Makalah Seminar Angga Satria

26
SEMINAR MAHASISWA PROGRAM STUDI TATA AIR PERTANIAN NAMA : ANGGA SATRIA NOMOR BUKU POKOK : 0801142016 JUDUL SEMINAR : TEKNOLOGI FERTIGASI MENGGUNAKAN NUTRISI URINE SAPI DALAM BUDIDAYA TANAMAN KOL DOSEN PEMBIMBING : Ir. AMRIZAL,MP BIDANG KOMPETENSI : SUMBER DAYA AIR HARI / TANGGAL : RABU /08 JUNI 2011 WAKTU : 07. 50 - SELESAI

Transcript of Makalah Seminar Angga Satria

Page 1: Makalah Seminar Angga Satria

SEMINAR MAHASISWA

PROGRAM STUDI TATA AIR PERTANIAN

NAMA : ANGGA SATRIA

NOMOR BUKU POKOK : 0801142016

JUDUL SEMINAR : TEKNOLOGI FERTIGASI

MENGGUNAKAN NUTRISI

URINE SAPI DALAM

BUDIDAYA TANAMAN KOL

DOSEN PEMBIMBING : Ir. AMRIZAL,MP

BIDANG KOMPETENSI : SUMBER DAYA AIR

HARI / TANGGAL : RABU /08 JUNI 2011

WAKTU : 07. 50 - SELESAI

TEMPAT : KAMPUS POLITEKNIK

PERTANIAN NEGERI

PAYAKUMBUH

Page 2: Makalah Seminar Angga Satria

ABSTRAK

Tujuan dari PUM ini adalah sebagai berikut: 1. Mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek yang dijalalankan dengan baik.2. Membuat nutrisi organik dari urin sapi. 3. Untuk membudidayakan tanaman Kol dengan cara fertigasi menggunakan nutrisi urine sapi. Manfaat dari pum ini adalah:1 mengolah limbah ternak cair menjadi pupuk cair. 2. Mengetahui produktifitas tanaman kol dengan teknik fertigasi. 3. Menambah wawasan kopetensi teknologi fertigasi. Metoda pelaksanaan yaitu: 1.persiapan pupuk. 2. membuat pupuk cair dari urin sapi. 3. Persiapan lahan. 4. Pembuatan dan merakit sistem fertigasi 5. Persiapan benih. 6. Persemaian. 7. Pembibitan. 8. Penyiraman pupuk. 9. Pemberantasaan hama 10. Panen. Pengamatan: 1. Identifikasi nitnrisi urin sapi .2. Mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman kol dengan menggunakan nutrisi urin sapi urin sapi.

Kata kunci : fertigasi, urine sapi.pupuk cair, kol.Eu

Page 3: Makalah Seminar Angga Satria

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pada saat sekarang dalam berbudidaya sering mengalami kendala dalam

masalah pupuk yang dikarenakan tingginya harga pupuk dan sulit untuk didapatkan

dan pada daerah tertentu irigasi juga merupakan kendala bagi pada petani.

Dalam dunia pertanian ternyata urine sapi (air kencing sapi) sangat

bermanfaat sekali bagi petani karena urine sapi mengandung berbagai unsur hara

sehingga dapat digunakan sebagai pupuk cair. Sebelum digunakan sebagai pupuk

pertanian urine sapi ini sebaiknya di fermentasi terlebih dahulu.

Pembuatan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini sangatlah

mudah dan tidak membutuhkan waktu lama serta baik untuk tanaman dibandingkan

dengan pupuk buatan pabrik. Bahan yang digunakan untuk membuat pupuk cair ini

juga mudah di dapat dan biayanya relatif murah.

Produk yang dibuat ini mempunyai keunggulan tersendiri yaitu harganya

murah, pembuatannya mudah, bahan mudah didapat, dan tidak membutuhkan

waktu yang lama. Pupuk cair ini mengandung protein yang menyuburkan tanaman

dan tanah seperti padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, bunga dan lain-lain.

