MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya...

50
MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA KEGIATAN SISWA DI SMA NEGERI 1 KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Musik Oleh : Nama : Mughny El. Afwa Astitisar NIM : 2501413134 Program Studi : Pendidikan Seni Musik Jurusan : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya...

Page 1: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA

KEGIATAN SISWA DI SMA NEGERI 1 KEDUNGWUNI

KABUPATEN PEKALONGAN

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Seni Musik

Oleh :

Nama : Mughny El. Afwa Astitisar

NIM : 2501413134

Program Studi : Pendidikan Seni Musik

Jurusan : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik

PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul “Manajemen Pergelaran di SMA Negeri 1

Kedungwuni Kabupaten Pekalongan” telah di setujui oleh pembimbing untuk

diajukan ke Panitia Ujian Sidang Skripsi.

Drs. Bagus Susetyo, M.Hum (196209101990111001)

Pembimbing I

M. Usman Wafa, S.Pd., M.Pd. (198012042015041001)

Pembimbing II

Page 3: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi

Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Semarang.

pada hari : Selasa

Tanggal : 10 Oktober 2017

Panitia Ujian Skripsi

Drs. Syahrul Syah Sinaga, M.Hum. (19640804 1991021 001)

Ketua

Dr. Udi Utomo, M. Si. (196708311993011001)

Sekretaris

Moh. Hasan Bisri, S.Sn. M.Sn. (196209101990111001)

Penguji I

M. Usman Wafa, S.Pd., M.Pd. (198012042015041001)

Penguji II/ Pembimbing II

Drs. Bagus Susetyo, M.Hum (196209101990111001)

Penguji III/ Pembimbing I

Page 4: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 26 September 2017

Mughny El. Afwa Astitisar

NIM. 2501413134

Page 5: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil. kita baru yakin,

kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. (Evelyn Underhill)

� Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia,

tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang

menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. (Mahatma

Gandhi)

� Berangkatlah, baik kamu merasa ringan atau berat, dan berjihadlah dengan

harta dan jiwamu. (QS. At-Taubah: 41)

PERSEMBAHAN Karya ini aku persembahkan kepada:

1. Orang tuaku tercinta, Bapak Susriyatno dan Ibu

Sri Prapti Rejeki, serta Keluarga besar Simbah

Kayun yang telah memberikan dukungan dan

do’a.

2. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Seni Musik Unnes

atas ilmu yang telah diberikan selama

menempuh studi di Jurusan Sendratasik.

3. Keluarga besar Pendidikan Seni Musik angkatan

2013.

Page 6: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Manajemen Pergelaran di SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan”.

Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan studi Strata 1 untuk

menyelesaikan gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Seni Drama,

Tari, dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang. Skripsi

ini menjadikan penulis banyak belajar sekaligus memperoleh pengalaman-

pengalaman baru secara langsung yang belum diperoleh sebelumnya. Penulis

berharap pengalaman tersebut dapat bermanfaat pada masa yang akan datang.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan berkat kerjasama, bantuan, dan

dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Prof.Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan

studi di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian penulis.

3. Dr. Udi Utomo, Msi Ketua Jurusan Sendratasik yang telah memberikan

kemudahan dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Bagus Susetyo, M.Hum sebagai dosen pembimbing I dan M. Usman

Wafa, S.Pd., M.Pd. sebagai dosen pembimbing II, yang telah banyak

Page 7: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

vii

meluangkan waktu mengoreksi dan memberikan saran dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Segenap Dosen Pendidikan Sendratasik yang telah memberikan ilmunya dan

memberikan dukungan moril selama penulis berada di Jurusan Pendidikan

Sendratasik ini.

6. Segenap elemen di SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalonganyang

telah memberikan izin dan mendukung kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Terimakasih semuanya.

Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan rekan-rekan semua mendapatkan

balasan setimpal dari Allah SWT. Semoga skripsi ini juga dapat bermanfaat bagi

pembaca, perkembangan ilmu pengetahuan, dan penelitian pendidikan Seni

Musik.

Semarang, 26 September 2017

Penulis

Page 8: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

viii

SARI Astitisar, Mughny El Afwa. 2017. Manajemen Pergelaran Seni Pertunjukan

Pada Kegiatan Siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik.

Fakultas Bahasa Dan Seni.Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1 :

Drs. Bagus Susetyo, M.Hum dan Pembimbing 2 : M. Usman Wafa, S.Pd.,

M.Pd.

Kata Kunci : Pergelaran, Manajemen, Seni Pertunjukan

Kegiatan yang di adakan di SMA Negeri 1 Kedungwuni berupa kegiatan

seperti Peringatan HUT, Perpisahan siswa kelas XII, Wisuda pelepasan siswa

kelas XII, serta Ujian Pergelaran Seni Pertunjukan. Dari beberapa kegiatan

tersebut, ujian pergelaran seni pertunjukan memiliki beberapa kelebihan dalam hal

manajeman pertunjukan. Permasalahan yang dikaji adalah bagaimana manajemen

pergelaran seni pertunjukan pada kegiatan siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni

serta bentuk penyajian pergelaran seni pertunjukan pada kegiatan siswa di SMA

Negeri 1 Kedungwuni.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian deskriptif

kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang meliputi empat tahap yaitu

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi. Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini

digunakan teknik penguji data yaitu : menggunakan sumber, metode, penyidik,

dan teori tringulasi dari Moleong.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses manajemen pergelaran seni

pertunjukan pada kegiatan siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni terdiri dari :

manajemen organisasi yang di dalamnya terdapat struktur organisasi berupa osis

yang bergenerasi tiap tahunnya, manajemen produksi yang terdiri dari modal,

bahan, tenaga kerja, dan peralatan, manajemen pergelaran seni pertunjukan yang

di dalamnya terdapat sistem kelola manajemen yang meliputi : perencanaan

terkait dengan pembuatan draft susunan panitia, rapat panitia dan jobdesk, rapat

pengecekan awal dan akhir, pembuatan jadwal latihan dan ujian gladi bersih dan

gladi kotor, pengorganisasian terkait kepanitiaan pergelaran seni pertunjukan,

pergerakan terkait pelaksanaan yang sesuai dengan perencanaan yang sudah di

tetapkan, pengawasan dari pembina saat latihan dan rapat, Art yang berupa karya

drama musikal dari penyaji, Artis yang merupakan siswa siswi kelas XI, Artistik

yang menyiapkan keperluan pementasan, Non Artistik yang menyiapakan segala

sesuatu sebelum dan sesudah pementasan .

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa manajemen pergelaran

seni pertunjukan pada kegiatan siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni meliputi :

manajemen organisasi, manajemen produksi dan manajemen pergelaran. Saran

yang dapat diberikan oleh peneliti yaitu : perlunya kordinasi antar panitia satu

sama lain, perlunya penambahan waktu latihan untuk penyaji, penambahan dan

pembaruan alat musik.

Page 9: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iii

PERNYATAAN ............................................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v

KATA PENGANTAR................................................................................... vi

SARI............................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................ix

DAFTAR TABEL .........................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... .. 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

1.5 Sistematika Skripsi ................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka................................................................................... 6

2.2 Landasan Teori ..................................................................................... 11

2.2.1 Pengertian Manajemen ......................................................................... 11

Page 10: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

x

2.2.2 Unsur–unsur Manajemen ...................................................................... 13

2.2.3 Fungsi Manajemen ............................................................................... 14

2.2.3.1 Perencanaan ....................................................................................... 14

2.2.3.2 Pengorganisasian ............................................................................... 15

2.2.3.2 Penggerakan ...................................................................................... 16

2.2.3.4 Pengawasan ....................................................................................... 17

2.2.4 Pergelaran/ Seni Pertunjukan ............................................................... 17

2.2.5 Manajemen Seni Pertunjukan .............................................................. 17

2.2.5.1 Pengertian Manajemen Seni Pertunjukan ......................................... 17

2.2.5.2 Organisasi Seni Pertunjukan ............................................................. 19

2.2.6 Jenis–Jenis Organisasi Seni Pertunjukan ............................................. 20

2.2.6.1 Menurut Profesionalitasnya .............................................................. 20

2.2.6.2 Menurut Pembiayaannya .................................................................. 21

2.2.7 Stuktur Organisasi Seni Pertunjukan ................................................... 22

2.2.7.1 Produser ............................................................................................ 23

2.2.7.2 Wilayah Non – artistik ...................................................................... 23

2.2.7.3 Kerumahtanggaan ............................................................................. 26

2.2.7.4 Wilayah Artistik ................................................................................ 27

2.2.8 Proses Manajemen Produksi Seni Pertunjukan................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................ 32

