Makalah TMK Abses Retrofaring

15
MAKALAH MODUL TINDAKAN MEDIS dan KEPERAWATAN KELOMPOK 10 0302007034 ARWITA SARI 0302007190 NOVI ELIS KHUMAESA 0302008002 ABDULLAH 0302008025 ANDRE FERRYANDRI SUSANTO 0302008045 ASTI MEIDIANTI 0302008073 DEDEH ASLIAH 0302008099 FATHIA RACHMATINA 0302008123 I KETUT WAHYU MERTHADANA 0302008153 MARIA ASTIKA DEWI 302008179 NICKHOLAS REDLY 0302008202 REINITA ARLIN PUSPITA 0302008226 SHELLY SULVITRI 0302008243 TRI NOVIA MAULANI 0302008265 YURIKE APRIANI 0302008288 NADIRAH BINTI ROSLAN 0302008307 SYARIFAH ZAWANI BINTI TUAN S 0302008087 DIYANA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

description

Retrofaring

Transcript of Makalah TMK Abses Retrofaring

Page 1: Makalah TMK Abses Retrofaring

MAKALAH MODUL TINDAKAN MEDIS dan KEPERAWATAN

KELOMPOK 10

0302007034 ARWITA SARI

0302007190 NOVI ELIS KHUMAESA

0302008002 ABDULLAH

0302008025 ANDRE FERRYANDRI SUSANTO

0302008045 ASTI MEIDIANTI

0302008073 DEDEH ASLIAH

0302008099 FATHIA RACHMATINA

0302008123 I KETUT WAHYU MERTHADANA

0302008153 MARIA ASTIKA DEWI

302008179 NICKHOLAS REDLY

0302008202 REINITA ARLIN PUSPITA

0302008226 SHELLY SULVITRI

0302008243 TRI NOVIA MAULANI

0302008265 YURIKE APRIANI

0302008288 NADIRAH BINTI ROSLAN

0302008307 SYARIFAH ZAWANI BINTI TUAN S

0302008087 DIYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA, 26 MEI 2011

Page 2: Makalah TMK Abses Retrofaring

BAB I

PENDAHULUAN

Pediatri berkenaan dengan kesehatan bayi, anak, dan remaja, pertumbuhan dan

perkembangannya, dan kesempatannya untuk mencapai potensi penuh sebagai orang dewasa.

Sebagai dokter, yang memikul suatu tanggung jawab atas kemajuan fisik, mental, dan emosional

dari konsepsi sampai kedewasaan, dokter anak harus menaruh perhatian pada pengaruh sosial

atau lingkungan yang mempunyai dampak besar pada kesehatan dan kesejahteraan anak dan

keluarganya, serta sistem organ dan proses-proses biologi tertentu.

Kelompok muda sering kali merupakan kelompok yang paling rentan atau dirugikan

dalam masyarakat, dan oleh karena itu kebutuhan-kebutuhan mereka memerlukan perhatian

khusus.

Pembentukan sistem perawatan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan anak dan

keluarganya memerlukan data statistik dan keputusan yang sulit dalam menyusun prioritas.

Bersamaan dengan meningkatnya perhatian tentang desain dan biaya sistem perawatan kesehatan

dan kemampuan untuk mendistribusikan pelayanan kesehatan yang merata telah meningkatkan

perhatian atas kualitas perawatan kesehatan dan tentang efisiensi dan efektifitasnya. 1

Page 3: Makalah TMK Abses Retrofaring

BAB II

LAPORAN KASUS I

Seorang bayi umur 2 tahun mengalami demam dan sesak nafas sejak 3 hari yang lalu. Nafsu

makan berkurang, tangisnya melemah suaranyadan susah menelan.

Lima hari yang lalu bayi mengalami pilek dan batuk serta demam, kemudian diberi obat flu /

penurun panas.

Batuk pileknya berkurang namun bayi tetap panas dan susah menelan serta sesak nafas.

