repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan...

100
ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE (STUDI KASUS PADA PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURE TAHUN 2014-2018) SKRIPSI Oleh : Riffan Nuhr Ginantoko NIM. 16010049 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWASTAMANDIRI

Transcript of repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan...

Page 1: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

(STUDI KASUS PADA PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURE TAHUN 2014-2018)

SKRIPSI

Oleh :

Riffan Nuhr Ginantoko

NIM. 16010049

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWASTAMANDIRI

SURAKARTA

2020

Page 2: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

(STUDI KASUS PADA PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURE TAHUN 2014-2018)

SKRIPSI

Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swastamandiri Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Strata Satu

(S1) Program Studi Akuntansi

Oleh :

Riffan Nuhr GinantokoNIM. 16010049

PROGRAM STUDI AKUNTANSISEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWASTAMANDIRI

SURAKARTA2020

Page 3: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

SKRIPSI

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

(STUDI KASUS PADA PT SUNSON TEXTLE MANUFACTURE TAHUN 2014-2018)

Oleh :

Riffan Nuhr Ginantoko

NIM : 16.01.0049

Telah dipertahankan di Depan Dewan PengujiPada tanggal, 25 Juli 2020

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratanuntuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi

pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swastamandiri Surakarta

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

ii

PembimbingMerangkap Sekretaris Dewan Penguji

Estiningtyastuti, S.E.,M.M.,M.Hum.

Anggota Dewan Penguji

Tulus Prijanto, S.E.,M.H.

Ketua Dewan Penguji

Amru Sukmajati, S.P.,M.M.

Surakarta, Juli 2020Mengetahui

Amru Sukmajati, S.P.,M.M.Ketua STIE Swastamandiri Surakarta

Page 4: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Riffan Nuhr Ginantoko

NIM : 16.01.0049

Judul Skripsi : ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN

DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE (STUDI KASUS

PADA PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURE TAHUN

2014-2018)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan –

ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian

hari terbukti/dapat dibuktikan skripsi itu hasil jiplakan, maka gelar dan ijazah

yang diberikan oleh STIE Swatamandiri Surakarta batal saya terima.

iii

Surakarta, Juli 2020

Yang Membuat Pernyataan

RIFFAN NUHR GINANTOKO

NIM. 16.01.0049

Page 5: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

SWASTAMANDIRI SURAKARTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa, skripsi dengan judul :

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

(STUDI KASUS PADA PT SUNSON TEXTOLE MANUFACTURE TAHUN 2014-2018)

Oleh :

Riffan Nuhr Ginantoko

NIM : 16.01.0049

Telah saya baca dengan seksama dam telah dinyatakan memenuhi standar ilmiah, baik jangkauannya maupun kualitasnya, sebagai skripsi jenjang pendidikan

sarjana (S1)

Pembimbing :

Estiningtyastuti, S.E., M.M., M.Hum.

Tugas akhir ini telah diserahkan kepada Program Sarjana Jurusan Akuntansi STIE Swastamandiri Surakarta dan telah diterima sebagai syarat memenuhi jenjang

pendidikan sarjana (S1)

iv

Surakarta, Juli 2020

Ketua Program Studi Akuntansi

Yuni Pristiwati NW, S.E., M.Si

Page 6: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk :

1. Yang Utama Dari Segalanya, sembah sujud serta syukur kepada Allah

SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan,

membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas

karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang

sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan

keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.

2. Kepada kedua orang tua ku dan keluarga besar Sebagai tanda bakti,

hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya

kecil ini kepada beliau yang telah memberikan kasih sayang, segala

dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat

kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan

persembahan.

3. Kepada Ibu Estiningtyastuti, S.E., M.M., M.Hum selaku dosen

pembimbing skripsi saya, terima kasih banyak bunda, saya sudah dibantu

selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan lupa atas

bantuan dan kesabaran bunda. Terima kasih banyak.

4. Seluruh Dosen Pengajar dan staff di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Swastamandiri Surakarta, terima kasih banyak untuk semua ilmu, didikan

dan pengalaman yang sangat berarti yang telah kalian berikan kepada

kami.

5. Teman-teman seangkatan tahun 2016. Terima kasih banyak untuk bantuan

dan kerja samanya selama ini teman, sukses untuk kita semua

6. Serta semua pihak yg sudah membantu selama penyelesaian Tugas Akhir

ini

v

Page 7: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

MOTTO

“Sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada diri mereka sendiri”

(QS. Ar,Ra’d : 11)

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah

diusahakannya”

(QS. An Najm : 39)

“Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang seharusnya yang

ditunjukan untuk mencari ridho Allah SWT bahkan hanya untuk mendapatkan

kedudukan/kekayaan duniawi maka ia tidak akan mendapatkan baunya surga nanti

pada hari kiamat

( Riwayat Abu Hurairah Radhiallahu Anhu)”

vi

Page 8: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim. Puji dan syukur peneliti ucapkan atas kehadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah kepada peneliti

sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Prediksi

Kebangkrutan Perusahaan Dengan Metode Altman Z-Score (Studi kasus pada PT

Sunson Textile Manufacture tahun 2014-2018” dengan baik. Penelitian skripsi ini

merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi

Sekolah tinggi Ilmu Akuntansi Swastamandiri Surakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, arahan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,

pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Amru Sukmajati, S.P., M.M selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Swastamandiri Surakarta.

2. Ibu Yuni Pristiwati NW, S.E., M.Si selaku ketua Program Studi Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Akuntansi Swastamandiri Surakarta.

3. Ibu Estiningtyastuti, S.E., M.M., M.Hum selaku Dosen Pembimbing yang

telah berbaik hati memberikan waktu, saran, kritik, dan arahan yang sangat

berguna dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

4. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Swastamandiri Surakarta.

5. Kepada orang tua tercinta, Bapak Sugino dan Ibu Endang Sularsi. adik dan

seluruh keluarga besar yang menjadi motivasi utama peneliti untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada sahabat tercinta dan sekaligus teman seperjuangan yang telah

memberikan banyak motivasi.

vii

Page 9: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

Penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis buat ini masih jauh dari

sempurna hal ini karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan adanya saran dan masukan bahkan

kritik membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi

para pembaca dan pihak-pihak khususnya dalam bidang manajemen ekonomi.

viii

Surakarta, Juli 2020

Riffan Nuhr Ginantoko

Page 10: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................v

HALAMAN MOTTO ........................................................................................vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xi

ABSTRAK .........................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.................................................................................1

1.2. Perumusan Masalah..........................................................................2

1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................3

1.4. Manfaat Penelitian............................................................................3

1.5. Sistematika Pembahasan .................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori.................................................................................6

2.1.1 Laporan Keuangan..................................................................6

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan .....................................................6

2.1.3 Komponen Laporan Keuangan...............................................7

2.1.4 Pengguna Laporan Keuangan ................................................9

2.1.5 Analisis Laporan Keuangan....................................................10

2.1.6 Kesulitan Keuangan dan Kebangkrutan ................................12

ix

Page 11: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

2.1.7 Penyebab Kebangkrutan ........................................................13

2.1.8 Faktor-Faktor Kebangkrutan .................................................13

2.1.9 Jenis-Jenis Kesulitan Keuangan .............................................14

2.1.10 Indikasi Kebangkrutan .........................................................16

2.1.11 Manfaat Prediksi Kesulitan Keuangan .................................17

2.1.12 Kategori Kesulitan Keuangan ..............................................17

2.1.13 Analisis Prediksi Kebangkrutan Altman Z-score .................19

2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................21

2.3 Kerangka Berpikir............................................................................25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian ......................................................................27

3.2 Data Penelitian..................................................................................27

3.2.1 Jenis dan Sumber Data............................................................27

3.2.2 Metode Pengumpulan Data.....................................................28

3.3 Metode Analisis Data........................................................................28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan...........................................................31

4.2 Struktur Organisasi............................................................................32

4.3 Hasil Penelitian.................................................................................34

4.4 Pembahasan.......................................................................................40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan........................................................................................42

5.2 Saran..................................................................................................42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 12: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

DAFTAR LAMPIRAN

Laporan Keuangan PT Sunson Textile Manufacture Tahun 2014

Laporan Keuangan PT Sunson Textile Manufacture Tahun 2015

Laporan Keuangan PT Sunson Textile Manufacture Tahun 2016

Laporan Keuangan PT Sunson Textile Manufacture Tahun 2017

Laporan Keuangan PT Sunson Textile Manufacture Tahun 2018

xi

Page 13: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

ABSTRAKSI

Analisis prediksi kebangkrutan perusahaan dengan metode Altman Z-score studi kasus PT Sunson Textile Manufacture. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisa prediksi kebangkrutan pada PT Sunson Textile Manufacture dalam jangka waktu 5 tahun, yaitu pada tahun 2014-2018. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Diduga posisi zona kebangkrutan pada PT Sunson Textile Manufacture dari tahun 2014 sampai 2018 yang dihitung menggunakan metode altman z-score berada pada posisi tidak aman. Dari data keuangan selama 5 tahun perusahaan mengalami kerugian selama 4 tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2014-2017, dan pada tahun 2018 mengalami laba. Dan hasil penelitian menunjukan bahwa dalam jangka 5 tahun yaitu pada tahun 2014-2018 PT Sunson Textile Manufacture berada pada zona “Distress” karena nilai z-score berada dibawah 1,81. Dari hasil penelitian perusahaan diharapkan bisa mengelola keuangan lebih baik agar kedepannya tidak mengalami kerugian hingga kebangkrutan. Perusahaan juga diharapkan dapat mengelola aktiva dengan benar untuk meningkatkan penjualan dan menghasilkan laba.

