MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

44
MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO SISTEM PENERIMA RADIO DAN TELEVISI Disusun oleh: Meliana Kusuma Dewi 5301413040 Sa’diah Fajri 5301413043 Taufik Hidayat 5301413061 Sinta Ariyanti 5301413062 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO-FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

description

sistem penerima televisi dan radio

Transcript of MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Page 1: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO

SISTEM PENERIMA RADIO DAN TELEVISI

Disusun oleh:Meliana Kusuma Dewi 5301413040Sa’diah Fajri 5301413043Taufik Hidayat 5301413061Sinta Ariyanti 5301413062

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO-FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

OKTOBER, 2015

Page 2: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

SISTEM PENERIMA RADIORadio mempunyai peranan penting dalam segala bidang, terutama untuk sistem

komunikasi dan pemberitaan. Sampai sekarang pun tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan perangkat radio ini, baik di kala senggang maupun untuk keperluan memperoleh informasi pemberitaan. Meskipun di satu sisi teknologi audio digital semakin berkembang pesat, tetapi tidak menyurutkan masyarkat pecinta radio untuk dinikmati sepenuhnya. Dalam bebrapa hal pesawat radio penerima menjadi barang yang berharga dalam kehidupan masyarakat. Pesawat penerima radio adalah peralatan elektronika yang berfungsi menerima gelombang dari pemancar radio, kemudian memprosesnya sehingga dapat didengar oleh kita.

Dalam sistem penerima pesawat radio, suara yang dipancarkan melalui udara dari stasiun pemancar terlebih dahulu diubah bentuknya menjadi implus-implus  listrik. Kemudian impuls-impuls listrik itu diperkuat dan dimasukkan ke dalam gelombang pembawa (carrier) yang seterusnya dipancarkan melalui antena pemancar. Gelombang pembawa yang di dalamnya mengandung impuls-impuls listrik dan dipancarkan ke udara tersebut sudah berbentuk gelombang electromagnet gelombang Radio Frequency atau gelombang RF.

Gelombang yang dipancarkan ke udara, untuk selanjutnya ditangkap oleh antena penerima. Setelah gelombang RF itu diterima oleh pesawat penerima (receiver) lalu diubah atau dimodulasi menjadi impuls-impuls listrik kembali. Untuk selanjutnya impuls-impuls listrik tersebut diubahnya menjadi getaran-getaransuara sebagaimana yang kita dengar bersama melalui penguat suara (speaker).

Jadi dalam hal ini, frekuensi suara yang dipancarkan oleh stasiun pemancar diterima oleh sebuah alat penerima. Frekuensi suara (audio) yang telah diterima kemudian diolah, diproses dan diubah bentuknya selanjutnya diperkuat untuk diteruskan ke loudspeaker. Sehingga apa yang dipancarkan oleh stasiun pemancar bisa kita dengar suaranya persis seperti aslinya.

Page 3: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Berikut data pengalokasian frekuensi yang berlaku:

Di Indonesia siaran radio FM komersial dialokasikan pada jalur VHF antara 88 sampai 108 MHz. Dalam jalur ini frekuensi-frekuensi yang ditentukan diberi jarak 200 kHz, dan deviasi frekuensi yang diizinkan maksimal sebesar kurang lebih 75 kHz di sekitar frekuensi pembawa dengan radius pancaran sekitar 80 km. Lebar bidang frekuensi modulasi dasar pada pemancar FM adalah 15 kHz, jauh lebih lebar dibandingkan modulasi dasar pemancar komersil AM yang hanya 5 kHz.Persyaratan berikut mutlak dimiliki sebuah penerima radio komunikasi (communications receiver), antara lain :

1. Sensistivitas, didefinisikan sebagai besarnya tegangan yang harus diberikan pada antena penerima agar menghasilkan keluaran optimal pada pesawat. Kepekaan radio AM berkisar 10uV -10mV untuk radio komunikasi. Penerima radio broadcasting memiliki kepekaan sekitar 100uV – 10mV.

2. Selektivitas, diartikan sebagai kemampuan memisahkan sinyal yang diinginkan dengan sinyal yang lain agar diperoleh sinyal informasi yang bersih.

3. Kesetiaan (fidelitas), merupakan kemampuan penerima untuk menghasilkan suara dengan lebar pita mendekati aslinya.

4. IRR (image rejection ratio), merupakan kemampuan penerima untuk menolak frekuensi bayangan.

5. Penjejakan (tracking), merupakan kemampuan penerima untuk selalu mendapatkan sinyal RF pada frekuensi kerja.

Page 4: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

6. AVC (automatic volume control), adalah rangkaian yang secara otomatis mengatur keluaran konstan untuk tingkat variasi masukan tertentu.Macam-macam Pesawat penerima radio dapat dibedakan berdasarkan karakteristik

dari masing-masing pesawat. Berdasarkan sinyal modulasinya dibedakan menjadi:A. Penerima radio AM

Radio ini dinamakan AM karena yang dimodulasi adalah Amplitudonya (Amplitudo Modulasi). Pemerima Radio AM yaitu radio yang hanya dapat menerima gelombang yang berasal dari pemancar AM. Sehingga jika kita ingin mendengarkan lagu atau informasi dari radio FM, sementara kita hanya mempunyai pemerima radio AM, tentunya tidak bisa.

Ciri-ciri Radio AM adalah :a. Daya jangkauan gelombangnya jauh/ luasb. Suaranya kurang jernihc. Menggunakan gelombang langitd. Bisa terganggu oleh cuacaRadio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang

radio dan gelombang audio. Kedua gelombangg ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.

Diagram blok penerima radio AM

1. Antena : sebagai penangkap getaran/sinyal yang membawa dan berisikan informasi  yang dipancarkan oleh pemancar.

Page 5: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

2. Penguat RF : berfungsi untuk menguatkan daya RF ( Radio Frequency/ Frekuensi tinggi) yang berisi informasi sebagai hasil modulasi pemancar asal. Setelah diperkuat, geteran RF dicatukan ke mixer.

3. Mixer (pencampur) : berfungsi mencampurkan getaran/sinyal RF dengan Frekuensi Osilator Lokal, sehingga diperoleh frekuensi intermediet (IF/Intermediate Frequency).

4. Penguat IF : digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok detektor. IF merupakan hasil dari pencampuran getaran/sinyal antara RF dengan Osilator Lokal.

5. Detektor : digunakan untuk mengubah frekuensi IF menjadi frekuensi informasi. Degan cara ini, unit detektor  memisahkan antara getaran/sinyal pembawa RF dengan getaran informasi ( Audio Frequency/AF).

6. Penguat AF : digunakan untuk menyearahkan getaran/ sinyal AF serta meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan penguat  AF ke suatu pengeras suara.

7. Speaker (pengeras suara) digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

B. Penerima radio FMRadio ini dinamakan FM karena yang dimodulasi adalah Frekuensinya (Frequency

Modulation). Pemerima Radio FM yaitu radio yang hanya dapat menerima gelombang yang berasal dari pemancar FM. Sehingga jika kita ingin mendengarkan lagu atau informasi dari radio AM, sementara kita hanya mempunyai pemerima radio FM, tentunya tidak bisa.

Ciri-ciri Radio FM adalah :a. Daya jangkauan gelombangnya pendek/ sempitb. Suaranya sangat jernihc. Menggunakan gelombang langsung atau gelombang bumid. tidak terganggu oleh cuacaCara Kerja Radio Penerima FM. Modulasi FM punya banyak kelebihan dibanding

AM. Salah satunya adalah reproduksi audio musik yang sangat memungkinkan kualitas audio HiFi dapat dicapai. Penggunaan sistem pada radio pemancar atau radio penerima FM mambuat hamper semua frekuensi dalam jangkauan audio dapat diproduksi dan direproduksi dengan baik.