3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian ............................................................... 33

3.3 Sumber Data .......................................................................................... 33

Page 11: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

xi

3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 34

3.4.1 Observasi ............................................................................................ 34

3.4.2 Wawancara ......................................................................................... 34

3.4.3 Dokumentasi ...................................................................................... 35

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................. 36

3.6 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 39

4.1.1 Lokasi SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan ............. 39

4.1.2 Kondisi Fisik SMA Negeri 1 Kedungwuni ........................................ 40

4.1.3 Tenaga Pengajar ................................................................................. 41

4.1.4 Kegiatan Pembelajaran di SMA Negeri 1 Kedungwuni .................... 46

4.1.5 Prestasi SMA Negeri 1 Kedungwuni di Bidang Seni Musik ............. 47

4.1.6 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Kedungwuni .............................. 47

4.2 Manajemen Produksi di SMA Negeri Kedungwuni ............................. 49

4.2.1 Modal ................................................................................................. 49

4.2.2 Bahan/Material .................................................................................. 53

4.2.3 Tenaga Kerja ..................................................................................... 53

4.2.4 Peralatan ............................................................................................ 54

4.3 Sistem Pengelolaan Manajemen di SMA Negeri 1Kedungwuni ......... 55

4.3.1 Perencanaan ....................................................................................... 55

4.3.1.1 Pembuatan Draft Susunan Panitia .................................................. 56

4.3.1.2 Rapat Panitia dan Jobdesk ............................................................. 56

Page 12: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

xii

4.3.1.3 Rapat pengecekan awal dan rapat pengecekan akhir ..................... 57

4.3.1.4 Pembuatan Jadwal Latihan ............................................................. 57

4.3.1.5 Ujian gladi kotor dan ujian gladi bersih ......................................... 57

4.3.2 Pengorganisasian ............................................................................ 57

4.3.2.1 Panitia Ujian Pergelaran Seni Pertunjukan ..................................... 57

4.3.3 Pergerakan .......................................................................................... 60

4.3.3.1 Rapat Panitia dan Jobdesk ............................................................... 61

4.2.3.2 Rapat Pengecekan Awal dan Pengecekan Akhir ............................ 61

4.2.3.3 Pelaksanaan Jadwal Latihan ............................................................ 63

4.2.3.4 Pelaksanaan Ujian Gladi Kotor dan Gladi Bersih ........................... 64

4.3.4 Pengawasan ........................................................................................ 66

4.3.5 Art/Karya Seni ................................................................................... 66

4.3.6 Artis ................................................................................................... 69

4.3.7 Artistik .............................................................................................. 69

4.3.8 Non Artistik ...................................................................................... 73

4.3.9 Faktor Penghambat dan Pendukung .............................................. 76

4.3.9.1 Faktor Penghambat ........................................................................ 76

4.3.9.2 Faktor Pendukung .......................................................................... 78

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 81

5.2 Saran ....................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 85

Page 13: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kondisi fisik SMA Negeri 1 Kedungwuni.......................................40

Tabel 4.2 Daftar Tenaga Pengajar dan TU SMA Negeri 1 Kedungwuni........41

Tabel 4.3 Prestasi SMA Negeri 1Kedungwuni di Bidang Seni ......................47

Tabel 4.4 Rincian Anggaran Dana Pergelaran Seni Pertunjukan ...................50

Tabel 4.5 Data inventaris ruang musik SMA Negeri 1 Kedungwuni .............55

Tabel 4.6 Jadwal Latihan Pergelaran...............................................................63

Tabel 4.7 Susunan Acara Ujian Pergelaran Seni Pertunjukan 2017 .............67

Tabel 4.8 Susunan Kepanitiaan Bidang Artistik ............................................69

Tabel 4.9 Penanggungjawab Bidang Fasilitas Penonton ...............................73

Tabel 4.10 Penanggungjawab Bidang Humas ...............................................74

Page 14: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka berpikir penelitian .......................................... 31

Gambar 3.1 Bagan Skema dalam analisis data ............................................. 37

Gambar 4.1 Pintu Gerbang SMA Negeri 1 Kedungwumi ............................ 39

Gambar 4.2 Pembelajaran Seni Musik .......................................................... 46

Gambar 4.3 Bagan Pertanggungjawaban Pengurus Osis................................49

Gambar 4.4 Ruang musik dan Alat musik......................................................54

Gambar 4.5 Rapat Panitia Ujian Pergelaran Seni Pertunjukan.......................51

Gambar 4.6 Pelaksanaan ujian gladi kotor.....................................................64

Gambar 4.7 Pelaksanaan ujian gladi bersih....................................................65

Gambar 4.8 Panggung Acara Pergelaran Seni Pertunjukan...........................71

Gambar 4.9 Dekorasi Panggung Acara Pergelaran Seni Pertunjukan...........72

Page 15: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. SK Dosen Pembimbing ....................................................... 86

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian ............................................................. 87

Lampiran 3 Suran rekomendasi .............................................................. 88

Lampiran 4. Surat Keterangan Penelitian ............................................... 89

Lampiran 5. Transkrip Wawancara .......................................................... 90

Lampiran 6. Foto – Foto Kegiatan Manajemen Pergelaran ..................... 101

Page 16: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

1

BAB 1

PENDAHALUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan seni di sekolah pada dasarnya diarahkan untuk

menumbuhkan kepekaan rasa estetik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiasif

dan kreatif pada diri siswa secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin tumbuh

jika dilakukan serangkaian proses kegiatan pada siswa melalui keterlibatan siswa

dalam segala aktivitas seni di dalam kelas dan di luar kelas. Pembelajaran seni

musik ini dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan

mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.

Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni

mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam kehidupan individual sehingga

mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan

kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis (Tim

Pustaka Yustisia dalam Udi Utomo, 2014: 1). Di dalam kurikulum 2013 mata

pelajaran seni budaya di SMA terdapat kompetensi dasar yaitu 3.3) Memahami

dan mengapresiasi pertunjukan musik tradisional, 3.4) Memahami konsep, bentuk

dan jenis pertunjukan musik tradisional, 4.3) menampilkan pertunjukan musik

tradisional, 4.4) membuat tulisan hasil analisis pertunjukan musik tradisional.

Dalam konsep, bentuk, jenis, dan penampilan pertunjukan. peran dari manajemen

seni pertunjukan sangatlah penting. Manajemen merupakan dasar bagi hidup

matinya sebuah organisasi. Hani Handoko (1986: 167), suatu lembaga atau

Page 17: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

2

kelompok fungsional dengan proses pengorganisasian sebagai suatu cara dalam

kegiatan organisasi yang dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya

agar organisasi dapat tercapai secara efisien. Sedangkan manajemen pertunjukan

menurut Riantiarno bahwa manajemen harus sanggup membantu para seniman

untuk sampai pada pencapaian mutu artistiknya, bukan malah sebaliknya menjadi

penghambat. Dalam seni pertunjukan, manajemen diharapkan dapat berfungsi

sebagai bantuan bagi seniman dalam mengelola urusan-urusan di luar artistik

sehingga seniman mampu menggarap karya seninya secara lebih terfokus.

(sumber : www.matematrick.com › Kurikulum 2013)

SMA Negeri 1 Kedungwuni atau yang sering disebut SMANDUNG

adalah salah satu sekolah favorit di Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.

Sekolah ini terletak di Jalan Paesan Utara No. 1 Kedungwuni. Sejak berdiri dan di

bangunnya SMA Negeri 1 Kedunwuni pada 20 November 1984 selalu berusaha

menjadi lebih baik. Terbukti dari semakin meningkatnya mutu kualitas sekolah ini

,dari segi pembelajaran dan kegiatan-kegiatan pun di kelola dengan baik.

Kegiatan yang di adakan di SMA Negeri 1 Kedungwuni berupa kegiatan

seperti Peringatan HUT, Perpisahan siswa kelas XII, Wisuda pelepasan siswa

kelas XII, serta Ujian pergelaran. Ujian pergelaran adalah kegiatan pemnganbilan

nilai dari pembelajaran manajemen pergelaran untuk kelas X dan pembelajaran

seni pertunjukan kelas XI di SMA Negeri 1 Kedungwuni. Dari beberapa kegiatan

tersebut, ujian pergelaran memiliki beberapa kelebihan dalam hal manajeman

pertunjukan. Berdasarkan observasi awal yang saya lakukan pergelaran di SMA

Negeri 1 Kedungwuni memiliki beberapa kelebihan yaitu 1) adanya ujian gladi

Page 18: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

3

kotor dan gladi bersih, adanya sample penonton saat gladi bersih untuk melatih

mental penyaji. 2) keterlibatan anggota OSIS, siswa ekstrakulikuler (seni musik,

seni rupa, seni tari) kelas X, siswa kelas XI sebagai perwakilan penyaji

pergelaran, adanya LO di setiap penyaji, keterlibatan guru seni , guru bahasa jawa

sebagai pembimbing dan perwakilan guru seni dari sekolah lain sebagai penguji.