Produk ini berfungsi sebagai pengusir hama tikus, wereng, walang sangit, dan

penggerek serta sebagai sumber pupuk organik.

Kubis, kol, kobis, atau kobis bulat adalah nama yang diberikan untuk

tumbuhan sayuran daun yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica

oleracea L. Kelompok Capitata ini dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun ini

tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih, yang disebut krop,

Page 4: Makalah Seminar Angga Satria

kop atau kepala (capitata berarti "berkepala"). Kubis berasal dari Eropa Selatan

dan Eropa Barat dan, walaupun tidak ada bukti tertulis atau peninggalan arkeologi

yang kuat, dianggap sebagai hasil pemuliaan terhadap kubis liar B. oleracea var.

sylvestris.

Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E).

Kandungan Vitamin C cukup tinggi untuk mencegah skorbut (sariawan akut).

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari PUM Dengan Judul ” teknologi fertigasi menggunakan nutrisi

urine sapi dalam budidaya tanaman kol”adalah sebagai berikut :

A. Mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek yang

dijalalankan dengan baik.

B. Membuat nutrisi organik dari urin sapi

C. Untuk membudidayakan tanaman kol dengan cara fertigasi

menggunakan nutrisi urine sapi

1.3. Manfaat

adapun manfaat dari pebuatan makalah seminar ini adalah :

A. Mengolah limbah ternak cair menjadi pupuk organik

B. Mengetahui produktifitas tanaman kol dengan metoda fertigasi

C. Menambah wawasan kopetensi teknologi di bidang fertigasi

Page 5: Makalah Seminar Angga Satria

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kaedah Fertigasi adalah satu kaedah alternatif yang baik dan berdaya maju.

Pengurusan tanaman adalah aspek paling penting dalam menjamin kejayaan

pengeluaran tanaman makanan khususnya penanaman secara fertigasi.

Kaedah Fertigasi mempunyai kelebihan tersendiri berbanding dengan

kaedah konvensional:

1. Pemberian nutrien lengkap yang boleh dikawal mengikut kehendak tanaman

berdasarkan jenis dan peringkat pertumbuhan sesuatu tanaman.

2. Media tumbesaran dan persekitaran menjamin kebersihan dan menghindarkan

masalah penyakit.

3. Mengatasi masalah tanah seperti tidak subur, perumah penyakit dan perosak.

4. Meningkatkan hasil per unit kawasan dengan kepadatan tinggi.

5. Tiada masalah merumpai sekali gus mengurangkan kos buruh.

6. Kualiti hasil yang lebih baik.

7. Penggunaan baja yang cekap. Mencapai 85% berbanding kaedah tabur hanya

30%

8. Mengurangkan penggunaan racun keatas tanaman terutamanya jika jejaring

kalis

serangga diguna pakai.

9. Hasil lebih tinggi , boleh mencapai sehingga 700% atau tujuh kali ganda.

10. Pengurusan tanaman yang lebih sistematik.

Buckel (1987) menyatakan bahwa fermentasi adalah perubahan kimia

dalam bahan pangan yang disebabkan oleh enzim. Enzim yang berperan dapat

Page 6: Makalah Seminar Angga Satria

dihasilkan oleh mikroorganisme dan interaksi yang terjadi diantara produk dari

kegiatan – kegiatan tersebut dan zat – zat yang merupakan pembentuk bahan

pangan tersebut.

Wibowo (1989) menyatakan bahwa fermentasi sering didefinisikan sebagai

proses pemecahan karbohidrat dari asam amino secara anaerobik yaitu tanpa

memerlukan oksigen. Karbohidrat terlebih dahulu akan dipecah menjadi unit - unit

glukosa dengan bantuan enzim a amilase dan enzim glukosidose, dengan adanya

kedua enzim tersebut maka pati akan segera terdegradasi menjadi glukosa,

kemudian glukosa tersebut oleh khamir akan diubah menjadi alkhohol.

