makalah sph.docx
Click here to load reader
-
Upload
amelia-sinaga -
Category
Documents
-
view
25 -
download
3
Transcript of makalah sph.docx
1
BAB II
PEMBAHASAN
Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh sekumpulan sel-sel yang
sering mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Tubuh manusia
yang sangat kompleks dibangun oleh berbagai jenis jaringan yang saling
berhubungan dan bekerja sama membentuk berbagai organ dan sistem tubuh.
2.1 Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan
membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh permukaan
tubuh. Jaringan epitel yang melapisi lapisan luar tubuh disebut epithelium,
jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium dan jaringan
epitel yang membatasi organ disebut endothelium.
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat erat.
Pada permukaan apical (bagian atas) beberapa jenis epitel terdapat mikrovili
(tonjolan dari permukaan sel yang bentuknya seperti jari) atau silia. Permukaan
basal (bagian bawah) jaringan epitel berikatan dengan jaringan ikat. Jaringan
epitel dan jaringan ikat yang berada dibawahnya dihubungkan oleh membran
dasar basalis dan lamina retikularis.
Jaringan epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi
jaringan di bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar jaringan atau
rongga yang dipisahkannya. Selain itu, jaringan epitel pada saluran pencernaan
mengeluarkan berbagai macam enzim.
Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang terletak di
tengah.
Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat yang
terletak di dasar sel.
Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar yangterletak di
tengah.
2
Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa jenis,
yaitu sebagai berikut :
1. Epitel Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih.
Sel-sel pada jaringan epitel pipih selapis tersusun sangat rapat.
Lokasi : Epitel pipih selapis terdapat pada jaringan epitelium pembuluh limfe
(getah bening), pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus
jantung, paru-paru, ginjal, dan selaput perut.
Fungsi : Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan
sekresi.
2. Epitel Pipih Berlapis
Jaringan epitel pipih berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang
berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak tersusun
sangat rapat.
Lokasi : Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan
epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan
vagina.
Fungsi : Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung.
3
3. Epitel Silindris Selapis
Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk
silindris.
Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium kelenjar pencernaan, jonjot usus,
kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum).
Fungsi : Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus
dan sekresi.
4. Epitel Silindris Berlapis
Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel
berbentuk silindria.
Lokasi : Jaringan ini terdapat pada jaringan epitelium laring, faring, trakea,
dan kelenjar ludah.
Fungsi : Jaringan epitel silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan
sebagai pelindung.
4
5. Epitel Kubus Selapis
Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus.
Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium permukaan ovarium, lensa mata,
nefron ginjal, dan kelenjar tiroid.
Fungsi : Jaringan epitel kubus selapis berfungsi dalam sekresi dan sebagai
pelindung.
6. Epitel Kubus Berlapis
Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel
yang berbentuk kubus.
Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium folikel ovarium, permukaan
ovarium, testis, saluran kelenjar minyak, dan kelenjar keringat pada
kulit.
Fungsi : Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan
absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.
5
7. Epitel Transisional
Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat
dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel
transisional dapat berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung.
Lokasi : Jaringan epitel transisi terdapat pada epitelium ureter, uretra, saluran
pernapasan, dan kantung kemih.
2.2 Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat didalam
tubuh. Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm
(lapisan tengah embrio).
Bentuk sel-sel yang menyusun jaringan ikat memiliki berbagai fungsi,
yaitu menyokong dan memperkuat jaringan lain, melindungi organ-organ tubuh,
menyimpan energi, membentuk struktur tubuh (tulang), dan menyusun sistem
sirkulasi.
Berdasarkan komposisi strukturalnya, jaringan ikat dibangun oleh tiga
macam komponen, yaitu komponen sel, komponen serabut, dan komponen zat
dasar yang amorf. Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel penyusun jaringan
ikat. Matriks adalah bahan dasar tempat sesuatu melekat. Matriks terdiri dari
serat-serat dan bahan dasar. Serat-serat pengikat pada matriks mengisi rongga
antar sel-sel sehingga akan membentuk jaringan. Jaringan tersebut berfungsi
menopang jaringan ikat.
6
Matriks terdiri dari beberapa jenis serat yaitu :
Serat Kolagen
Serat kolagen memiliki sifat kuat, kelenturan yang rendah, tetapi daya
renggang yang tinggi, serat kolagen tersusun dari protein kalogen. Protein ini
banyak terdapat didalam tubuh yaitu sekitar 25% dari total protein. Serat ini
terdapat pada tendon tulang dan kulit.
Serat Elastin
Serat elastin memiliki sifat kelenturan yang tinggi, tersusun dari
mokopolisakarida dan protein yang disebut elastin. Elastin dikelilingi oleh
gliko protein yang disebut hibrilin dan terdapat pada pembuluh darah,
legamen dan selaput tulang rawan.
