MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM...

83
- 37 - MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM PENGEMBANGAN KEGIATAN DAKWAH PADA ANAK USIA DINI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.) Disusun Oleh Lutfi Saefullah NIM: 104053002019 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H./2008 M.

Transcript of MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM...

Page 1: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

- 37 -

MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM PENGEMBANGAN KEGIATAN DAKWAH

PADA ANAK USIA DINI

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial

Islam (S.Sos.I.)

Disusun Oleh Lutfi Saefullah

NIM: 104053002019

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1429 H./2008 M.

Page 2: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

38

MANAJEMEN MSJID IBNU SINA PAMULANG DALAM PENGEMBANGAN KEGIATAN DAKWAH PADA ANAK USIA DINI

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)

Disusun Oleh Lutfi Saefullah

NIM: 104053001920

Di Bawah Bimbingan

Drs. Muhammad Sungaidi, MA Nip.150.282.640

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H./2008 M.

Page 3: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

39

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG

DALAM PENGEMBANGAN KEGIATAN DAKWAH PADA ANAK USIA DINI telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 22 September 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Program Studi Manajemen Dakwah.

Jakarta, 22 September 2008

SIDANG MUNAQASYAH Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Dr. Murodi, MA Drs. Cecep Castrawijaya, MA NIP: 150.254.102 NIP: 150.287.029 Penguji I Penguji II

Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA M. Hudri, MA NIP: 150.270.815 NIP: 150.289.437

Pembimbing

Drs. Muhammad Sungaidi, MA NIP: 150.282.640

Page 4: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

40

LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya nyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 22 September 2008

Lutfi Saefullah

Page 5: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

41

ABSTRAK Lutfi Saefullah Dengan judul Manajemen Organisasi Masjid Ibnu Sina Pamulang Dalam Kegiatan Dakwah

Masjid sering kali hanya difungsikan sebagai tempat ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba kepada Tuhannya dengan harapan mendapatkan pahala dan keridhaan-Nya. Akan tetapi bila kita melihat kembali sejarah Rasulullah SAW. masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, tetapi masjid juga dapat difungsikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai macam kegiatan. Misalnya seperti pendidikan, sosial, ekonomi, militer, pengajian agama, dan musyawarah. Namun pada kenyataannya masih banyak dari kalangan masyarakat yang menganggap bahwa masjid hanya sebagai tempat untuk melakukan ibadah-ibadah yang sifatnya ritual saja.

Sehingga sangat disayangkan sekali ketika mereka menganggap bahwa masjid hanya berfungsi sebagai tempat untuk melakukan ibadah saja. Padahal masjid dapat difungsikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai macam kegiatan yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan mereka. Maka dari itu, sangat relevan sekali apabila Manajemen Organisasi Masjid Ibnu Sina Pamulang Dalam Kegiatan Dakwah diangkat sebagai karya ilmiah. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana Manajemen Organisasi Masjid Ibnu Sina Pamulang Dalam Kegiatan Dakwah. Melalui wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan judul skripsi. Masjid Ibnu Sina Pamulang adalah masjid yang tidak hanya saekedar difungsikan sebagai tempat untuk melakukan ibadah yang sifatnya ritual saja. Akan tetapi, Masjid Ibnu Sina Pamulang ini difungsikan sebagai tempat pembinaan ummat. Karena Masjid Ibnu Sina Pamulang memiliki beberapa program kegiatan. Yang mana dengan adanya program-program kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta keimanan jamaah kepada Allah SWT. Semoga dengan manajemen organisasi yang dilakukan masjid ibnu sina pamulang dalam kegiatan dakwah dapat mencapai harapan yang diinginkan dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, amin.

Page 6: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

42

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis sanjungkan kehariban Allah SWT. Sang Maha

Pencipta alam semesta, Penguasa alam jagat raya, Maha Rahman dan Rahim yang

telah memberikan anugerah serta taufiq-Nya kepada semua mahkluk-Nya. Dengan

anugerah dan taufiq-Nyalah penulis diberikan nikmat sehat jasmani maupun

rohani.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan alam Nabi

Muhammad SAW. seorang pejuang Islam nan sejati pendobrak kebathilan bagi

kaumnya serta penegak panji-panji Islam di permukaan bumi ini. Dengan

selesainya penulisan skripsi ini, banyak sekali cobaan dan ujian yang penulis lalui

serta tidak mudah untuk menghadapinya baik yang sifatnya eksternal maupun

internal. Akan tetapi dengan niat yang tulus dan ketekunan serta dengan usaha

yang gigih agar cepat terselesaikannya skripsi ini maka “Alhamdulillah” sujud

syukurku pada-Mu.

Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah memberikan saran, bantuan, bimbingan, pelayanan, dan motivasi dalam

proses penyusunan skripsi ini hingga tuntas pada waktunya, khususnya kepada

yang terhormat :

1. Dr. Murodi, M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi beserta

pembantu.

2. Drs. Hasanuddin Ibnu Hiban, MA. selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah dan Drs. Cecep Castrawijaya, MA. selaku Sekretaris Jurusan

Manajemen Dakwah.

Page 7: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

43

3. Drs. M. Sungaidi, MA. selaku pembimbing skripsi. Dengan kesabaran dan

pengarahanya beliau mampu memberikan motivasi kepada penulis untuk

segera menyelesaikan skripsi tahun ini.

4. Kepada seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis, dengan tidak mengurangi rasa

hormat penulis tidak menyebutkan satu persatunya, semoga Allah

membalas jasa mereka semua.

5. Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi dan Perpustakaan UIN Syahid

Jakarta, yang sering dijadikan penulis tempat mencari dan mendapatkan

informasi tentang berbagai ilmu pengetahuan.

6. Yang tercinta Ibunda (Juju) dan Ayahanda (Mamat) yang telah banyak

berjasa dalam kehidupan penulis sehari-hari, yang senantiasa sabar dan

ikhlas dalam memberikan motivasi, yang tidak hentinya dalam

memberikan kasih sayang dan didikan, yang selalu memberikan dukungan

dengan moril dan materil, yang selalu memanjatkan do’a kepada Allah

SWT untuk kebahagiaan anaknya degan apa harus ku balas jasa mereka?

Tanpa mereka ku takkan menjadi seperti sekarang ini.

7. Seluruh My Family Yang telah memberikan motivasi khusunya Pak Oyo,

Ma Oyoh yang senantiasa memberikan saran dan pengarahan kepada

penulis dalam menghadapi masalah. Dan adik-adikku (Siti Amaliyah,

Amarullah, dan Fithriah) banyak-banyaklah membaca, karena dengan

membaca kita dapat mengetahui apa yang orang lain tidak ketahui.

8. Teman-teman MD angkatan 2004, khususnya Yosef Saifullah dan Abdul

Syukur semoga persahabatan kita tidak akan luntur untuk selama-lamanya,

Page 8: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

44

Zaki Mubarok, Ayi Aminudin Rasyid, H. Humaidi Al-Ayubi,

Faturrahman, Saeful Huda, Aang Jalaluddin, Ika Fitriyanti, Dini Nurani,

Siti Badriyah dan semua yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu atas

kebersamaan, susah dan senang, tawa dan canda yang senantiasa

mengobati rasa jenuh.

9. Teman-teman sependeritaan dan seperjuangan di IMM (Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah), khususnya PK. Dakwah dan Komunikasi, ASTRA,

ASTRI dan Cabang Ciputat. Dan kepada kakak-kakak yang selalu

memberikan motivasi serta inspirasi, yakni kak Mansur, kak Medi, kak

Indra, kak Rahmat, Dzikril, kak Ema.

10. Untuk semua pengurus Masjid Ibnu Sina Pamulang khususnya kepada

Bapak Aep Saifullah, Bapak Sa’dullah Baihaqi, dan Bapak Sis Eko

Warsono. Penulis ucapkan terimah kasih banyak atas semuanya.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan, semoga semua

jasa baik mereka mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Harapan penulis

mudah-mudahan karya yang sederhana ini bermanfa’at bagi para pembaca, amin.

Ciputat, 10 Juni 2008

Penulis

Page 9: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

45

DAFTAR ISI

ABSTRAK.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………..v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………….1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………….4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………...4

D. Metodologi Penelitian………………………………………….5

E. Tinjauan Pustaka……………………………………………….8

F. Sistematika Penulisan…………………………………………..9

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen……………………………………11

2. Unsur-unsur Manajemen………………………………….13

3. Fungsi-fungsi Manajemen………………………………...15

B. Masjid

1. Pengertian Masjid………………………………………...19

2. Fungsi Masjid……………………………………………..21

3. Peranan Masjid…………………………………………....22

4. Ruang Lingkup Masjid…………………………………….24

C. Kegiatan Dakwah

Page 10: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

46

1. Pengertian Kegiatan Dakwah……………………………...28

2. Ruang Lingkup Kegiatan Dakwah…………………………30

D. Anak Usia Dini

1. Pengertian Anak Usia Dini……………………………….33

2. Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini………………………….34

BAB III GAMBARAN UMUM MASJID IBNU SINA PAMULANG

A. Sejarah berdirinya Masjid Ibnu Sina Pamulang………………37

B. Visi dan Misi……………………………………………….....38

C. Struktur Organisasi Masjid Ibnu Sina Pamulang……………..38

D. Program kegiatan Masjid Ibnu Sina Pamulang…………….....42

E. Sarana dan Prasarana Masjid Ibnu Sina Pamulang…………...53

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG

DALAM PENGEMBANGAN KEGIATAN DAKWAH PADA

ANAK USIA DINI

A. Bagaimanakah Manajemen Masjid Ibnu Sina Pamulang.........56

B. Bagaimanakah Pengembangan Kegiatan Dakwah Pada Anak Usia

Dini……...................................................................................64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………..67

B. Saran………………………………………………………….68

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................69

LAMPIRAN

Page 11: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

47

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini umat Islam terus menerus mengupayakan pembangunan

masjid, baik di kota-kota besar, kota kecil maupun pelosok pedesaan. Bahkan

hampir di setiap lingkungan perkantoran, di kampus-kampus, di lingkungan pusat

kegiatan ekonomi, baik di kantor-kantor pemerintah maupun kantor-kantor swasta

berdiri dengan megah masjid-masjid dengan berbagai bentuk dan gaya

arsitektur.67

Masjid merupakan tempat disemaikannya berbagai nilai kebajikan dan

kemaslahatan umat. Baik yang berdimensi ukhrawi maupun duniawi. Semuanya

bisa berjalan dan sukses jika dirangkum dalam sebuah garis kebijakan manajemen

masjid. Namun dalam kenyataannya, fungsi masjid yang berdimensi duniawiyah

kurang memiliki peran yang maksimal dalam pembangunan umat dan peradaban

Islam.68 Oleh karena itu, masjid harus difungsikan sebagai wadah untuk

menampung berbagai kegiatan sosial dan bukan hanya tempat untuk ibadah ritual

saja.

Masjid adalah tempat ibadah kaum muslimin yang memiliki peran

strategis untuk kemajuan peradaban umat Islam. Sejarah telah membuktikan multi

fungsi peranan masjid tersebut. Masjid bukan hanya tempat shalat, tetapi juga

sebagai pusat pendidikan, pengajian keagamaan, pendidikan militer dan fungsi- 67 Nana Rukmana D.W., Masjid dan Dakwah (Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2002), cet.1, h. 1. 68 Muhammad Zen, dkk., Dakwah “Jurnal Kajian Dakwah dan Komunikasi” (Jakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007), h. 253-254.

Page 12: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

48

fungsi sosial-ekonomi lainnya.69 Sebagaimana makna atau arti dari kata masjid itu

sendiri yaitu tempat sujud.70 Masjid selian tempat ibadah dapat pula difungsikan

sebagai tempat kegiatan masyarakat Islam, baik yang berkenaan dengan sosial

keagamaan, sosial kemasyarakatan maupun yang berkenaan dengan sosial

ekonomi, sosial budaya, sosial politik.71

Di zaman Rasulullah saw. masjid mempunyai fungsi sebagai tempat

peribadatan, pusat kegiatan masyarakat dan pusat kebudayaan. Dari masjid itulah

Rasulullah saw. melaksanakan bimbingan Islam dan pembinaan kepada

masyarakat, bagaimana melakukan untuk mengamalkan fungsi hidup manusia

sebagai hamba dan khalifah Allah dalam kehidupan masyarakat.

Allah berfirman dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat 18

☺ ☺

Artinya :

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, Maka

69 Qurais Shihab, Wawasan Al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1998), h. 462. 70 Sidi Ghazalba, Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1989), cet. 5, h. 126. 71 Bachrun Rifa’i dan Fakhruroji, Manajemen Masjid Mengoptimalkan Fungsi Sosial Ekonomi Masjid (Bandung: Benang Merah Press, 2005), h. 35.

Page 13: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

49

merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” 72

Masjid sebagai pusat ibadah dan kebudayaan Islam, dapat digunakan

untuk melakukan pembinaan umat dan mengembangkan dakwah dalam

peningkatan kualitas umat dan sebagai pusat kebudayaan.73

Hal ini terbukti pada zaman keemasan Islam, umat muslim telah berhasil

menjadikan masjid sebagai markas pelaksanaan hubungan antara manusia dengan

Allah SWT (ibadah) dan hubungan antara manusia dengan manusia atau

muamalah yang berlangsung sampai abad 13 M.74

Maka dalam hal ini masjid harus berperan sebagai wadah pemersatu yang

memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat atas dasar persamaan agama,

dan ukhuwah Islamiyah. Oleh karena itu, perlu upaya peningkatan mutu / kualitas

kegiatan masjid khususnya kegiatan pembinaan umat melalui berbagai kegiatan

dakwah.75

Masjid dan dakwah Islamiyah merupakan dua faktor yang erat sekali

hubungannya satu sama lain, saling isi mengisi di antara keduanya, kalau

diumpamakan laksana gudang dengan barangnya. Dengan demikian masjid yang

didirikan di dalam suatu lokasi tertentu harus dapat berperan sebagai

tempat/media dakwah Islamiyah. Dakwah itu pada dasarnya meliputi berbagai

aspek kegiatan, termasuk di dalamnya masalah sosial, budaya, pendidikan dan

72 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, 1983/1984), h. 280. 73 Ghazalba, Masjid Sebagai Pusat Ibadah, h. 236. 74 Ahmad M. Saepuddin, Masjid, Pemuda Dan Masyarakat, Mimbar Ulama, XI, 23 (Januari, 1987), h. 49. 75 Rukmana, Masjid dan Dakwah, h. 57.

