Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

52
MANAJEMEN OPERASIONAL PADA POLIKLINIK REHABILITASI MEDIK DI RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI : (Tinjauan dari Perspektif Manajemen Operasional Rehabilitasi yang Islami) Disusun Oleh : Chairil Bastian 0046119545 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428H/2008M

Transcript of Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Page 1: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

MANAJEMEN OPERASIONAL PADA POLIKLINIK REHABILITASI

MEDIK DI RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI :

(Tinjauan dari Perspektif Manajemen Operasional Rehabilitasi yang Islami)

Disusun Oleh :

Chairil Bastian 0046119545

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1428H/2008M

Page 2: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Segala puji, serta syukur, penulis panjatkan kepada Dzat yang Maha Mengetahui semua yang ada di bumi dan di langit, baik yang zohir dan yang bathin. Dialah Pemilik alam semesta ini Allah Swt. Yang berkat taufiq, hidayah dan inayah-Nya penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam, semoga selalu tercurahkan kepada Baginda alam, Nabi Muhammad saw, beserta keluarga, sahabatnya dan seluruh umat manusia yang setia mengikuti ajaran beliau hingga akhir zaman nanti. Banyak sekali rintangan serta hambatan yang penulis rasakan dalam penulisan skripsi ini, namun Alhamdulillah berkat pertolongan Allah Swt dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. M Amin Suma, SH., MA., MM. Selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Ah. Azharuddin Lathif M.Ag. Selaku Ketua

Jurusan dan Sekretaris Jurusan Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

3. Drs. H. Anwar Abbas, M.AG., MM. Selaku pembimbing yang dengan penuh

kesabaran dan ketekunan serta keikhlasan beliau berkenan memberikan

bimbingan bagi penulis di sela-sela kesibukannya. Banyak sekali masukan yang

sangat berharga bagi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM beserta keluarga yang telah mengijinkan

penulis untuk melakukan penelitian pada poliklinik milik beliau. Semoga Allah

Swt membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.

Page 3: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

5. Seluruh staff terapis pada Poli RM RS Ananda Bekasi, khususnya Neni

Apriyanti selaku koordinator yang bersedia membantu penulis dengan

memberikan data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Ibunda dan Ayahanda tercinta, terima kasih atas jasa-jasamu selama ini yang

telah membesarkan dan mendidik serta memberikan yang terbaik bagi penulis

hingga saat ini.

7. Kakak-kakakku semuanya khususnya Elly Navidar, SE, Vitri Yuliany. Yang

telah memberikan bantuan bagi penulis selama masa pendidikan SI ini baik

berupa moril maupun materil. Semoga Allah Swt memberikan limpahan rahmat-

Nya kepada kita semua.

8. Teman-teman MPI NOCHENX,teman-teman seperjuangan yang telah melewati

suka dan duka bersama-sama selama masa di bangku kuliah.

Akhirnya kepada mereka semua yang telah membantu penulis, tidak ada yang dapat penulis berikan selain hanya bisa berdoa semoga Allah Swt yang Maha Rahman dan Rahim melimpahkan rahmat dan pahala yang berlipat ganda atas kebaikan semuanya. Amin. Jakarta, September 2008 Penulis

Page 4: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI........................................................................................................... iv BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................................... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................................... 4 D. Review Studi Terdahulu .......................................................................... 5 E. Metode Penelitian .................................................................................. 6 F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 8

BAB II Manajemen Operasional Rehabilitasi Medik Dalam Islam A. Pengertian Manajemen Operasional Rehabilitasi Medik ...................... 10 B. Fungsi dan Tujuan Manajemen Operasional Rehabilitasi Medik ........ 13 C. Ruang Lingkup Manajemen Operasional Rehabilitasi Medik .............. 17 D. Konsep-Konsep Manajemen Operasional dalam Islam 1. Konsep Maksimasi ............................................................................. 20 2. Konsep Laba ........................................................................................ 21 3. Keseimbangan Dunia dan Akhirat ..................................................... 22 4. Konsep Hak Milik .............................................................................. 23 5. Konsep Pengawasan............................................................................. 27 BAB III Gambaran Umum Rumah Sakit Ananda Bekasi

A. Sejarah berdirinya Rumah Sakit Ananda ................................................ 32 B. Visi dan Misi ........................................................................................... 33 C. Moto kerja ............................................................................................... 33 D. Nilai ......................................................................................................... 34 E. Tujuan Rumah sakit Ananda ................................................................... 34 F. Pedoman Rumah sakit Ananda ................................................................ 34 G. Struktur Organisasi .................................................................................. 35 H. Ketenagaan............................................................................................... 37 I. Produk Pelayanan .................................................................................... 37

BAB IV Analisis Terhadap Manajemen Operasional Poliklinik Rehabilitasi Medik Pada Rumah Sakit Ananda Bekasi A. Deskripsi Tentang Manajemen Operasional Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Ananda Bekasi ................................................................................ 41 B. Analisis Operasional Rehabiltasi Medik Rumah Sakit Ananda Bekasi

Page 5: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Berlandaskan pada Konsep Manajemen yang Islami ................................ 54 BAB V Penutup A. Kesimpulan .............................................................................................. 65 B. Saran ........................................................................................................ 66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data terakhir dari badan statistik Indonesia pada tahun 2005,

jumlah penduduk Indonesia mencapai 218.868.791 jiwa1. Dengan sekian banyak

jumlah penduduk Indonesia maka semakin tinggi pula permintaan akan rumah sakit,

klinik dan institusi kesehatan lainnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan

kesehatan. Sebagaimana diketahui bahwa kesehatan merupakan kebutuhan primer

setiap orang, selain sandang pangan dan papan. Tentu saja hal ini harus diimbangi

dengan adanya pelayanan kesehatan yang berkesinambungan, guna memberikan

pelayanan kesehatan yang terpadu dan sesuai dengan standar operasional pelayanan

kesehatan.

Fungsi dari pelayanan kesehatan mencakup upaya promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitatif.2 Oleh karena itu dibutuhkan suatu institusi berupa klinik ataupun

poliklinik dan instalasi rehabilitas medik yang khusus menangani tujuan akhir dari

sebuah upaya pelayanan kesehatan pada rumah sakit yaitu rehabilitatif yang bertujuan

untuk membantu pasien yang telah melewati masa pengobatan penyakitnya untuk

mengembalikan fungsi organ motorik pasien agar dapat berfungsi secara optimal.

1 www.badan_statistik_indonesia.com. 2 Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik

Departemen Kesehatan, Pedoman Pelayanan Rehabilitasi Medik di Rumah sakit Kelas A, B dan C. (Jakarta:Depkes 1997) h. 3

Page 7: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Jumlah penyandang cacat akan bertambah terus sejalan dengan perubahan

demografi ke arah umur menua dan perubahan epidemologi ke arah kronik

degeneratif. Di samping itu tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan

kerja memberikan kontribusi makin banyaknya jumlah penyandang cacat.

Modernisasi dan globalisasi juga memberikan andil dalam bertambahnya

jumlah penyandang cacat karena mengakibatkan pola hidup yang berubah serta

ketatnya persaingan disegala bidang dimana sebagian besar penduduk belum siap

dengan menghadapi perubahan tersebut. Akibatnya kebutuhan akan pelayanan

rehabilitasi medik akan semakin meningkat3

Dengan bertambahnya jumlah penyandang cacat baik yang diakibatkan oleh

penuaan umur, kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan kerja maka rehabilitasi medik

dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanannya, sebagaimana tujuan dari

rehabilitasi medik yaitu untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas hidup

pasien sehingga dapat melakukan fungsinya di masyarakat.

Untuk itu manajemen operasional dibutuhkan untuk menghasilkan jasa

kesehatan yang baik untuk melayani pasien dengan menggunakan input yang ada

secara maksimal berupa dokter, perawat, staf, peralatan, fasilitas dan tenaga yang

dimiliki.

3 Departemen Kesehatan RI , Pedoman Pelayanan Rehabilitasi Medik di Puskesmas, (Jakarta:

Departemen Kesehatan RI, 2002) h 4

Page 8: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Dalam pandangan Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar,

tertib dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak boleh

dilakukan secara asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip dalam ajaran Islam.

Arah pekerjaan yang jelas, landasan yang mantap, dan cara-cara

mendapatkannya yang transparan merupakan amal perbuatan yang dicintai Allah Swt.

Sebenarnya, manajemen dalam arti mengatur segala sesuatu agar dilakukan dengan

baik, tepat, dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan dalam ajaran Islam.

