Manajemen Perawatan 2

26
DAFTAR ISI A. Pendahuluan........................................................ A.1. Sistem Transfer Bahan Bakar (Transfer System).................... A.2. Sistem Suplai Bahan Bakar (Supply System)........................ A.3. Sistem Sirkulasi Bahan Bakar (Circulating System)................ B. Cara Kera Sistem Bahan Bakar...................................... C. "aftar K#mp#nen (Aset $e%ister).................................... C.1. 'enis Sistem..................................................... C.2. 'enis Kapal...................................................... C.3. ama K#mp#nen.................................................... C.4. *rutan K#mp#nen.................................................. ". ,aintenan-e ife Plan............................................. /. '#0 Card........................................................... . S-hedulin%......................................................... A,P $A .............................................................. 1

description

Kelompok 1

Transcript of Manajemen Perawatan 2

DAFTAR ISIA.Pendahuluan4A.1. Sistem Transfer Bahan Bakar (Transfer System)5A.2. Sistem Suplai Bahan Bakar (Supply System)5A.3. Sistem Sirkulasi Bahan Bakar (Circulating System)5B.Cara Kerja Sistem Bahan Bakar6C.Daftar Komponen (Aset Register)7C.1. Jenis Sistem7C.2. Jenis Kapal8C.3. Nama Komponen8C.4. Urutan Komponen9D.Maintenance Life Plan12E.Job Card20F.Scheduling20LAMPIRAN21

DAFTAR GAMBARGambar 01. 1 Mesin MaK M 43 C4Gambar 01. 2 Sistem Bahan Bakar MaK M 43 C6

DAFTAR TABELTabel 01. Spesifikasi MaK M 43 C5Tabel 02. Daftar Komponen (Asset Register) Sistem Bahan Bakar9Tabel 03. Maintenance Life Plan13Tabel 04. Contoh Job Card Settling Tank oleh Oiler20

SISTEM BAHAN BAKAR MaK M 43 C

A. PendahuluanSistem bahan bakar merupakan salah satu sistem yang kompleks di kapal. Sistem ini juga berfungsi sebagai jantung kapal, karena tanpa bahan bakar kapal tidak dapat berjalan. Sistem ini mensuplai bahan bakar ke mesin induk. Gambar 01 menunjukkan diagram alir dari sistem bahan bakar. Sistem bahan bakar dirancang menggunakan dua jenis bahan bakar, yaitu HFO (Heavy Fuel Oil) dan MDO (Marine Diesel Oil). Dimana bahan bakar ini digunakan pada kondisi yang berbeda. Minyak bakar, atau yang dikenal HFO, digunakan saat kapal berlayar atau pada operasi mesin induk secara konstan. Sedangkan minyak diesel, atau yang dikenal MDO, digunakan saat kapal sandar di pelabuhan lebih dari lima hari. Dari kedua bahan bakar ini nantinya bersinergi menunjang mesin induk sehingga kapal dapat berlayar dari tempat asal menuju tempat tujuan. Pada sistem bahan bakar terdapat tiga sub sistem, diantaranya :1. Sistem Transfer Bahan Bakar (Transfer System)2. Sistem Suplai Bahan Bakar (Supply System)3. Sistem Sirkulasi Bahan Bakar (Cilculating System)

Gambar 01. 1 Mesin MaK M 43 C

Mesin yang digunakan sebagai patokan sistem bahan bakar yaitu mesin induk MaK M 43 C dengan spesifikasi sebagai berikut :

Tabel 01. Spesifikasi MaK M 43 C

Cylinder Configuration6, 7, 8, 9 in-line

Bore430 mm

Stroke610 mm

Stroke / Bore Ratio1,42

Swept Volume88,6l/Cyl

Output / Cyl900 / 1000 kW

BMEP24,4 / 23,7 / 27,1 26,4 bar

Revolutions500 / 514 rpm

Mean Piston Speed10,2 / 10,5 m/s

TurbochargingSingle log

Direction of RotationClockwise, option : counter - clockwise

A.1. Sistem Transfer Bahan Bakar (Transfer System)Sistem ini berfungsi mentransfer bahan bakar dari tangki penyimpanan (storage tank) ke tangki pengendapan (settling tank) menggunakan pompa transfer. Di dalam kedua tangki ini terdapat koil pemanas untuk menjaga suhu dari bahan bakar. Untuk pompa memiliki spesifikasi tersendiri.

