Makalah Ski

21
KEBUDAYAAN ISLAM Disusun Oleh: 1. Nikmah Nurvicalesti 2. Arvin Efriani 3. Sri Yanuarti Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya

description

agama

Transcript of Makalah Ski

Page 1: Makalah Ski

KEBUDAYAAN ISLAM

Disusun Oleh:

1. Nikmah Nurvicalesti2. Arvin Efriani3. Sri Yanuarti

Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sriwijaya

Tahun Ajaran 2012/2013

KATA PENGANTAR

Page 2: Makalah Ski

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memperkenankan

kami untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kebudayaan Islam”. Tujuan utama

dari menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama

Islam.

Kami menyadari bahwa tulisan ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan dari

orang lain. Jadi ucapan terima kasih tak lupa kami sampaikan kepada orangtua kami yang

selalu memberikan motivasi untuk belajar lebih banyak, serta Abdul Gafur, S.Ag.,M.Pd.I

sebagai guru pembimbing, terima kasih atas ide-ide Anda, saran, usulan, motivasi, dan

bimbingannya.

Kami berharap makalah ini akan bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Jadi, kami akan senang untuk

menerima segala kritik dan saran yang membangun guna membuat makalah ini menjadi lebih

baik.

Palembang, Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI

Page 3: Makalah Ski

KATA PENGANTAR.......................................................................... i     

DAFTAR ISI...................................................................................... ii

BAB  I: PENDAHULUAN                 

1.1. Latar Belakang........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................... 1    

1.3 Tujuan...................................................................................... 2    

1.4 Manfaat.................................................................................... 2    

BAB  II  : PEMBAHASAN

2.1 Konsep Kebudayaan dalam Islam........................................... 3

2.2 Sejarah Intelektual Islam………………………………………… 4

2.3 Nilai-Nilai Kebudayaan Islam……………................................. 6

2.4 Ciri-Ciri Kebudayaan Islam..................................................... 10

2.5 Masjid sebagai Pusat kebudayaan Islam……………………..

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................. 11

3.2 Saran....................................................................................... 11 

BAB IV : DAFTAR PUSTAKA …………………………………. 1

BAB I

Page 4: Makalah Ski

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya Islam adalah budaya yang lahir dari nilai-nilai ajaran Islam. Kebudyaan Islam

memiliki perkembangan yang sangat pesat sejak pertama kali di bawa oleh Nabi Muhammad

SAW sampai sekarang ini. Perkembangan kebudayan Islam tidak dapat dilepaskan dari

pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di kalangan muslim. Islam telah memberikan andil

besar bagi peradaban dunia sejak abad ketujuh masehi sampai saat ini.

Sebagaimana telah diketahui bahwa salah satu cirri ajaran Islam adalah berlaku

universal. Salah satu hal yang menunjukkan keuniversalan ajaran Islam dalam buudaya

adalah ketika nilai-nilai Islam dapat diterima di kawasan manapun dan di komunitas sosial

manapun. Sehingga dapat dilihat bahwa kelompok muslim memiliki kebudayaan yang

beraneka ragam, namun tetap memegang nilai-nilai spiritual. Kesatuan dalam prinsip dasar

dan keragaman dalam budaya ajaran Islam dapat dilihat dari arsitektur masjid. Jika dilihat

dalam kajian arsitektur masjid, akan banyak ditemui aneka ragam bentuk arsitektur.

Islam diketahui memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan agama yang

terdahulu. Di era globalisasi ini, banyak masyarakat dan khususnya bagi para pelajar yang

acuh tak acuh dengan sejarah Negara, apalagi sejarah peradaban Islam. Dewasa ini mereka

hanya memandang sejarah sebagi dongeng yang membosankan untuk didengar. Padahal

sejarah, apalagi sejarah kebudayaan Islam sangat penting bagi kita semua.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakangan di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut.

