Makalah Spm 3

download Makalah Spm 3

of 22

Transcript of Makalah Spm 3

BAB I PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaian, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Melalui kegiatan ini aspek-aspek kemampuan matematika penting seperti penerapan aturan pada masalah tidak rutin, penemuan pola, penggeneralisasian, komunikasi matematika, dan lain-lain dapat dikembangkan secara lebih baik. Suryadi dkk. (1999) dalam surveinya tentang Current situation on mathematics and science education in Bandung yang disponsori oleh JICA antara lain menemukan bahwa pemecahan masalah matematika merupakan salah satu kegiatan matematika yang dianggap penting, baik oleh para guru maupun siswa disemua tingkatan. Melalui pendekatan ini siswa diharapkan untuk dapat merumuskan masalah dan memecahkan masalah (memberikan respon terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik), dengan menggunakan berbagai rule yang telah dikuasainya.1.1. Pengertian Masalah

Masalah adalah suatu kesenjangan antara fakta dengan apa yang diharapkan. Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya, akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya. 1.2. Cara Mengajarkan Pemecahan Masalah a. b. Strategi pemecahan masalah dapat secara spesifik diajarkan Tidak ada satupun strategi yang dapat digunakan secara tepat untuk setiap masalah yang dihadapi.c.

Berbagai strategi pemecahan masalah dapat diajarkan pada siswa dengan maksud untuk memberi pengalaman agar mereka dapat memanfaatkannya pada saat menghadapi berbagai variasi masalah.

Strategi Pembelajaran Matematika | 1

d. Siswa perlu dihadapkan pada berbagai masalah yang tidak dapat diselesaikan

secara cepat sehingga memerlukan berbagai upaya alternatif pemecahan. e. Kemampuan anak dalam memecahkan masalah sangat berkaitan dengan tingkat perkembangan mereka. Berdasarkan hasil penelitian, program pemecahan masalah harus dikembangkan untuk situasi yang lebih bersifat alamiah serta pendekatan yang cenderung informal. Untuk tema permasalahannya sebaiknya diambil dari kejadian sehari-hari yang lebih dekat dengan kehidupan anak atau yang diperkirakan dapat menarik perhatian anak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pengajaran pemecahan masalah berjalan dengan baik: Waktu Waktu yang dibutuhkan sangatlah relative.upaya untuk siswa agar mampu memanfaatkan waktu yang telah disediakan dalam proses pemecahan suatu masalah merupakan hal yang perlu dikembangkan dari waktu ke waktu. Beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam kaitannya dengan waktu antara lain: waktu untuk memahami masalah, waktu untuk mengekplorasi liku-liku masalah, dan waktu untuk memikirkan masalah. Perencanaan Aktivitas pembelajaran dan waktu yang diperlukan, harus direncanakan serta dikoordinasikan sehingga siswa memiliki kesempatan yang cukup untuk menyelesaikan masalah. Sumber Salah satu strategi untuk meningkatkan koleksi soal pemecahan masalah: a. Mengumpulkan soal-soal pemecahan masalah dari Koran, majalah, atau bukubuku selain buku paket. b. Membuat soal sendiri c. Memanfaatkan situasi yang muncul secara spontand. Saling tukar soal dengan sesama teman guru e. meminta siswa untuk menulis soal yang dapat dipertukarkan diantara mereka.

Teknologi

Strategi Pembelajaran Matematika | 2

Dalam hal ini kalkulator. Dengan adanya penggunaan kalkulator, penggunaan wakyu lebih efisien. Waktu yang biasanya digunakan untuk menghitung dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah matematika lainnya. Manajemen Kelas Beberapa setting kelas yang mungkin dikembangkan antara lain model klasikal, dengan pengelompokkan siswa ke dalam kelompok kecil dan model belajar individual atau bekerjasama dengan anak lainnya.diskusi tentang pemecahan masalah mungkin lebih baik jika dilakukan melalui kelompok besar, akan tetapi proses pemecahan masalahnya akan efektif bila dilakukan dalam kelompok kecil.1.3. Proses Belajar Pemecahan Masalah

Menurut John Dewey (Loore,1970:438-439) dalam bukunya How We Tthink, proses belajar pemecahan masalah itu berlangsung sebagai berikut:1.

Become aware of the problem (menyadari adanya masalah) Individu menyadari adanya masalah jika ia dihadapkan kepada satu situasi keraguan dan kekaburan, sehingga merasakan adanya semacam kesulitan.