Demikian ketika kita melakukan sesuatu itu dengan benar, rapi, terencana dan

terorganisasi dengan rapi, maka kita akan terhindar dari keragu-raguan dalam

memutuskan sesuatu atau dalam mengerjakan sesuatu. Kita tidak boleh melakukan

sesuatu yang didasarkan pada keragu-raguan. Sesuatu yang didasarkan pada keragu-

raguan biasanya akan melahirkan hasil yang tidak optimal dan mungkin akhirnya

tidak bermanfaat.4

Didasari atas keinginan penulis untuk mengetahui sejauh mana prinsip-prinsip

ajaran Islam telah diterapkan pada berbagai macam bidang, khususnya pada

manajemen yang ada pada poliklinik rehabilitasi medik rumah sakit Ananda Bekasi

dengan menitik beratkan pada manajemen operasional, sehingga penulis bermaksud

membuat skripsi yang berjudul “Manajemen operasional pada poliklinik rehabilitasi

medik di rumah sakit Ananda Bekasi (tinjauan dari perspektif manajemen operasional

rehabilitasi medik yang islami)”

4 KH. DR. Didin Hafidhuddin, M.Sc, Hendri Tanjung, S.Si.,M.M, Manajemen Syariah dalam

Praktik, (Jakarta:Gema Insani Pres 2003) h.2

Page 9: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas pada skripsi yang berjudul “Manajemen

operasional rehabilitasi medik di rumah sakit Ananda Bekasi (tinjauan dari perspektif

manajemen operasional rehabilitasi medik yang islami)” ditekankan pada manajemen

operasional klinik rehabilitasi medik pada rumah sakit ananda Bekasi berdasarkan

prinsip-prinsip manajemen yang sesuai dengan Islam.

Untuk mengarahkan pada permasalah dan pembahasan sehingga tidak

menyimpang dari pokok pembahasan, maka dirumuskan beberapa pokok masalah

sebagai berikut:

1 Bagaimanakah manajemen operasional yang sesuai dengan konsep

manajemen operasional dalam Islam?

2 Bagaimanakah manajemen operasional yang diterapkan pada poliklinik

rehabilitasi medik pada rumah sakit Ananda Bekasi.?

3 Sejalankah aplikasi manajemen operasional rehabilitasi medik dengan

konsep manajemen operasional rehabilitasi medik dalam Islam?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah yang

dimaksud dengan manajemen operasional ditinjau dari segi konvensional hingga

manajemen operasional yang sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen dalam Islam.

Secara rinci tujuan-tujuan dari penelitian ini adalah :

Page 10: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

1. Untuk mengetahui manajemen operasional yang sesuai dengan konsep

manajemen operasional dalam Islam.

2. Untuk mengetahui manajemen operasional yang diterapkan pada poliklinik

rehabilitasi medik.

3. Untuk mengetahui kesesuaian aplikasi manajemen operasional poliklinik

rehabilitasi medik pada rumah sakit Ananda dengan prinsip-prinsip

manajemen operasional dalam Islam.

Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah bagi masyarakat

umumnya yang membaca tulisan ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana

manajemen operasional yang sesuai dengan Islam. Bagi rumah sakit dan poliklinik-

poliklinik yang berada di bawah naungan rumah sakit Ananda Bekasi dapat

mengambil pengetahuan tentang manajemen operasional Islami. Dan bagi penulis

sendiri khususnya sebagai sarana untuk menerapkan teori-teori yang telah didapatkan

selama masa kuliah, serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Islam pada fakultas Syariah dan Hukum yang ditetapkan oleh Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Review Studi Terdahulu

Fijrin Lazwardi tahun 2003. Judul skripsi “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap

Manajemen Operasional Koperasi Kovensional (Studi kasus warga Rw 03 Parung

Benying Tanggerang Banten)”. Pada skripsi ini yang menjadi sorotan analisa

Page 11: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

terhadap manajemen operasional koperasi yaitu pertama hanya terletak pada tipe

manajer yang mengawasi operasional koperasi tersebut. Manajer yang memimpin

sekaligus mengawasi koperasi memiliki sifat ketegasan, musyawarah, keterbukaan

dan pemahaman yang mendalam terhadap tujuan organisasi dari koperasi, hal ini

sesuai dengan kriteria dari tipe manajer yang seharusnya dalam Islam. Kedua, yang

menjadi sorotan ini adalah dari segi produk operasional koperasi. Ada beberapa point

yang tidak disebutkan mengenai aspek bagaimana SDM yang ada selain dari manajer,

bentuk pelayanan terhadap masyarakat, bentuk pelaporan dan pencatatan keuangan

koperasi. Hanya ada dua aspek yang diteliti dalam skripsi ini yaitu dari segi manajer

dan produk koperasi.

Sedangkan skripsi yang penulis buat, lebih banyak mendeskripsikan aspek-

aspek dari manajemen operasional rehabilitasi medik yaitu SDM, Tarif pelayanan,

Bentuk pelayanan dan pencatatan serta pelaporan.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis dari penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian deskriptif

bertujuan untuk mengetahui manajemen operasional yang diterapkan pada

poliklinik rehabilitasi medik, setelah mengetahui tentang manajemen

operasional yang diterapkan, lalu penulis menganalisis manajemen

operasional yang diterapkan pada poliklinik rehabilitasi medik rumah sakit

Andanda berdasarkan konsep-konsep manajemen Islami, untuk mengetahui

Page 12: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

kesesuaian aplikasi manajemen operasional poliklinik rehabilitasi medik pada

rumah sakit Ananda dengan prinsip-prinsip manajemen operasional dalam

Islam. Sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan dari kedua metode

tersebut.

2. Sumber Data

Untuk mendapatkan data lapangan yang diperlukan, penulis

melakukan observasi terkait dengan manajemen operasional yang diterapkan

oleh poliklinik rehabilitasi medik rumah sakit Ananda, dengan cara

melakukan pengamatan langsung terhadap manajemen operasional yang

diterapkan, melihat bentuk laporan keuangan dan obat poliklinik rehabilitasi

medik. Untuk melengkapi hasil observasi penulis melakukan wawancara

dengan koordinator poliklinik rehabilitasi medik, dan pemilik sekaligus

pengelola poliklinik rehabilitas medik rumah sakit Ananda Bekasi.

Sebagai referensi mengenai kepustakaan, bahan-bahan yang

dibutuhkan berasal dari buku-buku yang berhubungan dengan penulisan, dan

juga mendapatkan data dari internet.

3. Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan mengacu kepada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta” tahun 2007.

Page 13: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

E. Sistematika Penulisan

Bahasan-bahasan dalam skripsi ini terbagi dalam lima bab dan dari tiap bab

tersebut terdiri dari sub bab dengan penjelasan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu,

metode penelitan dan teknik penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II Manajemen Operasional Rehabilitasi Medik dalam Islam. Pada

bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari manajemen operasional

rehabilitasi medik, lalu fungsi serta tujuan manajemen operasional rehabilitasi

medik, kemudian akan dijelaskan ruang lingkup manajemen operasional

rehabilitasi medik dan terakhir adalah konsep-konsep manajemen operasional

rehabilitasi medik dalam Islam

BAB III Gambaran umum rumah sakit Ananda Bekasi. Pertama akan

dijelaskan tentang gambaran umum dari rumah sakit Ananda Bekasi dengan

menjelaskan bagaimana sejarah berdirinya rumah sakit Ananda, visi dan misi

dari rumah sakit, moto kerja, Nilai, tujuan rumah sakit, pedoman rumah sakit,

struktur orgainisasi dan produk pelayanan.

BAB IV Analisis terhadap manajemen operasional poliklinik rehabilitasi

medik pada rumah sakit Ananda, yang meliputi deskripsi tentang

manajemen operasional yang dilakukan pada poliklinik rehabilitasi medik

rumah sakit Ananda. Analisis terhadap manajemen operasional rehabilitasi

Page 14: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

medik rumah sakit Ananda berlandaskan pada perspektif manajemen yang

islami

BAB V Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

Page 15: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

BAB III.

GAMBARAN SINGKAT RUMAH SAKIT ANANDA

A. Sejarah berdirinya Rumah Sakit Ananda

Rumah sakit Ananda Bekasi adalah rumah sakit umum swasta yang

bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit Ananda didirikan pada

Januari 2001 berdasarkan surat keputusan Kepala dinas Kesehatan Propinsi Jawa

Barat No. 503/SK. 214 - RS/2001, merupakan pengembangan dari kllinik

spesialis yang berdiri sejak tahun 1994. Izin operasional dalam melaksanakan

pelayanan kesehatan didapat pada Januari 2002.

Pada mulanya rumah sakit Ananda merupakan poliklinik umum pelayanan

24 jam yaitu melayani pengobatan masyarakat/pasien dilakukan oleh dokter

umum. Poliklinik ini juga melayani pemeriksaan kebidanan/kehamilan dilakukan

oleh bidan. Poliklinik tersebut didirikan pada tanggal 5 Desember 1992.

