Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

download Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

of 27

description

makalah

Transcript of Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    MANAJEMEN DAN PENATALAKSANAAN

    GLAUKOMA SUDUT TERBUKA

    I. PENDAHULUANDi Indonesia glaukoma kurang dikenal oleh masyarakat, pada hal cukup banyak

    yang menjadi buta karenanya. Pada glaukoma kronik dengan sudut bilik mata depan

    terbuka misalnya, kerusakan pada saraf optik terjadi perlahan-lahan hampir tanpa keluhan

    subyektif. Hal ini menyebabkan penderita datang terlambat pada dokter. Biasanya kalau

    sudah memberikan keluhan, keadaan glaukomanya sudah lanjut. Dalam masyarakat yang

    kesadaran akan kesehatan atau pendidikannya masih kurang, dokter perlu secara aktif

    dapat menemukan kasus glaukoma kronik, yaitu dengan mengadakan pengukuran

    tekanan bola mata secara rutin.

    Hampir 60 juta orang terkena glaukoma. Diperkirakan 3 juta penduduk Amerika

    Serikat terkena glaukoma, dan di antara kasus-kasus tersebut, sekitar 50% tidak

    terdiagnosis. Sekitar 6 juta orang mengalami kebutaan akibat glaukoma, termasuk

    100.000 penduduk Amerika, menjadikan penyakit ini sebagai penyebab utama kebutaan

    yang dapat dicegah di Amerika Serikat. Glaukoma sudut terbuka primer, bentuk tersering

    pada ras kulit hitam dan putih, menyebabkan penyempitan lapangan pandang bilateral

    progresif asimptomatik yang timbul perlahan dan sering tidak tedeteksi sampai terjadi

    penyempitan lapangan pandang yang luas. Ras kulit hitam memiliki resiko yang lebih

    besar mengalami onset dini, keterlambatan diagnosis, dan penurunan penglihatan yang

    berat dibandingkan ras kulit putih. Glaukoma sudut tertutup didapatkan pada 10-15%

    kasus ras kulit putih. Persentase ini jauh lebih tinggi pada orang Asia dan suku Inuit.

    Glaukoma sudut tertutup primer berperan pada lebih dari 90% kebutaan bilateral akibat

    glaukoma di China. Glaukoma tekanan normal merupakan tipe yang paling sering di

    Jepang.

    Mekanisme peningkatan tekanan intraokular pada glaukoma adalah gangguan

    aliran keluar aqueous humor akibat kelainan system drainase sudut bilik mata depan

    (glaukoma sudut terbuka) atau gangguan akses aqueous humor ke system drainase

    (glaukoma sudut tertutup). Terapi ditujukan untuk menurunkan tekanan intraokular dan

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    apabila mungkin memperbaiki sebab yang mendasarinya. Walaupun tekanan intraokular

    glaukoma tekanan normal berada dalam kisaran normal, penurunan tekanan intraokular

    mungkin masih ada manfaatnya.

    Tekanan intraokular diturunkan dengan cara mengurangi produksi aqueous humor

    atau dengan meningkatkan aliran keluarnya, menggunakan obat, laser, atau pembedahan.

    Obat-obatan, yang biasanya diberikan secara topical, tersedia untuk menurunkan

    produksi aqueous humor atau meningkatkan aliran keluar aqueous humor. Pembuatan

    pintas system drainase melalui pembedahan bermanfaat pada kebanyakan bentuk

    glaukoma bila terdapat kegagalan respons terapi dengan obat. Pada kasus-kasus yang

    sulit ditangani, dapat digunakan laser, krioterapi, dan diatermi untuk mengablasi corpus

    ciliare sehingga produksi aqueous humor menurun.

    Perbaikan akses aqueous humor menuju sudut bilik mata depan pada glaukoma

    sudut tertutup dapat dicapai dengan iridotomi laser perifer atau iridektomi bedah bila

    penyebabnya hambatan pupil; dengan miosis bila ada pendesakan sudut; atau dengan

    sikloplegia bila terdapat pergeseran lensa ke anterior. Pada glaukoma sekunder, harus

    selalu dipertimbangkan terapi untuk mengatasi kelainan primernya.

    Pada semua pasien glaukoma, perlu tidaknya diberikan terapi dan efektivitas

    terapi ditentukan dengan melakukan pengukuran tekanan intraokular (tonometri),

    inspeksi diskus optikus, dan pengukuran lapangan pandang secara teratur.Penatalaksanaan glaukoma sebaiknya dilakukan oleh oftalmolog, tetapi deteksi

    kasus-kasus asimptomatik bergantung pada kerjasama dan bantuan dari semua petugas

    kesehatan, khususnya optometris. Oftalmoskopi untuk mendeteksi cupping diskus optikus

    dan tomometri untuk mengukur tekanan intraokular harus menjadi bagian dari

    pemeriksaan oftalmologik rutin pada semua pasien yang berusia lebih dari 35 tahun.

    Pemeriksaan-pemeriksaan ini terutama penting pada pasien dengan riwayat glaukoma

    dalam keluarga dan termasuk kelompok resiko tinggi, seperti ras kulit hitam, yang

    dianjurkan melakukan skrining teratur setiap 2 tahun sejak usia 35 tahun dan setahun

    sekali sejak usia 50 tahun.

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    II. DEFINISIGlaukoma merupakan sekelompok penyakit kerusakan saraf optik (neuropati

    optik) yang biasanya disebabkan oleh efek peningkatan tekanan okular pada papil saraf

    optik.

    Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh

    pencekungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang; biasanya

    disertai peningkatan tekanan intraokular. Pada sebagian besar kasus, glaukoma tidak

    disertai dengan penyakit mata lainnya (glaukoma primer).

    Glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai ekskavasi glaukomatosa, neuropati

    saraf optik, serta kerusakan lapang pandangan yang khas dan utamanya diakibatkan oleh

    tekanan bola mata yang tidak normal.

    III. EPIDEMIOLOGIGlaukoma sudut terbuka primer adalah bentuk glaukoma yang paling sering pada

    ras kulit hitam dan putih. Di Amerika Serikat, 1,29-2% orang berusia lebih dari 40 tahun,

    meningkat hingga 4,7% pada orang berusia lebih dari 75 tahun, diperkirakan mengidap

    glaukoma sudut terbuka primer. Penyakit in empat kali lebih umum dan enam kali lebih

    sering menimbulkan kebutaan pada orang berkulit hitam. Pada glaukoma sudut terbuka

    primer, terdapat kecendrungan familial yang kuat dan kerabat dekat pasien dianjurkanmenjalani pemeriksaan skrining secara teratur. Glaukoma yang sering ditemukan adalah

    glaukoma sudut terbuka. Pada orang normal jalan keluar cairan mata seimbang,

    sedangkan pada glaukoma sudut terbuka terjadi pembendungan. Bila hal ini terjadi maka

    cairan akan tertimbun didalam bola mata sehingga tekanan bola mata akan meningkat.

    Glaukoma sudut tertutup primer mengenai satu dari seribu orang yang berusia

    lebih dari 40 tahun, perempuan lebih sering terkena dibandingkan dengan laki-laki.

    Pasien dengan glaukoma sudut tertutup kemungkinan besar rabun dekat karena mata

    rabun dekat berukuran kecil dan struktur bilik mata anterior lebih padat.

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    IV. FISIOLOGI AQUEOUS HUMORTekanan intraokular ditentukan oleh kecepatan pembentukan aqueous humor dan

    tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata.

