Makalah teori humanistik

24
TUGAS MATA KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI HUMANISTIK Disusun oleh : 1. Nia Oktaria (06121010017) 2. Pujiati (06121010018) 3. Citra Purnama Sitta (06121010019) 4. Ranny Rolinda Rusman (06121010020) 5. Binti Uswatin (06121010021)

description

Makalah teori humanistik

Transcript of Makalah teori humanistik

Page 1: Makalah teori humanistik

TUGAS MATA KULIAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

TEORI HUMANISTIK

Disusun oleh :

1. Nia Oktaria (06121010017)

2. Pujiati (06121010018)

3. Citra Purnama Sitta (06121010019)

4. Ranny Rolinda Rusman (06121010020)

5. Binti Uswatin (06121010021)

Dosen Pembimbing : Dra.Walamma Ishak

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Page 2: Makalah teori humanistik

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penyusun dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “TEORI BELAJAR HUMANISTIK” .

Penyusun makalah ini bertujuan untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah

Belajar dan Pembelajaran.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih

terdapat banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisan. Kekurangan-

kekurangan tersebut terutama disebabkan karena kelemahan dan keterbatasan

pengetahuan serta kemampuan penulis. Hanya dengan kearifan dan bantuan dari

berbagai pihak untuk memberikan kritik dan saran yang konstruktif maka

kekurangan-kekurangan tersebut dapat diperkecil. Namun dalam penulisan

makalah ini ada sepercik harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, serta diridlai oleh Allah SWT aamiin.

Indralaya, September 2013

Penulis

ii

Page 3: Makalah teori humanistik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB 1...........................................................................................................................2

PENDAHULUAN.........................................................................................................2

1.1 Latar belakang.....................................................................................................2

1.2 Rumusan masalah................................................................................................3

1.3 Tujuan................................................................................................................3

BAB 2...........................................................................................................................4

PEMBAHASAN...........................................................................................................4

2.1 Pengertian Teori Belajar Humanistik...................................................................4

2.2 Tokoh-Tokoh Teori Humanistik..........................................................................5

2.2.1 Carl Rogers...................................................................................................5

2.2.2 Arthur W. Combs.........................................................................................6

2.2.3 Abraham Harold...........................................................................................7

2.3 Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik.............................................................8

2.4 Aplikasi Teori Belajar Humanistik.......................................................................9

2.5 Implikasi Teori Belajar Humanistik....................................................................11

BAB 3.........................................................................................................................13

PENUTUP...................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................14

1

Page 4: Makalah teori humanistik

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar

adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri siswa.

Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk,

seperti perubahan pengetahuanya, sikap dan tingkah laku ketrampilan,

kecakapanya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya. Jadi

belajar adalah suatu proses yang aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi

yang ada pada siswa. Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan pada suatu

tujuan, proses berbuat melalui situasi yang ada pada siswa.

Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istillah yang memiliki

keterkaitan yang sanngat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Belajar

bisa diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi

individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi dalam diri

peserta didik. Belajar dan pembelajaran berhubungan sangat erat karena

pembelajaran merupakan suatu proses yang digunakan dalam belajar. Belajar dan

pembelajaran juga terjadi secara bersama-sama dan beriringan. Pembelajaran

merupakan suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai

kondisi yang diarahkan pada tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan

pendidikan.

Untuk membantu terselenggaranya suatu proses pembelajaran di kelas

yang baik, diperlukan adanya suatu teori belajar. Penggunaan teori belajar yang

salah akan mengakibatkan terjadinya hambatan dalam proses pembelajaran.

Penerapan teori belajar di kelas membutuhkan pemahaman yag mendalam

2

Page 5: Makalah teori humanistik

terhadap teori tersebut dan rasa senang untuk menggunakan dan

mengembangknnya secara tepat guna dengan kondisi di Indonesia.

Dalam suatu pembelajaran juga perlu didukung oleh adanya suatu teori

dan belajar, secara umum teori belajar di kelompokan dalam empat kelompok atau

aliran meliputi: (1) Teori Belajar Behavioristik (2) Teori Belajar Kognitif (3)

Teori Belajar Humanistik (4) Teori Belajar Sibernik.

Untuk memahami lebih lanjut maka dalam makalah ini akan membahas mengenai

Teori Belajar Humanistik.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa Pengertian Teori Belajar Humanistik?

2. Siapa sajakah tokoh Teori Belajar Humanistik?

3. Apa Saja Prinsip Dalam Teori Belajar Humanistik?

4. Materi pembelajaran yang bagaimanakah yang sesuai dengan teori

humanistik ini?

