Makalah Sewa Guna Usaha Dan Kartu Plastik.

29
MAKALAH SEWA GUNA USAHA DAN KARTU PLASTIK Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Disusun Oleh : Arifin Syofyan ( 023135022 ) Corrina Salsabhilla ( 022135007 ) Matilda Titalesi ( 022135003 ) Triasni Utami ( 023135016 ) Wanda Aditya ( 022135008 ) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI

description

BLK

Transcript of Makalah Sewa Guna Usaha Dan Kartu Plastik.

MAKALAH SEWA GUNA USAHA DAN KARTU PLASTIKDiajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Disusun Oleh:Arifin Syofyan

( 023135022 )Corrina Salsabhilla ( 022135007 )

Matilda Titalesi( 022135003 )Triasni Utami

( 023135016 )Wanda Aditya

( 022135008 )FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS TRISAKTI

2013/2014KATA PENGANTARSegala puji syukur bagi Allah S.W.T yang telah melimpahakn rahmat-Nya, hidayah serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah sewa guna usaha dan kartu plastik serta penyelesaian tugas kelompok dalam mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Kami menyadari masih banyak keslahan dan kekurangan dalam makalah yang kami susun, hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Namun, banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan sumber informasi. Oleh karena itu kami mengahrapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini diwaktu mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan pembaca pada umumnya.Jakarrta, 24 April 2014

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk menjalankan suatu usaha maka kita memerlukan modal yang tidak sedikit. Apalagi kita juga membutuhkan barang modal untuk menjalankan suatu usaha tersendiri, agar kita dapat menjalankan suatu usaha dengan lancar maka kita membutuhkan suatu lembaga untuk memperoleh suatu dan usaha, lembaga ini dinamakan Leasing ( sewa guna usaha ). Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakkan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak Lessor.

Pengertian kartu plastik sendiri masih sangat luas. Kartu plastik dapat berupa kartu kredit, kartu debit, kartu penarikan uang tunai melaui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan charge card. Perusahaan yang menerbitkan kartu plastik ini dapat digolongkan sebagai salah satu lembaga bukan bank, karena kartu plastik tersebut pada dasarnya dapat digunakan sebagai alat untuk kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana dari dan kepada masyarakat.

Perkembangan penggunaan kartu plastik dalam berbagai bentuknya menunjukkan bahwa alat ini (kartu plastik) tidak hanya digunakan sebagai alat pembayaran tapi juga untuk tujuan lain sepeti penarikan uang tunai. Berdasarkan pertimbangan dapat dibawa berpergian dengan praktis, dapat digunakan sewaktu-waktu dan kemudahan penggunaan yang lain kartu plastik ini semakin luas digunakkan untuk berbagai macam transaksi keuangan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Leasing ?

2. Keuntungan Leasing ?3. Sejarah dan Perkembangan Leasing ?

4. Pelaku Leasing ?

5. Klasifikasi Leasing ?6. Proses dan Mekanisme Transaksi Leasing ?7. Teknik Pembiayaan Leasing ?8. Perbedaan Pembiayaan Leasing dengan Pembiayaan lainnya ?9. Apakah pengertian dari kartu plastik ?

10. Jenis-jenis kartu plastik, pengertian dan pembagiannya ?

11. Perbedaan kartu plastik Konvensional dan kartu plastik Syariah ?

12. Keuntungan kartu plastik bagi Bank dan Pengguna kartu Plastik ?

13. Persayaratan dan langkah-langkah untuk mendapatkan kartu plastik ?

1.3 Tujuan Makalah

Membahas tentang pengertian dari adanya kartu plastik yang dikeluarkan oleh Lembaga Keuangan dan kegunaan apa saja yang terdapat pada kartu plastik yang dikeluarkan oleh Lembaga Keuangan tersebut dan segala aspek yang menyangkut kegunaan dari kartu tersebut. Semua kegiatan ini ditunjukkan agar para pembaca mengerti bagaimana cara penggunaan dan manfaat dari kartu plastik, dan setidaknya para pembaca akan memiliki wawasan yang akan membuat mereka lebih siap dalam dunia pendidikan maupun dalam kegiatan usaha.

