak luar untuk pekerjaan intern) : resiko hasil yang buruk.

Resiko Perubahan Kurs.

Jika perekonomian suatu negara membaik, maka mata uangnya cenderung menguat. 

Sistem/ekonomi   kurs bebas       kurs tetap  

Menguat           apresiasi      revaluasi

Melemah                     depresiasi         devaluasi

Eksposur perubahan kurs :

      eksposur transaksi (hedging dll)

      eksposur akuntansi (FIFO dll)

      eksposur operasi : jika yen menguat terhadap dolar AS, maka harga toyota di AS lebih mahal, membuat daya saing toyota di AS turun

      eksposur ekonomi = ekspo transaksi + ekspo operasi.

Resiko Teknologi  : penggunaan teknologi yang tidak tepat bisa merugikan perusahaan secara significan. Sebab harga mesin mahal, dan tidak terpakai !

Resiko Likuiditas : jika perusahaan mengalami kesulitan membayar kewajiban jangka pendek. Kreditor minta utang dagang diubah menjadi wesel supaya ada kekuatan hukum, disebut resiko solvensi. Rasio Lancar = Aktiva lancar dibagi utang lancar. Acid Rasio = (Aktiva lancar – Persediaan) per Utang lancar. Sumber resiko likuiditas bank :

1.       sisi asset : bank harus bisa menyediakan sejumlah uang cash

2.       sisi pasiva :  hutang, saham dll

Resiko Politik.  Sovereign risk, terutama bagi perusahaan multinasional. Paling ringan = perubahan aturan. Sedang = kerusuhan. Berat = pengambilalihan/ nasionalisasi.

 

INSURANCE / ASURANSI

Memilih alternatif resiko :

Page 14: MANAJEMEN RISIKO

Frekuensi resiko            Signifikan   teknik..

1.rendah                       rendah         retensi

2.tinggi                          rendah         retensi

3.rendah                      tinggi          transfer

4.tinggi                          tinggi        dihindari

5. apabila memungkinkan                               shifting .

Risk retensi (menanggung resiko sendiri), contoh : supermaket tersebut beranggapan bahwa pencurian oleh pembeli merupakan bagian dari bisnis, tetapi bila kerugian besar (signifikan), perusahaan bisa mendanai resiko dengan cara :

o dana cadangan : menyisihkan 1% pendapatan untuk biaya kerugian. Masalah akuntansi : rekening dana ini dapat membuat bank/kreditor dan unit pajak tidak percaya.

o self  insurans : meningkatkan dana cadangan menjadi asuransi internal jika : (a)eksposur besar, (b)resiko bisa diprediksi, (c)masalah akuntansinya teratasi.

o captive insurans : mendirikan anak perusahaan khusus asuransi jika : a)perlakuan pajak bagus,  b)kontrak asuransi dengan manajemen bisa lebih fleksibel.

Jenis risk transfer (resiko dialihkan) :

1. Asuransi2. Hedging = membeli kontrak forward atau future dengan posisi long dari

penjual kontrak derivatif

3. Incorporated = membentuk PT terbuka (go-publik), pemegang saham dan kreditor akan menanggung resiko

4. teknik lain = menetapkan harga dalam dolar bukan rupiah dll.

Pengendalian resiko tidak ada kaitan dengan pencapaian hasil. Pengendalian resiko bertujuan : a)mengurangi probabilitas munculnya kejadian lebih buruk,  b)mengurangi tingkat signifikan.

Teknik Domino : satu jatuh semua jatuh = Heinrich. Sebab kesalahan :

1.lingkungan social &bawaan (gampang marah)

2.personal fault

Page 15: MANAJEMEN RISIKO

3.unsafe or phisikal hazard (tindakan/kondisi bahaya)

4.kecelakaan

5.cedera.

Menurut teknik domino = yang baik mencegah nomer 3.

Mekhofer, resiko dipecah jadi :

1)hazard (yang mendorong)

2)lingkungan hazard

3)interaksi hazard dengan lingkungan

4)hasil interaksi

5)konsekuensi hasil.

Fokus pengendalian resiko = hazard. Contoh : alat pemadam tidak mencegah terjadinya kebakaran, tetapi memadamkan. Lain misalnya : membuat tembok tahan api. Timing resiko = dilakukan sebelum, selama, dan sesudah resiko, misalnya menjauhkan minyak dari api. Diversifikasi = don't put your egg in one basket untuk mengurangi resiko kerugian saham. Bila satu saham jatuh, dapat ditutup dari untung pada saham lain. Risk shifting = menggeser resiko perubahan kurs ke konsumen dengan cara menetapkan harga dalam $US. Eksposur operasi rentan terhadap perubahan kurs. Netting Eksposur = menggabungkan eksposur yang berlawanan sehingga eksposur bersihnya nol, termasuk jenis shifting.

