MAKALAH S.RESPIRASI.docx

29
MAKALAH SISTEM RESPIRASI STRUKTUR MAKROSKOPIS,MIKROSKOPIS SALURAN ATAS,BAWAH,PARU,PLEURA DAN MEDIASTINUM SERTA,SISTEM DAN MEKANISME PERTAHANAN NAPAS Oleh : 1. MUCHLIS ALATAS ( I1032131001 ) 2. MELATI HUTABARAT ( I1032131030 ) PRODI KEPERAWATAN (REG B) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Transcript of MAKALAH S.RESPIRASI.docx

MAKALAHSISTEM RESPIRASISTRUKTUR MAKROSKOPIS,MIKROSKOPIS SALURAN ATAS,BAWAH,PARU,PLEURA DAN MEDIASTINUM SERTA,SISTEM DAN MEKANISME PERTAHANAN NAPASOleh :1. MUCHLIS ALATAS ( I1032131001 )2. MELATI HUTABARAT

( I1032131030 )

PRODI KEPERAWATAN (REG B)FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK2014 KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya lah makalah yang berjudulstruktur makroskopis,mikroskopis saluran atas,bawah,paru,pleura,dan mediastinum, serta sistem dan mekanisme pertahanan nafas ini dapat kami selesaikan.Tujuan dibuatnya makalah ini adalah memenuhi tugas pembelajaran dalam memahami anantomi dan fisiologi tubuh manusia.Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna sehingga kritik dan saran pembaca sangatlah kami butuhkan guna mengembangkan makalah ini menjadi lebih baik lagi.Dan semoga makalah ini dapat menjadi referensi guna mempelajari sistem pernafasan pada manusia khususnya pada,struktur makroskopis,mikroskopis saluran atas,bawah,paru,pleura dan mediastinum,serata sistem dan mekanisme pertahanan nafas. Pontianak,18 september 2014,

Kelompok

Daftar IsiKATA PENGANTAR2DAFTAR ISI.....3BAB 1 PENDAHULUANA. Latar Belakang.... 4B. Rumusan Masalah... 5C. Tujuan... 5BAB 2 PEMBAHASANA.Struktur Makroskopis,Mikroskopis Saluran Atas,Bawah, Paru,pleura Dan Mediastinum............................................................... 6B. Sistem Dan Mekanisme Pertahanan Nafas ........................ 15 BAB 3 PENUTUPKESIMPULAN.. 20DAFTAR PUSTAKA 21

BAB 1PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Sistem pernapasan dapat disebut juga dengan sistem respirasi yang berarti bernapas kembali.Sistem ini berperan menyediakan oksigen (O2) yang diambil dari atmosfer dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dari sel-sel tubuh menuju ke udara bebas.Proses bernapas berlangsung dalam beberapa langkah dan berlangsung dengan dukungan sistem saraf pusat dan sistem kardiovaskular.Pada dasarnya sistem pernapasan terdiri atas rangkain saluran udara yang menghantarkan udara luar agar dapat bersentuhan denganmembran kapiler alveoli yang memisahkan antara sistem pernapasan dan sistem kardiovaskular.1. Pernapasan Dalam (Internal) yaitu, pertukaran gas antara sel-sel dan medium cairnya. Dengan kata lain pernapasan dalam (internal ) adalah proses metabolisme intraseluler yang terjadi di mitokondria,meliputi konsumsi O2 dan CO2 selama pengambilan energi dari molekul-molekul nutrien. Tanpa energi, manusia tidak mungkin akan bertahan hidup. Seluruh aspek kehidupan mebutuhkan suplai energi untuk dapat bertahan dan untuk mencapai energi ini kita membutuhkan makanan dan suplai oksigen yang konstan. Oksigen digunakan untuk membakar glukosa agar dapat menghasilkan energi kimia dalam bentuk molekul.Dalam reaksi ini, glukosa diambil dan energi yang dihasilkan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP).Produk akhir dari pernapasan internal adalah karbon dioksida dan air.Karbondioksida merupakan produk akhir yang berbahaya dan harus dikelurkan dari tubuh.Karbon dioksida tersebut dialirkan keadalam darah dan menuju paru-paru untuk dikeluarkan melalui proses ekshalasi.proses selanjutnya adalah karbon dioksida bereaksi dengan air untuk memebentuk asam karbonat yang akan menurunkan derajat keasaman darah jika tidak dikeluarkan tubuh.Rumus persamaan dari pernapasan internal : Glukosa + Oksigen -> Energi ( ATP) + CO2 + H2O.2. Pernapasan Luar( Eksternal ) yaitu absorbsi O2 dan pembuangan CO2 dari tubuh secara keseluruhan dengan lingkungan luar,dengan urutan sebagai berikut. a. Pertukaran udara luar ke dalam alveoli dengan aksi mekanik pernapasa,melalui proses ventilasi.b. Pertukaran O2 dan CO2,udara alveolar darah dalam pembuluh kapiler paru-paru melalui proses difusi.c. Pengangkutan (transportasi) O2 dan CO2 oleh sistem peredaran darah dari paru-paru kejaringan dan sebaliknya.d. Pertukaran O2 dan CO2 darah dalam pembukuh kapiler jaringan dengan sel-sel jaringan melalui proses difusi dan masuk kedalam pernapasan internal.Respirasi dapat didefinisikan sebagai gabungan aktivitas berbagai mekanisme yang berperan dalam proses suplai O2 keseluruh tubuh dan pembuangana CO2 (hasil dari pembakaran sel).Fungsi dari respirasi adalah menjamin tersedianya O2 untutk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh serta mengelurkan O2 hasil metabolisme sel secara terus-menerus. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana struktur makroskopis saluran atas,bawah,paru,pleura,dan mediastinum ?2. Bagaimana struktur mikroskopis saluran atas,bawah,paru,pleura,dan mediastinum ?3. Bagaimana sistem dan mekanisme pertahanan nafas ?