    Komposisi Aqueous Humor

    Aqueous humor adalah suatu cairan jernih yang mengisi bilik mata depan dan

    belakang. Volumenya sekitar 250 L, dan kecepatan pembentukannya, yang memiliki

    variasi diurnal, adalah 2,5 L/menit. Tekanan osmotiknya sedikit lebih tinggi

    dibandingkan plasma. Komposisi aqueous humorserupa dengan plasma, kecuali bahwa

    cairan ini memilki konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi; protein,

    urea, dan glukosa yang lebih rendah.

    Pembentukan Dan Aliran Aqueous Humor

    Aqueous humor diproduksi oleh corpus ciliare. Ultrafiltrat plasma yang dihasilkan

    distroma processus ciliares dimodifikasi oleh fungsi sawar dan processus sekretorius

    epitel siliaris. Setelah masuk ke bilik mata depan, aqueous humor mengalir melalui pupil

    ke bilik mata depan lalu ke anyaman trabekular di sudut bilik mata depan. Selama itu,

    terjadi pertukaran diferensial komponen-komponen aqueous humor dengan darah di iris.

    Peradangan atau trauma intraokular menyebabkan peningkatan kadar protein. Halini disebutplasmoid aqueousdan sangat mirip dengan serum darah.

    Aliran Aqueous Humor

    Anyaman trabekular terdiri atas berkas-berkas jaringan kolagen dan elastic yang

    dibungkus oleh sel-sel trabekular, membentuk suatu saringan dengan ukuran pori-pori

    yang yang semakin kecil sewaktu mendekati kanal Schlemm. Kontraksi otot siliar

    melalui insersinya kedalam anyaman trabekular memperbesar ukuran pori-pori

    dianyaman tersebut sehingga kecepatan drainase aqueous humor juga meningkat. Aliran

    aqueous humor ke dalam kanal Schlemm bergantung pada pembentukan saluran-saluran

    transelular siklik dilapisan endotel. Saluran eferen dari kanal Schlemm (sekitar 30 saluran

    pengumpul dan 12 vena aqueous) menyalurkan cairan kedalam system vena. Sejumlah

    kecil aqueous humor keluar dari bilik mata antara berkas otot siliaris ke ruang

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    suprakoroid dan kedalam system vena corpus ciliare, koroid, dan sclera (aliran

    uveoskleral).

    Tahanan utama aliran keluar aqueous humor dari bilik mata depan adalah jaringan

    jukstakanalikular yang berbatasan dengan lapisan endotel kanal Schlemm, dan bukan

    system vena. Namun, tekanan dijaringan vena episklera menentukan nilai minimum

    tekanan intraokular yang dapat dicapai oleh terapi medis.

    V. KLASIFIKASIKlasifikasi glaukoma bedasarkan etiologi:

    a)Glaukoma primer1. Glaukoma sudut terbuka

    Glaukoma sudut terbuka primer (glaukoma sudut terbuka kronik,

    glaukoma simpleks kronik)

    Glaukoma tekanan normal (glaukoma tekanan rendah)

    2. Glaukoma sudut tertutupAkut

    Subakut

    Kronik

    Iris plateaub)Glaukoma congenital

    1. Glaukoma congenital primer2. Glaukoma yang berkaitan dengan kelainan perkembangan mata lain

    Sindrom-sindrom pembelahan bilik mata depan

    Sindrom Axenfeld Sindrom Reiger Sindrom Peter

    Anirida

    3. Glaukoma yang berkiatan dengan kelainan perkembangan ekstraokularSindrom Sturge-Weber

    Sindrom Marfan

    Neurofibromatosis 1

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Sindrom LoweRubella kongenital

    c)Glaukoma sekunder1. Glaukoma pigmentasi2. Sindrom eksfoliasi3. Akibat kelainan lensa (fakogenik)

    Dislokasi

    Intumesensi

    Fakolitik

    4. Akibat kelainan traktusUveitis

    Sinekia posterior (seklusio pupilae)

    Tumor

    Edema corpus ciliare

    5. Sindrom iridokorneoendotelial (ICE)6. Trauma

    Hifema

    Kontusio / resesi sudut

    Sinekia anterior perifer7. Pascaoperasi

    Glaukoma sumbatan siliaris (glaukoma maligna)

    Sinekia anterior perifer

    Pertumbuhan epitel ke bawah

    Pascabedah tandur kornea

    Pascabedah ablation retina

    8. Glaukoma neovascularDiabetes mellitus

    Oklusi vena centralis retinae

    Tumor intraokular

    9. Peningkatan tekanan vena episkleraFistula karotis-kavernosa

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Sindroma Sturge-Weber10.Akibat steroid

    d)Glaukoma absolutHasil akhir semua glaukoma yang tidak terkontrol adalah mata yang keras, tidak dapat

    melihat, dan sering nyeri.

    Klasifikasi glaukoma berdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraokular

    a)Glaukoma sudut terbuka1. Membrane pratrabekular: Semua kelainan ini dapat berkembang menjadi

    glaukoma sudut tertutup akibat kontraksi membrane pratrabekular.

    Glaukoma neovascular

    Pertumbuhan epitel ke bawah

    Sindrom ICE

    2. Kelainan trabekularGlaukoma sudut terbuka primer

    Glaukoma congenital

    Glaukoma pigmentasi

    Sindrom eksfoliasi

    Glaukoma akibat steroid

    Hifema

    Kontusio atau resesi sudut

    Iridosiklitis (uveitis)

    Glaukoma fakolitik

    3. Kelainan pascatrabekularPeningkatan tekanan vena episklera

    b)Glaukoma sudut tertutup1. Sumbatan pupil (iris bombe)

    Glaukoma sudut tertutup primer

    Seklusio pupilae (sinekia posterior)

    Intumesensi lensa

    Dislokasi lensa anterior

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Hifema2. Pergeseran lensa ke anterior

    Glaukoma sumbatan siliaris

    Oklusi vena centralis retina

    Skleritis posterior

    Pascabedah ablation retina

    3. Pendesakan sudutIris plateau

    Intumesensi lensa

    Midriasis untuk pemeriksaan fundus

    4. Sinekia anterior periferPenyempitan sudut kronik

    Akibat bilik mata depan yang datar

    Akibat iris bombe

    Kontraksi membrane pratrabekular

    VI. PATOGENESIS GLAUKOMAGlaukoma sudut terbuka primer

    Pada glukoma sudut terbuka cairan mata setelah melalui pupil masuk kedalam

    bilik mata depan dantidak dapat melalui anyaman trabekulum. Keadaan ini menyebabkan

    tekanan bola mata naik dan merusak saraf optik.

    Glaukoma sudut terbuka dan tertutup dapat dalam bentuk primer dan sekunder.

    Pada glaukoma sekunder maka penyebabnya dapat diketahui, seperti trauma dan penyakit

    mata lainnya.

    Pada glaukoma sudut terbuka terjadi perubahan didalam jaringan mata akibattekanan yang tinggi merusak serabut penglihatan halus dalam mata yang berguna untuk

    penglihatan. Sering glaukoma ini tidak memberikan gejala. Biasanya penderita tidak

    menyadari menderita glaukoma sudut terbuka karena pada permulaannya tidak

    memberikan keluhan. Pada akhir dari penyakitnya biasanya baru disadari pasien yang

    mengeluh pada dokternya bahwa penglihatannya mulai kabur. Biasanya glaukoma sudut

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    terbuka mulai timbul keluhan pada usia 40 tahun, walaupun bisa timbul pada usia berapa

    saja. Benda yang terletak dibagian sentral masih terlihat jelas akan tetapi yang terletak

    diperifer tidak terlihat sama sekali.pada keadaan ini lapangan penglihatan secara perlahan

    akan menyempit. Bila keaadaan ini berlanjut penglihatan akan terus berkurang sehingga

    dapat menjadi buta sama sekali.

