Makalah Sitem Hormon.

26
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah subhana wataala karena atas limpahan rahmat dan karunia-NYA sehingga kami dapat menyelesaika makalah yang bertemakan “ Sistem Hormon” tepat pada waktunya. Tak lupa ucapan terima kasih atas kerja sama dan partisipasi teman-teman kelompok dalam menyusun makalah ini Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan kritikkan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah di hari yang akan datang. Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini dapa bermanfaat bagi semua pembaca. Kendari, 13 Oktober 2015

Transcript of Makalah Sitem Hormon.

Page 1: Makalah Sitem Hormon.

KATA PENGANTAR

Puji  syukur kehadirat Allah subhana wataala karena atas limpahan rahmat dan karunia-

NYA sehingga kami dapat menyelesaika makalah yang bertemakan  “ Sistem Hormon” tepat

pada waktunya. Tak lupa ucapan terima kasih atas kerja sama dan partisipasi teman-teman

kelompok dalam menyusun makalah ini

            Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari

segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan kritikkan dan saran

guna perbaikan untuk pembuatan makalah di hari yang akan datang.

            Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan

sederhana ini dapa bermanfaat bagi semua pembaca.

Kendari, 13 Oktober 2015

                                                                                                           

Penyusun

                                                                                                    

Page 2: Makalah Sitem Hormon.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i          

DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii

BAB I      PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang ...........................................................................................................

1.2     Rumusan Masalah ......................................................................................................

1.3     Tujuan Penulisan ........................................................................................................

BAB II     PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Sistem hormon........................................................................................

2.2    Jenis-Jenis Kelenjar Hormon pada Manusia.............................................................

2.3    Akibat Gangguan pada Sistem Hormon....................................................................

BAB III    PENUTUP

3.1     Kesimpulan ............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

Page 3: Makalah Sitem Hormon.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

Hormon berasal dari bahasa Yunani: horman "yang menggerakkan" dan sistem yang

berarti satu kesatuan atau susunan. Jadi sistem hormon adalah susunan pembawa pesan kimiawi

antar sel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan. Makhluk

hidup selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan

volume yang bersifat irreversible (tidak dapat balik) karena adanya penambahan substansi

termasuk di dalamnya ada perubahan bentuk yang menyertai penambahan volume tersebut.

Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat

kualitatif yaitu makhluk hidup dikatakan dewasa apabila alat perkembangbiakannya telah

berfungsi. Seperti pada tumbuhan apabila telah berbunga maka tumbuhan itu sudah dikatakan

dewasa.Tumbuhan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan seperti memanjangnya

batang, akar dan sebagainya.Pemekaran bunga, pemasakan buah adalah salah satu perkembangan

yang dialami oleh tumbuhan.Pemekaran bunga dan pemasakan buah kalau kita teliti lebih lanjut

sangatlah bervariasi sesuai dengan lingkungan dan jenis pohon itu sendiri. Kalau kita amati, pada

saat musim-musim tertentu pertumbuhan bunga sangat pesat dan begitu juga dengan pematangan

buahnya. Yang mengatur semua pemekaran bunga, pemanjangan atau pertumbuhan tunas-tunas

baru pada tumbuhan tersebut adalah sistem hormon. Sistem hormon adalah salah satu materi dari

mata kuliah biologi dasar oleh karena itu penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahi

tentang pengantur atau pengendali tubuh makhluk hidup yaitu sistem hormon.

Page 4: Makalah Sitem Hormon.

1.2.     Rumusan Masalah

1)      Apa yang di maksud dengan sistem hormon?

2)     Apa saja  jenis-jeniskelenjar hormon pada manusia?

3)  Apa akibat gangguan pada sistem hormon?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari dari rumusan masalah adalah :

1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem hormon.

2)     Untuk mengetahui jenis-jenis kelenjar hormon pada manusia.

3)     Untuk mengetahui akibat gangguan pada sistem hormon.

Page 5: Makalah Sitem Hormon.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1     Sistem Hormon

Hormon berasal dari kata homaein yang berarti menggiatkan atau memacu. Hormon di

bentuk pada suatu kelenjar, akan tetapi menunaikan fungsinya di tempat lain. Umumnya, hormon

di hasilkan oleh kelenjar endokrin dan masuk pada system peredaran darah.Hormone merupakan

senyawa protein atau senyawa steroid.

Di dalam tubuh, hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan

perkembangan, reproduksi, keseimbangan interna reaksi terhadap stress, serta tingkah laku.

Dalam kegiatan tubuh, hormon hanya sedikit di perlukan, akan tetapi mempunyai pengaruh yang

sangat luas.

