MANAJEMEN PELAYANAN ADMINISTRASI KESISWAAN DI SEKOLAH …
Transcript of MANAJEMEN PELAYANAN ADMINISTRASI KESISWAAN DI SEKOLAH …
MANAJEMEN PELAYANAN ADMINISTRASI KESISWAAN
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI
10 KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam ada
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Oleh:
MUSTANIR
NIM: TK. 161238
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2020
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-
Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
PERSETUJUAN SKRIPSI
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 26-12-2020 R-0 - 1 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di -
Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan arahan sekaligus
mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku
pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara :
Nama : Mustanir
NIM : TK161238
Jurusan/Prodi : Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Judul Skripsi :
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Manajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu. Dengan ini kami
harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera di
munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, 12 Desember 2020
Pembimbing I
DR. Rusmini, S. Ag., M. Pd. I
NIP. 19780606200501 2 008
Manajemen Pelayanan Administrasi Kesiswaan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-
Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
PERSETUJUAN SKRIPSI
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 26-12-2020 R-0 - 2 dari 2
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di -
Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan arahan sekaligus
mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku
pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara :
Nama : Mustanir
NIM : TK161238
Jurusan/Prodi : Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
Judul Skripsi :
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Manajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu. Dengan ini kami
harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera di
munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Jambi, 12 Desember 2020
Pembimbing II
Bawaihi, S. Ag., M. Pd. I
NIP. 19581228198902 1 002
Manajemen Pelayanan Administrasi Kesiswaan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JL. Jambi-Muaro Bulian KM. 16 Simpang Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
Telp./Fax : (0741) 583183 – 584118 website : www.iainjambi.ac.id
PERNYATAAN ORISIONALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang susun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dari Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, seluruhnya merupakan
hasil karya saya sendiri, yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagaian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat di dalam bagian-
bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan dan
perundang_perundangan yang berlaku.
Jambi, 12 Desember 2020
vi
MOTTO
: ايحشر﴿ تعولىى بوا خبيس للهٱ إى للهٱ تقىاٱو لغد قدهت ها فط ولتظس للهٱ تقىاٱ ءاهىا لرييٱ ي أيها
٨١﴾
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Anonim, 2008 : 545)
vii
ABSTRAK
Mustanir (NIM: 161238) Manajemen Pelayanan Administrasi Kesiswaan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi. Skripsi. FTK UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
Tata usaha memegang peranan penting dan menentukan segala keterangan yang
menyangkup kegiatan organisasi secara teratur dicatat dan dihimpun, karena itu
sekolah harus memiliki kemampuan administrasi yang baik. Kemampuan
administrasi tersebut berkaitan dengan kegiatan dalam melakukan percatatan dan
pengolahan data bagi segala sesuatu yang terjadi di sekolah untuk dipergunakan
sebagai bahan keterangan dan pengambilan keputusan bagi pimpinan dan
stakeholder. Untuk mendalami permasalahan di atas, maka tulisan ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya berupa:
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penggalian data di
lapangan, diperoleh temuan sebagai berikut: (1) Implementasi Pelayanan
Administrasi Kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi secara umum telah dijalankan
dengan baik. Adapun aspek-aspek yang menjadi fokus pelayanan administrasi
kesiswaan yaitu ada empat hal: (a) pencatatan administrasi penerimaan siswa
(PPDB) yang didalamnya dilakukan pencatatan dan pemetaan bakat/minat siswa,
(b) pencatatan adminitrasi ketatausahaan siswa yang mana termasuk pembukuan
Buku Induk Siswa, (c) pencatatan administrasi bimbingan dan konseling siswa
termasuk menyediakan buku sanksi siswa, serta (d) pencatatan administrasi
prestasi belajar siswa melalui raport tahunan. (2) Proses Upaya Peningkatan
Layanan Administrasi Kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi Membangun
Komunikasi Antar Warga Sekolah dilakukan dengan berbagai cara yaitu: (a)
Membangun komunikasi antar warga sekolah; (b) membangun kerjasama dengan
stakeholder terkait, (c) pemanfaatan anggaran sekolah dengan bijaksana; dan (d)
Kepala sekolah memotivasi staff dalam bekerja. (3) Kendala dalam Proses
Peningkatan Layanan Administrasi Kesiswaan di 3. SMAN 10 Kota Jambi hanya
pada dua hal saja, yaitu: (a) Kurangnya jumlah kuantitas tenaga atau staff untuk
melayani pencatatan administrasi siswa yang begitu banyak; (b) Kompetensi
SDM/Staff yang perlu ditingkatkan untuk menyesuaikan dengan kemajuan IT; (c)
belum terpenuhinya kelengkapan sarana dan prasarana sekolah.
Kata kunci: Manajemen, Pelayanan, Administrasi, Kesiswaan.
viii
ABSTRACT
Mustanir (NIM: 161238) Student Administration Service Management at State
Senior High School 10 Jambi City. Essay. FTK UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
Administration plays an important role and determines that all information that
covers organizational activities is regularly recorded and compiled, therefore
schools must have good administrative skills. This administrative capability is
related to activities in recording and processing data for everything that happens
in schools to be used as information and decision making for leaders and
stakeholders. To explore the above problems, this paper uses a qualitative
approach with data collection techniques in the form of: observation, interviews,
and documentation. Based on the results of extracting data in the field, the
following findings were obtained: (1) Implementation of Student Administration
Services at SMAN 10 Jambi City has generally been carried out well. The aspects
that are the focus of student administration services, namely four things: (a)
registration of student admissions administration (PPDB) in which the recording
and mapping of students' talents / interests is carried out, (b) administrative
records of student administration which includes student registration books. , (c)
administrative records of student guidance and counseling including providing
student sanctions books, and (d) administrative records of student learning
achievement through annual report cards. (2) Efforts to Improve Student
Administration Services at SMAN 10 Jambi City Building Communication among
School Members is carried out in various ways, namely: (a) Building
communication between school members; (b) build cooperation with relevant
stakeholders, (c) use the school budget wisely; and (d) The principal motivates
staff to work. (3) Constraints in the Process of Improving Student Administration
Services at 3. SMAN 10 Jambi City only on two things, namely: (a) The lack of the
number of personnel or staff to serve the large number of student administrative
records; (b) HR / Staff competencies that need to be improved to adapt to IT
progress; (c) the completeness of school facilities and infrastructure has not been
fulfilled.
Keywords: Management, Service, Administration, Student.
ix
PERSEMBAHAN
Sebagai tanda bakti, hormat, cinta maupun s ayang dan rasa terimakasih yang tiada terhingga
kupersembahkan skripsi ini sebagai persembahan kecil ini untuk Ibundaku yang sangatku
sayang bernama Nurbaiti dan Ayahanda yang sangatku sayangi bernama Sakaruddin
yang telah memberikan kasih sayang, do’a yang selalu ayah dan ibu kirimkan untukku disetiap sujud dalam sholat kalian, segala
dukungan dan kasih sayang yang tiada terhingga. Ketika dunia menutup pintunya padaku,
ayah dan ibu membuka lengannya untuku. Ketika orang-orang menutup telinga mereka untukku, mereka
berdua membuka hati untukku. Terima kasih karena selalu ada untukku. Semoga ini langkah awal untuk membuat
ayah dan ibu bahagia.
x
KATA PENGANTAR
بسن الله السحوي السحين
Assalamu’alaikum. Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas ridhanya hingga
skripsi ini dapat dirampungakan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa
risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultahn Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari pihak yang
memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini
penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi, MA, PhD Selaku Rektor UIN
SulthanThahaSaifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadhilah Husen, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Rusmini,S.Ag.,M.P.I selaku Dosen Pembimbing I dan bapak
Bawaihi S.Ag.,M.pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Mahmud MY, S.Ag, M.Pd selaku ketua Jurusan Manajemen
Pendidikan Islam
5. Ibu nova deswita S.Pd. selaku kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
10 kota Jambi yang memberikan kemudahan pada penulis dalam
memperoleh data di lapangan.
6. Siswa/Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 10 kota Jambi yang telah
membantu penulis dalam memperoleh data lapangan.
xi
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan
amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Jambi, Desember 2020
Penulis,
Mustanir
TK. 161238
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................ vi
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7
A. Kajian Teoritik ....................................................................................... 7
B. Studi Relevan ......................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 27
A. Pendekatan Penelitian ............................................................................ 27
B. Setting dan Subjek Penelitian................................................................. 28
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 30
E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 33
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................... 36
xiii
BAB IV TEMUAN PENELITIAN ................................................................. 38
A. Temuan Umum....................................................................................... 38
1. Gambaran Sekolah SMAN 10 Kota Jambi ...................................... 39
2. Visi dan Misi SMAN 10 Kota Jambi ............................................... 39
3. Keadaan Kurikulum SMAN 10 Kota Jambi .................................... 40
4. Struktur Organisasi SMAN 10 Kota Jambi ...................................... 42
5. Keadaan Tenaga Pendidik SMAN 10 Kota Jambi ........................... 43
6. Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 10 Kota Jambi .................... 51
B. Temuan Khusus ...................................................................................... 58
1. Implementasi Pelayanan Administrasi Kesiswaan di SMAN
10 Kota Jambi .................................................................................. 58
2. Kendala Dalam Peroses Peningkatan Layanan Administrasi
Kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi ............................................... 68
3. Proses Upaya Peningkatan Administrasi Kesiswaan di
SMAN 10 Kota Jambi ...................................................................... 72
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 80
A. Kesimpulan ............................................................................................ 80
B. Saran-saran ............................................................................................. 81
C. Kata Penutup .......................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 84
LAMPIRAN ...................................................................................................... 85
xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI
Huruf Arab Huruf Latin Keterangan
1 2 3
Tidak dilambangkan ا
B ب
T ت
Ts ث
J ج
ḥ ح h (titik bawah)
Kh خ
D د
Dz ذ
R ز
Z ش
S ض
Sy ش
ṣ ص s (titik bawah)
ḍ ض d (titik bawah)
ṭ ط t (titik bawah)
ẓ ظ z (titik bawah)
Koma terbalik di „ ع
atas
Gh غ
F ف
Q ق
K ك
L ل
M م
N ى
W و
H ھ
La لا
Apostrop ء
Y ي
1. Vokal Tunggal
Tanda Huruf Latin Keterangan
A -
I -
- U ۥ
xv
2. Vokal Rangkap
Tanda Huruf Latin Keterangan
- Ay ي .....
- Aw و .....
Contoh: حسيه : Husayn
3. Maddah
Tanda Huruf Latin Keterangan
 a dan garis di atas ا
Î i dan garis di atas لى
Û u dan garis di atas لى
4. Ta‟ Marbutah
لوديةالوىزةا : al-Madînah al-Munawwarah
Fâtimah : فاطوة
Wizârat al-Tarbîyah : ىشاسةالتزبية
5. Shaddah
Rabbana : زبا
Nazzala : صل
6. Kata Sandang
al-Syams : الضوص
al-Qalam : القلم
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakikatnya memiliki fungsi dan peranan yang sangat
penting dalam kehidupan manusia karena dengan pendidikan, pengetahuan dan
keterampilan manusia dapat berkembang. Tujuan pendidikan salah satunya adalah
untuk menghasilkan generasi yang berkualitas agar dapat bersaing diera
perkembangan zaman. Hakikat pendidikan juga terdapat dalam Undang-undang
RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan tujuan pendidikan. Oleh
karena itu, faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya potensi diri peserta
didik secara aktif merupakan suatu pendidikan dalam mengelola proses
pembelajaran (UU SISDIKNAS, 2003. Hal. 34).
Merosotnya mutu pendidikan di Indonesia secara umum dan mutu
pendidikan tinggi secara spesifik di lihat dari prespektif makro dapat disebabkan
oleh buruknya sistem pendidikan nasional).Dalam perspektif makro banyak faktor
yang mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya faktor kurikulum, kebijakan
pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar
dikelas, dilaboratorium, dan di kancah belajar lainnya melalui fasilitas internet,
aplikasi metode, strategi, dan pendekatan pendidikan yang mutakhir dan modern,
metode evaluasi pendidikan yang tepat, biaya pendidikan yang memadai,
manajemen pendidikan yang dilaksanakan secara profesional, sumberdaya
manusia para pelaku pendidikan yang terlatih, berpengetahuan, berpengalaman,
dan profesional. Sehingga tujuan pendidikan yang ada di Indonesia dapat tercapai
(Abdul, 2014. Hal. 56).
2
Dengan melihat tujuan nasional tersebut diatas, maka sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal, harus melakukan upaya pengolahan administrasi
termasuk administrasi kesiswaan. Pencapaian tujuan nasional dapat terwujud
secara maksimal. Mengingat administrasi pendidikan termasuk administrasi
kesiswaan sebagai suatu proses yang di dalamnya tersirat misi kemanusiaan yang
sangat tinggi nilainya. Misi itu berupa usaha untuk manusia menjalankan dan
membudayakan melalui proses kerjasama yang disebut pendidikan, sehingga
dikatakan bahwa salah satu indikator penilaian berhasil tidaknya suatu lembaga
pendidikan adalah bagaimana pengelolaan administrasi pendidikan termasuk
administrasi kesiswaan pada sekolah tersebut. Hal tersebut karena sekolah
mencakup beberapa komponen. Sulaiman Samad dalam buku Profesi Keguruan
mengemukakan bahwa sekolah sebagai suatu sistem yang terdiri dari beberapa
komponen atau subsistem. Komponen-komponen sekolah itu adalah siswa, tenaga
kependidikan, kurikulum, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah
dengan masyarakat dan layanan khusus sehingga memerlukan pengelolaan secara
profesional (Daryanto, 2013. Hal. 90).
Dalam ruang lingkup ini kepala sekolah, guru, administrator, dan tenaga
tenaga pendidikan lainnya memegang peranan penting didalam pengelolaan
pendidikan untuk menciptakan kualitas proses dan pencapaian hasil pendidikan
(Fahmi, 2010).
Administrasi dapat diartikan sebagai peroses pengelolaan sumber daya
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien atau proses prencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengentrolan sumber daya manusia dan
sumber daya yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif
dan efesien (Sugiyono, 2003. Hal. 32).
Proses pendidikan dan pengajaran pada suatu lembaga pendidikan sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah tenaga
administrasi sekolah (TAS) yang memiliki tugas untuk menangani urusan
administrasi di sekolah. Apabila mereka tidak dapat melaksanakan pekerjaan
dengan baik, terampil dan mengetahui apa yang menjadi tugasnya maka pekerjaan
administrasi di sekolah tidak akan berjalan dengan baik.
3
Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) adalah memberikan layanan
administratif bagi beroperasinya sistem persekolahan. Layanan administratif yang
dimaksud identik dengan istilah “administrative management “ yaitu istilah yang
digunakan untuk mencangkup semua proses penyelenggaraan yang melancarkan
pelaksanaan tugas pucuk pimpinan dalam mencapai tujuan (Periata, 2003. Hal.
28).
Tata usaha memegang peranan penting dan menentukan segala keterangan
yang menyangkup kegiatan organisasi secara teratur dicatat dan dihimpun, karena
itu TAS harus memiliki kemampuan administrasi yang baik. Kemampuan
administrasi tersebut berkaitan dengan kegiatan dalam melakukan percatatan dan
pengolahan data bagi segala sesuatu yang terjadi di sekolah untuk dipergunakan
sebagai bahan keterangan dan pengambilan keputusan bagi pimpinan dan
stakeholder.
Berdasarkan grand tour yang peneliti lakukan di lapangan ditemukan
bahwa manajemen layanan administrasi di SMAN 10 Kota Jambi masih belum
bisa dikatakan maksimal, karena masih banyak layanan yang belum terpenuhi.
Hal ini terlihat dari beberapa indikator yang menunjukkan bahwa masih
rendahnya mutu tenaga administrasi sekolah termasuk kinerja tata usaha,
sebagaimana dijelaskan dalam empat indikator berikut ini: (1) Pegawai tata usaha
lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengerjakan tugas rutin
dibandingkan untuk menorehkan perestasi kerja yang lebih baik, (2) Rendahnya
disiplin, loyalitas dan tanggung jawab pegawai tata usaha sekolah termasuk tata
usaha dalam menjalankan tugas tugas mereka di sekolah (3) Belum terdatanya
dengan baik alumni sekolah; (4) Belum semua fasilitas pendataan siswa di
sekolah dihubungkan dengan system digital. (Observasi tanggal 01 Juli 2020)
Dalam kegiatan observasi di lapangan, peneliti menemukan sebagian staff
TU di SMAN 10 Kota Jambi hanya sekedar melakukan kegiatan yang sesuai
dengan tanggung jawabanya saja, dan bahkan terkesan hanya sekedar melapaskan
tanggung jawab. Pekerjaan dilakukan dengan tidak melakukan inovasi yang
positif. Hal ini tentu hanya akan membuat pelayanan menjadi membosankan dan
4
monoton saja, sehingga tidak tercapai efisiensi kerja. (Observasi tanggal 02 Juli
2020).
Masih dalam kegiatan observasi lapangan berikutnya, peneliti
mendapatkan informasi bahwa pelyanan masih dilakukan dengan sebagian besar
menggunakan system offline, dan tidak masuk dalam system online, sehingga
adanya target-target pelayanan yang molor dan tidak selesai tepat waktu, padahal
ada banyak agenda lain yang juga harus dikerjakan oleh TU. (Observasi tanggal
03 Juli 2020).
Kemudian, berdasarkan pendalaman yang peneliti lakukan melalui
observasi di perpustakaan, diperoleh informasi bahwasanya ruangan perpustakaan
belum diisi oleh pihak-pihak yang berkomeptensi atau memiliki latar belakang
sarjana perpustakaan. Sehingga pelayanan buku referensi di SMAN 10 Kota
Jambi juga masih perlu mendapatkan pembenahan yang terukur lewat penelitian
dan lain sebagainya. (Observasi tanggal 10 Juli 2020).
Mengingat begitu urgent-nya posisi manajemen administrasi kesiswaan di
dalam sebuah lembaga pendidikan, termasuk di SMAN 10 Kota Jambi, maka
dipandang perlu dilakukan penelitian ilmiah untuk menguraikan problem di
lapangan, sehingga ditemukan solusi bagi perbaikan dan bonafisititas SMAN 10
Kota Jambi sebagai sebuah institusi pendidikan yang diharapkan dapat
menerdaskan kehidupan bangsa.
Maka bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul: “Manajemen Pelayanan
Administrasi Kesiswaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi.”
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan pokok persoalan apa yang terjadi pusat
perhatian dalam penelitian, fokus penelitian membantu bagi peneliti yang
menggunakan pendekatan kualitatif untuk membuat keputusan agar membuang
atau menyimpan informasi yang diperoleh. Fokus pada penelitian ini adalah
tentang peningkatan pelayanan administrasi kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi.
Kemudian, dari sisi lokasinya, dibatasi hanya di SMAN 10 Kota Jambi, karena
berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti, terdapat keunikan
5
dalam manajemen administrasi kesiswaan yang ada di sekolah tersebut.
Sedangkan dari sisi waktunya, penelitian ini fokus pada tahun ajaran 2019/2020
saja, dikarenakan pertimbangan kontekstualitas dengan objek yang diamati.
C. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahan di dalam penelitian ini adalah
tentang bagaimanakah manajemen pihak sekolah di dalam meningkatkan
pelayanan administrasi kesisiwaan di SMAN 10 Kota Jambi? Untuk menjawab
pertanyaan pokok tersebut, maka disusunlah rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi pelayanan administrasi kesiswaan di SMAN 10
Kota Jambi?
2. Apa saja kendala dalam proses peningkatan layanan administrasi
kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi?
3. Bagaimana proses peningkatan layanan administrasi kesiswaan di SMAN
10 Kota Jambi?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan pokok penelitian ini adalah untuk mengemukakan upaya
manajemen yang telah dilakukan oleh pihak sekolah di dalam meningkatkan
pelayanan administrasi kesisiwaan di SMAN 10 Kota Jambi. Adapun tujuan
penelitian ini secara spesifik adalah sebagai berikut:
a. Untuk menguraikan implementasi pelayanan administrasi kesiswaan di
SMAN 10 Kota Jambi.
b. Untuk mengetahui kendala dalam proses peningkatan layanan
administrasi kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi.
c. Untuk mendeskripsikan proses peningkatan layanan administrasi
kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu kegunaan
secara teoritis dan kegunaan secara praktis. Adapun penjelasannya adalah
sebagai berikut ini:
6
a. Kegunaan Teoritis
Kegunaan penelitian ini secara praktis antara lain dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1) Secara teoritis kegunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat
membantu kontribusi pemikiran bagi semua pihak, akan pentingnya
peningkatan layanan administrasi kesiswaan;
2) Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan studi relevan bagi kalangan
peneliti di masa yang akan dating;
3) Diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan disukusi di kalangan
akemdik dan praktisi, khususnya yang konsen dengan penelitian
manajemen pendidikan.
b. Kegunaan Praktis
Kegunaan penelitian ini dari segi praktisnya adalah sebagai
berikut:
1) Secara praktis kegunaan hasil penelitian ini adalah untuk
menembah wawasan dan informasi bagi penulis dalam masalah
dalam peningkatan layanan administrasi kesiswaan.
2) Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program serjana Strata
Satu dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam di FTK UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
Dalam tinjauan ini, penulis membahas teori yang erat hubungannya
dengan permasalahan yang akan dibahas dan landasan dasar penulis dan
penelitian.
1. Konsep tentang Manajemen
Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “managment” terbawa
oleh derasnya arus penambahan kata punggut ke dalam bahasa Indonesia,
istilah Inggris tersebut lalu di Indonesiakan menjadi “manajemen” atau
“manejemen”.
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manus yang
berarti tangan dan agree berarti melakukan. Kata-kata itu digabungkan
menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Managere
diterjemahkan kedalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage,
dengan kata benda management, dan manager untuk melakukan kegiatan
manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahsa Indonesia
menjadi manajemen atau pengelolaan. (Usman, 2008. Hal. 4)
Asal kata pengelolaan adalah kelola ditamah awalan “pe” dan akhiran
“an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah manajemen yang berarti
ketatalaksanaan atau tata pimpinan. Secara harfiah, pengelolaan adalah proses
yang memberikan pengawasan pada semua hal yang berkaitan dalam
pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan. Nanang Fattah, berpendapat
bahwa: “Proses pengelolaan terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan
oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (Organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan
(controlling). Oleh karena itu pengelolaan diartikan sebagai proses
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan upaya
organisasi dengan segaka aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara
efektif dan efesien.” (Fattah, 2004. Hal.1).
8
2. Manajemen Layanan
Secara etimilogi pelayanan berasal dari kata layan yang berarti
membantu menyiapkan/mengurus apa-apa yang diperlukan seseorang,
kemudian pelayanan dapat diartikan sebagai; perihal/cara melayani;
servis/jasa; sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. (Hardiansyah, 2011
Hal. 11).
Layanan adalah memberi pelayanan secara khusus kepada siswa atau
suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar
mengajar di kelas. Tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para
siswamnya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.
(http://www.aancho.com)
Dari uraian tersebut, maka pelayanan dapat diartikan sebagai aktifitas
yang diberikan untuk membantu, menyiapkan dan mengurus baik itu berupa
barang atau jasa dari suatu pihak kepada pihak lain yaitu dari sekolah kepada
siswa.
Dari kedua pengertian manajemen dan layanan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa manajemen layanan adalah suatu usaha untuk
manage(mengatur) organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara
efektif dan efesien dalam membantu, menyiapkan dan mengurus baik berupa
barang atau jasa dari satu pihak kepada pihak lain.
Bahwa pelayanan dilakukan tiada lain untuk memberikan kepuasan
bagi pengguna jasa, karena itu penyelenggaraannya secara niscaya
membutuhkan prinsip pelayanan. Dengan kata lain, dalam memberikan
pelayanan, instansi penyedia pelayanan harus memperhatikan prinsip
pelayanan. Di dalam manajemen layanan pendidikan terdapat beberapa
prinsip-prinsip yaitu diantaranya. (http://www.aancho.com)
a. Kesederhanaan Sederhana prosedurnya, tidak berbelit-belit, mudah
dipahami dan dilaksanakan. Misal, prosedur pembayaran uang atau
iuran sekolah, prosedur peminjaman buku di perpustakaan dan lain-
lain.
9
b. Kejelasan. Jelas dalam hal persyaratan teknis dan administrative, unit
kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam
memberikan layanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam
pelaksanaan layanan, serta rincian biaya dan tata cara pembayarannya.
Misalnya dalam kegiatan penerimaan siswa baru.
c. Kepastian waktu Dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan. Misalnya batas waktu pembayaran keperluan sekolah.
d. Akurasi Akurasi yang dimaksud adalah produk layanannya bisa
diterima dengan benar, tepat dan sah. Misalnya pemberian kwitansi
lunas bagi siswa yang melunasi biaya pendidikan.
e. Keamanan Aman yang dimaksud adalah berkaitan dengan proses dan
produknya memberikan rasa aman dan kepastian hukum. Misal
berkaitan dengan status akreditasi lembaga sekolah tersebut. Demikian
pula dengan kualitas para pengajarnya.
f. Tanggung jawab Lembaga penyelenggara pendidikan Islam hendaknya
bertanggungjawab atas penyelenggaraan layanan dan penyelesaian
persoalan yang timbul. Misal layanan dalam hal keamanan kendaraan
siswa atau mahasiswa lembaga tersebut.
g. Kelengkapan sarana dan prasarana Tersedia sarana dan prasarana
pendidikan, peralatan praktikum dan pendukung lainnya yang
memadai, internet, penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan
informatika, kamar mandi, masjid, AC bila mampu dan lain-lain.
h. Kemudahan akses Tempat, lokasi layanan, mudah dijangkau dan dapat
memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika. Misal
keberadaan perpustakaan berada ditengah-tengah kampus sehingga
semua mahasiswa merasakan jarak yang sama untuk menuju
perpustakaan.
i. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan pemberi layanan. Manajer
dan pegawai lainnya hendaknya bersikap disiplin, santun, serta ikhlas.
j. Kenyamanan Lingkungan layanan harus tertib, teratur, nyaman, bersih,
rapi, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung layanan.
10
Karena aktifitas pendidikan sebenarnya adalah aktifitas layanan maka
kenyamanan suasana ini harus dirasakan oleh semua anak didik. Selain
itu manajer pendidikan juga harus memberikan rasa nyaman kepada
pegawainya yang hendak berkonsultasi dengannya. (Machali, 2013.
Hal. 36)
3. Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan sering disebut leader dari akar kata to lead dan
kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Dalam kata kerja to lead
tersebut terkandung dalam beberapa makna yang saling berhubungan erat
yaitu, bergerak lebih cepat, berjalan ke depan, mengambil langkah pertama,
berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan pokiran atau pendapat orang
lain, membimbing, menuntut, dan menggerakan orang lain melalui
pengaruhnya (Suprayogo, 1999, Hal.161).
Rusmini mendifinisikan tentang kepemimpinan adalah sebuah skill
adapun peryataan lengkap beliau adalah leadership is defined as the abilyty
and skill of a person who served as leader to influence the behavior of others,
especially subordinates, to think and act in such a way that through positive
behavior, he gives real contribution in achieving the scool goals (rivai and
murni, 2009). The role of leaders as agents of change is one that needs to be
develoved to omprove the quality of scool service is determined by how a
leader perform their duties and how he or she affect their subordinates to
work proprly in accordance with what is desired to achiave the school goals.
(rusmini, 2016, hal 53)
Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam menentukan berhasil
tidaknya suatu organisasi, karena menyangkut perilaku seorang pemimpin
dalam rangka mempengaruhi para pegawai/karyawannya, sehingga para
pegawai mau bekerja sama dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.
Kepemimpinan berfungsi sebagai tindakan yang dilakukan pemimpin dalam
upaya menggerakan bawahan agar berbuat sesuatu guna menyukseskan
program-program yang dirumuskan.
11
Dalam islam istilah kepemimpinan dikenal dengan istilah khalifah dan
ulil amri. Kata khalifah mengandung makna ganda. Di suatu pihak khalifah di
artikan sebagai kepala Negara dalam pemerintahan, di lain pihak Khalifah
diartikan sebagai wakil tuhan di muka bumi. Yang di maksud wakil tuhan itu
bisa dua macam, pertama yang di wujudkan dalam jabatan.Kedua fungsi
manusia itu sendiri d muka bumi sebagai ciptaan Tuhan.(Modjiono, 2002,
hal.10).
Menurut M. surya adalah suatu proses guna mempengaruhi kegiatan
kelompok supaya teratur dalam tugas dan usahanya untuk merumuskan dan
mencapai tujuan ( Rohani dan Ahmadi, 1991, hal. 87). Menurut sujanto
(2009:68) kepemimpinan yaitu perilaku seorang pemimpin untuk
mengarahkan, mempengaruhi, dan menjelaskan kepada bawahan, berinisiasi,
memelihara kekompakan kelompok, sikap konsisten agar setiap anggota dapat
memberikan sumbangan secara efektif kepada organisasi demi tercapainya
tujuan.
Kepemimpinan adalah suatu pokok dari keinginan manusia yang besar
untuk menggerakan potensi organisasi, kepemimpinan juga salah satu penjelas
yang paling popular untuk keberhasilan atau kegagalan suatu
organisasi.Artinya organisasi sekolah atau institusi pendidikan jika dinyatakan
berhasil dan gagal factor penentunya utamanya adalah
kepemimpinannya.Kepemimpinan yang kuat dan tangguh serta memiliki
komitmen yang kuat didialam menyelenggarakan program organisasi amat
diperlukan dalam suatu organisasi.Weber menjelaskan kepemimpinan adalah
suatu kegiatan dalam mimbimbing suatu kelompok sedemikian rupa
sehinggah tercapainya tujuan kelompok itu yang merupakan tujuan bersama.
Kepemimpinan merupakan sebuah proses atau sejumlah aksi dimana
satu orang atau lebih menggunakan pengaruh, wewenang atau kekuasaan
terhadap orang lain dalam menggerakan system social guna mencapai tujuan
system social.(Sagala,2009,hal.145).praktik kepemimpinan berkaitan dengan
mempengaruhi tingkah laku dan perasaan orang lain baik secara individual
maupun kelompok dalam arahan tertentu, sehingga melalui proses
12
kepemimpinan dapat membantu mengarahkan orang dan ide-ide yang telah
difikirkan bersama agar terwujud dan teraplikasi dengan baik. Nanang Fattah
menyebut bahwa kepemimpinan dalam suatu kegiatan atau tindakan seseorang
yang mempunyai kemampuan memengaruhi perilaku orang lain dalam
kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.
Menurut Daft dalam Priyono (2003:50) kepemimpinan di definisikan
sebagai,” kemampuan mempengaruhi orang lain yang mengarahkan pada
pencapaian tujuan.dari definisi kepemimpinan dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin
menggunakan pengaruhnya untuk mencapai tujuan organisasi melalui
hubungan yang baik dengan bawahan.(Priyono, 2007, hal.45).
Kepala sekolah atau kepala madrasah suatu personel sekolah/madrasah
yang membimbing dan memimiliki tanggung jawab bersama anggota lain
untuk mencapai tujuan. Kepala sekolah secara resmi diangkat oleh pihak
atasan, kepala sekolah ini disebut pemimpin resmi atau official
leader.(Helmawati, 2014, hal.17).
Sebagai pemimpin di sebuah lembaga pendidikan hendaknya
mementingkan apa yang di butuhkan masyarakat dan yang di butuhkan dalam
organisasi tersebut agar mercapai tujuan yang diinginkan. Seperti
mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler agar minat dan bakat siswa di
sekolah bisa dikembangkan dengan baik. Sebagaimana dijelaskan dalam
Alqur‟an surah An-nisa ayat 58 sebagai berikut:
إن ٱىيه يأمرمم أن تؤدوا ٱىأمىت إىى أهيها وإ إن ذا حنمتم بيه ٱىىاس أن تحنمىا بٱىعده إن ٱىيه وعما يعظنم به
٨١ا ٱىيه مان سميعا بصير
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hokum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu.Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi maha
melihat”.( Q.S. An-Nisa:58)
Ayat di atas menjelaskan tentang bagaimana cara pemimpin bersikap
amanah dalam tugasnya sebagai pemimpin yang menyampaikan amanath
13
untuk membuat generasi yang berkualitas dan berpotensi baik.Kepala sekolah
adalah pejabat tertinggi di sekolah, merupakan penanggung jawab utama
dilembaga pendidikan secara struktural dan administratif di sekolah. Ia juga
berfungsi sebagai menjalankan kepemimpinannya yang berada didalam
otoritas kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk
menggerakkan dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat,
sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu
secara sukarela/sukacita, ada beberapa faktor yang dapat menggerakkan orang
yaitu karena ancaman, penghargaan, otoritas, dan bujukan. Di dalam islam
kepemimpinan ientik dengan istilah Khalifah yang berarti wakil.Pemakaian
kata khalifah setelah Rasulullah SAW menyentuh juga maksud yang
terkandung didalam perkataan “amir” (yang jamaknya umara) atau pegusaha.
Oleh karena itu kedua istilah ini di dalam bahasa Indonesia disebut pemimpin
formal, namun, jika merujuk dalam firman Allah SWT dalam surah Al-
Baqarah (2) ayat 30 yang berbunyi:
ىدماءٱ ويسفل فيها يفسد مه فيها أتجعو قاىىا خييفة ىأرضٱ في جاعو إوي ىيميئنة ربل قاه وإذ
٠٣ تعيمىن ىا ما أعيم إوي قاه ىل ووقدس بحمدك وسبح ووحه
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:
"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah : 30).
Kepemimpinan sering diidentikan dengan otoritas, wewenang,
pengaruh, dominasi, dan tentu saja materi.Wajar jika banyak orang yang
mengira bahwa kepemimpinan hanya dikitari dengan halphal menyenangkan.
Dan banyak yang berambisi meraih kepemimpinan, namun hanya sedikit
orang yang mampu menjalankannya secara efektif (Djafar,2003, hal.2).
4. Pelayanan Administrasi Sekolah
a. Pengertian Administrasi Sekolah
14
Mengutip soekarto indrafachrudi (2006), Archibald B. Shaw
menyatakan bahwa administrasi penidikan adalah proses
mempertumbuhkan aktivitas yang bersifat khusus melalui kegiatan
prencanaan ,pengorganisasian dan pembinaan,baik mengenai sumber daya
manusia maupun sumber daya nonmanusia,agar pembina sekolah lebih
mampu menciptakan situasi belajar mengajar yang sesuai dengan
sekolah.maka administrator sekolah berarti adalah orang yang memimpin
pelaksanaan administrasi sekolah.
Admistrasi umum, meliputi buku agenda buku ekspedisi,buku
rincian tugas,buku tamu umum,buku tamu dinas,buku cuti, dan buku
eventaris, serta buku arsip rusat masuk atau keluar. Administrasi sisa
siswi,meliputi buku penerimaan siswa,buku induk, jumlah siswa menurut
kelompok, absen gabungan,arsip buku laporan pribadi, rekapitulasi
perkembangan siswa,mutasi siswa,daftar siswa yang naik
tingkat,rekapitulasi siswa yang melanjutkan kejenjang pendidikan
berikutnya, dan buku klapper.
Administrasi program, meliputi rencana program tahunan
(semester 1 dan 2) yang terdiri dari program peningkatan SDM dan
program pengajaran administrasi guru,meliputi buku absen buku kondite
guru, buku notulen rapat,buku catatan peristiwa penting, serta buku
bimbingan dan penyuluhan
b. Kegiatan Administrasi Sekolah
Rusmini mengatakan bahwa profesionalitas administrasi dan
manajemen penataan mutu infut, proses dan output, menjalin hubungan
sinergis dengan stakeholder (pemerintah, swasta, dan
pemerintah)nmencari sumber-sumber termasuk sumber pembiayaan umtuk
memajukan lembaga pendidikan tinggi tersebut.(rusmini 2016.hal 16)
Lebih jauh rusmini memberi konsep tentang profesionalitas itu
adalah suatu konsep yang sederhana sebab merupakan bagian dari
hubungan dengan masyarakat, sehingga pengimplementasiannya, akan
15
membawa perubahan lansung pada manajemen yang baik dan benar, yang
berarti juga suatu masalah yang sangat serius.( rusmini,,2016. Hal 107)
Menurut B. Suryosubroto administrasi kesiswaan menunjuk
kepada pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan pencatatan siswa baru
semenjak dari proses penerimaan sampai saat murid meninggalkan sekolah
karena sudah tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu (Suryobroto,
2004. Hal. 67).
Menurut M. Sobry Sutikno administrasi kesiswaan merupakan
kegiatan pencataan siswa mulai dari proses penerimaan sehingga siswa
tersebut keluar dari sekolah disebabkan oleh tamat/lulus. Namun perlu
diketahui tidak semua pengaturan yang berhubungan dengan siswa digarap
oleh administrasi kesiswaan (M. Sobry Sutikno, 2012. Hal. 98).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
administrasi kesiswaan adalah proses pendataan siswa mulai dari
masuknya siswa disekolah atau lembaga sampai keluarnya siswa tersebut,
baik karena sudah tamat ataupun keluar dari sekolah atau lembaga
tersebut.
Administrasi kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai
kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah
dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan
pendidikan sekolah. Jenis-jenis kegiatan administrasi kesiswaan dapat
didaftar melalui gambaran bahwa lembaga pendidikan diumpankan
sebagai sebuah transformasi, yang mengenal masukan (input), pengolahan
didalam transformasi (proses),dan keluaran (output). Dengan demikian
penyajian penjelasan administrasi kesiswaan dapat diurutkan menurut
aspek-aspek tersebut. Dengan dilihat dengan proses memasuki sekolah
sampai peserta didik meninggalkannya, terdapat 4 kelompok
pengadministrasian, yaitu: (1) penerimaan siswa, (2) ketatausahaan siswa,
(3) pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta (4) pencatatan prestasi
belajar (Arikunto, 1990. Hal. 12). Berikut uraian secara terperincinya:
16
1) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Penerima siswa baru bukanlah hal yang ringan, maka
menjelang tahun ajaran baru proses penerimaan ini harus sudah selesai.
Kepala sekolah sebelum tahun ajaran berakkhir. Panitia siswa baru
sipatnya tidak tetap, dan justru sebaiknya dapat diadakan giliran di
antara guru-guru. Manfaat giliran ini antara lain:
a) Semua guru diberi kepecayaan untuk bekerja,
b) Semua guru diberi kesempatan untuk melatih diri memegang
suatu tugas yang meminta pertanggungjawaban yang besar,
c) Personel-personel yang ada disekolah dilibatkan dalam
kegiatan selain kegiatan rutin, sehingga ada selingan,
d) Apabila personel-personel tersebut dilibatkan dalam proses
siswa,meraka akan merasa ikut memiliki sekolahnya.
Penerimaan siswa baru merupakan pristiwa penting bagi suatu
sekolah, adapun langkah-langkah penerimaan siswa baru pada
umumnya berlangsung sebagai berikut:
a) Menentukan banyaknya siswa yang akan diterima, baik untuk
kelas 1 dan kelas-kelas lain kalau memang dimungkinkan oleh
peraturan yang berlaku.
b) Menentukan syarat-syarat penerimaan.
c) Mengadakan pengumuman, menyiapkan soal-soal tes untuk
seleksi dan menyiapkan tempat untuk seleksi.
d) Melaksanakan penyaringan melalui tes tertulis maupun lisan.
e) Mengadakan pengumuman penerimaan.
f) Mendaftar kembali calon mahasiswa yang diterima.
g) Melaporkan hasil pekerjaan pada pimpinan sekolah (Arikunto,
1990. Hal. 28).
2) Ketatausahaan Siswa
Sebagai tindak lanjut dari penerimaan siswa maka kini menjadi
tugas tata usaha sekolah untuk memproses siswa-siswa tersebut dalam
catatan-catatan sekolah. Catatan sekolah dibedakan atas dua jenis,
17
yaitu: (a) catatan untuk seluruh sekolah dan (b) catatan untuk satu
kelas. Jenis-jenis catatan ini bukan hanya untuk sesuai tingkat sekolah
saja, tetapi berlaku untuk se,ua tingkat dan jenis. Catatan-catatan untuk
seluruh sekolah meliputi:
a) Buku Induk, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat semua
anak yang pernah dan sedang mengikuti pelajaran di sekolah
tersebut. Untuk buku induk yang lengkap adakalanya dituliskan
juga catatan prestasi siswa,adpun catatan dalam buku induk
meliputi:
1) Nomor urut
2) Nomor induk (yang dituliskan urutan menurut tanggal siswa
didaftar resmi sebagai siswa)
3) Jenis kelamin
4) Nama dan alamat orang tua
5) Agama
6) Pekerjaan orang tua, dan keterangan lain-lain yang perlu bagi
pembarian identitas dan keterangan lain.
b) Buku kloper, yaitu buku pelengkap buku induk yang dituliskan
menurut abjad nama siswa, dan berfungsi sebagai penolong untuk
pencarian data siswa pada buku induk. Apabila misalnya ada kelas
siswa yang sudah lamameninggalkan sekolah tersebut, pada suatu
ketika datang kesekolah untuk meminta surat keterangan
sedangkan ia lupa berapa nomor induknya, maka bekas siswa
tersebut cukup menyebutkan nama. Dari huruf pentama namanya
dapat diketahui pada halaman abjad apa nama tersebut dicari
nomor induknya, untuk kemudian data selengkapnya ditelusuri
secara lengkap dari buku induk.
c) Catatan tata tertib sekolah, yaiu catatan atau kumpulan peraturan
yang sebenarnyabukan hanya diperuntukkan bagi siswa saja tetapi
juga guru dan personal lain. Aturan tata tertib ini ada yang sifatnya
umum dan ada yang khusus. Hal yang biasa termuat dalam
18
peraturan tata tertib antara lain berupa: Aturan yang menyangkut
lahiriah misalnya pakaian, peralatan, kendaraan, dan sebagainya;
Aturan-aturan tinkah laku misalnya sikap siswa terhadap kepala
sekolah, terhadap guru, sesama siswa, karyawan, dan sebagainya;
dan aturan-aturan ketertiban misalnya tentang keharusan ikut gerak
jalan, mengikuti upacara bendera, dan sebagainya (Arikunto, 1990.