A.2. Sistem Suplai Bahan Bakar (Supply System)Pada sistem ini, bahan bakar disuplai dari tangki pengendapan (settling tank) menuju tangki harian (daily tank) dengan menggunakan pompa Transfer (separator). Setelah melewati pompa, bahan bakar akan menuju heat exchanger berupa heater untuk di lihat suhunya, dan kemudian menuju ke separator untuk dipisahkan antara minyak kotor dengan minyak murni. Setelah dipisahkan, minyak murni akan disalurkan pada tangki harian. Sedangkan minyak kotor akan disalurkan menuju sludge tank. Sama seperti lainnya, setiap tangki memiliki koil pendingin yang sumbernya dari boiler.

A.3. Sistem Sirkulasi Bahan Bakar (Circulating System)Sistem sirkulasi bahan bakar berawal dari tangki harian hingga tangki harian. Dari tangki harian, bahan bakar dipompa oleh pompa booster atau juga pressure pump. Kemudian mengalir menuju pompa sirkulasi dan disalurkan menuju heat exchanger 1, heat exchanger 2 untuk dicek suhunya hingga 150oC dan kemudian ke viscousmeter. Di dalam viscousmeter, bahan bakar dicek kekentalannya, guna menyesuaikan dengan kebutuhan mesin induk. Didalam mesin induk, bahan bakar di injeksikan ke ruang bakar oleh pompa injeksi. Setelah melewati proses pembakaran, bahan bakar nantinya akan menuju de-aerating box, atau yang dikenal mixing box. Didalam mixing box, uap yang tertekan akan keluar dengan sendirinya. Sedangkan bahan bakar akan menuju tangki harian untuk disirkulasikan selanjutnya.

Gambar 01. 2 Sistem Bahan Bakar MaK M 43 C

B. Cara Kerja Sistem Bahan BakarSistem bahan bakar sebuah kapal memiliki dua jenis bahan bakar yang digunakan. Yang pertama HFO (Heavy Fuel Oil) dan MDO (Marine Diesel Oil). HFO digunakan pada saat kapal berlayat secara normal. Sedangkan MDO digunakan pada saat kapal bersandar dipelabuhan lebih dari 5 hari. Selain itu, MDO ini digunakan untuk bahan bakar Auxiliary Engine. Untuk HFO, siklus bermula dari tangki penyimpanan. Dari tangki penyimpanan, bahan bakar di pompa menggunakan pompa transfer menuju tangki pengendapan. Di tang ini bahan bakar diendapkan selama 24 jam. Oleh karenanya tangki pengendapan terdapat 2 buah. 1 tangki untuk mengendapkan, sedangkan yang 1 lagi untuk digunakan. Dari tangki pengendapan, bahan bakar dipompa kembali oleh pompa transfer (separator). Kemudian bahan bakar menuju heater untuk dicek temperaturnya. Dari heater, bahan bakar menuju tangki harian. Dari tangki harian, bahan bakar akan melaju ke pompa booster atau pressure pump dan dilanjutkan menuju pompa sirkulasi. Dari pompa sirkulasi, bahan bakar menuju ke preheater untuk dicek suhunya. Kemudian bahan bakar menuju ke heater kembali untuk lebih dicek temperaturnya karena kebutuhan mesin induk untuk bahan bakar sebesar 150oC. Setalah itu bahan bakar melewati viscousmeter untuk dicek kekentalannya. Dan di mesin induk, baha bakar akan diinjeksikan oleh pompa injeksi ke ruang bakar. Setelah terjadi pembakaran, bahan bakar akan meuju mixing tank untuk dipisahkan dengan uap. Uap bahan bakar nantinya akan keluar secara sendirinya. Setelah itu, bahan bakar yang lolos dari mixing tank akan menuju ke tangki harian untuk disirkulasikan kembali.Untuk bahan bakar MDO, bahan bakar ini digunakan hanya pada ssat kapal bersandar lebih dari 5 hari. MDO ini dikonsepkan agar HFO yang tertahan di pipa pada saat kapal yang berlabuh, tidak mengalami pembekuan. Oleh karenanya sirkulasi MDO ini diperuntukkan dengan tujuan itu. Konsepnya sama seperti siklus HFO. Bermula dari tangki penyimpanan, bahan bakar dipompa oleh pompa transfer menuju tangki harian. Di tangki harian dipompa kembali oleh pompa booster, dan kemudian pompa sirkulasi. Hingga akhirnya menuju heater untuk dicek suhunya. Dan menuju viscousmeter kemudian menuju mesin induk. Dari mesin induk, MDO dikembalikan ke tangki harian. Siklus bahan bakar HFO-MDO ini saling bersinergi hingga kapal dapat berlayar.