2.

Clarifying and defining the problem (menegaskan dan merumuskan masalahnya) Melokalisasikan di mana letak sumber masalah tersebut sehingga memungkinkan untuk mencari jalan pemecahannya.

3.

Searching for facts and formulating hypotheses (mencari fakta pendukung dan merumuskan hipotesis) Menghimpun berbagai informasi yang relevan dalam menghadapi pemecahan masalah.

4.

Evaluating proposed solution (mengevaluasi alternatif pemecahan yang dikembangkan) Setiap alternatif pemecahan masalah ditimbang dari segi untung ruginya. Selanjutnya, dilakukan pengambilan keputusan memilih alternatif yang dianggap paling mungkin dan menguntungkan.

5.

Experimental verification (mengadakan pengujian atau verifikasi secara experimental, uji coba)

Strategi Pembelajaran Matematika | 3

Alternatif pemecahan masalah yang dipilih dipraktikan atau dilaksanakan. 1.4. Strategi Pemecahan Masalah Berikut beberapa strategi pemecahan masalah yang mungkin diperkenalkan pada anak sekolah dasar:

Strategi Act It Out Strategi ini dapat membantu siswa dalam proses visualisasi masalah yang tercakup dalam soal yang dihadapi. Strategi ini dilakukan dengan menggunakan gerakan-gerakan fisik atau dengan menggerakkan benda-benda kongkrit.

Membuat gambar atau Diagram Strategi ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah dapat terlihat lebih jelas. Hal yang perlu digambar adalah bagian-bagian terpenting yang diperkirakan mampu memperjelas permasalahan yang dihadapi.

Menemukan Pola Dapat mulai dilakukan dari sekumpulan gambar atau bilangan. Kegiatan yang mungkin dilakukan adalah mengobservasi sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh kumpulan gambar atau bilangan yang tersedia.

Membuat Tabel Hal ini dapat membantu kita dalam mengungkapkan suatu pola tertentu serta dalam mengidentifikasi informasi yang tidak lengkap. Penggunaan tabel merupakan langkah yang sangat efisien untuk melakukan klasifikasi serta menyusun sejumlah besar data.

Memperhatikan Semua Kemungkinan Secara Sistematik Dalam menggunakan strategi ini kita tidak perlu memperhatikan keseluruhan kemungkinan yang bisa terjadi. Yang kita perhatikan adalah semua kemungkinan yang diperoleh dengan cara yang sistematik. Misalnya: dengan mengorganisasikan data dengan kategori tertentu. Namun mungkin untuk masalah-masalah tertentu kita perlu memperhatikan semua kemungkinan.

Strategi Pembelajaran Matematika | 4

Tebak dan Periksa Menebak dengan dasar alasan tertentu serta kehati-hatian. Untuk menebak yang baik diperlukan pengalamman yang cukup yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

Strategi Kerja Mundur Suatu masalah kadang-kadang disajikan dalam suatu cara sehingga yang diketahui itu sebenarnya merupakan hasil dari proses tertentu, sedangkan komponen yang ditanyakan merupakan komponen yang seharusnya muncul lebih awal. Penyelesaian masalah seperti ini biasanya dilakukan dengan menggunakan strategi mundur.

Menentukan Apa yang diketahui, Apa yang ditanyakan, dan informasi yang diperlukan

Menggunakan Kalimat Terbuka Contoh permasalahan yang dapat diselesaikan dengan menggunakan strategi kalimat terbuka: Dua pertiga dari suatu bilangan adalah 24 dan setengah dari bilangan tersebut adalah 18. Berapakah bilangan tersebut?

Menyelesaikan Masalah yang Mirip atau Masalah yang Lebih Mudah Sebuah soal yang sangat sulit diselesaikan karena mengandung permasalahan yang cukup kompleks misalnya menyangkut bilangan yang sangat besar, sangat kecil, atau berkaitan dengan pola yang cukup kompleks. Hal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan analogi melalui penyelesaian masalah yang mirip atau masalah yang lebih mudah.

Mengubah Sudut Pandang Mengubah asumsi dalam menyelesaikan masalah jika pada penggunaan sudut pandang pertama dan selanjutnya selalu mengalami kegagalan.

