makna belajar

11
BAB 1 “MAKNA BELAJAR” OLEH KELOMPOK 2 : AHMAD NAJMI RAMADHANI (04) ALEX SUSANTO (05) ALVITARIANI K.K. (06)

Transcript of makna belajar

Page 1: makna belajar

BAB 1 “MAKNA BELAJAR”OLEH KELOMPOK 2 :

AHMAD NAJMI RAMADHANI (04)

ALEX SUSANTO (05)

ALVITARIANI K.K. (06)

Page 2: makna belajar

Jenis-Jenis

Belajard

Hambatan-

Hambatan Belajar

e

Strategi belajar f

MATERI

Page 3: makna belajar

D. Jenis-Jenis Belajar

Menurut Robert M. Gagne, manusia memiliki beragam potensi, karakter, dan kebutuhan dalam belajar. Karena

itu banyak tipe-tipe belajar yang dilakukan manusia. Gagne mencatat ada delapan tipe belajar yakni sebagai berikut:

1. Belajar Isyarat (Signal Learning)

Menurut Gagne, ternyata tidak semua reaksi spontan manusia terhadap stimulus sebenarnya tidak menimbulkan

respons. Dalam konteks inilah signal learning terjadi. Contohnya yaitu seorang guru yang memberikan isyarat kepada

muridnya yang sedang gaduh dengan mengngkat tangan kemudian diturunkan.

2. Belajar stimulus respons.

Belajar tipe ini memberikan respons yang tepat terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan

penguatan (reinforcement) sehingga terbentuk perilaku tertentu (shaping). Contohnya yaitu seorang guru memberikan

suatu bentuk pertanyaan atau gambaran tentang sesuatu yang kemudian ditanggapi oleh muridnya. Guru memberi

pertanyaan (stimulus) kemudian murid menjawabnya (respons).

Page 4: makna belajar

3. Belajar merantaikan (chaining)

Tipe ini merupakan belajar dengan membuat gerakan-gerakan motoric sehingga akhirnya membentuk

rangkaian gerak dalam urutan tertentu. Contohnya yaitu pengajaran tari atau senam dari awal membutuhkan proses-

proses dan tahapan untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Belajar asosiasi verbal (verbal association)

Tipe ini merupakan belajar menghubungkan suatu kata dengan suatu objek yang berupa benda, orang atau

kejadian, kemudian merangkaikan menjadi sebuah kata dalam urutan yang tepat. Contohnya yaitu membuat langkah

kerja dari suatu praktik perkayuan dengan bantuan alat atau objek tertentu.

5. Belajar membedakan (discrimination)

Tipe belajar ini memberikan reaksi yang berbeda-beda pada stimulus yang mempunyai kesamaancontohnya

yaitu seorang guru memberikan sebuah bentuk pertanyaan dengan jawaban yang mempunyai banyak versi tetapi masih

dalam satu bagian yang benar.guru memberikan sebuah bentuk (kubus), lalu siswa menerka nama benda tersebut. Ada

yang menjawab berbentuk kotak, dan sebagainya.

Page 5: makna belajar

6. Belajar konsep (concept learning)

Belajar mengklasifikasikan stimulus, atau menempatkan objek-objek dalam kelompok tertentu yang membentuk

suatu konsep (konsep: satuan arti yang mewakili kesamaan ciri). Contohnya yaitu memahami sebuah prosedur dalam suatu

praktik uji bahan sebelum praktik atau konsep dalam kuliah mekanika teknik.

7. Belajar dalil ( rule learning)

Tipe ini merupakan tipe belajar untuk menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa

konsep. Contohnya yaitu seorang guru memberikaan hukuman ke[pada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang

merupakan kewajiban siswa, dalam hal itu hukuman diberikan supaya siswa tidak mengulangi kesalahannya.

8. Belajar memecahkan masalah ( problem solving)

Tipe ini merupakan tipe belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah, sehingga

terbentuk kaidah yang lebih tinggi (higher order rule). Contohnya yaitu seorang guru memberikan kasus atau permasalahan

kepada siswa untuk memancing otak mereka mencari jawaban atau penyeselaian dari masalah tersebut.

Page 6: makna belajar

E. hambatan-Hambatan Belajar

Hambatan-hambatan belajar sering terjadi pada siswa sehingga mengganggu

pencapaian hasil belajar. Hambatan dapat bersumber dari diri siswa maupun dari factor

luar siswa. Kegagalan-kegagalan yang dialami siswa tidak selalu disebabkan oleh rendahnya

kemampuan, kurangnya peralatan, atau kondisi lingkungan yang tidak mendukung

(kondusif), tetapi juga bisa karena tidak adanya bantuan dari pihak lain.

Secara umum latar belakang penyebab hambatan dan masalah belajar dapat

dikategorikan menjadi dua, yaitu dari dalam diri siswa dan dari luar baik lingkungan

sekolah maupun masyarakatnya. Berikut beberapa hambatan siswa :

Page 7: makna belajar

1. Hambatan dari dalam diri

a. Kesehatan fisik yang kurang baik sehingga mengakibatkan tidak dapat berkonsentrasi (penglihatan kabur, pendengaran

yang kurang, gagap, dan lainnya).

b. Intelegensi kurang/rendah (kemampuan belajar yang rendah).

c. Kebiasaan buruk (malas, suka menunda-nunda)

d. Persepsi negative (perasaan pesimis, rendah diri, tertekan, takut, dan cemas)

e. Sikap negative terhadap diri, lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

f. Kelelahan psikologis (kepenatan syaraf) sebagai akibat ketegangan emosi (emosi yang tidak stabil).