Hal. 29).
3) Pencatatan Penyuluhan dan Bimbingan
Kegiatan penyuluhan dan bimbingan dimaksud untuk
memberikan bantuan kepada setiap siswa agar selama mengikuti
pendidikan di sekolah tidak merasa dirugikan, dan dapat mencapai
hasil yang maksimal. Padahal secara konseptual kegiatan bimbingan
dan penyuluhan tersebut diperuntukkan bagi semua siswa, dengan
tujuan untuk membantu mereka agar mencapai tujuan secara
maksimal. Program bimbingan dan penyuluhan meliputi dua aspek
sasaran, yaitu:
a) Bimbingan Belajar
b) Bimbingan Pribadi
Adapun program pembinaan, meliputi:
a) Pembinaan dalam penyusunan rencana semester/tahunan.
b) Pembinaan dalam pelayanan konsling atau penyuluhan
c) Pembinaan dalam menggunakan media dan alat bantu yang
mendukung pelayanan bimbingan
d) Pembinaan dalam memanfaatkan sumber daya manusia
e) Pembinaan dalam penilaian hasil proses bimbingan
f) Pembinaan dalam menentukan langkah lebih lanjut untuk
meningkatkan proses pelayanan bimbingan (Arikunto, 1990).
4) Pencatatan Prestasi Belajar
Buku catatan prestasi siswa, meliputi buku daftar nilai, buku
legger, buku rapor, dan buku mutasi.
19
a. Buku daftar nilai merupakan buku pertama yang digunakan
guruuntuk mencatat nilai mentah yang diproleh langsung dari
ulang harian atau ulangan umum, serta niali-nilai lain seperti
tugas dan aktivitas.
b. Buku legger, yaitu buku kumpulan nilai yang memuat semua
nialai untuk semua bidang pelajaran yang diikuti oleh guru
dalam priode tertentu.
c. Buku rapor merupakan sebuah buku yang memuat laporan hasil
belajar siswa yang bersangkutsn mengikuti pendidikan
disekolah itu. Buku rapor bukan hanya berguna bagi siswa itu
sendiri karena dapat mengetahui prestasi yang mereka proleh
selama priode tertentu, tetapi juga untuk orang tua dan
masyarakat luas.
d. Buku mutasi, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat
adanya siswa-siswa yang pindah, baik pindah kesekolah lain
(mutasi ekstern) maupun masih dalam lingkungan sekolah
tersebut (mutasi intern) selesai dicatat di masing-masing kelas
keadaan mutasi juga dicatat di sekolah sebagi buku mutasi
umum (Depdiknas, 2001. Hal. 29).
e. Prinsip manajemen layanan tersebut haruslah mengacu kepada
norma yang berlaku, yaitu: cepat, efektif, dan efisien. Cepat
artinya pelayanan harus segera ditindaklanjuti dan transparan
dalam alur serta prosesnya. Sedangkan efektif yaitu pelayanan
harus tepat sasaran dan proporsional, sedanakan efisien yaitu
dapat diselesaikannya sebuah pelayanan dalam waktu yang
singkat dan tepat.
B. Studi Relevan
Berdasarkan peninjauan yang peneliti lakukan terhadap beberapa literatur
terdahulu, ditemukan adanya beberapa penelitian yang memiliki persamaan dan
20
perbedaan dengan skripsi ini. Adapun litertur terdahulu yang dimaksudkan adalah
sebagai berikut:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Yelli Indrayati (Indrayati, 2019 :
7) Dari penelitian yang beliau lakukan diperoleh informasi: Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui Partisipasi Layanan Administrasi Kesiswaan dalam
Mendukung Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Koto Kampar Hulu Desa Bandur Picak Kabupaten Kampar.
Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti memilih Jenis penelitian deskriptif
Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik wawancara,
observasi, dokumentasi. Lokasi penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Koto Kampar Hulu Desa Bandur Picak Kabupaten Kampar. Informan dalam
penelitian adalah Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolah, Wakil Kesiswaan, Guru
Mata Pelajaran IPA, dan Kepala Tata Usaha. Teknik analisis data dengan
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian ini antara lain: (1) Layanan administrasi kesiswaan Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Koto Kampar Hulu Desa Bandur Picak Kabupaten
Kampar boleh dikatakan sudah efektif karena dilihat dari pelayanan
administrasinya yang sesuai dengan semestinya. (2) Manajemen berbasis sekolah
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Koto Kampar Hulu Desa Bandur Picak
Kabupaten Kampar sudah layak karena sekolah sudah dapat mengelola
sekolahnya dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada secara efektif. (3)
Pelayanan administrasi kesiswaan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Koto
Kampar Hulu Desa Bandur Picak Kabupaten Kampar dalam mendukung
penerapan manajemen berbasis sekolah dilakukan mulai dari pendataan siswa
sampai pada pendataan kelulusan siswa.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nia Tur Rohmah pada tahun 2019
dalam bentuk skripsi dengan judul “Hubungan Kualitas Pelayanan Administrasi
Kesiswaan dengan Kepuasan Peserta Didik di SMA Negeri 1 Gedangan
Sidoarjo.” Dalam penelitian tersebut diperoleh informasi sebagai berikut:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas layanan administrasi
kesiswaan dan tingkat kepuasan peserta didik di SMA Negeri 1 Gedangan
21
Sidoarjo, hubungan antara kualitas layanan administrasi kesiswaan dengan
kepuasan peserta didik di SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo, serta faktor yang
berpengaruh terhadap kepuasan peserta didik di SMA Negeri 1 Gedangan
Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
penelitian asosiatif yang bersifat kausatif. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini adalah dengan kuesioner/angket. Jumlah sampel pada penelitian ini
sebanyak 270 responden. Teknik analisa data menggunakan tabel deskriptif
statistik guna mencari nilai rata-rata (Mean) yang digunakan untuk mengukur
tingkat kualitas layanan dan kepuasan, Korelasi Product Moment digunakan untuk
mencari tinggi-rendahnya hubungan antara kualitas layanan administrasi
kesiswaan dengan kepuasan peserta didik. Sedangkan uji Koefiisen Regresi dan
Univariate Analysis Of Variance digunakan untuk mengetahui faktor yang
berpengaruh terhadap kepuasan. Dari pengujian data diketahui tingkat kualitas
layanan administrasi kesiswaan tergolong tinggi karena mempunyai nilai ratarata
(Mean) sebesar 3,77, berada pada niliai 4,00. Tingkat kepuasan peserta didik
tergolong tinggi juga karena memiliki nilai rata-rata (Mean) sebesar 3,93 berada
pada niliai 4,00. Hasil hitung Korelasi Product Moment di dapatkan bahwa r =
0,65 dengan taraf signifikansi 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat
hubungan antara kualitas layanan administarsi kesiswaan dengan kepuasan peserta
didik. Berdasarkan r xy dengan nilai 0,652 yang terletak antara 0,40 – 0,70 yang
mana interpretasi hubungan antara variabel X dan Y tergolong sedang. Sedangkan
Faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan peserta didik di SMA Negeri 1
Gedangan Sidoarjo adalah keamanan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,00 <
0,05, efisiensi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,01 < 0,05 dan ketepatan waktu
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,01 < 0,05. Artinya indikator keamanan,
efisiensi, dan ketepatan waktu mempunyai pengaruh terhadapa kepuasan karena
ketiga indikator tersebut memiliki nilai signifikansi < 0,05. Sedangkan faktor lain
berdasarkan pengelompokan jumlah responden yang berpengaruh terhadap
kepuasan peserta didik adalah tingkat kelas karena memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,00 < 0,05.” (Rohmah, 2019 : 12).
22
Ketiga. Penelitian yang dilaksanakan oleh Hasjun dalam bentuk skripsi
dengan judul: “Efektivitas Layanan Administrasi dalam Meningkatkan Mutu
Manajemen Berbasis Sekolah di SD INPRES Timbuseng Kabupaten Gowa.”
Dari penelitian beliau diperoleh informasi sebagai berikut: Rumusan masalah
penelitian adalah :1). Bagaimana layanan administrasi kesiswaan di SD Inpres
Timbuseng Kabupaten Gowa? 2). Bagaimana manajemen berbasis sekolah (MBS)
di SD Inpres Kabupaten Gowa? 3). Bagaimana layanan administrasi kesiswaan
dalam mendukung peningkatan mutu manajemen berbasis sekolah di SD Inpres
Timbuseng Kabupaten Gowa? Tujuan penelitian ini adalah untuk:1). Untuk
mengetahui layanan administrasi kesiswaan di SD Inpres Timbuseng Kabupaten
Gowa. 2). Untuk mengetahui mutu menajemen berbasis sekolah di SD Inpres
Timbuseng Kabupaten Gowa. 3). Untuk mengetahui ada tidaknya dukungan
layanan administrasi kesiswaan terhadap peningkatan mutu manajemen berbasis
sekolah di SD Inpres Timbuseng Kabupaten Gowa. Dalam pelaksanaan penelitian
ini peneliti memilih Jenis penelitian Kualitatif, pendekatan fenomenologi. Untuk
memperoleh data penulis melakukan, wawancara, observasi, dokumentasi dan
penguji keabsahan data yaitu Triangulasi. Hasil penelitian ini antara lain:(1)
Layanan administrasi kesiswaan di SD Inpres Timbuseng Kabupaten Gowa boleh
dikatakan sudah efektif karena dilihat dari pelayanan administrasinya yang sesuai
dengan semestinya. (2) Manajemen berbasis sekolah di SD Inpres Timbuseng
Kabupaten Gowa sudah layak karena sekolah sudah dapat mengelola sekolahnya
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif. (3) Pelayanan
administrasi kesiswaan di SD Inpres Timbuseng Kabupaten Gowa dalam
mendukung peningkatan mutu manajemen berbasis sekolah dilakukan mulai dari
pendataan siswa sampai pada pendataan kelulusan siswa. Secara singkat dapat
disimpulkan bahwa pelayanan administrasi kesiswaan dalam peningkatan mutu
manajemen berbasis sekolah (MBS) bertujuan untuk terciptanya suatu sistem
pendidikan yang mampu melayani kebutuhan masyarakat yang sedang
berkembang.” (Hasjun, 2017 : 10).
23
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Andriani dengan judul “Analisis
Kualitas Pelayanan Administrasi pada Madrasah Aliyah Nahdhlatul Ulama 01
Banyuputih Kabupaten Batang.” Dalam penelitian beliau diperoleh informasi:
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan terkait kualitas pelayanan
administrasi, dapat terlihat bahwa sumber daya manusia yang menangani masalah
administrasi masih sangat terbatas, yakni hanya empat orang di bagian tata usaha.
Ruangan yang dinilai masih terlalu sempit dan belum tertata dengan rapi, fasilitas
yang disediakan dalam mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang masih
perlu dilengkapi sehingga kualitas pelayanan administrasi yang diberikan masih
kurang maksimal. Padahal untuk mewujudkan suatu lembaga pendidikan yang
berkualitas dan mampu bersaing dengan kemajuan jaman dirasa perlu
meningkatakan kualitas pelayanan administrasi yang diberikan kepada siswanya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kualitas pelayanan administrasi
sehingga diperoleh kendala dan upaya-upaya yang dilakukan. Pendekatan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan cara purposive sampling dan
snowball sampling sebagai tekniknya. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh
dari informan yaitu kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, kesiswaan,
humas, sarana prasarana, dan tata usaha. Teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Prosedur
penelitian ini meliputi tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap
analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
administrasi pada Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama‟ 01 Banyuputih dinilai
masih kurang maksimal. Pelayanan administrasi yang diberikan kurang sesuai
dengan harapan dan masih terdapat berbagai kendala yang perlu diperbaiki.
Keterbatasan sumber daya manusia, ruangan, fasilitas dan keuangan menjadi
kendala utama. Selain itu kemampuan personel yang sesuai dengan bidangnya
sangat terbatas. Kualitas pelayanan perlu ditingkatkan demi tercapainya tujuan
pendidikan. Simpulan dari penelitian ini mengenai kualitas pelayanan administrasi
di Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama‟ 01 Banyuputih masih kurang maksimal.
Saran yang dapat diberikan yaitu: 1) siswa meningkatkan kebersihan kelas dengan
mengoptimalkan piket kelas. 2) Pegawai diberikan pelatihan-pelatihan sesuai
24
dengan bidangnya untuk meningkatkan ketrampilan. 3) Disediakan pula kotak
saran sebagai media untuk mengetahui sejauh mana pelayanan telah diberikan
dengan baik, maupun keluhan yang disampaikan oleh penerima layanan. 4)
Kontribusi dari orang tua murid dalam meningkatkan kualitas pelayanan
administrasi salah satunya dengan menghadiri undangan pertemuan.” (Andriani,
2015 : 8).
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono dalam bentuk tesis
dengan judul: “Manajemen Kesiswaan dalam Mengembangkan Potensi Didik
Melalui Ekstrakurikuler (Studi Multikasus di Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang
dan SMA N 10 Malang Leadership Academy). Dalam penelitian beliau
didapatkan informasi sebagai berikut: “Manajemen kesiswaan merupakan suatu
pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik dari masuk
hingga lulusnya. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
dan efiseiensi pelayanan sekolah sehingga berkembang pengetahuan,
keterampilan, dan sikap peserta didik melalui penyaluran aspirasi, harapan dan
pemenuhan kebutuhan. Salah satu layanan manahemen kesiswaan adalah kegiatan
ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi peserta didik
secara optimal, memantapkan kepribadian peserta didik agar terhindar dari
pengaruh negative, serta menyiapkan peserta didik agar menjadi warga
masyarakat yang berakhlkan mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi
manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani.
Penelitian beliau bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1)
Konsep pengembangan potensi peserta didik di MAN 3 Malang dan SMAN 10
Malang Leadership Academy melalui kegiatan ekstrakurikuler (2) Proses
pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di MAN 3 Malang dan SMAN 10 Malang
Leadership Academy; (3) Dampak kegiatan ekstrakurikuler bagi peserta didik di
MAN 3 Malang dan SMAN 10 Malang Leadership Academy. Penelitian
menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis studi kasus dengan rancangan
multikasus. Analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan
Huberman yang terdiri dari: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
25
penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan kredibilitas
tranferibility, dependabilitas, dan konfirmabilitas.
Hasil penelitian beliau menunjukkan bahwa: (1) Pengembangan potensi
peserta didik dilaksanakan dengan memberikan ruang berkembangnya potensi dan
fasilitas bagi peserta didik dilaksanakan dengan memberikan ruang
berkembangnya potensi dan fasilitas bagi peserta didik untuk mengembangkan
hard skill dan soft skill melalui kegiatan ekstrakurikuler. (2) Kegiatan
ekstrakurikuler bersifat terintegrasi dengan kurikulum pendidikan dan dikelola
secara khusus oleh bidang kesiswaan yang bekerjasama dengan bidang kurikulum.
Perencanaan ekstrakurikuler baru, penyususnan program selama satu semester;
pelaksanaan meliputi adanya latihan rutin, keikutsertaan dalam lomba, dan
pendokumentasian hasil lomba, pengawasan semester; (3) Dampak
ekstrakurikuler bagi satuan pendidikan adalah: memberikan dan meningkatkan
keunggulan satuan pendidikan adalah: memberikan dan meningkatkan
keunggulan satuan pendidikan. Dampak ekstrakurikuler bagi peserta didik di
MAN 3 Malang adalah berkembangnya sisi kepribadian peserta didik dan di
SMAN 10 Malang Leadership Academy yaitu berkembangnya potensi
kepemimpinan peserta didik. Selain itu, juga berdampak pada terciptanya
pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, berkembangnya kemampuan dan
potensi peserta didik, mengasuh jiwa kompetitif peserta didik, meraih prestasi
non-akademik, membekali perserta didik di masa depan. (Wicaksono, 2016 : 15).
Keenam, penelitian berikutnya adalah yang dilakukan oleh Amirudin
dalam bentuk jurnal ilmiah dengan judul “Kinerja Pegawai Tata Usaha dengan
Mutu Layanan Administrasi di Madrasah.” Dalam penelitian beliau dijelaskan
beberapa informasi sebagai berikut: Dalam rangka untuk menunjang kelancaran
proses pembelajaran di madrasah diperlukan suatu bagian yang mendukung
kegiatan tersebut yaitu tata usaha sekolah/madrasah. Pada hakikatnya kegiatan
tata usaha adalah segenap kegiatan pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari
menghimpun (menerima), mencatat, mengelolah, mengadakan, mengirim, dan
menyimpan. Tata usaha sekolah/madrasah merupakan ujung tombak pelayanan
jasa pendidikan suatu lembaga, karena sebagai badan administrasi sekolah yang
26
secara langsung menangani pelayanan di dalam internal maupun eksternal
sekolah/madrasah. Akan tetapi staf tata usaha masih belum cukup baik melayani
administrasi ketatausahaan. Layanan administrasi yang baik harus mengikuti
ketentuan dan peraturan yang telah dikeluarkan oleh instansi atau unit yang
relevan di lingkungan pendidikan. Agar semua sekolah dapat menyelenggarakan
pendidikan dengan sebaik-baiknya maka perlu adanya petunjuk administrasi
sekolah yang harus dijadikan panduan dalam pengelolaan administrasi terhadap
komponen-komponen pendidikan di sekolah untuk semua satuan, jenis dan
jenjang pendidikan. (Amirudin, 2017 : 1).
Berdasarkan enam buah literatur terdahulu, maka tampak adanya persamaan dan
perbedaan, antara beberapa penelitian terdahulu dengan penelitian skripsi ini,
antara lain letak persamaan dan perbedaan tersebut adalah sebagai berikut: dari
sisi persamaannya, penelitian yang lalu sama-sama mengangkat isu adminsitrasi
kesiswaan. Kemudian di sisi lainnya, terdapat pula unsur perbedaan yaitu,
misalnya ada dari metode penelitian contohnya pada penelitian kedua,
menggunakan pendekatan kuantitaif sedangkan penelitian kualitatif. Perbedaan
berikutnya muncul dari segi tahun penelitian yang berbeda. Misalnya pada
penelitian terdahulu, berturut-turut dilakukan pada tahun 2019, 2017, 2015
sedangkan skripsi ini dilaksanakan pada tahun 2020. Kemudian dari sisi lokasi
penelitian ini juga memiliki perbedaan yaitu: kalau melihat dari segi locus
penelitian secara berurutan, penelitian terdahulu dilakukan di Koto Kampar,
Sidoarjo, Kabuapten Gowa, Kabupaten Batang, Malang. Sedangkan penelitian ini
dilaksanakan di Kota Jambi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian deskriptif
kualitatif. Kualitatif deskriptif adalah suatu pendekatan penelitian yang
mengungkapkan situasi social tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara
benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis
yang relevan yang diperoleh oleh situasi alamiah. (Satori, 2011, Hal. 250).
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif (cara
pemikiran yang berlain dari kaidah khususn untuk menentukan kaidah umum),
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi
(simpulan umum dari suatu kejadian) (Sugiono, 2016, Hal.1)
Penelitian ini dilakukan di SMAN 10 Kota Jambi Pendekatan yang
dilakukan adalah menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif yang dilihat dari
sudut pandang pendidikan.
Penggunaan pendekatan deskriftif dalam penelitian ini untuk
menggambarkan objek penelitian atau kondisi lapangan, penelitian ini berusaha
mendeskrifsikan apa adanya. Penggunaan metode deskriftif dalam penelitian ini
dengan tujuan untuk menggambarkan suatu kegiatan Layanan Administrasi
Kesiswaan.
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 10 Kota Jambi Karena permasalahan
yang diajukan dalam latar belakang adalah masalah relevan dengan keadaan
dilapangan. Alasan dalam penelitian serta hasil pengamatan ini sesuai dengan
keadaan dan kondisi sebenarnya.
28
2. Subjek Penelitian
Menurut Faisal yang di cetuskan dalam buku Suharismi Arikunto:
“Subjek dalam penelitian adalah menunjuk pada orang, individu, kelompok,
yang di jadikan unit atau satuan yang akan diteliti. (Arikunto, 1993, Hal.10)
sedangkan Suhaimi Arikunro lebih lanjut menjelaskan bahwa:” subjek
penelitian adalah benda, keadaan, atau orang tempat data melekat di
permasalahan. Subjek yang di teliti adalah orang yang memberi informasi
tentang hal-hal yang ditelti atau orang yang banyak memberikan informasi,
sekaligus paham dengan masalah yang diteliti.
