Lapkas Neuro - Angga
description
Transcript of Lapkas Neuro - Angga
LAPORAN KASUS
Oleh :
Annisa SyifaunnajahDicky Angga
Rinaldo
Pembimbing:
dr. Denny Raharjono, Sp.S
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR SMF ILMU SARAFFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RSUD CIAMIS JAWA BARAT2016
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. K Jenis kelamin : Perempuan Umur : 65 tahun Pekerjaan : IRT Alamat: Baregbeg Tanggal Masuk : 07 Maret 2016 No RM : 432041
ANAMNESIS
Autoanamnesis dan Alloanamnesis
Keluhan Utama
Tubuh sebelah kiri sulit digerakkan.
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan tubuh sebelah kiri sulit digerakkan sejak 1 hari SMRS. Keluhan ini dirasakan pasien tiba-tiba, sore hari sehabis dari kamar mandi. Saat keluhan terjadi, pasien sadar. Nyeri kepala sebelumnya tidak dirasakan pasien, muntah disangkal, kejang disangkal.
Pasien mengeluhkan tangan dan kaki kirinya terasa baal, kesemutan disangkal, sulit bicara disangkal, gangguan penglihatan disangkal. Pasien tidak mengeluhkan gangguan buang air kencing dan buang air besar. Pasien dapat makan dan minum dengan baik. Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit hipertensi dan tidak terkontrol. Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan pasien.
Riwayat Penyakit DahuluRiwayat trauma disangkalRiwayat stroke disangkalRiwayat Hipertensi ( + ) sejak tahun 2001
namun tidak terkontrol ( pernah mengkonsumsi obat hipertensi amlodipine, namun tidak teratur )
Riwayat Diabetes mellitus disangkalRiwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada yang memiliki keluhan yang
serupa dikeluarga.
Riwayat KebiasaanOs sering makanan yang di goreng dan
berlemakMerokok disangkalOs diakui jarang melakukan aktifitas
Olahraga .
Keadaan Umum
Kesadaran Compos Mentis
Kesan sakit Sakit Sedang
Status Gizi Cukup
Sikap Pasien Kooperatif
Tanda Vital
Nadi : 88 kali/menit
TD : 230/140 mmHg
Suhu : 37,1 ºC
Pernafasan: 20
kali/menit
STATUS LOKALISATAKepala/Leher:
Tidak terlihat adanya jejas traumaTidak terlihat ikterik pada kedua sklera
kanan dan kiriTidak ada tanda-tanda anemia pada
konjungtivaPupil bulat, isokor, diameter 3 mm/3 mmTidak terdapat pembesaran kelenjar getah
bening
THORAKJantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : Iktus kordis teraba, tidak kuat angkat,
terdapat pada sela iga 5 garis midclaviculaPerkusi : Redup, batas jantung normalAuskultasi : Suara jantung I dan II regular, tidak
terdapat gallop dan tidak ada murmurParu :
Inspeksi : SimetrisPalpasi : Fremitus taktil kanan dan kiri samaPerkusi : SonorAuskultasi : Nafas vesikuler, tidak terdapat suara
nafas tambahan, baik berupa rhonki maupun wheezing.
ABDOMENInspeksi : SimetrisAuskultasi : Bising usus normal
terdengar di seluruh kuadran abdomenPalpasi :
Teraba soeflTidak terdapat ascitesHepar dan lien tidak terabaTidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
EKSTREMITASTidak ada edemaTidak terdapat akral yang dinginTidak terdapat sianosis
Pemeriksaan Neurologis
Status NeurologiKesadaran : Compos MentisKuantitatif : E4V5M6Siriraj score : (2,5x0) + (2x0) +
(2x0) + (0,1x140) – (3x0) – 12 = +2
Pemeriksaan KhususBragard test : (-/-)Patrick test : (-/-)Kontra patrick test : (-/-)
Penigkatan Tekanan IntrakranialMuntah Proyektil Tidak ada
Sakit Kepala Tidak ada
Penurunan Kesadaran Tidak ada
Nervus Kranialis
Nervus I ( olfactorius )tidak ada kelainan
* Nervus II ( Opticus )tidak ada kelainan
Nervus IV ( Trigeminus )menggigit : baik, ka:kimembuka mulut: baik, ka:ki
Nervus VIII ( Vestibulococlearis )Tidak ada keluhan
Nervus XII ( Hypoglossus ) Lidah deviasi ke kiri.