Page 6: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Diagram blok penerima radio FM

Bagian bagian Radio penerima FM 1. Antena : berfungsi mengubah gelombang elektro magnetis menjadi sinyal listrik

bermudulasi ( sinyal pembawa dan sinyal suara)2. Penala : memilih gelombang listrik bermodulasi frekuensi yang diterima antena

sesuai dengan frekuensi resonansi menala (sesuai yang diinginkan).3. Mixer : mencampur gelombang bermodulasi yang diterima penala dengan

gelombang listrik yang dibuat oleh osilator hingga dihasilkan gelombang listrik bermodulasi yang berfrekuensi heterodine (10,7 MC).

4. Penguat IF : memperkuat dan menjaga gelombang listrik bermodulasi pada frekuensi hetrodine (10,7 MC).

5. Diskriminator : mengambil gelombang listrik suara dari gelombang pembawa.

Page 7: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

6. AGC (Automatic Gain Conttrol) : menjaga besarnya penguatan gelombang listrik bermodulasi agar didapat sensitifitas penerimaan yang optimal.

7. AFC (Automatic Frekuensi Control) : menjaga ketetapan frekuensi osilator agar frekuensi heterodinenya tidak berubah-ubah.

8. Penguat audio : memperkuat gelombang listrik suara sesuai dengan kebutuhasn daya listrik suara yang diinginkan.

9. Loud speaker : mengubah gelombang listrik suara menjadi gelombang suara agar dapat di dengarkan oleh telinga manusia.

Sedangkan berdasarkan system penerimanya dibedakan menjadi dua macam yaitu:A. Penerima radio Straight/langsung

Penerima jenis ini hanya mampu menerima satu stasiun pemancar dan dayanya pun sangat lemah. Pesawat penerima radio, mulai berkembang setelah diketemukan tabung hampa (vacum tube) yang selanjutnya dibuat pesawat penerima yang disebut radio langsung (straight receiver). Straight Receiver ini mempunyai keuntungan dapat ditala pada beberapa stasiun pemancar, hanya masih mempunyai kelemahan yaitu harus mempunyai beberapa rangkaian penguat dan penala sesuai dengan frekuensi stasiun yang ditala, demikian pula sistem pendeteksiannya.

Diagram blok sederhana sistem penerima radio straigh

Page 8: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Bagian bagian Radio penerima1. Antena : mengubah gelombang elektro magnetis menjadi sinyal listrik

bermudulasi ( sinyal pembawa dan sinyal suara)2. Penala : memilih gelombang listrik bermodulasi yang diterima antena sesuai

dengan frekuensi resonansi menala (sesuai yang diinginkan).3. Detektor : mengambil gelombang listrik suara dari gelombang pembawa.4. Penguat audio : memperkuat gelombang listrik suara sesuai dengan kebutuhasn

daya listrik suara yang diinginkan.5. Loud speaker : mengubah gelombang listrik suara menjadi gelombang suara agar

dapat di dengarkan oleh telinga manusia.

B. Penerima radio Super heterodyne.Pesawat penerima super heterodyne prinsip bekerjanya sebagai berikut:a. Informasi bersama gelombang pembawanya (RF) yang datang pada antena, diseleksi

oleh rangkaian penala sampai didapat suatu sinyal RF tertentu yang kemudian dicampur (dikonversikan) dengan satu sinyal RF yang berasal dari osilator yang ada pada pesawat penerima sendiri.

b. Pencampuran kedua sinyal RF tersebut akan menghasilkan suatu sinyal selisih dari kedua sinyal tersebut, yang biasanya disebut sinyal frekuensi menengah (IF).

c. Pada sistem penerima radio AM besar frekuensi menengah (IF) umumnya 455 kHz.d. Oleh karena frekuensi osilator local bervariasi pada waktu rangkaian penala

divariasikan, maka selisih frekuensinya akan konstan sebesar frekuensi menengah tersebut. Pencampuran ini mempunyai keuntungan sebagai berikut:(1) Kekerasan hasil penguatan mempunyai harga yang lebih tinggi karena IF

mempunyai frekuensi yang lebih rendah dari RF.(2) Amplifier IF dapat dirancang untuk suatu frekuensi yang spesifik, misalnya 455

kHz untuk setiap penerima radio AM.(3) Hanya ada dua penala yaitu rangkaian penala RF dan osilator local.

Page 9: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Sistem super heterodyne mempunyai kelemahan, yaitu adanya efek frekuensi bayangan. Walaupun IF sudah merupakan frekuensi selisih dari RF dari osilator local, namun jumlah kedua frekuensi pun muncul pula.

Perbedaan antara radio superheterodyne dengan radio straight adalah adanya: Bagian Oscilator.

Komponen utama bagian oscilator adalah lilitan kawat email dan kondensator. Fungsi bagian Oscilator pada penerima radio adalah untuk membangkitkan frekuensi tinggi (RF=radio frekuensi).

Bagian MixerKomponen utamanya adalah transitor. Fungsi bagian mixer pada penerima radio adalah untuk mencampur frekuensi dari antena (fa) dengan frekuensi yang dihasilkan oleh oscillator(fo).

Bagian Penguat Frekuensi Menengah (IF= intermediate frekuensi).Bagian penguat IF sering disebut juga penguat MF (medium frekuensi), komponen utamanya adalah transistor dan transformator. Sedangkan fungsi bagian penguat IF adalah untuk menguatkan frekuensi menengah sebesar 455 KHz

Diagram blok penerima super heteridineBerikut diagram blok dari radio penerima heterodyne:

Bagian bagian Radio penerima1. Antena : berfungsi mengubah gelombang elektro magnetis menjadi sinyal listrik

bermudulasi (sinyal pembawa dan sinyal suara)

Page 10: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

2. Penala : memilih gelombang listrik bermodulasi amplitudo yang diterima antena sesuai dengan frekuensi resonansi menala (sesuai yang diinginkan).

3. Mixer : mencampur gelombang bermodulasi yang diterima penala dengan gelombang listrik yang dibuat oleh osilator hingga dihasilkan gelombang listrik bermodulasi yang berfrekuensi heterodine (455 KC).

4. Penguat IF 1,2 dan 3 : memperkuat dan menjaga gelombang listrik bermodulasi pada frekuensi hetrodine.

5. Detektor : mengambil gelombang listrik suara dari gelombang pembawa.6. AGC (Automatic Gain Conttrol) : menjaga besarnya penguatan gelombang listrik

bermodulasi agar didapat sensitifitas penerimaan yang optimal.7. Penguat audio : memperkuat gelombang listrik suara sesuai dengan kebutuhasn

daya listrik suara yang diinginkan.8. Loud speaker : mengubah gelombang listrik suara menjadi gelombang suara agar

dapat di dengarkan oleh telinga manusia.

