Makalah analisis saham

27
Makalah Analisa Saham Astra International Tbk. (ASII) Disusun oleh : Rino Tam Cahyadi (125020301111018)

description

analisis pasif dan aktif saham

Transcript of Makalah analisis saham

Makalah Analisa Saham Astra

International Tbk. (ASII)

Disusun oleh :

Rino Tam Cahyadi (125020301111018)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Profesi akuntan merupakan profesi yang sangat penting dalam suatu perusahaan.

Dalam perkembangan zaman ini, akuntan dituntut untuk menguasai berbagai bidang

khususnya dibidang keuangan khususnya dalam aktivitas investasi. Hal ini diwajibkan

agar akuntan tersebut memiliki nilai tambah. Akuntan tidak hanya mengerti mengenai

pembukuan dan pelaporan keuangan beserta analisisnya saja melainkan mengerti

mengenai dunia investasi. Nilai tambah tersebut bisa berguna bagi pribadi akuntan

tersebut untuk meningkatkan potensi kompetitifnya dengan profesi lainnya.

Perusahaan yang ingin memperoleh dana atau sumber keuangan yang besar dan

efektif biasanya melakukan kegiatan investasi. Kegiatan investasi dibagi menjadi

beberapa bentuk seperti investasi saham biasa, obligasi, reksadana, saham preferen dan

lain sebagainya. Salah satu bentuk investasi yang sering dipilih oleh perusahaan Go

Public atau investor adalah bentuk investasi saham. Dalam setiap perdagangan saham,

perusahaan/investor akan selalu menghadapi pilihan untuk menjual atau membeli saham.

Setiap keputusan yang diambil oleh perusahaan/investor individual itu akan berimbas

kepada keuntungan atau kerugian yang akan didapatnya nanti sehingga harus dibutuhkan

analisis yang akurat dan andal untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan

investasinya. Pengambilan keputusan yang efektif juga harus dibantu atau didukung

dengan adanya penerapan strategi yang sesuai.

1.2. Tujuan

a. Memahami analisis teknikal dan fundamental.

b. Memahami strategi aktif dan pasif.

c. Memahami dan menganalisa saham pada PT. Astra International.

BAB II

KAJIAN TEORI

Dalam dunia investasi saham ini ada 2 macam analisis yang sering diperkenalkan

dibangku kuliah yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal (Sharpe et al. : 1997).

Analisis fundamental membutuhkan banyak informasi yang diluar pasar modal seperti

kondisi ekonomi negara, data inflasi, data tenaga kerja, Gross Domestic Product, suku

bunga, analisis perusahaan dan kondisi politik negara yang bersangkutan (Ang, 1997).

Analisis fundamental yang akurat dapat diukur dengan memerlukan waktu dan biaya

analisis yang cukup lama. Sedangkan analisis teknikal adalah upaya untuk

memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham di waktu yang

lampau (Fernandez et al., 2000). Analisis ini menitikberatkan ke dalam pengamatan

grafik, tren harga saham untuk memungkinkan investor memperoleh keuntungan yang

lebih dari biasanya (Parisi dan Vasquez, 2000).

Analisis teknikal lebih disarankan untuk kegiatan trading jangka pendek karena

beberapa hal ( Tandelilin, 2010:396), yaitu :

1. Analisis teknikal digunakan secara luas hampir semua pasar modal di seluruh

dunia.

2. Grafik dapat digunakan untuk menganalisis dalam satuan waktu, jam. hari,

minggu, bulan dan tahun.

3. Banyak terdapat alat-alat analisis teknikal dan teknik-teknik yang tersedia untuk

digunakan sesuai kebutuhan di berbagai sektor pasar yang berbeda.

4. Prinsip dasar analisis teknikal mudah dipahami dan lebih memperhatikan pada

kejadian sesungguhnya di pasar.