5. Apa Implikasi Teori Belajar Humanistik?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian teori belajar humanistik.

2. Mengetahui siapa saja tokoh-tokoh ahli teori humanistik.

3. Mengetahui Prinsip dalam Teori Belajar Humanistik

4. Mengetahui Materi pembelajaran yang bagaimanakah yang sesuai dengan

teori humanistik ini

5. Mengetahui implikasi dan penerapannya dalam pembelajaran di masa kini.

3

Page 6: Makalah teori humanistik

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori Belajar Humanistik.

Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu dan bermuara 

pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya isi dari

proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang

pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan  kata

lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal

dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia

keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan asal tujuan untuk “memanusiakan

manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat tercapai.

Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar

memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya

harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan

sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut

pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.

Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk

mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk

mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu dalam

mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.

Menurut hemat kami, Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam

pembelajaran yang mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa serta

peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya.

4

Page 7: Makalah teori humanistik

2.2 Tokoh-Tokoh Teori Humanistik

2.2.1 Carl Rogers

Carl R. Rogers kurang menaruh perhatian kepada mekanisme proses

belajar. Belajar dipandang sebagai fungsi keseluruhan pribadi. Mereka

berpendapat bahwa belajar yang sebenarnya tidak dapat berlangsung bila tidak

ada keterlibatan intelektual maupun emosional peserta didik. Oleh karena itu,

menurut teori belajar humanisme bahwa motifasi belajar harus bersumber pada

diri peserta didik.

Roger membedakan dua ciri belajar, yaitu: (1) belajar yang bermakna dan

(2) belajar yang tidak bermakna. Belajar yang bermakna terjadi jika dalam proses

pembelajaran melibatkan aspek pikiran dan perasaan peserta didik, dan belajar

yang tidak bermakna terjadi jika dalam proses pembelajaran melibatkan aspek

pikiran akan tetapi tidak melibatkan aspek perasaan peserta didik.

Bagaimana proses belajar dapat terjadi  menurut teori belajar humanisme?.

Orang belajar karena ingin mengetahui dunianya. Individu memilih sesuatu untuk

dipelajari, mengusahakan proses belajar dengan caranya sendiri, dan menilainya

sendiri tentang apakah proses belajarnya berhasil.

Menurut Roger, peranan guru dalam kegiatan belajar siswa menurut

pandangan teori humanisme adalah sebagai fasilitator yang berperan aktif dalam :

(1) membantu menciptakan iklim kelas yang kondusif agar siswa bersikap positif

terhadap belajar, (2) membantu siswa untuk memperjelas tujuan belajarnya dan

memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar, (3) membantu siswa untuk

memanfaatkan dorongan dan cita-cita mereka sebagai kekuatan pendorong

belajar, (4) menyediakan berbagai sumber belajar kepada siswa, dan (5) menerima

pertanyaan dan pendapat, serta perasaan dari berbagai siswa sebagaimana adanya.

5

Page 8: Makalah teori humanistik

2.2.2 Arthur W. Combs

Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa

memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan

mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi

karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan

penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain

hanyalah dari ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak

akan memberikan kepuasan baginya. Untuk itu guru harus memahami perilaku

siswa dengan mencoba memahami dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila

ingin merubah perilakunya, guru harus berusaha merubah keyakinan atau

pandangan siswa yang ada.

Perilaku internal membedakan seseorang dari yang lain. Combs

berpendapat bahwa banyak guru membuat kesalahan dengan berasumsi bahwa

siswa mau belajar apabila materi pelajarannya disusun dan disajikan sebagaimana

mestinya. Padahal arti tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu. Sehingga yang

penting ialah bagaimana membawa si siswa untuk memperoleh arti bagi

pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkannya dengan

kehidupannya.

Tujuan pendidikan humanistik menurut Combs (dalam Ridlowi, 2009) :

1. menerima kebutuhan-kebutuhan dan tujuan siswa serta menciptakan

pengalaman dan program untuk perkembangan keunikan potensi siswa

2. memudahkan aktualisasi diri siswa dan perasaan diri mampu

3. memperkuat perolehan ketrampilan dasar

(akademik,pribadi,antarpribadi,komunikasi dan ekonomi)

4.  memutuskan pendidikan secara pribadi dan penerapannya

5. mengenal pentingnya perasaan manusia, niali dan persepsi dalam proses

pendidikan

6

Page 9: Makalah teori humanistik

6. mengembangkan suasana belajar yang menantang dan dapat dimengerti,

mendukung, menyenangkan, serta bebas dari ancaman

7. mengembangkan siswa masalah ketulusan, respek dan menghargai orang

lain, dan terampil dalam menyelesaiakan konflik.