Berikut sedikit penjelasan mengenai bagian-bagian diagram blok diatas:1. Antena

Antena berfungsi menangkap gelombang radio dari pemancar yang ada di angkasa, kemudian meneruskan gelombang radio tersebut ke pesawat penerima, sekaligus menguatkan daya penerimaan radio tersebut.Macam-macam AntenaAntena penerima radio ada 3 macam:a. Antena Vertikal

Antena vertikal dibuat dari batang alumunium yang kebanyakan bisa dipanjangkan atau dipendekkan. Sesuai dengan namanya, antena Vertikal merupakan antena yang dipasang secara tegak (vertikal). Penerimaan gelombang antena vertikal bisa dari segala arah. Namun dibanding antena horisontal masih kalah kuat. Antena vertikal banyak dipakai pada penerima radio kecil atau portableb. Antena HorisontalAntena Horisontal dipasang secara mendatar (horisontal). Antena ini berupa bentangan kawat alumunium yang diberi isolasi pada kedua ujungnya. Antena Horisontal hanya dapat menerima gelombang dengan kuat dari arah depan dan belakang ( tegak lurus dengan arah kawat). Sehingga kebanyakan antena horisontal diposisikan mengarah ke pemanvar radio atau televisi. Antena horisontal banyak dipakai untuk radio komunikasi dan televisi.c. Antena Ferit

Antena ferit adalah antena penerima radio yang dibuat dari kawat email yang digulung oleh kertas gulungan, dan di dalamnya diberi inti ferit. Ferit merupakan serbuk inti besi yang dipadatkan. Seperti halnya antena horisontal, antena ferit dapat menangkap sinyal gelombang sangat kuat jika dari arah tegak lurus dengan sumbu kumparan2. Bagian Tuning

Bagian tuning sering disebut dengan lingkaran penala. Yaitu suatu rangkaian yang dapat memilih gelombang yang telah ditangkap oleh antena. Agardapat menerima gelombang dari pemancar radio, maka bagian tuning harus dapat beresonansi dengan pemancar radio. Caranya dengan mengubah (memutar) kapasitor variabel hingga terjadi resonansi.

Page 11: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Besarnya frekuensi pada tuning ditentukan oleh dua faktor :a.      besar kecilnya kapasitas kapasitorb.      koefisien induksi dari spoel antena.Komponen utama tuning adalah kapasitor variabel, dengan dibantu spoel antena yang

intinya berupa ferit. Berikut gambar rangkaian penala:

3. Bagian Detectora. Oscilator

Osilator merupakan bagian radio yang berfungsi membangkitkan frekuensi tinggi (RF), yang besarnya berselisih dengan frekuensi penala, yaitu sebesar 455 KHz.  Hasil frekuensi ini akan dikirim ke bagian mixer. Komponen utama dari bagian osilator adalah trafo osilator yang terbuat dari spoel (kumparan). Komponen ini dibantu oleh kapasitor variabel dan kondensator kertas. Untuk membedakan dengan komponen yang lain, maka ada warna yang menandai trafo osilator, yaitu oranye.b.  Mixer

Seperti namanya, mixer berfungsi mencampur Frekuensi Antena (Fa) dengan Frekuensi Osilator (Fo). Setelah dua frekuensi itu dicampur, akan muncul frekuensi sebesar 455 KHz. Frekuensi ini yang disebut Intermadiate Frekuensi (IF) atau Medium Frekuensi(MF)/ Frekuensi Menengah.

Komponen utama dari mixer adalah transistor. Transistor yang digunakan adalah transistor frekuensi tinggi. Misalnya Transistor tipe C 829.4. Bagian Penguat Suara (AF)c. Bagian Detektor

Frekuensi menengah yang telah dikuatkan oleh bagian MF selanjutnya diterima bagian detektor. Detektor berfungsi untuk memisahkan frekuensi suara dengan frekuensi pembawanya, yaitu Frekuensi Tinggi (HF). Frekuensi tinggi yang sudah tidak dibutuhkan dibuang melalui kapasitor by pass. Sedangkan frekuensi suara yang dibutuhkan diteruskan lewat kapasitor coupling.

Komponen utama dari bagian detektor adalah dioda kontak titik atau dioda detektor. Dengan dibantu oleh kapasitor by pass dan kapasitor coupling.d. Bagian DriverPenguat Pengendali (Driver) disebut juga dengan penguat suara. Karena frekuensi suara yang dipisahkan dari frekuensi tinggi oleh detektor masih sangat lemah, maka frekuensi suara tersebut perlu diperkuat lagi, agar amplitudonya menjadi lebih besar.

Page 12: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Dengan demikian, fungsi bagian penguat suara adalah untuk memperbesar amplitudo dari frekuensi suara.Komponen utama dari penguat suara atau driver adalah trafo input (IT) yang berfungsi sebagai pembalik fasa.e. Bagian Penguat AkhirHarus diketahui, speaker pada sebuah radio akan berbunyi jika membran speaker tersebut bergetar. Padahal, frekuensi suara yang dihasilkan oleh penguat suara sudah lebih kuat, namun belum mampu menggetarkan membran speaker. Sehingga diperlukan tenaga yang besar dan kuat agar dapat menggetarkan membran speaker. Di sinilah dibutuhkan penguat akhir. Rangkaian penguat akhir atau penguat daya dapat menghasilkan frekuensi suara yang mampu menggetarkan alat suara atau speaker.f. LoudspeakerLoudspeaker adalah sebuah alat yang dapat mengubah getaran listrik suara menjadi suara yang dapat didengar oleh manusia. Sehingga suara (musik maupun penyiar radio) dapat kita dengar dengan baik.

g. Sumber TeganganBagian-bagian pada penerima radio tidak akan berfungsi jika tidak dilengkapi sumber tegangan. Karena Sumber tagangan inilah yang memberi tenaga listrik, sehingga penerima radio bisa berbunyi. Seperti halnya peralatan elektronika yang lain, pesawat penerima radio menggunakan sumber tegangan DC (searah). Sumber tegangan ini bisa didapatkan dari baretai, aki, atau adaptor.

Page 13: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

SISTEM PENERIMA TELEVISITelevisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari

kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Kemudian berturut-turut ditemukan tabung sinar katoda (CRT), sistem televisi hitam putih, dan sistem televisi warna. Tentunya perkembangan ilmu ini akan terus maju apalagi dengan ditemukannya LCD, yang membuat TV di zaman ini semakin tipis dengan hasil gambar yang tak kalah bagusnya dengan TV tabung. Jadi di zaman ini kita harus tahu betul tentang sistem TV karena hampir semua rumah tangga mempunyai TV baik yang hitam putih maupun yang warna.Jenis-jenis Penerima Televisi

Pada dasarnya, sistem penerima televisi terbagi menjadi 2 yaitu:Televisi hitam putihPada televisi hitam putih gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya.

Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya.

Televisi warnaGambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera.

Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau (G=green), dan biru (B=blue). Hasil pemisahan ini akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pemancar TV warna memancarkan sinyal-sinyal:

• Audio (suara)• Luminansi (kecerahan gambar)• Krominansi (warna)• Sinkronisasi (vertikal / horizontal)• BurstPada pesawat penerima televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke

dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U menurut persamaan berikut :

Y = +0.30R +0.59G+0.11BV = 0,877 ( R - Y ) U = 0,493 ( B- Y )

Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar dalam modulasi frekuensi (FM) untuk menghindari derau (noise) dan interferensi. Untuk memancarkan sinyal ini, pada pemancar dan penerima harus memiliki sistem warna dan suara yang sama. Sistem tersebut tentunya harus mengikuti standar dan berlaku secara global. Dalam pengiriman gambar terdapat beberapa sistem, diantaranya: NTSC, PAL dan SECAM, seperti yang telah dijelaskan kelompok sebelumnya.

Page 14: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Gelombang TV adalah gelombang elektromagnetik yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa gelombang TV mengandung informasi tidak hanya suara, tetapi juga informasi dalam bentuk gambar. Oleh karena itu, gelombang TV terdiri atas :1. gelombang “blanking”, yang berfungsi menghapus berkas elektron pada saat “retrace” pada proses “scanning” sebuah gambar. 2. gelombang sinkronisasi vertikal dan horizontal, yang berfungsi mensinkronkan proses scanning dalam arah vertikal dan horizontal.3. gelombang AM, yang berfungsi membawa informasi gambar. 4. gelombang FM, yang berfungsi membawa informasi suara.