TUJUAN1. Untuk mengetahui struktur makroskopis saluran atas,bawah,paru,pleura,dan mediastinum.2. Untuk mengetahui struktur mikroskopis saluran atas,bawah,paru,pleura,dan mediastinum.3. Untuk mengetahui sistem dan mekanisme pertahanan napas.

BAB 2PEMBAHASANA. Struktur makroskopis,mikroskopis saluran atas,bawah,paru,pleura dan mediastinum. 1. Saluran Pernapasan Bagian Atas1.1 Hidung ( cavum Nasalis)Hidung dibentuk oleh tulang dan kartilago.Bagian yang kecil dibentuk oleh tulang,sisanya terdiri atas kartilago dan jaringan ikat (connective tissue).Bagian dalam hidung merupakan suatu lubang yang dipisahkan menjadi lubang kiri dan kanan oleh septum.Rongga hidung mengandung rambut (fimbriae) yang berfungsi sebagai filter/penyaring kasar terhadap benda asing yang masuk.Pada mukosa hidung terdapat epitel bersilia yang mengandung sel goblet dimana sel tersebut mengeluarkan lendir sehingga dapat menangkap benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.Reseptor bau terdapat pada cribriform plate,di mana tempat ini juga merupakan ujung dari saraf kranial 1 (nervus olfaktorius) bermuara.Fungsi hidung adalah sebagai berikut : a. Sebagai jalan napas b. Pengaturan udarac. Pengaturan kelembapan udara (humidifikasi)d. Pengatur suhue. Sebagai pelindung dan penyaring udara.Fungsi ini dijalankan oleh :1) Vibrissae,yaitu rambut pada vestibulum nasi.2) Lapisan lendir yang mengeluarkan kotoran atau debu dengan refleks bersin.3) Enzim lisozim yang dapat menghancurkan beberapa jenis bakteri.f. Sebagai indera pencium.g. Sebagai resonator suara. (Sumber : Somantri,Irman.2012.ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASA,Edisi 2.Jakarta:Salemba Medika). Rongga hidung,hidung terdiri atas dua nostril yang merupakan pintu masuk menuju rongga hidung.Rongga hidung adalah dua kanal sempit yang satu sama lainnya dipisahkan oleh septum.Dinding Rongga hidung dipisahkan oleh mukosa respirasi serta sel epitel batang,bersilia,dan berlapis semu.Mukosa tersebut menyaring,menghangatkan, dan melembapkan udara yang masuk melalui rongga hidung.vestibulum merupakan bagian dari rongga hidung yang berambut dan berfungsi menyaring partikel-partikel asing berukuran besar agar tidak masuki kesaluran pernafasan bagian bawah.Dalam hidung juga terdapat saluran-saluran yang menghubungkan antara rongga hidung dengan kelenjar air mata,bagian ini dikenal dengan kantung nasolakrimalis.Kantung nasolakrimalis ini berfungsi mengalirkan air melalui hidung yang berasal dari air mata jika seseorang menangis.(Sumber : Muttaqin,Arif.2008.ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN,Jakarta:Salemba Medika). 1.2 Sinus Paranasal,berperan dalam menyekresikan mukus,membantu pengaliran air mata melalui saluran nasolakrimalis,dan membantu dalam menjaga permukaan rongga hidung tetap bersih dan lembap.Sinus paranasal juga termasuk dalam wilayah pembau dibagian posterior rongga hidung.Wilayah pembau tersebut terdiri atas permukaan inferior palatum kribriform,bagian superior septum nasal,dan bagian superior konka hidung.Reseptor didalam epitel pembau ini akan merasakan sensasi bau.1.3 Faring (tekak) adalah pipa berotot yang bermula dari dasar tengkorak dan berakhir sampai persambungannya dengan esopagus dan batas tulang rawan krikoid.Faring terdiri atas tiga bagian yang dinamai berdasarkan letaknya,yakni nasofaring (di belakang hidung ),orofaring (dibelakang mulut ),dan laringofaring (di belakang laring ).( Gambar 1-1 ).