1. Bagaimana konsep kebudayaan dalam Islam?

2. Bagaimana sejarah intelektual Islam?

3. Bagaimana nilai-nilai kebudayaan dalam Islam?

4. Apa cirri kebudayaan dalam Islam?

5. Mengapa Masjid sebagai pusat kebudayaan Islam?

1.3 Tujuan

Page 5: Makalah Ski

1. Mengetahui konsep kebudayaan dalam Islam

2. Mengetahui sejarah intelektual Islam

3. Mengetahui nilai-nilai kebudayaan dalam Islam

4. Mengetahui ciri kebudayaan dalam Islam

5. Mengetahui masjid sebagai pusat kebudayaan Islam

1.4 Manfaat

1. Menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan Islam yang merupakan buah karya kaum

muslimin masa lalu.

2. Memahami berbagai hasil pemikiran dan hasil karya para ulama untuk diteladani dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Membangun kesadaran generasi muslim akan tanggung jawab terhadap kemajuan dunia

Islam.

4. Memberikan pelajran kepada generasi muslim dari setiap kejadian untuk mencontoh atau

meneladani perjuangan para tokoh di masa lalu guna perbaikan dari dalam diri sendiri,

masyarakat, lingkungan, serta negerinya dan demi Islam pada masa yang akan dating.

5. Memupuk semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih umat

terdahulu.

Page 6: Makalah Ski

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Kebudayaan dalam Islam

Menurut Sidi Gazalba (1977:12) suatu kebudayaan adalah suatu cara berfikir dan cara

merasa, yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dan kelompok manusia yang

membentuk masyarakat dalam suatu ruang dan suatu waktu.

Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa: “ budaya “ adalah pikiran, akal

budi, adat istiadat. Sedang “ kebudayaan” adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal

budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat.

Secara umum arti kebudayaan ialah suatu hasil daya pemikiran dan pemerahan tenaga

lahir manusia, ia adalah gabungan antara tenaga fikiran dengan tenaga lahir manusia ataupun

hasil daripada gabungan tenaga batin dan tenaga lahir manusia. Yang dimaksudkan gabungan

antara tenaga batin (daya pemikiran) dengan tenaga lahir ialah suatu pemikiran manusia yang

dilaksanakan dalam bentuk perbuatan. Maka hasil daripada gabungan inilah yang dikatakan

kebudayaan.

Sedangkan pengertian Islam berasal dari bahasa arab yaitu “Aslama-Yuslimu-

Islaman” yang artinya selamat. Menurut istilah, Islam adalah agama samawi yang diturunkan

Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi manusia agar

kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam.

ه�و� �ال� إ �ه� �ل إ ال� �ق�س�ط� �ال ب �م�ا ق�ائ � �م �ع�ل ال �و �ول و�أ �ة� �ك ئ �م�ال� و�ال ه�و� �ال� إ �ه� �ل إ ال� �ه� ن� أ �ه� الل ه�د� ش�

�ح�ك�يم� ال �ع�ز�يز� ال

Artinya :“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Ali Imran : 18.)

�م�ين� �عال �ل ل ح�م�ة� ر� � �ال إ �ناك� ل س� ر�� أ و�ما

Artinya :

Page 7: Makalah Ski

“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107)

Sehingga disimpulkan bahwa Kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa

lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada

sumber nilai-nilai Islam.

Dalam perkembangannya, kebudayaan Islam perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-

aturan yang mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani

sehingga akan merugikan dirinya sendiri.

Di sini Agama Islam berfungsi untuk membimbing manusia dalam mengembangkan

akal budinya sehingga menghasilkan kebudayaan yang beradab atau berperadapan Islam.

Sehubungan dengan hasil perkembangan kebudayaan yang dilandasi nilai-nilai ketuhanan,

maka fungsi agama di sini semakin jelas. Oleh karena itu, sejak awal manusia dilahirkan,

Allah Yang Maha Tau akan keterbatasan manusia menurunkan wahyu sebagai pembimbing

akal budi nurani manusia tersebut, agar tidak berkembang dan melahirkan kebudayaan

peradaban yang bertentangan dengan nilai-nilai universal kemanusian yang dianggap

menguntungkan sekelompok masyarakat tertentu tetapi merugikan sekelompok lainnya.

Wahyu Al-Qur’an sebagai wahyu terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada Rasullah

Muhammad SAW menjadi petunjuk-pembimbing dan menjaga nilai-nilai universalitas

kemanusian tersebut sekalipun memberikan toleransi perwujudan kebudayaan khusus.