Jadi sinyal suara dikirimkan dalam bentuk modulasi FM, sedangkan gambar dalam bentuk modulasi AM. Oleh karena itu, suara yang dibawa oleh gelombang TV cenderung lebih tahan terhadap gangguan kelistrikan alam, sedangkan gambar lebih mudah terganggu. Disamping itu, karena gelombang TV mengandung gelombang FM, maka agar siaran TV dapat diterima di tempat-tempat yang jauh biasanya diperlukan pesawat pemancar ulang (relay) disekitar tempat-tempat tersebut. Dan lebih dari itu, untuk memperoleh penerimaan siaran yang sangat baik, biasanya dibantu oleh satelit buatan yang dapat menangkap dan memancarkan ulang siaran TV tersebut. Fluktuasi arus listrik atau tegangan listrik yang sesuai dengan variasi intensitas cahaya biasa disebut sinyal video (video signal). Frekuensi dari sinyal video ini berkisar antara 30 Hz sampai 4 MHz, bervariasi sesuai dengan isi gambar. Pulsa-pulsa sinkronisasi adalah getaran-getaran energi listrik yang dibangkitkan oleh osilator pada statsion pemancar televisi. Pulsa-pulsa ini mengontrol frekuensi scanning horizontal dan scanning vertikal pada kamera di statsion pemancar dan pada pesawar penerima. Pulsa-pulsa Blanking menjadikan berkas elektron tidak beroperasi (tidak bekerja) selama elektron kembali dari unjung garis horizontal ke posisi awal garis horizontal berikutnya, serta selama elektron kembali dari bawah ke atas pada arah. Proses ini terjadi di dalam kamera di statsion pemancar dan di dalam pesawat penerima televisi.

Bagian utama dari pesawat penerimat televisi adalah tabung gambar dan rangkaian elektronik. Tabung gambar berfungsi untuk mengubah pulsa-pulsa listrik sinyal televisi menjadi gambar. Sedangkan rangkaian elektronik berfungsi sebagai pemilih siaran (tuner dan Antena), pembangkit frekuensi lokal (osilator lokal), pencampur frekuensi lokal dengan frekuensi siaran yang ditangkap, penguat sinyal suara dan gambar, pemisah pulsa sinkronisasi horizontal dan vertikal, dan pemisah pulsa blanking (pulsa penghapus).

Tabung Crookes (Crookes Tube)Pada tahun 1870-an Sir William Crookes berhasil membuat cikal bakal tabung gambar pesawat televisi modern. Tabung ini sering disebut tabung Crookes dan dapat dilihat pada Gambar 3. Beliau menemukan cikal-bakal tabung gambar ini adalah pada saat Beliau sedang mempelajari sifat-sifat sinar katoda. Pada saat tabung itu dihampakan dan elektroda (katoda) pada salah satu ujung tabung dihubungkan ke kutub negative sumber tegangan tinggi dan elektroda di bagian tengah (anoda) dihubungkan ke kutub positif maka ujung yang lain dari tabung itu berpendar (bercahaya). Cahaya itu timbul membuktikan adanya sinar katoda yang sekarang diketahui sebagai elektron. Jadi pada saat sinar katoda (elektron) menumbuk layang fluorensi, layar itu terksitasi dan menimbulkan cahaya

Page 15: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Gambar 1. Tabung Crookes yang merupakan cikal-bakal tabung gambar pesawat televisimodern yang sering disebut tabung sinar katoda (CRT = cathode ray tube).Tabung gambar pesawat televisi modern adalah merupakan pengembangan langsung dari tabung Crookes. Tabung gambar ini sering disebut tabung sinar katoda (CRT = Cathode Ray Tube). Sebagai contoh, salah satu jenis CRT adalah pada Gambar 2. Perbedaan utama antara tabung Crookes dengan CRT adalah bahwa CRT menggunakan filamen yang dipanaskan sebagai sumber elektron, sedangkan tabung Crookes tidak menggunakan filamen. Proses pemanasan filamen ini adalah dengan cara mengalirkan arus listrik pada filamen tersebut. Kelebihan dari penggunaan filamen yang dipanaskan ini adalah jumlah elektron yang dihasilkannya sangat banyak.

Gambar 2. Tabung Gambar pesawat penerima televisi modern. Tabung ini sering disebuttabung sinar katoda (CRT = cathode ray tube).Secara sederhana, rangkaian penerima televisi jaman dahulu dan yang sekarang

digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 16: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

BAGIAN-BAGIAN PENERIMA TV Antena : mengubah gelombang listrik,suara, gelombang listrik gambar menjadi

gelombang elektro magnetis campuran (suara,gambar dan gelombang pembawa) Camera : mengubah gambar/pemandangan menjadi sinyal listrik gambar. Scanning dan sinkronisasi: membentuk garis-garis gambar penelusuran dan

menyamakan garis penelusuran di TV hars sama dengan penelusuran garis di penerima tv.

Video amplifier: memperkuat sinyal video. Picture sinyal transmiter: memperkuat sinyal gambar sebelum ditransmisikan ke

antena. Mikropone : mengubah gelombang suara menjai gelombang listrik suara. Audio amplifier: memperkuat gelombang listrik suara. Sound signal transmiter: memancarkan sinyal audio memlalui antena.

Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai rangkaian penerima televisi.

1. Televisi Hitam Putih

Page 17: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Rangkaian penerima hitam putih merupakan dasar dari rangkaian penerima tv berwarna yang jauh lebih sulit.

1. AntenaAntena televisi berfungsi untuk menangkap sinyal-sinyal RF yang dipancarkan oleh

stasiun pemancar televisi yang kemudian diteruskan kepada rangkaian penala televisi.Berdasarkan konstruksinya, antena dapat diklasifikasikan dalam 3 macam yaitu :

a) Antena Yagi

b) Antena Perioda Logaritmis

c) Antena Lup

Page 18: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

2. Penala

Seperti pada gambar diatas, penala terdiri dari penguat frekuwensi tinggi (penguat HF), pencampur dan osilator lokal. Tuner mempunyai tiga bagian utama sebagai berikut:

1. RF Amplifier, berfungsi untuk memperkuat sinyal yang diterima antena.2. Lokal Osilator, berfungsi untuk membangkitkan sinyal frekuensi tinggi. Besar frekuensi

osilator dibuat selalu lebih besar dibandingkan frekuensi RF yang diterima antena (sebesar frekuensi-RF+IF).

3. Mixer, oleh mixer sinyal RF dan sinyal osilator dicampur sehingga menghasilkan frekuensi menengah atau IF. PAL tuner umumnya mempunyai frekuensi IF 38,9MHz, tetapi ada yang mempunyai frekuensi 38MHz, sedangkan NTSC tuner mempunyai frekuensi IF 42,75MHz.

Dengan memakai pencampur dan osilator lokal itu gelombang TV dirubah menjadi sinyal frekuensi IF. Untuk dapat diterima banyak kanal TV oleh penerima TV, agar efektif dan ekonomis maka sebanyak mungkin rangkaian pada penala agar dapat menerima kanal-kanal TV. Maka dari itu dengan mempergunakan konverter (pengubah) frekuensi pada penala (tuner), gelombang-gelombang TV dirubah menjadi satu frekuensi yang disebut sinyal IF. Penguat HF (frekuensi tinggi) pada penala memperkuat gelombang TV maka perbandingan S/N (signal/noise) dapat diperbaiki.