Markowitz : deviasi standar merupakan indikator resiko. Varian = kuadrat deviasi standar. Makin besar deviasi standar makin besar varian, makin besar resiko investasi.

Sharpe : resiko total = (1)resiko unik perusahaan (bisa dihilangkan dengan diversifikasi = resiko tidak sistematis),  (2)resiko pasar (tidak bisa dihilangkan = resiko sistematis).

Sinergi bisa diperoleh dengan :

1.skala ekonomi : lebih besar, lebih baik. Contoh : memesan barang lebih banyak akan dapat potongan besar. Perusahaan kecil kalah bersaing dengan yang besar sebab agregat demand tetap atau mengecil.

Page 16: MANAJEMEN RISIKO

2.skope ekonomi : memproduksi 2/lebih jenis dengan input yang sama, misalnya : sabun mandi dan cuci = sharing input. Rumus : AC < AC1 + AC2. Jika gabungan terlalu banyak bisa juga terjadi disekonomi : AC > AC1 + AC2 + AC3.

Asuransi menggunakan law of large number = resiko makin kecil bila jumlah eksposur (yang ditanggung) bertambah. Premi jangan terlalu tinggi sebab = orang yang ceroboh saja yang membeli premi tinggi. Tipe resiko yang bisa diasuransikan  :

1. yang bisa diukur/ditentukan2. resiko yang mempunyai kemiripan dan banyak. Contoh : Resiko kematian

sangat tidak pasti, tetapi dalam jumlah besar, misalnya kelompok umur, profesi/pekerjaan bisa diukur tepat.

3. ketidaksengajaan/kecelakaan

4. bukan karena bencana

5. adalah kerugian besar

6. probabilitas terjadinya tidak terlalu tinggi. Misalnya : saat "katastropik" = jika depresi semua bisnis merugi.

Prinsip-prinsip asuransi :

1. Indemnity.

a)tidak bisa memperoleh pertanggungan lebih daripada kerugian sebenarnya, berapapun – premi asuransi yang dibeli 

b)tidak bisa memperoleh pertanggungan lebih dari satu perusahaan asuransi untuk objek yang sama

2. Insurable interest.

didasarkan atas kepentingan : a)jiwa ayah, keluarga mempunyai kepentingan ekonomi, b)gudang penting untuk disewakan, c)mobil penting untuk transport, d)sebuah bola tidak penting sebab disepak-sepak dll.

3. Subrogation

perusahaan asuransi berhak atas kas yang diterima dari pihak lain dari objek asuransi. Contoh : ganti rugi kebakaran yang diberikan pihak yang bersalah dll.

4. Utmost good faith

Page 17: MANAJEMEN RISIKO

kepercayaan, kejujuran, dan representasi (pernyataan) atas warranty (klausul/syarat kondisi).Bila ada penyembunyian = perusahaan asuransi bisa menolak atau premi ditambah. Kesalahan data setelah polis (teken kontrak) boleh diperbaiki.

Jenis industri asuransi :

      Asuransi personal contoh : kematian, kecelakaan, pemecatan dll

      Asuransi properti : kecelakaan yang bisa menanggung resiko properti, contoh : kebakaran, kerusakan dll

      Asuransi wajib :  asuransi kecelakaan lalu-lintas dll

      Asuransi sukarela : bebas

      Asuransi publik dan swasta

Reasuransi : kerjasama dua perusahaan asuransi untuk menanggung resiko yang nilainya besar, atau membeli asuransi dari perusahaan asuransi lain. Ceding compani : yang mentransfer/menjual resiko asuransi. Reinsurer : yang menerima/membeli.Line/retensi : bagian yang dipertahankan oleh ceding. Cession : bagian yang dijual. Retrocession : proses mentranfer resiko.

General insurer : asuransi umum untuk properti dan kecelakaan.

Perusahaan adjuster : perusahaan yang fokus pada estimasi kerugian kecelakaan. Konsultan aktuaria : fokus menghitung premi asuransi.

Perusahaan asuransi melakukan fungsi :

o Produksi : penjualan - pemasarano Underwriting : memilih jenis resiko yang akan ditanggung objek

o Cara penentuan premi : 1)menghitung kerugian yang diperkirakan untuk kelas resiko tertentu, 2)ditambah target keuntungan, 3)menghitung jumlah eksposur (kontrak) yang akan diperoleh, 4)membagi kerugian yang diharapkan dengan jumlah kontrak. Contoh : perusahaan asuransi akan membayar kerugian karena kecelakaan mobil yang mencapai Rp1 M per tahun. Diperkirakan akan diperoleh 1000 kontrak. Target laba dan cadangan biaya Rp200 ribu per kontrak. Besar premi : a)premi sebelum target laba = Rp1 M per 1000 = Rp1 juta. b)premi setelah laba masuk = Rp1 jt + Rp200 ribu = Rp1,2 jt.