Kata Kunci : Kebangkrutan, Altman Z-Score

xii

Page 14: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

ABSTRACTION

Analysis of the company's bankruptcy prediction using the Altman Z-score case study of PT Sunson Textile Manufacture. The purpose of this research is to analyze bankruptcy predictions at PT Sunson Textile Manufacture within a period of 5 years, namely in 2014-2018. This type of research used in this research is descriptive with a quantitative approach. It is suspected that the position of the bankruptcy zone at PT Sunson Textile Manufacture from 2014 to 2018 calculated using the altman z-score method is in an insecure position. From financial data for 5 years the company suffered losses for 4 consecutive years, namely in 2014-2017, and in 2018 experienced a profit. And the results of the study show that in the period of 5 years, namely in 2014-2018 PT Sunson Textile Manufacture is in the "Distress" zone because the z-score is below 1.81. From the research results the company is expected to be able to manage finances better so that in the future it will not suffer losses until bankruptcy. The company is also expected to be able to manage assets properly to increase sales and generate profits.

Keywords: Bankruptcy, Altman Z-Score

xiii

Page 15: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

xiv

Page 16: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekstil adalah salah satu dari tiga kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh

manusia selain rumah dan makanan. Seiring berkembangnya jaman dan

semakin majunya teknologi saat ini, tekstik tidak hanya berfungsi untuk

kebutuhan pokok, melainkan juga sebagai gaya hidup manusia terutama di

Indonesia. Dengan demikian banyak perusahaan dan industri tekstil yang

berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan tekstil yang dibutuhkan oleh

pasar tekstil di Indonesia saat ini dengan kualitas yang lebih baik.

Namun, pada beberapa tahun terakhir ini perindustrin tekstil di Indonesia

sedang mengalami penurunan baik dari segi ekspor maupun di dalam negeri

sendiri. Produk tekstil di Indonesia merupakan salah satu komoditi unggulan

yang sering diminati oleh beberapa negara terutama di asia. Akan tetapi

karena semakin tingginya harga bahan baku dan biaya produksi serta

ketidakstabilan perekonomin global yang tinggi, hal ini sangat mempengaruhi

tingkat keuntungan beberapa perusahaan termasuk pada perusahan yang

bergerak dalam bidang tekstil dan garmen. Dengan biaya produksi yang

semakin meningkat sehingga harga penjulan naik dan berkurangnya daya beli

masyarakat yang cenderung lebih memilih produk tekstil dari luar. Sehingga

membuat jumlah penjualan tekstil dalam negeri ikut menurun. Sehubungan

dengan hal tersebut dapat juga mempengaruhi turunnya kinerja perusahaan. n.

Ada beberapa perusahaan textile di Indonesia yang mengalami kerugian

beberapa tahun berturut-turut. Salah satunya adalah perusahaan textile yang

bernama PT Sunson Textile Manufacture yang akan menjadi bahan penelitian

pada penelitian ini. Penelitian ini dilatar belakangi karena beberapa tahun

terakhir perusahaan PT Sunson Textile Manufacture mengalami penurunan

keuntungan atau laba dan mengalami kerugian yang cukup besar. Hal ini

disebabkan karena turunnya tingkat penjualan kepada masyarakat.

1

Page 17: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

2

Masyarakat lebih tertarik kepada terhadap produksi textile import

dikarenakan kualitas barang lebih bagus dan harga relatif terjangkau.

Hal-hal yang mempengaruhi turunnya keuntungan juga disebabkan karena

banyaknya hutang serta beban-beban biaya produksi dan benban-beban biaya

operasional yang harus ditanggung oleh PT Sunson Textile Manufacture yang

tidak sebanding dengan pedapatan perusahaan.

Dalam kurun waktu lima tahun yaitu pada tahun 2014 hingga tahun 2018

PT mengalami empat kali kerugian, yaitu pada tahun 2014 PT Sunson Textile

Manufacture mengalami kerugian sebesar Rp (12.840.297.828), pada tahun

2015 mengalami kerugian sebesar Rp (10.462.177.146), pada tahun 2016

mengalami kerugian sebesar Rp (14.582.624.323) pada tahun 2017

mengalami kerugian sebesar Rp (25.474.738.733), dan pada tahun 2018 PT

Sunson Textile Manufacture mengalami keuntungan atau laba bersih sebesar

Rp 2.784.652.907.

Hal tersebut sangat perlu dianalisa karena untuk mengetahui nilai dampak

kerugiannya agar pihak manajemen perusahaan dapat mengambil langkah dan

kebijakan agar terhindar dari kebangkrutanalisis ini menggunakan model

Altman (Z-score). Selain perhitungan yang sederhana model tersebut juga

memiliki keakuratan yang cukup tinggi.

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut, peneliti tertarik

mengambil judul penelitian tentang “Analisis Prediksi Kebangkrutan

Perusahaan denganMetode Altman Z-Score (studi kasus pada PT

Sunson Textile Manufacture)”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perhitungan nilai prediksi kebangkrutan menggunakan

analisis model Altman Z-score?

2. Bagaimanakah posisi prediksi zona kebangkrutan PT Sunson Textile

Maufacture?

Page 18: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

3

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang disajikan di atas,

maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui posisi perusahaan apakah termasuk dalam zona

Distress, zona abu-abu, dan zona aman dengan melakukan analisis

perhitungan menggunakan model Altman Z-score.

2. Untuk mengetahui hasil nilai z-score pada PT Sunson Textile

Manufacture menggunakan analisis model Altman Z-score.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi dibidang teoristis

maupun praktis, adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoristis

a. Bagi Perusahaan

Untuk perusahaan yang mengalami potensi kebangkrutan agar dapat

menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan arah dan kebijakan

perusahaan menjadi lebih baik, sehingga dapat menghindari dari

resiko-resiko kebangkrutan di masa yang akan datang.

b. Bagi Investor

Untuk bahan pertimbangan dan memberi informasi kepada calon

investor yang akan melakukan investasi di perusahaan tersebut.

c. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan, serta

sebagai pengalaman dalam membuat karya ilmiah mengenai analisa

kebangkrutan perusahaan sector tekstil yang tercatat di BEI. Dan

agar kedepannya bisa lebih baik lagi dalam melakukan penelitian di

bidang yang sama, maupun di bidang lainnya.

Page 19: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

4

d. Bagi Penelitian Berikutnya

Sebagai bahan refrensi agar kedepannya dapat melakukan penelitian

dengan lingkup yang lebih luas.

2. Manfaat Praktis

Manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat memberi pemahaman

kepada perusahaan yang sedang mengalami penurunan keuntungan dan

beresiko pada kebangkrutan.

1.5 Sistematika Pembahasan

Sebagai gambaran penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab. Disini

dikemukakan urut-urutan atau sistematika pembutn skripsi yang isinya sebagai

berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan tentang landasan teori yang berupa pengertian

dan definisi yang diambil dari internet, kutipan buku, artikel, dan

lainya yang berhubungan dengan penyusunan laporan skripsi dan

literature review yang berhubungan dengan penelitian dan juga

berisikan review penelitian sebelumnya serta kerangka berpikir.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentng metodologi penelitian, populasi dan

sampel penelitian, data penelitin, variable penelitian, dan definisi

operasional penelitian serta teknis analisis data.

Page 20: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

5

BAB IV. HASIL PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang uraian pembahasan berdasarkan hasil

penelitian, perhitungan, review artikel, dan lain-lain

BAB V. PENUTUP

Dalam bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang

kesimpulan hasil penelitian yang merupakan jawaban dari

permasalahan yang diajukan pada bab pendahuluan dan merupakan

hasil analisis dari bab-bab sebelumnya, saran bagi perusahaan,serta

keterbatasan penulisan yang merupakan keterbatasan atau kekurangan

dalam penulisan ini yang bisa diajukan segabai bahan perbaikan bagi

penulis berikutnya.

Page 21: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntasi dan informasi

histories yang di dalamnya terdapat proses identifikasi, pengukuran,

dan laporan informasi ekonomi sebagai bahan pertimbangan dalam

mengambil keputusan yang tepat (M. Sadeli. 2002:2).

Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan

yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara

seperti misalnya: sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana,

catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan

bagian integral dari laporan keuangan (Standar Akuntansi Keungan).

Dari uraian beberap ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan adalah suatu laporan yang disusun dan dibuat untuk

melaporkan posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan dalam

periode waktu tertentu untuk dilaporkan kepada para pengguna

laporan keuangan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikan Akuntan Indonesia

2002:4) tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaatbagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil

keputusan ekonomi.

6

Page 22: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

7

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi

kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian

laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang

dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi

karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan

kejadian masa lalu.

3. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan

manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban

manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:3), tujuan laporan

keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

3. Komponen Laporan Keuangan

Dalam penyajian laporan keuangan ada beberapa komponen

laporan keuangan yang harus diperhatikan saat mensajikan laporan

keuangan. Menurut Ikatan Akuntansi Indosesia (2009) komponen

laporan keuangan berdasarkan PSAK No 1 adalah :

a. Neraca

Neraca merupakan laporan yang sistematis yang

menggambarkan posisi keuangan perusahaan. Karena neraca

menunjukkan aktiva (aset), kewajiban (hutang), dan ekuitas

(modal) pada tanggal tertentu. Klasifikasi secara tepat terhadap

pos-pos neraca akan berguna untuk memberikan gambaran

yang sesungguhnya mengenai besarnya jumlah aktiva lancar,

aktiva tidak lancar, total aktiva, jumlah kewajiban lancar,

kewajiban jangka panjang, total kewajiban, dan besarnya

Page 23: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

8

ekuitas. Melalui klasifikasi ini para pengguna laporan neraca

akan mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya adalah :

i. Dapat memprediksi kemampuan perusahaan dalam

melunasi kewajiban yang akan segera jatuh tempo lewat

aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

ii. Mempersiapkan kebutuhan dana jangka panjang untuk

memenuhi kewajiban tidak lancar.

iii. Memperoleh gambaran mengenai jumlah perbandingan

antara total kewajiban dengan total aktiva.

b. Laporan Laba-Rugi

Laporan Laba/Rugi merupakan laporan yang menyajikan

hasil operasi perusahan selama satu periode tertentu dan

disusun secara sistematis berdasarkan standar akuntansi di

Indonesia. Laporan ini menunjukkan sumber penghasilan yang

diperoleh perusahaan serta beban yang dikeluarkan oleh

perusahaan. Sehingga dapat diketahui laba atau rugi

perusahaan tersebut dalam satu periode tertentu

c. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan yang

menyajikan ikhtisar perubahan ekuitas pemilik suatu

perusahaan untuk satu periode tertentu. Jumlah ekuitas akan

bertambah apabila adanya Investasi (setoran modal) dan laba

bersih. Dan jumlahya akan berkurang apabila adanya Prive

(penarikan/pengambilan uang tunai untuk kepentingan pribadi

pemilik) dan rugi bersih

Page 24: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

9

d. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas merupaka laporan yang menyajikan

tentang perolehan kas dan pengeluaran kas perusahaan selama

satu periode tertentu. Sumber kas disebut arus kas masuk, dan

penggunaan kas dikenal sebagai arus kas keluar. Sehingga

laporan kas diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,

investasi, dan pendanaan yang disusun selama satu periode

tertentu.

4. Pengguna Laporan Keuangan

Pengguna laporan keuangan adalah pihak-pihak yang memerlukan

informasi laporan keungan perusahaan. Secara garis besar pengguna

laporan keuangan dibagi menjadi dua, yaitu pengguna internal

(internal user) dan pengguna eksternal (external user).

a. Internal User

Pengguna internal adalah pihak yang berkaitan langsung

dengan operasional perusahaan. Dalam pihak ini biasanya

adalah seorang manajer dan direktur yang menggunakan

laporan keuangan untuk mengambil kebijakan dalam sebuah

perusahan tersebut

b. External User

Pengguna eksternal adalah para pihak yang tidak berkaitan

langsung dengan opersional perusahaan. Pihak-pihak eksternal

pengguna laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1) Pemillik perusahaan, fungsi laporan keuangan disini untuk

memberi tahu posisi keuangan perusahaan kepada si

pemiliknya.

Page 25: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

10

2) Investor & pemegang saham, disini investor biasanya

melihat laporan keuangan sebelum menanam modal dan

melihat prospek bisnis ke depan dari sebuah perusahaan.

3) Kreditor, seringkali pemberi hutang melihat kesehatan

perusahaan dari laporan keuangan, karena dari laporan

keuangan bisa dilihat rasio kemampuan sebuah perusahaan

untuk melunasi hutang-hutangnya.

4) Pemerintah, berkepentingan terhadap informasi akuntansi

suatu perusahaan berkaitan dengan masalah perpajakan.

Dari laporan keuangan yang ada, pemerintah dapat

menentukan jumlah pajak dan penetapan pajak dari

perusahaan tersebut.

5) Karyawan, disini dipandang dari sudut lain. Mereka

memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui

profitabilitas dan akuntabilitas perusahaan tempat mereka

bekerja.

6) Masyarakat, terutama yang berada disekitan perusahaan,

karena perusahaan berkepentingan dalam penyediaan

lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, hal ini berkaitan

dengan tanggung jawab sosial.

5. Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kariyoto (2017:21) Analisis laporan keuangan adalah

suatu proses yang dengan penuh pertimbangan dalam rangka untuk

membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil aktivitas

perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama

utuk menentukan perkiraan dan prediksi yang paling mungkin

mengenai kondisi dan performa perusahaan pada masa yang akan

datang.

Menurut Harahap (2015: 190), Analisis laporan keuangan adalah

menguraikan pos-pos laporan keuangan (financial statement) menjadi

Page 26: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

11

unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat

signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain

baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan

untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting

dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Menurut Prastowo (2011:50), Analisa laporan keuangan

merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka

membantu evaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada

masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan

estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi

keuangan dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.

Menurut Munawir (2007:35), Analisis laporan keuangan adalah

analisis laporan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari

daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan untuk

menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan

perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan pengertian

analisis laporan keuangan adalah proses membedah suatu laporan

keuangan untuk membantu mengevaluasi posisi keuangan dengan

tujuan untuk menentukan prediksi kondisi keuangan dimasa

mendatang.

Menurut Kariyoto (2017:2) dalam praktiknya, terdapat dua macam

model analisis laporan keuangan, yaitu sebagai berikut :

a. Analisis Vertikal (Statis)

Merupakan model analisis yang dilakukan melalui cara

menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu,

dengan mengkomparasikan antara pos yang satu dengan pos

yang lain pada laporan keuangan yang sama pada tahun

(periode) yang sama.

b. Analisis Horizontal (Dinamis)

Page 27: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

12

Merupakan model analisis yang dilakukan dengan cara

mengkomparasikan laporan keuangan untuk beberapa tahun

(periode), sehingga dapat diketahui trend dan

kecenderungannya.

6. Kesulitan Keuangan dan Kebangkrutan

Secara umum kebangkrutan adalah kondisi dimana suatu usaha

mengalami masalah keuangan yang memaksa pemilik usaha menutup

usahanya karena kondisi keuangan usaha tersebut sudah tidak

memungkinkan untuk berproduksi kembali.

Pengertian kebangkrutan menurut Toto (2011:332) adalah

Bankcruptcy adalah kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi

untuk melunasi kewajibannya. Kondisi ini biasanya tidak muncul

begitu saja di perusahaan, ada indikasi awal dari perusahaan tersebut

yang biasanya dapat dikenal lebih dini kalau laporan keuangan

dianalisis secara lebih cermat dengan suatu cara tertentu. Rasio

keuangan dapat digunakan sebagai indikasi adanya kebangkrutan di

perusahaan.

menurut Lesmana (2003:174) kebangkrutan adalah ketidakpastian

mengenai kemampuan atas suatu perusahaan untuk melanjutkan

kegiatan operasionalnya jika kondisi keuangan yang dimiliki

mengalami penurunan.

Pengertian kebangkrutan menurut Prihadi (2008:177) adalah

kondisi dimana perusahaan tidak mampu lagi untuk melunasi

kewajibannya. Sedangkan, Pengertian kebangkrutan menurut Darsono

(2005:165) kebangkrutn adalah kegagalan perusahaan dimana

menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba.

Dari pemaparan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

pengertian dari kebangkrutan adalah kondisi keungan suatu

perusahaan sudah tidak sehat dan tidak mampu menghasilkan laba,

tidak mampu untuk membiayai operasional perusahaan serta tidak

mampu untuk melunasi kewajiban atau hutang.

Page 28: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

13

7. Penyebab Kebangkrutan

Beberapa penyebab terjadinya kebangkrutan pada suatu perusahaan

adalah sebagai berikut :

a. Neoclassical model

Kesulitan keuangan terjadi ketika alokasi sumber daya

tidak tepat. Mengestimasi kesulitan dilakukan dengan data neraca

dan laporan laba rugi.

b. Financial model

Kesulitan keuangan ditandai dengan adanya struktur

keuangan yang salah dan menyebabkan batasan likuiditas.

Perusahaan dapat bertahan hidup dalam jangka panjang, namun

perusahaan tersebut harus bangkrut dalam jangka pendek.

c. Corporate governance model

Kesulitan keuangan ketika perusahaan memiliki susunan

aset yang tepat dan struktur keuangan yang baik namun dikelola

dengan buruk.

8. Faktor-faktor kebangkrutan

Ada beberapa factor yang dapat memicu terjadinya kebangkrutan

suatu perusahaan. Bukan hanya perusahaan dengan skala kecil, namun

perusahaan skala multinasonal pun dapat menjadi bangkrut jika tidak

memiliki manajemen yang baik.

Berikut adalah beberapa faktor kebangkrutan sebuah perusahaan :

a. Rencana bisnis yang kurang matang

Dalam membangun sebuah perusahaan harus dilakukan

perencanaan yang baik dan matang. Jika perencanaan kurang

baik maka dapat mengkibatkan kebangkrutan.

b. Strategi pemasaran yang kurang strategis

Kesalahan dalam strategi pemasaran akan membuat

perusahan sulit mencapai target. Seperti riset pasar yang

Page 29: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

14

tidak tepat, harga yang terlalu mahal, iklan promosi yang

kurang menarik, dan lain-lain. Maka dari itu, Anda harus

berhati-hati dalam menyiapkan dan menjalankan strategi

pemasaran.

c. Tidak memahami kebutuhan konsumen

Kurangnya pengetahuan atas kebutuhan yang diingikan

oleh konsumen dapat memicu terjadinya kebangkrutan karena

kurangnya minat pasar untuk membeli produk dari perusahaan

d. Kurangnya inovasi

Perubahan zaman terjadi begitu cepat karena hadirnya

internet dan perkembangan teknologi yang semakin modern.

