Manajemen Perawatan HD

42

Transcript of Manajemen Perawatan HD

Page 1: Manajemen Perawatan HD
Page 2: Manajemen Perawatan HD
Page 3: Manajemen Perawatan HD
Page 4: Manajemen Perawatan HD
Page 5: Manajemen Perawatan HD

No Istilah Pengertian

1. Ginjal Buatan /Dializer/Artificial Kidney

Suatu alat dimana terjadi proses dialisa Pada dialyzer terdapat dua ruangan. keduanya dipisahkan oleh membran semi permiable

2. Selaput Semi Permeable

Selaput yang sangat tipis yang mempunyai pori – pori yang sangat halus.

3. Blood Lines Selang – selang yang mengalirkan darah dari tubuh ke dialyzer dan sebaliknya. Terdiri dari: - Artei Blood Line/Inlet/ABL/Warna Merah - Venous Blood Line/Outlet/VBL/Warna Biru

4. Dialisat Cairan yang digunakan pada proses hemodialisa terdiri dari campuran air dan elektrolit dengan konsentrasi tertentu, menyerupai serum normal

5. Blood Pump Suatu alat yang menyebabkan darah mengalir dalam sirkulasi darah

Page 6: Manajemen Perawatan HD

No Istilah Pengertian

6. Segment Pump Bagian dari inlet yang ditempatkan dalam blood pump

7. Blood Flow Rate Kecepatan aliran darah tiap menit

8. Priming Pengisian cairan fisiologi yang pertama kali dalam sirkulasi darah ( ABL + Dialyzer + VBL ) jumlahnya disebut priming volume

9. Bubble Trap Suatu ruangan pada inlet / outlet yang berfungsi untuk menahan gelembung udara dalam sirkulasi darah

10. Conductivity kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan aliran listrik.

Page 7: Manajemen Perawatan HD

No Istilah Pengertian

11. Pressure Tekanan

12. Fistula Pressure Tekanan yang diukur pada inlet sebelum Blood pump, Fistula Pressure ini menjadi negatif bila aliran darah sebelum blood pump terhambat

13. Arterial Pressure Tekanan yang diukur pada Bubble trap pada inlet sesudah blood pump, terjadi positif pressure bila ada tekanan dari dialyzer.

14. Venous Pressure Tekanan yang diukur pada bubble tarp pada outlet, terjadi tekanan positif bila ada hambatan jalan masuk darah.

15. QB (Quick Blood) Blood Flow

Kecepatan aliran darah yang dialirkan kedalam Dialyzer (200 – 300 cc/mnt)

Page 8: Manajemen Perawatan HD

No Istilah Pengertian

16. QD (Quick Dialysate) Dialysat Flow

Besarnya aliran dialysat kedalam dialyzer (300 – 500 cc/mnt)

17. UFR ( Ultrafiltration Rate)

Banyaknya cairan yang direncanakan ditarik dari tubuh pasien setiap jam.

Page 9: Manajemen Perawatan HD

  Hemodialisa berasal dari kata :

Hemo : darah Dialisa : Proses pemisahan  

Hemodialisa : Proses pemisahan/pengeluaran sampah metabolisme atau zat toksik dari dalam tubuh dengan menggunakan selaput membrane semipermable oleh suatu artificial kidney. (Calolyn M. Hudak, Kep.Kritis)

Manajemen Hemodialisa : suatu manajemen yang kompleks, yaitu mulai dari Pre HD on HD dan Post HD.

Page 10: Manajemen Perawatan HD

Fase

Pre HD On HD Post HD

Tujuan Akhir

Pasien

Mesin

Page 11: Manajemen Perawatan HD

Pasien nyaman selama dialysis Dialysis benar – benar di rasakan

bermanfaat Dialysis bukan bertambah beban

terhadap penyakitnya.

Page 12: Manajemen Perawatan HD

1.Persiapan Mesin 2.Persiapan Peralatan dan

obat-obatan 3.Persiapan Pasien

Page 13: Manajemen Perawatan HD

1. Persiapan Mesin Listrik Air Saluran pembuangan Dialisat : a. Proportioning sistem

b. Batch sistem 

Page 14: Manajemen Perawatan HD

Dializer / (Soaking, Ringsing, Priming)

Persiapan alat penunjang lain, seperti : O2, monitoring ECG, Suction.

AV. Blood line AV Fistula / Abocatch Infuse set Spuit 20 cc, 5 cc dan 1 cc Heparin NaCl Xylocain / anastesi lokal Kassa steril Duk steril

Sarung tangan steril Bak kecil steril Mangkuk kecil steril Klem dan plester Desinfektan (alkohol dan

bethadine) Mat kan (gelas ukur) Timbang berat badan Formulir Hemodialisa.