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Leasing

Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor.

1.2 Keuntungan Leasing

Keuntungan-Keuntungan Leasing :1. Fleksibel, artinya struktur kontrak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yaitu besarnya pembayaran atau periode lease dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kondisi perusahaan.

2. Tidak diperlukan jaminan, karena hak kepemilikan sah atas aktiva yang di lease serta pengaturan pembayaran lease sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh aktiva yang dilease sudah merupakan jaminan bagi lease itu sendiri.

3. Capital saving, yaitu tidak menyediakan dana yang besar, maksimum hanya menyediakan down payment yang jumlahnya dalam kebiasaan lease tidak terlalu besar, jadi dalam hal ini bisa dikatakan menjadi suatu penghematan modal bagi lessee, yaitu lessee dapat menggunakan modal yang tersedia untuk keperluan lain. Karena leasing umumnya membiayai 100% barang modal yang dibutuhkan.

4. Cepat dalam pelayanan, artinya secara prosedur leasing lebih sederhana dan relatif lebih cepat dalam realisasi pembiayaan bila dibandingkan dengan kredit investasi bank, jadi tanpa prosedur yang rumit dan hal itu memberikan kemudahan bagi para pengusaha untuk memperoleh mesin-mesin dan peralatan yang mutakhir untuk memungkinkan dibukanya suatu bidang usaha produksi yang baru atau untuk memodernisasi perusahaan.

5. Pembayaran angsuran lease diperlakukan sebagai biaya operasional, artinya pembayaran lease langsung dihitung sebagai biaya dalam penentuan laba rugi perusahaan, jadi pembayarannya dihitung dari pendapatan sebelum pajak, bukan dari laba yang terkena pajak.

6. Sebagai pelindung terhadap inflasi, artinya terhindar dari resiko penurunan nilai uang yang disebabkan oleh inflasi, yaitu lessee sampai kapan pun tetap membayar dengan satuan moneter yang lalu terhadap sisa kewajibannya.

7. Adanya hak opsi bagi lessee pada akhir masa lease.

8. Adanya kepastian hukum, artinya suatu perjanjian leasing tidak dapat dibatalkan dalam keadaan keuangan umum yang sangat sulit, sehingga dalam keadaan keuangan atau moneter yang sesulit apapun perjanjian leasing tetap berlaku.

9. Terkadang leasing merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan aktiva bagi suatu perusahaan, terutama perusahaan ekonomi lemah, untuk dapat memodernisasi pabriknya.1.3 Sejarah dan Perkembangan Leasing

Usaha leasing sesungguhnya memiliki perjalanan sejarah yang sangat panjang. Kegiatan usaha ini meskipun tidak diketahui pasti tahunnya secara tepat, namun transaksi leasing diyakini telah terjadi sejak tahun 2000 sebelum masehi orang-orang Sumeria. Dokumen leasing orang Sumeria yang dibuat dari tanah liat, mencatat transaksi leasing mulai dari peralatan pertanian, hak-hak penggunaan tanah dan air, sampai lembu dan binatang-binatang lainnya.

Selanjutnya, peradaban kuno Yunani, Roma dan Mesir telah menemukan bahwa leasing merupakan usaha yang cukup menarik dan dapat dijadikan sebagai suatu usaha yang cukup menarik dan dapat dijadikan sebagai suatu usaha dan pada saat itu hanya leasing sebagai metode pembiayaan peralatan, pertahanan dan perternakan. Berabad-abad lamanya leasing untuk barang pribadi tidak dikenal dalam undang-undang di Inggris sampai tahun 1284. Sejak awal tahun 1800-an mulai terjadi peningkatan jenis barang yang dapat dijadikan sebagai objek leasing di Inggris. Perkembangan di bidang industri pertanian , manufaktur dan transportasi membawa banyak jenis peralatan yang memungkinkan untuk dibiayai dengan cara leasing.

