Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
-
Upload
sentra-komputer-dan-foto-copy -
Category
Education
-
view
1.928 -
download
9
Transcript of Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
i
MAKALAH
STERILISASI ALAT KESEHATAN DI BPM
Dosen Pengampu : IKIT NETRA WIRAKHMI,S.ST
Di Susun Oleh :
Kelompok 4 Skillab Kelas 1B DIII Kebidanan
1. Rinigianti
2. Rischa Ahadiyah
3. Sofiyati
4. Siti Apsoh
5. Suci Yayu Febriana Ambarwati
6. Umi Ma’rifah Khasanah
7. Uyun Kusuma Dewi
8. Wahyu Andani
9. Widi Indriyani
10. Yulista Handika Putri
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
Jalan Raden Patah No. 100 Ledug Kembaran
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan
Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat
dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran
ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA Makalah dengan judul
“STERILISASI ALAT KESEHATAN DI BPM” ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi
perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi yang membutuhkan.
Purwokerto,10 Desember 2014
Penyusun,
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................. 3
A. Cara sterilisasi alat-alat yang kesehatan .......................................... 3
B. Penyimpanan alat-alat yang telah disterilkan..................................... 4
C. Penyimpanan alat berdasarkan bahan bakunya ................................. 6
BAB III ISI DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ......................................... 8
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran.................................................................................................. 11
BAB VI DOKUMENTASI............................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahan ataupun peralatan yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi harus dalam keadaan steril. Yang dimaksud steril berarti pada
bahan atau peralata tersebut tidak didapatkan mng tidak diharapkan
kehdirannya, baik mikroba yang akan mengganggu atau merusak media
ataupun mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Steril
berarti akan didapatkan melalui sterilisasi, yang berarti proses atau kegiatan
membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan.
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi
dari semua kehidupan dalam bentuk apapun.Untuk tujuan mikrobiologi dalam
usaha mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat
oleh panas (kalor), gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida atau
betapriolakton oleh bermacam-macam larutan kimia; oleh sinar lembayung
ultra atau sinar gamma.Mikroorganisme juga dapat disingkirkan secara
mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pensterilan alat di Bidan
Praktek Mandiri apakan sudah sesuai dengan prinsip pensterilan alat kesehatan
yang benar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja persiapan yang dilakukan ibu Bidan sebelum mensterilkan alat-
alat kesehatan?
2. Metode seperti apakah yang digunakan oleh ibu Bidan untuk mensterilkan
alat-alat kesehatan?
3. Bagaimana cara atau tahap tahapnya ibu Bidan dalam mensterilisasi alat-
alat kesehatan yang telah digunakan ?
4. Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk ibu Bidan setiap kali
mensterilkan alat-alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya?
2
5. Bagaimana cara ibu Bidan menyimpan alat-alat yang telah disterilkan?
6. Bagaimana cara mempertahankan alat-alat agar tetap steril sebelum
digunakan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja persiapan yang dilakukan ibu Bidan sebelum
mensterilkan alat-alat kesehatan.
2. Untukmengetahui metode seperti apakah yang digunakan oleh ibu Bidan
untuk mensterilkan alat-alat kesehatan.
3. Untukmengetahui bagaimana cara atau tahap tahapnya ibu Bidan dalam
mensterilisasi alat-alat kesehatan yang telah digunakan.
4. Untukmengetahui berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk ibu
Bidan setiap kali mensterilkan alat-alat kesehatan sesuai dengan jenis
alatnya.
5. Untukmengetahui bagaimana cara ibu Bidan menyimpan alat-alat yang
telah disterilkan.
6. Untukmengetahui Bagaimana cara mempertahankan alat-alat agar tetap
steril sebelum digunakan
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Cara sterilisasi alat-alat yang kesehatan
1. Jenis peralatan yang dapat disterilkan :
a. Peralatan yang terbuat dari logam, misalnya pinset, gunting, speculum
dan lain-lain.
b. Peralatan yang terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia
dan lain-lain.
c. Peralatan yang terbuat dari karet, misalnya, kateter, sarung tangan, pipa
penduga lambung, drain dan lain-lain.
d. Peralatan yang terbuat dari ebonit, misalnya kanule rectum, kanule
trachea dan lain-lain.
e. Peralatan yang terbuat dari email, misalnya bengkok (nierbekken),
baskom dan lain-lain.
f. Peralatan yang terbuat dari porselin, misalnya mangkok, cangkir, piring
dan lain-lain.
g. Peralatan yang terbuat dari plastik, misalnya slang infus dan lain-lain.
h. Peralatan yang terbuat dari tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek
operasi, baju, sprei,
2. Teori Pelaksanaan :
a. Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai
mendidih (1000C) dan ditunggu antara 15 sampai 20 menit. Misalnya
peralatan dari logam, kaca dan karet.
b. Sterilisasi dengan cara stoom
Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave
dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu.Misalnya alat tenun, obat-
obatan dan lain-lain.
