Maklah print prn otk dlm prss bljr

33
PERAN OTAK dalam PROSES BELAJAR PENULIS : Jamuna Ulfah DASAR-DASAR NEUROLOGI DOSEN PENGAMPU : Sri Harjanti,S.Sos.I,M.S.I PRODI PGRA FAKULTAS TARBIYAH

Transcript of Maklah print prn otk dlm prss bljr

PERAN OTAK dalam PROSES BELAJAR

PENULIS :

Jamuna Ulfah

DASAR-DASAR NEUROLOGI

DOSEN PENGAMPU :

Sri Harjanti,S.Sos.I,M.S.I

PRODI PGRA

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)

SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS

TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada akhirnya makalah ini

dapat disusun dan disajikan dengan waktu yang telah ditetapkan. Terima kasih

kepada keluarga, dosen, sahabat yang selalu setia, tak pernah lelah, dan tak

pernah bosan-bosannya untuk mengajari, mengingatkan maupun memberi nasehat

kepada kami.

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan. Selain daripada itu dalam makalah

ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi, struktur

penulisan maupun hal-hal lainnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran positif yang membangun dari pembaca sekalian untuk perbaikan

dikemudian hari.

Harapan penulis, semoga makalah ini dapat berguna dan dapat digunakan

sebagai literatur tambahan bagi rekan-rekan mahasiswa lain.

Sambas, 09 April 2015

Penulis,

i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Belajar dan Proses Belajar Otak/Aktif.................................................. 3

B. Berkenalan dengan Otak....................................................................... 3

C. Keunggulan, Hukum, Fungsi, dan Ketentuan yang Berlaku pada Otak

Manusia................................................................................................. 6

D. Hubungan antara Belajar dan Otak....................................................... 7

E. Peran Otak dalam Proses Belajar.......................................................... 8

F. Perkembangan Otak dan Sel Saraf........................................................ 8

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Otak dan

Mempengaruhi Proses Belajar.............................................................. 9

H. Bukti Kekuatan Pikiran sehingga Mencapai Prestasi Mengagumkan di

Awal Kehidupan Manusia dan Pandangan Quantum dalam Belajar.... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 11

B. Saran..................................................................................................... 14

Daftar Pustaka................................................................................................ 15

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Otak manusia merupakan superkomputer biologis (komputer

canggih ciptaan Allah), dan kita baru mendekati ambang penemuan

kemampuannya yang masih luar biasa.

Tahukah Anda bahwa otak manusia adalah aset yang paling berharga

yang dimiliki manusia, kita baru mulai sadar atau terkadang kita lupa bahwa

semua gerakan manusia, semua pemikiran manusia bahkan perasaan

manusia dikendalikan di otak bukan di hati? Otak manusia adalah

protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta ini

dan merupakan titik sentral koordinasi panca indera dan semua perangkat

tubuh.

Inilah satu-satunya organ yang berkembang, sehingga ia dapat

mempelajari dirinya sendiri. Selain itu di dalam tubuh manusia otak

merupakan organ yang vital, karena otaklah yang mengatur seluruh sistem

yang ada dalam tubuh manusia, sehingga tetap berjalan serasi dan seimbang.

Dari hasil penelitian telah memperlihatkan bahwa kapasitas otak yang kita

manfaatkan selama ini berapakali tidak sampai 1% dari kapasitas total otak

kita. Berarti masih besar potensi otak yang belum termanfaatkan.

Untuk itu tugas kita sekarang adalah mempelajari perkembangan

otak, agar dapat teroptimalkan serta memanfaatkan potensi yang bersarang

di dalam kepala kita ini dengan baik. Kali ini kami akan membahas makalah

yang berjudul peran otak dalam proses belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian belajar dan proses belajar otak/aktif?

2. Apa pengertian otak?

3. Apa keunggulan, hukum, fungsi, dan ketentuan yang berlaku pada otak

manusia?

1

4. Bagaimana hubungan antara belajar dan otak?

5. Bagaimana peran otak dalam proses belajar?

6. Bagaimana perkembangan otak dan sel saraf?

7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang otak dan

mempengaruhi proses belajar?

8. Apa bukti kekuatan pikiran sehingga mencapai prestasi mengagumkan

di awal kehidupan manusia dan pandangan quantum dalam belajar?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian pengertian belajar dan proses belajar otak/aktif.

