Manajemen keperawatan

13
SEMINAR MANAJEMEN KEPERAWATAN Oleh: Profesi Ners Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Transcript of Manajemen keperawatan

Page 1: Manajemen keperawatan

SEMINARMANAJEMEN KEPERAWATAN

Oleh:Profesi Ners

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Page 2: Manajemen keperawatan

M1 (Man)Ruang Azzara 2 Rumah Sakit Jemursari Surabaya terdapat 21 tenaga perawat. Lulusan D3 15 orang, lulusan S1 15 orang, dan SMA 1 orang

Page 3: Manajemen keperawatan

M2 (Material)

Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan selama praktik kepemimpinan dan manajemen keperawatan di ruang Azzahra 2, kami simpulkan bahwa M2 ( Material ) yang ada di ruang Azzahra 2 cukup lengkap

Page 4: Manajemen keperawatan

M3 METODEA. MAKP B. DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Di ruang azzahra 2 memiliki berbabagai administrasi yang mendukung pemberian MAKP yaitu berubah standart asuhan keperawatan (SAK) standart oprasional prosedur ,dan standart pelayanan minimal (SPM) dengan memakai pedoman nanda.Berdasarkan hasil observasi tanggal 07 April 2015 di dapatkan bahwa model asuhan perawatan yang di gunakan di ruang Azzara 2 menggunakan metode tim.

Pendokumentasian yang berlaku di ruang azzara 2 adalah model dokumentasi PIE (problem-intervention-evaluation) merupakan suatu pendekatan orientasi – proses pada dokumentasi keperawatan dengan penekanan pada masalah keperawatan, intervensi, dan evaluasi keperawatan. SOAP kurang jelas yaitu pada penulisan pada data subjektif lanjutan tidak tertulis dan tidak ada kata pasien atau keluarga mengatakan dan data obyektifnya ditulis dengan singkat dan tidak spesifik penjabarannya tentang keadaan pasien (TTV DLL) untuk data assesmentnya masalah teratasi sebagian. Pada poin P: intervensi di lanjutkan seharusnya lebih spesifik membahas tentang intervensi nomer berapa yang harus di lanjutkan.

Page 5: Manajemen keperawatan

M3 METODEC. TIMBANG TERIMA D. SENTRALISASI OBATBerdasarkan hasil observasi tanggal 07 April 2015 timbang terima di ruang azzara 2 dilakukan pergantian shift yang di lakukan oleh semua perawat yaang bertugas di masing-masing shift timbang terima dilakukan setiap kali pergantian shift. Pada setiap shift di lakukan validasi ke ruangan pasien.

Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan, kami menemukan bahwa sentralisasi obat dari farmasi diberikan kepada perawat diruangan. Lalu saat mengopolos obat dilakukan di samping ruangan dan saat menginjeksi, perawat menjelaskan kepada keluarga dan meminta tanda tangan

Page 6: Manajemen keperawatan

M3 METODEE. SUPERVISI D. DISCHARGE PLANING

Dari wawancara yang telah kami lakukan dengan perawat ruangan azzara 2, supervisi ruangan tidak pernah dilakukan baik oleh oleh kepala ruangan atau kordinator dari kabid keperawatan.

Perawat di ruangan azzara 2 selalu memberikan discharge planning setiap pasien akan pulang, ruang azzara 2 juga mempunyai format khusus tentang discharge planing. Isi dari discharge plaining belum dilakukan secara optimal karena hanya meliputi pemberian informasi tentang waktu kontrol obat yang harus diminum ( keteraturan minum obat ) serta nasehat dokter, yang tidak terisi seperti tindakan apa saja yang telah dilakukan diruangan dan obat apa yang sudah diberikan. Perawat memberikan HE untuk keluarga dan pasien guna mencegah terjadinya penyakit tersebut terulang kembali dan obat biasanya dijelaskan oleh apoteker. Perawat melakukan persiapan discharge planning di nurse station dan kepala ruangan atau katim sudah melakukan pemeriksaan tentang kelengkapan administrasi.