Kekuatan Motorik
• 5 1• 5 1
Reflek FisiologisBiseps : (+/↓)Triseps : (+/↓)Brachioradialis : (+/↓)Patella : (+/↓)Achilles : (+/↓)
Reflek PatologisHoffman-Trommner : (-/-)Babbinski : (-/+)Chaddock : (-/-)Gordon : (-/-)Oppenheim : (-/-)
Fungsi luhurDisfasia motorik : Tidak adaDisfasia sensorik : Tidak ada
Fungsi vegetatifInkontinensia uri : Tidak adaInkontinensia alvi : Tidak ada
Pemeriksaan PenunjangHasil Unit Nilai Rujukan
DARAH RUTINLeukosit 18.0 Ribu/mm3 5-10Hemoglobin 14.9 g/dL 14-18Hematokrit 45.0 % 40-50Trombosit 31.2 Ribu/mm3 150-350
KIMIA KLINIKGDS 163 Mg/dL 70-200Ureum 28 Mg/dL 10-50Kreatinin 1.31 Mg/dL 0.5-0.9Kolesterol total 239 Mg/dL < 200trigliserida 153 Mg/dL 60-200
Pemeriksaan RadiologiPasien tidak dilakukan ct-scan kepala
karena pasien menolak dengan alasan tidak cukup uang.
Pasien tidak mempunyai asuransi atau kartu jaminan kesehatan apapun.
DIAGNOSIS BANDINGStroke perdarahan intra serebral sistem karotis kanan
Stroke infark sistem karotis kanan
Diagnosa
Suspec Stroke perdarahan intra serebral sistem karotis kanan
PENATALAKSANAANPLANNING TERAPIAsam mefenamat 3 x 500 mgBrain act 3 x 1 grRanitidin 2 x 1 ampulAmlodipin 1 x 10 mgKalnex 2 x 1 ampulLasix 1 x 1 ampulSimvastatin 10 mg 0-0-1
PLANNING MONITORINGObservasi keadaan umumObservasi vital signObservasi defisit neurologis
EDUKASIMenjelaskan penyakit yang diderita.Mengatur pola makanPerbanyak latihan gerak terutama sisi kiri.
TINJAUAN PUSTAKA
MenurutWorld Health Organization (WHO) stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam.Stroke perdarahan intraserebral atau perdarahan intraserebral primer adalah suatu sindroma yang ditandai adanya perdarahan spontan ke dalam substansi otak.
Perdarahan intraserebral (PIS) adalah perdarahan yang terjadi di otak yang disebabkan oleh pecahnya (ruptur) pada pembuluh darah otak. Perdarahan dalam dapat terjadi di bagian manapun di otak. Darah dapat terkumpul di jaringan otak, ataupun di ruang antara otak dan selaput membran yang melindungi otak. Perdarahan dapat terjadi hanya pada satu hemisfer (lobar intracerebral hemorrhage), atau dapat pula terjadi pada struktur dari otak, seperti thalamus, basal ganglia, pons, ataupun cerebellum (deep intracerebral hemorrhage).
