Makalah Soskom

15
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Bahkan, secara ekterm manusia akan mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu dan individu. Individu dan kelompok. Kelompok dan kelompok . Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan Komunikasi Sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi sosial yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll). Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan, perang dingin, bertengkar dll). H 2013 1 Makalah Proses Interaksi Sosial Asosiatif dan Dsisosiati

description

Makalah Soskom

Transcript of Makalah Soskom

Page 1: Makalah Soskom

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia senantiasa melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik

dengan manusia yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhan dan

mempertahankan kehidupannya. Bahkan, secara ekterm manusia akan

mempunyai arti jika ada manusia yang lain tempat ia berinteraksi. Interaksi sosial

adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada

reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu dan individu. Individu dan kelompok.

Kelompok dan kelompok . Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial

dan Komunikasi Sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak

sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak

langsung. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat

bersifat asosiatif dan disasosiatif Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi,

akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi sosial yang baik-baik,

kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll). Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi

dan kompetensi (Intinya interaksi sosial yang tidak baik, penuh persaingan,

perang dingin, bertengkar dll).

Dalam Makalah ini kami berkesempatan untuk mengidentifikasi Proses

Interaksi Sosial Baik Asosiatif dan Disosiatif yang terjadi pada Lembaga

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

H 201

3 1Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati

Page 2: Makalah Soskom

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah :

1. Apa pengertian dari Proses Interaksi Sosial Asosiatif ?

2. Apa Pengertian Dari Proses Interaksi Sosial Disosiatif ?

3. Bagaimana Proses Interaksi Sosial Asosiatif yang terjadi di Kemmenppa ?

4. Bagaimana Proses Interaksi Sosial Disosiatif yang terjadi di Kemmenppa ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :

1. Mengetahui Pengertian Proses Interaksi Sosial Asosiatif.

2. Memahami Memahami Proses Interaksi Sosial Disosiatif.

3. Mengetahui Proses Interaksi Sosial Asosiatif yang terjadi di Kemmenppa.

4. Mengetahui Proses Interaksi Sosial Asosiatif yang terjadi di Kemmenppa.

H 201

3 2Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati

Page 3: Makalah Soskom

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Proses Interaksi Sosial Asosiatif dan Disosiatif

Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial secara asosiatif memiliki sifat positif, artinya mendukung

seseorang atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu. Proses asosiatif memiliki

bentuk-bentuk antara lain sebagai berikut :

1. Kerja Sama ( Cooperation )

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antarindividu ataupun

kelompok untuk mencapai kepentingan dan tujuan yang serupa, serta

menyadarinya bermanfaat untuk dirinya atau orang lain. Kerja sama

berorientasi antara individu terhadap kelompok (in group) dan individu

terhadap kelompok lainnya (out group). Menurut Charles H. Cooley, kerja

sama dapat berlangsung jika seseorang menyadari dirinya memiliki

kepentingan yang sama dengan orang lain. Selain dari itu, pada saat yang

sama memiliki pengetahuan dan pengendalian terhadap dirinya sendiri

dalam memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran dari kepentingan yang

sama dan juga pengorganisasian diri merupakan sesuatu yang penting dalam

kerja sama.

2. Akomodasi ( Accomodation )

Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri individu atau

kelompok manusia dengan semula saling bertentangan untuk upaya

mengatasi ketegangan. Akomodasi berarti adanya keseimbangan interaksi

sosial dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Akomodasi

H 201

3 3Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati

Page 4: Makalah Soskom

seringkali merupakan cara untuk menyelesaikan pertentangan, entah dengan

cara menghargai kepribadian yang berkonflik ataupun paksaan (tekanan).

Bentuk-Bentuk Akomodasi - Akomodasi sebagai proes mempunyai

beberap bentuk antara lain sebagai berikut...

Koersi adalah bentuk dari akomodasi yang berlangsung karena

paksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lemah

dengan didominasi suatu kelompok atas kelompok lain. Contohnya

sistem rezim (pemerintahan) totaliter.

Kompromi adalah bentuk dari akomodasi yng pihak-pihak terlibat

perselisihan saling meredakan tuntutan sehingga tercapai suatu

penyelesaian. Sikap dasar kompromi adalah semua pihak bersedia

merasakan dan memahami keadaan pihak lain. Contohnya: perjanjian

gencatan senajata antara kedua negara yang sedang terlibat perang.

