MAKALAH TEORI BELAJAR

21
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Teori Pembelajaran yang dibimbing oleh Prof. Dr. Indrawati, M.Pd Oleh: 1. Sugiono (140220104016) 2. Jiniari Apriska D. (140220104017) 3. Aulya Nanda P. (140220104018) MAGISTER PENDIDIKAN IPA

description

teori, belajar, teori belajar, pembelajaran

Transcript of MAKALAH TEORI BELAJAR

Page 1: MAKALAH TEORI BELAJAR

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Matakuliah Teori Pembelajaranyang dibimbing oleh Prof. Dr. Indrawati, M.Pd

Oleh:1. Sugiono (140220104016)2. Jiniari Apriska D. (140220104017)3. Aulya Nanda P. (140220104018)

MAGISTER PENDIDIKAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER2015

Page 2: MAKALAH TEORI BELAJAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena berkat rahmat serta

hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah“Teori Belajar” ini dengan baik untuk

melengkapi tugas yang diberikan pada mata kuliah Teori Pembelajaran. Mudah-mudahan

makalah ini berguna bagi seluruh mahasiswa yang membutuhkan.

Tak lupa kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut

serta membantu dalam menyelesaikan makalah ini

Semoga makalah Teori Belajar ini bermanfaat bagi seluruh pembaca, tidak lupa kami

mohon maaf apabila ada kesalahan, dan kami mengharapkan masukan dari semua pembaca

untuk makalah selanjutnya.

Jember, Maret 2015

Penulis

2

Page 3: MAKALAH TEORI BELAJAR

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 4

1.2 Rumusan Permasalahan........................................................................ 4

1.3 Tujuan................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 6

2.1 Pengertian Teori.................................................................................... 6

2.2 Pengertian Belajar................................................................................. 8

2.3 Pengertian Teori Belajar....................................................................... 9

2.4 Pengertian Pembelajaran...................................................................... 11

BAB III PENUTUP................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan ............... ........................................................................... 14

3.2 Saran .................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15

3

Page 4: MAKALAH TEORI BELAJAR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan Ilmu dan teknologi, terutama teknologi informasi, menyebabkan arus

komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada bidang norma

kehidupan dan ekonomi. Sebagai contohnya adalah tersingkirnya tenaga kerja yang kurang

berpendidikan dan kurang terampil, terkikisnya budaya lokal karena cepatnya arus informasi

dan budaya global, serta menurunnya norma-norma masyarakat kita yang bersifat pluralistik

sehingga rawan terhadap timbulnya gejolak sosial dan disintegrasi bangsa. Adanya pasar

bebas, kemampuan bersaing, penguasaan pengetahuan dan teknologi, menjadi semakin

penting untuk kemajuan suatu bangsa. Ukuran kesejahteraan suatu bangsa telah bergeser dari

modal fisik atau sumber daya alam ke modal intelektual, pengetahuan, sosial, dan

kepercayaan. Hal ini membutuhkan pendidikan yang memberikan kecakapan hidup (Life

Skill), yaitu yang memberikan keterampilan, kemahiran, dan keahlian dengan kompetensi

tinggi pada peserta didik sehingga selalu mampu bertahan dalam suasana yang selalu berubah,

tidak pasti dan kompetitif dalam kehidupannya.

Kecakapan ini sebenarnya telah diperoleh peserta didik sejak dini mulai pendidikan

formal di sekolah maupun yang bersifat informal, yang akan membuatnya menjadi masyrakat

berpengetahuan yang belajar sepanjang hayat (Long Life Learning). Belajar sebagai suatu

proses berfokus pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang apa yang

terjadi merupakan teori-teori belajar. Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan

bagaimana orang dan hewan belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks

inheren pembelajaran.Dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah terjadi sebuah proses

yaitu interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa jika terjadi kegiatan belajar

kelompok. Dalam interaksi tersebut akan terjadi sebuah proses pembelajaran.Bertolak dari

perubahan yang ditimbulkan oleh perbuatan belajar, para ahli berusaha merumuskan

pengertian belajar, teori belajar dan pembelajaran.

2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas

dalam makalah ini adalah:

1. Apakah yang dimaksud dengan teori ?

4

Page 5: MAKALAH TEORI BELAJAR

2. Apakah yang dimaksud dengan belajar ?

3. Apakah yang dimaksud dengan teori belajar ?

4. Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran ?

3.1 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penyusunan makalah ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pengertian teori.