a) Nasofaring letaknya superior di mana terdapat epitel bersilia (pseudostratified),sebagai muara tuba eustachius dan disana terdapat tonsil (adenoid).Adenoid atau faringeal tonsil berada dilangit-langit dari nasofaring.Tenggorokan dikelilingi oleh tonsil ,adenoid,dan jaringan limfoid lainnya.Struktur ini penting sebagai mata rantai nodus limfatikus untuk penjagaan tubuh darin invasi organisme yang masuk ke hidung dan tenggorokan.b) Orofaring berfungsi menampung udara dari nasofaring dan makanan dari mulut,disana terdapat tonsil palatina (posterior) dan tonsil ligualis (dasar lidah).c) Laringofaring merupakan bagian terbawah faring yang berhubungan dengan esofagus di bagian belakang serta pita suara (trakea) dibagian depan dan berfungsi pada saat proses menelan dan respirasi. (Sumber : Somantri,Irman.2012.ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASA,Edisi 2.Jakarta:Salemba Medika).

2.Saluran Pernapasan Bagian Bawah

2.1 Laring (tenggorokan) terletak di antara faring dan trakhea.Berdasarkan letak vertebra servikalis,laring berada di ruas ke-4 atau ke-5 dan berakhir di vertebra servikalis ruas ke-6.Laring disusun oleh 9 kartilago yang di satukan oleh ligamen dan otot rangka pada tulang hioid di bagian atas dan trakhea di bawahnya. Kartilago yang terbesar adalah kartilago tiroid,dan didepan nya terdapat benjolan subkutaneus yang di kenal sebagai jakun yang terlihat nyata pada pria.Kartilago tiroid dibangun oleh dua lempeng besar bersatu di bagian anterior membentuk sebuah sudut seperti huruf V yang disebut tonjolan lanringeal. Kartilago krikoid adalah kartilago berbentuk cincin yang terletak di bawah kartilago tiroid (ini adalah satu-satunya kartilago yang berbentuk lingakaran lengkap).Kartilago aritenoid adalah seapasang kartilago yang menjulang di belakang krikoid,dan di atasnya terdapat kartilago kuneiform dan kornikulata yang sangat kecil. Diatas kartilago tiroid terdapat epiglotis,yang berupa katup dan dan berfungsi membantu menutup laring saat menelan makanan. .(Sumber : Muttaqin,Arif.2008.ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN,Jakarta:Salemba Medika).(Gambar 1-2)