Page 15: Manajemen Perawatan HD

3. Persiapan Pasiena. Persiapan Mental b. Persiapan Fisik c. Persiapan Administrasi  

Page 16: Manajemen Perawatan HD

a.Persiapan Mental, Meliputi : Memberikan dorongan mental agar pasien

pasrah dan tabah dalam menghadapi penyakitnya.

Memberikan penjelasan tentang manfaat dan tujuan HD

Memberikan penjelasan mengenai prosedur HD, komplikasi yang dapat terjadi serta upaya mengatasinya.

Menciptakan suasana yang aman dan nyaman.

Page 17: Manajemen Perawatan HD

b.Persiapan Fisik, Meliputi : Menimbang berat badan ( bila memungkinkan ) Mengatur posisi pasien senyaman mungkin Pemeriksaan terhadap k/u pasien, tanda-tanda vital

(TD,N, P, S) Pemeriksaan diagnostik (k/p) Mengecek hasil laboratorium terakhir (baru) ureum,

creatinin, hemoglobin, elektrolit, HbsAg, Anti HCV dan HIV.

Mempersiapkan catatan perawatan Mencatat keluhan pasien dan obat – obatan sebelum HD Mencukur daerah lipatan paha dikedua sisi, kanan dan kiri.

Page 18: Manajemen Perawatan HD

C. Persiapan Administrasi, Meliputi :

Memperoleh data pasien sebelum dilakukan dialysis

Menentukan program dialysis Informed consent / penandatanganan surat

persetujuan tindakan Hemodialisa. Informasi mengenai biaya HD (bagi pasien

dengan jaminan askes / perusahaan lain harus membawa tiket kredit untuk jaminan HD)

Page 19: Manajemen Perawatan HD

Persiapan Alat Jarum metal, Arterio venous fistula (AVF), 16 G x 1” dan 16

G x 1 ¼” Spuit 20 cc, 5 cc dan 1 cc Heparine injeksi untuk dosis awal ( 50 - 100 iu/kg BB) dan

dosis pemeliharaan ( 1000 – 2000 iu/jam) NaCl 0,9 % Bak kecil steril berisi : 1. 2 kom kecil (steril) 2. Duk 3.Kain kassa 5 – 7 lembar 4. Klem desinfektan (steril) Plester, matkan yang transparan dan punya ukuran. Betadine solution, alkhohol 70 % Pengalas karet / Perlak kecil Masker, sarung tangan steril, Apron. Tempat sampah / kantong plastik. 

Page 20: Manajemen Perawatan HD

Prosedur Anjurkan pasien mencuci tangan dengan

menggunakan cairan desinfektan sebelum tindakan dialisis

Beritahukan pasien bahwa inisiasi akan dimulai dan ditentukan tempat yang akan di insersi.

Bawa peralatan kedekat pasien dan letakkan pengalas karet / plastik dibawah area yang di insersi.

Pakai masker dan apron, cuci tangan, pakai sarung tangan

Page 21: Manajemen Perawatan HD

Desinfektan daerah vena /outlet dan lipatan paha / inlet (sama seperti pada insersi / funksi fistula)

Letakkan duk steril sebagai pengalas dan penutup pada daerah outlet dan inlet.

Lakukan insersi / punksi outlet dan fiksasi, tutup dengan kain kassa, bila diperlukan ambil darah untuk sample lab, lalu bolus dengan heparin dosis awal yang sudah diaplus dengan NaCl 0,9 % + 5 cc.

Lakukan funksi inlet sambil diaspirasi (usahakan dapat vena), fiksasi dan tutup dengan kain kassa.

Page 22: Manajemen Perawatan HD

Persiapan Alat : Sama seperti persiapan pada insersi /punksi/cimino

ditambah 1 kom kecil steril untuk merendam/ menyimpan tutup kanula kateter.

 Prosedur : Bawa peralatan kedekat pasien dan beritahu pasien bahwa

inisiasi akan dimulai Letakkan pengalas karet/ plastik dibawah kateter dan buka

balutan kateter. Pakai masker dan apron, cuci tangan dan pakai sarung

tangan Desinfektan kedua kanula dengan betadine sol (tanpa

memakai klem desinfektan), biarkan selama 5 menit lalu bersihkan dengan alkohol.

  

Page 23: Manajemen Perawatan HD

Letakkan duk steril sebagai pengalas dan penutup.

