Makalah Shovel Dozer

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi semakin maju setiap harinya, hal ini ikut terjadi pada bisnis pertambangan. Oleh karena itu untuk memperoleh hasil yang lebih, maka aktivitas tambang sudah dibantu dengan alat-alat berat yang semakin modern. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat sehingga proyek berjalan lancar. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan membengkak. Pada makalah ini akan membahas salah satu alat berat tambang yaitu “Shovel Dozer”. Shovel Dozer Makalah Peralatan Tambang Page 1

description

Shovel Dozer

Transcript of Makalah Shovel Dozer

Page 1: Makalah Shovel Dozer

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi semakin maju setiap harinya, hal ini ikut terjadi

pada bisnis pertambangan. Oleh karena itu untuk memperoleh hasil yang lebih,

maka aktivitas tambang sudah dibantu dengan alat-alat berat yang semakin

modern. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-

proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat

tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga

hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif

lebih singkat.

Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor

penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat

sehingga proyek berjalan lancar. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat

mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan

penyelesaian proyek dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan membengkak.

Pada makalah ini akan membahas salah satu alat berat tambang yaitu

“Shovel Dozer”. Shovel Dozer merupakan salah satu alat muat yang dapat

membantu dalam pemuatan material ke dalam dump truck. Pembahasan lebih

lanjuta dapat dilihat pada bab berikutnya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk memberikan informasi kepada mahasiwa mengenai shovel dozer

2. Sebagai referensi bagi mahasiswa dalam mata kuliah peralatan

pertambangan

Makalah Peralatan Tambang Page 1

Page 2: Makalah Shovel Dozer

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Shovel Dozer

Shovel Dozer adalah Sebuah alat berat yang biasa digunakan untuk

memuat material, tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atau

hopper pada belt conveyor). Shovel Dozer sering disebut Loader. Karena

pada prinsipnya, loader adalah alat pembantu untuk memuat dari stockfile

kealat pengangkut lain. Fungsi utama alat berat loader adalah sebagai alat

muat untuk memuat material ke dalam dumptruck.

Pada umumnya digunakan untuk memindahkan material sejauh kurang

lebih 100 meter yang disebut dengan metoda load and carry. Alat ini efisien

untuk dioperasikan pada medan kerja yang bervariasi, pada tanah kering

maupun tanah lembab dan tidak memerlukan landasan yang sangat rata.

Pabrik Dozer Shovel ini membuat beberapa model yang biasanya

dibedakan berdasarkan tipe kapasitas bucketnya dalam satuan m3 atau

Kapasitas Enginenya dalam satuan HP. Sedangkan bahan bakar yang

digunakan adalah diesel.

.

2.2 Kegunaan Shovel Dozer

Kegunaan Shovel Dozer untuk memindahkan material (pasir, tanah,

batu-batuan) ke dalam Dumptruck.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Shovel Dozer

Kelebihannya antara lain :

Daya cengkram kuat

Mampu beroperasi di daerah rata maupun tidak rata

Mampu mengambil sendiri tanah yang lunak

Ekonomis digunakan untuk pekerjaan pemuatan pada truck dengan jarak

dari “truck” tidak lebih dari 15 feet

Makalah Peralatan Tambang Page 2

Page 3: Makalah Shovel Dozer

Kekurangannya antara lain :

Hanya bisa beroperasi di daerah yang keras dan agak keras (lembab).

Kurang produktif didaerah yang lunak dan basah

Memerlukan daerah pemuatan (loading point) sedikit agak lebar sehingga

pemindahan daerah operasi kurang cepat (kurang mobile)

Shovel dozer tidak dapat melayani pemuatan pada Truk dengan

pemutaran lebih dari 90°

2.4 Kemampuan shovel dozer antara lain :

Membabat atau menebas

Merintis (pioneering) Untuk pembuatan jalan dilereng bukit

Gali angkut jarak pendek yaitu menggali lalu mendorong tanah galian itu

kesuatu tempat tertentu misalnya pada pembuatan jalan raya,

saluran/kanal agar alat muat lebih mudah bekerja.

