Makalah Tugas Metode Pemeliharaan

download Makalah Tugas Metode Pemeliharaan

of 11

description

Makalah Tugas Metode Pemeliharaan

Transcript of Makalah Tugas Metode Pemeliharaan

MAKALAH TUGASMETODE PEMELIHARAANTEKNIK KOMPUTER

Disusun Oleh :Nama: Elvin Try Yonanda SiregarNIM: 09110303023Jurusan: Teknik KomputerDosen: Rossi Passarella M.Eng

FAKULTAS ILMU KOMPUTERUNIVERSITAS SRIWIJAYAPALEMBANG 2012-2013

Dasar TeoriMetode Pemeliharaan ( Maintenance Management )Definisi Metode Pemeliharaan adalah metode atau cara-cara yang dilakukan untuk mengatur seluruh kegiatan pemeliharaan mulai dari perencanaan, pengorganisasian dan penugasan, pengendalian serta peningkatan pemeliharaan agar efektif, efisien dan mencapai suatu kondisi yang paling optimal yang bisa diterima.1. Metode Pemeliharaan memiliki beberapa tujuan, antara lain :Untuk memperpanjang usia aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya). Hal ini terutama penting di negara yang sedang berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Di negara-negara maju kadang-kadang lebih menguntungkan untuk mengganti daripada memperbaiki.1. Untuk menjamin ketersediaan (availability) optimum peralatan yang dipasang untuk produksi (atau jasa) dan mendapatkan laba investasi (return on investment) yang maksimum ; menjamin kapasitas, mutu produksi nyata sesuai dengan rencana produksi.1. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam kondisi darurat setiap waktu, misalnya : unit cadangan, unit pemadam kebakaran, alat penyelamat, dsb.1. Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja orang yang menggunakan sarana tersebut.1. Pemeliharaan berusaha mengurangi kerusakan yang tidak wajar dan menjaga agar modal yang ditanam dalam perusahaan dalam waktu yang telah ditentukan dapat sesuai dengan kebijakan perusahaan dibidang penanaman modal.1. Departemen Pemeliharaan harus dapat melaksanakan semua hal tersebut diatas dengan biaya yang serendah mungkin dan harus dapat bekerja sama dengan departemen-departemen lain dalam perusahaan.