1.5. Solusi Pemecahan Masalah

Strategi Pembelajaran Matematika | 5

Menurut Poyla (1957), solusi soal pemecahan masalah memuat empat langkah fase penyelesaian, yaitu: 1. memahami masalah Tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan, siswa tidak mungkin dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan benar. 2. merencanakan penyelesaian Penyususnan rencana penyelesaian ini sangat tergantung pada pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah. 3. 4. menyelesaikan masalah sesuai rencana yang dianggap paling tepat melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan. Tingkat kesulitan soal pemecahan-pemecahan masalah harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak. Berdasarkan hasil penelitian Driscoll (1982), pada anak usia sekolah dasar kemampuan pemecahan masalah erat sekali hubungannya dengan kemampuan pemecahan masalah, sedangkan pada anak yang lebih dewasa seperti siswa SLTA, kaitan antara kedua hal tersebut sangat kecil. Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, hal yang perlu ditingkatkan yaitu kemampuan menyangkut berbagai macam teknik dan strategi pemecahan masalah. Pengetahuan, keterampilan dan pemahaman merupakan elemenelemen penting dalam belajar matematika. Dan dalam pemecahan masalah, siswa dituntut memiliki kemampuan untuk mensintesis elemen-elemeen tersebut sehingga akhirnya dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan baik.

1.6. Pentingnya Pemeriksaan Kembali Hasil Hal-hal penting yang bisa dikembangkan dalam langkah terakhir dari strategi Poyla dalam pemecahan masalah adalah: mencari kemungkinan adanya generalisasi, melakukan pengecekan terhadap hasil yang diiperoleh, mencari cara lain untuk menyelesaikan masalah yang sama, mencari kemungkinan adanya penyelesaian lain, dan menelaah kembali proses penyelesaian masalah yang telah dibuat.

Strategi Pembelajaran Matematika | 6

1.7. Kelebihan Metode Pendekatan Pemecahan Masalah Sanjaya (2007: 220) mengemukakan beberapa keunggulan pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah diantaranya:-

Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran, bahwa pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari bukubuku saja. Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

-

-

-

-

-

-

Pemecahan

masalah

dapat

memberikan

kesempatan

pada siswa

untuk

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

1.8. Kelemahan Metode Pendekatan Pemecahan Masalah

a.

Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka mereka akan meras enggan untuk mencoba

Strategi Pembelajaran Matematika | 7

b.

Keberhasilan strategi pembelajaran melalui Pemecahan masalah membutuhkan cukup waktu dan persiapan

c.

Tanpa pemahaman mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari

1.9. Teori yang Mendukung Metode Pendekatan Pemecahan Masalah

Pendekatan pemecahan masalah matematika ini didukung oleh Teori Gagne. Menurut Gagne, dalam belajar matematika ada dua objek yang dapat diperoleh siswa, yaitu objek langsung dan objek tak langsung. Objek tak langsung antara lain kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersifat positif terhadap matematika dan tahu bagaimana semestinya belajar. Sedangkan objek langsung berupa fakta, keterampilan, konsep dan aturan. Menurut Gagne, belajar pemecahan masalah adalah tipe belajar yang paling tinggi karena lebih kompleks dari pembentukan aturan. Dalam pemecahan masalah ada lima langkah yang harus dilakukan, yaitu: 1. 2. Menyajikan masalah dalam bentuk yang jelas Menyatakan masalah dalam bentuk yang operasional

3. Menyusun hipotesis alternatif dan prosedur kerja yang diperkirakan baik

4.

Mengetes hipotesis dan melakukan kerja untuk memperoleh hasilnya

5. Mengecek kembali hasil yang sudah diperoleh

Strategi Pembelajaran Matematika | 8

BAB II METODE DEMONSTRASI 2.1 Beberapa Pengertian tentang Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dibandingkan dengan metode-metode mengajar lainnya. Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. Metode barang kali lebih sesuai untuk mengajarkan bahanbahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses, maupun halhal yang bersifat rutin. Dengan metode ini peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses, serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari hal-hal yang didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur yang benar dan dapat pula dimengerti materi yang diajarkan. Meskipun demikian murid-murid perlu juga mendapatkan waktu yang cukup lama untuk memperhatikan sesuatu yang didemonstrasikan itu. Dalam demonstrasi, terutama dalam rangka mengembangkan sikap-sikap, guru perlu merencanakan pendekatan secara lebih berhati-hati dan ia memerlukan kecakapan untuk mengarahkan motivasi dan berfikir siswa. Dalam hal ini ada dua macam demonstrasi, yaitu: (i) Demonstrasi formal (ii) Demonstrasi informal. Metode demonstrasi dalam belajar dan mengajar ialah metode yang digunakan oleh seorang guru atau orang luar yang sengaja didatangkan atau murid sekalipun untuk mempertunjukkan gerakan-gerakan suatu proses dengan prosedur yang benar disertai keterangan-keterangan kepada seluruh dunia. Dalam metode demonstrasi, murid mengamati dengan teliti dan seksama serta dengan penuh perhatian dan partisipasi. Metode demonstrasi atau peragaan sejenis dengan metode ceramah tetapi dilengkapi dengan presentasi gambar, atau praktik dengan peralatan yang relevan dengan materi ceramah. Tujuannya adalah untuk memperjelas uraian. Kegiatan