    Tekanan bola mata biasanya lebih dari 25 dan terus-menerus merusak saraf optik

    sehingga disebut maling penglihatan. Glukoma sudut terbuka tidak memberikan keluhan

    dengan tekanan bola mata yang tinggi perlahan-lahan merusak serabut saraf optik,

    walaupun tekanan bola mata sidah teratasi penglihatan yang telah hilang tidak dapat

    diperbaiki lagi.

    Pada pemeriksaan goniokopi pemeriksaan sudut bilik mata dengan goniolens

    dapat dilihat sudut bilik mata depan tempat mengalirnya cairan mata keluar terbuka lebar.

    Bila sudut ini terbuka lebar sedangkan tekanan bola mata tinggi maka dapat diduga

    pembendungan cairan mata keluar berada jauh didalam atau dibelakang sudut

    pengeluaran ini. Daerah penyaringan keluar cairan mata ini disebut anyaman trabekulum.

    Pada glaukoma sudut terbuka primer tidak terlihat kelainan anyaman trabekula

    akan tetapi mungkin terdapat kerusakan fungsi sel trabekula atau jumlahnya berkurang

    akibat bertambahnya usia. Pendapat lain adanya gangguan dari enzim pada trabekula.

    Bila telah dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata dan papil saraf optik maka

    sebaiknya dilakukan pemeriksaan gonioskopi. Pemeriksaan ini diperlukan untuk

    mengetahui apakah glaukoma adalah glaukoma primer sudut terbuka atau sekunder.

    Gambaran gonioskopi pada glaukoma sudut terbuka primer memberikan susunan anatomi

    yang normal.

    Pada glaukoma sudut terbuka primer bila telah terjadi kerusakan sel saraf makaakan berakibat terbentuk skotoma (bercak hitam) disertai penurunan fungsi penglihatan

    dan lapangan pandangan. Glaukoma sudut tebuka primer merupakan penyakit kronis

    yang tidak dapat diobati. Hanya dapat diperlambat dengan pengobatan.

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Lensa kontak khusus (lensa gonioskopi) yang diletakkan pada kornea

    memungkinkan untuk melihat sudut irodokornea dengan slit lamp. Pada glaucoma sudut

    terbuka, striktur trabekula terlihat normal namun terjadi peningkatan tekanan ocular.

    Penyebab obstruksi aliran keluar antara lain:

    Penebalan lamella trabekula yang mengurangi ukuran pori Berkurangnya jumlah sel trabekula pembatas Peningkatan bahan ekstraselular pada jalinan trabekula.

    Suatu bentuk glukoma juga terjadi dimana terjadi kehilangan lapang pandang

    glaukomatosa dan cupping lempeng optik meski tekanan intra okular tidak meningkat

    (glaukoma tekanan normal atau rendah).

    Glaukoma sudut tertutup

    Keadaan ini timbul pada mata yang kecil (sering pada hipermetropia) dengan bilik mata

    anterior yang dangkal. Pada mata normal, titik kontak antara batas pupil dan lensa

    memiliki resistensi terhadap masuknya akueous kebilik mata anterior (blok pupil

    relatif). Pada glaukoma sudut tertutup, kadang sebagai respons tehadap dilatasi pupil,

    resistensi ini meningkat dan gradien tekanan menyebabkan iris melengkung kedepan

    sehingga menutup sudut drainase. Adhesi iris perifer ini disebut sebagai sinekia anterior

    perifer (peripheral anterior synechiae, PAS). Akueous tidak lagi dapat mengalir

    melalui jalinan trabekula dan tekanan ocular meningkat, biasanya mendadak.

    Glaukoma sekunder

    Pada glaukoma sekunder tekanan intracranial biasa meningkat karena tersumbatnya

    jalinan trabekula. Jalinan trabekula dapat tersumbat oleh :

    Darah (hifema), setelah trauma tumpul. Sel-sel radang (uveitis). Pigmen dari iris (sindrom disperse pigmen) Deposisi bahan yang dihasilkan oleh epitel lensa, iris, dan badan siliar pada

    jalinan trabekula (glakoma pseudoeksofalitif)

    Obat-obatan yang meningkatkan resistensi jaringan (glaukoma terinduksi steroid).

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Glaukoma sudut terbuka kronisEpidemiologi

    Glaukoma sudut terbuka kronis mengenai I dari 200 orang pada populasi diatas

    usia 40 tahun, mengenai laki-laki dan perempuan sama banyak. Prevalensi meningkat

    sesuai usia sampai hamper 10% pada populasi berusia lebih dari 80 tahun. Mungkin

    terdapat riwayat keluarga meski cara penurunan belum jelas.

    Genetika

    Keluarga derajat pertama (terdekat) pasien dengan glaukoma sudut terbuka kronis

    memiliki kemungkinan hingga 16% mengalami penyakit ini. Terdapat perkembangan

    pengetahuan mengenai satu bentuk penyakit ini yang timbul pada pasien muda, yaitu

    glaukoma sudut terbuka juvenile (timbul antara usia 3 hingga 35 tahun). Tidak ada

    kelainan yang tampak pada segmen anterior yang membedakannya dari glaukoma

    congenital. Gennya (GI CIA) telah diketahui terletak pada lengan panjang kromosom I.

    VII. PATOFISIOLOGI GLAUKOMAPeningkatan tekanan intraokular mendahului kelainan diskus optikus dan lapangan

    pandang selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Walaupun terdapat hubungan

    yang jelas antara besarnya tekanan intraokular dan keparahan penurunan penglihatan,

    efek yang ditimbulkan peningkatan tekanan pada nervus opticus sangat bervariasi antarindividu. Sebagian mata menoleransi peningkatan tekanan intraokular tanpa mengalami

    kelainan diskus atau lapangan pandang (hipertensi okular; lihat berikut); yang lain

    memperlihatkan kelainan-kelainan glaukomatosa dengan tekanan intraokular normal

    (glaukoma tekanan rendah; lihat berikut). Walaupun demikian, tekanan intraokular yang

    lebih tinggi berkaitan dengan kehilangan lapangan pandang yang lebih berat. Apabila

    pada pemeriksaan pertama ditemukan kehilangan lapangan pandang glaukomatosa,

    resiko perkembangan lebih lanjut akan jauh lebih besar. Karena merupakan satu-satunya

    faktor resiko yang dapat ditangani, tekanan intraokular tetap menjadi fokus terapi.

    Terdapat bukti kuat bahwa pengendalian tekanan intraokular memperlambat kerusakan

    diskus optikus dan kehilangan lapangan pandang. Pada setiap penurunan tekanan

    intraokular sebesar 1 mmHg, terdapat penurunan resiko progresivitas glaukoma kira-kira

    sebesar 10%.

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Mekanisme utama penurunan penglihatan pada glaukoma adalah apoptosis sel

    ganglion retina yang menyebabkan penipisan lapisan serat saraf dan lapisan inti dalam

    retina serta berkurangnya akson di nervus opticus. Diskus optikus menjadi atrofik,

    disertai pembesaran cawan optic.

    Patofisiologi peningkatan tekanan intraokular baik disebabkan oleh mekanisme

    sudut terbuka maupun yang tertutup akan dibahas sesuai dengan entitas penyakitnya.