Semakin banyak pasien yang berobat, poliklinik Spesialis Ananda dituntut

untuk meningkatkan pelayanan yang komplit dan berkualitas dalam profesinya,

maka pada tahun 2001 pihak pengelola poliklinik (Yayasan Ananda)

meningkatkan pelayanan kesehatan dan merubah statusnya menjadi Rumah Sakit

Umum. 5

5 Neni Aripiyanti, Evaluasi Efektifitas Media Promosi Untuk Poliklinik Rehabilitasi Medik Di

Rumah Sakit Ananda Bekasi Tahun 2005, (Skripsi Program Sarjana Kesehatan Masyarakat (S1) Peminatan Manajemen Rumah Sakit), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok 2005. hal. 11

Page 16: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

B. Visi dan Misi

Visi menjadi rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kesehatan

yang terbaik dan terpadu sesuai dengan standar profesi bagi seluruh lapisan

masyarakat tanpa membedakan suku, golongan, status sosial dan agama.

Misi rumah sakit :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan rasional

2. Menjadi mitra yang baik bagi masyarakat, sarana pelayanan kesehatan

lain, asuransi kesehatan, instansi pemerintah, instansi swasta dan

perusahaan.

3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat menciptakan

kepuasan bagi semua.

4. Menjadi rumah sakit yang peduli akan lingkungan6

C. Moto Kerja

Yang menjadi pegangan bagi seluruh karyawan rumah sakit Ananda

dalam bekerja adalah selalu bekerja dengan benar, ilmiah, trampil, rasional dan

mengutamakan keamanan.7

6 Ibid., h. 12 7 Ibid., h. 13

Page 17: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

D. Nilai

Nilai yang dipegang seluruh karyawan dalam memberikan pelayanan

adalah :

1. Mengutamakan keselamatan dan kesembuhan pasien

2. Bersikap setia, jujur, ramah dan bertanggung jawab.8

E. Tujuan Rumah Sakit Ananda

Tujuan pendirian rumah sakit Ananda adalah :

1. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

2. menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terbaik

3. meningkatkan kesejahteraaan karyawan

F. Pedoman Operasional Rumah Sakit Ananda

Dengan adanya pedoman ini dimaksudkan untuk dapat menjadi acuan

dalam berprilaku dan menjadi budaya yang mewarnai suasana kerja sehari-hari :

1 Pasien yang paling utama

Kami menganggap setiap pasien yang datang ke rumah sakit Ananda adalah

yang paling uatama untuk dilayani sebaik mungkin

2 Pelayanan secara paripurna

Kami memberikan pelayanan dengan berupaya memperhatikan faktor

psikososial, kultural dan spiritual.

3 Karyawan sangat berarti

8 Ibid., h. 13

Page 18: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Kami menganggap karyawan sebagai asset utama yang dapat diandalkan

untuk memajukan Rumah sakit dalam menghadapi perkembangan jaman.

4 Semangat persaudaraan

Kami berupaya menumbuhkan nuansa persaudaraan dan kekeluargaan

diantara sesama karyawan, juga dengan pasien dan keluarganya serta

pengguna jasa lainnya. 9

G. Struktur Organisasi Rumah Sakit Ananda

Susunan organisasi rumah sakit Ananda terdiri dari :

1 PT RAHIM ( Rajut Hidup Mandiri)

Sebagai pemilik yayasan Rumah Sakit Ananda

2 Direksi :

1) Direktur Utama

2) G.M Keuangan & Umum

a) Personalia & Umum

• Staf Personalia & Umum

• Adm. Gudang Umum

• Pemeliharaan

• RT Kantor

• Laundry

• Satpam

• Sopir Ambulance

9 Ibid,. h. 14.

Page 19: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

b) Keuangan

• Staf Keuangan

• Kasir

• Penagihan

c) Humas & Marketing

• Staf Humas & Marketing

• Operator

• (Cleaning Service)

• ( Parkir)

3) G. M Pelayanan

a) Pelayanan Medis

• Staf YanMed

• EDP

• Medical Record

• Fisioterapi

b) Keperawatan

• Rawat Jalan

• Perawatan Umum (PU)

• Perawatan Anak (PA)

• Perinatalogi

• UGD

Page 20: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

• ICU

• Kamar Operasi (OK)

c) Penunjang Medis

• Inst Farmasi

• Inst. Laboratorium

• Inst. Radiologi

• Inst. Gizi

• Gud. Obat / Farmasi

4) Komite Medik

5) Internal Audit10

H. Ketenagaan

Jumlah tenaga medis dan non medis di rumah sakit Ananda terus

meningkat seiring dengan perkembangan rumah sakit Ananda. Data jumlah

ketenagaan baik medis maupun non medis pada tahun 2005 sebesar 286 orang.

I. Produk Pelayanan

1. Unit Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan untuk semua pasien, baik pasien dewasa maupun

pasien anak dengan jaminan perusahaan ataupun jaminan pribadi.

Jam pelayanan dan jam pendaftaran dilakukan setiap hari kecuali hari

minggu mulai pukul 08.00 s/d 21.00

10 Ibid., h. 15

Page 21: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Jenis pelayanan kesehatan yang terdapat di rumah sakit Ananda adalah :

1) Poliklinik THT

2) Kinik Gigi

3) Poliklinik Mata

4) Poliklinik Anak

5) Poliklinik Syaraf

6) Poliklinik Rehabilitasi Medik

7) Poliklinik Umum

8) Poliklinik Kulit Kelamin

9) Poliklinik Psikiater Anak

10) Poliklinik Penyakit Dalan

11) Poliklinik Akupuntur kesehatan dan kecantikan

12) Poliklinik Kebidanan dan Kandungan

13) Poliklinik Bedah

14) Konsultasi Gizi

15) Pelayanan 24 jam: Unit Gawat Darurat

16) Ruang Tindakan Operasi

Unit penunjang rumah sakit Ananda :

1) Instalasi farmasi 24 jam

3) Radiologi & USG

4) Medical check Up

Page 22: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

2. Unit Rawat Inap

Berdasarkan data dari laporan tahunan periode tahun 2005 kapasitas yang

tersedia berjumlah 85 tempat tidur dengan kelas rawat terdiri dari kelas VIP,

Utama, Kelas I, Kelas II, Kelas III.

Ruang perawatan terbagi menjadi 6 bagian :

1) Ruang Perinatalogi (Ruang Anggrek)

Ruang perinatalogi adalah ruang khusus bayi setelah post partus,

sebelum dibawa pulang, diruangan ini dibagi menjadi 2 kelas perawatan :

a) Kelas I terdiri dari 4 tempat tidur

b) Kelas II terdiri dari 6 tempat tidur

2) Ruang Perina

Ruang perina adalah ruang khusus pasien bayi dengan berbagai

penyakit. Usia < 40 hari. Diruang ini disediakan kelas II dengan kapasitas

7 tempat tidur.

3) Ruang Perawatan Anak (Ruang Cempaka)

Ruang Cempaka dikhususkan bagi pasien anak dengan berbagai

penyakit. Kategori pasien yang masuk ke ruangan ini adalah pasien dari

usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun, di ruangan ini disediakan kelas I,

Kelas II dan ruang isolasi yang terdiri dari :

a) Kelas I terdiri dari 6 tempat tidur.

b) Kelas II terdiri dari 2 tempat tidur.

c) Kelas II terdiri dari 12 tempat tidur

Page 23: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

d) Ruang isolasi terdiri dari 1 tempat tidur.

4) Ruang perawatan umum ( Ruang Kemuning)

Adalah ruang perawatan khusus pasien > 17 tahun. Di ruangan

Kemuning disediakan kelas I, kelas II, kelas III dan ruang isolasi yang

terdiri dari :

a) Kelas I terdiri dari 5 tempat tidur

b) Kelas II terdiri dari 8 tempat tidur

c) Kelas III terdiri dari 16 tempat tidur

d) Ruang isolasi terdiri dari 1 tempat tidur

5) Ruang Flamboyan

Di ruang Flamboyan tidak dibedakan usia pasien, pasien bayi

sampai pasien dewasa dapat menggunakan fasilitas yang ada di ruangan

Flamboyan, di ruangan Flamboyan terdapat kelas VIP, kelas utama dan

kelas II yang terdiri dari :

a) Kelas VIP terdiri dari 3 tempat tidur

b) Kelas utama terdiri dari 2 tempat tidur

c) Kelas II terdiri dari 4 tempat tidur

6) Ruang kebidanan

Adalah ruangan khusus pre dan post natal, dengan fasilitas kelas

III yang terdiri dari 7 tempat tidur.11

11 Ibid., h. 17

Page 24: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

BAB IV

ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN OPERASIONAL POLIKLINIK

REHABILITASI MEDIK PADA RUMAH SAKIT ANANDA BEKASI

A Deskripsi Manajemen Operasional Rehabilitasi Medik Pada Rumah Sakit

Ananda Bekasi

Sebelum masuk pada pembahasan berikutnya terlebih dahulu penulis akan

mencoba memaparkan bentuk-bentuk dari rehabilitasi medik. Sebagaimana telah

dijelaskan pada bab II tentang rehabilitasi medik sebagai suatu upaya yang dilakukan

untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan cara

mencegah, mengurangi kelainan, ketidakmampuan dan ketunaan. Dilihat dari tempat

diselenggarakannya rehabilitasi medik, terdapat dua macam bentuk dari rehabilitasi

medik yaitu instalasi rehabilitasi medik dan poliklinik rehabilitasi medik. 12 Hal yang

akan penulis jabarkan pada pembahasan berikut ini adalah poliklinik rehabilitasi

medik yaitu suatu sub atau bagian dari Rumah Sakit yang menyelenggarakan

pelayanan rehabilitasi medik. Masalah yang menjadi objek penelitian adalah

poliklinik rehabilitasi medik Rumah Sakit Ananda Bekasi.