Page 14: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

50

sebagainya. Oleh karenanya dakwah ini dipandang penting sebagai suatu kegiatan

untuk meningkatkan syiar Islam dan kehidupan beragama dalam masyarakat.

Kegiatan-kegiatan dakwah melalui masjid sebenarnya tercakup pula kegiatan-

kegiatan dalam rangka pembinaan umat.76

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Manajemen Masjid Ibnu Sina Pamulang Dalam

Pengembangan Kegiatan Dakwah Pada Anak Usia Dini”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penulis

membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada “Manajemen Masjid Ibnu

Sina Pamulang Dalam Pengembangan Kegiatan Dakwah Pada Anak Usia

Dini”

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang

akan diformulasikan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

a) Bagaimana manajemen Masjid Ibnu Sina Pamulang ?

b) Bagaimana pengembangan kegiatan dakwah pada anak usia dini ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

76 Ibid., h. 51-52.

Page 15: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

51

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah dirumukan tersebut,

maka ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dari penulisan skripsi ini, antara

lain :

a) Untuk mengetahui manajemen Masjid Ibnu Sina Pamulang.

b) Untuk mengetahui pengembangan kegiatan dakwah pada anak usia dini di

Masjid Ibnu Sina Pamulang.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :

Pertama Akademis :

- Memberikan kontribusi keilmuan tentang manajemen masjid.

- Menambah dan memperkaya khazanah keilmuan manajemen dakwah

khususnya dan umumnya para mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Komunikasi.

Kedua Praktis :

- Menambah wawasan bagi peneliti dan pembaca dalam rangka

mengimplementasikan manajemen masjid dalam kegiatan dakwah.

- Sebagai bahan acuan dalam rangka pengembangan kegiatan dakwah pada

anak usia dini di Masjid Ibnu Sina Pamulang khususnya dan masjid-masjid

yang lain pada umumnya.

D. Metodologi Penelitian

Adapun penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, penulis

menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian

yang menghasilkan data-data dari orang yang diamati. Bogdan dan Taylor dalam

Page 16: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

52

bukunya Lexy J. Moleong mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data-data berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari

orang-orang, prilaku orang yang dapat diamati secara langsung.77 Sedangkan

teknis analisis dalam penulisan skripsi adalah deskripsi analisis.

Pendekatan deskripsi digunakan untuk menggambarkan tentang

manajemen masjid Ibnu Sina Pamulang dalam pengembangan kegiatan dakwah

pada anak usia dini.

1. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu Penelitian

Waktu penelitian skripsi ini dilaksanakan bulan Juni 2008 sampai bulan

Juli 2008.

b. Tempat Penelitian

Masjid Ibnu Sina Pamulang blok Aj. Sektor I Kelurahan Pondok Panda

Kec. Pamulang Kab. Tanggerang. Telp.021-74705045 Fax: 021-7431766.

2. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan teknik pemeriksaan

keabsahan data dengan menggunakan ketekunan pengamatan, yaitu mencari

secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses

analisis yang konstan atau tentatif.78 Dalam hal ini penulis akan mengamati secara

langsung ke lokasi penelitian di Masjid Ibnu Sina Pamulang untuk memperoleh

data-data yang diinginkan. Sehingga adanya relevansi dengan persoalan yang

sedang diteliti.

77 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Edisi Revisi, h. 4. 78 Ibid., h. 329.

Page 17: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

53

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode penelitian yang penulis gunakan dalam pengumpulan data

dan mengolah data selama mengadakan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Observasi atau pengamatan langsung, yakni pengumpulan data di mana

peneliti mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala obyek yang

diteliti.79

b. Wawancara, yakni penulis memperoleh keterangan dengan cara tanya

jawab sambil bertatap muka antara penanya dan penjawab, atau responden

yang menggunakan alat yang dinamakan Interview Guide (panduan

wawancara).80

c. Dokumentasi, yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.81

Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang

data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah

para pengurus, dan karyawan Masjid Ibnu Sina Pamulang.

b. Objek penelitian

79 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1980), cet. 7, h. 102. 80 M. Nasir, Metodologi Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), cet. 2, h. 182. 81 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Sebuah Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), Edisi Revisi II, h. 202.

Page 18: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

54

Adapun objek penelitian yaitu Manajemen Masjid Ibnu Sina Pamulang

Dalam Pengembangan Kegiatan Dakwah Pada Anak Usia Dini.

5. Tehnik Analisis Data

Analisis data menurut Patton yang dikutip oleh Lexy Moleong adalah

proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,

kategori, dan satuan uraian dasar.82

Di dalam penelitian ini penulis menganalisa data dengan menggunakan

teknik analisa deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mengumpulkan data, disusun

dan disajikan yang kemudian dianalisa untuk mengungkapkan arti data tersebut,

menggambarkan keadaan sasaran apa adanya.83

Teknik dan metode penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku

pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi), diterbitkan oleh

CEQDA ( Center For Quality Development and Assurance ) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Penulis menemukan skripsi yang dijadikan tinjauan pustaka sebagai bahan

perbandingan dan untuk menghindari adanya penjiplakan dalam pembuatan

skripsi yang akan penulis susun. Yaitu sebagai berikut:

- Nama : Hani Ma’rifati, NIM : 102051025500, dengan judul : MASJID

SEBAGAI PUSAT DAKWAH (analisis tentang Strategi Dakwah Masjid

82 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , h. 280. 83 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta: Logos, 1997), h. 21.

Page 19: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

55

Atta’awun). Yang membahas tentang Strategi Dakwah di Masjid

Atta’awun.

- Nama : Chairil Anwar, NIM : 201051000888, dengan judul : ANALISA

BULLETIN KHUTBAH JUM’AT TENTANG KEPEMIMPINAN DI

MASJID AGUNG AT-TIN TMII JAKARTA SELATAN. Yang

membahas tentang kepemimpinan di masjid agung At-tin TMII Jakarta

selatan.

Sedangkan judul skripsi penulis berjudul “MANAJEMEN MASJID IBNU

SINA PAMULANG DALAM PENGEMBANGAN KEGIATAN DAKWAH

PADA ANAK USIA DINI”. Apabila dilihat dari segi judul sama-sama meneliti

tentang masjid, namun dalam segi pembahasan sungguh jauh berbeda. Adapun

materi yang penulis bahas adalah tentang manajemen Masjid Ibnu Sina Pamulang

dalam pengembangan kegiatan dakwah pada anak usia dini.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistimatika dalam penyusuan skripsi ini berdasarkan hasil

penelitian dan bacaan ditulis secara sistematis dalam lima bab, secara rinci

sistematisnya adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini menjelaskan tentang latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Page 20: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

56

Tentang manajemen Masjid Ibnu Sina Pamulang dalam

pengembagnan kegiatan dakwah pada anak usia dini yang terdiri

dari pengertian manajemen, unsur-unsur manajemen, fungsi-

fungsi manajemen, pengertian masjid, fungsi masjid, peranan

masjid, ruang lingkup masjid, pengertian kegiatan dakwah, ruang

lingkup kegiatan dakwah, pengertian anak usia dini, pendidikan

akhlak anak usia dini.

BAB III : GAMBARAN UMUM MASJID IBNU SINA PAMULANG

Bab ini menggambarkan tentang sejarah berdirinya Masjid Ibnu

Sina Pamulang, visi dan misi Masjid Ibnu Sina Pamulang,

struktur organisasi Masjid Ibnu Sina Pamulang, program

kegiatan Masjid Ibnu Sina Pamulang, sarana dan prasarana

Masjid Ibnu Sina Pamulang.

BAB IV : ANALISIS MANAJEMEN MASJID IBNU SINA

PAMULANG DALAM PENGEMBANGAN KEGIATAN

DAKWAH PADA ANAK USIA DINI

Bab ini menganalisis manajemen Masjid Ibnu Sina Pamulang

yang meliputi bagaimanakah manajemen Masjid Ibnu Sina

Pamulang ?

Bagaimanakah pengembangan kegiatan dakwah pada anak usia

dini ?

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup dari seluruh uraian penulisan

skripsi ini yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.

Page 21: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

57

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Inggris dengan kata kerja “to

manage” yang secara umum berarti mengurusi.84 Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia kata Manajemen berarti :

a. Proses penggunaan sumber daya yang efektif untuk mencapai sasaran.

b. Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan.85

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber

daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.86 Dalam sumber lain disebutkan bahwa

manajemen berarti proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan berbagai usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber

daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.87

Sedangkan menurut beberapa pakar, manajemen dapat diartikan sebagai

berikut :

a. Menurut Jhon E Mee (seperti dikutip Sarwoto) “Manajemen adalah seni

untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal

demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal baik 84 A.M. Kadarman dan Jusuf Udaya, pengantar ilmu manajemen buku panduan untuk mahasiswa (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 3. 85 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001),edisi III, h. 708. 86 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), Edisi Revisi, h. 9. 87 Saud Hasan, Manajemen Pokok-pokok Pengertian dan Soal Jawab (Yogyakarta: BPFE, 1989), h. 2.

Page 22: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

58

bagi pemimpin maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang

sebaik mungkin kepada masyarakat.”

b. Manurut John D Milert “Manajemen adalah proses memimpin dan

melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal

sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.”88

c. Menurut Mary Parker Follett “Manajemen adalah sebagai seni dalam

menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.”89

d. Menurut Haiman yang dikutip oleh Manulang “Manajemen adalah fungsi

untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-

usaha individu untuk mencapai tujuan bersama.”90

e. Menurut Ordway Tead “Manajemen adalah proses dan perangkat yang

mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”91

f. Menurut Robert Kreitner “Manajemen adalah proses bekerja dengan dan

melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan

yang berubah.”92

g. Menurut H. Zaini Muchtarom “Manajemen adalah aktifitas untuk

mengatur kegunaan sumber daya bagi tercapainya tujuan organisasi secara

efektif.”93

h. Di dalam Ensiklopedia of social sciences terdapat definisi sebagai berikut:

“Manajement may be definited as the process, by wich execution of a given

88 Sarwoto, Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1991), h. 45. 89 T.Hani Handoko, Manajemen (Yogyakarta: BPFE, 1991), Edisi 2, h. 8. 90 M. Manulang, Dasar-dasar Manajemen (Yogyakarta: Ghalia Indonesia, 1996), h. 36. 91 Ibrahim Lubis, Pengendalian dan Pengawasan Proyek Dalam Manajemen (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), h. 36. 92 Zaini Muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah (Yogyakarta: Al-Amin Press, 1996), h. 36. 93 Ibid, h.37.

Page 23: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

59

purpose is put into operation and suvervised.” Yang artinya “Manajemen

adalah proses yang mana pelaksanaan dari satu tujuan tertentu

diselenggarakan dan diawasi.”94

2. Unsur-unsur Manajemen

Dalam manajemen secara umum terdapat unsur-unsur yang membantu

setiap organisasi agar mampu membuat satu perencanaan, mampu untuk

mengorganisir, memberikan pengarahan-pengarahan kerja, mengkoordinir dalam

suatu usaha untuk melaksanakan yang telah ditetapkan sebelumnya, serta

organisasi tersebut mampu pula untuk melaksanakan pengawasan dalam

pelaksanaan kerja. Manajemen selalu dikaitkan dengan usaha bersama

sekelompok manusia, yang mana merupakan suatu proses aktivitas guna mencapai

sasaran atau suatu telaah yang direncanakan terlebih dahulu, adalah mencapai

sasaran itu, diperlukan sejumlah sarana, fasilitas atau alat yang disebut juga

sebagai unsur-unsur manajemen (resource, element, tools).95

Adapun menurut Hamzah Yakub unsur-unsur manajemen adalah sebagi

berikut :

a. Man (Manusia)

Manusialah yang menjadi pelaku dan ia pulalah yang menetapkan tujuan

di dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tegasnya,

faktor manusia mutlak, tidak akan ada manajemen tanpa adanya manusia, sebab

manusialah yang merencanakan, melakukan, menggunakan dan merasakan hal

dari manajemen itu sendiri.

94 J. Pangkaylin dan Hazil Tanzil, Manajemen Suatu Pengantar (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986), h. 26. 95 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: PT. Liberty, 1985), h. 23.

Page 24: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

60

b. Money (Keuangan atau Pembiayaan)

Dalam dunia modern, uang sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai,

sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, di samping manusianya. Pengaruh

dan peranan uang dalam pergaulan manusia sangat besar.96

c. Method (Cara-cara Kerja)

Method yaitu cara melaksanakan suatu tujuan guna mencapai tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya. Cara kerja (metode) yang tepat sangat menentukan

kelancaran jalannya roda menajemen dalam suatu organisasi, sebab dengan cara

yang ditata dengan baik, maka akan menghasilkan produk yang baik pula

sehingga tujuan tercapai dengan efektif dan efisien.

d. Materials (Bahan-bahan atau Perlengkapan)

Faktor material ini sangat penting, karena manusia tidak dapat

melaksanakan tugasnya tanpa didukung oleh kelengkapan alat. Sehingga dalam

proses pelaksanaan kegiatan oleh organisasi tertentu perlu disiapkan bahan

perlengkapan apa-apa yang dibutuhkan.

e. Machines (Mesin)

Peranan mesin dalam zaman modern ini tidak dapat diragukan lagi, mesin

dapat membantu manusia dalam pekerjaannya. Mendefinisikan waktu bekerja

untuk menghasilkan sesuatu sehingga memperoleh keuntungan yang lebih

banyak.

f. Market (Pasar)

Market yaitu barang-barang produksi suatu lembaga atau perusahaan harus

segera dipasarkan. Karena itu, pemasaran dalam manajemen ditetapkan sebagai

96 Hamzah Yaqub, Menuju Keberhasilan Manajemen dan Kepemimpinan (Bandung: Diponegoro, 1984), h. 31

Page 25: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

61

salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Penguasaan pasar diperlukan guna

menyebarluaskan hasil-hasil produksi agar sampai ke tangan konsumen.97

3. Fungsi-fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut :

a. Planning – menunjukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu

masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai

tujuan-tujuan itu.

b. Organizing – mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan

penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan itu.

c. Staffing – menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia,

pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.

d. Motivating – mengarahkan atau menyalurkan prilaku manusia ke arah

tujuan-tujuan.

e. Controlling – mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan

sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan-

tindakan korektif di mana perlu.98

Adapun fungsi-fungsi manajemen menurut T. Hani Handoko adalah

sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning), perencanaan (planning) adalah penentuan

strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem,

anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.99

97 Ibid., h. 32-33. 98 George R. Terry dan Leslie W. Rue, Dasar-dasar Manajemen (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1992), h. 9-10. 99 T. Hani Handoko, Manajemen, h. 23.