Keluarkan heparin dari kedua kanula + 3 cc sekaligus untuk mengeluarkan bekuan darah (bila ada)

Periksa kelancaran aliran kateter, bila diperlukan ambil darah untuk sample lab, lalu bolus dengan heparin dosis awal yang sudah diaplus dengan NaCl 0,9% + 5 cc melalui outlet (tergantung tehnik di instansi masing – masing).

Bersihkan tutup kanula kateter dengan NaCl 0,9% dan rendam dalam kom steril berisi bethadine dan simpan dalam bak steril

Page 24: Manajemen Perawatan HD

Matikan Blood pump, klem selang NaCl 0,9 % dan AVBL lalu sambungkan ABL dengan kanula inlet akses vaskuler

Tempatkan ujung VBL (masih pakai konektor) ke dalam wadah pembuangan cairan (matkan), pastikan tidak terkontaminasi.

Buka klem AVBL dan kanula inlet, hidupkan blood pump

Alirkan darah kedalam sirkuit darah dengan kecepatan aliran (QB) 100 ml/mnt, biarkan cairan priming terdorong keluar dan di tampung di dalam matkan

Biarkan darah mengalir sampai cairan di bubble trap out berwarna merah muda, lalu matikan blood pump, klem VBL

Page 25: Manajemen Perawatan HD

Lepaskan konektor VBL lalu sambungkan ujung VBL dengan kanula outlet, buka klem VBL dan kanula outlet

Hidupkan blood pump dengan kecepatan aliran darah (QB) antara 100 – 150 ml/mnt

Atur dan fiksasi kanula inlet / outlet dan AVBL agar tidak menganggu pergerakan pasien

Buka klem selang monitor tekanan arteri dan vena, aktifkan semua detector (udara, kebocoran)

Page 26: Manajemen Perawatan HD

Siapkan heparine dosis selanjutnya, program dan hidupkan pompa heparin

Cek kembali sistem alarm limit pada mesin, antara lain : 1. Arteri /Venous pressure

2. Temperature 3. Conductivity dialisat 4. Sirkulasi darah dan dialisat Kencangkan semua sambungan, bubble trap

terisi 2/3 – ¾ bagian, dialiser dalam posisi tegak dengan inlet diatas (pastikan sudah bebas udara)

Page 27: Manajemen Perawatan HD

Naikkan QB sampai 200 ml / mnt atau lebih Program HD sesuai kebutuhan (penurunan BB,

lamanya HD), ada peranan kolaborasi Ukur Vital Sign dan lakukan pendokumentasian

dengan lengkap di dalam list HD Rapikan pasien, alat – alat dan area sekitarnya Beritahukan pasien bahwa inisiasi sudah

selesai dan HD mulai berlangsung Jelaskan kepada pasien hal – hal apa saja yang

boleh dilakukan selama HD berlangsung, dan pasien boleh ditunggu oleh satu orang keluarga.

Page 28: Manajemen Perawatan HD

Catatan : Pada saat inisiasi HD, dializer pada posisi outlet

diatas, untuk membebaskan udara dan saat HD mulai berjalan posisi inlet berada diatas

Sebelum VBL dihubungkan dengan kanula vena (outlet), udara dikeluarkan terlebih dahulu dari kedua ujungnya.

Jumlah cairan priming yang keluar dihitung untuk mengetahusisa priming yang masuk / yang keluar sesuai kebutuhan pasien

Jaga keseterilan selama prosedur Evaluasi / nilai respon pasien terhadap proses

inisiasi.

Page 29: Manajemen Perawatan HD

Tujuan › Proses dialysis berjalan lancar › Masalah pasien segera teratasi › Mencegah komplikasi berlanjut › Pasien merasa aman dan nyaman

Pengamatan

1. Pasien 2. Mesin, sirkulasi darah , sirkulasi dialisat

 

Page 30: Manajemen Perawatan HD
Page 31: Manajemen Perawatan HD

1. Pasien :• Observasi Tanda – tanda Vital

(T,N,S,Pernapasan,Kesadaran)• Fisik • Perdarahan• Sarana hubungan sirkulasi • Posisi dan aktifitas • Keluhan dan komplikasi HD• Berat Badan

Page 32: Manajemen Perawatan HD

2. Mesin HD

Qb Qd Temperature Konduktiviti Monitoring

tekanan/pressure Fistula Pressure Arterial Pressure Venous Pressure Dialysat Pressure Heparinisasi Detektor (air/foam

detector, blood leak detector)