3. Tingkat Penguat IF GambarSinyal IF gambar yang diambil dari pencampur (mixer) pada penala kemudian

diperkuat sehingga gain serta respon frekuensinya cukup besar untuk penerima TV itu.Tingkat penguat IF gambar terdiri dati tiga hingga empat penguat transistor dan

mempunyai penguatan (gain) sekitar 1000. Tegangan AGC (Automatic Gain Control/pengatur penguatan otomatis) diberikan pada penguat IF itu, sama halnya seperti

Page 19: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

yang diberikan pada penguat HF di rangkaian penala, sedemikian sehingga output tegangan pada penguat IF itu selalu konstan walaupun tegangan inpunya berubah-ubah. Karakteristik respon frekuensi total dari penguat IF diperlihatkan pada gelombang-gelombang lain yang tidak dibutuhkan dibuang dan gelombang pembawa suara yang mungkin mengganggu gambar karena adanya interferensi pelayangan, besarnya diredam secukupnya. Karena pembawa suara itu dibuang setelah melalui tingkat detektor video maka pembawa suara itu diambil terlebih dulu sebelum detektor video tersebut dan diberikan ke rangkaian detektor suara 5,5 MHz. Juga sinyal input untuk rangkaian AFT (Automatic Fine Tuning/penalaan halus otomatis) diambil dari rangkaian IF. Berikut adalah realisasi dari rangkaian penguat IF.

4. Detektor VideoSinyal video komposit dari output penguat IF gambar dideteksi oleh detektor video.

Biasanya digunakan sebuah dioda detektor untuk mendeteksi video itu karena iya mempunyai sifat linieritas yang baik dan juga distorsinya kecil.

Sinyal video komposit terdiri dari sinyal luminan, sinyal krominan dan sinyal sinkronisasi. Untuk menghasilkan gambar yang bagus tidak diperlukan sinyal suara; bahkan sinyal suara itu agak mengganggu karena adanya interferensi pelayangan. Beberapa penjebak frekuensi (frequency trap) disetel pada frekuensi sinyal suara yang dipasang pada penguat IF dan detektor video agar komponen suara diredam (penjebak frekuensi berfungsi membuang frekuensi yang tidak dikehendaki).

5. Penguat videoPenguat video berfungsi menguatkan sinyal luminan yang berasal dari detektor video

agar mempunyai kekuatan yang cukup untuk menggerakkan tabung gambar. Dari rangkaian ini sinyal sinkronisasi dan sinyal krominansi dikeluarkan dan masing-masing diberikan kepada rangkaian pemroses berikutnya.

Agar dapat dihasilkan gambar berwarna yang baik pada tabung gambar, sinyal luminan dari detektor video diperkuat oleh penguat video kira-kira seratus kali dan ditunda 1 µs oleh rangkaian tunda. Juga ada rangkaian pengatur kontras dan rangkaian ABL (Automatic Brighness Level) untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi terhadap muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya yang berlebihan pada tabung gambar.

6. Rangkaian AGCBila kekuatan gelombang TV berubah-ubah dan agar sinyal yang dimasukkan ke

detektor video itu konstan maka pada penguat HF dan penguat IF harus dapat diatur secara otomatis dengan rangkaian AGC. Bila kekuatan gelombang yang diterima lemah maka penguatan penguat HF dibuat maksimum dan hanyalah penguatan penguat IF yang diatur oleh rangkaian AGC. Bila kekuatan gelombang TV yang diterima lebih besar dari pada harga

Page 20: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

tertentu, penguatan HF juga diatur oleh rangkaian AGC itu. Pada umumnya digunakan rangkaian AGC tipe tertunda.

Ada tiga cara untuk membuat tegangan pengontrol AGC. Pertama adalah tipe AGC harga rata-rata, yang bekerja dengan harga rata-rata dari output detekror video. Kedua adalah tipe AGC harga puncak yang bekerja dengan harga puncak dari pulsa sinkronisasi. Dan ketiga adalah “AGC terkunci (keyed)” yang berkerja dengan harga puncak terkunci selama perioda pulsa pengulasan horizontal.

7. Rangkaian Defleksi SinkronisasiRangkaian defleksi sinkronisasi dapat dibagi dalam empat bagian yaitu rangkaian

sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horisontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.

7.a Rangkaian Sinkronisasi Dengan rangkaian sinkronisasi, sinyal sinkronisasi dapat dipisahkan dari sinyal video

komposit dan kemudian diperkuat. Sinyal sinkronisasi horisontal dipisahkan dari sinyal sinkronisasi vertikal dengan menggunakan rangkaian pemisah frekuensi. Tiap sinyal sinkronisasi masing-masing diberikan pada rangkaian defleksi horizontal dan vertikal. Rangkaian penghilang noise dipasang untuk mencegah gangguan sinkronisasi oleh noise yang berupa pulsa-pulsa.

7.b Rangkaian Defleksi VertikalTerdiri dari rangkaian pembangkit gelombang gigi gergaji, rangkaian penguat dan

rangkaian output. Rangkaian pembangkit gelombang gigi gergaji disinkronisasikan dengan sinyal sinkronisasi vertikal dan membangkitkan gelombang gigi gergaji 50 Hz. Sinyal ini kemudian diperkuat sehingga mendapatkan daya yang cukup agar kumparan defleksi vertikal mampu menyimpangkan berkas elektron pada tabung ke arah vertikal.

7.c. Rangkaian Defleksi HorisontalPada defleksi horizontal dibuat arus listrik yang berbentuk gigi gergaji frekuensi

15625 Hz dialirkan ke kumparan defleksi horisontal agar dapat menyimpangkan berkas elektron tabung kearah horisontal. Sinkronisasi horizontal lebih mudah terganggu oleh adanya noise yang berupa pulsa-pulsa daripada sinkronisasi vertikal. Maka disediakan rangkaian AFC (Automatic Frequency Control) untuk membandingkan frekuensi dari sinyal sinkronisasi dengan frekuensi gelombang bentuk gigi gergaji yang dibangkitkan oleh rangkaian defleksi horizontal dan memperbaiki frekuensi yang berselisih. Karena defleksi horizontal itu memerlukan daya yang besarnya seratus kali lebih besar dari pada daya untuk defleksi vertikal maka dengan memakai rangkaian yang direncanakan spesial dengan penguat output yang terdiri dari transistor, dioda dan lain-lainnya dapat dicapai efisiensi tinggi.

8. Rangkaian Pembangkit Tegangan TinggiPada bagian ini pembangkit tegangan tinggi membangkitkan tegangan tinggi untuk

mensuplay tegangan tinggi pada anoda tabung gambar. Pulsa flyback horisontal dari defleksi horisontal dalam rangkaian ini diperbesar dengan menggunakan transformator flyback. Pulsa yang diperbesar itu kemudian disearahkan dengan menggunakan penyearah pendobel dan dihasilkan output tegangan tinggi searah (DC).

9. Rangkaian Suara

Page 21: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Dalam rangkaian suara, pertama-tama dideteksi sinyal pembawa IF suara yang mempunyai frekuensi pembawa 5,5 MHz, sama dengan selisih antara frekuensi gelombang gambar TV berwarna dengan gelombang suara (pembawanya), kemudian diperkuat oelh rangkain suara. Kemudian sinyal suara dideteksi oleh detektor modulator FM (frekuensi Modulasi).

A. Detektor 5,5 MHzDalam TV berwarna bila pembawa suara 5,5 MHz dicampur dengan sinyal video

maka timbul interferensi pelayangan (beat) sebesar 1070 kHz pada gambar yang diterima. Untuk mencegahnya, pembawa suara dihilangkan sebelum detektor video. Pembawa suara diambil dari tingkat di muka detektor video. Dalam hal ini digunakan detektor 5,5 MHz.