C. Daftar Komponen (Aset Register)Pada sistem bahan bakar dari mesin induk MaK M 43 C, terdapat banyak peralatan atau komponen. Komponen tersebut merupakan komponen penunjang sistem yang berfungsi sebagai jantung kapal. Dari setiap komponen dibedakan dengan menggunakan nomor aset. Nomor aset ini merupakan identitas setiap komponen yang digunakan apabila terjadi suatu keadaan yang tidak diinginkan misal adanya kerusakan. Sehingga dengan penomoran ini daftar komponen tertata dengan rapi. Nomor aset ini juga dapat diaplikasikan untuk satu kapal ataupun untuk semua sistem dikapal. Format dari nomor aset yaitu :

AA BB CCC DD

Berikut merupakan penjelasan dari format nomor aset :AA: Jenis SistemBB: Jenis KapalCCC: Nama KomponenDD: Urutan Komponen

C.1. Jenis SistemSeperti yang kita ketahui, pada kapal terdapat banyak sistem. Salah satunya adalah sistem bahan bakar seperti yang saat ini dibahas. Pengkodean untuk jenis sistem yaitu :01 : Sistem Bongkar Muat (Cargo System)02 : Sistem Bilga (Bilge System)03 : Sistem OWS (OWS System)04 : Sistem Balast (Ballast System)05 : Sistem Pemadam Kebakaran (Fire-Fighting System)06 : Sistem Bahan Bakar (Fuel Oil System)07 : Sistem Pelumasan (Lubricating system)08 : Sistem Pendinginan (Cooling System)09 : Sistem Pemasok Udara Tekan (Compressed Air System)010 : Sistem Pemasok Air Tawar dan Air Laut (FW & SW Supply System)011 : Sistem Sanitari (Sanitary System)

C.2. Jenis KapalTerdapat banyak jenis kapal yang ada. Diantaranya tanker, container, general cargo, ferry, kapal perang, LCU (Landing Craft Utility), dan lainnya. Jenis-jenis kapal tersebut menjadi dalah satu pengkodean yang digunakan pada aset register. Berikut pengkodean untuk urutan jenis kapal pada sistem bahan bakar :01 : Tanker02 : Container03 : General Cargo04 : Kapal Ferry05 : Kapal Perang06 : LCU (Landing Craft Utility)

C.3. Nama KomponenSeperti yang kita ketahui, setiap sistem dikapal memiliki banyak komponen. Komponen tersebut memiliki pengkodean tersendiri, yaitu :STT: Settling TankSLT: Sludge TankHDT: Heavy Day TankMDT: Diesel Oil Day TankDAT: De-Aerating Tank (Mixing Tank)

PSI: Pressure IndicatorTMI: Temperature IndicatorLVI: Level IndicatorVCI: Viscousmeter IndicatorPDI: Different Pressure IndicatorFQI : Flow Quantity Indicator

LSL: Level Switch LowLSH : Level Switch HighPDL: Different Pressure Switch LowPDH : Different Pressure Switch High

