MANAJEMEN PELAYANAN ADMINISTRASI KESISWAAN DI SEKOLAH …

108
MANAJEMEN PELAYANAN ADMINISTRASI KESISWAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 KOTA JAMBI SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam ada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi Oleh: MUSTANIR NIM: TK. 161238 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2020

Transcript of MANAJEMEN PELAYANAN ADMINISTRASI KESISWAAN DI SEKOLAH …

MANAJEMEN PELAYANAN ADMINISTRASI KESISWAAN

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

10 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam ada

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Oleh:

MUSTANIR

NIM: TK. 161238

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2020

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-

Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

PERSETUJUAN SKRIPSI

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 26-12-2020 R-0 - 1 dari 2

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di -

Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan arahan sekaligus

mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku

pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama : Mustanir

NIM : TK161238

Jurusan/Prodi : Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Judul Skripsi :

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

Manajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu. Dengan ini kami

harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera di

munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 12 Desember 2020

Pembimbing I

DR. Rusmini, S. Ag., M. Pd. I

NIP. 19780606200501 2 008

Manajemen Pelayanan Administrasi Kesiswaan di

Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat :Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi. Jl. Jambi-

Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363

PERSETUJUAN SKRIPSI

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 26-12-2020 R-0 - 2 dari 2

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di -

Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan arahan sekaligus

mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku

pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara :

Nama : Mustanir

NIM : TK161238

Jurusan/Prodi : Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Judul Skripsi :

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

Manajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu. Dengan ini kami

harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera di

munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 12 Desember 2020

Pembimbing II

Bawaihi, S. Ag., M. Pd. I

NIP. 19581228198902 1 002

Manajemen Pelayanan Administrasi Kesiswaan di

Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi

iv

v

KEMENTERIAN AGAMA RI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JL. Jambi-Muaro Bulian KM. 16 Simpang Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Telp./Fax : (0741) 583183 – 584118 website : www.iainjambi.ac.id

PERNYATAAN ORISIONALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang susun sebagai

syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) dari Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, seluruhnya merupakan

hasil karya saya sendiri, yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah

dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika

penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagaian skripsi bukan

hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat di dalam bagian-

bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan dan

perundang_perundangan yang berlaku.

Jambi, 12 Desember 2020

vi

MOTTO

: ايحشر﴿ تعولىى بوا خبيس للهٱ إى للهٱ تقىاٱو لغد قدهت ها فط ولتظس للهٱ تقىاٱ ءاهىا لرييٱ ي أيها

٨١﴾

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya

untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(Anonim, 2008 : 545)

vii

ABSTRAK

Mustanir (NIM: 161238) Manajemen Pelayanan Administrasi Kesiswaan di

Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi. Skripsi. FTK UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

Tata usaha memegang peranan penting dan menentukan segala keterangan yang

menyangkup kegiatan organisasi secara teratur dicatat dan dihimpun, karena itu

sekolah harus memiliki kemampuan administrasi yang baik. Kemampuan

administrasi tersebut berkaitan dengan kegiatan dalam melakukan percatatan dan

pengolahan data bagi segala sesuatu yang terjadi di sekolah untuk dipergunakan

sebagai bahan keterangan dan pengambilan keputusan bagi pimpinan dan

stakeholder. Untuk mendalami permasalahan di atas, maka tulisan ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya berupa:

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penggalian data di

lapangan, diperoleh temuan sebagai berikut: (1) Implementasi Pelayanan

Administrasi Kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi secara umum telah dijalankan

dengan baik. Adapun aspek-aspek yang menjadi fokus pelayanan administrasi

kesiswaan yaitu ada empat hal: (a) pencatatan administrasi penerimaan siswa

(PPDB) yang didalamnya dilakukan pencatatan dan pemetaan bakat/minat siswa,

(b) pencatatan adminitrasi ketatausahaan siswa yang mana termasuk pembukuan

Buku Induk Siswa, (c) pencatatan administrasi bimbingan dan konseling siswa

termasuk menyediakan buku sanksi siswa, serta (d) pencatatan administrasi

prestasi belajar siswa melalui raport tahunan. (2) Proses Upaya Peningkatan

Layanan Administrasi Kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi Membangun

Komunikasi Antar Warga Sekolah dilakukan dengan berbagai cara yaitu: (a)

Membangun komunikasi antar warga sekolah; (b) membangun kerjasama dengan

stakeholder terkait, (c) pemanfaatan anggaran sekolah dengan bijaksana; dan (d)

Kepala sekolah memotivasi staff dalam bekerja. (3) Kendala dalam Proses

Peningkatan Layanan Administrasi Kesiswaan di 3. SMAN 10 Kota Jambi hanya

pada dua hal saja, yaitu: (a) Kurangnya jumlah kuantitas tenaga atau staff untuk

melayani pencatatan administrasi siswa yang begitu banyak; (b) Kompetensi

SDM/Staff yang perlu ditingkatkan untuk menyesuaikan dengan kemajuan IT; (c)

belum terpenuhinya kelengkapan sarana dan prasarana sekolah.

Kata kunci: Manajemen, Pelayanan, Administrasi, Kesiswaan.

viii

ABSTRACT

Mustanir (NIM: 161238) Student Administration Service Management at State

Senior High School 10 Jambi City. Essay. FTK UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

Administration plays an important role and determines that all information that

covers organizational activities is regularly recorded and compiled, therefore

schools must have good administrative skills. This administrative capability is

related to activities in recording and processing data for everything that happens

in schools to be used as information and decision making for leaders and

stakeholders. To explore the above problems, this paper uses a qualitative

approach with data collection techniques in the form of: observation, interviews,

and documentation. Based on the results of extracting data in the field, the

following findings were obtained: (1) Implementation of Student Administration

Services at SMAN 10 Jambi City has generally been carried out well. The aspects

that are the focus of student administration services, namely four things: (a)

registration of student admissions administration (PPDB) in which the recording

and mapping of students' talents / interests is carried out, (b) administrative

records of student administration which includes student registration books. , (c)

administrative records of student guidance and counseling including providing

student sanctions books, and (d) administrative records of student learning

achievement through annual report cards. (2) Efforts to Improve Student

Administration Services at SMAN 10 Jambi City Building Communication among

School Members is carried out in various ways, namely: (a) Building

communication between school members; (b) build cooperation with relevant

stakeholders, (c) use the school budget wisely; and (d) The principal motivates

staff to work. (3) Constraints in the Process of Improving Student Administration

Services at 3. SMAN 10 Jambi City only on two things, namely: (a) The lack of the

number of personnel or staff to serve the large number of student administrative

records; (b) HR / Staff competencies that need to be improved to adapt to IT

progress; (c) the completeness of school facilities and infrastructure has not been

fulfilled.

Keywords: Management, Service, Administration, Student.

ix

PERSEMBAHAN

Sebagai tanda bakti, hormat, cinta maupun s ayang dan rasa terimakasih yang tiada terhingga

kupersembahkan skripsi ini sebagai persembahan kecil ini untuk Ibundaku yang sangatku

sayang bernama Nurbaiti dan Ayahanda yang sangatku sayangi bernama Sakaruddin

yang telah memberikan kasih sayang, do’a yang selalu ayah dan ibu kirimkan untukku disetiap sujud dalam sholat kalian, segala

dukungan dan kasih sayang yang tiada terhingga. Ketika dunia menutup pintunya padaku,

ayah dan ibu membuka lengannya untuku. Ketika orang-orang menutup telinga mereka untukku, mereka

berdua membuka hati untukku. Terima kasih karena selalu ada untukku. Semoga ini langkah awal untuk membuat

ayah dan ibu bahagia.

x

KATA PENGANTAR

بسن الله السحوي السحين

Assalamu’alaikum. Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas ridhanya hingga

skripsi ini dapat dirampungakan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa

risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultahn Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari pihak yang

memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini

penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi, MA, PhD Selaku Rektor UIN

SulthanThahaSaifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadhilah Husen, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Rusmini,S.Ag.,M.P.I selaku Dosen Pembimbing I dan bapak

Bawaihi S.Ag.,M.pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Mahmud MY, S.Ag, M.Pd selaku ketua Jurusan Manajemen

Pendidikan Islam

5. Ibu nova deswita S.Pd. selaku kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri

10 kota Jambi yang memberikan kemudahan pada penulis dalam

memperoleh data di lapangan.

6. Siswa/Siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 10 kota Jambi yang telah

membantu penulis dalam memperoleh data lapangan.

xi

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb

Jambi, Desember 2020

Penulis,

Mustanir

TK. 161238

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................................. iv

MOTTO ............................................................................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ..................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7

A. Kajian Teoritik ....................................................................................... 7

B. Studi Relevan ......................................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 27

A. Pendekatan Penelitian ............................................................................ 27

B. Setting dan Subjek Penelitian................................................................. 28

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 30

E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 33

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................... 36

xiii

BAB IV TEMUAN PENELITIAN ................................................................. 38

A. Temuan Umum....................................................................................... 38

1. Gambaran Sekolah SMAN 10 Kota Jambi ...................................... 39

2. Visi dan Misi SMAN 10 Kota Jambi ............................................... 39

3. Keadaan Kurikulum SMAN 10 Kota Jambi .................................... 40

4. Struktur Organisasi SMAN 10 Kota Jambi ...................................... 42

5. Keadaan Tenaga Pendidik SMAN 10 Kota Jambi ........................... 43

6. Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 10 Kota Jambi .................... 51

B. Temuan Khusus ...................................................................................... 58

1. Implementasi Pelayanan Administrasi Kesiswaan di SMAN

10 Kota Jambi .................................................................................. 58

2. Kendala Dalam Peroses Peningkatan Layanan Administrasi

Kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi ............................................... 68

3. Proses Upaya Peningkatan Administrasi Kesiswaan di

SMAN 10 Kota Jambi ...................................................................... 72

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 80

A. Kesimpulan ............................................................................................ 80

B. Saran-saran ............................................................................................. 81

C. Kata Penutup .......................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... 84

LAMPIRAN ...................................................................................................... 85

xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

1 2 3

Tidak dilambangkan ا

B ب

T ت

Ts ث

J ج

ḥ ح h (titik bawah)

Kh خ

D د

Dz ذ

R ز

Z ش

S ض

Sy ش

ṣ ص s (titik bawah)

ḍ ض d (titik bawah)

ṭ ط t (titik bawah)

ẓ ظ z (titik bawah)

Koma terbalik di „ ع

atas

Gh غ

F ف

Q ق

K ك

L ل

M م

N ى

W و

H ھ

La لا

Apostrop ء

Y ي

1. Vokal Tunggal

Tanda Huruf Latin Keterangan

A -

I -

- U ۥ

xv

2. Vokal Rangkap

Tanda Huruf Latin Keterangan

- Ay ي .....

- Aw و .....

Contoh: حسيه : Husayn

3. Maddah

Tanda Huruf Latin Keterangan

 a dan garis di atas ا

Î i dan garis di atas لى

Û u dan garis di atas لى

4. Ta‟ Marbutah

لوديةالوىزةا : al-Madînah al-Munawwarah

Fâtimah : فاطوة

Wizârat al-Tarbîyah : ىشاسةالتزبية

5. Shaddah

Rabbana : زبا

Nazzala : صل

6. Kata Sandang

al-Syams : الضوص

al-Qalam : القلم

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakikatnya memiliki fungsi dan peranan yang sangat

penting dalam kehidupan manusia karena dengan pendidikan, pengetahuan dan

keterampilan manusia dapat berkembang. Tujuan pendidikan salah satunya adalah

untuk menghasilkan generasi yang berkualitas agar dapat bersaing diera

perkembangan zaman. Hakikat pendidikan juga terdapat dalam Undang-undang

RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan tujuan pendidikan. Oleh

karena itu, faktor penting yang mempengaruhi terbentuknya potensi diri peserta

didik secara aktif merupakan suatu pendidikan dalam mengelola proses

pembelajaran (UU SISDIKNAS, 2003. Hal. 34).

Merosotnya mutu pendidikan di Indonesia secara umum dan mutu

pendidikan tinggi secara spesifik di lihat dari prespektif makro dapat disebabkan

oleh buruknya sistem pendidikan nasional).Dalam perspektif makro banyak faktor

yang mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya faktor kurikulum, kebijakan

pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi teknologi informasi dan komunikasi

dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar

dikelas, dilaboratorium, dan di kancah belajar lainnya melalui fasilitas internet,

aplikasi metode, strategi, dan pendekatan pendidikan yang mutakhir dan modern,

metode evaluasi pendidikan yang tepat, biaya pendidikan yang memadai,

manajemen pendidikan yang dilaksanakan secara profesional, sumberdaya

manusia para pelaku pendidikan yang terlatih, berpengetahuan, berpengalaman,

dan profesional. Sehingga tujuan pendidikan yang ada di Indonesia dapat tercapai

(Abdul, 2014. Hal. 56).

2

Dengan melihat tujuan nasional tersebut diatas, maka sekolah sebagai

lembaga pendidikan formal, harus melakukan upaya pengolahan administrasi

termasuk administrasi kesiswaan. Pencapaian tujuan nasional dapat terwujud

secara maksimal. Mengingat administrasi pendidikan termasuk administrasi

kesiswaan sebagai suatu proses yang di dalamnya tersirat misi kemanusiaan yang

sangat tinggi nilainya. Misi itu berupa usaha untuk manusia menjalankan dan

membudayakan melalui proses kerjasama yang disebut pendidikan, sehingga

dikatakan bahwa salah satu indikator penilaian berhasil tidaknya suatu lembaga

pendidikan adalah bagaimana pengelolaan administrasi pendidikan termasuk

administrasi kesiswaan pada sekolah tersebut. Hal tersebut karena sekolah

mencakup beberapa komponen. Sulaiman Samad dalam buku Profesi Keguruan

mengemukakan bahwa sekolah sebagai suatu sistem yang terdiri dari beberapa

komponen atau subsistem. Komponen-komponen sekolah itu adalah siswa, tenaga

kependidikan, kurikulum, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah

dengan masyarakat dan layanan khusus sehingga memerlukan pengelolaan secara

profesional (Daryanto, 2013. Hal. 90).

Dalam ruang lingkup ini kepala sekolah, guru, administrator, dan tenaga

tenaga pendidikan lainnya memegang peranan penting didalam pengelolaan

pendidikan untuk menciptakan kualitas proses dan pencapaian hasil pendidikan

(Fahmi, 2010).

Administrasi dapat diartikan sebagai peroses pengelolaan sumber daya

untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien atau proses prencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengentrolan sumber daya manusia dan

sumber daya yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif

dan efesien (Sugiyono, 2003. Hal. 32).

Proses pendidikan dan pengajaran pada suatu lembaga pendidikan sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya adalah tenaga

administrasi sekolah (TAS) yang memiliki tugas untuk menangani urusan

administrasi di sekolah. Apabila mereka tidak dapat melaksanakan pekerjaan

dengan baik, terampil dan mengetahui apa yang menjadi tugasnya maka pekerjaan

administrasi di sekolah tidak akan berjalan dengan baik.

3

Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) adalah memberikan layanan

administratif bagi beroperasinya sistem persekolahan. Layanan administratif yang

dimaksud identik dengan istilah “administrative management “ yaitu istilah yang

digunakan untuk mencangkup semua proses penyelenggaraan yang melancarkan

pelaksanaan tugas pucuk pimpinan dalam mencapai tujuan (Periata, 2003. Hal.

28).

Tata usaha memegang peranan penting dan menentukan segala keterangan

yang menyangkup kegiatan organisasi secara teratur dicatat dan dihimpun, karena

itu TAS harus memiliki kemampuan administrasi yang baik. Kemampuan

administrasi tersebut berkaitan dengan kegiatan dalam melakukan percatatan dan

pengolahan data bagi segala sesuatu yang terjadi di sekolah untuk dipergunakan

sebagai bahan keterangan dan pengambilan keputusan bagi pimpinan dan

stakeholder.

Berdasarkan grand tour yang peneliti lakukan di lapangan ditemukan

bahwa manajemen layanan administrasi di SMAN 10 Kota Jambi masih belum

bisa dikatakan maksimal, karena masih banyak layanan yang belum terpenuhi.

Hal ini terlihat dari beberapa indikator yang menunjukkan bahwa masih

rendahnya mutu tenaga administrasi sekolah termasuk kinerja tata usaha,

sebagaimana dijelaskan dalam empat indikator berikut ini: (1) Pegawai tata usaha

lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengerjakan tugas rutin

dibandingkan untuk menorehkan perestasi kerja yang lebih baik, (2) Rendahnya

disiplin, loyalitas dan tanggung jawab pegawai tata usaha sekolah termasuk tata

usaha dalam menjalankan tugas tugas mereka di sekolah (3) Belum terdatanya

dengan baik alumni sekolah; (4) Belum semua fasilitas pendataan siswa di

sekolah dihubungkan dengan system digital. (Observasi tanggal 01 Juli 2020)

Dalam kegiatan observasi di lapangan, peneliti menemukan sebagian staff

TU di SMAN 10 Kota Jambi hanya sekedar melakukan kegiatan yang sesuai

dengan tanggung jawabanya saja, dan bahkan terkesan hanya sekedar melapaskan

tanggung jawab. Pekerjaan dilakukan dengan tidak melakukan inovasi yang

positif. Hal ini tentu hanya akan membuat pelayanan menjadi membosankan dan

4

monoton saja, sehingga tidak tercapai efisiensi kerja. (Observasi tanggal 02 Juli

2020).

Masih dalam kegiatan observasi lapangan berikutnya, peneliti

mendapatkan informasi bahwa pelyanan masih dilakukan dengan sebagian besar

menggunakan system offline, dan tidak masuk dalam system online, sehingga

adanya target-target pelayanan yang molor dan tidak selesai tepat waktu, padahal

ada banyak agenda lain yang juga harus dikerjakan oleh TU. (Observasi tanggal

03 Juli 2020).

Kemudian, berdasarkan pendalaman yang peneliti lakukan melalui

observasi di perpustakaan, diperoleh informasi bahwasanya ruangan perpustakaan

belum diisi oleh pihak-pihak yang berkomeptensi atau memiliki latar belakang

sarjana perpustakaan. Sehingga pelayanan buku referensi di SMAN 10 Kota

Jambi juga masih perlu mendapatkan pembenahan yang terukur lewat penelitian

dan lain sebagainya. (Observasi tanggal 10 Juli 2020).

Mengingat begitu urgent-nya posisi manajemen administrasi kesiswaan di

dalam sebuah lembaga pendidikan, termasuk di SMAN 10 Kota Jambi, maka

dipandang perlu dilakukan penelitian ilmiah untuk menguraikan problem di

lapangan, sehingga ditemukan solusi bagi perbaikan dan bonafisititas SMAN 10

Kota Jambi sebagai sebuah institusi pendidikan yang diharapkan dapat

menerdaskan kehidupan bangsa.

Maka bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul: “Manajemen Pelayanan

Administrasi Kesiswaan di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi.”

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan pokok persoalan apa yang terjadi pusat

perhatian dalam penelitian, fokus penelitian membantu bagi peneliti yang

menggunakan pendekatan kualitatif untuk membuat keputusan agar membuang

atau menyimpan informasi yang diperoleh. Fokus pada penelitian ini adalah

tentang peningkatan pelayanan administrasi kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi.

Kemudian, dari sisi lokasinya, dibatasi hanya di SMAN 10 Kota Jambi, karena

berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti, terdapat keunikan

5

dalam manajemen administrasi kesiswaan yang ada di sekolah tersebut.

Sedangkan dari sisi waktunya, penelitian ini fokus pada tahun ajaran 2019/2020

saja, dikarenakan pertimbangan kontekstualitas dengan objek yang diamati.

C. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi pokok permasalahan di dalam penelitian ini adalah

tentang bagaimanakah manajemen pihak sekolah di dalam meningkatkan

pelayanan administrasi kesisiwaan di SMAN 10 Kota Jambi? Untuk menjawab

pertanyaan pokok tersebut, maka disusunlah rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi pelayanan administrasi kesiswaan di SMAN 10

Kota Jambi?

2. Apa saja kendala dalam proses peningkatan layanan administrasi

kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi?

3. Bagaimana proses peningkatan layanan administrasi kesiswaan di SMAN

10 Kota Jambi?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan pokok penelitian ini adalah untuk mengemukakan upaya

manajemen yang telah dilakukan oleh pihak sekolah di dalam meningkatkan

pelayanan administrasi kesisiwaan di SMAN 10 Kota Jambi. Adapun tujuan

penelitian ini secara spesifik adalah sebagai berikut:

a. Untuk menguraikan implementasi pelayanan administrasi kesiswaan di

SMAN 10 Kota Jambi.

b. Untuk mengetahui kendala dalam proses peningkatan layanan

administrasi kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi.

c. Untuk mendeskripsikan proses peningkatan layanan administrasi

kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu kegunaan

secara teoritis dan kegunaan secara praktis. Adapun penjelasannya adalah

sebagai berikut ini:

6

a. Kegunaan Teoritis

Kegunaan penelitian ini secara praktis antara lain dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1) Secara teoritis kegunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat

membantu kontribusi pemikiran bagi semua pihak, akan pentingnya

peningkatan layanan administrasi kesiswaan;

2) Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan studi relevan bagi kalangan

peneliti di masa yang akan dating;

3) Diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan disukusi di kalangan

akemdik dan praktisi, khususnya yang konsen dengan penelitian

manajemen pendidikan.

b. Kegunaan Praktis

Kegunaan penelitian ini dari segi praktisnya adalah sebagai

berikut:

1) Secara praktis kegunaan hasil penelitian ini adalah untuk

menembah wawasan dan informasi bagi penulis dalam masalah

dalam peningkatan layanan administrasi kesiswaan.

2) Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program serjana Strata

Satu dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam di FTK UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

Dalam tinjauan ini, penulis membahas teori yang erat hubungannya

dengan permasalahan yang akan dibahas dan landasan dasar penulis dan

penelitian.

1. Konsep tentang Manajemen

Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “managment” terbawa

oleh derasnya arus penambahan kata punggut ke dalam bahasa Indonesia,

istilah Inggris tersebut lalu di Indonesiakan menjadi “manajemen” atau

“manejemen”.

Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manus yang

berarti tangan dan agree berarti melakukan. Kata-kata itu digabungkan

menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Managere

diterjemahkan kedalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage,

dengan kata benda management, dan manager untuk melakukan kegiatan

manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam bahsa Indonesia

menjadi manajemen atau pengelolaan. (Usman, 2008. Hal. 4)

Asal kata pengelolaan adalah kelola ditamah awalan “pe” dan akhiran

“an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah manajemen yang berarti

ketatalaksanaan atau tata pimpinan. Secara harfiah, pengelolaan adalah proses

yang memberikan pengawasan pada semua hal yang berkaitan dalam

pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan. Nanang Fattah, berpendapat

bahwa: “Proses pengelolaan terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan

oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu perencanaan (planning),

pengorganisasian (Organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan

(controlling). Oleh karena itu pengelolaan diartikan sebagai proses

merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan upaya

organisasi dengan segaka aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara

efektif dan efesien.” (Fattah, 2004. Hal.1).

8

2. Manajemen Layanan

Secara etimilogi pelayanan berasal dari kata layan yang berarti

membantu menyiapkan/mengurus apa-apa yang diperlukan seseorang,

kemudian pelayanan dapat diartikan sebagai; perihal/cara melayani;

servis/jasa; sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. (Hardiansyah, 2011

Hal. 11).

Layanan adalah memberi pelayanan secara khusus kepada siswa atau

suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar

mengajar di kelas. Tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para

siswamnya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.

(http://www.aancho.com)

Dari uraian tersebut, maka pelayanan dapat diartikan sebagai aktifitas

yang diberikan untuk membantu, menyiapkan dan mengurus baik itu berupa

barang atau jasa dari suatu pihak kepada pihak lain yaitu dari sekolah kepada

siswa.

Dari kedua pengertian manajemen dan layanan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa manajemen layanan adalah suatu usaha untuk

manage(mengatur) organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara

efektif dan efesien dalam membantu, menyiapkan dan mengurus baik berupa

barang atau jasa dari satu pihak kepada pihak lain.

Bahwa pelayanan dilakukan tiada lain untuk memberikan kepuasan

bagi pengguna jasa, karena itu penyelenggaraannya secara niscaya

membutuhkan prinsip pelayanan. Dengan kata lain, dalam memberikan

pelayanan, instansi penyedia pelayanan harus memperhatikan prinsip

pelayanan. Di dalam manajemen layanan pendidikan terdapat beberapa

prinsip-prinsip yaitu diantaranya. (http://www.aancho.com)

a. Kesederhanaan Sederhana prosedurnya, tidak berbelit-belit, mudah

dipahami dan dilaksanakan. Misal, prosedur pembayaran uang atau

iuran sekolah, prosedur peminjaman buku di perpustakaan dan lain-

lain.

9

b. Kejelasan. Jelas dalam hal persyaratan teknis dan administrative, unit

kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam

memberikan layanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam

pelaksanaan layanan, serta rincian biaya dan tata cara pembayarannya.

Misalnya dalam kegiatan penerimaan siswa baru.

c. Kepastian waktu Dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah

ditentukan. Misalnya batas waktu pembayaran keperluan sekolah.

d. Akurasi Akurasi yang dimaksud adalah produk layanannya bisa

diterima dengan benar, tepat dan sah. Misalnya pemberian kwitansi

lunas bagi siswa yang melunasi biaya pendidikan.

e. Keamanan Aman yang dimaksud adalah berkaitan dengan proses dan

produknya memberikan rasa aman dan kepastian hukum. Misal

berkaitan dengan status akreditasi lembaga sekolah tersebut. Demikian

pula dengan kualitas para pengajarnya.

f. Tanggung jawab Lembaga penyelenggara pendidikan Islam hendaknya

bertanggungjawab atas penyelenggaraan layanan dan penyelesaian

persoalan yang timbul. Misal layanan dalam hal keamanan kendaraan

siswa atau mahasiswa lembaga tersebut.

g. Kelengkapan sarana dan prasarana Tersedia sarana dan prasarana

pendidikan, peralatan praktikum dan pendukung lainnya yang

memadai, internet, penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan

informatika, kamar mandi, masjid, AC bila mampu dan lain-lain.

h. Kemudahan akses Tempat, lokasi layanan, mudah dijangkau dan dapat

memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika. Misal

keberadaan perpustakaan berada ditengah-tengah kampus sehingga

semua mahasiswa merasakan jarak yang sama untuk menuju

perpustakaan.

i. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan pemberi layanan. Manajer

dan pegawai lainnya hendaknya bersikap disiplin, santun, serta ikhlas.

j. Kenyamanan Lingkungan layanan harus tertib, teratur, nyaman, bersih,

rapi, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung layanan.

10

Karena aktifitas pendidikan sebenarnya adalah aktifitas layanan maka

kenyamanan suasana ini harus dirasakan oleh semua anak didik. Selain

itu manajer pendidikan juga harus memberikan rasa nyaman kepada

pegawainya yang hendak berkonsultasi dengannya. (Machali, 2013.

Hal. 36)

3. Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepemimpinan sering disebut leader dari akar kata to lead dan

kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Dalam kata kerja to lead

tersebut terkandung dalam beberapa makna yang saling berhubungan erat

yaitu, bergerak lebih cepat, berjalan ke depan, mengambil langkah pertama,

berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan pokiran atau pendapat orang

lain, membimbing, menuntut, dan menggerakan orang lain melalui

pengaruhnya (Suprayogo, 1999, Hal.161).

Rusmini mendifinisikan tentang kepemimpinan adalah sebuah skill

adapun peryataan lengkap beliau adalah leadership is defined as the abilyty

and skill of a person who served as leader to influence the behavior of others,

especially subordinates, to think and act in such a way that through positive

behavior, he gives real contribution in achieving the scool goals (rivai and

murni, 2009). The role of leaders as agents of change is one that needs to be

develoved to omprove the quality of scool service is determined by how a

leader perform their duties and how he or she affect their subordinates to

work proprly in accordance with what is desired to achiave the school goals.

(rusmini, 2016, hal 53)

Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam menentukan berhasil

tidaknya suatu organisasi, karena menyangkut perilaku seorang pemimpin

dalam rangka mempengaruhi para pegawai/karyawannya, sehingga para

pegawai mau bekerja sama dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.

Kepemimpinan berfungsi sebagai tindakan yang dilakukan pemimpin dalam

upaya menggerakan bawahan agar berbuat sesuatu guna menyukseskan

program-program yang dirumuskan.

11

Dalam islam istilah kepemimpinan dikenal dengan istilah khalifah dan

ulil amri. Kata khalifah mengandung makna ganda. Di suatu pihak khalifah di

artikan sebagai kepala Negara dalam pemerintahan, di lain pihak Khalifah

diartikan sebagai wakil tuhan di muka bumi. Yang di maksud wakil tuhan itu

bisa dua macam, pertama yang di wujudkan dalam jabatan.Kedua fungsi

manusia itu sendiri d muka bumi sebagai ciptaan Tuhan.(Modjiono, 2002,

hal.10).

Menurut M. surya adalah suatu proses guna mempengaruhi kegiatan

kelompok supaya teratur dalam tugas dan usahanya untuk merumuskan dan

mencapai tujuan ( Rohani dan Ahmadi, 1991, hal. 87). Menurut sujanto

(2009:68) kepemimpinan yaitu perilaku seorang pemimpin untuk

mengarahkan, mempengaruhi, dan menjelaskan kepada bawahan, berinisiasi,

memelihara kekompakan kelompok, sikap konsisten agar setiap anggota dapat

memberikan sumbangan secara efektif kepada organisasi demi tercapainya

tujuan.

Kepemimpinan adalah suatu pokok dari keinginan manusia yang besar

untuk menggerakan potensi organisasi, kepemimpinan juga salah satu penjelas

yang paling popular untuk keberhasilan atau kegagalan suatu

organisasi.Artinya organisasi sekolah atau institusi pendidikan jika dinyatakan

berhasil dan gagal factor penentunya utamanya adalah

kepemimpinannya.Kepemimpinan yang kuat dan tangguh serta memiliki

komitmen yang kuat didialam menyelenggarakan program organisasi amat

diperlukan dalam suatu organisasi.Weber menjelaskan kepemimpinan adalah

suatu kegiatan dalam mimbimbing suatu kelompok sedemikian rupa

sehinggah tercapainya tujuan kelompok itu yang merupakan tujuan bersama.

Kepemimpinan merupakan sebuah proses atau sejumlah aksi dimana

satu orang atau lebih menggunakan pengaruh, wewenang atau kekuasaan

terhadap orang lain dalam menggerakan system social guna mencapai tujuan

system social.(Sagala,2009,hal.145).praktik kepemimpinan berkaitan dengan

mempengaruhi tingkah laku dan perasaan orang lain baik secara individual

maupun kelompok dalam arahan tertentu, sehingga melalui proses

12

kepemimpinan dapat membantu mengarahkan orang dan ide-ide yang telah

difikirkan bersama agar terwujud dan teraplikasi dengan baik. Nanang Fattah

menyebut bahwa kepemimpinan dalam suatu kegiatan atau tindakan seseorang

yang mempunyai kemampuan memengaruhi perilaku orang lain dalam

kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.

Menurut Daft dalam Priyono (2003:50) kepemimpinan di definisikan

sebagai,” kemampuan mempengaruhi orang lain yang mengarahkan pada

pencapaian tujuan.dari definisi kepemimpinan dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan adalah merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin

menggunakan pengaruhnya untuk mencapai tujuan organisasi melalui

hubungan yang baik dengan bawahan.(Priyono, 2007, hal.45).

Kepala sekolah atau kepala madrasah suatu personel sekolah/madrasah

yang membimbing dan memimiliki tanggung jawab bersama anggota lain

untuk mencapai tujuan. Kepala sekolah secara resmi diangkat oleh pihak

atasan, kepala sekolah ini disebut pemimpin resmi atau official

leader.(Helmawati, 2014, hal.17).

Sebagai pemimpin di sebuah lembaga pendidikan hendaknya

mementingkan apa yang di butuhkan masyarakat dan yang di butuhkan dalam

organisasi tersebut agar mercapai tujuan yang diinginkan. Seperti

mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler agar minat dan bakat siswa di

sekolah bisa dikembangkan dengan baik. Sebagaimana dijelaskan dalam

Alqur‟an surah An-nisa ayat 58 sebagai berikut:

إن ٱىيه يأمرمم أن تؤدوا ٱىأمىت إىى أهيها وإ إن ذا حنمتم بيه ٱىىاس أن تحنمىا بٱىعده إن ٱىيه وعما يعظنم به

٨١ا ٱىيه مان سميعا بصير

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan

hokum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya

kepadamu.Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi maha

melihat”.( Q.S. An-Nisa:58)

Ayat di atas menjelaskan tentang bagaimana cara pemimpin bersikap

amanah dalam tugasnya sebagai pemimpin yang menyampaikan amanath

13

untuk membuat generasi yang berkualitas dan berpotensi baik.Kepala sekolah

adalah pejabat tertinggi di sekolah, merupakan penanggung jawab utama

dilembaga pendidikan secara struktural dan administratif di sekolah. Ia juga

berfungsi sebagai menjalankan kepemimpinannya yang berada didalam

otoritas kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk

menggerakkan dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat,

sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu

secara sukarela/sukacita, ada beberapa faktor yang dapat menggerakkan orang

yaitu karena ancaman, penghargaan, otoritas, dan bujukan. Di dalam islam

kepemimpinan ientik dengan istilah Khalifah yang berarti wakil.Pemakaian

kata khalifah setelah Rasulullah SAW menyentuh juga maksud yang

terkandung didalam perkataan “amir” (yang jamaknya umara) atau pegusaha.

Oleh karena itu kedua istilah ini di dalam bahasa Indonesia disebut pemimpin

formal, namun, jika merujuk dalam firman Allah SWT dalam surah Al-

Baqarah (2) ayat 30 yang berbunyi:

ىدماءٱ ويسفل فيها يفسد مه فيها أتجعو قاىىا خييفة ىأرضٱ في جاعو إوي ىيميئنة ربل قاه وإذ

٠٣ تعيمىن ىا ما أعيم إوي قاه ىل ووقدس بحمدك وسبح ووحه

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."

mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu

orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,

Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan

Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak

kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah : 30).

Kepemimpinan sering diidentikan dengan otoritas, wewenang,

pengaruh, dominasi, dan tentu saja materi.Wajar jika banyak orang yang

mengira bahwa kepemimpinan hanya dikitari dengan halphal menyenangkan.

Dan banyak yang berambisi meraih kepemimpinan, namun hanya sedikit

orang yang mampu menjalankannya secara efektif (Djafar,2003, hal.2).

4. Pelayanan Administrasi Sekolah

a. Pengertian Administrasi Sekolah

14

Mengutip soekarto indrafachrudi (2006), Archibald B. Shaw

menyatakan bahwa administrasi penidikan adalah proses

mempertumbuhkan aktivitas yang bersifat khusus melalui kegiatan

prencanaan ,pengorganisasian dan pembinaan,baik mengenai sumber daya

manusia maupun sumber daya nonmanusia,agar pembina sekolah lebih

mampu menciptakan situasi belajar mengajar yang sesuai dengan

sekolah.maka administrator sekolah berarti adalah orang yang memimpin

pelaksanaan administrasi sekolah.

Admistrasi umum, meliputi buku agenda buku ekspedisi,buku

rincian tugas,buku tamu umum,buku tamu dinas,buku cuti, dan buku

eventaris, serta buku arsip rusat masuk atau keluar. Administrasi sisa

siswi,meliputi buku penerimaan siswa,buku induk, jumlah siswa menurut

kelompok, absen gabungan,arsip buku laporan pribadi, rekapitulasi

perkembangan siswa,mutasi siswa,daftar siswa yang naik

tingkat,rekapitulasi siswa yang melanjutkan kejenjang pendidikan

berikutnya, dan buku klapper.

Administrasi program, meliputi rencana program tahunan

(semester 1 dan 2) yang terdiri dari program peningkatan SDM dan

program pengajaran administrasi guru,meliputi buku absen buku kondite

guru, buku notulen rapat,buku catatan peristiwa penting, serta buku

bimbingan dan penyuluhan

b. Kegiatan Administrasi Sekolah

Rusmini mengatakan bahwa profesionalitas administrasi dan

manajemen penataan mutu infut, proses dan output, menjalin hubungan

sinergis dengan stakeholder (pemerintah, swasta, dan

pemerintah)nmencari sumber-sumber termasuk sumber pembiayaan umtuk

memajukan lembaga pendidikan tinggi tersebut.(rusmini 2016.hal 16)

Lebih jauh rusmini memberi konsep tentang profesionalitas itu

adalah suatu konsep yang sederhana sebab merupakan bagian dari

hubungan dengan masyarakat, sehingga pengimplementasiannya, akan

15

membawa perubahan lansung pada manajemen yang baik dan benar, yang

berarti juga suatu masalah yang sangat serius.( rusmini,,2016. Hal 107)

Menurut B. Suryosubroto administrasi kesiswaan menunjuk

kepada pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-kegiatan pencatatan siswa baru

semenjak dari proses penerimaan sampai saat murid meninggalkan sekolah

karena sudah tamat mengikuti pendidikan pada sekolah itu (Suryobroto,

2004. Hal. 67).

Menurut M. Sobry Sutikno administrasi kesiswaan merupakan

kegiatan pencataan siswa mulai dari proses penerimaan sehingga siswa

tersebut keluar dari sekolah disebabkan oleh tamat/lulus. Namun perlu

diketahui tidak semua pengaturan yang berhubungan dengan siswa digarap

oleh administrasi kesiswaan (M. Sobry Sutikno, 2012. Hal. 98).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

administrasi kesiswaan adalah proses pendataan siswa mulai dari

masuknya siswa disekolah atau lembaga sampai keluarnya siswa tersebut,

baik karena sudah tamat ataupun keluar dari sekolah atau lembaga

tersebut.

Administrasi kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai

kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah

dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur, serta mencapai tujuan

pendidikan sekolah. Jenis-jenis kegiatan administrasi kesiswaan dapat

didaftar melalui gambaran bahwa lembaga pendidikan diumpankan

sebagai sebuah transformasi, yang mengenal masukan (input), pengolahan

didalam transformasi (proses),dan keluaran (output). Dengan demikian

penyajian penjelasan administrasi kesiswaan dapat diurutkan menurut

aspek-aspek tersebut. Dengan dilihat dengan proses memasuki sekolah

sampai peserta didik meninggalkannya, terdapat 4 kelompok

pengadministrasian, yaitu: (1) penerimaan siswa, (2) ketatausahaan siswa,

(3) pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta (4) pencatatan prestasi

belajar (Arikunto, 1990. Hal. 12). Berikut uraian secara terperincinya:

16

1) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

Penerima siswa baru bukanlah hal yang ringan, maka

menjelang tahun ajaran baru proses penerimaan ini harus sudah selesai.

Kepala sekolah sebelum tahun ajaran berakkhir. Panitia siswa baru

sipatnya tidak tetap, dan justru sebaiknya dapat diadakan giliran di

antara guru-guru. Manfaat giliran ini antara lain:

a) Semua guru diberi kepecayaan untuk bekerja,

b) Semua guru diberi kesempatan untuk melatih diri memegang

suatu tugas yang meminta pertanggungjawaban yang besar,

c) Personel-personel yang ada disekolah dilibatkan dalam

kegiatan selain kegiatan rutin, sehingga ada selingan,

d) Apabila personel-personel tersebut dilibatkan dalam proses

siswa,meraka akan merasa ikut memiliki sekolahnya.

Penerimaan siswa baru merupakan pristiwa penting bagi suatu

sekolah, adapun langkah-langkah penerimaan siswa baru pada

umumnya berlangsung sebagai berikut:

a) Menentukan banyaknya siswa yang akan diterima, baik untuk

kelas 1 dan kelas-kelas lain kalau memang dimungkinkan oleh

peraturan yang berlaku.

b) Menentukan syarat-syarat penerimaan.

c) Mengadakan pengumuman, menyiapkan soal-soal tes untuk

seleksi dan menyiapkan tempat untuk seleksi.

d) Melaksanakan penyaringan melalui tes tertulis maupun lisan.

e) Mengadakan pengumuman penerimaan.

f) Mendaftar kembali calon mahasiswa yang diterima.

g) Melaporkan hasil pekerjaan pada pimpinan sekolah (Arikunto,

1990. Hal. 28).

2) Ketatausahaan Siswa

Sebagai tindak lanjut dari penerimaan siswa maka kini menjadi

tugas tata usaha sekolah untuk memproses siswa-siswa tersebut dalam

catatan-catatan sekolah. Catatan sekolah dibedakan atas dua jenis,

17

yaitu: (a) catatan untuk seluruh sekolah dan (b) catatan untuk satu

kelas. Jenis-jenis catatan ini bukan hanya untuk sesuai tingkat sekolah

saja, tetapi berlaku untuk se,ua tingkat dan jenis. Catatan-catatan untuk

seluruh sekolah meliputi:

a) Buku Induk, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat semua

anak yang pernah dan sedang mengikuti pelajaran di sekolah

tersebut. Untuk buku induk yang lengkap adakalanya dituliskan

juga catatan prestasi siswa,adpun catatan dalam buku induk

meliputi:

1) Nomor urut

2) Nomor induk (yang dituliskan urutan menurut tanggal siswa

didaftar resmi sebagai siswa)

3) Jenis kelamin

4) Nama dan alamat orang tua

5) Agama

6) Pekerjaan orang tua, dan keterangan lain-lain yang perlu bagi

pembarian identitas dan keterangan lain.

b) Buku kloper, yaitu buku pelengkap buku induk yang dituliskan

menurut abjad nama siswa, dan berfungsi sebagai penolong untuk

pencarian data siswa pada buku induk. Apabila misalnya ada kelas

siswa yang sudah lamameninggalkan sekolah tersebut, pada suatu

ketika datang kesekolah untuk meminta surat keterangan

sedangkan ia lupa berapa nomor induknya, maka bekas siswa

tersebut cukup menyebutkan nama. Dari huruf pentama namanya

dapat diketahui pada halaman abjad apa nama tersebut dicari

nomor induknya, untuk kemudian data selengkapnya ditelusuri

secara lengkap dari buku induk.

c) Catatan tata tertib sekolah, yaiu catatan atau kumpulan peraturan

yang sebenarnyabukan hanya diperuntukkan bagi siswa saja tetapi

juga guru dan personal lain. Aturan tata tertib ini ada yang sifatnya

umum dan ada yang khusus. Hal yang biasa termuat dalam

18

peraturan tata tertib antara lain berupa: Aturan yang menyangkut

lahiriah misalnya pakaian, peralatan, kendaraan, dan sebagainya;

Aturan-aturan tinkah laku misalnya sikap siswa terhadap kepala

sekolah, terhadap guru, sesama siswa, karyawan, dan sebagainya;

dan aturan-aturan ketertiban misalnya tentang keharusan ikut gerak

jalan, mengikuti upacara bendera, dan sebagainya (Arikunto, 1990.

