Makalah Tentang Saham

50
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan/emiten. Dengan demikian pasar modal merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan emiten pada khususnya di luar sumber- sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah, tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri. Sementara itu, bagi kalangan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan berminat untuk melakukan investasi, hadirnya lembaga pasar modal di Indonesia menambah deretan alternatif untuk menanamkan dananya. Banyak jenis surat berharga (securities) dijual dipasar tersebut, salah satu yang diperdagangkan adalah saham. Saham perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik oleh pengaruh yang bersumber dari luar ataupun dari dalam negeri seperti perubahan dibidang politik, ekonomi, moneter, undang- 1 | Page

description

Saham

Transcript of Makalah Tentang Saham

BAB I

PENDAHULUAN

I.1Latar Belakang

Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan mencari dana untuk membiayai kegiatan usahanya. Selain itu, pasar modal juga merupakan suatu usaha penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan cara menanamkan dana ke dalam perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana pembentukan modal dan akumulasi dana bagi pembiayaan suatu perusahaan/emiten. Dengan demikian pasar modal merupakan salah satu sumber dana bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan emiten pada khususnya di luar sumber-sumber yang umum dikenal, seperti tabungan pemerintah, tabungan masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.

Sementara itu, bagi kalangan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan berminat untuk melakukan investasi, hadirnya lembaga pasar modal di Indonesia menambah deretan alternatif untuk menanamkan dananya. Banyak jenis surat berharga (securities) dijual dipasar tersebut, salah satu yang diperdagangkan adalah saham. Saham perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi, karena sifatnya yang peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi baik oleh pengaruh yang bersumber dari luar ataupun dari dalam negeri seperti perubahan dibidang politik, ekonomi, moneter, undang-undang atau peraturan maupun perubahan yang terjadi dalam industri dan perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) itu sendiri.

Untuk mengantisipasi perubahan harga saham tersebut maka diperlukan analisis saham. Terdapat dua pendekatan yang sering dilakukan untuk menganalisis harga saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis Fundamental pada dasarnya adalah melakukan analisis historis atas kekuatan keuangan, dimana proses ini sering juga disebut sebagai analisis perusahaan (company analysis), sementara itu analisis teknikal merupakan studi yang dilakukan untuk mempelajari berbagai kekuatan yang berpengaruh dipasar saham dan implikasi pada harga saham.Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu yang lampau. Meskipun demikian. analisis teknikal tidak terbatas dapat dilakukan pada saham saja, analisis teknikal dapat pula dilakukan untuk memprediksi harga suatu komoditi maupun mata uang asing.Analisis teknikal menitikberatkan pada upaya-upaya untuk memperkirakan suatu harga saham. Teori yang mendasarinya adalah bahwa analisis ini berdasarkan pada kenyataan bahwa informasi masuk secara perlahan-lahan kedalam harga saham, sehingga memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan yang lebih dari biasanya (excessive return) dengan mengamati tren pergerakan harga saham.

BAB IIPEMBAHASANII. 1Saham

Definisi SahamSaham adalah aset finansial yang dapat dijadikan investasi. Saham juga merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, maka semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari saham dikenal dengan nama deviden. Pembagian deviden ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).Bagi perusahaan yang modalnya diperoleh dari saham merupakan modal sendiri. Dalam struktur pemodalan khususnya untuk perusahaan yang berbentuk persseroan terbatas (PT). Pembagian modal menurut undang-undang terdiri dari:

Modal Dasar, yaitu modal pertama sekali perusahaan didirikan.

Modal Ditempatkan, yaitu modal yang sudah dijual dan besarnya 25% dari modal dasar. Modal Setor, merupakan modal yang benar-benar telah disetor yaitu sebesar 50% dari modal yang ditempatkan.

Saham dalam Portepel, yaitu modal yang masih dalam bentuk saham yang belum dijual atau modal dasar dikurangi modal yang ditempatkan.

Risiko Kepemilikan Saham

Ada beberapa risiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya, yaitu tidak mendapat dividen dan mengalami capital loss.

1. Tidak mendapat dividenPerusahaan akan membagikan dividen jika operasinya menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika mengalami kerugian. Dengan demikian, potensi ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.2. Capital lossDalam aktivitas perdagangan saham, investor tidak selalu mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli saham, terkadang untuk menghindari potensi kerugian yang semakin besar seiring terus menurunnya harga saham, maka seorang investor rela menjual sahamnya dengan harga rendah. Istilah ini dikenal dengan istilah penghentian kerugian (cut loss).Disamping risiko di atas, seorang pemegang saham juga masih dihadapkan dengan potensi risiko lainnya, yaitu:

1. Perusahaan bangkrut atau dilikuidasiSesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, jika sebuah perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa atau di-delist.Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang saham obligasi dalam pelunasan kewajiban perusahaan. Artinya, setelah semua aset perusahaan tersebut dijual, terlebih dahulu akan dibagikan kepada para kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para pemegang saham.2. Saham di-delist dari bursaRisko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya adalah karena kinerja yang buruk misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan efek di bursa.3. Saham dihentikan sementara (suspensi).

Disamping dua risiko di atas, risiko lain yang juga mengganggu para investor untuk melakukan aktivitasnya adalah jika suatu saham di-suspend atau dihentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek, yang menyebabkan investor tidak dapat menjual sahamnya hingga suspensi tersebut dicabut. Suspensi biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan, dua sesi perdagangan, namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal tersebut dilakukan otoritas bursa jika suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lain yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan perdagangan saham tersebut untuk sementara sampai perusahaan yang bersangkutan memberikan informasi yang belum jelas tersebut sehingga tidak menjadi ajang spekulasi. Jika telah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka suspensi atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan kembali seperti semula.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Harga saham selalu mengalami perubahan setiap harinya. Bahkan setiap detikpun harga saham dapat berubah. Oleh karena itu, investor harus mampu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham dapat berasal dari internal maupun eksternal. Adapun faktor internalnya antara lain adalah:

Laba perusahaan, Pertumbuhan aktiva tahunan, Likuiditas, Nilai kekayaan total, Penjualan

Sementara itu, faktor eksternalnya adalah:

Kebijakan pemerintah dan dampaknya, Pergerakan suku bunga, Fluktuasi nilai tukar mata uang, Rumor dan sentimen pasar, Penggabungan usaha.