HTC: Heating CoilHFP: Heavy fuel Final PreheaterSFP: Stand-by Final PreheaterGOC : Gas Oil Cooler

CFT: Coarse FilterPFT: Primary FilterSFT: Self Cleaning Fuel FilterFFT: Fine Filter (Duplex Filter)

PHS: Preheater SeparatorHFS: Heavy Fuel SeparatorPPD: Pressure Peak Damper

TWV: Three Way ValveBTV: Butterfly ValveSFV: Safety ValveNRV: Non Return ValvePRV: Pressure Regulating Valve

TFP: Transfer Pump (Separator)PSP: Pressure PumpCCP: Circulating PumpIJP: Injection Pump

C.4. Urutan KomponenPada dasarnya, setiap komponen pada masing-masing sistem tidak selalu hanya ada satu komponen. Tapi ada yang berjumlah dua. Baik yang bekerja bersama-sama ataupun yang bekerja secara stand-by. Misalkan saja tangki pengendapan (Settling Tank) yang berjumlah dua dan bekerja secara stand-by. Tabel 01 menunjukkan secara detail seluruh komponen berdasarkan nomor aset yang telah dibuat, termasuk pengkodean untuk urutan komponen.01 : Komponen urutan ke-102 : Komponen urutan ke-2

Tabel 02. Daftar Komponen (Asset Register) Sistem Bahan Bakar

No.Nomor AsetNama KomponenSpesifikasi dan Fungsi

106 01 STT 0106 01 STT 02Settling Tank Terdapat 2 tangki Suhu tangki 70oC 80oC Volume 20 m3 Fungsi : Mengendapkan Bahan Bakar dalam waktu 8 jam

206 01 SLT 01Sludge Tank Terdapat 1 tangki Volume 3 m3 Fungsi : Menampung minyak kotor

306 01 HDT 01Heavy Day Tank Terdapat 1 tangki Volume 6,7 m3

406 01 MDT 01Diesel Oil Day Tank Terdapat 1 tangki Volume 2,1 m3

506 01 DAT 01De-Aerating Tank Volume 100 L

606 01 PSI 0106 01 PSI 0206 01 PSI 0306 01 PSI 0406 01 PSI 0506 01 PSI 0606 01 PSI 0706 01 PSI 0806 01 PSI 0906 01 PSI 1006 01 PSI 1106 01 PSI 1206 01 PSI 1306 01 PSI 1406 01 PSI 1506 01 PSI 16Pressure Indicator Fungsi : Mengukur tekanan bahan bakar

706 01 TMI 0106 01 TMI 0206 01 TMI 0306 01 TMI 0406 01 TMI 0506 01 TMI 0606 01 TMI 0706 01 TMI 0806 01 TMI 0906 01 TMI 10Temperature Indicator Fungsi : Mengukur suhu bahan bakar

806 01 LVI 0106 01 LVI 0206 01 LVI 0306 01 LVI 0406 01 LVI 05Level Indicator Fungsi : Mengukur ketinggian bahan bakar dalam tangki

906 01 VCI 01Viscoussmeter Indicator Fungsi : Mengukur kekentalan bahan bakar

1006 01 PDI 0106 01 PDI 02Diff. Pressure Indicator Fungsi : Mengukur perbedaan tekanan bahan bakar

1106 01 FQI 01Flow Quantity Indicator

1206 01 LSL 0106 01 LSL 0206 01 LSL 0306 01 LSL 0406 01 LSL 05Level Switch Low

1306 01 LSH 0106 01 LSH 0206 01 LSH 0306 01 LSH 04Level Switch High

1406 01 PDL 0106 01 PDL 02Diff. Pressure Switch Low

1506 01 PDH 0106 01 PDH 02Diff. Pressure Switch High

1606 01 HTC 0106 01 HTC 0206 01 HTC 0306 01 HTC 0406 01 HTC 05Heating Coil Daya 24 kW Suplai dari Boiler Terdapat di setiap tangki Fungsi : Menjaga suhu bahan bakar

