MAKLAH ETIK

20
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah kemajuan dalam teknik transplantasi organ. Transplantasi organ merupakan suatu teknologi medis untuk penggantian organ tubuh pasien yang tidak berfungsi dengan organ dari individu lain. Sejak kesuksesan transplantasi yang pertama kali berupa ginjal dari donor kepada pasien gagal ginjal pada tahun 1954, perkembangan di bidang transplantasi maju dengan pesat. Kemajuan ilmu dan teknologi memungkinkan pengawetan organ, penemuan obat -obatan anti penolakan yang semakin baik sehingga berbagai organ dan jaringan dapat ditransplantasikan. Dewasa ini bahkan sedang dilakukan uji klinis penggunaan hewan sebagai donor. Dibalik kesuksesan dalam perkembangan transplantasi organ muncul berbagai masalah. Semakin meningkatnya pasien yang membutuhkan tranplantasi, penolakan organ, komplikasi pasca transplantasi, dan resiko yang mungkin timbul akibat transplantasi telah memunculkan berbagai pertanyaan tentang etika, legalitas dan kebijakan yang menyangkut penggunaan teknologi itu. 1

Transcript of MAKLAH ETIK

Page 1: MAKLAH ETIK

BAB IPENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran berkembang dengan

pesat. Salah satunya adalah kemajuan dalam teknik transplantasi organ. Transplantasi

organ merupakan suatu teknologi medis untuk penggantian organ tubuh pasien yang tidak

berfungsi dengan organ dari individu lain. Sejak kesuksesan transplantasi yang pertama

kali berupa ginjal dari donor kepada pasien gagal ginjal pada tahun 1954, perkembangan

di bidang transplantasi maju dengan pesat.

Kemajuan ilmu dan teknologi memungkinkan pengawetan organ, penemuan obat -

obatan anti penolakan yang semakin baik sehingga berbagai organ dan jaringan dapat

ditransplantasikan. Dewasa ini bahkan sedang dilakukan uji klinis penggunaan hewan

sebagai donor.

Dibalik kesuksesan dalam perkembangan transplantasi organ muncul berbagai

masalah. Semakin meningkatnya pasien yang membutuhkan tranplantasi, penolakan

organ, komplikasi pasca transplantasi, dan resiko yang mungkin timbul akibat

transplantasi telah memunculkan berbagai pertanyaan tentang etika, legalitas dan

kebijakan yang menyangkut penggunaan teknologi itu.

II. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

A. Mengetahui tujuan dari transplantasi organ dan jaringan pada tubuh manusia

B. Menambah wawasan tentang transplantasi organ dan jaringan pada tubuh manusia

C. Mengetahui aspek hukum dan aspek etik transplantasi organ

1

Page 2: MAKLAH ETIK

BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian Transplantasi

Transplantasi adalah pemindahan suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari

suatu tempat ke tempat lain pada tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan

persyaratan dan kondisi tertentu. Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ

yang rusak atau tak befungsi pada penerima dengan organ lain yang masih berfungsi dari

donor. Donor organ dapat merupakan orang yang masih hidup ataupun telah meninggal.

(Yasir, 2004)

Teknik transplantasi, dimungkinkan untuk memindahkan suatu organ atau jaringan

tubuh manusia yang masih berfungsi baik, baik dari orang yang masih hidup maupun

yang sudah meninggal, ke tubuh manusia lain. Dalam penyembuhan suatu penyakit,

adakalanya transplantasi tidak dapat dihindari dalam menyelamatkan nyawa si penderita.

Dengan keberhasilan teknik transplantasi dalam usaha penyembuhan suatu penyakit dan

dengan meningkatnya keterampilan dokter – dokter dalam melakukan transplantasi,

upaya transplantasi mulai diminati oleh para penderita dalam upaya penyembuhan yang

cepat dan tuntas. (Yasir, 2004)

Untuk mengembangkan transplantasi sebagai salah satu cara penyembuhan suatu

penyakit tidak dapat bagitu saja diterima masyarakat luas. Pertimbangan etik, moral,

agama, hukum, atau sosial budaya ikut mempengaruhinya. (Yasir, 2004)

II. Jenis Transplantasi

Ada beberapa jenis transplantasi (menurut http://transplant-nursing.blogspot)