Sejalan dengan pertumbuhan leasing di Inggris, maka di Amerika Serikat, bentuk pembiayaan dengan menggunakan leasing telah pula dikenal. Transaksi leasing barang pribadi pertama dilakukan pada tahun 1700-an berupa kuda, kereta. Kemudian jenis barang yang dapat di leasingkan tersebut bertambah sejalan dengan bertambahnya jenis kebutuhan. Namun perkembangan leasing di Amerika Serikat tumbuh pesat dengan dilakukannya pembangunan jaringan rel kereta api di sebagian besar wilayah. Pembiayaan industri rel kereta api ini dilakukan dengan cara leasing.

Kegiatan usaha leasing selanjutnya meluas dan menyebar ke berbagai negara dengan pesat, khususnya Eropa dan Amerika terutama setelah tahun 1950-an dimana ketentuan tingkat penyusutan untuk tujuan perpajakan dinaikan.

Di Indonesia leasing baru dikenal melalui surat keputusan bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia dengan No.KEP-122/MK/IV/2/1974, No.32/M/SK/2/1974, dan No.30/Kpb/I/1974 tanggal 7 Februari 1974 tentang perizinan usaha leasing. Sejalan dengan perkembangan waktu dan perekonomian Indonesia permasalahan yang melibatkan leasing semakin banyak dan kompleks. Mulai dari jenis leasing yang paling sederhana sampai yang rumit. Perbedaan jenis leasing menyebabkan perbedaan dalam pengungkapan laporan keuangan, perlakuan pajak dan akibatnya pada pajak penghasilan badan akhir tahun. Capital lease dan operating lease sama-sama dikenakan pajak pertambahan nilai, sedangkan untuk operating lease disamping dikenakan pajak pertambahan nilai juga dikenakan pemotongan pajak penghasilan pasal 23, hal ini karena diperlakukan sebagai sewa menyewa biasa. Biaya-biaya yang berkaitan dengan transaksi lease dianggap sebagai biaya usaha bagi pihak lessee.1.4 Pelaku-Pelaku Leasing

a) Lessor, pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada lessee dalam bentuk penyewaan barang modal.b) Lessee, pihak yang menyewa barang modal dari lessor.Dalam operating lease,lessee dapat memenuhi kebutuhan peralatan,tenaga operator, dan perawatan alat tanpa resiko.c) Supplier, pihak yang mengadakan/menyediakan barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran tunai oleh lessor.

d) Bank atau Kreditor, pihak yang menyediakan dana kepada lessor maupun supplier.

1.5 Klasifikasi Leasing1) Captive LessorLessor memiliki supplier sendiri yang berperan sebagai perusahaan induk.Pihak pertama terdiri atas perusahaan induk dan anak perusahaan, sedangkan pihak ke duanya lessee sebagai pemakai barang.Perusahaan leasing pada jenis ini berlaku sebagai suatu lembaga keuangan. Lessee yang akan membutuhkan suatu barang modal menentukan sendiri jenis serta spesifikasi dari barang yang dibutuhkan. Lessee juga mengadakan negoisasi langsung dengan supplier mengenai harga, syarat-syarat perawatan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengoperasian barang tersebut.Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar barang tersebut kepada supplier dan kemudian barang tersebut diserahkan kepada lessee. Sebagai imbalan atas jasa pengguanaan barang tersebut lessee akan membayar secara berkala kepada lessor sejumlah uang yang berupa rental untuk jangka waktu tertentu yang telah disepakati bersama.Jumlah rental ini secara keseluruhan akan meliputi harga barang yang dibayar oleh lessor ditambah faktor bunga serta keuntungan pihak lessor. Selanjutnya capital atau finance lease masih bisa dibedakan menjadi dua yaitu: Direct finance leaseTransaksi ini terjadi jika lessee sebelumnya belum pernah memiliki barang yang dijadikan objek lease. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa lessor membeli suatu barang atas permintaan lessee dan akan dipergunakan oleh lessee. Sale and lease backSesuai dengan namanya, dalam transaksi ini lessee menjual barang yang telah dimilikinya kepada lessor. Atas barang yang sama ini kemudian dilakukan suatu kontrak leasing antara lessee dengan lessor. Dengan memperhatikan mekanisme ini, maka perjanjian ini memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan direct finance lease. Di sini lessee memerlukan cash yang bisa dipergunakan untuk tambahan modal kerja atau untuk kepentingan lainnya. Bisa dikatakan bahwa dengan sistem sale and lease back memungkinkan lessor memberikan dana untuk keperluan apa saja kepada kliennya dan tentu saja dana yang dibutuhkan sesuai dengan nilai objek barang lease.2) Independent Leasing Company

