MAKALAH SOSPED 1

27

Click here to load reader

Transcript of MAKALAH SOSPED 1

Page 1: MAKALAH SOSPED 1

I. PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Setiap masyarakat selama hidupnya mengalami perubahan, yanag dapat

berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Adapun perubaha

– perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan

yang cepat. Perubahan perubahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang sempat

meneliti susunan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkan

dengan sususnan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau.

Perubahan – perrubahan masyarakat dapat mengenai nilai – nilai social,

norma- orma social , pola – pola social , susunan lembaga social kemasyarakatan ,

lapisan – lapisan masyarakat, kekuasaan dan wewenwng, interasi sosisl dan lain

sebagainya. Karena luasnya bidang di mana mungkin erjadi perubahahn perubahan

trsebut , bila seseorang hendak membuat penelitian , perlulah terlebih dahulu

ditentukan secara tegas,perubahan apa yang dimaksudnya. Dasarkan penelitian

nungkin tak akan jelas apabila hal tersebut tidak diketemukan terlebih dahulu.

Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat , banyak sosiologi

modern yang mencurahkan perhatiannya pada maslah – maslah perubahan sosisl dan

kebudayaan dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi lebih penting lagi dalam

hubungannya dengan pembangunan ekonomi yang diusahakan oleh masyarakat

Negara – Negara yang memperoleh kemerdekaan politiknya setelah perang dunia ke

II.

Para sosisologi pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat –

masyarakat statis dan dinamis. Masyarakat yang statis dimaksudkan masyarakat yang

sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat. Masyarakat yang dinamis

adalah masyarakat – maasyarakat yang mengalami berbagai perubahan social. Jadi

seiap masyarakat, pada itumasyarakat lainnya, dianggap sebagai masyarakat yang

dinamis. Perubahan – perubahan bukanlah semata – mata berarti suatu kemajuan

namun dapat pula berarti kemunduran dari bidang – bidang kehidupan tertentu.

Page 2: MAKALAH SOSPED 1

Perubahan – perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa ini

merupakan gejala yang normal. Pengaruh bias menjalar dengan cepat ke bagian –

bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Penemuan – penemuan baru

dibidang teknologi yang terjadi disuatu tempat dengan cepat dapat diketahaui oleh

masyrakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut.

Perubahan dalam masyarat memang telah ada sejak dahulu. Namun , dewasa

ini perubahan – perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepat sehingga

membinggungkan masyarakat yang menghadapi , yang seiring dengan secara

konstan. Ia memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi , walaupun diselingi

keadaan dimana masyarakat mengadakan reorganiasai unsure – unsure struktur

masyarakat yang terkena perubahan – perubahan.

Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga

kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya.

Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai himpunan

kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya

(Soekanto, 1990). Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-

unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan

dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan. Sorokin (1957),

berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan suatu kecenderungan yang

tertentu dan tetap dalam perubahan sosial tidak akan berhasil baik.

Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam

kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan,

teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi

organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas

dibandingkan perubahan sosial.

I.2 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah dan mempelajari tentang perubahn sosisl dan

kebudayan adalah agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui perubahan sosisl

yang ada disekitar kita, dan kita dapat menyelesaikan masalah perubahan social yang

ada disekitar kita.

Page 3: MAKALAH SOSPED 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan menurut William F. Ogburn

dalam Moore (2002) adalah berusaha memberikan suatu pengertian tentang

perubahan sosial. Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan

baik yang material maupun immaterial. Penekannya adalah pada pengaruh besar

unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial

diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi

masyarakat.

Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga

kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya.

Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai himpunan

kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya

(Soekanto, 1990). Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-

unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan

dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan. Sorokin (1957),

berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan suatu kecenderungan yang

tertentu dan tetap dalam perubahan sosial tidak akan berhasil baik.

Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan

dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu

pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak

mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan

kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam

prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk

dipisahkan (Soekanto, 1990).

Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial.

Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan.

Masyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan

hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkah

laku, yang timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan

Page 4: MAKALAH SOSPED 1

buah pikiran secara simbolik dan bukan warisan karena keturunan (Davis, 1960).

Apabila diambil definisi kebudayaan menurut Taylor dalam Soekanto (1990),

kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,

kesenian, moral, hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta kebiasaan manusia

sebagai warga masyarakat, maka perubahan kebudayaan dalah segala perubahan

yang mencakup unsur-unsur tersebut. Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa

perubahan sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu

keduanya bersangkut paut dengan suatu cara penerimaan cara-cara baru atau suatu

perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhannya.

Untuk mempelajari perubahan pada masyarakat, perlu diketahui sebab-sebab

yang melatari terjadinya perubahan itu. Apabila diteliti lebih mendalam sebab

terjadinya suatu perubahan masyarakat, mungkin karena adanya sesuatu yang

dianggap sudah tidak lagi memuaskan. Menurut Soekanto (1990), penyebab

perubahan sosial dalam suatu masyarakat dibedakan menjadi dua macam yaitu faktor

dari dalam dan luar. Faktor penyebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri

antara lain bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk, penemuan baru,

pertentangan dalam masyarakat, terjadinya pemberontakan atau revolusi. Sedangkan

faktor penyebab dari luar masyarakat adalah lingkungan fisik sekitar, peperangan,

pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Max Weber (1864-1920), pemikir sosial Jerman, mungkin adalah orang yang

di zamannya paling merasa tertantang oleh determinisme ekonomi Marx yang

memandang segala sesuatu dari sisi politik ekonomi. Berbeda dengan Marx, Weber

dalam karya-karyanya menyentuh secara luas ekonomi, sosiologi, politik, dan sejarah

teori sosial. Weber menggabungkan berbagai spektrum daerah penelitiannya tersebut

untuk membuktikan bahwa sebab-akibat dalam sejarah tak selamanya didasarkan

atas motif-motif ekonomi belaka. Weber berhasil menunjukkan bahwa ide-ide

religius dan etis justru memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses

pematangan kapitalisme di tengah masyarakat Eropa, sementara kapitalisme agak

sulit mematangkan diri di dunia bagian timur oleh karena perbedaan religi dan

filosofi hidup dengan yang di barat lebih dari pada sekadar faktor-faktor kegelisahan

ekonomi atas penguasaan modal sekelompok orang yang lebih kaya. Kegelisahan

Page 5: MAKALAH SOSPED 1

teoretis yang sama, bahwa marxisme klasik terlalu naif dengan mendasarkan segala

motif tindakan atas kelas-kelas ekonomi memiliki dampak besar yang melahirkan

teori kritis dan marxisme baru. Aliran ini dikenal sebagai Mazhab Frankfurt, sebuah

kumpulan teori sosial yang dikembangkan di Institute for Social Research, yang

didirikan di Frankfurt, Jerman pada tahun 1923. Mazhab ini terinspirasi dari

pandangan-pandangan Marx, namun tidak lagi menjelaskan dominasi atas dasar

perbedaan kelas ekonomi semata, melainkan atas otoritas penguasa yang

menghalangi kebebasan manusia. Jika fokus marxisme klasik adalah struktur

ekonomi politik, maka marxisme baru bersandar pada budaya dan ideologi.

Kritisismenya terasa pada kritik-kritik yang dilontarkan atas ideologi-ideologi yang

bersandar pada pendekatan psikolog klasik Austria, psikoanalisisme Sigmund Freud

(1856-1939); tentang kesadaran, cara berfikir, penjajahan budaya, dan keinginan

untuk membebaskan masyarakat dari kebohongan publik atas produk-produk budaya.