Pada penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah diambil
dari SMAN 10 Kota Jambi subjek penelitian meliputi ini terdiri dari: Kepala
sekolah, Kepala layanan administrasi, dan karyawan layanan administrasi, tata
usaha dan siswa.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan penelitian ini meliputi data :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diambil peneliti kepada
sumbernya, tanpa adanya perentara (Mukhtar, 2007). Data primer adalah
data berupa teks hasil wawancara melalui wawancara informan yang
menjadi sampel pada saat penelitian. Jadi data perimer merupakan data
yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama melalui observasi dan
wawancara (Sugiono, 2015, Hal 193).
Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti
kepada sumbernya, tanpa adanya perantara. Sumber yang dimaksud dapat
berupa benda, situs, atau manusia. Teknik pengumpulan data primer ini
tergantung dari jenis data yang diperlukan, jika yang diperlukan adalah
tentang manusia, maka peneliti dapat memperolehnya dengan menyiapkan
seperangkat alat instrumen melakukan observasi langsung terhadap subjek
atau setting yang diteliti (Mukhtar 2010, Hal. 86).
29
Data primer yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah data
mengenai penilaian terhadap karyawan dalam peningkatkan layanan
administrasi di SMAN 10 Kota Jambi, yang meliputi:
1) Perencanaan efektivitas manajemen sumber daya manusia dalam
peningkatan layanan administrasi di SMAN 10 Kota Jambi.
2) Pelaksanaan efektivitas manajemen sumber daya manusia dalam
peningkatan layanan administrasi di SMAN 10 Kota Jambi.
3) Kendala efektivitas manajemen sumber daya manusia dalam
peningkatan layanan administrasi di SMAN 10 Kota Jambi.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah
dipublikasikan atau yang sudah diolah oleh pihak lainnya berupa
dokumen-dokumen. Data sekunder adalah data sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpulan data (Sugiono, 2013.
Hal. 12). Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung
keperluan data primer seperti catatan, dokumentasi, literatur dan bacaan
yang berkaitan dengan yang akan dibahas oleh peneliti.
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulan oleh peneliti, misalnya dari biro stastik, majalah, koran,
keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. Jadi, data sekunder berasal
dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya, artinya melewati suatu atau lebih
pihak yang bukan peneliti sendiri.
Data sekunder ini berupa dokumen tertulis yang terdapat di SMAN
10 Kota Jambi, yang meliputi:
1) Historis dan geografis SMAN 10 Kota Jambi
2) Struktur organisasi layanan administrasi SMAN 10 Kota Jambi
3) Keadaan guru dan siswa SMAN 10 Kota Jambi
4) Kaadaan sarana dan prasarana SMAN 10 Kota Jambi
2. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata,
tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain
30
(Meleong 2005, Hal. 157). Sumber data adalah subjek dari mana data
diperoleh. Apalagi penulis menggunakan teknik observasi, maka sumber
datanya dapat beruapa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila penulis
menggunakan dokumentasi, maka dokumentasi atau catatanlah yang menjadi
sumber data.
Sumber data disini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh
yaitu :
a. Sumber data berupa manusia, yakni Kepala Sekolah, Guru, dan
Karyawan.
b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi lingkungan sekolah yang di
teliti.
c. Sumber data berupa Dokumentasi, Kegiatan, Arsip dokumentasi resmi
yang berhubungan dengan kebaradaan/letak sekolah, dan pelayanan
dan lain-lain.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
Nasution (1998) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua
ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu
fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Sugiyono,
2016, Hal 64). Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan data
menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan
penelitian, jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir
tentang aktifitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus
terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghadari kalau suatu
data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan (Sugiyono, 2015,
Hal. 312). Kegunaan observasi awal bagi peneliti yaitu mengetahui langsung
latar belakang masalah yang terjadi pada lembaga tersebut, sehingga
memperoleh data yang akurat.
31
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian dalam
pengertian psikologik, observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian
terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Suharsini
2010, Hlm. 199).
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek dengan
sistematiaka fenomena yang di selidik. Observasi merupakan suatu teknik atau
cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi sebagai teknik pengumpulan
data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,
yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi
juga obyek obyek alam yang lain.
Sutrisno hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu peroses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses proses
pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi
digunakan bila, proses kerja, gejala gejala alam dan bila responden yang
diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2003, Hal. 78).
Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang mana secara
langsung adapat mengamati hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan
kinerja layanan administrasi sekolah. Dengan demikian data yang didapat oleh
penulis selama observasi berlangsung dapat menjadi masukan bagi penulis
penelitian dalam melaksanakan observasi sebagai berikut:
a. Lingkungan di SMAN 10 Kota Jambi
b. Kegiatan tenaga layanan administrasi sekolah SMAN 10 Kota Jambi
c. Kegiatan program tenaga layanan administrasi SMAN 10 Kota Jambi
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan
dua pihak yaitu wawancara sebagai pengaju/pemberi pertanyaan. Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan
32
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai berikut, wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide mulai tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu
(Sugiyono, 2016, Hal. 72).
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
itu dilakukan oleh dua public, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertyanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu
(Meleong 2005, Hal. 186).
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
penulis ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, dan juga apabila penulis ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas dimana
penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
yang digunakan hanya berupa garis besar permaslahan yang akan ditanyakan.
Dalam teknik wawancara yang dilakukan adalah dengan mengajukan beberapa
butir pertanyaan kepada narasumber, mengenai data yang diperlukan sesuai
dengan tujuan penelitian.
Teknik pengumpulan data ini mendasarkan dari pada laporan tentang
diri sendiri atau self-refort, atau setidak tidaknya pada pengetahuan atau
keyakinan pribadi. Sutrisno hadi (1986) mengumakakan bahwa anggapan
yang perlu digenggam oleh peneliti dalam menggunakan metode interview
dan kuesioner (angket) adala sebagai berikut.
a. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu dirinya
sendiri
b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adala benar
dapat dipercaya
33
c. Bahwa interpretasi subyek tentang peryataan-peryataan yang diajukan
peneliti kepadanya adalah sama apa yang dimaksudkan oleh peneliti
(Sugiyono, 2003)
Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara
langsung di SMAN 10 Kota Jambi dan untuk lebih mendalami data yang
diperoleh dari observasi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya, catatan harian,
sejarah kehidupan. Dokumentasi yang berbentuk gambar misalnya, foto,
gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumentasi yang berbentuk karya
misalnya, karya seni yang dapat berupa gambar, patung dan lain-lain
(Sugiyono, 2016, Hal. 82).
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, dan sebagainya. Metode ini penulis gunakan untuk
mendapatkan data tentang gambaran umum di SMAN 10 Kota Jambi. Data
tersebut antara lain:
a. Historis dan geografis
b. Struktur organisasi layanan administrasi
c. Keadaan guru dan siswa
d. Keadaan sarana dan prasarana
E. Teknik Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman (sebagaimana yang dikutip oleh sugiono,
2009) analisis data dalam penelitian kualitatif dilakkukan pada saat pengumpulan
data berlangsung melalui beberapa tahapan mulai dari proses pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisirkan data kedalam kategori, menjabarkan
34
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2017,hal. 244).
Miles dan Huberman (1984) yang dikutip oleh (Sugiyono, 2016, Hal. 91)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis dan kualititaf dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reducation, data display, dan
conclusion drawing/ferivication.
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya dan
mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2016, hal. 92).
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemutusan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data yang muncul dari
catatan lapangan. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan terperinci. Semakin banyak,
kompleks dan rumit. Untuk itu maka perlu segera dilakukan analisis data
melalui reduksi data. Mereduksi databerarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya
(Meleong 2005. Hal. 260)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta
membuang yang tidak perlu. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam merduksi
data, atara lain:
a. Memilih yang penting.
b. Membuat kategori (Huruf Besar, huruf kecil, angka).
c. Membuang yang tidak dipakai.
35
2. Penyajian Data (Data Display)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart,dansejenisnya. Dengan adanya penyajian data, maka data akan
terorganisasikan, memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) yang dikutip oleh
(Sugiyono, 2016, Hal. 95) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data dalam penelitian data adalah dengan teks yang bersiat
naratif.
Langkah selanjutnya adalah dengan menyajikan data. Dalam penelitian
kualitatif, penyajian data biasa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
flowhart atau dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data
maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan
kerja selanjutnya. Pada langkah ini penulis berusaha menyusun data yang ada,
sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna
tertentu, dengan cara menampilkan dan membuat hubungan anatar variable
(sukardi 2012, Hal. 75).
3. Penarikan Kesimpulan (Verification)
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,
karena masalah dan rumusan masalah adalah dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan.
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Hubrman adalah penarikan kesimpulan dan verfikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih kesimpulan sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data
berikut. Tetapi apabila kesimpulan kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid. Konsisten saat peneliti kembali
36
kelapangan pengumpulan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupaka kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2016, Hal 99).
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
1. Ketekunan Pengamatan
Peneliti berupaya untuk mempertajam pengamatan agar mendapatkan
data yang lengkap, akurat sesuai dengan focus penelitian. Dengan melakukan
pengamatan dengan tekun maka penulis akan dapat memahami masalah yang
diteliti secara menyeluruh dan mendalam sehingga hasil penelitiannya akan
valid.
2. Triangulasi
Menurut Wiersma (sebagian yang dikutif oleh Sugiyono, 2009)
Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara, dan berbagai waktu.
a. Triangulasi sumber
Dilakukan dengan membandingkan data mengecek baik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu yang berbeda
(Burhan 2007, Hal. 264). Hal ini paat dicapai dengan cara
membandingkan apa yang dikatakan oleh didepan umum dengan apa yang
dikatkannya secara pribadi, membandingkan apa yang dikatkan orang-
orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang
waktu, membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa dan orang
yang berpendiidkan (Meleong 2005, Hal.331).
Triangulasi sumber yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu
dengan membandingkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala
sekolah, kepala urusan tata usaha,guru dan masyarakat sekitar. Mengecek
apakah data yang diperoleh tersebut sama, dengan teknik yang sama
dengan sumber yang berbeda.
37
b. Triangulasi Teknik
Adalah peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Adapun
teknik yang peneliti gunakan antara lain: Teknik observasi non-partisifan,
teknik wawancara dan teknik dokumentasi.
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Mengecek apakah informasi yang didapat sama dengan metode
wawancara serta observasi (Burhan 2007, Hal. 265).
Triangulasi teknik yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
dengan membandingkan teknik pengumpulan data yang satu dengan
teknik yang lain yaitu antara teknik pengumpulan data wawancra, dengan
dokumentasi dan observasi. Dengan mengecek apakah data yang diperoleh
sama dengan menggunkan teknik pengumpulan data yang berbeda.
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN
A. Temuan Umum
1. Gambaran Sekolah SMAN 10 Kota Jambi
SMA N 10 Kota Jambi di dirikan pada tahun 1996 dengan 6 ruang
belajar/kelas, 1 pustaka, dan 1 laboratorium. Karena SMA Negeri 10
memiliki 6 ruangan belajar, sehingga untuk ruang laboratorium dan
perpustakaan dijadikan ruangan belajar yang setiap kelasnya terdiri dari
40 siswa.
Kemudian tahun 1997 terdapat 1 kelas swadaya dari orang tua
untuk kelas XI dengan keadaan gedung ala kadarnya atau keadaan gedug
tampa pintu dan jendela. Pada tahun 1998 hingga saat ini gedung SMA
Negeri 10 Kota Jambi sudah diisi oleh siswa kelas X s/d XII dengan
bantuan dari Dinas Pendidikan secara bertahap setiap tahunya.
Tabel: Identitas SMA Negeri 10 Kota Jambi
Identitas SMA Negeri 10 Kota Jambi
Luas Tanah 10.000 m2
Luas Bangunan 7.935 m2
Kode Provinsi 10
Nomor Rutin/NDS 46445/301100403009
Nama Sekolah SMA Negeri 10 Kota Jambi
Alamat Jln. Depati Parbo Kel. Pematang
Sulur Telanaipura Kota Jambi
No Telepon (0741)65548
Kode Pos 36124
Kecamatan Telanaipura
Kabupaten/Kota Madya Kota Jambi
Provinsi Jambi
Keadaan Gedung Milik Sendiri
Status Sekolah Negeri
39
No
Pendiri/Penegerian/Operasional
107/0/1997
Tapendiri/Penegerian/Operasional 16 Mei 1997
Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 10 Kota Jambi
Kepala sekolah dari masa-kemasa:
a. Drs. Iskandar Adnan
b. Iskandar, S. Pd
c. Drs. Lukman
d. Drs. Ramli
e. M. Sholeh, S. Pd
f. Dodi Pariadi
g. Drs. Fulkisman (alm)
h. Drs. Rosnita
i. Samuri, S. Pd
j. Drs. Saifullah, M.M
2. Visi dan Misi SMAN 10 Kota Jambi
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi, dan
berubahnya kesadaran masyrakat dan orang tua siswa terhadap pendidikan
memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. Dengan
demikian, SMA Negri 10 Kota Jambi memiliki visi yang menggambarkan
profil sekolah yang diinginkan dimasa dating, yaitu: “UNGGUL DALAM
IMTAQ, IPTEK DAN LITERASI.”
Visi sekolah yaitu sebagai berikut:
a. Mengupayakan fasilitas sarana dan prasarana untuk meningkatkan
imtaq.
b. Memiliki siswa yang unggul dan mahir dalam setiap kegiatan kurikuler
dan ekstrakulikuler.
c. Menjadikan semua warga sekolah yang memiliki sikap.
40
d. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
belajar yang aktif, kreatif, dan inovatif dan menguasai teknologi.
e. Menumbuh kembangkan budaya literasi bagi warga sekolah.
f. Mewujudkan warga sekolah yang berwawasan lingkungan dengan
motto BERHATI SUCI : Bersih, hijau, Asri, Teratur, Indah, Senyum,
Ceria, dan Inovatif.
Misi sekolah adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa
b. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.
c. Meningkatkan penerapan ICT dalam pembelajaran.
d. Meningkatkan daya serap penerimaan lulusan di PTN.
e. Meningkatkan mutu lulusan.
f. Memberikan layanan prima kepada warga sekolah dan masyarakat
g. Bekerja sama dengan masyarakat dalam rangka meningkatkan
keamanan, ketertiban dan kebersihan.
h. Meningkatkan wawasan peserta didik di bidang literasi dan riset
ilmiah.
3. Keadaan Kurikulum SMAN 10 Kota Jambi
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya pelari
dan curare yang berarti tempat berpacu. Kurikulum adalah seperangkat
perencanaan pengajaran yang sistematik yang berisi pernyataan tujuan,
organisasi konten, organisasi pengalaman belajar, program pelayanan, pola
belajar mengajar, dan program evaluasi agar pebelajar dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman dan perubahan tingkah laku.
Adapun kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 10 Kota Jambi
adalah Kurikulum 2013 (K13). Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang
dapat dipertanggung jawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di
SMA Negeri 10 Kota Jambi mengacu pada standar kompetensi yang telah
ditetapkan oleh BSNP sebagai berikut:
41
a. Berprilaku sesuai dengan nilai dan norma.
b. Mampu mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan
kelebihan diri dan perbaiki kekuangannya.
c. Mampu menujukan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas
perilaku, perbuatan dan pekerjaanya.
d. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan social.
e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan strata social
ekonomi dalam tantangan global.
f. Membangun dan mengembangkan system informasi yang logis, kritis,
kreatif, dan inovatif.
g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
h. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri.
i. Menunjukkan sikap kompetitif dan positif untuk mendapatkan hasil
yang terbaik.
j. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks.
k. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.
l. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara.
m. Kesatuan republic Indonesia
n. Mengapresiasi Karya seni dan budaya dan mampu mengekspresikan
diri melalui kegiatan seni dan budaya sesuia dengan budaya dan
norma-norma yang berlaku.
o. Menghasilkan karya kreatif baik individu maupun keleompok.
p. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan.
q. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.
42
r. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan
masyarakat.
s. Selalu mengikuti perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan dan
teknologi terkini, serta mengembangakannya untuk kepentingan diri
sendiri, masyarakat, bangsa, dan Negara.
t. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk melanjukan pendidikan
pada jenjang pendidikan tinggi.
Dalam kurikulum ini guru harus menyiapkan kelengkapan perangkat
mengajar, yaitu (Observasi tanggal 10 Agustus 2020):
a. Standar isi (SK-KD)
b. Standar Kompetensi Lulusan
c. Analisis SK-SD
d. Silabus
e. KKM
f. Program Tahunan
g. Program Semester
h. Program Mingguan (Batas Pelajaran)
i. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (PPL)
j. Buku Absensi Siswa
k. Buku Nilai
l. Buku Analisis Siswa
m. Program Remedial dan Penganyaan
n. Bahan Ajar (Buku, Modul, Lks, dll)
o. Buku Pegangan Siswa
p. Buku Penunjang
4. Struktur Organisasi SMAN 10 Kota Jambi
Adapun data terkait dengan struktur organisasi yang ada di SMAN 10
Kota Jambi dapat peneliti sajikan dalam bentuk skema yang disusun sebagai
berikut
43
Gambar I: Struktur Organisasi SMAN 10 Kota Jambi
Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 10 Kota Jambi
5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMAN 10 Kota
Jambi
a. Kepala Sekolah
SMA Negeri 10 Kota Jambi di pegang oleh kepala sekolah
sebagai administrator dan supervisor yang dipimpinnya yang
bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan semua urusan
pengaturan dan pengelolaan sekolah secara informasi kepada
masyarakat. Kepala sekolah bertugas sebagai berikut:
1) Menyusun Planning: Menetapkan rencana jangka panjang dan
rencana jangka pendek, misalnya dalam program tahunan dan
program semester.
KETUA KOMITE
M. Murtaki, SE
KETUA TAS
Hendriati, S. E.,M.M
WAKIL KEPALA
KURIKULUM
Evi Ramna Farni, S. Pd
KESISWAAN
rosana Nasution, S. Pd
SARANA/PRASARANA Jompi Sariyandi, M. Pd
HUMAS
STAF SARANA/PRASARANA
Siti Rahmah, Sp STAFAKADEMI
Lestari Puji A, S. Pd
STAF KESISWAAN
Juni Normalina P, S.pd
WALI KELAS
GARIS KOMAND
GARIS KORDINASI
PESERTA DIDIK
GURU BK
KEPALA SEKOLAH
DrS. Saifullah, M.M
44
2) Menyusun Organizing: Kepala sekolah merupakan seorang
pelaksana dari kegiatan, baik itu program jangka panjang
maupun jangka pendek. Contoh: apabila siswa mempunyai
prestasi baik, maka kepala sekolah memberikan beasiswa
kepada siswa tersebut untuk meringankan biaya orang tua yang
ditanggungnya.
b. Wakil Kepala Sekolah
1) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
Tugas dai wakil kepala sekolah urusan kurikulum adalah
seagai berikut:
a) Menyusun Program Pengajaran.
b) Menyusun tugas guru dan jadwal pelajaran.
c) Menyusun jadwal pelaksanaan ulangan umum serta ujian
akhir.
d) Menetapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik/kriteria
kelulusan.
e) Mengatur jadwal penerimaan buku laporan hasil belajar
dan ijazah.
f) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan suatu
kegiatan.
g) Membina kegitan MGMP.
h) Membina kegiatan sanggar PKG/MGMP/MEDIA.
i) Melaksanakan penilaian guru teladan.
j) Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis.
2) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan
Wakil kepala sekolah bidang urusan kesiswaan mempunyai
tugas antara lain sebagai berikut:
a) Menyusun program pembinaan kesiswaan atau Osis.
b) Melaksanakan pembimbingan, pengarahan dan
pengendalian kegitan siswa atau OSIS dalam rangka
menegakkan kata tertib sekolah serta pemilihan pengurus
45
OSIS.
c) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.
d) Menyusun Program dan jadwal pembinaan siswa secara
berkala dan incidental.
e) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan,
kebersihan, ketertiban, keindahan dan kekeluargaan.
f) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan
penerimaan beasiswa.
g) Mengatur mutasi siswa.
h) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah
dalam kegiatan diluar sekolah.
i) Menyusun pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.
j) Menyusun program ekstrakulikuler.
3) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana
Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana
memiliki kewajiban tugas sebagai berikut:
a) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah
dengan orang tua atau wali murid.
b) Membina hubungan antara sekolah dengan lembaga
penyantun dunia usaha dn lembaga sosial lainnya.
c) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan secara berkala.
c. Komite Sekolah
Komite Sekolah merupakan bentuk organisasi yang melibatkan
para orang tua dalam pendidikan anaknya, sehingga dengan hubungan
tersebut dapat meningkatakan mutu pendidikan sekolah. Dengan
demikian sekolah dapat memenuhi tugasnya sebagai tempat
membentukan manusia yang berakhlak, berkualitas, dan dapat
menerapkan ilmunya di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara.
Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3) bertujuan
memelihara, meningkatkan hubungan yang ada serasi dengan
46
kerjasamanya dan tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah untuk menyampurnakan kegiatan
pendidikan. Komite sekolah bertujuan memelihara dan meningkatkan
hubungan yang ada dan serasi. Kerja dan tanggung jawab bersama
antara keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk menyempurnakan
kegiatan pendidikan. Tugas dan wewenang komite sekolah:
1) Mendorong dan meningkatkan hubungan yang baik antara
masyarakat, sekolah, dan pemerintah.
2) Membantu kelancaran pendidikan.
3) Mengusahakan bantuan dari masyarakat berupa benda-benda,
uang maupun jasa.
d. Tenaga Administrasi/Tata Usaha (TU)
Tenaga administrasi atau yang lebih dikenal lagi dengan
bagian tata usaha, memiliki peranan yang sangat penting terhadap
sekolah, yang mendukung kelancaran jalannya proses pendidikan.
Tenaga administrasi pada SMA N 10 Kota Jambi mempunyai andil
besar dalam rangka lancarnya pendidikan disekolah. Contohnya dalam
rangka penerimaan siswa baru. Kepala tata usaha sekolah bertanggung
jawab kepada kepada kepala sekolah dan memiliki tugas
ketatausahaan sekolah melewati kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun program tata usaha.
2) Mengelola keuangan sekolah.
3) Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.
4) Membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha
sekolah.
5) Menyusun dan mengajukan data statistik sekolah.
6) Mengkoordinir dan melaksanakan 6K.
7) Menyusun laporan pelaksanaan kegitan kepengurusan ketata
usahaan secara baik.
Nama-nama kariyawan tata usaha SMA N 10 Kota Jambi,
seperti dalam tabel dibawah ini :
47
Tabel: Kariyawan Tata Usaha
No Nama Kariyawan TU Status
1 Ahmad Taufik PNS
2 Endang Suryani PNS
3 Wahyu Asmadi PNS
4 Badriyah Hanim Honor
5 Jumiati Honor
6 Novi Susilawati Honor
7 Santriani Honor
8 Widia Astuti Honor
Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 10 Kota Jambi
e. Keadaan Guru dan Pegawai
Guru merupakan merupakan tenaga edukatif yaitu tenaga pengajar
sekaligus sebagai pendidik. Guru bukanlah bertugas mentransfer ilmu
kepada siswa, melainkan sebagai fasilitator terhadap siswa guru juga harus
mampu memotivasi siswa supaya lebih tetarik terhadap pelajaran.
Keadaan guru dan pegawai yang ada di SMA Negeri 10 Kota Jambi dapat
di golongkan baik dan berkualitas. Hal ini di karenakan guru-guru yang
mengajar dan pegawai cukup senior dan ditambah tingkat pendidikan guru
yang mengajar tersebut sarjana dan sarjana muda.
Guru mempunyai tanggung jawab atas kelancaran proses belajar
mengajar di sekolah. Pentingnya peranan guru dalam upaya menigkatkan
sumber daya manusia, untuk itu keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung sejauh mana peran dan tugas dalam melaksanakan tanggung
jawabnya. Adapun tugas guru adalah sebagai berikut:
1) Memberi informasi tentang siswa system sekolah “policy” dan
kegiatan sekolah secara langsung kepada orang tua murid melalui
kontak sehari-hari.
48
2) Mengembangkan kerja sama dengan orang tua murid dan
masyarakat.
3) Mendidik murid dan melakukan proses belajar mengajar dengan
baik.
4) Menerima informasi/keluhan dari masyarakat untuk di sampaikan
kepada wakasek urusan humas.
5) Memelihara dan menetapkan etika jabatan guru.
6) Memberikan informasi tentang budi pekerti selain ilmu
pengetahuan.
Selain guru bidang studi ada juga guru BK, yang mempunyai tugas
memberikan bantuan kepada siswa-siswi yang bermasalah di dalam
pendidikan di sekolah. Secara rutin mengadakan hubungan dengan orang
tua rumah. Selain itu BK juga membantu siswa baru untuk memilih dan
menentukan jurusan yang akan di pilihnya dari kelas I hingga kelas III.
Tata tertib yang diberikan kepada guru adalah:
1) Disiplin Waktu
a) Jam dinas bagi guru dari pukul 07.00 – 16.00 WIB, setiap hari
kecuali hari jum‟at sampai pukul 11.10 WIB.
b) Setiap guru wajib mengikuti upacara bendera setiap hari senin
dan hari tertentu lainnya dan setiap guru siap untuk bergilir
menjadi Pembina upacara.
c) Guru tidak hadir melaksanakan tugasnya karena ada halangan
penting atau sakit, maka harus mendapatkan izin dari kepala
sekolah dengan memberitahun melalui surat atau berita lainnya.
d) Guru tidak hadir padahal ada jam mengajarnya maka guru
tersebut diusahakan dapat memberikan tugas pada siswanya,
dan diberikan sebelumnya pada guru piket hari tersebut.
2) Tata Mengajar
Dalam kegiatan mengajar maka setiap guru di SMA Negeri 10
Kota Jambi diharuskan:
49
a. Memiliki buku persiapan harian, buku program kerja tahunan,
satuan pelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, daftar
nilai atau absen dan buku soal-soal ujian dan menggunakan
media pembelajaran ketika mengajar.
b. Memberi pekerjaan rumah kepada siswa dalam mengerjakan
soal-soal yang berkaitan dengan pokok-pokok bahasan.
c. Selain guru harus menjalankan tugas-tugasnya lainnya yang
harus diatur oleh kepala sekolah sebagai mana terdapat dalam
program tahunan.
3) Tertib Evaluasi
Untuk mengetahui pencapaian tujuan kurikulum yang telah
ditetapkan, maka perlu adanya dilakukan evaluasi atau test untuk
setiap siswa oleh sebab itu adanya tata tertib evaluasi:
1) Evaluasi dilakukan setiap selesai pokok bahasan.
2) Bahan test yang digunakan adalah bahan test yang dapat
membangkitkan minat belajar siswa.
3) Evaluasi dalam bentuk tertulis dan lisan termasuk penilaian
proses belajar dan sikap siswa.
Tabel: Guru SMA Negeri 10 Kota Jambi
No Nama Guru L/P Gol
1. Drs. Saifullah, MM L IV/a
2. Hendriati, SE,. MM P III/d
3. Evi Rahma Farni, S. Pd P IV/a
4. Rosana Nasution, S. Pd P IV/a
5. Jompi Sariandi, S. Sn L III/c
6. Zulmaleni, S. Pd P IV/c
7. Cutranike, S. Pd P IV/a
8. Deswalman, S. Pd L IV/a
9. Dra. Marwiyah P IV/a
10. Dra. Misparni P IV/a
50
11. Dra. Noni Desta Azrida P IV/a
12. Dra. Nurseha P IV/a
13. Dra. Yulia Rasmi P IV/a
14. Efendi, S. Pd L IV/a
15. Elviza, S. Pd P IV/a
16. Ermiwati, S. Pd P IV/a
17. Etti Maria, S. Pd P IV/a
18. Hirim Rosmerita P IV/a
19. Indrawat, S. Pd P IV/a
20. Jeki Chandra, S. Pd L IV/a
21. Jon Khalid, S. Pd L IV/a
22. Juni Normalina, S. Pd P IV/a
23. Lestari Puji Astuti, S. Pd P IV/a
24. Mahdi, S. Ag L IV/a
25. Rogaya, S. Pd P IV/a
26. Saparhadi, S. Pd L IV/a
27. Sinur Simanullang, S. Pd P IV/a
28. Sumiati, S. Pd p IV/a
29. Tiarma Silalahi, S. Pd P IV/a
30. Rosidin, S. Ag L III/d
31. Jhony Heryanto M, S. Pd L III/c
32. Lela, M. Pd, Kons P III/c
33. Novita Elida, S. Pd P III/c
34. Ridni Eliza, S. Pd P III/c
35. Rita Eryana P III/c
36. Sri Diyan Wisnu Wardani, S. P P III/c
37. Andri Susilo, S. Pd L III/b
38. Andriana, S. Pd P III/b
39. Siti Rahma, S. P P III/b
40. Srf. Ermawati, S. Kom P III/b
51
41. Yanti Sri Rejeki, S. Sos P III/b
42. Ermawati Suryani, S,H P III/a
43. Wahyu Asmadi L III/a
44. Ahmad Taufik L II/c
45. Endang Suryani P II/c
46. Abdul Muis, S.Ag L
47. Ahmad Zulyaden L
48. Badriah Hanin P
49. Barmi Hartati, S.Pd P
50. Devi Oktaverah, S.Pd P
51. Diah Sari Dewi, S.Pd P
52. Jumiati P
53. Lilayana, S.Pd P
54. Mihike Suryawati, S.sn P
55. Novi Susilawati P
56. Nugroho L
57. Rizal Pahlevi L
58. Santiani P
59. Sarida Hartati, S.Pd. K P
60. Selamet Sudarajat L
61. Tika Pebrianti, S.Pd P
62. Welie Martalia P
63. Widi Astuti P
64. Yusna Zen S.Pt P
65. Yusuf Batihsakhan L
66. Zierna Yessy P
Sumber: Dokumentasi Sma Negeri 10 Kota Jambi
6. Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 10 Kota Jambi
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan, maka dalam suatu lembaga pendidikan harus
52
adanya faktor yang menunjang terlaksananya proses pembelajaran
tersebut. Karena hal itu sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor
yang mempunyai fungsi penting yang dapat memperlancar proses
pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.Sarana pendidikan
merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran agar dapat
berjalan dengan baik dan juga dapat memberikan motivasi kepada siswa
dalam belajar. Sementara prasarana merupakan fasilitas yang membantu
dan menunjang proses pembelajaran.
Dengan adanya sarana dan prasarana yang sesuai dengan
keinginan dunia pendidikan saat ini, hal ini dapat memberikan hasil yang
optimal dan berhasil guna dalam mencetak generasi yang berilmu. Hal
inipun merupakan salah satu upaya dalam usaha mencerdaskan kehidupan
bangsa sesuai yang diamanatkan dalam UUD 1945. (Observasi tanggal 12
Agustus 2020)
SMA Negeri 10 Kota Jambi terletak di Jalan Depati Parbo Kel.
Pematag Sulur Telanaipura Kota Jambi. Dengan lingkungan sekolah yang
cukup nyaman dan tanang karana jauh dari pusat kota dan keramaian
sehingga sangat mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Selain
itu untuk melaksanakan proses belajar mengajar harus didukung oleh
serana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Adapun
sarana dan prasarana yang terdapat di SMA Negeri 10 Kota Jambi adalah:
a. Perpustakaan
Perpustakaan adalah suatu sarana bagi siswa untuk menambah ilmu
dan pengetahuannya dengan membaca buku-buku yang tersedia, baik buku
pelajaran maupun buku pengetahuan umum. Dunia pendidikan tidak akan
lepas dari dunia perpustakaan sebagai salah satu sumbernya ilmu.
Perpustakaan merupakan status organisasi yang menyimpan, menghimpun
dan menyediakan buku-buku, majalah dan materi sejenisnya. Fungsi
perpustakaan adalah sebagai berikut:
1) Sebagai sarana komunikasi antara petugas, pemakai dan sumber
informasi
53
2) Menghimpun, memproses dan menyebarkan informasi dan sebagai
disiplin ilmu
Perpustakaan sekolah bertujuan untuk memenuhi keburuhan
kurikulum bagi guru, murid dan atap di lingkungan sekolah. Perpustakaan
sekolah bertanggung jawab kepada sekolah dan pengadaan buku. Bukunya
berhubungan dengan guru karena berkaitan erat dengan kurikulum. Untuk
kelancaran pengelolaan perpustakaan maka ada tata tertip perpustakaan
yaitu:
1) Siswa yang masuk kedalam ruangan di larang membawa tas.
2) Siswa yang meminjam buku harus menulis terlebih dahulu buku
yang dipinjam kepada petugas perpustakaan.
3) Setelah membaca buku diharapkan untuk mengembalikannya
ketempat semula.
b. Laboratorium Sekolah
Laboratorium merupakan salah satu faktor pendukung pendidikan,
laboratorium yang ada di SMA Negeri 10 Kota Jambi antara lain:
1) Laboratorium IPA
Laboratorium IPA itu terdiri dari labor fisika, kimia, dan biologi.
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terutama di
bidang eksakta keberadaan laboratorium sangat penting. Karena mata
pelajaran eksekta membutuhkan pembuktikan secara langsung
sehingga siswa mudah memahami materi yang sudah diajarkan.
Pembuktian langsung terhadap teori yang sudah di pelajari dapat
dilakukan jika suatu sekolah mempunyai fasilitas dan kelengkapan
peralatan di laboratorium. Di SMA Negeri 10 Kota Jambi mempunyai
dua gedung untuk laboratorium, satu digunakan untuk mata pelajaran
fisika, dan satu gedung digunakan untuk mata pelajaran kimia dan
biologi. Kondisi laboratorium bisa dikatakan dalam keadaan baik.
2) Loratorium Komputer
SMA Negeri 10 Kota jambi memiliki 2 laboratorium TIK.
Laboratorium pertama digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dan
54
laboratorium kedua digunakan oleh guru yang berwenang dalam
mengolah data SMA Negeri 10 Kota Jambi, baik dari kesiswaan
sehingga data terpenting sekolah. (Observasi tanggal 11 Oktober 2020)
Pada umumnya laboratorium komputer digunakan untuk proses
belajar mengajar terutama pada pembelajaran TIK. Jika ada siswa yang
ingin menggunakan labor komputer ini harus didampingin oleh guru
dan atas izin dari guru yang bersangkutan. (Observasi tanggal 13
Agusus 2020).
c. Ruangan BP/BK
BP/BK yaitu tempat siswa mendapatkan bantuan dan bimbingan
dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu BP/BK membantu
siswa untuk memilih jurusan dikelas X dan XI. Program layanan
bimbingan dan konseling SMA Negeri 10 Kota Jambi ini telah
dikoordinasikan dengan baik. Dimana program layanan bimbingan dan
konseling ini terdiri dari beberapa anggota yang telah memilii tuas dan
tanggung jawab masing-masing terhadap kelas-kelas yang mendapat
bimbingan dari para guru BK tersebut. Adapun layanan yang diberikan
kepada siswa-siswi SMA Negeri 10 Kota Jambi adalah (Observasi tanggal
20 Juli 2020):
1) Layanan orientasi, layanan yang ditujukan kepada siswa baru atau
pindahan untuk memahami situasi sekolah dan lingkungannya.
Orientasi dapat mencakup pengenalan terhadap program sekolah,
kurikulum, pola pembelajaran, dan evaluasi yang berlaku
disokalah, fasilitas, dan cara pengunaannya, serta hal-hal yang
diperkirakan perlu dipahami oleh siswa baru.
2) Layanan informasi, layanan yang ditunjukan untuk membantu
siswa mendapatkan informasi yang diperlukan.
3) Layanan penempatan dan penyaluran, layanan yang ditujukan
untuk membantu siswa dalam penjurusan, memperoleh kegiatan
ekstrakulikuler yang sesuai serta mendapatkan jurusan diperguruan
55
tinggi atau lapangan kerja yang sesuai minat dan bakat serta
kepribadian siswa.
4) Layanan konseling perorangan, layanan yang ditujukan untuk
membantu siswa secara individu, khususnya mereka yang
mengalami masalah, misalnya masalah dengan orang tua mereka
ataupun dengan teman mereka. Layanan diarahkan untuk
memecahakan masalah dan tidak untuk menyalahkan siswa.
5) Layanan bimbingan kelompok, layanan yang ditujukan untuk
memecahkan masalah umum (menyangkut masalah pribadi),
misalnya ketertiban, ujian dan sebagainya.
d. Ruang Kelas
Ruang kelas di SMA Negeri 10 Kota Jambi ada 30 kelas, dalam
kondisi baik dan terdiri dari 28 – 35 siswa setiap kelasnya. Letak ruang
kelas satu sama lain saling berdekatan sehingga siswa kelas yang satu
dengan yang lainnya dapat saling berinteraksi dengan baik. (Observasi
tanggal 28 Agustus 2020)
e. Ruang Majelis Guru, Ruang Kepala Sekolah dan Ruang Wakil
Kepala Sekolah
Ruang Majelis Guru di SMA Negeri 10 Kota Jambi tergolong
dalam keadaan baik. Semua guru mempunyai meja kerja masing-masing
dan satu ruangan guru lainnya, sehingga satu guru dengan guru yang
lainnya bisa saling membaur dan berinteraksi dengan baik
Kepala sekolah memiliki ruangan tersendiri, yang letaknya
dibagian depan loby atau pintu masuk menuju ke dalam sekolah. Ruang
kepala sekolah terhubung dengan ruang TU.
Untuk wakil kepala bagian kurikulum, kesiswaan dan sarana
prasarana menjadi satu ruangan yang letaknya berdekatan dengan ruang
TU dan Ruang Kepala Sekolah. Sehingga mempermudah masyarakat
ataupun siswa dalam mengurus berbagai hal keperluan sekolah, karena
memiliki jarak ruangan yang berdekatan. (Observasi tanggal 21 Agustus
2020)
56
f. Ruang Osis
Ruang Osis merupakan tempat para pengurus OSIS menyusun
rencana kegiatan. Ruang OSIS juga dilengkapi dengan white board dan
alat tulis untuk menunjang kegiatan OSIS seperti rapat OSIS. Ruang OSIS
SMA Negeri 10 kota jambi juga dilengkapi dengan struktur organisasi
yang menggambarkan kepengurusan OSIS SMA Negeri 10 Kota Jambi.
(Observasi tanggal 12 Juli 2020)
g. Lapangan Upacara
Lapanagan Upacara SMA Negeri 10 Kota Jambi digunakan untuk
melakukan upacara bendera setiap hari senin dan peringatan hari besar
lainnya. (Observasi 23 Juli 2020)
h. Sarana Olahraga
Sarana olahraga terutama lapangan olahraga di SMA Negeri 10
Kota Jambi bisa dikatakan cukup baik. Namun dikarenakan hanya ada 1
lapangan maka setiap aktivitas olahraga baik itu bola kaki, badminton,
voli, senam, dan basket dilakukan di lapangan yang sama dan dipakai
secara bergantian. Hal ini dikarenakan luas sekolah yang tidak
memungkinkan untuk menambah lapangan olahraga lagi. Di SMA Negeri
10 Kota Jambi juga terdapat ruang olahraga yang digunakan untuk
menyimpan semua peralatan olahraga seperti bola basket, bola voli, raket
badminton dll sehingga memudahkan siswa untuk melakukan aktivitas
olahraga karena tidak harus membawa alat olahraga dari rumah.
(Observasi tanggal 19 Juli 2020)
i. Musholla
Mayoritas siswa SMA Negeri 10 Kota Jambi adalah muslim.
Sehingga pihak sekolah memprioritaskan pembangunan sarana ibadah
untuk para muslimin dan muslimat. Di SMA Negeri 10 Kota Jambi untuk
bangunan mushollanya tergolong cukup bagus. Sedangkan untuk sarana
peribadatan agama lain selain agama islam dapat menggunakan ruang Lab
Biologi, dan setiap pemeluk agama diberikan waktu dan kebebasan dalam
menjalankan agamanya sesuai dengan ajarannya masing-masing. Ruang
57
Musholla juga di gunakan pada saat siswa belajar agama islam dan
peringatan hari-hari besar islam. (Observasi tangga l2 Juli 2020)
j. Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah)
Ruang UKS SMA Negeri 10 Kota Jambi dikategorikan dalam
keadaan baik dan di dukung beberapa fasilitas seperti matras untuk setiap
siswa yang sedang dalam keadaan sakit sehingga dapat beristirahat di
ruang UKS. Ruang UKS juga dijadikan sebagi tempat penyimpanan alat-
alat PMR seperti tandu dan obat-obatan ringan.
k. Toilet
SMA Negeri 10 Kota Jambi mempunyai 2 WC guru, yang terdiri
dari 1 WC guru wanita dan 1 WC pria. Ada 8 WC wanita khusus untuk
siswa SMA Negeri 10 Kota Jambi dan 4 WC pria yang letaknya terpisah
dari WC wanita.
l. Kantin Sekolah dan Kantin Kejujuran
Kantin di SMA Negeri 10 Kota Jambi bisa dikatakan lengkap.