2. Mengetahui pengertian belajar.

3. Mengetahui pengertian teori belajar.

4. Mengetahui pengertian pembelajaran.

5

Page 6: MAKALAH TEORI BELAJAR

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori

Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan

adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah

fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual

untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa

tindakan selanjutnya. Tiga hal yang perlu diperhatikan jika kita ingin mengenal lebih lanjut

tentang teori adalah:

1. Teori merupakan suatu proporsi yang terdiri dari konstrak yang sudah didefinisikan

secara luas sesuai dengan hubungan unsur-unsur dalam proporsi tersebut secara jelas

2. Teori menjelaskan hubungan antar variable sehingga pandangan yang sistematik dari

fenomena yang diterangkan variabel-variabel tersebut dapat jelas

3. Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variable yang saling

berhubungan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) teori dapat diartikan sebagai berikut :

1. pendapat yg didasarkan pd penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan

argumentasi;

2. penyelidikan eksperimental yg mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti,

logika, metodologi, argumentasi: -- tt kejadian bumi; -- tt pembentukan negara;

3. asas dan hukum umum yg menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan: --

mengendarai mobil; -- karang-mengarang; -- hitung dagang;

4. pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu: -- nya memang mudah, tetapi

praktiknya sukar;

contoh : -- teori atom yg menyatakan bahwa materi disusun oleh partikel-partikel kecil;

Berikut ini adalah definisi dan pengertian teori menurut beberapa ahli:

a. JONATHAN H. TURNER

Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan

bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi

b. LITTLEJOHN & KAREN FOSS

6

Page 7: MAKALAH TEORI BELAJAR

Teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep

tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena

c. KERLINGER

Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung

suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.

d. NAZIR

Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu

peristiwa atau kejadian.

e. STEVENS

Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau mengkarakteristikkan

beberapa fenomena

f. FAWCETT

Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang hubungan

antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada fenomena yang

lain.

g. TRAVERS

Teori terdiri dari generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi

sebuah fenomena

h. EMORY - COOPER

Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang

berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga dapat

menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu

i. CALVIN S. HALL & GARDNER LINZEY

Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang

kenyataan yang belum diketahui secara pasti

j. KING

Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat

diamati dalam dunia nyata

k. MANNING

Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat

variable satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat

dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.

7

Page 8: MAKALAH TEORI BELAJAR

Sedangkan Teori ilmiah adalah penjelasan umum atau model imaginatif tentang

hubungan antara fakta, konsep, dan prinsip-prinsip. Teori ilmiah berguna untuk memudahkan

memahami, memprediksi, atau mengendalikan fenomena alam. Contoh beberapa teori ilmiah

yang dikenal di masyarakat antara lain:

Teori Big bang: Alam semesta, galaksi dan bintang serta tatasurya terbentuk melalui

peristiwa dentuman besar.

Teori evolusi: Semua spesies makhluk hidup berkembang dari  leluhur yang sama

Teori pemanasan global: “Akibat atmosfer dipenuhi oleh gas-gas pemerangkap panas,

maka suhu atmosfer bumi mengalami peningkatan.

Teori atom: Atom terdiri atas inti (proton dan neutron) yang dikelilingi oleh electron

yang bergerak pada orbit tertentu.

Teori sel: Semua sel berasal dari sel yang sudah ada, semua makhluk hidup terdiri atas

sel atau sel-sel.

2.2 Belajar

Menurut KBBI, Belajar berasal dari kata ajar yang berati petunjuk yg diberikan

kepada orang supaya diketahui (diturut). Sedangkan belajar sendiri dapat diartikan sebagai: 1

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; 2 berlatih; 3 berubah tingkah laku atau

tanggapan yg disebabkan oleh pengalaman. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku

seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang

berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan

atas dasar kecendrungan respon pembawaan, pemaksaan, atau kondisi  sementara (seperti 

lelah, mabuk, perangsang dan sebagainya).

Belajar adalah proses mencari, memahami, menganalisis suatu keadaan sehingga terjadi

perubahan perilaku, dan perubahan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai hasil belajar

jika disebabkan oleh karena pertumbuhan atau keadaan sementara. (Syaifuddin Iskandar

: 2008 : 1)

Menurut Morgan  (Gino, 1988: 5), belajar merupakan salah satu yang relatif tetap dari

tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman.  Dengan demikian dapat diketahui bahwa

belajar adalah usaha sadar yang dilakukan manusia melalui pengalaman dan latihan untuk

memperoleh kemampuan baru dan merupakan perubahan tingkah laku yang relatif tetap,

sebagai akibat dari latihan. Menurut Hilgard (Suryabrata, 2001:232) belajar merupakan proses

perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang

8

Page 9: MAKALAH TEORI BELAJAR

keadaannya berbeda dari perbuatan yang ditimbulkan oleh lainnya. Belajar ditunjukkan oleh

perubahan yang relatif tetap dalam perilaku yang terjadi karena adanya latihan dan

pengalaman-pengalaman.Kemudian menurut Bower (1987: 150) “Learning is a cognitive

process”, yang artinya belajar adalah suatu proses kognitif.