Strategi Pembelajaran Matematika | 9

belajar mengajar berpusat pada guru. Tetapi pada metode demonstrasi aktivitas siswa lebih banyak lagi dilibatkan. Demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru

menunjukkan, memperlihatkan sesuatu proses misalnya merebus air sampai mendidih 1000 C, sehingga semua siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar, mungkin merabaraba, dan merasakan proses yang ditunjukan oleh guru tersebut. Teknik ini hampir sejenis dengan eksperimen, tetapi siswa tidak melakukan percobaan hanya melihat saja apa yang dikerjakan atau didemonstrasikan oleh guru. Dengan demonstrasi, proses penerimaan siswa tersebut terhadap proses pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam; sehingga membentuk pengertian yang baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan pada apa yang diperlihatkan oleh guru selama pelajaran berlangsung. Ciri khas dari metode demonstrasi tampak pada adanya penonjolan mengenai suatu kemampuan, misalnya kemampuan guru membuktikan teorema, menurunkan rumus, atau memecahkan soal cerita serta kemampuan menggunakan media pembelajaran.

2.2 Tujuan Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Demonstrasi

Adapun penggunan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalkan penggunaan kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu menggunakan kertas misalnya dalam bidang matematika adalah cara membuat jaringjaring suatu bangun ruang seperti jaringjaring kubus, balok, tabung, kerucut, dll. Dengan demonstrasi siswa dapat mengamati bagianbagian dari sesuatu benda atau alat misalkan seperti bagian tubuh manusia atau bagian dari mesin jahit. Lalu siswa dapat menyaksikan kerjanya suatu alat atau mesin seperti penggunaan gunting dan jalannya mesin jahit. Bila siswa melakukan sendiri demonstrasi tersebut, maka ia dapat mengetahui tujuan cara menggunakan suatu alat itu seperti menggunakan suatu gunting untuk memotong suatu kertas sehingga dapat berbentuk seperti bangun datar. Dengan demikian siswa akan mengerti caracara penggunaan suatu alat atau perkakas, atau suatu mesin sehingga mereka dapat memilih dan memperbandingkan menggunakan cara yang

Strategi Pembelajaran Matematika | 10

paling terbaik, dan juga mereka akan mengetahui kebenaran dari sesuatu teori dalam praktek, misalkan cara membuat bangun ruang dengan baik dan cepat.2.3 Hal yang Diperhatikan dalam Penggunaan Teknik Demonstrasi

Bila anda mengunakan teknik demonstrasi agar bisa berjalan dengan waktu yang efektif, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar. b. Pertimbangkanlah baik baik apakagh pilihan teknik anda mampu menjamin tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan. c. Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatau demonstrasi yang berhasil, bila tidak anda harus mengambil kebijakan lain.d. Apakah anda telah meneliti alatalat adan bahan yang akan digunakan mengenai

jumlah, kondisi, dan tempatnya. Juga anda perlu mengenal baik baik, atau telah mencoba terlebih dahulu agar demonstrasi itu berhasil.e. Harus sudah menentukan garisgaris besar langkahlangkah yang akan dilakukan

dalam demonstrasi. f. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga dalam proses demonstrasi anda dapat memberikan keterangan bila perlu, dan bila ada Siswa yang bertanya. g. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberikan kesemparan pada siswa untuk mengamati dengan baik dan bertanya apabila ada yang tidak dimengerti oleh siswa tersebut. Anda perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang anda lakukan itu telah berhasil dan apabila belum berhasil perlu dilakukan demonstrasi ulang.