InsidensiEropa 100-200 kasus stroke baru
per 10.000 penduduk per tahunAmerika 700.000 insiden stroke
per tahun, >160.000 kematian per tahun. 4.8 juta penderita stroke yang bertahan hidup
Struktur Anatomi
KlasifikasiKelainan Patologisa. Stroke hemoragik
Perdarahan intra serebralPerdarahan ekstra serebral (subarakhnoid)
b. Stroke non-hemoragik (stroke iskemik, infark otak, penyumbatan)Stroke akibat trombosis serebriEmboli serebriHipoperfusi sistemik
KlasifikasiWaktu terjadinyaa. Transient Ischemic Attackb. Reversible Ischemic Neurologic Deficit
(RIND)c. Stroke In Evolution (SIE) / Progressing
Stroked. Completed stroke
KlasifikasiBerdasarkan lokasi lesi vaskuler
a. Sistem karotisMotorik : hemiparese kontralateral,
disartriaSensorik : hemihipestesi kontralateral,
parestesiaGangguan visual : hemianopsia homonim
kontralateral, amaurosis fugaksGangguan fungsi luhur : afasia, agnosia
KlasifikasiBerdasarkan lokasi lesi vaskulerb. Sistem vertebrobasilerMotorik : hemiparese alternans,
disartriaSensorik : hemihipestesi alternans,
parestesia
Faktor resikoA. Faktor mayor Hipertensi Penyakit jantung Diabetes Melitus Pernah strokeB. Faktor minor HiperlipidemiaHematokrittinggiMerokokObesitasHiperurisemiaKurangolahraga Fibrinogen tinggi
Patofisiologi
Manifestasi akibat plaque fibrosis pada pembuluh darah
Mekanisme Hemostatis
Mekanise atherosklerotik, thrombus, dan tromboemboli
Mekanise atherosklerotik, thrombus, dan tromboemboli
Cascade neuronal injury akibat ischemic otak
PenatalasanaanPenatalaksaan umum stroke akut
(IGD)A. Evaluasi Cepat dan diagnosis
Anamnesis, Px fisik, Px neurologis, Px penunjang
B. Terapi umum (ABC)C. Stabilisasi hemodinamik
PenatalasanaanD. Pengendalian peningkatan TIK
Pantau gejala Kesadaran Elevasi kepala 20-300
Jaga normovolemia Manitol 0,25-0,5 gr/KgBB diulang
4-6 jam
PenatalasanaanE. Pengendalian kejang
Bila Kejang di berikan diazepam bolus lamabat IV 5-20 mg Loading dose 15-20 mg/Kg bolus dengan kecepat maksimum 50mg /menit
Pada PIS dapat diberikan antiepilepsi profilakisi, selama 1 bulan Hentikan bila kejang (-)
PenatalasanaanF. Pengendalian suhu tubuhSetiap penderita stroke yang
disertai demam harus diobati dengan antipiretika dan diatasi penyebabnya.
Beri asetaminophen 650 mg bila suhu lebih dari 38,5ºC
G. Pemeriksaan penunjangEKGLaboratorium: kimia darah, fungsi
ginjal, hematologi dan faal hemostasis, KGD, analisa urin, AGDA dan elektrolit.
Pemeriksaan radiologi seperti CT scan dan rontgen dada
PenatalasanaanPenatalaksaan umum stroke akut
(Di ruang rawat inap)A. Pemberian cairan isotonisB. Nutrisi 25-30 kkal/kg/hariC. Pencegahan dan mengatasi
komplikasi Mobilisasi Antibiotik
PenatalasanaanD. Penatalaksanaan medik yang lain
Hiperglikemia pada stroke akut harus diobati dan terjaga normoglikemia.
Jika gelisah dapat diberikan benzodiazepin atau obat anti cemas lainnya.
Analgesik dan anti muntah sesuai indikasi Berikan H2 antagonist, apabila ada indikasi. Mobilisasi berthap bila hemodinamik dan
pernafasan stabil. Rehabilitasi Edukasi keluarga. Discharge planning.
E. Terapi khususDitujukan untuk reperfusi dengan
pemberian antiplatelet seperti aspirin dan anti koagulan, atau yang dianjurkan dengan trombolitik rt-PA (recombinant tissue Plasminogen Activator). Dapat juga diberi agen neuroproteksi, yaitu sitikolin atau pirasetam (jika didapatkan afasia).