Management dasar

8

Click here to load reader

Transcript of Management dasar

Page 1: Management dasar

1. a.management adalah Sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengevaluasi kerja anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi

Ilmu dan seni yg mengatur proses pemanfaatan SDM & sumber daya lainnya secara efektif & efisien untuk mencapai suatu tujuan (Malayu Hasibuan).

b. proses dari management adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.

Tahapan proses management

Proses Perencanaan

Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi

Proses Pengorganisasian

Sebagai proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi

Proses Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

Proses Pengendalian

Pengandalian adalah suatu proses pembandingan antara nilai standar yang akan dicapai dengan hasil yang telah dicapai.

c. hubungan koordinasi dengan management

Teknik Koordinasi dengan Pendekatan Proses Manajemen Karena peranannya sebagai fungsi yang mengintegrasikan seluruh proses organisasi maka koordinasi perlu dilakukan dalam setiap tahapan proses manajemen. Hal ini diperlukan karena setiap tahapan proses manajemen tentu memerlukan keterpaduan peran para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, koordinasi dianggap sebagai salah satu kunci sukses dalam proses manajemen. Dengan kata lain, koordinasi merupakan esensi manajemen dan secara implisit terkandung dalam fungsi-fungsi manajemen. Teknik koordinasi

dalam tahapan proses manajemen dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Koordinasi dalam Perencanaan . Koordinasi dalam perencanaan merupakan upaya untuk

1

Page 2: Management dasar

mengintegrasikan berbagai perencanaan melalui diskusi yang saling menguntungkan, tukar pikiran. Contoh, koordinasi antara unit kelitbangan dan unit kesekretariatan untuk mengoptimalkan peran kelitbangan yang didukung kesekretariatan yang handal.

b. Koordinasi dalam Pengorganisasian. Koordinasi merupakan esensi organisasi. Koordinasi dalam pengorganisasian sangat diperlukan manajemen antara lain dalam distribusi tugas. Misalnya, untuk kegiatan reformasi birokrasi dalam suatu instansi maka dibentuk satu tim reformasi yang bertugas menyusun konsep reformasi birokrasi. Dalam tim tersebut ditetapkan beberapa sub-tim yang diberi tugas untuk mempersiapkan konsep spesifik, misalnya: sub-tim keuangan, sub-tim sumber daya manusia, sub-tim grand-design dan sebagainya.

c.Koordinasi dalam staffing. Dalam penempatan pegawai perlu dilakukan koordinasi untuk menjamin pegawai yang tepat di tempat yang tepat (the right man on the right place). Misalnya, untuk menghasilkan keputusan promosi jabatan pada beberapa jabatan tertentu maka dilakukan rapat Baperjakat yang terdiri dari unsur pimpinan dan unsur kesekretariatan khususnya kepegawaian.

d.Koordinasi dalam directing. Efektivitas arahan, instruksi dan pedoman sangat bergantung pada harmonisasi atasan dan bawahan. Misalnya, dalam satu unit tertentu, pimpinan memberikan arahan ke mana unit tersebut diarahkan untuk mendukung tugas, pokok dan fungsi organisasi.

e. Koordinasi dalam pengawasan. Koordinasi melalui pengawasan diperlukan untuk menjamin sigkronisasi antara kinerja aktual dengan kinerja yang distandarkan. Misalnya suatu organisasi berdasarkan rencana stratejiknya menetapkan beberapa performance indicators dari beberapa kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan performance indicators tersebut dilakukan evaluasi triwulanan atau tahunan untuk mengevaluasi pencapaian kinerja tersebut. Dengan demikian, koordinasi perlu dilakukan dalam setiap proses manajemen sebagai upaya mengintegrasikan upaya berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai tujuan organisasi. Kalau langkah tersebut tidak dilakukan maka sangat sulit bagi para manajer untuk memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan dapat bekerjasama secara terpadu.