3) penataan panggung, konsep dan tema acara saling berkaitan. 4) terlibatnya

Batik TV dalam peliputan acara, kehadiran orang tua dari penyaji, unsur dinas ,

sanggar seni, alumnus.

Berdasarkan observasi awal, dapat diketahui bahwa penilitian ini akan

mengarah pada salah satu bentuk kegiatan siswa SMA Negeri 1 Kedungwuni

yaitu pada pergelaran seni yang dilaksanakan pada 27 maret 2017. Dari latar

belakang yang di uraikan di atas, maka penelitian ini akan membahas tentang

proses pelaksanana manajemen pergelaran. Dengan kajian manajemen pergelaran

dan bentuk pergelaran seni di SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten

Pekalongan .

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagi berikut.

1.2.1 Bagaimana manajemen pergelaran seni pertunjukan pada kegiatan siswa di

SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan?

1.2.2 Bagaimana bentuk penyajian pergelaran seni pertunjukan pada kegiatan

siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan?

Page 19: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

4

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, tujuan dari penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1.3.1 Mengetahui dan mendeskripsikan Bagaimana manajemen pergelaran seni

pertunjukan pada kegiatan siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni

Kabupaten Pekalongan

1.3.2 Mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana bentuk sajian pergelaran seni

pada kegiatan siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten

Pekalongan?

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh beberapa manfaat, yaitu:

1.4.1 Manfaat Teoritis

1.4.1.1 Sebagai sumbangsih pemikiran bagi mahasiswa pendidikan seni

musik untuk menambah referensi dalam mempelajari sebuah

management pergelaran di SMA Negeri 1 Kedungwuni

Kabupaten Pekalongan.

1.4.1.2 Bagi untuk menambah pengetahuan tentang penerapan

manajemen pergelaran di SMA Negeri 1 Kedungwuni

Kabupaten Pekalongan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Menambah wawasan dalam hal pengelolaan manajemen.

1.4.2.2 Dapat memberikan informasi tentang management pergelaran

“SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan” sebagai

Page 20: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

5

pustaka maupun sebagai bahan pengembangan penelitian

selanjutnya.

1.5 Sistematika Skripsi

Untuk memberi gambaran tentang keseluruhan isi skripsi ini, maka

sistematika skripsi dituliskan sebagai berikut:

Bagian awal skripsi berisi tentang Judul skripsi, halaman pengesahan,

halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, dan

abstrak.

Bagian inti skripsi terdiri dari 5 bab. Pada bab 1 diuraikan

tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika skripsi ini sendiri.

Sebagai dasar berpijak sebelum ke pembahasan masalah, perlu adanya

landasan teoritis yang di kemukakan pada bab 2 yang meliputi kerangka berfikir

dan teori-teori yang ada. Teori yang ada disajikan berkaitan dengan permasalahan

yang dibahas. Pada bab 3 metodologi penelitian berisi tentang pendekatan

penelitian, sasaran dan lokasi penelitian, tehnik dan alat pengumpulan data,

prosedur penelitian, uji keabsahan data, teknik analisis data. Pada bab 4 Hasil

Penelitian, memuat data-data yang diperoleh dari lapangan sebagai hasil

penelitian dan dibahas secara deskriptif kualitatif. Pada bab 5 berisi tentang

penutup, yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran penulis

yang bisa digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil

penelitian ini.

Bagian akhir skripsi yang terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

Page 21: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan kajian peneliti yang akan mengungkapkan

beberapa hasil temuan penelitian sebelumnya, yang memiliki kaitan erat dengan

penelitian yang akan dilakukan. Melalui literatur ini di harapkan dapat membantu

penulis untuk meneliti sisi lain yang belum pernah di teliti oleh penulis lain.

Berikut adalah deskripsi berbagai tulisan tersebut.

Skripsi Hanif Iwan Saputra Mahasiswa Seni Musik, Fakultas Bahasa dan

seni, Universitas Negeri Semarang pada tahun 2017 dengan judul “ Manajemen

Music House Dalam Pemasaran Hail Recording di Masyarakat”. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan lokasi

penelitian di Music House. Adapun sasaran penelitianya adalah Objek secara

umum adalah manajemen Music House, Sedangkan subjeknya adalah seluruh

manajemen Music House beserta musisi yang terlibat melakukan recording di

Music House. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,

wawancara dan studi dokumen. Analisis data dilakukan melalui data reduction,

data display, dan conclusion drawing/ verivication.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen Music House Dalam

Mempopulerkan Hasil Recording diperoleh simpulan sebagai berikut: Music

House sebagai penyedia layanan musik, terutama dalam bidang recording

mempunyai kualitas layanan yang baik. Kualitas tersebut dirangkum melalui

Page 22: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

7

beberapa konsep kelola yang terdiri dari: (1) Manajemen administrasi, (2)

Manajemen pemasaran dan (3) Manajemen promosi yang teroganisir. Manajemen

yang dikembangkan Music House tentunya didapatkan dari beberapa proses dan

pengalaman pengelolaan sejak pendirian Music House sebagai perusahaan rekam.

Sistem pengelolaan administrasi Music House meliputi: (1) Perencanaan, adalah

seluruh perhitungan matang dari bermulanya ide mendirikan Music House,

penentuan lokasi, pemilihan alat recording hingga sistem pelayanan. (2)

Pengorganisasian, adalah langkah Music House dalam menentukan dan

menetapkan struktur organisasi yang bertanggung jawab terhadap setiap divisi. (3)

Penggerakan, adalah upaya dalam memaksimalkan sumber daya manusia demi

kualitas seluruh divisi yang ada di Music House. (4) Pengawasan, adalah upaya

koreksi untuk selalu mengetahui kekurangan di dalam Music House dengan tujuan

dapat memperoleh evaluasi dan meningkatkan kualitas layanan Music House.

Strategi atau sistem Pemasaran yang dilakukan Music House bertujuan

mengenalkan Music House sebagai perusahaan rekam. Adapun cara promosi yang

dilakukan Music House adalah: (1) Promosi melalui radio, (2) Pemasaran melalui

sosial media dan (3) Pemasaran dengan berpartisipasi atau bekerja sama sebagai

sponsorship acara. Setiap strategi pemasaran tersebut tentunya memiliki tujuan

dengan target pasar dan sasaran yang berbeda-beda. Strategi Music House dalam

mempertahankan eksistensi sebagai penyedia layanan jasa dalam bidang musik

yang bertujuan untuk menjaga pelanggan agar tidak berpindah ketempat lain.

Adapun strategi yang dilakukan Music House adalah: (1) Strategi hubungan, (2)

Strategi pemberian garansi, (3) Strategi jaminan tanpa syarat, (4) Strategi

Page 23: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

8

Penanganan keluhan yang efektif dan (5) Strategi peningkatan kinerja. Pada

perkembangan manajemen Music House dalam usahanya dibidang recording,

tentunya tidak lepas dari beberapa faktor pendukung dan faktor yang menghambat

tata kerja perusahaan. Faktor-faktor yang mendukung pengelolaan Music House

sehingga dapat bertahan hingga sekarang antara lain: (1) Kapasitas alat recording

yang memadai, (2) Kerja sama yang baik dan berkelanjutan antar Manajemen

Music House, (3) General Manager yang telah melakukan langkah-langkah

manajemen dengan baik dan tepat. Faktor penghambat manajemen Music House

adalah luas dan lingkungan Music House. Kantor Music House berukuran tidak

terlalu luas bagi sebuah studio recording. Aktivitas dari banyaknya pelanggan

yang sedang menunggu proses recording sedikit banyak mengganggu

kenyamanan warga sekitar, mengingat lingkungan Music House berada di

pedesaan.

Persamaan skripsi Hanif Iwan Saputra dengan peneliti yaitu tentang

manajemen, perbedaannya jika skripsi Hanif Iwan Saputra meneliti Manajemen

Music House sedangkan peneliti tentang Manajemen pergelaran seni pertunjukan

pada kegiatan siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.

