Makalahpengantarpendidikanpendidikansebagaisistem 141110221215 Conversion Gate02

12
[email protected] MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM Disusun oleh : Wike Marlina Putri Siti Purwaningsih Betti Susanti PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 1E FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA IKIP PGRI MADIUN 2011

description

makalah

Transcript of Makalahpengantarpendidikanpendidikansebagaisistem 141110221215 Conversion Gate02

[email protected]

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

Disusun oleh :

Wike Marlina Putri

Siti Purwaningsih

Betti Susanti

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 1E

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

IKIP PGRI MADIUN

2011

i [email protected]

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

tepat pada waktu yang telah ditentukan. Kami sadar bahwa tulisan ini jauh dari kata

sempurna. Untuk itu kami selalu membuka diri akan kritik dan saran yang

membangun bagi pembaca untuk melengkapi makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang

membacanya dan dapat sedikit mewujudkan pengetahuan didalam lembaran ini

Madiun, Oktober 2011

Penyusun

ii [email protected]

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi .............................................................................................................. ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 4

1.2 Permasalahan .............................................................................. 4

1.3 Tujuan ........................................................................................ 5

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem ........................................................................ 6

2.2 Komponen yang saling berhubungan antara komponen dalam

sistem pendidikan ....................................................................... 6

2.3 Hubungan sistem pendidikan dengan sistem lain dan perubahan

kedudukan dari sisem .................................................................. 7

2.4 Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik ....................... 8

2.5 Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan........................... 11

2.6 Pendidikan prajabatan dan pendidikan dalam jabatan sebagai

sebuah sistem ............................................................................ 11

2.7 Pendidikan formal, nonformal dan informal sebagai sebuah

sistem dalam jabatan sebagai sebuah sistem .............................. 12

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................... 13

3.2 Saran ........................................................................................ 13

Daftar Pustaka .................................................................................................... iii

1 [email protected]

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu kenyataan yang tampak jelas dalam dunia pendidikan dimana pendidikan tersebutdiharapkan dapat diterima oleh semua pihak. Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia menjadi makhluk yang berpengatahuan dan siap menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan pesat. Ilmu pendidikan memperhatikan perubahan tata nilai yang terjadi di masyarakat dan harus memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan.

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses itu sendiri dan unsur hasil usaha.

Departemen pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan fasilitas. Setiap sistem pendidikan ini saling mempengaruhi.

Sistem pendidikan nasional merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Dalam sistem pendidikan sangat memerlukan feedback(umpan balik), sehingga manajemen sekolah dapat mengembangkan dan memperbaiki proses pendidikan yang dilakukan. Dalam hal ini, output dan outcome akan menjadi feedback utama bagi sekolah dalam peningkatan program-program pembelajaran, kualitas guru dan staf, kurikulum, sistem administrasi, sistem evaluasi dan pengukuran, pengelolaan keuangan.

1.2 Permasalahan

Makalah ini membahas hal-hal berikut:

1. Pengertian sistem 2. Komponen yang saling berhubungan antara komponen dalam sistem

pendidikan 3. Hubungan sistem pendidikan dengan sistem lain dan perubahan

kedudukan dari sisem 4. Pemecahan masalah pendidikan secara sistematik 5. Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan

2 [email protected]

6. Pendidikan prajabatan dan pendidikan dalam jabatan sebagai sebuah sistem

7. Pendidikan formal, nonformal dan informal sebagai sebuah sistem dalam jabatan sebagai sebuah sistem

1.3 Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas 2. Agar dapat lebih memahami sistem pendidikan

3 [email protected]

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem

Banyak definisi yang digunakan untuk menjelaskan arti kata “sistem”, diantaranya sebagai berikut:

a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau yang utuh. (Tatang M. Amirin, 1992: 10)

b. Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang M. Amirin, 1992: 10)

c. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang M. Amirin, 1992: 11)

Dari ketiga definisi yang berbeda tersebut, terkandung unsur persamaan yang dapat dipandang sebagai ciri umum dari sistem, yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut:

Sistem merupakan suatu kesatuan yang berstruktur. Kesatuan tersebut terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berpengaruh. Masing-masing komponen mempunyai fungsi tertentu dan secara

bersama-sama melaksanakan fungsi struktur, yaitu mencapai tujuan sistem.

Dengan demikian, sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen. Komponen-komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing-masing, tetapi secara fungsi, komponen-komponen itu terarah pada pencapaian satu tujuan.