1706 01 HFP 01Heavy Fuel Final Preheater Suhu max 150oC Daya dari boiler

1806 01 SFP 01Stand-by Final Preheater Suhu max 150oC Daya dari boiler

1906 01 GOS 01Gas Oil Cooler Daya dari boiler

2006 01 CFT 01Coarse Filter Besar saringan 320 mikron Fungsi : Menyaring kotoran bahan bakar

2106 01 PFT 01Primary Filter Besar saringan 320 mikron Fungsi : Menyaring kotoran bahan bakar

2206 01 SFT 01Self Cleaning Fuel Filter Besar saringan 10 mikron Fungsi : Menyaring kotoran bahan bakar

2306 01 FFT 01Fine Filter (Duplex Filter) Besar saringan 34 milimikron Fungsi : Menyaring kotoran bahan bakar

2406 01 PHS 0106 01 PHS 02Preheater Separator Suhu 70oC 98oC

2506 01 HFS 0106 01 HFS 02Heavy Fuel Separator Terdapat 2 buah Fungsi : Memisahkan minyak bersih dengan minyak kotor

2606 01 PPD 01Pressure Peak Damper

2706 01 TWV 0106 01 TWV 0206 01 TWV 03Three Way Valve Ukuran 5K

2806 01 BTV 01Butterfly Valve Ukuran 5K Terdapat 60 Katup

2906 01 SFV 0106 01 SFV 0206 01 SFV 0306 01 SFV 0406 01 SFV 0506 01 SFV 06Safety Valve Ukuran 5K

3006 01 NRV 0106 01 NRV 0206 01 NRV 0306 01 NRV 0406 01 NRV 0506 01 NRV 0606 01 NRV 0706 01 NRV 0806 01 NRV 0906 01 NRV 10Non Return Valve Ukuran 5K

3106 01 PRV 01Pressure Regulating Valve Ukuran 5K

3206 01 TSP 0106 01 TSP 02Transfer Pump Terdapat 2 pompa Kapasitas 5 m3/h Head : 20 m Tipe gear pump

3306 01 PSP 0106 01 PSP 02Pressure Pump Terdapat 2 pompa Kapasitas 2 m3/h Head : 20 m Tekanan 16 bar Tipe gear pump

3406 01 CCP 0106 01 CCP 02Circulating Pump Terdapat 2 pompa Kapasitas 5 m3/h Head : 20 m Tekanan 16 bar Tipe gear pump

3506 01 CCP 01Injection Pump Terdapat 1 pompa Tergabung dengan mesin induk

D. Maintenance Life PlanPenjadwalan merupakan suatu hal yang paling efektif dalam perencanaan suatu kegiatan. Dari penjadwalan ini kita dapat mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan penjadwalan yang dilakukan. Penjadwalan tersebut pasti digunakan untuk masing-masing komponen dalam suatu sistem. Dengan begitu suatu penjadwalan pasti akan berkaitan dengan aset register. Seperti halnya pada Maintenance Life Plan yang merupakan rencana perawatan selama masa pakai. Dari hal tersebut, kita dapat mendeteksi kerusakan apa saja yang mungkin terjadi beserta tindakannya. Selain itu, dalam Maintenance Life Plan juga terdapat frekuensi pengecekan, durasi pengecekan, dan orang yang melakukan pengecekan kerusakan yang terjadi. Hal tersebut merupakan beberapa item yang ada dalam pembuatan Maintenance Life Plan. Selengkapnya tentang Maintenance Life Plan terteran pada tabel 03 dibawah. Dari Maintenance Life Plan juga dapat berfungsi untuk mengetahui jumlah kru atau awak kapal.