2. Memahami pengertian otak.

3. Mengerti keunggulan, hukum, fungsi, dan ketentuan yang berlaku pada

otak manusia.

4. Mengetahui hubungan antara belajar dan otak.

5. Memahami serta dapat menjelaskan peran otak dalam proses belajar.

6. Mengetahui perkembangan otak dan sel saraf.

7. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang otak

dan mempengaruhi proses belajar.

8. Memahami bukti kekuatan pikiran sehingga mencapai prestasi

mengagumkan di awal kehidupan manusia dan pandangan quantum

dalam belajar.

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Belajar dan Proses Belajar Otak/Aktif

Belajar dapat diartikan dengan salah satu proses perubahan perilaku

karena pengalaman atau latihan yang diperkuat, apabila berhasil akan

bersifat menetap, dimana perilaku seseorang merupakan hasil luhur otak.

Proses belajar otak/aktif yaitu kegiatan merespon suatu materi

pembelajaran melalui modalitas indra kemudian diproses menjadi daya

ingat yang menetap, memunculkannya kembali dalam bentuk yang

sama/bentuk lain (kreatifitas) dan diharapkan dapat merubah perilaku

seseorang.

Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan

perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah

input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.

Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan

respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang

diberikan oleh guru tersebut.

B. Berkenalan dengan Otak

Berat sekitar kurang lebih 1,4-1,5 kg kurang dari 2,5 % berat tubuh

dan sebesar dua kepalan tangan manusia masing-masing. Otak

megkonsumsi 25% total energi dari tubuh. Tersusun dari 78% air, 10%

lemak, 8 persen protein, 1% karbohidrat, 1% garam, dan 2% penyusun-

penyusun kecil lainnya1. Otak terdiri dari lebih dari 100 milyar sel

syaraf/neuron (jumlah ini melebihi bintang dalam gugusan galaksi kita), 1

triliyun sel glia2, 1000 trilyun sambungan (sinapsis), 280 kuintilum memori3,

1 Crone, John Mc. Menyingkap Kerja Otak. hlm, 6. 2 Kata “glia” adalah kata Yunani yang berarti “lem” (glue, ing). Sel-sel ini bertugas menunjang, mentranspor, mengatur pertumbuhan, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. 3 https://nanibagas.wordpress.com/2010/05/31/fungsi-otak-dalam-pembelajaran/

3

dan hampir setengah otak tersusun atas materi putih (kabel panjang

berselimut lemak yang digunakan untuk membawa sinyal di otak,

3

dan jika materi putih dari satu otak manusia diulur maka panjangnya cukup

untuk mengelilingi bumi dua kali)4. Bagian otak yaitu korteks serebri, lobus

frontalis, lobus oksipitalis, lobus parietalis, lobus temporalis, batang otak,

talamus, pons, serebelum, formatio retikularis, medula oblongata, sistem

limbik, hipokampus, amigdala, hipotalamus, akson, dan dendrit. Permukaan

otak (korteks/cortex)5 tidak rata dibentuk oleh (tonjolan/gyrus dan

lekukan/sulcus). Dimana setiap bagian otak tersebut mempunyai fungsi dan

tugas masing-masing untuk mengoptimalkan kehidupan manusia selama

hidup di dunia.

Dalam tiga tingkatan otak, ada tiga bagian otak yaitu otak reptil, otak

mamalia, dan otak neo cortex.

Otak terbagi menjadi 4 bagian/tingkatan/belahan yaitu otak kanan,

otak kiri, otak tengah dan otak kecil. Otak kanan bersifat imajinatif (suka

mengacak, tidak teratur) dan berfungsi dalam hal kreativitas selain itu

bersifat non-linear, intuitif, dan holistik, cara bepikirnya sesuai dengan cara

untuk mengetahui yang bersifat nonverbal, seperti perasaan dan emosi,

kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu

benda atau orang), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik,

seni, kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi selain itu daya ingat otak

kanan bersifat panjang (long term memory) dan bila terjadi kerusakan otak

kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, fungsi otak yang

terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya..