Tidak seperti poliklinik-poliklinik lain pada RS Ananda yang merupakan satu

kesatuan dengan RS Ananda baik pengelolaan ataupun modalnya berasal dari RS

Ananda Bekasi sendiri, Poli RM merupakan suatu hasil dari bentuk kerjasama antara

12 Neni Apriyanti, Koordinator & Fisioterapis Poli RM RS Ananda Bekasi, Wawancara

Pribadi, 4 September 2006

Page 25: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

RS Ananda dengan seorang dokter spesialis rehabilitasi medik sebagai pemilik modal

sekaligus pengelola Poli RM RS Ananda, dengan ketentuan serta perjanjian bagi hasil

yang telah disepakati.

Berikut pokok-pokok terkait dengan Kegiatan operasional pada poli RM RS

Ananda berkaitan dengan manajemen yang diterapkan oleh poli RM itu sendiri.

1. Ketenagaan / Sumber Daya Manusia

Untuk operasional poli RM, pemilik Poli RM merekrut sumber daya

manusia berjumlah delapan orang termasuk beliau sebagai tenaga dokter spesialis

dengan perincian sebagai berikut: dua orang dokter spesialis rehabilitasi medik,

tiga orang fisioterapis, satu orang okupasi terapis dan dua orang terapis wicara.

Antara tenaga terapis (fisioterapis, okupasi terapis dan terapis wicara)

dengan pemilik Poli RM memiliki ikatan kontak kerja yang dituangkan dalam

sebuah bentuk perjanjian kerjasama. Perjanjian tersebut berisi mengenai jenis dan

tugas serta tanggung jawab masing-masing dari tenaga terapis, pembagian hasil

antara pemilik Poli RM dengan tenaga terapis setiap bulannya dihitung

berdasarkan jumlah pasien yang datang untuk menjalani terapi baik fisioterapi,

terapi wicara, dan okupasi terapi dengan perincian sebagai berikut; fisioterapi

30%, okupasi terapi 25% dan terapi wicara 25%. Hasil tersebut diberikan setelah

terlebih dahulu dikurangi untuk pembagian kerjasama dengan pihak RS, barulah

sisa pendapatan dibagi sesuai dengan persentase sesuai dengan kesepakatan13.

13 Laporan keuangan Poli RM RS Ananda Bekasi tahun 2006

Page 26: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Pertimbangan dari pemilik poli RM dalam menggunakan sistem bagi hasil

dengan tenaga terapis yang bekerja pada poli RM adalah beliau mencoba untuk

memberikan suatu rasa memiliki kepada tenaga terapis, dengan adanya sistem

pembagian hasil ini diharapkan tenaga terapis akan bekerja dengan sebaik-

baiknya sehingga dapat menghasilkan pendapatan yang besar bagi poli RM.

Dengan begitu, penghasilan untuk merekapun akan semakin besar pula, juga

untuk menumbuhkan rasa memiliki dari poli RM tempat mereka bekerja selama

ini.14

2. Sarana, Prasarana dan Peralatan

Lokasi poli RM terletak di sebelah kanan sebelum pintu masuk Rumah

Sakit Ananda Bekasi, dan sebelum pintu masuk ruang rawat inap. Letak dari poli

RM sangat strategis sehingga dapat dilihat setiap orang yang keluar masuk dari

Rumah Sakit Ananda ataupun yang ingin menjenguk pasien rawat inap.

Sarana dan prasarana ini disiapkan oleh pihak Rumah Sakit sebagai pihak

yang mengadakan kerja sama dengan pemilik poli RM. Kerjasama ini tertuang

dalam sebuah bentuk perjanjian kerjasama dengan poin-poin sebagai berikut 15:

1. Kontrak kerjasama dilakukan dalam waktu 1 tahun. Apabila tidak ada

permasalahan, kontrak kerjasama secara otomatis dilanjutkan.

14 dr. Syarief Hasan Lutfie, Pemilik Poli RM RS Ananda Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi

11 September 2006 15 Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Pelayanan Rehabilitasi Medik Antara Rumah Sakit

Ananda Bekasi dengan dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM

Page 27: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

2. kerjasama dilakukan dalam bentuk bagi hasil pendapatan (proyek sharing)

dengan pembagian sebagai berikut :

a. Konsul / visit dokter, RS Ananda mendapatkan keuntungan 20% dari

jumlah kunjungan pasien perbulannya.

b. Pelayanan Fisioterapi, RS Ananda mendapatkan keuntungan 30% dari

jumlah kunjungan pasien perbulannya

c. Pelayanan Okupasi Terapi, RS Ananda mendapatkan keuntungan 25%

dari jumlah kunjungan pasien perbulannya

d. Pelayanan Terapi Wicara, RS Ananda mendapatkan keuntungan 25%

dari jumlah kunjungan pasien perbulannya

Dari pihak RS Ananda menyediakan tempat untuk melakukan kegiatan

pelayanan kesehatan rehabilitasi medik yaitu sebuah ruangan dengan diberi sekat

tembok dimana satu ruangan digunakan untuk konsul/pemeriksaan oleh dokter

dan ruangan lainnya digunakan untuk melakukan pengobatan/terapi rehab medik.

Serta peralatan kerja kantor berupa peralatan umum, tempat tidur, fasilitas

meubelair, listrik, dan obat-obatan yang diperlukan sesuai kebutuhan. Sedangkan

peralatan untuk pelayanan kesehatan lainnya disediakan sendiri oleh rehab

medik.16

Sedangkan dalam pengadaan peralatan rehabilitasi medik, pemilik

sekaligus pengelola poli RM menggunakan jasa dari Bank Bukopin Syariah

dengan menggunakan sistem Murabahah. Penulis tidak mengetahui secara jelas

16 Ibid.

Page 28: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

jumlah nominal dari pinjaman tersebut serta jangka waktu yang digunakan dalam

pinjaman tersebut.

Pada poli RM RS Ananda terdapat tujuh buah alat terapi kesehatan yang

digunakan yaitu Microwave Diathermi (MWD), Trans Cuteneus Electrical

Stimulation (TENS), Electrical Stimulations (ES), Infra Red (IR), Nebulizer,

Suction, Vibrator. Peralatan-peralatan tersebut digunakan sesuai dengan

kebutuhan dari masing-masing pasien setelah diberikan program terapi oleh

dokter spesialis rehabilitasi medik. Bisa dibilang peralatan merupakan modal

utama poli RM untuk melayani pasien, karena Poli RM memberikan pelayanan

kesehatan berupa terapi fisik dengan menggunakan alat bantu terapi yang ada

untuk membantu mencapai tingkat kesembuhan pasien.

3. Pelayanan Kesehatan Pasien

Poin-poin yang akan dijelaskan pada pelayanan kesehatan Poli RM RS

Ananda meliputi bentuk pelayanan kesehatan rehabilitasi medik, jadwal konsul

dokter dan pelayanan kesehatan rehabilitasi medik, dan alur pelayanan kesehatan

bagi pasien.

a. Bentuk pelayanan kesehatan rehabilitasi medik

Poliklinik rehabilitasi medik RS Ananda merupakan suatu tim dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi dokter spesialis rehabilitasi

medik, Fisioterapi, Okupasi Terapi, Terapi Wicara dan Ortotik prostetik

Page 29: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

1) Fisioterapi (Physiotheraphy)

Yaitu penanganan kasus pasien yang mengalami gangguan pada

motorik kasar. Pelayanan kesehatan yang diberikan adalah Pediatrik,

Muskuloskeletal, Neuromuscular, Kardiovaskuler.

Pada poli RM RS Ananda, pelayanan fisioterapi ditangani oleh tiga

orang fisioterapis (tenaga terlatih yang memberikan pelayanan fisioterapi).

Ketiga fisioterapis ini bekerja dari hari senin sampai dengan sabtu, mulai

pukul 08.00 pagi hingga 21.00. sesuai dengan jam kerja Rumah Sakit

Ananda.

2) Okupasi Terapi (Occupational Therapy)

Okupasi terapi adalah suatu proses kesehatan yang menolong

individu yang mempunyai kelainan atau kecacatan fisik atau mental yang

bersifat sementara atau menetap dengan menggunakan aktivitas-aktivitas

yang telah diprogram atau disesuaikan untuk membantu pemulihan fungsi

fisik, mental, maupun sosial secara optimal dibidang perawatan diri,

produktivitas serta yang bersifat rekreasi.