4
c. Sterilisasi dengan cara panas kering
Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas
tinggi.Misalnya peralatan logam yang tajam, peralatan dari kaca dan
obat tertentu.
d. Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan kimia
Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti
alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk peralatan yang cepat
rusak bila kene panas.Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-lain.
B. Penyimpanan alat-alat yang telah disterilkan
Penyimpanan berarti mengelola barang yang ada dalam persediaan,
dengan maksud selalu dapat menjamin ketersediaannya bila sewaktu-waktu
dibutuhkan pasien.Pada tahap penyimpanan, seluruh alat steril disimpan pada
ruangan dengan kaidah 'clean room', dimana suhu dan kelembapan diatur,
pembatasan lalu lintas personel, ventilasi agar bertekanan positif, dan
mekanisme lain agar terbebas dari kotoran dan debu sampai alat akan
digunakan kembali. Distribusi alat keluar dari tempat penyimpanan harus
dengan lalu lintas personel minimal di wilayah steril untuk menjaga kondisi
alat tetap steril. Untuk distribusi, petugas pelaksana operasional dan
pemeliharaan alat sterilisasi sentral menyerahkan alat-alat yang telah steril
ke petugas administrasi sterilisasi sentral yang kemudian alat dapat diambil
petugas ruangan agar dapat digunakan operator. Ada dua macam alat yang
dilihat dari cara penyimpanannya, yakni:
1. Alat yang dibungkus
Dalam kondisi penyimpanan yang optimal dan penanganan yang
minimal, dapat dinyatakan steril sepanjang bungkus tetap kering dan
utuh.Untuk penyimpanan yang optimal, simpan bungkusan steril dalam
lemari tertutup dibagian yang tidak terlalu sering dijamah, suhu udara dan
sejuk atau kelembapan rendah.Jika alat-alat tersebut tidak dipakai dalam
waktu yang lama, alat-alat tersebut harus disterilkan kembali sebelum
5
pemakaian.Alat yang tidak dibungkus harus segera digunakan setelah
dikeluarkan.Jangan menyimpan alat dengan merendam dalam larutan.
2. Pengelolaan benda tajam
Benda tajam sanghat beresiko untuk menyebabkan perlukaan
sehingga meningkatkan terjadinya penularan penyakit melalui kontak
darah, untuk menghindari perlukaan atau kecelakaan kerja maka semua
benda tajam harus digunakan sekali pakai, dengan demikian jarum suntuk
bekas tidak boleh digunakan lagi.Tidak dianjurkan untuk melakukan daur
ulang atas pertimbangan penghematan karena 17% kecelakaan kerja
disebabkan oleh luka tusukan sebelum atau selama pemakaian. Salah satu
contoh cara yang dianjurkan untuk mencegah perlukaan akibat
penggunaan jarum suntik yaitu jarum suntik tersebut langsung dibuang
ketempat sementaranya tanpa menyentuh atau memanipulasi bagian
tajamnya seperti dibengkokkan, dipatahkan atau ditutup kembali. Jika
jarum terpaksa ditutup kembali, gunakanlah cara penutupan dengan satu
tangan untuk mencegah jari tertusuk jarum.
C. Penyimpanan alat berdasarkan bahan bakunya
1. perawatan alat dari bahan baku logam yang sudah disterilkan
Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi, tembaga maupun
alumunium sering terjadi karatan. Untuk menghindari terjadinya hal
demikian maka alat-alat tersebut harus disimpan pada tempat yang
mempunyai temperatur tinggi (sekitar 37oC) dan lingkungan yang kering
kalau perlu memakai bahan silikon sebagai penyerap uap air, sebelum alat
tersebut disimpan maka alat tersebut harus bebas dari kotoran debu
maupun air yang melekat, kemudian olesi dengan olie atau parafin.
2. perawatan alat dari bahan baku kaca setelah disteril
Bahan baku kaca banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada
beberapa keuntungan dan kelemahan dari bahan baku kaca tersebut.