Sosiolog Mazhab Frankfurt Max Horkheimer (1895–1973) dan Theodor

Adorno (1903-1969) membuat landasan instrumental agenda-agenda teoretis mazhab

ini. Analisisnya berkenaan dengan pembedaan antara peradaban barat dan timur, dan

bagaimana peradaban barat telah menyimpang dengan konsep rasionalitas yang

bertujuan untuk menaklukkan dan mengatur alam semesta. Studi-studi yang mereka

lakukan berlandaskan pada hal ini, diikuti oleh sosiolog Jerman-Amerika, Herbert

Marcuse (1898-1979). Dalam perkembangannya, sosiolog Frankfurt termuda,

Juergen Habermas, mengubah agenda Mazhab Frankfurt menjadi upaya

emanisipatoris atas rasionalisme pencerahan.

Belakangan, pemikiran Mazhab Frankfurt ini telah mempengaruhi banyak

sekali teoretisi sosial yang memfokuskan kritik pada obyek budaya seperti hiburan,

musik, mode, dan sebagainya yang dinyatakan sebagai industri budaya. Dalam teori

kritis atau neo-marxisme ini, sudah tidak ada lagi determinisme ekonomi dan tak lagi

meyakini bahwa kaum miskin (proletar) akan menjadi agen perubahan sosial, namun

bergerak ke kelompok sosial lain, seperti kaum radikal di kampus-kampus, dan

sebagainya. Ini menjadi keyakinan mereka merupakan agen-agen untuk melakukan

transformasi sosial di kemudian hari.

Page 6: MAKALAH SOSPED 1

Hingga hari ini, neo-marxisme masih terus berkembang namun tidak banyak

menuai perkembangan teoretis. Tradisinya hidup di studi-studi budaya, namun masih

memiliki motif yang sama yaitu upaya pembukaan tabir dan motif-motif kapitalisme

di tengah-tengah masyarakat.

Selain kemunculan teoretisi neo-marxis, pergulatan antar kelas ekonomi

menjadi inspirasi pula bagi lahirnya teori konflik. Sosiolog Jerman, Ralf Dahrendorf,

menerangkan konflik kelas dalam masyarakat industrial pada tahun 1959. Teori ini

sangat berbeda dari teori Marx karena ia menganalisis konflik tanpa

memperhitungkan politik ekonomi yang ada (apakah kapitalisme atau sosialisme).

Jika Marx bersandar pada pemilik alat produksi, maka Dahrendorf bersandar pada

kontrol atas alat produksi. Dalam terminologi Dahrendorf, pada masa pos-

kapitalisme, kepemilikan akan alat produksi (baik sosialis atau kapitalis) tidak

menjamin adanya kontrol atas alat produksi. Jadi, di luar Marxisme, ia

mengembangkan beberapa terminologi dari Max Weber, antara lain bahwa sistem

sosial itu dikoordinasi secara imperatif melalui otoritas/kekuasaan.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa teori Dahrendorf melakukan

kombinasi antara fungsionalisme (tentang struktur dan fungsi masyarakat) dengan

teori (konflik) antar kelas sosial. Teori sosial Dahrendorf berfokus pada kelompok

kepentingan konflik yang berkenaan dengan kepemimpinan, ideologi, dan

komunikasi di samping tentu saja berusaha melakukan berbagai usaha untuk

menstrukturkan konflik itu sendiri, mulai dari proses terjadinya hingga intensitasnya

dan kaitannya dengan kekerasan. Jadi bedanya dengan fungsionalisme jelas, bahwa

ia tidak memandang masyarakat sebagai sebuah hal yang tetap/statis, namun

senantiasa berubah oleh terjadinya konflik dalam masyarakat. Dalam menelaah

konflik antara kelas bawah dan kelas atas misalnya, Dahrendorf menunjukkan bahwa

kepentingan kelas bawah menantang legitimasi struktur otoritas yang ada.

Kepentingan antara dua kelas yang berlawanan ditentukan oleh sifat struktur otoritas

dan bukan oleh orientasi individu pribadi yang terlibat di dalamnya. Individu tidak

harus sadar akan kelasnya untuk kemudian menantang kelas sosial lainnya.