3) Terapi Wicara (Speech Therapy)

Penangan kasus pasien yang mengalami gangguan bicara

Page 30: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

4) Ortotik Prostetik

Ortotik prostetik adalah suatu pelayanan kesehatan dalam

pembuatan alat bantu (Ortose) pasien yang mengalami kecacatan

(amputasi)

b. Jadwal konsul dokter dan pelayanan poliklinik rehabilitasi medik

Berikut Jadwal konsul dokter dan pelayanan poliklinik rehabilitasi

Medik Rumah Sakit Ananda Bekasi setiap hari senin sampai dengan sabtu

mulai pukul 08.00 hingga pukul 21.00. jadwal ini disesuaikan dengan jadwal

pelayanan poliklinik pada Rumah Sakit Ananda Bekasi pada umumnya.

Jadwal Konsul Poliklinik Rehabilitasi Medik Tahun 2006

Jadwal Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik

Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik Jadwal Konsultasi

1. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpRM

2. dr. Anita Linda, SpRM

1) Senin s/d Sabtu : Pkl 08.30-09.30 WIB

2) Senin s/d Kamis : Pkl 19.00-20.00 WIB

3) Selasa dan Jum’at: Pkl 17.00-18.30 WIB

Jadwal Pelayanan Poliklinik Rehabilitasi Medik Tahun 2006

Jadwal Pelayanan

1. Fisioterapi 1) Setiap hari (Senin s/d Sabtu : Pkl 08.00-21.00WIB)

2. Okupasi Terapi 1) On Call

3. Terapi Wicara 1) Senin s/d Sabtu : Pkl 10.00-12.00 WIB

Page 31: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

c. Alur pelayanan kesehatan

Pasien yang datang ke poli RM dapat berasal dari Instalasi Gawat

darurat RS Ananda, Instalasi rawat jalan, Instalasi rawat inap, konsul dari

dokter praktek swasta/klinik, rujukan dari Rumah Sakit/institusi kesehatan

lainnya.

Berikut ini akan penulis jabarkan bagaimana alur pelayanan

kesehatan pasien pada Poli RM mulai mendaftar hingga selesai berobat.

1) Pendaftaran

Sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan, pasien terlebih dahulu

mendaftarkan dirinya ke loket pendaftaran Rumah Sakit. Jika pasien baru,

pasien terlebih dahulu membuat kartu berobat, ini diperlukan agar Rumah

Sakit dan Poli RM dapat membuatkan rekam medik untuk mencatat dan

memantau perkembangan kesehatan pasien. Bila pasien yang datang

adalah pasien lama, maka pasien akan langsung mendapat nomor

pendaftaran lalu menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan.

2) Pelayanan Kesehatan

Setelah mendaftar dan mendapatkan nomor pendaftaran, pasien

yang berobat akan dipersilahkan masuk ke ruangan terapi, disini pasien

akan diberikan terapi-terapi yang dibutuhkan oleh pasien tentunya sesuai

dengan prosedur baku yang berlaku atau sesuai dengan konsul dari dokter

spesialis rehabilitasi medik RS Ananda.

Page 32: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Bagi pasien baru / rujukan terlebih dahulu melakukan konsultasi

dengan dokter spesialis rehabilitasi medik agar dokter dapat menilai dan

mengetahui kondisi pasien, untuk kemudian membuat program terapi

yang akan diberikan kepada pasien. Selanjutnya akan memberitahukan

kapan saja waktu untuk melakukan terapi dan kapan untuk konsul kembali

ke dokter spesialis rehabilitasi medik untuk melihat sejauh mana

perkembangan kesehatan pasien itu sendiri.

Pasien akan ditangani oleh tenaga terapis yang memberikan terapi-

terapi seperti fisioterapi, okupasi terapi dan terapi wicara. Pada fisioterapi

akan dibantu dengan alat-alat penunjang seperti microwave diatermi, Infra

Merah, Vibrator dan lain sebagainya.

Kemajuan pasien dievaluasi secara berkala dan direncanakan

program selanjutnya. Catatan medik pasien disimpan di dalam rekam

medik. Rekam medik ini yang nantinya akan memberikan semua

informasi yang diperlukan oleh dokter untuk melihat perkembangan si

pasien itu sendiri.

Catatan medik terdiri dari dua macam yaitu catatan medik

mengenai hasil dari pemeriksaan konsul dokter, dan catatan medik tentang

pelaksanaan terapi yang diberikan.

3) Pembayaran biaya pelayanan kesehatan

Setelah mendapatkan terapi pada Poli RM, maka pasien akan

diberikan dua buah struk yang satu berwarna putih yang mana struk ini

Page 33: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

untuk diberikan pada loket pembayaran Rumah Sakit sebagai bukti bahwa

pasien telah mendapatkan pelayanan kesehatan. Satu lagi berwarna merah

disimpan oleh rehab medik sebagai pegangan untuk bukti laporan kepada

dokter.17

Dengan adanya pembayaran pelayanan kesehatan poli RM pada

kasir Rumah Sakit Rumah Sakit dapat mengetahui jumlah pasien yang

datang pada poli RM yang nantinya digunakan sebagai acuan dalam

pemberian bagi hasil antara pihak Rumah Sakit dengan poli RM. Dengan

adanya dua buah struk tadi baik dari poli RM ataupun pihak Rumah Sakit

dapat mengetahui seberapa besar pendapatan yang harus mereka terima

setiap bulannya, dan juga untuk menghindari kesalah pahaman.

4. Penetapan Tarif Pelayanan Kesehatan

Dalam penetapan tarif pelayanan kesehatan, ini tergantung atau sesuai

dengan keputusan dari pemilik tunggal Poli RM RS Ananda sendiri yaitu

dr Syarief Hasan Lutfie, SpRM. Sebagai orang yang berwenang menetapkan

kebijakan-kebijakan pada oleh Poli RM, maka dalam menetapkan biaya yang

akan dibebankan pada pasien pun harus sesuai dengan keputusan beliau.

Adapun yang menjadi pertimbangan dalam menetapkan tarif yang

dibebankan kepada pasien, beliau melihat kepada tarif yang diberlakukan poli RM

17 Neni Apriyanti, Koordinator & Fisioterapis Poli RM RS Ananda Bekasi, Wawancara

Pribadi, 4 September 2006

Page 34: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

yang ada di sekitar daerah Bekasi khususnya dan yang ada di sekitar Jakarta pada

umumnya, ini pun disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat sekitarnya. 18

5. Pengawasan, Pelaporan dan Evaluasi

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa poli RM pada Rumah Sakit

Ananda Bekasi dipimpin dan dikelola oleh seorang dokter spesialis rehabilitasi

medik. Beliau juga sebagai pemilik saham tunggal. Untuk pengawasan

operasional rehabilitasi sehari-hari beliau menunjuk seorang koordinator

sekaligus tenaga fisoterapis yang bertugas memantau poli RM setiap harinya, dan

juga membuatkan laporan pendapatan serta pemasukan dan penggunaan obat,

untuk kemudian setiap bulannya dilaporkan kepada pemilik poli RM untuk

diperiksa dan diteliti.

Penunjukan seorang koordinator dilakukan karena pemiliknya tidak dapat

setiap hari dan setiap saat mengawasi dan memantau kegiatan serta

perkembangan yang dialami dalam poli RM dikarenakan beliau memiliki tugas-

tugas lain yang tidak dapat ditinggalkan. Tetapi dalam waktu-waktu tertentu,

beliau juga berpraktek sebagai dokter spesialis pada poli RM pada Rumah Sakit

Ananda.

Ada dua macam bentuk laporan dalam poli RM yang dibuat oleh

koordinator poli RM yaitu laporan keuangan dan laporan penggunaan obat berikut

akan penulis uraikan lebih terperinci

18 dr. Syarief Hasan Lutfie, Pemilik Poli RM RS Ananda Bekasi, Wawancara Pribadi, Bekasi

11 September 2006.

Page 35: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

a) Laporan Keuangan

Laporan keuangan dibuat oleh koordinator poli RM dalam sebuah

buku besar dengan periode dari tanggal 26 hingga tanggal 25 pada tiap

bulannya. Metode yang digunakan dalam pencatatan sangat sederhana karena

tidak menggunakan istilah-istilah akuntansi maupun aturan baku dalam

sebuah laporan yang biasa dipakai dalam sebuah laporan keuangan baku. Di

bawahnya juga diberikan keterangan-keterangan mengenai laporan yang ada

di atasnya.

Secara garis besar ada beberapa poin yang dapat dilihat pada laporan

keuangan tersebut antara lain yaitu :

1) Pendapatan konsultasi dokter setelah dipotong 20% untuk Rumah

Sakit, dari pasien rawat jalan dan pasien rawat inap.

2) Pendapatan Fisioterapi dari pasien rawat inap dan pasien rawat jalan

setelah dipotong 30% untuk Rumah Sakit.