A. Jenis transplantasi ditinjau dari jenis organ/jaringan yang ditransplantasikan :

1. Autograft yaitu transplantasi dari satu tempat ketempat yang lain dalam tubuh itu

sendiri. Contoh : operasi plastik

2. Isograft yaitu transplantasi dari satu tubuh ke tubuh lain yang identik, misalnya

pada kembar identik

2

Page 3: MAKLAH ETIK

3. Allograft yaitu transplantasi dari satu tubuh ke tubuh yang lain yang sama

spesiesnya

4. Xenograft yaitu transplantasi dari satu tubuh ke tubuh lain yang tidak sama

spesiesnya

5. Syhthetic graft yaitu transplantasi bahan buatan untuk menggantikan atau

menambah fungsi aslinya

B. Jenis transplantasi ditinjau dari tipe donor organ/jaringan tubuh :

1. Donor dalam keadaan hidup sehat seperti kulit ginjal sumsum tulang dan darah

(transfusi darah)

2. Donor dalam keadaan mati seperti jantung,hati,ginjal,kornea,pancreas,paru-paru

dan sel otak

III. Hal - Hal Penting Yang Mendasari Transplantasi

Hal penting yang mendasari transplantasi (menurut http://transplant-nursing.blogspot)

A. Dua komponen penting yang mendasari tindakan transplantasi :

1. Eksplantasi yaitu usaha mengambil jaringan atau organ manusia yang hidup atau

yang sudah meninggal

2. Implantasi yaitu usaha menempatkan jaringan atau organ tubuh tersebut kepada

bagian tubuh sendiri atau tubuh orang lain.

B. Dua komponen penting yang menunjang keberhasilan tindakan transplantasi :

1. Adaptasi donasi yaitu usaha dan kemampuan menyesuaikan diri orang hidup yang

diambil jaringan atau organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk hidup

dengan kekurangan jaringan / organ

2. Adaptasi resepien yaitu usaha dan kemampuan diri dari penerima jaringan / organ

tubuh baru sehingga tubuhnya dapat menerima atau menolak jaringan / organ

tersebut, untuk berfungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat berfungsi lagi.

IV. Beberapa Contoh Organ yang Sering Ditransplantasi

A. Transplantasi Ginjal

3

Page 4: MAKLAH ETIK

Transplantasi ginjal adalah suatu metode terapi dengan cara "memanfaatkan" sebuah

ginjal sehat (yang diperoleh melalui proses pendonoran) melalui prosedur pembedahan.

Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup atau yang baru saja

meninggal

Dokter bedah akan meletakkan ginjal di dalam perut sebelah bawah, kemudian

menghubungkan pembuluh darah dan saluran kencing (ureter) ginjal baru tersebut ke

pembuluh darah dan ureter penderita. Setelah terhubung, ginjal akan dialiri darah yang

akan dibersihkan. Air kencing (urine) biasanya langsung diproduksi. Tetapi beberapa

keadaan, urine diproduksi bahkan setelah beberapa minggu.

Ginjal lama kita yang dua buah akan dibiarkan di tempatnya. Tetapi jika ginjal

tersebut menyebabkan infeksi atau menimbulkan penyakit darah tinggi, maka harus

diangkat.

B. Transplantasi kornea

Transplantasi kornea adalah operasi yang dilakukan dengan cara mengangkat

kornea penderita yang keruh dan menggantinya dengan kornea donor yang masih

jernih

C. Transplantasi Sumsum Tulang Belakang

4

Page 5: MAKLAH ETIK

Suatu transplantasi sumsum tulang (bone marrow) mungkin digunakan untuk

merawat pasien-pasien dengan bentuk-bentuk kanker tertentu, seperti leukemia,

lymphoma, atau kanker payudara. Tujuan dari suatu transplantasi jenis ini pada

wanita-wanita dengan kanker payudara adalah untuk mengizinkan mereka untuk

menjalani kemoterapi dosis tinggi -- yang menyerang secara agresif sel-sel kanker,

namun juga merusak sel-sel darah yang normal - dan kemudian menggantikan sel-sel

yang rusak dengan sel-sel yang sehat.

V. Efek Samping Transplantasi

Bila organ yang ditransplantasikan bukan dari tubuh sendiri maka ada kemungkinan

terjadi reaksi tubuh untuk menolak ‘benda asing’ tersebut. Untuk mencegah terjadinya

reaksi penolakan ini, pasien perlu mengonsumsi obat-obat anti-rejeksi atau

imunosupresan.Obat-obat imunosupresan bekerja dengan jalan menekan sistem imun

tubuh sehingga mengurangi risiko terjadinya reaksi penolakan tubuh terhadap organ

cangkokan

Obat imunosupresan dapat membuat sistem imun (daya tahan tubuh terhadap

penyakit) menjadi lemah sehingga mudah terkena infeksi. Efek samping lainnya dari

imunosupresan: wajah menjadi bulat, berjerawat, atau tumbuh bulu-bulu halus pada

wajah, juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Selain itu juga dapat terjadi

kerusakan pada organ transplan karena sistem kekebalan tubuh yang menganggap organ

transplan tersebut sebagai benda asing.

