Manajemen Pemasaran Global
-
Upload
satria-bramantha -
Category
Documents
-
view
320 -
download
40
description
Transcript of Manajemen Pemasaran Global
1.2 Memimpin Usaha Pemasaran Global
Pemasaran global menuntut kepemimpinan yang luar biasa. Perusahaan
yang benar-benar global mampu merumuskan dan mengimplementasikan strategi
global yang meningkatkan proses belajar dari seluruh dunia, memberikan respon
sepenuhnya pada kebutuhan dan keinginan lokal, serta memanfaatkan semua bakat
dari setiap anggota organisasi.
Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah sebuah konsep yang dipopulerkan oleh para ahli
strategi global C. K. Prahalad dan Gary Hamel. Kompetensi inti harus menyediakan
akses potensial ke berbagai pasar yang luas, melakukan kontribusi yang signifikan
terhadap manfaat yang dirasakan pelanggan atas produk akhir dan sulit bagi
pesaing untuk menirunya. Untuk dapat melakukan kompetensi inti, sebuah
organisasi harus terdiri dari portofolio kompetensi bukan portofolio bisnis.
Menurut Bharlett dan Ghosal, peran manajemen senior tidak untuk
menetapkan, mengendalikan, ataupun mengalokasikan kompetensi inti tetapi
menciptakan suatu lingkungan yang memastikan bahwa kompetensi tersebut
dikembangkan secara mendalam dalam organisasi dan membangun hubungan-
hubungan yang mengizinkan kompetensi ini diintegrasikan dan diungkit sebagai
kemampuan organisasional yang luas. Konsep ini menantang eksekutif untuk
memikirkan ulang konsep perusahaan itu sendiri. Pemikiran ulang itu menurut
pendefinisian ulang tugas manajemen demi pmbangunan keduanya yakni
kompetensi dan sarana administrative untuk merakit sumber daya dan
menyebarkannya ke seluruh bisnis.
Tim
Menggunakan tim kerja yang dapat mengatur dirinya sendiri sebagai cara untuk
menjawab tantangan kompetitif. Jon Katzenbach dan Douglas Smith percaya “bahwa
tim kan menjadi unit primer prestasi dalam organisasi berprestasi tinggi.
Implementasi tim kerja yang mengarahkan diri sendiri merupakan contoh lain dari
tekanan organisasi yang ingin tetap kompetitif. Mereka mewakili tanggapan lain
perusahaan terhadap kebutuhan untuk membuat organisasi yang datar, untuk
mengurangi biaya dan biaya umum, dan menjadi lebih responsif.
1.3 Mengorganisasikan Usaha Pemasaran Global
Sasaran pengorganisasian pemasaran internasional adalah sebuah struktur
yang membantu perusahaan untuk merespon perbedaan di lingkungan pasar
internasional, sekaligus dimungkinkannya transfer pengetahuan, pengalaman dan
keterampilan perusahaan yang tak ternilai harganya dari pasar negara asal ke
seluruh sistem perusahaan. Dengan kata lain, sebuah struktur harus sesuai dengan
tugas dan teknologi organisasi dan kondisi yang relevan dari lingkungan
eksternalnya.
Perusahaan yang tersebar secara geografi tidak dapat membatasi
pengetahuannya mengenai produk, fungsi, dan wilayah Negara sendiri. Personil
perusahaan harus mencari pengetahuan mengenai keadaan social politik, ekonomi,
dan pengaturan kelembagaan kompleks yang ada di setiap pasar internasional.
Dewasa ini korporasi menemukan cara baru dan kreatif untuk mengorganisasikan.
Bentuk baru yang mempunyai sifat fleksibel, efisien, dan responsif diperlukan untuk
memenuhi tuntutan pasar. Kebutuhan untuk efektif dalam hal biaya, mengikuti
kehendak pelanggan, menyampaikan mutu terbaik, dan menyampaikan mutu itu
dengan cepat merupakan beberapa kenyataan pasar yang ada saat ini. Kebutuhan
untuk mengembangkan jaringan juga diketahui, untuk mengembangkan hubungan
yang lebih kuat di antara peserta, dan memanfaatkan teknologi.
Pola Pengembangan Organisasi Internasional
Tekanan yang menimbulkan konflik kebutuhan untuk pemasaran dan
pengetahuan teknis, kepakaran fungsional dalam pemasaran, keuangan, dan
operasi, serta bidang dan pengetahuan Negara. Karena matriks tekanan yang
membentuk organisasi tidak pernah persis sama, tidak ada 2 buah organisasi yang
melewati tahap-tahap organisasional degan cara yang tepat sama, begitu pula tidak
ada yang akhirnya mempunyai pola organisasi dengan cara yang tepat sama.