5. Analisis teknikal dapat menggunakan data secara akurat dan setiap saat tersedia

di RTI ( Real Time Information) dan IMQ ( Information Market Quote ).

Kedua analisis itu berkaitan erat dengan strategi yang hendak diterapkan oleh

investor agar tidak keliru dalam pengambilan keputusan. Strategi investasi umumnya ada

dua macam, yaitu strategi aktif (active strategy) dan strategi pasif (passive strategy).

Seperti yang dijelaskan oleh Tandelilin (2001:199) ada dua strategi yang dapat dilakukan

oleh investor dalam pembentukan portofolio, yaitu sebagai berikut.

1. Strategi pasif

Merupakan tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi dalam saham

dan hanya mendasarkan pergerakan sahamnya pada pergerakan indeks pasar. Strategi pasif

mendasarkan diri pada asumsi bahwa (a) pasar modal tidak melakukan mispricing dan (b)

meskipun terjadi mispricing, para pemodal berpendapat bahwa mereka tidak bisa

mengidentifikasikan. Tujuan dari strategi pasif ini adalah memperoleh return

portofolio sebesar return indeks pasar dengan menekankan seminimal mungkin risiko dan

biaya investasi yang harus dikeluarkan.

Ada dua macam strategi pasif yaitu sebagai berikut.

a. Strategi beli dan simpan maksudnya adalah investor melakukan pembelian

sejumlah saham dan tetap memegangnya untuk beberapa waktu tertentu. Tujuan

dilakukannya strategi ini adalah untuk menghindari biaya transaksi dan biaya

tambahan lainnya yang biasanya terlalu tinggi.

b. Strategi mengikuti indeks merupakan strategi yang digambarkan sebagai

pembelian instrumen reksadana atau dana pensiun oleh investor. Dalam hal ini

investor berharap bahwa kinerja investasinya pada kumpulan saham dalam

instrumen reksadana sudah merupakan duplikasi dari kinerja indeks pasar.

Dengan kata lain investor berharap memperolah return yang sebanding dengan

return pasar.

2. Strategi aktif

Merupakan tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual

beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta

berbagai mendapatkan return abnormal. Tujuan strategi aktif ini adalah mendapatkan

return portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh dari

strategi pasif.

Ada tiga strategi yang biasa dipakai investor dalam menjalankan strategi aktif

portofolio saham:

a. Pemilihan saham maksudnya adalah para investor secara aktif melakukan

analisis pemilihan saham-saham terbaik, yaitu saham yang memberikan

hubungan tingkat return dan risiko yang terbaik dibandingkan dengan alternative

lainnya. Analisis ini mendasarkan pada pendekatan analisis fundamental guna

mengetahui prospek saham tersebut pada masa datang.

b. Rotasi sektor, maksudnya investor dapat melakukan strategi ini dengan 3 cara,

yaitu sebagai berikut :

Melakukan investasi pada sahamsaham yang bergerak pada sector

tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di kemudian

hari.

Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio saham-

saham pada sektor industri yang berbeda-beda.

Strategi momentum harga menyatakan bahwa pada waktuwaktu tertentu

harga pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning ataupun

pertumbuhan perusahaan. Dalam hal ini investor akan mencari waktu

yang tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi bisa memberikan

tingkat keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau membeli

saham. Cahyono (2002: 219) berpendapat bahwa dalam dunia nyata tidak

ada pasar yang efisien sempurna. Salah satu sebabnya adalah karena

adanya partisipasi pemodal ritel yang dalam berinvestasi sering

melibatkan emosi, terpengaruh suasana, dan lain-lain.

BAB III

ANALISA SAHAM KODE EMITEN ASII

3.1. Profil Astra International

Sejarah Astra berawal pada tahun 1957 di Jakarta. Astra memulai bisnisnya sebagai

sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama PT Astra International Inc. Pada

tahun 1990, dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, seiring

dengan pelepasan saham ke publik beserta pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek

Indonesia yang terdaftar dengan ticker ASII.