Hal. 29).

3) Pencatatan Penyuluhan dan Bimbingan

Kegiatan penyuluhan dan bimbingan dimaksud untuk

memberikan bantuan kepada setiap siswa agar selama mengikuti

pendidikan di sekolah tidak merasa dirugikan, dan dapat mencapai

hasil yang maksimal. Padahal secara konseptual kegiatan bimbingan

dan penyuluhan tersebut diperuntukkan bagi semua siswa, dengan

tujuan untuk membantu mereka agar mencapai tujuan secara

maksimal. Program bimbingan dan penyuluhan meliputi dua aspek

sasaran, yaitu:

a) Bimbingan Belajar

b) Bimbingan Pribadi

Adapun program pembinaan, meliputi:

a) Pembinaan dalam penyusunan rencana semester/tahunan.

b) Pembinaan dalam pelayanan konsling atau penyuluhan

c) Pembinaan dalam menggunakan media dan alat bantu yang

mendukung pelayanan bimbingan

d) Pembinaan dalam memanfaatkan sumber daya manusia

e) Pembinaan dalam penilaian hasil proses bimbingan

f) Pembinaan dalam menentukan langkah lebih lanjut untuk

meningkatkan proses pelayanan bimbingan (Arikunto, 1990).

4) Pencatatan Prestasi Belajar

Buku catatan prestasi siswa, meliputi buku daftar nilai, buku

legger, buku rapor, dan buku mutasi.

19

a. Buku daftar nilai merupakan buku pertama yang digunakan

guruuntuk mencatat nilai mentah yang diproleh langsung dari

ulang harian atau ulangan umum, serta niali-nilai lain seperti

tugas dan aktivitas.

b. Buku legger, yaitu buku kumpulan nilai yang memuat semua

nialai untuk semua bidang pelajaran yang diikuti oleh guru

dalam priode tertentu.

c. Buku rapor merupakan sebuah buku yang memuat laporan hasil

belajar siswa yang bersangkutsn mengikuti pendidikan

disekolah itu. Buku rapor bukan hanya berguna bagi siswa itu

sendiri karena dapat mengetahui prestasi yang mereka proleh

selama priode tertentu, tetapi juga untuk orang tua dan

masyarakat luas.

d. Buku mutasi, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat

adanya siswa-siswa yang pindah, baik pindah kesekolah lain

(mutasi ekstern) maupun masih dalam lingkungan sekolah

tersebut (mutasi intern) selesai dicatat di masing-masing kelas

keadaan mutasi juga dicatat di sekolah sebagi buku mutasi

umum (Depdiknas, 2001. Hal. 29).

e. Prinsip manajemen layanan tersebut haruslah mengacu kepada

norma yang berlaku, yaitu: cepat, efektif, dan efisien. Cepat

artinya pelayanan harus segera ditindaklanjuti dan transparan

dalam alur serta prosesnya. Sedangkan efektif yaitu pelayanan

harus tepat sasaran dan proporsional, sedanakan efisien yaitu

dapat diselesaikannya sebuah pelayanan dalam waktu yang

singkat dan tepat.

B. Studi Relevan

Berdasarkan peninjauan yang peneliti lakukan terhadap beberapa literatur

terdahulu, ditemukan adanya beberapa penelitian yang memiliki persamaan dan

20

perbedaan dengan skripsi ini. Adapun litertur terdahulu yang dimaksudkan adalah

sebagai berikut:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Yelli Indrayati (Indrayati, 2019 :

7) Dari penelitian yang beliau lakukan diperoleh informasi: Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui Partisipasi Layanan Administrasi Kesiswaan dalam

Mendukung Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Koto Kampar Hulu Desa Bandur Picak Kabupaten Kampar.

Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti memilih Jenis penelitian deskriptif

Kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan teknik wawancara,

observasi, dokumentasi. Lokasi penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Koto Kampar Hulu Desa Bandur Picak Kabupaten Kampar. Informan dalam

penelitian adalah Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolah, Wakil Kesiswaan, Guru

Mata Pelajaran IPA, dan Kepala Tata Usaha. Teknik analisis data dengan

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan/verifikasi.

Hasil penelitian ini antara lain: (1) Layanan administrasi kesiswaan Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Koto Kampar Hulu Desa Bandur Picak Kabupaten

Kampar boleh dikatakan sudah efektif karena dilihat dari pelayanan

administrasinya yang sesuai dengan semestinya. (2) Manajemen berbasis sekolah

di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Koto Kampar Hulu Desa Bandur Picak

Kabupaten Kampar sudah layak karena sekolah sudah dapat mengelola

sekolahnya dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada secara efektif. (3)

Pelayanan administrasi kesiswaan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Koto

Kampar Hulu Desa Bandur Picak Kabupaten Kampar dalam mendukung

penerapan manajemen berbasis sekolah dilakukan mulai dari pendataan siswa

sampai pada pendataan kelulusan siswa.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nia Tur Rohmah pada tahun 2019

dalam bentuk skripsi dengan judul “Hubungan Kualitas Pelayanan Administrasi

Kesiswaan dengan Kepuasan Peserta Didik di SMA Negeri 1 Gedangan

Sidoarjo.” Dalam penelitian tersebut diperoleh informasi sebagai berikut:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas layanan administrasi

kesiswaan dan tingkat kepuasan peserta didik di SMA Negeri 1 Gedangan

21

Sidoarjo, hubungan antara kualitas layanan administrasi kesiswaan dengan

kepuasan peserta didik di SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo, serta faktor yang

berpengaruh terhadap kepuasan peserta didik di SMA Negeri 1 Gedangan

Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis

penelitian asosiatif yang bersifat kausatif. Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini adalah dengan kuesioner/angket. Jumlah sampel pada penelitian ini

sebanyak 270 responden. Teknik analisa data menggunakan tabel deskriptif

statistik guna mencari nilai rata-rata (Mean) yang digunakan untuk mengukur

tingkat kualitas layanan dan kepuasan, Korelasi Product Moment digunakan untuk

mencari tinggi-rendahnya hubungan antara kualitas layanan administrasi

kesiswaan dengan kepuasan peserta didik. Sedangkan uji Koefiisen Regresi dan

Univariate Analysis Of Variance digunakan untuk mengetahui faktor yang

berpengaruh terhadap kepuasan. Dari pengujian data diketahui tingkat kualitas

layanan administrasi kesiswaan tergolong tinggi karena mempunyai nilai ratarata

(Mean) sebesar 3,77, berada pada niliai 4,00. Tingkat kepuasan peserta didik

tergolong tinggi juga karena memiliki nilai rata-rata (Mean) sebesar 3,93 berada

pada niliai 4,00. Hasil hitung Korelasi Product Moment di dapatkan bahwa r =

0,65 dengan taraf signifikansi 0,00 < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat

hubungan antara kualitas layanan administarsi kesiswaan dengan kepuasan peserta

didik. Berdasarkan r xy dengan nilai 0,652 yang terletak antara 0,40 – 0,70 yang

mana interpretasi hubungan antara variabel X dan Y tergolong sedang. Sedangkan

Faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan peserta didik di SMA Negeri 1

Gedangan Sidoarjo adalah keamanan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,00 <

0,05, efisiensi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,01 < 0,05 dan ketepatan waktu

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,01 < 0,05. Artinya indikator keamanan,

efisiensi, dan ketepatan waktu mempunyai pengaruh terhadapa kepuasan karena

ketiga indikator tersebut memiliki nilai signifikansi < 0,05. Sedangkan faktor lain

berdasarkan pengelompokan jumlah responden yang berpengaruh terhadap

kepuasan peserta didik adalah tingkat kelas karena memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,00 < 0,05.” (Rohmah, 2019 : 12).

22

Ketiga. Penelitian yang dilaksanakan oleh Hasjun dalam bentuk skripsi

dengan judul: “Efektivitas Layanan Administrasi dalam Meningkatkan Mutu

Manajemen Berbasis Sekolah di SD INPRES Timbuseng Kabupaten Gowa.”

Dari penelitian beliau diperoleh informasi sebagai berikut: Rumusan masalah

penelitian adalah :1). Bagaimana layanan administrasi kesiswaan di SD Inpres

Timbuseng Kabupaten Gowa? 2). Bagaimana manajemen berbasis sekolah (MBS)

di SD Inpres Kabupaten Gowa? 3). Bagaimana layanan administrasi kesiswaan

dalam mendukung peningkatan mutu manajemen berbasis sekolah di SD Inpres

Timbuseng Kabupaten Gowa? Tujuan penelitian ini adalah untuk:1). Untuk

mengetahui layanan administrasi kesiswaan di SD Inpres Timbuseng Kabupaten

Gowa. 2). Untuk mengetahui mutu menajemen berbasis sekolah di SD Inpres

Timbuseng Kabupaten Gowa. 3). Untuk mengetahui ada tidaknya dukungan

layanan administrasi kesiswaan terhadap peningkatan mutu manajemen berbasis

sekolah di SD Inpres Timbuseng Kabupaten Gowa. Dalam pelaksanaan penelitian

ini peneliti memilih Jenis penelitian Kualitatif, pendekatan fenomenologi. Untuk

memperoleh data penulis melakukan, wawancara, observasi, dokumentasi dan

penguji keabsahan data yaitu Triangulasi. Hasil penelitian ini antara lain:(1)

Layanan administrasi kesiswaan di SD Inpres Timbuseng Kabupaten Gowa boleh

dikatakan sudah efektif karena dilihat dari pelayanan administrasinya yang sesuai

dengan semestinya. (2) Manajemen berbasis sekolah di SD Inpres Timbuseng

Kabupaten Gowa sudah layak karena sekolah sudah dapat mengelola sekolahnya

dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif. (3) Pelayanan

administrasi kesiswaan di SD Inpres Timbuseng Kabupaten Gowa dalam

mendukung peningkatan mutu manajemen berbasis sekolah dilakukan mulai dari

pendataan siswa sampai pada pendataan kelulusan siswa. Secara singkat dapat

disimpulkan bahwa pelayanan administrasi kesiswaan dalam peningkatan mutu

manajemen berbasis sekolah (MBS) bertujuan untuk terciptanya suatu sistem

pendidikan yang mampu melayani kebutuhan masyarakat yang sedang

berkembang.” (Hasjun, 2017 : 10).

23

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Andriani dengan judul “Analisis

Kualitas Pelayanan Administrasi pada Madrasah Aliyah Nahdhlatul Ulama 01

Banyuputih Kabupaten Batang.” Dalam penelitian beliau diperoleh informasi:

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan terkait kualitas pelayanan

administrasi, dapat terlihat bahwa sumber daya manusia yang menangani masalah

administrasi masih sangat terbatas, yakni hanya empat orang di bagian tata usaha.

Ruangan yang dinilai masih terlalu sempit dan belum tertata dengan rapi, fasilitas

yang disediakan dalam mendukung proses kegiatan belajar mengajar yang masih

perlu dilengkapi sehingga kualitas pelayanan administrasi yang diberikan masih

kurang maksimal. Padahal untuk mewujudkan suatu lembaga pendidikan yang

berkualitas dan mampu bersaing dengan kemajuan jaman dirasa perlu

meningkatakan kualitas pelayanan administrasi yang diberikan kepada siswanya.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kualitas pelayanan administrasi

sehingga diperoleh kendala dan upaya-upaya yang dilakukan. Pendekatan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan cara purposive sampling dan

snowball sampling sebagai tekniknya. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh

dari informan yaitu kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, kesiswaan,

humas, sarana prasarana, dan tata usaha. Teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Prosedur

penelitian ini meliputi tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap

analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan

administrasi pada Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama‟ 01 Banyuputih dinilai

masih kurang maksimal. Pelayanan administrasi yang diberikan kurang sesuai

dengan harapan dan masih terdapat berbagai kendala yang perlu diperbaiki.

Keterbatasan sumber daya manusia, ruangan, fasilitas dan keuangan menjadi

kendala utama. Selain itu kemampuan personel yang sesuai dengan bidangnya

sangat terbatas. Kualitas pelayanan perlu ditingkatkan demi tercapainya tujuan

pendidikan. Simpulan dari penelitian ini mengenai kualitas pelayanan administrasi

di Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama‟ 01 Banyuputih masih kurang maksimal.

Saran yang dapat diberikan yaitu: 1) siswa meningkatkan kebersihan kelas dengan

mengoptimalkan piket kelas. 2) Pegawai diberikan pelatihan-pelatihan sesuai

24

dengan bidangnya untuk meningkatkan ketrampilan. 3) Disediakan pula kotak

saran sebagai media untuk mengetahui sejauh mana pelayanan telah diberikan

dengan baik, maupun keluhan yang disampaikan oleh penerima layanan. 4)

Kontribusi dari orang tua murid dalam meningkatkan kualitas pelayanan

administrasi salah satunya dengan menghadiri undangan pertemuan.” (Andriani,

2015 : 8).

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono dalam bentuk tesis

dengan judul: “Manajemen Kesiswaan dalam Mengembangkan Potensi Didik

Melalui Ekstrakurikuler (Studi Multikasus di Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang

dan SMA N 10 Malang Leadership Academy). Dalam penelitian beliau

didapatkan informasi sebagai berikut: “Manajemen kesiswaan merupakan suatu

pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik dari masuk

hingga lulusnya. Manajemen kesiswaan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas

dan efiseiensi pelayanan sekolah sehingga berkembang pengetahuan,

keterampilan, dan sikap peserta didik melalui penyaluran aspirasi, harapan dan

pemenuhan kebutuhan. Salah satu layanan manahemen kesiswaan adalah kegiatan

ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi peserta didik

secara optimal, memantapkan kepribadian peserta didik agar terhindar dari

pengaruh negative, serta menyiapkan peserta didik agar menjadi warga

masyarakat yang berakhlkan mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi

manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani.

Penelitian beliau bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1)

Konsep pengembangan potensi peserta didik di MAN 3 Malang dan SMAN 10

Malang Leadership Academy melalui kegiatan ekstrakurikuler (2) Proses

pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di MAN 3 Malang dan SMAN 10 Malang

Leadership Academy; (3) Dampak kegiatan ekstrakurikuler bagi peserta didik di

MAN 3 Malang dan SMAN 10 Malang Leadership Academy. Penelitian

menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis studi kasus dengan rancangan

multikasus. Analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan

Huberman yang terdiri dari: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

25

penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan kredibilitas

tranferibility, dependabilitas, dan konfirmabilitas.

Hasil penelitian beliau menunjukkan bahwa: (1) Pengembangan potensi

peserta didik dilaksanakan dengan memberikan ruang berkembangnya potensi dan

fasilitas bagi peserta didik dilaksanakan dengan memberikan ruang

berkembangnya potensi dan fasilitas bagi peserta didik untuk mengembangkan

hard skill dan soft skill melalui kegiatan ekstrakurikuler. (2) Kegiatan

ekstrakurikuler bersifat terintegrasi dengan kurikulum pendidikan dan dikelola

secara khusus oleh bidang kesiswaan yang bekerjasama dengan bidang kurikulum.

Perencanaan ekstrakurikuler baru, penyususnan program selama satu semester;

pelaksanaan meliputi adanya latihan rutin, keikutsertaan dalam lomba, dan

pendokumentasian hasil lomba, pengawasan semester; (3) Dampak

ekstrakurikuler bagi satuan pendidikan adalah: memberikan dan meningkatkan

keunggulan satuan pendidikan adalah: memberikan dan meningkatkan

keunggulan satuan pendidikan. Dampak ekstrakurikuler bagi peserta didik di

MAN 3 Malang adalah berkembangnya sisi kepribadian peserta didik dan di

SMAN 10 Malang Leadership Academy yaitu berkembangnya potensi

kepemimpinan peserta didik. Selain itu, juga berdampak pada terciptanya

pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, berkembangnya kemampuan dan

potensi peserta didik, mengasuh jiwa kompetitif peserta didik, meraih prestasi

non-akademik, membekali perserta didik di masa depan. (Wicaksono, 2016 : 15).

Keenam, penelitian berikutnya adalah yang dilakukan oleh Amirudin

dalam bentuk jurnal ilmiah dengan judul “Kinerja Pegawai Tata Usaha dengan

Mutu Layanan Administrasi di Madrasah.” Dalam penelitian beliau dijelaskan

beberapa informasi sebagai berikut: Dalam rangka untuk menunjang kelancaran

proses pembelajaran di madrasah diperlukan suatu bagian yang mendukung

kegiatan tersebut yaitu tata usaha sekolah/madrasah. Pada hakikatnya kegiatan

tata usaha adalah segenap kegiatan pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari

menghimpun (menerima), mencatat, mengelolah, mengadakan, mengirim, dan

menyimpan. Tata usaha sekolah/madrasah merupakan ujung tombak pelayanan

jasa pendidikan suatu lembaga, karena sebagai badan administrasi sekolah yang

26

secara langsung menangani pelayanan di dalam internal maupun eksternal

sekolah/madrasah. Akan tetapi staf tata usaha masih belum cukup baik melayani

administrasi ketatausahaan. Layanan administrasi yang baik harus mengikuti

ketentuan dan peraturan yang telah dikeluarkan oleh instansi atau unit yang

relevan di lingkungan pendidikan. Agar semua sekolah dapat menyelenggarakan

pendidikan dengan sebaik-baiknya maka perlu adanya petunjuk administrasi

sekolah yang harus dijadikan panduan dalam pengelolaan administrasi terhadap

komponen-komponen pendidikan di sekolah untuk semua satuan, jenis dan

jenjang pendidikan. (Amirudin, 2017 : 1).

Berdasarkan enam buah literatur terdahulu, maka tampak adanya persamaan dan

perbedaan, antara beberapa penelitian terdahulu dengan penelitian skripsi ini,

antara lain letak persamaan dan perbedaan tersebut adalah sebagai berikut: dari

sisi persamaannya, penelitian yang lalu sama-sama mengangkat isu adminsitrasi

kesiswaan. Kemudian di sisi lainnya, terdapat pula unsur perbedaan yaitu,

misalnya ada dari metode penelitian contohnya pada penelitian kedua,

menggunakan pendekatan kuantitaif sedangkan penelitian kualitatif. Perbedaan

berikutnya muncul dari segi tahun penelitian yang berbeda. Misalnya pada

penelitian terdahulu, berturut-turut dilakukan pada tahun 2019, 2017, 2015

sedangkan skripsi ini dilaksanakan pada tahun 2020. Kemudian dari sisi lokasi

penelitian ini juga memiliki perbedaan yaitu: kalau melihat dari segi locus

penelitian secara berurutan, penelitian terdahulu dilakukan di Koto Kampar,

Sidoarjo, Kabuapten Gowa, Kabupaten Batang, Malang. Sedangkan penelitian ini

dilaksanakan di Kota Jambi.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian deskriptif

kualitatif. Kualitatif deskriptif adalah suatu pendekatan penelitian yang

mengungkapkan situasi social tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara

benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan data dan analisis

yang relevan yang diperoleh oleh situasi alamiah. (Satori, 2011, Hal. 250).

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif (cara

pemikiran yang berlain dari kaidah khususn untuk menentukan kaidah umum),

dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi

(simpulan umum dari suatu kejadian) (Sugiono, 2016, Hal.1)

Penelitian ini dilakukan di SMAN 10 Kota Jambi Pendekatan yang

dilakukan adalah menggunakan pendekatan kualitatif deskriftif yang dilihat dari

sudut pandang pendidikan.

Penggunaan pendekatan deskriftif dalam penelitian ini untuk

menggambarkan objek penelitian atau kondisi lapangan, penelitian ini berusaha

mendeskrifsikan apa adanya. Penggunaan metode deskriftif dalam penelitian ini

dengan tujuan untuk menggambarkan suatu kegiatan Layanan Administrasi

Kesiswaan.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 10 Kota Jambi Karena permasalahan

yang diajukan dalam latar belakang adalah masalah relevan dengan keadaan

dilapangan. Alasan dalam penelitian serta hasil pengamatan ini sesuai dengan

keadaan dan kondisi sebenarnya.

28

2. Subjek Penelitian

Menurut Faisal yang di cetuskan dalam buku Suharismi Arikunto:

“Subjek dalam penelitian adalah menunjuk pada orang, individu, kelompok,

yang di jadikan unit atau satuan yang akan diteliti. (Arikunto, 1993, Hal.10)

sedangkan Suhaimi Arikunro lebih lanjut menjelaskan bahwa:” subjek

penelitian adalah benda, keadaan, atau orang tempat data melekat di

permasalahan. Subjek yang di teliti adalah orang yang memberi informasi

tentang hal-hal yang ditelti atau orang yang banyak memberikan informasi,

sekaligus paham dengan masalah yang diteliti.