Struktur Divisi Internasional
Terdapat tekanan yang mendorong dibentuknya kelompok staf yang akan
mengambil alih tanggung jawab untuk koordinasi dan pengarahan kegianatan
internasional yang sedang tumbuh. Akhirnya tekanan ini mendorong dibentuknya
divisi internasional. Ada empat faktor yang memberi kontribusi ada dibentuknya
divisi internasional yaitu:
1. Komitmen internasional perusahaan telah mencapai ukura absolut dan
kepentingan relative di dalam perusahaan untuk membenarkan unit
organisasi yang dikepalai oleh seorang manajer senior.
2. Kompleksitas operasi internasional memerlukan unit organiasi tunggal yang
mana manajemen mempunyai cukup otoritas untuk membuat ketentuan
sendiri atas isu-isu penting seperti strategi memasuki pasar yang mana yang
akan digunakan.
3. Perusahaan menyadari kebutuhan akan spesialis internal untuk menghadapi
permintaan tertentu dari operasi global.
4. Akhirnya perusahaan ingin mengembangkan kemampuan pendukung untuk
mengamati horizon global, mencari peluang atau ancaman kompetitif bukan
hanya sekedar memberikan respons terhadap situasi yang dihadapi
perusahaan.
Pusat Manajemen Regional
Tahap berikutnya dari evolusi organisasi adalah munculnya suatu kantor
pusat wilayah atau regional sebagai suatu tingkat manajemen antara organisasi di
luar negeri dan kantor pusat divisi internasional. Kalau bisnis dilasanakan dalam
satu kawasan yang mempunyai persamaan tertentu dalam beberapa kondisi,
terdapat pembenaran kebutuhan akan pusat manajemen. Pusat itu akan
mengkoordinasikan keputusan yang saling tergantung seperti penetapah harga,
pencarian sumber daya serta masalah lainnya.
Keunggulan yang ditawarkan manajemen regional adalah nanyak manajer
regional setuju bahwa tidak ada penyelesaian yang lebih baik daripada unit
manajemen regional yang ada di tempat, paling sedikit adanya kebutuhan di tempat
koordinasi pembuatan keputusan regional. Perencanaan dan pengendalian regional
terkoordinasi menjadi perlu kalau anak perusahaan nasional terus menerus
kehilangan relevansinya sebagai unit operasi independen. Dengan menggeser
operasi dan pembuatan keputusan ke kawasan, perusahaan lebih mampu
mempertahankan keunggulan dalam wilayah. Sedangkan kerugian utama dari
manajemen regional adalah biayanya yang sangat tinggi.
Struktur Geografis
Stuktur geografis mencakup penetapan tanggung jawab operasional untuk
wilayah geografi dari berbagai kawasan dunia kepada manajer lini. Kantor Pusat
Korporasi tetap memegang tanggung jawab untuk perencanaan dan pengendalian
seluruh dunia, dan setiap kawasan dunia termasuk pasar “negeri sendiri’
diorganisasikan setara. Struktur ini paling banyak dipakai perusahaan dengan lini
produk secara erat terkait yang dijual kepada pasar pengguna akhir yag serupa di
seluruh dunia, misalnya perusahaan minyak internasional.
Struktur Divisi Produk Global
Jika sebuah organisasi memberikan tanggung jawab produk seluruh dunia
kepada divisi produknya, divisi produk itu harus memutuskan apakah akan
menggantungkan diri pada divisi internasional, dengan membagi dunia menjadi
domestic dan asing, atau menggantungkan diri pada struktur wilayah dengan setiap
kawasan dunia secara organisasi yang diperlakukan setara.
Terdapat dua tahap dari internasionalisasi divisi produk. Tahap pertama
terjadi ketika tanggung jawab internasional bergeser dari divisi internasional
korporasi menjadi departemen internasional divisi produk. Tahap kedua
berlangsung ketika divisi produk itu sendiri menggeser tanggung jawab
internasional dari departemen internasional dalam divisi ke organisasi divisional
total. Struktur produk sangat baik diterapkan ketika :
- Lini produk perusahaan amat terdiversifikasi
- Produk masuk ke berbagai pasar pemakai akhir
- Kemampuan teknologi yang relative tinggi diperlukan
Struktur Matriks
Pengaturan organisasi paling canggih menggunakan empat kompetensi dasar
dari seluruh dunia. Kompetensi ini adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan Geografi.