Pusher Loading yaitu membantu “scraper” dalam mengisi muatannya

pada lapisan tanah kohesif.

Menyebarkan material (Spreading), artinya menyebarkan material tanah

ketempat-tempat tertentu dengan tebal yang dikehendaki.

Menimbun Kembali (Backfilling) yaitu pekerjaan penimbunan kembali

terhadap bekas lubang-lubang galian.

Trimming and Sloping yaitu pekerjaan pembuatan kemiringan tertentu

pada suatu tempat, seperti : tanggul, dam, kanal-kanal besar, tepi jalan

raya, dsb.

Itching yaitu menggali selokan atau kanal yang berbentuk V atau U

Makalah Peralatan Tambang Page 3

Page 4: Makalah Shovel Dozer

2.5 Jenis Kabin Dozer Shovel

ROPS (Roll Over Protective) merupakan rangka pelindung yang didesain

agar aman terhadap bahaya terguling.

FOPS (Failing Objective Protective Structure) merupakan rangka

pelindung yang didesain untuk melindungi bahaya kejatuhan berada dari luar.

2.6 Cara kerja Dozer Shovel

Dozer Shovel bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara

membawa muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Jika

ditinjau dari alat kendali bucket, untuk menggerakkan bucket dapat

dikendalikan dengan kabel dan dapat dikendalikan dengan hydroulic yang

dilengkapi dengan Arm. Gerakan bucket yang penting ialah menurunkan

bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan (memuat /menggusur),

mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan.

Apabila material harus dimuatkan ke alat angkut, misalnya truk, ada

beberapa cara pemuatan ialah :

V loading adalah cara pemuatan dengan lintasan seperti bentuk huruf V

L loading, truk di belakang loader, kemudian lintasan seperti membuat

garis tegak lurus

Cross loading, cara pemuatan dengan truk juga ikut aktif

Makalah Peralatan Tambang Page 4

Page 5: Makalah Shovel Dozer

Overhead loading, dengan Loader khusus, bucket dapat digerakkan

melintasi di atas kabin opeator.

Untuk bekerja dengan loader, perlu diperhatikan stabilitas alat pada

waktu membawa muatan, harus dijaga agar alat tidak terguling ke depan.

Untuk bekerja dengan loader dikenal adanya static tipping load, ialah berat

minimal beban pada pusat berat beban bucket yang menyebabkan

terangkatnya bagian belakang alat crawler loader atau terangkatnya bagian

belakang alat wheel loader.

Static tipping load dihitung berdasarkan keadaan berikut:

Loader bekerja pada permukaan tanah keras dan statis

Unit alat bekerja pada standar operasinya

Bucket dalam posisi miring ke belakang

Bucket dalam posisi memuat maksimal ke depan

Kapasitas angkat loader dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut

antara lain :

a. Berat mesin Berat mesin perlu diketahui agar berat material tidak

melampaui berat alat yang dapat menyebabkan terjadinya jungkir.

b. Lokasi titik berat alat Titik berat yang tidak tinggi menghidari terjadinya

jungkir.

c. Panjang radius antara pusat putaran alat dan attachment Daya angkat alat

akan semakin kecil dengan semakin besarnya panjang radius.

d. Tenaga alat Semakin besar tenaga alat semakin besar kemampuan angkat

alat.

.

Karena beberapa material menyebabkan alat tidak dapat mengangkut

material secara maksimal maka dibuat tabel untuk menentukan faktor pemuatan

bucket. Cara menghitung produktivitas adalah dengan menggunakan tabel-tabel

waktu yang tergantung pada beberapa faktor. Waktu muat tergantung pada jenis

material yang diangkut. Waktu berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu

Makalah Peralatan Tambang Page 5

Page 6: Makalah Shovel Dozer

bongkar ditentukan berdasarkan tempat atau ke mana material ditempatkan. Selain

itu diperlukan koreksi terhadap waktu siklus.