    Efek peningkatan tekanan intraokular dipengaruhi oleh perjalanan waktu dan besar

    peningkatan tekanan intraokular. Pada glaukoma sudut tertutup akut, tekanan intraokular

    mencapai 60-80 mmHg, menimbulkan kerusakan iskemik akut pada iris yang disertai

    edema kornea dan kerusakan nervus optikus. Pada glaukoma sudut terbuka primer,

    tekanan intraokular biasanya tidak meningkat lebih dari 30 mmHg dan kerusakan sel

    ganglion terjadi setelah waktu yang lama, sering setelah beberapa tahun. Pada glaukoma

    tekanan normal, sel-sel ganglion retina mungkin rentan mengalami kerusakan akibat

    tekanan intraokular dalam kisaran normal, atau mekanisme kerusakannya yang utama

    mungkin iskemia caput nervi optici.

    Gambaran patologik utama pada glaukoma sudut terbuka primer adalah adanya

    proses degeneratif anyaman trabekular, termasuk pengendapan materi ekstrasel didalam

    anyaman dibawah lapisan endotel kanal Schlemm. Hal ini berbeda dari proses penuaan

    normal. Akibatnya adalah penurunan drainase aqueous humor yang menyebabkanpeningkatan tekanan intraokular.

    Glaukoma sudut terbuka onset juvenil (suatu glaukoma sudut terbuka primer

    familial dengan onset dini), sekitar 5% dari seluruh kasus glaukoma sudut terbuka

    familial, dan sekitar 3% kasus glaukoma sudut terbuka primer nonfamilial disebabkan

    oleh mutasi gen mycocilin pada kromosom 1.

    VIII. DIAGNOSISDiagnosis glaukoma sudut terbuka primer ditegakkan apabila ditemukan kelainan-

    kelainan glaukomatosa pada diskus optikus dan lapangan pandang yang disertai dengan

    peningkatan tekanan intraokular, sudut bilik mata depan terbuka dan tampak normal, dan

    tidak terdapat sebab lain yang menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. Sedikitnya

    sepertiga pasien glaukoma sudut terbuka primer memilki tekanan intraokular yang

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    normal sewaktu pertama kali diperiksa. Jadi, untuk menegakkan diagnosis mungkin

    diperlukan pemeriksaan tonometri berulang.

    Anamnesis

    Pada glaukoma sudut tertutup akut, terdapat peningkatan mendadak tekanan intra

    okuler dan mata terasa sangat nyeri serta fotofobia. Mata berair dan terjadi kehilangan

    penglihatan. Pasien secara sistemikmungkin terlihat sakit dan mengalami nausea serta

    nyeri abdomen, gejala yang membuat mereka pergi keinstalasi gawat darurat.

    Glaukoma sudut tertutup primer intermiten terjadi ketika serangan akut menghilang

    secara spontan. Pasien daoat mengeluhkan nyeri, mata kabur, dan melihat halo disekitar

    cahaya.Gejala glaukoma tergantung dari kecepatan peningkatan tekanan intraokular.

    Glaukoma sudut terbuka kronis dikaitkan dengan peningkatan perlahan tekanan dan

    ketiadaan gejala kecuali pasien kemudian menjadi sadar akan adanya defisit

    penglihatan berat. Banyak pasien terdiagnosis saat tanda glaukoma terdeteksi oleh ahli

    optometri.

    Pemeriksaan fisik

    Penilaian dugaan glaukoma memerlukan pemeriksaan slit lamp lengkap, yaitu :

    Mengukur tekanan okular dengan tonometer. Tekanan normal sebesar 15,5mmHg. Batasnya ditentukan sebagai 2 standar deviasi diatas dan dibawah rata-rata (11-21 mmHg). Pada glaukoma sudut terbuka kronis, tekanan ini biasanya

    sebesar 22-40 mmHg. Pada glaukoma sudut tertutup, tekanan meningkat hingga

    diatas 60 mmHg.

    Memeriksa sudut iridokornea dengan lensa genioskopi untuk mengkonfirmasiadanya sudut terbuka

    Menyingkirkan penyakit mata lainnya yang dapat menyebabkan glaukomasekunder.

    Memeriksa lempeng optic dan menentukan apakah mengalami cuppingpatologis.Cuppingpatologis merupakan cirri normal lempeng optic.

    Pada pemeriksaan mata, tajam penglihatan berkurang, mata melihat merah,kornea berawan, dan pupil oval, terfiksasi, dan terdilatasi.

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Penyakit ini biasanya terdapat pada penderita berusia lebih dari 40 tahun. Mata terasa

    sangat sakit. Rasa sakit ini mengenai sekitar mata dan daerah belakang kepala bagian

    mata yang mendapat serangan glaukoma akut. Akibat rasa sakit yang berat terdapat

    gejala gastrointestinal berupa mual dan muntah yang kadang-kadang dapat mengaburkan

    gejala glukoma akut kongestif.

    Tajam penglihatan sangat menurun. Terdapat halo atau penalngui disekitar lampu yang dilihat. Konjungtiva bulbi kemotik atau edem injeksi siliar. Edema kornea berat sehingga kornea terlihat keruh. Bilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang positif, akibat

    timbulnya reaksi radang uvea.

    Pupil lebar dengan reaksi terhadap sinar yang lambat. Pemeriksaan funduskopi sukar dilakukan karena terdapat kekeruhan media

    penglihatan. Terdapat tekanan bola mata yang sangat tinggi. Gejala spesifik seperti diatas tidak selalu terlihat pada glaukoma akut kongestif. Tekanan bola mata antara dua serangan dapatnormal sama sekali. Biasanya serangan akut ini diprovokasi dengan melebarnya pupil atau bila

    penderita di tempat yang gelap.

    Serangan dapat mengenai kedua mata pada satu saat. Biasanya bila tidak terdapatserangan pada kedua mata, maka mata yang lain mendapat serangan sesudah 2-5

    tahun kemudian. Bila serangan sudah berulang kali atau serangan terlalu lama

    maka akan terjadi perlengketan antara pangkal iris dan kornea atau goniosinekia.

    Gejala dan tanda

    Glaukoma sudut terbuka kronis

    Tidak bergejala Peningkatan tekanan intraocular Defek lapang pandang Lempeng optik mengalami cupping

    IX. PEMERIKSAAN SKRINING UNTUK GLAUKOMAMasalah utama dalam mendeteksi glaukoma sudut terbuka primer adalah tidak

    adanya gejala sampai penyakit relatif lanjut. Sewaktu pasien pertama kali menyadari

    adanya kehilangan lapangan pandang, biasanya telah terjadi kerusakan nervus optikus

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    yang bermakna. Terapi harus diberikan pada tahap dini penyakit agar berhasil; hal ini

    bergantung pada program skrining aktif. Sayangnya, program-program skrining

    glaukoma sering terhambat oleh ketidakandalan pemeriksaan tekanan intraokular tunggal

    dalam mendeteksi glaukoma sudut terbuka primer dan kompleksitas kelainan diskus

    optikus atau lapangan pandang. Untuk diagnosis dini saat ini, sebagian besar masih

    mengandalkan pemeriksaan oftalmologik yang teratur pada kerabat langsung individu-

    individu yang menderita glaukoma.

    X. PENILAIAN GLAUKOMA SECARA KLINISA.TONOMETRI

    Tonometri adalah pengukuran tekanan intraokular. Instrumen yang paling luas

    digunakan adalah tonometer aplanasi Goldmann, yang didekatkan ke slitlamp dan

    mengukur gaya yang diperlukan untuk meratakan daerah kornea tertentu. Ketebalan

    kornea berpengaruh terhadap keakuratan pengukuran. Tekanan intraokular mata yang

    korneanya tebal, akan ditaksir terlalu tinggi; yang korneanya tipis, ditaksir terlalu rendah.