Selama ini bayi mendapat ASI serta makanan tambahan sesuai dengan yang dianjurkan dari

PUSKESMAS.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan :

KU : sakit sedang, menangis lemah

Suhu : 380 C

Nadi : 90/m

RR : 24/m

Tanda-tanda vital dalam keadaan baik

Pada pemeriksaan THT didapatkan :

AD/AS : LT lapang tenang

MT intak, mengkilat, tenang

Hidung : Rongga hidung lapang

Septum lurus

Konka eutropis

Page 4: Makalah TMK Abses Retrofaring

Tenggorok : Tonsil T2/T2 tenang

Dinding faring belakang tampak agak menonjol

Pada pemeriksaan lab. terdapat :

Hb : 13 g%

Leukosit : 15.000/ml

Hitung jenis : ada pergeseran ke kiri

pada foto polos leher posisi lateral tampak penonjolan dinding belakang faring setinggi C4

Page 5: Makalah TMK Abses Retrofaring

BAB III

PEMBAHASAN

No. Masalah Dasar Masalah Hipotesis

1 Demam dan sesak nafas Anamnesis dan suhu : 38o C

RR : 24/m

Tonsillitis akut, abses

retrofaring, abses peritonsil.

2 Susah menelan Anamnesis abses retrofaring, abses

peritonsil.

3 Batuk, pilek dan

demam sejak 5 hari

yang lalu

Anamnesis ISPA

4 Umur 2 tahun Anamnesis Kel. Limfe belum atrofi (abses

retrofaring)

5 Infeksi bakteri Leukosit : 15.000/ml

Hitung jenis : ada pergeseran

ke kiri

abses retrofaring, abses

peritonsil.

ANAMNESIS TAMBAHAN :

1. Identitas lengkap

2. Riwayat Penyakit Sekarang :

- Apakah ada trauma misalnya menelan tulang ikan?

- Apakah sebelumnya susah makan/ tidak?

- Apakah adanya stridor?

- Apakah anak lebih rewel dan iritabel?

- Bau mulut anak?

3. Riwayat Penyakit Dulu

- Apa terdapat riwayat perawatan memakai intubasi endotrakea dan endoskopi?

Page 6: Makalah TMK Abses Retrofaring

PEMERIKSAAN FISIK :

Pada pemeriksaan fisik didapatkan :

KU : sakit sedang, menangis lemah

Suhu : 380 C → Febris

Nadi : 90/m → normal

RR : 24/m → meningkat

Tanda-tanda vital dalam keadaan baik

Pada pemeriksaan THT didapatkan :

AD/AS : LT lapang tenang

MT intak, mengkilat, tenang

Hidung : Rongga hidung lapang

Septum lurus

Konka eutropis

Tenggorok : Tonsil T2/T2 tenang

Dinding faring belakang tampak agak menonjol

Interpretasi pemeriksaan fisik semua normal kecuali pada suhu dan respiratory rate yang

meningkat. Pada pemeriksaan tenggorok tonsil terjadi pembesaran di tonsil kanan dan kiri, tidak

dalam keadaan akut. Pada dinding faring belakang tampak agak menonjol karena di dalam

dinding retrofaring masih terdapat banyak kel. Limfe yang mengalami peradangan akibat dari

infeksi saluran napas atas yang dialami anak tersebut sehingga terjadi supurasi dan nanah yang

kemudian rupture dan mengisi ruang retrofaring dan menjadi abses (abses retrofaring)

PEMERIKSAAN LAB :

Pada pemeriksaan lab. terdapat :

Page 7: Makalah TMK Abses Retrofaring

Hb : 13 g%

Leukosit : 15.000/ml

Hitung jenis : ada pergeseran ke kiri

Interpretasi pada pemeriksaan lab yang tidak normal adalah leukosit dan hitung jenis

yang menunjukan adanya infeksi bakteri.

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

Pada foto polos leher posisi lateral tampak penonjolan dinding belakang faring setinggi

C4 yang menunjukan adanya abses retrofaring yang besarnya sekitar 7-14 mm.

