Penatalaksanaan Glaukoma

23
Ilmi nur hidayati Coass mata RST dr. Soedjono Magelang

description

jhbh

Transcript of Penatalaksanaan Glaukoma

Page 1: Penatalaksanaan Glaukoma

Ilmi nur hidayati Coass mata RST dr. Soedjono Magelang

Page 2: Penatalaksanaan Glaukoma

Sasaran utama pengobatan glaukoma adalah untuk menurunkan tekanan intraokuler sehingga dapat mencegah terjadinya penurunan lapangan pandang yang berujung pada kebutaan dengan cara mengontrol tekanan intraokuler supaya berada dalam batasan normal.

Penatalaksanaan glaukoma terdiri dari tiga macam, yaitu – Medikamentosa, – Pembedahan dan – Laser

Page 3: Penatalaksanaan Glaukoma

Medikamentosa

Berdasarkan tujuan farmakoterapinya, obat anti glaukoma dibedakan menjadi : Untuk Supresi Produksi Cairan Aquos, Meningkatkan Aliran Keluar Cairan

Aquos, Menurunkan Volume corpus Vitreum.

Page 4: Penatalaksanaan Glaukoma

Supresi produksi cairan aquos–Antagonis adrenergik ß –Agonis adrenergik α– Inhibitor karbonik anhidrase (CAI)

Page 5: Penatalaksanaan Glaukoma

Meningkatkan aliran keluar cairan aquos

Parasimpatomimetik• Obat yang digunakan merupakan golongan

agonis kolinergik. • Bekerja pada anyaman trabekular dengan

meningkatkan kontraksi otot siliaris sehingga pupil mengalami miosis.

• Penatalaksanaan glaukoma sudut tertutup. • Efek samping: diare, kram perut,

hipersalivasi, enuresis dan bisa juga reaksi alergi.

Page 6: Penatalaksanaan Glaukoma

Obat-obat hiperosmotik,•Seperti gliserin, menyebabkan darah menjadi hipertonik sehingga air tertarik keluar dari corpus vitreum dan terjadi penciutan corpus vitreum. •Efek samping: sakit pinggang, sakit kepala, gangguan mental. Pada pasien DM, obat ini bisa menyebabkan hiperglikemia atau bahkan ketoasidosis.

Menurunkan Volume corpus Vitreum

Page 7: Penatalaksanaan Glaukoma

Obat yang biasa dipakai untuk glaukoma sudut tertutup adalah:•Parasimpatomimetik: pilokarpin 2-4%, setiap menit 1 tetes selama 5 menit. Kemudian diteruskan setiap jam. •Inhibitor karbonik anhidrase: asetazolamid 250 mg, 2 tablet. Kemudian disusul dengan 1 tablet tiap 4 jam.•Hiperosmotik: gliserin 50%, 1-1,5 gr/kg yang diberikan per oral.

Dengan pengobatan seperti di atas, tekanan dapat turun sampai di bawah 25 mmHg dalam waktu 24 jam. Bila tekanan intraokuler sudah turun, operasi harus dilakukan dalam 2-4 hari kemudian.

Page 8: Penatalaksanaan Glaukoma

Obat yang bisa dipakai untuk glaukoma sudut terbuka adalah :•Parasimpatomimetik: pilokarpin 2-4%, 1 tetes, 3-6 kali sehari atau eserin 0,25-0,5%, 1 tetes, 3-6 kali sehari •Agonis-α: epinefrin 0,5-2%, 1 tetes, 2 kali sehari•ß-blocker: timolol maleat 0,25-0,5%, 1 tetes, 1-2 kali sehari •Inhibitor karbonik anhidrase: asetazolamid 250 mg, 1 tablet, 4 kali sehari

Page 9: Penatalaksanaan Glaukoma

Tindakan pembedahan

Pembedahan ditujukan untuk memperlancar aliran keluar cairan aquos di dalam sistem drainase atau sistem filtrasi sehingga prosedur ini disebut teknik filtrasi.

Pembedahan dapat menurunkan tekanan intraokuler jika dengan medikamentosa tidak berhasil.

Page 10: Penatalaksanaan Glaukoma

Trabekulektomi

• Merupakan teknik yang paling sering digunakan. • Pada teknik ini, bagian kecil trabekula yang terganggu

diangkat kemudian dibentuk bleb dari konjungtiva sehingga terbentuk jalur drainase yang baru.

• Lubang ini akan meningkatkan aliran keluar cairan aquos sehingga dapat menurunkan tekanan intraokuler.

• Tingkat keberhasilan operasi ini cukup tinggi pada tahun pertama, sekitar 70-90%

• Sayangnya di kemudian hari lubang drainase tersebut dapat menutup kembali sebagai akibat sistem penyembuhan terhadap luka sehingga tekanan intraokuler akan meningkat. Oleh karena itu, terkadang diperlukan obat seperti mitomycin-C and 5-fluorourasil untuk memperlambat proses penyembuhan. Teknik ini bisa saja dilakukan beberapa kali pada mata yang sama.