Sebelumnya, Georg Simmel (1858–1918), sosiolog fungsionalis Jerman juga

telah mencoba mendekati teori konflik dengan menunjukkan bahwa konflik

Page 7: MAKALAH SOSPED 1

merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang mendasar; berkaitan dengan sikap

bekerja sama dalam masyarakat. Dalam hal ini Simmel mungkin salah seorang

sosiolog pertama yang berusaha keras untuk mengkonstruksi sistem formal dalam

sosiologi yang diabstraksikan dari sejarah dan detil pengalaman manusia.

Analisisnya tentang efek ekonomi uang dalam perilaku manusia merupakan salah

satu pekerjaannya yang penting.

Jika Simmel membedah teori sosial berdasarkan konfliknya, maka sosiolog

konflik Amerika Serikat, Lewis Coser (1913-2003), bertitik berat pada konsekuensi-

konsekuensi terjadinya konflik pada sebuah sistem sosial secara keseluruhan.

Teorinya menunjukkan kekeliruan jika memandang konflik sebagai hal yang melulu

merusak sistem sosial, karena konflik juga dapat memberikan keuntungan pada

masyarakat luas di mana konflik tersebut terjadi. Konflik justru dapat membuka

peluang integrasi antar kelompok.

Di Amerika Serikat, teori konflik muncul menjadi sebuah cabang teoretis

oleh karena ketidaksukaan pada sosiologi fungsionalisme yang berkembang saat itu.

C. Wright Mills, sosiolog Amerika 1960-an mengecam fungsionalisme melalui

kritiknya tentang elit kekuasaan di Amerika saat itu. Perdebatan Mills dan

fungsionalisme ini pada dasarnya menunjukkan bagaimana sosiologi telah berkarib

dengan ideologi. Tuduhan yang paling besar adalah uraiannya tentang karya Parsons

yang bermuatan ideologis dan menurutnya sebagian besar isinya kosong/hampa.

Secara metodologi, Mills lebih mirip dengan mazhab Frankfurt atas kritiknya pada

media massa, pemerintahan, dan militer. Salah satu contoh proposisinya yang

kontroversial adalah bahwa menurutnya di Amerika terjadi paradoks demokrasi:

bentuk pemerintahannya adalah demokrasi namun seluruh struktur organisasinya

cenderung diubah ke bentuk oligarkhi, hanya sedikit yang memiliki kekuasaan

politik.

Dalam sosiologi, teori konflik berdasar pada asumsi dasar bahwa masyarakat

atau organisasi berfungsi sedemikian di mana individu dan kelompoknya berjuang

untuk memaksimumkan keuntungan yang diperolehnya; secara tak langsung dan tak

mungkin dihindari adalah perubahan sosial yang besar seperti revolusi dan

perubahan tatanan politik. Teori konflik ini secara umum berusaha memberikan

Page 8: MAKALAH SOSPED 1

kritiknya pada fungsionalisme yang meyakini bahwa masyarakat dan organisasi

memainkan peran masing-masing sedemikian seperti halnya organ-organ dalam

tubuh makhluk hidup.

Page 9: MAKALAH SOSPED 1

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan Sosial

Perubahan social dan perubahan budaya, sebenarnya didalam kehidupan

sehari – hari acap kali tidak mudah untuk menentukan letak garis pemisah antara

perubahan perubahan sosisl dan kebudayan. Hal ini disebabkan tidak adanya

masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan, dan sebaliknya tidak mungkin ada

kebudayaan yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat. Hal ini mengakibatkan

bahwa garis pemisah di dalam kenyatan hidup antara perubahan social dan

kebudayaan lebih sukar lagi utuk ditegaskan. Biasanya antara keduan gejala itu dapat

ditemukan hubungan timbale balik sebagai sebab akibat.

Setiap masyarakat elama hidupnya pasti mengalami perubahan. Perubahan

bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya.,

dapat berupah perubahan – perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang

mencolok. Ada pula perubahahn – perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun

yang luas, serta ada pula perubahan – perubahan yang lambat sekali , tetapi juga

yang berjalan cepat.

Perubahan sosisl berkaitan dengan :

a. nilai – nilai social

b. pola – pola perilaku

c. organisasi

d. lembaga kemasyrakatan

e. lapisan masyarakat

f. kekuasaan dan wewenang.