6
Keuntungan:
Bahan baku kaca tahan terhadap reaksi kimia, terutama bahan gelas
pyrex, tahan terhadap perubahan temperatur yang mendadak, koefisien
muai yang kecil dan tembus cahaya yang besar.
Kelemahan:
Mudah pecah terhadap tekanan mekanik, dan mudah tumbuh jamur
sehingga menggagu daya tembus sinar, kadang-kadang dengan
menggunakan kain katun untuk membersihkan saja timbul goresan.
Dengan memeperhatikan keuntungan dan kelemahan dari bahan
gelas, maka dalam segi perawatan maupun memperlakukan alat-alat gelas
harus memperhatikan:
a. Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27oC-37oC dan beri
tambahan lampu 25 watt
b. Ruangan tempat penyimpana diberi bahan silikon sebagai zat
higroskopis.
c. Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk
membersihakan debu dari permukaan kaca. Usahakan pada waktu
membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa.
d. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknaya ditempatkan diatas
kawat kasa, atau boleh melakukan pemanasan asal bahan baku dari
pyrex.
e. Gelas yang direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung kedalam
air yang sedang mendidih melainkan gelas dimasukkan ke dalam air
dingin kemudian dipanaskan secara perlahan-lahan. Sebaiknya untuk
pendinginan mendadak tidak diperkenankan.
f. Membersihkan kotoran dari kaca sebaiknya segera setelah dipakai
dapat menggunakan:
1) Air bersih
2) Detergen: menghilangkan efek lemak dan tidak membawa efek
lemak
7
3) Larutan
a) kalium dichromat : 10 gram
b) asam belerang : 25 ml.
c) aquades : 75 ml.
3. perawatan alat dari bahan baku karet
Sarung tangan dari karet mudah meleleh atau lengket apabila
disimpan terlalu lama. Untuk menghindari kerusakan dari bahan baku
karet, sebelum melakukan penyimpanan mula-mula bersihkan kotoran
darah atau cairan obat dengan cara mencuci dengan sabun kemudian
dikeringkan dengan menjemur dibawa sinar matahariatau hembusan udara
hangat. Setelah itu taburi tal pada seluruh permukaan karet.
8
BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada tanggal 08 Desember 2014 kami berkunjung ke BPM yaitu bidan
Saraswati, Amd. Keb. bertempat tinggal di desa Bobotsari, Purbalingga untuk
memenuhi tugas Kebidanan Dasar 1 yang bertujuan untuk mengetahui materi
kuliah tentang kesesuaian prinsip-prinsip sterilisasi alat kesehatan di tempat bidan
dengan kajian teori sterilisasi yang benar. Berikut adalah hasil study kami pada
BPM:
1. Persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum mensterlikan alat-alat kesehatan:
a. Alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam mensterilkan alat yaitu:
1) Larutan klorin (yang terbuat dari air dan byclean dengan konsentrasi
byclean sebanyak 0,5% dari air)
2) Alat-alat yang akan disterilkan (partus set)
3) Sterilisator
4) Air mengalir
5) Sabun
6) Sikat
7) Lap
a) Alat yang akan di sterilkan segera rendam dengan larutan clorin 0,5%
selama
b) Jika ada alat yang terkena darah, lepas bagian-bagian alat sehingga
sela-sela alat bisa dijangkau dan dibersihkan
c) Untuk waskom setelah digunakan rendam dengan larutan clorin 0,5%
d) Setiap akan melakukan pensterilan alat, ibu bidan selalu
menggunakan handscoon dan sebelum menggunakan handscoon,
bidan melakukan tindakan cuci tangan bersih.
9
2. Metode yang digunakan ibu bidan untuk mensterlikan alat-alat kesehatan:
a. Untuk alat alat logam atau almunium dan benda benda tajam seperti
gunting, dll disterilkan menggunakan steralisator bagian bawah.