Arbitrase adalah bentuk akomodasi yang terjadi apabila terdapat

pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi

sendiri. Maka dari itu diundanglah kelompok ketiga yang tidak berat

sebelah (netral) untuk mengusahakan penyelesaian. Pihak ketiga

tersebut berasal dari badan yang berwenang. Contohnya:

penyelesaian pertentangan antara pengusaha dan serikat buruh

diselesaikan melalui arbitrase (pihak ketiga yang netral).

Mediasi adalah pihak ketiga untuk penengah atau juru damai.

Keputusan berdamai tergantung pihak-pihak yang betikai. Contohnya:

mediasi pemerintah Republik Indonesia untuk mendamaikan faksi-

faksi yang bersilih di kamboja.

Konsiliasi ialah upaya mempertemukan keinginan pihak-pihak yang

berselisih untuk tercapainya suat persetujuan bersama. Konsiliasi

bersifat lebih lunak dan membuka kesempatan mengadakan asimilasi.

Contohnya, panitia tetap penyelesaian masalah ketenagakerjaan

H 201

3 4Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati

Page 5: Makalah Soskom

mengundang perusaan dan wakil karyawan untuk menyelesaikan

masalah.

Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan resmi

karena tanpa disadari dan direncanakan, adanya keinginan untuk

menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan.

Stalemate adalah bentuk dari akomodasi yang terjadik ketika

kelompok terlibat pertentangan dengan kekuatan seimbang. Dengan

kesadaran ke-2 belah pihak maka tidak ada yang maju ataupun

mundur sehingga pertentangan akan berhenti dengan sendirinya.

3. Asimilasi ( Asimilation )

Asimilasi adalah usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu

atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan

kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat,

prosedur asimilasi akan timbul bila ada kelompok-kelompok yang mempunyai

perbedaan kebudayaan. Kemudian, individu-individu dalam kelompok

tersebut berinteraksi secara langsung secara terus menerus dalam jangka

waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah

dan menyesuaikan diri.

Dalam asimilasi penyerapan terjadi proses identifikasi diri dengan

kepentingan-kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok atau

dua orang berbuat asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang

dan keduanya melebur menjadi satu kelompok baru.

4. Akulturasi ( Aculturation )

Akulturasi adalah proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur

kebudayaan asing menjadi bagian dari kultur suatu kelompok, tanpa

menghilangkan kepribadian kebudayaan asli. Akulturasi merupakan hasil dari

perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama. Unsur kebudayaan asing

sama-sama diterima oleh kelompok yang berinteraksi, selanjutnya diolah

H 201

3 5Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati

Page 6: Makalah Soskom

tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli sebagai penerima.

Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif disebut juga dengan oposisi, yang artinya

bertentangan dengan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

Interaksi sosial disosiatif dibedakan menjadi bebeama bentuk, antara lain sebagai

berikut.

1. Persaingan

Persaingan merupakan proses sosial ketika terdapat ke-2 pihak atau lebih

saling berlomba melakukan sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.

Persaingn terjadi jikalau beberapa pihak menginginkan sesuatu dengan jumlah

yang terbatas ataupun menjadi pusat perhatian umum.

2. Kontravensi

Kontravensi adalah sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya

perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan

tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak

diungkapkan secara terbuka. Penyebab kontravensi adalah perbedaan

pendirian antara kalangan tertentu dan pendirian kalangan lainnya dalam

masyarakat ataupun dapat juga pendirian menyeluruh masyarakat.

3. Konflik

Konflik adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk

memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa

terjadi dengan disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya

perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik

kepentingan individu maupun kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan

sosial yang cepat dengan menimbulkan disorganisasi sosial.

