Makalalah demokrasi pancasila

19
MAKALALAH DEMOKRASI PANCASILA Kelompok : 1. Ika Uswatun Hasanah 2. Ikka Eswa Ayunda 3. Keti Sugiarti 4. Lolita Sari 5. Manan Abidin 6. Mila Kurnia Sari 7. Nihayatun Nikmah STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014

Transcript of Makalalah demokrasi pancasila

Page 1: Makalalah  demokrasi pancasila

0

MAKALALAH

DEMOKRASI PANCASILA

Kelompok :

1. Ika Uswatun Hasanah

2. Ikka Eswa Ayunda

3. Keti Sugiarti

4. Lolita Sari

5. Manan Abidin

6. Mila Kurnia Sari

7. Nihayatun Nikmah

STIKES HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO

2014

Page 2: Makalalah  demokrasi pancasila

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

negara yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Begitulah pemahaman yang paling sederhana tentang demokrasi, yang

diketahui oleh hampir semua orang.

Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang

ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut

sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.

Berbicara mengenai demokrasi adalah memperbincangkan tentang

kekuasaan, atau lebih tepatnya pengelolaan kekuasaan secara beradab. Itu

merupakan sistem manajemen kekuasaan yang dilandasi oleh nilai-nilai dan

etika serta peradaban yang menghargai martabat manusia. Pelaku utama

demokrasi adalah kita semua, setiap orang yang selama ini selalu diatas

namakan namun tak pernah ikut menentukan. Menjaga proses demokratisasi

adalah memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak itu

agar siapapun menghormatinya, melawan siapapun yang berusaha melanggar

hak-hak itu.

Demokrasi pada dasarnya adalah aturan orang (people rule), dan di

dalam sistem politik yang demokratis warga mempunyai hak, kesempatan dan

suara yang sama di dalam mengatur pemerintahan di dunia publik. Di

Indonesia, pergerakan nasional juga mencita-citakan pembentukan negara

demokrasi yang berwatak anti-feodalisme dan anti-imperialisme, dengan

tujuan membentuk masyarakat sosialis. Maka dari itu dalam makalah ini

penulis akan memaparkan tentang perkembangan dan penerapan demokrasi di

Indonesia.

Page 3: Makalalah  demokrasi pancasila

2

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah demokrasi?

2. Apa pengertian demokrasi?

3. Apa prinsip demokrasi?

4. Bagaimana pelaksanaan demokrasi?

5. Apa makna demokrasi?

6. Bagaimana demokrasi pancasila?

7. Bagaimana pendidikan demokrasi?

C. Tujuan

Tujuan pembahasan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui arti dari istilah demokrasi

2. Untuk mengetahui Landasan-landasan Demokrasi

3. Mengetahui Jenis–jenis Demokrasi

4. Untuk mengetahui Sejarah dan Perkembangan Demokrasi

5. Untuk mengetahui Penerapan Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan

Sehari-hari

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari mempelajari makalah ini adalah

mengetahui dan mengerti apa itu sebenarnya demokrasi, kemudian dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar.

Page 4: Makalalah  demokrasi pancasila

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Demokrasi

Secara etimologis istilah “demokrasi” berasal dari yunani kuno yang

diutarakan di Athena Kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya

dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan

hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan

dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18,

bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.

Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti

rakyat, dan kratos /cratein yang berarti pemerintahan. Sehingga dapat diartikan

sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan

dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah

kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab

demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu

negara.

Demokrasi menempati posisi vital dalam kaitannya pembagian

kekuasaan dalam suatu negara dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari

rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Prinsip semacam ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika

fakta-fakta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu

besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan

beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan

pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. Demikian pula kekuasaan

berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari

lembaga legislatif menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan

anggota-anggotanya tanpa memperdulikan aspirasi rakyat, tidak akan

membawa kebaikan untuk rakyat.

Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel

(accountable), tetapi harus ada mekanisme formal yang mewujudkan

Page 5: Makalalah  demokrasi pancasila

4

akuntibilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara

operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan lembaga negara

tersebut.

B. Pengertian Demokrasi

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan

warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga

kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk

diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen)

dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan

independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga

negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip

checks and balances.

Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-

lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan

melaksanakan kewenangan eksekutif, lembaga-lembaga pengadilan yang

berwenang menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga

perwakilan rakyat (DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan

menjalankan kekuasaan legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif

dibuat oleh masyarakat atau oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak

sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya (konstituen) dan yang

memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif, selain sesuai hukum

dan peraturan. Selain pemilihan umum legislatif, banyak keputusan atau hasil-

hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui

pemilihan umum. Pemilihan umum tidak wajib atau tidak mesti diikuti oleh

seluruh warganegara, namun oleh sebagian warga yang berhak dan secara

sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua warga

negara berhak untuk memilih (mempunyai hak pilih). Kedaulatan rakyat yang

dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau

Page 6: Makalalah  demokrasi pancasila

5

anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas.

Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung

tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan

rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian

banyak kedaulatan rakyat. Walapun perannya dalam sistem demokrasi tidak

besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah

akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi

meletakkan tokoh idola, bukan system pemerintahan yang bagus, sebagai

tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara,

masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang

sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya

memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu,

misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal (misal,

narapidana atau bekas narapidana).

C. Berikut merupakan pendapat-pendapat tentang pengertian demokrasi:

1. Menurut Internasional Commision of Jurits

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyar dimana

kekuasaan tertinggi ditangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka

atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan yang

bebas. Jadi, yang di utamakan dalam pemerintahan demokrasi adalah

rakyat.

2. Menurut Lincoln

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk

rakyat (government of the people, by the people, and for the people).

3. Menurut C.F Strong

Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari

masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin

bahwa pemerintahan akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-

tindakan kepada mayoritas itu.

Page 7: Makalalah  demokrasi pancasila

6

D. Jenis–jenis Demokrasi

Dalam sejarah politik Indonesia, kita setidaknya mengenal empat

macam demokrasi, yaitu demokrasi pemerintahan masa revolusi kemerdekaan,

demokrasi parlementer (repsentatif democracy) , demokrasi terpimpin

(guided democracy), dan demokrasi Pancasila (Pancasila democracy):

1. Demokrasi Liberal (pemerintahan masa revolusi kemerdekaan) (1945-

1949)

Para penyelenggara negara pada awal periode kemerdekaan

mempunyai komitmen yang sangat besar dalam mewujudkan demokrasi

politik di Indonesia. Demokrasi pemerintahan masa revolusi kemerdekaan

berlangsung dari tahun 1945 hingga tahun 1949, ada beberapa hal yang

fundemental yang merupakan peletakan dasar bagi demokrasi di Indonesia

periode ini, yaitu :

a. Political franchise yang menyeluruh. Para pembentuk negara, sudah

sejak semula mempunyai komitmen yang sangat besar terhadap

demokrasi, sehingga ketika kemerdekaan direbut, semua warga negara

yang sudah dianggap dewasa memiliki hak-hak politik yang sama,

tanpa ada diskriminasi yang bersumber dari ras, agama, suku, dan

kedaerahan.

b. Dengan maklumat Wakil Presiden, maka dimungkinkan terbentuknya

sejumlah partai politik, yang kemudian menjadi peletak dasar bagi

sistem kepartaian di Indonesia untuk masa-masa selanjutnya dalam

sejarah politik kita.

2. Demokrasi parlementer

Periode kedua pemerintahan negara Indonesia adalah tahun 1950

sampai 1959, dengan menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara

(UUDS) sebagai landasan konstitusionalnya. Periode pemerintahan dalam

masa ini disebut sebagai pemerintahan parlementer, karena pada masa ini

merupakan kejayaan parlemen dalam sejarah politik Indonesia sebelum

masa repormasi. Periode itu dapat disebut juga sebagai

“Representative/Participatory Democracy”.

Page 8: Makalalah  demokrasi pancasila

7

Masa Demokrasi Parlementer merupakan masa kejayaan

demokrasi di Indonesia, hampir semua elemen demokrasi dapat kita

temukan dalam perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia.

a. Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang

sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan

kekuasaan parlemen ini diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi

tidak percaya kepada pihak pemerintah yang mengakibatkan kabinet

harus meletakkan jabatan.

b. Akuntabilitas pemegang jabatan dan politisi pada umumnya sangat

tinggi. Hal ini dapat terjadi karena berfungsinya parlemen dan juga

sejumlah media massa sebagai alat kontrol sosial.

c. Masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar

mereka tidak berkurang sama sekali, sekalipun tidak semua warga

negara dapat memanfaatkannya dengan maksimal.

d. Dalam masa pemerintahan parlemeter, daerah-daerah memperoleh

otonomi yang cukup, bahkan otonomi yang seluas-luasnya dengan asas

desentralisasi sebagai landasan untuk berpijak dalam mengatur

hubungan kekuasaan antara pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah.

3. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

Sejak berakhirnya Pemilihan Umum 1955, Presiden Soekarno

sudah menunjukkan gejala ketidaksenangannya kepada partai-partai

politik. Hal itu terjadi karena partai politik sangat berorientasi pada

kepentingan ideologinya sendiri dan kurang memperhatikan kepentingan

politik nasional secara menyeluruh.

Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses

politik yang berjalan pada masa demokrasi parlementer. Apa yang disebut

dengan demokrasi tidak lain merupakan perwujudan kehendak presiden

dalam rangka menempatkan dirinya sebagai satu-satunya institusi yang

paling berkuasa di Indonesia. Adapun karakteristik yang utama dari

perpolitikan pada era Demokrasi Terpimpin adalah :

Page 9: Makalalah  demokrasi pancasila

8

a. Mengaburnya sistem kepartaian. Kehadiran partai-partai politik, bukan

untuk mempersiapkan diri dalam kerangka kontestasi politik untuk

mengisi jabatan politik di pemerintahan (karena Pemilihan Umum

tidak pernah dijalankan), tetapi lebih merupakan elemen penopang dari

tarik menarik anatara Presiden Soekarno, Angkatan Darat, dan Partai

Komunis Indonesia.

b. Masa Demokrasi Terpimpin adalah masa puncak dari semangat anti-

kebebasan pers. Sejumlah surat kabar dan majalah diberangus oleh

Soekarno.

c. Sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan

antara pemerintah Pusat dengan pemerintah Daerah. Daerah-daerah

memiliki otonomi yang terbatas.

4. Demokrasi Pancasila (demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru)

Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi

yang singkat, yaitu antara tahun 1965 samapai 1968, ketika Jenderal

Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Era yang kemudian

dikenal sebagai Orde baru.

Orde Baru memberikan pengharapan baru, terutama yang berkaitan

dengan perubahan-perubahan politik, dari yang bersifat otoriter pada masa

Demokrasi Terpimpin di bawah Soekarno menjadi lebih demokratik.

Namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan, pengganti presiden

yang otoriter ternyata seorang otoriter juga.

Ada beberapa indikator demokrasi yang digunakan pada masa

demokrasi yang berlabel pancasila ini, yaitu :

a. Rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak pernah

terjadi. Kecuali yang terdapat pada jajaran yang lebih rendah, seperti:

gubernur, bupati/ walikota, camat dan kepala desa. Kalaupun ada

perubahan, selama pemerintahan Orde Baru hanya terjadi pada jabatan

wakil presiden, sementara pemerintahan secara esensial masih tetap

sama.

Page 10: Makalalah  demokrasi pancasila

9

b. Pemilihan Umum. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Pemilihan

Umum telah dilangsungkan sebanyak enam kali, dengan frekwensi

yang teratur, yaitu setiap lima tahun sekali. Tetapi, kalau kita

mengamati kualitas penyelenggaraan Pemilihan Umum di Indonesia

bisa disimpulkan amat jauh dari semangat demokrasi.

Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan atas :

a. Demokrasi Langsung

b. Demokrasi Tidak Langsung

Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas :

a. Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal)

b. Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)

Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya,

demokrasi dibedakan atas :

a. Demokrasi Formal

b. Demokrasi Material

c. Demokrasi Campuran

Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan

negara, demokrasi dibedakan atas :

a. Demokrasi Sistem Parlementer

b. Demokrasi Sistem Presidensial

E. Landasan-landasan Demokrasi

1. Pembukaan UUD 1945

a. Alinea pertama yang berbunyi Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.

b. Alinea kedua yang berbunyi Mengantarkan rakyat Indonesia kepintu

gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil

dan makmur.

c. Alinea ketiga yang berbunyi Atas berkat rahmat Allah Yang Maha

Kuasa dan didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan dan

kebangsaaan yang bebas.

d. Alinea keempat yang berbunyi Melindungi segenap bangsa.

