MANAJEMEN DIRI DIABETES

download MANAJEMEN DIRI DIABETES

If you can't read please download the document

description

MANAJEMEN DIRI DIABETES

Transcript of MANAJEMEN DIRI DIABETES

PENGARUH HEALTH EDUCATION TENTANG SELF MANAGEMENT DIABETES MELITUS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

Di Desa Kedungombo Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk

M. Jufri Raksana1, Puji Astutik2, Farkhanul Ulla 3.

1Mahasiswa STIKes Satria Bhakti Nganjuk, 2Dosen STIKes Satria Bhakti, 3Dosen STIKes Satria Bhakti

Abstrak

Background.Diabetes Melitus Tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis, sehingga memerlukan self management yang tepat agar dapat mengendalikan kadar gula darah dalam keadaan normal. Pemberian health education tentang self management diabetes melitus ini sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan penderita sehingga bisa mencegah terjadinya komplikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh health education tentang self management diabetes melitus kepada penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Kedungombo Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Methods.Penelitian ini menggunakan rancangan Pre Experimental dengan pendekatan One Group Pre-Post Test Design, yang dilaksanakan pada tanggal 9 31 Maret 2015. Populasinya sebanyak 29 responden, sampel yang digunakan 29 responden dengan sampling jenuh. Variabel independent penelitian yaitu health education tentang self management diabetes melitus, sedangkan variabel dependent penelitian yaitu tingkat pengetahuan penderita diabetes melitus tipe 2 tentang self management diabetes melitus, kemudian data dianalisa dengan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks melalui SPSS 20 For Windows dengan = 0,05. Result.Hasil penelitian sebelum diberikan health education tentang self management diabetes melitus menunjukkan pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 18 (62,1%) responden dari 29 responden, selanjutnya setelah diberikan health education tentang self management diabetes melitus menunjukkan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 14 (48,3%) responden dari 29 responden. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks menunjukkan value = 0,001 < = 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, maka artinya ada pengaruh health education tentang self management diabetes melitus terhadap tingkat pengetahuan penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Kedungombo Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Conclusion.Pemberian health education dapat meningkatkan pengetahuan penderita diabetes melitus tentang self management diabetes melitus. Sehingga diharapkan perawat dapat memberikan health education kepada penderita diabetes melitus tipe 2 sebulan sekali agar terhindar dari komplikasi.

Kata kunci : Health Education, Self Management, Pengetahuan, Diabetes Melitus Tipe 2

PENDAHULUAN

Diabetes tipe 2 disebut sebagai penyakit yang membutuhkan pengelolaan diri seumur hidup agar terhindar dari komplikasi (Taylor dalam Widyaningrum, 2014). Pengelolaan diri atau sering juga disebut sebagai self management diabetes yang terdiri dari diet, olahraga, minum obat dan melakukan cek gula darah secara rutin (Cox & Gonder-Frederick, Guyton & Hall dalam Widyaningrum, 2014). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 22 November 2014 di Desa Kedungombo, terhadap 5 penderita diabetes melitus tidak mengerti tentang self management diabetes melitus. ibu post Sectio Caesarea yang dirawat enggan melakukan mobilisasi dini dengan alasan nyeri luka operasi.

Menurut IDF pada tahun 2012 angka kejadian Diabetes melitus di dunia tercatat 371 juta jiwa. Di Indonesia pada tahun 2000 dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 (PERKENI, 2011). Di Provinsi Jawa Timur 42.576 selama tahun 2010 (Dinkes Jatim, 2010). Sementara di Kabupaten Nganjuk angka kejadian diabetes melitus tertinggi terjadi di kecamatan Tanjunganom 2.935 penderita dan penderita sebanyak 29 berada di Desa Kedungombo.