Otak kiri bersifat logis (suka mengoreksi), sekuensial, linear,

rasional dan berperan dalam kegiatan motorik/motor sequence yaitu

berhubungan dengan logika, analisa, bahasa, urutan, rangkaian dan

matematika dan cara berpikirnya sesuai untuk tugas-tugas teratur ekspresi

verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan

fakta, fonetik, serta simbolisme selain itu daya ingat otak kiri bersifat jangka

4 Crone, John Mc. Menyingkap Kerja Otak. hlm, 7. 5 Padanya bertumpu kemampuan berpikir, berbicara, pemikiran abstrak, dan beberapa gerak nonrefleks lainnya.

4

pendek (short term memory) dan bila terjadi kerusakan pada otak kiri, akan

terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa, dan matematika.

Otak tengah/sistem limbik menyumbang sekitar 20% dari seluruh

volume otak dan bertanggung jawab atas tidur, emosi, pengaturan bagian

tubuh, hormon, seksualitas, penciuman, dan produksi kimiawi otak.

Sedangkan otak kecil/cerebellum terletak di bagian belakang otak,

mengatur aktivitas motorik, keseimbangan, pergerakan tubuh, koordinasi,

dan pengguna otot dalam berbicara (bagian-bagiannya, lobus anterior, lobus

posterior, lobus flocullonodularis) ketiga fungsinya yaitu: gerakan

(movement), keseimbangan (balance), postur (posture).

Kita dapat membuat otak kita menjadi segar dengan beberapa cara

seperti berjalan, berlari, bersepeda, melompat-lompat, senam, menari dan

berdansa, berjungkir balik, berenang, mendayung dan menggambar

sedangkan untuk anak di bawah lima tahun yaitu memegang sesuatu,

memasukkan sesuatu ke dalam lubang, naik turun tangga, berguling-guling,

mencontek gambar dan lain-lain. Dengan berolahraga/bergerak dapat

meningkatkan dan melancarkan sirkulasi darah sehingga oksigen dan gula

darah beredar dengan baik dalam otak dan akhirnya menyebabkan fungsi

otak berjalan dengan baik. Selain itu olahraga juga dapat mencegah otak

menjadi “tua” (kerusakan degeneratif sel-sel saraf).

Otak kita juga membutuhkan cinta, spiritualitas, sosialisasi dan

santai. Santai yang dimaksud disini seperti (musik, menggambar, tertawa,

spontan, relaksasi, merenung, dan berandai-andai). Tertawalah agar otak

tidak rusak akibat merasakan jemu dan emosi tidak stabil6.

Otak sangat menyukai oksigen yang bersih, glukosa baik seperti

(fruktosa, sereal yang terbuat dari bubuk gandum dari jenis all-bran, roti

gandum/roti bubuk gandum yang belum di olah, susu full cream Inggris

yang sudah di saring, jus apel, makaroni, telur, spageti) lemak baik (minyak

zaitun, minyak kolza, lemak unggas, kenaari, zaitun, alpukat, kemiri,

6 Ruben, Jean Mark. 49 Langkah Mencerdaskan Otak. hlm, 134.

5

minyak benih gandum, ikan berlemak, minyak ikan) protein, vitamin, dan

mineral7.

Makanan untuk otak seperti sayuran segar, protein terbaik,

karbohidrat, minuman, dan buah segar. Sayuran segar (sayuran hijau,

brokoli, bawang putih, kacang polong, wortel dan kentang). Protein terbaik

(tuna, salmon, yogurt, telur, kalkun hitam, daging sapi, sarden, ikan teri,

makarel, kerang dan kedelai). Karbohidrat (bahan makanan dari padi-

padian, buncis, bunga matahari, dan kacang-kacangan). Minuman (air putih,

teh hijau, dan jus buah segar). Buah segar (pisang, alpukat, blueberi, jeruk,

strawberi, dan tomat).

C. Keunggulan, Hukum, Fungsi, dan Ketentuan yang Berlaku pada Otak

Manusia

Keunggulan otak manusia atas makhluk hidup lainnya seperti: otak

belajar (The learning Brain), pengendalian emosi, kemampuan memilih

faktorpeng gerak (kecerdasan spiritual), kecerdasan ruhani. Keunggulan ini

adalah anugrah sekaligus amanah yang harus dipertanggung-jawabkan pada

sang pencipta.

Hukum-hukum otak yaitu:

1. Otak menyimpan informasi dalam sel-sel syarafnya.

2. Otak memiliki komponen untuk menciptakan kebiasaan-kebiasaan

dalam berpikir dan berperilaku.