Page 26: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

62

b. Pengorganisasian (organizing), pengorganisasian adalah penentuan

sumber daya- sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan organisasi.

c. Penyusunan pesonalia (staffing), penyusunan personalia adalah penarikan,

pelatihan dan penegembangan, serta penempatan dan pembagian orientasi

para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan

produktif.100

d. Pengarahan, fungsi pengarahan secara sederhana adalah untuk membuat

atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan

harus mereka lakukan.

e. Pengawasan (controlling), pengawasan adalah penemuan dan penerapan

cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan

sesuai dengan yang telah ditetapkan.101

Sedangkan dalam sumber lain fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai

berikut :

a. Perencanaan. Fungsi manajemen yang pertama adalah merencanakan. Hal

ini diasumsikan bahwa manajemen sudah diberi tugas untuk mencapai

tujuan.

b. Pengambilan keputusan, merupakan tugas manajemen lainnya. Semua

orang akan melakukan fungsi ini baik dalam manajemen maupun di luar.

Pengambilan keputusan berarti memilih pilihan dari berbagai pilihan yang

ada.

100 Ibid., h. 24. 101 Ibid., h. 25.

Page 27: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

63

c. Pengorganisasian (Organizing), yang artinya mengelompokkan rencana

kegiatan dan tugas-tugas yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tadi.

d. Staffing. Yaitu penempatan atau penugasan orang. Setelah kegiatan tadi

didaftar dan dikelompokkan, maka ditentukan orang yang akan memimpin

pelaksanaan tugas itu.

e. Memimpin (Leading) adalah memimpin, mengarahkan bawahan yang

ditugaskan tadi. Bawahan diarahkan, dibimbing jangan hanya memerintah

dari belakang meja saja. Pemimpin harus memonitor dan mengawasi

kegiatan yang dibawahinya untuk mencapai tujuan.

f. Pengawasan. Fungsi ini adalah kegiatan untuk mengupayakan agar

pelaksanaan kerja sama dengan rencana. Atau kegiatan yang dilaksanakan

searah dengan tujuan perusahaan.102

Fungsi manajemen dilihat dari beberapa para ahli adalah sebagai berikut :

a. Prayudi Atmo Sudirjo : Planning, Organizing, Directing, Actuating,

Controlling.

b. Hanry Payol : Planning, Organizing, Comanding, Coordinating,

Controlling.

c. Koonz dan O’Donnel : Organizing, Staffing, Directing, Planning,

Controlling.

d. Jhon Robert Beishlie, Ph.D : Perencanaan, Organizing, komando, kontrol.

e. Wiliam H Newman : Planning, Organizing, Assembling, Resources,

Directing, Controlling.

f. Dr. S.P Siagian MPA : Planning, Organizing, Motivating, Controlling.

102 Sofyan Syafri Harahap, Manajemen Kontemporer (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), h. 53-57.

Page 28: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

64

g. Dr. Winardi S.E : Planning, Organizing, Coordinating, Actuating,

Leading, Communicating, Controlling.103

Adapun lebih jelasnya maksud dari fungsi manajemen tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Planning (Perencanaan)

Planning atau disebut juga perencanaan adalah gambaran dari suatu

kegiatan yang akan datang dalam jarak waktu tertentu dan metode yang akan

dipakai dalam tindakan-tindakan yang akan diambil. Perencanaan itu berisikan

suatu imajinasi dan pandangan ke depan terarah berdasarkan penilaian yang

benar.104

2. Organizing (Pengorganisasian)

Menurut Malayu Hasibuan bahwa pengorganisasian adalah suatu proses

penentuan, pengelompokkan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang

diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang pada aktivitas,

menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara

relative didelegasikan pada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-

aktivitas tersebut.105

3. Actuating (Penggerakan)

Fungsi actuating (penggerakan) meliputi kegiatan-kegiatan yang

diperlukan untuk jabatan-jabatan yang ada dalam struktur organisasi. Setelah

diadakan pembagian pekerjaan atau pengorganisasian, ditunjuk orang-orang yang

akan melaksanakan dan bertanggung jawab dalam pekerjaan. Bila rencana telah

103 M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, h. 17. 104 Mochtar Efendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Agama Islam (Jakarta: Bhatara karya Aksara, 1986), h. 75. 105 Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, h. 119.

Page 29: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

65

tersusun, struktur organisasi telah ditetapkan dan posisi-posisi atau jabatan sudah

diisi, maka tugas pimpinan untuk menggerakan atau mengarahkan bawahan agar

apa yang menjadi tujuan perusahaan tersebut dapat direalisasikan.

4. Controlling (Pengendalian)

Fungsi pengawasan ini tidak kalah penting dari fungsi yang lain.

Pengawasan atau bisa disebut pengendalian, mengadakan koreksi sehingga apa

yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud

tercapai tujuan yang sudah digariskan. Fungsi manajerial pengawasan adalah

mengukur atau mengoreksi prestasi kerja bawahan guna memastikan, bahwa

tujuan organisasi dan rencana yang didesain untuk mencapainya, sedang

dilaksanakan.106

B. Masjid

1. Pengertian Masjid

Masjid berasal dari bahasa Arab sajada yang berarti tempat sujud atau

tempat menyembah Allah SWT.107

Sedangkan pengertian masjid secara istilah adalah sebagai berikut :

“tempat sujud, yaitu tempat umat Islam mengerjakan shalat, zikir kepada Allah

SWT, dan untuk hal-hal yang berhubungan dakwah islamiyah”.108 Masjid secara

umum sering kali diidentikkan dengan tempat shalat bagi mereka yang mengaku

Islam sebagai agamanya. Sejak zaman Nabi masjid selain difungsikan sebagai

tempat pelaksanaan ibadah, juga sebagai pusat kebudayaan, pusat ilmu

106 AM. Kadarman Sj dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen Buku Panduan Untuk Mahasiswa, h. 132. 107 E. Ayub dkk, Manajemen Masjid (Gema Insani, 1996), h. 1. 108 M. Abdul Mujid, Kamus Istilah Fikih (Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1994), h. 201.

Page 30: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

66

pegetahuan, pusat informasi, pusat pengembangan ekonomi kerakyatan, pusat

pengaturan strategi perang, serta pusat pembinaan dan pengembangan sumber

daya umat secara keseluruhan. Pengertian ini memberi gambaran, bahwa masjid

di samping tempat sujud, juga mempunyai peran ganda dalam pegembangan

dakwah Islam.

Menurut Aidh bin Abdullah Al-Qorni, “Masjid adalah tempat untuk saling

mengenal dan mengakrabkan diri di antara kaum Muslimin. Karena saat di dalam

masjid mereka dapat mengetahui informasi tentang saudaranya yang absen atau

tidak hadir, apakah mereka dalam kesusahan atau lainnya, dengan demikian maka

akan timbul rasa tolong menolong sehingga dapat mempererat tali persaudaraan

dan memperkokoh ikatan kasih sayang antar jamaah masjid dari kaum

mukminin.109

M. HR. Songge menyatakan, masjid secara kebahasaan, bermakna sebagai

tempat para hamba Allah yang beriman bersujud melakukan ibadah mahdhah

berupa shalat wajib dan berbagai shalat sunnah lainnya kepada Allah SWT.

Sedangkan dalam makna istilah tempat di mana para hamba melakukan segala

aktivitas, baik yang bersifat vertikal (hubungan manusia dengan Allah) maupun

horizontal (hubungan manusia dengan manusia) dalam rangka beribadah kepada

Allah SWT.110

Dari beberapa pengertian tentang masjid di atas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa pengertian masjid adalah suatu tempat di mana seseorang

dapat melakukan sujud, merendahkan diri, dan menyembah Tuhan. Serta tempat

109 Aidh bin Abdullah Al-Qarni, Memakmurkan Masjid; Langkah Maju Kebangkitan Islam (Jakarta: Pustaka Al-Sofwa, 2003), h. 44. 110 M. HR. Songge, Pesan Risalah Masyarakat Madani; Masjid dan Masyarakat Madani (Jakarta: PT. Media Cita, 2001), h. 12-13.

Page 31: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

67

untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan persoalan manusia

atau dengan kata lain tempat seseorang untuk melakukan aktivitas baik yang

bersifat vertikah maupun yang bersifat horizontal.

2. Fungsi Masjid

Menurut E. Ayub fungsi utama masjid adalah tempat sujud kepada Allah

SWT, tempat shalat, dan tempat beribadah kepada-Nya. Lima kali sehari semalam

umat Islam dianjurkan mengunjungi masjid guna melaksanakan shalat berjamaah.

Masjid juga tempat yang paling banyak dikumandangkan nama Allah melalui

adzan, qamat, tasbih, tahmid, tahlil, istigfar dan ucapan lain yang dianjurkan

dibaca di masjid sebagai bagian dari lafaz berkaitan dengan pengagungan asma

Allah. Selain itu fungsi masjid adalah :

1. Masjid merupakan tempat kaum muslimin beribadah dan mendekatkan diri

kepada Allah SWT.

2. Masjid adalah tempat kaum muslimin beri’tikaf, membersihkan diri,

menggembleng batin untuk membina kesadaran dan mendapatkan

pengalaman batin atau keagamaan sehingga selalu terpelihara

keseimbangan jiwa dan raga serta keutuhan kepribadian.

3. Masjid adalah tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan

persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat.

4. Masjid adalah tempat kaum muslimin berkonsultasi, mengajukan

kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan.

5. Masjid adalah tempat membina keutuhan ikatan jamaah dan kegotong-

royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.

Page 32: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

68

6. Masjid dengan majelis taklimnya merupakan wahana untuk meningkatkan

kecerdasan dan ilmu pengetahuan muslimin.

7. Masjid adalah tempat pembinaan dan pengembangan kader pimpinan

umat.

8. Masjid tempat mengumpulkan dana, menyimpan, dan membagikannya.

9. Masjid tempat melaksanakan pengaturan dan supervisi sosial.111

Sedangkan dalam sumber lain fungsi-fungsi masjid adalah sebagai berikut:

1. Sebagai tempat shalat.

2. Sebagai fungsi sosial kemasyarakatan.

3. Sebagai fungsi politik.

4. Sebagai fungsi pendidikan.

5. Sebagai fungsi ekonomi.

6. Sebagai fungsi pengembangan seni-budaya.112

Masjid tidak hanya difungsikan sebagai tempat untuk mendekatkan diri

kepada Allah SWT saja. Akan tetapi masjid juga dapat difungsikan sebagai

tempat pengembangan kader, tempat bermusyawarah, tempat pembinaan dan

penggemblengan ummat dalam meningkatkan pengetahuan.

3. Peranan Masjid

Dalam sejarah perkembangan dakwah Rasulullah saw. terutama dalam

periode Madinah, eksistensi masjid tidak hanya dimanfaatkan sebagai pusat

ibadah yang bersifat mukhdhah / khusus, seperti shalat, tapi juga mempunyai

peran sebgai berikut :

111 E. Ayub, dkk., Manajemen Masjid, h. 7-8. 112 Bachrun Rifa’i dan Fakhruroji, Manajemen Masjid Mengoptimalkan Fungsi Sosial-Ekonomi Masjid, h. 46.

Page 33: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

69

a. Dalam keadaan darurat, setelah mencapai tujuan hijrah di Madinah, beliau

bukannya mendirikan benteng pertahanan untuk berjaga-jaga dari

kemungkinan serangan musuh tetapi terlebih dahulu membangun masjid.

b. Kalender Islam yaitu tahun Hijriyah dimulai dengan pendirian masjid yang

pertama, yaitu pada tanggal 12 Rabiul Awal, permulaan tahun Hijriyah

selanjutnya jatuh pada tanggal 1 Muharram.

c. Di Mekah agama Islam tumbuh dan di Madinah agama Islam berkembang.

Pada kurun pertama atau periode Makiyyah, Nabi Muhammad

mengajarkan dasar-dasar agama. Memasuki kurun kedua atau periode

Madaniyah, Rasulullah saw. menandai tapal batas itu dengan mendirikan

masjid.

d. Masjid menghubungkan ikatan yang terdiri dari kelompok orang

Muhajirin dan Anshar dengan satu landasan keimanan kepada Allah SWT.

e. Masjid didirikan oleh orang-orang takwa secara bergotong royong untuk

kemaslahatan bersama.113

Masjid tidak hanya berperan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan

ibadah semata. Akan tetapi masjid juga berperan sebagai tempat untuk melakukan

berbagai kegiatan sosial yang berhubungan dengan kehidupan manusia sehari-

hari.

Dalam masyarakat yang selalu berpacu dengan kemajuan zaman, dinamika

masjid-masjid sekarang ini banyak yang menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu

dan teknologi. Artinya, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah shalat,

tetapi juga sebagai wadah beraneka kegiatan jamaah / umat Islam. Sebab, masjid

113E. Ayub dkk., Manajemen Masjid, h. 10-11

Page 34: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

70

merupakan integritas dan identitas umat Islam yang mencerminkan tata nilai

keislamannya. Dengan demikian, peranan masjid tidak hanya menitik beratkan

pada pola aktivitas yang bersifat akhirat, tetapi memperpadukan antara aktivitas

ukhrawi dan aktivitas duniawi.114

3. Ruang Lingkup Masjid

1.Eksistensi Masjid

a. Masjid sebagai Pelengkap

Tidak sedikit masjid diadakan sekadar pelengkap dalam suatu lingkungan.