Page 7: Manajemen keperawatan

M4 MONEY

Biaya perawatan pasien di Ruang Azzahra sebagian besar dari umum/pribadi, BPJS, dan asuransi.

Page 8: Manajemen keperawatan

M5 MARKET- BOR RUANGAN1. Berdasarkan hasil pengkajian BOR pasien di Ruangan adalah 87%

pada tanggal 06 April 2015.2. Berdasarkan hasil pengkajian BOR pasien di Ruangan adalah 94%

pada tanggal 07 April 2015.3. Berdasarkan hasil pengkajian BOR pasien di Ruangan adalah 84%

pada tanggal 08 April 2015.

- ALOS (Average long of stay)Lama rawat inap pasien di Ruang Azzahra II bulan Maret 2015

rata-rata adalah 3-4 hari, pulang dengan kondisi belum sembuh (2,5%), meninggal (1,5%), pulang dengan keadaan baik (93,5%). Data selama bulan Maret 2015 untuk perhitungan ALOS 748 hari (jumlah hari perawatan total) dengan jumlah total pasien 201 pasien. Dari perhitungan didapatkan hasil rata-rata lama rawat inap adalah 3,7 atau setara dengan 3-4 hari untuk satu pasien.

Page 9: Manajemen keperawatan

Diagram kepuasan pasien

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa 79% responden menjawab puas, 16% responden menjawab cukup puas, 5% menjawab tidak puas. Menurut kriteria Notoatmodjo menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien di ruang Azzara 2 terhadap kinerja perawat adalah “puas “ .

Page 10: Manajemen keperawatan

M6 MACHINE

Di ruangan azzahra II terdapat machine seperti syringe pump + kabel 3 buah dalam keadaan baik , temometer digital 3 buah dalam keadaan baik, ECG+ kabel 1 buah dalam baik, nebulizer 1 buah dalam keadaan baik dan suction 1 buah dalam keadaan baik.

Page 11: Manajemen keperawatan

Prioritas Masalah1. Timbang terima belum dilakukan secara optimal, karena isi timbang

terima belum seluruhnya focus pada masalah keperawatan dan tidak ada tanda tangan untuk serah terima tugas

2. Sentralisasi obat sudah dilakukan diruangan azzahra 2 dengan baik tetapi didalam teori sentralisasi obat harus disertai dengan form inform concent dari perawat ke keluarga pasien sedangkan di ruangan azzhra 2, inform concent yang diberikan kepada keluarga hanya dilakukan dengan lisan

3. MAKP sudah dibentuk tim akan tetapi pelaksanaannya belum optimal4. Discharge Planning sudah dilakukan akan tetapi tidak dilengkapi

dengan leaflet untuk pasien5. Supervisi belum dilakukan di ruangan azzahra 26. Ronde keperawatan belum pernah dilakukan di ruangan azzahra 2

karena belum pernah ada kasus yang memerlukan diadakannya ronde keperawatan

Page 12: Manajemen keperawatan

Alternatif pemecahan masalah1. Memotivasi perawat untuk melakukan timbang terima

untuk lebih fokus pada masalah keperawatan2. Memberikan masukan kepada perawat tentang

langkah-langkah dalam sentralisasi obat3. Memberikan masukan kepada perawat agar MAKP

Tim di ruangan dilakukan sesuai dengan MAKP yang dipilih

4. Memotivasi perawat selain memberikan HE juga memberikan leaflet pada saat pasien pulang

5. Memotivasi kepala ruangan untuk melakukan supervisi terhadap anggota perawat

6. Memberikan masukan tentang pentingnya dilakukan ronde keperawatan jika terdapat kasus yang memerlukan ronde keperawatan.

Page 13: Manajemen keperawatan

TERIMA KASIH