Maka perlu beradaptasi dengan melakukan inovasi.

e. Manajemen keuangan yang buruk

Keuangan merupakan urusan yang sangat krusial yang

harus diperhatikan dengan serius. Jika tidak, perusahaan

akan mengalami ketidakstabilan modal dan hutang piutang

yang terlalu besar, sehingga mengakibatkan keuntungan

yang minim hingga terjadinya kebangkrutan

f. Kondisi ekonomi global yang tidak stabil

Kondisi perekonomian dunia yang sedang tidak stabil

dapat menyebabkan penurunan ekonomi di Indonesia.

Akibatnya, daya beli masyarakat ikut menurun

9. Jenis-jenis Kesulitan keuangan

Menurut Gamayuni (2011), terdapat lima bentuk kesulitan

keuangan atau financial distress, yaitu sebagai berikut:

a. Economic failure.

Suatu keadaan pendapatan perusahaan tidak dapat menutup

total biaya perusahaan, termasuk biaya modal.

Page 30: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

15

b. Business failure.

Suatu keadaan perusahaan menghentikan kegiatan operasional

dengan tujuan mengurangi (akibat) kerugian bagi kreditor.

c. Technical insolvency.

Suatu keadaan perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban

yang jatuh tempo. 

d. Insolvency in bankruptcy.

Suatu keadaan nilai buku dari total kewajiban melebihi nilai

pasar aset perusahaan. 

e. Legal bankruptcy.

Suatu keadaan perusahaan dikatakan bangkrut secara hukum.

Sedangkan menurut Subhan (2015:54), kesulitan keuangan suatu

perusahaan bisa terjadi bermacam-macam tipe. Dalam manajemen

keuangan kesulitan keuangan perusahaan dibedakan menjadi :

a. Economic Failure

Pendapatan perusahaan tidak dapat menutup biaya total,

termasuk biaya modal. Usaha yang mengalami economic

failure dapat meneruskan operasinya sepanjang kreditor

berkeinginan untuk menyediakan tambahan modal.

b. Business Failure

Usaha yang menghentikan operasi perusahaan dengan akibat

kehilangan kreditur sehingga perusahaan menghentikan

kegiatan operasionalnya. Dengan demikian, usaha dapat

diklarifikasikan sebagai gagal meskipun tidak melalui

kebangkrutan secara formal.

c. Technical Insolvency

Sebuah perusahaan dapat dinilai bangkrut apabila tidak

memnuhi kewajiban yang jatuh tempo. Hal ini mungkin

menunjukan kekurangan likuiditas yang sifatnya sementara

dimana pada suatu waktu perusahaan dapat mengumpulkan

Page 31: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

16

uang untuk memenuhi kewajibannya dan tetap menjalankan

operasional peruahaan.

d. Insolvensy in Bankruptcy

Sebuah perusahaan yang mengalami pencatatan nilai buku dari

total kewajiban nilai pasar dari asset perusahaan. Hal ini

merupakan suatu keadaan yang lebih serius bila dibandingkan

dengan technical insolvency, sebab pada umumnya ini

mengarah ke likuiditas suatu usaha.

e. Legal Bankcruptcy

Putusan kepailitan yang dijatuhkan oleh pengadilan sesuai

dengan undang-undang karena mengalami tahapan-tahapan

kesulitan keuangan.

10. Indikasi Kebangkrutan

Menurut Hariani (2009) dalam Ayuningtyas (2017), indikator –

indikator yang dapat digunakan untuk melihat tanda – tanda

kebangkrutan dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Indikator yang harus diperhatikanoleh manajer :

1) Penurunan volume penjualan karena adanya perubahan

selera atau permintaan konsumen.

2) Kenaikan biaya produksi.

3) Tingkat persaingan yang semakin ketat.

4) Ketidak efektifan dalam melaksanakan fungsi pengumpulan

piutang.

5) Kurang adanya dukungan atau fasilitas perbankan (kredit).

6) Tingginya tingkat ketergantungan terhadap hutang.

b. Indikator yang harus diamati oleh eksternal :

1) Penurunan deviden yang dibagikan kepada pihak pemegang

saham.

2) Terjadinya penurunan laba atau keuntungan yang terus

menerus bahkan sampai terjadinya kerugian.

Page 32: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

17

3) Ditutupnya atau dijualnya satu atau lebih unit usaha.

4) Terjadinya pemecatan pegawai atau karyawan.

5) Pengunduran diri eksekutif puncak.

6) Harga saham yang terus menerus turun di pasar modal.

11. Manfaat Prediksi Kesulitan Keuangan

Kebangkrutan merupakan akumulasi dari pengelolaan perusahaan

dalam jangka panjang (Rudianto,2013:253) (dalam Ayuningtyas,

2017). Karena itu, diperlukan alat untuk mendeteksi potensi

kebangkrutan. Analisis financial distress merupakan tanda awal

terjadinya kebangkrutan. Informasi prediksi financial distress berguna

untuk :

a. Mempercepat tindakan manajemen untuk mencegah masalah

sebelum terjadi kebangkrutan.

b. Mengambil tindakan merger atau take over agar perusahaan

lebih mampu membayar hutang dan mengelola perusahaan

dengan baik dan benar.

c. Memberikan tanda peringatan dini adanya kebangkrutan pada

masa yang akan datang.

12. Kategori Kesulitan Keuangan

Menurut Fahmi (2012), secara umum membagi financial distress

atau kesulitan keuangan menjadi empat kategori, yaitu sebagai

berikut:

a. Kesulitan Keuangan Tipe A (Sangat Tinggi)

Kategori ini memungkinkan perusahaan dinyatakan untuk

berada di posisi bangkrut atau pailit. Pada kategori ini

memungkinkan pihak perusahaan melaporkan ke pihak terkait

seperti pengadilan bahwa perusahaan telah berada dalam posisi

bankruptcy (pailit). Dan menyerahkan berbagai urusan untuk

ditangani oleh pihak luar perusahaan.

Page 33: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

18

b. Kesulitan Keuangan Tipe B (Tinggi)

Pada posisi ini perusahaan harus memikirkan berbagai

solusi realistis dalam menyelamatkan berbagai aset yang

dimiliki, seperti sumber-sumber aset yang ingin dijual dan

tidak dijual/dipertahankan. Termasuk memikirkan berbagai

dampak jika dilaksanakan keputusan merger (penggabungan)

dan akuisisi (pengambilalihan). Salah satu dampak yang sangat

nyata terlihat pada posisi ini adalah perusahaan mulai

melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan pensiun

dini pada beberapa karyawannya yang dianggap tidak layak

(infeasible) lagi untuk dipertahankan.

c. Kesulitan Keuangan Tipe C (Sedang)

Pada kondisi ini perusahaan sudah harus melakukan

perombakan berbagai kebijakan dan konsep manajemen yang

diterapkan selama ini, bahkan jika perlu melakukan perekrutan

tenaga ahli baru yang dimiliki kompetensi yang tinggi untuk

ditempatkan di posisi-posisi strategis yang bertugas

mengendalikan dan menyelamatkan perusahaan, termasuk

target dalam menggenjot perolehan laba kembali.

d. Kesulitan Keuangan Tipe D (Rendah)

Pada kategori ini perusahaan dianggap hanya mengalami

fluktuasi finansial temporer yang disebabkan oleh berbagai

kondisi eksternal dan internal, termasuk lahirnya dan

dilaksanakan keputusan yang kurang begitu tepat.

Page 34: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

19

13. Analisis Prediksi Kebangkrutan Altman Z-Score.

Analisis prediksi financial distress merupakan usaha peringatan

dini untuk perusahaan menuju kebangkrutan. Semakin awal tanda-

tanda kebangkrutan dapat diketahui maka semakin baik bagi

manajemen untuk melakukan rencana-rencana perbaikan serta

mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk yang akan terjadi.

Terdapat beberapa metode perhitungan yang dapat digunakan

untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Dalam penelitian ini

peneliti akan menggunakan model Altman Z-score.

Altman merupakan salah satu teknik statistik yang bisa digunakan

untuk memprediksi adanya kebangkrutan di suatu perusahaan. Model

analisis diskriminan Altman ini sering dikenal dengan istilah Z-Score.

Edward Altman merupakan orang pertama yang mulai menerapkan

model Z-Score. Selama penelitian, Altman telah melakukan tiga kali

penyesuaian terhadap formula Z-Score agar dapat memprediksi

kebangkrutan secara lebih akurat sesuai dengan karakteristik

perusahaan.

Pada tahun 1968 Dr Edward I. Altman melakukan penelitian

terhadap 66 perusahaan yaitu pada tahun 1946 sampai 1965.