Jenis-Jenis SahamJenis-jenis saham ditinjau dalam beberapa segi antara lain sebagai berikut:

1. Segi Cara Peralihan

a. Saham atas Unjuk (Bearer Stocks)

Merupakan saham yang tidak mempunyai nama atau nama pemiliknya tidak tertulis dalam saham tersebut. Saham jenis ini dialihkan atau dijual kepada pihak lainnya.

b. Saham atas Nama (Registered Stocks)

Merupakan saham yang nama pemiliknya tertulis dalam saham tersebut, dan untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu.2. Segi Hak Tagih

a. Saham Biasa (Common Stocks)

Bagi pemilik saham ini, hak untuk memperoleh deviden akan didahulukan lebih dulu kepada pemilik saham preferen. Begitu pula dengan hak terhadap harta apabila perusahaan dilikuidasi.

b. Saham Preferen (Prefered Stocks)

Merupakan saham yang memperoleh hak utama dalam pembagian deviden, begitu juga atas harta pada saat perusahaan dilikuidasi.II.1.1Saham BiasaSaham biasa adalah salah satu dari jenis saham yang ada selain saham preferen. Umumnya saham biasa tidak berbeda jauh dengan saham preferen, karenasaham preferenbisa juga disebut dengan saham campuran. Meskipun kelihatan sama antara saham biasa dengan saham preferen tetapi karakteristik antara keduanya masih berbeda. Saham bisa juga menjadikan sebagai modal dari suatu perusahaan, modal yang dibutuhkan untuk perusahaan biasanya adalah modal untuk jangka panjang. Modal yang didapat dari penjualan saham adalah uang tunai. Tentunya hal ini bisa didapatkan dengan menerbitkan saham biasa selain dengan menerbitkan obligasi.Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (cammon stock). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan.Hak Pemegang Saham BiasaSebagai pemilik perusahaan, pemegang saham bisa melakukan berbagai hak. Beberapa hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa adalah sebagai berikut:a. Hak kontrol.Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mmengontrol siapa yang akan memimpin perusahaannya.b. Hak menerima pembagian keuntungan.Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua saham dibagikan, sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earnings) merupakan sumber dana internal perusahaan.c. Hak PreemptiveHak Premptif merupakan hak untuk mendapatkan persentasi pemilik yang sama. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham, maka jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya presentase kepemilikan pemegang saham yang lama akan turun. Hak ini memberikan prioritas kepada pemegang saham lain untuk membeli tambahan saham yang baru, sehingga presentase pemiliknya tidak berubah.

Pembagian Jenis Pasar Saham BiasaDengan peningkatan modal bisnis dari hasil penjualansaham, maka perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dari modal yang didapat tersebut. Saham biasa memiliki tempat penjualan yang sama seperti saham preferen yaitu di:a. Primary market (pasar primer).b. Secondary market (pasar sekunder)Karakteristik Saham BiasaSaham biasa adalah sahamyang tidak terlalu banyak memiliki kelebihan dibandingkan saham preferen atau saham campuran. Berikut adalah karakteristik dari saham biasa. Pemegang saham mendapat prioritas dalam pemilihan ketua komisaris. Hak penerbit saham akan diutamakan bila mereka menerbitkan saham baru. Tanggung jawab yang terbatas bisa diberikan terhadap saham yang ada.

II.1.2Saham PreferenSaham preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan saham biasa. Seperti bond yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tepat berupa deviden preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuiditas, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi (bond). Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak yaitu, hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuiditas. Oleh karena itu, saham preferen dianggap mempunyai karakteristik ditengah-tengah antara bond dan saham biasa.

Katrakteristik Saham Preferena. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda.b. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen.c. Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa.d. Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.Hak Kepemilikan Yang Dilepas Oleh Pemegang Saham PreferenHak kepemilikan yang dilepas oleh pemegang saham preferen adalah sebagai berikut:a. Hak suara.

Dalam banyak kasus, pemegang saham tidak memiliki hak untuk memilih direksi, tetapi hak suara dapat diberikan untuk situasi tertentu. Misalnya, beberapa pemegang saham preferen diberikan hak suara dalam perusahaan jika perusahaan tidak dapat membayar dividen.b. Pembagian keuntungan (dividen).

Dividen yang diterima oleh pemegang saham preferen biasanya tetap jumlahnya. Oleh karena itu, jika kinerja perusahaan baik, mereka tidak bisa ikut menikmati hasil yang baik itu.c. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen didahulukan dalam hal pengembalian investasinya.Macam-Macam Saham PreferenUntuk menarik minat investor terhadap saham preferen dan untuk memberikan beberapa alternatif yang menguntungkan baik bagi investor atau bagi perusahaan yang mengeluarkan saham preferen, beberapa macam saham preferen telah di bentuk. a. Convertible preferred stock

Untuk menarik minat investor yang menyukai saham biasa beberapa saham preferren menambah bentuk didalamnya yang memungkinkan pemegangnya untuk menukar saham ini dengan saham biasa dengan rasio pemnukaran yang sudah di tentukan.b. Callabel peferren stock

Saham preferen ini memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu dimasa mendatang dengan nilai yang tertentu. Harga ini bisa lebih tinggi dari nilai nominal sahamnya.c. Floating atau adjustable-rate preferred stock (ARP)Saham ini merupakan saham inovasi baru di Amerika Serikat yang dikenalkan pada tahun 1982. Saham ini tidak membayar deviden yang dibayar tergantung dari tingkat return dari sekuritas t-bill (treasury bill). Treasury bill dianggap sebagai aktiva yang tidak mengandung resiko jarna dikeluarkan dengan sukubunga yang relatif setabil dari waktu kewaktu, sehingga banyak dgunakan sebagai proksi aktiva bebas resiko.II. 2Penilaian SahamPenilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan di beli/jual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan. Ada beberapa nilai yang berhubungan dengan saham yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value), dan nilai intrinsic (intrinsic value). Ketiga konsep nilai ini merupakan hal yang dapat digunakan untuk mengetahui saham-saham yang bertumbuh (growth) dan yang murah (under valued).

Nilai Buku (Book Value)

Nilai buku adalah nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai buku per lembar saham adalah aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham.

Nilai Pasar (Market Value)

Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu, ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa.

Nilai Intrinsik (Intrinsic Value)

Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya atau seharusnya dari suatu saham. Calon investor menghitung nilai intrinsik saham untuk memutuskan strategi investasinya dengan ketentuan:

Jika nilai pasar > nilai intrinsik maka overvalued, keputusan menjual.