Bangunan untuk kantin pun cukup tertata rapid an berada dalam empat
tempat (dibelakang kelas XII MIPA 1, XI IPS, disamping X IPS 1, dan
disamping musholla). Berdasarkan informasi dan salah seorang pemilik
kantin, dalam waktu dekat kantin hanya akan difokuskan di satu tempat
yaitu dibelakang kelas XI IPS. Tentu saja hal ini akan memperindah tata
sekolah. Di kantin, siswa dapat menikmati berbagai jenis makanan dengan
haraga cukup standar. Selain kanti yang telah diuraikan, SMA Negeri 10
Kota Jambi juga tersedia Koperasi Siswa.
m. Halaman Parkir
Mayoritas pegawai dari siswa SMA Negeri 10 Kota Jambi
menggunakan transformasi pribadi untuk dapat sampai ke sekolah tepat
waktu. Hal ini tentunya menunutut Kepala Sekolah. Di SMA Negeri 10
Kota Jambi terdapat lahan parker yang lumayan luas, yang berada di
halaman depan sekolah. Tetapi walaupun memiliki lahan parker yang
58
lumayan luas masih belum bisa menampung kendaraan pribadi siswa-siswi
di karenakan jumlah siswa-siswi SMA Negeri 10 Kota Jambi lebih banyak
dari pada lahan parkir yang tersedia. Sehingga untuk parkir kendaraan
pribadi siswa-siswi itu di lingkungan masyarakat dengan membayar uang
parker Rp 1.000/motor. Dengan kondisi bangunan sekolah yang berpagar
dan pengawasan dua orang satpam yang selalu intensif menjadikan
sekolah tersebut aman dari tindakan criminal seperti pencurian helm,
sepeda motor dan lain sebagainya, walaupun tempat parker kendaraan
pribadi siswa-siswi itu di lingkungan masyarakat.
n. Pos Satpam
Pos satpam merupakan tempat yang di gunakan sebagai sarana
untuk menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan sekolah. Adapun
fasilitas yang terdapat di ruangan ini adalah meja dan kursi. Adapun
petugas satpam/securitu yang ada di SMA Negeri 10 Kota Jambi
berjumlah 2 orang.
B. Temuan Khusus
1. Implementasi Pelayanan Administrasi Kesiswaan di SMAN 10 Kota
Jambi
Kepala sekolah merupakan pimpinan dan administrator di dalam
penyelenggaraan administrasi di sekolah. Oleh karena itu, ia harus mengetahui
bagaimana cara menjadi pimpinan dan administrator yang baik yang akan
menjadi contoh bagi siswa dan bawahannya. Karena keberhasilan suatu
lembaga pendidikan atau sekolah erat hubungannya dengan kepemimpinan
yang baik serta penyelenggaraan administrasi.
Administrasi sekolah tidak hanya menyangkut soal tata usaha sekolah,
melainkan menyangkut semua kegiatan sekolah baik yang mengenai materi,
personalia, kepemimpinan, kurikulum, sarana dan prasarana dan sebagainya,
yang harus sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan terselenggaranya
kondisi- kondisi belajar mengajar yang baik sehingga dapat mencapai tujuan
pendidikan. Dari hasil wawancara Ibu Nova Deswita selaku kepala SMA
59
Negeri 10 Kota Jambi yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan administrasi
menyatakan bahwa:
“Kegiatan pelayanan administrasi yang ada diSMA Negeri 10 Kota
Jambi terbagi atas pelayanan administrasi personel, administrasi sarana
dan prasarana, administrasi kesiswaan, administrasi kurikulum,
administrasi layanan khusus dan administrasi ketenagaan. Administrasi
layanan khusus terbagi atas administrasi BP, UKS dan perpustakaan,
yang mana masing-masing bagian terdapat koordinator dan wakilnya
sendiri dan secara umum dikepalai oleh tata usaha.” (Kepala Sekolah,
10 Oktober 2020)
Dari pernyataan ibu Nova Deswita dapat dijelaskan bahwa tata usaha
merupakan pusat dari kegiatan-kegiatan pelayanan administrasi yang meliputi
pelayanan administrasi kesiswaan, administrasi akademik, administrasi sarana
dan prasarana, administrasi personal, administrasi keuangan dan humas.
Semua kegiatan berpusat kepada tata usaha yang mempunyai peranan didalam
kelancaran semua kegiatan sekolah yang berfungsi sebagai pusat kegiatan dan
sumber dokumen, disamping itu bertanggung jawab secara langsung kepada
kepala sekolah.
Tata usaha sekolah sebagai pelaksana administrasi pendidikan,
kesiswaan, perencanaan dan sistem informasi yang dipimpin oleh kepala tata
usaha bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Dalam kesehariannya kepala
sekolah memberikan pembinaan dalam pelaksanaan tugas-tugas administrasi
akademik, perencanaan dan sistem informasi serta kesiswaan. Karena dengan
adanya pembinaan secara kontinue diharapkan pelaksanaan administrasi bisa
berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan, yaitu sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Beberapa hal yang terkait dengan manajemen
administrasi kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi terkait dengan adiministrasi
kesiswaan mencakup dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Administrasi Penerimaan Siswa Baru (PPDB)
Untuk kegiatan penerimaan peserta didik baru (PPDB) biasanya
kepala sekolah langsung memberikan mandat kepada waka kesiswaan
untuk melakukan kagiatan terseut dan sekaligus melakukan tertib
administrasi dan pendaataan bagi calon siswa baru.
60
“Persiapan kami dalam penerimaan siswa baru, kami sudah
membentuk kepanitian tiga bulan sebelum penerimaan siswa baru
dan kesiswaan bekerja bekerja sama dengan wakil kurikulum, wali
kelas, Pembina ekstrakurikuler dan biasanya kepala sekolah
langsung menunjuk waka kesiswaan sebagai penanggung jawab
terhadap penerimaan siswa baru”. (Kepala TU, 12 Oktober 2020)
Pelaksanaan administrasi PPDB di SMAN 10 Kota Jambi
dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah protokol administratif
yang baku dari pihak sekolah. Biasanya kegiatan ini diaksanakan dengan
proses perencanaan hingga evaluasi. Langkah awal yang dilakukan adalah
melakukan pencatatan administratif calon siswa baru secara online. Hal ini
dinyatakan oleh seorang informan sebagai berikut:
“Rekrutmen peserta didik yang dilakukan di sekolah menengah
atas negeri 10 kota jambi ini di rencanakan secara simultan dimulai
dari pebruari sampai juli. Persiapan kegiatan yang dilakukan
meliputi; pembentukan tim penerimaan peserta didik baru (PPDB),
menyusun petunjuk teknis penerimaan peserta didik baru (PPDB),
penyiapan software database penerimaan peserta didik baru
(PPDB) online, dan rapat koordinasi antara direktorat dinas
pendidikan dan tim IT yang ditunjuk.” (Kepala Sekolah, 11
November 2020)
Berdasarkan keterangan wawancara di atas, dapat dianalisis bahwa
kegiatan administrasi pencatatan calon siswa dalam PPDB di SMAN 10
Kota Jambi dilakukan secara online. Setelah teradministrasi dengan baik,
tidak lupa pihak sekolah akan membentuk kepanitiaan PPDB tersebut
dimulai dari tingkat pusat sampai tingkat sekolah itu sendiri. Berikut
penuturan salah seorang informan:
“Pertama panitia tingkat pusat, yang di tetapkan oleh Direktur
Dinas Pendidikan, kedua panitia tingkat wilayah terdiri atas unsur
kantor wilayah kementerian pendidikan provinsi (kabid
pendidikan) ketiga panitia tingkat sekolah terdiri dari unsur
pendidikan dan tenaga kependidikan, yang di tetapkan oleh kepala
sekolah menengah atas negeri 10 kota Jambi.” (Kepala Sekolah, 12
Oktober 2020)
Kemudian pada level selanjutnya, setelah kepanitiaan sudah
terbentuk, maka pihak sekolah memikirkan upaya mensosialisasikan
61
PPDB tersebut kepada masyarakat luas. Tentu saja dengan
memprioritaskan tempat-tempat tertentu yang secara administratif
memiliki potensi peluang besar masuk ke SMAN 10 Kota Jambi.
“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama proses sosialisasi dan
publikasi ialah yang pertama kita membuat petunjuk teknis dan
brosur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kedua kita
membuat materi presentasi sosialisasi, ketiga yaitu pembuatan
baleho, spanduk dan banner Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB), keempat pemasangan iklan di media, dan yang terakhir
yaitu pembentukan tim sosialisasi dan pelaksanaan sosialisasi ke
daerah-daerah dan beberapa satuan pendidikan yang potensial
menjadi calon peserta didik di Sekolah Menengah Atas Negeri 10
Kota Jambi” (Waka Kesiswaan, 11 November 2020)
Terkait dengan penerimaan siswa baru, dibutuhkan persyaratan
yang harus dilengkapai oleh calon siswa di SMAN 10 Kota Jambi yang
antara lain adalah:
“Persyaratan dalam penerimaan siswa baru yaitu surat tanda lulus
dari SD, Ijazah, SKHUN, Surat kelakuan Baik, dan Pas Foto 3x4/”
(Waka Kesiswaan, 19 Oktober 2020)
Berdasarkan keterangan wawancara di atas, maka diperlukan
syarat-syarat aadministratif yang harus dilengkapi oleh calon siswa yang
ingin masuk ke SMAN 10 Kota Jambi. Adapun proses seleksi dan
rekrutmen calon siswa di SMAN 10 Kota Jambi melalui dua jalur yaitu:
Jalur Zonasi dan Jalur Prestasi. (Observasi tanggal 13 November 2020)
Berdasarkan observasi dan anlisis di lapangan, peneliti
memperoleh informasi terkait persyaratan administratif yang harus
dilengkapi untuk jalur zonasi:
1) Peserta didik klas IX MTs/SMP pada tahun pelajaran 2019/2020.
2) Berusia maksimal 17 tahun pada 1 Juli 2020
3) Pada semester 1 kelas IX tahun pelajaran 2019/2020 merupakan
peserta didik terbaik pada sekolah/madrasah berdasarkan pertimbangan
dan rekomendasi kepala sekolah/madrasah asal (surat rekomendasi
dibuat secara kolektif oleh kepala sekolah/madrasah asal peserta didik)
dengan ketentuan sebagai berikut:
62
a) Sekolah/madrasah yang memiliki rombongan belajar 1-5 kelas,
dapat mengirim peserta maksimal 5 orang peserta didik
berdasarkan rekomendasi dari kepala sekolah/madrasah.
b) Sekolah/madrasah yang memiliki rombongan belajar 5 kelas, dapat
mengirimkan peserta maksimal 10 orang peserta didik berdasarkan
rekomendasi dari kepala sekolah /madrasah. Rombongan belajar
adalah jumlah total kelas IX pada sekolah/madrasah tahun ajaran
2019/2020 termasuk didalamnya kelas regular, kelas unggulan dan
kelas akselerasi.
Berdasarkan observasi dan anlisis di lapangan, peneliti
memperoleh informasi terkait persyaratan administratif yang harus
dilengkapi untuk jalur prestasi. Di SMAN 10 Kota Jambi, pendaftaran
yang mempunyai prestasi akademik dibidang sains pada tingkat nasional
diberi kesempatan untuk menjadi peserta didik pada Sekolah Menengah
Atas Negeri 10 Kota Jambi melalui jalur prestasi tampa melalui tes
akademik dan tes potensi belajar apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1) Peraih mendali emas pada kompetisi sains tingkat nasional yang
diselenggarakan kementerian pendidikan atau Olimpiade Sains
Nasional (OSN) tingkat nasional yang di selenggarakan oleh
kementerian pendidikan dan kebudayaan, dengan melampirkan
bukti prestasinya.
2) Peraih juara umum di sekolah dan melampirkan bukti prestasinya
dari sekolah.
Selanjutnya, ketika persyaratan administratif dilengkapi dengan
baik dan menuhi kriteria, maka selanjutnya pihak sekolah akan menyususn
mekanisme administrasi pendaftaraan bagi calon-calon siswa dari berbagai
instansi pendidikan menengah pertama. Berdasarkan hasil analisa peneliti
di lapangan, terdapat beberapa mekanisme administrasi cara pendaftaran di
SMAN 10 Kota Jambi yaitu sebagai berikut:
1) Mekanisme pendaftaran: Seluruh pendaftaran penerimaan peserta
63
didik baru (PPDB) SMA Negeri 10 Kota Jambi baik jalur zonasi
maupun jalur prestasi melakukan pendaftaran dengan mekanisme
sebagai berikut:
a) Mengunggah (upload) pas poto berwarna terbaru ukuran 3 x 4
dalam bentuk JPG/PNG (maksimal 400 kb).
b) Mengunggah (upload) berkas-berkas persyaratan: (1) Rapor
kelas IX semester 1 yang telah di sahkan diupload dalam
bentuk file pdf dengan ukuran file 1 mb; (2) Melampirkan
sertifikat/penghargaan prestasi yang telah di raih sebelumnya.
(c) Akta kelahiran /surat kenal lahir dalam bentuk JPG/PNG.
(3) Bagi calon peserta didik dari keluarga kurang mampu
secara ekonomi harap menyertakan kartu keluarga sejahtera
(KKS) atau kartu program keluarga harapan (PKH) atau kartu
Indonesia pintar (KIP) dalam bentuk JPG/PNG maks 400 mb.
2) Cara pendaftaran Proses pendaftaran dilakukan dengan membuka
halaman pendaftaran online PPDB Sekolah Menengah Atas Negeri
10 Kota Jambi tahun ajaran 2019/2020 melalui website Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Kota Jambi, sebagaimana
http://www.sman10-kotajambi.sch.id. (Observasi tanggal 02
November 2020)
Setelah berlangsungnya proses penerimaan berkas administrasi dari
calon siswa SMAN 10 Kota Jambi, maka selanjutnya siswa yang
dinyatakan lulus, akan melaksanakan proses administrasi pendaftaran
ulang. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh semakin valid.
(Observasi tanggal 03 November 2020).
“Bagi peserta didik yang dinyatakan lulus seleksi harus segera
melakukan proses daftar ulang dengan melengkapi berkas daftar
ulang yang telah disiapkan oleh panitia. Penyerahan berkas daftar
ulang dapat dilaksanakan secara langsung atau mengirimkannya ke
Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi.” (Kepala TU, 04
November 2020)
Setelah siswa diterima seleksi menjadi warga sekolah di SMAN 10
64
Kota Jambi, maka siswa juga akan diperkenalkan dengan lingkungan
sekolah dengan kegiatan orientasi.
“Sekolah mengadakan kegiatan orientasi siswa baru adalah
mengenalkan kepada siswa situasi dan kondisi sekolah yang baru,
supaya siswa mengenal lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik
maupun lingkunga sosialnya, kegiatan ini berlangsung ditangani
oleh OSIS dan bekerja sama dengan pengurus ekstrakurikuler,
Pembina dan wakil kesiswan juga turut mengawasi.” (Waka
Kesiswaan, 12 Juli 2020)
Terkait dengan pencatatan siswa yang akan melaksanakan orientasi
sekolah, maka pihak SMAN 10 Kota Jambi akan melakukan perispan-
persiapan sebelum dilaksanakannya kegian MOS (Masa Orientasi
Sekolah) tersebut.
“Persiapan penerimaan siswa baru itu sama dengan di sebutkan
oleh narasumber yang pertama, sebenarnya sekolah kami
sebenarnya sudah terprogramkan dalam program tahunan yang
melibatkan guru, Pembina ekstrakurikuler, dan tenaga
kependidikan, membentuk panitia penerimaan siswa baru , hal itu
untuk memudahkan kami dalam menerima siswa yang akan masuk
ke sekolah kami, ada yang bertugas mensosialisasikan sekolah,
pemasaran, serta bertugas administrasi dan juga ada yang bertugas
mempersiapkan syarat-syarat untuk masuk sekolah.” (Kepala
Sekolah, 19 Oktober 2020)
Di dalam kegiatan MOS inilah kemudian akan diselingi dengan
kegiatan wawancara, mengisi formulir kepada calon-calon siswa untuk
mengetahui bakat dan minat peserta didik.
“Dalam kegiatan MOS, hal yang terpenting yang harus kita berikan
kepada siswa adalah pengenalan budaya sekolah, memperkenalkan
siswa pada seluruh komponen sekolah beserta aturan, norma,
budaya dan tta tertib yang berlaku di dalamnya, memperkenalkan
siswa pada keorganisasian, mengarahkan siswa dalam memilih
kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat mereka.”
(Kepala Sekolah, 12 Juli 2020).
b. Administrasi Ketatausahaan Siswa
Sebagai tindak lanjut dari penerimaan siswa baru maka kini
menjadi tugas tata usaha sekolah untuk memproses siswa-siswa tersebut
dalam catatan-catatan sekolah. Sebagaimana yang dikemukakan oleh
65
seorang informan selaku bagian pelayanan tata usaha:
“Pencatatan-pencatatan data siswa ditulis dalam buku induk,
kemudian dilengkapi dengan menggunkan buku klopper sebagai
pelengkap buku induk yang dituliskan menurut abjad nama siswa.”
(Staff TU, 13 Juli 2020).
Pencatatan data-data siswa menggunakan buku induk dan buku
klopper baik untuk siswa baru, siswa yang sedang mengikuti pelajaran
sekolah, maupun siswa yang sudah lulus/tamat untuk mempermudah
mencari data siswa yang diperlukan.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bukan hanya intelek
saja yang dikembangkan tetapi pribadi secara utuh. Oleh karena itu tata
tertib yang dikeluarkan bermanfaat untuk anak itu sendiri dalam rangka
membentuk pribadi yang baik. Di samping itu juga dimaksudkan agar
dalam sekolah itu terbentuk suasana tentram, teratur, karena semua
mengikuti aturannya. Sehingga sekolah harus betul-betul memperhatikan
isi dari tata tertib yang akan diberlakukan disekolah, seperti yang di
kemukakan oleh kepala sekolah:
“Dalam menentukan peraturan-peraturan harus mempertimbangkan
masukan dari hasil rapat bersama orang tua siswa, guru-guru,
kepala sekolah, staf tata usaha, komite, dan pemerintah setempat.”
(Kepala Sekolah, 19 Oktober 2020)
Catatan tata tertib sekolah, yaitu catatan atau kumpulan peraturan
yang sebenarnya bukan hanya diperuntukkan bagi siswa saja tetapi juga
guru dan personal lain. Atauran tata tertib ini ada yang sifatnya umum dan
ada yang sifatnya khusus. Atauran-aturan tersebut ada yang berasal dari
pemerintah (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat maupun
setempat), dan ada yang merupakan produk sekolah sendiri (dikeluarkan
oleh Kepala Sekolah atau merupakan hasil musyawarah dalam rapat
dewan guru). (Observasi)
c. Administrasi Pencatatan Bimbingan dan Konseling
Terhadap siswa yang melakukan pelanggaran dari aturan sekolah,
maka siswa yang bersangkutan akan didata dan diberikan pengarahan agar
66
menyadari kesalahan dan tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama.
(Observasi)
“Kita kadang memanggil orang tua siswa, karena anknya
melakukan apa yang kiranya tidak sesuai dengan harapan kita
sebagai guru. Kadang anaknya berangkat ke sekolah sering
terlambat itu juga kita panggil.Sekolah juga mengadakan rapat
antara wali murid dengan guru.Dalam rapat bersama ini biasanya
membahas tentang perkembangan anak, dan mengundang secara
pribadi biasanya kepala sekolah membahas tentang kesalahan yang
dilakukan oleh anak didik tersebut. Kepala sekolah mengundang
orang tua itu bisa mengirimkan surat panggilan melalui anaknya.
Meskipun kita di sekolah memiliki kesempatan untuk berinteraksi
dan mempengaruhi kehidupan mereka (siswa), pada akhirnya
mereka akan kembali kelingkungan keluarga atau ke pangkuan
orang tuanya. Jika kita gagal dalam menjaga komunikasi dengan
orang tua tentang kemajuan anak mereka di sekolah, maka kita
akan kehilangan kesempatan untuk membuat jembatan komunikasi
yang sangat penting dalam kehidupan peserta didik.” (Waka
Kesiswaan, 19 Oktober 2020)
Penegakan aturan sekolah dilaksanakan dengan disiplin, dengan
tujuan agar siswa memiliki kesadaran yang tinggi agar terbentuknya
karakter dan moral yang berkualitas dari masing masing siswa.
“Disiplin itu sangat penting, maksudnya disini adalah sebagai
seorang siswa harus bisa disiplin dan tidak ada yang datang
terlambat. Untuk membina kedisiplinan siswa di sekolah ini semua
guru harus mengawasi siswa, terutama bagi guru piket.Bagi
siswanya yang terlambat datang ke sekolah, guru piket tersebut
bisa menegurnya, dan siswanya tidak bisa dibilangin lagi, guru
tersebut bisa memberikan peringan dan juga hukuman, seperti
membersihkan halaman sekolah. Supaya siswa bisa menanamkan
rasa kedisiplinan di dalam dirinya.” (Waka Kesiswaan, 19 Oktober
2020)
Anak-anak didik yang mengalami masalah di sekolah, akan
ditreatmen oleh guru BK di sekolah, mereka diperhatikan dan dicatat
dengan baik apa saja yang menjadi problem mereka dan pihak sekolah
akan mencarikan solusi bagi si anak.