Penelitian tersebut menerapkan metode Multivariate Discriminant

Analysist (MDA) dan mengelompokan perusahaan menjadi dua, yaitu

33 perisahaan yang bangkrut dan 33 perusahaan yang sehat atau tidak

bangkrut. Sampel yang diteliti hanya berasal dari perusahaan

manufactur. Penelitian tersebut menghasilkan lima rasio yaitu :

X1 : Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva (Working Capital to

Total Assets)

X2 : Rasio Laba Ditahan terhadap Total Aktiva (Retained Earnings

to Total Assets)

Page 35: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

20

X3 : Rasio EBIT terhadap Total Aktiva (Earning Before Interest

and Taxes to Total Assets)

X4 : Rasio Nilai Pasar Modal terhadap Total Hutang (Book Value

of Equity to Total Liabilities)

X5 : Rasio Nilai Penjualan terhadap Total Aset (Sales to Total

Assets)

Dan menghasilkan model perhitungan sebagai berikut :

Z = 0,717X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,988X5

Metode Altman Z-Score memiliki 5 jenis rasio keuangan, yaitu

sebagai berikut :

a. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aktiva (Working Capital to

Total Assets)

Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan modal kerja bersih dari total aset yang dimiliki.

Rasio ini dihitung dengan membagi modal kerja bersih dengan

total asset. Penghitungan WCTA (X1) adalah sebagai berikut :

X1 = (Aset Lancar – Liabilitas Lancar) / Total Aset

b. Rasio Laba Ditahan terhadap Total Aktiva (Retained Earnings

to Total Assets)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba ditahan dari total aset perusahaan. Laba

ditahan terjadi karena pemegang saham biasa mengijinkan

perusahan untuk menginvestasikan kembali laba yang tidak

diberikan sebagai dividen. Dalam Laporan Posisi Keuangan

bukan merupakan kas dan tidak tersedia untuk pembayaran

dividen. RETA (X2) dapat dihitung sebagai berikut :

Page 36: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

21

X2 = Laba Ditahan / Total Aset

c. Rasio EBIT terhadap Total Aktiva (Earning Before Interest and

Taxes to Total Assets)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dari aset perusahaan, sebelum pembayaran

bunga dan pajak. Rasio EBITTA (X3) dapat dihitung sebagai

berikut :

X3 = EBIT / Total Aset

d. Rasio Nilai Pasar Modal terhadap Total Hutang (Book Value of

Equity to Total Liabilities)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban dari nilai pasar modal sendiri (saham

biasa). Rasio BVETL (X4) dapat dihitung dengan :

X4 = Nilai Pasar Modal / Total Liabilitas

e. Rasio Nilai Penjualan terhadap Total Aset

Rasio ini untuk mengukur seberapa efisien perusahaan

menggunakan aset-aset perusahaan untuk menghasilkan

penjualan. Rasio Penjualan terhadap total asset (X5) dapat

dihitung dengan :

X5 = Nilai Penjualan / Total Asset

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian, penulis mempelajari dan

membaca penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti terdahulu.

Untuk menjaga keaslian penelitian, maka dapat dibandingkan dengan

penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel penelitian

ini, yaitu sebagai berikut :

Page 37: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

22

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Kesimpulan

1 Irene Melanie Analisis Z-Score

Dalam Memprediksi

Kebangkrutan (Studi

Empiris pada

Perusahaan Farmasi,

Food and Beverages

yang Terdaftar di

Bursa Efek Jakarta

tahun 2001-2004)

1. Rasio metode Z-

score mempunyai

pengaruh

signifikan

terhadap prediksi

kebangkrutan

baik secara

analisis regresi

maupun anlisis

multivariate.berd

asarkan kedua

analisis tersebut

juga dapat

diketahui bahwa

rasio-rasio

tersebut tidak

dapat

berpengaruh

secar bersama-

sama.

Page 38: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

23

2 Fitria Wulandari,

Burhanudin, dan

Rochmi

Widayanti

Analisis Prediksi

Kebngkrutan

Menggunakan

Metode Altman (Z-

Score) Pada

Perusahaan Farmasi

(Studi Kasus Pada

Perusahaan Terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia tahun

2011-2015)

1. Pada tahun 2011

– 2015 pada

kelima

perusahaan

farmasi berada

dalam kategori

sehat, nilai Z-

Score seluruh

perusahaan ≥

2,99.

2. Dari kelima

perusahaan

farmasi yang

dianalisis PT

Merck Tbk pada

tahun 2011, 2013

dan 2014

memiliki nilai Z-

Score paling

tinggi yaitu

sebesar 8,45, 6,3

dan 5,93.

3. PT Kalbe Farma

Page 39: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

24

Tbk pada tahun

2012 dan tahun

2015 memiliki

nilai Z-Score

paling tinggi

yaitu sebesar

6,08 dan 5,92

3 Yudha Samodra

Harlen,

Topowijono, dan

Devi Farah

Azizah

Analisis Penggunaan

Model Altman (Z-

Score) Untuk

Memprediksi Potensi

Kebangkrutan (Studi

Kasus pada

Perusahaan Sub

Sektor Pertmbangan

Minyak dan Gas

Bumi yang Terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia Tahun

2012-2016)

1. Berdasarkan hasil

perhitungan

didapatkan hasil

bahwa hanya ada

satu perusahaan

yang diprediksi

sehat yaitu PT.

Elnusa, Tbk.

2. Terdapat empat

perusahaan yang

diprediksi dengan

menggunakan

model Altman

(Z-Score) berada

dalam kondisi

rawan bangkrut

Page 40: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

25

apabila tidak ada

pengambilan

keputusan

keuangan yang

tepat lebih lanjut.

2.3 Kerangka Berpikir

Uma Sekaran (1992) dalam (Sugiyono, 2010) mengemukakan

bahwa, kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah yang penting.

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Dari kerangka berpikir pada penelitian prediksi kebangkrutan PT.

Sunson Textile Manufcture. Kemudian dilakukan identifikasi laporan

keuangan pada laporan keuangan PT Sunson Textile Manufacture pada

tahun 2014-2018. Dari laporan keuangan tersebut kemudian

diperhitungkan beberapa rasio yang diperlukan untuk menganalisis

prediksi kebangkrutan, adapun rasio yang diperlukan adalah rasio modal

kerja terhadap total aktiva (X1), rasio laba ditahan terhadap total aktiv

(X2), rasio EBIT terhadap total asset (X3), rasio nilai pasar terhadap total

Laporan Keuangan

WCTA (X1)

RETA (X2)

EBITTA (X3)

BVETL (X4)

Prediksi Kebangkrutan

STTA (X5)

Page 41: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

26

hutang(X4), Rasio Penjualan terhadap total asset (X5). Dari kelima rasio

tersebut dihitung untuk mengetahui hasil analisis prediksi kebangkrutan

PT Sunson Textile Manufcture.

Page 42: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2017:2).

Metode penelitian merupakan suatu teknik atau cara mencari, memperoleh,

mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data

sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan

kemudian menganalisa faktor – faktor yang berhubungan dengan pokok –

pokok permasalahan sehingga akan menghasilkan suatu kebenaran

berdasarkan data – data yang akan diperoleh.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode

ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode

penelitian, data dalam penelitian ini berupa angka – angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono, 2017:7). Adapun metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian Deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Nazir (2009: 54), menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan penelitian

deskriptif serta tujuannya adalah suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari

penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat –

sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

3.2 Data penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif dan sumber datanya adalah sumber data sekunder. Data

27

Page 43: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

28

kuantitatif yang digunakan adalah data berupa laporan keuangan yang

menunjukkan laba (rugi) perusahaan PT Sunson Textile Manufactur.

Data sekunder merupakan data yang telah diolah dan dipublikasikan oleh

instansi tertentu. Dalam penelitian ini data diperoleh dari informasi yang

telah disediakan oleh Bursa Efek Indonesia, penelusuran literatur-

literatur terkait serta bahan pustaka.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam

menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda,

tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara,

pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat

menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah

yang dihadapi atau yang diteliti

Metode yang dilakukan dengan teknik pengumpulan dokumentasi,

yaitu dengan mendapatkan data secara langsung dari sumber data yang

tersedia, laporan penelitian sebelumnya, dan laporan keuangan secara

historis lalu mempelajarinya serta menganalisis data yang telah

dipublikasikan dari perusahaan melalui web resmi perusahaan tersebut

maupun dengan mengakses data statistik yang tersedia pada situs

https://web.idx.id yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia dan Laporan

Keuangan yang tersedia pada web perusahaan. Peneliti menganalisis data

pada perusahaan tersebut. Kemudian Peneliti mengambil data Laporan

Keuangan perusahaan tersebut dalam periode 2014-2018.

3.3 Metode Analisis Data

Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, maka dilakukan

pengolahan data. Dalam melakukan pengolahan data menjadi informasi

dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel dan Microsoft Word. Pada

Page 44: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

29

metode ini alat pengujian yang dipakai adalah dengan menggunakan

analisis Z-Score model Altman.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menganalisis datanya :

1. Melakukan penghitungan terhadap rasio-rasio keuangan Altman Z-

Score pada laporan keuangan perusahaan yang dijadikan sampel

penelitian.

Rasio-rasio keuangan metode Altman Z-score adalah sebagai berikut :

a. X1 = Rasio Modal Kerja Terhadap Total Aset.

b. X2 = Rasio Laba Ditahan terhadap Total Aset.

c. X3 = Rasio Laba Sebelum Bunga dan Pajak terhadap Total Aset.

d. X4 = Rasio Nilai Pasar Saham terhadap Total Liabilitas.

e. X5 = Rasio Penjualan terhadap Total Aset.