Hormon di keluarkan sebagai respons atas rangsangan saraf secara langsung kepada

kelenjar yang cocok. Contohnya, sekresi adrenalin dan medula adrenal terjadi karena stimulas

dari sistem saraf simpatetik atau karena adanya substansi tertentu dalam darah, misalnya:

1.      Hasil-hasil metabolism, contohnya lepasnya insulin dari pancreas distimulasi oleh tingginya

glukosa dalam darah.

2.      Hormon lain yang di sekresikan oleh lobus anterior kelenjar pituitari.

Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut : 

a. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat

kecil 

b. Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target 

c. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target 

d. Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus 

Page 6: Makalah Sitem Hormon.

e. Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi

beberapa sel target yang berlainan. 

Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel target. Ketika

hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan

sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan

bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular,

termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis

(kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan

metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau

fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat

mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada

hampir semua organisme multiselular.Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon

yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata.Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh

hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan.Molekul hormon dilepaskan

langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon

(ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau

difusi ke sel target.Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus

(bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui

kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan

kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus

anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus

posteriornya. Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-

selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap

Page 7: Makalah Sitem Hormon.

perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu

bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer

antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.Hormon adalah

zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon

mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Hormon

mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.Pengaruh

hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa

tahun.Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak

dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah.Hormon dari

kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ

tertentu.Meskipun semua hormone mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh,

namun hanya sel atau jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon

tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.

2.2     Jenis-jenis Kelenjar Hormon pada Manusia

1.      Kelenjar Hipofisis (pituitari)

Kelenjar hipofisis terdapat pada lekukan tulang selatursika di bagian tegah tulang

baji.Ukurannya kurang lebih sebesar kacang ercis. Kelenjar ini terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus

anterior (depan),intermediet (tengah), dan posterior (belakang). Lobus intermidiet terdapat

dalam kelenjar pituitari bayi, sedangkan pada orang dewasa hanya merupakan sisa saja.

Meskipun berukuran kecil, hipofesis memegang peranan penting dalam koordinasi kimia

tubuh sehingga sering di sebut master of glands.

Berikut ini akan di bahas tentang kelenjar hipofesis bagian anterior, posterior, da intermediet.

a.       Kelenjar Hipofesis Anterior

Page 8: Makalah Sitem Hormon.

Kelenjar hipofesis anterior merupakan penghasil hormon yang paling beranika ragam dan

mempengaruhi bermacam-macam organ.

Hormon di perlukan dalam jumlah tertentu. Jika produksi suatu hormon kurang  atau

berlebihan akan membawa akibat yang tidak di inginkan. Misalnya jika produksi hormon

somatotrof terlalu berlebihan (hipersekresi) akan menyebabkan pertumbuhan raksasa

(gigantisme). Apabila hipersekresi hormon somatotrof terjadi di usia dewasa, akan menyebabkan

pertumbuhan ujung-ujung tulang kea rah samping(akromegali). Sebaliknya, jika produksi

hormon somatotrof terlalu sedikit (hiposekresi) maka akan menyababkan terhambatnya

pertumbuhan atau kekerdilan (dwarfisme).

b.      Kelenjar hipofesis posterior dan intermediet

Hipofisis bagian tengah hanya menghasilkan melanocyte stimulating hormone

(MSH).MSH mempengaruhi warna kulit individu.

2.      Kelenjar Epifisis

Kelenjar epifisis terdapat di otak bagian atas.Hingga saat ini belum dapat di ketahui dengan

pasti hormon yang di hasilkan dan pengaruhnya.

3.      Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun

dan terdiri dari dua lobus. Hormon terpenting yang di sikresikan kelenjar tiroid adalah

tiroksin.Tiroksin terdiri dari asam amino yang mengandung yodium.

Hipertiroid (kelebihan produksi hormone tiroid) menyebabkan gejala hipermetabolisme atau

di sebut juga morbus basedowi dengan tanda-tanda yaitu gugup, nadi dan napas cepat serta tidak

teratur, mulut ternganga, dan mata lebar (eksoftalmus).Hipotiroid (kekurangan hormon tiroid)

sebelum dewasa menyebabkan kretinisme (kerdil), penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan

Page 9: Makalah Sitem Hormon.

fisik dan mental yang normal.Hipotiroid pada orang dewasa menyebabkan miksedema, dengan

gejala laju metabolism rendah, berat badan berlebihan, bentuk badan menjadi kasar, dan rambut

rontok.

4.      Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid)

Kelenjar ini mensekresikan hormon yang di namakan parathormon (PTH).Kelenjar anak

gondok terdiri dari empat struktur kecil yang menempel di permukaan belakang kelenjar

tiroid.Peranan hormon ini adalah untuk metabolism kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+).

Hipoparathormon (kekurangan parathormon) menyebabkan gejala kekejangan otot,

sedangkan hiperparathormon menyebabkan kelainana pada tulang, seperti rapuh, bentuk

abnormal, dan mudah patah.Selain itu, kelebihan Ca2+ yang apabila diekskresikan dalam air seni

bersama ion fosfat dapat menyebabkan batu ginjal.