PEMERIKSAAN PENUNJANG TAMBAHAN :

Radiografi Barium

PATOFISIOLOGI :

1. Abses retrofaring

Adanya riwayat ISPA sejak 5 hari yang lalu (batuk, pilek dan demam) limfadenitis

retrofaring supurasi dan pernanahan pecah mengisi ruangan di dalam

retrofaring abses retrofaring sesak nafas dan susah menelan.

2. Abses peritonsil

Fosa tonsilaris superior dan lateral jaringan ikat longgar infiltrasi supurasi

mudah terjadi palatum molle bengkak dan hiperemis (stadium infiltrate)

supurasi (stadium supurasi) lunak dan berwarna kekuning-kuningan tonsil

terdorong ke tengah, depan dan bawah, uvula bengkak dan terdorong ke sisi kontra

lateral

Stadium selanjutnya adalah peradangan jaringan sekitarnya iritasi pada m.

pterigoid interna trismus

3.

DIAGNOSIS KERJA :

ABSES RETROFARING

A. Etiologi

Page 8: Makalah TMK Abses Retrofaring

Riwayat infeksi saluran napas atas (batuk, pilek dan demam) sejak 5 hari yang lalu

B. Gejala dan tanda-tanda klinik :

1. Demam

2. Sesak nafas

3. Disfagia (sulit menelan)

4. Nafsu makan berkurang

5. Anak rewel

6. Benjolan pada dinding belakang faring

C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan :

1. Suhu 380 C

2. RR 24/m

3. Tenggorok : Tonsil T2/T2 tenang, dinding faring belakang tampak agak menonjol

D. Pada pemeriksaan lab ditemukan :

1. Leukosit : 15.000/ml

2. Hitung jenis : ada pergeseran ke kiri

E. Pada pemeriksaan rontgen ditemukan :

Foto polos leher posisi lateral tampak penonjolan dinding belakang faring setinggi C4

PENATALAKSANAAN :

1. Pertahankan jalan napas :

a. Oksigenasi

b. Fiksasi jalan napas : tidur terlentang dan kepala extensi

2. Infeksi :

a. Antibiotic dosis tinggi secara parenteral untuk kuman aerob atau anaerob

Misalnya : clindamisin atau beta laktamase

b. Parasetamol 10-15mg/kgBB 4kali sehari

3. Pungsi dan Insisi abses dengan laringoskopi langsung tanpa anestesi. 2

a. Posisi trendelenburg supaya tidak aspirasi

b. Insisi secara vertical supaya tidak terbentuk kantong (nanah sisa)

c. Pus segera dihisap

4. Rawat inap dan rehidrasi cairan

Page 9: Makalah TMK Abses Retrofaring

5. Informed consent

KOMPLIKASI

1. Abses rupture menyebabkan pneumonia aspirasi dan abses paru

2. Infeksi parafaring

3. Obstruksi jalan nafas sampai asfiksia

4. Mediastinitis

5. Sepsis

PROGNOSIS

1. ad vitam : ad bonam

2. ad fungsionam : ad bonam

3. ad sanationam : ad bonam

BAB IVTINJAUAN PUSTAKA

ABSES RETROFARING

Page 10: Makalah TMK Abses Retrofaring

BAB I

LAPORAN KASUS II

Page 11: Makalah TMK Abses Retrofaring

BAB IV

KESIMPULAN

Hampir semua pemeriksaan penunjang hanya untuk membantu diagnosis saja, karena

diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik.

Alat-alat penunjang untuk pemeriksaan pada anak untuk abses retrofaring adalah

pemeriksaan foto rontgen jaringan lunak leher lateral apabila pada foto tidak jelas kelihatan

maka dapat dilakukan lagi pemeriksaan radiografi barium dan tindakan tatalaksana dilakukannya

pertahanan jalan nafas, antibiotic dan antipiretik, pungsi dan insisi abses dengan laringoskopi

langsung, rawat inap dan rehidrasi.

Page 12: Makalah TMK Abses Retrofaring

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

1. Behrman, Kliegman, Arvin. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. 15th Ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC: 2000. P 1-4

2. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 2007.p 933-934.