Lessor bebas membeli barang dagang modal dari berbagai supplier kemudian di lease kepada pemakai.3) Lease Broker atau Packager

Broker yang biasanya tidak memiliki barang/peralatan berfungsi mempertemukan calon lessee dengan lessor.4) Operating LeasePada operating lease, lessor membeli barang dan kemudian menyewakan kepada lessee untuk jangka waktu tertentu. Dalam praktik lessee membayar rental yang besarnya secara keseluruhan tidak meliputi harga barang serta biaya yang telah dikeluarkan oleh lessor.

Di dalam menentukan besarnya pembayaran lease, lessor tidak memperhitungkan biaya-biaya tersebut karena setelah masa lease berakhir diharapkan harga barang tersebut masih cukup tinggi. Di sini jelas tidak ditentukan adanya nilai sisa serta hak opsi bagi lessee.

5) Sales type lease (Lease Penjualan)

Lease penjualan biasanya dilakukan oleh perusahaan industri yang menjual lease barang hasil produksinya. Dalam kontrak penjualan lease diakui dua macam pendapatan yaitu pendapatan penjualan barang dan pendapatan bunga atas jasa pembelanjaan selama jangka waktu lease.

6) Leverage LeasePada leasing ini dilibatkan pihak ketiga yang disebut credit provider. Lessor tidak membiayai objek leasing hingga sebesar 100% dari harga barang melainkan hanya antara 20% hingga 40%. Kemudian sisa dari harga barang tersebut akan dibiayai oleh credit provider.7) Cross Border LeaseTransaksi pada jenis ini merupakan suatu transaksi leasing yang dilakukan dengan melewati batas suatu negara. Dengan demikian antara lessor dan lessee terletak pada dua negara yang berbeda.

Barang-barang atau peralatan yang ditransaksikan dalam cross border lease meliputi nilai jutaan dollar Amerika Serikat. Seperti Pesawat terbang bermesin jet dari Pabrikan Boeing dan Airbus.

1.6 Proses dan Mekanisme Transaksi Leasing

1) Lessee menghubungi supplier untuk penentuan jenis barang, spesifikasi, harga, jangka waktu pengiriman, jaminan purna jual yang akan di lease.2) Lessee bernegosiasi dengan lessor. Lessee dapat meminta lease quotation yang memuat syarat-syarat pembiayaan seperti: keterangan barang, harga, cash security deposit, residual value, asuransi, biaya administrasi, jaminan uang sewa, dll.3) Lessor mengirim letter of offer yang berisi syarat-syarat pokok persetujuan.4) Lessor dan lessee menandatangani kontrak dengan cakupan: pihak-pihak terkait, hak milik, jangka waktu, jasa leasing, opsi bagi lesee, penutupan asuransi, tanggung jawab atas objek leasing, perpajakan, jadwal pembayaran asuran sewa.5) Lessor mengirim order beli serta instruksi pengiriman pada supplier.6) Supplier mengirim barang dan lessee mengeceknya. Jika sesuai, lessee menandatangani surat tanda terima ,perintah bayar yang diserahkan kepada supplier.7) Supplier menyerahkan faktur/dokumen kepada lessor.