1

Tabel 03. Maintenance Life Plan

NoNomor AsetNama KomponenJenis KerusakanTindakan PerawatanFrekuensiDurasiPelaksana

106 01 STT 01Settlink Tank1. Saluran Inlet dan Outlet BocorPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

06 01 STT 022. LeakagePengecekan Hasil Las8 Minggu1 JamMekanik

3. OverheatingPengecekan Suhu Inlet dan Outlet6 Minggu1 JamMekanik

4. OverpressurePengecekan Tekanan Inlet dan Outlet6 Minggu1 JamMekanik

206 01 SLT 01Sludge Tank1. Saluran Inlet dan Outlet BocorPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

2. LeakagePengecekan Hasil Las8 Minggu1 JamMekanik

3. OverheatingPengecekan Suhu Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

4. OverpressurePengecekan Tekanan Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

306 01 HDT 01Heavy Day Tank1. Saluran Inlet dan Outlet BocorPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

2. LeakagePengecekan Hasil Las8 Minggu1 JamMekanik

3. OverheatingPengecekan Suhu Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

4. OverpressurePengecekan Tekanan Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

406 01 MDT 01Diesel Oil Day Tank1. Saluran Inlet dan Outlet BocorPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

2. LeakagePengecekan Hasil Las8 Minggu1 JamMekanik

3. OverheatingPengecekan Suhu Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

4. OverpressurePengecekan Tekanan Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

506 01 DAT 01De-Aerating Tank1. Saluran Inlet dan Outlet BocorPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

2. LeakagePengecekan Hasil Las8 Minggu1 JamMekanik

3. OverheatingPengecekan Suhu Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

4. OverpressurePengecekan Tekanan Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

606 01 PSI 01Pressure Indikator1. Abnormal Instrument ReadingPengecekan Sistem Sensor12 Minggu4 JamTeknisi Listrik

06 01 PSI 022. OverpressurePengecekan Tekanan Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

06 01 PSI 03

06 01 PSI 04

06 01 PSI 05

06 01 PSI 06

06 01 PSI 07

06 01 PSI 08

06 01 PSI 09

06 01 PSI 10

06 01 PSI 11

06 01 PSI 12

06 01 PSI 13

06 01 PSI 14

06 01 PSI 15

06 01 PSI 16

706 01 TMI 01Temperature Indicator1. Abnormal Instrument ReadingPengecekan Sistem Sensor12 Minggu4 JamTeknisi Listrik

06 01 TMI 022. OverpressurePengecekan Tekanan Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

06 01 TMI 03

06 01 TMI 04

06 01 TMI 05

06 01 TMI 06

06 01 TMI 07

06 01 TMI 08

06 01 TMI 09

06 01 TMI 10

806 01 LVI 01Level Indicator1. Abnormal Instrument ReadingPengecekan Sistem Sensor12 Minggu4 JamTeknisi Listrik

06 01 LVI 02

06 01 LVI 03

06 01 LVI 04

06 01 LVI 05

906 01 VCI 01Viscousmeter Indicator1. Tidak BekerjaPengecekan Sistem Sensor12 Minggu4 JamTeknisi Listrik

1006 01 PDI 01Diff. Pressure Indicator1. Tidak BekerjaPengecekan Sistem Sensor12 Minggu4 JamTeknisi Listrik

06 01 PDI 02

1106 01 FQI 01Flow Quantity Indicator1. Tidak BekerjaPengecekan Sistem Sensor12 Minggu4 JamTeknisi Listrik

1206 01 LSL 01Level Switch Low1. Abnormal Instrument ReadingMelakukan Kalibrasi10 Minggu1 JamTeknisi Listrik

06 01 LSL 022. OverheatingPengecekan Suhu Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

06 01 LSL 033. OverpressurePengecekan Tekanan Inlet dan Outlet6 Minggu2 jamMekanik

06 01 LSL 04

06 01 LSL 05

1306 01 LSH 01Level Switch High1. Abnormal Instrument ReadingMelakukan Kalibrasi10 Minggu1 JamTeknisi Listrik

06 01 LSH 022. OverheatingPengecekan Suhu Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

06 01 LSH 033. OverpressurePengecekan Tekanan Inlet dan Outlet6 Minggu2 jamMekanik

06 01 LSH 04

1406 01 PDL 01Diff. Pressure Switch Low1. Tidak BekerjaPengecekan Sistem Sensor12 Minggu4 JamTeknisi Listrik

06 01 PDL 02

1506 01 PDH 01Diff. Pressure Switch High1. Tidak BekerjaPengecekan Sistem Sensor12 Minggu4 JamTeknisi Listrik