Skripsi Werdi Widati Lupikaningtyas Mahasiswa Seni Tari, Fakultas

Bahasa dan seni, Universitas Negeri Semarang pada tahun 2009 dengan judul

“Manajemen Sanggar Tari Satria di Kabupaten Wonosobo” Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan lokasi

penelitian di Snggar Tari Satria beralamat di Jl. Pakuwojo No. 10, Sumberan

Barat RT 02 RW 02, Gg. Sasongko Kabupaten Wonosobo. Adapun Sasaran

Page 24: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

9

penelitiannya adalah manajemen yang dilaksanakan di sanggar tari Satria

Kabupaten Wonosobo, yaitu pada unsur-unsur manajemen,pelaksanaan funsi

manajemen, faktor faktor apa saja yang menjadi dasar manajemen organisasi

senipertunjukan, manajemen produksi seni pertunjukan dan manajemen

pergelaran seni pertunjukan sanggar tari Satria. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data yang

dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Manajemen sanggar tari Satria

Mencakup unsur – unsur manajemen dan fungsi-fungsi manajemen. Unsur –

unsur manajemen dan fungsi – fungsi manajemen memiliki keterkaitan satu sama

lain, karena dari unsur-unsur manajemen berupa men, money, methods, materials,

machines dan markets menentukan jalannya fungsi-fungsi manajemen berupa

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Faktor pertama

yang menjadi dasar sanggar tari satria, menerapkan manajemen organisasi seni

pertunjukan yang didalamnya terdapat bentuk organisasi, landasan dasar

organisasi, administrasi organisasi, dan program kerja organisasi. Faktor kedua

pada manajemen produksi seni pertunjukan sanggar tari Satria dapat di lihat dari

agenda rutin sanggar yaitu berupa Ujian Akhir Semester. Faktor Ketiga yaitu

sanggar tari Satria menjalankan manajemen pergelaran seni pertunjukan yang

mencakup art/ karya seni, artis, artistik, da non artistik.

Persamaan skripsi Werdi Widati Lupikaningtyas dengan peneliti yaitu

tentang manajemen, perbedaannya jika skripsi Werdi Widati Lupikaningtyas

meneliti manajemen sanggar tari Satria sedangkan peneliti tentang Manajemen

Page 25: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

10

pergelaran seni pertunjukan pada kegiatan siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni

Kabupaten Pekalongan.

Tesis Eka Titi Andaryani Mahasiswa Seni Musik, Fakultas Bahasa dan

seni, Universitas Negeri Semarang pada tahun 2008 dengan judul “Manajemen

Kelompok Musik Butter Cookiezz Band di Kota Tegal”. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif, lokasi

penelitiannya berada di Kota Tegal, Jawa Tengah. Sasaran kajian dalam penelitian

ini berkait dengan masalah yang diajukan yaitu tentang manajemen kelompok

musik Butter Cookiezz Band yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengawasan khususnya dalam suatu manajemen seni

pertunjukan kelompok musik Butter Cookiezz Band. Analisis data yang

dilakakuakn yaitu reduksi, sajian dan verifikasi data.

Hasil penelitian tentang manajemen kelompok musik Butter Cookiezz

Band yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan

yang akan didahului dengan uraian tentang gambaran umum kehidupan kesenian

di Kota Tegal, pembentukan kelompok musik Butter Cookiezz Band, dan bentuk

penyajian kelompok musik. Pembahasan meliputi manajemen kelompok musik

Butter Cookiezz Band dan implikasi manajemen kelompok musik Butter

Cookiezz Band pada pendidikan seni.

Persamaan skripsi Eka Titi Andaryani dengan peneliti yaitu tentang

manajemen, perbedaannya jika skripsi Eka Titi Andaryani meneliti Manajemen

Kelompok Musik Butter Cookiezz Band sedangkan peneliti tentang Manajemen

Page 26: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

11

pergelaran seni pertunjukan pada kegiatan siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni

Kabupaten Pekalongan.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Manajemen

Menurut Jazuli (2001:34) Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris

‘management’ berasal dari kata kerja ‘to manage’ artinya mengatur, mengelola,

mengendalikan sesuatu. Menurut Westra (1990:112) dalam bahasa Indonesia kata

‘management’ (bahasa Inggris) ini diterjemahkan dalam berbagai istilah, seperti:

kepemimpinan, tata pimpinan, ketatalaksanaan, pengaturan, pengelolaan,

pengendalian, pengurusan, penguasaan, dan lain sebagainya.

Menurut George R. Terry (dalam Manullang, 2008: 4) manajemen adalah

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan

kegiatan orang lain. Pengertian lain diutarakan oleh L. A. Appley ( dalam

Ranupandojo, 1996: 41) bahwa manajemen adalah keahlian untuk menggerakkan

orang melakukan suatu pekerjaan. Dari kedua pengertian tersebut dapat

dimengerti bahwa manajemen merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan

cara melibatkan orang-orang lain dalam pelaksanaannya. Selain kedua pendapat

itu, dijelaskan oleh James Stoner dalam Ranupandojo (1996: 41) bahwa

manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengendalian usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya

lain yang ada dalam organisasi, guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sejalan dengan itu dijelaskan oleh Oey Liang Lee dalam Ranupandojo (1996: 42)

bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,

Page 27: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

12

pengarahan, pengkoordinasian dan pengendalian manusia dan barang-barang

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Kedua definisi

tersebut menggambarkan manajemen sebagai proses yang mencakup beberapa

kegiatan yang perlu dilakukan guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen merupakan dasar bagi hidup matinya sebuah organisasi. Hani

Handoko (1986: 167), menjabarkan kata organisasi kedalam dua pengertian secara

umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional

dengan proses pengorganisasian sebagai suatu cara dalam kegiatan organisasi

yang dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar organisasi dapat

tercapai secara efisien. Dengan kata lain organisasi merupakan wadah kerjasama

sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan bersama.

Arti manajemen dalam hal ini lebih mengacu atau mengarah pada proses

pengelolaan yang berhubungan dengan manusia atau masyarakat. Pada dasarnya

arti pokok manajemen adalah suatu usaha pengelolaan. Maksud pengelolaan

adalah suatu usaha mencapai tujuan dengan jalan bekerjasama secara efektif dan

efisien. Dalam mengelola individu atau kelompok (group) dibutuhkan suatu

strategi yang dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan sumber daya alam

yang ada. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menerapkan manajemen

yang dalam bahasa Inggris adalah management berasal dari kata kerja to manage,

artinya mengatur, mengelola, mengendalikan sesuatu (Jazuli, 2001 : 34).

Dari definisi di atas yang penting dalam sebuah manajemen yaitu

‘menggerakkan sekelompok orang’ yang berarti mendorong memimpin,

menjuruskan dan menertibkan orang agar melakukan perbuatan-perbuatan yang

Page 28: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

13

menuju kearah tercapainya tujuan yang telah ditentukan dalam kerjasama itu.

Dengan demikian dapat disusun suatu kesimpulan mengenai pemahaman

manajemen yakni suatu upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,

dengan cara melaksanakan serangkaian kegiatan yang dapat diwujudkan melalui

keterlibatan orang-orang lain dalam pelaksanaannya.

Teori mengenai pengertian manajemen dapat digunakan untuk membahas

manajemen dalam pergelaran di SMA N 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.

2.2.2 Unsur–Unsur Manajemen

Manajemen dapat diartikan mengatur maka harus ada sesuatu yang diatur,

yang diatur adalah semua unsur-unsur manajemen (Tools of management) Terry

(dalam Herujito, 2001: 6). Unsur-unsur manajemen tersebut meliputi:

1) Man : tenaga kerja manusia baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga

kerja operasional/ pelaksana.

2) Money : uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3) Methods : cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan.

4) Materials : bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

5) Machines : mesin-mesin atau alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan

untuk mencapai tujuan.

(6) Markets : pasar untuk menjual barang-barang dan jasa yang dihasilkan.

Unsur-unsur manajemen yang diatur dalam pengelolaan tata musik yang

mengarah pada hasil penciptaan karya musik memiliki perbedaan dengan unsur-

unsur yang dimaksud, adalah man (memfungsikan orang-orang secara efisien dan

efektif), programming (pola perencanaan, termasuk skala prioritas terhadap

Page 29: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

14

tindakan-tindakan), financing (modal yang dimiliki dan menyusun anggaran

biaya), dan marketing (pemasaran atau distribusi, termasuk publisitasnya) (Jazuli,

2001: 43).

2.2.3 Fungsi Manajemen

Menurut George Terry (dalam Jazuli 2001:35) merumuskan fungsi dasar

manajemen sebagai proses dasar. Fungsi-fungsi manajemen merupakan bagian-

bagian atau aktivitas dalam proses manajemen yang perlu dilaksanakan oleh

seorang pimpinan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat berbagai

pendapat mengenai fungsi-fungsi dalam manajemen, namun fungsi manajemen

paling sederhana Fungsi-fungsi dasar manajemen menurut George R. Terry

meliputi: Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, dan Pengawasan (Jazuli

2001:35).