2.4 Kelebihan Metode Demonstrasi

tujuan

pengajaran

menggunakan

metode

demonstrasi

adalah

untu

memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara

Strategi Pembelajaran Matematika | 11

pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajaran kelas. Beberapa kebaikannya adalah:1. Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh

guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Disamping itu perhatian siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang lainnya. 2. Dapat membimbing peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama 3. Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dalam waktu yang pendek4. Dapat mengurangi, kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya

membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya 5. Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keteranganketerangan yang banyak 6. Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas pada waktu proses demonstrasi. Penggunan teknik demonstrasi sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar di kelas. Keuntungan yang di peroleh apabila kita menggunakan teknk demonstrasi adalah: dengan demonstrasi perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahankesalahan yang terjadi bila pelajaran tersebut diceramahkan dapat diatasi dengan melalui pengamatan dan contohcontoh yang kongkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama dalam jiwanya. Akibat selanjutnya dapat memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstrasi itu siswa dapat partisipasi aktif, dan memperoleh pengalaman langsung serta dapat mengembangkan kecakapannya. 2.5 Kelemahan Metode Demonstrasi 1. Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan, kadangkadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol

Strategi Pembelajaran Matematika | 12

2. 3. 4. 5.

Diperlukan alat-alat yang khusus Diperlukan pemusatan perhatian Memerlukan banyak waktu sedangkan hasilnya kadang-kadang minimum Kadang-kadang yang didemonstrasikan di dalam kelas berbeda jika proses itu didemonstrasikan di lingkungan nyata

6. 7.

Diperlukan ketelitian dan kesabaran. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan didalam kelas Disamping kelebihankelebihan tersebut ternyata teknik demonstrasi ada

kelemahannya juga yaitu: bila alatnya terlalu kecil atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa. Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses berlangsungnya dengan demonstrasi;juga dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa. Juga bila waktu tidak tersedia dengan cukup, maka demonstrasi akan berlangsung akan berlangsung terputus putus,atau tidak dijalankan tergesa gesa; sehingga hasilnya akan memuaskan bagi pihak guru maupun paraa siswa. Dalam demonstrasi apabila para siswa tidak diikutsertakan, maka proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa, sehingga kurang berhasil adanya demonstrasi itu.2.6 Cara Mengatasi Kelemahan Metode Demonstrasi

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan mengatasi kelemahan-kelemahan metode demonstrasi, yakni: 1. 2. Tentukan terlebih dahulu hasil yang ingin dicapai dalam jam pertemuan itu Guru mengarahkan demonstrasi itu sedemikian rupa sehinga murid-murid memperoleh pengertian dan gambaran yang benar, pembentukan sikap dan kecakapan praktis3.

Pilih dan kumpulkan alatalat yang akan digunakan Usahakan seluruh murid dapat mengikuti kegiatan demonstrasi itu sehingga mendapatkan pemahan dan pengertian yang sama

4.

5.

Berikan pengertian yang sejelas-jelasnya tentang landasan teori dari yang didemonstrasikan. Hindari pemakaian istilah yang tidak dipahami murid

Strategi Pembelajaran Matematika | 13

6.

Sebisa mungkin pelajaran yang didemonstrasikan adalah hal-hal yang bersifat praktis dan berguna bagi kehidupan sehari-hari

7.

Menetapkan garis-garis besar langkahh-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan. Dan sebaiknya demonstrasi itu dimulai, guru telah mengadakan uji coba (try out) supaya kelak dalam melakukannya tepat dan otomatis.

2.7

Teori yang Mendukung Metode Demonstrasi Teori Ausuble Teori ini dikenal dengan belajar bermakna dan pentingnya pengulangan sebelum pelajaran dimulai. Teori ini membedakan antara belajar menemukan dan menerima. Ausuble mengemukakan bahwa metode ekspository adalah metode mengajar yang paling baik dan bermakna. Hal ini ia kemukakan berdasarkan hasil penelitiannya. Belajar menerima maupun menemukan sama-sama dapat berupa belajar menghafal atau bermakna.