2.2 Pita suara terletak didalam laring (dapat dilihat pada gambar 1-2).Ujung posterior pita sura melekat pada kartilago aritenoid.Pergerakan kartilago dilakukan otot laringeal yang membuat pita suara dapat mengendur sehingga menimbulkan beragam tekanan.2.3 Trakhea adalah sebuah tabung yang berdiameter 2,5 cm dengan panjang 11 cm (dapat dilihat pada Gambar 1-3).Trakea terletak setelah laring dan memanjang kebawah setara dengan vertebra torakalis ke-5.Ujung trakhea bagian bawah bercabang menjadi dua bronkhus (bronkhi) kanan dan kiri.Percabangan bronkhus kanan dan kiri di kenal dengan karina (carina).Trakhea tresususn atas 16-20 kartilago hialin berbentuk huruf C yang melekat pada dinding trakhea dan berfungsi untuk melindungi jalan udara.Kartilago ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya kolaps atau ekspansi berlebihan akibat perubahan tekanan udara yang terjadi dalam sistem pernapasan.Bagian terbuka dari bentuk C kartilago trakhea ini saling berhadapan secara posteroir kearah esofagus dan disatukan oleh ligamen elatis dan oto polos. .(Sumber : Muttaqin,Arif.2008.ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN,Jakarta:Salemba Medika). (Gambar 3-1).

2.4 Bronkhus mempunyai struktur serupa deangan trakhea. Bronkus kiri dan kanan tidak simetris.Bronkus kanan lebih pendek,lebih lebar,dan arahnya hampir vertikal dengan trakhea.Sebaliknya bronkus kiri lebih panjang, lebih sempit dan sudutnya pun lebih runcing.Bentuk anatomi yang khusus ini memiliki implikasi klinis tersendiri seperti jika ada benda asing yang terinhalasi,maka benda itu lebih memungkinkan berada di bronkhus kanan dibandingkan dengan bronkhus kiri karena arah dan lebarnya.Cabang kanan bronkus lebih pendek dan lebih lebar serta cendrung lebih vertikal dari cabang yang kiri.Oleh kare itu,benda asing lebih mudah masuk kedalam cabang sebelah kanan dari pada cabang bronkus sebelah kiri. Segmen dan subsegmental bronkus bercabang lagi dan membentuk seperti ranting yang masuk kesetiap paru-paru.Bronkus ini disusun oleh jaringan kartilago.Struktur ini berbeda dengan bronkiolus,yang berakhir di alveoli.Alpioli merupakan bagian yang tidak mengandung kartilago.Oleh karena itu alveoli memiliki kemampuan untuk menangkap udara dan dapat kolaps.Alveoli Seluruh unit alveolar (zona respirasi) terdiri atas bronkiolus respiratorius,duktus alveolar,dan kantong alveoli (alveolar sacs).Diperkirakan terdapat 24 juta alveoli pada bayi baru lahir. Pada seseorang menginjak usia 8 tahun,jumlahnya bertambah seperti usia dewasa,yaitu 300 juta.Fungsi utama alveolar adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida di antara kapiler pulmoner dan alveoli. ( Sumber : Somantri,Irman.2012.ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASA,Edisi 2.Jakarta:Salemba Medika).(Gambar 4-1).

3. PARU Paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut dan terletak dalam rongga thoraks. Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar. Paru kanan lebih besar dari paru kiri.Selain itu,paru juga di bagi menjadi tiga lobus,satu lobus pada paru kanan dan dua lobus pada paru kiri.(Gambar 5-1).

4. Pleura Paru dibungkus oleh membran tipis yang di sebut pleura.Lapisan terluar membran paru melekat kedinding rongga toraks. Lapisan dalam pleura menempel ke paru. Pada saat ekspansi rongga toraks terjadi selama inspirasi, lapisan terluar mengembang, daya ini disalurkan ke pleura lapisan dalam yang akan mengembangkan paru. Diantar pleura lapisan dalam dan luar terdapat ruang/rongga pleura. Ruang ini terisi beberapa mililiter cairan yang mengelilingi dan membasahi paru. Cairan pleura memiliki tekanan negatif dan melawan gaya kolaps (rekoil) elastik paru. mekanisme ini membantu paru tetap dapat mengembang. ( sumber : Tamsuri, Anas.2008.KLIEN GANGGUAN PERNAPASAN : SERI ASUHAN KEPERAWATAN,Jakarta : EGC). Pleura merupakan kantong tertutup yang terbuat dari membran serosa (masing-masing untuk setiap paru) yang didalamnya mengandung cairan serosa.Paru terinvaginasi (terkena dan masuk kedalam) lapisan ini, sehingga membentuk dua lapisan penutup. Satu bagian melekat kuat pada paru dan bagian lainnya pada dinding rongga thoraks. Bagian pleura yang melekat kuat pada paru disebut pleura viseralis dan lapisan paru yang membatasi rongga thoraks disebut pleura parietalis. Pleura viseralis adalah pleura yang menempel pada paru, menutup masing-masing lobus paru dan melewati fisura yang memisahkan keduanya. Pleura parietalis melekat pada dinding dada dan permukaan thoraks diafragma. Pleura parietalis juga melekat pada mediastinum dan bersambung dengan pleura viseralis di sekeliling perbatasan hilum. (Sumber : Somantri,Irman.2012.ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASA,Edisi 2.Jakarta:Salemba Medika).( Gambar 6-1).