2. Hambatan dari luar diri

a. Keadaan lingkungan yang kurang nyaman dan tenang, misalnya gaduh, terlalu panas/dingin, kacau, dan kurang tertib.

b. Sarana dan prasarana seperti alat peraga, pustaka (buku acuan), kertas, alat tulis, dan lainnya yang kurang memadai

c. Meja tulis yang kurang bersih dan penuh dengan barang-barang yang tidak diperlukan

d. Pengaruh teman yang kurang baik

e. Keluarga, guru, atau pihak lain yang kurang memberi dorongan.

Page 8: makna belajar

Menurut Stine, persepsi negative yang bias menghambat suatu proses belajar diantaranya sebagai berikut:

1. Saya bodoh

Pada saat pernyataan ini muncul, dalam diri akan muncul perasaan minder, malas/ tidak bersemangat. Solusinya

adalah tanamkan dalam diri bahwa di dunia ini tidak ada orang yang bodoh, yang ada hanyalah orang yang malas dan tidak

mau berusaha.

2. Belajar membosankan

Pada saat muncul pernyataan bahwa belajar membosankan, maka didalam diri kita akan muncul perasaan gelisah

dan tidak suka. Dampaknya adalah susah dalam memfokuskan perhatian dan memahami apa yang dipelajari. Sousinya ubah

pernyataan belajar membosankan menjadi belajar itu menyenangkan dan sangat menarik.

3. Saya bukan pembelajar yang baik

Keraguan dan perasaan negative akan menghambat optimalisasi potensi diri. Solusinya selalu tanamkan dalam

pikiran kita “saya seorang pembelajar yang hebat, selalu siap mempelajari dan melakukan banyak hal yang lebih baik.”

Page 9: makna belajar

4. Saya tidak dapat memahami subjek ini/tidak dapat belajar

Otak kita memiliki kemampuan untuk mempelajari semua hal. Persepsi tersebut membuat kita tidak bias

memahami sesuatu karena sebelum mencoba belajar sesuatu, saluran mental yang berfungsi untuk menerima informasi

dalam proses belajar sudah tertutup oleh pernyataan tersebut. Solusinya sugesti diri kita dengan pernyataan “saya mampu

mempelajari/memahami semuanya, baik matematika, bahasa inggris, dan banyak lagi ilmu yang ada didunia ini”.

5. Saya tidak ingat dengan apa yang saya pelajari

Ketika pernyataan diatas dileuarkan terus-menerus, maka akan terkirim perintah “penghapusan” mental ke otak,

dimana perintah tersebut akan menghapus bersih isi file-file yang telah dipelajari. Solusinya hentikan otak kita dari kalimat-

kalimat yang merusak diri tersebut dan gantikan dengan percakapan diri yang memperkuat kesadaran tentang betapa kuat

kemampuan belajar kita yang diberikan sejak lahir. Dengan mengubah pernyataan diatas menjadi “saya sudah belajar

mengingat banyak hal penting, nama, fakta, dan tanggal. Saya dapat dan akan mengingat semua yang saya pelajari.”

Page 10: makna belajar

F. Strategi belajar

Belajar dikatakan efektif dan efisien jika hasil yang dicapai seimbang dengan usaha belajar yang

dilakukan. Kegagalan belajar dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain metode belajar yang digunakan tidak

sesuain dengan keadaan/kondisi yang dialami.

Strategi belajar bersifat individual, artinya strategi belajar yang efektif bagi diri seseorang belum

tentu efektif bagi orang lain. Untuk memperoleh strategi belajar efektif, seseorang perlu mengetahui

serangkaian konsep yang akan membawa menemukan strategi belajar yang paling efektif bagi dirinya. Strategi

belajar yang efektif bisa juga didapat dari gaya belajar yang dilakukan secara sederhana.

Gaya belajar siswa dapat diartikan sebagai karakteristik kognitif, afektif, dan perilaku psikologis

seoang siswa tentang bagaimana dia memahami sesuatu, berinteraksi dan merespon lingkungan belajarnya,

yang bersifat unik dan relative stabil.

Page 11: makna belajar

Agar mendapatkan hasil belajar yang optimal, proses belajar mesti kita

sesuaikan dengan gaya belajar yang sesuai dengan diri kita.

Macam-macam gaya belajar sebagai berikut:

1. Gaya belajar visual, belajar dengan cara melihat, membayangkan dan

memperhatikan secara langsung objek yang dipelajari,

2. Gaya belajar audio, belajar dengan cara mendengarkan dari sumber ajar (radio,

kaset, dan lainnya),

3. Gaya belajar kinestetik, belajar dengan melakukan gerakan seperti menyentuh,

menggenggam, menangkap, menekan, dan sebagainya.

Anda termasuk

yang mana?