3. Otak menyimpan informasi dalam bentuk kata, gambar, dan warna.

4. Otak tidak membedakan fakta dan ingatan.

5. Imajinasi dapat memperkuat otak dan mencapai apa saja yang

dikehendaki.

6. Konsep dan informasi dalam otak disusun dalam bentuk pola-pola.

Otak dapat menerima sekaligus menolak pola-pola itu. Otak terikat dan

sekaligus tidak terikat dengan pola.

7 Ruben, Jean Mark. 49 Langkah Mencerdaskan Otak. hlm, 43, 71 dan 85.

6

7. Alat-alat indra dan reseptor saraf menghubungkan otak dengan dunia

luar. Latihan indra dan latihan fisik dapat memperkuat otak.

8. Otak tidak pernah istrahat. Ketika “otak rasional” kelelahan dan tidak

dapat menuntaskan sebuah pekerjaan, maka “otak intuitif” akan

melanjutkannya.

9. Otak dan hati berusaha saling dekat. Otak yang diasah terus menerus

dapat membawa pemiliknya ke jalan kebajikan dan kebijaksanaan, serta

ketenangan jiwa.

10. Kekuatan otak turut ditentukan oleh makanan fisik yang diterima otak..

Fungsi otak yaitu :

1. Fungsi dasar: gerakan tubuh, penglihatan, pendengaran dan fungsi

pengaturan organ tubuh.

2. Fungsi luhur: berpikir, beremosi, belajar, pengingatan, kesadaran,

kemauan, menulis, membaca, menari dan mengerti/pemahaman.

Pada otak manusia berlaku ketentuan “You use it or You Loose it”

(semakin banyak digunakan otak kita semakin padat).

D. Hubungan antara Belajar dan Otak

Belajar merupakan akibat adanya interaksi maupun rangsangan

antara stimulus dan respon. Rangsangan yang masuk melalui indera, akan

dihantarkan ke otak lalu dipersepsikan (diartikan), kemudian secara selektif

informasi tersebut disimpan. Setiap detik sebuah neuron (sel saraf) dapat

mencatat dan mentransmisikan 250-2500 impuls dengan kecapatan hantar

400 km/jam namun kebanyakan merambat kurang dari 20 km/jam. Proses

penerimaan, penghantaran serta penyimpanannya melibatkan kedua belahan

otak.

Proses pembelajaran melibatkan seluruh bagian tubuh dan otak

bertindak sebagai pos perjalanan untuk stimuli yang datang. Selain itu,

pembelajaran akan maksimal apabila dapat menyeimbangkan fungsi otak

kanan dan otak kiri beserta otak tengah dan otak kecil sebagai pengendali

7

emosi dan keseimbangan. Semua input sensori disortir, diprioritaskan,

diproses, disimpan, atau dibuang oleh otak.

Pembelajaran secara fisik dapat mengubah otak. Setiap pengalaman

baru yang kita temui dapat mengubah pengebalan elektrokimia kita.

Semakin baru dan menantang stimulinya maka akan semakin baik otak

mengaktifasi jalur barunya. Jika otak merasakan sesuatu yang cukup penting

untuk ditempatkan dalam memori jangka panjang, maka potensi memoripun

terjadi.

E. Peran Otak dalam Proses Belajar

PENGINDERAAN (penyerapan materi melalui semua indra)

masuk ke tahap

PENYIMPANAN (jangka pendek dan jangka panjang)

keluar ke tahap

PENGINGATAN (memunculkan kembali seperti aslinya/recall)

F. Perkembangan Otak dan Sel Saraf

Ketika manusia menerima informasi yang baru maka akan

menimbulkan rangsangan berupa letupan-letupan listrik dengan kode-kode

unik didalamnya yang akan dihantarkan oleh materi putih sehingga

menyebabkan myelin8 bertambah, mengaktifkan dendrit-dendrit untuk

saling terhubung dan membuat cabang-cabang baru dimana setiap cabang

akan mengembangkan lagi ranting-rantingnya. Neuron (sel saraf otak)

berkembang perlahan dengan cara meraih neuron lain yang memiliki ranting

dendrit yang sama sehingga membentuk banyak sambungan/sinapsis dimana

neuronnya membentuk unit-unit atau koneksi9 sehingga menyebabkan

kemampuan otak meningkat. Dan apabila, kita telah mengulang informasi

8 Yang merupakan protein lemak yang dikeluarkan otak untuk melapisi, meminyaki hubungan antar dendrit. 9 Otak Anda memiliki 100 miliar neuron atau sel saraf aktif. Masing-masing neuron memiliki hingga 20.000 koneksi. (Sumber: David A. Sousa, How the Brain Learns).