Astra saat ini memiliki 225,580 karyawan pada 183 anak perusahaan, perusahaan

asosiasi dan pengendalian bersama entitas yang menjalankan enam segmen usaha, yaitu

Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan

Logistik, dan Teknologi Informasi. Nilai kapitalisasi pasar PT Astra International Tbk

ditutup di penghujung tahun 2014 sebesar Rp 300,6 triliun.

3.2. Analisa Saham Astra International

3.2.1. Tahun 2013

Gambar 1.1. Saham ASII tahun 2013 dengan peristiwa penting.

Diolah menggunkan Chartnexus, 2015.

Saham Astra Internasional merupakan saham yang sangat likuid. Hal ini terlihat dari

volume penjualannya yang banyak. Pada gambar 1.1. diatas, terlihat bahwa pergerakan

saham Astra dalam tahun 2013 berfluktuatif. Pada bulan April 2013, di dalam laporan

tahunan Astra mencatat ada 3 peristiwa besar yang dilakukan. Pertama, Astra sedang

mengakuisisi Pakoakuina. Astra Otoparts memperluas portofolio produk komponen

otomotif, melalui akuisisi 51% saham PT Pakoakuina, yang memproduksi wheel rim (

velg ) untuk kendaraan roda dua dan empat. Peristiwa penting lainnya yaitu Launching

Patria. Astra melalui Patria menoreh pengembangan sektor maritim Nasional dengan

peluncuran tiga kapal yaitu kapal tongkang Aquarius, kapal transloader Patria Galaxy

dan kapal self propelled barge Andromeda. Ketiga, produksi Astra Daihatsu Motor di

tahun operasional yang ke-35 telah mencapai rekor tertinggi otomotif nasional sebesar 3

juta unit. Hal ini merupakan tonggak dalam sejarah perusahaan, sekaligus mengukuhkan

reputasi sebagai produsen otomotif terbesar di Indonesia. Ketiga peristiwa penting itu

membuat saham Astra meningkat sampai pertengahan bulan Maret. Total peningkatan

sahamnya sebesar 12,9% atau + Rp. 944,7.

Pada awal bulan Agustus saham Astra mengalami penurunan yang tajam. Penurunan

ini disebabkan karena Selama Agustus 2013, ASII menjual 38.776 unit mobil. Angka ini

menurun 2% dibandingkan Agustus 2012. Sementara, jika dibandingkan Juli 2013,

penjualan mobil Agustus turun 33%. Total penurunan saham ASII yang dihitung

tanggal 1 Agustus 2013 ke tanggal 28 Agustus 2013 adalah sebesar -24,1% atau minus

Rp.1623.

3.2.2. Tahun 2014

Gambar 1.2. Saham ASII tahun 2014 dengan peristiwa penting.

Diolah dengan Chartnexus, 2015

Pada tahun 2014 awal, catatan tahunan Astra mengatakan bahwa pada bulan

Februari, PT Astragraphia meresmikan pendirian anak perusahaan PT Astragraphia Xprins

Indonesia (AXI) sebagai pemisahan dari unit bisnis Xprins dan Layan Gerak dari

Astragraphia. Disusul oleh Astra Daihatsu Motor ekspor LCGC ke Filipina. ADM selaku

produsen Low Cost Green Car (LCGC) Astra Daihatsu Ayla dan Astra Toyota Agya

memulai langkah bersejarah dengan pencapaian baru, yakni melakukan ekspor model

LCGC berbasis Agya ke Filipina. Selain itu, pada bulan Maret, penyertaan modal

PermataBank pada ASF. PermataBank melakukan penyertaan 25% saham PT Astra

Sedaya Finance (ASF) dengan nilai total sebesar Rp 2,2 triliun. Ketiga peristiwa

menghebohkan ini membuat saham ASII naik drastis. Kenaikan sahamnya adalah sebesar

26,6% atau sebesar + Rp.1675,67.