Pada penelitian ini yang dijadikan subjek penelitian adalah diambil

dari SMAN 10 Kota Jambi subjek penelitian meliputi ini terdiri dari: Kepala

sekolah, Kepala layanan administrasi, dan karyawan layanan administrasi, tata

usaha dan siswa.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan penelitian ini meliputi data :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diambil peneliti kepada

sumbernya, tanpa adanya perentara (Mukhtar, 2007). Data primer adalah

data berupa teks hasil wawancara melalui wawancara informan yang

menjadi sampel pada saat penelitian. Jadi data perimer merupakan data

yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama melalui observasi dan

wawancara (Sugiono, 2015, Hal 193).

Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti

kepada sumbernya, tanpa adanya perantara. Sumber yang dimaksud dapat

berupa benda, situs, atau manusia. Teknik pengumpulan data primer ini

tergantung dari jenis data yang diperlukan, jika yang diperlukan adalah

tentang manusia, maka peneliti dapat memperolehnya dengan menyiapkan

seperangkat alat instrumen melakukan observasi langsung terhadap subjek

atau setting yang diteliti (Mukhtar 2010, Hal. 86).

29

Data primer yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah data

mengenai penilaian terhadap karyawan dalam peningkatkan layanan

administrasi di SMAN 10 Kota Jambi, yang meliputi:

1) Perencanaan efektivitas manajemen sumber daya manusia dalam

peningkatan layanan administrasi di SMAN 10 Kota Jambi.

2) Pelaksanaan efektivitas manajemen sumber daya manusia dalam

peningkatan layanan administrasi di SMAN 10 Kota Jambi.

3) Kendala efektivitas manajemen sumber daya manusia dalam

peningkatan layanan administrasi di SMAN 10 Kota Jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah

dipublikasikan atau yang sudah diolah oleh pihak lainnya berupa

dokumen-dokumen. Data sekunder adalah data sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpulan data (Sugiono, 2013.

Hal. 12). Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung

keperluan data primer seperti catatan, dokumentasi, literatur dan bacaan

yang berkaitan dengan yang akan dibahas oleh peneliti.

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulan oleh peneliti, misalnya dari biro stastik, majalah, koran,

keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. Jadi, data sekunder berasal

dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya, artinya melewati suatu atau lebih

pihak yang bukan peneliti sendiri.

Data sekunder ini berupa dokumen tertulis yang terdapat di SMAN

10 Kota Jambi, yang meliputi:

1) Historis dan geografis SMAN 10 Kota Jambi

2) Struktur organisasi layanan administrasi SMAN 10 Kota Jambi

3) Keadaan guru dan siswa SMAN 10 Kota Jambi

4) Kaadaan sarana dan prasarana SMAN 10 Kota Jambi

2. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata,

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain

30

(Meleong 2005, Hal. 157). Sumber data adalah subjek dari mana data

diperoleh. Apalagi penulis menggunakan teknik observasi, maka sumber

datanya dapat beruapa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila penulis

menggunakan dokumentasi, maka dokumentasi atau catatanlah yang menjadi

sumber data.

Sumber data disini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh

yaitu :

a. Sumber data berupa manusia, yakni Kepala Sekolah, Guru, dan

Karyawan.

b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi lingkungan sekolah yang di

teliti.

c. Sumber data berupa Dokumentasi, Kegiatan, Arsip dokumentasi resmi

yang berhubungan dengan kebaradaan/letak sekolah, dan pelayanan

dan lain-lain.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Observasi

Nasution (1998) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua

ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi (Sugiyono,

2016, Hal 64). Dalam hal ini peneliti melakukan pengumpulan data

menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan

penelitian, jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir

tentang aktifitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus

terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghadari kalau suatu

data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan (Sugiyono, 2015,

Hal. 312). Kegunaan observasi awal bagi peneliti yaitu mengetahui langsung

latar belakang masalah yang terjadi pada lembaga tersebut, sehingga

memperoleh data yang akurat.

31

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian dalam

pengertian psikologik, observasi meliputi kegiatan pemuatan perhatian

terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Suharsini

2010, Hlm. 199).

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek dengan

sistematiaka fenomena yang di selidik. Observasi merupakan suatu teknik atau

cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi sebagai teknik pengumpulan

data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,

yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu

berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi

juga obyek obyek alam yang lain.

Sutrisno hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan

suatu peroses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses proses

pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila, proses kerja, gejala gejala alam dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2003, Hal. 78).

Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang mana secara

langsung adapat mengamati hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan

kinerja layanan administrasi sekolah. Dengan demikian data yang didapat oleh

penulis selama observasi berlangsung dapat menjadi masukan bagi penulis

penelitian dalam melaksanakan observasi sebagai berikut:

a. Lingkungan di SMAN 10 Kota Jambi

b. Kegiatan tenaga layanan administrasi sekolah SMAN 10 Kota Jambi

c. Kegiatan program tenaga layanan administrasi SMAN 10 Kota Jambi

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan

dua pihak yaitu wawancara sebagai pengaju/pemberi pertanyaan. Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan

32

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Esterberg (2002) mendefinisikan interview sebagai berikut, wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide mulai tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu

(Sugiyono, 2016, Hal. 72).

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua public, yaitu pewawancara yang mengajukan

pertyanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu

(Meleong 2005, Hal. 186).

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

penulis ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila penulis ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang bebas dimana

penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara

sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara

yang digunakan hanya berupa garis besar permaslahan yang akan ditanyakan.

Dalam teknik wawancara yang dilakukan adalah dengan mengajukan beberapa

butir pertanyaan kepada narasumber, mengenai data yang diperlukan sesuai

dengan tujuan penelitian.

Teknik pengumpulan data ini mendasarkan dari pada laporan tentang

diri sendiri atau self-refort, atau setidak tidaknya pada pengetahuan atau

keyakinan pribadi. Sutrisno hadi (1986) mengumakakan bahwa anggapan

yang perlu digenggam oleh peneliti dalam menggunakan metode interview

dan kuesioner (angket) adala sebagai berikut.

a. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu dirinya

sendiri

b. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adala benar

dapat dipercaya

33

c. Bahwa interpretasi subyek tentang peryataan-peryataan yang diajukan

peneliti kepadanya adalah sama apa yang dimaksudkan oleh peneliti

(Sugiyono, 2003)

Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara

langsung di SMAN 10 Kota Jambi dan untuk lebih mendalami data yang

diperoleh dari observasi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Dokumentasi yang berbentuk tulisan misalnya, catatan harian,

sejarah kehidupan. Dokumentasi yang berbentuk gambar misalnya, foto,

gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumentasi yang berbentuk karya

misalnya, karya seni yang dapat berupa gambar, patung dan lain-lain

(Sugiyono, 2016, Hal. 82).

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, dan sebagainya. Metode ini penulis gunakan untuk

mendapatkan data tentang gambaran umum di SMAN 10 Kota Jambi. Data

tersebut antara lain:

a. Historis dan geografis

b. Struktur organisasi layanan administrasi

c. Keadaan guru dan siswa

d. Keadaan sarana dan prasarana

E. Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman (sebagaimana yang dikutip oleh sugiono,

2009) analisis data dalam penelitian kualitatif dilakkukan pada saat pengumpulan

data berlangsung melalui beberapa tahapan mulai dari proses pengumpulan data,

reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisirkan data kedalam kategori, menjabarkan

34

kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2017,hal. 244).

Miles dan Huberman (1984) yang dikutip oleh (Sugiyono, 2016, Hal. 91)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis dan kualititaf dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reducation, data display, dan

conclusion drawing/ferivication.

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya dan

mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2016, hal. 92).

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemutusan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data yang muncul dari

catatan lapangan. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan terperinci. Semakin banyak,

kompleks dan rumit. Untuk itu maka perlu segera dilakukan analisis data

melalui reduksi data. Mereduksi databerarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya

(Meleong 2005. Hal. 260)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta

membuang yang tidak perlu. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam merduksi

data, atara lain:

a. Memilih yang penting.

b. Membuat kategori (Huruf Besar, huruf kecil, angka).

c. Membuang yang tidak dipakai.

35

2. Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart,dansejenisnya. Dengan adanya penyajian data, maka data akan

terorganisasikan, memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) yang dikutip oleh

(Sugiyono, 2016, Hal. 95) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan

untuk menyajikan data dalam penelitian data adalah dengan teks yang bersiat

naratif.

Langkah selanjutnya adalah dengan menyajikan data. Dalam penelitian

kualitatif, penyajian data biasa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,

flowhart atau dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data

maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan

kerja selanjutnya. Pada langkah ini penulis berusaha menyusun data yang ada,

sehingga menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna

tertentu, dengan cara menampilkan dan membuat hubungan anatar variable

(sukardi 2012, Hal. 75).

3. Penarikan Kesimpulan (Verification)

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab

rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,

karena masalah dan rumusan masalah adalah dalam penelitian kualitatif masih

bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan.

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Hubrman adalah penarikan kesimpulan dan verfikasi. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih kesimpulan sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data

berikut. Tetapi apabila kesimpulan kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid. Konsisten saat peneliti kembali

36

kelapangan pengumpulan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupaka kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2016, Hal 99).

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

1. Ketekunan Pengamatan

Peneliti berupaya untuk mempertajam pengamatan agar mendapatkan

data yang lengkap, akurat sesuai dengan focus penelitian. Dengan melakukan

pengamatan dengan tekun maka penulis akan dapat memahami masalah yang

diteliti secara menyeluruh dan mendalam sehingga hasil penelitiannya akan

valid.

2. Triangulasi

Menurut Wiersma (sebagian yang dikutif oleh Sugiyono, 2009)

Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu.

a. Triangulasi sumber

Dilakukan dengan membandingkan data mengecek baik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu yang berbeda

(Burhan 2007, Hal. 264). Hal ini paat dicapai dengan cara

membandingkan apa yang dikatakan oleh didepan umum dengan apa yang

dikatkannya secara pribadi, membandingkan apa yang dikatkan orang-

orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang

waktu, membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa dan orang

yang berpendiidkan (Meleong 2005, Hal.331).

Triangulasi sumber yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu

dengan membandingkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala

sekolah, kepala urusan tata usaha,guru dan masyarakat sekitar. Mengecek

apakah data yang diperoleh tersebut sama, dengan teknik yang sama

dengan sumber yang berbeda.

37

b. Triangulasi Teknik

Adalah peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Adapun

teknik yang peneliti gunakan antara lain: Teknik observasi non-partisifan,

teknik wawancara dan teknik dokumentasi.

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda. Mengecek apakah informasi yang didapat sama dengan metode

wawancara serta observasi (Burhan 2007, Hal. 265).

Triangulasi teknik yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu

dengan membandingkan teknik pengumpulan data yang satu dengan

teknik yang lain yaitu antara teknik pengumpulan data wawancra, dengan

dokumentasi dan observasi. Dengan mengecek apakah data yang diperoleh

sama dengan menggunkan teknik pengumpulan data yang berbeda.

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN

A. Temuan Umum

1. Gambaran Sekolah SMAN 10 Kota Jambi

SMA N 10 Kota Jambi di dirikan pada tahun 1996 dengan 6 ruang

belajar/kelas, 1 pustaka, dan 1 laboratorium. Karena SMA Negeri 10

memiliki 6 ruangan belajar, sehingga untuk ruang laboratorium dan

perpustakaan dijadikan ruangan belajar yang setiap kelasnya terdiri dari

40 siswa.

Kemudian tahun 1997 terdapat 1 kelas swadaya dari orang tua

untuk kelas XI dengan keadaan gedung ala kadarnya atau keadaan gedug

tampa pintu dan jendela. Pada tahun 1998 hingga saat ini gedung SMA

Negeri 10 Kota Jambi sudah diisi oleh siswa kelas X s/d XII dengan

bantuan dari Dinas Pendidikan secara bertahap setiap tahunya.

Tabel: Identitas SMA Negeri 10 Kota Jambi

Identitas SMA Negeri 10 Kota Jambi

Luas Tanah 10.000 m2

Luas Bangunan 7.935 m2

Kode Provinsi 10

Nomor Rutin/NDS 46445/301100403009

Nama Sekolah SMA Negeri 10 Kota Jambi

Alamat Jln. Depati Parbo Kel. Pematang

Sulur Telanaipura Kota Jambi

No Telepon (0741)65548

Kode Pos 36124

Kecamatan Telanaipura

Kabupaten/Kota Madya Kota Jambi

Provinsi Jambi

Keadaan Gedung Milik Sendiri

Status Sekolah Negeri

39

No

Pendiri/Penegerian/Operasional

107/0/1997

Tapendiri/Penegerian/Operasional 16 Mei 1997

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 10 Kota Jambi

Kepala sekolah dari masa-kemasa:

a. Drs. Iskandar Adnan

b. Iskandar, S. Pd

c. Drs. Lukman

d. Drs. Ramli

e. M. Sholeh, S. Pd

f. Dodi Pariadi

g. Drs. Fulkisman (alm)

h. Drs. Rosnita

i. Samuri, S. Pd

j. Drs. Saifullah, M.M

2. Visi dan Misi SMAN 10 Kota Jambi

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era informasi, dan

berubahnya kesadaran masyrakat dan orang tua siswa terhadap pendidikan

memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. Dengan

demikian, SMA Negri 10 Kota Jambi memiliki visi yang menggambarkan

profil sekolah yang diinginkan dimasa dating, yaitu: “UNGGUL DALAM

IMTAQ, IPTEK DAN LITERASI.”

Visi sekolah yaitu sebagai berikut:

a. Mengupayakan fasilitas sarana dan prasarana untuk meningkatkan

imtaq.

b. Memiliki siswa yang unggul dan mahir dalam setiap kegiatan kurikuler

dan ekstrakulikuler.

c. Menjadikan semua warga sekolah yang memiliki sikap.

40

d. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses

belajar yang aktif, kreatif, dan inovatif dan menguasai teknologi.

e. Menumbuh kembangkan budaya literasi bagi warga sekolah.

f. Mewujudkan warga sekolah yang berwawasan lingkungan dengan

motto BERHATI SUCI : Bersih, hijau, Asri, Teratur, Indah, Senyum,

Ceria, dan Inovatif.

Misi sekolah adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa

b. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.

c. Meningkatkan penerapan ICT dalam pembelajaran.

d. Meningkatkan daya serap penerimaan lulusan di PTN.

e. Meningkatkan mutu lulusan.

f. Memberikan layanan prima kepada warga sekolah dan masyarakat

g. Bekerja sama dengan masyarakat dalam rangka meningkatkan

keamanan, ketertiban dan kebersihan.

h. Meningkatkan wawasan peserta didik di bidang literasi dan riset

ilmiah.

3. Keadaan Kurikulum SMAN 10 Kota Jambi

Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier yang artinya pelari

dan curare yang berarti tempat berpacu. Kurikulum adalah seperangkat

perencanaan pengajaran yang sistematik yang berisi pernyataan tujuan,

organisasi konten, organisasi pengalaman belajar, program pelayanan, pola

belajar mengajar, dan program evaluasi agar pebelajar dapat meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman dan perubahan tingkah laku.

Adapun kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 10 Kota Jambi

adalah Kurikulum 2013 (K13). Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang

dapat dipertanggung jawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di

SMA Negeri 10 Kota Jambi mengacu pada standar kompetensi yang telah

ditetapkan oleh BSNP sebagai berikut:

41

a. Berprilaku sesuai dengan nilai dan norma.

b. Mampu mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan

kelebihan diri dan perbaiki kekuangannya.

c. Mampu menujukan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas

perilaku, perbuatan dan pekerjaanya.

d. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan social.

e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan strata social

ekonomi dalam tantangan global.

f. Membangun dan mengembangkan system informasi yang logis, kritis,

kreatif, dan inovatif.

g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.

h. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri.

i. Menunjukkan sikap kompetitif dan positif untuk mendapatkan hasil

yang terbaik.

j. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

kompleks.

k. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.

l. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara secara demokratis dalam wadah Negara.

m. Kesatuan republic Indonesia

n. Mengapresiasi Karya seni dan budaya dan mampu mengekspresikan

diri melalui kegiatan seni dan budaya sesuia dengan budaya dan

norma-norma yang berlaku.

o. Menghasilkan karya kreatif baik individu maupun keleompok.

p. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta

kebersihan lingkungan.

q. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.

42

r. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan

masyarakat.

s. Selalu mengikuti perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan dan

teknologi terkini, serta mengembangakannya untuk kepentingan diri

sendiri, masyarakat, bangsa, dan Negara.

t. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk melanjukan pendidikan

pada jenjang pendidikan tinggi.

Dalam kurikulum ini guru harus menyiapkan kelengkapan perangkat

mengajar, yaitu (Observasi tanggal 10 Agustus 2020):

a. Standar isi (SK-KD)

b. Standar Kompetensi Lulusan

c. Analisis SK-SD

d. Silabus

e. KKM

f. Program Tahunan

g. Program Semester

h. Program Mingguan (Batas Pelajaran)

i. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (PPL)

j. Buku Absensi Siswa

k. Buku Nilai

l. Buku Analisis Siswa

m. Program Remedial dan Penganyaan

n. Bahan Ajar (Buku, Modul, Lks, dll)

o. Buku Pegangan Siswa

p. Buku Penunjang

4. Struktur Organisasi SMAN 10 Kota Jambi

Adapun data terkait dengan struktur organisasi yang ada di SMAN 10

Kota Jambi dapat peneliti sajikan dalam bentuk skema yang disusun sebagai

berikut

43

Gambar I: Struktur Organisasi SMAN 10 Kota Jambi

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 10 Kota Jambi

5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMAN 10 Kota

Jambi

a. Kepala Sekolah

SMA Negeri 10 Kota Jambi di pegang oleh kepala sekolah

sebagai administrator dan supervisor yang dipimpinnya yang

bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan semua urusan

pengaturan dan pengelolaan sekolah secara informasi kepada

masyarakat. Kepala sekolah bertugas sebagai berikut:

1) Menyusun Planning: Menetapkan rencana jangka panjang dan

rencana jangka pendek, misalnya dalam program tahunan dan

program semester.

KETUA KOMITE

M. Murtaki, SE

KETUA TAS

Hendriati, S. E.,M.M

WAKIL KEPALA

KURIKULUM

Evi Ramna Farni, S. Pd

KESISWAAN

rosana Nasution, S. Pd

SARANA/PRASARANA Jompi Sariyandi, M. Pd

HUMAS

STAF SARANA/PRASARANA

Siti Rahmah, Sp STAFAKADEMI

Lestari Puji A, S. Pd

STAF KESISWAAN

Juni Normalina P, S.pd

WALI KELAS

GARIS KOMAND

GARIS KORDINASI

PESERTA DIDIK

GURU BK

KEPALA SEKOLAH

DrS. Saifullah, M.M

44

2) Menyusun Organizing: Kepala sekolah merupakan seorang

pelaksana dari kegiatan, baik itu program jangka panjang

maupun jangka pendek. Contoh: apabila siswa mempunyai

prestasi baik, maka kepala sekolah memberikan beasiswa

kepada siswa tersebut untuk meringankan biaya orang tua yang

ditanggungnya.

b. Wakil Kepala Sekolah

1) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

Tugas dai wakil kepala sekolah urusan kurikulum adalah

seagai berikut:

a) Menyusun Program Pengajaran.

b) Menyusun tugas guru dan jadwal pelajaran.

c) Menyusun jadwal pelaksanaan ulangan umum serta ujian

akhir.

d) Menetapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik/kriteria

kelulusan.

e) Mengatur jadwal penerimaan buku laporan hasil belajar

dan ijazah.

f) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan suatu

kegiatan.

g) Membina kegitan MGMP.

h) Membina kegiatan sanggar PKG/MGMP/MEDIA.

i) Melaksanakan penilaian guru teladan.

j) Membina kegiatan lomba-lomba bidang akademis.

2) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

Wakil kepala sekolah bidang urusan kesiswaan mempunyai

tugas antara lain sebagai berikut:

a) Menyusun program pembinaan kesiswaan atau Osis.

b) Melaksanakan pembimbingan, pengarahan dan

pengendalian kegitan siswa atau OSIS dalam rangka

menegakkan kata tertib sekolah serta pemilihan pengurus

45

OSIS.

c) Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

d) Menyusun Program dan jadwal pembinaan siswa secara

berkala dan incidental.

e) Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan,

kebersihan, ketertiban, keindahan dan kekeluargaan.

f) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan

penerimaan beasiswa.

g) Mengatur mutasi siswa.

h) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah

dalam kegiatan diluar sekolah.

i) Menyusun pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.

j) Menyusun program ekstrakulikuler.

3) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana

Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana

memiliki kewajiban tugas sebagai berikut:

a) Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah

dengan orang tua atau wali murid.

b) Membina hubungan antara sekolah dengan lembaga

penyantun dunia usaha dn lembaga sosial lainnya.

c) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan secara berkala.

c. Komite Sekolah

Komite Sekolah merupakan bentuk organisasi yang melibatkan

para orang tua dalam pendidikan anaknya, sehingga dengan hubungan

tersebut dapat meningkatakan mutu pendidikan sekolah. Dengan

demikian sekolah dapat memenuhi tugasnya sebagai tempat

membentukan manusia yang berakhlak, berkualitas, dan dapat

menerapkan ilmunya di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara.

Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3) bertujuan

memelihara, meningkatkan hubungan yang ada serasi dengan

46

kerjasamanya dan tanggung jawab bersama antara keluarga,

masyarakat dan pemerintah untuk menyampurnakan kegiatan

pendidikan. Komite sekolah bertujuan memelihara dan meningkatkan

hubungan yang ada dan serasi. Kerja dan tanggung jawab bersama

antara keluarga, masyarakat dan pemerintah untuk menyempurnakan

kegiatan pendidikan. Tugas dan wewenang komite sekolah:

1) Mendorong dan meningkatkan hubungan yang baik antara

masyarakat, sekolah, dan pemerintah.

2) Membantu kelancaran pendidikan.

3) Mengusahakan bantuan dari masyarakat berupa benda-benda,

uang maupun jasa.

d. Tenaga Administrasi/Tata Usaha (TU)

Tenaga administrasi atau yang lebih dikenal lagi dengan

bagian tata usaha, memiliki peranan yang sangat penting terhadap

sekolah, yang mendukung kelancaran jalannya proses pendidikan.

Tenaga administrasi pada SMA N 10 Kota Jambi mempunyai andil

besar dalam rangka lancarnya pendidikan disekolah. Contohnya dalam

rangka penerimaan siswa baru. Kepala tata usaha sekolah bertanggung

jawab kepada kepada kepala sekolah dan memiliki tugas

ketatausahaan sekolah melewati kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun program tata usaha.

2) Mengelola keuangan sekolah.

3) Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.

4) Membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha

sekolah.

5) Menyusun dan mengajukan data statistik sekolah.

6) Mengkoordinir dan melaksanakan 6K.

7) Menyusun laporan pelaksanaan kegitan kepengurusan ketata

usahaan secara baik.

Nama-nama kariyawan tata usaha SMA N 10 Kota Jambi,

seperti dalam tabel dibawah ini :

47

Tabel: Kariyawan Tata Usaha

No Nama Kariyawan TU Status

1 Ahmad Taufik PNS

2 Endang Suryani PNS

3 Wahyu Asmadi PNS

4 Badriyah Hanim Honor

5 Jumiati Honor

6 Novi Susilawati Honor

7 Santriani Honor

8 Widia Astuti Honor

Sumber: Dokumentasi SMA Negeri 10 Kota Jambi

e. Keadaan Guru dan Pegawai

Guru merupakan merupakan tenaga edukatif yaitu tenaga pengajar

sekaligus sebagai pendidik. Guru bukanlah bertugas mentransfer ilmu

kepada siswa, melainkan sebagai fasilitator terhadap siswa guru juga harus

mampu memotivasi siswa supaya lebih tetarik terhadap pelajaran.

Keadaan guru dan pegawai yang ada di SMA Negeri 10 Kota Jambi dapat

di golongkan baik dan berkualitas. Hal ini di karenakan guru-guru yang

mengajar dan pegawai cukup senior dan ditambah tingkat pendidikan guru

yang mengajar tersebut sarjana dan sarjana muda.

Guru mempunyai tanggung jawab atas kelancaran proses belajar

mengajar di sekolah. Pentingnya peranan guru dalam upaya menigkatkan

sumber daya manusia, untuk itu keberhasilan proses belajar mengajar

tergantung sejauh mana peran dan tugas dalam melaksanakan tanggung

jawabnya. Adapun tugas guru adalah sebagai berikut:

1) Memberi informasi tentang siswa system sekolah “policy” dan

kegiatan sekolah secara langsung kepada orang tua murid melalui

kontak sehari-hari.

48

2) Mengembangkan kerja sama dengan orang tua murid dan

masyarakat.

3) Mendidik murid dan melakukan proses belajar mengajar dengan

baik.

4) Menerima informasi/keluhan dari masyarakat untuk di sampaikan

kepada wakasek urusan humas.

5) Memelihara dan menetapkan etika jabatan guru.

6) Memberikan informasi tentang budi pekerti selain ilmu

pengetahuan.

Selain guru bidang studi ada juga guru BK, yang mempunyai tugas

memberikan bantuan kepada siswa-siswi yang bermasalah di dalam

pendidikan di sekolah. Secara rutin mengadakan hubungan dengan orang

tua rumah. Selain itu BK juga membantu siswa baru untuk memilih dan

menentukan jurusan yang akan di pilihnya dari kelas I hingga kelas III.

Tata tertib yang diberikan kepada guru adalah:

1) Disiplin Waktu

a) Jam dinas bagi guru dari pukul 07.00 – 16.00 WIB, setiap hari

kecuali hari jum‟at sampai pukul 11.10 WIB.

b) Setiap guru wajib mengikuti upacara bendera setiap hari senin

dan hari tertentu lainnya dan setiap guru siap untuk bergilir

menjadi Pembina upacara.

c) Guru tidak hadir melaksanakan tugasnya karena ada halangan

penting atau sakit, maka harus mendapatkan izin dari kepala

sekolah dengan memberitahun melalui surat atau berita lainnya.

d) Guru tidak hadir padahal ada jam mengajarnya maka guru

tersebut diusahakan dapat memberikan tugas pada siswanya,

dan diberikan sebelumnya pada guru piket hari tersebut.

2) Tata Mengajar

Dalam kegiatan mengajar maka setiap guru di SMA Negeri 10

Kota Jambi diharuskan:

49

a. Memiliki buku persiapan harian, buku program kerja tahunan,

satuan pelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran, daftar

nilai atau absen dan buku soal-soal ujian dan menggunakan

media pembelajaran ketika mengajar.

b. Memberi pekerjaan rumah kepada siswa dalam mengerjakan

soal-soal yang berkaitan dengan pokok-pokok bahasan.

c. Selain guru harus menjalankan tugas-tugasnya lainnya yang

harus diatur oleh kepala sekolah sebagai mana terdapat dalam

program tahunan.

3) Tertib Evaluasi

Untuk mengetahui pencapaian tujuan kurikulum yang telah

ditetapkan, maka perlu adanya dilakukan evaluasi atau test untuk

setiap siswa oleh sebab itu adanya tata tertib evaluasi:

1) Evaluasi dilakukan setiap selesai pokok bahasan.

2) Bahan test yang digunakan adalah bahan test yang dapat

membangkitkan minat belajar siswa.

3) Evaluasi dalam bentuk tertulis dan lisan termasuk penilaian

proses belajar dan sikap siswa.

Tabel: Guru SMA Negeri 10 Kota Jambi

No Nama Guru L/P Gol

1. Drs. Saifullah, MM L IV/a

2. Hendriati, SE,. MM P III/d

3. Evi Rahma Farni, S. Pd P IV/a

4. Rosana Nasution, S. Pd P IV/a

5. Jompi Sariandi, S. Sn L III/c

6. Zulmaleni, S. Pd P IV/c

7. Cutranike, S. Pd P IV/a

8. Deswalman, S. Pd L IV/a

9. Dra. Marwiyah P IV/a

10. Dra. Misparni P IV/a

50

11. Dra. Noni Desta Azrida P IV/a

12. Dra. Nurseha P IV/a

13. Dra. Yulia Rasmi P IV/a

14. Efendi, S. Pd L IV/a

15. Elviza, S. Pd P IV/a

16. Ermiwati, S. Pd P IV/a

17. Etti Maria, S. Pd P IV/a

18. Hirim Rosmerita P IV/a

19. Indrawat, S. Pd P IV/a

20. Jeki Chandra, S. Pd L IV/a

21. Jon Khalid, S. Pd L IV/a

22. Juni Normalina, S. Pd P IV/a

23. Lestari Puji Astuti, S. Pd P IV/a

24. Mahdi, S. Ag L IV/a

25. Rogaya, S. Pd P IV/a

26. Saparhadi, S. Pd L IV/a

27. Sinur Simanullang, S. Pd P IV/a

28. Sumiati, S. Pd p IV/a

29. Tiarma Silalahi, S. Pd P IV/a

30. Rosidin, S. Ag L III/d

31. Jhony Heryanto M, S. Pd L III/c

32. Lela, M. Pd, Kons P III/c

33. Novita Elida, S. Pd P III/c

34. Ridni Eliza, S. Pd P III/c

35. Rita Eryana P III/c

36. Sri Diyan Wisnu Wardani, S. P P III/c

37. Andri Susilo, S. Pd L III/b

38. Andriana, S. Pd P III/b

39. Siti Rahma, S. P P III/b

40. Srf. Ermawati, S. Kom P III/b

51

41. Yanti Sri Rejeki, S. Sos P III/b

42. Ermawati Suryani, S,H P III/a

43. Wahyu Asmadi L III/a

44. Ahmad Taufik L II/c

45. Endang Suryani P II/c

46. Abdul Muis, S.Ag L

47. Ahmad Zulyaden L

48. Badriah Hanin P

49. Barmi Hartati, S.Pd P

50. Devi Oktaverah, S.Pd P

51. Diah Sari Dewi, S.Pd P

52. Jumiati P

53. Lilayana, S.Pd P

54. Mihike Suryawati, S.sn P

55. Novi Susilawati P

56. Nugroho L

57. Rizal Pahlevi L

58. Santiani P

59. Sarida Hartati, S.Pd. K P

60. Selamet Sudarajat L

61. Tika Pebrianti, S.Pd P

62. Welie Martalia P

63. Widi Astuti P

64. Yusna Zen S.Pt P

65. Yusuf Batihsakhan L

66. Zierna Yessy P

Sumber: Dokumentasi Sma Negeri 10 Kota Jambi

6. Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 10 Kota Jambi

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan tercapainya

tujuan yang telah ditetapkan, maka dalam suatu lembaga pendidikan harus

52

adanya faktor yang menunjang terlaksananya proses pembelajaran

tersebut. Karena hal itu sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor

yang mempunyai fungsi penting yang dapat memperlancar proses

pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.Sarana pendidikan

merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran agar dapat

berjalan dengan baik dan juga dapat memberikan motivasi kepada siswa

dalam belajar. Sementara prasarana merupakan fasilitas yang membantu

dan menunjang proses pembelajaran.

Dengan adanya sarana dan prasarana yang sesuai dengan

keinginan dunia pendidikan saat ini, hal ini dapat memberikan hasil yang

optimal dan berhasil guna dalam mencetak generasi yang berilmu. Hal

inipun merupakan salah satu upaya dalam usaha mencerdaskan kehidupan

bangsa sesuai yang diamanatkan dalam UUD 1945. (Observasi tanggal 12

Agustus 2020)

SMA Negeri 10 Kota Jambi terletak di Jalan Depati Parbo Kel.

Pematag Sulur Telanaipura Kota Jambi. Dengan lingkungan sekolah yang

cukup nyaman dan tanang karana jauh dari pusat kota dan keramaian

sehingga sangat mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Selain

itu untuk melaksanakan proses belajar mengajar harus didukung oleh

serana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Adapun

sarana dan prasarana yang terdapat di SMA Negeri 10 Kota Jambi adalah:

a. Perpustakaan

Perpustakaan adalah suatu sarana bagi siswa untuk menambah ilmu

dan pengetahuannya dengan membaca buku-buku yang tersedia, baik buku

pelajaran maupun buku pengetahuan umum. Dunia pendidikan tidak akan

lepas dari dunia perpustakaan sebagai salah satu sumbernya ilmu.

Perpustakaan merupakan status organisasi yang menyimpan, menghimpun

dan menyediakan buku-buku, majalah dan materi sejenisnya. Fungsi

perpustakaan adalah sebagai berikut:

1) Sebagai sarana komunikasi antara petugas, pemakai dan sumber

informasi

53

2) Menghimpun, memproses dan menyebarkan informasi dan sebagai

disiplin ilmu

Perpustakaan sekolah bertujuan untuk memenuhi keburuhan

kurikulum bagi guru, murid dan atap di lingkungan sekolah. Perpustakaan

sekolah bertanggung jawab kepada sekolah dan pengadaan buku. Bukunya

berhubungan dengan guru karena berkaitan erat dengan kurikulum. Untuk

kelancaran pengelolaan perpustakaan maka ada tata tertip perpustakaan

yaitu:

1) Siswa yang masuk kedalam ruangan di larang membawa tas.

2) Siswa yang meminjam buku harus menulis terlebih dahulu buku

yang dipinjam kepada petugas perpustakaan.

3) Setelah membaca buku diharapkan untuk mengembalikannya

ketempat semula.

b. Laboratorium Sekolah

Laboratorium merupakan salah satu faktor pendukung pendidikan,

laboratorium yang ada di SMA Negeri 10 Kota Jambi antara lain:

1) Laboratorium IPA

Laboratorium IPA itu terdiri dari labor fisika, kimia, dan biologi.

Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terutama di

bidang eksakta keberadaan laboratorium sangat penting. Karena mata

pelajaran eksekta membutuhkan pembuktikan secara langsung

sehingga siswa mudah memahami materi yang sudah diajarkan.

Pembuktian langsung terhadap teori yang sudah di pelajari dapat

dilakukan jika suatu sekolah mempunyai fasilitas dan kelengkapan

peralatan di laboratorium. Di SMA Negeri 10 Kota Jambi mempunyai

dua gedung untuk laboratorium, satu digunakan untuk mata pelajaran

fisika, dan satu gedung digunakan untuk mata pelajaran kimia dan

biologi. Kondisi laboratorium bisa dikatakan dalam keadaan baik.

2) Loratorium Komputer

SMA Negeri 10 Kota jambi memiliki 2 laboratorium TIK.

Laboratorium pertama digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dan

54

laboratorium kedua digunakan oleh guru yang berwenang dalam

mengolah data SMA Negeri 10 Kota Jambi, baik dari kesiswaan

sehingga data terpenting sekolah. (Observasi tanggal 11 Oktober 2020)

Pada umumnya laboratorium komputer digunakan untuk proses

belajar mengajar terutama pada pembelajaran TIK. Jika ada siswa yang

ingin menggunakan labor komputer ini harus didampingin oleh guru

dan atas izin dari guru yang bersangkutan. (Observasi tanggal 13

Agusus 2020).

c. Ruangan BP/BK

BP/BK yaitu tempat siswa mendapatkan bantuan dan bimbingan

dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu BP/BK membantu

siswa untuk memilih jurusan dikelas X dan XI. Program layanan

bimbingan dan konseling SMA Negeri 10 Kota Jambi ini telah

dikoordinasikan dengan baik. Dimana program layanan bimbingan dan

konseling ini terdiri dari beberapa anggota yang telah memilii tuas dan

tanggung jawab masing-masing terhadap kelas-kelas yang mendapat

bimbingan dari para guru BK tersebut. Adapun layanan yang diberikan

kepada siswa-siswi SMA Negeri 10 Kota Jambi adalah (Observasi tanggal

20 Juli 2020):

1) Layanan orientasi, layanan yang ditujukan kepada siswa baru atau

pindahan untuk memahami situasi sekolah dan lingkungannya.

Orientasi dapat mencakup pengenalan terhadap program sekolah,

kurikulum, pola pembelajaran, dan evaluasi yang berlaku

disokalah, fasilitas, dan cara pengunaannya, serta hal-hal yang

diperkirakan perlu dipahami oleh siswa baru.

2) Layanan informasi, layanan yang ditunjukan untuk membantu

siswa mendapatkan informasi yang diperlukan.

3) Layanan penempatan dan penyaluran, layanan yang ditujukan

untuk membantu siswa dalam penjurusan, memperoleh kegiatan

ekstrakulikuler yang sesuai serta mendapatkan jurusan diperguruan

55

tinggi atau lapangan kerja yang sesuai minat dan bakat serta

kepribadian siswa.

4) Layanan konseling perorangan, layanan yang ditujukan untuk

membantu siswa secara individu, khususnya mereka yang

mengalami masalah, misalnya masalah dengan orang tua mereka

ataupun dengan teman mereka. Layanan diarahkan untuk

memecahakan masalah dan tidak untuk menyalahkan siswa.

5) Layanan bimbingan kelompok, layanan yang ditujukan untuk

memecahkan masalah umum (menyangkut masalah pribadi),

misalnya ketertiban, ujian dan sebagainya.

d. Ruang Kelas

Ruang kelas di SMA Negeri 10 Kota Jambi ada 30 kelas, dalam

kondisi baik dan terdiri dari 28 – 35 siswa setiap kelasnya. Letak ruang

kelas satu sama lain saling berdekatan sehingga siswa kelas yang satu

dengan yang lainnya dapat saling berinteraksi dengan baik. (Observasi

tanggal 28 Agustus 2020)

e. Ruang Majelis Guru, Ruang Kepala Sekolah dan Ruang Wakil

Kepala Sekolah

Ruang Majelis Guru di SMA Negeri 10 Kota Jambi tergolong

dalam keadaan baik. Semua guru mempunyai meja kerja masing-masing

dan satu ruangan guru lainnya, sehingga satu guru dengan guru yang

lainnya bisa saling membaur dan berinteraksi dengan baik

Kepala sekolah memiliki ruangan tersendiri, yang letaknya

dibagian depan loby atau pintu masuk menuju ke dalam sekolah. Ruang

kepala sekolah terhubung dengan ruang TU.

Untuk wakil kepala bagian kurikulum, kesiswaan dan sarana

prasarana menjadi satu ruangan yang letaknya berdekatan dengan ruang

TU dan Ruang Kepala Sekolah. Sehingga mempermudah masyarakat

ataupun siswa dalam mengurus berbagai hal keperluan sekolah, karena

memiliki jarak ruangan yang berdekatan. (Observasi tanggal 21 Agustus

2020)

56

f. Ruang Osis

Ruang Osis merupakan tempat para pengurus OSIS menyusun

rencana kegiatan. Ruang OSIS juga dilengkapi dengan white board dan

alat tulis untuk menunjang kegiatan OSIS seperti rapat OSIS. Ruang OSIS

SMA Negeri 10 kota jambi juga dilengkapi dengan struktur organisasi

yang menggambarkan kepengurusan OSIS SMA Negeri 10 Kota Jambi.

(Observasi tanggal 12 Juli 2020)

g. Lapangan Upacara

Lapanagan Upacara SMA Negeri 10 Kota Jambi digunakan untuk

melakukan upacara bendera setiap hari senin dan peringatan hari besar

lainnya. (Observasi 23 Juli 2020)

h. Sarana Olahraga

Sarana olahraga terutama lapangan olahraga di SMA Negeri 10

Kota Jambi bisa dikatakan cukup baik. Namun dikarenakan hanya ada 1

lapangan maka setiap aktivitas olahraga baik itu bola kaki, badminton,

voli, senam, dan basket dilakukan di lapangan yang sama dan dipakai

secara bergantian. Hal ini dikarenakan luas sekolah yang tidak

memungkinkan untuk menambah lapangan olahraga lagi. Di SMA Negeri

10 Kota Jambi juga terdapat ruang olahraga yang digunakan untuk

menyimpan semua peralatan olahraga seperti bola basket, bola voli, raket

badminton dll sehingga memudahkan siswa untuk melakukan aktivitas

olahraga karena tidak harus membawa alat olahraga dari rumah.

(Observasi tanggal 19 Juli 2020)

i. Musholla

Mayoritas siswa SMA Negeri 10 Kota Jambi adalah muslim.

Sehingga pihak sekolah memprioritaskan pembangunan sarana ibadah

untuk para muslimin dan muslimat. Di SMA Negeri 10 Kota Jambi untuk

bangunan mushollanya tergolong cukup bagus. Sedangkan untuk sarana

peribadatan agama lain selain agama islam dapat menggunakan ruang Lab

Biologi, dan setiap pemeluk agama diberikan waktu dan kebebasan dalam

menjalankan agamanya sesuai dengan ajarannya masing-masing. Ruang

57

Musholla juga di gunakan pada saat siswa belajar agama islam dan

peringatan hari-hari besar islam. (Observasi tangga l2 Juli 2020)

j. Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah)

Ruang UKS SMA Negeri 10 Kota Jambi dikategorikan dalam

keadaan baik dan di dukung beberapa fasilitas seperti matras untuk setiap

siswa yang sedang dalam keadaan sakit sehingga dapat beristirahat di

ruang UKS. Ruang UKS juga dijadikan sebagi tempat penyimpanan alat-

alat PMR seperti tandu dan obat-obatan ringan.

k. Toilet

SMA Negeri 10 Kota Jambi mempunyai 2 WC guru, yang terdiri

dari 1 WC guru wanita dan 1 WC pria. Ada 8 WC wanita khusus untuk

siswa SMA Negeri 10 Kota Jambi dan 4 WC pria yang letaknya terpisah

dari WC wanita.

l. Kantin Sekolah dan Kantin Kejujuran

Kantin di SMA Negeri 10 Kota Jambi bisa dikatakan lengkap.