B. Penguat IF suaraSinyal IF gambar yang mengandung pembawa suara dideteksi oleh detektor 5,5 MHz

menjadi sinyal IF suara dan kemudian oelh penguat IF suara diperkuat dan dibatasi amplitudenya.

C. Detektor FMKarena sinyal suara ditransmisikan dengan pembawa modulasi frekuensi (FM), maka

mula-mula harus dirubah dahulu menjadi pembawa yang dimodulasi amplituda kemudian sinyal suaranya dapat dideteksi dengan detektor amplituda. Cara lain yang lebih lazim yaitu dengan rangkaian detektor FM yang disebut rangkaian detektor rasio, dengan rangkaian detektor yang telah diperbaiki slopenya (kemiringannya). Pada waktu ini karena adanya kemajuan IC digunakan rangkaian detektor diferensial puncak.

D. Rangkaian deempasisPada umumnya, dalam transmisi modulasi frekuensi daerah respon frekuensi tinggi

sinyal pemodulasi rasio S/N nya rusak (berharga rendah). Untuk mengatasi keadaan tersebut maka pada pemancar digunakan daerah frekuensi tinggi sinyal-suara-pemodulasi dengan modulasi yang lebih kuat. Sebaliknya pada penerima untuk mengoreksi karakteristik modulasi itu harus digunakan rangkaian deempasis.

10. AFT (Automatic Fine Tuning)Dengan AFT, frekuensi pembawa gambar dari penguat IF gambar diatur otomatis

untuk mendapatkan harga 38,9 MHz seperti ditunjukkan pada gambar 2.10. Tegangan pengatur AFT diambil dari detektor FM yang mendeteksi penyimpangan dari harga 38,9 MHz. Tegangan pengontrol AFT ini difeed-backkan ke osilator lokal pada penala yaitu diberikan pada dioda kapasitansi variabel yang dipergunakan untuk mengatur frekuensi lokal.

Page 22: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

11. Catu DayaCatu daya DC pada penerima TV dihasilkan dari penyearahan tegangan AC jala-jala

dan juga dari penyearahan pulsa flayback defleksi horizontal. 12. Tabung Gambar Hitam Putih

Tabung gambar berfungsi untuk merubah sinyal listrik menjadi sinyal optic gambar.

Secara prinsip tabung gambar adalah sebuah tabung trioda, karena ada 3 buah elektroda yaitu Katoda (K), Kisi Kemudi (G) dan Anoda (A).

Gambar Dasar tabung gambar1. Pengaturan intensitasAnoda diberi potensial sangat positip terhadap katoda. Katoda dipanasi oleh kawat pemanas (heater) sehingga katodapun memancarkan elektron-elektron. Elektron-elektron ini ditarik oleh anoda (seperti halnya dalam tabung elektron biasa), karena anoda berpotensial sangat positip terhadap katoda, maka elektron menuju ke anoda dengan energi yang tinggi dan membentur layar tabung.

Gambar Hubungan potensi G-K terhadap sinar pada layar

Page 23: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Pada layar tabung gambar sudah dilengkapi serbuk alumunium (selubung metal) yang terhubung langsung dengan anoda sehingga mempunyai tegangan yang sama dengan anoda dan layar juga diberi lapisan Phospor yang apabila terkena benturan elektron-elektron dapat berpendar. Pendaran-pendaran itu akan semakin terang apabila : a) Jumlah elektron yang menumbuk anoda semakin besar.b) Energi elektron menumbuk anoda semakin besar.

Jumlah elektron yang menuju anoda ditentukan oleh potensial G. Jika potensial G negatip terhadap K maka elektron dari K dihadang oleh G karena bermuatan sama. Sehingga: semakin negatip potensial G terhadap K , akan semakin sedikit elektron yang dilewatkan menuju A. Dalam pengoperasiannya tegangan negatip pada G didapatkan dari sinyal gambar.

Gambar Karakteristik G-K pada tabung gambar tipe A61 - 120WDalam kenyataannya kemudi G berbentuk silinder yang melingkupi katoda, dan berlubang kecil tepat ditengah-tengah tutupnya dan dinamakan Silinder Wehnelt. Susunan dan bentuk elektroda K dan G menyebabkan elektron-elektron seakan-akan tertembak dengan kekuatan yang besar keluar dari elektron-elektron tersebut.2. PemfokusanYang dimaksud dengan pemfokusan berkas elektron adalah mengontraskan bintik cahaya yang lebar dan redup menjadi satu titik kecil, tajam dan cerah (intensif). Pemfokusan pada tabung gambar ini memanfaatkan medan listrik.

Gambar Prinsip Dasar PemfokusanElektroda F1 dan F2 berpotensial positip terhadap katoda tetapi potensial F2 lebih tinggi dari potensial F1. Sehingga timbul medan listrik seperti pada gambar diatas. Elektron dari senapan akan memasuki medan listrik dan dibelokkan memusat. Elektron tidak tertarik lagi ke ataskarena laju elektron oleh tarikan anoda semakin cepat. Titik dimana elektron-elektron bertemu ditetapkan oleh:a) Kecepatan elektron-elektron

Page 24: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

b) Kuat medan antara F1 dan F2Susunan F1 dan F2 dinamai lensa elektro statik.

Gambar Sistem Fokus ModernK (katoda), G1 (Silinder Wehnelt), G2 (elektroda pacu) mengumpulkan elektron elektron pada titik A. Ketiga elektroda tersebut membentuk katoda kedua.3. Layar depanLayar pada tabung gambar terdiri dari selubung metal, layar phosphor dan kaca. Selubung metal berguna untuk melindungi layar phospor dari tumbukan elektron dan memantulkan sinar ke depan. Selubung metal dihubungkan dengan anoda, maka tegangan anoda seluruhnya dikenalkan pada layar phospor.

Gambar Pemberian Metal pada tabung gambar

Page 25: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

2. Televisi BerwarnaRangkaian penerima pada televisi berwarna merupakan pengembangan dari televisi hitam putih. Berikut adalah diagram blok penerima televisi berwarna:

Page 26: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Perbedaan dari rangkaian penerima televise hitam putih dan berwarna hanya terletak pada pemprosesan gambar. Berikut letak penambahannya:

1. Rangkaian Pembangkit Kembali Sinyal WarnaRangkaian pembangkit kembali sinyal warna biasanya terdiri dari rangkaian pemroses sinyal sub pembawa warna, rangkaian sinkronisasi warna, rangkaian demodulasi warna dan rangkaian output sinyal warna.1.a Rangkaian pemroses sub pembawa warnaSinyal sub pembawa warna dipisahkan dari sinyal TV berwarna komposit yang diambil dari penguat no.1 dengan memakai rangkaian pembangkit kembali sinyal warna ini; komponen (B-Y) dari sinyal sub pembawa warna disebut sinyal U dan komponen (R-Y) dari sinyal sub pembawa warna yang disebut sinyal V didapatkan sebagai sinyal output rangkaian itu.Sinyal sub pembawa warna dipisahkan dari sinyal TV komposit dengan transformator band-pass (band frekuensi 4,43 ± 0,5 MHz) dan diperkuat dengan penguat band-pass. Sinyal sub pembawa warna yang mengandung sinyal U dan sinyal V; polaritas sinyal V berubah setiapa garis pengulasan horizontal.1.b Rangkaian sinkronisasi warnaDi dalam rangkaian sinkronisasi warna, sinyal burs sinkronisasi warna dikeluarkan dari sinyal video komposit TV berwarna yang datang dari penguat band-pass, dan dengan menggunakan sinyal burs sebagai standar (patokan) dapat dihasilakan sub pembawa warna 4,43 MHz yang diperlukan untuk “rangkaian switch pengubah polaritas” dan juga untuk “modulator sinyal warna”. Sinyal burs sinkronisasi warna itu kemudian diberikan pada osilator 4,43 MHz dan detektor fasa ID (identifikasi). 1.c Demodulator sinyal warnaDengan menggunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan warna didemodulasikan dari sinyal U dan V. Pada sistem demodulasi ini ketiga sinyal perbedaan warna didemodulasi langsung dari sinyal-sinyal sub pembawa warna. Artinya dari dua sinyal; perbedaan warna (B-Y) dan (R-Y) mula-mula dihasilkan dengan mendemodulasi masing-masing sinyal dari sinyal sub pembawa warna U dan V, kemudian sinyal (G-Y) dihasilkan dengan mengkombinasikan kedua sinyal perbedaan warna (sinyal B-Y dan R-Y). Untuk lebih jelasnya digambarkan sebagai berikut:

2. Rangkaian output sinyal warnaDi dalam rangkaian output sinyal warna, tiga buah sinyal perbedaan warna yang berasal dari demodulator dan sinyal luminan yang berasal dari penguat video dicampur sehingga ketiga sinyal warna primer merah, hijau dan biru dapa dihasilkan. Ke tiga sinyal tersebut diperkuat sehingga mendapatkan amplituda tegangan yang cukup untuk menggerakkan tabung gambar berwarna (sekitar 90 Vp-p). Sistem penggerak ini disebut metoda penggerak warna primer”, karena tabung gambar berwarna digerakkan oleh tiga warna primer, seperti terlihat pada gambar 2.9 (a). Pada metoda penggerak sinyal perbedaan warna seperti terlihat pada gambar 2.9 (b), tabung gambar berwarna digerakkan oleh tiga buah perbedaan sinyal warna dan tiga buah sinyal luminan melalui elektroda-elektroda yang berlainan dan mereka dikombinasikan menjadi R, G dan B dalam tabung gambar berwarna.

Page 27: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

3. Rangkaian Penstabil Penerimaan Gelombang TV dan Rangkaian Penyetel Pembantu

Ada rangkaian pembantu yaitu AGC dan AFT. Sebagai rangkaian-rangkaian penyetel pembantu yaitu antara lain: rangkaian penyetel konvergensi, rangkaian penyetel keseimbangan putih, rangkaian pengontrol fokus dan rangkaian pengoreksi pinkusen (mengkeret).3.a Rangkaian Penyetel KonvergensiDengan menggunakan rangkaian penyetel konvergensi tiga berkas elektron dikontrol oleh sinyal-sinyal warna primer agar masing-masing dapat mengenai titik-titik fosfor yang benar (R.G.B) setelah melauli pelat shadow-mask. Ada dua macam penyetel konvergensi yaitu penyetel konvergensi statis untuk daerah tengah tabung gambar dan penyetel konvergensi dinamis untuk daerah pinggir tabung gambar. Konvergensi statis penyetelan dilakukan dilakukan dengan magnit permanen yang disebut magnet penyetel konvergensi statis. Pada konvergensi dinamis penyetelan dilakukan dengan rangkaian penyetel konvergensi dinamis yang dijalankan oleh arus listrik yang berbentuk parabola dan gigi gergaji yang dihasilkan dari rangkaian defleksi vertikal dan horizontal.3.b Rangkaian Penyetel Keseimbangan PutihPada penerima TV berwarna terdapat tiga berkas elektron yang mewakili tiga warna primer, merah, hijau dan biru yang diemisikan oleh tiga buah penembak-elektron dan mengenai titik-titik fosfor pada tabung gambar berwarna. Kuantitas ketiga berkas elektron itu harus diatur secara benar. Dengan mempergunakan rangkaian penyetel keseimbangan putih, gambar diatur sehingga mendapat gambar hitam putih yang benar bila penerima TV menangkap siaran pemancar hitam putih. Keseimbangan putih pada tabung gambar berwarna disetel oleh rangkaian penyetel keseimbangan putih. Yaitu penyetelan pada sinyal penggerak dan juga pada tegangan layar.3.d Rangkaian Penyetel Tegangan FokusDengan memberikan tegangan pemfokus pada elektroda-pemfokusan pada tabung gambar berwarna maka terjadi lensa elektrostatis pada elektroda-pemfokusan dan elektroda anoda sehingga berkas elektron yang diemisikan dari penembak elektron difokuskan sehingga membentuk gambar yang baik dan tajam pada tabung gambar berwarna.Ada dua macam penembak elektron yang menggunakan tegangan pemfokusan, yaitu tipe unipotensial dan bipotensial. Tipe unipotensial biasanya digunakan pada penerima TV berwarna ukuran kecil.3.e Rangkaaian Pengkoreksi Pinkusen (bentuk seperti bantal jarum)Karena layar fosfor tabung gambar berwarna hampir datar dan hampir tidak berbentuk permukaan bola sedang titik tengah bola berimpit dengan pusat defleksi berkas elektron. Jarak dari pusat defleksi (di mana berkas didefleksikan) ke layar fosfor pada bagian pinggir layar lebih jauh daripada pada bagian tengah layar fosfor itu, oleh karena itu berkas elektron pada sudut layar seharusnya lebih banyak didefleksikannya maka dihasilkan distorsi pinkusen pada raster.Dengan mengatur besarnya arus defleksi pada defleksi berkas elektron, distorsi raster pinkusen dapat dikoreksi. Rangkaiannya disebut rangkaian pengkoreksi distorsi raster pinkusen, yang terdiri dari rangkaian pengkoreksi distorsi pinkusen horizontal.

Page 28: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

4. Tabung GambarTabung gambar warna mempunyai tiga sistem pembangkit pada silinder

tabung. Setiap sistem berfungsi sama seperti tabung hitam putih. Setiap sistem sinar tersebut satu sama lain membentuk sudut 120o, dan diletakkan 1,5o dari sumbu tabung gambar. Setiap sistem dilengkapi dengan katoda dan pemanasnya, elektroda pengemudi (G1) (silinder wehnelt), pemacu (G2), pemokus (G3) dan anoda bersama dengan pelindung aluminiumnya, kedok berlubang dan lapisan hitam didalam. Selain itu setiap sistem juga dilengkapi dengan pengontrol konvergensi dinamis.

Gambar Rangkaian tabung gambarSetiap sistem antara katoda dan silinder wehnelt dikemudikan oleh sinyal warna

R.G.B, dengan cara ini kecerahan dapat dirubah. Dan setiap tabung gambar tersebut dilengkapi dengan cincin magnet untuk mengatur kemurnian warna, sepatu kutup untuk mengatur konvergensi, dan medan magnet untuk pembelokan

Dengan pencampuran setiap warna primer dengan komposisi yang benarakan didapatkan gambar putih atau kelabu, atau dengan kata lain didapatkan gambar hitam putih. Gambar putih didapatkan dari arus sinar yang sama dan menghasilkan arus anoda yang sama. Arus anoda yang sama seharusnya dihasilkan oleh pengendalian tegangan G1 yang sama. Tetapi dalam pembuatan dan pemasangan sistem tiap sinar tidak mungkin didapatkan karateristik yang sama dari masing-masing sistem dalam satu silinder Sehingga menghasilkan kesalahan warna.