Astra International mengalami penurunan jumlah pangsa pasar. Sepanjang Agustus

2014, PT Astra International Tbk (ASII) hanya berhasil mencetak penjualan roda empat

perseroan naik tidak sampai 1%, yakni dari 46.962 unit menjadi 47.409 unit. Hal tersebut

dikarenakan ketatnya persaingan di pasar otomotif Tanah Air. Pangsa pasar mobil Astra

di bulan Agustus 2014 pun merosot dibanding bulan sebelumnya. Market share mobil

ASII bulan Agustus 2014 sebesar 49%. Sementara di bulan Juli, pangsa pasar perusahaan

mencapai 51%. Hal ini membuat saham ASII ini merosot drastis pada awal September

2014 hingga bulan Oktober tepatnya tanggal 14 Oktober 2014. Total penurunan saham

pada 2 bulan itu sebesar -20,2% atau sebesar minus Rp. 1595,19.

3.2.3. Tahun 2015

Gambar 1.3. Saham ASII tahun 2015 dengan peristiwa penting.

Diolah dengan Chartnexus, 2015.

Pada gambar 1.3. digambarkan mengenai pola dari saham ASTRA. Pada awal tahun

saham Astra mengalami trend bullist naik. Trend ini terjadi karena kinerja Astra yang baik

di sektor kendaraan roda dua sehingga ia mampu mencapai pangsa pasar 60% ungkap

Robertus Yanuar Hardy seorang analisis dari Reliance Securities Tbk. Total kenaikan ini

sebesar 21,7% atau sebesar + Rp. 1591,42.

Meskipun pangsa pasar sepeda motor melejit, Astra masih memiliki kekurangan

disisi perolehan laba dan penguasaan pangsa pasar mobil yang rendah. Laba bersih dari

segmen agribisnis grup, turun 68% menjadi Rp354 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk.

(AALI), yang 79,7% sahamnya dimiliki oleh ASII, membukukan laba bersih sebesar Rp.

444 miliar, turun 68%. Selain itu, pangsa pasar mobil PT Astra International Tbk (ASII)

terus merosot. Di bulan Juli 2015, pangsa pasar mobil Astra tercatat sebesar 42%. Angka

ini turun 12,5% dari bulan sebelumnya (Juni 2015) yang sebesar 54,5 %. Ini merupakan

pangsa pasar terendah sepanjang 2015. Namun, jika berdasarkan data Gabungan Industri

Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil secara nasional per akhir

Juli 2015 sebesar 55.618 unit. Dari total penjualan itu, porsi mobil Astra sebesar 23.110

unit. Kedua kejadian utama ini membuat saham ASII turun sebesar -31% atau sebesar

minus Rp.2479,05.

3.3. STRATEGI PASIF

3.3.1. Tahun 2013

Gambar 2.1. Grafik saham ASII tahun 2013 strategi pasif.

Diolah oleh Chartnexus, 2015

Apabila investor menerapkan strategi pasif maka dia hanya perlu menunggu

sahamnya tanpa transaksi selama kurang lebih 1 tahun. Pada gambar diatas terlihat trend

saham selama 1 tahun. Saham ASII tahun 2013 mengalami penurunan. Penurunan ini

diakibatkan oleh kinerja emiten yang menurun. Kinerja emiten yang menurun terlihat dari

pangsa pasar yang semakin menurun akibat kalah bersaing dengan kompetitornya. Total

kerugian yang diterima oleh investor apabila menerapkan strategi pasif adalah sebesar -

9,5% atau sebesar minus Rp.725.

3.3.2. Tahun 2014

Gambar 2.2. grafik saham ASII tahun 2014 strategi pasif.

