Makalah Xx

16
MAKALAH PERGERAKAN MAHASISWA INDONESIA OLEH : AGUS TAMIL ARIFIN HIMPUNAN MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

description

tugas

Transcript of Makalah Xx

Page 1: Makalah Xx

MAKALAH

PERGERAKAN MAHASISWA INDONESIA

OLEH :

AGUS TAMIL ARIFIN

HIMPUNAN MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 2: Makalah Xx

DAFTAR ISI

COVER…………………………

DAFTAR ISI.....................................

KATA PENGANTAR.........................

BAB I. PENDAHULUAN……………….

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan penulisan

1.3 Rumusan Masalah

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Mahasiswa

2.2 Definisi pergerakan

2.3 Tugas dan tanggung jawab mahasiswa

2.4 Sejarah pergerakan mahasiswa dari tahun 1908 – 1998

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

KATA PENGANTAR

Page 3: Makalah Xx

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan

kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada saya

sehingga dapat menyelesaikan makalah “PERGERAKAN MAHASISWA INDONESIA”

tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada dosen pembimbing dan teman teman atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang

telah diberikan kepada saya dalam pengerjaan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari

itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca sekalian. Saya

berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Malang, 07 januari 2015

Agus Tamil Arifin

BAB 1

Page 4: Makalah Xx

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perjalanan sejarah pergerakan mahasiswa indonesia dimulai sekitar tahun 1908-

an yang ditandai dengan didirikannya Budi Utomo. Pelopor pergerakan tersebut adalah

mahasiswa yang tercerahkan dan memaknai serta memahami arti suatu persatuan

menuju kemerdekaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa bentuk pergerakan mahasiswa

sangat tergantung pada kondisi sosial yang terjadi pada saat itu walau intinya satu yaitu

“Pembaharuan”. Pergerakan mahasiswa pada tahun 1928 dan tahun 1998 adalah suatu

contoh perbedaan akibat kondisi sosial yang terjadi. Titik klimaks dari perjuangan

mahasiswa Indonesia adalah pada tahun 1966 dan tahun 1998, dimana dua rezim otoriter

pada saat itu berhasil di runtuhkan. Kesuksesan aksi reformasi yang mengorbankan

beberapa mahasiswa, tidak berarti perjuangan telah berakhir. Tidak menutup

kemungkinan, ketika terdapat ketimpangan akibat ulah penguasa, kita sebagai

mahasiswa harus kembali ke jalan untuk menjadi agen pembaharu pembangunan

1.2. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui bagaimana sejarah pergerakan mahasiswa di indonesia dan sekaligus

mempelajari bagaimana jerih payah mereka dalam menegakkan keadilan yang sebenar

benarnya

1.3. Rumusan Masalah

1. Apa itu mahasiswa ?

2. Apa tugas dan tanggung jawab mahasiswa ?

3. Definisi pergerakan ?

4. Sejarah pergerakan mahasiswa dari tahun 1908 – 1998 ?

BAB II

Page 5: Makalah Xx

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Mahasiswa

Nama mahasiswa diambil dari kata pembentuknya. Maha dan Siswa, atau pelajar

yang paling tinggi levelnya. Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah

terpelajar, sebab mereka tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia

terpelajar yang paripurna. Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan

yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan

kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di

dalamnya. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali

menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah

bangsa. Sejak tahun 1908 sampai dengan tahun 1998, mahasiswa menjadi penyeimbang

pemerintah yang represif, diktator dan bertindak semena-mena. Ada kebanggan tersendiri,

bukan soal menurunkan diktator Soeharto, tetapi bagaimana perjungan akan keadilan dan

kesejahteraan itu bisa mahasiswa sumbangkan kepada negara tercinta ini. Saat ini, sejujurnya

mahasiswa kehilangan orientasi gerakan. Gerakan mahasiswa menjadi mandul, tidak

substansif dan hanya sekedar corong ’sponsor’ saja. Idealisme yang diagung-agungkan sejak