Pengeluaran sayuran samada sayuran berdaun dan sayuran berbuah masih

belum cukup untuk menampung keperluan domestik.Pengunaan sistem fertigasi

adalah alternatif utama bagi menampung keperluan ini. Kaedah Fertigasi adalah

satu kaedah alternatif yang baik dan berdaya maju.Pengurusan tanaman adalah

aspek paling penting dalam menjamin kejayaan pengeluaran tanaman makanan

khususnya penanaman secara fertigasi. Bakal pengusaha atau usahawan mesti

mempunyai pengetahuan dan kemahiran yang cukup. Matlamat pengurusan

tanaman ialah pengeluaran konsisten dengan kualiti hasil yang tinggi pada tahap

optimal serta menguntungkan.Fertigasi berasal daripada perkataan fertigation

(fertilizer & irrigation).

Urine sapi yang di tampung dari sapi difermentasi secara anaerob dengan

proses sebagai berikut; urine ditakar, dimasukkan dalam jerigen plastik sampai

penuh ditambahkan kotoran sapi  yang segar sebagai aktivator,  dengan

perbandingan satu liter urine : lima gram  kotoran sapi segar kemudian ditutup

Page 7: Makalah Seminar Angga Satria

rapat (usahakan kedap udara). Selanjutnya dibiarkan selama 7 hari. Urine sapi hasil

fermentasi disebut dengan larutan pupuk (stock solution).

Tabel 2.  Beberapa sifat kimia urine sapi                       

Unsur Satuan Non

fermentasi

Fermentasi Penceran

urin 1 : 100

Penceran

urin  1: 200

pH 5.61 8.30 7.64 6.58

DHL μmhos/cm 3000 20000 1000 980

N mg/l 97.200 120.200 85.302 80.123

P mg/l 0.396 0.457 0.172 0.079

K mg/l 65.102 112.301 58.412 25.487

Ca mg/l 0.140 2.000 0.122 0.081

Na mg/l 57.101 62.912 54.219 35.210

Mg mg/l 0.515 0.726 0.462 0.311

B mg/l 0.084 0.092 0.068 0.021

Cl mg/l 1404.561 3323.97 154.952 90.124

Sumber : Naswir (2008)

Berdasarkan tabel diatas Sumber pupuk P yang diberikan perlu diperhatikan

sebelum diberikan kedalam tanah. Apabila perbandingan antara N,P,dan K tidak

berimbang maka pertumbuhan tanaman akan tidak bagus, maka perlu dilakukan

penambahan pupuk cair organik lain sebagai penyuplai unsur P. perbandingan

antara unsure hara nitrogen, posfor, dan kalium dalam 100 Kg pupuk buatan dapat

dilihat pada tabel berikut :

Page 8: Makalah Seminar Angga Satria

Tabel perbandingan unsure N,P,dan K dalam 100 Kg pupuk buatan.

pupuk Unsure

Urea 46 Kg N

TSP 20 Kg P

SP 36 16 Kg P

KCL 53 Kg K

Bila tanaman kahat unsur P, maka berpengaruh terhadap pertumbuhan

tanaman seperti, tumbuhan yang kerdil, hal ini terjadi karena pembelahan sel

terganggu. Warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung

daun. Hal yang semacam ini terlihat pada tanaman yang masih muda. Gejala kahat P

pada tanaman jagung, terlihat dimana tongkolnya kecil-kecil dan biji jagung yang

terbentuk pada tongkol yang tidak sempurna.

penggunaan kaedah ini masih rendah dan menjadi suatu kaedah atau

teknologi yang amat diperlukan pada masa akan datang.

Kubis, kol, kobis, atau kobis bulat adalah nama yang diberikan untuk

tumbuhan sayuran daun yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica

oleracea L. Kelompok Capitata ini dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun

ini tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih, yang disebut

krop, kop atau kepala (capitata berarti "berkepala"). Kubis berasal dari Eropa

Selatan dan Eropa Barat dan, walaupun tidak ada bukti tertulis atau peninggalan

arkeologi yang kuat, dianggap sebagai hasil pemuliaan terhadap kubis liar B.

oleracea var. sylvestris.

Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E).

Kandungan Vitamin C cukup tinggi untuk mencegah skorbut (sariawan akut).

Mineral yang banyak dikandung adalah kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi.

Page 9: Makalah Seminar Angga Satria

Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang merangsang pembentukan

glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh

manusia.

Faktor utama dalam budidaya tanaman kol adalah temperatur iklim dan

tempat penanaman. Kol dapat tumbuh baik pada daerah beriklim sejuk. Secara

umum , temperatur yang terbaik untuk produksi tanaman kol berkisar pada

temperatur 500 – 700 F. Kemudian musim yang cukup menguntungkan untuk

budidaya jenis tanaman ini pada musim penghujan dan awal musim kemarau.

Pengaruh iklim dengan daerah yang cukup air juga bisa menjanjikan untuk

budidaya tanaman kol.

Kol tumbuh dalam beberapa varietas tanah. Secara umum tanaman untuk

pangsa pasar dan pengiriman jarak jauh , ditanam dalam tanah yang agak berpasir.

Untuk jenis penyimpanan dalam gudang , kol juga dapat tumbuh dengan baik pada

kondisi tanah liat dan untuk industri , sebaiknya tanah diberikan sedikit asam agar

varietas yang tumbuh nantinya tahan terhadap layu dan penyakit fungus yang

serius.

Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman kubis adalah:

Jenis Tanah Kubis dapat ditanam hampir di semua jenis tanah. Tanah yang

ideal untuk kubis adalah andosol dengan tekstur liat berpasir dengan

kandungan bahan organik tinggi (>1%)

Drainase baik dan tidak tergenang

pH tanah antara 4.3-6,5 dan yang optimal adalah pada pH 5,5 - 6,5

Page 10: Makalah Seminar Angga Satria

Suhu optimal antara 15-25oC dan untuk membuat benih suhu optimal

adalah 4-10oC

Sinar matahari cukup, kira-kira 6 jam sehari

Kadar air tanah 60-100%

Curah hujan di atas 2.500 mm/tahun.

Page 11: Makalah Seminar Angga Satria

BAB III

METODOLOGI

3.1. Tempat dan Waktu PUM

Adapun tempat pelaksanaan kegiatan PUM ini adalah dilingkungan

Politani UNAND. Sedangkan waktu pelaksaaannya adalah pada semerter V.

3.2. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksaaan PUM terdapat

didalam tabel dibawah ini.

Alat dan bahan:

1. Tong

2. Urin sapi

3. Benih kol

4. Pipa lateral

5. Emiter

6. Pot / polibeg

7. Distributor

3.3. Prosedur Pelaksanaan

Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan adalah sebagai

berikut:

3.3.1. Persiapan pupuk

Persiapan pupuk sangat penting karena dapat mempengaruhi pertumbuhan

tanaman, pengambilan urin sapi dilakukan dengan meletakan ember pada saluran

pembuangan kencing sapi

3.3.2. Pembuatan pupuk cair

Page 12: Makalah Seminar Angga Satria

Pembuatan pupuk cair ini dilakukan dengan pengambilan urin sapi sebulan

sebelum kegiatan dilakukan dan dilakukan fermentasi dalam waktu lebih kurang 3

minggu sampai 1 bulan.

Cara pembuatan fermentasi urin sapi:

Empon-empon ditumbuk dan direbus sampai mendidih

Setelah dingin campur dengan semua bahan yang lain

Ditutup rapat dalam jerigen dan didiamkan selama 3 minggu

Setiap hari sekali tutup dibuka untuk membuang gas yang dihasilkan

Bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk organic cair berunsur hara P

adalah batang pisang 1 kg, gula pasir 1 ons, dan air 1 liter. Untuk pembuatannya

adalah sebagai brikut:

1. Larutkan gula dengan air dalam ember dan iris-iris batang pisang.

2. Masuka irisan tersebut pada plasitk yang sudah dilubangi sebelumnya atau

dibungkus dengan kain kasa, lalu ikat jangan samapai irisan batang pisang

berceceran.