Diolah oleh Chartnexus, 2015

Apabila investor menerapkan strategi pasif maka dia hanya perlu menunggu

sahamnya tanpa transaksi selama kurang lebih 1 tahun. Pada gambar diatas terlihat trend

saham selama 1 tahun. Saham ASII tahun 2014 mengalami kenaikan. Kenaikan ini

diakibatkan oleh kinerja emiten yang meningkat. Kinerja emiten yang meningkat terlihat

dari pangsa pasar otomotif roda 2 yang semakin ditingkatkan akibat Astra menang

bersaing dengan kompetitornya dari segi otomotif roda dua. Total keuntungan yang

diterima oleh investor apabila menerapkan strategi pasif adalah sebesar 9,1% atau sebesar

Rp.621,97.

3.3.3. Tahun 2015

Gambar 2.3. Grafik Saham ASII tahun 2015 strategi pasif.

Diolah oleh Chartnexus, 2015.

Apabila investor menerapkan strategi pasif maka dia hanya perlu menunggu

sahamnya tanpa transaksi selama kurang lebih 1 tahun. Pada gambar diatas terlihat trend

saham selama 1 tahun. Saham ASII tahun 2015 mengalami penurunan. Penurunan ini

diakibatkan oleh kinerja emiten yang menurun. Kinerja emiten yang menurun terlihat dari

pangsa pasar yang semakin menurun akibat kalah bersaing dengan kompetitornya. Selain

itu, laba pada Astra tahun ini mengalami penurunan. Total kerugian yang diterima oleh

investor apabila menerapkan strategi pasif adalah sebesar -18,5% atau sebesar minus

Rp.1379,48.

3.4. STRATEGI AKTIF

3.4.1. Tahun 2013

Gambar 3.1. grafik Saham ASII tahun 2013 strategi aktif.

Diolah dengan Chartnexus, 2015.

Metode yang digunakan untuk strategi aktif yaitu dengan menggunakan analisis

teknikal. Indikator yang penulis gunakan adalah indikator MACD. Dalam membaca

analisis MACD yang diutamakan adalah perpotongan antara garis MACD dan Signal. Ada

2 perpotongan utama yaitu goldencross dan deathcross. Goldencross terjadi ketika garis

MACD berpotongan dengan garis signal dan setelah berpotongan garis MACD berada di

atas garis signal. Goldencross menggambarkan sinyal untuk beli. Sebaliknya, Deathcross

terjadi ketika garis MACD berpotongan dengan garis signal dan setelah berpotongan garis

signal berada di atas garis MACD. Deathcross menggambarkan sinyal untuk jual.

Pada gambar 3.1. diatas, terdapat 2 signal beli dan 2 signal jual. Pada bulan januari

tanggal 14 tahun 2013 sebaiknya investor disarankan untuk membeli saham ASII karena

dalam grafik MACDnya terjadi goldencross. Saham ini harus ditahan sampai ada sinyal

jual yang kuat. Sinyal jual terbentuk pada bulan Maret tanggal 11 tahun 2013. Sinyal

tersebut terjadi karena mulai ada kenaikan volume seller sehingga terbentuk deathcross.

Pada tanggal 11 Maret ini investor disarankan untuk menjual sahamnya. Total keuntungan

dari transaksi ini diperkirakan mencapai 12,9% atau Rp. 944,7/lembar. Kemudian pada

tanggal 29 Agustus 2013 disarankan bagi investor untuk membeli saham ASII karena

terjadi goldencross. Saham ini harus ditahan sampai ada sinyal jual yang kuat. Sinyal jual

kuat yang kedua terbentuk pada bulan September tanggal 20 tahun 2013. Sinyal tersebut

terjadi karena mulai ada kenaikan volume seller sehingga terbentuk deathcross. Total

keuntungan dari transaksi ini dioerkirakan mencapai 39% atau Rp. 1996,14/lembar.

3.4.2. Tahun 2014

Gambar 3.2. Gambar Grafik Saham ASII tahun 2014 strategi aktif.