8) Lessor membayar kepada supplier.

9) Lessee membayar sewa secara berkala kepada lessor.

1.7 Teknik Pembiayaan Leasing1. Finance Lease atau full-pay leasing:

Lessee memilih barang modal yang dibutuhkan dan atas nama perusahaan leasing melakukan pemesanan, pemeriksaan serta pemeliharaan barang modalKarakteristik kontraknya:

a) Lessorsebagai pemilik barang yang memiliki umur maksimum sama dengan masa kegunaan ekonomis barang tersebut.

b) Lessee wajib membayar angsuran yang terdiri dari biaya perolehan barang ditambah semua biaya yang dikeluarkan lessor dan tingkat keuntungan atau spread yang diinginkan lessor.c) Lessor tidak dapat mengakhiri kontrak secara sepihak dan lessee menanggung semua resiko ekonomis.

d) Lessee memiliki hak opsi membeli barang pada akhir kontrak sesuai nilai sisa yang disepakati atau memperpanjang masa lease.Praktek finance lease dapat berbentuk Direct Financial Lease, Sale and Lease Back, Leveraged Lease, Syndicated Lease, Cross Border Lease dan Vendor Program.2. Operating Lease

Lessor sengaja membeli barang modal dan selanjutnya dileasekan kepada lesseeKarakteristik Kontraknya:

a) Lessor sebagai pemilik barang kemudian menyewakan dengan jangka waktu yang relatif pendek dibanding umur ekonomisnya

b) Lessee membayar sewa secara berkala yang jumlahnya tidak meliputi biaya perolehan barang beserta bunganya.c) Lessee mengembalikan barang pada 1.9 Pengertian Kartu PlastikKartu plastik merupakan instrumen pembayaran berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga keuangan dan dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan. Kartu plastik dapat digunakan tidak hanya sebagai alat pembayaran tetapi juga sebagai alat untuk menarik uang tunai dan fungsi lainnya.Penggunaan kartu plastik di Indonesia masih dapat dibilang relatif baru, yaitu sekitar tahun delapan puluhan. Ditandai dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 pada 20 Desember telah mengubah peta penyebaran kartu plastik menjadi lebih luas. Berdasarkan surat keputusan tersebut bisnis kartu plastik digolongkan sebagai kelompok usaha jasa pembiayaan.

Pelopor pengembangan usaha kartu plastik di Indonesia dilakukan oleh Citibank dan Bank Duta. Dewasa ini jenis kartu plastik yang beredar semakin luas seperti, Master Card, Visa BCA Card, Dinner Club, Kassa Card, dan Amex Card. Khusus untuk Dinners dan Kassa Card, digolongkan dalam kartu kredit yang diterbitkan oleh perusahaan pembaiayaan seperti PT Dinners Jaya Indonesia dan PT Kassa Multi Finance.

1.10 Jenis-Jenis Kartu Plastik1.12 Keuntungan kartu plastik bagi Bank dan Pengguna kartu Plastik ?

Keuntungan kartu bagi Issuer ( penerbit ):

a) Uang pangkal

b) Iuran tahunan, yang dikenakan kepada setiap pemegang kartu

c) Diskon dari merchant, adalah potongan biaya atasan transaksi penjualan saat merchant melakukan penagihan ke isuuer. Sedangkan jumlah yang ditagih kepada pemilik kartu tetap sebesar transaksi yang dimana menjadi pemasukan ( laba ) bagi issuer. Umumnya diskon ditetapkan sebesar 3 %d) Pendapatan bunga, dikenakan pada saat berbelanja.

e) Penerimaan denda, keterlamabatan pembayaran disamping bungaf) Interchange fee, biaya yang ditetapkan oleh acquire pada saat melakukan transaksi penjualan kepada issuer sebagai pemasukan (biaya jasa). Umumnya ditetapkan sebesar 1 % dari penagihan.g) Biaya Administrasi, Biaya yang dibebankan kepada setiap pemegang kartu yang akan menarik uang tunai di ATM.