Faktor pemuatan bucket

Waktu muat

Kapasitas bucket

Makalah Peralatan Tambang Page 6

Page 7: Makalah Shovel Dozer

2.7 Perhitungan Produksi

Untuk menghitung produksi loader, faktor yang mempengaruhi adalah

ukuran bucket, cycle time dan kondisi kerja. Sepertinya halnya pada alat lain,

cycle time untuk loader terdiri atas fixed time (waktu tetap) dan variabel time

(waktu tidak tetap).

Waktu tetap yang diperlukan untuk gerakan-gerakan adalah :

1) Raise time adalah waktu dalam detik yang diperlukan untuk

menurunkan bucket dari posisi dasar ke atas permukaan tanah.

2) Lower time adalah waktu dalam detik yang diperlukan untuk

menurunkan bucket kosong dari posisi tertinggi ke posisi dasar.

3) Dump time adalah waktu dalam detik yang diperlukan untuk

menggerakkan bucket dari posisi muat maksimal untuk membuang

muatan (dump).

Produksi per-siklus

KP = kapasitas produksi (m3/jam)

KB = Kapasitas bucket (produksi per trip) dan lihat spek. Alat

FK =

Efisiensi waktu

Efisiensi kerja

Ketrampilan operator

Bucket factor

Ct = (cycle time) waktu siklus

Jadi :

Makalah Peralatan Tambang Page 7

Page 8: Makalah Shovel Dozer

Keterangan :

Ct = Cycle time (waktu siklus)

= (waktu maju x 2) + (waktu mundur x 2) + Z

= (J/R + J/R) x 2 + Z

J = Jarak angkut (m)

F = Kecepatan maju (m/menit)

R = Kecepatan mundur (m/menit)

Z = Waktu tetap pindah gigi transmisi (menit)

Contoh Hitungan:

1. Hitung produksi sebuah dozer shovel yang sedang bekerja memuat pasi basah

keatas dump truck. Dozer shovel yang digunakan adalah D75S-3, standar

bucket 2,2 meter, jarak kerja 10 meter.

Jawab:

1. Berat total D75S-3 beserta kelengkapannya = 20.790 + 630 = 21.420 kg.

2. Kapasitas muat = kapasitas bucket x bcket factor = 2,2 x 0,8 = 1,76 LCM

3. Berat muatan = 1,76 x 1841 = 3238,4 kg.

4. Berat total D75S-3 beserta muatan = 21.420 kg + 3238,4 kg = 24658,40 kg.

5. Traksi kritis (beban penuh) = koeffisien traksi x berat = 24.658,40 x 0,30 =

7.397,52 kg.

Makalah Peralatan Tambang Page 8

Page 9: Makalah Shovel Dozer

FK =

effisiensi waktu = 0,83

effisiensi kerja = 0,75

ketrampilan operator = 0,85

bucket factor = 0,80

FK = 0,83 x 0,75 x 0,85 x 0,80 = 0,42

F = kecepatan maju = 4,26 km/jam = 71 m/menit

R = kecepatan mundur = dengan factor kecepatan 0,85 = 0,85 x 7,5 km = 6,375

km/jam = 106,25 m/menit.

LCM

BAB III

PENUTUP

Makalah Peralatan Tambang Page 9

Page 10: Makalah Shovel Dozer

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Shovel Dozer sering disebut Loader, sebagai alat pemuat material, tanah

atau batu kedalam alat pengangkut (dump truck atau hopper pada belt

conveyor).

2. Kelebihan shovel dozer antara lain :

Daya cengkram kuat

Mampu beroperasi di daerah rata maupun tidak rata

3. Kekurangan shovel dozer antara lain :

Shovel dozer tidak dapat melayani pemuatan pada Truk dengan

pemutaran lebih dari 90°

Kurang produktif didaerah yang lunak dan basah

3.2 Saran

Adapun saran untuk peralatan tambang shovel dozer adalah diharapkan

shovel dozer dapat melayani pengangkutanpada truk yang lebih dari 90o.

Makalah Peralatan Tambang Page 10