Sifat-sifat premi yang ideal :

o  tidak terlalu tinggi atau rendah

Page 18: MANAJEMEN RISIKO

o  adil untuk semua nasabah

o  bisa direvisi

o  mendorong usaha pencegahan kerugian, bukan sebaliknya

o  memperhitungkan tingkat resiko, atau perilaku tidak hati-hati (moral hazard), caranya : yang moral hazardnya tinggi membayar premi lebih tinggi.

Manajemen klaim asuransi :

1)inspeksi lapangan

2)menentukan besar kerugian

3)menentukan besarnya penyesuaian

4)menyetujui & membayar klaim.

Petugas yang melakukan inspeksi lapangan adalah = adjuster, atau boleh pihak independen. Investasi perusahaan asuransi jiwa lebih banyak ke obligasi dan hipotik karena aman dalam jangka panjang. Sementara, asuransi properti dan kecelakaan = ke saham biasa atau preferen.  Instrumen Forward adalah instrumen derivatif yang paling tua. Contoh : kurs forward tiga bulan mendatang = menyediakan rupiah sebesar nilai kontrak bila  nilai kurs berubah. Hedging forward = hedging terhadap tingkat bunga, yaitu perhitungan perubahan tingkat bunga dan kurs sehingga tidak akan mengakibatkan, kerugian atau keuntungan pada posisi total. Biasa dipakai untuk portofolio obligasi. Kelemahan forward : 1)dijual di pasar over the counter (tanpa toko resmi) : fleksibilitas tinggi menyebabkan variasi tinggi, 2)produk tidak standar cenderung sulit diperdagangkan, 3)biaya transaksi tinggi, 4)resiko default (rekanan tidak bayar) tinggi. Future didesain mengurangi dua kelemahan forward (1)standarisasi kontrak, meliputi besar kontrak (1 kontrak 3 juta, 2 kontrak 6 juta dst), jatuh tempo future tiap bulan tertentu, kualitas produk (contoh : kopi kualitas A, rokok B dst), (2)marking to market (penyesuaian har-ga pasar) tiap hari dan melalui Bursa resmi. Pedagang yang tidak cukup kuat dan mempunyai posisi rugi, bisa keluar dari kontrak sebelum jatuh tempo (bisa diperdagangkan). Jika penjual/pembeli default, bursa yang menanggung. Opsi : hak untuk membeli/menjual aset/kontrak pada harga tertentu (call = membeli, put = menjual). Harga tertentu disebut harga eksekusi. Dengan opsi potensi kerugian diatasi dengan cara uang muka saham = opsi di muka. Karena boleh bayar uang muka saja, kerugiannya hanya sebesar uang muka.

Fischer Black dan Myron Scholes = formula nilai premi opsi dipengaruhi :

o harga aset saat ini dan harga eksekusi

Page 19: MANAJEMEN RISIKO

o jangka waktu, makin lama periode, makin tinggi harga opsi volatilitas, makin tinggi volatilitas, makin tinggi kemungkinan harga aset untuk berubah, naik/turun. Jika saham, kenaikan volatilitas akan menaikkan resiko saham tidak berlaku untuk opsi

o  tingkat bunga bebas resiko. Beli opsi bisa dianggap seperti membeli harga aset dengan harga eksekusi. Semakin besar tingkat bunga, makin besar bunga tabungan, makin tinggi opsi call. Makin rendah opsi putnya.

o jika dividen dibayarkan, harga saham turun, nilai opsi call turun, opsi put naik.

Resiko Swap = pertukaran aliran kas antara dua pihak. Untuk melindungi resiko perubahan tingkat bunga, dilakukan swap. Menghilangkan resiko kredit, contoh : jika bank menjual kredit ke pihak lain. Teknik lain = SEKURITASI. Yaitu : bank memberi kredit KPR kepada nasabah, KPR digabung, bank menerbitkan obligasi, dijual ke investor. KPR sebagai jaminan obligasi tsb.

Lain-lain derivatif = future atas future untuk resiko cuaca. Dll. Instrumen derivatif cenderung lebih komplek dari instrumen tradisional. Manajemen kualitas ingin memperbaiki kualitas output melalui pengendalian operasional. Jaminan mutu adalah sistem menyeluruh untuk menjaga dan mencapai kualitas : (a)rekayasa kualitas : proses dan desain produk, (b)pengendalian kualitas, inspeksi standar.