Serat retikuler
Serat retikuler memiliki sifat kelenturan yang rendah, ukuranya lebih tipis
dari serat kolagen dan terdiri dari kolagen yang dilapisi oleh gliko protein.
Serat ini berfungsi untuk mengikat suatu jaringan ikat dengan jaringan ikat
lainya. Serat retikuler terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe.
Komponen Sel
Jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis sel. Sel-sel ini terdapat pada
matriks dan bertanggung jawab terhadap serat-serat maupun bahan dasar.
Beberapa contoh sel jaringan ikat adalah sebagai berikut :
Fibroblas
Fibroblas adalah sel jaringan ikat yang berbentuk serat dan berfungsi
untuk mensekresikan protein. Pada jaringan ikat, sel-sel mesenkim
berdiferensiasi menjadi fibrolas yang membentuk matriks.
Sel lemak
Sel lemak adalah sel yang khusus untuk menyimpan lemak. Suatu jaringan
ikat disebut jaringan lemak, jika terdapat sel lemak yang melimpah. Sel
lemak mudah dibedakan jika sudah menimbun karena sebelumnya sel
lemak menyerupai fibroblas.
7
Sel plasma
Sel plasma dapat ditemukan dalam jumlah melimpah di bawah membran
epitel yang basah, misalnya pada saluran pencernaan dan pernapasan. Sel-
sel ini memproduksi antibodi yang khas untuk antigen (protein asing).
Makrofag
Makrofag adalah sel jaringan ikat yang bentuknya berubah-ubah. Sel-sel
makrofag terspesialisasi untuk fagositosis sehingga sel-sel ini giat
memakan zat-zat buangan, sel-sel mati dan bakteri. Makrofag terdapat
didekat pembuluh darah.
Sel tiang
Sel tiang berfungsi menghasilkan heparin dan histamine. Heparin adalah
suatu antikoagulan dari polisakarida. Sedangkan histamine adalah suatu
zat yang dibebaskan oleh degranulasi sel tiang sebagai reaksi terhadap
antigen yang sesuai. Heparin berfungsi dalam pembekuan darah.
Jaringan ikat disebut juga jaringan penyokong. Jaringan ikat terdiri dari berbagai
jenis, diantaranya sebagai berikut:
1. Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar memiliki ciri sebagian besar terdiri dari matriks yang
mengandung serat-serat kolagen, retikuler, dan elastin. Jaringan ini terdiri dari
beberapa sel, seperti makrofag, sel plasma, sel tiang, dan sel lemak. Jaringan ikat
longgar berfungsi membungkus (menyokong) organ-organ tubuh dan
menghubungkan bagian-bagian jaringan lain. Jaringan ini terdapat di mesentrium
(selaput perut tempat menautkan organ-organ dalam rongga perut), di bawah
epitel mukosa saluran pencernaan, pembungkus pembuluh darah, akson saraf, dan
lapisan subkutan kulit.
2. Jaringan Ikat Padat
Jaringan ikat padat memiliki ciri susunan serat yang padat dan jumlah selnya
berkurang. Jaringan ini didominasi oleh serat kolagen. Diantara serat kolagen
tersebut terdapat sel fibroblas. Sifat jaringan ikat padat adalah tidak elastis.
Jaringan ikat padat berfungsi menghubungkan antara organ tubuh yang satu
dengan organ tubuh yang lain. Jaringan ikat padat terdiri dari dua jenis, yaitu :
8
Pertama, jaringan ikat padat teratur yang terdapat pada ligament dan tendon.
Tendon adalah jaringan yang menghubungkan antara otot dengan tulang,
sedangkan ligamen adalah jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang.
Kedua, jaringan ikat padat tidak teratur yang terdapat pada pembungkus tulang
dan lapisan dermis pada kulit.
2.3 Jaringan Rawan
Bahan dasar jaringan tulang rawan mengandung suatu kompleks protein
karbohidrat yang dikenal sebagai kondromukoid. Sel tulang rawan disebut
kondrosit, berfungsi untuk mensintesis matriks. Tulang rawan pada anak-anak
berkembang dari sel-sel mesenkim. Sel-sel mesenkim ini membentuk serat-serat
dan matriks padat. Tiap-tiap sel mesenkim membentuk suatu lapisan matriks di
sekelilingnya, sehingga terbungkus dalam ruang-ruang kecil yang disebut lakuna.
Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan berasal dari selaput tulang
rawan (perikondrium). Jika tulang rawan terus tumbuh dan berkembang, jumlah
matriks antar-selnya akan meningkat, sehingga mendorong sel-sel menjauh
terpisah satu sama lain.