Combs memberikan lukisan persepsi diri dalam dunia seseorang seperti

dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu.. Lingkaran kecil (1)

adalah gambaran dari persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi

dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa itu dari persepsi diri makin berkurang

pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang mempunyai sedikit

hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.

2.2.3 Abraham Harold

Abraham Harold Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tanggal

1 April 1908. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia dengan orangtua

yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Pada masa kecilnya, ia dikenal sebagai

anak yang kurang berkembang dibanding anak lain sebayanya. Ia mengatakan

bahwa dirinya adalah seorang anak Yahudi yang tumbuh dalam lingkungan yang

mayoritas dihuni oleh non Yahudi.

 Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu. Ia tumbuh di

perpustakaan diantara buku-buku. Ia awalnya berkuliah umum, namun pada

akhirnya, ia memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas

Wisconsin. Pada saat ia berkuliah, ia menikah dengan sepupunya yang bernama

Bertha pada bulan Desember 1928 dan bertemu dengan mentor utamanya yaitu

Profesor Harry Harlow. Ia memperoleh gelar bachelor pada 1930, master pada

1931, dan Ph.D pada 1934. Maslow kemudian memperdalam riset dan studinya di

Universitas Columbia dan masih mendalami subjek yang sama. Di sana ia

bertemu dengan mentornya yang lain yaitu Alfred Adler, salah satu kolega awal

dari Sigmund Freud.

7

Page 10: Makalah teori humanistik

 Pada tahun 1937-1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn

College. Di New York, ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth

Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog,

yang ia kagumi secara profesional maupun personal. Kedua orang inilah yang

kemudian menjadi perhatian Maslow dalam mendalami perilaku manusia. Maslow

menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar tahun

1950 hingga 1960-an. Ia menghabiskan masa pensiunnya di California, sampai

akhirnya ia meninggal karena serangan jantung pada 8 Juni 1970. Kemudian ia

dianugerahkan gelar Humanist of the Year oleh Asosiasi Humanis Amerika pada

tahun 1967.

Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada

dua hal, yaitu : (a) suatu usaha yang positif untuk berkembang; dan (b) kekuatan

untuk melawan atau menolak perkembangan itu. Maslow membagi kebutuhan-

kebutuhan (needs) manusia menjadi lima hierarki, yaitu:

 (1) kebutuhan fisiologis,

 (2) kebutuhan keamanan dan keselamatan,

 (3) kebutuhan sosial,

 (4) kebutuhan penghargaan, dan

 (5) kebutuhan aktualisasi diri.

2.3 Prinsip-prinsip Teori Belajar Humanistik

Beberapa prinsip Teori belajar Humanistik:

1. Manusia mempunyai belajar alami

2. Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid

mempuyai relevansi dengan maksud tertentu

3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.

8

Page 11: Makalah teori humanistik

4. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasarkan bila

ancaman itu kecil

5. Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh

cara.

6. Belajar yang bermakna  diperolaeh jika siswa melakukannya

7. Belajar lancer jika siswa dilibatkan dalam proses belajar

8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang

mendalam

9. Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan

untuk mawas diri

10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar

Roger sebagai ahli dari teori belajar humanisme mengemukakan beberapa

prinsip belajar yang penting yaitu: (1). Manusia itu memiliki keinginan alamiah

untuk belajar, memiliki rasa ingin tahu alamiah terhadap dunianya, dan keinginan

yang mendalam untuk mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru, (2). Belajar

akan cepat dan lebih bermakna bila bahan yang dipelajari relevan dengan

kebutuhan siswa, (3)  belajar dapat di tingkatkan dengan mengurangi ancaman

dari luar, (4) belajar secara partisipasif jauh lebih efektif dari pada belajar secara

pasif dan orang belajar lebih banyak bila belajar atas pengarahan diri sendiri, (5)

belajar atas prakarsa sendiri yang melibatkan keseluruhan  pribadi, pikiran

maupun perasaan akan lebih baik  dan tahan lama, dan (6) kebebasan, kreatifitas,

dan kepercayaan diri dalam belajar dapat ditingkatkan dengan evaluasi diri orang

lain tidak begitu penting.