    Kesulitan ini dapat diatasi dengan tonometer kontur dinamik Pascal. Tonometer-

    tonometer aplanasi lainnya, yaitu tonometer Perkins dan TonoPen, keduanya portable;

    pneumatotonometer, yang dapat digunakan walaupun terdapat lensa kontak lunak di

    permukaan kornea yang ireguler. Tonometer Schiotz adalah tonometer portable;

    tonometer ini mengukur indentasi kornea yang ditimbulkan oleh beban yang diketahui

    sebelumnya.

    Rentang tekanan intraokular normal adalah 10-21 mmHg. Penyebaran didasarkan

    pada distribusi Gauss, tetapi dengan kurva miring ke kanan. Pada usia lanjut, rerata

    tekanan intraokularnya lebih tinggi sehingga batas atasnya adalah 24 mmHg. Pada

    glaukoma sudut terbuka primer, 32-50% individu yang terkena akan memperlihatkan

    tekanan intraokular yang normal saat pertama kali diperiksa. Sebaliknya, peningkatan

    tekanan intraokular semata tidak selalu diartikan bahwa pasien mengidap glaukoma sudut

    terbuka primer; untuk menegakkan diagnosis diperlukan bukti-bukti lain seperti adanya

    diskus optikus glaukomatosa atau kelainan lapangan pandang. Apabila tekanan

    intraokular terus menerus meninggi sementara diskus optikus dan lapangan pandang

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    normal (hipertensi ocular), pasien dapat diobservasi secara berkala sebagai tersangka

    glaukoma.

    B.GENIOSKOPISudut bilik mata depan dibentuk oleh pertemuan kornea perifer dengan iris, yang

    diantaranya terdapat anyaman trabekular. Konfigurasi sudut ini yakni lebar (terbuka),

    sempit, atau tertutup member dampak penting pada aliran keluar aqueous humor. Lebar

    sudut bilik mata depan dapat diperkirakan dengan pencahayaan oblik bilik mata depan,

    menggunakan sebuah senter atau dengan pengamatan kedalaman bilik mata depan perifer

    menggunakan slitlamp. Akan tetapi, sudut bilik mata depan sebaiknya ditentukan dengan

    genioskopi, yang memungkinkan visualisasi langsung struktur-struktur sudut. Apabila

    keseluruhan anyaman trabekular, taji sclera, dan processus iris dapat terlihat, sudut

    dinyatakan terbuka. Apabila hanya garis Schwalbe atau sebagian kecil dari anyaman

    trabekular yang dapat terlihat, sudut dinyatakan sempit. Apabila garis Schwalbe tidak

    terlihat, sudut dinyatakan tertutup.

    Mata myopia yang besar memiliki sudut lebar, dan mata hiperopia kecil memilki

    sudut sempit. Pembesaran lensa seiring dengan usia mempersempit sudut ini dan

    berperan pada beberapa kasus glaukoma sudut tertutup.

    C.PENILAIAN DISKUS OPTIKUSDiskus optikus normal memilki cekungan di bagian tengahnya (depresi sentral)

    cawan fisiologik yang ukurannya tergantung pada jumlah relative serat penyusun nervus

    opticus terhadap ukuran luban sclera yang harus dilewati oleh serat-serat tersebut. Pada

    mata hiperopia, lubang skleranya kecil sehingga cawan optic juga keci; pada mata

    myopia hal yang sebaliknya terjadi. Atrofi optikus akibat glaukoma menimbulkan

    kelainan-kelainan diskus khas yang terutama ditandai oleh berkurangnya susbtansi diskusyang terdeteksi sebagai pembesaran cawan diskus optikus disertai dengan pemucatan

    diskus di daerah cawan. Bentuk-bentuk lain atrofi optikus menyebabkan pemucatan luas

    tanpa peningkatan pencekungan diskus optikus.

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Pada glaukoma, mungkin terdapat pembesaran konsentrik cawan optic atau

    pencekungan (cupping) superior dan inferior dan disertai pembentukan taktik (notching)

    fokal di tepi diskus optikus. Kedalaman cawan optik juga meningkat karena lamina

    kribrosa tergeser ke belakang. Seiring dengan pembentukan cekungan, pembuluh retina

    di diskus tergeser ke arah hidung. Hasil akhir proses pencekungan pada glaukoma adalah

    apa yang disebut sebagai cekungan bean-pot (periuk), yang tidak memperlihatkan

    jaringan saraf dibagian tepinya.

    Rasio cawan diskus adalah cara yang berguna untuk mencatat ukuran diskus

    optikus pada pasien glaukoma. Besaran tersebut adalah perbandingan antara ukuran

    cawan optik terhadap diameter diskus, misalnya cawan kecil rasionya 0,1 dan cawan

    besar -0,9. Apabila terdapat kehilangan lapangan pandang atau peningkatan tekanan

    intraokular, rasio cawan diskus lebih dari 0,5 atau terdapat asimetri yang bermakna antara

    kedua mata sangat diindikasikan adanya atrofi glaukomatosa.

    Penilaian klinis diskus optikus dapat dilakukan dengan oftalmoskopi langsung

    atau dengan pemeriksaan menggunakan lensa 78 dioptri atau lensa kontak kornea khusus

    yang memberi gambaran tiga dimensi.

    Bukti klinis lain adanya kerusakan neuron pada glaukoma adalah atrofi lapisan

    serat saraf retina, yang mendahului timbulnya kelianan diskus optikus. Kerusakan ini

    dapat terdeteksi dengan oftalmoskopi atau foto fundus, keduanya dilengkapi dengan

    cahaya bebas merah, optical coherence tomography laser polarimetri, atau scanning

    laser tomography.

    D.PEMERIKSAAN LAPANGAN PANDANGPemeriksaan lapangan pandang secara teratur berperan penting dalam diagnosis

    dan tindak lanjut glaukoma. Penurunan lapangan pandang akibat glaukoma itu sendiritidak spesifik karena gangguan ini terjadi akibat defek berkas serat saraf yang dapat

    dijumpai pada semua penyakit nervus opticus; namun, pola kelainan lapangan pandang,

    sifat progresivitas, dan hubungannya dengan kelainan-kelaianan diskus optikus

    merupakan cirri penyakit ini.

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Gangguan lapangan pandang akibat glaukoma terutama mengenai 30 derajat

    lapangan pandang bagian sentral. Perubahan paling dini adalah semakin nyatanya bintik

    buta. Perluasan kontiniyu ke lapangan pandang daerah Bjerrum 15 derajat dari fiksasi

    membentuk skotoma Bjerrum, kemudian skotoma arkuata. Daerah-daerah penurunan

    lapangan pandang yang lebih parah didalam daerah Bjerrum dikenal sebagai skotoma

    Seidel. Skotoma arkuata ganda diatas dan dibawah meridian horizontal sering disertai

    oleh nasal step (Roenne) karena perbedaan ukuran kedua defek arkuata tersebut.

    Pengecilan lapangan pandang perifer cenderung berawal di perifer nasal sebagai

    konstriksi isopler. Selanjutnya, mungkin terdapat hubungan ke defek arkuata,

    menimbulkan breakthroughperifer. Lapangan pandang perifer temporal dan 5-10 derajat

    sentral baru terpengaruh pada stadium lanjut penyakit. Ketajaman penglihatan sentral

    bukan merupakan petunjuk perkembangan penyakit yang dapat diandalkan. Pada stadium

    akhir penyakit, ketajaman penglihatan sentral mungkin normal tetapi hanya 5 derajat

    lapangan pandang di tiap-tiap mata. Pada glaukoma lanjut, pasien mungkin memiliki

    ketajaman penglihatan 20/20 tetapi secara legal buta.