Kemurnian warna adalah penampakan gambar dari tabung gambar yang sesuai dengan warna aslinya. Kemurnian warna akan terjadi jika sinyalsinyal warna dapat mengendalikan titik-titik nyata phosphor pada warna yang tepat. Ketidak murnian warna bisa terjadi karena pemasangan sistem penembak yang miring atau kesalahan pengontrol magnet kemurnian. Pengaturan kemurnian dapat dilakukan dengan merubah letak magnet kemurnian. Dengan perubahan itu aliran elektron akan bisa tergeser maksimal 0,2 mm sebelum memasuki medan membelok.

Page 29: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Materi PengayaanLayar Plasma

Tabung gambar CRT seiring dengan perkembangan teknologi perlahan-lahan digantikan posisinya oleh layar gambar yang lebih baik rteproduksi warnanya, lebih ringan dan memungkinkan dibuat dengan dimensi ukuran yang lebih lebar. Salah satunya adalah layaar plasma. Untuk menampilkan gambar warna, teknologi plasma menggunakan kombinasi pospor merah, hijau, dan biru. Berbeda dengan teknologi CRT, plasma memberi muatan kepada kantung-kantung yang berisi gas neon dan xeon yang berada di antara dua panel gelas. Analogi mudahnya, jika CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray tube), maka plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran sangat kecil. Ketika tabung fluorescent tersebut diberi muatan, gas neon dan xeon akan mengeluarkan foton ultraviolet. Kemudian foton menumbuk pospor yang akan memendarkan cahaya warna. Kombinasi cahaya ini akan menghasilkan gambar di televisi sebagaimana yang kita lihat.

Masalah yang muncul di layar plasma berkisar pada kinerja pospor yang mengeluarkan cahaya. Kinerja pospor akan menurun seiring berjalannya waktu. Jika kinerja pospor sudah menurun, maka cahaya yang dikeluarkan saat pospor ditumbuk foton, akan semakin berkurang dan redup. Rasio kontras akan mengalami penurunan sebesar 50 persen dalam waktu penggunaan 4-5 tahun. Sedangkan untuk aspek brightness (rasio terang), beberapa produsen mengklaim, penurunan sebesar 50 persen, baru akan terjadi setelah penggunaan selama 60.000 jam (15 tahun penggunaan normal). Display plasma, neon dan Xenon berisi ratusan ribu sel-sel kecil yang diposisikan antara dua plat gelas/kaca. Elektroda-elektroda panjang juga disisipkan diantara lapisan gelas/kaca, pada kedua sisi dari sel tersebut. Elektroda-elektroda terletak dibelakang sel-sel, sepanjang kaca tersebut. Elektroda transparan melingkupi bahan dielektrik dan ditutup oleh satu lapisan pelindung magnesium oksida.

Kedua elektroda meluas keseluruh layar, dimana elektroda display disusun secara horisontal membentuk barisan sepanjang layar elektroda yang dituju (elektroda untuk pengalamatan titik) disusun membentuk kolom vertikal.Berikut adalah gambar grid dasar .

Page 30: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Untuk mengionisasikan gas yang berada dalam sel tertentu, display plasma akan mengaktifkan elektroda vertikal dan elektroda horisontal yang saling bertemu/berpotongan. Hal ini dilakukan beribu-ribu kali dalam waktu yang sangat singkat, untuk mengaktifkan tiap selnya. Jika elektroda yang berpotongan ini diaktifkan (dengan menggunakan beda tegangan antara kedua elektroda) maka arus listrik akan mengalir melalui gas yang ada di dalam sel tersebut. Pada saat yang bersamaan, sebuah aliran juga terbentuk oleh pengisian partikel yang akan memicu atom-atom gas untuk melepaskan foton ultraviolet. Foton yang dilepaskan ini berinteraksi dengan material pospor yang dilapisi di dalam dinding sel. Pospor adalah material yang akan menghasilkan cahaya (berpendar) jika terkena tumbukan. Ketika foton ultraviolet mengenai atom di dalam sel, sebuah elektron pospor akan melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi dan atom memanas. Pada waktu elektron mundur ke keadaan normal, maka akan dihasilkan energi dalam bentuk foton cahaya yang terlihat.Layar LCDRata-rata TV LCD memiliki rasio kontras mulai dari 400:1 hingga 800:1. TV plasma mulai dari 600:1 sampai yang tercanggih memiliki ke-mampuan 1.500:1. Pada TV LCD, layar diterangi oleh lampu belakang sehingga relative tidak terpengaruh silau karena pantulan cahaya dan memberikan gambar-gambar modulasi yang halus dan terang bahkan dalam ruangan yang bercahaya terang atau dekat jendela dimana sinar matahari masuk. TV ini ringan dan dapat dipindahkan dengan mudah, yang berarti dapat ditempatkan hampir dimana saja yang dikehendaki si pengguna.Bagian-bagian LCD dan fungsinya :1. Vertical filter film untuk mempolarisasikan cahaya ketika masuk.2. Glass substrate dengan ITO (Indium tin oxide ) electrodes. Bentuk elektroda ini akan menetukan (membentuk) elemen gelap yang akan tampak ketika LCD dinyalakan atau dimatikan.3. Twisted nematic liquid crystals.4. Glass substrate dengan common electrode film (ITO) dilengkapi horizontal ridges sehingga menjadi satu baris dengan filter horizontal5. Horizontal filter film untuk memblokir dan meloloskan cahaya.6. Reflective surface untuk memantulkan kembali cahaya ke depan. (pada backlit LCD, layer ini diganti dengan sumber cahaya)

Page 31: MAKALAH TEKNIK AUDIO VIDEO.docx

Perbandingan LCD dan CRTJika hendak memilih jenis display, perlu diperhatikan kelebihan dan kekurangan dari display tersebut. Kelebihan LCD monitor antara lain:

Hemat energi listrik. Konsumsi daya bervariasi dan berhubungan erat dengan teknologi yang digunakannya. Layar CRT membutuhkan daya yang cukup besar, sekitar 100 watt untuk ukuran layar 19”. Tetapi pada LCD hanya membutuhkan rata-rata 45 watt untuk ukuran layar

19”. Konsumsi daya ini juga berpengaruh besar pada panas yang dihasilkan. Layar CRT cenderung lebih cepat panas daripada layar LCD

Ukuran fisik lebih kecil dan ringan. LCD monitor secara umum lebih ringan daripada CRT, sehingga hampir semua display sekarang menggunakan LCD karena mudah dipindah. Bahkan dapat ditaruh dipangkuan dan tidak memakan tempat, seperti penggunaan notebook.

Lebih aman terhadap mata, karena layar LCD menyala/mati secara individu per pixel-nya sehingga tidak menghasilkan kedip (flicker) seperti kedip yang terjadi pada layar CRT. Dengan demikian LCD tetap nyaman di mata meskipun dilihat dalam waktu yang cukup lama.

Sedangkan kelebihan CRT antara lain: Lebih murah, meskipun harga LCD semakin lama semakin menurun tetapi jika

dibandingkan dengan harga CRT, LCD masih tetap lebih mahal. Mampu menampilkan warna lebih detail. Layar CRT dikenal mampu menampilkan

warna dengan berbagai gradasi warna yang lebih akurat daripada LCD. Meskipun LCD mulai diperbaiki pada masalah ini yaitu dengan meluncurkan model yang berkelas dilengkapi dengan teknologi kalibrasi warna.

Lebih responsif. Layar CRT memiliki sedikit permasalahan dengan masalah bayangan (ghosting) dan efek blur (blurring) sebab mampu melakukan pembentukan gambar kembali dengan cepat, daripada LCD.

Memiliki banyak resolusi. Jika layar akan digunakan untuk resolusi yang bervariasi maka CRT lebih bagus daripada LCD yang tidak dapat menghasilkan variasi resolusi dengan baik.

Dari segi kekuatan, CRT lebih kokoh daripada LCD.