Perubahan social adalah segala perubahan pada lembaga – lembaga

kemasyarakatan di dalam masyarakat, yang mengaruhi system socialnya, termasuk

dalam nilai – nilai ,sikap – sikap, pola – pola perilaku diantara kelompok – kelompok

dalam masyarakat.

Page 10: MAKALAH SOSPED 1

B. Pembatasan Pengertian

a. William F.Ogbum berushan memberikan suatu pengertian tertentu , walaupun

tidak memberikan definisi tentang perubahn – perubahan social. Dia mengemukakan

ruang lingkup perubahan – perubahan sosisl meliputi unsure – unsure kebudayaan

yang baik yang material terhadap unsure – unsure immaterial.

b. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosisl sebagai perubhan – perubahan yang

teradi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya , timbulnya pengorganisasian

buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan – perubahan dalam

hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan –

perubahan dalam organisasi politik dan ekonom.

c. Maclver, perubahan – perubahan social dikatakan sebagai perubahan dalam

hubungan sosisl atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan social.

d. Gillin dan Gillin, mengatakan perubahan social sebagai sustu variasi dari cara-

cara hidup yang diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan,

material, komposisi penduduk, ideology ataupun karena adanya difusi atau

penemuan – penemuan baru dalam masyarakat. Secara singkat Samuel Koenig

mengatakan bahwa perubahan sosisl menunjukan pada modifikasi – modifikasi yang

terjadi dalam pola kehidupan manusia yang terjadi karena sebab – sebab inten

maupun sebab – sebab ekstern.

e. Selo Soemarrdjan ,perubahan – perubahan pada lembaga – lembaga

kemasyarakatan didalam suatu masyrakat yang mempengaruhi system social,

termasuk didalam nya nilai – nilai ,sikap dan pola perilaku dianatara kelompok –

kelompok masyarakat. Tekenen pada definisi tersebut terletak pada lembaga –

lembaga kemasyarakatan sebagai himpunan pokok manusia ,kemudian

mempengaruhi segi – segi struktur masyarakat lainnya.

C. Hubungan antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan

Kingsley Davis, berpendapat bahwa perubahan social merupakan bagian dari

perubahan kebudayaan . perubahan dalam kebudayan mencangkup semua bagiannya,

yaitu kesenian , ilmu pengetahuan , teknologi, filsfat, bahkan perubahan – perubahan

Page 11: MAKALAH SOSPED 1

dalam bentuk serta aturan – aturan organisasi social . sebagai contoh dikemukannya

perubahan pada logat bahasa Aria setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi ,

perubahan tersebut tidak memengaruhi organisasi sosisl masyarakatnya. Petubahan –

perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan ketimbangan perubahan

social.

Contoh perubahan social :

Perubahan – perubahan dalam model pakaian dan kesenian dapat terjadi

tanpa mempengaruhi lembaga – lembaga kemasyarakatan atau system social. Namun

sukar pula dibayangkan terjadinya perubahan – perubahan social tanpa didahului

oleh sustu perubahan kebudayaan. Lembaga – lembaga kemasyarakatan seperti

kekeluargaan, perkawinan, hak milik, perguruan tinggi, atau negara tak akan

mengalami perubahan apapun bila tak didahului suatu perubahan fundamental

didalam kebudayaan.

Proses – proses perubahan social dapat diketahui dari ciri – ciri sebagai

beriku :

a. tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat

mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat.

b. perubahan yang terjadi pada lembaga – lembaga kemasyarakatan tertentu, akan

diikuti dengan perubahan – perubahan pada lembaga – lembaga social lainnya.

c. perubahan social yang cepat biasanya mengakibatnya disorganisai yang bersifat

sementara karena berada didalam proses penyesuaian diri.

d. perubahan – perubahan tidak di batasi ada bidang kebendaan dan bidang social

spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempuyai kaita timbale balik yang sangat

kuat.