06 01 PDH 02

1606 01 HTC 01Heating Coil1. Abnormal Instrument ReadingMelakukan Kalibrasi10 Minggu1 JamTeknisi Listrik

06 01 HTC 022. OverheatingPengecekan Suhu Inlet dan Outlet6 Minggu2 JamMekanik

06 01 HTC 033. Plugged / ChockedPemberian Komponen Baru24 Minggu1 jamMekanik

06 01 HTC 04

06 01 HTC 05

1706 01 HFP 01Heavy Final Preheater1. Heater BocorPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

2. Transfer Panas Tidak MaksimalPemeriksaan Tube dan Valve3 Minggu1 JamMekanik

3. OverheatingPengecekan Suhu Keluaran6 Minggu2 JamMekanik

1806 01 SFP 01Stand-by Final Preheater1. Heater BocorPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

2. Transfer Panas Tidak MaksimalPemeriksaan Tube dan Valve3 Minggu1 JamMekanik

3. OverheatingPengecekan Suhu Keluaran6 Minggu2 JamMekanik

1906 01 GOS 01Gas Oil Cooler1. Cooler BocorPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

2. Transfer Panas Tidak MaksimalPemeriksaan Tube dan Valve3 Minggu1 JamMekanik

2006 01 CFT 01Coarse Filter1. Filter TersumbatPembersihan Saringan6 Minggu1 JamMekanik

2. Filter RusakPenggantian Filter Baru24 Minggu1 JamMekanik

2106 01 PFT 01Primary Filter1. Filter TersumbatPembersihan Saringan6 Minggu1 JamMekanik

2. Filter RusakPenggantian Filter Baru24 Minggu1 JamMekanik

2206 01 SFT 01Self Cleaning Fuel Filter1. Filter TersumbatPembersihan Saringan6 Minggu1 JamMekanik

2. Filter RusakPenggantian Filter Baru24 Minggu1 JamMekanik

2306 01 FFT 01Fine Filter (Duplex Filter)1. Filter TersumbatPembersihan Saringan6 Minggu1 JamMekanik

2. Filter RusakPenggantian Filter Baru24 Minggu1 JamMekanik

2406 01 PHS 01Preheater Separator1. KebocoranPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

06 01 PHS 022. Lempengan Pemecah RusakPenggantian Lempengan Pemecah48 Minggu2 JamMekanik

3. Plugged / ChockedPemberian Komponen Baru24 Minggu1 JamMekanik

2506 01 HFS 01Heavy Fuel Separator1. KebocoranPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

06 01 HFS 022. Lempengan Pemecah RusakPenggantian Lempengan Pemecah48 Minggu2 JamMekanik

3. Plugged / ChockedPemberian Komponen Baru24 Minggu1 JamMekanik

2606 01 PPD 01Pressure Peak Damper1. Tidak BekerjaPengecekan Sistem Sensor12 Minggu4 JamTeknisi Listrik

2706 01 TWV 01Three Way Valve1. KebocoranPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

06 01 TWV 022. TersumbatPembersihan Inlet dan Outlet Valve6 Minggu1 JamMekanik

06 01 TWV 033. Delay OperationPengecekan Fungsi Semua Bagian6 Minggu3 JamMekanik

2806 01 BTV 01Butterfly Valve1. KebocoranPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

2. TersumbatPembersihan Inlet dan Outlet Valve6 Minggu1 JamMekanik

3. Delay OperationPengecekan Fungsi Semua Bagian6 Minggu3 JamMekanik

2906 01 SFV 01Safety Valve1. KebocoranPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

2. TersumbatPembersihan Inlet dan Outlet Valve6 Minggu1 JamMekanik

3. Delay OperationPengecekan Fungsi Semua Bagian6 Minggu3 JamMekanik

3006 01 NRV 01Non Return Valve1. KebocoranPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

2. TersumbatPembersihan Inlet dan Outlet Valve6 Minggu1 JamMekanik

3. Delay OperationPengecekan Fungsi Semua Bagian6 Minggu3 JamMekanik

3106 01 PRV 01Press. Regulating Valve1. KebocoranPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