Page 11: Makalalah  demokrasi pancasila

10

2. Batang Tubuh UUD 1945

a. Pasal 1 ayat 2 yaitu tentang “Kedaulatan adalah ditangan rakyat”.

b. Pasal 2 yaitu tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat.

c. Pasal 6 yaitu tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

d. Pasal 24 dan Pasal 25 yaitu tentang Peradilan yang merdeka.

e. Pasal 27 ayat 1 yaitu tentang Persamaan kedudukan di dalam hukum.

f. Pasal 28 yaitu tentang Kemerdekaan berserikat dan berkumpul.

3. Lain-lain

a. Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi

b. UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM

F. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila

1. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila

Ahmad Sanusi mengutarakan 10 pilar demokrasi konstitusional

Indonesia menurut Pancasila dan Undang-indang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945, yang sebagai berikut:

a. Demokrasi yang Berketuhanan Yang maha Esa

b. Demokrasi dengan kecerdasan

c. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat

d. Demokrasi dengan rule of law

e. Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan Negara

f. Demokrasi dengan hak asasi manusia

g. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka

h. Demokrasi dengan otonomi daerah

i. Demokrasi dengan kemakmuran

j. Demokrasi yang berkeadilan social

Demokrasi Pancasila mendasarkan diri pada faham kekeluargaan

dan Kegotong-royongan yang ditujukan untuk:

a. Kesejahteraan rakyat

b. Mendukung unsur-unsur kesadaran hak ber-ketuhanan Yang Maha Esa

c. Menolak atheisme

Page 12: Makalalah  demokrasi pancasila

11

d. Menegakkan kebenaran yang berdasarkan kepada budi pekerti yang

luhur

e. Mengembangkan kepribadian Indonesia

f. Menciptakan keseimbangan perikehidupan individu dan masyarakat,

kasmani dan rohani, lahir dan bathin, hubungan manusia dengan

sesamanya dan hubungan manusia dengan Tuhannya.

G. Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa

periodesasi:

1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 – 1950 ).

Tahun 1945 – 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang

ingin kembali ke Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum

berjalan dengan baik. Hal itu disebabkan oleh masih adanya revolusi

fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat sentralisasi kekuasaan hal

itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi sebelum

MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan

dijalankan oleh Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari

kesan bahwa negara Indonesia adalah negara yang absolut pemerintah

mengeluarkan :

a. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP

berubah menjadi lembaga legislatif.

b. Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan

Partai Politik.

c. Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan

sistem pemerintahn presidensil menjadi parlementer

2. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama

a. Masa demokrasi Liberal 1950 – 1959

Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai

lambang atau berkedudukan sebagai Kepala Negara bukan sebagai

kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan parlemen, akuntabilitas

Page 13: Makalalah  demokrasi pancasila

12

politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik.

Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal

disebabkan :

b. Dominannya partai politik

c. Landasan sosial ekonomi yang masih lemah

d. Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS

1950

Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit

Presiden 5 Juli 1959 :

a. Bubarkan konstituante

b. Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950

c. Pembentukan MPRS dan DPAS

3. Masa demokrasi Terpimpin 1959 – 1966

Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No.

VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berintikan

musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua

kekuatan nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan

nasakom dengan ciri:

a. Dominasi Presiden

b. Terbatasnya peran partai politik

c. Berkembangnya pengaruh PKI

H. Makna Demokrasi di Indonesia

Oleh Bani Saksono (wartawan Harian Ekonomi Neraca) Kata

Demokrasi dilihat dari sudut bahasa atau etimologis, berasal dari bahasa

unani, yaitu demos yang berarti rakyat dan cratos atau cratein yang artinya

pemerintahan atau kekuasaan. Jadi secara bahasa demis-cratein atau demos-

cratos berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.

Robert Dahl menyebutkan bahwa demokrasi adalah sikap pemerintah

terhadap kehendak rakyatnya. Dalam kancah kebangsaan dab bernegara,

Page 14: Makalalah  demokrasi pancasila

13

belakangan timbullah istilah demokrasi ekonomi, demokrasi kebudayaan, dan

demokrasi sebagai jati diri suatu bangsa. Ada pula muncul istilah demokrasi

Pancasila. Pancasila adalah dasar negara Repubik Indonesia.