D. Beberapa Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Contoh akibat adanya perubahan ;

Perubahan yang terjadi dilingkungan Yokjakarta sejak akhir ini kekuasan

Belanda sekaligus merupakan perubahan – perubahan yang dikendaki maupun tidak

dikehendaki. Perubahan yang dikehendaki menyangkut bidang politik dan

administrasi yaitu sustu perubahan dari system sentralisasi autokratis ke sustu

Page 12: MAKALAH SOSPED 1

densentralisasi demokrasi. Perubahan ini dipelopori oleh sultan Sri Sultan Hangku

Buwono.

Bentuk – bentuk perubahan yaitu ;

a. perubahan lambat dan cepat

b. perubahan kecil dan besar

c. perubahan yang tidak dikehendaki atau perubahan yang direncanakan , perubahan

yang tidak direncanakan atau perubahan yang tiadak dikehendaki.

E. Faktor – faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Kebudayaan.

Contoh perubahan yang disebabkan adanya konflik ;

Pada masyarakat batak dengan system kekeluargaan partilineal murni,

terdapat adat istiadat yang bahwa suami meninggal, keturunan berada dibawah

kekuasaan keluarga almarhum. Dengan terjadi proses individualisasi terutama orang

– orang batak yang pergi merantau kemudian terjadi penyimpanagn . anak –anak

tetap tinggal dengan ibunya , walaupun hubungan antara si ibu dengan keluarga

almarhum suaminya telah putus karena meninggalnya suaminya. Keadaan tersebut

membawa perubahan beasr pada peranan keluarga batih dan juga pada kedudukan

wanita, yang sebanding dengan keadaan laki – laki.

Factor – faktor yang menyebabkan perubahn sosisl dan kebudayaan adalah ;

1. sebab yang bersumber dari dalam masyrakat itu sendiri ;

a. bertambah dan berkurangnya penduduk

b. penemuan – penemuan baru

c. pertentangan – pertentangan dalam masyarakat

d. terjadinya pemberontakan atau revolusi didalam tibuh manusia itu sendiri

2. sebab – sebab yang berasal dari luar masyrakat yaitu ;

a. sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang berada di sekitar manusia.

b. peperangan denagn negara lain

c. pengaruh kebudayaan masyarakat lain

F. Faktor Faktor yang Mempengaruhi jalannya Proses Perubahan

Page 13: MAKALAH SOSPED 1

a. Faktor – faktor yang mendorong jalannya proses perubahan :

1. kontak dengan budaya lain

2.sistem pendidikan yang maju

3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan – keinginan yang maju

4.toleransi terhadap perbuatan – perbuatan yang menyimpang

5. system lapisan masyarakat yang terbuka

6. penduduk yang heterogen

7. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang – bidang kehiduapn tertentu

8. orientasi kemuka

9. nilai meningkatkan tarap hidup

b. faktor – faktor yang menghambat terjadinya perubahan ;

1. kurang nya hubungan masyarakat satu dengan yang lain

2. perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat

3. sikap masyarakat yang tradinasianal

4. adnya kepentingan – kepentinagn yany telah tertanam yan kuat

5. rasa takut akan terjdi kegoyaan pada intergasi kebudayaan

6.peransangkah terhadap hal – hal yang baru

7. hambatan ideoogis

8. kebiasaan

9. nilai pasrah

G. Proses- proses Perubahan social dan Kebudayaan serta Arah Perubahan

a. Keseraian dalam masyarakat, yaitu suatu keadaan dimana lembaga – lembaga

kemasyarakatan yang pokok berfungsi saling mengisi.

b. Saluran – saluran dalam perubahan masyarakat

saluran – saluran dalam proses perubahan merupakan lembaga – lembaga

kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan , ekonomi, pendidikan . agama ,

rekreasi dan lain – lain. Lembaga masyarakat merupakan titik tolak tergantung pada

curtural focus masyarakat pada suatu masa tertentu.