Kerugian kartu bagi issuer (penerbit):

Jika terjadi kemacetan pembayaran oleh nasabah yang berbelanja atau mengambil uang tunai sulit untuk ditagih mengingat persetujuan penerbitan kartu kredit biasanya tanpa jaminan benda berharga. Bahkan jaminan hanya dengan jaminan bukti penghasilan saja sudah cukup untuk memperoleh kartu kredit.

Keuntungan bagi pemegang Kartu ( Nasabah ):

a) Kemudahan berbelanja secara kredit

b) Kemudahan memperoleh uang tunai dalam 24 jam per7hari

c) Memberikan kesan bonafiditas bagi penggunanyad) Risiko kehilangan dan pencurian lebih rendah karena pemilik kartu dapat segera menghubungi issuer atau acquirer untuk memblokir kartu.

Kerugian bagi pemegang kartu ( Nasabah ) :Biasanya nasabah agak boros dalam berbelanja, hal ini karena nasabah tidak mengeluarkan uang tunai untuk belanja sehingga terkadang ada hal-hal yang sebetulnya tidak perlu untuk dibeli namun dibeli juga. Kemudian kerugian nasabah disebabkan karena sebagian merchant membebankan biaya tambahan untuk setiap kali melakukan transaksi pembayaran. Kerugian lainnya karena limit yang diberikan kadang terlalu kecil.1.13 Persayaratan dan langkah-langkah untuk mendapatkan kartu plastik ?PERSYARATAN DAN PANDUAN LAYANAN BIAYA KARTU KREDIT BNI Ketentuan dan Persyaratan Umum Dalam mengajukan permohonan Kartu KreditBNI, terdapat persyaratan atau ketentuan umum sebagai berikut:

1. Pada saat pengajuan permohonan pertama kali, Anda hanya boleh memilih salah satu jenis Kartu Kredit BNI yaitu Kartu Kredit BNI VISA atau BNI MasterCard.

2. Apabila Anda telah memiliki salah satu jenis Kartu KreditBNI, maka Anda dapat mengajukan permohonan untuk jenis Kartu KreditBNI lainnya1 (satu) tahun kemudian setelah kepemilikan kartu kredit yang pertama.

3. Persyaratan:

a. Penghasilan

BNI VISA/MasterCard Gold: minimum Rp. 45 juta setahun.

BNI VISA/MasterCard Silver: minimum Rp. 36 juta setahun.

b. Usia (BNI VISA / MasterCard Gold & Silver)

Pemegang kartu utama : minimum 21 tahun , maksimum 65 tahun.

Pemegang kartu tambahan: minimum 17 tahun, maksimum 65 tahun.

4. Dokumen pendukung yang harus dilampirkan beserta formulir isian aplikasi Kartu KreditBNI adalah :

Dokumen yang diperlukanKaryawan/TNI/PolisiDokter/ Profesional lainnyaPengusahaPemegang Kartu Kredit Bank Lain

Fotokopi Identitas (KTP/SIM/Pasport)

xxxx

KBukti Penghasilan (Slip Gaji, SPT atau bukti penghasilan lainnya)*

xxx

Fotokopi Akte Pendirian/SIUP/TDP

x

Surat Ijin Profesi

x

Nomor Kartu Kredit Bank Lain dan Info Member Sincex

Catatan :

* Untuk Dokter/Profesional lainnya dapat berupa fotokopi Tabungan/SPT dan untuk Pengusaha dapat berupa Rekening Koran 3 bulan terakhir/SPT. Bila Anda memperoleh batas kredit Rp 50 juta atau lebih akan diperlukan fotokopi NPWP.