Jika nilai pasar < nilai intriksik maka undervalued, keputusan membeli

II.3Analisis SahamDalam menentukan nilai intrinsik saham, terdapat 2 pendekatan yaitu sebagai berikut:

1. Pendekatan Tradisional / Analisis Fundamental (Fundamental Analysis)

Menghitung nilai intrinsik menggunakan data keuangan perusahaan. Membandingkan antara nilai intrinsik dengan harga pasarnya untuk memutuskan dijual atau beli.

2. Pendekatan Modern / Analisis Teknikal (Technical Analysis)

Menghitung nilai intrinsik dari data perdagangan saham (harga dan volume penjualan) yang telah lalu.

II.4Analisis FundamentalSuatu analisis yang dilakukan berdasarkan data data ekonomi dan kinerja perusahaan. Analisis fundamental dilakukan untuk mengidentifikasi prospek perusahaan (lewat analisis terhadap faktor faktor yang mempengaruhinya, seperti aktiva, laba, deviden, prospek manajemen perusahaan), yaitu dengan mengidentifikasi saham mana saja yang memiliki prospek yang baik di masa depan atau mengidentifikasi saham mana saja yang mispriced di pasar.

Dalam membuat model mengidentifikasi harga saham, langkah yang penting adalah mengidentifikasikan faktor-faktor fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, kebijakan deviden, dan sebagainya yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Kebanyakan informasi fundamental memfokuskan pada statistik ekonomi, indusrtri, dan perusahaan. Ada empat konsep dasar dalam melakukan analisis. Pendekatan yang digunakan untuk menganalsis sebuah perusahaan dilakukan melalui empat tahap (top-down analysis)

Melihat kondisi ekonomi secara umum (economic aspect);

Melihat kondisi industri (industry aspects);

Melihat kondisi perusahaan (company aspects);

Melihat nilai saham perusahaan (stock valuation)

Keunggulan analisis fundamental

Analisis fundamental amat berguna dalam menentukan arah jangka panjang

Lebih mencerminkan keadaan yang sebenarnya

Bisa menjelaskan lebih tepat mengenai alasan mengapa harga naik atau turun

Mampu memberikan dasar yang logis dalam pengambilan keputusan investasi

Kelemahan analisis fundamental

Memakan banyak waktu

Sulit berfungsi pada pasar modal tidak efisien karena asumsi dasarnya adalah pasar efisien

Asumsi pasar efisien sulit diterapkan karena informasi dapat sempurna berdasarkan atas kualitas dan waktu, tetapi tidak mungkin sama dalam persepsi. Fully effisien tidak mungkin terjadi, hanya economically effisien (weak-form; semi-strong form; dan strong-form).

Tidak dapat menggambarkan psikologi pasar dan investor saat itu

Tidak fleksibel untuk menentukan periode waktu yang diinginkanKerangka Kerja Analisis Fundamental1. Analisis Ekonomi

Indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Indikator yang berupa Informasi-informasi kondisi makro ekonomi diperlukan investor untuk melakukan investasi. Kondisi makro ekonomi secara keseluruhan akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat, pengusaha dan investor. Kondisi makro ekonomi yang baik akan menciptakan iklim investasi yang baik. Beberapa variabel ekonomi nasional yang biasanya digunakan adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang biasanya dilihat dari Produk Domestik Bruto, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar rupiah. Analisis ekonomi perlu dilakukan karena adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dengan kinerja suatu pasar modal. Perubahan kinerja pasar modal akan mencerminkan apa yang terjadi pada perubahan perekonomian makro. Perubahan kinerja pasar modal tidak bisa dipisahkan dengan perubahan yang terjadi pada prospek yang berbagai perusahaan yang ada di pasar yang selanjutnya bisa mempengaruhi aliran kas yang bisa diperoleh dari suatu perusahaan di masa datang. Dengan demikian, jika ingin mengestimasi aliran kas, bunga atau premi risiko dari suatu sekuritas maka kita harus mempertimbangkan analisis ekonomi makro.Analisis ekonomi menganalisis variable ekonomi makro suatu negara seperti :a. Produk Domestik BrutoProduksi domestik bruto (PDB) adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu/ periode tertentu. Pengertian lain dari PDB yang sering disebut juga Produk nasional bruto (PNB) adalah total produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk negara tersebut baik yang bertempat tinggal/ berdomisili di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri dalam suatu periode tertentu. Kaitan dengan analisis sekuritas dan pertumbuhan investasi dapat dijelaskan, pertama pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Kedua, semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula tingkat kemakmuran penduduknya. Tingkat kemakmuran yang lebih tinggi ini umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakatnya. Ketiga, dengan adanya peningkatan pendapatan tersebut, maka akan semakin banyak orang yang memiliki kelebihan dana, kelebihan dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk disimpan dalam bentuk tabungan atau diinvestasikan dalam bentuk surat-surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal. b. Tingkat InflasiInflasi merupakan suatu indikator ekonomi makro yang menggambarkan kenaikan harga-harga barang dan jasa dalam suatu periode tertentu. Bagi sebuah negara, keadaan perekonomian yang baik umumnya diwakili dengan tingkat inflasi yang relatif rendah dan terkendali. Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat PDB dan PNB ke dalam nilai yang sebenarnya. Nilai PDB dan PNB riil merupakan indikator yang sangat penting bagi seorang investor dalam membandingkan peluang dan resiko investasinya di mancanegara.Indikator-indikator inflasi yang biasanya digunakan oleh para investor antar lain:

Indeks harga produksi atau Producer Price Index (PPI) adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga yang diterima oleh produsen domestik untuk setiap output yang dihasilkan dalam setiap tingkat proses produksi. Data PPI dikumpulkan dari berbagai sektor ekonomi terutama dari sektor manufaktur, pertambangan, dan pertanian.

Indeks harga konsumen atau Consumer Price Index (CPI) adalah digunakan untuk mengukur rata-rata perubahan harga eceran dari sekelompok barang dan jasa tertentu. Index CPI dan PPI digunakan oleh seorang Trader sebagai indikator untuk mengukur tingkat inflasi yang terjadi.