c. organisasi

Page 14: MAKALAH SOSPED 1

merupakan artikulasi dari bagian bagian yang merupakan bagian dari suatu kebulatn

yang sesuai dengan fungsinya masing – masing.

d. disorganisasi atau disintegrasi

disorganisasi adalah proses berpadunya norma – norma dan nilai – nilai dalam

masyarakat dikarenakan adanya perubahan – perubahan yang terjadi dalam lembaga

– lembaga kemasyarakatan.

e. reorganisasi atau reintegrasi

reorganisasi adalah proses pembentukan norma – norma dan nilai – nilai yang baru

agar sesuai dengan lembaga – lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan.

f. cultural lag

ketidakserasian dalam perubahan – perubahan unsure – unsure masyarakat atau

kebudayaan.

Gerak perubahan merupakan perubahan bergerak meninggalkan faktor yang

diubah, akan tetapi, setelah meninggalkan faktor itu, mungkin bergerak kepada suatu

bentuk baru atau mungkin pula bergera ke arah suatu bentuk yang sudah ada dalam

waktu lampau.

G. Moderisasi

Didalam proses moderisasi tercangkup suatu transformasi total dari

kehiduapn bersama yang tradinasianal atau pramodern dalam artian teknologis serta

organiasasi social kearah pola – pola ekonomis dan politis yang menjadi cirri negara

barat yang stabil.

Syarat – syarat modernisasi yaitu ;

a. cara berpikir yang ilmiah

b. system administrasi yang baik

c. adanya system pengumpuan data yang baik dan teratur

d. pencitaan iklim yang favorable dari masyarakat

e. tingkat organisasi yang tinggi

f. sentralisasi wewenang dalam pelaksaan social planning.

Page 15: MAKALAH SOSPED 1

IV. PENUTUP

I.I Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini yaitu :

a. Perubahan social adalah segala perubahan pada lembaga – lembaga

kemasyarakatan di dalam masyarakat, yang mengaruhi system socialnya, termasuk

dalam nilai – nilai ,sikap – sikap, pola – pola perilaku diantara kelompok – kelompok

dalam masyarakat.

b. organisai merupakan artikulasi dari bagian bagian yang merupakan bagian dari

suatu kebulatn yang sesuai dengan fungsinya masing – masing.

c. moderisasi tercangkup suatu transformasi total dari kehiduapn bersama yang

tradinasianal atau pramodern dalam artian teknologis serta organiasasi social kearah

pola – pola ekonomis dan politis yang menjadi cirri negara barat yang stabil.

d. cultural lag adalah ketidakserasian dalam perubahan – perubahan unsure – unsure

masyarakat atau kebudayaan.

e. Perubahan sosisl berkaitan dengan :

a. nilai – nilai social

b. pola – pola perilaku

c. organisasi

d. lembaga kemasyrakatan

e. lapisan masyarakat

f. kekuasaan dan wewenang.

I.2 Saran

Perubahan social itu sangat baik bagi keberlangsunagn hidup kita, namun

perubahan social tersebut harus bersifat positif dan dapat membuat kita menjadi

berpikir lebih maju, untuk mengembangkan pola pikir kita. Buat suatu prubahan

yang negative menjadi suatu prubahan yang positif dan bermanfaat bagi

keberlangsungan masyarakat, denag pendidiakn dan pengetahuan yang kita miliki.

Page 16: MAKALAH SOSPED 1

DAFTAR PUSTAKA

http;//kuliahnyok.co.cc/?p=66&cpage=1#comment-30

http;//madhannoerdiawan.blogsport.com/2011/02/masyarakat-setempat- community.html?zx=1ac3187a49fff1

htp;//www.doscot.com/docs/32145/kelompok-kelompok-sosial-pertemuan-10

Soekanto,soerjono.1982.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta ,Rajawali Pres

Page 17: MAKALAH SOSPED 1

MAKALAH SOSIOLOGI PEDESAAN

Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Kelompok 8 ;

1. Sinta

2. Haryanto Prdosi Saragih

3. Mahendra Gupta

4. Syukronul Ibad NST

PRODI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDERALAYA2011