2. a. Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan.

b. model-model pengambilan keputusan gaya pengambilan keputusan seperti:

1. Direktif = toleransi ambiguitas rendah dan mencari rasionalitas. Efisien, mengambil keputusan secara cepat dan berorientasi jangka pendek

2. Analitik = toleransi ambiguitas tinggi dan mencari rasionalitas. Pengambil keputusan yang cermat, mampu menyesuaikan diri dengan situasi baru

3. Konseptual = toleransi ambiguitas tinggi dan intuitif. Berorientasi jangka panjang, seringkali menekan solusi kreatif atas masalah

4. Behavioral = toleransi ambiguitas rendah dan intuitif. Mencoba menghindari konflik dan mengupayakan penerimaan.

5. Model kuantitatif, yaitu serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan

matematisyang pasti.Model ini dapat berupa persamaan atau analisis lainnya,atau merupakan

instruksi bagi computer yang berupa program-program. Ciri pokok model ini ditetapkan secara

2

Page 3: Management dasar

lengkap melalui asumsi-asumsi dan kesimpulan berupa konsekwensi logis dari asumsi-asumsi tanpa

menggunakan pertimbangan atau insting menangani proses dunia praktik atau permasalahan yang

dibuat model untuk pemecahannya.

6. Model kuantitatif, yaitu didasarkan pada asumsi-asumsi yang ketepatannya agak kurang jka

dibandingkan model kuantitatif dan cirri-ciri lainnya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-

deduksi asumsi-asumsi tersebut dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai

proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.

7) Model probabilitas, yaitu model kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa untuk

dapat dijadikan kerangka acuan dalam pengambilan keputusan. Model ini bertujuan untuk

mendapatkan sesuatu yang diharapkan dimasa mendatang,misalnya agar nantinya dapat

menanggulangi terhadap kesulitan-kesulitan dalam masa resesi untuk dapat mmeningkatkan

pendapatan masyarakat dan lain sebagainya.

8) Model nilai harapan, yaitu dapat digunakan dalam pengambilan keputusan yang akan diambilnya

nanti akan menyangkut kemungkinan-kemungkinan yang telah diperhitungkan bagi situasi dan

kondisi yang akan datang.Nilai yang diharapkan(nilai harapan) dari setiap peristiwa yang terjadi

merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa itu dikalikan dengan nilai kondisional. Sedangkan nilai

kondisionalnya adalah nilai dimana terjadinya peristiwa yang diharapkan masih diragukan.

9) Model matriks, yaitu merupakan model khusus yang menyajikan kombinasi antara strategi yang

digunakan dan hasil yang diharapkan. Model ini terdiri atas 2 yaitu baris dan lajur. Baris bentuknya

mendatar, sedangkan lajur bentuknya menegak.

10) Model kurva tak acuh(indiferen), yaitu model pengambilan keputusan yang selalu berkaitan

dengan nilai uang. Banyak keputusan yang harus dibuat tanpa menyangkut masalah segi

keuangan.Kurva acuh adalah merupakan kurva berbentuk garis dimana setiap titik yang berada pada

garis kurva tersebut mempunyai tingkat kepuasan atau kemanfaatan yang sama. Misalnya

penggunaan barang Adan B meskipun kombinasi jumlah masing-masing berbeda,namun apabila

semuanya itu berada pada titik kurva indifiren, maka dapat dikatakan kepuasannya sama.

11 Model verbal, yaitu model pengambilan keputusan berdasarkan analogi yang lebih bersifat

kualitatif.

12) Model permainan operasional, yaitu yaitu model permainan peranan (war game), karena manusia

dapat berperan sebagai apa saja dalam satu model, misalnya dapat berperan sebagai perancang,

pemakai, tetapi dalam model operasional ini manusia dianggap sebagai elemen atau unsure.

Manusia dijadikan objek yang harus mengambil keputusan.

3

Page 4: Management dasar

13) Model pohon, yaitu merupakan suatu model diagram yang cukup sederhana dan menunjukkan

suatu proses merinci masalah-masalah yang di hadapinya ke dalam komponen-komponen,

kemudian dibuatkan alternative-alternatif pemecahan beserta konsekuensinya masing-masing.

c. jenis-jenis dari pengambil keputusan

1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi ,Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :

1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan. 2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.

2. Pengambilan Keputusan Rasional ,Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.

3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip- arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman- pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau

tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.

5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang, Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.

3. a. wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukansesuatu agar mencapai tujuan tertentu.

b. pendelegasian wewenang adalah adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya / bawahannya untuk melaksanakan bagian dari tugas manajer yangbersangkutan dan pada waktu bersamaan memberikan kekuasaan kepeda staf/bawahan tersebut, sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas tugas itu sebaik baiknya serta dapat mempertanggung jawabkan hal hal yang didelegasikan

4

Page 5: Management dasar

kepadanya,

c.Sumber-sumber Authority:

1. Formal Authority Theory (Institutional approach = teori wewenang formal)bahwa wewenang di

anugerahkan karena seseorang diberi atau dilimpahkan/diwarisi hal tersebut.