Berdasarkan pengertian belajar yang dikemukakan di atas dapat diidentifikasi

beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian belajar yaitu :

1. Belajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu

dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan

mengarah kepada tingkah laku yang buruk. Perubahan itu tidak harus segera nampak

setelah proses belajar tetapi dapat nampak di kesempatan yang akan datang.

2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman.

3. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya

kecakapan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif  lama.

4. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek

kepribadian baik fisik maupun phisikis.

Seperti yang dijelaskan oleh Bloom (1979), bahwa belajar itu mencakup tiga ruang

lingkup, yaitu cognitivedomain yang berkaitan dengan pengetahuan hapalan dan

pengembangan intelektual, affective domain, yang berkaitan dengan minat, sikap dan nilai

serta pengembangan apresiasi dan penyesuaian, psychomotor domain, yang berkaitan dengan

perilaku yang menuntut koordinasi syaraf

Teori manapun pada prinsipnya, belajar meliputi segala perubahan baik berpikir,

pengetahuan, informasi, kebiasaan, sikap apresiasi maupun pengertian. Ini berarti kegiatan

belajar ditunjukan oleh adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman. Perubahan

akibat proses belajar adalah karena adanya usaha dari individu dan perubahan tersebut

berlangsung lama. Belajar merupakan kegiatan yang aktif, karena kegiatan belajar dilakukan

dengan sengaja, sadar dan bertujuan. Agar kegiatan belajar mencapai hasil yang optimal,

maka diusahakan faktor penunjang seperti kondisi peserta didik yang baik, fasilitas  dan

lingkungan yang mendukung serta proses belajar mengajar yang tepat.

2.3 Teori Belajar

"Teori Belajar" adalah hipotesis rumit yang menggambarkan bagaimana sebenarnya

prosedur belajar terjadi. Teori belajar memiliki dua nilai utama menurut Hill (2002), Salah

9

Page 10: MAKALAH TEORI BELAJAR

satunya adalah dalam menyediakan kita dengan kosa kata dan kerangka kerja konseptual

untuk menafsirkan contoh pembelajaran yang kita amati. Yang lainnya adalah dalam

mengusulkan dimana kita seharusnya mencari solusi untuk masalah praktis. Teori-teori tidak

memberikan solusi, tetapi mengarahkan perhatian kita pada variabel yang penting dalam

menemukan solusi.

Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori belajar, yaitu:

teori belajar behaviorisme,  teori belajar kognitivisme, dan  teori belajar konstruktivisme. 

Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran. Teori

kognitif melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan

pandangan konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun

atau membangun ide-ide baru atau konsep.

1. Teori Belajar Behaviorisme

Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner

tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang

menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan

praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini

menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori

behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang

belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan

metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila

diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.

2. Teori  Belajar Kognitivisme

Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap

teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki

perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya

mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan

yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana

informasi diproses. Peneliti yang mengembangkan teori kognitif  ini adalah Ausubel,

Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang

berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki

pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan

10

Page 11: MAKALAH TEORI BELAJAR

bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi

dari lingkungan.

3. Teori Belajar Konstruktivisme

Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat

diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang

berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran

konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang

hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk

diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna

melalui pengalaman nyata. Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk

menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham

karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih

pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selain itu siswa terlibat

secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.

2.4 Pembelajaran

Secara sederhana Pembelajaran menurut KBBI adalah proses, cara, perbuatan

menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Lebih dari itu pembelajaran/ instruksional

dapat diartikan sebagai usaha mengorganisasikan lingkungan belajar sehingga memungkinkan

siswa melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan

berbagai media dan sumber belajar tertentu yang akan mendukung pembelajaran itu nantinya. 

Dalam prosesnya, pembelajaran tidak dapat terlepas dari makna belajar itu sendiri,

yakni adanya perubahan tingkah laku. Adapun di dalam belajar dan pembelajaran memiliki

prinsip-prinsip sebagai berikut:

1.      Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori

belajr pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi

belajar (Gage dan Barliner, 1984 : 335). Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa

apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar

mengajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

11

Page 12: MAKALAH TEORI BELAJAR

Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil (Gage dan Barliner,

1984 : 372).

2.    Keaktifan

Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa

mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan

transformasi. Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu

merencanakan sesuatu. Anak mampu untuk mencari, menemukan, dan menggunakan

pengetahuan yang diperolehnya. Dalam proses belajar mengajar anak mampu

mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis,

menafsirkan dan menarik kesimpulan.