3. Masukan plastik atau kain kasa yang berisi irisan batang pisang ke dalam

ember yang berisi larutan gula.

4. Supaya tenggelam, platik atau kain kasa diberi pemberat.

5. Tutup ember rapat-rapat.

6. Setelah dua minggu irisan batang pisang dikeluarkan dari pembungkusnya,

kemudian diremas-remas sampai airnya habis.

7. Setelah disaring, larutan siap digunakan.

3.3.3.Persiapan alat dan merakit sistem fertigasi

Page 13: Makalah Seminar Angga Satria

persiapan alat dilakukan setelah media tanam sudah siap dimasukan

kedalam polibag, dilakukan pada saat benih kol telah siap dimasukan kedalam

media tanam.

3.3.4. Benih

Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng

dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal

kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang

akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya

3.3.5. Persemaian

Penyemaian tanaman kembang kol dilakukan di dalam bumbung yang

terbuat dari daun pisang atau kertas plastik dengan diameter 4-5 cm dan tingginya 5

cm atau dapat pula dalam polybag dengan ukuran 7×10 cm. Media yang digunakan

yaitu campuran tanah halus dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Media

yang digunakan harus disterilkan terlebih dahulu dengan cara mengukus media

semai pada suhu 55-100˚C selama 30-60 menit atau dengan menyiramkan larutan

formalin 40% kemudian ditutup dengan plastik selama 24 jam kemudian diangin-

anginkan.

3.3.6. Pembibitan

Persyaratan Benih Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:

a) Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.

b) Benih harus bebas hama dan penyakit.

c) Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta

bersih dari kotoran.

d) Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.

Page 14: Makalah Seminar Angga Satria

e) Mempunyai daya kecambah 80% sehingga untuk satu hektar kebun diperlukan

100-250 gram tergantung pada ukuran benih

f) Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.

Penyiapan Benih Penyiapan benih dimaksudkan untuk mempercepat

perkecambahan benih dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan

penyakit. Cara-cara penyiapan adalah sebagai berikut:

1. Sterilisasi benih, dengan merendam benih dalam larutan fungisida dengan dosis

yang dianjurkan atau dengan merendam benih dalam air panas 55 derajat C

selama

15-30 menit.

2. Penyeleksian benih, dengan merendam biji dalam air, dimana benih yang baik

akan

tenggelam.

3. Rendam benih selama ± 12 jam atau sampai benih terlihat pecah agar benih

cepat

berkecambah.

4. Benih harus disemai dan dibumbun sebelum dipindahtanam ke lapangan.

Penyemaian dapat dilakukan di bedengan atau langsung di bumbung (koker).

Bumbung dapat dibuat dari daun pisang, kertas makanan berplastik atau polybag

kecil.

3.3.7. Pemupukan

Pemberian nutrien lengkap yang boleh dikawal mengikut kehendak

tanaman berdasarkan jenis dan peringkat pertumbuhan sesuatu tanaman. Dilakukan

dengan cara fertilizer dan irigation.

Page 15: Makalah Seminar Angga Satria

Untuk pembuatan pupuk cair organik yang ekonomis, dibutuhkan

setidaknya 200 liter cairan urine sapi. Kapasitas 200 liter tersebut diperkirakan

diperoleh dari 13 ekor sapi dalam sehari. Untuk menampung urine ini dibutuhkan

instalasi khusus pembuangan limbah ternak secara permanen. Dengan begitu, urine

sapi secara otomatis bisa tertampung dalam wadah yang telah disiapkan.