Six Sigma : mengelola produk rusak dan penyimpangan, secara sistematis bekerja menghilangkan hal tsb. Dipelopori Bill Smithdari motorola. 2 metodenya : 1)DMAIC = memperbaiki yang di bawah standar dan secara gradual,  (2)DMADV = untuk proses atau output baru. Lima peranan six sigma :

1. pimpinan puncak menetapkan visi,2. champion = melaksanakan fungsi six sigma,

3. master black belts = ditunjuk oleh champions sebagai pakar menggunakan statistik membantu sabuk hitam/hijau,

4. pemegang sabuk hitam =  melaksanakan proyek spesifik,

5. pemegang sabuk hijau = karyawan biasa.

Tujuan dari perbaikan proses bisnis lebih pada perubahan radikal, bukan gradual.

Michel Hammer /James Champi = perbaikan proses bisnis harus revolusioner. Jika situasi menjadi tidak terkendali, maka perbaikannya agar kembali ke situasi normal.

 

Page 20: MANAJEMEN RISIKO

RESIKO MANAJEMEN

Manajemen resiko yang ideal, dalam suatu organisasi, mencakup 3 kunci : formal dan sistematis, terintegrasi, dan komprehensif. Formal dan sistematis = secara resmi, sadar, didukung manajer puncak. Terintegrasi = menyatu. Komprehensif = bukan parsial. Infrastruktur keras = ruang kerja, komputer, mobil, dan struktur organisasi. Infrastruktur lunak : budaya hati-hati, responsive dll.

Perbandingan paradigma baru-lama dalam mengelola resiko :

Lama : 1)pengelolaan resiko dilakukan secara terpisah oleh masing-masing unit, 2)ad-hoc (diadakan bila perlu),  3)fokus sempit, terutama kepada yang diasuransikan.

Baru : 1)terintegrasi dengan pekerjaan,  2)kontinyu,  3)fokus luas, semua jenis resiko.

Proses manajemen resiko baru :

1.       mengidentifikasi semua resiko dan meranking

2.       sesi brainstorming = menggabung ide manajer – konsultan

3.       menghitung probability  dampak resiko secara kuantitatif

4.       menggunakan ukuran yang mudah, misalnya VAR

5.       mengawasi ketidak-konsistensian, efek diversifikasi, kesempatan, dan penghematan pendanaan resiko.

Mekanisme kontrol : 1)tidak ada orang yang mempunyai kekuasaan berlebih untuk mengambil resiko atas nama perusahaan, 2)memastikan tidak ada pemusatan kekuasaan pada satu/dua orang saja, 3)menetapkan limit,  4)mengawasi aliran kas,  5)sistem insentif tepat yang mendorong perilaku positif,  6)target yang sesuai strategi, misalnya : target pertumbuhan 25%, industri tumbuh 5%, menyebabkan perilaku resiko tinggi mengejar target.

Budaya sadar resiko :

1.       sisi keras  pengukuran resiko secara kuantitatif, instrumen dan struktur organi sasi serba kuantitatif

2.       sisi lunak  perilaku hati-hati, komunikasi terbuka, diklat, evaluasi dan insentif.

Page 21: MANAJEMEN RISIKO

Kegiatan bisnis perbankan tradisional fokus pada menarik dana dan meminjamkan. Bank mendapat interest (bunga kredit). Ada 2 resiko : 1)resiko kredit (passive), 2)resiko likuiditas (aktiva).

Konsep residual income = menghitung laba dikurang beban. Shareholder Value Added (SVA) = pendapatan operasi dikurangi beban untuk modal (resiko modal). Resiko pasar, terjadi karena harga bergerak ke arah yang tidak menguntungkan (VAR). Resiko kredit individu lebih mudah diprediksi daripada kredit komersial.

Manajemen resiko kredit :

a.       mentransfer resiko kredit dengan menjual kredit

b.       dengan SVA.

Termasuk resiko operasional = bergantung pada otomatisasi transaksi (mesin ATM) cenderung meningkatkan resiko (COSO). Pertanian di Kanada bisa mengasuransikan resiko cuaca. Latar belakangnya :

1)iklim Kanada yang dingin/es

2)eksposur cuaca tidak mungkin dikelola internal (per perusahaan) sebab cuaca adalah eksternal

3)Willis : menggabung eksposur cuaca dengan resiko lain (kecelakaan) menjadi eksposur gabungan.

Lebih banyak eksposur, resiko menjadi lebih ringan.