Bagaimana dengan praktik berdemokrasi di Indonesia? Salah satu sila

dalam Pancasila adalah Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan /perwakilan. Ada dua cara untuk membuat

kebijaksanaan atau satu keputusan. Yaitu dilakukan secara musyawarah untuk

mencapai mufakat atau kata sepakat. Kata sepakat tentu diambil dengan

memperhatikan suara atau aspirasi mayoritas dan minoritas.

Itu sebabnya, dalam demokrasi Pancasila tidak dikenal istilah diktator

mayoritas dan tirani minoritas. Ketika mayoritas berkuasa, kelompok

minoritas akan mendapat pengayoman hingga dapat hidup berdampingan. Hal

itu sejalan dengan ajaran Rahmatan lil alamin yang dibawa Nabi Muhammad.

Dulu, saat masih diajarkan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila

(PMP), para siswa di sekolah maupun di kampus-kampus diajarkan

pendidikan berperilaku atau berbudi pekerti. Di situ terdapat ajaran untuk

saling menghormati satu sama lain, menghormati perbedaan, tapi perbedaan

itu jangan diterapkan dengan cara memaksakan kehendak. Pelajaran lainnya

adalah sikap tenggang rasa.

Namun, kini, dalam praktiknya, sikap tenggang rasa itu sudah mulai

luntur atau sirna di kalbu masyarakat. Terbuktinya, masih banyak anak muda

yang gagah perkasa enggan memberikan tempat duduknya di kereta atau

angkutanumum kepada para orang tua (lansia), ibu hamil, dan yang membawa

anak-anak.

Dalam alam demokrasi sekarang ini, setiap orang dilindungi hak

pribadinya, termasuk untuk menyamaikan gagasan, aspirasinya, serta berperan

dalam setiap pengambilan keputusan. Di balik hak itu, tentu ada kewajiban.

Setiap individu juga dikenai kewajiban untuk melaksanakan atau mengikuti

kebijakan atau keputusan yang telah ditetapkan bersama.

Lalu bagaimana dengan kasus sikap mbalelo yang dilakukan para

kader partai politik dalam pemilihan presiden (Pilpres) yang akan

Page 15: Makalalah  demokrasi pancasila

14

dilaksanakan pada 9 Juli mendatang? Jika kita menganut azas demokrasi,

sikap individu tidak boleh bertentangan dengan keputusan kolektif.

Negara Indonesia menjamin hak setiap orang, warga negara, elite

politik, tokoh masyarakat. Namun, dalam hidup bermasyarakat dan bernegara,

semuanya harus sejalan dengan peraturan yang telah dibuat melalui proses

pengambilan keputusan yang demokratis, baik secara aklamasi atau

musyawarah untuk mufakat maupun pemungutan suara. Jika tidak, akan

timbullah berbagai tindakan pemaksaan kehendak dan anarkis.

I. Perkembangan Demokrasi di Indonesia

Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang

pesat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan

kebebasan pers, kebebasan masyarakat dalam berkeyakinan, berbicara,

berkumpul, mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya

pemerintahan. Tapi bukan berarti demokrasi di Indonesia saat ini sudah

berjalan sempurna. Masih banyak persoalan yang muncul terhadap pemerintah

yang belum sepenuhnya bisa menjamin kebebasan warga negaranya. Seperti

meningkatnya angka pengangguran, bertambahnya kemacetan di jalan,

semakin parahnya banjir, dan masalah korupsi.

Dalam kehidupan berpolitik di setiap negara yang kerap selalu

menikmati kebebasan berpolitik namun tidak semua kebebasan berpolitik

berjalan sesuai dengan yang diinginkan, karena pada hakikatnya semua sistem

politik mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Demokrasi

adalah sebuah proses yang terus menerus merupakan gagasan dinamis yang

terkait erat dengan perubahan. Jika suatu negara mampu menerapkan

kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan dengan sempurna, maka negara

tersebut adalah negara yang sukses menjalankan sistem demokrasi.

Sebaliknya, jika suatu negara itu gagal menggunakan sistem pemerintahan

demokrasi, maka negara itu tidak layak disebut sebagai negara demokrasi.

Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia yang menganut sistem

pemerintahan yang demokrasi, kita sudah sepatutnya untuk terus menjaga,

Page 16: Makalalah  demokrasi pancasila

15

memperbaiki, dan melengkapi kualitas-kualitas demokrasi yang sudah ada.