2.2 Komponen yang Saling Berhubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan

Komponen-komponen yang saling menunjang dalam bidang pendidikan antara lain :

a. Sistem baru sebagai masukan mentah (raw input) b. Guru dan tenaga nonguru, administrasi sekolah, kurikulum, anggaran

pendidikan, prasarana dan sarana yang merupakan masukan instrumental (instrumental input)

c. Corak budaya, kondisi ekonomi, kependudukan, politik, dan keamanan yang merupakan faktor lingkungan (environmental input).

4 [email protected]

Sistem pendidikan tersebut secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar. Sistem Pendidikan

2.3 Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sistem lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem

Suatu komponen dapat berubah status menjadi sistem, apabila komponen tersebut dilihat secara tersendiri sehingga komponen tersebut terdiri dari sejumlah sub sistem. Jadi sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup mikro dan ruang lingkup makro. Bagaimana perubahan sistem dari komponen menjadi sistem dan sebaliknya seperti telah dikemukakan sebelumnya, akan dijelaskan dengan diagram di bawah ini.

Gambar. Diagram hierarki suprasistem dan subsistem

SISWA BARU

PROSES PENDIDIKAN

Administrasi Anggaran

Tenaga Guru dan Non-Guru

Kurikulum

Prasarana dan Sarana

Sosial Budaya

Kependudukan

Politik

Keamanan

Ekonomi

LULUSAN

Supra Sistem Masyarakat

Sistem Ekonomi Sistem Pendidikan Sistem Politik

Pendidikan Nonformal

Pendidikan formal Pendidikan Informal

Sekolah Dasar Sekolah Menengah

Perguruan Tinggi

Metode Materi Evaluasi

Administrasi Sekolah Kurikulum Ketenagaan

Sistem

Sub-sub Sistem

Dan seterusnya

Sub Sistem

5 [email protected]

2.4 Pemecahan Masalah Pendidikan Secara Sistematik

1. Cara Memandang Sistem

Perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sistem ataupun sebaliknya,sama halnya dengan perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sistem atau ruang lingkup suatu permasalahan.

Jika sebuah komponen suatu sistem dipisahkan dari komponen-komponen yang lain dan dikaji secara tersendiri, maksudnya tidak lain agar komponen tersebut dapat dianalisis secara lebih mendalam.

Selanjutnya, memandang suatu sistem dalam konteks ruang lingkup yang lebih besar (suprasistem) mempunyai manfaat agar kita memandang suatu persoalan tidak lepas dari hal-hal yang melatarbelakanginya.

2. Masalah Berjenjang

Merupakan masalah yang memiliki keterkaitan antara masalah satu dengan masalah lainnya. Keterkaitan tersebut ada dalam hubungan sebab-akibat, alternatif-masalah,dan latar belakang masalah.

3. Analisis Sistem Dalam Pendidikan

Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksudkanuntuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan denagn cara yang efisien dan efektif.

Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah, kita dapat berpikir secara sistematik, artinya kita harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam masalah pendidikan yang akan dipecahkan. Cara demikian memungkinkan kita untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan setelah melihat suatu alternatif sebagai satu-satunya yang dapat digunakan.

Dengan demikian, jika tujuan sistem tidak tercapai sepenuhnya, maka dapat diusahakan:

Menemukan komponen yang mengandung kelemahan Menemukan hunungan antar komponen yang mengandung kelemahan Memperbaiki komponen atau hubungan antar komponen yang lemah

tersebut

4. Saling Hubungan Antarkomponen

Komponen-komponen yang baik akan menunjang terbentunya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin

6 [email protected]

tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhubungan secara fungsional dengan komponen yang lain.

Hubungan fungsional antarkomponen ini berupa hubungan yang bersifat dinamis antarkomponen-komponen dan gerak fungsi dari seluruh komponen terarah kepada tujuan sistem.

Dilihat dari pencapaian tujuan, pada prinsipnya setiap sistem dibangun dengan maksud untuk pencapaian tujuan secara optimal. Jika optimasi pencapaian tujuan tetap dipertahankan, akan tetapi masih terdapat komponen yang kualitasnya kurang baik ataupun berubah, logikanya harus ada komponen lain yang dapat mengimbangiatau menutup kekurangan dengan menggantikan fungsi dari komponen yang pertama tadi. Jika tidak, maka target tujuan tidak tercapai.

5. Hubungan Sistem dengan Suprasistem

Dalam suatu sistem, komponen-komponen saling berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sedangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.