KATEGORI METODE PEMELIHARAAN.Terdapat beberapa metode manejemen pemeilharan yang sudah diimplementasikan secara luas, yang secara umum bisa dikatagorikan kepada tiga metode besar yaitu Run-to-Failure ManagementLogika metode Run-to-Failure Management, sangat sederhana dan mudah dipahami yaitu Jika dan hanya jika sebuah Mesin rusak (breakdown), lakukan perbaikan. Motto terkenal dari metode ini adalah If it aint broke, dont fix it. Pabrik yang menjalankan metode ini tidak perlu mengeluarkan uang untuk keperluan pemeliharaan mesin, selama mesin tersebut tidak rusak atau gagal beroperasi. Metode Run-to Failure atau orang lebih mengenalnya dengan istilah Break Down Maintenance, pada dasarnya tergolong Manajemen Reaktif, yang menunggu mesin rusak atau gagal beroperasi. Kenyataannya metode ini adalah metode yang paling mahal, karena beberapa sebab, pertama ; mesin yang dibiarkan beroperasi sampai break down, biasanya mengalami kegagalan yang fatal, sehingga membutuhkan biaya perbaikan yang sangat besar , bahkan tidak jarang harus diganti total, kedua ; mesin yang gagal beroperasi akan berakibat kepada hilangnya produksi atau pabrik gagal berproduksi, berarti kerugian besar jika dikaitkan dengan potensi ekonomi dari perusahaan, bisa berlanjut kepada kegagalan memenuhi janji kepada pelanggan, yang berakibat buruk pada jangka panjang. Hanya sedikit perusahaan yang memakai metode Break Down secara murni, umunya pabrik-pabrik menerpakan prinsip darsar dari preventive maintenance seperti ; pelumasan, machine adjustments, dll). Meskipun demikian pada system seperti ini (breakdown maintenance) mesin atau peralatan industri tidak dibangun ulang, dan juga tidak akan perbaikan besar sebelum mesin tersebut benar-benar gagal untuk beroperasi.Biaya tinggi harus dialokasikan untuk spare parts, biaya inventory, biaya lembur untuk karyawan, high machine downtime (waktu yang dibutuhkan suatu mesin tidak beroperasi untuk perbaikan), dan ketersedianj waktu operasi kecil ( production availability), sebab tidak ada usaha untuk membuat langkah-langkah antisipasi terhadap kebutuhan pemeliharaan. Perusahaan yang menerapkan Breakdown maintenance harus siap beraksi dengan kejadian apapun yang terjadi pada mesin. Manajemen rekatif harus memaksa departemen pemeliharaan untuk menyimpan sparepart dalam jumlah besar yang meliputi spareparts penting bagi mesin-mesin yang bernilai kritis di pabrik. Pilihan lain adalh menjalin hubungan dengan vendor peralatan yang harus mengirimkan spare parts secepatnya begitu dibutuhkan. Dan yang terakhir inipun membutuhkan biaya lebih mahal karena biaya ekstra pada pengiriman dan waktu yang mengharuskan mesin tidak dapat beroperasi beberapa saat, selama mesin dalam perbaikan. Untuk meminimalisasi dampak pada produksi yang dihasilkan oleh kegagalan mesin yang tak terduga, semua pekerja harus juga mampu bereaksi cepat terhadap kegagalan mesin. Hasil akhir dari manajemen Breakdown adalah tingginya biaya pemeliharaan dan rendahnya ketersediaan mesin (availability of process machinery). Analisa menunjukkan bahwa biaya yang harus dikeluarkan dari penerapan Breakdown maintenance tiga kali lebih besar dibandingkan model preventive dengan pembuatan jadwal (skedul).Schedulling akan mengurangi waktu untuk perbaikan dan berdampak pada berkurangnya biaya untuk pekerja (labor cost), juga mengurangi dampak negative dari pengeluaran ekstra pada pengiriman serta mengurangi kehilangan produksi.

PREVENTIVE MAINTENANCEBanyak sekali definisi yang berkaitan dengan Preventive Maintenance, tetapi yang pasti adalah semua program Preventive Maintenance dikendalikan oleh waktu. Dengan kata lain semua pelerjaan pemeliharaan dadasarkan pada jam operasional. Gambar 1.1 memgilustrasikan suatu contoh dari umur mesin secara statistik. . The mean-time-to-failure (MTTF) atau bathtub curve, mengindikasikan bahwa mesin yang baru akan mempunyai kemungkinan kegagalan yang besar diawal pengoperasiannya dikarenakan masalah-masalah instalasi. Setelah beberapa waktu tingkat kegagalan akan berkurang dan cenderung stabil di posisi rendah untuk suatu waktu tertentu. Setelah melalui usia normal dari mesin tersebut, tingkat kegagalan akan kembali naik secara cepat bersamaan dengan waktu. Pada manajemen Preventive Maintenance, mesin diperbaiki atau dibangun kembali didasarkan pada pengolahan statisistik dari MTTF.Impelementasi aktual dari Preventive Maintenance sangat bervariasi secara luas. Beberapa program sangat terbatas dan hanya terdiri dari kegiatan pelumasan dan penyesuaian minor. Program Preventive Maintenance yang komprehensif menjadwalkan perbaikan, pelumasan, penyesuaian, dan pembangunan kembali (rebuild) mesin untuk lokasi-lokasi kritis pada pabrik. Ukuran yang umum untuk kesemua program Preventive Maintenance tersebut adalah penjadwalan (scheduling) terhadap waktu.