Demi tercapainya suatu kesejahteraan, tujuan dari cita-cita demokrasi yang

sesungguhnya akan mengangkat Indonesia kedalam suatu perubahan.

J. Pendidikan Demokrasi

Pendidikan dapat menjadi salah satu upaya strategis pendemokrasian

bangsa indonesia, khususnya di kalangan generasi muda. pendidikan yang

dimaksud adalah model pendidikan yang berorientasi pembangunan karakter

bangsa melalui pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek

pembelajaran melalui cara-cara pebelajaran yang demokratis, partisipatif,

kritis, kreatif, dan menantang aktualisasi diri mereka. Dalam konteks ini,

proses belajar tidak lagi menjadi monopoli dosen maupun guru, tetapi menjadi

milik bersama dan menjadikan proses belajar sebagai wadah untuk dialog dan

belajar bersama.

Pendidikan model ini sangat relevan bagi pengembangan pendidikan

demokraasi, yang biasa dikenas sebagai pendidikan kewargaan (Civic

Education). Sebagai komponen warga negara, pengalaman mahasiswa dan

siswa dalam praktik berdemokrasi di kelas akan sangat berharga bagi proses

transpormasi nilai-nilai demokrasi dan HAM dalam kehidupan sosial. Kampus

dan sekolah dengan demikian dapat berfungsi sebagai laboratorium dan katalis

demokrasi. Tetapi, menjadikan kampus dan sekolah sebagai tempat

pendadaran demokrasi tidak akan maksimal tanpa dukungan komponen civitas

akademika, staf, karyawan, dan pimpinan.

Peran lembaga pendidikan tinggi sangatlah penting dan strategis dalam

proses pengembangan budaya demokrasi di kalangan generasi muda. sejarah

telah membuktikan bahwa mahasiswa adalah tulang punggung gerakan

reformasi. mahasiswa tercatat sebagai kekuasaan genuine dari gerakan

reformasi di indonesia. ketulusan, semangat, dan keberpihakan pada nasib

rakyat dan masa depan indonesia telah menjadikan mahasiswa sebagai agen

perubahan di indonseia yang selalu diperhitungkan dari masa ke masa.

Page 17: Makalalah  demokrasi pancasila

16

K. Penerapan Budaya Demokrasi Dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Di Lingkungan Keluarga

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat

diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:

a. Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;

b. Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;

c. Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.

2. Di Lingkungan Masyarakat

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat

diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:

a. Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;

b. Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa

diskriminasi;

c. Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;

d. Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;

3. Di Lingkungan Sekolah

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat

diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:

a. Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;

b. Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan

kita;

c. Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk

menyelesaikan masalah;

4. Di Lingkungan Kehidupan Bernegara

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara

dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:

a. Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;

b. Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;

c. Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk

menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.

Page 18: Makalalah  demokrasi pancasila

17

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah:

1. Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan suatu negara yaitu

pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

2. Jenis-jenis demokrasi antara lain Demokrasi Liberal, Demokrasi

parlementer, Demokrasi Terpimpin, dan Demokrasi Pancasila.

3. Landasan-landasan Demokrasi yaitu terdapat pada Batang Tubuh UUD

1945, Pembukaan UUD 1945, Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998

tentang hak asasi, UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM.

4. Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal

tersebut dapat dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan kebebasan

pers, kebebasan masyarakat dalam berkeyakinan, berbicara, berkumpul,

mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan mengawasi jalannya

pemerintahan.

5. Penerapan budaya demokrasi dapat dilakukan di lingkungan keluarga

misalnya terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama, di

lingkungan masyarakat dengan bersedia mengakui kesalahan yang telah

dibuatnya, di lingkungan sekolah dengan bersedia bergaul dengan teman

sekolah tanpa membeda-bedakan dan lain-lain.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini, diharapkan masyarakat mengerti serta

mengetahui asas pemerintahan demokrasi dan dapat menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari sehingga dapat menjadikan Negara Indonesia menjadi

Negara demokratis yang sebenarnya.

Page 19: Makalalah  demokrasi pancasila

18

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim, Aim, Drs, M.Pd. 2004 “Kewarganegaraan Jilid 2”. Bandung:

Grafindo Media Pratama.

http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

Mahfud MD, Moh. 2003. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia (Studi tentang

Interaksi Politik dan Kehidupan Ketatanegaraan). Jakarta: Rineka Cipta.