2. TersumbatPembersihan Inlet dan Outlet Valve6 Minggu1 JamMekanik

3. Delay OperationPengecekan Fungsi Semua Bagian6 Minggu3 JamMekanik

3206 01 TSP 01Transfer Pump1. Pompa RetakPengecekan Seal8 Minggu3 JamOiler

06 01 TSP 022. KebocoranPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

3. Performa MenurunPengecekan Fungsi Semua Bagian6 Minggu3 JamMekanik

4. Impeller RusakPengecekan Impeller8 Minggu2 JamMekanik

5. GetaranPengecekan Getaran Pompa10 Minggu4 JamMekanik

3306 01 PSP 01Pressure Pump1. Pompa RetakPengecekan Seal8 Minggu3 JamOiler

06 01 PSP 022. KebocoranPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

3. Performa MenurunPengecekan Fungsi Semua Bagian6 Minggu3 JamMekanik

4. Impeller RusakPengecekan Impeller8 Minggu2 JamMekanik

5. GetaranPengecekan Getaran Pompa10 Minggu4 JamMekanik

3406 01 CCP 01Circulating Pump1. Pompa RetakPengecekan Seal8 Minggu3 JamOiler

06 01 CCP 022. KebocoranPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

3. Performa MenurunPengecekan Fungsi Semua Bagian6 Minggu3 JamMekanik

4. Impeller RusakPengecekan Impeller8 Minggu2 JamMekanik

5. GetaranPengecekan Getaran Pompa10 Minggu4 JamMekanik

3506 01 CCP 01Injection Pump1. Pompa RetakPengecekan Seal8 Minggu3 JamOiler

2. KebocoranPengecekan Seal4 Minggu3 JamOiler

3. Performa MenurunPengecekan Fungsi Semua Bagian6 Minggu3 JamMekanik

4. Impeller RusakPengecekan Impeller8 Minggu2 JamMekanik

5. GetaranPengecekan Getaran Pompa10 Minggu4 JamMekanik

E. Job Card Job card merupakan pendeskripsian aktivitas yang harus dikerjakan oleh pelaksana yang bertanggung jawab dibidangnya. Job card tersebut dibuat dengan tujuan mengklasifikasikan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh penanggungjawab atas suatu komponen. Pembuatannnya berdasarkan komponen dan pelaksana. Didalam Job Card terdapat beberapa informasi, diantaranya nomor aset, nama aset, pelaksana, catatan, jenis kerusakan dan langkah perawatannya bersama dengan checklist, serta rekomendasi yang harus dilakukan jika kerusakan terjadi begitu besar. Selengkapnya tentang Job Card akan dijelaskan pada tabel dibawah. Sedangkan tabel-tabel lainnya terlampir dibelakang.

Tabel 04. Contoh Job Card Settling Tank oleh OilerJOB CARD

Nomor Aset:Remark:

06 01 STT 01Berlaku untuk 06 01 STT 02

Komponen:Pelaksana:

Setlling TankOiler

Jenis KerusakanAktivitas Perawatan

Saluran Inlet dan Outlet BocorPengecekan Seal

RekomendasiSurabaya, 7 Januari 2013

Tertanda

Oiler

F. SchedulingScheduling merupakan penjadwalan suatu kegiatan. Dalam kata lain When to do. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan sistem per-jam, per-hari, per- minggu, per-tahun, ataupun lainnya. Penggunaannya tergantung batasan yang diinginkan. Nantinya penjadwalan ini berakhir pada suatu Gant Chart. Scheduling pada sistem bahan bakar ini dibuat dengan menggunakan sistem mingguan. Meskipun terdapat jadwal yang berbentrokan, namun pada kenyataannya pelaksanaan dilakukan dengan beda hari. Dan tentunya hal ini juga akan berakibat pada tidak adanya penggandaan tugas baik oleh teknisi listrik, mekanik, maupun oiler. Gant Chart untuk sistem bahan bakar terlampir dibelakang.

LAMPIRAN