Pemahaman dasar ekonomi, social budaya, politik, dan pemerintahan dari
pasar serta dimensi persaingan dari sebuah Negara amat diperlukan. Anak
perusahaan di sebuah Negara merupakan sebuah peralatan structural yang
banyak dipergunakan untuk memungkinkan korporasi memperoleh
pengetahuan geografi
2. Pengetahuan Produk dan Kepakaran.
Manajer produk dengan tanggung jawab seluruh dunia dapat mencapai
tingkat kompetensi ini dengan dasar global. Cara lain untuk mencapai tingkat
kompetensi ini adalah meniru organisasi manajemen produk dalam divisi
domestic dan internasional.
3. Kompetensi Fungsional dalam Bidang-Bidang seperti Keuangan, Produksi, dan
Pemasaran. Staf fungsional perusahaan dengan tanggung jawab seluruh
dunia memberi kontribusi ke arah perkembangan kompetensi fungsional
dengan dasar global. Dalam segelintir perusahaan, pengangkatan manajer
fungsional anak perusahaan Negara ditinjau ulang oleh manajer fungsional
yang bertanggung jawab untuk mengembangkan kegiatan fungsionalnya
dalam organisasi.
4. Pengetahuan Mengenai Pelanggan atau Industri serta Kebutuhannya.
Dalam perusahaan internasional tertentu yang besar dan amat canggih, ada
staf dengan tanggung jawab untuk melayani industri dengan dasar global
untuk membantu manajer lini dalam organisasi local dalam usahanya untuk
memasuki pasar pelanggan spesifik.
Dalam organisasi matrik tugas manajemen adalah mencapai keseimbangan
organisasi yang menyatukan perspektif dan keterampilan yang berbeda untuk
mengejar tujuan organisasi. Di bawah pengaturan ini, organisasi nasional atau divisi
produk tidak ditunjuk sebagai pusat penghasil laba, keduanya bertanggung jawab
untuk profitabilitas, yang berarti organisasi nasional untuk laba dari Negara
tersebut, dan divisi produk untuk kemampuan produk menghasilkan laba untuk
Negara itu dan seluruh dunia.
Kunci manajemen matriks adalah sejauh mana manajer dalam organisasi
mampu mengatasi konflik dan mencapai integrasi program dan rencana organisasi.
Jadi, sekedar menerima rancangan atau struktur matriks tidak menciptakan
organisasi matriks. Organisasi matriks memerlukan perubahan fundamental dalam
tingkah laku manajemen, budaya organiassi, dan system teknis. Dalam suatu budaya
matriks, manajer mengenali kebutuhan absolit untuk menyelasikan masalah dan
memilih untuk diselesaikan di tingkat serendah mungkin serta tidak tergantung
pada wewenang yang lebih tinggi.
Struktur Organisasi dan Negara Asal
Struktur Organisasi dan Negara Asal atau biasa disebut struktur multidivisi
diperkenalkan di Amerika Serikat sejak tahun 1921 oleh Alfred P. Sloan di General
Motors. Struktur multidivisi Amerika Serikat mempunyai tiga karakteristik yaitu:
1. Tanggung jawab laba untuk keputusan beroperasi dibebankan kepada
general manager dari unit bisnis yang berdiri sendiri.
2. Terdapat kantor pusat yang memikirkan perencanaan strategis,
penilaian karya , dan alokasi sumber daya antara divisi bisnis.
3. Eksekutif di kantor pusat dipisahkan dari operasi dan secara psikologis
terikat dengan organisasi secara keseluruhan, bukannya bisnis individual.
Dewasa ini secara keseluruhan hanya sedikit perbedaan antara perusahaan
Eropa dan Amerika Serikat. Sedangan perusahaan Jepang dan Negara asia yang lain
cukup berbeda dari model A.S. Perusahaan Jepang misalnya menggantungkan pada
generalis bukannya spesialis fungsional dan lebih banyak menggunakan tim
proyek untuk merancang dan membuat produk. Mereka juga membentuk hubungan
yang jauh lebih akrab daripada perusahaan Amerika, dan mempunyai hubungan
yang berbeda dengan sumber modal dan mempunyai struktur pengatur yang
berbeda secara mendasar ketimbang perusahaan Amerika Serikat.