Neraca pembayaran atau balance of payment adalah suatu neraca yang terdiri dari keseluruhan aktivitas transaksi perekonomian internasional suatu negara, baik yang bersifat komersial maupun finansial, dengan negara lain pada suatu periode tertentu. Neraca pembayaran ini mencerminkan seluruh transaksi antara penduduk, pemerintah, dan pengusaha dalam negeri dan pihak luar negeri, seperti transaksi ekspor dan impor, investasi portofolio, transaksi antar Bank Sentral, dan lain-lain. Dengan adanya neraca pembayaran ini kita mengetahui kapan suatu negara mengalami surplus maupun defisit. Tingkat pengangguran adalah suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi rill berbagai sektor ekonomi. Indikator ini dapat dijadikan alat untuk menganalisa sehat/tidaknya perekonomian suatu negara. Apabila perekonomian berada dalam kondisi baik maka akan tercapai tingkat pengangguran yang rendah. Tetapi jika perekonomian dalam keadaan lesu maka tingkat pengangguran pun meningkat. Kurs valuta asing adalah nilai perbandingan atau bisa juga disebut nilai tukar antara suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Kurs ini biasanya digunakan sebagai indikator utama untuk melihat kekuatan ekonomi ataupun tingkat kestabilan perekonomian suatu negara. Jika kurs mata uang negara tersebut tidak stabil maka dapat dikatakan bahwa perekonomian negara tersebut tidak baik atau sedang mengalami krisis ekonomi. Untuk itu perlu bagi suatu negara untuk memiliki mata uang yang stabil agar perekonomian negara tersebut dapat berjalan dengan lancar dan membentuk suatu tren pertumbuhan. PSNCR - Public Sector Net Cash Requirement atau kebutuhan tunai sektor publik yaitu jumlah uang yang harus dipinjam pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. Sebab pemerintah kerapkali mengeluarkan lebih dari yang mereka terima dari penerimaan pajak, dan satu-satunya cara untuk menambah kekurangannya adalah dari meminjam. c. Tingkat suku bungaSalah satu cara pemerintah dalam menanggulangi inflasi adalah dengan melakukan kebijakan menaikkan tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga merupakan ukuran keuntungan investasi yang dapat diperoleh oleh investor dan juga merupakan ukuran biaya modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggunakan dana dari investor. Hubungan antara tingkat bunga dengan pergerakan harga saham adalah berlawanan. Apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga, maka pergerakan harga saham akan menurun, sebaliknya apabila terjadi penurunan tingkat suku bunga, maka harga saham akan naik. Semakin tinggi tingkat bunga perbankan, akan menyebabkan investor mengalihkan investasinya pada investasi di perbankan, obligasi atau aset-aset keuangan berpendapatan tetap. Karena investor mengurangi portofolio saham dengan melepas saham maka supplay saham di bursa saham atau pasar modal meningkat dan selanjutnya akan menyebabkan penurunan harga saham tersebut.Dari berbagai faktor ekonomi, untuk saat ini suku bunga merupakan faktor kunci terhadap perkembangan Bursa Efek Jakarta. Pada tingkat suku bunga seperti sekarang ini, merupakan level yang sudah cukup menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya pada investasi yang menghasilkan bunga. Dilihat dari segi risiko relatif kecil, tetapi hasilnya yang berupa bunga sudah cukup menarik untuk dinikmati. Jika suku bunga naik lagi maka akan cenderung terjadi pengalihan investasi dari bursa efek kepada alternatif investasi yang menghasilkan bunga. Menariknya investasi dalam bursa saham juga didorong oleh rendahnya suku bunga penyimpanan di perbankan. Suku bunga penyimpanan tersebut dapat dilihat dari dua aspek, yaitu nominal dan riil. Suku bunga penyimpanan nominal adalah suku bunga penyimpanan per tahun yang dipublikasikan oleh bank-bank setiap harinya, sedangkan suku bunga penyimpanan riil adalah suku bunga nominal dikurangi dengan laju inflasi pada saat yang bersangkutan.Secara teoretis, apabila suku bunga penyimpanan riil di suatu negara mengalami penurunan, maka investasi di bursa saham menjadi lebih menarik karena investor cenderung untuk mencari tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

2. Analisis IndustriAnalisis industri merupakan tahap penting yang perlu dilakukan investor, karena analisis tersebut dipercaya bisa membantu investor untuk mengidentifikasi peluang-peluang investasi dalam industri yang mempunyai karasteristik risiko dan return yang menguntungkan bagi investor.

Analisis industri penting dilakukan untuk meminimalkan risiko ataupun mengidentifikasi industri yang mempunyai prospek yang menguntungkan. Selanjutnya analisis industri juga perlu diikuti oleh analisis perusahaan, sehingga investor dapat menentukan saham-saham dari perusahaan mana saja dalam suatu kelompok industri yang mempunyai kombinasi return-risiko yang terbaik.Analisis Industri menganalisis hal-hal berikut :a. Estimasi Tingkat Keuntungan IndustriDalam melakukan analisis industri, investor juga perlu menilai suatu industri dan menentukan return yang diharapkan dari suatu industri yang akan dianalisis. Dengan menilai dan menentukan return yang diharapkan dari suatu industri, investor akan dapat menentukan peluang investasi pada industri-industri yang punya prospek terbaik. Untuk menilai suatu industri, ada dua langkah yang perlu dilakukan, yaitu : mengestimasi Earning Per Share (EPS) yang diharapkan dari suatu industri, dan mengestimasi Price Earning Ratio (P/E) yang diharapkan atau disebut juga sebagai ecpected earning multiplier industri. Selanjutnya, jika hasil kedua estimasi tersebut dikalikan, maka akan diperoleh nilai akhir yang diharapkan dari suatu industri (expected ending value of industry).