Bangunan untuk kantin pun cukup tertata rapid an berada dalam empat

tempat (dibelakang kelas XII MIPA 1, XI IPS, disamping X IPS 1, dan

disamping musholla). Berdasarkan informasi dan salah seorang pemilik

kantin, dalam waktu dekat kantin hanya akan difokuskan di satu tempat

yaitu dibelakang kelas XI IPS. Tentu saja hal ini akan memperindah tata

sekolah. Di kantin, siswa dapat menikmati berbagai jenis makanan dengan

haraga cukup standar. Selain kanti yang telah diuraikan, SMA Negeri 10

Kota Jambi juga tersedia Koperasi Siswa.

m. Halaman Parkir

Mayoritas pegawai dari siswa SMA Negeri 10 Kota Jambi

menggunakan transformasi pribadi untuk dapat sampai ke sekolah tepat

waktu. Hal ini tentunya menunutut Kepala Sekolah. Di SMA Negeri 10

Kota Jambi terdapat lahan parker yang lumayan luas, yang berada di

halaman depan sekolah. Tetapi walaupun memiliki lahan parker yang

58

lumayan luas masih belum bisa menampung kendaraan pribadi siswa-siswi

di karenakan jumlah siswa-siswi SMA Negeri 10 Kota Jambi lebih banyak

dari pada lahan parkir yang tersedia. Sehingga untuk parkir kendaraan

pribadi siswa-siswi itu di lingkungan masyarakat dengan membayar uang

parker Rp 1.000/motor. Dengan kondisi bangunan sekolah yang berpagar

dan pengawasan dua orang satpam yang selalu intensif menjadikan

sekolah tersebut aman dari tindakan criminal seperti pencurian helm,

sepeda motor dan lain sebagainya, walaupun tempat parker kendaraan

pribadi siswa-siswi itu di lingkungan masyarakat.

n. Pos Satpam

Pos satpam merupakan tempat yang di gunakan sebagai sarana

untuk menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan sekolah. Adapun

fasilitas yang terdapat di ruangan ini adalah meja dan kursi. Adapun

petugas satpam/securitu yang ada di SMA Negeri 10 Kota Jambi

berjumlah 2 orang.

B. Temuan Khusus

1. Implementasi Pelayanan Administrasi Kesiswaan di SMAN 10 Kota

Jambi

Kepala sekolah merupakan pimpinan dan administrator di dalam

penyelenggaraan administrasi di sekolah. Oleh karena itu, ia harus mengetahui

bagaimana cara menjadi pimpinan dan administrator yang baik yang akan

menjadi contoh bagi siswa dan bawahannya. Karena keberhasilan suatu

lembaga pendidikan atau sekolah erat hubungannya dengan kepemimpinan

yang baik serta penyelenggaraan administrasi.

Administrasi sekolah tidak hanya menyangkut soal tata usaha sekolah,

melainkan menyangkut semua kegiatan sekolah baik yang mengenai materi,

personalia, kepemimpinan, kurikulum, sarana dan prasarana dan sebagainya,

yang harus sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan terselenggaranya

kondisi- kondisi belajar mengajar yang baik sehingga dapat mencapai tujuan

pendidikan. Dari hasil wawancara Ibu Nova Deswita selaku kepala SMA

59

Negeri 10 Kota Jambi yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan administrasi

menyatakan bahwa:

“Kegiatan pelayanan administrasi yang ada diSMA Negeri 10 Kota

Jambi terbagi atas pelayanan administrasi personel, administrasi sarana

dan prasarana, administrasi kesiswaan, administrasi kurikulum,

administrasi layanan khusus dan administrasi ketenagaan. Administrasi

layanan khusus terbagi atas administrasi BP, UKS dan perpustakaan,

yang mana masing-masing bagian terdapat koordinator dan wakilnya

sendiri dan secara umum dikepalai oleh tata usaha.” (Kepala Sekolah,

10 Oktober 2020)

Dari pernyataan ibu Nova Deswita dapat dijelaskan bahwa tata usaha

merupakan pusat dari kegiatan-kegiatan pelayanan administrasi yang meliputi

pelayanan administrasi kesiswaan, administrasi akademik, administrasi sarana

dan prasarana, administrasi personal, administrasi keuangan dan humas.

Semua kegiatan berpusat kepada tata usaha yang mempunyai peranan didalam

kelancaran semua kegiatan sekolah yang berfungsi sebagai pusat kegiatan dan

sumber dokumen, disamping itu bertanggung jawab secara langsung kepada

kepala sekolah.

Tata usaha sekolah sebagai pelaksana administrasi pendidikan,

kesiswaan, perencanaan dan sistem informasi yang dipimpin oleh kepala tata

usaha bertanggung jawab kepada kepala sekolah. Dalam kesehariannya kepala

sekolah memberikan pembinaan dalam pelaksanaan tugas-tugas administrasi

akademik, perencanaan dan sistem informasi serta kesiswaan. Karena dengan

adanya pembinaan secara kontinue diharapkan pelaksanaan administrasi bisa

berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan, yaitu sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai. Beberapa hal yang terkait dengan manajemen

administrasi kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi terkait dengan adiministrasi

kesiswaan mencakup dengan hal-hal sebagai berikut:

a. Administrasi Penerimaan Siswa Baru (PPDB)

Untuk kegiatan penerimaan peserta didik baru (PPDB) biasanya

kepala sekolah langsung memberikan mandat kepada waka kesiswaan

untuk melakukan kagiatan terseut dan sekaligus melakukan tertib

administrasi dan pendaataan bagi calon siswa baru.

60

“Persiapan kami dalam penerimaan siswa baru, kami sudah

membentuk kepanitian tiga bulan sebelum penerimaan siswa baru

dan kesiswaan bekerja bekerja sama dengan wakil kurikulum, wali

kelas, Pembina ekstrakurikuler dan biasanya kepala sekolah

langsung menunjuk waka kesiswaan sebagai penanggung jawab

terhadap penerimaan siswa baru”. (Kepala TU, 12 Oktober 2020)

Pelaksanaan administrasi PPDB di SMAN 10 Kota Jambi

dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah protokol administratif

yang baku dari pihak sekolah. Biasanya kegiatan ini diaksanakan dengan

proses perencanaan hingga evaluasi. Langkah awal yang dilakukan adalah

melakukan pencatatan administratif calon siswa baru secara online. Hal ini

dinyatakan oleh seorang informan sebagai berikut:

“Rekrutmen peserta didik yang dilakukan di sekolah menengah

atas negeri 10 kota jambi ini di rencanakan secara simultan dimulai

dari pebruari sampai juli. Persiapan kegiatan yang dilakukan

meliputi; pembentukan tim penerimaan peserta didik baru (PPDB),

menyusun petunjuk teknis penerimaan peserta didik baru (PPDB),

penyiapan software database penerimaan peserta didik baru

(PPDB) online, dan rapat koordinasi antara direktorat dinas

pendidikan dan tim IT yang ditunjuk.” (Kepala Sekolah, 11

November 2020)

Berdasarkan keterangan wawancara di atas, dapat dianalisis bahwa

kegiatan administrasi pencatatan calon siswa dalam PPDB di SMAN 10

Kota Jambi dilakukan secara online. Setelah teradministrasi dengan baik,

tidak lupa pihak sekolah akan membentuk kepanitiaan PPDB tersebut

dimulai dari tingkat pusat sampai tingkat sekolah itu sendiri. Berikut

penuturan salah seorang informan:

“Pertama panitia tingkat pusat, yang di tetapkan oleh Direktur

Dinas Pendidikan, kedua panitia tingkat wilayah terdiri atas unsur

kantor wilayah kementerian pendidikan provinsi (kabid

pendidikan) ketiga panitia tingkat sekolah terdiri dari unsur

pendidikan dan tenaga kependidikan, yang di tetapkan oleh kepala

sekolah menengah atas negeri 10 kota Jambi.” (Kepala Sekolah, 12

Oktober 2020)

Kemudian pada level selanjutnya, setelah kepanitiaan sudah

terbentuk, maka pihak sekolah memikirkan upaya mensosialisasikan

61

PPDB tersebut kepada masyarakat luas. Tentu saja dengan

memprioritaskan tempat-tempat tertentu yang secara administratif

memiliki potensi peluang besar masuk ke SMAN 10 Kota Jambi.

“Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama proses sosialisasi dan

publikasi ialah yang pertama kita membuat petunjuk teknis dan

brosur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), kedua kita

membuat materi presentasi sosialisasi, ketiga yaitu pembuatan

baleho, spanduk dan banner Penerimaan Peserta Didik Baru

(PPDB), keempat pemasangan iklan di media, dan yang terakhir

yaitu pembentukan tim sosialisasi dan pelaksanaan sosialisasi ke

daerah-daerah dan beberapa satuan pendidikan yang potensial

menjadi calon peserta didik di Sekolah Menengah Atas Negeri 10

Kota Jambi” (Waka Kesiswaan, 11 November 2020)

Terkait dengan penerimaan siswa baru, dibutuhkan persyaratan

yang harus dilengkapai oleh calon siswa di SMAN 10 Kota Jambi yang

antara lain adalah:

“Persyaratan dalam penerimaan siswa baru yaitu surat tanda lulus

dari SD, Ijazah, SKHUN, Surat kelakuan Baik, dan Pas Foto 3x4/”

(Waka Kesiswaan, 19 Oktober 2020)

Berdasarkan keterangan wawancara di atas, maka diperlukan

syarat-syarat aadministratif yang harus dilengkapi oleh calon siswa yang

ingin masuk ke SMAN 10 Kota Jambi. Adapun proses seleksi dan

rekrutmen calon siswa di SMAN 10 Kota Jambi melalui dua jalur yaitu:

Jalur Zonasi dan Jalur Prestasi. (Observasi tanggal 13 November 2020)

Berdasarkan observasi dan anlisis di lapangan, peneliti

memperoleh informasi terkait persyaratan administratif yang harus

dilengkapi untuk jalur zonasi:

1) Peserta didik klas IX MTs/SMP pada tahun pelajaran 2019/2020.

2) Berusia maksimal 17 tahun pada 1 Juli 2020

3) Pada semester 1 kelas IX tahun pelajaran 2019/2020 merupakan

peserta didik terbaik pada sekolah/madrasah berdasarkan pertimbangan

dan rekomendasi kepala sekolah/madrasah asal (surat rekomendasi

dibuat secara kolektif oleh kepala sekolah/madrasah asal peserta didik)

dengan ketentuan sebagai berikut:

62

a) Sekolah/madrasah yang memiliki rombongan belajar 1-5 kelas,

dapat mengirim peserta maksimal 5 orang peserta didik

berdasarkan rekomendasi dari kepala sekolah/madrasah.

b) Sekolah/madrasah yang memiliki rombongan belajar 5 kelas, dapat

mengirimkan peserta maksimal 10 orang peserta didik berdasarkan

rekomendasi dari kepala sekolah /madrasah. Rombongan belajar

adalah jumlah total kelas IX pada sekolah/madrasah tahun ajaran

2019/2020 termasuk didalamnya kelas regular, kelas unggulan dan

kelas akselerasi.

Berdasarkan observasi dan anlisis di lapangan, peneliti

memperoleh informasi terkait persyaratan administratif yang harus

dilengkapi untuk jalur prestasi. Di SMAN 10 Kota Jambi, pendaftaran

yang mempunyai prestasi akademik dibidang sains pada tingkat nasional

diberi kesempatan untuk menjadi peserta didik pada Sekolah Menengah

Atas Negeri 10 Kota Jambi melalui jalur prestasi tampa melalui tes

akademik dan tes potensi belajar apabila memenuhi kriteria sebagai

berikut:

1) Peraih mendali emas pada kompetisi sains tingkat nasional yang

diselenggarakan kementerian pendidikan atau Olimpiade Sains

Nasional (OSN) tingkat nasional yang di selenggarakan oleh

kementerian pendidikan dan kebudayaan, dengan melampirkan

bukti prestasinya.

2) Peraih juara umum di sekolah dan melampirkan bukti prestasinya

dari sekolah.

Selanjutnya, ketika persyaratan administratif dilengkapi dengan

baik dan menuhi kriteria, maka selanjutnya pihak sekolah akan menyususn

mekanisme administrasi pendaftaraan bagi calon-calon siswa dari berbagai

instansi pendidikan menengah pertama. Berdasarkan hasil analisa peneliti

di lapangan, terdapat beberapa mekanisme administrasi cara pendaftaran di

SMAN 10 Kota Jambi yaitu sebagai berikut:

1) Mekanisme pendaftaran: Seluruh pendaftaran penerimaan peserta

63

didik baru (PPDB) SMA Negeri 10 Kota Jambi baik jalur zonasi

maupun jalur prestasi melakukan pendaftaran dengan mekanisme

sebagai berikut:

a) Mengunggah (upload) pas poto berwarna terbaru ukuran 3 x 4

dalam bentuk JPG/PNG (maksimal 400 kb).

b) Mengunggah (upload) berkas-berkas persyaratan: (1) Rapor

kelas IX semester 1 yang telah di sahkan diupload dalam

bentuk file pdf dengan ukuran file 1 mb; (2) Melampirkan

sertifikat/penghargaan prestasi yang telah di raih sebelumnya.

(c) Akta kelahiran /surat kenal lahir dalam bentuk JPG/PNG.

(3) Bagi calon peserta didik dari keluarga kurang mampu

secara ekonomi harap menyertakan kartu keluarga sejahtera

(KKS) atau kartu program keluarga harapan (PKH) atau kartu

Indonesia pintar (KIP) dalam bentuk JPG/PNG maks 400 mb.

2) Cara pendaftaran Proses pendaftaran dilakukan dengan membuka

halaman pendaftaran online PPDB Sekolah Menengah Atas Negeri

10 Kota Jambi tahun ajaran 2019/2020 melalui website Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Kota Jambi, sebagaimana

http://www.sman10-kotajambi.sch.id. (Observasi tanggal 02

November 2020)

Setelah berlangsungnya proses penerimaan berkas administrasi dari

calon siswa SMAN 10 Kota Jambi, maka selanjutnya siswa yang

dinyatakan lulus, akan melaksanakan proses administrasi pendaftaran

ulang. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh semakin valid.

(Observasi tanggal 03 November 2020).

“Bagi peserta didik yang dinyatakan lulus seleksi harus segera

melakukan proses daftar ulang dengan melengkapi berkas daftar

ulang yang telah disiapkan oleh panitia. Penyerahan berkas daftar

ulang dapat dilaksanakan secara langsung atau mengirimkannya ke

Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi.” (Kepala TU, 04

November 2020)

Setelah siswa diterima seleksi menjadi warga sekolah di SMAN 10

64

Kota Jambi, maka siswa juga akan diperkenalkan dengan lingkungan

sekolah dengan kegiatan orientasi.

“Sekolah mengadakan kegiatan orientasi siswa baru adalah

mengenalkan kepada siswa situasi dan kondisi sekolah yang baru,

supaya siswa mengenal lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik

maupun lingkunga sosialnya, kegiatan ini berlangsung ditangani

oleh OSIS dan bekerja sama dengan pengurus ekstrakurikuler,

Pembina dan wakil kesiswan juga turut mengawasi.” (Waka

Kesiswaan, 12 Juli 2020)

Terkait dengan pencatatan siswa yang akan melaksanakan orientasi

sekolah, maka pihak SMAN 10 Kota Jambi akan melakukan perispan-

persiapan sebelum dilaksanakannya kegian MOS (Masa Orientasi

Sekolah) tersebut.

“Persiapan penerimaan siswa baru itu sama dengan di sebutkan

oleh narasumber yang pertama, sebenarnya sekolah kami

sebenarnya sudah terprogramkan dalam program tahunan yang

melibatkan guru, Pembina ekstrakurikuler, dan tenaga

kependidikan, membentuk panitia penerimaan siswa baru , hal itu

untuk memudahkan kami dalam menerima siswa yang akan masuk

ke sekolah kami, ada yang bertugas mensosialisasikan sekolah,

pemasaran, serta bertugas administrasi dan juga ada yang bertugas

mempersiapkan syarat-syarat untuk masuk sekolah.” (Kepala

Sekolah, 19 Oktober 2020)

Di dalam kegiatan MOS inilah kemudian akan diselingi dengan

kegiatan wawancara, mengisi formulir kepada calon-calon siswa untuk

mengetahui bakat dan minat peserta didik.

“Dalam kegiatan MOS, hal yang terpenting yang harus kita berikan

kepada siswa adalah pengenalan budaya sekolah, memperkenalkan

siswa pada seluruh komponen sekolah beserta aturan, norma,

budaya dan tta tertib yang berlaku di dalamnya, memperkenalkan

siswa pada keorganisasian, mengarahkan siswa dalam memilih

kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat mereka.”

(Kepala Sekolah, 12 Juli 2020).

b. Administrasi Ketatausahaan Siswa

Sebagai tindak lanjut dari penerimaan siswa baru maka kini

menjadi tugas tata usaha sekolah untuk memproses siswa-siswa tersebut

dalam catatan-catatan sekolah. Sebagaimana yang dikemukakan oleh

65

seorang informan selaku bagian pelayanan tata usaha:

“Pencatatan-pencatatan data siswa ditulis dalam buku induk,

kemudian dilengkapi dengan menggunkan buku klopper sebagai

pelengkap buku induk yang dituliskan menurut abjad nama siswa.”

(Staff TU, 13 Juli 2020).

Pencatatan data-data siswa menggunakan buku induk dan buku

klopper baik untuk siswa baru, siswa yang sedang mengikuti pelajaran

sekolah, maupun siswa yang sudah lulus/tamat untuk mempermudah

mencari data siswa yang diperlukan.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang bukan hanya intelek

saja yang dikembangkan tetapi pribadi secara utuh. Oleh karena itu tata

tertib yang dikeluarkan bermanfaat untuk anak itu sendiri dalam rangka

membentuk pribadi yang baik. Di samping itu juga dimaksudkan agar

dalam sekolah itu terbentuk suasana tentram, teratur, karena semua

mengikuti aturannya. Sehingga sekolah harus betul-betul memperhatikan

isi dari tata tertib yang akan diberlakukan disekolah, seperti yang di

kemukakan oleh kepala sekolah:

“Dalam menentukan peraturan-peraturan harus mempertimbangkan

masukan dari hasil rapat bersama orang tua siswa, guru-guru,

kepala sekolah, staf tata usaha, komite, dan pemerintah setempat.”

(Kepala Sekolah, 19 Oktober 2020)

Catatan tata tertib sekolah, yaitu catatan atau kumpulan peraturan

yang sebenarnya bukan hanya diperuntukkan bagi siswa saja tetapi juga

guru dan personal lain. Atauran tata tertib ini ada yang sifatnya umum dan

ada yang sifatnya khusus. Atauran-aturan tersebut ada yang berasal dari

pemerintah (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat maupun

setempat), dan ada yang merupakan produk sekolah sendiri (dikeluarkan

oleh Kepala Sekolah atau merupakan hasil musyawarah dalam rapat

dewan guru). (Observasi)

c. Administrasi Pencatatan Bimbingan dan Konseling

Terhadap siswa yang melakukan pelanggaran dari aturan sekolah,

maka siswa yang bersangkutan akan didata dan diberikan pengarahan agar

66

menyadari kesalahan dan tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama.

(Observasi)

“Kita kadang memanggil orang tua siswa, karena anknya

melakukan apa yang kiranya tidak sesuai dengan harapan kita

sebagai guru. Kadang anaknya berangkat ke sekolah sering

terlambat itu juga kita panggil.Sekolah juga mengadakan rapat

antara wali murid dengan guru.Dalam rapat bersama ini biasanya

membahas tentang perkembangan anak, dan mengundang secara

pribadi biasanya kepala sekolah membahas tentang kesalahan yang

dilakukan oleh anak didik tersebut. Kepala sekolah mengundang

orang tua itu bisa mengirimkan surat panggilan melalui anaknya.

Meskipun kita di sekolah memiliki kesempatan untuk berinteraksi

dan mempengaruhi kehidupan mereka (siswa), pada akhirnya

mereka akan kembali kelingkungan keluarga atau ke pangkuan

orang tuanya. Jika kita gagal dalam menjaga komunikasi dengan

orang tua tentang kemajuan anak mereka di sekolah, maka kita

akan kehilangan kesempatan untuk membuat jembatan komunikasi

yang sangat penting dalam kehidupan peserta didik.” (Waka

Kesiswaan, 19 Oktober 2020)

Penegakan aturan sekolah dilaksanakan dengan disiplin, dengan

tujuan agar siswa memiliki kesadaran yang tinggi agar terbentuknya

karakter dan moral yang berkualitas dari masing masing siswa.

“Disiplin itu sangat penting, maksudnya disini adalah sebagai

seorang siswa harus bisa disiplin dan tidak ada yang datang

terlambat. Untuk membina kedisiplinan siswa di sekolah ini semua

guru harus mengawasi siswa, terutama bagi guru piket.Bagi

siswanya yang terlambat datang ke sekolah, guru piket tersebut

bisa menegurnya, dan siswanya tidak bisa dibilangin lagi, guru

tersebut bisa memberikan peringan dan juga hukuman, seperti

membersihkan halaman sekolah. Supaya siswa bisa menanamkan

rasa kedisiplinan di dalam dirinya.” (Waka Kesiswaan, 19 Oktober

2020)

Anak-anak didik yang mengalami masalah di sekolah, akan

ditreatmen oleh guru BK di sekolah, mereka diperhatikan dan dicatat

dengan baik apa saja yang menjadi problem mereka dan pihak sekolah

akan mencarikan solusi bagi si anak.