2.2.3.1 Perencanaan

Menurut (Jazuli, 2001 : 36) Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang

dilakukan sebelum usaha dimulai hingga proses usaha masih berlangsung. Dalam

arti luas, perencanaan dapat dimengerti sebagai penetapan tujuan, kebijakan

prosedur, program, pembiayaan (budget), standar mutu dari suatu organisasi.

Namun demikian unsur utama perencanaan adalah tujuan, kebijakan, prosedur dan

program. Kegiatan perencanaan mencakup tentang apa yang dicapai, kapan

sesuatu harus dicapai, bagaimana cara mencapainya, siapa yang harus

mencapainya, mengapa sesuatu itu harus dicapai. Perencanaan adalah suatu proses

untuk menetapkan apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya

(Swastha dkk 1998:6). Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk

Page 30: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

15

mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah

dilakukan terlebih dahulu daripada fugsi pengorganisasian, pengarahan,

pengkoordinasian, dan pengawasan (Swastha dkk 1998:91). Perencanaan berarti

penggambaran di muka hal-hal yang harus dikerjakan dan bagaimana

mengerjakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan agar tujuan

tersebut tercapai Menurut Swastha (1988:92-93) perencanaan memiliki bentuk-

bentuk: (1) Tujuan (objektif) Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu

diarahkan dan diusahakan untuk sedapat mungkin di capai dalam jangka waktu

tertentu.(2) Kebijakan (policy) Kebijakan adalah suatu pertanyaan atau pengertian

untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-

tindakan untuk mencapai tujuan. (3) Strategi Strategi merupakan tindakan

penyesuaian diri dari rencana yang telah dibuat. (4) Prosedur, Prosedur

merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang.

Prosedur lebih menitik beratkan pada suatu tindakan. (5) Aturan (rule) Aturan

adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur Aturan-

aturan yang saling berkaitan dapat di kelompokkan mmenjadi suatu golongan

disebut prosedur. (6) Program Program merupakan campuran antara kebijakan

prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran

(budget) semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan.

2.2.3.2 Pengorganisasian

Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa Yunani),

yang berarti alat. Adanya suatu alat produksi saja belum menimbulkan organisasi,

setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya

Page 31: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

16

seperti manusia, bahan-bahan dan sebagainya timbullah keharusan untuk

mengadakan kerja sama secara efisien dan efektif serta dapat hidup sebagaimana

mestinya. Keadaan seperti ini dapat membentuk suatu organisasi (Swastha

1998:13). Definisi lain dikemukakan oleh Swastha, dkk (1998:10), organisasi

adalah suatu badan atau wadah tempat kerja sama beberapa orang untuk mencapai

tujuan tertentu. Organisasi merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat

komponen-komponen yang saling terkait. Apabila salah satu komponen tidak

dapat berjalan dengan baik maka akan mempengaruhi yang lain. Untuk

memperjelas tentang pemahaman pengertian organisasi, Jazuli (2001:12)

mengemukakan bahwa organisasi adalah wadah dan proses kerja sama sejumlah

manusia yang terikat oleh hubungan formal dalam rangkaian hierarki untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hierarki menunjukkan bahwa dalam

organisasi selalu ada struktur yang melukiskan interaksi, kegiatan, peranan, dan

sifat organisasi. Dalam organisasi, tujuan sangat penting dirumuskan secara

spesifik karena segala aktivitas organisasi bermuara pada tujuan.

2.2.3.3 Penggerakan

Penggerakan menyangkut tindakan-tindakan yang menyebabkan suatu

organisasi bisa berjalan sehingga semua yang terlibat dalam suatu organisasi harus

berupaya ke arah sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial (Jazuli

2001:40). Begitu juga menurut Menurut Sudianto (1989:169) secara umum

actuating atau penggerakan mempunyai arti suatu kegiatan yang menggerakkan

para bawahan ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Karena menggerakkan para

bawahan maka dengan demikian seorang pemimpin berada di tengah-tengah para

Page 32: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

17

bawahan yang dengan sendirinya akan diterima oleh para bawahan sebagai

pendorong (sebagai motivator).

2.2.3.4 Pengawasan

Pengawasan merupakan fungsi seorang manajer dalam melaksanakan

penilaian dan mengendalikan jalannya operasi atau suatu kegiatan badan usaha

yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan (Sudianto

1989:169). Sedangkan menurut Jazuli (2001:41) pengawasan adalah kegiatan

manajer atau pemimpin dalam mengupayakan agar pekerjaan-pekerjaan sesuai

dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan tujuan yang telah ditentukan. Teori

mengenai fungsi manajemen dapat digunakan untuk membahas fungsi manajemen

pergelaran SMAN 1 Kedungwuni yang meliputi fungsi perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan atau

evaluasi (controlling).

2.2.4 Pergelaran / Seni Pertunjukan

Seni pertunjukan menurut Murni (2013: 5) adalah usaha dan karya

kelompok seniman atau orang-orang yang bekerja untuk menghasilkan karya seni

sebagai sebuah pertunjukan. Pergelaran merupakan kegiatan untuk

memperkenalkan atau menunjukkan hasil karya seni musik, tari, teater atau drama

dan lainnya kepada masyarakat luas. Pergelaran adalah cara untuk melakukan

komunikasi antara pencipta karya dan penikmat karya. (http://sma-

senibudaya.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-pameran-dan-pagelaran.html)

2.2.5 Manajemen Seni Pertunjukan

2.2.5.1 Pengertian Manajemen Seni Pertunjukan

Page 33: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

18

Suatu produksi seni pertunjukan, di luar komponen artistik seni

pertunjukan itu sendiri, selalu dibutuhkan keterlibatan komponen-komponen lain

yang saling berkaitan Komponen-komponen nonartistik yang melingkupi suatu

seni pertunjukan merupakan wilayah tata kelola seni yang tidak dapat lepas dari

produksi seni pertunjukan. Dengan demikian, untuk dapat mempertahankan suatu

bentuk seni pertunjukan, dalam prosesnya sangat dibutuhkan adanya kerja

pengelolaan atau yang disebut dengan manajemen seni pertunjukan (Bisri, 2000:

2). Menurut Riantiarno, manajemen dalam seni pertunjukan tidak lepas dari

hakikat manajemen itu sendiri, berperan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan

bukan tujuan itu sendiri (dalam Haryono, 2005: 4). Riantiarno menyatakan bahwa

manajemen harus sanggup membantu para seniman untuk sampai pada

pencapaian mutu artistiknya, bukan malah sebaliknya menjadi penghambat.

Dalam seni pertunjukan, manajemen diharapkan dapat berfungsi sebagai bantuan

bagi seniman dalam mengelola urusan-urusan di luar artistik sehingga seniman

mampu menggarap karya seninya secara lebih terfokus.

Manajemen pertunjukan atau pementasan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari manajemen produksi seni pertunjukan. Menurut Jazuli (1994: 2-

5), manajemen seni pertunjukan merupakan suatu sistem kegiatan dalam rangka

penyelenggaraan pertunjukan, artinya menyangkut usaha-usaha pengelolaan

secara optimal terhadap penggunaan sumber daya yang ada (elemen produksi)

dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi produk

pertunjukan yang lebih berdaya guna. Manajemen melibatkan berbagai hal yang

sifatnya kompleks. Misalnya antara faktor internal dan eksternal dengan

Page 34: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

19

penetapan tujuan, kebijakan program, prosedur kerja, yang dipengaruhi oleh

bahan, modal, dan tenaga kerja yang tersedia. Hal tersebut bertujuan untuk

menghasilkan produk yang sesuai dengan tujuan yang diperlukan aspek-aspek

produksi dan teknologi; pemasaran melalui penawaran ataupun permintaan.

Arti manajemen pertunjukan secara umum dapat didefinisikan sebagai

bentuk pengaturan dalam suatu pertunjukan. Aspek yang ada didalamnya secara

garis besar terdiri dari sesuatu yang akan dipertunjukan dan tenaga kerja yang

mempersiapkan pertunjukan. Aspek tersebut diharapkan dapat bekerja sama

secara optimal agar dapat menghasilkan pertunjukan yang maksimal. Dampak

pengerjaan secara optimal secara langsung juga dapat berfungsi untuk memenuhi

tujuan utama yang sebelumnya telah direncanakan.