    Berbagai cara untuk memeriksa lapangan pandang pada glaukoma adalah

    automated perimeter (misalnya Humphrey, Ociopus, atau Henson), perimeter Goldmann,

    Friedmann field analyzer, dan layar tangent. Conventional automated perimetry, paling

    sering menggunakan perimeter Humphrey, dengan stimulus putih pada latar belakang

    putih (perimetri white on white). Defek lapangan pandang tidak terdeteksi sampai kira-

    kira terdapat kerusakan ganglion retina sebanyak 40%. Berbagai penyempurnaan untuk

    mendeteksi kelainan lapangan pandang dini diantaranya adalah perimetri blue on yellow,

    juga dikenal sebagaishort wavelength automated perimetry (SWAP),frequency doubling

    perimetry (FDP), dan high pass resolution perimetry.XI. TERAPI PADA PENINGKATAN TEKANAN INTRAOKULAR

    Terapi bertujuan untuk mengurangi tekanan intraocular. Tingkat penurunan

    tekanan bervariasi diantara pasien, dan tingkat penurunan ini harus meminimalkan

    hilangnya penglihatan glaukomatosa lebih lanjut. Hal ini membutuhkan pengawasan teliti

    diklinik rawat jalan. Terdapat tiga modalitas terapi :

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Apabila terdapat kelainan diskus optikus atau penurunan lapangan pandang yang

    luas, dianjurkan untuk menurunkan tekanan intraokular sesegera mungkin, sebaiknya

    hingga kurang dari 15 mmHg. Pada pasien yang baru dicurigai mengalami kelainan

    diskus opticus atau lapangan pandang, mungkin dibutuhkan terapi yang tidak terlalu

    agresif. Pada semua kasus, harus dipertimbangkan antara kenyamanan terapi dan

    komplikasi yang mungkin timbul. Banyak pasien glaukoma berusia lanjut serta lemah

    dan kemungkinan tidak dapat menoleransi terapi yang agresif. Dalam upaya memperoleh

    perspektif mengenai perlu tidaknya terapi, mungkin diperlukan suatu periode pengamatan

    tanpa terapi untuk menentukan kecepatan perburukan kelainan diskus optikus dan

    lapangan pandang. Tidaklah dibenarkan bagi pasien berusia lanjut untuk menerima

    berbagai terapi agresif sementara kemungkinan timbulnya penurunan lapangan pandang

    yang bermakna selama sisa hidup mereka kecil.

    1)TERAPI MEDISPada glaukoma sudut terbuka kronis, penyekat (bloker) beta adrenergic topical biasanya

    merupakan obat lini pertama (meski beberapa obat-obatan baru telah melamauinya,

    menawarkan penggunaan dosis yang lebih nyaman dan efek samping lebih sedikit,

    misalnya analog prostaglandin) obat-obatan ini bekerja dengan mengurangi produksi

    akueous. Penyekat-beta, yang memiliki lebih sedikit efek samping sistemik telah tesedianamun harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit sauran nafas,

    terutama asma, yang dapat mengalami eksaserbasi bahkan dengan dosis kecil penyekat

    beta ang diserap secara sistemik. Jika tekanan intraocular tetap tinggi. Pilihan

    penggunaan obat antara lain :

    Menambahkan teraoi medis tambahan ; Terapi laser; Prosedur drainase bedah.

    a)Supresi Pembentukan Aqueous HumorPenyekat adrenergic beta dapat digunakan tersendiri atau dikombinasi dengan

    obat lain. Larutan timolol maleat 0,25% dan 0,5%, betaxolol 0,25% dan 0,5%,

    levobunolol 0,25% dan 0,5% , metipranolol 0,3%, serta carteolol 1% dua kali sehari

    dan gel timolol maleat 0,1%, 0,25%, dan 0,5% sekali setiap pagi adalah preparat-

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    preparat yang tersedia saat ini. Kontraindikasi utama pemakaian obat-obat ini adalah

    penyakit obstruksi jalan napas kronik terutama asma dan defek hantaran jantung.

    Betaxolol, dengan selektivitas yang relatif tinggi terhadap receptor 1 lebih jarang

    menimbulkan efek samping respiratorik, tetapi obat ini juga kurang efektif dalam

    menurunkan tekanan intraokular. Depresi, kebingungan, dan fatigue dapat timbul pada

    pemakaian obat penyekat beta topikal. Frekuensi timbulnya efek sistemik dan

    tersedianya obat-obat lain telah menurunkan popularitas obat penyekat adrenergik

    beta.

    Apraclonidine (larutan 0,5% tiga kali sehari dan 1% sebelum dan sesudah terapi

    laser) adalah suatu agonis adrenergik-2 menurunkan pembentukan aqueous humor

    tanpa menimbulkan efek pada aliran keluar. Ini terutama berguna untuk mencegah

    peningkatan intraokular pascaterapi laser segmen anterior dan dapat diberikan sebagai

    terapi jangka pendek pada kasus-kasus yang sukar disembuhkan. Obat ini tidak sesuai

    untuk terapi jangka panjang karena bersifat takifilaksis (hilangnya efek terapi dengan

    berjalannya waktu) dan tingginya insidens reaksi alergi. Epinephrine dan dipivefrin

    memilki sejumlah efek dalam pembentukan aqueous humor, tetapi belakangan ini

    jarang digunakan.

    Brimonidine (larutan 0,2% dua kali sehari) adalah suatu agonis adrenergik- yangterutama menghambat pembentukan aqueous humor dan juga meningkatkan

    pengaliran aqueous humor keluar. Obat ini dapat digunakan sebagai lini pertama atau

    sebagai tambahan, tetapi reaksi alergi sering ditemukan.

    Dorzolamide hydrochloride larutan 2% dan brinzolamide 1% (dua atau tiga kali

    sehari) adalah penghambat anhidrase karbonat topikal yang terutama efektif bila

    diberikan sebagai tambahan, walaupun tidak seefektif penghambat anhidrase karbonat

    sistemik. Efek samping utama adalah rasa pahit sementara dan blefarokonjungtivitisalergi. Dorzolamide juga tersedia bersama timolol dalam larutan yang sama.

    Penghambat anhidrase karbonat sistemik acetazolamide adalah yang paling

    banyak digunakan, tetapi terdapat alternatif, yaitu dichlorphenamide dan

    methazolamide digunakan pada glaukoma kronik bila terapi topikal kurang

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    memuaskan serta pada glaukoma akut dengan tekanan intraokular yang sangat tinggi

    dan perlu segera dikontrol. Obat-obat ini mampu menekan pembentukan aqueous

    humor sebanyak 40-60%. Acetazolamide dapat diberikan per oral dalam dosis 125-

    250mg sampai empat kali sehari atau sebagai Diamox Sequels 500mg sekali atau dua

    kali sehari, atau dapat diberikan secara intravena (500mg). Penghambat anhidrase

    karbonat menimbulkan efek samping sistemik mayor yang membatasi kegunaannya

    untuk terapi jangka panjang.

    Obat-obat hiperosmotik mempengaruhi pembentukan aqueous humor serta

    menyebabkan dehidrasi korpus vitreum.

    b)Fasilitasi Aliran Keluar Aqueous HumorAnalog prostaglandin larutan bimatoprost 0,003%, latanoprost 0,005%, dan

    travoprost 0,004%, masing-masing sekali setiap malam, dan larutan unoprostone

    0,15% dua kali sehari meningkatkan aliran keluar aqueous humor melalui uveosklera.

    Analog prostaglandin merupakan obat-obat lini pertama atau tambahan yang efektif.