3.    Keterlibatan Langsung / Berpengalaman

Dalam Belajar yang menggunakan pengalaman langsung, siswa tidak sekedar

mengamati secara langsung tetapi ia juga harus menghayati, terlibat langsung dalam

perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh Jhon Dewey dengan

“Learning by doing”. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung. Belajar harus

dilakukan oleh siswa secara aktif, baik individual maupun kelompok, dengan cara

memecahkan masalah (problem solving). Guru kapasitasnya hanya bertindak sebagai

pembimbing dan fasilitator.

4.    Pengulangan

Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan barang kali yang paling tua

adalah yang dikemukakan oleh teori Psikologi Daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih

daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya pengamat, menanggap, mengingat,

menghayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka

daya-daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi

tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan mengadakan pengulangan-pengulangan akan

menjadi sempurna.

5.    Tantangan

12

Page 13: MAKALAH TEORI BELAJAR

Dari teori Medan yang dikemukakan oleh Kurt Lwewin, bahwa siswa dalam situasi

belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi belajar siswa

menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu

mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan tersebut dengan

mempelajari bahan belajar tersebut. Tantangan yang dihadapi oleh siswa dalam bahan belajar

membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyak

mengandung maslaah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk

mempelajarinya.

6.    Umpan Balik dan Penguatan

Prinsip belajar yang berkaitan dengan umpan bailk dan penguatan terutama ditekankan

oleh teori belajar Operant Conditionong dari B.F. Skinner. Kalau pada teori Conditionong

yang diberikan kondisi adalah stimulusnya, maka pada Operant Conditioning yang diperkuat

adalah responsnya. Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan

mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan merupakan umpan balik

yang menyenangkan dan berpengaruh baik untuk usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan

belajar itu menurut B.F. Skinner tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga

yang tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif ataupun negatif dapat

memperkuat belajar (Gage dan Barliner, 1984:272).

7.    Perbedaan Individual

Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang yang sama persis, tiap

siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik

psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya. Umumnya proses pembelajaran di kelas dengan

melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan yang rata-rata, kebiasaan yang kurang

lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya. Seharusnya pembelajaran tersebut

disesuaikan dengan kemampuan, seperti memberikan tambahan pelajaran atau pengayaan

pelajaran bagi siswa yang pandai, dan memberikan bimbingan belajar bagi anak-anak yang

kurang. Disamping itu dalam memberikan tugas-tugas hendaknya disesuaikan dengan minat

dan kemampuan siswa, sehingga bagi siswa yang pandai, sedang, maupun kurang akan

merasakan berhasil dalam di dalam pembelajaran.

13

Page 14: MAKALAH TEORI BELAJAR

14

Page 15: MAKALAH TEORI BELAJAR

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara

lain:

1. Suatu teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan

menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.

2. Belajar adalah proses mencari, memahami, menganalisis suatu keadaan sehingga

terjadi perubahan perilaku, dan perubahan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai hasil

belajar jika disebabkan oleh karena pertumbuhan atau keadaan sementara.

3. Teori belajar adalah hipotesis rumit yang menggambarkan bagaimana sebenarnya

prosedur belajar terjadi. Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai

teori-teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme,  teori belajar kognitivisme, dan 

teori belajar konstruktivisme.

4. Pembelajaran dapat diartikan sebagai usaha mengorganisasikan lingkungan belajar

sehingga memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran dengan menggunakan berbagai media dan sumber belajar tertentu yang

akan mendukung pembelajaran itu nantinya

3.2 Saran

1. Pada makalah selanjutnya akan lebih baik jika penjelasan tentang macam-macam teori

belajar dibuat lebih lengkap

2. Pada makalah selanjutnya diharapkan bisa menelaah lebih lanjut tentang pembelajaran

yang baik.

15

Page 16: MAKALAH TEORI BELAJAR

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Lestari. 2014. Teori-teori Belajardan Pembelajaran. http://biologi-lestari.blogspot.com/2013/03/teori-teori-belajar-dan-pembelajaran.html [diakses 1 Maret 2015]

Haryanto. 2010. Macam-macam Teori Belajar. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/ [diakses pada 1 Maret 2015]

Solihin, Akhmad. 2014. Pengertian Belajar dan Macam-macam Teori Belajar. http://visiuniversal.blogspot.com/2014/03/pengertian-belajar-dan-macam-macam.html [diakses pada 1 Maret 2015]

Zainuddin. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. http://zainuddin.lecturer.uin-malang.ac.id/2013/11/13/teori-belajar-dan-pembelajaran/ [diakses 1 Maret 2015]

16