Dengan mengetahui nilai akhir yang diharapkan dari suatu industrim selanjutnya akan dapat ditentukan tingkat return yang diharapkan dari suatu industri. Caranya adalah dengan membagi nilai akhir yang diharapkan dari suatu industri ditambah dengan dividen yang diharapkan dari industri, dengan nilai awal industri tersebut pada periode sebelumnya. Selanjutnya, dengan membandingkan tingkat return yang diharapkan dari industri terhadap tingkat return yang disyaratkan oleh investor, investor akan dapat menentukan industri mana saja yang layak dijadikan pilihan investasinya. Dalam penentuan keputusan investasi industri tersebut, pilihan investor sebaiknya pada industri-industri yang mampu memberikan return dharapkan yang lebih besar dibanding tingkat return yang disyaratkan investor.b. Estimasi Earning Per Share IndustriUntuk mengestimasi EPS kita perlu mengestimasi penjualan per lembar saham dari suatu industri terlebih dahulu. Ada tiga teknik yang dapat digunakan untuk mengestimasikan tingkat penjualan suatu industri, yaitu dengan daur hidup industri (industri life cycle), analisis input-output, serta hubungan antara industri dengan ekonomi secara keseluruhan. Ketiga teknik tersebut sifatnya saling melengkapi, sehingga investor dapat mengkombinasikan ketiga teknik tersebut untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai posisi dan prospek industri dalam beberapa skenario. Prakiraan penjualan dan daur hidup industriTahap perkembangan industri dapat digunakan untuk mengestimasi besarnya penjualan dari suatu industri. Tahap perkembangan industri umumnya dibagi menjadi lima yaitu tahap permulaan, pertumbuhan yang cepat, tahap kedewasaan (mature), stabil dan penurunan. Tahap permulaan : masa-masa awal perkembangan sebuah industri, pertumbuhan penjualan sangat kecil, dan profit yang dihasilkan kemungkinan akan menunjukkan angka negatif karena perusahaan harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk menutupi biaya promosi dan pengembangan produk di awal-awal pertumbuhan industri. Tahap pertumbuhan : penjualan tumbuh sangat cepat, permintaan meningkat, persaingan belum begitu ketat, profit tumbuh dengan tinggi. Pertumbuhan industri pada tahap ini akan cenderung lebih besar dari pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Tahap kedewasaan : pertumbuhan penjualan mulai menurun, banyak pesaing mulai masuk dan permintaan relatif stabil. Oleh karena itu, profit akan mengalami penurunan dan menuju tingkat keuntungan yang normal. Pertumbuhan industri pada tahap ini sedikit lebih besar dari pertumbuhan secara keseluruhan. Tahap stabil : tahap yang paling panjang dalam daur hidup industri. Pada tahap ini investor mengestimasi pertumbuhan penjualan secara mudah karena penjualan berkorelasi tinggi dengan kondisi ekonomi. Namun besarnya pertumbuhan penjualan masing-masing perusahaan secara individual dalam suatu industri akan berbeda-beda satu dengan yang lain, tergantung dari kemampuan manajerial dari masing-masing perusahaan. Tahap penurunan : tingkat penjualan dan profit industri semakin menurun, perusahaan ada yang mulai keluar dari industri dan investor mulai berpikir untuk mencari alternatif industri lain yang lebih menguntungkan. Pertumbuhan industri pada tahap ini akan jauh di bawah pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.Dengan mengestimasi tahap daur hidup suatu industri, secara umum kita dapat mengestimasi tingkat pertumbuhan penjualan suatu industri. Prakiraan penjualan dan analisis input-outputAnalisis input-output adalah suatu cara alternatif untuk mengetahui gambaran prospek penjualan suatu industri di masa yang akan datang, dengan cara mengidentifikasi pemasok (supplier) dan konsumen dari sautu industri. Dengan melakukan analisis input-output, kita dapat mengestimasi permintaan konsumen di masa datang, serta kemampuan pemasok untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan dalam suatu industri. Informasi tersebut nantinya dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat penjualan dan keuntungan suatu industri di masa depan. Prakiraan penjualan dan hubungan industri dan ekonomiTeknik ini dilakukan dengan cara membandingkan tingkat penjualan industri dengan kondisi perekonomian secara keseluruhan yang berhubungan dengan barang dan jasa yang diproduksi oleh industri tersebut. Teknik ini didasari oleh asumsi bahwa kondisi perekonomian dimana suatu industri beroperasi akan terkait dengan penjualan dan keuntungan suatu industri. Persaingan Dan Return Industri Yang DiharapkanFaktor penting lain yang mempengaruhi besarnya profit yang bisa diperoleh suatu industri adalah intensitas persaiangan dalam industri tersebut. Michael Porter berpendapat mengenai strategi kompetitif, yaitu suatu strategi yang berguna untuk mencapai posisi kompetitif dalam industri. Intensitas persaingan dalam sautu industri akan menentukan kemampuan industri untuk tetap memperoleh tingkat return di atas rata-rata. Intensitas persaingan merupakan gambaran lima faktor utama persaingan. Lima kekuatan persaingan akan menentukan profitabilitas industri karena lima faktor tersbeut mempunyai pengaruh terhadap komponen ROI dalam suatu industri.Lima faktor yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri adalah : Persaingan antara perusahaan yang ada dalam industriPersaingan dipengaruhi oleh pertumbuhan industri dan biaya tetap, serta hambatan untuk keluar dari industri tersebut. Pertumbuhan yang lambat akan membuat perusahaan semakin ketat bersaing memperebutkan pangsa pasar yang relatif kecil. Tingginya biaya tetap juga akan mendorong peningkatan persaingan, karena dengan tingginya biaya tetap akan mengharuskan perusahaan untuk memproduksi dengan kapasitas penuh. Hal itu akan membuat penawaran di pasar akan semakin meningkat yang kemudian akan menyebabkan harga barang semakin menurun, sehingga persaingan akan semakin ketat. Ancaman pemain baruMeskipun sebuah industri mempunyai jumlah pesaing yang sedikit, investor perlu mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang potensial menjadi pemain baru dalam industri. Besarnya ancaman pemain baru ini akan dipengaruhi oleh adanya hambatan-hambatan masuk (barrier to entry) dalam suatu industri, seperti tingginya biaya investasi, peraturan pemerintah dan harga barang yang relatif kecil dibandingkan dengan biaya produksi. Jika hambatan masuk suatu industri relatif tinggi maka kemungkinan adanya pemain baru yang masuk dalam industri tersebut akan semakin kecil. Ancaman adanya produk subtitusiProduk substitusi akan membatasi profit potensial suatu industri karena barang subtitusi akan memunculkan alternatif bagi produk perusahaan. Dalam kondisi seperti ini, kemampuan perusahaan untuk memnentukan harga produk akan semakin berkurang, karena dibatasi adanya produk subtitusi. Artinya, jika harga produk perusahaan terlalu tinggi, konsumen bisa saja berpindah ke produk subtitusi yang ditawarkan di pasar. Bargaining power pembeliDaya tawar pembeli di pasar yang kuat bisa mempengaruhi profitablitas industri. Hal ini terjadi jika konsumen dapat menawar harga atau meminta kualitas yang lebih tinggi dengan kemungkinan pilihan dari produk yang akan diberikan oleh pesaing lain. Bila jumlah konsumen lebih banyak dari jumlah industrinya maka bargaining power konsumen akan rendah. Sebaliknya jika jumlah industri lebih banyak dari konsumennya maka bargaining power konsumen akan besar. Bargaining power pemasokPemasok dapat mempengaruhi return industri di masa yang akan datang karena mereka mempunyai kekuatan untuk menentukan harga dan kualitas dari produknya. Jika jumlah pemasok lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah industrinya, maka pemasok memiliki bargaining power yang besar. Sebaliknya, jika pemasok lebih banyak dari industrinya maka bargaining power pemasok akan berkurang.