2. Acceptance Authority theory (teori penerimaan wewenang) Penerimaan, bahwa wewenang seseorang muncul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok/ individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan.

3. Authority of the stuation artinya wewenang diperoleh seseorang karena situasi.

4.Position Authority artinya wewenang karena posisi (jabatan) dalam organisasi.

5.Technical Authority (wewenang teknis) artinya wewenang diperoleh seseorang karena keahlian

khusus sebagai akibat dari pengalaman, popularitas, kemampuan mengambil keputusan yang jitu.

6. Yuridis Authority (wewenang hokum) artinya wewenang itu diperoleh seseorang karena hokum

atau undang-undang.

d.Jenis-jenis wewenang :

a. Wewenang garis, adalah kekuasaan, hak dan tanggung jawab langsung berada pada seseorang atas tercapainya tujuan. Ia berwewenang mengambil keputusan dan berkuasa, berhak serta bertanggung jawab langsung untuk merealisasi keputusan tersebut. Disimbolkan dengan garis (_______).

b. Wewenang staff, adalah kekuasaan dan hak, hanya untuk memeberikan data, informasi dan saran-saran saja untuk membantu lini, supaya bekerja efektif dalam mencapai tujuan. Seseorang yang mempunyai wewenang staf, tidak berhak mengambil keputusan dan merealisasikan keputusan serta tidak bertanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan. Tegasnya pemegang wewenang staf hanya merupakan pembantu lini untuk menyediakan data, informasi, dan saran-saran dipakai tidaknya tergantung manajer lini. Disimbolkan dengan garis terputus-putus (---------).

c. Wewenang fungsional, kekuasaan seorang manajer adalah karena proses-proses, praktek-praktek, kebijakan-kebijakan tertentu atau soal-soal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan oleh pegawai-pegawai lain dalam bagian-bagian lain pula. Disimbolkan dengan garis terputus-putus dan titik-titik (- - - - - - -).● ● ● ● ● ●

d. Wewenang wibawa, kewibawaan seseorang adalah karena kecakapan, perilaku, ketangkasan, dan kemampuan, sehingga ia disegani.

5

Page 6: Management dasar

4.bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik

Bila Anda berminat mengembangkan karier, inilah 15 hal yang harus Anda lakukan secara otomatis, setiap hari:

1. Membuat orang lain nyaman untuk terus terangKita sering melihat pemimpin yang terasa “seram” karena titel dan kekuasaan mereka. Nah, pemimpin yang sukses mampu mengalihkan perhatian terhadap diri mereka, dan mendorong orang lain untuk menyuarakan pendapat. Mereka jagoan dalam membuat orang lain nyaman untuk terus terang dan berbagi pandangan. Para pemimpin sukses justru mampu menciptakan suasana yang ramah dan akrab.

2. Mengambil keputusanPemimpin sukses adalah pengambil keputusan yang ahli. Mereka bisa melakukannya dengan memfasilitasi dialog, agar para kolega dapat meraih kesimpulan strategis, atau mereka bisa melakukannya sendiri. Mereka fokus “membuat sesuatu terwujud” sepanjang waktu — sebuah pengambilan keputusan yang menyuburkan kemajuan perusahaan. Para pemimpin sukses tidak membuang-buang waktu di masalah yang mengganggu momentum. Mereka tahu caranya mengambil 30 keputusan dalam 30 menit.

3. Komunikasikan targetPemimpin sukses juga ahli komunikasi, dan ini sungguh terasa ketika mereka sedang berbicara mengenai “target kerja”. Mereka mengingatkan kolega mereka tentang nilai-nilai perusahaan dan target — memastikan visi mereka benar-benar dapat dipahami dan diterjemahkan dalam langkah nyata.

Saya pernah punya bos yang sering mengomunikasikan harapan dia terhadap bawahannya. Dengan begitu, kami jadi bisa fokus dan tetap berjalan sesuai jalur. Prosedur sederhana yang dia lakukan — yakni menyampaikan harapan — terbukti meningkatkan kinerja kami dan membantu kami mengetahui siapa saja di antara kawan-kawan yang tidak dapat memenuhi standar.

4. Menantang orang untuk berpikirPemimpin sukses memahami kemampuan serta kelemahan kolega mereka. Mereka menantang kolega untuk berpikir, dan membantu mereka untuk lebih mengembangkan kemampuan. Jenis pemimpin seperti ini amat piawai dalam mendorong perkembangan pegawai, sehingga orang tidak mudah terlena serta terus tumbuh.