Dari hasil percobaan di lapangan, pupuk cair organik  dari urine sapi harus

diencerkan terlebih dahulu. Dosisnya adalah  1 liter pupuk cair organik dari  urine

sapi dicampur dengan 25 liter air, 1 liter pupuk cair organik dari  urine sapi

dicampur dengan 50 liter air, 1 liter pupuk cair organik dari  urine sapi dicampur

dengan 75 liter air. Pupuk ini terbukti cukup baik sebagai penyubur tanaman, akan

tetapi jika komposisinya tidak pas justru membuat layu tanaman. Selain sebagai

penyubur, pupuk ini juga  ada berkhasiat untuk menghalau hama. Dengan

demikian, penggunaan pupuk cair organik dari urine sapi ini dapat menambah

keuntungan  para petani, karena mengurangi  biaya operasional perawatan

tanaman.

Selain itu juga dilakukan penambahan pupuk P pada media tanam karena

pada kandungan urine sapi unsur P sangat kecil perbandingannya, dengan

menggunakan pupuk fosfat dan unsur yang mengandung P sampai perbandingan

pupuk antara N, P, dan K seimbang.

3.3.8. Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit tanaman kembang kol dilaksanakan

melalui rotasi tanaman dengan tanaman selain famili kubis-kubisan, pengendalian

biologis dengan mengaplikasikan organisme yang menjadi  musuh bagi hama dan

mengaplikasikan pestisida biologis.

Page 16: Makalah Seminar Angga Satria

3.3.9. Panen

Ciri dan Umur Panen Pemanenan dilakukan saat massa bunga mencapai

ukuran maksimal dan mampat. Umur panen antara 55-100 hari tergantung dari

kultivar.

Cara Panen Sebaiknya panen dilakukan di pagi atau sore hari dengan cara

memotong tangkai bunga bersama sebagian batang dan daunnya sepanjang 25 cm.

3.3.10. Pengamatan

A. Identifikasi nutrisi urin sapi

B. Mengetahui produktifitas tanaman kol dengan menggunakan nutrisi urin

sapi.

C. Pengamatan Eu

Page 17: Makalah Seminar Angga Satria

BAB IV

KESIMPULAN

Urine sapi mengandung semua unsur hara, baik unsur makro maupun unsur

mikro, sehingga kebutuhan tanaman akan unsur hara dapat dipasok dari urine sapi.

Urine sapi diproses dengan cara yang sederhana dan tidak membutuhkan peralatan

yang khusus dalam proses pembuatanya. Urine sapi dapat disimpan dalam jangka

waktu lama dan tidak menimbulkan pengendapan yang berlebihan waktu dalam

penyimpanannya.

Sistem budidaya secara organik kini telah menampakan hasil yang cukup

signifikan pada tingkat peneliti tetapi ditingkat petani masih terbatas yang

menerapkannya. Begitu juga penerapan budidaya dengan cara fertigasi urin sapi.

Mutu pupuk atau grade fertilizer artinya angka yang menunjukkan kadar

hara tanaman utama (N,P, dan K) yang dikandung oleh pupuk yang dinyatakan

dalam prosen N total, P2O5 dan K2O. Misalnya pupuk Rustika Yellow 15-10-12

berarti kadar N 15%, P2O5 10% dan K2O 12%.

Perbandingan pupuk atau ratio fertilizer  ialah perbandingan unsur N,P dan

K yang dinyatakan dalam N total, P2O5 dan K2O merupakan penyederhanaan dari

grade ferilizer. Misalnya grade fertilizer 16-12-20 berarti ratio fertilizernya 4:3:5.

Page 18: Makalah Seminar Angga Satria

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/search?hl=en&source=hp&q=URIN+SAPI&meta=&btnG=Google+Search 28 April 2011

http://komunitas.duniasapi.com/tentang-kami/46-pupuk-organik-dari-urine-sapi.html

Panggabean D, Naswir, Oktoyournal. 2004. Peningkatan Produktivitas Lahan Melalui Vertikultur dan Pemanfaatan Urine Sapi yang telah Difermentasi Sebagai Nutrisi. Di dalam: Prosiding Seminar Sehari Hasil-hasil Penelitian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh; Payakumbuh, 4 Mar 2004. Payakumbuh: Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. ISBN 979-98691-0-2.

Naswir. 2008. Rancangan Sistem Fertigasi Mikro Untuk Menunjang Pertanian Lahan Sempit. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.