    Dibanyak negara selain Amerika Serikat, latanoprost tersedia dalam bentuk larutan

    kombinasi bersama timolo untuk digunakan satu kali setiap pagi. Semua analog

    prostaglandin dapat menimbulkan hiperemia konjungtiva, hiperpigmentasi kulit

    periorbita, pertumbuhan bulu mata dan penggelapan iris yang permanen (terutama iris

    hijau-cokelat dan kuning-cokelat). Obat-obat ini juga seing dikaitkan dengan

    reaktivasi uveitis dan keratitis herpes walaupun jarang serta dapat menyebabkan

    oedema makula pada individu dengan faktor predisposisi.

    Obat parasimpatomimetik meningkatkan aliran keluar aqueous humor dengan

    bekerja pada anyaman trabekular melalui kontraksi otot siliaris. Pilocarpine jarang

    digunakan sejak ditemukannya analog prostaglandin, tetapi dapat bermanfaat pada

    sejumlah pasien. Obat ini diberikan dalam bentuk larutan 0,5-6% yang diteteskan

    hingga empat tetes kali sehari atau bentuk gel 4% yang diberikan sebelum tidur.

    Carbachol 0,75-3% adalah kolinergik alternatif. Obat-obat parasimpatomimetik

    menimbulkan miosis disertai penglihatan suram, terutama pada pasien katarak, dan

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    spasme akomodatif yang mungkin mengganggu pada psien usia muda. Ablasio retina

    adalah kejadian yang jarang namun serius.

    Epinephrine 0,25-2% diteteskan sekali atau dua kali sehari, meningkatkan aliran

    keluar aqueous humor dan sedikit banyak disertai penurunan pembentukan aqueous

    humor. Terdapat sejumlah efek samping okular eksternal, termasuk reflex vasodilatasi

    konjungtiva, endapan adrenokrom, konjungtivitis folikular dan reaksi alergi.

    Dipivefrin adalah suatu prodrug epinefrin yang dimetabolisme secara intraokular

    menjadi bentuk aktifnya. Baik epinefrin maupun dipivefrin tidak boleh digunakan

    untuk mata dengan sudut bilik mata depan yang sempit. Kedua obat tersebut

    menimbulkan efek samping pada hasil bedah drainase glaukoma sesudahnya.

    c)Penurunan Volume VitreusObat-obat hiperosmotik mengubah darah menjadi hipertonik sehingga air tertarik

    keluar dari vitreus dan menyebabkan penciutan dari vitreus. Selain itu, juga terjadi

    penurunan produksi aqueous humor. Penurunan volume vitreus bermanfaat dalam

    pengobatan glaukoma sudut tertutup akut dan glaukoma maligna yang menyebabkan

    pergeseran lensa kristalina ke anterior (disebabkan oleh perubahan volume vitreus atau

    koroid) dan memnimbulkan penutupan (glaukoma sudut tertutup sekunder).

    Glycerin (Glycerol) oral, 1ml/kgbb dalam suatu larutan 50% dingin dicampurkan

    jus lemon adalah obat yang paling sering digunakan tetapi harus hati-hati bila

    digunakan pada pengidap diabetes. Pilihan lain adalah isosorbide oral dan urea

    intravena atau manitol intravena.

    d)Miotik, Midriatik, dan SikloplegikKonstriksi pupil sangat penting dalaam penatalaksanaan glaukoma sudut tertutup

    akut primer dan pendesakan sudut pada iris plateau. Dilatasi pupil penting dalam

    pengobatan penutupan sudut akibat iris bombey karena sinekia posterior. Apabila

    penutupan sudut disebabkan oleh pergeseran lensa ke anterior digunakan

    sikolpegik(scyclopentolate dan atropin) untuk merelaksasi otot siliaris sehingga

    apparatus zonnular menjadi kencang dalam upaya menarik lensa ke belakang.

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Terapi Glaukoma

    Obat topikal Kerja efek samping

    Penyekat beta

    (timolol, karteolol,

    levobunolol, metipranolol,

    selektif-betaksolol)

    Parasimpatomimetik

    (pilokarpin)

    Simpatomimetik

    (adrenalin,dipiveprin)

    Agonist alfa-2

    (apraklonidin, brimonidin)

    Penghambat anhidrase

    karbonat (dorzolamid,

    brinzolamid)

    Analog prostaglandin

    (latanopros, travapros,

    bimatopros,unuproston)

    Obat sistemik

    Penghambat anhidrase

    karbonat (asetazolamid)

    Menurunkan sekresi

    Meningkatkan aliran keluar

    Meningkatkan aliran keluar

    Menurunkan sekresi

    Meningkatkan aliran keluar

    melalui jalut uveosklera

    Menurunkan sekresi

    Meningkatkan aliran keluar

    melalui jalur uveosklera

    Menurunkan sekresi

    Eksaserbasi asma, dan penyakitsaluran nafas kronis

    Hipotensi, bradikardi

    Penglihatan kabur pada pasien

    muda dan katarak awalnya sakit

    kepala karena spasme siliar

    Mata merah

    Sakit kepala

    Mata merah

    Lelah, rasa kantuk

    Rasa sikit

    Rasa tidak enak

    Sakit kepala

    Meningkatkan pigmentasi iris dan

    kulit periokular

    Bulu mata bertambah panjang dangelap, hiperemia konjungtiva

    Jarang terjadi edema makular,

    uveitis

    Rasa kesemutan pada ekstremitas

    Depresi, rasa kantuk

    Batu ginjalSindrom stevens jhonson

    2)TERAPI BEDAH DAN LASERa)Iridoplasti, Iridektomi dan Iridotomi Perifer

    Blokade pupil pada glaukoma sudut tertutup paling baik diatasi dengan

    membentuk saluran langsung antara bilik mata depan dan belakang sehingga tidak ada

    perbedaan tekanan diantara keduanya. Iridotomi Perifer paling baik dilakukan dengan

    laser YAG: neodymium walaupun laser argon mungkin diperlukan pada iris berwarna

    gelap. Tindakan bedah iridektomi perifer dilakukan bila iridotomi laser YAG tidak

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    efektif. Iridotomi laser YAG menjadi suatu tindakan pencegahan bila dikerjakan pada

    sudut sempit sebelum serangan penutupan sudut.

    Pada beberapa kasus pnutupan sudut yang tekana intraokular tidak mungkin

    dikendalikan dengan obat atau tidak dapat dilakukan iridotomi laser YAG, dapat

    dikerjakan iridoplasti perifer laser argon (ALPI). Suatu cincin yang membakar iris

    perifer menyebabkan kontraksi stroma iris dan secara mekanis menarik sudut bilik

    mata depan hingga terbuka. Terdapat resiko terjadinya sinekia anterior perifer sebesar

    30% dan peningkatan tekanan intraokular secara kronik, tetapi ini mencerminkan

    sulitnya kasus yang ditangani.

    b)Trabekuloplasti LaserPenggunaan laser (biasanya argon) untuk menimbulkan bakaran melalui lensa

    gonio ke anyaman trabekular akan memudahkan aliran keluar aqueous humor; ini

    terjadi karena efek yang dihasilkan pada anyaman trabekular dan kanal Schelmm, atau

    adanya suatu proses selular yang meningkatkan fungsi anyaman trabekular. Teknik ini

    dapat diterapkan pada beragam bentuk glaukoma sudut terbuka dan hasilnya bervariasi

    tergantung pada penyebab yang mendasari. Penurunan tekanan biasanya

    memungkinkan penguranagn terapi medis dan penundaan tindakan bedah glaukoma.