Misalnya, di pabrik-pabrik, kantor, perusahaan, pasar, terminal, kampus, atau di

tempat rekreasi.

b. Mubalig Terbang

Masjid terkadang sunyi dari denyut kegiatan atau kegiatannya ada tapi

acak-acakkan, administrasi yang belum terurus, atau pengurus yang terlalu

gandrung memanfaatkan mubalig (penceramah) dari luar lingkungan dalam

mewarnai kegiatan masjid hanya agar jamaah tidak bosan. Cara-cara yang

demikian tidak dilakukan oleh Rasulullah saw.

c. Mubalig Kurang Dikenal Lingkungan

Banyak mubalig yang diundang berceramah dari satu daerah ke daerah

lain, atau biasa disebut “mubalig terbang”. Dengan modus seperti ini, dia mungkin

saja populer di suatu lingkungan masyarakat di antara tempat-tempat yang

menjadi rute safarinya. Namun, belum merupakan jaminan bahwa dia juga dikenal

dengan baik di lingkungannya sendiri, apalagi dianggap sebagai pembina jamaah.

114 Ibid., h. 11.

Page 35: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

71

2. Dinamika Masjid

a. Suara Azan

Suara azan yang berkumandang dari masjid setiap waktu shalat akan

menggerakkan orang-orang beriman untuk menangguhkan segala kesibukan

mereka dan bergegas mendatangi masjid guna menunaikan kewajiban shalat

fardhu. Alunan suara azan dari puncak-puncak menara masjid menunjukkan

adanya dinamika pada tempat ibadah itu.

b. Shalat Berjamaah

Masjid adalah tempat shalat berjamaah. Banyaknya jamaah yang

melaksanakan shalat berjamaah menunjukkan masjid itu ramai dan makmur.

Shalat berjamaah ini juga merupakan salah satu penanda adanya dinamika masjid.

Tanpa adanya kegiatan shalat berjamaah shaf-shaf masjid bukan saja akan sepi

dari jamaah melainkan juga dapat berubah fungsinya. Karenanya, shalat

berjamaah ini harus digalang dan ditegakkan di setiap masjid oleh setiap muslim

di sekitarnya.

c. Suara Ayat-ayat Suci

Hanya di masjidlah yang paling banyak terdengar suara ayat-ayat suci Al-

Qur’an dibaca. Bukan cuma imam memimpin shalat berjamaah, melainkan juga

pada waktu khatib berkhutbah, pengajian, majelis taklim, dan tadarusan Al-

Qur’an yang dilaksanakan di masjid. Alunan suara ayat-ayat suci ini menciptakan

suasana yang syahdu dan nyaman.

Page 36: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

72

3. Problematika Masjid

a. Pengurus Tertutup

Pengurus masjid dipilih oleh jamaah dan dari jamaah secara demokratis.

Mereka dianggap mampu mengemban amanah jamaah. Yakni, melaksanakan

tugas dengan baik dan membuat laporan pertanggungjawaban kerja secara

berkala. Lantaran harapan tak selalu sama dengan kenyataan, jamaah dapat salah

pilih. Muncullah pengurus yang tidak aktif, atau yang bersifat keluarga sentries,

atau yang menerapkan corak kepemimpinan tertutup dalam hal program kegiatan

masjid dan keuangan.

b. Jamaah Pasif

Jamaah yang pasif juga salah satu faktor penghambat kemajuan dan

kemakmuran masjid. Pembangunan masjid akan sangat tersendat-sendat apabila

jamaahnya enggan turun tangan, berkeberatan mengeluarkan sebagian kecil

rezekinya untuk sumbangan, atau malas menghadiri kegiatan-kegiatan yang

direncanakan oleh pihak pengelola masjid.

c. Berpihak Pada Satu Golongan atau Paham

Pengurus masjid yang dalam melaksanakan tugas pembangunan atau

kegiatan pelaksanaan ibadah memihak satu golongan atau paham akan

mengakibatkan jamaah itu pasif.

d. Kegiatan Kurang

Memfungsikan masjid semata-mata sebagai tempat ibadah shalat Jum’at

otomatis menisbikan inisiatif untuk menggelorakan kegiatan-kegiatan lain. Masjid

hanya ramai sekali dalam seminggu. Di luar jadwal itu barangkali hanya para

musafir yang datang untuk shalat dan beristirahat.

Page 37: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

73

e. Tempat Wudhu Kotor

Kurangnya pemeliharaan mengakibatkan masjid kotor dan rusak. Bila

tempat mengambil air wudhu dan WC-nya kurang dirawat dan dibersihkan, dari

situ meruyak bau yang menyengat dan akan mengganggu orang-orang yang

hendak beribadah di masjid.

4. Mengatasi Problem Masjid

a. Musyawarah

Dalam mengatasi problematika masjid, antara pengurus dan jamaah masjid

perlu senantiasa melakukan musyawarah. Melalui musyawarah ini diharapkan

berbagai pemikiran dan pandangan dapat dikemukakan dalam rangka mencari

alternatif pemecahan yang terbaik.

b. Keterbukaan

Menerapkan keterbukaan dalam mengelola masjid sama pentingnya

dengan musyawarah. Keterbukaan bukan saja akan menumbuhkan kepercayaan ja

maah terhadap pengurus, melainkan juga akan mendorong terlaksananya kegiatan

dengan baik dan hubungan kerja sama yang elok antara pengurus dan jamaah,

baik dalam melaksanakan berbagai kegiatan maupun dalam mengatasi

problematika masjid.

c. Kerja Sama

Hubungan dan kerja sama pengurus degan jamaah sangat diperlukan

dalam mengatasi problematika masjid. Tanpa kerja sama, masalah tetap tinggal

masalah.

Page 38: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

74

5. Memelihara Citra Masjid

a. Akhlak Pengurus

Setiap pengurus masjid harus memiliki akhlak yang baik dan mulia.

Sebagai pribadi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan masjid, kualitas

kepemimpinan dan kemampuan manajerial saja belum cukup. Persyaratan lain

yang harus terdapat dalam dirinya adalah akhlak yang terpuji.

b. Akhlak Jamaah

Tidak hanya pengurus, jamaah pun perlu mamiliki akhlak yang baik dan

mulia. Merupakan kewajiban pengurus untuk senantiasa membina jamaahnya agar

memiliki akhlak yang terpuji. Kebaikan dan kemuliaan akhlak jamaah, secara

langsung atau tidak langsung, akan berpengaruh kepada citra masjid.

c. Pelaksanaan Ibadah

Pelaksanaan ibadah di masjid harus disesuaikan dengan aturan yang telah

digariskan dalam ajaran Islam. Patron acuannya adalah Al-Qur’an dan Sunnah

Rasulullah.115

C. Kegiatan Dakwah

1. Pengertian Kegiatan Dakwah

Dakwah mengandung pengertian sebagai kegiatan ajakan baik dalam

bentuk lisan, tulisan tingkah laku, dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan

berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual ataupun

secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, serta pengamatan

115 Ibid., h. 15-26.

Page 39: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

75

terhadap ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa

adanya unsur-unsur paksaan.116

M. Quraish Shihab mendefinisikan “Dakwah sebagai seruan dan ajakan

kepada keinsyafan atau mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan

sempurna. Baik terhadap pribadi maupun kelompok serta kehidupan masyarakat

sebagai keseluruhan tata hidup bersama dalam rangka pembangunan bangsa dan

umat manusia.”117

Menurut Barmawi Umary dalam bukunya “azas-azas dakwah”, adalah

mengajak orang kepada kebenaran, mengerjakan perintah, menjauhi larangan agar

memperoleh kebahagiaan di masa sekarang dan yang akan datang.118

Dari pengertian yang telah kita bahas sebelumnya, dapat kita pahami

bahwa dakwah adalah kegiatan mengajak umat manusia supaya masuk ke dalam

jalan Allah (sistem Islam) dalam semua segi kehidupan. Bentuk kegiatan mengjak

terdiri dari : mengajak dengan lisan (dakwah bi al-lisan), mengelola dan

mengorganisasi kegiatan mengajak (bi al-tadbir, bi al-nidhomi; manajemen

dakwah) secara efektif dan efisien dengan melakukan KISS (koordinasi, integrasi,

sinkronisasi, dan sistematisasi) program dan kegiatan dengan sumber daya dan

waktu yang tersedia.

Mengajak dengan lisan dan tulisan dikenal sebagai tabligh Islam,

mengajak dengan tindakan nyata (haal) disebut pengembangan masyarakat Islam,

116 M. Arifin, Psikologi Dakwah (Jakarta: Bumi Aksara, 1998), h. 6l. 117 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an; Fungsi Dan Pesan Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 1998), h.194 118 Barmawi Umary, Azas-Azas Dakwah (Solo: Ramadhan, 1995), h. 52.

Page 40: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

76

sedangkan mengelola dan mengorganisir kegiatan mengajak disebut dengan

kegiatan dakwah.119

2. Ruang Lingkup Kegiatan Dakwah

a. Kegiatan Tabligh

Kegiatan tabligh Islam (penyiaran dan penerangan Islam atau komunikasi

dan penyiaran Islam, termasuk bimbingan dan penyuluhan Islam) terdiri dari

kegiatan pokok sosialisasi dan eksternalisasi ajaran Islam dengan menggunakan

sarana mimbar dan media massa (cetak dan elektronik) yang dapat dirinci sebagai

berikut:

1. Penyampaian tauhid.

2. Penyampaian fitri, fungsi, dan tujuan hidup manusia.

3. Pembinaan keimanan, fitrah, akhlak dan ibadah.

4. Bimbingan, penyuluhan, dan penerangan mengenai sistem Islam secara

menyeluruh.

5. Pengembangan fikroh Islam dalam semua aspek kehidupan secara utuh

sehingga mad’u memiliki pandangan yang komprehensip tentang realitas

kehidupan manusia menurut ajaran Islam dan melaksanakannya dalam

kehidupan sehari-hari.

6. Memberikan motivasi untuk melaksanakan ajaran Islam yang sudah

dipahami dan diterima.

7. Memberi sikap ukhuwah Islamiyah, kesatuan dan persatuan umat.120

119 Tim Penyusun Kurikulum, Kurikulum Nasional Fakultas Dakwah IAIN (Jakarta: IAIN Jakarta, 1994), h. 5. 120 Ibid., h. 6.

Page 41: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

77

b. Kegiatan Pengembangan Masyarakat.

Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai suatu gerakkan yang

dirancang guna meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui partisipasi aktif dan

inisiatif dari masyarakat.121

Dengan demikian sangatlah jelas bahwa tujuan dari pengembangan

masyarakat adalah mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat yang

keberhasilannya sangat tergantung kepada partisipasi masyarakat itu sendiri.

Partisipasi di sini adalah partisipasi aktif yang timbul dari kesadaran masyarakat

karena minat dan untuk kepentingan bersama.

Adapun pengertian pengembangan masyarakat Islam secara etimologi

dapat dilihat dari dua kata yaitu pengembangan yang berarti membina dan

meningkatkan kualitas, sedangkan masyarakat Islam berarti kumpulan manusia

yang beragama Islam. Dengan demikian secara terminologis pengembangan

masyarakat Islam dapat diartikan mentrasformasikan dan melembagakan semua

segi ajaran Islam dalam kehidupan keluarga (usrah), kelompok (jamaah), dan

masyarakat (ummah).122

Kegiatan pengembangan Islam ini terdiri dari kegiatan pokok yaitu

transformasi dan pelembagaan ajaran agama Islam ke dalam realitas Islam

(khairul ummah) yang dapat dirinci sebagai berikut :

1. Penyampaian mengenai konsepsi Islam, mengenai kehidupan sosial,

ekonomi, dan pemeliharaan lingkungan.

121 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Pengentar Pemikiran dan Pendekatan Praktis (Jakarta: UI Press, 2001) h. 137. 122 Nanih Machendrawati dan Agus Ahmad Safe’i, Pengembangan Masyarakat Islam dan Idiologi Sampai Tradisi (Bandung Rosda Karya, 2001), h. 29.

Page 42: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

78

2. Penggalangan ukhuwah Islamiyah lembaga umat dan kemasyarakatan

umat pada umumnya.

3. Mewujudkan memorandum of understanding (MOU) dengan masyarakat.

4. Riset potensi lokasi dakwah, pengembangan potensi lokal, dan

pengembangan kelompok swadaya masyarakat.

5. Katalisasi aspirasi dan kebutuhan umat.

6. Konsultasi dan dampingan teknis kelembagaan.

7. Dampingan penyusunan rencana dan aksi sosial pelaksanaan rencana

dalam rangka pengembangan komunitas dan institusi Islam.

8. Memandu pemecahan masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan umat.

9. Melaksanakan stabilisasi kelembagaan dan menyiapkan pelepasan

masyarakat untuk membangun secara mandiri dan berkelanjutan.123

c. Kegiatan Manajemen Dakwah Islam

Kegiatan manajemen dakwah Islam terdiri dari kegiatan pokok

penyusunan kebijakan, perencanaan program, pengorganisasian program, dan

monitoring serta evaluasi dakwah yang dapat dirinci sebagai berikut :

Perumusan konsepsi Islam yang praktis dalam bidang sosial, ekonomi, dan

lingkungan.

1. Penyusunan kebijakan dan strategi organisasi dakwah, riset potensi dan

kebutuhan masyarakat untuk menyusun sistem informasi dan peta dakwah.

2. Pengambilan keputusan strategi dan standar serta kriteria program dakwah.

3. Analisa masalah dan kebutuhan masyarakat.

4. Penysunan program partisipatif.

123 Ibid., h. 6-7.

Page 43: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

79

5. Pengorganisasian program.

6. Penetapan sistem koordinasi pelaksanaan program.

7. Menyusun sistem monitoring dan evaluasi kegiatan dakwah.124

D. Anak Usia Dini

1. Pengertian Anak Usia Dini

Anak dini usia pada hakekatnya adalah anak yang berada pada rentangan

usia enol sampai delapan tahun. Dini usia merupakan usia keemasan (golden age)

yang merupakan masa di mana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima

berbagai upaya pengembangan. Departemen Pendidikan Nasional mengartikan

masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan.125

Kata anak usia dini memang sudah biasa didengar oleh telinga kita.