2.2 Sejarah Intelektual Islam

Sejarah telah mencatat bahwa Islam lahir sekitar abad ketujuh masehi. Generasi para

sahabat sebagai generasi pertama muslim telah lahir ilmuan-ilmuan multi disiplin, seperti

dalam bidang bahasa dan sastratelah lahir banyak tokoh salah satunya Hassa bin Tsabit,

dalam bidang strategi perang lahir panglima-panglima yang tidak hanya memiliki keberanian

tetapi juga strategi jitu salah satu diantaranya Kholid bin Walid yang mampu mengalahkan

imperium Romawi sebagai Negara adi daya pada masa itu, begitu pula dalam bidang

ekonomi, politik, kedokteran, dan lain-lain.

Para ilmuan muslim juga telah melahirkan sistem berfikir atau metode berijtihad

dalam disiplin ilmu tertentu yang dikenal dengan madzhab. Diantara para ilmuan tersebut

adalah Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Hambali dalam disiplin ilmu

fikih.

Page 8: Makalah Ski

Dengan menggunakan teori yang dikembangkan oleh Harun Nasution dilihat dari segi

pengembangannya, sejarah intelektual islam dapat dikelompokkan kedalam 3 masa yaitu :

1. Masa klasik antara 630-1250 M,

2. Masa pertengahan yaitu pada tahun 1250-1800 M, dan

3. Masa modern yaitu sejak tahun 1800-sekarang.

Pada masa klasik lahir ulama mahzab seperti Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam

Syafi’i, Imam Maliki. Sejalan dengan itu lahir pula filsuf muslim seperti Al Kindi (801 M),

seorang filsuf pertama muslim. Diantara pemikirannya Ia berpendapat : kaum muslim

hendaknya menerima filsafat sebagai kebudayaan islam. Selain Al Kindi (801 M) pada masa

itu lahir  pula filsuf besar seperti Al Razi’ (865 M), Al Farrabi (870 M), Ia dikenal sebagai

pembangun agung sistem filsafat. Pada abad selanjutnya lahir juga filsuf besar seperti ibnu

miskanai (903 M) pemikirannya yang terkenal tentang pendidikan islam, Ibnu Sina (1307 M),

Ibnu Majah (1138 M), Ibnu Tufa’in (1147), Ibnu Rush (1126 M).

Pada masa pertengahan yaitu 1250-1800 M dalam catatan pemikiran islam masa itu

merupakan fase kemunduran karena filsafat mulai dijauhkan dari umat islam sehingga ada

kecendrungan akal dipertentangkan dengan wahyu, iman dengan ilmu, dunia dengan akhirat.

Pengaruhnya masih terasa sampai sekarang. Sebagian pemikiran islam kontemporer sering

melontar tuduhan kepada Al Ghazali yang menjauhkan filsafat dengan agama seperti

tulisannya fahafutul talasifah (kerancuan filsafat) tulisan Al Ghazali dijawab oleh Ibnu Rush

dengan tulisan (Kerancuan diatas kerancuan).

Pada masa modern seperti saat ini, Islam memberikan pendidikan tentang

membangun manusia modern yang Qur’aini. Seperti yang telah dikatakan oleh Yusuf bahwa

kehadiran Islam bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk seluruh umat manusia.

Sebagaimana Al-Qur’an telah member bimbingan, diantaranya : memiliki tanggung jawab

pribadi dan sikap jujur, menunda kesenangan sesaat demi kesenangan abadi, pemanfaatan

waktu dan etos kerja, keyakinan bahwa keadilan dapat diratakan, dan penghargaan yang

tinggi pada ilmu pengetahuan.

Demikianlah dunia Islam di masa jayanya yang dihiasi dengan berbagai unsur budaya

dan ilmu pengetahuan yang beraneka ragam dapat diibaratkan sebagai taman yang indah

penuh dengan berbagai macam tanaman dengan buah dan bunga yang beraneka ragam.

Page 9: Makalah Ski

2.3 Nilai-Nilai Kebudayaan Islam

Islam masuk ke Indonesia lengkap dengan budayanya. Karena Islam lahir dan

berkembang dari negeri Arab, maka Islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dari

budaya Arabnya. Pada awal-awal masuknya dakwah Islam ke Indonesia dirasakan sangat

sulit membedakan mana ajaran Islam dan mana budaya Arab. Masyarakat awam

menyamakan antara perilaku yang ditampilkan oleh orang arab dengan perilaku ajaran Islam.