2. Setelah menghitung rasio-rasio yang dibutuhkan, maka selanjutnya

menghitung nilai Z-Score pada perusahaan yang dijadikan objek

penelitian, dengan rumus dari Altman Z-Score sebagai berikut :

Z=0,717 X 1+0,847 X 2+3,107 X 3+0,420 X 4+0,988 X 5

3. Setelah menghitung rasio-rasio dan memasukkannya ke dalam rumus

persamaan altman Z-Score, maka selanjutnya elakukan klasifikasi

perusahaan berdasarkan nilai score yang didapatkan, menentukan batas

melalui titik cut off dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika nilai Z < 1,23 = Zona “Distress” (Dalam kondisi ini,

perusahaan mengalami financial distress dan berpotensi tinggi

mengalami kebangkrutan).

Page 45: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

30

b. Jika nilai 1,23 < Z < 2,99 = Zona “Abu-abu” (Dalam kondisi ini,

perusahaan mengalami financial distress yang harus ditangani oleh

manajemen secara tepat. Terdapat kemungkinan perusahaan

bangkrut atau survive dari masa financial distress).

c. Jika nilai Z > 2,99 = Zona “Aman” (Dalam kondisi ini, perusahaan

tidak memiliki potensi mengalami kebangkrutan).

Page 46: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT Sunson Textile Manufacturer Tbk yang didirikan pada tahun 1972

dengan nama PT. Sandang Usaha Indonesia Tekstil Industri dan memulai kegiatan

komersialnya pada tahun 1973. Kantor pusat Sunson terletak di Jl. Ranggamalela

No. 27, Bandung dan lokasi utama bisnis terletak di Jl. Raya Rancaekek KM 25,

Sumedang, Jawa Barat. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham

Sunson Textile Manufacturer Tbk antara lain : PT. Sunsonindo Textile Investama

(40,99%), East Rise Capital Limited (14,50%), Easefull Enterprise Limited

(14,04%) dan Sudjono Suriadi (5,92%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SSTM

meliputi usaha di bidang industri tekstil terpadu termasuk memproduksi dan

menjual benang, kain dan produk tekstil lainnya serta melakukan perdagangan

umum.

Pada tahun PT Sunson Testil Manufacture memiliki aset lancar sebesar Rp

389.785.346.285 dan aset tidak lancar sebesar 374.878. 000.649 sehingga

keseluruhan total aset yang dimiliki oleh PT Sunson Textil Manufacture pada

tahun 2014 sebesar Rp 773.663.346.934. Total liabilitas atau kewajiban yang

dimiliki oleh perusahaan pada 2014 adalah sebesar Rp 514.793.507.583. Tahun

2014 total penjualan bersih sebesar Rp 519.854.661.831, dan tahun 2014 PT

Sunson Textile Manufacture mengalami kerugian sebesar Rp (12.840.297.828).

Total aset yang dimiliki oleh PT Sunson Textil Manufacture pada tahun

2015 sebesar Rp 721.884.167.684. Total liabilitas atau kewajiban yang dimiliki

oleh perusahaan pada 2015 adalah sebesar Rp 477.792.694.823. Tahun 2015 total

penjualan bersih pada tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya ,

penjualan tahun 2015 adalah sebesar Rp 506.180.498.366., dan tahun 2015 PT

Sunson Textile Manufacture mengalami kerugian sebesar Rp (10.462.177.146).

31

Page 47: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

32

total aset yang dimiliki oleh PT Sunson Textil Manufacture pada tahun 2016

sebesar Rp 670.963.993.715. Total liabilitas atau kewajiban yang dimiliki oleh

perusahaan pada 2016 adalah sebesar Rp 407.944.491.993. Tahun 2016 total

penjualan bersih sebesar Rp 436.691.203.876, dan tahun 2016 PT Sunson Textile

Manufacture mengalami kerugian sebesar Rp (15.208.057.912).

total aset yang dimiliki oleh PT Sunson Textil Manufacture pada tahun 2017

sebesar Rp 605.643.301.307. Total liabilitas atau kewajiban yang dimiliki oleh

perusahaan pada 2017 adalah sebesar Rp 393.177.629.585. Tahun 2017 total

penjualan bersih sebesar Rp 343.842.837.211, dan tahun 2017 PT Sunson Textile

Manufacture mengalami kerugian sebesar Rp (25.474.738.733).

total aset yang dimiliki oleh PT Sunson Textil Manufacture pada tahun 2018

sebesar Rp 562.174.180.897. Total liabilitas atau kewajiban yang dimiliki oleh

perusahaan pada 2018 adalah sebesar Rp 346.923.856.267. Tahun 2018 total

penjualan bersih sebesar Rp 410.244.604.874, dan pada tahun 2018 PT Sunson

Textile Manufacture memiliki keuntungan atau laba sebesar Rp 2.784.652.907.

4.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja)

dalam organisasi. Strukturorganisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan

menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi ataukegiatan-kegiatan yang berbeda-beda

tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga

menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan

penyampaianlaporan.Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dalam

manajemen organisasi agar suatu organisasi dapatberjalan sebagaimana mestinya

sesuai dengan tujuan. Berikut ini adalah struktur organisasi PT Sunson Textile

Manufacturer. Tbk :

Page 48: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

33

Keterangan :

1.Dewan Komisaris

Dewan komisaris PT Sunson Textile Manufacturer memiliki 5 orang

anggota yaitu Sundjono Suriadi bertindak selaku komisaris utama. Dan

anggota Ny Mariah Suriadi, Bernadi Widjajakusuma, Ali Senitro, dan

Sutomo. Tugas dewan komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap

pengurusan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan

nasihat berkenaan dengan kebijakan Direksi dalam menjalankan perusahaan.

2.Komite Audit

Komite audit membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan

atas kegiatan Perseroan yang terkait dengan penelaahan atas informasi

keuangan, pengendalian internal, manajemen risiko, efektivitas auditor

internal dan eksternal, dan kepatuhan pada peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku.

DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT

DIREKTUR UTAMA

AKUNTANSI SPINNING

GENERAL MANAGER

INTERNAL AUDITSEKRETARIS PERUSAHAAN

PEMASARAN WEAVINGKEUANGAN

GUDANG SDM

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Page 49: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

34

3.Direktur Utama

Direkrut Utama dijabat oleh Purnawan Suriadi, tugas dari direktur utama

adalah mengkoordinasi dan menjalankan serta memberi kebijakan tertinggi

dalam suatu perusahaan.

4.Sekretaris Perusahaan

Sekretaris perusahaan mempunyai tugas pokok untuk menjembatani

komunikasi antara perseroan dan masyarakat serta menjaga keterbukaan

informasi.

5. Internal Audit

Tugas dari internal audit adalah Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas

efisiensi dan efektivitas di seluruh bidang kegiatan Perseroan. Menguji dan

mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen

risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.

6.General Manager

General manager bertugas mengkoordinasikan kegiatan dari satu atau lebih

departemen, seperti teknik, operasi atau penjualan, atau divisi utama dari

organisasi bisnis dan membantu petugas administrasi kepala dalam

merumuskan dan mengelola kebijakan organisasi dengan melakukan tugas

berikut secara pribadi atau melalui manajer bawahan

4.3 Hasil Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan dari penghitungan rasio-rasio

keuangan Altman Z-Score Modifikasi adalah sebagai berikut :

1. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset (X1)

Rasio ini memiliki rumus penghitungan sebagai berikut :

X 1= Aset Lancar−Liabilitas LancarTotal Aset

Page 50: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

35

Tabel 4.1 Modal Kerja Bersih

Tahun Aset Lancar Liabilitas LancarModal Kerja

(aset lancar – liabilitas lancar)

2014 398.785.346.285 332.510.082.788 66.275.263.497

2015 377.319.537.345 331.660.630.809 45.658.906.536

2016 351.706.167.938 277.524.504.441 74.181.663.497

2017 311.547.858.348 182.421.582.456 129.126.275.892

2018 294.172.560.216 131.917.686.499 162.254.873.767

Tabel 4.2 Rasio Modal kerja Terhadap Total Aset

Tahun Modal Kerja Total Aset X1

2014 66.275.263.497 773.663.346.934 0,086

2015 45.658.906.536 721.884.167.684 0,063

2016 74.181.663.497 670.963.993.715 0,111

2017 129.126.275.892 605.643.301.307 0,213

2018 162.254.873.767 562.174.180.897 0,289

Dari data tabel diatas menunjukan nilai rasio modal kerja terhadap aktiva.

a. Pada tahun 2014 rasio X1 sebesar 0,086. Nilai rasio tersebut

merupakan hasil pembagian dari modal kerja sebesar Rp

66.275.263.497 dengan total aktiva sebesar Rp 773.663.346.934.

b. Pada tahun 2015 rasio X1 sebesar 0,063. Nilai rasio tersebut

merupakan hasil pembagian dari modal kerja sebesar Rp

45.658.906.536 dengan total aktiva sebesar Rp 721.884.167.684.

c. Pada tahun 2016 rasio X1 sebesar 0,111. Nilai rasio tersebut

merupakan hasil pembagian dari modal kerja sebesar Rp

74.181.663.497 dengan total aktiva sebesar Rp 670.963.993.715.