masa lampau akhirnya dengan sendirinya tergerus oleh zaman yang menghadirkan

persaingan yang tidak sehat. Aspirasi mahasiswa menuntut perbaikan dalam segala bidang

kehidupan bangsa Indonesia harus dijamin oleh kepastian hukum. Sedangkan yang disebut

hukum bagi bangsa Indonesia adalah hukum yang berkedaulatan rakyat, bukan hukum yang

hanya menguntungkan dan menguatkan penguasa. Hal inilah yang belum dicapai oleh bangsa

kita hingga saat ini. Oleh karena itu yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia saat ini

adalah mengembalikan kedaulatan kepada rakyat, kedaulatan milik rakyat, kedaulatan rakyat.

2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Mahasiswa

Tanggung jawab mahasiswa pun tidak ringan, karna mahasiswa dituntut bukan hanya

untuk cerdas dalam belajar, akan tetapi lebih dari pada itu juga harus kritis terhadap

kenyataan sosial yang ada. Oleh sebab itu mahasiswa disebut “ agent of change “. Kita bisa

melihat jerih payah mahasiswa pada tragedi 1998 yang mana mahasiswa mati – matian

menegakkan keadilan demi kesejahteraan bangsa. Pergerakan kemahasiswaan menuntut

Page 6: Makalah Xx

adanya rasa tanggap terhadap isu dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman. Namun,

dewasa ini pergerakan kemahasiswaan seakan sudah mulai menurun dari titik kulminasinya.

Apabila teringat oleh kita pergerakan mahasiswa angkatan ’66 serta reformasi ’98, sungguh

mahasiswa secara tulus dan bertanggung jawab sebagai pengawal kebijakan pemerintah

untuk membantu meluruskan kembali jalan negara ini. Bahkan, bila kita menengok ke

belakang lebih jauh ke dalam diri tokoh The Founding Fathers para pendiri negara ini, gelar

mahasiswa sangat lekat pada diri mereka saat melakukan pergerakan semasa muda mereka.

Intisari dari pergerakan inilah yang rasanya mulai berkurang saat ini. Mahasiswa cenderung

untuk memikirkan kegiatan kemahasiswaan dirinya sendiri tanpa pengimplementasian secara

konkrit kepada masyarakat luas yang selalu berteriak akan adanya kesejahteraan. Semangat

kemahasiswaan sudah tidak seperti dulu lagi yang bergerak untuk rakyat.

2.3 Definisi Pergerakan

Menjadi seorang mahasiswa yang sejatinya kaum elit intelektual muda hendaknya

tidak lepas dari putaran roda pergerakan mahasiswa itu sendiri yang dinamis. Gelar yang

disematkan pada mahasiswa seperti Iron Stock, Moral Force, dan Agent of Change

merupakan buah karya kedinamisan pergerakan mahasiswa dalam sejarah bangsa ini pada

khususnya. Setelah disebutkan beberapa kali, kita sebagai mahasiswa wajib hukumnya

untuk mengetahui definisi serta beberapa faktor fundamental yang melatarbelakanginya.

Pergerakan mahasiswa merupakan gerakan yang dilandasi atas belum adanya titik

equilibrium antara harapan rakyat dengan pencapaian pemerintah dengan maksud untuk

mengubah realita sosial yang ada. Pergerakan mahasiswa sendiri memiliki beberapa dimensi

yang terkandung didalamnya seperti intelektualitas, orientasi kerakyatan serta gerakan yang

strategis dan taktis. Dari definisi yang sudah secara jelas dipaparkan tersebut, jelas sekali

perbedaan mendasar antara pergerakan mahasiswa dengan kegiatan mahasisawa. Pergerakan

mahasiswa bisa dianggap sebagai sebuah aktivitas dengan kesadaran tinggi untuk

berkontribusi secara langsung ke masyarakat di luar gerbang kampus. Sedangkan kegiatan

kemahasiswaan seperti belajar, mengikuti UKM, kepanitiaan bisa dijadikan sebagai

fasilitator dalam pengembangan diri baik dalam akademis maupun non-akademis (soft

skill). Namun, seringkali tidak terlihat batasan yang jelas antara pergerakan dan kegiatan itu