3) Pendapatan Okupasi terapi dari pasien rawat inap dan rawat jalan

setelah dipotong 25% untuk Rumah Sakit

4) Pendapatan Terapi Wicara dari pasien rawat inap dan rawat jalan

setelah dipotong 25% untuk Rumah Sakit.

5) Insentif atau gaji yang dikeluarkan untuk tenaga fisioterapi, terapi

wicara dan okupasi terapi ditambah uang transpor/uang jalan yang

diberikan setiap bulannya.

Page 36: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

6) Kekurangan yang belum diterima oleh poli RM dari pasien yang masih

dirawat ketika tutup buku dilakukan19.

b) Laporan pemasukan dan penggunaan obat

Pada laporan pemasukan dan penggunaan obat juga menggunakan

periode yang sama yaitu dari tanggal 26 – 25 tiap bulannya. Disini dijelaskan

jumlah obat yang masuk dari tanggal 26-25 yang digunakan dalam pemberian

terapi kepada pasien bersamaan dengan penggunaan alat.

Laporan-laporan ini kemudian diserahkan kepada pemilik poli RM secara

berkala tiap bulan pada tanggal 5 setiap bulannya untuk diperiksa dan diteliti, hal

ini dilakukan setelah uang hasil pendapatan Poli RM selama satu bulan diberikan

oleh pihak Rumah Sakit. Apakah sesuai antara laporan dan uang yang diterima

oleh dokter rehab medik.

Evaluasi dilakukan sebulan sekali bersamaan dengan pemeriksaan laporan

dari koordinator poli RM yang dilakukan oleh pemilik poli RM. Sedangkan untuk

evaluasi yang lebih besar diadakan setiap enam bulan sekali, evaluasi ini biasanya

diadakan di rumah pemilik Poli RM, tenaga terapis pada poli RM RS Ananda

dikumpulkan beserta dengan tenaga terapis poli RM lain milik beliau yang kini

berjumlah sekitar empat buah poliklinik dan tersebar di daerah Bekasi, Cikarang

dan Tambun. Dalam evaluasi enam bulanan ini dibahas mengenai masalah-

masalah intern antara pegawai Poli RM, kendala-kendala yang dialami dalam

pelayanan, pelaporan mengenai alat-alat, cara ini dilakukan antara lain untuk

19 Laporan Keuangan Poli RM RS Ananda Bekasi, tahun 2006

Page 37: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

mendekatkan antara pemilik poli RM dengan pegawainya dan antara sesama

pegawai, sehingga tercipta suasana kekeluargaan dan kebersamaan yang nantinya

diharapkan dapat meningkatkan kinerja mereka dalam melayani pasien.

B Analisa Operasional Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Ananda Bekasi

Berlandaskan pada Konsep Manajemen yang Islami

Konsep manajemen sudah sepatutnya dibangun berlandaskan pada suatu

ideologi yang memberikan tujuan, ketetapan dan prinsip-prinsip sehingga manajemen

Islami merupakan kumpulan dan ketetapan dan prinsip-prinsip yang seterusnya

berproses menuju pencapaian tujuan dan dengan Islam sebagai dasar yang dapat

mengujinya secara obyektif.20

Hukum dalam ajaran Islam ada lima kategori, yaitu wajib, sunah, haram,

mubah dan makruh. Bila dilihat dari materinya, hukum Islam dapat berbentuk ibadat

dan dapat berbentuk adat, sesuatu perbuatan ibadat tidak boleh dilakukan kecuali ada

dalil atau ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur’an atau Hadis bahwa perbuatan itu

boleh dilakukan. Sedangkan perbuatan adat adalah semua perbuatan yang boleh

dilakukan kecuali ada ketentuan dalam Al-Qur’an dan Hadis, yang menyatakan

perbuatan itu tidak boleh dilakukan

Semua aktivitas yang dilakukan diluar ibadat maka termasuk perbuatan adat,

yaitu perbuatan yang bersifat duniawi yang boleh dan dapat dilakukan dengan bebas

20 Sofyan Syafri Harahap, Manajemen Kontemporer, (Jakarta: FE Trisakti 1992), h. 124

Page 38: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

waktunya sepanjang tidak ada larangan di dalam Al-Qur’an dan Hadis, dan tidak

bertentangan dengan aturan-aturan akhlak. 21

Allah SWT tidak melarang umatnya baik secara individu maupun bersama-

sama untuk melakukan segala macam aktifitas ekonomi selama cara-cara yang

mereka lakukan tidak bertentangan atau melanggar nilai-nilai syariah yang telah

ditetapkan Allah SWT dalam Al-Qur’an dan yang dicontohkan oleh sunah Rasulullah

Saw.

Pada prinsipnya poli RM merupakan produsen jasa kesehatan. Poli RM

memproduksi suatu bentuk jasa kesehatan untuk ditawarkan kepada masyarakat

umum yang membutuhkan dengan mendapatkan kompensasi atas jasa kesehatan yang

telah diberikan. Hal ini tidaklah bertentangan dengan ajaran Islam karena Islam

meperbolehkan umatnya untuk memproduksi atau menghasilkan barang maupun jasa

yang dihalalkan serta tidak memudharatkan orang lain, dan cara-cara dalam

menghasilkannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam

Islam.

Melihat dari Produk poli RM berupa jasa kesehatan untuk membantu

masyarakat yang membutuhkan, tidaklah bertentangan dengan ajaran Islam karena

prinsipnya adalah perniagaan atau jual beli. Berikut akan dipaparkan prinsip-prinsip

dari manajemen operasional poli RM yang digunakan dalam menghasilkan jasa

21 Drs.Ek, Mochtar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,

(Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara, 1986) hal.32

Page 39: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

kesehatan ditinjau dari nilai-nilai Islam yang ada berdasarkan Al-Qur’an dan Sunah

Rasulullah Saw.

1. Sumber daya manusia

Mengenai sumber daya manusia pada poli RM, ada dua point yang akan

dianalisis oleh penulis yaitu mengenai kemampuan sumber daya manusianya akan

pekerjaan yang mereka jalani dan kemudian tentang sistem pembayaran gaji

kepada masing-masing sumber daya manusia poli RM Rumah Sakit Ananda.

Sumber daya manusia merupakan hal terpenting dalam sebuah badan

usaha. Poli RM merekrut sumber daya manusia untuk memberikan pelayanan

sesuai dengan prosedur baku dalam standar operasional pelayanan rehabilitasi

medik. Sumber daya yang ada harus mengerti akan tugas dan tanggung jawab

masing-masing dan menguasai keilmuan mengenai pekerjaan yang mereka jalani.

Poli RM memiliki dua orang dokter spesialis rehabilitasi medik lulusan S2

kedokteran rehabilitasi medik dan enam orang tenaga terapis kesemuanya lulusan

keperawatan dan telah mengikuti pelatihan rehabilitasi medik. Semuanya

merupakan orang-orang yang berkompeten di bidangnya serta menguasai

pekerjaan mereka dengan dasar keilmuan yang telah mereka dapatkan.

Melihat latar belakang pendidikan dari masing-masing sumber daya

manusianya, maka tentunya mereka sudah mengerti tentang tanggung jawabnya

masing-masing sesuai dengan jabatan yang ditempatinya. Penempatan sumber

daya manusia pada Poli RM sesuai dengan nilai-nilai Islam, karena dalam

penempatannya didasarkan pada konsep objektivitas yaitu bahwa seseorang harus

Page 40: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

diberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya bukan karena

faktor-faktor lainnya.

Setiap orang memiliki hak dan kewajiban masing-masing begitu juga

dengan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh tenaga terapis poli RM. Disamping

menjalankan kewajibannya untuk mengerjakan apa yang telah di amanatkan

kepadanya dalam bentuk pekerjaan sesuai dengan prosedur yang berlaku, setelah

menjalankan tugasnya, maka pemilik poli RM wajib memberikan gaji atau upah

sebagai hak mereka. Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa antara pemilik

poli RM dengan tenaga terapisnya memiliki sebuah perjanjian yang diantaranya

mengenai pembayaran upah dengan menggunakan sistem bagi hasil yang dihitung

dari jumlah pasien yang datang untuk melakukan terapi. Persentase bagi hasil ini

berbeda antara fisioterapis, okupasi terapis dan terapis wicara. Dengan pembagian

30% untuk fisioterapis, 25% okupasi terapis dan 25% untuk terapis wicara.

Fisioterapis mendapatkan persentase paling besar dikarenakan fisioterapi

merupakan sumber penghasilan terbesar bagi poli RM bila dibandingkan dengan

terapis wicara dan okupasi terapi, dan jumlah tenaga fisioterapis lebih banyak

dibandingkan dengan okupasi terapis dan terapis wicara. 22

Sistem bagi hasil ini merupakan sebuah nilai plus bagi poli RM, dengan

menggunakan prinsip mudharabah dalam sistem pembayaran gaji tenaga terapis.