Rencana atau kegiatan yang melibatkan orang banyak memerlukan

koordinasi dan komunikasi yang baik, serta mempunyai kesatuan kerja yang solid

dan saling berkaitan. Agar dapat mengkondisikan secara baik harus ada

koordinasi antar anggota dan pembagian kelompok kerja yang tepat, perlu adanya

pengorganisasian, perencanaan kerja yang disesuaikan dengan pencapaian tujuan

kegiatan yang sangat penting karena untuk kepantingan banyak pihak.

2.2.5.2 Organisasi Seni Pertunjukan

Pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan bagian

penting dari produksi seni pertunjukan. Suatu produksi seni pertunjukan seperti

teater, tari, dan musik dalam pelaksanaannya membutuhkan kontribusi lebih dari

satu orang. Pada dasarnya baik disadari maupun tidak, pengorganisasian sudah

selalu dilakukan oleh pelaku seni pertunjukan. Pembagian tugas dan wewenang

Page 35: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

20

dalam suatu produksi seni pertunjukan baik tradisional maupun modern

merupakan bentuk pengorganisasian sehingga dapat dikatakan bahwa setiap

kelompok seni pertunjukan sudah memiliki bentuk organisasinya masing-masing.

2.2.6 Jenis-jenis Organisasi Seni Pertunjukan

2.2.6.1 Menurut Profesionalitasnya

Dalam penggolongan ini Jazuli (2014: 32) membagi pengelolaan seni

pertunjukan dalam dua kategori, yaitu organisasi profesional dan amatir. Dalam

Jazuli (2014: 33), profesional diartikan sebagai berikut: “ profesional dapat

dimengerti sebagai suatu aktivitas usaha yang dilandasi sikap dan perilaku yang

efisien, efektif, rasional, pragmatis, dan produktif. Profesional mempersyaratkan

adanya kemampuan yang tinggi (khusus), rancangan kerja yang matang, motivasi

dan keinginan untuk bekerja keras, ulet, penuh kreativitas dan dedikasi. Sasaran

profesional adalah untuk memperoleh prestise, keuntungan finansial, mencapai

kualitas produk yang tinggi, dan boleh jadi dapat sebagai sandaran hidup.”

Selanjutnya, Jazuli (2014: 33) menerangkan pengertian amatir sebagai berikut:

“amatir dapat dimengerti sebagai kegiatan yang lebih dilandasi oleh kesenangan,

bukan sebagai sumber pendapatan utama, kurang berorientasi pada keuntungan

finansial, dan perencanaan dan cara kerja relatif kurang serius, kurang matang,

dan yang penting bisa berjalan lancar.” Sehingga dapat dipahami bahwa

perbedaan mendasar antara organisasi profesional dan amatir terletak pada tujuan

dan kualitas dari pekerjaan yang dilaksanakan. Organisasi profesional

menitikberatkan pada kualitas yang tinggi dan bertujuan untuk mencari

keuntungan finansial. Sebaliknya organisasi amatir didasari oleh hobi atau

Page 36: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

21

kesenangan sehingga tidak mementingkan kualitas, serta tidak bertujuan mencari

keuntungan finansial.

2.2.6.2 Menurut Pembiayaannya

Secara umum, menurut pembiayaannya terdapat tiga jenis organisasi yang

dikenal dalam masyarakat yaitu organisasi pemerintahan (publik), organisasi

bisnis (privat), dan organisasi nonprofit atau voluntary (Salusu, 2006: 1).

Organisasi sektor publik dijalankan oleh pemerintah dengan tujuan utama untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Organisasi publik memperoleh pembiayaan

dari negara dan pegawai atau anggota organisasinya mendapatkan gaji serta

tunjangan-tunjangan berdasarkan kinerja. Sementara itu organisasi bisnis, atau

disebut juga sektor privat merupakan organisasi yang dibentuk oleh individu atau

masyarakat (swasta). Yang terakhir adalah organisasi nonprofit yang dijalankan

oleh kelompokkelompok mandiri dalam masyakarat, dengan dilatar belakangi

berbagai kepentingan sosial budaya, politik, pendidikan, dan tidak menjadikan

keuntungan sebagai motif utamanya. Menurut Murgiyanto (1985: 171) yang

menggolongkan pembiayaan seni pertunjukan di Indonesia menjadi tiga yaitu dari

pemerintah, komersial, dan komunal. Pembiayaan oleh pemerintah tergolong

dalam sektor pertama atau publik, dan banyak merujuk kepada pendanaan yang

dilakukan oleh dinas kebudayaan di masing-masing daerah (Murgiyanto, 1985:

171). Pembiayaan oleh pemerintah ini ada yang bersifat rutin dan ada pula yang

sifatnya sesaat. Pembiayaan yang rutin misalnya pendanaan pagelaran kesenian

yang telah menjadi agenda tahunan suatu daerah. Sedangkan pembiayaan sesaat

misalnya pemberian bantuan untuk suatu pertunjukan seni oleh suatu lembaga

Page 37: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

22

atau organisasi dengan melalui proses seleksi sebelumnya (Murgiyanto, 1985:

173).

2.2.7 Struktur Organisasi Seni Pertunjukan

Struktur dalam suatu organisasi seni pertunjukan berbeda satu dengan yang

lain karena pengelolaan pertunjukan bergantung pada jenis acara dan kebutuhan-

kebutuhan dalam acara tersebut Struktur organisasi sederhana ini bersifat dasar

dan melibatkan seorang manajer acara atau pimpinan dan sejumlah panitia yang

menjadi bagian dari satu tim acara. Struktur ini sangat mudah dikelola dan

memungkinkan orang-orang untuk diberi tugas berbeda ketika dibutuhkan (Harris

& Allen, 2010: 9). Dalam struktur organisasi yang lebih kompleks, secara garis

besar terdapat beberapa peran atau posisi yang umumnya ada dalam setiap

organisasi seni pertunjukan. Peran-peran tersebut berfungsi dalam suatu struktur

organisasi yang terbagi dalam beberapa wilayah kerja. Jazuli dalam Bisri (2000:

2) mengemukakan pembagian wilayah kerja dalam organisasi seni pertunjukan

sebagai berikut: “Ditarik ke lingkup yang lebih sempit lagi dalam sistem produksi

seni pertunjukan, komponen komponen pendukung dan penunjang produksi

terdiri dari urusan artistik dan non artistik. Pendukung urusan artistik adalah

orang-orang yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang seni meliputi:

pemain, pemusik, penata pentas, teknisi cahaya, teknisi sound system dan lain-

lain. Pendukung non artistik adalah orang-orang yang bekerja di luar bidang seni

seperti sekretaris, humas, transportasi, akomodasi, perlengkapan dan lain-lain.”

Dalam kutipan tersebut Jazuli membagi wilayah kerja organisasi seni pertunjukan

menjadi dua wilayah yaitu artistik dan non artistik.

Page 38: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

23

2.2.7.1 Produser

Produser adalah pimpinan tertinggi dalam pertunjukan yang bertanggung

jawab atas segala sesuatu yang berkenaan dengan pertunjukan (Murgiyanto, 1985:

100). Produser memiliki wewenang dan tanggung jawab secara manajemen dan

artistik terhadap proses produksi sebuah pertunjukan (Karsito, 2008: 16). Ada

kalanya produser merupakan pemilik organisasi pertunjukan, namun ada juga

produser yang hanya merupakan tenaga profesional. Keduanya memiliki otoritas

penuh untuk menentukan seluruh aspek pendukung produksi pertunjukan

(Karsito, 2008: 16). Dalam menjalankan tugasnya produser membawahi wilayah-

wilayah produksi yang terdiri dari wilayah artistik dan non-artistik. Dikemukakan

oleh oleh Jazuli dalam Bisri (2000: 2) wilayah artistik dan non-artistik dalam seni

pertunjukan sebagai berikut: “Pendukung urusan artistik adalah orang-orang yang

memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang seni meliputi: pemain, pemusik,

penata pentas, teknisi cahaya, dan teknisi sound system dan lain-lain. Pendukung

non- artistik adalah orang-orang yang bekerja di luar bidang seni seperti

sekretaris, humas, transportasi, akomodasi, perlengkapan, dan lain-lain.

2.2.7.2 Wilayah Non – artistik

Wilayah non-artistik dikepalai oleh seorang pimpinan yang dibantu oleh

seksi-seksi pelaksanaan produksi mencakup sekretaris, bendahara, pimpinan

kerumahtanggaan (house manager), bagian transportasi, publisitas, konsumsi, dan

urusan tiket. Tugas utamanya adalah berhubungan dengan urusan administrasi,

mengurusi gedung pertunjukan, dan melayani penonton (Jazuli, 2014: 75).