“Selain yang di sampaikan oleh wakil kesiswaan dan guru BK tadi,

kita juga menyelenggarakan pembinaan akhlak terhadap siswa

siswi kami.Kegiatan akhlak tersebut berupa nasihat setiap guru

mata pelajaran akan memulai pelajarannya, selain itu kegiatan

67

ekstrakurikuler keagamaan juiga dilaksankan setiap hari jumat.”

(Kepala Sekolah, 18 Juli 2020)

d. Administrasi Pencatatan Prestasi Belajar

Sekolah melakukan pengamatan dan pencatatan kepada anak-anak

yang memiliki prestasi sejak anak tersebut mengkitui MOS dari sekolah.

Hal ini untuk memetakan anak anak yang memiliki hobi dan minat

tertentu.

“Yaa mengenalkan lingkungan sekolah, perkenalan dengan sesama

siswa baru, kakak kelas, guru dan juga karyawan dan mengarahkan

siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah

sesuai dengan bakatnya” (Waka Kesiswaan, 11 November 2020)

Sekolah juga melakukan pendataan dan pemetaan terhadap siswa

yang memiliki prestasi di sekolah. Hal ini dilakukan dengan cara

pengamatan dan pendataan terhadap kompetensi yang dimiliki oleh siswa

yang ada di sekolah tersebut. (Observasi tanggal Agustus 2020)

“Ciri-ciri anak berbakat itu memiliki kecerdasan yang tinggi,

kreativitas dan bertanggung jawab. Di sekolah kami mempunyai

beberapa ektrakurikuler yang akan menjadi wadah perkembangan

siswa dibidang prestasi non akademik. Jadi semua siswa baru

diwajibkan ikut ekstrakurikuler minimal satu, hal ini dilakukan

agar siswa mampu mengembangkan diriberlangsungnya kegiatan

tersebut.” (Waka Kesiswaan, 19 Agustus 2020)

Melalui pendataan kompetensi yang dimiliki oleh siswa, maka

akan menjadi pertimbangan pula terhadap pencatatan kenaikan kelas bagi

siswa yang menempuh pendidikan di SMAN 10 Kota Jambi.

“Dalam menentukan kenaikan kelas siswa, masing-masing wali

kelas mengadakan rapat tahunan, melaporkan hasil belajar dan

hasil ujian dan juga melihat tiga aspek yaitu., psikomotorikk,

afektif, kognitif siswa. Dalam rapat kenaikan kelas tentunya

dihadiri oleh semua dewan guru, kepala sekolah, wakil kepala

sekolah, dan juga tenaga kependidikan.” (Wali Kelas, 19 Agustus

2020)

Sebelum kegiatan pencatatan kenaikan dan tidak naiknya siswa

dilakukan dan dicatat di rapor siswa, maka selau akan diadakan rapat

kenaikan kelas.

68

“Kepala Sekolah mengumpulkan semua guru untuk mengadakan

rapat dan musyawarah untuk mengatur kelulusan siswa dan

alumni. Dan siapa saja siswa yang lulus dengan nilai yang tertinggi

dan siapa siswa yang tidak lulus.” (Guru Kelas, 19 Juli 2020)

Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang informan yang

mengatakan sebagai berikut:

“Setiap kenaikan kelas, semua wali kelas melakukan rapar,

melaporkan hasil ujian yang didapat oleh siswa ke kepala sekolah

dan memutuskn siapa yang naik dan tidak naik kelas. Mengadakan

rapat dengan semua dewan guru untuk menentukan kelulusan

siswa, dan kalau untuk alumni, setiap tahun nya selalu mengadakan

kumpul bersama untuk menjalin silaturahmi antara siswa yang

sudah tamat dengan guru-gurunya, contoh setiap bulan puasa kami

selalu mengadakan buka bersama.” (Guru Kelas, 19 Agustus 2020)

2. Kendala dalam Proses Peningkatan Layanan Administrasi Kesiswaan

di SMAN 10 Kota Jambi

a. Kurangnya Tenaga (SDM) Sekolah

Tidak dapat dipungkiri bahwa SMAN 10 Kota Jambi masih

mengalami kekurangan personil di dalam melaksanakan tugas

pengadministrasian data siswa.

“Faktor pendukungnya adalah dari anggota kita sendiri,

masyarakat, dan wali muriddana yang memadai, bantuan dari

dinas, termasuk meminta peserta pelatihan dari sekolah, guru

profesional. Faktor penghambatnya adalah masih kurangnya tenaga

pendidik, dan sekarang kita tidak bisa lepas dari IT, namun

sekarang IT itu disalah gunakan.” (Kepala Sekolah, 09 Juli 2020)

Berdasarkan analisa yang peneliti lakukan di lapagan, sejauh ini

untuk penghambat atau kendala-kendala yang berarti dihadapi dalam

proses rekrutmen dan seleksi peserta didik baru, hanya saja terkadang

terkendala pada petugas yang terkait administrasi siswa, yang

bersangkutan tidak dapat hadir dikarenakan sakit atau ada tugas lain,

artinya bisa dig anti dengan yang lain tentunya yang menguasai di bidang

itu, seperti pengelolaan data online yang berhalangan diganti dengan yang

menguasai bidang IT namun mereka harus tetap koordinasi atau

69

komunikasi dengan yang bersangkutan. (Observasi tanggal 19 November

2020)

Berdasarkan wawancara diatas bahwa kendala didalam kegiatan

administrasi kesiwaan khusunya pada kegiatan penerimaan peserta didik

baru adalah petugas yang minim kuantitas maksud nya disini adalah

perbandingan antara petugas pencatat dengan jumlah calon siswa.

Informasi ini peneliti peroleh berdasarkan keterangan yang disampaikan

dengan salah seorang siswa yang dlunya pernah menjadi calon siswa yaitu

sebagai berikut:

“Benar sekali pak ketika kami dahulu mau pengajukan berkas

sebagai siswa baru disini kita melihat ada kendala sedikit

dibidang pencatatan siswa yaitu diantara jumlah siswa yang mau

mendaptar dengan petuga pencatatan tidaka seimbang jumlahnya

sehingga dalam peroses mengaptrasian calon siswa baru

terkendala dalam hal antrian dan lamanya waktu yang dibutuhkan

pada saat kegiantan penerimaan peserta didik baru ( PBDB )

yang dilaksanakan

b. Kompetensi SDM yang tidak Merata

Dari hasil observasi di lapangan dikatkan bahwa perencanaan

kepala sekolah dalam mendayagunakan sumber daya dan mendapatkan

sumber daya yang berkualitas yang memnuhi kebutuhan penerimaan guru

terdapat kesulitan hal ini seperti yang dituturkan oleh kepala sekolah

dibawah ini:

”Terkait dengan perencanaan saya dalam upaya meningkatkan

kualitas pendataan administrasi siswa dipengaruhi pula dengan

adanya sulitnya mendapatkan guru yang sesuai dengan kebutuhan

di sekolah ini, jadi saya sebagai kepala sekolah hanya bisa

memanfaatkan tenaga pengajar apa adanya, meskipun terbatas hal

ini yang menjadi faktor yang amat sulit dan sekaligus menyulitkan

untuk meningkatkan pengajaran yang berkualitas.” (Kepala

Sekolah, 20 Agustus 2020)

Dari wawancara di atas diketahui bahwasanya proses pendataan

administrasi kesiswaan belum dapat dikerjakan dengan maksimal karena

keterbtasan jumlah SDM di SMAN 10 Kota Jambi dan juga masih

70

rendahnya wawansan SDM di sana khususnya pada pemanfaatan TIK

(Teknologi Komunikasi dan Informasi).

Namun, masih kurang maksimalnya Kepala Sekolah dalam

membina dan membimbing staff administrasi, sehingga masih ada

beberapa orang staf adminitrasi yang kurang disiplin dalam bertugas,

terlambat datang dan pulang lebih awal, kondisi seperti itulah yang

menjadi permasalahan di lembaga pendidikan SMAN 10 Kota Jambi

tersebut, sebagaimana yang diungkapkan oleh salah seorang informan

(Guru Bahasa Indonesia, 24 Oktober 2020) :

“Sebenarnya, Kepala Sekolah sudah cukup memberi teguran dan

sanksi kepada staff administrasi yang kurang disiplin, terkadang

gurunya saja yang mengabaikan sehingga datang lambat dan

pulang lebih cepat. Mungkin Kepala Sekolah kedepannya harus

lebih memperhatikan, dan lebih tegas lagi di dalam pemberian

sanksi maupun teguran.”

Kepala Sekolah SMAN 10 Kota Jambi tetap menetapkan

organisasi yang efektif yaitu dengan teaching by doing atau perintah

dengan secara langsung, karena perintah secara langsung oleh Kepala

Sekolah dianggap efektif, melihat guru-guru sebagai sosok manusia yang

banyak contoh figure bagi siswa, metode ini belum memotivasi staff

adminitrasi untuk bersikap disiplin karena masih ada penyimpangan antara

teori dan pelaksanaan tugas administratif dari perintah secara langsung.

Oleh karna itu, supaya hal-hal tersebut dapat terlaksana sesuai SOP di

masa yang akan datang. (Observasi tanggal 11 September 2020)

Adanya sebagian staff administratif yang belum maksimal dalam

penguasaan materi dan tupoksinya ini memang menjadi perhatian khusus

bagi instansi pendidikan SMAN 10 Kota Jambi. Penguasaan Materi dan

job desk sangat diperlukan oleh seorang staff administrasi siswa, karena

hal ini akan memudahkan lembaga SMAN 10 Kota Jambi untuk

memahamkan peserta didik dan memetakan kebijakan di masa yang akan

datang:

“Penguasaan Materi dan tupoksi dari staff administratif itu sangat

diperlukan, tapi kadang-kadang ada sebagian kecil staff kita itu

71

lalai untuk melaksanakannya, maklum ada juga mereka yang masih

baru dan honor di sini. Mungkin karena faktor kesibukan dari Staff

PNS kita juga itu, menjadikan persiapan menjadi agak berkurang.”

(Kepala Sekolah, 09 September 2020)

Dari wawancara di atas dapat dianalisa bahwa faktor pemahaman

tupoksi seorang staff administrative yang melanda sebagian kecil staff

administrasi di SMAN 10 Kota Jambi tersebut juga menjadi kendala

tersendiri di lapangan. Senada yang diungkapkan oleh informan lain yaitu

sebagai berikut:

“Untuk memaksimalkan pencatatan siswa di sekolah ini, salah satu

yang harus dimiliki seorang staff administratif adalah

persiapannya. Kalau staff administrative sekolah SMAN 10 Kota

Jambi baik, maka dalam pencatatan insyaAllah akan lancer pula.

Ada beberapa memang sebab staf honorer kita yang belum optimal

dalam menguasai tupoksi pencatatan siswa tidak menguasaipenuh,

mungkin persiapannya kurang matang, atau mungkin latar

belakang pendidikan tidak sesuai dengan job desknya.” (Kepala

Sekolah, 09 November 2020)

Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat dianalisis bahwa

ada beberapa hal yang menyebabkan sataf administrative tidak menguasai

tupoksi, mungkin karena persiapan yang belum matang maupun karena

latar belakang pendidikannya tidak sesuai dengan tugas mengajarnya,

sehingga proses pencatatan antara teori dan prakteknya belum optimal.

Setiap bagian administrasi, TU, diberikan tugas untuk membuat

pencatatan siswa baik itu calon siswa PPDB sampai siswa-siswi di SMAN

10 Kota Jambi menjadi alumni.

c. Minimnya Sarana dan Prasarana

Berdasarkan keterangan wawancara di lapangan, peneliti

menemukan bahwasanya faktor yang menyebabkan terkendalanya proses

adminisarasi siswa di SMAN 10 Kota Jambi juga dipengaruhi oleh

terbatasnya kelangkapan sarana dan prasaran di sekolah tersebut:

“Kalau tentang SDM kemudian sapras disini kalau menurut saya

dari segi SDM nya masih kurang kemudian begitu juga dengan

sapras masih belum terpenuhi kemudian tentang pelayanan dan

72

pembelajaran di lingkungan SMP ini ya karna SDM serta sarana

dan prasarana kurang maka begitu juga pelayanan demikian juga

pelayananya demikian juga gitu belum memadai juga begitu juga

dengan pembelajaran, pengarsipan data siswa, dengan sarana dan

prasarana serta SDM itu saling berkaitan jadi masih belum

memadai.” (Wali Kelas, 10 Oktober 2020)

Berdasarkan keterangan yang tersaji di dalam paragrafi di atas,

maka dapat dianalisis bahwa kinerja pencatatan administrasi sekolah di

SMAN 10 Kota Jambi juga terkendala dalam hal belum lengkapnya sarana

dan prasarana yang terdapat di SMAN 10 Kota Jambi.

3. Proses Upaya Peningkatan Layanan Administrasi Kesiswaan di

SMAN 10 Kota Jambi

a. Membangun Komunikasi Antar Warga Sekolah

Dari hasil interview dengan K.A hendriati selaku kepala Tata

Usaha mengenai keberhasilan pelaksanaan pelayanan administrasi di SMA

Negeri 10 Kota Jambi bahwa:

“Adapun keberhasilan didalam pelaksanaan pelayanan administrasi di

SMA Negeri 10 Kota Jambi tidak lepas dari hubungan kerja yang baik

antara personel administrasi.” (Wawancara, 19 Juli 2020)

Dari hasil wawancara diatas dapat dijelaskan bahwasanya

keberhasilan pelaksanaan pelayanan administrasi di SMA Negeri 10 Kota

Jambi tidak lepas dari peran serta dari staf administrasi, yang mana seluruh

personel administrasi bertanggung jawab penuh terhadap jalannya

pelaksanaan administrasi.

Pada hakekatnya sekolah dapat dipandang sebagai wadah

pertemuan antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang

bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan administrasi kesiswaan

sangat dibutuhkan. Tanpa adanya administrasi kesiswaan yang baik

kemungkinan besar segala upaya peningkatan mutu pendidikan sekolah

akan gagal. Mengacu pada buku panduan sekolah merupakan upaya untuk

mengelola agar kurikulum di sekolah berjalan dengan baik, tolak ukurnya

adalah bagaimana pencapaian tujuan oleh siswa sebagai akibat proses

pembelajaran.

73

“Karyawan dan guru pada suatu sekolah/madrasah ialah semua

orang yang telah bergabung untuk melaksanakan tugas-tugasnya

dalam mencapai tujuan pendidikan. Karyawan dan guru di Sekolah

Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi ini sangat membantu dalam

menyelenggarakan proses administrasi siswa sesuai dengan

tupoksinya masing-masing. Kerja sama yang dibangun dalam

pelaksanaan administrasi sekolah telah sesuai dengan perencanaan

yang telah disusun oleh pusat dan semua personil Sekolah

Menengah Atas Negeri 10 Kota Jambi, sehingga sangat membantu

berlangsungnya proses pengadministrasian tersebut.” (Kepala

Sekolah, 08 November 2020)

Setiap hasil pencatatan siswa khususnya bagi anak-anak yang

mengalami sanksi dari pihak sekolah, maka orang tua/ wali siswa akan

diajak berdialog dengan pihak sekolah sehingga ditemukan titik temu dan

solusi atas apa yang dialami siswa.

“Di sampaikannya pada saat ada pertemuan wali murid dan

pembagian raport, dikomunikasikan secara pelan-pelan dan

kebetulan semua orang tua siswa menerima apa yang disampaikan

oleh guru.” (Kepala Sekolah, 19 Juli 2020).

Di samping menjalin komunikasi dengan wali murid, pihak

sekolah juga saling berinteraksi dengan baik dalam setiap mencari jalan

keluar atas apa yang terjadi di dalam sekolah. Biasanya dilakukan melalui

rapat antar guru.

“Ya, setiap kita mengambil keputusan sekecil apa pun kita selalu

melibatkan semua warga sekolah itu sendiri karena kita

mengharapkan hasil keputusan itu akan kita tindak lanjuti dan akan

kita laksanakan.Jadi, tanpa melibatkan warga sekolah saya rasa

program atau keinginan kita yang sudah kita buat ini tidak akan

bisa tercapai.” (Kepala Sekolah, 30 Agustus 2020)

Hal senada dengan kometnar kepala sekolah di atas juga

disampaikan oleh informan di bawah ini:

“Didalam pengambilan keputusan kepala sekolah tidak pernah

membuat keputusan sendiri, tetap malalui musyawarah, melalui

suara terbanyak berdasarkan demokrasi.Tidak ada ibu kepala

sekolah kami ini sifatnya kediktatoran.Segala sesuatu yang dibuat

selaluu di musyawarahkan terlebih dahulu.Jadi sebelum dia

melaksanakan perintah dia tetap koordinasikan dengan wakil.”

(Waka Kurikulum, 17 Juli 2020)

74

b. Bekerjasama dengan Stakeholders

Agar terciptanya pengadministrasian siswa yang baik, maka pihak

SMAN 10 Kota Jambi juga ikut melibatkan kerjasama yang solid dengan

stakeholder. Hal ini bertujuan agar diperoleh pengadministrasian yang

baik.

“Strategi yang ibu kepala sekolah lakukan ya kita selalu bekerja

saama dengan warga sekolah dan masyarakat agar pelaksanaan

manajemen berbasis sekolah kita ini berjalan gengan baik.

Kemudian bagaimana cara kita agar programprogram kita juga

berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang kita harapkan.”

(Waka Kurikulum, 19 Agustus 2020)

Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat dianalisis bahwa

kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja pencatatan

administrasi siswa di SMAN 10 Kota Jambi adalah dengan cara

meningkatkan komunikasi antar stakeholder dalam dunia pendidikan.

Terkait hal ini, maka komunikasi dapat dilakukan dengan pentahelics yaitu

antara lain: kalangan akademisi, kalangan birokrasi, kalangan pengusaha,

kalangan politisi, dan kalangan masyrakat.

Kerjasama dengan stakeholder juga bisa dilakukan dengan cara

mengikuti kerjasama dengan lembaga di luar sekolah untuk memberikan

materi pengayaan kepada staff admnistrasi sekolah di SMAN 10 Kota

Jambi agar mampu meningkatkan skill administrasi mereka di kemudian

hari melalui kegiatan seminar-seminar atau pelatihan, dan sejenisnya.

Kegiatan dalam kompetensi staff administrasi, yang utama adalah

perencanaan. Sebab, sebuah perencanaan yang ditata dengan baik akan

menentukan masa depan yang akan datang. Menurut kepala sekolah

SMAN 10 Kota Jambi, dalam upaya meningkatan kompetensi staf

administrasi yaitu dengan menggunakan rapat bersama di sekolah.

Perencanaan adalah kunci untuk mencapai masa depan. Melalui

perencanaan tersebut, maka disusunlah rencana pelatihan bagi majelis

guru, juga bagi staff administrasi di sekolah. Kegiatan pelatihan ini untuk

75

tujuan meningkatkan kualifikasi mereka dalam menjalankan tugas.

(Observasi 09 September 2020).

“Sebagai bahan kajian, lewat musyawarah tersebut, lalu kemudian

kita tindak lanjuti. Bagaimana caranya kita lihat jadwal, ada tidak

pelatihan khusus buat para guru kita, untuk petugas administrasi

kita juga perhatikan. Kita pihak sekolah berkoordinasi dengan

dinas terkait untuk menanyakan jadwal pelatihan dan lain hal. Jadi,

kalau ada langsung kita follow-up dan kita lanjutkan guru-guru,

tenaga administrasi semuanya kita kirim untuk mengikuti pelatihan

yang ada tadi.” (Kepala Sekolah, 09 Agustus 2020)

Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwasanya

masih ada upaya kepala sekolah untuk mengirim tenaga administrative ke

ruang-ruang pelatihan. Hal ini dilakukan untuk menunjang kualifikasi

mereka di masa mendatang.

Di samping hal itu, ada pula upaya membekali tenaga administrasi

sekolah dengan buku-buku bacaan bermutu yang dapat dibaca secara

mandiri oleh mereka di rumah untuk meningkatkan wawasan dan

kualifikasi merkeka. Hal ini ditujukan untuk memperkaya materi-materi

yang sudah mereka para tenaga administrasi dapati di seminar ataupun

pelatihan yang ada.

“Bahkan, saya juga memberikan buku-buku manajemen sekolah,

keasipan, dan meminjamkan kepada staff administrasi di sini untuk

membaca buku tersebut, paling tidak dengan demikian, maka staff

TU punya ilmu pengetahuan lagi setelah mendapatkannya lewat

seminar-seminar dan pelatihan yang sudah mereka jalankan.”

(Kepala Sekolah, 19 November 2020)

Berdasarkan keterangan di atas, dapat dianalisis dan diketahui

bahwasanya kepala sekolah kadangkala menyuruh staff TU nya untuk

membaca buku yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi kualifikasi

seorang tenaga pencatatan administrasi sekolah. Dengan demikian, ilmu

administrasi yang diperoleh lebih kaya dan dari sumber yang beragam

76

c. Pemanfaatan Anggaran Sekolah dengan Baik

Tertib administrasi siswa di SMAN 10 Kota Jambi juga

dipengaruhi oleh adanya aspek anggaran dana sekolah yang cukup

memadai untuk membiayai pengadministrasian tersebut.