“Selain yang di sampaikan oleh wakil kesiswaan dan guru BK tadi,
kita juga menyelenggarakan pembinaan akhlak terhadap siswa
siswi kami.Kegiatan akhlak tersebut berupa nasihat setiap guru
mata pelajaran akan memulai pelajarannya, selain itu kegiatan
67
ekstrakurikuler keagamaan juiga dilaksankan setiap hari jumat.”
(Kepala Sekolah, 18 Juli 2020)
d. Administrasi Pencatatan Prestasi Belajar
Sekolah melakukan pengamatan dan pencatatan kepada anak-anak
yang memiliki prestasi sejak anak tersebut mengkitui MOS dari sekolah.
Hal ini untuk memetakan anak anak yang memiliki hobi dan minat
tertentu.
“Yaa mengenalkan lingkungan sekolah, perkenalan dengan sesama
siswa baru, kakak kelas, guru dan juga karyawan dan mengarahkan
siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah
sesuai dengan bakatnya” (Waka Kesiswaan, 11 November 2020)
Sekolah juga melakukan pendataan dan pemetaan terhadap siswa
yang memiliki prestasi di sekolah. Hal ini dilakukan dengan cara
pengamatan dan pendataan terhadap kompetensi yang dimiliki oleh siswa
yang ada di sekolah tersebut. (Observasi tanggal Agustus 2020)
“Ciri-ciri anak berbakat itu memiliki kecerdasan yang tinggi,
kreativitas dan bertanggung jawab. Di sekolah kami mempunyai
beberapa ektrakurikuler yang akan menjadi wadah perkembangan
siswa dibidang prestasi non akademik. Jadi semua siswa baru
diwajibkan ikut ekstrakurikuler minimal satu, hal ini dilakukan
agar siswa mampu mengembangkan diriberlangsungnya kegiatan
tersebut.” (Waka Kesiswaan, 19 Agustus 2020)
Melalui pendataan kompetensi yang dimiliki oleh siswa, maka
akan menjadi pertimbangan pula terhadap pencatatan kenaikan kelas bagi
siswa yang menempuh pendidikan di SMAN 10 Kota Jambi.
“Dalam menentukan kenaikan kelas siswa, masing-masing wali
kelas mengadakan rapat tahunan, melaporkan hasil belajar dan
hasil ujian dan juga melihat tiga aspek yaitu., psikomotorikk,
afektif, kognitif siswa. Dalam rapat kenaikan kelas tentunya
dihadiri oleh semua dewan guru, kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, dan juga tenaga kependidikan.” (Wali Kelas, 19 Agustus
2020)
Sebelum kegiatan pencatatan kenaikan dan tidak naiknya siswa
dilakukan dan dicatat di rapor siswa, maka selau akan diadakan rapat
kenaikan kelas.
68
“Kepala Sekolah mengumpulkan semua guru untuk mengadakan
rapat dan musyawarah untuk mengatur kelulusan siswa dan
alumni. Dan siapa saja siswa yang lulus dengan nilai yang tertinggi
dan siapa siswa yang tidak lulus.” (Guru Kelas, 19 Juli 2020)
Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang informan yang
mengatakan sebagai berikut:
“Setiap kenaikan kelas, semua wali kelas melakukan rapar,
melaporkan hasil ujian yang didapat oleh siswa ke kepala sekolah
dan memutuskn siapa yang naik dan tidak naik kelas. Mengadakan
rapat dengan semua dewan guru untuk menentukan kelulusan
siswa, dan kalau untuk alumni, setiap tahun nya selalu mengadakan
kumpul bersama untuk menjalin silaturahmi antara siswa yang
sudah tamat dengan guru-gurunya, contoh setiap bulan puasa kami
selalu mengadakan buka bersama.” (Guru Kelas, 19 Agustus 2020)
2. Kendala dalam Proses Peningkatan Layanan Administrasi Kesiswaan
di SMAN 10 Kota Jambi
a. Kurangnya Tenaga (SDM) Sekolah
Tidak dapat dipungkiri bahwa SMAN 10 Kota Jambi masih
mengalami kekurangan personil di dalam melaksanakan tugas
pengadministrasian data siswa.
“Faktor pendukungnya adalah dari anggota kita sendiri,
masyarakat, dan wali muriddana yang memadai, bantuan dari
dinas, termasuk meminta peserta pelatihan dari sekolah, guru
profesional. Faktor penghambatnya adalah masih kurangnya tenaga
pendidik, dan sekarang kita tidak bisa lepas dari IT, namun
sekarang IT itu disalah gunakan.” (Kepala Sekolah, 09 Juli 2020)
Berdasarkan analisa yang peneliti lakukan di lapagan, sejauh ini
untuk penghambat atau kendala-kendala yang berarti dihadapi dalam
proses rekrutmen dan seleksi peserta didik baru, hanya saja terkadang
terkendala pada petugas yang terkait administrasi siswa, yang
bersangkutan tidak dapat hadir dikarenakan sakit atau ada tugas lain,
artinya bisa dig anti dengan yang lain tentunya yang menguasai di bidang
itu, seperti pengelolaan data online yang berhalangan diganti dengan yang
menguasai bidang IT namun mereka harus tetap koordinasi atau
69
komunikasi dengan yang bersangkutan. (Observasi tanggal 19 November
2020)
Berdasarkan wawancara diatas bahwa kendala didalam kegiatan
administrasi kesiwaan khusunya pada kegiatan penerimaan peserta didik
baru adalah petugas yang minim kuantitas maksud nya disini adalah
perbandingan antara petugas pencatat dengan jumlah calon siswa.
Informasi ini peneliti peroleh berdasarkan keterangan yang disampaikan
dengan salah seorang siswa yang dlunya pernah menjadi calon siswa yaitu
sebagai berikut:
“Benar sekali pak ketika kami dahulu mau pengajukan berkas
sebagai siswa baru disini kita melihat ada kendala sedikit
dibidang pencatatan siswa yaitu diantara jumlah siswa yang mau
mendaptar dengan petuga pencatatan tidaka seimbang jumlahnya
sehingga dalam peroses mengaptrasian calon siswa baru
terkendala dalam hal antrian dan lamanya waktu yang dibutuhkan
pada saat kegiantan penerimaan peserta didik baru ( PBDB )
yang dilaksanakan
b. Kompetensi SDM yang tidak Merata
Dari hasil observasi di lapangan dikatkan bahwa perencanaan
kepala sekolah dalam mendayagunakan sumber daya dan mendapatkan
sumber daya yang berkualitas yang memnuhi kebutuhan penerimaan guru
terdapat kesulitan hal ini seperti yang dituturkan oleh kepala sekolah
dibawah ini:
”Terkait dengan perencanaan saya dalam upaya meningkatkan
kualitas pendataan administrasi siswa dipengaruhi pula dengan
adanya sulitnya mendapatkan guru yang sesuai dengan kebutuhan
di sekolah ini, jadi saya sebagai kepala sekolah hanya bisa
memanfaatkan tenaga pengajar apa adanya, meskipun terbatas hal
ini yang menjadi faktor yang amat sulit dan sekaligus menyulitkan
untuk meningkatkan pengajaran yang berkualitas.” (Kepala
Sekolah, 20 Agustus 2020)
Dari wawancara di atas diketahui bahwasanya proses pendataan
administrasi kesiswaan belum dapat dikerjakan dengan maksimal karena
keterbtasan jumlah SDM di SMAN 10 Kota Jambi dan juga masih
70
rendahnya wawansan SDM di sana khususnya pada pemanfaatan TIK
(Teknologi Komunikasi dan Informasi).
Namun, masih kurang maksimalnya Kepala Sekolah dalam
membina dan membimbing staff administrasi, sehingga masih ada
beberapa orang staf adminitrasi yang kurang disiplin dalam bertugas,
terlambat datang dan pulang lebih awal, kondisi seperti itulah yang
menjadi permasalahan di lembaga pendidikan SMAN 10 Kota Jambi
tersebut, sebagaimana yang diungkapkan oleh salah seorang informan
(Guru Bahasa Indonesia, 24 Oktober 2020) :
“Sebenarnya, Kepala Sekolah sudah cukup memberi teguran dan
sanksi kepada staff administrasi yang kurang disiplin, terkadang
gurunya saja yang mengabaikan sehingga datang lambat dan
pulang lebih cepat. Mungkin Kepala Sekolah kedepannya harus
lebih memperhatikan, dan lebih tegas lagi di dalam pemberian
sanksi maupun teguran.”
Kepala Sekolah SMAN 10 Kota Jambi tetap menetapkan
organisasi yang efektif yaitu dengan teaching by doing atau perintah
dengan secara langsung, karena perintah secara langsung oleh Kepala
Sekolah dianggap efektif, melihat guru-guru sebagai sosok manusia yang
banyak contoh figure bagi siswa, metode ini belum memotivasi staff
adminitrasi untuk bersikap disiplin karena masih ada penyimpangan antara
teori dan pelaksanaan tugas administratif dari perintah secara langsung.
Oleh karna itu, supaya hal-hal tersebut dapat terlaksana sesuai SOP di
masa yang akan datang. (Observasi tanggal 11 September 2020)
Adanya sebagian staff administratif yang belum maksimal dalam
penguasaan materi dan tupoksinya ini memang menjadi perhatian khusus
bagi instansi pendidikan SMAN 10 Kota Jambi. Penguasaan Materi dan
job desk sangat diperlukan oleh seorang staff administrasi siswa, karena
hal ini akan memudahkan lembaga SMAN 10 Kota Jambi untuk
memahamkan peserta didik dan memetakan kebijakan di masa yang akan
datang:
“Penguasaan Materi dan tupoksi dari staff administratif itu sangat
diperlukan, tapi kadang-kadang ada sebagian kecil staff kita itu
71
lalai untuk melaksanakannya, maklum ada juga mereka yang masih
baru dan honor di sini. Mungkin karena faktor kesibukan dari Staff
PNS kita juga itu, menjadikan persiapan menjadi agak berkurang.”
(Kepala Sekolah, 09 September 2020)
Dari wawancara di atas dapat dianalisa bahwa faktor pemahaman
tupoksi seorang staff administrative yang melanda sebagian kecil staff
administrasi di SMAN 10 Kota Jambi tersebut juga menjadi kendala
tersendiri di lapangan. Senada yang diungkapkan oleh informan lain yaitu
sebagai berikut:
“Untuk memaksimalkan pencatatan siswa di sekolah ini, salah satu
yang harus dimiliki seorang staff administratif adalah
persiapannya. Kalau staff administrative sekolah SMAN 10 Kota
Jambi baik, maka dalam pencatatan insyaAllah akan lancer pula.
Ada beberapa memang sebab staf honorer kita yang belum optimal
dalam menguasai tupoksi pencatatan siswa tidak menguasaipenuh,
mungkin persiapannya kurang matang, atau mungkin latar
belakang pendidikan tidak sesuai dengan job desknya.” (Kepala
Sekolah, 09 November 2020)
Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dianalisis bahwa
ada beberapa hal yang menyebabkan sataf administrative tidak menguasai
tupoksi, mungkin karena persiapan yang belum matang maupun karena
latar belakang pendidikannya tidak sesuai dengan tugas mengajarnya,
sehingga proses pencatatan antara teori dan prakteknya belum optimal.
Setiap bagian administrasi, TU, diberikan tugas untuk membuat
pencatatan siswa baik itu calon siswa PPDB sampai siswa-siswi di SMAN
10 Kota Jambi menjadi alumni.
c. Minimnya Sarana dan Prasarana
Berdasarkan keterangan wawancara di lapangan, peneliti
menemukan bahwasanya faktor yang menyebabkan terkendalanya proses
adminisarasi siswa di SMAN 10 Kota Jambi juga dipengaruhi oleh
terbatasnya kelangkapan sarana dan prasaran di sekolah tersebut:
“Kalau tentang SDM kemudian sapras disini kalau menurut saya
dari segi SDM nya masih kurang kemudian begitu juga dengan
sapras masih belum terpenuhi kemudian tentang pelayanan dan
72
pembelajaran di lingkungan SMP ini ya karna SDM serta sarana
dan prasarana kurang maka begitu juga pelayanan demikian juga
pelayananya demikian juga gitu belum memadai juga begitu juga
dengan pembelajaran, pengarsipan data siswa, dengan sarana dan
prasarana serta SDM itu saling berkaitan jadi masih belum
memadai.” (Wali Kelas, 10 Oktober 2020)
Berdasarkan keterangan yang tersaji di dalam paragrafi di atas,
maka dapat dianalisis bahwa kinerja pencatatan administrasi sekolah di
SMAN 10 Kota Jambi juga terkendala dalam hal belum lengkapnya sarana
dan prasarana yang terdapat di SMAN 10 Kota Jambi.
3. Proses Upaya Peningkatan Layanan Administrasi Kesiswaan di
SMAN 10 Kota Jambi
a. Membangun Komunikasi Antar Warga Sekolah
Dari hasil interview dengan K.A hendriati selaku kepala Tata
Usaha mengenai keberhasilan pelaksanaan pelayanan administrasi di SMA
Negeri 10 Kota Jambi bahwa:
“Adapun keberhasilan didalam pelaksanaan pelayanan administrasi di
SMA Negeri 10 Kota Jambi tidak lepas dari hubungan kerja yang baik
antara personel administrasi.” (Wawancara, 19 Juli 2020)
Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwasanya
keberhasilan pelaksanaan pelayanan administrasi di SMA Negeri 10 Kota
Jambi tidak lepas dari peran serta dari staf administrasi, yang mana seluruh
personel administrasi bertanggung jawab penuh terhadap jalannya
pelaksanaan administrasi.
Pada hakekatnya sekolah dapat dipandang sebagai wadah
pertemuan antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang
bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan administrasi kesiswaan
sangat dibutuhkan. Tanpa adanya administrasi kesiswaan yang baik
kemungkinan besar segala upaya peningkatan mutu pendidikan sekolah
akan gagal. Mengacu pada buku panduan sekolah merupakan upaya untuk
mengelola agar kurikulum di sekolah berjalan dengan baik, tolak ukurnya
adalah bagaimana pencapaian tujuan oleh siswa sebagai akibat proses
pembelajaran.
73
“Karyawan dan guru pada suatu sekolah/madrasah ialah semua
orang yang telah bergabung untuk melaksanakan tugas-tugasnya
dalam mencapai tujuan pendidikan. Karyawan dan guru di Sekolah
Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi ini sangat membantu dalam
menyelenggarakan proses administrasi siswa sesuai dengan
tupoksinya masing-masing. Kerja sama yang dibangun dalam
pelaksanaan administrasi sekolah telah sesuai dengan perencanaan
yang telah disusun oleh pusat dan semua personil Sekolah
Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi, sehingga sangat membantu
berlangsungnya proses pengadministrasian tersebut.” (Kepala
Sekolah, 08 November 2020)
Setiap hasil pencatatan siswa khususnya bagi anak-anak yang
mengalami sanksi dari pihak sekolah, maka orang tua/ wali siswa akan
diajak berdialog dengan pihak sekolah sehingga ditemukan titik temu dan
solusi atas apa yang dialami siswa.
“Di sampaikannya pada saat ada pertemuan wali murid dan
pembagian raport, dikomunikasikan secara pelan-pelan dan
kebetulan semua orang tua siswa menerima apa yang disampaikan
oleh guru.” (Kepala Sekolah, 19 Juli 2020).
Di samping menjalin komunikasi dengan wali murid, pihak
sekolah juga saling berinteraksi dengan baik dalam setiap mencari jalan
keluar atas apa yang terjadi di dalam sekolah. Biasanya dilakukan melalui
rapat antar guru.
“Ya, setiap kita mengambil keputusan sekecil apa pun kita selalu
melibatkan semua warga sekolah itu sendiri karena kita
mengharapkan hasil keputusan itu akan kita tindak lanjuti dan akan
kita laksanakan.Jadi, tanpa melibatkan warga sekolah saya rasa
program atau keinginan kita yang sudah kita buat ini tidak akan
bisa tercapai.” (Kepala Sekolah, 30 Agustus 2020)
Hal senada dengan kometnar kepala sekolah di atas juga
disampaikan oleh informan di bawah ini:
“Didalam pengambilan keputusan kepala sekolah tidak pernah
membuat keputusan sendiri, tetap malalui musyawarah, melalui
suara terbanyak berdasarkan demokrasi.Tidak ada ibu kepala
sekolah kami ini sifatnya kediktatoran.Segala sesuatu yang dibuat
selaluu di musyawarahkan terlebih dahulu.Jadi sebelum dia
melaksanakan perintah dia tetap koordinasikan dengan wakil.”
(Waka Kurikulum, 17 Juli 2020)
74
b. Bekerjasama dengan Stakeholders
Agar terciptanya pengadministrasian siswa yang baik, maka pihak
SMAN 10 Kota Jambi juga ikut melibatkan kerjasama yang solid dengan
stakeholder. Hal ini bertujuan agar diperoleh pengadministrasian yang
baik.
“Strategi yang ibu kepala sekolah lakukan ya kita selalu bekerja
saama dengan warga sekolah dan masyarakat agar pelaksanaan
manajemen berbasis sekolah kita ini berjalan gengan baik.
Kemudian bagaimana cara kita agar programprogram kita juga
berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang kita harapkan.”
(Waka Kurikulum, 19 Agustus 2020)
Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat dianalisis bahwa
kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja pencatatan
administrasi siswa di SMAN 10 Kota Jambi adalah dengan cara
meningkatkan komunikasi antar stakeholder dalam dunia pendidikan.
Terkait hal ini, maka komunikasi dapat dilakukan dengan pentahelics yaitu
antara lain: kalangan akademisi, kalangan birokrasi, kalangan pengusaha,
kalangan politisi, dan kalangan masyrakat.
Kerjasama dengan stakeholder juga bisa dilakukan dengan cara
mengikuti kerjasama dengan lembaga di luar sekolah untuk memberikan
materi pengayaan kepada staff admnistrasi sekolah di SMAN 10 Kota
Jambi agar mampu meningkatkan skill administrasi mereka di kemudian
hari melalui kegiatan seminar-seminar atau pelatihan, dan sejenisnya.
Kegiatan dalam kompetensi staff administrasi, yang utama adalah
perencanaan. Sebab, sebuah perencanaan yang ditata dengan baik akan
menentukan masa depan yang akan datang. Menurut kepala sekolah
SMAN 10 Kota Jambi, dalam upaya meningkatan kompetensi staf
administrasi yaitu dengan menggunakan rapat bersama di sekolah.
Perencanaan adalah kunci untuk mencapai masa depan. Melalui
perencanaan tersebut, maka disusunlah rencana pelatihan bagi majelis
guru, juga bagi staff administrasi di sekolah. Kegiatan pelatihan ini untuk
75
tujuan meningkatkan kualifikasi mereka dalam menjalankan tugas.
(Observasi 09 September 2020).
“Sebagai bahan kajian, lewat musyawarah tersebut, lalu kemudian
kita tindak lanjuti. Bagaimana caranya kita lihat jadwal, ada tidak
pelatihan khusus buat para guru kita, untuk petugas administrasi
kita juga perhatikan. Kita pihak sekolah berkoordinasi dengan
dinas terkait untuk menanyakan jadwal pelatihan dan lain hal. Jadi,
kalau ada langsung kita follow-up dan kita lanjutkan guru-guru,
tenaga administrasi semuanya kita kirim untuk mengikuti pelatihan
yang ada tadi.” (Kepala Sekolah, 09 Agustus 2020)
Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwasanya
masih ada upaya kepala sekolah untuk mengirim tenaga administrative ke
ruang-ruang pelatihan. Hal ini dilakukan untuk menunjang kualifikasi
mereka di masa mendatang.
Di samping hal itu, ada pula upaya membekali tenaga administrasi
sekolah dengan buku-buku bacaan bermutu yang dapat dibaca secara
mandiri oleh mereka di rumah untuk meningkatkan wawasan dan
kualifikasi merkeka. Hal ini ditujukan untuk memperkaya materi-materi
yang sudah mereka para tenaga administrasi dapati di seminar ataupun
pelatihan yang ada.
“Bahkan, saya juga memberikan buku-buku manajemen sekolah,
keasipan, dan meminjamkan kepada staff administrasi di sini untuk
membaca buku tersebut, paling tidak dengan demikian, maka staff
TU punya ilmu pengetahuan lagi setelah mendapatkannya lewat
seminar-seminar dan pelatihan yang sudah mereka jalankan.”
(Kepala Sekolah, 19 November 2020)
Berdasarkan keterangan di atas, dapat dianalisis dan diketahui
bahwasanya kepala sekolah kadangkala menyuruh staff TU nya untuk
membaca buku yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi kualifikasi
seorang tenaga pencatatan administrasi sekolah. Dengan demikian, ilmu
administrasi yang diperoleh lebih kaya dan dari sumber yang beragam
76
c. Pemanfaatan Anggaran Sekolah dengan Baik
Tertib administrasi siswa di SMAN 10 Kota Jambi juga
dipengaruhi oleh adanya aspek anggaran dana sekolah yang cukup
memadai untuk membiayai pengadministrasian tersebut.