Beberapa penelitian mencatat 50 - 80% penderita diabetes memiliki pengetahuan dan keterampilan yang kurang dalam mengelola penyakitnya (Norris, Engelgau, & Narayan, 2001; Palestin, Ermawan, & Donsu dalam Sutandi, 2012). The American Diabetes Association menyebutkan bahwa ada peningkatan empat kali lipat dalam komplikasi diabetes untuk orang-orang dengan diabetes yang tidak menerima pendidikan self management diabetes mengenai praktek perawatan diri. Komplikasi jangka pendek meliputi hipoglikemia, ketoasidosis diabetik dan sindrom HHNK. Komplikasi jangka sebanyak 1,6 milyar orang diseluruh dunia menderita hipertensi (WHO, 2011). Sementara itu, prevalensi hipertensi di Jawa Timur merupakan peringkat ke empat setelah Jawa Barat (25 %) (RISKESDAS KEMENKES RI, 2014). Di Kabupaten Nganjuk tahun jumlah penderita hipertensi dari seluruh Puskesmas Kecamatan didapatkan prevalensi sebesar 93.554 jiwa dan Puskesmas Kecamatan Berbek menduduki peringkat teratas dengan penderita hipertensi sebanyak 10.031 (Dinkes Nganjuk, 2014). panjang meliputi penyakit mikrovaskuler (retinopati diabetik, nefropati diabetik), penyakit makrovaskuler (penyakit arteri koroner, penyakit serebrovaskuler, dan penyakit arteri perifer), neuropati diabetik, rentan infeksi, dan kaki diabetik (Mansjoer dkk dalam Yuanita, 2013).

Salah satu usaha pencegahan komplikasi adalah dengan pendidikan kesehatan yang mendorong kemandirian pasien sehingga mempu mengelola kesehatanya secara mandiri. Penderita diabetes melitus yang diberikan pendidikan dan pedoman dalam perawatan diri akan meningkatkan pola hidupnya yang dapat mengontrol gula darah dengan baik (Warsi et al dalam Sutandi, 2012).

Berdasarkan latar belakang diatas tentang pentingnya pengetahuan self management diabetes melitus maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh health education tentang self management diabetes melitus terhadap tingkat pengetahuan penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Kedungombo Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk.

METODE

Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan pendekatan one-group pra-post test design. Populasinya adalah semua penderita diabetes melitus di Desa Kedungombo Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Sebanyak 29 responden yang terkena diabetes melitus. Seluruh populasi diambil sebagai sampel dengan teknik total sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah health education tentang self management diabetes melitus. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan penderita diabetes melitus tipe 2 tentang self management diabetes melitus. Data dikumpulkan dengan SAP dan kuisoner lalu di analisis dengan Uji Wilcoxon Sign Rank Test.

Sampel dalam penelitian adalah penderita diabetes melitus di Desa Kedungombo Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Sampel dalam penelitian ini adalah 29 responden. Pengertian dari health education ialah kegiatan untuk membantu individu, kelompok dan masyarakat dalam memeperoleh pengetahuan dan merubah sikap untuk mencapai kesehatan kesehatan secara optimal. Dan tindakan merupakan aturan yang dilakukan oleh seseorang yang bertujuan untuk mengatasi sesuatu.

HASIL

Data demografi pada penelitian ini didapatkan bahwa dari 29 responden sebagian besar berumur 45- 59 tahun yaitu sebanyak 19 (66%), sebagian besar dari responden mempunyai berjenis kelamin perempuan (62%), hampir setengahnya responden berpendidikan SD (35%), hampir setengahnya responden mempunyai pekerjaan sebagai petani (48%), dan hampir setengahnya responden menderita diabetes selama 2-3 tahun (45%). Informasi data demografi ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Distribusi Data Demografi Responden

Karakteristik

n

f (%)

Usia

35 - 44 tahun

2

7

45 - 59 tahun

19

66

60 - 74 tahun

7

24

75 - 90 tahun

1

3

Jenis kelamin

Laki-laki

11

38

Perempuan

18

62

Pendidikan

SD

10

35

SMP

7

24

SMA

7

24

PT

5

17

Pekerjaan

PNS

5

17

Swasta

6

21

Petani

14

48

Pedagang

IRT

2

2

7

7

Lama Menderita

1 tahun

3

10

2 - 3 tahun

13

45

4 - 5 tahun

8

28

> 5 tahun

5

17

Tabel 2. Distribusi Variabel Penelitian

Variabel

n

f (%)

Pre- Test

Baik

6

20,7

Cukup

5

17,2

Kurang

18

62,1

Post - Test

Baik

10

34,5

Cukup

14

48,3

Kurang

5

17,2

Pada hasil penelitian ini juga didapatkan bahwa bahwa dari 29 responden pengetahuan penderita diabetes melitus tipe 2 tentang self management diabetes melitus sebelum diberikan health education sebagian besar memiliki pengetahuan kurang yaitu 18 responden (62%). Dan pengetahuan penderita diabetes melitus tipe 2 tentang self management diabetes melitus setelah diberikan health education hampir setengahnya memiliki pengetahuan cukup yaitu 14 responden (48,3%). Data pengetahuan sebelum dan sesudah di berikan health education dapat dilihat pada tabel 2. Diketahui hasil uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test didapatkan value = (0,001) (0,05) sehingga dengan demikian ada pengaruh health education tentang self management diabetes melitus terhadap tingkat pengetahuan penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Kedungombo Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Data ini dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Pengaruh Health Education Terhadap Tingkat Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Pengetahuan

n

Pre Test

Post - Test

29

29

0,001

0,001

PEMBAHASAN

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai nilai baru diperkenalkan (Mubarak, 2007).