Seolah-olah apa yang dilakukan oleh orang arab itu semua mencerminkan ajaran Islam,

bahkan hingga kini budaya arab masih melekat pada tradisi masyarakat Indonesia.

Bahasa al-Qur’an/arab sudah banyak masuk kedalam bahasa daerah bahkan kedalam bahasa

Indonesia yang baku. Semua itu tanpa disadari bahwa apa yang dilakukannya merupakan

bagian dari ajaran islam.

-ور� �ل�ى الن �م�ات� إ �خ�ر�ج� ق�و�م�ك� م�ن� الظ-ل �ن� أ �ا أ �ن �ات �ي �آ �ا م�وس�ى ب �ن ل س� ر�� �ق�د� أ و�ل

�ور; )ابراهيم: ك �ار; ش� �ل< ص�ب �ك �ات; ل �ي �ك� آل� �ن� ف�ي ذ�ل �ه� إ � الل �ام ي� �أ ه�م� ب <ر� (5و�ذ�ك

Artinya:“Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah". sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi Setiap orang penyabar dan banyak bersyukur” (Ibrahim:5).

Beberapa nilai-nilai kebudayaan dalam Islam antara lain adalah :

1. Berorientasi pada pengabdian dan kebenaran Ilahi

Inti tujuan penciptaan manusia berdasarkan firman Allah dalam surat adz-Dzariyat:56

adalah untuk ibadah dan mengabdi kepada Allah. Untuk menciptakan nilai pengabdian

itu, manusia harus bertitik tolak pada kebenaran yang ditunjukkan Allah dalam Surat Al-

Baqarah:147 yang artinya : Kebenaran itu hanyalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan

sekali-kali kamu termasuk orang yang ragu.

2. Berfikir kritis dan inovatif

Berfikir kritis adalah berfikir secara objektif dan analitis, sedangkan berfikir inovatif

adalah berfikir ke depan untuk menemukan pemikiran yang baru. Cara berfikir seperti

inilah yang menghantarkan kemajuna intelektual Islam pada zaman keemasannya dalam

berbagai disiplin ilmu.

Page 10: Makalah Ski

3. Bekerja keras

Dalam Al-Qur’an Surat Al-Qhasas 77 Allah memerintahkan manusia meraih

kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Begitu juga dalam Q.S Yunus: 87 Allah melarang

berputus asa akan rahmat yang telah Allah anugerahkan, karena p[utus asa itu adalah

sifat orang kafir.

4. Bersikap terbuka

Sikap terbuka berarti mau menerima masukan dan kebenaran yang akan dating dari

orang lain, siapapun dia, dan apapun posisinya. Kemajuan akan lebih mudah dicapai

dengan sikap terbuka, memanfaatkan pemikiran, kemajuan yang dicapai orang lain,

sepanjang tetap sejalan dengan nilai-nilai yang ditetapka Allah.

5. Jujur

Kejujuaran akan membimbing manusia dalam proses penenmuan kebenaran dan

mengemukakan kebenaran secara objektif. Kejujuran menghindarkan timbulnya

kesalahan-kesalahan yang merugikan.

6. Adil

Adil adalah menenpatkan sesuatu pada tempatnya. Adil menunjukkan sikap yang

proposional dalam mengambil keputusan dalam berbagai persoalan yang berkaitan

dengan banyak pihak yang berkepentingan.

7. Tanggung jawab

Tanggung jawab berate kesediaan menanggung segala resikoatas konsekuensi dari

setiap perbuatan yang dilakukan. Setiap perbuatan memiliki konsekuensi baik atau

buruk. Hal ini bergantung pada substansi perbuatannya.

8. Ikhlas

Ikhlas berarti murni, bersih, dari segala unsure yang mengotori dan mencemari nilai

niat seseoranguntuk berbuat sebagai wujud pengabdian ketaatan kepada Allah. Oleh

karena itu, ikhlas dalam niat selalu dikaitkan dengan pengabdian kepada Allah.