b. Untuk waskom cukup dicuci terlebih dahulu lalu keringkan direndam
dalam larutan clorin 0,5% selama 2 menit
c. Untuk kasa,kapas dan sarung tangan (handscone) biasa disterilkan di
bagian atas dari sterilisartor
3. Cara atau tahap tahap ibu bidan dalam mensterilkan alat-alat kesehatan yang
telah digunakan :
a. Mempersiapkan waskom untuk wadah larutan clorin
b. Persiapkan alat-alat yang akan disterilkan
c. Masukan air 1 liter kedalam waskom kemudian beri byclean 0,5%
d. Masukkan alat-alat seperti alat partus set kedalam larutan clorin, buka
bagian alat yang terkena darah agar bisa dijangkau atau dibersihkan
secara menyeluruh
e. Rendam alat dilarutan clorin selama 10 menit, tidak boleh lebih dari 10
menit dikarenakan akan menyebabkan kerusakan pada alat
f. Setelah 10 menit direndam cuci alat di air mengalir hingga larutan clorin
hilang
g. Sikat dan beri sabun, kemudian bersihkan pada air mengalir
h. Letakkan alas (lap kain) di atas meja kemudian letakkan alat yang telah
dicuci di atas lap tersebut
i. Tunggu hingga air pada alat tersebut meresap pada kain alas hingga alat
kering
j. Masukkan alat pada sterilisator bagian bawah untuk bahan logam (partus
set,dll) dan bagian atas untuk bahan karet (kateter karet, handscone,dll)
4. Lama waktu yang dibutuhkan oleh bu bidan setiap kali mensterilkan alat-alat
kesehatan sesuai dengan jenis alatnya.
a. Untuk alat logam / benda tajam disterilkan dengan sterilisator elitek
selama 10 menit.
10
b. Untuk merendam waskom dengan clorin 0,5% ,membutuhkan waktu
sekitar 2 menit.
c. Untuk celemek di lap dengan larutan clorin kemudian di angin-anginkan.
5. Cara ibu bidan menyimpan alat alat yang disterilkan :
a. Penyimpanan yang telah disterilkan dengan sterilisator kering disimpan
masih tetap ditempat sterilisator. Selama alat sterilisator belum dibuka
dapat bertahan selama 1 minggu. Jika alat akan dipakai diambil dengan
korentang.
b. Jika alat didalam sterilisator sudah bertahan selama lebih dari 1 minggu
alat di sterilisasikan kembali, tahan-tahap nya sama.
6. Cara bidan mempertahankan alat-alat agar tetap steril.
a. Menaruhnya ditempat yang steril dan tetap melakukan sterilisasi pada
alat-alat yang tidak digunakan setelah disimpan 7 hari.
b. Penyeterilan dilakukan oleh ibu bidan maksimal 7 hari sekali alat
disterilkan setelah dipakai cuci bersih,bilas dan keringkan setelah itu lalu
disterilkan walaupun alat-alat tidak digunakan tetap harus disterilkan
setelah 7 hari penyimpanan.
c. Hal itu dilakukan agar jika ada pasien yang datang sewaktu waktu alat
sudah steril dan aman dipakai.
11
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi prinsip pensterilan alat kesehatan yang diterapkan oleh ibu
saraswati telah sesuai dengan prinsip pensterilan alat yang benar.yaitu dengan
menggunakan larutan klorin sebagai cairan pembersih alat kesehatan.
Sterilisasi alat-alat logam, tajam, dan tidak mudah terbakar yang
dilakukan ibu bidan Saraswati, Amd.Keb dengan cara sterilisasi kering
menggunakan sterilsator kering, semua alat yang akan disterilkan tersebut
terlebih dahulu di rendam di dalam larutan clorin selama 10 menit. Untuk
bahan lain seperti kapas, sarung tangan dan kain kasa di sterilisasi di bagian
atas sterilisator. Alat habis pakai atau sampah medis dibuang kedalam tempat
sampah yang sudah dilapisi plastic dan diberi larutan clorin 0.5% . suntikan
yang dipakai ibu Saraswati,Amd.Keb adalah suntikan habis pakai yang
digunakan untuk satu orang satu suntikan dan langsung dibuang kedalam
tempat sampah tersebut, setelah limbah alat-alat medis seperti jarum akan
dibawa ke puskesmas untuk dibakar oleh petugas.
B. SARAN
Semua prosedur sterilisasi harus dilakukan dengan baik dan benar,
tidak boleh ada prosedur yang terlewati. Jika tidak steril atau ada prosedur
yang terlewati maka bisa terjadi infeksi. Pasien bukanlah orang sakit tetapi
klien sehat dan petugas jangan sampai tertular penyakit atau infeksi yang
disebabkan dari klien itu sendiri atau alat yang tidak steril.
12
BAB V
HASIL DOKUMENTASI
13
14
IDENTITAS BIDAN
NAMA : SARASWATI, Amd.Keb
ALAMAT : DS.KARANG ANYAR, BOBOTSARI
PURBALINGGGA
PELAYANAN KESEHATAN :
- KB
- IMUNISASI
- MELAHIRKAN DAN NIFAS