Semua program Preventive Maintenance didasarkan pada asumsi bahawa semua mesin akan terdegradasi pada suatu periode tertentu tergantung pada kelas klasifikasi mesin tersebut, sebagai contoh Pompa sentrifugal single stage dengan motor terpisah secara horizontal akan beroperasi secara normal selama 18 bulan. Dengan menggunakan teknik-teknik Preventive Maintenance, Pompa harus dihentikan pengoperasiannya dan dibangun kembali pada bulan ke 17. Masalah dengan pendekatan ini adalah bahwa model pengoperasian dan system serta spesifikasi dari pabrik akan sangat berpengaruh secara langsung kepada umur pengoperasian suatu mesin. MTBF dari suatu pompa yang menangani air biasa akan berbeda dengan pompa yang harus menangani air Lumpur. Penggunaan MTBF bisa menghasilkan perbaikan yang tidak perlu atau munculnya kegagalan yang tak terduga, sebagai contoh pada kasus pompa diatas, sangat mungkin pompa itu tidak perlu dibangun kembali (rebuild) pada bulan ke 17, sehingga akan membuang-buang uang dan tenaga percuma. Atau sangat mungkin kegagalan terjadi sebelum bulan ke 17, akibatnya perlu dilakukan tindakan Run To failure (breakdown) maintenance, karena terjadi diluar jadwal yang telah ditentukan. Hasil analisa menunjukkan bahwa biaya yanbg harus dikeluarkan untuk menjalankan perbaikan pada Breakdown maintenance tiga kali lipat dari biaya yang harus dikeluarkan jika perbaikan dijadwalkan sebelumnya (Preventive Maintenance).

Predictive Maintenance.Seperti juga metode yang lain, Predictive Mintenance memiliki banyak definisi. Untuk beberapa pekerja predictive Maintenance berarti mengamati dan memonitor getaran yang terjadi pada Rotating Machinery seperti pompa, turbin, proros, dan lain-lain, sebagai usaha usaha untuk mendeteksi masalah-masalah serta mencegah terjadinya kegagalan fatal. Bagi yang lain bisa berarti suatu kegiatan memonitor gambar-gambar ingfra merah dari electrical switchgear, motor, dan peralatan kelistrikan yang lain untuk mendeteksi munculnya masalah. Secara umum Predictive maintenance adalah program monitoring terhadap kondisi actual dari mesin, effesiensi oprasinya, dan indicator-indikator lain dari kondisi operasi mesin dan system proses . Semua proses tersebut akan menghasilkan data yang dbutuhkan untuk menjamin interval maksimum diantara perbaikan, dan mengurangi biaya yang diakibatkan oleh kegiatan oerbaikan tidak terjadwal akibta kegagalan mesin.Lebih lanjut lagi Predictive Maintenance adalah suatu kegiatan yang akan memperbaiki produktivitas, kualitas produk, dan Overall Effectiveness dari manufaktur dan pabrik. Predictive Maintenance bukan Pemonitor getaran atau thermal imaging atau lubricatingoil analysis atau NTD (Non Destructive Testing) metode yang lain yang diperkenalkan oleh produsen alat-alat teknik sebagai alat Predictive Maintenance.Predictive Maintenance adalah sebuah falsafah ata sikap, yang secara sederhana diartikan sebagai penggunaan kondisi operasi aktual dari pabrik untuk mengoptimalisasi pengoperasian pabrik secara total. Program Predictive Maintenance yang menyeluruh mengggunakan peralatan-peralatan mahal seperti Vibration monitoring, thermography, tribology, dan lain-lain untuk memperoleh kondisi operasi aktual dari system pabrik yang paling kritis, dan berdasarkan data-data aktual tersebut menyusun suatu penjadwalan (schedule) terhadap seluruh aktifitas pemeliharaan yang didasarkan pada kebutuhan. Termasuk dalam tujuan program ini adalah mengoptimalkan ketersediaan (availability) dari mesin-mesin proses dan secara drastic mengurangi biaya pemeliharaan. Program ini juga bertujuan untuk memeprbaiki kualitas produk, produktivitas dan keuntungan pabrik manufaktur.Predictive Maintenance adalah program Preventive Maintenance yang dikendalikan oleh kondisi. Pembuatan penjadwalan (schedule) pada Preventive Maintenance didasarkan pada rata-rata data statistic dari mesin (yaitu Mean-time-to failure). Sedangkan Predictive Maintenance menggunakan monitoring langsung terhadap kondisi mesin, efesiensi system, dan indicator lainnya untuk menentukan Mean Time To Failure aktual atau Effeciency Losses untuk setiap mesin dan system. Keputusan akhir dari Preventive atau Program Run To Failure untuk melakukan perbaikan atau pembangunan kembali didasarkan pada intuisi dan pengalaman pribadi dari manajer pemeliharaan.Suatu program Predictive Maintenance dapat meminimalisasi breakdown yang tidak terjadwal dari seluruh peralatan mekaninal di pabrik dan menjamin perbaikan peralatan pada kondisi mekanikanl yang dapat diterima. Program ini juga dapat mengindentifikasi masalah-masalah mesin sebelum menjadi lebih serius. Jika masalah diindentifikasi lebih awal, maka perbaikan besar dapat selalu dicegah.Predictive Maintenance menggunakan analisa getaran didasarkan pada dua fakta mendasar yaitu ; (1) semua mode kegagalan memiliki cirri frekuensi getaran tertentu yang dapat diisolasi dan diindentifikasi. (2) Amplitudo getaran dari masing-masing komponen akan tetap konstan kecuali dinamika pengoperasian dari mesin berubah. Fakta-fakta ini, dampaknya pada permesinan, dan metode yang mengindentifikasi dan mengkuantifikasi model sebab akibat kegagalannya akan dijelaskan pada bab selanjutnya.Predictive Maintenance menggunakan effesiensi proses, heat loss, atau teknik-teknik NDT dapat digunakan untuk mengkuantifikasi effesiensi pengoperasian dari peralatan mekanis atau system. Teknik-teknik ini digunakan bersama-sama dengan analisa getaran digunakan oleh manajer pemeliharaan dan manajer operasi untuk mencapai realibilitas dan ketersediaan (availability) pabrik mereka.Terdapat lima teknik NDT (Non Destructive Testing) yang umunya sering digunakan untuk Predictive Maintenance yaitu ; vibration monitoring, process monitoring parameter, thermography, tribology, dan inspeksi visual. Masing-masing teknik memiliki keunikan pada data-datanya yang akan menuntun manajer pemeliharaan untuk menentukan keperluan aktual dari kegiatan pemeliharaan. Bagaimana anda menentukan teknik mana yang anda butuhkan di pabrik ? bagaimana anda menetapkan metode terbaik untuk masing-masing teknologi ? Kebanyakan program Predictive Maintenance menggunakan analisa getaran sebagai alat dasar, sebab kebanyakan peralatan pabrik adalah mekanikal. Tetapi analisa getaran tidak dapat menyediakan data yang dibutuhkan jika dilakukan untuk peralatan-peralatan listrik, heat loss, kondisi pelumasan, atau parameter-parameter lain.