    Pengobatan dapat diulang. Trabekuloplasti Laser dapat digunakan dapalam terapi awal

    glaokoma sudut terbuka primer. Pada sebagian besar kasus, tekanan intraokular

    perlahan-lahan akan kembali ke tingkat pra terapi dalam 2-5 tahun. Hasil tindakan

    bedah drainase glaukoma berikutnya dapat dipengaruhi tanpa disengaja.

    Trabekuloplasti laser melibatkan penempatan serangkaian pembakaran laser (

    lebar 50 Mm) pada jalinan trabekular, untuk memperbaiki aliran keluar akueos. Pada

    awalnya terapi ini efektif namun tekanan intra okuler secara perlahan kembali

    meningkat. Diinggris, terdapat peningkatan kecenderungan untuk melakukan

    pembedahan drainase dini.

    c)Bedah Drainase Glaukoma

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    Meningkatnya efektifitas terapi medis dan laser telah menurunkan kebutuhan

    akan bedah drainase glaukoma, tetapi tindakan bedah mampu mengahsilkan

    penurunan tekanan intraokular yang lebih berarti.

    Trabekulektomi adalah prosedur yang paling sering digunakan untuk memintas

    saluran-saluran drainase normal sehingga membentuk akses langsung aqueous humor

    dari bilik mata depan ke jaraingan subkonjungtiva dan orbita. Komplikasi yang utama

    adalah fibrosis jaringan episklera, yang menyebabkan penutupan jalur drainase baru

    tersebut. Hal ini lebih mudah terjadi pada pasien berusia muda, berkulit hitam, pasien

    glaukoma akibat uveitis dan pasien yang pernah menjalani bedah drainase glaukoma

    atau tindakan bedah lain yang melibatkan jaringan episklera. Terapi adjuvant pra-

    dan pasca operasi dengan anti metabolik, seperti 5-fluorouracil dan mitomycin

    memperkecil resiko kegagalan bleb dan dikaitkan dengan kontrol tekanan intraokular

    yang baik. Akan tetapi terapi ini dapat menimbulkan komplikasi yang berkaitan

    dengan bleb misalnya rasa tidak nyaman terus menerus pada mata, infeksi bleb atau

    makulopati akibat hipotonik okular persisten. Trabekulektomi mempercepat

    pembentukan katarak secara nyata.

    Penanaman selang silikon untuk membentuk saluran keluar permanen bagi

    aqueous humor adalah tindakan alternatif untuk mata yang tampaknya tidak beresponsterhadap trabekulektomi. Ini meliputi mata dengan glaukoma sekunder terutama

    glaukoma neovaskular dan glaukoma pascabedah tandur kornea.

    Viskokanalostomi dan sklerektomi dalam dengan implan kolagen menghindarkan

    dilakukannya insisi ketebalan penuh (full-thickness) ke dalam mata. Penurunan

    tekanan intraokular yang dihasilkan tidak sebaik trabekulektomi, tetapi komplikasi

    yang timbul mungkin lebih sedikit. Secara teknis, tindakan ini sulit dikerjakan.

    Geniotomi dan trabekulotomi adalah teknik-teknik yang bermanfaat untuk

    mengobati glaukoma kongenital primer, yang tampaknya terdapat sumbatan drainase

    aqueous humor di bagian dalam anyaman trabekular.

    Pembedahan drainase (trabekulektomi) dilakukan dengan membuat fistula

    diantara bilik anterior dan ruang subkonjungtiva. Operasi ini biasanya efektif dalam

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    menurunkan tekanan intra okuler secara bermakna. Telah banyak dilakukan secara dini

    sebagai terapi glaukoma.

    Tindakan pembedahan dilakukan bila :

    - Tekanan mata sudah terkontrol baik- Mata tidak dalam keadaan meradang, jadi sudah tenang seluruhnya- Persiapan untuk pembedahan sudah cukup

    Komplikasi pembedahan antara lain :

    Penyempitan bilik anterior pada masa pascaoperasi dini yang beresikomerusak lensa dan kornea ;

    Infeksi intra okuler; Kemngkinan percepatan perkembangan katarak; Kegagalan mengurangi tekanan intra okuler yang adekuat

    Bukti-bukti menunjukkan bahwa beberapa pengobatan topikal, terutama obat

    simpatomimetik dapat meningkatkan pembentukan parut konjungtiva dan menurunkan

    kemungkinan keberhasilan pembedahan bila saluran drainase yang baru mengalami parut

    dan menjadi nonfungsional. Pada pasien ang sangat rentan terhadap pembentukan parut,

    obat antimetabolit (5-fluorourasil dan mitomisin) dapat digunakan pada saat pembedahan

    untuk mencegah fibrosis.

    Penelitian terbaru telah menguji manfaat memotifikasi operasi trabekulektomi dengan

    mengangkat sclera dibawah flap sclera namun tidak membuat fistula kedalam bilik

    anterior (sklerotomi dalam, viskokanalostomi) manfaat jangka panjang dari prosedur ini

    masih diteliti.

    d)Tindakan SiklodestruktifKegagalan terapi medis dan bedah pada glaukoma lanjut dapat menjadi alasan

    untuk mempertimbangkan tindakan destruksi corpus ciliare dengan laser atau

    pembedahan untuk mengontrol tekanan intraokular. Krioterapi, diatermi, terapi laser

    YAG neodymium thermal mode, atau laser dioda dapat digunakan untuk

  • 5/22/2018 Manajemen Dan Penatalaksanaan Glaukoma Sudut Terbuka

    menghancurkan corpus ciliare. Terapi biasanya diberikan dari luar melalui sklera, tetap

    telah tersedia sistem aplikasi laser endoskopi.

    XII. PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSISTujuan terapi glaukoma adalah menghentikan kecepatan kerusakan visual.

    Mungkin pengontrolan tekanan intra okular saja bukan merupakan satu-satunya faktor

    yang harus dilaksanakan dalam tatalaksana glaukoma. Kemungkinan peran iskemia saraf

    optic telah didiskusikan namun belum ada terapi untuk hal tersebut. Maka penurunan

    tekanan intra okular sampai saat ini merupakan terapi utama. Beberapa pasien masih akan

    tetap mengalami kehilangan penglihatan meski terdapat penurunan tekanan yang

    bermakna. Namun penurunan tekanan intra okular dengan cepat bahkan ketika tidak

    mencegah berlanjutnya kehilangan penglihatan tampaknya menurunkan laju progresifitas

    secara bermakna. Jika diagnosis terlambat ditegakkan, bahkan ketika telah terjadi

    kerusakan penglihatan bermakna, mata kemungkinan besar mengalami kebutaan meski

    diberikan terapi.

    Jika tekanan intra okular tetap terkontrol setelah terapi akut glaukoma sudut

    tertutup, maka kecil kemungkinannya terjadi kerusakan penglihatan progresif. Hal sama

    berlaku pula untuk glaukoma sekunder jika terapi penyebab dasar menghasilkan

    penurunan tekanan intra okular kekisaran normal.

    Tanpa pengobatan, glaukoma sudut terbuka dapat berkembang secara perlahan

    hingga akhirnya menimbulkan kebutaan total. Apabila obat tetes antiglaukoma dapat

    mengontrol tekanan intraokular mata yang belum mengalami kerusakan glaukomatosa

    luas, prognosisnya akan baik (walaupun penurunan lapangan pandang dapat terus

    berlanjut pada tekanan intraokular yang telah normal). Apabila proses penyakit terdeteksi

    secara dini, sebagian besar pasien glaukoma dapat ditangani dengan baik secara medis.

    Trabekulektomi merupakan pilihan yang baik bagi pasien yang mengalami perburukan

    meskipun telah menjalani terapi medis.