“Kalau menurut saya faktor pendukung nya itu orang tua murid,

masyarakat, kita warga sekolah itu sendiri dan kita juga punya

anggaran yang cukup besar yang diberikan pemerintah, itu saya

rasa faktornya. Faktor penghambatnya mungkin dalam mengatasi

problematika yang berkenaan dengan masalah belajar yang dialami

siswa, maka guru harus meneliti hambataan-hambatan yang

dialami siswa saat belajar.” (Waka Kesiswaan, 20 Juli 2020)

Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwasanya

pemanfaatan anggaran juga menjadi variable kunci di dalam meningkatkan

performa SMAN 10 Kota Jambi di dalam pencatatan administrasi siswa di

sekolah tersebut. Anggaran yang dialokasi dengan efisien tentunya akan

menunjang segala kebutuhan sekolah dalam proses pencatatan

administrasi siswa sekolah tersebut. (Observasi tanggal 19 Oktober 2020)

Apan yang disamapaikan waka kesiswaan diatas di setujui oleh

komite sekolah yang memberikan komentas bahwasanya anggaran yang

diterima oleh pihak sekolah telah dicatat dan dialokasikan secar trasparan

dengan sebaik baiknya keteranagn ini peneliti dapatkan dari hasil

wawancara dengan komite sebagai berikut:

“Selaku komite memang kami diajak diskusi terkait dengan

rencana rencna bajeting khususnya yang menyangkut dengan

urusan kesiswaan seperti anggaran untuk pembelian baju seragam

dan pengadaan untuk meningkatkankerapian pengarsipan nama

siswa.

d. Kepala Sekolah Memotivasi Staff

Agar terwujudnya tata kelola administrasi siswa dengan baik, maka

kepala sekolah juga tampak memberikan motivasi dan pengarahan kepada

staff untuk bekerja dengan teliti dan rapi. Aplagi menyangkut data-data

siswa.

77

“Memberikan pengarahan tentang intropeksi tupoksi setiap

pegawai, memberikan contoh yang baik dalam tindakan/sikap

kepala sekolah, dan memberikan reward berupa pujian dan honor

tepat waktu.” (Kepala Sekolah, 19 Agustus 2020)

Komunikasi dan motivasi yang diberikan oleh Kepala Sekolah

tidak hanya di kegiatan formal melainkan pada saat kegiatan non-formal

juga kepala sekolah aktif memberikan semangat kepada staff nya.

(Observasi tanggal 10 Agustus 2020)

“Strategi yang kita lakukan adalah dengan melakukan pendekatan

kepada masyarakat dalam bentuk pertemuan formal dan nonformal,

kerja sama dengan warga sekolah, untuk membahas tentang aturan

sekolah dan persoalan kesiswaan.Memberikan pelatihan kepada

guru dan pegawai.Mensosialisasikan kepada guru-guru seperti apa

standar-standar yang ada pada maanjemen berbasis sekolah dan

pengadministrasian siswa yang idealnya itu bagaimana.” (Kepala

Sekolah, 19 Agustus 2020)

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dianalisis bahwa di

SMAN 10 Kota Jambi, memberikan pendekatan formal dan informal

kepada staff administrasi di sana untuk meningkatkan kapasitas dan

kualitas kerja mereka. Misalnya dengan melakukan diskusi dan rapat-rapat

evaluasi di sekolah.

“Untuk menegaskan kembali keterangan yang disampaikan oleh

kepala sekolah diatas peneliti kemudian melakukan cek silang

kepada beberapa siswa yang hasilnya adalah sebagai berikut:”saya

pernah menyaksikan lansung dimana bapak kepala sekolah kami

memberikan motivasi kepada stap tata usah melaksanakan tutugas

kearsipan secara propesional contohnya waktu upacar bendera

semasa seblum covid19 pernah kepala sekolah menyampaikan

amat yang ditujukan secar khusus kepada stap tata usaha agara

melayani dokuen kesiswaan dengan cepat,tepat dan mudah guna

menunjang efesiensi pengarsipa.” (Siswa, 11 agustus 2020)

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwasanya sikap kepala

sekolah sangatlah memain kan pranannya tidak hanya sekedar pimpinan

tapi sebagai motivator bagi bawahannya hal ini peneliti dapat berdasarkan

hasil wawancar dengan siswi lain sebagai berikut:

“Yang kami tau pak kepala sekolah kami ini ibuk nova dia adalah

sosok orang yang baik dan tidak hanya mengatur kami saja tetapi

78

sangat sering memotivasi kami dan guru guru yang ada disekolah

ini.kalau untuk memotivasi anak murid biasanya dialkukan

didalam kelas sedangkan kalau beliau memotivasi stap dilakukan

pada saat rapat maupun pada saat melakukan kegiatan Pembina

upacar disekolah.”(Siswi,20 November 2020)

e. Melangkapi Sarana dan Prasarana di Sekolah

Upaya lainnya yang dilakukan adalah dengan menfasilitasi staff

dan karyawan dengan sarana IT yang baik, sehingga pelaksanaan

pengadministrasian siswa dapat dilakukan dengan lebih efisien.

“Saya melakukan kerjasama dengan komite sekolah untuk

mengusulkan ke pemerintah provinsi melalalui RKA dan RKAS

untuk mengoptimalkan fasilitas pendidikan.Dan juga dibantu oleh

iuran orang tua murid berupa uang komite yang sudah disepakati

oleh sekolah dan komite dalam keputusan rapat yang telah

dilakukan. Alhamdulillah Sarana dan Prasarananya di sekolah kita

sudah cukup bagus, dan sudah menunjang proses belajar

mengajar.” (Kepala Sekolah, 09 September 2020)

Dari keterangan wawancara di atas, maka dapat dianalisis bahwa:

kondisi Sarana dan prasarana yang mendukung dan lengkap akan

memudahkan proses pembelajaran, karena dengan lengkapnya sarana dan

prasarana akan memberi variasi pada proses pembelajaran, secara khusus

ataupun pelaksanaan sistem pendidikan secara umum disekolah tersebut

tentunya. Karena itu apabila sarana dan prasarana kurang mendukung

maka penyelenggaraan atau pelaksanaan proses pengadministrasian siswa

di sekolah tidak dapat berjalan dengan baik. Demikian pula halnya dengan

lembaga pendidikan seperti SMA Negeri 10 Kota Jambi. (Observasi

tanggal 09 November 2020)

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Sekolah diatas

memang benar bahwasanya kepala sekolah telah upaya untuk melengkapi

sarana dan pesarana yang ada di SMA negeri 10 Kota jambi hal ini

dipertegas setelah melakukan wawancar dengan saklah seorang siswa yang

memberikan keterangan sebagai berikut:

“Memang benar pak semenjak saya sekolah sini Alhamdulillah

pasilitas yang disediakan boleh dikatan cukup memadai minsalnya

79

saja sarana ruangan tata usah cukup luas, ruangan olahraga yang

beragan yang dapat menunjang kami dalam mengembangkan bakat

dan minat siswa serta memudahkan petugas tata usaha dalam

mendata siswa siswa yang ada yang disekolah.” (siswa,10

septembar 2020)

Berdasarkan wawancara diatas dapat diketahui bahwasanya sarana

perasarana khususnya ruangan tata usah dipasilitasi dengan layak

dibuktikan dengan ruangan tata usaha yang luas dan memadai. Disamping

itu terdapat siswa lain bekomntar tentang kondidi tata usaha secara pasifik

yang mana hasil wawancaranya sebagai berikut:

Sepengetahuan kami pak sarana dan pesarana dalam ruangan tata

usaha ini sudah cukup baik banyak sekali pasilitas pasilitas yang

ada:lemari arsip yang dipungsikan untuk menyimpan dokumen

penting, ada sebuah satu computer yang berpungsi yang dipakai

untuk mencartat data bese penerimaan siswa baru satu buah rak

tinggi yang digunakan untuk menaroh surat surat alumni dari para

siswa yang telah lulus.” (Siswa, 12 juli 2020)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting sebagai berikut:

1. Manajemen pelayanan administrasi kesiswaan di lingkup SMAN 10 Kota

Jambi secara umum telah dijalankan dengan baik. Adapun aspek-aspek

yang menjadi fokus pelayanan administrasi kesiswaan di sekolah tersebut

yaitu ada empat hal yang meliputi kegiatan: (a) pencatatan administrasi

penerimaan siswa baru (PPDB) yang didalamnya dilakukan pencatatan

dan pemetaan bakat/minat siswa, (b) pencatatan adminitrasi ketatausahaan

siswa yang mana termasuk pembukuan Buku Induk Siswa, (c) pencatatan

administrasi bimbingan dan konseling siswa termasuk menyediakan buku

sanksi siswa, serta (d) pencatatan administrasi prestasi belajar siswa

melalui raport semester.

2. Kendala yang dihadapi di dalam upaya peningkatan layanan administrasi

kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi terletak pada tiga hal saja, yaitu: (a)

Kurangnya jumlah kuantitas tenaga atau staff administrasi untuk melayani

pencatatan administrasi siswa yang begitu banyak; (b) Kompetensi

SDM/Staff yang perlu ditingkatkan untuk menyesuaikan dengan kemajuan

IT; (c) belum terpenuhinya kelengkapan sarana dan prasarana sekolah

yang modern dan memadai.

3. Upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam rangka peningkatan layanan

administrasi kesiswaan di SMAN 10 Kota Jambi dilakukan dengan

berbagai cara, yaitu dengan cara: (a) Membangun komunikasi antar warga

sekolah (kepala sekolah-majelis guru dan staff TU/administrasi; (b)

membangun kerjasama dengan stakeholder terkait serta mengikutsertakan

pelatihan administrasi bagi guru dan staff, (c) pemanfaatan anggaran

sekolah dengan bijaksana; dan (d) Kepala sekolah memotivasi staff dalam

bekerja khususnya dalam hal administrasi siswa.

81

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan sehubungan dengan hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Disarankan agar pelayanan administrasi kesiswaan di SMAN 10 Kota

Jambi dipertahankan dan ditingkatkan guna menuju pelayanan yang

efisien untuk diakses oleh masing-masing pihak yang berkepentingan.

2. Disarankan agar sekolah meningkatkan kegiatan yang mengikut sertakan

manyarakat serta warga sekolah dengan terintegrasi dengan system online

berbasis aplikasi, sehingga pendataan administrasi siswa dapat diakses

dengan ekfektif.

3. Disarankan agar sekolah lebih melengkapai sarana dan prasarana di

SMAN 10 Kota Jambi guna menunjang kerja-kerja pencatatan

pengadministrasian sekolah dengan mudah.

C. Kata Penutup

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam karena atas petunjuk dan

Ridha-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan segala usaha yang

maksimal, walaupun terdapat beberapa rintangan dan hambatan yang dihadapi

tetapi kesemuanya itu penulis anggap sebagai tantangan dalam meraih ilmu dan

kesuksesan.

Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnan dan mungkin terdapat beberapa kekeliruan yang penulis tidak sadari

sewaktu dalam penulisan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik

yang konstruktif dari seluruh pembaca guna penyempurnaan skripsi ini di masa

yang akan datang. Semoga apa yang dihasilkan oleh peneliti pada hari ini menjadi

suatu ibadah dalam mensyukuri nikmat Allah SWT. Akhir kata, peneliti tutup

dengan ucpan shalawat dan salam serta pujian bagi Rasulullah SAW.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Anonim. Al-Quran dan Terjemahnya. 2008 Bandung: Diponegoro,

Anonim Undang-undang RI Nomor 24 tahun 2018 tentang PERMEN DIKNAS.

Bandung: Citra Umbara, 2008

Abdul, 2014, Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Andi. Yogyakarta

Daryanto, 2013, administrasi dan Manajemen Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta

Depdiknas, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka.

Fahmi, 2010, Ilmu Pendidikan,Jakarta:Rineka Cipta.

Hasbullah, 2008, Dasar-dasar ilmu pendidikan,Jakarta:Raja Grafindo persada.

Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gaya Media.

Indrafachrudi, R. Soekarto, 2006, Bagaimana Pemimpin Sekolah yang Efektif.

Bogor : Ghalia Indonesia.

Kompri, 2016, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Muhaimin (2009), Manajemen Pendidikan, Jakarta: Predana Media Groub

M. Sobry Sutikno, 2012, Manajemen Pendidikan, Lombok: Holistica.

Nanang Fattah, 2008, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan

Sekolah, Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Suharsimi Arikunto, 1990, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi

dan Kejuruan, Jakarta: Rajawali.

Mukhtar, 2007, Metode Penelitian dan Pendekatan Kualitatif, Jakarta: Bumi

Aksara.

Machali, Imam dan Didin Kurniadi, 2013, Manajemen Pendidikan Konsep dan

Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: 2013.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Suryobroto, 2004, Manajemen Pendidikan Disekolah,Jakarta:Rineka Cipta.

Sutrisno, 1986, Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.

Syaiful (2009), Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,

Bandung: Alfabeta

JURNAL

Amirudin. “Kinerja Pegawai Tata Usaha dengan Mutu Layanan Administrasi di

Madrasah.” Jurnal Kependidikan Islam. Vol. 7 No. 1. 2017

Rusmini the influence jurnal al-ta’lim vol 1 no 23. 2016

Rusmini pemberdayaan gender equlity vol.2 no.1 2016

PUBLIKASI ILMIAH

Indrayati, Yelli. “Partisipasi Layanan Administrasi dalam Mendukung Penerapan

Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Koto Kampar Ulu Desa Bandar Picak Kabuapten Kampar.” Skripsi Riau:

UIN SYarif Kasim, 2019.

Rohmah, Nia Tur. “Hubungan Kualitas Layanan Administrasi Kesiswaan dengan

Kepuasaan Peserta Didik di SMA Negeri 1 Gedangan Sidoarjo.” Skripsi.

Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2019.

Rusmini, peningkatan artikel ilmiyah, 2016

Hasjun, Dinda Angraeni. “Efektivitas Layanan Administrasi Kesiswaan dalam

Meningkatkan Mutu Manajememen Berbasis Sekolah di SD INPRES

Timbuseng Kabupaten Gowa.” Skripsi. Makasar: UIN Alauddin. 2017.

Andriani, Sri. “Analisis Kualitas Pelayanan Administrasi pada Madrasah Aliyah

Nahdhatul Ulama‟ 01 Banyuputih Kabupaten Batang.” Skripsi. Semarang:

Universitas Negeri Semarang. 2015

Wicaksono, Abdul Halim. “Manajemen Kesiswaan dalam Mengembangkan

Potensi Peserta Didik Melalui Ekstrakurikuler (Studi Multikasus di

Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang dan SMA N 10 Malang Leadership

Academy.” Tesis. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2016

INTERNET

http://www.aanchoto.com/administrasi-layanan-khusus.htm

RIWAYAT HIDUP

Nama : Mustanir

Jenis Kelamin : Laki laki

Temapat/Tgl Lahir : Tiaro 04 Januari 1995

Alamat : Mendalo Indah, Valencia

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : +62 858-5128-7353

Jenjang Pendidikan Formal

1. SD/MI ( Desa Tiaro) : 2008

2. SMP/MTS ( 9 Merangin) : 2011

3. SMA/MA ( 10 Merangin) : 2014

4. S1 Jurusan UIN STS Jambi ( Prodi Manajemen Pendidikan Islam.) : 2021

Motto Hidup:

“Semakin banyak belajar semakin kita sadar bahwa masih banyak yang belum

kita ketahui.”

Jambi, Desember 2020

Penulis

MUSTANIR

NIM:161238

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1 Suasana Gedung Sekolah SMAN 10 Kota Jambi

Gambar 2 Peneliti Melakukan Observasi di SMAN 10 Kota Jambi

Gambar 3 Peneliti Usai Mewawancarai Salah Seorang Guru Kelas

Gambar 4 Peneliti Bersama Salah Seorang Guru Kelas SMAN 10 Kota Jambi

Gambar 5 Peneliti Menggali Data melalui Informan: Guru dan Staff

SMAN 10 Kota Jambi

Gambar 6 Struktur Organisasi SMAN 10 Kota Jambi

Gambar 7 Peneliti Usai Melakukan Wawancara dengan Majelis Guru SMAN

10 Kota Jambi

Gambar 8 Tampak Bagian Depan Kantor SMAN 10 Kota Jambi

Gambar 9 Peneliti Usai Melakukan Wawancara dengan Siswa

SMAN 10 Kota Jambi

IPD

(INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA)

Instrumen pengumpulan data disusun untuk mengetahui dan menjadi

pedoman di dalam pengumpulan data di lapangan. Dalam IPD ini, peneliti

menyusun panduan untuk melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi di

lapangan (SMAN 10 Kota Jambi). Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

PEDOMAN OBSERVASI

Adapun yang akan penelit amati atau observasi di lapangan antara lain

beberapa hal yang terkait dengan:

A. Peneliti mengamati hal-hal yang berkaitan dengan tugas administrasi di

SMAN 10 Kota Jambi;

B. Peneliti mengamati kegiatan pencatatan administrasi di SMAN 10 Kota

Jambi;

C. Peneliti mengamati aspek kendala-kendala yang dihadapi dalam proses

administrasi di SMAN 10 Kota Jambi;

D. Peneliti mengamati apa saja yang menjadi upaya untuk mengatasi kendala

dalam pencatatan admnistrasi siwa di SMAN 10 Kota Jambi;

E. Peneliti mengamati proses pencatatan administrasi siswa dalam hal PPDB

(kegiatan penerimaan peserta didik baru);

F. Peneliti mengamati kerja-kerja pencatatan ketata usahaan di SMAN 10 Kota

Jambi;

G. Peneliti mengamati kegiatan pencatatan siswa yang terkait dengan kerja guru

konseling dan bimbingan di di SMAN 10 Kota Jambi;

H. Peneliti mengamati hal-hal yang terkait lainnya.

PEDOMAN WAWANCARA

Adapun aspek yang akan diwawancarai peneliti bagi ke dalam kategorisasi

subjek terwawancara. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

A. Kepala Sekolah

1. Apakah peranan kepala sekolah sebagai administrator di sekolah?

2. Bagaimana pelayanan administrasi di di sekolah?

3. Fasilitas apa saja yang disediakan guna mendukung proses kegiatan

belajar mengajar?

4. Bagaimana pihak di sekolah ini menjalin komunikasi dengan pihak

intrernal maupun eksternal?

5. Bagaimana keandalan atau kecepatan dan ketepatan dari pelayanan yang

diberikan oleh di sekolah ini?

6. Bagaimana bapak merespon atau menanggapi permintaan yang datang dari

siswa maupun guru?

7. Bagaimana sikap dan kemampuan dari tenaga administrasi sendiri di di

sekolah ini?

8. Apakah bentuk perhatian yang diberikan oleh pihak sekolah terhadap

pelayanan yang terkait dengan administrasi?

9. Apa saja kendala yang muncul dalam pelaksanaan tugas- tugas sebagai

administrator sekolah?

10. Apakah upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

B. Waka Kurikulum

1. Apakah peranan tenaga administrasi sekolah dalam bidang akademik/

kurikulum di sekolah?

2. Apa saja tugas-tugas tenaga administrasi dibidang kurikulum?

3. Hambatan–hambatan yang muncul dalam pelaksanaan tugas administrasi

dalam bidang akademik?

4. Apakah peranan tenaga administrasi sekolah dalam bidang kesiswaan di di

sekolah?

5. Bagaimana tanggapan bapak ketika ada siswa yang membutuhkan bantuan

dalam kegiatannya?

6. Apakah pelayanan yang diberikan sudah tepat dan cepat?

7. Hambatan–hambatan yang muncul dalam pelaksanaan tugas administrasi

dalam bidang kesiswaan?

C. Peserta Didik

1. Menurut kamu bagaimana penampilan dari tenaga administrasi di sekolah?

2. Apakah fasilitas dalam mendukung kegiatan belajar mengajar di di

sekolah ini dinilai telah memadai?

3. Apakah pelayanan yang diberikan sudah dapat diandalkan dilihat dari

kecepatan,ketepatan, dan dapat dipercaya?

4. Apakah pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan

oleh siswa?

5. Apakah informasi yang disampaikan dari awal sampai akhir benar dan

dapat dipercaya?

6. Bagaimana respon dari petugas administrasi jika kalian membutuhkan

sesuatu atau membutuhkan bantuan?

7. Bagaimana tanggapan karyawan jika ada keluhan dari peserta didik?

8. Bagaimana jaminan dari pelayanan yang diberikan?

PEDOMAN DOKUMENTASI

Terkait dengan peanduan dokumentasi dalam skripsi ini, peneliti susun

dalam poin-poin di bawah ini:

A. Peneliti mendokumentasikan hasil kunjungan penelitian ke SMAN 10 Kota

Jambi;

B. Peneliti mendokumentasikan moment wawancara dan berjumpa dengan

informan di SMAN 10 Kota Jambi;

C. Peneliti mendokumentasikan keadaan sarana dan prasarana yang ada di

SMAN 10 Kota Jambi;

D. Peneliti mendokumentasikan hal-hal yang dipandang perlu dan relevan.

JADWAL PENELTIAN

No

Jenis Kegiatan

Penelitian

TAHUN 2020

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan proposal

2 Izin Seminar peoposal

3 Seminar proposal

4 Perbaikan proposal

5 Pengurusan izin riset

6 Riset lapangan

7 Pengolahan data

8 Penulisan skripsi

9 Perbaikan dan bimbingan

10 Ujian skripsi