Analisis lima faktor yang menentukan persaingan industri dapat digunakan untuk menilai profit potensial dari suatu industri untuk jangka panjang. Disamping itu investor juga bisa mengamati perubahan lingkungan yang terjadi setiap saat, karena bisa jadi struktur industri akan berubah akibat adanya perubahan lingkungan tersebut.c. Estimasi Earning Multiplier Suatu IndustriTeknik untuk melakukan estimasi earning multiplier industri ada dua, yaitu analisis makro dan analisis mikro. Dalam analisis makro, investor mempelajari hubungan antara earning multiplier untuk industri dengan earning multiplier pasar. Sedangkan dalam analisis mikro, estimasi earning multiplier industri dilakukan dengan cara mengamati variabel-variabel yang mempenagruhi earning multiplier industri, seperti dividend-payout ratio (DPR), tingkat return yang diisyaratkan dalam industri (k), dan tingkat pertumbuhan earning dan dividen industri yang diharapkan (g).Analisis makro mengasumsikan adanya hubungan antara perubahan dalam k dan g untuk industri tertentu dengan pasar keseluruhan. Asumsi ini sama halnya dengan hubungan antara perubahan dalam P/E rasio industri dengan P/E pasar secara keseluruhan. Sebelum menggunakan analisis makro untuk mengestimasi earning multiplier untuk industri, diperlukan suatu usaha mengevaluasi terlebih dahulu kualitas hubungan antara rasio P/E industri yang akan dianalisis dengan P/E pasar. Disamping itu perlu dilengkapi dengan pasar mikro.Estimasi earning multiplier industri dengan analisis mikro yang dilakukan dengan cara mengestimasi tiga variabel yang menentukan earning multiplier industri (dividend-payout ratio, tingkat return yang diisyaratkan dan tingkat pertumbuhan earning dan dividen yang diharapkan) dan membandingkan ketiga variabel tersebut dengan P/E pasar. Dari hasil analisis tersebut, selanjutnya dapat diketahui apakah earning multiplier industri akan berada di atas, di bawah ataupun sama dengan earning multiplier pasar.3. Analisis Perusahaan

Tahapan analisis perusahaan dalam analisis fundamental bertujuan untuk mengetahui industri yang paling berprospek dan paling menguntungkan. Prospek industri atau perusahaan yang paling menguntungkan dapat dilihat dari laporan keuangannya seperti harga saham yang di bawah harga nominalnya (under valued) dan diperkirakan akan meningkat setelah dimiliki atau perusahaan yang harga pasar sahamnya lebih tinggi dari nominalnya (over valued), sehingga akan menguntungkan untuk dijual. Untuk mengetahui apakah saham suatu perusahaan layak dijadikan pilihan investasi dilakukan analisis pada perusahaan yang bersangkutan. Dari analisis tersebut dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik internal, kualitas dan kinerja, serta prospek perusahaan tersebut di masa yang akan datang.Dalam analisis perusahaan komponen utama yang menjadi kerangka pikirnya sama dengan analisis industrial yaitu Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (P/E). Tiga alasan utama menggunakan komponen tersebut adalah:

Digunakan untuk mengestimasi nilai intrinsik saham. Caranya mengalikan EPS dengan P/E dan dibandingkan dengan nilai pasar. Hasilnya menentukan keputusan untuk membeli atau menjual saham.

Menghitung dividen dengan dasar earning.

Hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham.Informasi EPS dan E/P terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Setelah dianalisis informasi laporan keuangan tersebut akan memperlihatkan kelebihan dan kelemahannya dalam kaitan dengan perhitungan EPS.Dalam melakukan analisis perusahaan, investor harus mendasarkan kerangka pikirnya pada dua komponen utama dalam analisis fundamental yaitu : earning per share (EPS) dan price earning ratio (PER) perusahaan. Ada tiga alasan yang mendasari penggunaan dua komponen tersebut:

a. Pertama, karena pada dasarnya kedua komponen tersebut biasa dipakai untuk mengestimasi nilai intrinsik suatu saham.

b. Kedua, deviden yang dibayarkan perusahaan pada dasarnya dibayarkan dari earning.

c. Ketiga, adanya hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham.

Pendekatan Analisis Fundamental

1. Pendekatan Nilai Sekarang (Present Value Approach)Nilai saham dihitung dengan mendiskontokan arus kas masa depan yang terima investor (diwakili oleh dividen). Nilai suatu saham diestimasi dengan cara mengkapitalisasi pendapatan. Nilai sekarang suatu saham sama dengan nilai sekarang dari arus kas di masa yang akan datang yang pemodal harapkan diterima dari investasi saham tersebut. Model matematisnya sebagai berikut:

EMBED Equation.3 Dimana :

V = Nilai suatu saham

CF = Cash FlowK = Tingkat return yang diharapkan (risk free rate of return + risk premium)

Model pendekatan lain yang digunakan untuk mengestimasi dividen adalah DDM (Divident Discount Model). Model matematisnya sebagai berikut:

Dimana :

V = Nilai suatu saham

D 1,2,3,4 = Dividen yang diharapkan diterima pada setiap periode mendatang

k = tingkat diskonto

Model DDM berkembang dan dibedakan menjadi 2 model yaitu :

a. Model Pertumbuhan Tetap (CGM)

Dimana :

g = tingkat pertumbuhan

Et = Tingkat pertumbuhan laba (dividen + capital gain)

t = periode / waktu

Po = harga saham dasar / wajar

r = tingkat ekspektasi returnContoh Soal:

Pembayaran dividen terakhir dividen saham PT. A adalah Rp. 1,82. Tingkat pertumbuhan perusahaan diperkirakan sebesar 10%. Investor mensyaratkan return sebesar 16%, berapa harga saham A?

b. Model Tanpa Pertumbuhan (ZGM)

Asumsi model ini : laba per tahun tetap/sama dan tidak terdapat capital gain dari tahun ke tahun. Model ini dirumuskan sebagai berikut :

Dimana :

Eo = Pertumbuhan laba Zero

Po = Harga saham dasar / wajar

r = tingkat ekspektasi returnc. Model dengan Beberapa Pertumbuhan (MGM)

Asumsi model ini : terdapat dua/lebih tingkat pertumbuhan dividen. Rumusan adalah sebagai berikut:

Dimana:

Vo = Nilai intrisik saham saat ini

Do = dividen yang diterima sekarang

tingkat pertumbuhan dividen yang super atau sub normal

tingkat return yang diharapkan

k = jumlah return yang diharapkan

N = jumlah periode pertumbuhan super/sub normal

Do = Dividen pada akhir periode tingkat pertumbuhan abnormal

Contoh Soal:

Perusahaan X selama ini memmbagikan dividen yang jumlahnya bervariasi. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 20% per tahun selama 2 tahun mendatang, tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 5% per tahun sampai waktu tak terhingga. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 18%. Dividen terakhir yang dibagikan adalah Rp. 200/lembar. Berapakah harga saham perusahaan tersebut sekarang?