Yaitu kerjasama antara pemilik poli RM sebagai orang yang memiliki modal

dengan tenaga terapis orang yang memiliki keahlian untuk melakukan pelayanan

22 Laporan keuangan dan obat periode 26 Agustus – 25 september 2006.

Page 41: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

kesehatan rehabilitasi medik dengan pembagian persentase yang telah disepakati

oleh kedua belah pihak. Dengan begitu pendapatan yang diterima oleh tenaga

terapis sesuai dengan jumlah pendapatan yang diterima oleh poli RM semakin

besar pendapatan yang diterima semakin besar pula jumlah bagi hasil yang

diterima oleh tenaga terapis. Karena suatu usaha tidak akan selamanya mengalami

keuntungan yang besar adakalanya usaha tersebut hanya mengalami sedikit

keuntungan atau bahkan tidak mendapatkan keuntungan sama sekali.

Penggunaan sistem bagi hasil ini sesuai dengan konsep maksimasi yaitu

dengan menggunakan sistem bagi hasil, karena dengan adanya rasa memiliki

terhadap poliklinik rehabilitasi medik tempat mereka bekerja, akan timbul suatu

usaha untuk bekerja seefektif mungkin dalam melayani pasien, dengan begitu

biaya operasional yang tidak perlu dapat ditekan sekecil mungkin sehingga

menghasilkan pendapatan yang besar tanpa mengurangi kualitas pelayanan

kesehatan yang diberikan.

2. Pelayanan Kesehatan terhadap Pasien

Pembahasan selanjutnya mengenai proses dalam pelayanan kesehatan

terhadap pasien. Adanya prosedur tetap dalam menangani pasien ditujukan untuk

menghindari kesalahan yang nantinya akan berakibat pada pelayanan itu sendiri

dan dikhawatirkan akan merugikan pasien, dan bila sudah merugikan pasien,

tentunya akan mempengaruhi citra poli RM dan Rumah Sakit Ananda di mata

masyarakat sehingga pasien tidak akan kembali lagi untuk berobat. Bila hal ini

terjadi, hal ini akan banyak sekali menimbulkan kerugian yang akan dialami

Page 42: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

diantaranya penurunan jumlah pasien, dan akan lebih merugikan bila pasien

memberikan gugatan atas Poli RM dan Rumah Sakit sebagai tempat bernaungnya

Poli RM.

Untuk itu prosedur mengenai pelayanan kesehatan terhadap pasien harus

diikuti dan dijalankan oleh setiap sumber daya manusia pada Poli RM. Karena

prosedur pelayanan tersebut dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat

menghasilkan suatu jasa kesehatan yang baik, terpadu dan dapat dipertanggung

jawabkan. Hal ini sesuai surat Al-Isra ayat 36 yang berbunyi

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,

semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” ( Al Isra : 36)

Dalam pengamatan penulis selama melakukan observasi mengenai

pelayanan yang diberikan oleh poliklinik rehabilitasi medik rumah sakit Ananda,

penulis melihat bahwa proses dalam melakukan pelayanan sudah mengikuti

standar operasional yang telah ditetapkan yaitu bahwa dalam melayani pasien

sistem yang digunakan adalah sistem satu pintu (One Way System Gate) dimana

keluar masuk pasien dapat diketahui dan diidentifikasi oleh petugas dengan

melihat catatan pasien. Alat-alat yang digunakan merupakan alat-alat terapi

kesehatan semuanya dapat berfungsi normal sesuai dengan kebutuhan. Serta

pelayanan petugas yang ramah kepada pasien, hal ini penulis lihat dari cara

mereka melayani pasien dengan keramah tamahan dan senyum sehingga pasien

lama yang pernah datang ke poliklinik rehabilitasi medik rumah sakit Ananda

Page 43: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

merasa senang dengan pelayanan yang diberikan dan kembali lagi bila mereka

membutuhkan pelayanan kesehatan rehabilitasi medik. Kembalinya pasien lama

untuk kembali dapat dilihat pada catatan rekam medik Poli RM RS Ananda23.

Bila pasien mau, mereka bisa saja datang ke Poli RM yang ada di rumah sakit lain

disekitar RS Ananda.

Karena Islam memandang bahwa segala sesuatu harus dilakukan secara

rapi, benar, tertib dan teratur. Proses-proses didalamnya harus dijalankan dan

diikuti dengan baik dan tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan dan ini

merupakan nilai-nilai dari Islam.24

3. Tarif Pelayanan

Mengenai tarif pelayanan pada poli RM. Sebagaimana dijelaskan

sebelumnya kebijakan untuk menetapkan jumlah tarif pelayanan yang

dibebankan kepada pasien menjadi hak pemilik poli RM itu sendiri. Seorang

pemilik usaha dibolehkan menetapkan harga dari produknya, asalkan harga yang

ditetapkan sesuai dengan konsep keadilan dalam Islam yaitu harga dari produk

sesuai dengan kualitas dari produk tersebut. karena mahal ataupun murah suatu

produk adalah relatif. Suatu tarif bisa dibilang mahal oleh seseorang, tetapi bagi

orang lain tarif tersebut adalah murah. Tarif yang diberlakukan harus berbanding

lurus dengan pelayanan yang dihasilkan.

23 Laporan keuangan dan obat tahunan Poliklinik Rehabilitasi Medik RS Ananda. tahun 2005-

2006. 24 Drs.Ek Mochtar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,

(Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara, 1986), h. 280

Page 44: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Islam membolehkan umatnya untuk mencari keuntungan dengan cara

perniagaan yang dibolehkan selama dalam perniagaan tersebut tidak menyimpang

dari koridor-koridor yang ditetapkan oleh Allah Swt dan sebagaimana telah

diajarkan oleh Rasulullah Saw.

Mengenai tarif pelayanan yang ditetapkan oleh Poli RM RS Ananda,

penulis melihat bahwa dalam sosialisasi tarif pelayanan pada Poli RM RS Ananda

sudah cukup. Karena tarif pelayanan ditempel di depan pintu masuk Poli RM RS

Ananda sehingga setiap pasien yang akan masuk dapat mengetahui secara pasti

tentang tarif pelayanan yang akan mereka terima. Ini sesuai dengan ajaran Islam

bahwa dalam melakukan perniagaan harus jelas harga barang/jasa yang akan

diperjual belikan sehingga tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan

dengan harga yang diberlakukan.

4. Pengawasan, pelaporan dan evaluasi

Pembahasan selanjutnya mengenai pengawasan dan pelaporan. Maksud

dari pengawasan ialah mengawasi cara kerja dan hasil kerja yang sudah kita

laksanakan serta membandingkannya dengan standar yang sudah kita tetapkan.

Dengan mengawasi cara kerja dah hasil kerja serta bila dibandingkan dengan

standarnya, akan diketahui mutu cara kerja, hasil kerja maupun mutu pekerjanya

apakah sama atau diatas atau dibawah standar.25

25 Drs H M Hasbullah Husin, Manajemen Menurut Islamologi, ( Jakarta: Gema Insani Press,

19970, hal. 517

Page 45: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Pengawasan Pada poli RM tidak berjalan dengan semestinya. dimana

pengawasan seharusnya dilakukan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik, namun

pengawasan ini diwakilkan oleh koordinator sekaligus tenaga fisioterapis.

Sedangkan dokter spesialis hanya menerima laporan-laporan yang diberikan baik

berupa tulisan maupun lisan dari koordinator, dan tidak melakukan cek dan ricek

mengenai laporan dari koordinator dikarenakan kesibukan pemilik dari poli RM.

Sedangkan koordinatorpun juga terbatas waktunya. Koordinator hanya berada di

poli RM sesuai dengan jadwal tugasnya mulai pukul 4 sore hingga 9 malam senin

sampai sabtu, sehingga di luar jam tersebut tidak ada pengawasan sama sekali,

yang ada hanyalah pengawasan dari dalam diri masing-masing tenaga terapis

untuk bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tidak melakukan

penyimpangan-penyimpangan dalam hal pengelolaan Poli RM.

Dalam Islam dikenal adanya pengawasan dari dalam diri sendiri yaitu

pengawasan berdasarkan keimanan seseorang dengan keyakinannya bahwa apa-

apa yang ia kerjakan akan selalu dilihat oleh Allah Swt sehingga ia tidak berani

melakukan kecurangan-kecurangan dalam bentuk apapun karena setiap gerak-

geriknya akan selalu diawasi dan dicatat setiap amal perbuatannya. Selain

pengawasan dari dalam diri sendiri juga harus di tambah dengan pengawasan dari

luar diri berupa sistem yang mengatur ataupun orang yang secara khusus

mengawasi sistem pengawasan tersebut. Sehingga diharapkan tidak ada

penyimpangan.