5.      Kelenjar Timus

Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan

dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.

6.      Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal)

Kelenjar adrenal adalah dua struktur kecil yang terletak di atas tiap ginjal. Kelenjar ini kaya

akan persediaan darah. Baik secara anatomi atupun fungsional, kelenjar itu terdiri dari dua

bagian yang berbeda.Bagian luar di sebut korteks adrenal dan bagian dalam di sebut medulla

adrenal.Bagian medulla menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin).Adrenalin berpengaruh

terhadap penyempitan pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan darah dan denyut

jantung meningkat, mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah). Bersama

hormon insulin (secret dari kelenjar pancreas), adrenalin mengatur kadar gula dalam darah

sampai 0,1 persen.

Page 10: Makalah Sitem Hormon.

Bagian korteks (bagian luar) mensekresikan hormon kortin (kortison dan deoksikortison).

Kekurangan hormon ini menyebabkan penyakit Addison, yang gejalanya antara lain tekanan

darah rendah dannafsu makan hilang. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada penderita.

7.      Kelenjar Langerhans (Pancreas)

Pulau-pulau Langerhans adalah sekelompok sel yang tersebar di seluruh pankreas dan kaya

akan pembuluh darah. Kelenjar Langerhans menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin

berfungsi mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hati sehingga

mengurangi kadar gula dalam darah. Glucagon berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa.

Kekurangan hormon insulin dapat menagakibatkan diabetes mellitus (kencing manis) akibat

kenaikan kadar gula dalam darah.

8.      Kelenjar Kelamin

Testis meupakan kelenjar kelamin laki-laki yang mengandung sel leydig.Sel-sel leydig

menghasilkan hormone testoteron yang berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder pada laki-

laki.Misalnya suara menjadi besar, dada bertambah bidang, tumbuhnya rambut pada daerah-

daerah terentu (kumis, janggut, cambang). Di samping itu, testosterone juga mempengaruhi

proses spermatogenesis.

Ovarium adalah kelenjar kelamin wanita yang mensekresi hormon estrogen dan

progesterone.Kedua hormon ini berpengaruh terhadap pertumbuhan kelamin sekunder pada

wanita.Misalnya membesarnya payudara dan pinggul, serta di mulainya menstruasi.

9.      Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pada lambung menghasilkan hormon gastrin, yang berfungsi merangsang  sekresi

getah lambung. Kelenjar pada usus memproduksi hormon sekretin yang berfungsi merangsang

sekresi getah pancreas dan hormon kolesistokinin yang merangsang sekresi getah empedu.

Page 11: Makalah Sitem Hormon.

2.3 Gangguan pada Sistem Hormon

    Akibat gangguan pada sistem hormone,  manusia dapat mengalami gangguan yang

menyebabkan berbagai penyakit entah itu disebabkan karena kelebihan atau kekurangan hormon.

Penyakit-penyakit yang dipengaruhi sistem hormon adalah:

a.        Penyakit Addison Terjadi karena sekresi yang berkurang dariglukokortikoid. Hal ini dapat

terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun. Gejala

gejalanya berupa :

  Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari

cairan tubuh.

  Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah

menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan.

  Lesu mental dan fisik.

b.      Sindrom Cushing Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi

berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan oleh

pemerian obat-obatan kortikosteroid yang berlebihan. Gejalanya berupa :

  Otot – otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein.

  Osteoporosis.

  Luka yang sulit sembuh.

  Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan).

c.       Sindrom Adrenogenital Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang

biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya

kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang

menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut

Page 12: Makalah Sitem Hormon.

virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria,

perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang-kadang

kebotakan. Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda-tanda

kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala-gejala diatas tertutup oleh tanda-tanda

kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosteron. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan

dari estrogen dan progesterone timbul tanda-tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu

ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).

d.      Peokromositoma Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut  Basa metabolisme meningkat.

  Glukosa darah meningkat.

  Jantung berdebar.

  Tekanan darah meninggi.

  Berkurangnya fungsi saluran pencernaan.

  Keringat pada telapak tangan Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh

lemah. Pengobatanya melalu operasi. Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan

pembenjolan pada leher bagian depan. Penyebab struma antara lain peradangan, tumor ataupun

defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma terjadi karena kadar T4 dan T3 menurun,

kadar TASH meningkat, hal ini menrangsang sel – sela folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.

e.       Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kalainan hormon yang

mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Penyakit ini

timbul ketikda dala darah tidak terdapat cukup insulin dalam darah. Pada kedua hal tersebut, sel

– sel tubuh tidak mendapat cukup glukosa daridarah sehingga kekurangan energi dan akhirnya

terjadi pembakaran cadangan lemak dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap

Page 13: Makalah Sitem Hormon.

dapat meyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi sangat tinggi

dan akhirnya diekskresi bersama urin. Penderita DM dapat meninggal karena penyakit yang

dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal,

gangguan jantung dan gangguan saraf.