MAINTENANCE FASILKOM

WORK ORDERSelasa, 31-12-2012Masalah: Komputer cenderung lambat dan sering mengalami hang dan errorPenyebab : Komputer tidak memiliki prosesor yang cukup cepat untuk memproses dataSolusi: Mengganti baru prosesor computer dengan yang lebih tinggi

TeknisiPenanggung jawab

Budi WijayantoHerman SusantoWORK BREAKDOWN STRUCTURE

WORK BREAKDOWN TABLENoTaskPersonTime

1Mengecek antennaAnton3 jam

2Mengecek modemMarwan3 jam

3Mengecek routerToni2 jam

4Mengecek FirewallAhmad3 jam

5Mengecek AntivirusThomas3 jam

6Mengecek PasswordAnton2 jam

7Mengecek CPUMarwan3 jam

8Mengecek PrinterToni3 jam

9Mengecek ScannerAhmad2 jam

10Mengecek Link dan HubThomas3 jam

11Mengecek Sistem OperasiAnton3 jam

12Mengecek Kapasitas DataMarwan2 jam

13Mengecek Back Up dataToni4 jam

14Mengecek InterfaceAhmad2 jam

15Mengecek Fisik kabelThomas3 jam

16Mengecek Kerusakan Kesalahan ManusiaAnton3 jam

Gambar Work Breakdown ScheduleDAFTAR ISI1. Kusuma, Yuriadi.Pusat Pengembangan Bahan Ajar-UMB.Jakarta2. Michael Quinion,PREVENTATIVE OR PREVENTIVE,World Wide Words.3. Bobby Joseph,Letter to the Editor: What's the good wordpreventive or preventative?,International Journal of Epidemiology4. Lockheed Martin press releaseKelly Aviation Center, L.P.