Page 51: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

36

d. Pada tahun 2017 rasio X1 sebesar 0,213. Nilai rasio tersebut

merupakan hasil pembagian dari modal kerja sebesar Rp

129.126.275.892 dengan total aktiva sebesar Rp 605.643.301.307.

e. Pada tahun 2018 rasio X1 sebesar 0,289. Nilai rasio tersebut

merupakan hasil pembagian dari modal kerja sebesar Rp

162.254.873.767 dengan total aktiva sebesar Rp 562.174.180.897.

2. Rasio Laba Ditahan terhadap Total Aset (X2)

Rasio ini memiliki rumus pernghitungan sebagai berikut :

X 2= Laba DitahanTotal Aset

Tabel 4.3 Laba Ditahan terhadap Total Aset

Tahun Laba Ditahan Total Aset X2

2014 (104.480.160.110) 773.663.346.934 (0,135)

2015 (116.870.769.863) 721.884.167.684 (0,162)

2016 (98.322.557.413) 670.963.993.715 (0,147)

2017 (147.111.482.423) 605.643.301.307 (0,243)

2018 (145.999.444.506) 562.174.180.897 (0,260)

Dari table tersebut menunjukan nilai rasio laba ditahan terhadap aktiva.

a. Pada tahun 2014 rasio X2 menunjukan -0,135, dimana nilai rasio

tersebut merupakan hasil pembagian dari laba ditahan sebesar Rp -

104.480.160.110 dengan total aktiva sebesar Rp 773.663.346.934.

b. Pada tahun 2015 rasio X2 menunjukan -0,162, dimana nilai rasio

tersebut merupakan hasil pembagian dari laba ditahan sebesar Rp -

116.870.769.863 dengan total aktiva sebesar Rp 721.884.167.684.

Page 52: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

37

c. Pada tahun 2016 rasio X2 menunjukan -0,147, dimana nilai rasio

tersebut merupakan hasil pembagian dari laba ditahan sebesar Rp -

98.322.557.413 dengan total aktiva sebesar Rp 670.963.993.715.

d. Pada tahun 2017 rasio X2 menunjukan -0,243, dimana nilai rasio

tersebut merupakan hasil pembagian dari laba ditahan sebesar Rp -

147.111.482.423 dengan total aktiva sebesar Rp 605.643.301.307.

e. Pada tahun 2018 rasio X2 menunjukan -0,260, dimana nilai rasio

tersebut merupakan hasil pembagian dari laba ditahan sebesar Rp -

145.999.444.506 dengan total aktiva sebesar Rp 562.174.180.897

.

3. Rasio Laba Sebelum bunga dan Pajak terhadap Total Aset (X3)

Rasio ini memiliki rumus perhitungan sebagai berikut :

X 3= EBITTotal Aset

Tabel 4.4 Laba Sebelum bunga dan Pajak terhadap Total Aset

Tahun EBIT Total Aset X3

2014 (22.639.453.386) 773.663.346.934 (0,029)

2015 (22.355.081.158) 721.884.167.684 (0,031)

2016 (21.393.443.783) 670.963.993.715 (0,032)

2017 (21.551.113.157) 605.643.301.307 (0,036)

2018 (12.198.354.651) 562.174.180.897 (0,022)

Dari table diatas menunjukan nilai rasio EBIT terhadap total aktiva.

a. Pada tahun 2014 rasio X3 sebesar -0,029, rasio tersebut merupakan

hasil pembagian dari EBIT sebesar Rp -22.639.453.386 dengan total

aktiva sebesar Rp 773.663.346.934.

b. Pada tahun 2015 rasio X3 sebesar -0,031, rasio tersebut merupakan

hasil pembagian dari EBIT sebesar Rp -22.355.081.158 dengan total

aktiva sebesar Rp 721.884.167.684.

Page 53: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

38

c. Pada tahun 2016 rasio X3 sebesar -0,032, rasio tersebut merupakan

hasil pembagian dari EBIT sebesar Rp -21.393.443.783 dengan total

aktiva sebesar Rp 670.963.993.715.

d. Pada tahun 2017 rasio X3 sebesar -0,036, rasio tersebut merupakan

hasil pembagian dari EBIT sebesar Rp -21.551.113.157 dengan total

aktiva sebesar Rp 605.643.301.307.

e. Pada tahun 2018 rasio X3 sebesar -0,022, rasio tersebut merupakan

hasil pembagian dari EBIT sebesar Rp -12.198.354.651 dengan total

aktiva sebesar Rp 562.174.180.897.

4. Rasio Nilai Pasar Saham terhadap Total Liabilitas (X4)

Rasio ini memiliki rumus perhitungan sebagai berikut :

X 4=nilai pasar sahamTotal Liabilitas

Tabel 4.5 Nilai Pasar Saham terhadap Total Liabilitas

Tahun Nilai pasar saham Total Liabilitas X4

2014120.603.645.643

514.793.507.5830.234

201560.887.277.412

477.792.694.8230.127

2016421.527.305.160

407.944.491.9931.033

2017444.945.488.780

393.177.629.5851.132

2018529.250.949.812

346.923.856.2671.526

Dari tabel diatas menunjukan nilai rasio nilai pasar modal terhadap

total liabilitas.

a. Pada tahun 2014 rasio X4 sebesar 0,234. Rasio tersebut merupakan

hasil pembagian dari nilai pasar saham sebesar Rp 120.603.645.643

dengan total liabilitas sebesar Rp 514.793.507.583

Page 54: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

39

b. Pada tahun 2015 rasio X4 sebesar 0,127. Rasio tersebut merupakan

hasil pembagian dari nilai pasar saham sebesar Rp 60.887.277.412

dengan total liabilitas sebesar Rp 477.792.694.823

c. Pada tahun 2016 rasio X4 sebesar 1,033. Rasio tersebut merupakan

hasil pembagian dari nilai pasar saham sebesar Rp 421.527.305.160

dengan total liabilitas sebesar Rp 407.944.491.993

d. Pada tahun 2017 rasio X4 sebesar 1,132. Rasio tersebut merupakan

hasil pembagian dari nilai pasar saham sebesar Rp 444.945.488.780

dengan total liabilitas sebesar Rp 393.177.629.585

e. Pada tahun 2018 rasio X4 sebesar 1,526. Rasio tersebut merupakan

hasil pembagian dari nilai pasar saham sebesar Rp 529.250.949.812

dengan total liabilitas sebesar Rp 346.923.856.267.

5. Rasio Penjualan terhadap Total Aset(X5)

Rasio ini memiliki rumus perhitungan sebagai berikut :

X 5=PenjualanTotal Aset

Tabel 4.6 Penjualan terhadap Total Aset

Tahun Penjualan Total Aset X5

2014 519.854.661.831 773.663.346.9340.672

2015 506.180.498.366 721.884.167.6840.701

2016 436.691.203.876 670.963.993.7150.651

2017 343.842.837.211 605.643.301.3070.568

2018 410.244.604.874 562.174.180.8970.730

Page 55: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

40

Dari tabel diatas menunjukan rasio penjualan terhadap total aset.

a. Pada tahun 2014 rasio X5 adalah 0,672. rasio tersebut merupakan hasil

pembagian antara total penjualan sebesar Rp 519.854.661.831 dengan

total aset sebesar Rp 773.663.346.934.

b. Pada tahun 2015 rasio X5 adalah 0,701. rasio tersebut merupakan hasil

pembagian antara total penjualan sebesar Rp 506.180.498.366 dengan

total aset sebesar Rp 721.884.167.684.

c. Pada tahun 2016 rasio X5 adalah 0,651. rasio tersebut merupakan hasil

pembagian antara total penjualan sebesar Rp 436.691.203.876 dengan

total aset sebesar Rp 670.963.993.715.

d. Pada tahun 2017 rasio X5 adalah 0,568. rasio tersebut merupakan hasil

pembagian antara total penjualan sebesar Rp 343.842.837.211 dengan

total aset sebesar Rp 605.643.301.307.

e. Pada tahun 2018 rasio X5 adalah 0,730. rasio tersebut merupakan hasil

pembagian antara total penjualan sebesar Rp 410.244.604.874 dengan

total aset sebesar Rp 562.174.180.897.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan data dari perhitungan kelima variabel yang digunakan dalam

metode altman z-score maka langkah selanjutnya adalah memasukkan hasil

tersebut kedalam model persamaan altman z-score dengan mengkalikan hasil

data di atas dengan nilai konstanta standar masing-masing variabel. Model

persamaan dan hasil dari persamaan altman z-score adalah sebagi berikut :

Z=0,717 X1+0,847 X 2+3,107 X3+0,420 X4+0,988 X5

Keterangan :

Z : Hasil perhitungan Z-Score

X1 : Rasio Modal kerja terhadap Total Aset

X2 : Rasio Laba Ditahan terhadap Total Aset

Page 56: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

41

X3 : Rasio EBIT terhadap Total Aset

X4 : Rasio Nilai Pasar Saham terhadap Total Liabilitas

X5 : Rasio Penjualan terhadap Total Aset

Titik Cut Off Altman Z-score :

a. Jika nilai Z < 1,23 maka perusahaan berada pada zona Distress.

b. Jika nilai Z diantara 1,23 hingga 2,9 maka perusahaan berada pada

zona abu-abu.