Page 7: Makalah Xx

sendiri. Banyak rekan mahasiswa yang terlena dengan kehidupan kampus dengan

perspektifnya sendiri bahwa pergerakan mahasiswa merupakan bagian dari seluruh

aktivitasnya di internal kampus. Hal semacam inilah yang kadang menurunkan kurva

pergerakan mahasiswa itu sendiri.

Pergerakan mahasiswa menuntut adanya rasa tanggap terhadap isu dan keberanian

untuk keluar dari zona nyaman. Namun, dewasa ini pergerakan mahasiswa seakan sudah

mulai menurun dari titik kulminasinya. Apabila teringat oleh kita pergerakan mahasiswa

angkatan ’66 serta reformasi ’98, sungguh mahasiswa secara tulus dan bertanggung jawab

sebagai pengawal kebijakan pemerintah untuk membantu meluruskan kembali jalan negara

ini. Bahkan, bila kita menengok ke belakang lebih jauh ke dalam diri tokoh The Founding

Fathers para pendiri negara ini, gelar mahasiswa sangat lekat pada diri mereka saat

melakukan pergerakan semasa muda mereka.

2.4 Sejarah pergerakan mahasiswa dari tahun 1908 – 1998

Dalam Sejarah peradaban bangsa Indonesia, ada beberapa catatan peristiwa yang

layak kita pandang sebagai awal mula pergerakan mahasiswa di tanah air. Pergerakan

tersebut bermula pada tahun 1908. Pada masa itu,mahasiswa - mahasiswa dari lembaga

pendidikan STOVIA mendirikan sebuah wadah pergerakan pertama di Indonesia yang

bernama Boedi Oetomo, dimana organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 20 Mei

1908. Wadah ini merupakan bentuk sikap kritis mahasiswa tersebut terhadap sistem

kolonialisme Belanda yang menurut mereka sudah selayaknya dilawan dan rakyat harus

dibebaskan dari bentuk penguasaan terhadap sumber daya alam yang dilakukan oleh

penjajah terhadap bangsa ini, walaupun terkesan gerakan yang mereka lakukan masih

menunjukkan sifat primordialisme Jawa. Organisasi ini berdiri berawal dari kegiatan

akademis berupa diskusi rutin di perpustakaan STOVIA yang dilakukan oleh beberapa

mahasiswa Indonesia yang belajar di STOVIA antara lain Soetomo, Goenawan

Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Melalui diskusi itulah mahasiswa -

mahasiswa tersebut mulai memikirkan nasib masyarakat Indonesia yang makin

memprihatinkan ditengah kondisi penjajahan dan selalu dianggap bodoh oleh Belanda,

disamping itu diperparah dengan kondisi para pejabat pemerintahan pada saat itu dari

Page 8: Makalah Xx

kalangan pribumi (pangreh praja) yang justru makin menindas rakyatnya demi kepentingan

pribadi dan kelanggengan jabatannya, seperti menarik pajak yang tingi terhadap rakyat

untuk menarik simpati atasan dan pemerintahan Belanda.

Sejarah berlanjut pada periode berikutnya di tahun 1928. Pada awalnya, mahasiswa

di Surabaya yang bernama Soetomo pada tanggal 19 oktober 1924 mendirikan Kelompok

Studi Indonesia (Indonesische Studie-club). Di tempat yang berbeda, oleh Soekarno dan

kawan - kawannya dari Sekoleah Tinggi Teknik (ITB) di Bandung beriniisiatif untuk

mendirikan Kelompok Studi Umum (Algemeene Studi Club) pada tanggal 11 Juli 1925.