Diolah dengan Chartnexus, 2015.

Pada gambar 3.2. diatas, terdapat 3 signal beli dan 2 signal jual. Pada bulan Februari

tanggal 2 tahun 2014 sebaiknya investor disarankan untuk membeli saham ASII karena

dalam grafik MACDnya terjadi goldencross. Saham ini harus ditahan sampai ada sinyal

jual yang kuat. Sinyal jual terbentuk pada bulan Maret tanggal 20 tahun 2014. Sinyal

tersebut terjadi karena mulai ada kenaikan volume seller sehingga terbentuk deathcross.

Pada tanggal 20 Maret ini investor disarankan untuk menjual sahamnya. Total keuntungan

dari transaksi ini diperkirakan mencapai 26,6 % atau Rp. 1675,67/lembar. Kemudian pada

tanggal 20 Juni 2014 disarankan bagi investor untuk membeli saham ASII karena terjadi

goldencross. Saham ini harus ditahan sampai ada sinyal jual yang kuat. Sinyal jual kuat

yang kedua terbentuk pada bulan Agustus tanggal 5 tahun 2014. Sinyal tersebut terjadi

karena mulai ada kenaikan volume seller sehingga terbentuk deathcross. Total keuntungan

dari transaksi ini dioerkirakan mencapai 12,7% atau Rp. 900/lembar. Kemudian pada

tanggal 17 Oktober 2014 disarankan bagi investor untuk membeli saham ASII karena

terjadi goldencross. Ini merupakan sinyal beli ketiga pada tahun 2014.

3.4.3. Tahun 2015

Gambar 3.3. Grafik Saham ASII tahun 2015 strategi aktif

Diolah dengan Chartnexus, 2015.

Pada gambar 3.3. diatas, terdapat 3 signal beli dan 3 signal jual. Sinyal jual baru

terbentuk pada bulan Januari tanggal 5 tahun 2015. Sinyal tersebut terjadi karena mulai

ada kenaikan volume seller sehingga terbentuk deathcross. Pada tanggal 5 Januari ini

investor disarankan untuk menjual sahamnya yang dibeli tahun lalu. Total keuntungan dari

transaksi ini diperkirakan mencapai 17,9 % atau Rp. 1135,55/lembar. Pada bulan Januari

tanggal 15 tahun 2015 sebaiknya investor disarankan untuk membeli saham ASII kembali

karena dalam grafik MACDnya terjadi goldencross. Saham ini harus ditahan sampai ada

sinyal jual yang kuat. Sinyal jual kedua terbentuk pada bulan yang sama tanggal 27 tahun

2015. Sinyal tersebut terjadi karena mulai ada kenaikan volume seller sehingga terbentuk

deathcross. Pada tanggal 27 Januari ini investor disarankan untuk menjual sahamnya.

Total keuntungan dari transaksi ini diperkirakan mencapai 15,9 % atau Rp.

1110,62/lembar. Kemudian pada tanggal 4 Mei 2015 disarankan bagi investor untuk

membeli saham ASII karena terjadi goldencross. Saham ini harus ditahan sampai ada

sinyal jual yang kuat. Sinyal jual kuat yang ketiga terbentuk pada bulan yang sama tanggal

22 tahun 2015. Sinyal tersebut terjadi karena mulai ada kenaikan volume seller sehingga

terbentuk deathcross. Total keuntungan dari transaksi ini dioerkirakan mencapai 13,9%

atau Rp. 965,21/lembar. Kemudian pada tanggal 27 Agustus 2015 disarankan bagi

investor untuk membeli saham ASII kembali karena terjadi goldencross. Ini merupakan

sinyal beli ketiga pada tahun 2015. Investor harus bersabar sampai terbentuknya titik jenuh

beli saham ASII tersebut.

BAB IV

PENUTUP

4.1. Evaluasi Hasil

4.1.1 Strategi Pasif

Tabel 1.1. Total Keuntungan / Kerugian Strategi Pasif selama 3 tahun.