c. Jika nilai Z > 2,9 maka perusahaan berada pada zona aman dan

perusahaan terindar dari potensi kebangkrutan

Tabel 4.7 hasil analisis altman Z-score

Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Z-Score Prediksi

2014 0,060 -0,114 -0,090 0,098 0,671 0,624 Distress

2015 0,045 -0,137 -0,096 0,053 0,700 0,565 Distress

2016 0,080 -0,125 -0,099 0,434 0,650 0,939 Distress

2017 0,153 -0,206 -0,112 0,475 0,567 0,877 Distress

2018 0,207 -0,220 -0,068 0,641 0,729 1,288 Grey Area

Penjelasn :

a. Pada tahun 2014 PT Sunson Textile Manufacture memiliki nilai z-score

sebesar 0,624 dan berada pada posisi distress.

b. Pada tahun 2015 PT Sunson Textile Manufacture memiliki nilai z-score

sebesar 0,565 dan berada pada posisi distress.

c. Pada tahun 2016 PT Sunson Textile Manufacture memiliki nilai z-score

sebesar 0,939 dan berada pada posisi distress.

d. Pada tahun 2017 PT Sunson Textile Manufacture memiliki nilai z-score

sebesar 0,877 dan berada pada posisi distress.

e. Pada tahun 2018 PT Sunson Textile Manufacture memiliki nilai z-score

sebesar 1,288 dan berada pada posisi Grey Area

Page 57: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan rasio Altman Z-score yang telah dilakukan untuk

menganalisis prediksi kebangkrutan perusahaan PT Sunson Textile Manufacture

pada tahun 2014-2018, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Dari hasil

penelitian dan analisa berdasarkan data laporan keuangan pada tahun penelitian,

PT Sunson Textile Manufacturer mengalami zona distress selama 4 tahun

berturut-turut yaitu tahun 2014 sampai tahun 2017 dan zona abu-abu pada tahun

2018. Nilai Z-score pada PT Sunson Textile Manufacturer terendah yaitu 0,565

pada tahun 2015 dan tertinggi 1,288 pada tahun 2018. Selama lima tahun dari

tahun 2014-2018 nilai Z-score PT Sunson Textile Manufacture mengalami

kenaikan dan penurunan di setiap tahunnya.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan dalam pembahasan dan

kesimpulan, maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan peneliti kepada

perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri tekstil dan garmen, antar lain

sebagai berikut:

1. Bagi pihak perusahaan, dengan adanya analisa kebangkrutan maka

perusahaan yang bersangkutan dapat melakukan perbaikan dini dalam

mencegah terjadinya kebangkrutan. Hal ini dilakukan gar mewaspadai

terjadinya kebangkrutan dengan memperbaiki kebijakan perusahaan

sehingga mampu menghindari terjadinya kebangkrutan.

2. Bagi pihak manajemen, harus berusaha memperbaiki kinerja perusahaan

agar perusahaan berada dalam posisi tidak bangkrut dengan meningkatkan

nilai modal kerja bersih, total aktiva, laba ditahan, laba sebelum bunga dan

pajak, harga pasar ekuitas, dan penjualan. Perusahaan juga harus

meningkatkan penjualan besih dan mengelola biaya – biaya agar tidak

42

Page 58: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

menghasilkan kerugian pada perusahaan melaikan agar bisa menghasilkan

laba perusahaan, sehingga perusahaan bisa menjadi sehat dan bisa

menjalakan operasinalnya kembali.

Page 59: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Johar. 2017. SPSS 24 untuk Penelitian dan Skripsi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Bahri, Syaiful . 2016. Pengantar Akuntansi Berdasarkam SAK ETAP dan IFRS. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Darminto, Dwi Prastowo. 2011. Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Fadhil. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Diakses Januari 29, 2020, from Analisis Laporan Keuangan: http://fadhilanalisis.blogspot.com/2011/10/analisis-laporan-keuangan.html.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta

Fitria Wulandari, B. d. 2017. Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Metode Altman (Z-Score) pada Perusahaan Farmasi (studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2011-2015). Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol 2 No 1 : 15-27.

Gamayuni, Rindu Rika. 2011. Analisis Ketepatan Model Altman Sebagai Alat untuk Memprediksi Kebangkrutan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 16 No.2, h. 176- 190.

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Ikatan Akuntansi indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No 1 : Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.

Kariyoto. 2017. Analisa Laporan Keuangan. Malang: UB Media.

Lesmana, Rico dan Rudy Surjanto. 2003. Financial Performance Analyzing.

Jakarta : PT Gramedia

Melanie, Irene. 2007. Analisis z-score dalam memprediksi kebangkrutan : studi empiris pada perusahaan farmasi, food and beverages yang terdaftar di

Page 60: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

Bursa Efek Jakarta tahun 2001-2004. Skripsi thesis: Sanata Dharma University

Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta:Liberty.

Oktarina, Eka. 2017. Analisis Prediksi Kebangkrutan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-score Pada PT BRI SYARIAH. Skripsi : UIN Raden Fatah Palembang

Prihadi, Toto. 2008. Deteksi Cepat Kondisi Keuangan : 7 Analisis Rasio Keuangan. Cetakan 1. Jakarta : PPM.

Riadi, Muchlisin. 2018. Financial Distress (Kesulitan Keuangan). Diakses 19 Februari 2020. https://www.kajianpustaka.com/2018/10/financial-distress-kesulitan-keuangan.html.

Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan Strategis. Jakarta: Erlangga.

Sadeli, H. Lili M. 2002. Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Saputri, Y. D. 2019. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Para Ahli dan Tips Membuatnya Selalu Rapi. Diambil kembali dari Liputan6: https://www.liputan6.com/bisnis/read/3872420/tujuan-laporan-keuangan-menurut-para-ahli-dan-tips-membuatnya-selalu-rapi#:~:text=Menurut%20Ikatan%20Akuntan%20Indonesia%20(2009,pemakai%20dalam%20pengambilan%20keputusan%20ekonomi.

Savitri, Dita Wisnu. 2014. “Analisis Prediktor Kebangkrutan Terbaik dengan Menggunakan Metode Altman, Springate dan Zmijewski pada Perusahaan Delisting dari Bursa Efek Indonesia Tahun 2012.”

Seputar Pengetahuan. 2017. 18 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli Terlengkap. Diakses 19 Januari 2020 https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/10/pengertian-laporan-keuangan-menurut-para-ahli.html.

Shubhan, M. Hadi. 2015. Hukum Kepailitan. Jakarta: Kencana.

Wahyudi, Setyo Tri. 2017. Statistika Ekonomi Konsep, Teori dan Penerapan. Malang: UB Press

Yudha Samodra Harlen, T. D. 2019. Analisis Penggunaan Model Altman (Z-Score) untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan (Studi kasus pada perusahaan sub sektor pertambangan minyak dan gas bumi yang terdaftar

Page 61: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

di bursa efek Indonesia tahun 2012-2016). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 66 No.1 : 79-88.

______, Berita Satu. 2017. Lima Tahun Terakhir Industri Tekstil Terus Menurun. Jakarta: Berita Satu. Diakses Februari 17, 2020.https://www.beritasatu.com/industri/428882-lima-tahun-terakhir-industri-tekstil-terus-menurun.html

______, http://www.idx.com

______, http://www.sunson.co.id/laporan.htm

Page 62: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

LAMPIRAN

Laporan Keuangan PT Sunson Textile Manufacture

Tahun 2014

Laporan Keuangan Jumlah (Rp)

Aktiva Lancar 398.785.346.285

Total Aktiva 773.663.346.934

Liabilitas Lancar 332.510.082.788

Total Liabilitas 514.793.507.583

Laba Ditahan (104.480.160.110)

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) (22.639.453.386)

Nilai Pasar Saham 120.603.645.643

Penjualan 519.854.661.831

Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2014

Laporan Keuangan PT Sunson Textile Manufacture

Tahun 2015

Laporan Keuangan Jumlah (Rp)

Aktiva Lancar 377.319.537.345

Total Aktiva 721.884.167.684

Liabilitas Lancar 331.660.630.809

Total Liabilitas 477.792.694.823

Laba Ditahan (116.870.769.863)

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) (22.355.081.158)

Nilai Pasar Saham 60.887.277.412

Penjualan 506.180.498.366

Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2015

Page 63: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

Laporan Keuangan PT Sunson Textile Manufacture

Tahun 2016

Laporan Keuangan Jumlah (Rp)

Aktiva Lancar 351.706.167.938

Total Aktiva 670.963.993.715

Liabilitas Lancar 277.524.504.441

Total Liabilitas 407.944.491.993

Laba Ditahan (98.322.557.413)

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) (21.393.443.783)

Nilai Pasar Saham 421.527.305.160

Penjualan 436.691.993.715

Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2016

Laporan Keuangan PT Sunson Textile Manufacture

Tahun 2017

Laporan Keuangan Jumlah (Rp)

Aktiva Lancar 311.547.858.348

Total Aktiva 605.643.301.307

Liabilitas Lancar 182.421.582.456

Total Liabilitas 393.177.629.585

Laba Ditahan (147.111.482.423)

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) (21.551.113.157)

Nilai Pasar Saham 444.945.488.780

Penjualan 343.842.837.211

Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2017

Laporan Keuangan PT Sunson Textile Manufacture

Tahun 2018

Page 64: repository.stas.ac.id  · Web viewMenyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan ringkasan

Laporan Keuangan Jumlah (Rp)

Aktiva Lancar 294.172.560.216

Total Aktiva 562.174.180.897

Liabilitas Lancar 131.917.686.499

Total Liabilitas 346.923.856.267

Laba Ditahan (145.999.444.506)

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) (12.198.354.651)

Nilai Pasar Saham 529.250.949.812

Penjualan 410.244.604.874

Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2018