Page 11: Penatalaksanaan Glaukoma

Iridektomi perifer•Pada tindakan ini dibuat celah kecil pada kornea bagian perifer dengan insisi di daerah limbus. •Pada tempat insisi ini, iris dipegang dengan pinset dan ditarik keluar. Iris yang keluar digunting sehingga akan didapatkan celah untuk mengalirnya cairan aquos secara langsung tanpa harus melalui pupil dari bilik mata belakang ke bilik mata depan. •Teknik ini biasanya dilakukan pada glaukoma sudut tertutup, sangat efektif dan aman, namun waktu pulihnya lama.

Page 12: Penatalaksanaan Glaukoma

Sklerotomi dari Scheie•Pada Operasi Scheie diharapkan terjadi pengaliran cairan aquos di bilik mata depan langsung ke bawah konjungtiva. •Pada operasi ini dilakukan pembuatan flep konjungtiva di limbus atas (arah jam 12) dan dibuat insisi korneoskleral ke dalam bilik mata depan. •Untuk mempertahankan insisi ini tetap terbuka, dilakukan kauterisasi di tepi luka insisi. Kemudian flep konjungtiva ini ditutup. •Dengan operasi ini diharapkan terjadinya filtrasi cairan aquos melalui luka korneoskleral ke subkonjungtiva.

Page 13: Penatalaksanaan Glaukoma

Cryotherapy surgery•Dilakukan dengan cara menghancurkan badan siliar mengarah pada mengurangi pembentukan cairan akuos, menurunkan tekanan intraokular dan memperbaiki rasa sakit.•Caranya terlebih dahulu menginjeksikan obat anestesi dibawah permukaan retrobulbar dan injeksi 2% Xylocain, melingkar dan mencembung dari retina (cryo-probe) dengan diameter 4 mm, dilakukan langsung pada permukaan konjungtiva utuh, pusat ujung menjadi 4 mm dari limbus, selama 1 menit pada suhu sekitar-60 ° sampai -65 °, secara langsung di atas tubuh ciliary. •Setelah cryosurgery selama 24 jam, digunakan salep mata chloromphenical yang kemudian dilanjutkan 4 kali sehari. Tidak ada obat anti-inflamasi digunakan baik secara lokal atau sistemik. Hanya analgesik diberikan.•Pasca-operasi tekanan intraokular diperiksa setelah 24 jam, pada hari ke 7, hari ke 14, 6 minggu dan 3 bulan setelah operasi. Keunggulan melakukan cyclocryotherapy karena memiliki keunggulan cyclodiathermy suhu subfreezing kurang merusak struktur lain mata, dapat dengan aman diulang beberapa kali, dapat dilakukan sebagai prosedur rawat jalan.

Page 14: Penatalaksanaan Glaukoma

Laser Pada teknik laser, operator akan

mengarahkan sebuah lensa pada mata kemudian sinar laser diarahkan ke lensa itu yang akan memantulkan sinar ke mata. Risiko yang dapat terjadi pada teknik ini yaitu tekanan intraokuler yang meningkat sesaat setelah operasi. Namun hal tersebut hanya berlangsung untuk sementara waktu

Page 15: Penatalaksanaan Glaukoma

Laser Iridektomy •Teknik ini biasa digunakan sebagai terapi pencegahan yang aman dan efektif untuk glaukoma sudut tertutup. •Dilakukan dengan membuat celah kecil di iris perifer dan mengangkat sebagian iris yang menyebabkan sempitnya sudut bilik mata depan. •Beberapa keadaan yang tidak memungkinkan dilakukannya laser iridektomy, diantaranya kekeruhan kornea, sudut bilik mata depan yang sangat sempit dengan jaringan iris yang sangat dekat dengan endotel kornea, penderita yang pernah menjalani operasi ini sebelumnya namun gagal dan pada penderita yang tidak bisa diajak bekerja sama.

•Pada umumnya komplikasi yang terjadi pada laser iridektomi meliputi kerusakan lokal pada lensa dan kornea, ablasio retina, pendarahan, gangguan visus dan tekanan intra okular meningkat. Kerusakan lensa dihindari dengan cara menghentikan prosedur dan segera penetrasi iris untuk iridektomi lebih ke superior iris perifer

Page 16: Penatalaksanaan Glaukoma
Page 17: Penatalaksanaan Glaukoma

Laser Peripheral Iridotomy (LPI)•Dilakukan pada glaukoma sudut tertutup. Pada teknik ini dibuat lubang kecil di iris perifer sehingga iris terdorong ke belakang lalu sudut bilik mata depan akan terbuka.

Page 18: Penatalaksanaan Glaukoma
Page 19: Penatalaksanaan Glaukoma

Laser Trabeculoplasty •Dilakukan pada glaukoma sudut terbuka. •Sinar laser (biasanya argon) ditembakkan ke anyaman trabekula sehingga sebagian anyaman mengkerut. Kerutan ini dapat mempermudah aliran keluar cairan aquos. •Tingkat keberhasilan dengan Argon laser trabeculoplasty mencapai 75%.

Page 20: Penatalaksanaan Glaukoma
Page 21: Penatalaksanaan Glaukoma

Neodymium: YAG laser cyclophotocoagulation (YAG CP)

•Teknik ini digunakan pada glaukoma sudut tertutup. Caranya dengan merusak sebagian corpus siliar sehingga produksi cairan aquos berkurang.

Page 22: Penatalaksanaan Glaukoma
Page 23: Penatalaksanaan Glaukoma

Terima Kasih