Panduan Layanan Biaya Kartu KreditBNI Bunga

Jenis Kartu Kredit BNIBunga Transaksi RitelBunga Penarikan TunaiMaster dan Visa Reguler, Affinity, BNI Matrix

2.95 %

2.95 %Kartu Titanium & Platinum

2.95 %

2.95%

Iuran Tahunan

Jenis KartuSilverGoldStyle Titanium PlatinumKartu Utama

Rp. 120.000,-

Rp. 240.000,-

Rp. 500.000,-

Rp. 600.000,-

Kartu Tambahan

Rp. 60.000,-

Rp. 120.000,-

Rp. 100.000,-*

Rp. 300.000,-

*) Untuk kartu tambahan yang disetujui per 1 Januari 2013

Biaya Keterlambatan Pembayaran danOver Limit

Jenis KartuSilverGoldStyle TitaniumPlatinumBiaya Keterlambatan

3% dari total tagihan atau maksimum Rp 150 ribu

3% dari total tagihan atau maksimum Rp 150 ribu

3% dari total tagihan atau maksimum Rp 150 ribu

3% dari total tagihan atau maksimum Rp 150 ribu

Biaya Over Limit

5% x Selisih Over limit (min Rp. 40.000, max Rp. 75.000)

5% x Selisih Over limit (min Rp. 40.000, max Rp. 100.000)

Rp. 75.000,-

Rp. 75.000,-

Biaya Lain

KETERANGANBIAYABiaya Penggantian Kartu Silver & Gold Rusak/Hilang/dicuri untuk kedua kali

Rp. 45.000,-

Biaya Penggantian Kartu Titanium & Platinum Rusak/Hilang/dicuri untuk kedua kali

Rp. 50.000,-

Biaya Penarikan Tunai

6% dari jumlah penarikan tunai, atau :- Minimal Rp. 50.000,- untuk Kartu Silver dan Gold- Minimal Rp. 100.000,- untuk kartu Titanium dan Platinum

Biaya Salinan Tagihan

Rp 30.000,- per lembar untuk pengiriman melalui jasa pengiriman/pos dan Rp 5.000,- per lembar untuk pengiriman melalui email dan fax. Sedangkan untuk peserta e-billing tidak dikenakan biaya.

Biaya Dana Tunai Kartu Silver & Gold

Biaya Dana Tunai Kartu Titanium & Platinum

4% dari transaksi (min. Rp. 20.000,-)

4% dari transaksi (min. Rp. 30.000,-)

Biaya Penolakan Cek / Giro

Rp. 30.000,-

Biaya Salinan Bukti Transaksi

Rp. 30.000,-/transaksi.

Biaya Penalti Pembatalan BNI Installment

Rp. 200.000,-

Biaya Bill Payment

- Telkom Rp 2.500,- per transaksi (termasuk untuk Speedy dan Flexi)- PLN Rp 3.500,- per transaksi.

Biaya kenaikan batas kredit sementara

Rp. 25.000,-

Biaya kenaikan batas kredit permanen

Rp. 50.000,-

Biaya Administrasi Materai

Rp. 3.000,- (Untuk pembayaran Rp. 250.000,- s/d Rp. 1.000.000,-)Rp. 6.000,- (Untuk pembayaran di atas Rp. 1.000.000,-)

Bila Anda memperhatikankartu kreditpasti mengenali logo VISA atau MasterCard yang tertera di kartu Anda. Logo VISA dan MasterCard ini mewakili institusi penerbit kartu kredit di dunia yaitu VISA International dan MasterCard International. Kedua jenis kartu kredit ini memiliki jaringan tersendiri dan sama-sama dapat gunakan secara luas di seluruh dunia.

BANK NEGARA INDONESIA MEMPERSEMBAHKAN :

`Berbagai pilihan Kartu Debit BNI untuk kenyamanan dan keamanan transaksi Anda mulai dari Kartu Debit BNI Silver, Kartu Debit BNI Gold dan Kartu Debit BNI Platinum dengan desain baru yang terinspirasi dari batik khas Indonesia.