VI. Masalah etik dan Moral dalam Transplantasi

A. Donor Hidup

5

Page 6: MAKLAH ETIK

Adalah orang yang memberikan jaringan / organnya kepada orang lain ( resepien ).

Sebelum memutuskan untuk menjadi donor, seseorang harus mengetahui dan mengerti

resiko yang dihadapi, baik resiko di bidang medis, pembedahan, maupun resiko untuk

kehidupannya lebih lanjut sebagai kekurangan jaringan / organ yang telah dipindahkan.

Disamping itu, untuk menjadi donor, sesorang tidak boleh mengalami tekanan psikologis.

Hubungan psikis dan emosi harus sudah dipikirkan oleh donor hidup tersebut untuk

mencegah timbulnya masalah.

B. Jenazah dan donor mati

Adalah orang yang semasa hidupnya telah mengizinkan atau berniat dengan sungguh

sungguh untuk memberikan jaringan / organ tubuhnya kepada yang memerlukan apabila

ia telah meninggal kapan seorang donor itu dapat dikatakan meninggal secara wajar, dan

apabila sebelum meninggal, donor itu sakit, sudah sejauh mana pertolongan dari dokter

yang merawatnya. Semua itu untuk mencegah adanya tuduhan dari keluarga donor atau

pihak lain bahwa tim pelaksana transplantasi telah melakukan upaya mempercepat

kematian seseorang hanya untuk mengejar organ yang akan ditransplantasikan.

C. Keluarga donor dan ahli waris

Kesepakatan keluarga donor dan resipien sangat diperlukan untuk menciptakan saling

pengertian dan menghindari konflik semaksimal mungkin atau pun tekanan psikis dan

emosi di kemudian hari. Dari keluarga resepien sebenarnya hanya dituntut suatu

penghargaan kepada donor dan keluarganya dengan tulus. Alangkah baiknya apabila

dibuat suatu ketentuan untuk mencegah tinmulnya rasa tidak puas kedua belah pihak.

D. Resipien

Adalah orang yang menerima jaringan / organ orang lain. Pada dasarnya, seorang

penderita mempunyai hak untuk mendapatkan perawatan yang dapat memperpanjang

hidup atau meringankan penderitaannya. Seorang resepien harus benar – benar mengerti

semua hal yang dijelaskan oleh tim pelaksana transplantasi. Melalui tindakan

transplantasi diharapkan dapat memberikan nilai yang besar bagi kehidupan resepien.

Akan tetapi, ia harus menyadari bahwa hasil transplantasi terbatas dan ada kemungkinan

gagal. Juga perlu didasari bahwa jika ia menerima untuk transplantasi berarti ia dalam

percobaan yang sangat berguna bagi kepentingan orang banyak di masa yang akan datang

6

Page 7: MAKLAH ETIK

E. Dokter dan tenaga pelaksana lain

Untuk melakukan suatu transplantasi, tim pelaksana harus mendapat parsetujuan dari

donor, resepien, maupun keluarga kedua belah pihak. Ia wajib menerangkan hal – hal yang

mungkin akan terjadi setelah dilakukan transplantasi sehingga gangguan psikologis dan

emosi di kemudian hari dapat dihindarkan. Tanggung jawab tim pelaksana adalah

menolong pasien dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk umat manusia. Dengan

demikian, dalam melaksanakan tugas, tim pelaksana hendaknya tidak dipengaruhi oleh

pertimbangan – pertimbangan kepentingan pribadi.

F. Masyarakat

Secara tidak sengaja masyarakat turut menentukan perkembangan transplantasi.

Kerjasama tim pelaksana dengan cara cendekiawan, pemuka masyarakat, atau pemuka

agama diperlukan unutk mendidik masyarakat agar lebih memahami maksud dan tujuan

luhur usaha transplantasi

VII. Aspek Hukum Transplantasi

Dari segi hukum, transplantasi organ, jaringan dan sel tubuh dipandang sebagai suatu

hal yang mulia dalam upaya menyehatkan dan mensejahterakan manusia,walaupun ini

adalah suatu perbuatan yang melawan hukum pidana (tindak pidana penganiayaan) tetapi

mendapat pengecualian hukuman, maka perbuatan tersebut tidak lagi diancam pidana,dan

dapat dibenarkan.

A. Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1981 tentang bedah mayat klinis, bedah mayat

anatomis dan transplantasi alat serta jaringan tubuh manusia :

Pasal 1

(c) Alat tubuh manusia adalah kumpulan jaringan-jaringan tubuh yang dibentuk oleh

beberapa jenis sel dan mempunyai bentuk serta faal (fungsi) tertentu untuk tubuh

tersebut.

(d) Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan faal (fungsi) yang

sama dan tertentu.

7

Page 8: MAKLAH ETIK

(e) Transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan dan atau

jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain dalam rangka

pengobatan untuk menggantikan alat dan atau jaringan tubuh ynag tidak berfungsi

dengan baik.

(f) Donor adalah orang yang menyumbangkan alat atau jaringan tubuhnya kepada

orang lain untuk keperluan kesehatan.

(g) Meninggal dunia adalah keadaan insani yang diyakini oleh ahli kedokteran yang

berwenang bahwa fungsi otak, pernafasan, dan atau denyut jantung seseorang

telah berhenti.

( IDI dalam seminar nasionalnya mencetuskan fatwa tentang masalah mati yaitu

bahwa seseorang dikatakan mati bila fungsi spontan pernafasan dan jantung telah

berhenti secara pasti atau irreversible,atau terbukti telah terjadi kematian batang

otak)

Pasal 10

Transplantasi organ dan jaringan tubuh manusia dilakukan dengan memperhatikan

ketentuan yaitu persetujuan harus tertulis penderita atau keluarga terdekat setelah

penderita meninggal dunia.

Pasal 11

1. Transplantasi organ dan jaringan tubuh hanya boleh dilakukan oleh dokter yang

ditunjuk oleh menteri kesehatan.

2. Transplantasi alat dan jaringan tubuh manusia tidak boleh dilakukan oleh dokter

yang merawat atau mengobati donor yang bersangkutan

Pasal 12

Penentuan saat mati ditentukan oleh 2 orang dokter yang tidak ada sangkut paut

medik dengan dokter yang melakukan transplantasi

Pasal 13

Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksudkan yaitu dibuat diatas kertas materai

dengan 2(dua) orang saksi.

Pasal 14

Pengambilan alat atau jaringan tubuh manusia untuk keperluan transplantasi atau bank

mata dari korban kecelakaan yang meninggal dunia, dilakukan dengan persetujuan

tertulis dengan keluarga terdekat.

Pasal 15

8

Page 9: MAKLAH ETIK

1. Sebelum persetujuan tentang transplantasi alat dan jaringan tubuh manusia

diberikan oleh donor hidup, calon donor yang bersangkutan terlebih dahulu

diberitahu oleh dokter yang merawatnya, termasuk dokter konsultan mengenai

operasi, akibat-akibatnya, dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi

2. Dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus yakin benar ,bahwa calon donor yang bersangkutan telah meyadari sepenuhnya arti dari pemberitahuan tersebut

Pasal 16

Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak berhak dalam kompensasi

material apapun sebagai imbalan transplantasi.

Pasal 17

Dilarang memperjual belikan alat atau jaringan tubuh manusia

Pasal 18

Dilarang mengirim dan menerima alat dan jaringan tubuh manusia dan semua bentuk

ke dan dari luar negeri

B. UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan :

Pasal 33

1. Dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan

transplantasi organ dan jaringan tubuh, transfusi darah , imflan obat dan alat

kesehatan, serta bedah plastic dan rekontruksi.

2. Transplantasi organ dan jaringan serta transfusi darah sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan kemanusiaan yang

dilarang untuk tujuan komersial.

Pasal 34

1. Transplantasi organ dan jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga

kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan

disaran kesehatan tertentu.

2. Pengambilan organ dan jaringan tubuh dari seorang donor harus memperhatikan

kesehatan donor yang bersangkutan dan ada persetujuan ahli waris atau

keluarganya.

3. Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan transplantasi

sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan PP.

9

Page 10: MAKLAH ETIK

VIII. Aspek Etik Transplantasi

Transplantasi merupakan upaya terakhir untuk menolong seorang pasien dengan

kegagalan fungsi salah satu organ tubuhnya. Dari segi etik kedokteran tindakan ini wajib

dilakukan jika ada indikasi, berlandaskan dalam KODEKI, yaitu:

Pasal 2

Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran tertinggi.

Pasal 10

Setiap dokter harus senantiasa mengingat dan kewajibannya melindungi hidup insani.

Pasal 11

Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan

keterampilannya untuk kepentingan penderita.