Tahun Potential Gain or (Loss)/Lbr PersentaseTahun 2013 Rp (725) -9,50%Tahun 2014 Rp 622 9,10%Tahun 2015 Rp (1.379) -18,50%Total Rp (1.483) -19%

Diolah dengan Excel, 2010.

Dari tabel 1.1. terlihat bahwa strategi pasif menghasilkan potential loss pada investor.

Emiten ASII ini memiliki kinerja yang buruk untuk jangka panjang karena emiten tidak

mampu menjaga pangsa pasar mobil dan tidak mampu menaikan laba kuartalan maupun

tahunan secara signifikan.

4.1.2 Strategi Aktif

Tabel 1.2. Total Keuntungan / Kerugian Strategi Aktif selama 3 tahun.

Tahun Potential Gain/Loss/Lbr PersentaseTahun 2013 Rp 1.470 25,95%Tahun 2014 Rp 1.288 19,65%Tahun 2015 Rp 1.070 15,90%Total Rp 3.829 62%

Diolah dengan Excel 2010.

Dari tabel 1.2. terlihat bahwa strategi aktif menghasilkan potential gain pada investor.

Meskipun kinerja emiten ini tidak begitu baik, kesempatan mendapatkan gain masih ada

pada mata investor melalui penerapan strategi aktif.

4.2. Kesimpulan

Hasil analisa saham ASII ini dapat saya simpulkan bahwa penerapan strategi aktif

sangat efektif bagi investor. Strategi aktif lebih baik dari pada strategi pasif karena saham

ini sangat likuid (volume transaksi banyak), fluktuasi harga pasar bervariasi dan perolehan

gain lebih cepat dibanding strategi pasif.

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Media Staff Indonesia. Jakarta.

Cahyono, B. 2002. Wortel Teknik Budi Daya Analisis Usah Tani. Kanisius, Yogyakarta.

Fernandez-Rodriguez, Fernando; Christian Gonzales-Martel; Simon Sosvilla-Rivero. 2000. ‘Technical Analysis in Foreign Exchange Markets : Linear versus Nonlinear Trading Rules’, Fundacion de Estudios Economia Aplicada Working Paper, September 2000.

Http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/03/strategi-investasi-strategi-pasif-dan.html diakses tanggal 10 September 2015.

Http://investasi.kontan.co.id/news/per-agustus-penjualan-mobil-asii-naik-6 diakses tanggal 10 September 2015.

Http://vibiznews.com/2014/09/18/kinerja-bulan-agustus-alami-penurunan-saham-asii-cari-momentum-rebound/ diakses tanggal 10 September 2015.

Http://www.astra.co.id/ diakses tanggal 10 September 2015.

Http://www.seputarforex.com/berita/saham/detail.php?id=224552&title=asii_mobil_ngerem_asii_kebut_roda_dua diakses tanggal 10 September 2015.

Http://www.seputarforex.com/berita/saham/detail.php?id=241252&title=asii_laba_astra_internasional_asii_merosot_ini_penyebabnya diakses tanggal 10 September 2015.

Http://www.seputarforex.com/berita/saham/detail.php?id=243198&title=asii_pangsa_pasar_mobil_astra_terendah_dalam_2015 diakses tanggal 10 September 2015.

Laporan Tahunan ASTRA International tahun 2013.

Laporan Tahunan ASTRA International tahun 2014.

Parisi, Franco; Vasquez, Alejandra. 2000. Simple Technical Trading Rules of Stock Returns: Evidence from 1987 to 1998 in Chile. Emerging Markets Review, vol. 1, no. 2, pp. 152-164

Sharpe, William F.; Alexander, Gordon J.; BAILEY, Jeffery V. 1997. Investment, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1. PT Prehalindo. Jakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi. Kanisius, Yogyakarta.