Konsep dasar Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, bukan hanya proses pemindahan materi dari individu ke orang lain dan bukan seperangkat prosedur yang akan dilaksanakan ataupun hasil yang akan dicapai. Proses perkembangan akan selalu berubah secara dinamis karena individu dapat menerima atau menolak keterangan baru, sikap baru, dan perilaku baru yang berhubungan dengan tujuan hidup (Nyswander dalam Maulana, 2009). Pendidikan kesehatan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila di dalam dirinya terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu atau dari tidak bisa mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakan sesuatu (Notoatmodjo, 2003).

Health education dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang hal ini di buktikan diketahui hasil uji statistik wilcoxon sign rank test didapatkan value = (0,001) (0,05) sehingga dengan demikian ada pengaruh health education tentang self management diabetes melitus terhadap tingkat pengetahuan pada penderita diabetes melitus tipe 2 setelah diberikan health education di Desa Kedungombo Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil penelitian ini ialah ada pengaruh health education tentang self management diabetes melitus terhadap tingkat pengetahuan pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Desa Kedungombo Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.(2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta.

Ahyana, Nur. (2011). Ada Apa dengan Obat Diabetes Melitus dan Obat Hipertensi Panduan Konseling Untuk Farmasi. Yogyakarta : Imperium.

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.

Budiman, Agus Riyanto. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.

Corwin, J. Elizabeth. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.

Dalimartha, Setiawan, Felix Adrian. (2012). Makanan & Herbal Untuk Penderita Diabetes Mellitus. Jakarta: Penebar Swadaya.

Girouard, Mertig R. (2007). The Nurses Guide to Teaching Diabetes Self Management. New York: Springer Publishing Company.

Hasdianah, H.R. (2012). Mengenal Diabetes Melitus Pada Orang Dewasa dan Anak Anak dengan Solusi Herbal. Yogyakarta: Nuha Medika.

Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Mahendra, B, dkk. (2008). Care Your Self Diabetes Melitus. Jakarta: Penebar Plus.

Maulana, Heri. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC.

Manganti, A. (2012). Panduan Hidup Sehat Bebas Diabetes. Yogyakarta: Araska.

Mubarak. Wahid Iqbal. (2007). Promosi Kesehatan. Jogjakarta : Graha ilmu.

Newman, S et. al. (2009). Chronic Physical Illness : Self Management and Behavioural Interventions. New York: Open University Press.

Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

_______________, (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Novitasari, R. (2012). Diabetes Melitus (Dilengkapi dengan Senam DM). Yogyakarta: Nuha Medika.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

PERKENI. (2011). Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2.

Smallwood, D. (2009). Improving Supported Self Management for Poeple With Diabetes. London: Diabetes UK.

Smeltzer, S.C., Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8. Jakarta: EGC.

Sholehah, E.S.W. (2009). Efektivitas Pendidikan Kesehatan dengan Metode Pendidikan Sebaya Terhadap Aktivitas Perawatan diri pada Klien Diabetes Melitus Tipe 2 di Wliayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. (TESIS).

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Susilo, Yekti. (2011). Cara Jitu Mengatasi Kencing Manis (Diabetes Melitus).Yogyakarta: Andi.

Sutandi, A. (2012). Self Management Education (DSME) sebagai Metode Alternatif dalam Perawatan Mandiri Pasien Diabetes Melitus didalam Keluarga.STIKES Binawan.

Widyaningrum, A. (2014). Efektivitas Behavioral Activation Dalam Meningkatkan Manajemen Diri Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas.(TESIS).

Yuanita, A. (2013). Pengaruh Diabetes Self Management Education (DSME) Terhadap Resiko Terjadinya Ulkus Diabetik pada Pasien Rawat Jalan dengan Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember.(TESIS)