Page 46: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Melihat dari jenis pelaporan pada poli RM dilakukan hanya ditulis secara

otodidak tidak menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku pada laporan akuntansi

keuangan secara baku. Untuk mengerti laporan tersebut kita harus bertanya

kepada pembuatnya. Hal ini tidak sesuai dengan fungsi dari pelaporan itu sendiri

untuk mempermudah bagi orang yang berkepentingan terhadap laporan tersebut

(contoh laporan dapat dilihat pada lampiran). Adapun fungsi dari pelaporan itu

sendiri menurut Islam adalah untuk menghilangkan sifat keragu-raguan dan saling

curiga-mencurigai. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 282

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya”(Al-Baqarah : 282).

Demikianlah operasional Poli RM pada Rumah Sakit Ananda Bekasi ditinjau

dari pengamatan penulis dikaitkan dengan menggunakan pendekatan manajemen

Islami, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa manajemen opeasional yang

diterapkan pada poliklinik rehabilitasi medik Rumah Sakit Ananda Bekasi sudah

sesuai dengan koridor-koridor yang telah ditetapkan oleh Allah SWT melalui Al-

Qur’an dan Hadis Rasulullah SAW. Walaupun masih ada kekurangan dalam masalah

pengawasan dan pelaporan.

Dari empat aspek yang penulis ungkapkan dari operasional Poli RM RS

Ananda, tiga diantaranya sudah mengikuti koridor yang berlaku dalam Islam

sedangkan dalam pengawasan masih perlu adanya peningkatan dalam pengawasan

sehingga kecurangan-kecurangan yang terjadi dapat dihilangkan. Walaupun dalam

Page 47: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

operasionalnya Poli RM RS Ananda lebih Islami, namun mereka merasa tidak perlu

untuk mengubah namanya menjadi Poli RM Islam karena, Poli RM itu sendiri

dibawah naungan RS Ananda sebagai Induk, dan Poli-poli lainnya pada RS Ananda

belum diketahui apakah dalam operasionalnya juga lebih banyak mengikuti koridor

Islam atau tidak, sehingga Poli RM hanya dapat mengikuti kebijakan yang

dikeluarkan oleh RS Ananda. Namun, dalam pengamatan penulis, manajemen

operasional yang diterapkan oleh RS Ananda Bekasi berupaya untuk mengikuti

prinsip-prinsip dalam manajemen Islam diantaranya dari segi pegawai wanita yang

menutup auratnya, pelayanan yang ramah tamah terhadap pasien, pelayanan

kesehatan yang cepat tepat dan amanah, walaupun ada beberapa kekurangan yang

penulis lihat yaitu mengenai tarif dari pelayanan masing-masing poliklinik hanya

ditempel pada poliklinik masing-masing sehingga pasien yang baru datang tidak

dapat mengetahui tarif yang diberlakukan. Tarif baru bisa diketahui setelah mereka

sudah sampai di depan poliklinik yang mereka tuju.

Page 48: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Manajemen operasional rehabilitasi medik yang Islami merupakan suatu

prinsip-prinsip dalam pengelolaan sebuah rehabilitasi medik sesuai dengan

nilai-nilai keIslaman dalam Al-Qur’an dan As-Sunah. Sehingga apa yang

dihasilkan diharapkan menjadi sebuah hasil yang halal dan berkah. Karena

produk yang halal jika dalam prosesnya terdapat hal-hal diharamkan, maka

produk tersebut menjadi haram

2. Dalam aplikasi manajemen operasional pada Poli RM sudah cukup memenuhi

ketentuan-ketentuan dalam hal manajemen operasional yang harus dijalankan

oleh polikllinik rehabilitasi medik sebagai institusi yang bergerak di bidang

jasa kesehatan.

3. Melihat dari manajemen rehabilitasi medik yang sesuai dengan syariah, maka

Poliklinik rehabilitasi medik pada rumah sakit Ananda sudah sesuai dengan

nilai-nilai dalam manajemen operasional dalam Islam berdasarkan Al-Qur’an

dan al-sunah. Namun masih terdapat kekurangan dalam hal pengawasan dan

pelaporan pada poli RM Rumah Sakit Ananda Bekasi.

Page 49: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

SARAN-SARAN

1. Sebagai sebuah institusi yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan,

maka sudah sepatutnya bagi Poli RM untuk terus meningkatkan pelayanannya

kepada pasien yang datang untuk berobat. Hal ini diperlukan guna

kelangsungan Poli RM itu sendiri agar dapat terus berkembang dan siap untuk

berkompetisi dengan Poli RM lainnya. Tentunya dengan menggunakan

prinsip-prinsip yang tidak bertentangan dengan syariah.

2. Tidak adanya orang yang benar-benar khusus menangani dalam hal

pengawasan sekaligus pembuat pelaporan keuangan dalam poli RM, sudah

sepatutnya diberikan kepada seseorang yang benar-benar khusus mengawasi

dalam kegiatan operasional dan membuatkan laporan keuangan sesuai dengan

kaidah-kaidah pembukuan yang baik dan akurat. Dan orang yang ditugaskan

haruslah dapat dipercaya dan memiliki dedikasi tinggi dalam pekerjaannya

sehingga poli RM dapat diawasi dengan baik dan benar. Orang tersebut juga

harus memiliki keilmuan yang baik dalam masalah pengawasan dan teori

kemampuan untuk membuat sebuah laporan keuangan sesuai dengan prinsip-

prinsip keuangan syariah. Sehingga dapat menghilangkan sikap kecurigaan

dan keraguan-raguan.

Page 50: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qura’anul Karim

Adikoesoemo Suparto Dr, Manajemen Rumah Sakit, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

1997)

Adz Dzahabi Syamsuddin AL Hafizh Al-Imam., Dosa Dosa Besar, diterjemahkan

oleh Baihaqi Syaifuddin, (Jakarta :PT Bungkul Indah 1994)

Al-Husaini Abu Bakar Taqiyuddin Al-Imam, Kifayatul Akhyar, penerjemah Achmad

Zaidun & A. MA’ruf Asrori, ( Surabaya : PT Bina Ilmu, 1997)

Aripiyanti Neni, Evaluasi Efektifitas Media Promosi Untuk Poliklinik Rehabilitasi

Medik Di Rumah Sakit Ananda Bekasi Tahun 2005, (Skripsi Program Sarjana

Kesehatan Masyarakat (S1) Peminatan Manajemen Rumah Sakit), Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok 2005

Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik

Departemen Kesehatan, Pedoman Pelayanan Rehabilitasi Medik di Rumah

Sakit Kelas A, B dan C. (Jakarta:Depkes 1997).

Departemen Kesehatan RI , Pedoman Pelayanan Rehabilitasi Medik di Puskesmas,

(Jakarta: Departemen Kesehatan RI 2002)

Effendy, Drs.Ek, Mochtar Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,

(Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara, 1986).

Page 51: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Effendi Rustam, Produksi Dalam Islam. (Jakarta: Magistra Insania Press, 2003)

Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta:

Prenada Media, 2005)

Jay Heizer dan Barry Render, Operations Management (Manajemen Operasi),

(Jakarta, Salemba Empat, 2005), Edisi VII

Hafidhuddin KH. DR. Didin, M.Sc, Hendri Tanjung, S.Si.,M.M, Manajemen Syariah

dalam Praktik, (Jakarta:Gema Insani Pres 2003)

Harahap Sofyan, Akuntansi Pengawasan dan Manajemen dalam Perspektif Islam,

(Jakarta: FE Trisakti, 1992)

Sofyan Syafri Harahap, Manajemen Kontemporer, (Jakarta: FE Trisakti

1992), h. 126

HL Syarief, dr, SpRM, Panduan Prosedur Tetap Pelayanan Medis di Instalasi

Rehabilitasi Medik pada Rumah Sakit, Bekasi: 2003,

Husin Hasbullah Drs, H M., Manajemen Menurut Islamologi, ( Jakarta: Gema Insani

Press, 1970)

Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (jakarta: UI Press,

1998)

Roger G. Schroeder, Manajemen Operasi Pengambilan Keputusan dalam Suatu

Fungsi Operasi, (Jakarta, Penerbit Erlangga, 1989), Edisi III Jilid I,

Qardawi Yusuf Dr, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, (Jakarta,

Penerbit Rabbani Press, 2001),

Page 52: Manajemen operasional pada politik rehabilitasi medik di ...

Qardhawi Yusuf DR, Norma dan Etika Ekonomi Islam, penerjemah: Zainal Arifin,

LC, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997)

Yusanto Ismail Muhammad dan Widjajakusuma Karebet Muhammad, Manajemen

Strategis Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayaan 2003)

Lampiran - Lampiran

Laporan Keuangan dan obat Poliklinik rehabilitasi medik Rumah Sakit Ananda

Bekasi tahun 2006

Perjanjian kerja sama Pengelolaan Pelayanan Rehabilitasi Medik Antara Rumah Sakit

Ananda dengan dr.Syarief Hasan Lutfie, SpRM.

Wawancara Pribadi dengan pemillik Poliklinik Rehabilitasi Medik dan Koordinator

Poliklinik Rehabilitasi Medik