KONSTRUKSI HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PERAWAT …€¦ · DALAM TINDAKAN KHITAN (SIRKUMSISI)”...
Transcript of KONSTRUKSI HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PERAWAT …€¦ · DALAM TINDAKAN KHITAN (SIRKUMSISI)”...
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KONSTRUKSI HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PERAWAT
DALAM TINDAKAN KHITAN (SIRKUMSISI)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Ilmu Hukum
Minat Utama : Hukum Kesehatan
Disusun Oleh:
PANGGIH SEDIYO
NIM : S301608005
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Nama : Panggih Sediyo
NIM : S301608005
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul
“KONSTRUKSI HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PERAWAT
DALAM TINDAKAN KHITAN (SIRKUMSISI)” adalah benar-benar karya
saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini di beri tanda citasi dan
ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tersebut di atas tidak
benar, maka saya akan bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa
pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh saya peroleh dari tesis tersebut.
Selanjutnya untuk menunjukkan keaslian tesis saya, dengan ini saya bersedia
dipublikasi website Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret.
Surakarta, Maret 2018
Yang membuat pernyataan
Panggih Sediyo
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta Inayah-nya dan memberikan kemudahan bagi
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“KONSTRUKSI HUKUM PERTANGGUNGJAWABAN PERAWAT
DALAM TINDAKAN KHITAN (SIRKUMSISI)”. Tesis ini disusun dan
diajukan untuk melengkapi persyaratan guna meraih gelar Magister Pada Program
Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Tesis ini dapat selesai berkat bantuan para pihak, untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, atas nikmat dan karunia Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Bapak Prof. Furqon selaku Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum selaku Kepala Program Studi
Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
6. Bapak Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum selaku dosen pembimbing 1 yang
telah banyak membimbing, memberi nasihat dan revisi dalam penulisan
tesis ini.
7. Bapak Dr. Arief Suryono, S.H., M.H selaku dosen pembimbing 2 yang
selalu memberi pengarahan dan bantuan dalam penulisan tesis.
8. Orang Tua yang saya hormati Bapak Dr. H Kadar Pamuji S.H.,M.H dan
Ibu Hj Ely Sugiyanti, Amd yang sudah mendidik saya dan selalu
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
memberikan semangat, do’a, serta dorongan kepada saya dalam perjalanan
hidup saya.
9. Adik saya Nadia Putri Ardiyanti yang selalu memberikan warna di setiap
saya dirumah.
10. Istri saya Ratih Berliani Syamsiah Putri Karwaji yang saya cintai, yang
selalu ada dimanapun saya berada dan yang selalu memberikan semangat
dan motivasi kepada saya dalam setiap proses penulisan tesis ini.
11. Teman-teman seperjuangan Konsentrasi Hukum Kesehatan, Magister Ilmu
Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ibu
Wisnu, Pak Sigit, Mbak Rahma, Mas Aryo, Pak Margono, Ibu Anggreini,
Mas Arif, Mbak Ratih dan Mbak Dian yang menjadi tempat diskusi dan
berbagi pengalaman di bangku perkuliahan Magister Hukum Konsentrasi
Hukum Kesehatan ini.
12. Serta semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga tesis ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Surakarta, Maret 2018
Penulis
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia
lainnya.” (HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Awsath)
”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah
memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Circumcision or more commonly called circumcision is one of the
medical surgical practices that is often done by nursing staff (mantri) in rural
areas even in urban areas though. Minister of Health Decree No. 1239 of 2001
on the registration and practice of nurses, although establishing it as a profession
in Indonesia still has not given clear boundaries of authority, definite legal
protection for nurses. Therefore, there are still many nurses in providing
practical services in society not in accordance with the rules and authority.
This research is a normative research with statute approach which is
meant by law here is law and regulation, case study and conceptual approach,
technique of collecting legal material using study documents or library
materials. Technique of legal material analysis by solving and describing the
problem under study based on materials that have been collected.
The results obtained Referring to Article 65 of Law Number 36 Year 2014
on Health Personnel there is a deviation of action if the act is the authority of the
doctor and delegated to the nurse if the doctor can’t take medical action then the
doctor may ask the nurse assistance to perform the action, provided that the
physician is obliged to provide a clear delegation of authority to the nurse in
writing to perform such medical action. Based on the Regulation of the Minister
of Health of the Republic of Indonesia Number 17 Year 2013 on the Amendment
of the Regulation of the Minister of Health No. Hk.02.02 / Menkes / 148 / I / 2010
About Permits And Implementation of Nurse Practice Article 3a mandates the
Nurses Work Permit hereinafter abbreviated as SIKP is written evidence of
authority to undertake nursing practice at health-care facilities outside of self-
employment. The legal responsibility of the nurse and the existence of a stronger
legal protection, the writer only suggested that a more binding legal regulation
about circumcision by the nurse such as the addition of article to Law No. 36 of
2014 because if only based on the Ministerial Regulation, the rule does not have
the strength strong binding.
Legal construction for nurses in circumcision acts (circumcision) is to
provide legal certainty in the rules relating to self-practice so that there is a
stronger rule of law protection for self-employed nurses who conduct
circumcision nurse law accountability and the existence of legal protection
because if only under the Ministerial Regulation then the rule does not have a
strong binding force.