Pembentukan kedua kelompok diskusi ini merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap

perkembangan pergerakan politik mahasiswa yang semakin tumpul pada masa itu.

Kemudian pada tahun 1926, terbentuklah organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia

(PPPI) yang merupakan organisasi yang berusaha untuk menghimpun seluruh mahasiswa di

Indonesia dan lebih menyuarakan yang namanya wawasan kebangsaan dalam diri

mahasiswa. Hal tersebut lah yang kemudian mereka realisasikan dengan menyelenggarakan

sebuah kongres paling bersejarah dalam dunia kepemudaan mahasiswa di tanah air. Yaitu

Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928 yang kemudian

menghasilkan sumpah pemuda yang sangat bersejarah tersebut.

Periode ini merupakan periode yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia

pada tahun 1945, peran pemuda mahasiswa juga tidak lepas dan terlihat sangat vital dalam

mewujudkan suatu misi besar bangsa Indonesia pada saat itu yaitu melepaskan diri dari

belenggu pejajahan atau merebut kemerdekaan. Kondisi pergerakan mahasiswa pada saat itu

tidak semudah pada periode - perode sebelumnya. Secara umum kondisi pendidikan maupun

kehidupan politik pada zaman pemerintahan Jepang jauh lebih represif dibandingkan dengan

kolonial Belanda, antara lain dengan melakukan pelarangan terhadap segala kegiatan yang

berbau politik, dan hal ini ditindak lanjuti dengan membubarkan segala organisasi pelajar

dan mahasiswa, termasuk partai politik, serta insiden kecil di Sekolah Tinggi Kedokteran

Jakarta yang mengakibatkan mahasiswa dipecat dan dipenjarakan. Dan secara praktis,

akhirnya mahasiswa - mahasiswa pada saat itu mulai menurunkan intensitas pergerakannya

dan lebih mengerucutkannya dalam bentuk kelompok diskusi. Yang berbeda pada masa

tersebut adalah, mahasiswa - mahasiswa pada waktu itu lebih memilih untuk menjadikan

Page 9: Makalah Xx

asrama mereka sebagai markas pergerakan. Dimana terdapat 3 asrama yang terkenal dalam

mencetak tokoh - tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah, yaitu asrama Menteng

Raya, Asrama Cikini, dan Asrama Kebon Sirih. Melalui diskusi di asrama inilah kemudian

lahir tokoh - tokoh yang nantinya bakal menjadi motor penggerak penting munculnya

kemerdekaan bangsa Indonesia. Tokoh - tokoh tersebut secara radikal dan melalui

pergerakan bawah tanah melakukan desakan kepada Soekarno dan Hatta untuk segera

memproklamasikan kemerdekaan setelah melalui radio mereka mendengar bahwa telah

terjadi insiden bom atom di Jepang, dan mereka berpikir bahwa inilah saat yang tepat untuk

mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Mahasiswa - mahasiswa yang terdiri dari

Soekarni dan Chairul Saleh inilah yang akhirnya terpaksa menculik tokoh proklamator

tersebut sampai ke Rengasdengklok agar lebih memberikan tekanan kepada mereka untuk

lebih cepat dalam memproklamasikan kemerdekaan. Peristiwa inilah yang kemudian tercatat

dalam sejarah sebagai peristiwa Rengasdengklok.