Page 39: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

24

1. Pimpinan Produksi

Pimpinan produksi adalah pimpinan tertinggi dalam wilayah non-artistik

(Riantiarno, 2011: 213). Pimpinan produksi bekerja di bawah direktur utama atau

produser. Meskipun demikian ada sebagian organisasi seni pertunjukan yang

menempatkan pimpinan produksi sebagai pimpinan tertinggi. Tugas utamanya

adalah menyukseskan penyelenggaraan pertunjukan terutama dalam segala urusan

non-artistik. (Jazuli, 2014: 76). Dia bertanggungjawab atas seluruh pelaksanaan

proses produksi dalam pementasan, serta menjadi tonggak keberhasilan suatu

produksi pertunjukan.

2. Administrasi

Menurut George Terry, Administrasi adalah perencanaan, pengendalian,

dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang

melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan,

menurut Ulbert Administrasi secara sempit didefinisikan sebagain penyusunan

dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun

eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk

memperoleh kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi

secara sempit ini lebih dikenal dengan istilah Tata Usaha.

3. Kesekretariatan

Kesekretariatan adalah bagian dalam organisasi yang menyangkut hal-hal

bersifat administratif (Sukoco, 2007: 24). Peran-peran sekretaris menurut Susanto

dalam Sukoco (2007: 24) adalah sebagai pusat informasi dalam organisasi,

menunjang kerja pimpinan dengan menyalurkan informasi yang jelas sebagai

Page 40: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

25

bahan pengambilan keputusan, serta mendistribusikan informasi kepada anggota

organisasi secara cepat dan tepat sasaran.

4. Keuangan

Peran bagian keuangan meliputi pengendalian uang masuk dan keluar.

Tugas-tugasnya mencakup penyusunan anggaran, pencatatan pengeluaran, serta

pengawasan anggaran (Riantiarno, 2011: 236). Koordinasi yang baik dengan

seksi-seksi lain diperlukan untuk menghindari adanya ketidaksesuaian

perencanaan anggaran dengan uang yang keluar yang diakibatkan oleh

pengeluaran-pengeluaran tak terduga (Riantiarno, 2011: 236).

5. Pemasaran/publikasi

Pemasaran menurut Murni (2013: 11) adalah suatu proses yang membantu

organisasi budaya menukarkan karya seni yang mempunyai nilai atau manfaat

bagi publik penontonnya dengan sesuatu (nama, posisi, uang) yang dibutuhkan

organisasi budaya tersebut. Publikasi meliputi segala materi tertulis yang

digunakan untuk memberitahukan kepada publik akan adanya suatu produksi

pertunjukan. Tugas utamanya adalah mendatangkan penonton, bisa melalui iklan,

poster, selebaran, dan pemberitaan media lainnya (Riantiarno, 2011: 237).

Dibutuhkan kejelian untuk mampu melihat sasaran lokasi dan segmentasi

penonton yang tepat agar tidak terjadi salah sasaran dalam publikasi.

6. Dokumentasi

Dokumentasi terdiri dari sekelompok orang yang bertugas

mendokumentasikan proses pementasan, baik dalam bentuk foto, video, maupun

rekaman audio (Karsito, 2008: 65).

Page 41: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

26

2.2.7.3 Kerumahtanggaan

Kerumahtanggaan merupakan bagian yang mengatur segala hal yang

berhubungan dengan pelayanan publik dan layanan staf produksi. Pelayanan

publik berupa layanan penjualan karcis, pelayanan gedung, hingga memastikan

penonton memperoleh kenyamanan yang semestinya dalam gedung pertunjukan

(Jazuli, 2014: 88). Layanan kepada staf produksi dilakukan dalam bentuk

pemberian kesejahteraan berupa pemenuhan kebutuhan konsumsi dan kesehatan

(Jazuli, 2014: 88). Apabila suatu pertunjukan memiliki gedung sendiri maka

terdapat seorang house manager yang menjadi kepala urusan kerumahtanggaan

pertunjukan (Murgiyanto, 1985: 107). Namun fungsi kerumahtanggaan yang

dilaksanakan suatu organisasi seni pertunjukan dengan atau tanpa house manager

kurang lebih sama. Secara rinci tugas-tugas dalam bagian kerumahtanggaan dapat

digambarkan sebagai berikut:

1. Bagian Karcis

Petugas karcis atau bagian ticketing bertugas melayani pemesanan tempat

dan penjualan karcis sebelum acara dimulai, serta memastikan keseimbangan hasil

penjualan karcis dengan jumlah karcis yang terjual (Jazuli, 2014: 89). Komoditas

terciptanya layanan yang manusiawi dan berwibawa menjadi misi yang harus

ditampilkan karcis juga bertugas dalam menghitung kapasitas dari gedung dan

berapa tiket yang akan di jual Penghitungan kapasitas penonton dan jumlah tiket

yang akan dijual menjadi tanggung jawab dari petugas karcis. Bagian karcis juga

menjadi reprentasi layanan pertunjukan yang pertama kali dilihat oleh penonton

Page 42: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

27

sebelum masuk dalam gedung pertunjukan sehingga petugas karcis diharapkan

dapat melayani penonton dengan ramah dan menarik (Jazuli, 2014: 89).

2. Liaison Officer

Liaison Officer atau biasa disebut LO merupakan bagian hospitality atau

keramahtamahan dalam pertunjukan yang bertugas mendampingi penampil yang

terlibat dalam suatu pertunjukan (Subono, 2007: 2). LO merupakan pihak yang

menjadi penghubung penampil dengan penyelenggara acara agar tidak terjadi miss

komunikasi tentunya.

2.2.7.4 Wilayah Artistik

Wilayah artistik terbagi menjadi dua yaitu yang bekerja di atas panggung

dan di belakang panggung.

1. Pimpinan Artistik

Merupakan pimpinan dalam bidang artistik yang bertanggung jawab atas

seluruh rangkaian karya seni yang diproduksikan. Pimpinan artistik adalah orang

yang merancang karya seni yang ditampilkan dalam pertunjukan serta

bertanggung jawab atas pelaksanaan latihan hingga pementasan. Peran pimpinan

artistik tergantung dari jenis pertunjukannya, dapat dipegang oleh sutradara,

koreografer, atau konduktor (Murgiyanto, 1985: 113).

2. Seniman Pelaku atau Pengisi Acara

Tergantung dari jenis pertunjukannya, seniman pelaku atau pengisi acara

dapat terdiri dari: penari, aktor dan aktris, atau pemain musik yang bertugas

mementaskan di panggung segala rancangan pertunjukan yang telah dibuat oleh

pimpinan artistik (Murgiyanto, 1985: 106). Seniman pelaku berkewajiban

Page 43: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

28

mengikuti segala jadwal latihan hingga berlangsungnya pertunjukan, dan

menampilkan pertunjukan dengan sebaik-baiknya. Selama produksi pementasan

para seniman pelaku mengikuti arahan dari pimpinan artistik, sedangkan saat

pementasan mereka tetap berada di bawah koordinasi stage manager.

3. Pembawa Acara

Pembawa acara berperan sebagai pengatur jalannya pementasan sehingga

sangat bertanggungjawab terhadap kelancaran jalannya pagelaran. Pembawa acara

harus peka terhadap situasi di dalam gedung dan di atas pentas. Pembawa acara

juga harus mampu menciptakan situasi yang menyenangkan bagi penonton agar

merasa nyaman dalam gedung pertunjukan (Jazuli, 2014: 88).

4. Pimpinan Panggung/Stage Manager

Pimpinan panggung atau stage manager adalah orang yang bertanggung

jawab atas proses latihan dan pertunjukan. Dia yang bertugas mengatur koordinasi

pekerjaan-pekerjaan teknis di belakang panggung sehingga seluruh divisi yang

terlibat dalam urusan panggung bertanggung jawab terhadap stage manager

(Murgiyanto, 1985: 103). Stage manager juga bertugas menyusun run down atau

detail susunan acara dan kemudian bertugas di atas panggung untuk memastikan

acara berjalan sesuai dengan rancangan yang dibuat (Wibisono, 2014: 2). Secara

umum tugas dan tanggung jawab pimpinan panggung dan staf ganda baik kepada

pimpinan produksi maupun pimpinan artistik. Tanggung jawab morak diberikan

kepada pimpinan produksi, sedang tanggung jawab tugas yang diemban

merupakan tanggung jawab kepada pimpinan artistik.