Strategi Pembelajaran Matematika | 14

BAB III METODE DRILL DAN LATIHAN

3.1. Beberapa Pengertian Metode Drill dan Latihan

Seorang siswa perlu memiliki ketangkasan atau keterampilan dalam sesuatu, misalnya dalam lari cepat, atletik, berenang, atau berkebun. Sebab itu di dalam proses mengajar belajar perlu diadakan latihan untuk mengetahui kemampuan atau menguasi keterampilan tersebut. Maka salah satu teknik penyajian pelajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut ialah teknik latihan atau drill. Dalam proses belajar mengajar, perlu di adakan latihan untuk menguasai keterampilan yang ada dalam diri siswa. Maka salah satu teknik penyajian pelajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah teknik latihan atau drill. Ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajardimana siswa melaksanakan kegiatan kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan,serta teratur melaksanakannnya membina siswa dalam meningkatkan penguasaan keterampilan itu, bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. Hal ini menunjang siswa berprestasi dalam bidang tertentu, misalnya juara lari, juara bersepak bola, juara bersepeda dan sebagainya. Teknik ini memang banayak digunakan dalam bidang olahraga. Pembelajaran latihan ini berasal dari Psikologi Daya. Peserta didik memiliki sejumlah daya: piker, ingat, khayal, dengar, lihat, kerja, dsb. Daya-daya ini perlu dilatih agar berkembang lebih kuat, lebih tajam. Metode latihan (drill) atau metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatn, kesempatan dan keterampilan. Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh uatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Latihan diperlukan agar siswa terampil menyelesaikan soal-soal yang pengertian dan prosedur penyelesaiannya sudah dipahami. Metode latihan diberikan secara tertulis di ruang kelas ataupun sebagai pekerjaan rumah

Strategi Pembelajaran Matematika | 15

3.2. Tujuan Penggunaan Metode Drill dan Latihan

Teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :a.

Memiliki keterampilan motoris/gerak: seperti menghafalkan katakata, menulis, mempergunakan alat/membantu membuat suatu benda.

b.

Mengembangkan

kecakapan

intelek,

seperti

mengalikan,

membagi,

menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak. Mengenal benda/bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu passti, ilmu kimia, tanda baca, dan sebagainya.c.

Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujan banjir: antara tanda huruf dan bunyi ng ny dan sebagainya; penggunaan lambang/simbol di dalam peta dll.

3.3. Hal yang Diperhatikan Guru dalam Penggunaan Metode Drill dan Latihan Dalam penggunaan teknik latihan agar bila berhasil guna dan berdaya guna perlu ditanamkan pengertian bagi instruktur maupun siswa ialah :a.

Tentang sifat sifat suatu latihan, bahwa setiap latihan harus berbeda dengan latihan yang sebelumnya. Hal itu disebabkan karena situasi dan pengaruh latihan yang selalu berbeda juga. Kemudian perlu diperhatikan juga adanya perubahan kondisi/situasi belajar yang menuntut daya anggap atau respone yang yang berbeda pula. Bila situasi latihan berubah, sehingga timbul tantangan yang dihadapi berlainan dengan situasi sebelumnya, maka memerlukan tanggapan atau sambutan yang berbeda pula. Perlu disadari terkadang ada keterampilan yang mudah maupun sukar untuk dikuasai.

b. Guru perlu memperhatikan dan memahami nilai dari latihan itu sendiri serta

kaitannya dengan keseluruhan pelajaran disekolah. Dalam persiapan sebelum memasuki latihan guru harus memberikan pengertian dan perumusan tujuan yang jelas bagi siswa, sehingga mereka mengerti dan memahami apa tujuan latihan dan bagaimana kaitannya dengan pelajaran- pelajaran lain yang diterimanya. Persiapan yang baik sebelum, latihan mendorong atau memotivasi agar siswa responsif yang

Strategi Pembelajaran Matematika | 16

fungsional. Berarti bermakna bagi penerima pengetahuan dan akan lama diingat oleh siswa tersebut sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari. 3.4. Langkah-Langkah dalam Pelaksanaan Metode Drill dan Latihan Untuk a. kesuksesan pelaksanaan latihan itu berhasil, instruktur perlu

memperhatiksn langkah langkah atau prosedur yang disusun demikian : Gunakan latihan inihanya untuk pelajarn atau tuindakan yang dilakukan secara otomatis, ialah yang dilakukan siswatanpa menggunakan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan dengan cepat seperti gerak refleks saja, seperti menghafal, menghitung, lari, dan sebagainya.b. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat

menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan. Latihan itu juga mampu menyadarkan siswa akan kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun di masa depan yang akan datang. Juga dengan latihan itu siswa merasa perlunya untuk melengkapi pelajaran yang diterimanya.c.

Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan terhadap diagnosa, karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan siswa dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna. Pada latihan berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan dialami oleh siswa, sehingga dapat memilihi/menentukan latihan mana yang perlu diperbaiki. Kemudian instruktur menunjukkan kepada siswa respone/tanggapan yang telah benar dan memperbaimki respon- respon yang salah. Kalu perlu guru mengadakan variasi latihan dengan mengubah situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul respone yang berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau keterampilannnya.

d.

Perlu mengutamakan ketepatan agar siswa melakukan latihan secara tepat, kemudian diperhatikan kecepatan agar siswa dapat melakukan kecepatan atau keterampilan menurut wakru yang telah ditentukan. Juga perlu diperhatikan pula apakah response siswa telah dilakukan dengan tepat dan cepat.

e.

Guru memperhitungkan masa/waktu latihan yang singkat singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan pada kesempatan yang lain. Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik, bila perlu dengan mengubah

Strategi Pembelajaran Matematika | 17

situasi dan kondisi sehingga menimbulkan optimisme pada siswa dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan keterampilan yang baik.f.

Guru dan siwa perlu memikirkan dan mengutamakan proses proses yang esensial yang pokok/inti, sehingga tidak perlu tenggelam pada hal yang rendah atau kurang perlu diperhatikan.

g. Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individual siswa, sehingga kemampuan

dan kebutuhan siswa masing masing tersalurkan untuk dikembangkan. Maka delam pelaksanaan latihan guru perlu mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan.3.5. Kelebihan Metode Drill dan Latihan

1.

Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dengan mempergunakan metode ini akan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan

2.

Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan tidak memerlukan benyak konsentrasi dalam pelaksanaannya

3.

Pembentukan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit menjadi otomatis.

3.6. Kelemahan Metode Drill dan Latihan 1.

Metode ini dapat menghambat bakat dan inisiatif murid, karena murid lebih banyak dibawa kepada konformitas dan diarahkan kepada uniformitas. Latihan sering terjadi cara cara atau gerak yang tidak bisa berubah, karena merupakan cara yang telah dibakukan. Mereka tidak boleh menggunakan cara lain atau cara menurut pikiran mereka sendiri.

2.

Kadang-kadang latihan yang dilaksanakn secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan

3.

Membentuk kebiasaan yang kaku. Kadang kadang perlu bakat anak itu dikembangkan dengan penuh inisiatif untuk didorong sejauh tidak menyimpang dari penguasaan keterampilan yang akan dicapai. Hal itu tidak bisa terjadi bila sifat atau cara latihan itu kaku dan tidak fleksibel.

Strategi Pembelajaran Matematika | 18

4.

Dapat menimbulkan verbalisme, karena murid-murid lebih banyak dilatih menghafal soal-soal dan menjawabnya secara otomatis

3.7. Cara Mengatasi Kelemahan-Kelemahan Metode Drill dan Latihan 1. 2.

Latihan hanya untuk bahan atau tinfdakan yang bersifat otomatis Latihan harus memiliki arti yhang luas,karenanya: a. Jelaskan terlebih dahulu tujuan latihan tersebut b. Agar murid dapat memahami manfaat latihan itu bagi kehidupan siswa c. Murid perlu mempunyai sikap bahwa latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar

3.

Masa latiihan relative harus singkat, tetap harus sering dilakukan pada waktuwaktu tertentu

4. Latihan harus menarik, gembira dan tidak membosankan. Intik itu perlu:

a. b. c. 5.

diibandingkan minat intrinsic tiap-tiap kemajuan yang dicapai murid harus jelas hasil latihan terbaik dengan sedikit menggunakan emosi

proses latihan dan kebutuhan-kebutuhan harus disesuaikan dengan proses perbedaan individual: a. tingkat kecakapan yang diterima pada satu titik harus sama

b. perlu diberikan perorangan dalam rangka menambah latihan kelompok.

Cara mengatasi kelemahan ini tentu harus disesuaikan dengan kondisi objektif dimana pembelajaran itu berlangsung dan jika dengan menggunakan beberapa langakan tertentu tampak sudah dapat mengatasi masalah, maka kegiatan belajar dilanjutkan sesuai scenario yang telah disiapkan.

3.8. Teori yang Mendukung Metode Drill dan Latihan

Strategi Pembelajaran Matematika | 19

1.