Page 11: Makalah Ski

2.4 Ciri-Ciri Kebudayaan Islam

Ciri-ciri kebudayaan islam antara lain :

1. Bernafaskan tauhid

Karena tauhidlah yang menjadi prinsip pokok ajaran islam

2. Hasil buah pikiran dan pengolahannya

Maksudnya untuk meningkatkan kesejahteraan dan membahagiakan umat sebab Nabi

Muhammad diutus sebagai rahmatan lilalamin.

Kedua ciri kebudayaan islam diatas merupakan formulasi dari dua kata dalam al-

qur’an yang senantiasa muncul secara berurutan amanuu dan amilushalihaat. Kebudayaan

islam mencerminkan adanya perpaduan antara moral yang merupakan pokok ajaran agama

islam dengan mendorong pemakaian akal. Aspek pertama ditunjukkan oleh al-Qur’an melalui

formulasi perlunya mengedepankan aspek moral dalam beraktifitas, seperti ayat : “ya

ayyuhalladziiina amanuu anfiquu mimma razagnaakum. Untuk yang terakhir dalam al-

Qur’an seperti afalad ya’qilunn, afalaa tatadabbaruun.

Struktur semacam ini merupakan perpaduan antara dua arus besar kebudayaan yang

pernah muncul sebelum kehadiran islam. Dua arus tersebut adalah Mesir dan Yunani

merupakan pusta geraakan moral dalam agama-agama samawi, sedangkan Yunani

merupakan pusat pengkajian logic filosofis.

2.5 Masjid sebagai Pusat Kebudayaan Islam

Masjid pada umumnya dipahami oleh masyarakat sebagai tempat ibadah khusus,

seperti shalat, padahal fungsi masjid lebih luas dari itu. Pada zaman Rasulullah, masjid

berfungsi sebagai pusat peradaban. Nabi mensucikan jiwa kaum muslimin, mengajar Al-

qur’an dan Al-hikmah, bermusyawarah berbagai permasalahan umat hingga masalah upaya-

upaya peningkatan kesejahteraan umat. Dan hal tersebut berjalan hingga 700 tahun. Sejak

Nabi mendirikan masjid yang pertama, fungsi masjid dijadikan simbol persatuan umat dan

masjid sebagai pusat peribadatan dan peradaban.

Dalam perkembangan berikutnya muncul kelompok-kelompok yang sadar untuk

mengembalikan fungsi masjid sebagaimana mestinya. Kini mulai tumbuh kesadaran umat

akan pentingnya peranan masjid untuk mencerdaskan mensejahterakan jamaahnya. Menurut

Page 12: Makalah Ski

ajaran Islam masjid memiliki dua fungsi utama, yaitu : sebagai pusat ibadah ritual, dan

berfungsi sebagai pusat ibadah sosial. Dari kedua fungsi gtersebut titik sentralnya bahwa

fungsi masjid sebagai pusat pembinaan umat Islam.

Tapi sangat disesalkan masjid kemudian mengalami penyempitan fungsi, apalagi

adanya intervensi pihak-pihak tertentu yang menjadikan masjid sebagai alat untuk

memperoleh dan mempertahankan kekuasaan. Oleh karena itu pada zaman sekarang ini kita

seharusnya mengembalikan fungsi masjid seperti pada zaman Rasulullah. Adapun beberapa

potensi dari masjid yang bisa dikembangkan adalah sebagai berikut :

1.   Pusat Pendidikan dan Perekonomian Umat

Proses menuju ke arah pemberdayaan umat dimulai dengan pendidikan dan

pemberian pelatihan-pelatihan. Masjid seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai tempat

berlangsungnya proses pemberdayaan tersebut, bahkan sebagai pusat pembelajaran umat,

baik dalam bentuk pengajian, pengkajian, seminar dan diskusi maupun pelatihan-pelatihan

keterampilan, dengan peserta minimal jamaah disekitarnya. Sehingga umat islam bisa

lebih maju dan bersatu seperti zaman Rasulullah Muhammad SAW. Contoh sukses masjid

sebagai pusat pendidikan dan perekonomian adalah masjid Al-Azhar di Mesir. Masjid ini

merupakan pendiri universitas Al-Azhar. Masjid ini mampu memberikan bea siswa bagi

para pelajar dan mahasiswa, bahkan pengentasan kemiskinan merupakan salah satu

program nyata masjid.