  DM terdapat dua macam tipe yaitu DM Tipe I (insuline dependent) yaitu diabetes yang timbul

akibat dari kerusakan sel – sel beta pancreas karena infeksi virus atau kerusakan gen. Gen adalah

materi genetic yang membawa sifat – sifat yang diturunkan. Diabetes tipe I biasanya timbul

sebelum penderita berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan suplemen insulin yang diberikan

dengan cara penyuntikan.

  DM tipe II timbul karena sel-sel tubuh tidak mampu bereaksi terhadap indulin walaupun sel-

sel beta pancreas memproduksi cukup insulin. Penyakit ini bersifat mneurun dan merupakan

akibat kerusakan gen yang mengkode reseptor insulin pada sel. Biasanya DM tipe II berasosiasi

dengan kegemukan dan baru timbul setelah penderita berusia 40 tauhn. Penyakit ini dapat

dikontrol dengan pengaturan konsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan

untuk mengurangi konsumsi lemak dan garam. Bagaimana cara mendeteksi diabetes, gejala awal

diabetes ialah penderita merasa lemas, tidak bertenaga, ingin makan yang manis, sering buang air

kecil, dan mudah sekali merasa haus. Kombinasi dari gejala-gejala di atas serta memiliki kerabat

yang juga menderita diabetes mengharuskan seseorang melakukan tes toleransi glukosa. Pada tes

toleransi glukosa diharuskan minum larutan gula kemudian kadar glukosanya diukur pada tiap

interval waktu. Diabetes bukan satu-satunya penyakit yang ditimbulkan oleh insulin. Bebrapa

orang memiliki sel-sel beta pancreas yang terlalu aktif sehingga mensekresi terlalu banyak

insulin ketika mengkonsumsi gula. Sebagia akibatnya kadar glukosa dalam darah turun dibawah

normal. Kondisi ini disebut hipoglisemia, biasanya terjadi 2-4 jam setelah makan, yang ditandai

Page 14: Makalah Sitem Hormon.

dengan rasa lapar, lemas, berkeringat, dan gelisah. Pada beberapa kasus, otak tidak mendapat

cukup glukosa sehingga penderita dapat menjadi pingsan, koma, bahkan meninggal.

Hipoglisemia tidak lazim ditemukan dan kebanyakan dapat dikontrol dengan meningkatkan

frekuensi makan yan glebih serind dan dalam jumlah kecil.

f.       Hipotiroidea Keadaan dimana terjadi kekurangan hormon tiroid. Bila terjadi pada masa bayi

dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan

tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental karena sel-sel otak kurang berkembang.

Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut buncit, leher pendek, dan lidah yang besar.

Kretinisme dapat diobati dengan pemberian hormon tiroid asalkan tidak terlambat. Bila terjadi

pada orang dewasa, hipotiroidea menimbulkan miksedema. Gejala-gejala berupa kulit tebal,

muka bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu tubuh rendah,

lamban secara fisik atau mental. Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi yodium pada

makanan. Hal ini dapat dihindarkan dengan mengkonsumsi garam beryodium.

g.       Hipertiroidea Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejala-

gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan besar, jantung

berdebar dan BMR maneingkatmelebihi 20 sampai 100. Hipertiroidea paling sering terdapat

pada penyakit Graves, suatu penyakit auto imun dimana terbentuk antibody (thyroid stimulating

antibody, TSA6) terhadap reseptor TSH pada sel –sel tiroid, mengaktifkan reseptor – reseptor.

Ini, maka kadar T4 dan T3 darah meninkat. Penyakit Graves juga disertai dengan goiter (struma,

pembengkakan kelenjar tiroid, dan penonjolan bola mata (eksoptalmus) yang disebabkan oleh

reaksi radang terhadap imun kompleks pada otot bola mata eksternal dan jaringan sekitar bola

mata.

BAB III

PENUTUP

Page 15: Makalah Sitem Hormon.

3.1 Kesimpulan

Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika

hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan

sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan

bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular,

[1] termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis

(kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan

metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau

fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat

mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada

hampir semua organisme multiselular.Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon

yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata.Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh

hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan.Molekul hormon dilepaskan

langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon

(ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau

difusi ke sel target.Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus

(bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui

kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan

kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus

anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus

posteriornya. Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-

selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap

perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu

Page 16: Makalah Sitem Hormon.

bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer

antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormone.

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: Makalah Sitem Hormon.

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14, 80.

.      Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai

Pustaka, Jakarta. Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.

  Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta     

Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. Lawrence, E. 1991.

     Hendersdon’s Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific & Technical.

Longman Group (FE) Ltd. England. Mega, Jakarta. 14.