5. Mediastinum Mediastinum adalah rongga di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri yang berisi jantung,aorta,dan arteri besar,pembuluh darah vena besar,trakea,kelenjar timis,sarap,jaringan ikat,kelenjar getah bening dan salurannya.(Sumber : Prince,Sylvia Anderson.Lorraine McCarty Wilson.PATIFISIOLOGI KONSEP KLINIS PROSES-PROSES PENYAKIT.Edisi 6.Jakarta:EGC).(Gambar 7-1).

B. Mekanisme Pertahanan Sistem Pernapasan Mukus dalam sistem pernapasan mengandung imunoglobulin (terutama IgA),PMN,interferon,dan antibodi spesifik.Refleks batuk mendorong sekresi mukus keatas.Makrofag alveolar merupakan pertahanan paling akhir dan paling penting untuk melakukan fagositosis terhadap bakteri yang masuk kedalam alveoli.Saluran pernapasan bagian bawah dalam keadaan normal adalah steril,maka adanya refleks menelan dan refleks muntah mencegah zat asing,bakteri atau kotoran lainnya kedalam trakhea.Selain itu,kerja eskalator muskosiliaris turut membantu menjebak debu dan bakteri untuk kemudian memindahkannya kekerongkongan.Mekanisme Pertahanan Saluran pernafasan Bagian Atas Terhadap Inpeksia. Pengeluaran partikel-partikel lain dari udara terhirup 1. Partikel yang berukuran lebih besar dari 20 m terperangkap pada permukaan.2. Partikel yang berukuran 5-10 m dideposit dalam hidung.3. Partikel yang berukuran 0,1-10 m tetap berada dalam udara pada waktu yang lama dan kemudian terhirup.4. Partikel yang berukuran 1,5 m dideposit pada percabangan trakeobronkial dapat mengandung :Inti droplet sebesar 2-4 m (partikel yang menyebabkan bersin dan batuk kering).Virus-virus atau bakteri.Mikroorganisme yang dapat disebarkan dari orang ke orang.b. Memperkecil Populasi mikroba pada selaput saluran pernapasan bagian atas transportasi mukosilier.1. Dua pertiga posterior rongga hidung,sinus,dan nasoparing dilapisan epitel bersilia yang di selimuti oleh lapisan mukus yang tipis.2. Kepadatan konsentrasi pembuluh darah yang ada dibawah epitel bersilia dan lapisan mukus.3. Mukus dan cairan yang dihasilkan =100 ml/24 jam pada orang normal.4. Mukus dan cairan dibawa dengan kecepatan 5-10 mm/menit kembali ke hipofaring dengan gerakan silia.5. Substansi-substansi pada sekret yang menghambat pertumbuhan mikroba dan mencegah pelengketan organisme pada membran mukosa : Imunoglobulin (menghasilkan IgA) Lisozim Komplemenc. Memperkecil kemungkinan aspirasi pada :1. Fungsi motorik saluran pernapasan bagian atasa) Mekanisme faring menutup glotis pada saat menelan untuk Refleks muntah: yang menutup glottisb) Pembersihan tenggorokan, meludah dan membersikan saluran pernapasan bagian atas1. Kontaminasi pada saluran pernapasan bagian bawahGangguan pembersihan partikel-partikel pada saluran pernapasan bagian atas dapat berupa:a) Akumulasi debris dan mikrobab) Akumulasi debris dan makroba-aspirasi pada trakea,abses paru karena bakteri anarobc) Intoksikasi aspirasid) Aspirasi kandungan mikroorganisme pada faring paru-pneumonia bacterialMekanisme Pembersihan Saluran Pernapasan bagian bawahA. Refleks pulmonary1. Batuk,suatu reflex involunter yang timbul karena stimulasi terhadap reseptor iritan pada sub-epitel hipolaring, laring, dan cabang-cabang trakheobronkhial melalui saraf vagus, Batuk berfungsi untuk:a. Fasilitator untuk membersihkan mukosiliterb. Pencegah terjadinya kontaminasi hebat sejak dari atas laring2. Bronkhokonstriksi-respons refleks terhadap iritan saluran pernapasana. Ukuran bronkus yang mengecil akan mendorong terjadinya ekspirasi dan batuk untuk mengeluarkan debris melalui mulutb. Bronkhokonstriksi yang berlebihan(asma) adalah implikasi yang terjadi dan berakibat pada penurunan arus ekspirasi. Bronkhokonstriksi ini membuat udara terjebak dalam paru sehingga batuk yang efektif akan sulit dilakukanB. Pembersihan mukosilier1. MukusMukus yang di sekresi sel-sel goblet epitel dari kelenjar-kelenjar submukosa melewati trachea ke dalam hipofaring dan ditelan. Jumlah dan perjalanan mukosa yang disekresi dikontrol oleh system saraf parasimpatis yang dipengaruhi situasi neurohormona (adrenergic atau kolinergik)2. Silia 4Silia(200 silia/permukaan sel )bergerak secara ritmis 1200x/menit ke arah mulut mulai dari bronkus terminasi sampai faring,silia bergerak ditutupi oleh seluruh lapisan mukus. Pergerakan ke arah mulut dalam kecepatan 0,5mm/menit pada saluran pernapasan yang kecil sekitar 10mm/menit pada bronkhus mayor3. Peningkatan pembersihan dengan obat-obatan bronkodilatora. Beta-adrenergik(efedrin) merangsang transport air dan garam-garam ke dalam mukus menurunkan viskositas mukusb. Aminofilin-meningkatkan produksi mukus dan aktivitas silia4. Fungsi silia ditentukan oleh:a. Pernapasankronis oleh iritan saluran pernapasan,merokok,dan lain-lain:b. Agen farmakologi5. Peningkatan produksi mukus di produksi oleh:a) Iritasi kronis pada saluran pernapasan. Iritasi akan menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah sel-sel globet penghasil mukus sehingga akan meningkatkan jumlah mukusb) Respons peradangan terhadap iritasi. Peradangan akan meningkatkan jumlah sel-sel fagosit, jumlah sel debris pada mukus(khususnya DNA) dan viskositas mukus yang kurang siap untuk bergerak oleh kerja siliaMekanisme Detoksifikasi Intrapulmonal1. Proses fogositosis oleh makrofag alveolar Fagositosis partikel-partikel debris,bakteri atau penyusun sel yang terisap Membunuh mikroba2. Penghambatan fungsi makrofag alveolar Merokok Polutan lain yang terisap seperti ozon, nitrogen dioksida,dan oksigen Obat-obatan kortikosteroid, obat-obatan sitotoksis antineoplastik dan peradangan dan etanol(alkohol) Perubahan metabolic uremia,hiperglikemia diabetes mellitus3. Imunitas seluler