Page 44: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

29

5. Penata Tata Cahaya

Bertugas membantu pimpinan artistik mewujudkan konsep yang dibuat

melalui desain pencahayaan. Penata lampu harus memahami tentang urusan

listrik, dan efek yang ditimbulkan oleh cahaya yang dihasilkan pada (Jazuli, 2014

: 85). Beban tanggung jawab dan tugas penata cahaya adalah menjadi sumber

sukses dan artistiknya pementasan karya seni yang dipergelarkan. Masalah

pencahayaan, terang-padamnya lampu, serta bagaimana cara mengatasi apabila

terjadi kecelakaan matinya lampu dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah

menjadi beban moral tanggung jawab yang diemban oleh pimpinan tata cahaya.

6. Penata Tata Suara

Petugas tata suara atau operator suara bertugas melayani dan

mengumpulkan peralatan tata suara (sound system) serta bertanggung jawab atas

pengadaan dan pemeliharaan serta pengoperasiannya (Murgiyanto, 1985: 106)

Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi padasuatu

acara pertunjukan, pertemuan, rapat, dan lain-lain. Tata suara memainkan peranan

penting dalam suatu pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak

terpisahkan dari tata panggung dan bahkan acara pertunjuan itu sendiri. Tata suara

erat kaitannya dengan pengaturan suara agar bisa terdengar kencang tanpa

mengabaikan kualitas dari suara. (http://id.wikipedia.org/wiki/tata_suara)

7. Penata Tata Rias

Tata rias merupakan cara atau usaha seseorang untuk mempercantik diri

khususnya pada bagian muka atau wajah, menghias diri dalam pergaulan. Tata

rias pada seni pertunjukan diperlukan untuk menggambarkan/menentukan watak

Page 45: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

30

di atas pentas. Tata rias adalah seni menggunakan bahan-bahan kosmetika untuk

mewujudkan wajah peranan dengan memberikan dandanan atau perubahan pada

para pemain di atas panggung / pentas dengan suasana yang sesuai dan wajar

(Harymawan, 1993: 134). Sebagai penggambaran watak / pembutan karakter

secara riasan di atas pertunjukan / panggung yang dilakukan oleh

pemain, diperlukan adanya tata rias sebagai usaha menyusun hiasan terhadap

suatu objek yang akan dipertunjukan dan di tampilkan nantinya. (http://internet-

jendela-ilmu.blogspot.co.id/2011/03/tata-rias-dan-busana.html)

2.2.8 Proses Manajemen Produksi Seni Pertunjukan

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana

sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995). Proses

juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu

dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah

kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi

adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan

jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Jadi proses produksi

manajemen pertunjukan bisa disimpulkan sebagai suatu cara untuk memperoleh

hasil pertunjukan yang baik dari empat unsur yaitu tenaga kerja melaksanakan,

bahan yang digunakan , modal yang ada, dan peralatan yang digunakan dalam

produksi.

Page 46: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

31

2.3 Kerangka Berfikir

Gambar 2.1 Bagan Kerangka berfikir Manajemen Pergelaran seni pertunjukan

kegiatan siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni

(Oleh Mughny El. Afwa Astitisar, 2017)

Pemaparan beberapa landasan teoritik dan kajian pustaka diatas

memberikan gambaran kerangka berpikir seperti pada bagan 2.1 Pada penelitian

ini, peneliti melakukan penelitian terhadap manajeman pergelaran seni

pertunjukan pada kegiatan siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni Kabupaten

Pekalongan. Membahas sisi manajemen dari 3 bidang, yaitu: (1) Manajemen

Organisasi, (2) Manajemen Produksi (3) Manajemen Pertunjukan.

Pergelaran seni pertunjukan SMA Negeri 1 Kedungwuni

Manajemen Pergelaran

Manajemen

Organisasi

Manajemen

Pertunjukan

Manajemen Produksi

� Bentuk

Organisasi

� Administrasi

� Art

� Artis

� Artistik

� Non-Artistik

� Tenaga Kerja

� Bahan

� Modal

� Alat

Page 47: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

81

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Manajemen

Pergelaran Seni Pertunjukan Pada Kegiatan Siswa di SMA Negeri 1 Kedungwuni

diperoleh simpulan sebagai berikut: Pergelaran seni pertunjukan di SMA Negeri 1

Kedungwuni merupakan sebuah kegiatan ujian untuk pengambilan nilai untuk

kelas X dan kelas XI. Manajemen Pergelaran seni pertunjukan meliputi : (1)

manajemen organisasi, (2) Manajemen produksi, (3) manajemen pergelaran seni

pertunjukan.

Bentuk Penyajian pada Pergelaran Seni Pertunjukan di SMA Negeri 1

Kedungwuni berupa : Drama musikal yang mengangkat cerita dari mitos

masyarakat sekitar dan cerita legenda nusantara di indonesia dengan musik

iringan langsung. Property yang di gunakan beragam mulai dari caping, alat

panah, jalangkungan, sapu, hingga rumah – rumahan. Pakaian yang di gunakan

yaitu pakaian adat yang sesuai cerita yang di angkat oleh penyaji saat di atas

panggung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disampaikan saran-saran dari

peneliti sebagai berikut :

5.2.1 Perlunya kordiniasi antar panitia satu sama lain agar tidak ada miss

komunikasi.

Page 48: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

87

5.2.2 Perlunya penambahan waktu latihan agar penyaji dapat memaksimalkan

sajian yang akan di pertunjukan nantinya saat pelaksanaan berlangsung.

5.2.3 Penambahan dan pembaruan alat musik agar menunjang penyaji saat

latihan dan saat penampilan di atas panggung bisa maksimal.

Page 49: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

83

DAFTAR PUSTAKA

Ali. 1984. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Beatrix, S., 2010. I Love to Organize 2. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Handoko, Hadi. 1984. Manajemen. Jakarta : BPFE.

Jazuli, M. 2001. Manajemen Produksi Seni Pertunjukan. Yogyakarta : Yayasan

Lentera Budaya.

Jazuli, M. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Semarang: Jurusan Sendratasik

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Jazuli, M. 2001. “Kritik Seni Pertunjukan”,Harmonia,Jurnal Pengetahuan dan

Pemikiran Seni Volume 02 No. 2 Mei/ Agustus 2001. Semarang.

Maryoto. 1980. Sejarah Musik. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Moleong, J. Lexy. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT

Rosdakarya.

Murgiyanto, S., 1985. Manajemen Pertunjukan. Jakarta: Depdikbud.

Murni, N., 2013. ” Tari dan Manajemen Pertunjukan”. Garak Jo Garik, 19.

Ranupandojo, H., 1996. Teori dan Konsep Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian : Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sumarsam. 2003. Interaksi Budaya Dan Perkembangan Musikal Jawa.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutomo. 2013. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT MKK Universitas Negeri

Semarang.

Soedarsono, R. M., 2002. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.

Soeharto. 1992. Kamus Musik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

SMA Negeri 1 Kedungwuni. Profil Sekolah.

Page 50: MANAJEMEN PERGELARAN SENI PERTUNJUKAN PADA …lib.unnes.ac.id/31000/1/2501413134.pdf · Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri,

84

Utomo, Udi dkk. 2014. Materi Ajar Musik Pendidikan. Universitas Negeri

Semarang

Westra, Pariata. 1980. Aneka Sari Ilmu Administrasi. Yogyakarta: Balai

Pembinaan Administrasi Akademi Administrasi Negara.

Wibisono, J. C., 2014. Manajemen Seni Pertunjukan. Surabaya: Pustaka Lewi

Sumber Internet

ainamulyana.blogspot.com

https://bantul2011.wordpress.com/2012/07/31/materi-manajemen-produksi-dan-

manajemen-pertunjukan http://dasopang.blogspot.co.id/2011/03/materi-manajemen-produksi-dan-

manajemen.html

http://dominique122.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-unsur-unsur-

musik.html

https://filekemendikbud.wordpress.com/

http://franciscapoppydewi.blogspot.co.id/2016/07/pengertian-dokumen-

dokumentasi.html

http://penulis.web.id/pengertian-seni-musik-menurut-para-ahli.html

http://rayendar.blogspot.co.id/2015/12/teori-teori-metodologi-penelitian.html

http://sma-senibudaya.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-pameran-dan-

pagelaran.html

https://treeyoo.wordpress.com/2009/01/16/pergelaran/

http://www.academia.edu/28498251/Perencanaan_dan_Pengelolaan_Event_dan_F

estival_-_Rob_Harris_and_Johny_Allen

http://www.dadangjsn.com/2016/07/ki-dan-kd-pelajaran-kurikulum-2013-

sma.html

http://www.rifanfajrin.com/2015/10/langkah-langkah-bermain-peran.html

www.dadangjsn.com › KURIKULUM 2013

www.matematrick.com › Kurikulum 2013