8

itu maka sel-sel yang diangkut akan menjadi terhubung dan termyelenisasi,

sehingga memudahkan dalam mengingat informasi.

Otak manusia apabila dioptimalkan dengan baik, maka jumlah

neuronnya dapat mencapai 100 milyar. Namun apabila tidak ada

pengulangan atau tanpa adanya proses belajar dan peningkatan pengetahuan

yang berkala dan berkesinambungan, maka myelin akan hilang dan

informasi yang ada dalam otak pun akan hilang, atau meminjam istilah dari

buku Quantum Learning “otak membersihkan rumahnya” dan set-sel otak

pun akan berkurang terus-menerus. Untuk itu otak harus tetap dijaga terus

menerus untuk menambahkan dan mengaktifkan dendrit-dendritya.

Satu lagi yang perlu kita ketahui, bahwa berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan Profesor Mark Rozenweig mengenai kemampuan otak

manusia, menyatakan bahwa jika otak senantiasa dirangsang berapapun

usianya, maka otak tersebut akan membentuk lebih banyak akson-akson

pada setiap dendrit yang akan meningkatkan jumlah total hubungan-

hubungan yang terdapat di dalam otak manusia. Hal ini menggugurkan

anggapan bahwa semakin bertambah usia maka akan semakin berkurang

kemampuan otak untuk dikembangkan. Dan kunci penghubung antara

dendrit itu adalah myelin, yang merupakan protein lemak yang dikeluarkan

otak untuk melapisi, meminyaki hubungan antar dendrit.

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Otak dan

Mempengaruhi Proses Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang otak beberapa

diantaranya seperti: toksin/zat kimia, hormon, radiasi, stres, infeksi, gizi ibu,

makanan, pola hidup, dll. Sementara itu, tumbuh kembang otak anak

dipengaruhi oleh: stimulasi psikososial, status kesehatan anak dan gizi anak.

9

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu:

H. Bukti Kekuatan Pikiran sehingga Mencapai Prestasi Mengagumkan di Awal

Kehidupan Manusia dan Pandangan Quantum dalam Belajar

Bukti kekuatan pikiran sehingga mencapai prestasi mengagumkan

di awal kehidupan manusia yaitu:

Tahun ke 1. Belajar berjalan.

Tahun ke 2. Mulai berkomunikasi dengan bahasa ibu.

Tahun ke 5. Mengenal 90% dari semua kata yang digunakan orang dewasa.

Tahun ke 6. Belajar membaca.

Pandangan Quantum dalam belajar yaitu:

1. Selama ini kita belajar dalam suasana yang menegangkan, sehingga

hasilnya sangat minimal, belajar harusnya dengan suasana rileks dan

menyenangkan.

2. Rasa ingin tahu adalah modal yang diberikan Tuhan kepada manusia

sebagai modal untuk belajar.

3. Umpan balik negatif menyebabkan belajar sebagai pengalaman tidak

menyenangkan.

4. Jangan berpikir Anda akan gagal jika ingin berhasil.

10

Gen

Nutrisi

Sifat & Temperamen

PengalamanPra-Pembelajaran

Disfungsi Otak

Teman

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Belajar dapat diartikan dengan salah satu proses perubahan perilaku

karena pengalaman atau latihan yang diperkuat, apabila berhasil akan

bersifat menetap, dimana perilaku seseorang merupakan hasil luhur

otak. Proses belajar otak/aktif yaitu kegiatan merespon suatu materi

pembelajaran melalui modalitas indra kemudian diproses menjadi daya

ingat yang menetap, memunculkannya kembali dalam bentuk yang

sama/bentuk lain (kreatifitas) dan diharapkan dapat merubah perilaku

seseorang.