2. Pusat Penjaringan Potensi Umat

Masjid dengan jamaah yang selalu hadir hanya sekedar untuk menggugurkan

kewajibannya terhadap Tuhan bisa saja mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan orang

jumlahnya. Dari berbagai macam usia, beraneka profesi dan tingkat (strata) baik ekonomi

maupun intelektual, bahkan sebagai tempat berlangsungnya akulturasi budaya secara

santun. Dan apabila kita bisa menyatukan mereka semua maka umat islam pasti bisa lebih

maju dan berkembang daripada sekarang, karena permasalahan umat islam sekarang

adalah kurangnya persatuan umat.

3. Pusat Ke-Pustakaan

Perintah pertama Tuhan kepada Nabi Muhammad  adalah "Membaca", dan sudah

sepatutnya kaum muslim gemar membaca dalam pengertian konseptual maupun

kontekstual. Maka dengan sendirinya hampir menjadi suatu keharusan  bila masjid

memiliki perpustakaan sendiri yang berisikan buku-buku tentang agama islam maupun

ilmu pengetahuan.

Page 13: Makalah Ski

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa masa lampau yang berbentuk hasil

karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam. Dalam

perkembangannya, kebudayaan Islam perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan-aturan yang

mengikat agar tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani sehingga

akan merugikan dirinya sendiri.

Sejarah intelektual islam dapat dikelompokkan kedalam 3 masa yaitu : masa klasik

antara 630-1250 M, masa pertengahan yaitu pada tahun 1250-1800 M, dan masa modern

yaitu sejak tahun 1800-sekarang.

Nilai-nilai kebudayaan dalam Islam antara lain adalah : berorientasi pada pengabdian

dan kebenaran Ilahi, berfikir kritis dan inovatif, bekerja keras, bersikap terbuka, jujur, adil,

tanggung jawab, dan ikhlas.

Ciri-ciri kebudayaan islam antara lain : bernafaskan tauhid (karena tauhidlah yang

menjadi prinsip pokok ajaran islam) dan hasil buah pikiran dan pengolahannya (maksudnya

untuk meningkatkan kesejahteraan dan membahagiakan umat sebab Nabi Muhammad diutus

sebagai rahmatan lilalamin).

Masjid pada umumnya dipahami oleh masyarakat sebagai tempat ibadah khusus,

seperti shalat, padahal fungsi masjid lebih luas dari itu. Pada zaman Rasulullah, masjid

berfungsi sebagai pusat peradaban. Tapi sangat disesalkan masjid kemudian mengalami

penyempitan fungsi, apalagi adanya intervensi pihak-pihak tertentu yang menjadikan masjid

sebagai alat untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan.

3.2 Saran

Dengan pemahaman di atas, kita dapat memulai untuk meletakan Islam dalam kehidupan

keseharian kita. Kita pun dapat membangun kebudayaan Islam dengan landasan konsep yang

berasal dari Islam pula.

Wallahu ‘alam bishawab

Page 14: Makalah Ski

DAFTAR PUSTAKA

Aimi, dkk. 2012. Modul Kuliah Pendidikan Agama Islam PS120001.Palembang : Politeknik

Negeri Sriwijaya.

Hasjmy. 1993. Sejarah Kebudayan Islam di Indonesia.Jakarta: Bulan Bintang.

Imtihana,Aida, dkk. 2009. Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Agama

Islam. Palembang: Percetakan Universitas Sriwijaya.

Mutholib,Abd, dkk. 1997. Materi Pokok Sejarah Kebudayaan Islam 1. Jakarta : Direktorat

Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka.

Nurhasan, dkk. 2011. Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Agama Islam.

Palembang: Percetakan Universitas Sriwijaya.

http://pujanggawati.blogspot.com/2010/06/pengertian-sejarah-kebudayaan-islam.html

http://herusantoso17.blogspot.com/2012/10/konsep-kebudayaan-dalam-islam.html

http://p e ndidikan.blogspot.com/2010/10/islam-dan-kebudayaan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Islam

http://komed45.blogspot.com/2012/04/pengantar-sejarah-kebudayaan-islam.html