6. Proses dan Tujuan Sistem Pendidikan

Pada bagian terdahulu dijelaskan bahwa sistem pendidikan memproses raw input dengan menggunakan instrumental input sehingga menjadi output, yaitu tamatan. Bagaimana wujud output yang dikehendaki menjadi tujuan sistem pendidikan. Tujuan ini memberikan arah pada kegiatan sistem, yang memproses raw input. Secara operasional, tujuan tersebut menentukan isi dari masing-masing komponen instrumental input. Bahkan jika diperlukan juga memilih jenis dan kualitas masukan mentahnya.

2.5 Keterkaitan Antara Pengajaran dan Pendidikan Berikut adalah perbedaan antara pengajaran dan pendidikan: Pengajaran (Instruction) Pendidikan (Education)

Lebih menekankan pada penguasaan wawasan dan pengetahuan tentang bidang /program tertentu.

Lebih menekankan pada pembentukan manusianya (penanaman sikap dan nilai-nilai)

Makan waktu relatif pendek Makan waktu relatif panjang

Metode lebih bersifat rasional, teknik praktis

Metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi.

7 [email protected]

Jadi, hubungan keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan antara lain sebagai berikut, Pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Masing-masing saling mengisi. Pembedaan hanya dilakukan untuk kepentingan analisis agar masing-

masing dapat dipahami lebih baik. Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan pendidikan, sebab

pendidikan membentuk wadah, sedang pengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus tetap meskipun isinya bervariasi dan berubah.

2.6 Pendidikan Prajabatan dan Pendidikan Dalam Jabatan sebagai Sebuah Sistem

Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dan dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kepada orang-orang yang telah bekerja. Tenggang waktunya sangat bervariasi sesua dengan kebutuhan, serempak dengan kemajuan zaman dan perkembangan masyarakat,khususnya dunia kerja yang semakin hari semakin berkembang dan semakin bervariasi. Sehubungan dengan itu, terjadi pegeseran cara memandang kedua macam pendidikan tersebut.

2.7 Pendidikan Formal, Non-Formal dan Informal sebagai Sistem

Pendidikan Formal sering disebut pendidikan persekolahan, yaitu berupa rangkaian jenjang pendidikan yang telah baku, mulai dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.

Menurut UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa setiap warga negara diwajibkan mengikuti pendidikan formal minimal sampai tamat SMP.

Bagi warga negara yang tidak sempat mengikuti ataupun menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam pendidikan formal (putus sekolah), disediakan pendidikan nonformal, untuk memperoleh bekal guna terjun ke masyarakat.

Selanjutnya juga pendidikan informal sebagai suatu fase pendidikan yang berada di samping dan di dalam pendidikan formal dan nonformal sangat menunjang keduanya. Sebenarnya tidak sulit untuk dipahami karena sebagian besar waktu peserta didik adalah justru berada dalam ruang lingkup yang sifatnya informal.

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal dan informal, ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit dipisahkan karena keberhasilan

8 [email protected]

pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumber daya manusia sangat tergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperan.

9 [email protected]

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dapat kita pastikan bahwa pendidikan itu merupakan sebuah komponen atau lembaga yang mempunyai tujuan agar terciptanya situasi atau potensi-potensi dasar apa saja yang dimiliki peserta didik dapat dikembangkan sesuai dengan ketentuan kebutuhan mereka pada suatu zaman dan dimana mereka harus survival. Pendidikan juga merupakan wahana penting untuk membangun peserta didik. Pada gilirannya manusia hasil pendidikan itu menjadi sumber daya pembangun. Karena itu, pendidik dalam melaksanakan tugasnya diharapkan tidak membuat kesalahan-kesalahan mendidik. Sebab kesalahan mendidik bisa berakibat fatal karena sasaran pendidikan adalah manusia.

Kesalahan pendidik hanya dapat dihindari jika pendidik memahami apa pendidikan itu sebenarnya. Gambaran yang jelas dan benar tentang pendidikan dapat diperoleh melalui pengkajian terhadap arti dan tugas pendidikan, konsep-konsep yang mendasarinya, unsur-unsurnya, dan kesatu paduan unsur itu dalam suatu wujud sistem. Sehingga pendidikan akan memiliki suatu sistem yang baik untuk mencapai tujuan.

3.2 Saran

Kami sebagai penyusun makalah ini menyatakan bahwa makalah kami ini sangat kurang dari kesempurnaan sehingga sebagai penyusun kami mengharapkan kepada seluruh pembaca agar senantiasa memberi kritik dan saran anda sekalian yang tentunya bersifat membangun, untuk kami jadikan bahan telaah untuk tugas -tugas selanjutnya.