Jawab:

2. P/E Ratio ApproachRasio harga pasar saham terhadap laba menunjukkan berapa besar investor menilai harga saham dari kelipatan laba yang dilaporkan perusahaan.

Dimana :

Er = Return yang diharapkan

= Harga saham diakhir tahun pertama

Harga saham sekarang (harga pasar)

D = Dividen yang diharapkan per lembar saham

Dimana :

Er = Return yang diharapkan

Harga Saham diakhir tahun pertama

Harga saham sekarng (harga pasar)

D = Dividen yang diharapkan per lembar saham

)

Dimana:

Er = return yang diharapkan

Harga saham di akhir tahun pertama

harga saham sekarang (harga pasar)

D = Dividen yang diharapkan per lembar saham

Contoh :

PT. XYZ memperkirakan aka nada pendistribusian dividen tahun depan sebesar 3.000. harga saham PT ini sekarang adalah 8.000 per lembar. Tahun depan diramalkan harga saham akan naik menajadi 10.000 per lembar karena perusahaan baru saja memenangkan proyek besar dari pemerintah. Berapakah expected return dari saham PT.XYZ?

II.5 Analisis TeknikalAnalisis teknikal mendasarkan diri pada pola-pola pergerakan harga saham dari waktu ke waktu. Keputusan dalam menjual atau membeli saham didasari oleh data-data harga dan volume perdagangan saham dimasa lalu. Informasi data masa lalu akan mendasari prediksi alas pola perilaku harga saham di masa datang.

Analisis teknikal adalah suatu jenis analisis yang selalu berorientasi kepada harga (pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah) dari suatu instrumen investasi pada time frame tertentu (price oriented). Analisis ini mempelajari tentang perilaku pasar yang diterjemahkan ke dalam grafik riwayat harga dengan tujuan untuk memprediksi harga di masa yang akan datang. Harga yang tercermin di dalam grafik merupakan harga kesepakatan transaksi antara supply dan demand. Teori Dow atau The Dow Theory adalah teori analisis teknikal yang paling terkenal dalam memprediksi apa trend yang sedang terjadi di bursa. Teori Dow mengatakan bahwa sebagian besar saham bergerak sejalan dengan bergeraknya bursa keseluruhan atau index dalam artian bila index bergerak naik. Begitu juga sebaliknya, bila index bergerak turun maka harga sebagian besar komponen saham yang terdapat didalamnya juga bergerak turun.Asumsi-asumsi The Dow Theory antara lain sebagai berikut:

1. Harga saham adalah harga yang paling efisien.

2. Pasar mempunyai tiga trend yaitu trend primer, trend sekunder, dan trend minor.

3. Trend primer mempunyai tiga fase.

4. Indeks-indeks harus mengkonfirmasi satu sama lain.

5. Volume mengkonfirmasi trend.

6. Trend tetap sama sampai tanda pembalikan yang pasti muncul.Asumsi Analisis Teknikal

Tidak seperti analis fundamental, analis teknikal tidak peduli apakah saham undervalued satunya hal yang penting adalah data masa lalu keamanan dagang dan informasi apa data ini dapat menyediakan sekitar di mana keamanan bisa bergerak di masa depan.

Keuntungan dari analisis teknikal adalah sebagai berikut:

1. Analisis teknikal dapat digunakan secara luas hampir di semua pasar modal di seluruh dunia.

2. Grafik dapat digunakan untuk menganalisis dalam satuan waktu, jam, hari, minggu, bulan bahkan tahun.

3. Banyak terdapat alat-alat analisis teknikal dan teknik-teknik yang tersedia untuk digunakan sesuai kebutuhan di berbagai sektor pasar yang berbeda.

4. Prinsip dasar analisis teknikal mudah dipahami dan lebih memperhatikan pada kejadian sesungguhnya di pasar.

5. Analisis teknikal dapat menggunakan data secara akurat dan setia saat tersedia di RTI (Real Time Information) dan IMQ (Information Market Quote).

Kelebihan analisis teknikal adalah membantu untuk mengetahui seberapa besar kekuatan permintaan dan penawaran suatu saham melalui data harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan secara mudah. Analisis teknikal membantu untuk memutuskan kapan saat yang tepat untuk membeli.

Kelemahan dari analisis teknikal adalah sebagai berikut:

1. Analsis teknikal menganggap bahwa sifat manusia adalah konstan sehingga pola kecenderungan akan selalu berulang. Bagaimana pun juga terdapat batasan bahwa masa yang akan datang merupakan cerminan masa lalu.

2. Analisis teknikal memperhatikan tingkat kemungkinan suatu kejadian akan terjadi, bukan kepastian dari kejadian tersebut.

3. Beberapa analisis teknikal modern berdasarkan pada konsep matematik dan statistik yang cukup kompleks sehingga menganalisis dengan perangkat lunak komputer sulit dihitung dan tidak mudah untuk memahami hasil keseluruhannya.

4. Untuk keberhasilan analisis teknikal, maka informasi yang dipakai harus akurat dan tepat waktu.

Kelemahan analisa teknikal terjadi karena harga saham mencerminkan sebuah persetujuan atau konsesus, yaitu harga dimana pembeli setuju untuk membelinya dan penjual setuju untuk menjualnya. Harga dimana investor bersedia untuk membeli atau menjual bergantung pada apa harapannya.Prinsip dasar analisis teknikal sangat penting untuk memahami hal-hal mendasar dalam analisis ini. Ada tiga prinsip penting yaitu:

1. Segalanya didiskontokan dan digambarkan dalam harga-harga pasar.

2. Harga-harga bergerak dalam suatu kecenderungan yang terus berlangsung.

3. Kejadian pasar selalu berulang kembali.

Analisis Teknikal dapat dibagi menjadi tiga indikator penting yaitu sebagai berikut:

1. Indikator sentimen

Indikator sentimen atau harapan menunjukkan perbedaan perilaku partisipan di bursa efek seperti orang dalam. Pergerakan harga dapat diklasifikasikan menjadi primary, intermediate, dan short term. Pergerakan harga utama disebut dengan primary atau siklus. Pada umumnya berlangsung selama 1 hingga 3 tahun dan menggambarkan perilaku investor yang mengarah pada siklus bisnis. Intermediate movements pada umumnya berkembang selama 6 minggu hingga satu bulan namun kadang-kadang lebih panjang.