Jika Anda tidak berpikir, Anda berarti tidak belajar hal yang baru. Jika Anda tidak belajar, berarti Anda tidak berkembang — dan lama-lama Anda akan jadi tidak penting di pekerjaan.

5. Dapat diandalkanPemimpin sukses membiarkan dirinya diatur oleh kolega. Perhatikan: diatur, bukan dikendalikan. Pemimpin membuktikan diri dapat diandalkan sehingga para bawahan jadi yakin bahwa mereka akan dibantu ketika dalam kesulitan.

Dengan membimbing dan mendukung pegawai, sikap dapat diandalkan juga menunjukkan bahwa bos tidak cuma peduli dengan kariernya, tapi juga karier pegawai.

6. Memberi contoh

6

Page 7: Management dasar

Memberi contoh terdengar gampang, tapi kenyataannya banyak pemimpin yang gagal di hal yang satu ini. Nah, pemimpin sukses memberi dan melaksanakan contoh yang mereka berikan. Mereka tahu bahwa mereka diamati oleh bawahan.

7. Mengukur dan menghargai kinerjaPemimpin hebat selalu punya “denyut” terhadap kinerja bisnis dan orang-orang yang bekerja keras. Mereka tidak hanya memperhatikan angka-angka, tapi juga secara aktif menghargai kerja keras orang — apa pun hasil akhirnya. Pemimpin sukses tidak pernah sebelah mata memandang pegawai yang bekerja keras “karena memang sudah seharusnya”.

8. Senantiasa memberi masukanPemimpin sukses selalu memberi masukan kepada bawahan dan juga mau menerima masukan. Caranya? Dengan menciptakan suasana kerja yang penuh rasa percaya. Mereka sendiri sudah memahami betapa pentingnya masukan, sejak awal karier mereka dulu.

9. Bongkar-pasang tim dengan benarPara pemimpin hebat tahu benar kemampuan dan keahlian bawahan. Sehingga, mereka sangat cermat dalam menentukan “formasi pemain”. Mereka mengetahui pegawai mana yang harus ditugaskan untuk mengatasi situasi tertentu.

10. Bertanya dan mencari nasihatPemimpin sukses melemparkan pertanyaan dan mencari nasihat setiap waktu. Dari luar, mereka sepertinya tahu segalanya. Tetapi dari dalam, mereka sebenarnya haus pengetahuan dan selalu mencari cara mempelajari hal baru karena mereka ingin meningkatkan kemampuan mereka dengan nasihat orang lain.

11. Mengatasi masalah, tanpa menundaPemimpin sukses segera mengatasi masalah langsung ke akarnya. Mereka tidak menunda-nunda masalah. Kalau ada masalah, mereka juga tidak kabur. Mereka tahu bahwa orang bisa maju bila melakukan hal yang orang lain tidak suka.

12. Energi dan perilaku positifPemimpin sukses menciptakan budaya kerja yang positif sehingga para bawahan termotivasi bekerja. Mereka disukai dan dihargai. Mereka tidak mau momentum terganggu oleh kegagalan.

13. Menjadi guruBanyak pegawai mengeluh, bos mereka tidak mau lagi mengajari mereka. Tetapi pemimpin sukses tidak pernah berhenti mengajari bawahannya, sebab mereka sendiri juga haus pengetahuan. Pemimpin sukses akan meluangkan waktu untuk membimbing kolega mereka serta mendukung pegawai yang memang terbukti mampu untuk maju.

14. Memperkokoh hubunganPemimpin yang sukses tidak berfokus mempertahankan “kerajaannya” — justru sebaliknya, mereka mengembangkan wilayah dengan memperkokoh hubungan yang saling menguntungkan. Pemimpin sukses berbagi hasil kesuksesan untuk menciptakan momentum dengan mereka yang ada di sekeliling.

15. Menikmati tanggung jawab

7

Page 8: Management dasar

Pemimpin sukses memang menyukai jadi pemimpin. Bukan karena kekuasaan yang didapat, tapi karena dampak bermanfaat yang bisa mereka ciptakan. Bila Anda sudah meraih posisi senior, ini berarti Anda harus melayani orang lain dan Anda baru bisa melakukannya bila benar-benar menyukai pekerjaan.

Pada akhirnya, pemimpin sukses akan mampu mempertahankan keberhasilan karena 15 hal yang dibahas di atas dapat membantu mereka meningkatkan nilai organisasi, dan di saat yang bersamaan mengurangi risiko.

8