2. Berat sekitar kurang lebih 1,4-1,5 kg kurang dari 2,5 % berat tubuh dan

sebesar dua kepalan tangan manusia masing-masing. Otak megkonsumsi

25% total energi dari tubuh. Tersusun dari 78% air, 10% lemak, 8 persen

protein, 1% karbohidrat, 1% garam, dan 2% penyusun-penyusun kecil

lainnya. Otak terdiri dari lebih dari 100 milyar sel syaraf/neuron (jumlah

ini melebihi bintang dalam gugusan galaksi kita), 1 triliyun sel glia,

1000 trilyun sambungan (sinapsis), 280 kuintilum memori, dan hampir

setengah otak tersusun atas materi putih (kabel panjang berselimut

lemak yang digunakan untuk membawa sinyal di otak dan jika materi

putih dari satu otak manusia diulur maka panjangnya cukup untuk

mengelilingi bumi dua kali). Bagian otak yaitu korteks serebri, lobus

frontalis, lobus oksipitalis, lobus parietalis, lobus temporalis, batang

otak, talamus, pons, serebelum, formatio retikularis, medula oblongata,

sistem limbik, hipokampus, amigdala, hipotalamus, akson, dan dendrit.

Permukaan otak (korteks/cortex) tidak rata dibentuk oleh (tonjolan/gyrus

dan lekukan/sulcus). Dimana setiap bagian otak tersebut mempunyai

fungsi dan tugas masing-masing untuk mengoptimalkan kehidupan

manusia selama hidup di dunia. Dalam tiga tingkatan otak, ada tiga

bagian otak yaitu otak reptil, otak mamalia, dan otak neo cortex. Otak

11

terbagi menjadi 4 bagian/tingkatan/belahan yaitu otak kanan, otak kiri,

otak tengah dan otak kecil.

3. Keunggulan otak manusia atas makhluk hidup lainnya seperti: otak

belajar (The learning Brain), pengendalian emosi, kemampuan memilih

faktor penggerak (kecerdasan spiritual), kecerdasan ruhani. Hukum-

hukum otak yaitu: otak menyimpan informasi dalam sel-sel syarafnya,

otak memiliki komponen untuk menciptakan kebiasaan-kebiasaan dalam

berpikir dan berperilaku, otak menyimpan informasi dalam bentuk kata,

gambar, dan warna, otak tidak membedakan fakta dan ingatan, imajinasi

dapat memperkuat otak dan mencapai apa saja yang dikehendaki,

konsep dan informasi dalam otak disusun dalam bentuk pola-pola, alat-

alat indra dan reseptor saraf menghubungkan otak dengan dunia luar

dimana latihannya dapat memperkuat otak, otak tidak pernah istrahat,

otak dan hati berusaha saling dekat, kekuatan otak turut ditentukan oleh

makanan fisik yang diterima otak. Fungsi otak terbagi dua yaitu : fungsi

dasar (gerakan tubuh, penglihatan, pendengaran dan fungsi pengaturan

organ tubuh) dan fungsi luhur (berpikir, beremosi, belajar, pengingatan,

menulis, membaca, menari dan mengerti). Pada otak manusia berlaku

ketentuan “You use it or You Loose it” (semakin banyak digunakan otak

kita semakin padat).

4. Belajar merupakan akibat adanya interaksi maupun rangsangan antara

stimulus dan respon. Rangsangan yang masuk melalui indera, akan

dihantarkan ke otak lalu dipersepsikan (diartikan), kemudian secara

selektif informasi tersebut disimpan. Setiap detik sebuah neuron (sel

saraf) dapat mencatat dan mentransmisikan 250-2500 impuls dengan

kecapatan hantar 400 km/jam namun kebanyakan merambat kurang dari

20 km/jam. Proses penerimaan, penghantaran serta penyimpanannya

melibatkan kedua belahan otak.

5. PENGINDERAAN (penyerapan materi melalui semua indra) kemudian

masuk ke tahap PENYIMPANAN (jangka pendek dan jangka panjang)

12

lalu keluar ke tahap PENGINGATAN (memunculkan kembali seperti

aslinya/recall).

6. Ketika manusia menerima informasi yang baru maka akan menimbulkan

rangsangan berupa letupan-letupan listrik dengan kode-kode unik

didalamnya yang akan dihantarkan oleh materi putih sehingga

menyebabkan myelin bertambah, mengaktifkan dendrit-dendrit untuk

saling terhubung dan membuat cabang-cabang baru dimana setiap

cabang akan mengembangkan lagi ranting-rantingnya. Neuron (sel saraf

otak) berkembang perlahan dengan cara meraih neuron lain yang

memiliki ranting dendrit yang sama sehingga membentuk banyak

sambungan/sinapsis dimana neuronnya membentuk unit-unit atau

koneksi sehingga menyebabkan kemampuan otak meningkat.

7. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang otak beberapa

diantaranya seperti: toksin/zat kimia, hormon, radiasi, stres, infeksi, gizi

ibu, makanan, pola hidup, dll. Sementara itu, tumbuh kembang otak

anak dipengaruhi oleh: stimulasi psikososial, status kesehatan anak dan

gizi anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu: gen,

nutrisi, sifat dan temperamen, pengalaman, pra-pembelajaran, disfungsi

otak dan teman.

8. Bukti kekuatan pikiran sehingga mencapai prestasi mengagumkan di

awal kehidupan manusia yaitu: Tahun ke 1 belajar berjalan, tahun ke 2

mulai berkomunikasi dengan bahasa ibu, tahun ke 5 mengenal 90% dari

semua kata yang digunakan orang dewasa, tahun ke 6 belajar membaca.

Pandangan Quantum dalam belajar yaitu: selama ini kita belajar dalam

suasana yang menegangkan (sehingga hasilnya sangat minimal, belajar

harusnya dengan suasana rileks dan menyenangkan), rasa ingin tahu

adalah modal yang diberikan Tuhan kepada manusia sebagai modal

untuk belajar, umpan balik negatif menyebabkan belajar sebagai

pengalaman tidak menyenangkan, jangan berpikir Anda akan gagal jika

ingin berhasil.

13

B. Saran

Hidup dan terus belajar merupakan siklus kodrati yang telah Allah

takdirkan kepada manusia. Manusia dianugerahi otak di setiap kepalanya

untuk memudahkan, menunjang, dan membantu manusia dalam proses

menjalani kehidupannya di dunia yang hanya sementara ini.

Jangan pernah sia-siakan anugerah terbesar ini (tanda bukti

kebesaran dan cinta kasih Allah kepada hamba/makhluknya) dengan cara

apapun. Belajarlah untuk selalu merawat otak dan mendayagunakannya

untuk hal-hal kebaikan dan dalam sesuatu yang (+). Jangan pernah berpikir

untuk berhenti berpikir, karena dengan berpikir kita bisa mengenal, paham,

menyadari dan mensyukuri bahwa Allah itu maha Agung.

Semua yang ada didunia ini wajib kita pelajari, dengan belajar

banyak faedah yang kita dapatkan dan dalam proses belajar tentu kita

menggunakan cara kerjaotak dan bahkan tubuh kita sekalipun hidup bekerja

dan mati itu titik sentralnya ada di otak.

Maka dari itu, sayangi dan cintailah otak anda, seperti anda

menyayangi dan mencintai otak anda sendiri.

14

DAFTAR PUSTAKA

Asimov, Isaac. 2007. Keajaiban Otak Manusia Penjelasan Populer Tentang Kapasitas, Fungsi dan Strukturnya. Jogjakarta, Erfani Press.

Crone, John Mc. 2003. Menyingkap Kerja Otak Panduan Pemula Tentang Pikiran dan Kesadaran. Jakarta, Erlangga.

Pink, Daniel H. 2009. Misteri Otak Kanan Manusia. Jogjakarta, DIVA Press.

Rubaen, Jean Mark dan Daufur, Ann. 2009. 49 Langkah Mencerdaskan Otak Merawat Daya Pikir Sejak Dini. Jakarta Timur, Almahira.

http://ami62.blogspot.com/2011/02/mendayakan-fungsi-otak-kiri-dan-kanan.html (diakses tanggal 05 April 2015 jam 20.00)

https://belajarotak.wordpress.com/bagian-bagian-otak/ (diakses tanggal 05 April 2015 jam 20.25)

http://edukasi.kompasiana.com/2011/12/19/bagaimana-peran-otak-dalam-pembelajaran-423256.html (diakses tanggal 05 April 2015 jam 21.00)

http://henzerto.blogspot.com/2009/07/paduan-otak-kiri-dan-otak-kanan-dalam.html (diakses tanggal 05 April 2015 jam 23.00)

https://nanibagas.wordpress.com/2010/05/31/fungsi-otak-dalam-pembelajaran/ (diakses tanggal 05 April 2015 jam 23.19)

15