Namun oleh pemerintah sekarang kata-kata itu dibakukan menjadi anak dini usia,

dengan tidak mengubah arti dan maksud. Sekarang pun DepDikNas telah

membentuk lembaga PADU (Pendidikan Anak Dini Usia) yang khusus

menangani segala urusan anak dini usia. Oleh karena itu pendidikan merupakan

suatu hal yang harus diberikan kepada setiap anak termasuk anak-anak yang

masih usia dini. Kemudian yang dimaksud dengan pendidikan anak usia dini

adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

124 Ibid., h. 7-8 125 Kurikulum dan Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: Pusat Balitbang DepDikNas, 2002), h. 1.

Page 44: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

80

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.126

2. Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini

1. Pengertian Pendidikan Akhlak

Istilah pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberinya awalan

“pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara, dan sebagainya).

Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani, yaitu “paedagogie”

yang merupakan kata majmuk dari kata “paes” yang berarti anak dan kata “ogo”

yang berarti aku membimbing berarti bimbingan yang diberikan kepada anak.127

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan

“education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab

istilah ini sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan. Dalam

perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang

diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi

dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti uasaha yang

dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang

atau sekelompok orang agar menjadi dewasa. Dengan demikian pendidikan berati

segala usaha orang dewasa dalam pergaulan anak-anak untuk memimpin

perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.128

Zakiyah Drajat berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah usaha dan

kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam menyampaikan pelajaran,

memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi, dan

126 Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini TK dan RA (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003), h. 6. 127 H. Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 70. 128 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 1998), h. 1.

Page 45: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

81

menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pembentukan kepribadian anak

didik atau proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan

pengetahuan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk

beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat. Menyimak pengertian

pendidikan Islam yang dikemukakan di atas maka dapat dipahami bahwa

pendidikan sebagai usaha membentuk pengalaman dan perubahan yang

dikehendaki dalam tingkah laku individu dan kelompok sesuai tujuan pendidikan,

hanya akan berasal melalui interaksi sosial dalam lingkungan sekitar. Hal ini

didasari bahwa sejak lahir hingga wafatnya, setiap manusia wajib belajar dan

menuntut ilmu, baik dalam lembaga pendidikan formal, informal, maupun

nonformal.129

2. Tujuan Pendidikan Akhlak

Tujuan pendidikan akhlak ialah menciptakan manusia sebagai makhluk

yang tinggi dan sempurna, dan membedakannya dari makhluk-makhluk yang

lainnya. Akhlak hendak menjadikan manusia yang berkelakuan baik, bertindak

baik terhadap sesama manusia, terhadap sesama makhluk, dan terhadap Allah

SWT sebagai pencipta.130

Para ahli pendidikan Islam sepakat bahwa tujuan akhir dari pendidikan

Islam adalah tujuan-tujuan moralitas dalam arti kata sebenarnya. Hal ini bukan

berarti mengurangi pendidikan jasmani atau pendidikan akal, tetapi alangkah lebih

baik kalau pendidikan jasmani dan akal disisipi nilai-nilai akhlak dan moral.131

129 Abdullah Syukri Zarkaysi, Gontor dan Pembaharu Pendidikan Pesantren (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 19-22 130 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Setrategi Belajar Mengajar (Badung: CV. Pustaka Setia, 1997), h. 10. 131 Ibid., h. 11.

Page 46: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

82

3. Strategi Pendidikan Akhlak

Dewasa ini istilah strategi banyak dipinjam oleh bidang-bidang ilmu lain,

misalnya seperti ilmu dakwah, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi, dan lain

sebagainya. Pemakaian istilah strategi dimaksudkan sebagai daya upaya seorang

guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya

proses mengajar. Maksudnya agar tujuan pengajaran yang telah dirumuskan dapat

tercapai secara berdaya guna dan berhasil guna. Dengan rumusan lain dapat juga

dikemukakan bahwa strategi berarti pilihan pola kegiatan belajar mengajar yang

diambil untuk mencapai tujuan yang efektif.132

BAB III

GAMBARAN UMUM MASJID IBNU SINA PAMULANG

A. Sejarah Berdirinya Masjid Ibnu Sina Pamulang

Masjid Ibnu Sina Pamulang ini didirikan pada bulan April 2004 dan

diresmikan pada tanggal 27 April 2005 oleh Yayasan Pendidikan MEDCO di

bawah pimpinan Bapak Arifin Panigoro dengan arsiteknya dan strukturalnya

adalah Bapak Saiful Panigoro. Peresmiannya dilaksanakan oleh Bupati

132 Ibid., h. 12.

Page 47: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

83

Tanggerang yaitu oleh Bapak Ismet Iskandar dengan tausiyah K.H. Abdullah

Gymnastiar.

Masjid ini dibangun di lingkungan yayasan sekolah dasar Islam Al-Azhar

(SDIA) dan taman kanak-kanak Islam Al-Azhar (TKIA) dengan maksud untuk

menlengkapi tempat beribadah dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat

mencerdaskan umat Islam, baik yang berada di lingkungan sekitar maupun di

lingkungan-lingakungan lainnya. Selain itu, letak masjid berada di kawasan

strategis dan berkembang pesat dengan tumbuhnya perumahan menengah dan

atas, dekat dengan perlengkapan yang menjadi kebutuhan bagi para jamaah yang

berkunjung, misalnya seperti photo copy, koperasi, kantin, giant, dan Bank Bumi

Putra (BP). Dengan didirikannya Masjid Ibnu Sina Pamulang ini diharapkan dapat

menjadikan umat Islam lebih maju dan berkembang.133

B. Visi dan Misi

Kehadiran Masjid Ibnu Sina ditengah komplek sekolah dimaksudkan untuk :

1. Melengkapi tempat beribadah bagi anak-anak sekolah dan masyarakat

sekitar.

2. Ikut serta berperan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui

anak-anak didik dengan bekal ilmu yang luas dalam bidang sosial, science,

dan teknologi serta pendidikan agama Islam untuk meningkatkan

keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT (IPTEK dan IMTAQ).

133 Wawacara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang, 14 April 2008.

Page 48: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

84

3. Sebagai upaya dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada

Allah SWT serta berakhlak mulia (Akhlakul Karimah), sebagaimana

Firman Allah SWT : “Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan

masjid Allah adalah orang yang beriman kepada Allah, kepada hari akhir,

mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka tidak takut kepada siapa

pun kecuali hanya kepada Allah, dan mereka itulah orang-orang yang

mendapat petunjuk (Q.S. At-Taubah:18)

4. Sebagai sarana tempat pembinaan ummat, khususnya masyarakat di

lingkungan sekitar Masjid Ibnu Sina Pamulang.

C. Struktur Organisasi Masjid Ibnu Sina Pamulang

SUSUNAN PENGURUS DKM 2005-2007

Ketua Umum : H. Bahruddin

Ketua I : H. Asfa Davi Bya

Ketua II : H. Syaiful Panigoro

Sekretaris I : Aep Saifullah S.Ag

Sekretaris II : Irfan Fajarudin

Bendahara I : Fastabiqul Khoirot Al Gatot

Bendahara II : Hj. Tetrani Susilowati

Hubungan Masyarakat : Rifai

Koordinator I Ibadah, Dakwah, dan Sosial : Hasyim

Koordinator II Perpustakaan dan TPA : Darsono S.Pd

Koordinator III Pemeliharaan dan Perlengkapan : Ferry Syahroni

Koordinator IV Unit Usaha : Desi Permalasari

Page 49: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

85

SEKSI-SEKSI

Seksi Peribadatan dan Takmir Masjid : Andi Rosyadi

Seksi Pengajian dan Majelis Ta’lim : Dian Nislawati

Seksi Kegiatan sosial : Sawung Gogor Rahmadi

Seksi Perpustakaan : H. Gunanto

Seksi Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) : H. Ahmad Saichu

Seksi Pemeliharaan dan Kebersihan : Firna

Seksi Peralatan dan Perlengkapan : Parto

Seksi Keamanan dan Ketertiban : Machburi

Seksi Dana Jum’atan : Sa’dullah Baihaqi

Seksi Usaha dan Dana : Fifid134

STRUKTUR ORGANISASI 2007-2009

- - - - - - - - - - - - - -

134 Company Profil Masjid Ibnu Sina Pamulang, 2005.

Dewan Pembina

Badan Pengurus

- Ketua - Sekretaris - Bendahara

Badan Penasehat

Badan Pengawas

Page 50: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

86

135

Ketengan :

: Garis Komando

------------------ : Garis Koordinasi

SUSUNAN PENGURUS DKM 2007-2009

Dewan Pembina : 1. Wawan Karsiwan

2. H. Baharuddin

Dewan Penasehat : 1. H. Asfa Davi Bya

2. H. Sugiarto

3. Andy Rosyadi,S.Ag

Dewan Pengawas : 1. Ramsa Sitompul

2. Wartono

3. Hj. Terry Hartati

DEWAN PENGURUS

1. Ketua : Aep Saifullah

2. Wakil : Joko Pitaryanto

3. Sekretaris : Sa’dullah Baihaqi

135 Company Profil Masjid Ibnu Sina Pamulang, 2007.

Bidang Dakwa

h

Bidang Peribadat

an

Bidang keg.

sosial

Bidang Perpustakaan

Bidang TPQ

Bidang Pemeliha

raan

Page 51: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

87

4. Wakil sekretaris : Windy Mulia Sari

5. Bendahara : Hj. Tentrani Susilowati

6. Wakil bendahara : Lusiawati

SEKSI-SEKSI

1. Seksi Dakwah / Pengajian / Majlis Ta’lim : 1. Ika Purbaloka

2. Sulaeman

2. Seksi Peribadatan dan Takmir Masjid : 1. H. Abd. Madjid

2. Iwan Jatmika

3. Seksi Kegiatan Sosial / ZIS : Jajang Solihin

4. Seksi Perpustakaan : Marwah Daud Ibrahim

5. Seksi TPA / TPQ : H.A. Syaichu

6. Seksi Pemeliharaan / Kebersihan / Perlengkapan : Sis Eko Warsono

7. Seksi Keamanan dan Ketertiban : Paiman

8. Seksi Dana Jum’atan : Ibnu Aslam

9. Seksi Dana / Usaha : Abdullah136

D. Program Kegiatan Masjid Ibnu Sina Pamulang

Program Kegiatan Rutin

1. KEGIATAN HARIAN RUTIN

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU

1 Shalat berjamaah

Anak-anak sekolah, sopir antar jemput, warga sekitar masjid

Setiap hari

2 Bimbingan membaca Al-Qur’an

Memanfaatkan waktu luang bagi orang tua murid yang menunggu

Orang tua murid, KBIA, TKIA, SDIA dan baby sister

Setiap hari Senin – Jum’at Pukul 08.00

136 Company Profile Masjid Ibnu Sina Pamulang, 2007.

Page 52: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

88

anaknya dan baby sister dengan kegiatan yang bermanfaat dan bernilai ibadah

– 10.00

3 TPQ Siang Membantu murid TK dan SD dalam mempelajari Al-Qur’an sebagai mata pelajaran pokok di sekolah

Murid TK dan SD Setiap hari Senin – Kamis Pukul 08.00 – 14.00

4 TPQ Sore Membantu warga sekitar masjid dalam memenuhi kebutuhan pendidikan agama bagi anak-anaknya

Murid sekolah & warga sekitar masjid Ibnu Sina

Setiap hari Senin – Kamis Pukul 16.00 – 17.00

2. KEGIATAN MINGGUAN

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU

1 Shalat Jum’at Murid sekolah, warga sekitar masjid & umum

Setiap hari Jum’at, Pukul 11.30 – 13.00

2 Tausiyah MT As-Sakinah Ibnu Sina

Maningkatkan ukhuwah Islamiyah antara orang tua murid, silaturahim dan menambah wawasan pengetahuan agama

Orang tua murid KBIA, TKIA, SDIA warga sekitar masjid dan jamaah MT dari luar yang sifatnya undangan

Setiap hari Kamis, Pukul 08.00 – 11.00

3 Majlis Ta’lim Ibnu Sina

Meningkatkan silaturahim dan menambah wawasan pengetahuan agama

Warga sekitar masjid Ibnu Sina

Setiap Ahad malam, Pukul 19.30 – 22.00

Page 53: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

89

3. KEGIATAN BULANAN

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU

1 Pengajian umum karyawan

Meningkatkan silaturahim antara guru dan karyawan sekolah pamulang serta menambah wawasan pengetahuan agama

Karyawan YPM, Guru KB, TK,SD dan Outsorching (Cleaning service dan Security)

Setiap sebulan sekali yang dilaksanakan pada hari Jum’at minggu pertama pukul 14.00 – 15.30

2 Pengajian Umum dialogis

Meningkatkan silaturahmi antara guru, karyawan dan warga sekitar sekolah pamulang serta menambah wawasan pengetahuan agama

Karyawan YPM, Guru KB, TK, SD, Outsorching dan warga sekitar masjid

Setiap sebulan sekali yang dilaksanakan pada hari Sabtu minggu pertama pukul 08.00 – 10.00

4. KEGIATAN TAHUNAN

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU

1 Ta’mir Ramadhan

Mengatur kegiatan Ramadhan dalam upaya mengisi Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan ibadah sosial dan dakwah

Karyawan YPM, Guru KB, TK, SD, Outsorching dan warga sekitar masjid

Bulan Ramadhan

2 Shalat Syi’ar Islam Karyawan YPM, Disesuaikan

Page 54: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

90

‘Idul Fithri & Halal Bihalal

Guru KB, TK, SD, Outsorching dan warga sekitar masjid

3 Shlat ‘idul adha Syi’ar Islam Karyawan YPM, Guru KB, TK, SD, Outsorching, orang tua murid dan warga sekitar masjid

Disesuaikan

4 Pemotongan Hewan Qurban

Syi’ar Islam Karyawan YPM, Guru KB, TK, SD, Outsorching dan warga sekitar masjid

Disesuaikan

5 Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) -Maulid Nabi -Isra Mi’raj -Tahun Baru Islam

Syi’ar Islam Karyawan YPM, Guru KB, TK, SD, Outsorching dan warga sekitar masjid

Disesuaikan

Page 55: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

91

71

Sudah selayaknya masjid menjadi tempat dilaksanakannya kegiatan-

kegiatan yang dapat melahirkan umat yang cerdas dan berkualitas. Karena masjid

tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, tetapi masjid juga dapat

difungsikan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan baik kegiatan

sosial, pendidikan, ekonomi, militer, dan musyawarah.