H 201

3 6Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati

Page 7: Makalah Soskom

H 201

3 7Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati

Page 8: Makalah Soskom

B. Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif dan Disosiatif yang terjadi di Kementrian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Sekilas Mengenai Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(dahulu Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak, disingkat Kemeneg PP & PA) adalah kementerian dalam Pemerintah

Indonesia yang membidangi urusan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak. Kementerian PP & PA dipimpin oleh seorang Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP & PA) yang

sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh Yohana Yembise.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai

tugas menyelenggarakan urusan di bidang pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam

menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud di atas, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak menyelenggarakan fungsi:

Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak;

Koodinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak;

Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan

Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

H 201

3 8Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati

Page 9: Makalah Soskom

Bentuk Interkasi Sosial Asosiatif

1. Kerja Sama

Kemenppa bekerja sama dengan Komisi VIII DPR dan Komisi

Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam menyelesaikan sebuah

kasus exploitasi, kekerasan kepada Perempuan dan Anak.

2. Akomodasi

Proses Akomodasi yang dilakukan kementrian ini adalah

dengan menggunakan keuangan Negara (APBN) untuk keperluan

dalam penunjang kegiatan dan program kerja yang ada.

Dan juga membutuhkan dukungan akomodasi dalam bidang

Legitimasi Hukum ke Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk

membawa sebuah kasus ke ranah hukum.

3. Asimilasi

Proses Asimilasi yang terjadi di Kementrian ini adalah saat

shalat Jumat bagi Pegawai Laki Laki di himbau untuk Shalat di Masjid

Istiqlal sesuai arahan dari PresideN Republik Indonesia, namun juga

beberapa Pegawai melaksanakan Shalat Jumat di Masjid yang tidak

berjauhan dengan kantor Kemmenppa.

4. Akulturasi

Proses Akulturasi yang terjadi dalam kementrian ini adalah dengan

ada nya peraturan pemerintah pusat mengenai seragam bagi

Pegawai Negeri yang untuk menggunakan seragama khusus hitam

putih di hari Senin, namun kemenppa tetap menggunakan seragam

safari warna cokelat di hari Senin sesuai dengan aturan sejak dahulu,

namun sesuai dengan kesepakatan akhir nya menggunakan seragam

Batik Korpri yang di gunakan di hari Senin.

H 201

3 9Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati

Page 10: Makalah Soskom

Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

1. Persaingan

Persaingan yang dilakukan Kemmenppa dalam menyelesaikan

kebersihan dalam sebuah kasus untuk dapat lebih unggul kinerjanya dari

kementrian lain. Dan guna mendapatkan anggaran pendapatan belanja

Negara yang besar

2. Konflik

konflik dari Kemmenpa biasanya dalam kasus pembelaaan TKW

yang disiksa di luar negeri, Kemmenppa kerab konflik dengan tersangka

di luar negeri, terutama dengan Duta besar Malaysia atau Negara

lainnya.

3. Kontravensi

ketidak setujuan semua kalangan dalam kebijakan Pemerintah untuk

menjadikan seragam Hitam Putih sebagai seragam Resmi Korpri. Pro nya

dilakukan para pembuat kebijakan, kontra nya dilakukan oleh seluruh

PNS di Lingkungan Kemmenppa

H 201

3 10Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati

Page 11: Makalah Soskom

BAB III

A. Kesimpulan

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya. jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok.

Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi Imitasi, Sugesti, Identifikasi, Motivasi, Simpati dan Empati. Interaksi sosial mensyaratkan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Kemudian membuat terjadinya proses sosial. Proses sosial dapat bersifat asosiatif dan disasosiatif Asosiatif meliputi akomodasi, difusi, asimilasi, akulturasi, kooperasi (kerjasama) (Intinya interaksi sosial yang baik-baik, kerjasama, rukun, harmonis, serasa dll). Disasosiatif meliputi konflik, kontravensi dan kompetensi.

B. Penutup

Demikian lah Makalah ini kami buat dengan penuh tanggung jawab dan kami

selesaikan dengan tepat waktu dari beberapa sumber baik sumber buku maupun

sumber website yang telah kami lampirkan pada daftar pustaka, kami mohon

maaf apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan dari materi yang kami

sampaikan, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari teman teman

sekalian, guna kebaikan makalah ini dan kebaikan bagi kami para penulis. Kami

ucapkan terimakasih yang sebesar besar nya.

Penulis

H 201

3 11Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati

Page 12: Makalah Soskom

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/

Kementerian_Pemberdayaan_Perempuan_dan_Perlindungan_Anak_Indonesia

H 201

3 12Makalah Proses Interaksi SosialAsosiatif dan Dsisosiati