Teori Thorndike Edward L. Thorndike (1874-1949) mengemukakan beberapa hukum belajar yang

dikenal dengan sebutan Law Of Effect. Menurut hukum ini belajar akan lebih berhasil biila respon siswa terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasaan. Teori belajar stimulus respon yang dikemukakan oleh Thorndike, disebut juga koneksionisme. Teori ini menyatakan bahwa pada hakikatnya belajar merupakan proses pembentukkan hubungan antara stimulus dan respon. Terdapat beberapa dalil atau hukum kesiapan (law of readiness), hukum latihan (law of excercise) dan hukum akibat (Law Of Effect). Hukum kesiapan menerangkan bagaimana kesiapan seorang anak dalam melakukan kegiatan. Seorang anak akan lebih berhasil belajarnya, jika ia sudah siap melakukan Kegiatan Belajar. Hukum latihan menyatakan bahwa jka hubungan stimulus respon sering terjadi, akibatnya hubungan akan semakin kuat, sedangkan makin jarang hubungan stimulus respon digunakan maka makin lemah hubungan yang terjadi. Jika proses pengulangan sering terjadi makin banyak kegiatan yang dilakukan maka hubungan yang terjadi akan bersifat otomatis. Pengulangan yang akan memberikan dampak positif adalah pengulangan yang frekuensinya teratur, bentuk pengulangannya yang tidak membosnankan, dan kegiatan disajikan dengan cara yang menarik. 2. Aliran Latihan Mental Aliran ini berkembang sampai awal abad 20 jyang mengemukakkan bahwa struktur otak manusia terdiri dari gumpalan otot-otot. Agar ia kuat maka ia harus dilatih dengan beban, maka makin banyak latihan dan beban yang makin berat maka otot-otot otak itu semakin kuat pula. Oleh karena itu jika siswa ingin pandai maka ia harus dilatih otaknya dengan cara banyak berlatih memahami dan mengerjakan soal-soal yang benar, semakin susah materi yang dipelajari semakin pandai pula anak itu. 3. Teori Brownell W. Brownell mengemukakan bahwa belajar matematika harus merupakan belajar bermakana dan belajar pengertian. Dia menegaskan bahwa belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses yang bermakna. Biala kita perhatikan, teori yang dikemukakan brownell ini sesuai dengan teori belajar mengajar Gestalt, yang muncul di pertengahan tahun 1930. Menurut teori belajar mengajar gestalt, latihan hafal atau yang dikenal

Strategi Pembelajaran Matematika | 20

dengan sebutan drilladalah sangat penting dalam kegiatan pengajaran. Cara ini ditetapkan setelah tertanamnya pengertian. Banyaknya latihan yang diterapkan pada anak dan latihan mengasah otak dengan soal-soal yang panjang dan sangat rumit merupakan pengaruh dari doktrin disiplin formal.

4.

Teori Gestalt Tokoh aliran iini adalah John Dewey. Ia mengemukakan bahwa pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan oleh guru harus memperhatikan hal-hal berikut ini: a. b.c.

Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian Pelaksanaan kegiatan belajar mengajarharus memperhatikan kesiapan intelektual siswa Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar.

Dalam teori ini guru bertindak sebagai pembimbing dan pendekatan yang digunakan dalam pendekatan proses melalui metode induktif. Pendekatan dan metode yang digunakan tersebut haruslah disesuaikan pula dengan kesiiapan intelektual siswa. Dalam suatu factor eksternal maupun internal bisa mempengaruhi pelaksanaan dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu sebelum, selama daan sesudah mengajar guru harus bisa menciptakan kondisi agar siswa siap untuk belajar dengan perasaan senang dan tidak terpaksa.

. .

Strategi Pembelajaran Matematika | 21

KESIMPULAN

Penggunan teknik demonstrasi sangat menunjang proses interaksi mengajar belajar di kelas. Keuntungan yang di peroleh apabila kita menggunakan teknk demonstrasi adalah: dengan demonstrasi perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahankesalahan yang terjadi bila pelajaran tersebut diceramahkan dapat diatasi dengan melalui pengamatan dan contohcontoh yang kongkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama dalam jiwanya. Akibat selanjutnya dapat memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Mengingat latihan ini kurang mengembangkan bakat atau inisistif siswa untuk berfikir, maka hendaknya latihan disiapkan untuk mengembangkan kemampuan motorik yang sebelumnya dilakukan diagnosis agar kegiatan itu bermanfaat bagi pengembangan motorik siswa. Pendekatan pemecahan masalah sangat baik untuk Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran karena dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. Sehingga siswa dapat merekontruksi pengetahuannya. Selain itu Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. Dan yang terpenting, pendekatan Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

Strategi Pembelajaran Matematika | 22