Berdasarkan kandungan senyawa matriksnya, jaringan tulang rawan dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan dan transparan. Pada matriks
tulang rawan hialin ditemukan konsentrasi serat yang memiliki daya elastisitas
tinggi. Tulang rawan hialin merupakan tulang rawan yang paling banyak terdapat
di dalam tubuh, tetapi paling lemah di antara tulang rawan yang lain. Pada
stadium embrio manusia, tulang rawan hialin merupakan rangka tubuh sementara.
Sedangkan, pada orang dewasa, jaringan ini ditemukan pada tulang dada, dan
saluran pernapasan.
Tulang rawan elastis
Pada matriks tulang rawan elastis ditemukan serat elastin berwarna kuning
dan adanya perikondrium. Serat elastin tersebut berfungsi memberikan daya lentur
dan menyokong jaringan. Tulang rawan elastis terdapat pada embrio, laring,
bagian telinga luar, epiglotis, dan daun telinga.
9
Tulang rawan fibroblas
Pada matriks, tulang rawan fibroblas ditemukan serat kolagen. Matriks
pada tulang rawan fibroblas berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini merupakan
jaringan tulang rawan yang paling kuat sehingga berfungsi sebagai pelindung dan
penyokong jaringan. Jaringan tulang rawan fibroblas terdapat pada hubungan
antar tulang vertebrae (tulang belakang) dan tendon.
2.4 Jaringan Tulang
Jaringan tulang disusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit. Osteosit
dibentuk dari osteoblas. Osteoblas adalah sel yang berasl dari fibroblas dan ikut
serta dalam pembentukan tulang. Unit dasar tulang disebut sistem Havers. Sistem
Havers tersusun dari lamella, lacuna, kanalikuli, dan saluran Havers.
Lamela
Lamela adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral
dan serat kolagen. Garam mineral berfungsi membuat tulang menjadi keras. Serat
kolagen berfungsi membuat tulang menjadi kuat.
Lakuna
Lakuna adalah suatu ruang kecil di antara lamella yang di dalamnya
mengandung osteosit.
Kanalikuli
Kanalikuli adalah saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan
mengeluarkan zat sisa.
Saluran Havers
Saluran Havers berisi pembuluh darah dan saraf. Di dalam saluran Havers
saluran Volkman, yaitu saluran yang menghubungkan dua saluran Havers. Tulang
merupakan organ yang sangat keras. Senyawa penyusunnya adalah kalsium
klorida (CaCl2), kalsium fosfat (Ca2PO4), magnesium klorida(MgCl2), barium
klorida (BaCl2), dan barium sulfat (BaSO4). Tulang berfungsi sebagai alat gerak,
penyokong tubuh, tempat melekatnya otot, dan melindungi organ-organ yang
lunak. Perbedaan sel-sel tulang dewasa dengan tulang rawan adalah tulang dewasa
sudah mengalami mineralisasi. Mineralisasi merupakan proses perubahan
penyusunan materi organik menjadi materi anorganik. Mineral yang sangat tinggi
10
konsentrasinya di dalam tulang adalah kalsium dan fosfat. Berdasarkan
strukturnya, tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tulang kompak dan tulang
spongiosa. Tulang kompak adalah tulang yang tidak memiliki rongga, sedangkan
tulang spongiosa (tulang spons) adalah tulang yang memiliki rongga.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jaringan dasar merupakan struktur yang di bentuk oleh sekumpulan sel-
sel yang mempunyai sifat- sifat morfologi dan fungsi yang sama.jaringan dasar
terdiri dari beberapa jaringan penyusun diantarannya jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan rawan.Tubuh manusia dibangun berbagai jenis jaringan yang slaing
berhubungan dan bekerja sama membentuk berbagai organ dan sistem tubuh.
Adanya variasi yang luas dalam hal fungsinya, sel epitel mempunyai
berbagai macam struktur yang sangat terkhususkan atau khas pada
permukaannya.Jaringan epitel sangat berperan dalam melindungi bagian luar
tubuh dan jaringan ini berperan dalam melapisi organ dan rongga dalam
tubuh.Jaringan epitel terdiri dari jaringan epithelium pipih, epithelium peralihan,
epithelium kubus, epithelium silindris, dll.
Jaringan ikat terdiri dari komponen sel, komponen serabut, dan komponen zat
dasar yang amoft. Jaringan pengikat sangat berperan dalam mempersatukan
jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ sebagai
substansi dasar. Yang termasuk jaringan penguat adalah jaringan pengikat dan
jaringan tulang. Jaringan pengikat terbagi menjadi jaringan ikat longgar, jaringan
ikat padat, jaringan adipose.
Pembentukan rawan diawali dengan multiplikasi masenkim menghasilkan
masa sel yang sangat rapat yang dinamakan kondroblas. Jaringan tulang berperan
sebagai penyusun utama tulang. Jaringan ini terbentuk dari tulang kortikal dan
tulang trabekular. Jaringan tulang terdiri dari, jaringan tulang rawan dan tulang
sejati.