SYARAT PENERBITAN KARTUNasabah Baru :

Calon nasabah rekening Taplus, Taplus Bisnis, Taplus Bisnis Non Perorangan dapat melakukan pembukaan rekening dengan diterbitkan Kartu Debit BNI dengan mengacu kepada ketentuan pembukaan rekening pada SOP BNI Taplus yang berlaku saat ini.

Nasabah Existing : Nasabah existing rekening BNI Taplus, Taplus Bisnis, Taplus Bisnis Non Perorangan dapat melakukan penggantian Kartu Debit BNI lamanya menjadi Kartu Debit BNI jenis yang lain dengan persyaratan sebagai berikut: Membawa asli bukti identitas diri (KTP/SIM/Paspor) dan melampirkan copy-nya. Membawa asli buku tabungan. Membawa Kartu Debit BNI sesuai jenis rekeningnya. Mengisi Formulir Aplikasi Kartu Debit BNI dan PIN yang ada di Cabang. Lalu mencontreng pilihan penggantian kartu dan menulispilihan kartu.BIAYA BULANAN PENGELOLAAN KARTU Kartu Debit Silver : Rp.2.000,- Biaya Kartu Debit Gold : Rp 7.500,- Kartu Debit Platinum : Rp 10.000,-LIMIT PENGGUNAAN KARTUTRANSAKSI ATM Limit transaksi tarik tunai di ATM : Kartu Debit Silver : Rp 5.000.000,- per hari Kartu Debit Gold : Rp 10.000.000,- per hari Kartu Debit Platinum : Rp 10.000.000,- per hari

Limit transaksi transfer antar rekening BNI : Kartu Debit Silver : Rp 50.000.000,- per hari Kartu Debit Gold : Rp 100.000.000,- per hari Kartu Debit Platinum : Rp 100.000.000,- per hari

Limit transaksi transfer antar bank : Kartu Debit Silver : Rp 10.000.000,- per hari Kartu Debit Gold : Rp 15.000.000,- per hari Kartu Debit Platinum : Rp 25.000.000,- per hari

TRANSAKSI BELANJA Kartu Debit Silver : Rp 10.000.000,- per hari Kartu Debit Gold : Rp 50.000.000,- per hari Kartu Debit Platinum : Rp 100.000.000,- per hariKARTU KREDIT VISA DAN MASTER CARDPerbedaan MasterCard dan VISA

Tidak ada. Hanya saja keduanya diterbitkan oleh 2 institusi yang berbeda. Kartu Kredit jenis VISA diterbitkan oleh VISA International sedangkan Kartu Kredit jenis MasterCard diterbitkan oleh MasterCard International. Keduanya memiliki jaringan tersendiri dan termasuk jenis kartu kredit yang dipakai secara luas di seluruh dunia.Dilihat dari sisi kegunaannya, kedua kartu ini tidak memiliki perbedaan. Namun begitu tidak ada salahnya Anda mengenal kedua jenis kartu ini.

Perusahaan Penerbit KartuKartu jenis VISA dikeluarkan oleh VISA International. VISA sendiri merupakan kependekan dari Visa International Service Association yang bermarkas di California, Amerika Serikat. SedangkanKartu MasterCard dikeluarkan oleh MasterCard International yang bermarkas di New York, Amerika Serikat.NegaraJika hanya untuk penggunaan dalam negeri maka keduanya tidak penggunaan kartu ini tidak masalah. Namun bila sering bepergian keluar negeri perlu dicatat bahwa MasterCard lebih banyak digunakan di daerah Eropa dan Amerika. Sedangkan VISA lebih popouler di daerah Asia.

Tempat penggunaanMasing-masing kartu hanya bisa digunakan pada tempat yang memiliki logo masing-masing. Jadi kartu MasterCard hanya bisa digunakan di toko berlogo MasterCard, dan sebaliknya. Namun jangan khawatir, saat ini sebagian besar EDC (alat gesek kartu kredit) yang ada di pusat perbelanjaan sudah bisa digunakan untuk kedua jenis tersebut.

Contoh Kartu visa

Contoh MasterCard