Pada tahun 1966 setelah kemerdekaan, mulai bermunculan secara bersamaan

organisasi - organisasi mahasiswa di berbagai kampus. Berawal dari munculnya organisasi

mahasiswa yang dibentuk oleh beberapa mahasiswa di Sekolah Tinggi Islam (STI) di

Yogyakarta, yang dimotori oleh Lafran Pane dengan mendirikan organisasi Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI) pada tanggal 5 Februari 1947. Organisasi ini dibentuk sebagai

wadah pergerakan mahasiswa yang dilatarbelakangi oleh 4 faktor utama yang meliputi

Situasi Dunia Internasional, Situasi NKRI, Kondisi Mikrobiologis Ummat Islam di

Indonesia, Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan. Selain itu pada tahun yang

sama, dibentuk pulalah Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) yang

didirikan melalui kongres mahasiswa di Malang. Lalu pada waktu yang berikutnya didirikan

juga organisasi - organisasi mahasiswa yang lain seperti Gerakan Mahasiswa Nasional

Indonesia (GMNI) yang berhaluan pada ideologi Marhaenisme Soekarno, Gerakan

Mahasiswa Sosialis Indonesia (GAMSOS) yang lebih cenderung ke ideologi Sosialisme

Marxist, dan Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) yang lebih berpandangan

komunisme sehingga cenderung lebih dekat dengan PKI (Partai Komunis

Indonesia).Sebagai imbas daripada kemenangan PKI pada pemilu tahun 1955, organisasi

CGMI cenderung lebih menonjol dibandingkan dengan organisasi - organisasi mahasiswa

lainnya. Namun justru hal inilah yang menjadi cikal bakal perpecahan pergerakan

Page 10: Makalah Xx

mahasiswa pada saat itu yang disebabkan karena adanya kecenderungan CGMI terhadap

PKI yang tentu saja dipenuhi oleh kepentingan - kepentingan politik PKI.

Pada tahun 1974 Periode ini sangat berbeda sekali dengan periode sebelumnya di

tahun 1966, dimana pada masa pergerakan mahasiswa tahun 1966 mahasiswa melakukan

afiliasi dengan pihak militer dalam menumpas PKI. Pada periode 1974 ini, mahasiswa justru

berkonfrontasi dengan pihak militer yang mereka anggap telah menjadi alat penindas bagi

rakyat. Gelombang perlawanan bermula sejak dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak

(BBM) yang dianggap meneyengsarakan rakyat. Selain itu, isu pemberantasan korupsi juga

dengan lantang digalakkan oleh mahasiswa yang mendesak agar pemerintah lebih tegas

dalam menjerat koruptor yang terdiri dari pejabat - pejabat pemerintahan saat itu. Melalui

pergerakan inilah muncul suatu gerakan yang disebut "Mahasiswa Menggugat" yang

dimotori oleh Arif Budiman dan Hariman Siregar yang menyuarakan isu korupsi dan

kenaikan BBM. Menyusul pergerakan mahasiswa yang terus meluas, secara inisisatif

mahasiswa membentuk Komite Anti Korupsi (KAK) yang diketuai oleh Wilopo.Namun

ketika kebusukan - kebusukan rezim pemerintahan orde baru terus mencuat di permukaan,

dengan serta merta pemerintah melakukan berbagai rekayasa politik guna meredam protes

massa dan mempertahankan status quo, terlebih menjelang pemilu tahun 1971. Dan

akhirnya diakhiri pergerakan mahasiswa pada tahun 1998.

BAB III

Page 11: Makalah Xx

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pergerakan mahasiswa indonesia dimulai dari tahun 1908 sampai dengan tahun 1998,

mahasiswa menjadi penyeimbang pemerintah yang represif, diktator dan bertindak semena-

mena. Pada masa itu,mahasiswa - mahasiswa dari lembaga pendidikan STOVIA mendirikan

sebuah wadah pergerakan pertama di Indonesia yang bernama Boedi Oetomo, dimana

organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. Wadah ini merupakan bentuk

sikap kritis mahasiswa tersebut terhadap sistem kolonialisme Belanda yang menurut mereka

sudah selayaknya dilawan dan rakyat harus dibebaskan dari bentuk penguasaan terhadap

sumber daya alam. Dan pada tahun 1998 mahasiswa menurunkan Soeharto dan kemudian

menyerahkan jabatannya ke wakil presidennya yaitu Prof.BJ Habibie