BAB 3PENUTUP Kesimpulan Hidung terdiri atas dua nostril yang merupakan pintu masuk menuju rongga hidung. Rongga hidung adalah dua kanal sempit yang satu sama lainnya dipisahkan oleh septum.Dinding rongga hidung dilapisi oleh mukosa respirasi serta sel epitel batang,bersilia,dan berlapis semu. Mukosa tersebut menyaring,menghangatkan,dan melembapkan udara yang masuk melalui hidung. Kartilago yang terbesar adalah kartilago tiroid dan didepannya terdapat benjolan subkutaneus yang dikenal sebagai jakun yang terlihat nyata pada pria. Trakhea adalah sebuah tabung yang berdia meter 2,5 cm dengan panjang 11 cm.Trakhea terletak setelah laring dan memanjang kebawah sertara dengan vertebra torakalis ke-5 .

DAFTAR PUSTAKASomantri,Irman.2012.ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASA,Edisi 2.Jakarta:Salemba Medika.

Prince,Sylvia Anderson.Lorraine McCarty Wilson.PATIFISIOLOGI KONSEP KLINIS PROSES-PROSES PENYAKIT.Edisi 6.Jakarta:EGC.

Muttaqin,Arif.2008.ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN,Jakarta:Salemba Medika. Tamsuri, Anas.2008.KLIEN GANGGUAN PERNAPASAN : SERI ASUHAN KEPERAWATAN,Jakarta : EGC.

www.Gambar Struktur Anatomi Saluran Pernapasan.com