“Kalau menurut saya faktor pendukung nya itu orang tua murid,
masyarakat, kita warga sekolah itu sendiri dan kita juga punya
anggaran yang cukup besar yang diberikan pemerintah, itu saya
rasa faktornya. Faktor penghambatnya mungkin dalam mengatasi
problematika yang berkenaan dengan masalah belajar yang dialami
siswa, maka guru harus meneliti hambataan-hambatan yang
dialami siswa saat belajar.” (Waka Kesiswaan, 20 Juli 2020)
Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwasanya
pemanfaatan anggaran juga menjadi variable kunci di dalam meningkatkan
performa SMAN 10 Kota Jambi di dalam pencatatan administrasi siswa di
sekolah tersebut. Anggaran yang dialokasi dengan efisien tentunya akan
menunjang segala kebutuhan sekolah dalam proses pencatatan
administrasi siswa sekolah tersebut. (Observasi tanggal 19 Oktober 2020)
Apan yang disamapaikan waka kesiswaan diatas di setujui oleh
komite sekolah yang memberikan komentas bahwasanya anggaran yang
diterima oleh pihak sekolah telah dicatat dan dialokasikan secar trasparan
dengan sebaik baiknya keteranagn ini peneliti dapatkan dari hasil
wawancara dengan komite sebagai berikut:
“Selaku komite memang kami diajak diskusi terkait dengan
rencana rencna bajeting khususnya yang menyangkut dengan
urusan kesiswaan seperti anggaran untuk pembelian baju seragam
dan pengadaan untuk meningkatkankerapian pengarsipan nama
siswa.
d. Kepala Sekolah Memotivasi Staff
Agar terwujudnya tata kelola administrasi siswa dengan baik, maka
kepala sekolah juga tampak memberikan motivasi dan pengarahan kepada
staff untuk bekerja dengan teliti dan rapi. Aplagi menyangkut data-data
siswa.
77
“Memberikan pengarahan tentang intropeksi tupoksi setiap
pegawai, memberikan contoh yang baik dalam tindakan/sikap
kepala sekolah, dan memberikan reward berupa pujian dan honor
tepat waktu.” (Kepala Sekolah, 19 Agustus 2020)
Komunikasi dan motivasi yang diberikan oleh Kepala Sekolah
tidak hanya di kegiatan formal melainkan pada saat kegiatan non-formal
juga kepala sekolah aktif memberikan semangat kepada staff nya.
(Observasi tanggal 10 Agustus 2020)
“Strategi yang kita lakukan adalah dengan melakukan pendekatan
kepada masyarakat dalam bentuk pertemuan formal dan nonformal,
kerja sama dengan warga sekolah, untuk membahas tentang aturan
sekolah dan persoalan kesiswaan.Memberikan pelatihan kepada
guru dan pegawai.Mensosialisasikan kepada guru-guru seperti apa
standar-standar yang ada pada maanjemen berbasis sekolah dan
pengadministrasian siswa yang idealnya itu bagaimana.” (Kepala
Sekolah, 19 Agustus 2020)
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dianalisis bahwa di
SMAN 10 Kota Jambi, memberikan pendekatan formal dan informal
kepada staff administrasi di sana untuk meningkatkan kapasitas dan
kualitas kerja mereka. Misalnya dengan melakukan diskusi dan rapat-rapat
evaluasi di sekolah.
“Untuk menegaskan kembali keterangan yang disampaikan oleh
kepala sekolah diatas peneliti kemudian melakukan cek silang
kepada beberapa siswa yang hasilnya adalah sebagai berikut:”saya
pernah menyaksikan lansung dimana bapak kepala sekolah kami
memberikan motivasi kepada stap tata usah melaksanakan tutugas
kearsipan secara propesional contohnya waktu upacar bendera
semasa seblum covid19 pernah kepala sekolah menyampaikan
amat yang ditujukan secar khusus kepada stap tata usaha agara
melayani dokuen kesiswaan dengan cepat,tepat dan mudah guna
menunjang efesiensi pengarsipa.” (Siswa, 11 agustus 2020)
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwasanya sikap kepala
sekolah sangatlah memain kan pranannya tidak hanya sekedar pimpinan
tapi sebagai motivator bagi bawahannya hal ini peneliti dapat berdasarkan
hasil wawancar dengan siswi lain sebagai berikut:
“Yang kami tau pak kepala sekolah kami ini ibuk nova dia adalah
sosok orang yang baik dan tidak hanya mengatur kami saja tetapi
78
sangat sering memotivasi kami dan guru guru yang ada disekolah
ini.kalau untuk memotivasi anak murid biasanya dialkukan
didalam kelas sedangkan kalau beliau memotivasi stap dilakukan
pada saat rapat maupun pada saat melakukan kegiatan Pembina
upacar disekolah.”(Siswi,20 November 2020)
e. Melangkapi Sarana dan Prasarana di Sekolah
Upaya lainnya yang dilakukan adalah dengan menfasilitasi staff
dan karyawan dengan sarana IT yang baik, sehingga pelaksanaan
pengadministrasian siswa dapat dilakukan dengan lebih efisien.
“Saya melakukan kerjasama dengan komite sekolah untuk
mengusulkan ke pemerintah provinsi melalalui RKA dan RKAS
untuk mengoptimalkan fasilitas pendidikan.Dan juga dibantu oleh
iuran orang tua murid berupa uang komite yang sudah disepakati
oleh sekolah dan komite dalam keputusan rapat yang telah
dilakukan. Alhamdulillah Sarana dan Prasarananya di sekolah kita
sudah cukup bagus, dan sudah menunjang proses belajar
mengajar.” (Kepala Sekolah, 09 September 2020)
Dari keterangan wawancara di atas, maka dapat dianalisis bahwa:
kondisi Sarana dan prasarana yang mendukung dan lengkap akan
memudahkan proses pembelajaran, karena dengan lengkapnya sarana dan
prasarana akan memberi variasi pada proses pembelajaran, secara khusus
ataupun pelaksanaan sistem pendidikan secara umum disekolah tersebut
tentunya. Karena itu apabila sarana dan prasarana kurang mendukung
maka penyelenggaraan atau pelaksanaan proses pengadministrasian siswa
di sekolah tidak dapat berjalan dengan baik. Demikian pula halnya dengan
lembaga pendidikan seperti SMA Negeri 10 Kota Jambi. (Observasi
tanggal 09 November 2020)
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Sekolah diatas
memang benar bahwasanya kepala sekolah telah upaya untuk melengkapi
sarana dan pesarana yang ada di SMA negeri 10 Kota jambi hal ini
dipertegas setelah melakukan wawancar dengan saklah seorang siswa yang
memberikan keterangan sebagai berikut:
“Memang benar pak semenjak saya sekolah sini Alhamdulillah
pasilitas yang disediakan boleh dikatan cukup memadai minsalnya
79
saja sarana ruangan tata usah cukup luas, ruangan olahraga yang
beragan yang dapat menunjang kami dalam mengembangkan bakat
dan minat siswa serta memudahkan petugas tata usaha dalam
mendata siswa siswa yang ada yang disekolah.” (siswa,10
septembar 2020)
Berdasarkan wawancara diatas dapat diketahui bahwasanya sarana
perasarana khususnya ruangan tata usah dipasilitasi dengan layak
dibuktikan dengan ruangan tata usaha yang luas dan memadai. Disamping
itu terdapat siswa lain bekomntar tentang kondidi tata usaha secara pasifik
yang mana hasil wawancaranya sebagai berikut:
Sepengetahuan kami pak sarana dan pesarana dalam ruangan tata
usaha ini sudah cukup baik banyak sekali pasilitas pasilitas yang
ada:lemari arsip yang dipungsikan untuk menyimpan dokumen
penting, ada sebuah satu computer yang berpungsi yang dipakai
untuk mencartat data bese penerimaan siswa baru satu buah rak
tinggi yang digunakan untuk menaroh surat surat alumni dari para
siswa yang telah lulus.” (Siswa, 12 juli 2020)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan penelitian yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting sebagai berikut:
1. Manajemen pelayanan administrasi kesiswaan di lingkup SMAN 10 Kota
Jambi secara umum telah dijalankan dengan baik. Adapun aspek-aspek
yang menjadi fokus pelayanan administrasi kesiswaan di sekolah tersebut
yaitu ada empat hal yang meliputi kegiatan: (a) pencatatan administrasi
penerimaan siswa baru (PPDB) yang didalamnya dilakukan pencatatan
dan pemetaan bakat/minat siswa, (b) pencatatan adminitrasi ketatausahaan
siswa yang mana termasuk pembukuan Buku Induk Siswa, (c) pencatatan
administrasi bimbingan dan konseling siswa termasuk menyediakan buku
sanksi siswa, serta (d) pencatatan administrasi prestasi belajar siswa
melalui raport semester.
2. Kendala yang dihadapi di dalam upaya peningkatan layanan administrasi
kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi terletak pada tiga hal saja, yaitu: (a)
Kurangnya jumlah kuantitas tenaga atau staff administrasi untuk melayani
pencatatan administrasi siswa yang begitu banyak; (b) Kompetensi
SDM/Staff yang perlu ditingkatkan untuk menyesuaikan dengan kemajuan
IT; (c) belum terpenuhinya kelengkapan sarana dan prasarana sekolah
yang modern dan memadai.
3. Upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam rangka peningkatan layanan
administrasi kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu dengan cara: (a) Membangun komunikasi antar warga
sekolah (kepala sekolah-majelis guru dan staff TU/administrasi; (b)
membangun kerjasama dengan stakeholder terkait serta mengikutsertakan
pelatihan administrasi bagi guru dan staff, (c) pemanfaatan anggaran
sekolah dengan bijaksana; dan (d) Kepala sekolah memotivasi staff dalam
bekerja khususnya dalam hal administrasi siswa.
81
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Disarankan agar pelayanan administrasi kesiswaan di SMAN 10 Kota
Jambi dipertahankan dan ditingkatkan guna menuju pelayanan yang
efisien untuk diakses oleh masing-masing pihak yang berkepentingan.
2. Disarankan agar sekolah meningkatkan kegiatan yang mengikut sertakan
manyarakat serta warga sekolah dengan terintegrasi dengan system online
berbasis aplikasi, sehingga pendataan administrasi siswa dapat diakses
dengan ekfektif.
3. Disarankan agar sekolah lebih melengkapai sarana dan prasarana di
SMAN 10 Kota Jambi guna menunjang kerja-kerja pencatatan
pengadministrasian sekolah dengan mudah.
C. Kata Penutup
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam karena atas petunjuk dan
Ridha-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segala usaha yang
maksimal, walaupun terdapat beberapa rintangan dan hambatan yang dihadapi
tetapi kesemuanya itu penulis anggap sebagai tantangan dalam meraih ilmu dan
kesuksesan.
Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnan dan mungkin terdapat beberapa kekeliruan yang penulis tidak sadari
sewaktu dalam penulisan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik
yang konstruktif dari seluruh pembaca guna penyempurnaan skripsi ini di masa
yang akan datang. Semoga apa yang dihasilkan oleh peneliti pada hari ini menjadi
suatu ibadah dalam mensyukuri nikmat Allah SWT. Akhir kata, peneliti tutup
dengan ucpan shalawat dan salam serta pujian bagi Rasulullah SAW.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Anonim. Al-Quran dan Terjemahnya. 2008 Bandung: Diponegoro,
Anonim Undang-undang RI Nomor 24 tahun 2018 tentang PERMEN DIKNAS.
Bandung: Citra Umbara, 2008
Abdul, 2014, Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Andi. Yogyakarta
Daryanto, 2013, administrasi dan Manajemen Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta
Depdiknas, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka.
Fahmi, 2010, Ilmu Pendidikan,Jakarta:Rineka Cipta.
Hasbullah, 2008, Dasar-dasar ilmu pendidikan,Jakarta:Raja Grafindo persada.
Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gaya Media.
Indrafachrudi, R. Soekarto, 2006, Bagaimana Pemimpin Sekolah yang Efektif.
Bogor : Ghalia Indonesia.
Kompri, 2016, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Muhaimin (2009), Manajemen Pendidikan, Jakarta: Predana Media Groub
M. Sobry Sutikno, 2012, Manajemen Pendidikan, Lombok: Holistica.
Nanang Fattah, 2008, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan
Sekolah, Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Suharsimi Arikunto, 1990, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan, Jakarta: Rajawali.
Mukhtar, 2007, Metode Penelitian dan Pendekatan Kualitatif, Jakarta: Bumi
Aksara.
Machali, Imam dan Didin Kurniadi, 2013, Manajemen Pendidikan Konsep dan
Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: 2013.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Suryobroto, 2004, Manajemen Pendidikan Disekolah,Jakarta:Rineka Cipta.
Sutrisno, 1986, Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.
Syaiful (2009), Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,
Bandung: Alfabeta
JURNAL
Amirudin. “Kinerja Pegawai Tata Usaha dengan Mutu Layanan Administrasi di
Madrasah.” Jurnal Kependidikan Islam. Vol. 7 No. 1. 2017
Rusmini the influence jurnal al-ta’lim vol 1 no 23. 2016
Rusmini pemberdayaan gender equlity vol.2 no.1 2016
PUBLIKASI ILMIAH
Indrayati, Yelli. “Partisipasi Layanan Administrasi dalam Mendukung Penerapan
Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Koto Kampar Ulu Desa Bandar Picak Kabuapten Kampar.” Skripsi Riau:
UIN SYarif Kasim, 2019.
Rohmah, Nia Tur. “Hubungan Kualitas Layanan Administrasi Kesiswaan dengan
Kepuasaan Peserta Didik di SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.” Skripsi.
Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2019.
Rusmini, peningkatan artikel ilmiyah, 2016
Hasjun, Dinda Angraeni. “Efektivitas Layanan Administrasi Kesiswaan dalam
Meningkatkan Mutu Manajememen Berbasis Sekolah di SD INPRES
Timbuseng Kabupaten Gowa.” Skripsi. Makasar: UIN Alauddin. 2017.
Andriani, Sri. “Analisis Kualitas Pelayanan Administrasi pada Madrasah Aliyah
Nahdhatul Ulama‟ 01 Banyuputih Kabupaten Batang.” Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang. 2015
Wicaksono, Abdul Halim. “Manajemen Kesiswaan dalam Mengembangkan
Potensi Peserta Didik Melalui Ekstrakurikuler (Studi Multikasus di
Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang dan SMA N 10 Malang Leadership
Academy.” Tesis. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2016
INTERNET
http://www.aanchoto.com/administrasi-layanan-khusus.htm
RIWAYAT HIDUP
Nama : Mustanir
Jenis Kelamin : Laki laki
Temapat/Tgl Lahir : Tiaro 04 Januari 1995
Alamat : Mendalo Indah, Valencia
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Email : [email protected]
No Kontak : +62 858-5128-7353
Jenjang Pendidikan Formal
1. SD/MI ( Desa Tiaro) : 2008
2. SMP/MTS ( 9 Merangin) : 2011
3. SMA/MA ( 10 Merangin) : 2014
4. S1 Jurusan UIN STS Jambi ( Prodi Manajemen Pendidikan Islam.) : 2021
Motto Hidup:
“Semakin banyak belajar semakin kita sadar bahwa masih banyak yang belum
kita ketahui.”
Jambi, Desember 2020
Penulis
MUSTANIR
NIM:161238
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Gambar 1 Suasana Gedung Sekolah SMAN 10 Kota Jambi
Gambar 2 Peneliti Melakukan Observasi di SMAN 10 Kota Jambi
Gambar 3 Peneliti Usai Mewawancarai Salah Seorang Guru Kelas
Gambar 4 Peneliti Bersama Salah Seorang Guru Kelas SMAN 10 Kota Jambi
Gambar 5 Peneliti Menggali Data melalui Informan: Guru dan Staff
SMAN 10 Kota Jambi
Gambar 6 Struktur Organisasi SMAN 10 Kota Jambi
Gambar 7 Peneliti Usai Melakukan Wawancara dengan Majelis Guru SMAN
10 Kota Jambi
Gambar 8 Tampak Bagian Depan Kantor SMAN 10 Kota Jambi
IPD
(INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA)
Instrumen pengumpulan data disusun untuk mengetahui dan menjadi
pedoman di dalam pengumpulan data di lapangan. Dalam IPD ini, peneliti
menyusun panduan untuk melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi di
lapangan (SMAN 10 Kota Jambi). Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
PEDOMAN OBSERVASI
Adapun yang akan penelit amati atau observasi di lapangan antara lain
beberapa hal yang terkait dengan:
A. Peneliti mengamati hal-hal yang berkaitan dengan tugas administrasi di
SMAN 10 Kota Jambi;
B. Peneliti mengamati kegiatan pencatatan administrasi di SMAN 10 Kota
Jambi;
C. Peneliti mengamati aspek kendala-kendala yang dihadapi dalam proses
administrasi di SMAN 10 Kota Jambi;
D. Peneliti mengamati apa saja yang menjadi upaya untuk mengatasi kendala
dalam pencatatan admnistrasi siwa di SMAN 10 Kota Jambi;
E. Peneliti mengamati proses pencatatan administrasi siswa dalam hal PPDB
(kegiatan penerimaan peserta didik baru);
F. Peneliti mengamati kerja-kerja pencatatan ketata usahaan di SMAN 10 Kota
Jambi;
G. Peneliti mengamati kegiatan pencatatan siswa yang terkait dengan kerja guru
konseling dan bimbingan di di SMAN 10 Kota Jambi;
H. Peneliti mengamati hal-hal yang terkait lainnya.
PEDOMAN WAWANCARA
Adapun aspek yang akan diwawancarai peneliti bagi ke dalam kategorisasi
subjek terwawancara. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
A. Kepala Sekolah
1. Apakah peranan kepala sekolah sebagai administrator di sekolah?
2. Bagaimana pelayanan administrasi di di sekolah?
3. Fasilitas apa saja yang disediakan guna mendukung proses kegiatan
belajar mengajar?
4. Bagaimana pihak di sekolah ini menjalin komunikasi dengan pihak
intrernal maupun eksternal?
5. Bagaimana keandalan atau kecepatan dan ketepatan dari pelayanan yang
diberikan oleh di sekolah ini?
6. Bagaimana bapak merespon atau menanggapi permintaan yang datang dari
siswa maupun guru?
7. Bagaimana sikap dan kemampuan dari tenaga administrasi sendiri di di
sekolah ini?
8. Apakah bentuk perhatian yang diberikan oleh pihak sekolah terhadap
pelayanan yang terkait dengan administrasi?
9. Apa saja kendala yang muncul dalam pelaksanaan tugas- tugas sebagai
administrator sekolah?
10. Apakah upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?
B. Waka Kurikulum
1. Apakah peranan tenaga administrasi sekolah dalam bidang akademik/
kurikulum di sekolah?
2. Apa saja tugas-tugas tenaga administrasi dibidang kurikulum?
3. Hambatan–hambatan yang muncul dalam pelaksanaan tugas administrasi
dalam bidang akademik?
4. Apakah peranan tenaga administrasi sekolah dalam bidang kesiswaan di di
sekolah?
5. Bagaimana tanggapan bapak ketika ada siswa yang membutuhkan bantuan
dalam kegiatannya?
6. Apakah pelayanan yang diberikan sudah tepat dan cepat?
7. Hambatan–hambatan yang muncul dalam pelaksanaan tugas administrasi
dalam bidang kesiswaan?
C. Peserta Didik
1. Menurut kamu bagaimana penampilan dari tenaga administrasi di sekolah?
2. Apakah fasilitas dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di di
sekolah ini dinilai telah memadai?
3. Apakah pelayanan yang diberikan sudah dapat diandalkan dilihat dari
kecepatan,ketepatan, dan dapat dipercaya?
4. Apakah pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh siswa?
5. Apakah informasi yang disampaikan dari awal sampai akhir benar dan
dapat dipercaya?
6. Bagaimana respon dari petugas administrasi jika kalian membutuhkan
sesuatu atau membutuhkan bantuan?
7. Bagaimana tanggapan karyawan jika ada keluhan dari peserta didik?
8. Bagaimana jaminan dari pelayanan yang diberikan?
PEDOMAN DOKUMENTASI
Terkait dengan peanduan dokumentasi dalam skripsi ini, peneliti susun
dalam poin-poin di bawah ini:
A. Peneliti mendokumentasikan hasil kunjungan penelitian ke SMAN 10 Kota
Jambi;
B. Peneliti mendokumentasikan moment wawancara dan berjumpa dengan
informan di SMAN 10 Kota Jambi;
C. Peneliti mendokumentasikan keadaan sarana dan prasarana yang ada di
SMAN 10 Kota Jambi;
D. Peneliti mendokumentasikan hal-hal yang dipandang perlu dan relevan.
JADWAL PENELTIAN
No
Jenis Kegiatan
Penelitian
TAHUN 2020
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan proposal
2 Izin Seminar peoposal
3 Seminar proposal
4 Perbaikan proposal
5 Pengurusan izin riset
6 Riset lapangan
7 Pengolahan data
8 Penulisan skripsi
9 Perbaikan dan bimbingan
10 Ujian skripsi