Sirkulasi darah Jarum punksi / kanula AVBL : Bubble trap,

sambungan- sambungan, klem

Dialiser : Bocor, Beku (clot), udara, posisi

Set infus & kolf NaCl 0,9 % Fiksasi Posisi Sirkulasi dialysat Wadah / tempat dialisat,

jumlah dan isi Selang dialisat (inlet & outlet) Konektor 

Page 33: Manajemen Perawatan HD

a. Perlengkapan Kassa & alkhohol Antibiotik lokal (Salep, Powder, Jelly, Cream) Band aid / Fixomull (sejenisnya) Verband Gulung Sarung tangan Gunting Plastik tempat alat kotor / tempat sampah Alat penekan / bantal pasir

 

Page 34: Manajemen Perawatan HD

b. Persiapan Sebelum pengakhiran HD (+ 5 mnt) Qb diturunkan 100 cc/mnt, TMP/UFR = 0 Sediakan 1 kolf Nacl (sebagai pembilas) Posisi dializer tegak Dekatkan peralatan yang diperlukan Perawa memakai masker dan apron Mencuci tangan Ukur tekanan darah, nadi Jelaskan prosedur Atur posisi, buka penutup, plester dan pembalut 

Page 35: Manajemen Perawatan HD

c. Prosedur1. Mengakhiri dialisis Hentikan pompa heparin dan lepaskan spuit heparin

dari tempatnya. Pompa darah dimatikan (stop) Klem pada AV fistula dan selang arterial Lepaskan sambungan AV fistula dan selang arterial

dengan kassa steril.2. Membilas AV Fistula Gunakan spuit 5 cc berisi NaCl, bilas AV fistula sampai

bersih, lalu klem kembali dan tutup ujung AV fistula.

 

Page 36: Manajemen Perawatan HD

3. Membilas selang darah dan dializer Bilas selang darah dan dializer dengan NaCl sampai darah

tidak ada lagi Jika ada obat – obatan injeksi yang akan diberikan, berikan

melalui selang vena. Selama pembilasan, gunakan pump dengan kecepatan 100

ml/mnt Lakukan penekanan secara intermittent pada VBL dengan

menggunakan klem ( hal ini akan membantu mengurangi jumlah darah yang tertinggal pada dializer )

Setelah cairan NaCl pada bubble trap VBL berwarna merah muda matikan pompa darah

Klem VBL, fistula vena dan set infus Lepaskan VBL dari fistula vena Lepaskan dializer, AVBL dan set infus dari mesin, buang

ketempat yang sudah disediakan.

Page 37: Manajemen Perawatan HD

4. Melepaskan jarum AV Fistula Cabut AV fistula pada cimino dan AV fistula pada vena

lainnya, masukkan AV fistula ke dalam tempat yang sudah disediakan (jerigen khusus).

Lakukan penekanan dengan kassa betadine pada bekas punksi + 10 mnt.

Tutup masing – masing bekas punksi dengan band aid lalu fiksasi dengan micropore. (k/p pasang pembalut verban gulung sebagai penekan sementara jangan terlalu kencang)

Pada Femoralis : 1. Bekas punksi femoralis ditekan lebih lama + 15 mnt. 2. Setelah perdarahan berhenti ditekan kembali dengan

bantal pasir (+ 1 Kg) 3. Tidur terlentang ( + 15 mnt)  

Page 38: Manajemen Perawatan HD

5. Observasi sesudah dialysis, meliputi :

Observasi kesadaran dan K.U pasien Observasi tanda – tanda vital Kaji keluhan pasien Berikan tindakan perawatan sesuai

kebutuhan dan beritahu dokter sehubungan dengan pemberian therapi

Semua tindakan yang telah diberikan ke pasien, catat dalam catatan dialisis

Page 39: Manajemen Perawatan HD

Anjurkan pasien timbang berat badan jika memungkinkan

Untuk pasien rutin dialisis, jika akan pulang ingatkan jadwal kembali dialisis berikutnya

Jika ada perubahan jadwal, agar segera memberitahukan suster ruang dialisis

Untuk pasien rawat (in patient), agar mengingatkan kembali jadwal dialisis berikutnya kepada suster ruangan atau pasiennya

Pesanan dicatat dalam catatan keperawatan

Page 40: Manajemen Perawatan HD

6. Mengembalikan alat –alat Alat instrumen yang telah digunakan dipisahkan

dibawa ke disposal room dan dipisahkan dengan alat yang terkontaminasi

Perawat melepas sarung tangan, masker dan apron

Perawat mencuci tangan.

Page 41: Manajemen Perawatan HD

Catatan : Cairan pembilas dan pendorong (NaCl)

dimasukkan sesuai dengan kebutuhan, jumlah cairan NaCl yang masuk dihitung (wash Out)

Penekanan bekas punksi dengan menggunakan tiga jari

Bekas punksi arteri ditekan lebih lama. K/p pembalut elastis.

Page 42: Manajemen Perawatan HD