2.4 Aplikasi Teori Belajar Humanistik

Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama

proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru

dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa

sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam

9

Page 12: Makalah teori humanistik

kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan

mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. 

Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses

pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri ,

mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri

yang bersifat negatif.

Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar.

Adapun proses yang umumnya dilalui adalah :

1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas

2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat

jelas , jujur dan positif.

3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk

belajar atas inisiatif sendiri

4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses

pembelajaran secara mandiri

5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih

pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung

resiko dari perilaku yang ditunjukkan.

6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran

siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk

bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.

7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya

8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa

Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterapkan.

Keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam

belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.

Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas, berani, tidak terikat oleh

pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab

10

Page 13: Makalah teori humanistik

tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan , norma , disiplin atau

etika yang berlaku.

2.5 Implikasi Teori Belajar Humanistik

            Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator. 

Berikut ini adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai

kualitas fasilitator. Ini merupakan ikhtisar yang sangat singkat dari beberapa

(petunjuk):

a) Fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana awal,

situasi kelompok, atau pengalaman kelas

b) Fasilitator membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan-tujuan

perorangan di dalam kelas dan juga tujuan-tujuan kelompok yang bersifat umum.

c) Dia mempercayai adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk

melaksanakan tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya, sebagai kekuatan

pendorong, yang tersembunyi di dalam belajar yang bermakna tadi.

d) Dia mencoba mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar yang

paling luas dan mudah dimanfaatkan para siswa untuk membantu mencapai tujuan

mereka.

e) Dia menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk

dapat dimanfaatkan oleh kelompok.

f) Di dalam menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas, dan

menerima baik isi yang bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba

untuk menanggapi dengan cara yang sesuai, baik bagi individual ataupun bagi

kelompok

g) Bilamana cuaca penerima kelas telah mantap, fasilitator berangsur-sngsur dapat

berperanan sebagai seorang siswa yang turut berpartisipasi, seorang anggota

11

Page 14: Makalah teori humanistik

kelompok, dan turut menyatakan pendangannya sebagai seorang individu, seperti

siswa yang lain.

h) Dia mengambil prakarsa untuk ikut serta dalam kelompok, perasaannya dan

juga pikirannya dengan tidak menuntut dan juga tidak memaksakan, tetapi sebagai

suatu andil secara pribadi yang boleh saja digunakan atau ditolak oleh siswa

i) Dia harus tetap waspada terhadap ungkapan-ungkapan yang menandakan

adanya perasaan yang dalam dan kuat selama belajar

j) Di dalam berperan sebagai seorang fasilitator, pimpinan harus mencoba untuk menganali dan menerima keterbatasan-keterbatasannya sendiri.

Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :

1. Merespon perasaan siswa

2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah

dirancang

3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa

4. Menghargai siswa

5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan

6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk mementapkan

kebutuhan segera dari siswa)

7. Tersenyum pada siswa

12

Page 15: Makalah teori humanistik

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demikian yang dapat kami berikan kepada sahabat-sahabat mahasiswa, dapat

kami berikan sedikit kesimpulan awal, bahwa:

1. Teori Belajar Humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang

mengedepankan bagaimana memanusiakan manusisa serta peserta didik

mampu mengembangkan potensi dirinya

2. Tokoh dalam teori ini adalah C. Roger dan Arthur Comb.

3. Aplikasi dalam teori ini, Siswa diharapkan menjadi manusia yang bebas,

berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya

sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain

atau melanggar aturan , norma , disiplin atau etika yang berlaku. Serta

guru hanya sebagai fasilitator.

4. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :

1. Merespon perasaan siswa

2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang

sudah dirancang

3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa

4. Menghargai siswa

5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan

6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk

mementapkan kebutuhan segera dari siswa)

7. Tersenyum pada siswa

13

Page 16: Makalah teori humanistik

DAFTAR PUSTAKA

 

Dakir, Prof.Drs. 1993. Dasar-dasar Psikologi. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Hadis, Abdul. 2006. Psikologi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Ridlowi, A. 2009. Teori Belajar Humanistik, (Online), (file:///H:/ALL OF BELAJAR PEMBELAJARAN/teori humanistik/teori-belajar-humanistik_29ahmd.htm), diakses 4 September 2013

Soemanto, Wasty. 1998. Psikoloogi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudrajat, A. 2008. Sekilas tentang Psikologi Humanistik, (Online), (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/29/psikologi-humanistik/), diakses 4 September 2013

Uno, Hamzah. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Perkembangan.Jakarta: Bumi aksara.

14