Di Masjid Ibnu Sina Pamulang ada beberapa program kegiatan yang telah

tersusun dengan rapih. Di antaranya ada kegiatan harian, kegiatan mingguan,

kegiatan bulanan, dan kegiatan tahunan.

Kegiatan harian Masjid Ibnus Sina Pamulang di antaranya adalah shalat

berjamaah. Misalnya shalat Dzuhur yang dihadiri oleh karyawan masjid, guru

SDIA (Ssekolah Dasar Islam Al-Azhar), siswa-siswi SDIA dan diteruskan oleh

pembelajaran shalat bagi siswa-siswi SDIA. Shalat Ashar hanya dihadiri oleh

karyawan masjid dan guru SDIA. Sedangkan untuk shalat Shubuh, Maghrib, ‘Isya

dihadiri oleh warga sekitar masjid.

Juga ada bimbingan membaca Al-Qur’an, kegiatan ini untuk mengisi

waktu luang orang tua murid TKIA, SDIA dalam menunggu anak-anaknya yang

sedang belajar di kelas. Dalam pelaksanaannya orang tua murid dipersilahkan

untuk membaca Al-Qur’an satu persatu lalu kemudian dikoreksi yang salahnya

dan diberitahukan bagaimana cara membacanya kemuadian dilanjutkan dengan

tanya jawab.

Kegiatan TPQ siang dan TPQ sore. Untuk TPQ siang hanya diikuti oleh

siswa/i sekolah Al-Azhar Pamulang dari hari Senin sampai hari Kamis pukul

71 Company Profile Masjid Ibnu Sina Pamulang, 2007.

Page 56: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

92

11.00-12.00 WIB. Kegiatan ini diadakan guna untuk membantu para siswa/i

dalam mempelajari (baca tulis) Al-Qur’an. Untuk mengikuti kegiatan ini mereka

dikenakan biaya sebesar Rp. 50.000/anak, waktu pembayarannya adalah satu

bulan sekali. Kegiatan TPQ sore diperuntukan bagi siswa/i sekolah Al-Azhar

Pamulang dan masyarakat atau warga sekitar masjid Ibnu Sina Pamulang untuk

membantu masyarakat atau warga sekitar dalam mempelajari (baca tulis) Al-

Qur’an, dimulai dari pukul 16.00-17.00 WIB. Dalam kegiatan ini mereka hanya

dikenakan infaq saja dan tidak ditentukan jumlah pembayarannya.

Kegiatan mingguannya adalah shalat Jum’at yang dihadiri oleh murid

sekolah, karyawan masjid, orang tua murid dan warga sekitar masjid.

Majelis ta’lim As-Sakinah yang dilaksanakan pada hari kamis dan dihadiri

oleh orang tua murid SDIA, TKIA dan jamaah majlis ta’lim dari luar yang

sifatnya undangan seperti dari dari BSD dan Pondok Cabe. Untuk penceramahnya

didatangkan dari luar (bukan karyawan masjid) dan terkadang pada moment-

moment tertentu majelis ta’lim As-Sakinah mengundang ustadz-ustadz kondang

seperti AA Gym, Jefry al-Bukhari.

Majlis ta’lim Ibnu Sina yang diadakan pada hari Ahad malam pukul 19.30

WIB yang dihadiri oleh warga sekitar Masjid Ibnu Sina Pamulang dan yang

mengisi ceramah dalam kegiatan ini adalah karyawan masjid, mereka mengisi

kegiatan ini secara bergantian untuk setiap minggunya. Metode yang mereka

gunakan adalah ceramah sebagaimana biasanya kemudian dilanjutkan dengan

tanya jawab.

Kegiatan bulananan di Masjid Ibnu Sina Pamulang ada pengajian umum

karyawan dan pengajian umum dialogis yang dihadiri oleh karyawan YPM

Page 57: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

93

(Yayasan Pendidikan MEDCO), guru KB (Kelompok Bermain), guru TKIA, dan

guru SDIA. kegiatan bulanan ini diisi oleh Ustadz Sofa dan Ustadz KH. Sayyidih

yang mana dalam penyampaiannya menggunakan metode ceramah dan tanya

jawab.

Kegiatan tahunannya ada Ta’mir Ramadhan yang dihadiri oleh karyawan

YPM (Yayasan Pendidikan MEDCO) yang bekerja di SDIA dan di TKIA, warga

sekitar masjid. Mengenai imam dan penceramah pada Bulan Ramadhan

khususnya shalat Tarawih sudah diatur oleh panitia Ta’mir Ramadhan.

Shalat ‘Idul Fithri di Masjid Ibnu Sina Pamulang ini dihadiri oleh 200

orang dan untuk khatibnya ketua masjid ini yakni Aep Saifullah dan terkadang

khatibnya didatangkan dari luar. Sedangkan untuk Halal Bihalal dihadiri oleh 55

orang yang penceramahnya didatangkan dari luar dan dari karyawan Masjid Ibnu

Sina Pamulang.

Shalat ‘Idul Adha di Masjid Ibnu Sina Pamulang dihadiri oleh 300 orang

yang memenuhi ruangan atas dan bawah dan dilanjutkan dengan pemotongan

hewan qurban yang mana panitianya sudah dibentuk sebelumnya dengan

melibatkan warga sekitar Masjid Ibnu Sina Pamulang. Untuk pendistribusian

daging qurban terlebih dahulu diprioritaskan untuk warga sekitar di luar komplek.

Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) seperti Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj,

Tahun Baru Islam. Kegiatan PHBI ini dihadiri oleh jamaah dari masyarakat

sekitar, orang tua murid, Untuk panitia dalam kegiatan PHBI ini pengurus Masjid

Ibnu Sina Pamulang sering melibatkan warga sekitar mesjid.

Page 58: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

94

Dari segi kegiatan sosial, Masjid Ibnu Sina Pamulang pernah melakukan

kegiatan-kegiatan sosial seperti memberikan santunan, bantuan sembako ke

masyarakat sekitar, dan mengirimkan bantuan ketika terjadinya peristiwa

Tsunami.

Dana untuk membiayai semua kegiatan tersebut berasal dari 4 sumber, di

antaranya adalah :

1. TPQ Ibnu Sina Siang.

2. Dana Jum’atan.

3. Penyewaan Gedung.

4. Bantuan dari Bupati Tanggerang. 72

II. Program Pengembangan

A. Pembentukan Koperasi Ibnu Sina

Tujuan :

a. Sebagai sumber dana masjid.

b. Mengelola kebutuhan murid sekolah.

c. Menyediakan keperluan untuk ibadah.

d. Membantu karyawan yang memerlukan dana.

e. Sebagai syari’at Islam.

Terdiri dari dua jenis koperasi :

1. Koperasi Usaha

Menyediakan :

72 Wawancara Pribadi dengan Sa’dullah Baihaqi, Pamulang, 30 Juni 2008.

Page 59: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

95

a. Perlengkapan pakaian seragam sekolah KB, TK, dan SD.

b. Perlengkapan ATK untuk kantor.

c. Perlengkapan ATK untuk murid.

d. Buku-buku Islami.

e. Kaset dan CD Islami.

f. Perlengkapan Shalat : sajadah, kain sarung.

g. Souvenir Masjid : kalender, kartu iqra, mukenah dan lain-lain.

h. Sembako : beras, gula, minyak, air mineral dan lain-lain.

i. Hewan Qurban / Akekah.

2. Koperasi Simpan Pinjam

Anggota : karyawan YPM (Yayasan Pendidikan MEDCO), guru, orang tua murid,

dan warga sekitar masjid.

Melayani : jasa simpan pinjam.

Sasaran :

a. Murid sekolah Pamulang.

b. Karyawan dan guru sekolah Pamulang.

c. Orang tua murid.

d. Warga sekitar masjid.73

Koperasi Ibnu Sina ini buka setiap hari Senin sampai dengan hari Jum’at.

Koperasi Ibnu Sina terdiri dari dua bagian yaitu koperasi usaha, dan koperasi

simpan pinjam. Tujuan diadakannya Koperasi Ibnu Sina ini adalah untuk

memenuhi kebutuhan murid sekolah, alat-alat tulis kantor, menyediakan

keperluan ibadah, dan untuk membantu karyawan masjid yang memerlukan dana.

73 Company Profile Masjid Ibnu Sina Pamulang, 2007.

Page 60: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

96

Adapun untuk jam kerja Koperasi Ibnu Sina sama dengan jam kerja sekolah

kecuali hari Sabtu dan Minggu.74

B. Pembentukan ‘Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqoh Ibnu Sina

Tujuan :

a. Menghimbau ummat Islam untuk melaksanakan kewajiban berzakat.

b. Mengelola dan mendistribusikan zakat, infaq, dan shadaqoh kepada

mustahik.

c. Membantu ummat Islam yang memerlukan bantuan biaya pendidikan.

d. Membantu warga yang kurang mampu dalam pengobatan gratis.

e. Membantu ummat Islam yang terkena musibah.

Sasaran :

a. Orang tua murid.

b. Anggota Majlis Ta’lim.

c. Warga / masyarakat sekitar Masjid Ibnu Sina.

Pelaksana :

a. Membuat kartu iuran dan dibagikan kepada sasaran tersebut di atas.

b. Mengambil kartu iuran setiap bulan.

c. Realisasi sebagaimana tersebut dalam tujuan.

Penanggung Jawab : Marwah Daud Ibrahim.

Waktu : sebulan sekali.

C. Pengurusan Jenazah

Tujuan :

74 Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang, 8 Juli 2008.

Page 61: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

97

a. Memberi pelatihan mengurus jenazah kepada jamaah masjid yang bersedia

dengan memanggil ahlinya.

b. Ada petugas masjid / team khusus yang stanbay 24 jam dalam menerima

informasi kematian.

c. Menyiapkan perlengkapan pengurusan jenazah seperti kain kafan dan

sebagainya.

d. Membantu jamaah mengurus jenazah anggota keluarga yang meninggal

dari memandikan, mengkafankan, menyolatkan dan menguburkan.

Sasaran :

a. Karyawan dan guru sekolah Pamulang.

b. Warga sekitar masjid.

Penanggung Jawab : H. Abdul Majid.

Waktu : sebulan sekali.75

Untuk pengurusan jenazah Masjid Ibnu Sina Pamulang mengadakan

pelatihan mengurus jenazah kepada para jamaahnya. pelatihan ini dilakukan untuk

menambah kemampuan para jamaah dalam mengurus jenazah. Metode yang

digunakan dalam pelatihan ini adalah dengan cara memperaktekkan langsung

kepada jamaah bagaimana cara mengurus jenazah yang benar.76

D. Bimbingan Manasik Haji dan Umrah.

Tujaun :

a. Memberikan bimbingan kepada jamaah untuk memiliki tambahan ilmu

dan wawasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ibadah haji dan

umrah.

75 Company Profile Masjid Ibnu Sina Pamulang, 2007. 76 Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang, 8 Juli 2008.

Page 62: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

98

Uraian :

a. Bimbingan diberikan dalam bentuk teori dan praktek.

b. Untuk sementara bimbingan hanya di tanah air.

c. Bimbingan diberikan sepuluh kali teori dan tiga kali praktek.

d. Sebagai sumber dana masjid.

Sasaran :

a. Orang tua murid sekolah Pamulang.

b. Anggota Majlis Ta’lim.

c. Warga sekitar masjid Ibnu Sina.

Penanggung Jawab : H. Ahmad Syaichu.

Waktu : segera dilaksanakan bila sudah ada tenaga ahli / professional dan ada

yang mendaftar.

Untuk kegiatan yang satu ini masih belum berjalan dan belum terlaksana.77

E. Perpustakaan Masjid

Tujuan :

a. Menyediakan buku-buku bacaan yang bermutu dan bermanfaat bagi

ummat.

b. Sebagai sarana untuk menambah gairah / semangat membaca dan

menimba ilmu pengetahuan.

c. Memotivasi jamaah untuk memakmurkan masjid.

d. Sebagai syari’at Islam.

Sasaran :

a. Guru / karyawan sekolah Pamulang.

77 Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang, 8 Juli 2008.

Page 63: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

99

b. Warga / masyarakat sekitar Masjid Ibnu Sina.

c. Murid SD Islam Al-Azhar Pamulang.

d. Anggota Majlis Ta’lim Masjid Ibnu Sina.

Penanggung Jawab : Marwah Daud Ibrahim.78

E. Sarana dan Prasarana Masjid Ibnu Sina Pamulang

Masjid Ibnu Sina Pamulang sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana

guna untuk memfasilitasi berbagai macam kegiatan-kegiatan yang ada di masjid

Ibnu Sina Pamulang.

Adapun sarana dan prasaran yang ada di masjid Ibnu Sina Pamulang adalah

sebagai berikut :

a. Ruang utama masjid.

b. Aula Masjid Ibnu Sina.

c. Tempat wudhu’ putra dan putrid.

d. Ruang Iqra.

e. Kantor Secretariat.

f. Raung Rapat.

g. Ruang Kesehatan / UKS.

h. Ruang ganti untuk acara resepsi pernikahan.

i. Lahan parkir yang cukup luas.79

Masjid Ibnu Sina Pamulang sudah difasilitasi dengan beberapa perangkat

komputer dan internet guna untuk membantu karyawan masjid dalam melakukan

78 company profile masjid ibnu sina pamulang, 2007. 79 Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang, 14 April 2008.