Keywords: Circumcision, Health Services, nurse responsibility, legal protection,
nurse authority
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Sirkumsisi atau lebih umum disebut khitan merupakan salah satu praktik
bedah kedokteran yang sering dilakukan oleh tenaga keperawatan (mantri) di
daerah pedesaan bahkan di perkotaan sekalipun. Surat Keputusan Menteri
Kesehatan No. 1239 Tahun 2001 tentang registrasi dan praktik perawat, walaupun
mengukuhkannya sebagai profesi di Indonesia ternyata masih juga belum
memberikan kejelasan batasan kewenangan, perlindungan hukum yang pasti bagi
tenaga perawat. Oleh karena itu masih banyak ditemukan perawat dalam
memberikan pelayanan praktik di masyarakat tidak sesuai dengan peraturan dan
wewenangnya.
Penelitian hukum ini merupakan penelitian normatif dengan pendekatan
undang-undang (statute approach) yang dimaksud undang-undang disini adalah
peraturan perundang-undangan, pendekatan kasus (case study), dan pendekatan
konseptual (conceptual approach), teknik pengumpulan bahan hukum
menggunakan studi dokumen atau bahan pustaka. Teknik analisa bahan hukum
dengan memecahkan dan menguraikan permasalahan yang diteliti berdasarkan
bahan-bahan yang telah dikumpulkan.
Hasil penelitian didapatkan Merujuk pada Pasal 65 Undang-undang
Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan terdapat pelimpahan tindakan
apabila tindakan tersebut merupakan kewenangan dokter dan dilimpahkan kepada
perawat Apabila dokter tidak dapat melakukan tindakan medis maka dokter boleh
meminta bantuan perawat untuk melakukan tindakan tersebut, dengan syarat
dokter wajib memberikan pelimpahan kewenangan yang jelas kepada perawat
secara tertulis untuk melakukan tindakan medis tersebut. Berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Hk.02.02/Menkes/148/I/2010 Tentang
Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Perawat Pasal 3a mengamanatkan Surat Izin
Kerja Perawat yang selanjutnya disingkat SIKP adalah bukti tertulis pemberian
kewenangan untuk menjalankan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan
kesehatan di luar praktik mandiri. Pertanggungjawaban hukum perawat dan
adanya perlindungan hukum yang lebih kuat maka penulis hanya menyarankan
agar dibentuk suatu peraturan hukum yang lebih mengikat tentang tindakan khitan
oleh perawat seperti penambahan pasal pada Undang-undang Nomor 36 Tahun
2014 karena apabila hanya berdasarkan Peraturan Menteri maka aturan itu tidak
mempunyai kekuatan mengikat yang kuat.
Hasil penelitian ini diharapkan konstruksi hukum bagi perawat dalam
tindakan sirkumsisi (khitan) yaitu memberikan kepastian hukum dalam peraturan-
peraturan yang berkaitan dengan praktik mandiri sehingga ada aturan yang lebih
kuat tentang perlindungan hukum bagi praktik mandiri perawat yang melakukan
khitan pertanggungjawaban hukum perawat dan adanya perlindungan hukum
karena apabila hanya berdasarkan Peraturan Menteri maka aturan itu tidak
mempunyai kekuatan mengikat yang kuat.
Kata kunci : Sirkumsisi, Pelayanan Kesehatan, pertanggungjawaban perawat,
perlindungan hukum, wewenang perawat
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................... vii
Abstrak ............................................................................................................. viii
Abstract ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Landasan Teori ............................................................................................ 8
1. Tinjauan Pelayanan Kesehatan .............................................................. 8
2. Tinjauan Norma Keperawatan ............................................................... 10
3. Tinjauan Pertanggungjawaban Medik ................................................... 16
B. Sirkumsisi .................................................................................................... 23
1. Pengertian Sirkumsisi ............................................................................ 23
2. Metode Sirkumsisi ................................................................................. 25
3. Standar Khitan Yang Dilakukan Oleh Perawat ..................................... 27
C. Teori Hukum ............................................................................................... 29
D. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 32
E. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 37
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Sifat Penelitian ........................................................................................... 37
C. Pendekatan Penelitian ................................................................................. 37
D. Jenis dan Sumber Bahan Hukum ................................................................ 38
E. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ......................................................... 39
F. Teknik Analisis Bahan Hukum .................................................................. 40
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pertanggungjawaban Perawat Yang Melakukan Khitan Ditinjau Dari
Peraturan Perundang-Undangan Yang Relevan .... ..................................... 41
1. Pertanggungjawaban Perawat Pada Tindakan Sirkumsisi Dalam
Pelayanan Kesehatan ................ ........................................................ 41
2. Pertanggungjawaban Hukum Perawat ............................................... 50
B. Konstruksi Ideal Terhadap Tindakan Perawat Yang Melakukan Khitan ... 59
1. Perlindungan Hukum Bagi Perawat Dalam Tindakan Khitan ........... 59
2. Relevansi Dengan Peraturan Perundang-undangan .......................... 61
3. Konstruksi Hukum Ideal Bagi Perawat.............................................. 72
4. Ketentuan Perlindungan Praktik Mandiri Perawat Yang Melakukan
Khitan ........................................................................ 90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 96
B. Implikasi ...................................................................................................... 97
C. Saran ........................................................................................................... 98
Daftar Pustaka