Elemen-elemen yang mendefinisikan harga dan volume adalah:

OpenHarga pembukaan adalah harga perdagangan pertama untuk suatu periode.

HighHarga tertinggi adalah harga perdagangan tertinggi untuk suatu periode. LowHarga terendah adalah harga perdagangan terdendah untuk suatu periode.

Close Harga penutupan adalah harga perdagangan terakhir untuk suatu periode.

VolumeVolume adalah jumlah saham yang diperdagangkan untuk suatu periode.

Open interestOpen interest adalah total jumlah kontrak yang outstanding dari futures atau options (yaitu kontrak yang belum ditutup atau kadaluwarsa) open interest adalah indikator yang sering digunakan.

BidBid adalah harga dimana pembeli bersedia membayar untuk suatu saham.

AskElemen-elemen ini digunakan untuk menciptakan alat-alat yang berfungsi untuk mempelajari gerakan harga, trend, pola dan lain sebagainya.

Hanya saja tidak setiap elemen tersedia untuk berbagai jenis sekuritas. Banyaknya alat analisa teknikal membuat kita sulit memutuskan alat mana yang akan digunakan. Berikut ini adalah beberapa pedoman yang dapat digunakan.

a. Periksa kondisi pasar secara menyeluruh

b. Pilih saham yang ingin diperdagangkan

c. Periksa tren saham secara menyeluruh

d. Pilih entry point (titik masuk)2. Grafik dasar

Ada tiga macam grafik (Chart) yang biasa dipergunakan oleh para analis teknikal, yaitu sebagai berikut:

a. Grafik garis menunjukan harga penutupan dalam range waktu yang telah ditentukan.

b. Grafik batang/bar yang memberikan informasi secara lengkap dibandingkan grafik lain yang hanya memuat harga penutupan. Dari grafik batang tersebut kita dapat mengetahui harga pembukaan, tertinggi, rendah sampai penutupan. Garis vertikal atau batang yang menghubungan harga terendah dan harga tertinggi, dan garis horizontal kekiri dan kekanan dari batang menunjukan harga pembukaan dan penutupan secara berurutan. Grafik bar menampilkan 2 warna. Warna merah menunjukkan harga saham turun, warna hijau menunjukkan harga saham naik atau tetap. Grafik batang volume ada dua macam yaitu: Zero based dan Relative adjusted.

Zero based adalah bagian bawah dari setiap batang volume mencerminkan nilai nol.

Relative adjusted dilakukan dengan mengurangi semua volume perdagangan dengan volume perdagangan terendah atau minimum.

c. Grafik Candlestick adalah grafik yang memberikan informasi yang sama dengan grafik bar karena menggunakan 4 jenis data harga saham historis (pembukaan, penutupan, rendah, dan tinggi). Candle stick secara umum memiliki du warna : merah jika harga saham pada periode tersebut turun dan hijau jika harga saham naik atau tetap. Sesuai dengan namanya, candle atau lilin yang mempunyai sumbu, namun candle stick mempunyai 2 sumbu yaitu sumbu atas dan bawah. Sumbuh atas menunjukkan harga tertinggi dan sumbu bawah menunjukkan harga terendah. Batang lilin menggambarkan pergerakan harga dari pembukaan ke penutupan. Jika berwarna hijau maka pangkal bawah batang lilin mencerminkan harga penutupan dan ujung atas mencerminkan harga pembukaan. Semakin besar perbedaan jarak pembukaan dan penutupan, maka semakin tinggi batang lilin.

3. Trendlines

Pola-pola harga saham merupakan harga yang terbentuk dari interaksi antara pembeli dan penjualan dipasar bebas. Investor mencoba untuk menemukan kapan harga berada dalam trend naik atau trend turun. Mereka mendapatkan laba dari penentuan trend dan kemudian diikuti sampai trend-nya berbalik arah. Dari grafik yang tersedia, garis trend adalah yang paling sering digunakan analis untuk mengindentifikasikan trend dan pembalik trend. Dalam trendlines terdapat :

a. Follow The Smart MoneyAnalisis teknikal mengikuti tren yang sedang terjadi di pasar, analisis teknikal mempercayai bahwa harga bergerak terus sehingga terjadi perubahan permintaan dan penawaran.b. Support Level & Resistance Level Support LevelTingka harga dimana minat beli yang muncul mampu menahan tekanan jual sehingga harga tidak jatuh lebih dalam. Resistance LevelTingkat harga dimana tekanan jual yang muncul mampu menahan minat beli sehingga harga tidak naik lebih jauh

BAB III

PENUTUPAN

III.1KesimpulanAnalisis saham bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini saham tersebut. Pergerakan harga saham bukan sesuatu yang pasti tapi bukan berarti tidak bisa diprediksikan. Pedoman yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu rendah) dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan Apabila saham tersebut telah dimiliki

Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu mahal)dan karenanya seharusnya Dijual

Apabila nilai intrinsic = harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisikeseimbangan.Ada 2 tipe analisis yang dipakai untuk menganalisis pergerakan saham yaitu fundamental analysis dan technical analysis. Fundamental analysis dan technical analysis sebenarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk menganalisa bagaimana nantinya pergerakan harga. Namun karena keduanya mempunyai dasar analisa yang berbeda. Fundamental analysis mempelajari apa yang menyebabkan pasar, sedangkan technical analysis mempelajari efeknya.1 | Page

_1487786706.unknown

_1487786714.unknown

_1487786718.unknown

_1487786722.unknown

_1487786724.unknown

_1487786726.unknown

_1487786727.unknown

_1487786725.unknown

_1487786723.unknown

_1487786720.unknown

_1487786721.unknown

_1487786719.unknown

_1487786716.unknown

_1487786717.unknown

_1487786715.unknown

_1487786710.unknown

_1487786712.unknown

_1487786713.unknown

_1487786711.unknown

_1487786708.unknown

_1487786709.unknown

_1487786707.unknown

_1487786702.unknown

_1487786704.unknown

_1487786705.unknown

_1487786703.unknown

_1487786700.unknown

_1487786701.unknown

_1487786699.unknown