Page 64: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

100

pekerjaannya di kantor, untuk pembelajaran dan untuk mendapatkan informasi-

informasi yang diperlukan. Sedangkan alat-alat yang lainnya, seperti kamera, TV

layar datar, sound system, amplifier, dan mic digunakan untuk memfasilitasi

jamaah dalam melakukan shalat jum’at. Karena di mesjid ini ada dua ruangan

(atas dan bawah) sehingga harus menggunakan alat-alat yang dapat memfasilitasi

jamaah tersebut agar supaya khatib yang sedang menyampaikan materi dapat

dilihat dan didengar dari ruangan yang berbeda.

Dalam penggunaan teknologi khususnya komputer, diperlukan keahlian

khusus agar dapat mengoperasikannya sehingga komputer itu dapat difungsikan

sebagaimana mestinya. Di Masjid Ibnu Sina Pamulang juga ada pelatihan

pengaplikasian komputer yang diperuntukkan bagi karyawan Masjid Ibnu Sina

Pamulang guna untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam

mengoperasikan komputer.

Teknologi dapat difungsikan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan

manusia, salah satunya adalah untuk membantu memberikan informasi kepada

publik mengenai pendidikan, politik, sosial, budaya, keadaan suatu negara, atau

bahkan suatu organisasi yang memiliki beberapa program kegiatan yang

berhubungan dengan masyarakat.

Begitu juga dengan Masjid Ibnu Sina Pamulang. Masjid ini mempunyai

beberapa program kegiatan di antaranya ada kegiatan harian, kegiatan mingguan,

kegiatan bulanan, dan kegiatan tahunan. Yang mana semua kegiatan itu harus

disosialisasikan kepada jamaah sehingga jamaah dapat mengetahui bahwa di

Masjid Ibnu Sina Pamulang ini ada kegiatannya.

Page 65: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

101

Meskipun masjid Masjid Ibnu Sina Pamulang sudah dilengkapi dengan

fasilitas teknologi, namun dalam mensosialisasikan kegiatan-kegiatannya Masjid

Ibnu Sina Pamulang tidak menggunakan sistem informasi. Hal ini dikarenakan

Masjid Ibnu Sina Pamulang belum memiliki website. Sehingga Masjid Ibnu Sina

Pamulang tidak dapat mensosialisasikan kegiatan-kegaiatannya kepada

masyarakat luas. Jadi dalam mensosialisasikan kegiatan-kegiatannya Masjid Ibnu

Sina Pamulang hanya melalui undangan, melalui majelis ta’lim, dan melalui

pemberitahuan dari orang ke orang.80

80 Wawancara Pribadi dengan Aep Sairullah, Pamulang, 19 Juni 2008.

Page 66: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

102

BAB IV

ANALISIS MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM

PENGEMBANGAN KEGIATAN DAKWAH PADA ANAK USIA DINI

A. Manajemen Masjis Ibnu Sina Pamulang

Dari tahun ke tahun, dari zaman ke zaman, dari masa ke masa, dari periode

ke periode, dari zaman Rasulullah SAW sampai zaman Khulafaurrasyidin hingga

sampai saat sekarang ini masjid terus-menerus tumbuh dan berkembang sesuai

dengan kemajuan dan perkembangan zaman.

Kehidupan masyarakat modern seperti sekarang ini ditandai dengan

perubahan pesat di segala bidang. Karena perubahan inilah aspek-aspek lain harus

mendapat perhatian khusus agar berjalan sesuai harapan. Sebagai pranata sosial

Islam, masjid adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan agar mampu

menjadi lembaga yang memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di sekitarnya,

baik kebutuhan spiritual, kebutuhan material, maupun kebutuhan sosial.71

Dalam menumbuh-kembangkan masjid yang multi fungsi dan sesuai

dengan perkembangan zaman, maka perlu adanya manajemen sebagai penunjang

bagi perkembangan dan kemajuan masjid. Dalam mengembangkan dan 71 Bachrun Rifa’i dan Fakhruroji, Manajemen Masjid Mengoptimalkan Fungsi Sosial-Ekonomi Masjid, h. 104.

Page 67: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

103

menjadikan masjid lebih maju lagi, pimpinan Masjid Ibnu Sina Pamulang

melakukan manajemen sebagaimana realita di lapangan ditandai dengan adanya

struktur organisasi kepengurusan dan pengadministrasian. Karena administrasi

merupakan cerminan dari berjalan atau tidaknya roda organisasi.

Misalnya seperti adanya kegiatan catat-mencatat, tulis-menulis,

pengetikan, korespondensi (surat-menyurat), dan kearsipan (bundel surat-surat

penting), serta beberapa fasilitas yang dapat digunakan untuk memperlancar

pekerjaan sehari-hari dan kegiatan-kegiatan rutin. Misalnya seperti beberapa

perangkat alat komputer beserta internetnya, alat-alat perlengkapan mesjid

(amplifier, sound system, mice, TV flasma, kamera) sehingga pekerjaan dan

kegiatan-kegiatan yang ada dapat dikerjakan secara efektif dan efisien.

Dalam melaksanakan manajemen, pimpinan Masjid Ibnu Sina Pamulang

menerapkan fungsi-fungsi manajemen. Hal ini dilakukannya agar supaya

pekerjaan yang akan dikerjakannya lebih teratur dan terarah serta mempercepat

dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan oleh pimpinan Masjid

Ibnu Sina Pamulang adalah sebagai berikut :

1. Membuat Perencanaan.

Perencanaan sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Masjid Ibnu Sina Pamulang dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya tidak terlepas dari suatu perencanaan, yang mana perencanaan

tersebut dibagi menjadi tiga bagian di antaranya adalah perencanaan jangka

pendek, perencanaan jangka menengah, dan perencanaan jangka panjang. Yang

Page 68: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

104

termasuk perencanaan jangka pendek adalah program kegiatan harian dan

mingguan seperti shalat berjamaah, bimbingan membaca Al-Qur’an, TPQ siang,

TPQ sore, shalat Jum’atan, pengajian Majelis Ta’lim As-Sakinah dan pengajian

Ibnu Sina. Perencanaan jangka menengah adalah program kegiatan bulanan

seperti pengajian umum karyawan dan guru, dan pengajian umum dialogis.

Sedangkan perencanaan jangka panjang adalah program kegiatan tahunan seperti

Ta’mir Ramadhan, shalat ‘Idul Fithri, Halal Bihalal, shalat ‘Idul Adha,

pemotongan hewan qurban, pembentukan koperasi, pembentukan ‘Amil zakat,

infaq, shadaqah, pengurusan jenazah, bimbingan manasik haji dan umrah, dan

perpustakaan masjid.72

Menurut Manullang “Planning atau disebut juga perencanaan adalah

gambaran dari suatu kegiatan yang akan datang dalam jarak waktu tertentu dan

metode yang akan dipakai dalam tindakan-tindakan yang akan diambil.

Perencanaan itu berisikan suatu imajinasi dan pandangan ke depan terarah

berdasarkan penilaian yang benar”.73

Menurut penulis, antara temuan dan teori ada kesesuaian. Yang mana

dalam perencanaannya Pimpinan Masjid Ibnu Sina Pamulang membuat tiga

jangka waktu yang berisikan kegiatan-kegiatan, yaitu jangka pendek, jangka

menengah, dan jangka panjang. Ini merupakan gambaran kegiatan-kegiatan yang

akan dilakasanakan pada waktunya nanti. Ini sesuai dengan teori perencanaan

menurut Manulang seperti yang telah disebutkan di atas.

2. Pengorganisasian.

72 Wawancara Pribadi dengan Aep saifullah, Pamulang, 19 Juni 2008. 73 M. Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, h. 17.

Page 69: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

105

Dalam pengorganisasiannya ketua Masjid Ibnu Sina Pamulang melakukan

pembentukan pengurus, pembagian kerja (Job Description), dan pemberian

wewenang kepada koordinator atau kepala bidang-bidangnya untuk melaksanakan

pekerjaanya masing-masing sesuai dengan bidang (divisi) masing-masing. Itu

semua dilakukan agar supaya tidak ada tumpang tindih di dalam melaksanakan

suatu pekerjaan yang telah ditetapkan.74

Menurut penulis pengorganisasian yang dilakukan oleh ketua Masjid Ibnu

Sina Pamulang relevan dengan apa yang diungkapkan oleh Malayu Hasibuan

bahwa “Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan

pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,

menempatkan orang pada aktifitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan,

menetapkan wewenang yang secara relative didelegasikan pada setiap individu

yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut”.75

3. Mengadakan Penggerakan.

Penggerakan yang dilakukan oleh Aep Saifullah selaku ketua/pimpinan

Masjid Ibnu Sina Pamulang, pertama ia sudah menempatkan karyawannya pada

masing-masing bidang seperti yang telah disebutkan di atas dan mereka bekerja

sesuai dengan bidang mereka masing-masing dengan tidak terlepas dari

pengarahan-pengarahan yang diberikan kepada koordinator masing-masing

bidang selanjutnya ia hanya memberikan komando saja.76

Menurut Kadarman dan Jusuf Udaya, “Fungsi actuating (penggerakan)

meliputi kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk jabatan-jabatan yang ada dalam

74 Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang, 19 Juni 2008. 75 Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, h. 119. 76 Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang,19 Juni 2008.

Page 70: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

106

struktur organisasi. Setelah diadakan pembagian pekerjaan atau pengorganisasian,

ditunjuk orang-orang yang akan melaksanakan dan bertanggung jawab dalam

pekerjaan. Bila rencana telah tersusun, struktur organisasi telah ditetapkan dan

posisi-posisi atau jabatan sudah diisi, maka tugas pimpinan untuk menggerakan

atau mengarahkan bawahan agar apa yag menjadi tujuan perusahaan tersebut

dapat direalisasikan”.77

Menurut penulis sendiri, antara temuan dan teori ada kesesuaian. Karena

penulis melihat bahwa ketua Masjid Ibnu Sina Pamulang telah melakukan

pembentukkan struktur organisasi dan penempatan bawahannya pada masing-

masing bidang serta pembagian kerja kemudian memberikan pengarahan dan

perintah.

4. Melakukan Pengawasan.

Dari segi pelaksanaan pengawasan ketua turun langsung untuk melakukan

pengawasan terhadap kinerja karyawannya dengan tujuan untuk mengetahui

apakah pekerjaan yang dilaksanakan oleh karyawan itu sudah sesuai dengan apa

yang telah direncanakan atau belum, dan mengoreksinya apabila ada kesalahan-

kesalahan yang dilakukan oleh karyawan atau bawahan. Selanjutnya diserahkan

kepada koordinator masing-masing bidang yang diberikan wewenang untuk

mengawasi kinerja bawahan. Misalnya seperti bidang pemeliharaan diserahkan

kepada koordinatornya yaitu Sis Eko Warsono.78

Menurut penulis, pengawasan yang dilakukan ketua Masjid Ibnu Sina

Pamulang relevan dengan teori Kadarman dan Jusuf Udaya yang mengatakan:

“Pengawasan atau bisa disebut pengendalian, mengadakan koreksi sehingga apa 77 AM. Kadarman Sj dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, h. 132. 78 Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang, 19 Juni 2008.

Page 71: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

107

yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud

tercapai tujuan yang sudah digariskan”.79

5. Evaluasi

Melakukan evaluasi di dalam suatu organisasi memang sangat penting.

Karena dengan evaluasi kita dapat mengetahui hasil dari pekerjaan yang

dilakukan. Apakah pekerjaan yang dilakukan sudah maksimal atau belum ?

Apakah tujuan yang telah direncanakan sudah tercapai atau belum ?

Oleh sebab itu, untuk mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah

dilakukan. Masjid Ibnu Sina Pamulang melakukan evaluasi yang rutin

dilaksanakan setiap tiga bulan sekali guna untuk mengukur kinerja karyawan

apakah sudah maksimal atau belum. Evaluasi terakhir dilaksanakan setiap dua

tahun sekali bersamaan dengan laporan pertanggung jawaban (LPJ) pengurus

Masjid Ibnu Sina Pamulang. Hasil dari laporan pertanggung jawaban Masjid Ibnu

Sina Pamulang dilaporkan ke kepala BPH dan YPM (Yayasan Pendidikan

MEDCO) pusat. Adapun pergantian pengurus di Masjid Ibnu Sina Pamulang

dilakukan setiap dua tahun sekali.80

Adanya berbagai macam kegiatan yang telah terlaksana di suatu masjid

baik kegiatan ibadah, sosial, ekonomi, militer, musyawarah, pendidikan agama

maupun pendidikan umum. Kegiatan-kegiatan itu semua mengindikasikan bahwa

masjid itu adalah masjid yang di dalamnya sudah ada manajemennya, begitu juga

berjalannya kegiatan dengan baik dan lancar merupakan suatu pengejawantahan

bahwa dalam kegiatan itu sudah ada manajemen. 79 AM. Kadarman Sj dan Jusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, h. 132. 80 Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah,Pamulang, 19 Juni 2008.

Page 72: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

108

Begitu pun dengan kegiatan-kegiatan yang ada di Masjid Ibnu Sina

Pamulang semuanya sudah diatur sedemikian rupa. Pimpinan Masjid Ibnu Sina

Pamulang menerapkan manajemen pada setiap kegiatan-kegiatan yang ada, yang

mana dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen.

Misalnya dalam kegiatatan Ramadhan, pimpinan Masjid Ibnu Sina

Pamulang membuat konsep dan perencanaan untuk kegiatan Ramadhan sebulan

sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Dimulai dari penentuan imam dan

khotib, pembuatan materi ceramah yang akan disampaikan oleh khotib kepada

mad’u atau jamaah, pembentukkan panitia sekaligus pembagian tugasnya (Job

Description), dan sesekali melakukan penggerakkan dan pengawasan terhadap

kinerja panitia yang sudah dibentuk. Lihat keterangan lebih lanjut pada lampiran

(Jadual Shalat Tarawih dan Susunan Panitia Ta’mir Ramadhan) Begitu juga

dengan kegiatan PHBI dan pemotongan hewan qurban.81 (Lihat bab III)

Jalannya acara kegiatan majelis ta’lim As-Sakinah, penulis mengikuti dan

melihat secara langsung bahwa kegiatan majelis ta’lim As-Sakinah berjalan

dengan baik dan lancar mulai dari pembukaan sampai pada penutupannya.

Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar karena majelis ta’lim As-

Sakinah dikelola oleh ibu-ibu atau orang tua murid, mereka senantiasa aktif dalam

mengurusi majelis ta’lim As-Sakinah. Pada saat itu penceramahnya adalah ustadz

Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman yang mana dalam ceramahnya ia

81 Wawancara pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang, 30 Agustus 2008.

Page 73: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

109

menyampaikan materi tentang taubat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT

kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.

Kegiatan shalat Jum’at di Masjid Ibnu Sina Pamulang diikuti oleh murid

sekolah, karyawan masjid, orang tua murid, dan warga sekitar masjid yang

jumlahnya sekitar 70 orang termasuk penulis di dalamnya. Menurut pengamatan

penulis mengenai jalannya shalat Jum’at di Masjid Ibnu Sina Pamulang memang

sudah terorganisir, mulai dari pemberitahuan tata tertib, pemberitahuan imam dan

khatib sampai pada pemberitahuan dana jum’atan. Semua itu diberitahukan

kepada jamaah sebelum memasuki waktu dilaksanakannya shalat Jum’at.

Dalam pengelolaan kegiatan infaq dan shadaqoh deserahkan kepada ibu-

ibu yang menjadi pengurus Majelis Ta’lim As-Sakinah dan marbot Masjid Ibnu

Sina Pamulang yakni Bapak H. Abdul Majid yang mana dalam pelaksanaannya

mereka (ibu-ibu pengurus Majelis Ta’lim As-Sakinah dan marbot Masjid Ibnu

Sina Pamulang) membagikan kartu infaq kepada jamaah yang akan diambil

kembali setiap satu bulan sekali. Untuk ‘Amil Zakat dikelola oleh karyawan

Masjid Ibnu Sina Pamulang. Adapun hasil yang didapat dari infaq, shadaqoh, dan

zakat akan didistribusikan kepada yang berhak menerimanya.82

Dan dari segi pemeliharaan lingkungan masjidnya, pimpinan Masjid Ibnu

Sina Pamulang memberikan wewenang kepada koordinator bidang pemeliharaan

yakni Pak Sis Eko Warsono untuk mengurusi sarana dan prasarana yang mana di

dalamnya mereka terbagi ke dalam beberapa bagian. Yang pertama, ada yang

bertugas di bagian pemeliharaan bangunan. Untuk memelihara bagian bangunan

dari kerusakan, masjid ini mempunyai dua teknisi maintenance yang bertugas

82 Wawancara Pribadi dengan Aep Saifullah, Pamulang, 8 Juli 2008.

Page 74: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

110

memeriksa bagian-bagian bangunan yang sudah rusak baik eksterior maupun

interior.

Yang kedua, bagian pemeliharaan perlengkapan. Untuk bagian ini

ditangani oleh teknisi yang ahli dalam bidang elektronik, dan biasanya mereka

melakukan pemeriksaan setiap satu minggu sekali pada alat-alat elektronik seperti

TV flasma, mic, kamera, amplifier, sound system.

Yang ketiga, bagian pemeliharaan keindahan dan kebersihan lingkungan

masjid. Untuk memelihara keindahan dan kebersihan lingkungan masjid, masjid

ini mempunyai beberapa anggota kebersihan yang bertugas memelihara

kebersihan dan keindahan lingkungan masjid. Bagian kebersihan biasanya

melakukan pekerjaannya setiap hari dengan diawasi oleh koordinator kebersihan.

Sedangkan untuk memelihara keindahan lingkungan masjid, mereka bekerja

setiap satu minggu sekali dan terkadang di musim hujan mereka harus bekerja dua

minggu sekali karena cepatnya rerumputan yang tumbuh disekitar lingkungan

masjid.

Yang keempat, bagian pemeliharaan keamanan. Masjid ini adalah masjid

yang terbilang aman. Masjid ini berada di lingkungan yayasan sekolah Al-Azhar

sehingga keamanannya terjaga karena ada bagian security yang bertugas menjaga

keamanan lingkungan.83

B. Pengembangan Kegiatan Dakwah Pada Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentangan usia enol sampai

delapan tahun, yang mana dalam rentangan usianya itu terbagi ke dalam beberapa

83 Wawancara Pribadi dengan Eko Sis Warsono, Pamulang , 19 Juni 2008.

Page 75: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

111

bagian di antaranya adalah periode dari hari lahir sampai umur tiga tahun adalah

periode dengan perubahan yang tercepat. Selama tahun pertama seorang bayi

tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi selama tahun kedua dan tahun ketiga,

kemajuan yang dicapainya bukan main cepatnya seperti belajar berjalan dan

berbicara, mempergunakan obyek-obyek untuk pengalaman sensoris.84

Dari umur tiga sampai enam tahun merupakan periode bagi perkembangan

psikis yang terbesar seperti kesanggupan untuk menampung perbendaharaan kata-

kata dalam jumlah yang lebih banyak dan bertambah dalamnya minat anak.85

Umur enam sampai sembilan tahun merupakan periode imitasi sosial yang

terbesar, periode ini ditandai oleh aktivitas seolah-oleh bersifat sungguh-sungguh

(make believe activity).86

Oleh sebab itu, pengelola Masjid Ibnu Sina Pamulang melakukan

pembinaan terhadap anak yang masih usia dini karena Masjid ini terletak di

kawasan atau di lingkungan Sekolah Dasar Islam Al-Azhar dan Taman Kanak-

Kanak Islam Al-Azhar. Dalam hal ini pengurus Masjid Ibnu Sina Pamulang yang

bertugas membina anak-anak yang berusia dini berusaha keras dalam mengasuh

atau memupuk anak didiknya agar supaya menjadi orang yang berkepribadian,

berintegrasi dalam aspek-aspek seperti fisik, psikis, moral, dan spiritual.

Maka dari itu, untuk melengkapi aspek-aspek tersebut pengurus masjid

memberikan pengajaran dan pembinaan khususnya dalam bidang keagamaan.

Yang mana dengan diadakannya pembianaan ini, diharapkan anak-anak didik

dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan dapat

84 Carl Witherington, Education Psychology (Bandung: Jammers Bandung, 1982), h. 141. 85 Ibid., h. 142. 86 Ibid., h. 143.

Page 76: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

112

mengembangkan kegiatan dakwah di masyarakat dengan bekal yang diberikan di

sekolah dan dari hasil pembinaan di Masjid Ibnu Sina Pamulang.

Adapun kegiatan pembinaannya adalah seperti kegiatan TPQ siang dan

TPQ sore. Ini merupakan kegiatan pendidikan bagi siswa-siswi sekolah Islam Al-

Azhar dan anak-anak didik yang berusia dini di masyarakat sekitar Masjid Ibnu

Sina Pamulang. Yang mana dalam kegiatan ini para siswa dan siswi beserta anak-

anak didik yang berasal dari masyarakat sekitar Masjid Ibnu Sina Pamulang

mereka diajarkan baca-tulis Al-Qur’an. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah

kemampuan para siswa-siswi dan anak-anak didik dalam membaca dan menulis

Al-Qur’an. Yang mana pelaksanaan TPQ siang dan TPQ sore adalah sebagai

berikut : Untuk TPQ siang hanya diikuti oleh siswa dan siswi sekolah Al-Azhar

Pamulang dari hari Senin sampai hari Kamis pukul 11.00-12.00 WIB. Kegiatan

ini diadakan guna untuk membantu para siswa dan siswi dalam mempelajari (baca

tulis) Al-Qur’an. Untuk mengikuti kegiatan ini mereka dikenakan biaya sebesar

Rp. 50.000/anak, waktu pembayarannya adalah satu bulan sekali. Kegiatan TPQ

sore diperuntukan bagi siswa dan siswi sekolah Al-Azhar Pamulang dan

masyarakat atau warga sekitar masjid Ibnu Sina Pamulang untuk membantu

masyarakat atau warga sekitar dalam mempelajari (baca tulis) Al-Qur’an, dimulai

dari pukul 16.00-17.00 WIB. Dalam kegiatan ini mereka hanya dikenakan infaq

saja dan tidak ditentukan jumlah pembayarannya. Adapun untuk pengelolaannya

diserahkan kepada Pak Sa’dullah dan Pak H. Abdul Majid.87

87 Wawancara pribadi dengan Sa’dullah Baihaqi, Pamulang, 30 Juni 2008.

Page 77: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

113

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis dapat menyimpulkan

sebagai berikut :

1. Manajemen di Masjid Ibnu Sina Pamulang sudah berjalan dengan baik

dengan adanya pengadministrasian di Masjid Ibnu Pamulang yang

meliputi kegiatan catat-mencatat, tulis-menulis, pengetikan, korespondensi

(surat-menyurat), dan kearsipan (bundel surat-surat penting), pembentukan

struktur organisasi kepengurusan masjid, dan usaha yang dilakukan oleh

pimpinan Masjid Ibnu Sina Pamulang dalam melancarkan jalannya

kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen.

2. Pengembangan kegiatan dakwah pada anak usia dini di Masjid Ibnu Sina

Pamulang sudah baik dan berjalan sebagaimana mestinya. Sebagaimana

yang telah dilakukan oleh pengelola dalam mengurusi kegiatan TPQ siang

dan TPQ sore beserta pengaturannya sehingga pelaksanaannya pun dapat

berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan.

Page 78: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

114

B. Saran

Ada beberapa saran yang akan penulis kemukakan berkaitan dengan

Masjid Ibnu Sina Pamulang di antaranya:

1. Pengurus Masjid Ibnu Sina Pamulang hendaknya mengadakan pelatihan-

pelatihan yang berkaitan dengan manajemen masjid guna untuk

menciptakan regenerasi baru serta menambah wawasan dan kualitas para

pengurus masjid.

2. Pengurus Masjid Ibnu Sina Pamulang hendaknya mengadakan program

tambahan seperti pelatihan pidato, kursus bahasa asing, dan kaligrafi bagi

para siswa-siswi dan anak-anak didik yang berasal dari warga sekitar

masjid guna untuk menambah keterampilan dan pengetahuan mereka

dalam ilmu bahasa.

Page 79: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

115

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. Abu dan Tri Prasetya, Joko. Setrategi Belajar Mengajar. Badung:

CV. Pustaka Setia, 1997.

Ahmadi, H. Abu dan Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta,

2001.

Al-Qarni, Aidh bin Abdullah. Memakmurkan Masjid; Langkah Maju Kebangkitan

Islam. Jakarta: Pustaka Al-Sofwa, 2003.

Arifin, M. Psikologi Dakwah. Jakarta: Bumi Aksara, 1998.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Sebuah Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta, 1993.

Ayub, E. dkk.. Manajemen Masjid. Jakarta: Ganesa Insani Press, 1996.

Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos, 1997.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Proyek

Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an, 1983/1984.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka, 2001.

- - - - . Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1997.

Page 80: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

116

Efendy, Mochtar. Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Agama

Islam. Jakarta: Bhatara Karya Aksara, 1986.

Ghazalba, Sidi. Masjid Pusat Ibadah Dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Pustaka

Al-Husna, 1989.

Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: PT. Liberty, 1985.

- - - -. Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 1991.

Harahap, Sofyan Syafri. Manajemen Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1996.

Hasan, Saud. Manajemen Pokok-pokok Pengertian dan Soal Jawab. Yogyakarta:

BPFE, 1989.

Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2003.

Kadarman dan Udaya Jusuf. Pengantar Ilmu Manajemen Buku Panduan Untuk

Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Kurikulum dan Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Pusat Balitbang

DepDikNas, 2002.

Lubis, Ibrahim. Pengendalian dan Pengawasan Proyek Dalam Manajemen.

Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985.

Machendrawati, Nanih dan Ahmad Safe’i, Agus. Pengembangan Masyarakat

Islam dan Idiologi Sampai Tradisi. Bandung: Rosda Karya, 2001.

Manulang. Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Ghalia Indonesia, 1996.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006.

Page 81: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

117

Muchtarom, Zaini. Dasar-dasar Manajemen Dakwah. Yogyakarta: Al-Amin

Press, 1996.

Mujid, M. Abdul. Kamus Istilah Fikih. Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1994.

M.Z, Rahmat A.A. Manajemen Suatu Pengantar. Bandung: Karya Remaja, 1986.

Nasir, M. Metode Penelitian. Jakarta: Gradia Indonesia, 1987.

Pangkaylin dan Tanzil, Hazil. Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1986.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 1998.

Rifa’i, Bachrun dan Fakhruroji, Manajemen Masjid Mengoptimalkan Fungsi

Sosial-Ekonomi Masjid. Bandung: Benang Merah Press, 2005.

Rukmana, Nana. Masjid dan Dakwah. Jakarta: Al-Mawardi Prima, 2002.

Rukminto Adi, Isbandi. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas Pengentar Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta: UI

Press, 2001.

Saepuddin, Ahmad M. Masjid, Pemuda Dan Masyarakat, Mimbar Ulama. XI, 23

Januari, 1987.

Sarwoto, Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia,

1991.

Shihab, Quraish. Membumikan Al-Qur’an; Fungsi Dan Pesan Wahyu Dalam

Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan, 1998.

- - - -. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1998.

Songge, M. HR. Pesan Risalah Masyarakat Madani; Masjid dan Masyarakat

Madani. Jakarta: PT. Media Cita, 2001.

Page 82: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

118

Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini TK dan RA. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, 2003.

Syukri Zarkaysi, Abdullah. Gontor dan Pembaharu Pendidikan Pesantren.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito, 1980.

Terry, George R dan W. Rue, Lesie. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 1992.

Tim Penyusun Kurikulum, Kurikulum Nasional Fakultas Dakwah IAIN. Jakarta:

IAIN Jakarta, 1994.

Umary, Barmawi. Azas-Azas Dakwah. Solo: Ramadhan, 1995.

Witherington, Carl. Education Psychology. Bandung: Jammers Bandung, 1982.

Ya’qub, Hamzah. Menuju Keberhasilan Manajemen dan Kepemimpinan.

Bandung: Diponegoro, 1984.

- - - -. Publisistik Islam. Bandung: CV Diponegoro, 1986.

Yunus, Mahmud. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: Yayasan Penterjemah Al-

Qur’an, 1973.

Page 83: MANAJEMEN MASJID IBNU SINA PAMULANG DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8038/1/LUTFI... · 39 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul MANAJEMEN MASJID IBNU

119