IX. Transplantasi Ditinjau Dari Sudut Agama Islam

Masalah transplantasi dalam kajian hukum syariah Islam diuraikan menjadi:

A. Penanaman jaringan/organ tubuh yang diambil dari tubuh yang sama

Praktek transplantasi kulit dari suatu bagian tubuh ke bagian lain dari tubuhnya

yang terbakar atau dalam kasus transplantasi penyumbatan dan penyempitan pembuluh

darah jantung dengan mengambil pembuluh darah pada bagian kaki. Masalah ini

hukumnya adalah boleh berdasarkan analogi (qiyas) diperbolehkannya seseorang

untuk memotong bagian tubuhnya yang membahayakan keselamatan jiwanya karena

suatu sebab.

B. Penanaman jaringan/organ yang diambil dari individu lain :a. Penanaman jaringan/organ yang diambil dari individu yang masih hidup

Penanaman jaringan/organ yang diambil dari orang lain yang masih hidup yang

tidak mengakibatkan kematiannya seperti, organ tubuh ganda diantaranya ginjal

10

Page 11: MAKLAH ETIK

atau kulit atau dapat juga dikategorikan disini praktek donor darah. Pada dasarnya

masalah ini diperbolehkan selama memenuhi persyaratannya yaitu:

1. Tidak membahayakan kelangsungan hidup yang wajar bagi donatur

jaringan/organ. Karena kaidah hukum islam menyatakan bahwa suatu bahaya

tidak boleh dihilangkan dengan resiko mendatangkan bahaya

serupa/sebanding.

2. Hal itu harus dilakukan oleh donatur dengan sukarela tanpa paksaan dan tidak

boleh diperjual belikan.

3. Boleh dilakukan bila memang benar-benar transplantasi sebagai alternatif

peluang satu-satunya bagi penyembuhan penyakit pasien dan benar-benar

darurat.

4. Boleh dilakukan bila peluang keberhasilan transplantasi tersebut sangat besar.

b. Penanaman jaringan/organ yang diambil dari individu yang sudah meninggal

Penanaman jaringan/organ tunggal yang dapat mengakibatkan kematian

donaturnya bila diambil. Seperti, jantung, hati dan otak. Maka hukumnya adalah

tidak boleh yaitu berdasarkan firman Allah Swt dalam al-Qur’an surat Al-

Baqarah:195, An- Nisa’:29, dan Al-Maidah:2 tentang larangan menyiksa ataupun

membinasakan diri sendiri serta bersekongkol dalam pelanggaran

Transplantasi ini harus memenuhi persyaratan :

1. Harus dengan persetujuan orang tua mayit / walinya atau wasiat mayit

2. Hanya bila dirasa benar-benar memerlukan dan darurat.

3. Bila tidak darurat dan keperluannya tidak urgen atau mendesak, maka harus

memberikan imbalan pantas kepada ahli waris donatur ( tanpa transaksi dan

kontrak jual-beli ).

11

Page 12: MAKLAH ETIK

BAB IIIPENUTUP

I. Kesimpulan

A. Transplantasi termasuk inovasi alternatif dalam dunia bedah kedokteran modern.

Dalam beberapa dekade terakhir tampaknya transplantasi semakin marak dan menjadi

sebuah tantangan medis, baik dari upaya pengembangan aplikasi terapan dan

teknologi prakteknya, maupun ramainya polemik yang menyangkut kode etik dan

hukum nya khususnya hukum syariah Islam

B. Dalam prakteknya, berhasil tidaknya jaringan atau organ yang ditransplantasikan dari

donor ke resipien tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya reaksi immunitas pada

resipien. Penolakan jaringan atau organ oleh resipien disebabkan adanya antigen yang

dimiliki oleh sel donor tetapi tidak dimiliki oleh sel resipien. Meskipun demikian,

faktor tersebut tidak merupakan suatu hambatan besar dalam dunia kedokteran. Para

ahli medis di lapangan masih mampu mengatasinya dengan berbagai macam cara

yang dapat memperkecil kemungkinan terjadinya reaksi penolakan, seperti dengan

merusak sel-sel limfosit yang dimiliki oleh resipien atau membuang organ yang

memproduksi sel limfosit yaitu limpa dan thymus.

12

Page 13: MAKLAH ETIK

DAFTAR PUSTAKA

Hanafiah, M.J. &Amri Amir. 1999.Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Ecg :Jakarta.

http://batampos.co.id/Utama/Utama/Pertama,_Transplantasi_Organ_Sel_Induk_Sendiri_.html

http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/05/transplantasi-organ-dan-jaringan-

tubuh.html

http://www.crcs.ugm.ac.id/staffile/zab/

persoalan_persoalan_etis_di_sekitar_pencangkokan_organ_dengan_ilustrasi_perspektif_isla

m.htm

13

Page 14: MAKLAH ETIK

14